Uploaded by achmad3fa

Chomsin-Sulistya-Widodo-S.Si .-M.Si .-Ph.D.-Panduan-Penyusunan-Kurikulum-Pendidikan-Vokasi-2016-1

advertisement
Panduan Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Vokasi
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN
KEMAHASISWAAN, DIREKTORAT PEMBELAJARAN
2016
Pendidikan Tinggi Vokasi | i
PANDUAN
PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN
DIREKTORAT PEMBELAJARAN
2016
Pendidikan Tinggi Vokasi | ii
Catatan Penggunaan
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi mempersilahkan penggunaan buku pedoman ini dengan seluas-luasnya
dalam konteks peningkatan kualitas pendidikan tinggi sesuai dengan asas dan kaidah
akademik.
Buku Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Vokasi
Hak Cipta: © 2016 pada Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Dilindungi Undang-Undang
Diterbitkan oleh: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Edisi pertama
Cetakan ke-1: 2016
MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN
Disklaimer: Buku ini merupakan Buku Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Vokasi
yang dipersiapkan pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum Pendidikan Vokasi di
Perguruan Tinggi. Buku pedoman ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah
koordinasi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset
Teknologi dan Pendidikan Tinggi, dan dipergunakan dalam tahap perancangan, pelaksanaan,
penilaian hingga evaluasi pelaksanaan kurikulum di perguruan tinggi. Buku Panduan ini
merupakan “pedoman dinamis” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimuktahirkan
sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan jaman. Masukan dari berbagai kalangan
diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku pedoman ini.
Pendidikan Tinggi Vokasi | i
Sambutan Direktur Jenderal Pembelajaran Dan
Kemahasiswaan
Pendidikan tinggi vokasi memiliki peran strategis dan berada di garda terdepan
untuk penanganan usia angkatan kerja dan mendidik mereka menjadi tenaga-tenaga
terampil, profesional dan memiliki daya kompetitif tinggi yang akan meningkatkan daya
saing bangsa. Pendidikan tinggi vokasi harus mampu menghasilkan tenaga kerja terampil
dan terlatih yang dibutuhkan oleh dunia industri atau dunia kerja. Pendidikan tinggi vokasi
juga mendorong agar para lulusannya menjadi wirausahawaan mandiri dan tangguh yang
membawanya kedalam kehidupan sejahtera. Pendidikan tinggi vokasi sebagai bagian
integral sistem pendidikan nasional menjadi salah satu motor penggerak atau leading sector
dalam membangun Indonesia yang sejahtera dan maju.
Kurikulum pendidikan tinggi vokasi senantiasa ditingkatkan mutunya secara
berkelanjutan karena bersifat dinamis, adaptif, akomodatif dan kontekstual dengan
perkembangan jaman dan kebutuhan. Kurikulum dan pembelajaran pendidikan tinggi
vokasi mempersiapkan sumber daya manusia agar mampu menghadapi perubahan budaya
kerja, siap kerja, siap mandiri, siap berkompetisi secara nasional dan regional dalam kawasan
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) serta tantangan dunia. Kurikulum pendidikan tinggi
vokasi harus dirancang secara baik untuk mampu diwujudkan dalam realita pembelajaran
mahasiswa yang mangkus (efektif) sehingga mahasiswa dapat belajar secara otpimal dan
mengembangkan potensi dirinya untuk menjadi pribadi berpengetahuan, berketerampilan
dan berkarakter mulia.
Perguruan tinggi vokasi dalam mengembangkan, merancang dan menerapkan
kurikulum memperhatikan kebijakan dan regulasi yang berlaku di Indonesia agar senantiasa
relevan dengan konteks Nasional Indonesia yang berwawasan global. Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2012 Pasal 35 ayat 2 tentang kurikulum menyebutkan bahwa Kurikulum
Pendidikan Tinggi dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada
Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang mencakup
pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan. Permenristekdikti
Nomor 44 Tahun 2015 mengatur tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI),
dalam Pasal 1 termaktub bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaran program studi. Perguruan tinggi sebagai penghasil
sumber daya manusia terdidik perlu mengukur lulusannya, apakah lulusan yang dihasilkan
memiliki kemampuan setara dengan Capaian Pembelajaran pada jenjang kualifikasi KKNI.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun yang telah bekerja dengan baik
dan para pihak terkait sehingga buku panduan ini terwujud. Diharapkan buku panduan ini
bermanfaat bagi perguruan tinggi sebagai acuan penyusunan kurikulum khususnya bidang
vokasi, serta perguruan tinggi lainnya.
Jakarta, November 2016
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Intan Ahmad
Pendidikan Tinggi Vokasi | ii
Kata Pengantar Direktur Pembelajaran
Kurikulum pendidikan tinggi merupakan cetak biru dari keseluruhan proses
pembelajaran pada sistem pendidikan tinggi. Perubahan atau rekonstruksi kurikulum
pendidikan tinggi mengikuti perkembangan jaman dan kebutuhan merupakan keniscayaan.
Menyadari hal ini, maka Direktorat Pembelajaran, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) memprogramkan secara khusus kegiatan yang mampu
mendukung dan mendorong pengembangan kurikulum di perguruan tinggi. Akan tetapi
karena penyusunan kurikulum merupakan hak otonom dari perguruan tinggi, maka
keterlibatan kami hanya sampai sejauh menyusun panduan rujukan dalam pengembangan
kurikulum. Untuk usaha inilah maka disusun Panduan Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Vokasi.
Tujuan pembuatan Panduan Kurikulum Pendidikan Tinggi Vokasi diantaranya adalah:
(1) Meningkatkan kemampuan perguruan tinggi dalam menyusun kurikulum pendidikan
vokasi, (2) Membantu perguruan tinggi dalam upaya peningkatan mutu kurikulum
pendidikan vokasi, (3) Mendorong perguruan tinggi untuk mengembangkan kurikulum
pendidikan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan masyarakat, (4)
Mendorong perguruan tinggi untuk saling berbagi pengalaman untuk merancang kurikulum
pendidikan vokasiyang lebih baik, (5) Memperkaya sumber daya pengembangan kurikulum
bukan saja bidang vokasi, namun diharapkan untuk bidang profesi dan akademik.
Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Vokasi berisi bab yang dimulai dengan
dasar pemikiran pengembangan kurikulum pendidikan vokasi agar dapat memberikan
gambaran strategis tentang urgensi kurikulum tersebut. Kemudian, dirangkai dengan
tahapan pengembangan kurikulum dengan mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan
Tinggi (SN DIKTI) dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Untuk lebih
memperkaya khasanah pembelajaran dan meningkatkan makna bagi semua pihak, panduan
dilengkapi dengan beberapa contoh kurikulum unggul (best practices) dari politeknik negeri
dan swasta.
Kami menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada tim penyusun yang telah
bekerja dengan sungguh-sungguh hingga buku ini dapat diselesaikan. Ucapan terimakasih
disampaikan pula kepada para pihak yang telah membantu mewujudkannya. Kami
menyadari bahwa hasil penyusunannya masih terdapat kekurangan. Masukan dari semua
pihak merupakan hal berharga guna perbaikannya lebih lanjut. Semoga Buku Panduan
Kurikulum Pendidikan Vokasi memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan dan
masyarakat luas.
Jakarta, Agustus 2016
Direktur Pembelajaran
Paristiyanti Nurwardani
Pendidikan Tinggi Vokasi | iii
Tim Penyusun
Paristiyanti Nurwardani (Ditjen Belmawa)
Sirin Wahyu Nugroho (Ditjen Belmawa)
SP Mursid (POLBAN)
Syamsul Arifin (ITS)
Suwarsih Madya (UNY)
Rusminto Tjatur Widodo (PENS)
Yudha Samodra (ATMI)
Taufiqurrahman (UNRI)
Misbah Fikrianto (POLIMEDIA)
Erwin Setyo Nugroho (POLTEK CALTEX)
Ludfi Djajanto (POLINEMA)
Hendra Suryanto (Ditjen Belmawa)
Eni Susanti (Ditjen Belmawa)
Yektiningtyastuti (Ditjen Belmawa)
Pendidikan Tinggi Vokasi | iv
Daftar Isi
Catatan Penggunaan .......................................................................................................................................... i
Sambutan Direktur Jenderal Pembelajaran Dan Kemahasiswaan .......................................... ii
Kata Pengantar Direktur Pembelajaran ............................................................................................... iii
Tim Penyusun...................................................................................................................................................... iv
Daftar Isi.................................................................................................................................................................. v
Daftar Gambar..................................................................................................................................................... vi
Daftar Tabel.........................................................................................................................................................vii
BAB I Pendahuluan ....................................................................................................................................... 1
A. Dasar Pemikiran Pengembangan Kurikulum Pendidikan Vokasi ......................................... 1
1.
Dasar Hukum Pendidikan Tinggi Vokasi ............................................................................ 1
2.
Pendidikan tinggi vokasi ........................................................................................................... 1
3.
Pergeseran/Perkembangan Paradigma .............................................................................. 3
4.
Rancangan Pendidikan Tinggi Vokasi .................................................................................. 4
5.
Pengembangan Pendidikan Tinggi Vokasi ......................................................................... 6
B. Pengertian yang digunakan dalam panduan ................................................................................. 9
C. Kaitan kurikulum dengan SN Dikti 2015 ..................................................................................... 12
BAB II Tahapan Pengembangan Kurikulum .................................................................................. 14
A. Tahap Perancangan Kurikulum ....................................................................................................... 14
1.
Menentukan Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran (CP) ..................................14
2.
Memilih Bahan Kajian dan Menentukan Bobotnya ......................................................18
3.
Menyusun Mata Kuliah dan Menentukan sks nya.........................................................19
B. Tahap Perancangan Pembelajaran................................................................................................. 21
1.
Perancangan pembelajaran ...................................................................................................22
2.
Proses pembelajaran ................................................................................................................33
3.
Ragam pembelajaran pada pendidikan tinggi vokasi ..................................................35
4.
Penilaian dan Evaluasi pembelajaran ................................................................................40
C. Tahap evaluasi program pembelajaran........................................................................................ 52
D. Perancangan ulang Kurikulum Vokasi.......................................................................................... 59
E. Dokumen Kurikulum ........................................................................................................................... 61
BAB III Contoh Kurikulum Unggul .................................................................................................... 63
A. Kurikulum Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ............................................... 63
B. Prodi Permesinan (ATMI) ................................................................................................................. 77
C. Kurikulum Unggulan Politeknik CALTEX .................................................................................. 110
D. Kurikulum Teknik Energi Politeknik Bandung ....................................................................... 123
Daftar Pustaka ................................................................................................................................................ 164
Lampiran............................................................................................................................................................ 166
Daftar Istilah .................................................................................................................................................... 166
Pendidikan Tinggi Vokasi | v
Daftar Gambar
Gambar I.1. Proporsi SDM vs Tingkat Pendidikan ................................................................................... 2
Gambar II-1. Perumusan CPMK dan Sub-CPMK dari CPL .................................................................. 23
Gambar II-2. Skematik Pengertian Pembelajaran Mahasiswa ........................................................ 34
Gambar II-3. Mekanisme Penilaian ............................................................................................................. 49
Gambar II-4. Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran Vokasi ........................................................ 57
Gambar II-5. Tahapan Evaluasi Pembelajaran Vokasi ......................................................................... 57
Gambar II-6. Tahap Evaluasi Pembalajaran Vokasi .............................................................................. 58
Gambar II-7. Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran Vokasi ........................................................ 59
Gambar II-8. Kerangka Kerja Perancangan Ulang Kurikulum Vokasi .......................................... 60
Pendidikan Tinggi Vokasi | vi
Daftar Tabel
Tabel 1. Sebaran Politeknik Indonesia ...................................................................................................... 9
Tabel 2. Karakteristik Proses Pembelajaran ........................................................................................... 33
Tabel 3. Perbedaan antara Penilaian dan Evaluasi ................................................................................. 40
Tabel 4. Prinsip Penilaian ......................................................................................................................... 41
Tabel 5. Teknik dan Instrumen Penilaian................................................................................................ 42
Tabel 6. Contoh Rubrik Holistik ............................................................................................................... 43
Tabel 7. Contoh Rubrik Deskriptif untuk Penilaian Presentasi Makalah .............................................. 44
Tabel 8. Contoh Skala Persepsi................................................................................................................. 45
Tabel 9. Contoh Penilaian Portofolio ....................................................................................................... 47
Tabel 10. Kategori Penilaian..................................................................................................................... 50
Tabel 11. Predikat Kelulusan.................................................................................................................... 50
Tabel 12. Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif.................................................................................. 52
Pendidikan Tinggi Vokasi | vii
BAB I Pendahuluan
A.
Dasar Pemikiran Pengembangan Kurikulum Pendidikan Vokasi
1.
Dasar Hukum Pendidikan Tinggi Vokasi
Perguruan tinggi vokasi memiliki peran sangat strategis dalam menyiapkan
generasi muda untuk memiliki pengetahuan, keterampilan dan karakter yang
unggul sehingga menjadi tenaga kerja yang siap terjun di dunia industri atau usaha
bahkan wiraswastawan. Perguruan tinggi vokasi dalam menyelenggarakan
pendidikannya berlandaskan kepada regulasi pendidikan Indonesia. Demikian
pula, dalammendisain dan mengimplementasikan kurikulumnya perlu
memperhatikan ketentuan yang berlaku di Indonesiaagar senantiasa relevan
dengan konteks Nasional Indonesia, namun berwawasan global. Dasar hukum
Pendidikan Tinggi Vokasi sebagai berikut:
a. Undang-Undang Dasar 1945 Bab XIII Pasal 31 tentang Pendidikan dan
Kebudayaan
b. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam
Bab VI pada pasal 15, pasal 19, pasal 20 dan pasal 21
c. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, dalam Bab I
pasal 5 dan Bab II pasal 16
d. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi
e. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
f. Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
g. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
h. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 13 Tahun 2015
tentang Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
2015 – 2019
i. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 15 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi
2. Pendidikan tinggi vokasi
Pada masa awalnya pendidikan tinggi vokasi dimaksudkan untuk
menjembatani (interface) Insinyur dan Operator. Pendidikan tinggi vokasi belum
secara spesifik menjawab tantangan bangsa yang berkembang saat ini.
Pendidikan tinggi vokasi mengambil peran dalam menghasilkan lulusan
kompeten dengan kualifikasi yang cocok dengan tantangan yang dihadapi bangsa
Indonesia. Pendidikan tinggi vokasi mampu secara tepat mengidentifikasi kebutuhan
Pendidikan Tinggi Vokasi | 1
di lingkungannya dan menyiapkan proses pembelajaran yang menjamin lulusannya
dapat menjawab tantangan tersebut.
Selanjutnya, lulusan pendidikan tinggi vokasi harus meredefinisi peran dalam
konstelasi pendidikan tinggi di Indonesia yang saat ini mencakup Universitas,
Institut, Sekolah Tinggi, Pendidikan tinggi vokasi, Akademi, dan tambahan baru yakni
Akademi Komunitas.
Lulusan pendidikan tinggi vokasi di universitas/akademi maupun politeknik
seharusnya didorong bukan hanya dapat “bekerja”, karena peran ini sekarang telah
diambil alih oleh Akademi Komunitas. Orientasi profil lulusan pendidikan tinggi
vokasi perlu dibenahi kembali dan disempurnakan dengan menyertakan postur
sebagai “job creator” yang “sadar” dan “faham” akan keunggulan daerahnya.
Berikut dapat dilihat ilustrasi korelasi antara capaian pembelajaran dari
Pendidikan tinggi vokasi (perguruan tinggi) dengan level kemampuan berproduksi.
Gambar I.1. Proporsi SDM vs Tingkat Pendidikan
Berdasarkan gambar di atas, secara umum semakin tinggi jenjang pendidikan
tenaga kerja berpeluang menghasilkan produk berteknologi tinggi yang added value–
nya besar dan memberikan sumbangan pada kemampuan kompetitif bangsa.
Pendidikan tinggi vokasi dalam hal ini sangat dituntut untuk dapat mengubah
proporsi SDM berpendidikan tinggi yang berkualitas menjadi mayoritas.
Lulusan pendidikan tinggi vokasi selain dituntut dapat bekerja dengan
kompeten namun harus juga dapat berperan sebagai “agen pejuang kedaulatan” yang
memiliki kemampuan entrepreneurial. Pada jenjang pendidikan tinggi vokasi
lulusannya juga harus menjadi “trend setter” dalam menjawab berbagai aspek
tantangan bangsa.
Pendidikan vokasi merupakan Pendidikan Tinggi program diploma yang
menyiapkan Mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai
Pendidikan Tinggi Vokasi | 2
program sarjana terapan, dan dapat dikembangkan oleh Pemerintah sampai
program magister terapan atau program doktor terapan.
3. Pergeseran/Perkembangan Paradigma
Perluasan Mandat
Doktor
(S3)
Doktor
(S3) Terapan
9
Magister
(S2)
Magister
(S2) Terapan
8
7
Sarjana
(S1)
Diploma 4
(D4)
6
Diploma 3 (D3)
Diploma 2 (D2)
Diploma 1 (D1)
Sekolah Menegah Atas/ Kejuruan/ Madrasah Alyah
5
4
3
LEVEL
KKNI
Gambar I.2. Diagram Jenis dan Strata Pendidikan Tinggi dalam Jenjang KKNI
Perguruan tinggi penyelenggara pendidikan tinggi vokasi sebagaiamana diatur
dalam permenristekdikti 44 tahun 2015, Pasal 59 dapat berbentuk universitas,
institute, sekolah tinggi, politeknik, dan akademi. Mandat dan tanggung jawab hak
untuk menyelenggarakan program pendidikan sampai pada jenjang S2 terapan dan
S3 terapan bisa dilakukan oleh universitas, institute, sekolah tinggi, politeknik.
Dengan hak dan kewajiban baru ini, pendidikan tinggi vokasi harus berkembang dari
institusi yang berperan pada penyiapan lulusan pada level 5 & 6 Kerangka Kuaifikasi
Nasional Indonesia (KKNI), menjadi institusi yang dapat menyelenggarakan program
pendidikan sampai level 9 KKNI. Hal ini bukan hanya akan mengubah perangkat
operasionalnya, namun secara mendasar juga akan mengubah Visi dan Misi dari
pendidikan tinggi vokasi secara keseluruhan.
Perluasan mandat tersebut berimplikasi pada beberapa aspek, diantaranya:
penyesuaian program pendidikan (program studi), sistem kurikulum, pola dan
metode pembelajaran, riset yang diselenggarakan, peran dalam masyarakat, sumber
Pendidikan Tinggi Vokasi | 3
daya manusia, sarana dan prasarana. Beberapa aspek dimaksud harus dipersiapkan
dengan baik dan menyeluruh oleh penyelenggara pendidikan tinggi vokasi.
4. Rancangan Pendidikan Tinggi Vokasi
Gambar ilustrasi berikut akan memberikan kerangka pemahaman dalam
mengembangkan model pendidikan tinggi vokasi.
Gambar I.3 Rancangan Pendidikan Tinggi Vokasi
Ciri khas pendidikan tinggi vokasi memberikan kemampuan aplikatif dan
kemampuan inovatif. Pada titik puncaknya, baik pendidikan tinggi vokasi, profesi
dan pendidikan akademik memiliki derajad yang sama namun memiliki domain dan
peran yang berbeda untuk saling berkomplementer. Jenjang pendidikan vokasi pada
program pendidikan Diploma1 (D1), Diploma 2 (D2), Diploma 3 (D3) dan Diploma 4
(D4) merupakan program terminasi sebagai satu program utuh, setiap jenjang
diploma akan menghasilkan keahlian atau kompetensi sesuai dengan level pada
KKNI. Sedangkan jenjang pendidikan vokasi S2 terapan dan S3 terapan merupakan
jenjang pendidikan setelah lulus Diploma4 atau sarjana (S1) terapan
Jalur dan jenjang pendidikan D1 dan D2 merupakan pendidikan untuk Akademi
Komunitas. Perguruan tinggi Akademi Komunitas menyelenggarakan pendidikan
vokasi setingkat Diploma 1 dan Diploma 2 dalam satu atau beberapa cabang ilmu
pengetahuan dan/atau teknologi tertentu yang berbasis keunggulan lokal atau untuk
memenuhi kebutuhan khusus. Mahasiswa yang selesai menempuh program
pendidikan ini akan mendapat Ahli Pratama dan Ahli Muda.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 4
Saat ini sedang dikembangakan wacana sistem pendidikan tinggi vokasi pada
universitas/institut/sekolah tinggi/politeknik/akademi mengikuti pola sistem
kooperatif 3-2-1. Diagram dibawah ini memperlihatkan contoh mekanisme sistem
dimaksud.
INDUSTRY AND POLYTECHNIC COLLABORATION
3-2 -1 Cooperative System
OUTPUT
DIPLOMA -3
Semester VI
PRODI 1
Semester V
PRODI 2
PRODI 3
PRAKTIK INDUSTRI
Semester IV
Semester III
Semester II
KULIAH KHUSUS
PRODI 1
KULIAH KHUSUS
PRODI 2
KULIAH DASAR
PRODI 3
KULIAH DASAR PRODI
Semester I
SMA/SMK/MA
INPUT
12
Sumber : Menko PMK
Gambar I.4. Diagram Sistem Pendidikan Tinggi Vokasi
Pendidikan vokasi memiliki ciri atau kekhasan dan mengutamakan dalam
menerapkan aspek-aspek praktis yang didukung oleh teori yang tepat. Hal ini untuk
membedakan terhadap pendidikan akademis yang lebih mengutamakan capaian
teoritis didukung aspek praktis. Ketepatan komposisi antara praktek dan teori
pendukung menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan proses pendidikan pada
pendidikan tinggi vokasi. Komposisi praktek lebih dominan dari pada teori menjadi
ciri khas pendidikan vokasi. Kuriklum dan pembelajaran menggunakan dual system
3-2-1 untuk jenjang pendidikan D3 masih relevan dan sesuai dalam penerapannya.
Mahasiswa, diawal belajar/kuliah diberi kesempatan untuk menempuh pendidikan
di kampus selama tiga (3) semester dilanjutkan dengan dua (2) semester magang di
industri, dan diakhiri dalam satu (1) semester untuk menyelesaiakan pendidikan di
kampus atau di industri. Dalam penyelenggaraan ini pola pendidikan 3-2-1 institusi
pendidikan tinggi penyelenggara program vokasi bekerjasama dengan industri yang
relevan. Selama magang di industri, mahasiswa yang memiliki kompetensi dapat
memperoleh surat keterangan atau sertifikasi kompetensi. Pendidikan tinggi vokasi
secara khusus akan dikemukakan pada buku kurikulum pendidikan vokasi ini.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 5
5. Pengembangan Pendidikan Tinggi Vokasi
3
Gambar I.5. Hubungan Lulusan Perguruan Tinggi dan Jenjang KKNI
Dalam pengemebangan kurikulum pendidikan vokasi mata kuliah wajib umum
yakni Pancasila, Bahasa Indonesia, Kewarganegaraan dan Agama, harus diajarkan
kepada mahasiswa dengan memberikan muatan yang mampu menanamkan
karakter unggul untuk mendukung daya saing bangsa. Kemampuan penerapan etika
industri diajarkan sebagai bagian pendidikan secara umum (general education)
untuk memberikan dasar dan pemahaman tentang kedisiplinan, kualitas kerja
profesional, berkomunikasi dan berinteraksi dalam lingkungan kerja juga
pemahaman etika profesi dan tahapan kerja serta keselamatan kerja di industri.
Selain itu materi wawasan kebangsaan menjadi bagian kurikulum yang diajarkan
agar mahasiswa memiliki jiwa nasionalisme dalam membangun kemakmuran dan
kejayaan negara.
Merujuk Rencana Pengembangan Jangka Panjang Pendidikan Tinggi Indonesia
(RPJP-PT), 2011, kondisinya adalah sebagai berikut:
a. Indonesia kekurangan tenaga ahli bidang sains dan teknik,
b. Peningkatan nilai tambah terhadap sumber daya alam memerlukan penguasaan
sains (ilmu pengetahuan alam) dan teknik untuk menghasilkan inovasi produk
dan inovasi proses,
c. Perpanjangan rantai pasok suatu industri membutuhkan penguasaan sains (ilmu
pengetahuan alam),
Pendidikan Tinggi Vokasi | 6
d. Sains & teknik sangat diperlukan sebagai driver dan enabler pengembangan
industri
e. Untuk menghasilkan PDB yang tinggi diperlukan pengembangan jasa
berteknologi tinggi, yang memiliki nilai tambah sangat tinggi,
f. Indonesia masih tertinggal dalam knowledge economy, yang sangat besar
kontribusinya terhadap PDB di masa-masa mendatang,
g. Sektor manufaktur, baik teknologi tinggi maupun bukan, masih memberikan
nilai tambah yang tinggi sehingga diperlukan untuk peningkatan PDB
h. Sektor dengan nilai tambah tinggi masih didominasi sektor-sektor yang terkait
erat dengan sains dan teknik
Indikator sebagaimana dipaparkan di atas berlaku juga secara spesifik pada
institusi pendidikan tinggi vokasi dan politeknik. Pengembangan pendidikan tinggi
vokasi di masa mendatang dapat dilakukan secara akurat dan sistematis apabila
secara tepat dapat memotret kondisi penyelenggaraan pendidikan vokasi saat ini.
Sebagai gambaran saat ini jumlah program studi pendidikan diploma mencapai
kurang lebih 5355 yang tersebar baik di universitas, institut, sekolah tinggi,
politeknik dan akademi. Grafik berikut memperlihatkan proporsi jumlah program
studi vokasi yang ada saat ini.
Jumlah Program Studi Secara Nasional
per Mei 2015
Jenjang
Jumlah
Gambar I.6. Diagram Proporsi Sebaran Program Studi Vokasi
Pendidikan Tinggi Vokasi | 7
Dari keseluruhan jumlah prodi vokasi dapat diambil contoh sebaran prodi di
politeknik mengikuti institusi penyelenggara nya, grafik pie berikut memperlihatkan
proporsi tersebut.
Gambar I.7. Diagram Proporsi Politeknik
Diagram Pie memperlihatkan proporsi politeknik swasta masih jauh lebih
banyak dari politeknik negeri dan politeknik kedinasan. Jumlah total politeknik saat
ini (tahun 2015) adalah 262 (Sumber : Forlap DIKTI dan PDPT, 12 Juli 2015). Jumlah
institusi di atas akan semakin berlipat jumlahnya jika menyertakan seluruh jenis
perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi vokasi. Khusus institusi
politeknik, jumlah tersebut di atas sesungguhnya telah melewai target jumlah
politeknik sebesar 180 tahun 2009 sebagaimana hasil studi yang dilakukan oleh ADB.
Dengan jumlah tersebut, sangat besar peluangnya bagi politeknik untuk dapat
berperan meningkatkan kualitas SDM yang mampu mengelola kekayaan sumber
daya Indonesia. Jumlah politeknik swasta yang lebih banyak dari politeknik negeri
dapat dimaknai positif bahwa keterlibatan masyarakat dalam menyelenggarakan
pendidikan politeknik sangat tinggi. Tentunya hal ini menjadi tanggung jawab semua
pihak untuk memajukan dan mengembangkan politeknik Indonesia.
Secara geografis, sebaran politeknik saat ini cenderung berada di pulau jawa.
Tabel berikut memperlihatkan diagram proporsi sebaran politeknik di Indonesia.
Daerah timur Indonesia cenderung masih rendah jumlah institusi politekniknya.
Tentu fakta ini menjadi tantangan semua pihak untuk memberikan perhatian lebih
baik pada area tersebut.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 8
Tabel 1. Sebaran Politeknik Indonesia
Dengan potensi yang dimiliki, berkaitan dengan jumlah dan sebaran geografis
dari institusi pendidikan politeknik, maka penting untuk secara tepat menentukan
arah secara menyeluruh pengembangan politeknik khususnya dan pendidikan tinggi
vokasi umumnya. Pengembangan tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut:
 Pendidikan Vokasi Politeknik selaras dengan program pengembangan ekonomi
nasional
 Pendidikan Vokasi Politeknik menghasilkan lulusan yang mampu merespon
dinamika kebutuhan pasar kerja
 Pendidikan Vokasi Politeknik mampu menghasilkan karya nyata yang
bernilai/berkontribusi ekonomis
B.
Pengertian yang digunakan dalam panduan
a) Pendidikan vokasi (UUPT No.12 tahun 2012 penjelasan pasal 16 ayat 1) adalah
pendidikan yang menyiapkan Mahasiswa menjadi profesional dengan
keterampilan/kemampuan kerja tinggi. Kurikulum pendidikan vokasi disiapkan
bersama dengan Masyarakat profesi dan organisasi profesi yang bertanggung
jawab atas mutu layanan profesinya agar memenuhi syarat kompetensi
profesinya. Dengan demikian pendidikan vokasi telah mencakup pendidikan
profesinya.
b) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian
pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan program studi pendidikan profesional
dalam sejumlahbidang pengetahuan khusus dan berbasis vokasi (penerapan
teknologi tepat guna). Kurikulum pada pendidikan tinggi vokasi memiliki ciri
khas sebagai berikut:
1. Penyusunan kurikulum melibatkan Asosiasi, Industri, dan Stakeholder yang
terkait
Pendidikan Tinggi Vokasi | 9
2. Pada isi kurikulum terdiri dari mata kuliah yang menekankan pada
kompetensi terapan
3. Pengembangan kurikulum dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasar
lapangan pekerjaan dan perkembangan industri
4. Proses penerapan kurikulum pada pembelajaran vokasi dilakukan secara
sistem paket
c) Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan tinggi setelah pendidikan
menengah yang mencakup dan menunjang pada penguasaan keahlian terapan
tertentu, meliputi program pendidikan diploma 1, diploma 2, diploma 3 dan
diploma 4 yang setara dengan program pendidikan akademik strata 1 (program
sarjana terapan), program magister terapan, program doktor terapan, dan
program profesi, serta program spesialis lulusan pendidikan tinggi vokasi akan
mendapatkan gelar vokasi, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi
berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.
d) Kurikulum Pendidikan Tinggi dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi
dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program
Studi yang mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan
keterampilan (UUPT No. 12/2012Pasal 35 ayat 1).
e) Kurikulum Pendidikan Tinggi untuk vokasi program sarjana dan program
diploma wajib memuat mata kuliah (UUPT No. 12/2012Pasal 35 ayat 1):
1. Agama;
2. Pancasila;
3. Kewarganegaraan; dan
4. Bahasa Indonesia.
f) Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar pendidikan tinggi yang menunjang pada
penguasaan keahlian terapan tertentu, meliputi program pendidikan diploma 1,
diploma 2, diploma 3 dan diploma 4 yang setara dengan program pendidikan
akademik strata 1. Lulusan pendidikan tinggi vokasi akan mendapatkan gelar
vokasi.
g) Program studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang
memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis
pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan tinggi vokasi
agar mahasiswa dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai
dengan sasaran kurikulum.
h) Mata kuliah atau modul adalah bungkus dari bahan kajian/ materi ajar yang
dibangun berdasarkan beberapa pertimbangan saat kurikulum disusun. Mata
kuliah dapat dibentuk berdasarkan pertimbangan kemandirian materi sebagai
cabang/ ranting/ bahan kajian bidang keilmuan tertentu atau unit keahlian
tertentu (parsial), atau pertimbangan pembelajaran terintergrasi dari
sekelompok bahan kajian atau sejumlah keahlian (sistem blok) dalam rangka
pemenuhan capaian pembelajaran lulusan yang dirumuskan dalam kurikulum.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 10
i) Mata kuliah pada pendidikian vokasi meliputi mata kuliah: (Permenristekdikti
44 pasal 17)
1. Teori
2. Praktikum
3. Workshop
4. Kerja praktek lapangan (On the Job Training)
5. Proyek akhir
j) Rencana pembelajaran semester (RPS) suatu mata kuliah adalah rencana
proses pembelajaran yang disusun untuk kegiatan pembelajaran selama satu
semester guna memenuhi capaian pembelajaran yang dibebankan pada mata
kuliah/ modul. Rencana pembelajaran semester atau istilah lain, ditetapkan dan
dikembangkan oleh dosen secara mandiri atau bersama dalam kelompok
keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan dan/ atau teknologi dalam program
studi.
k) Standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang
penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian
pembelajaran lulusan. Penilaian pembelajaran pada pendidikan tinggi vokasi
dilakukan dengan banyak model, diantaranya penilaian langsung, penilaian
tertulis, penilaian berbasis hasil, dan lainnya.
l) Kertas kerja adalah hasil kajian penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang menghasilkan prototype, prosedur baku, desain atau karya seni.
m) Laporan akhir dapat berasal dari permasalahan pada saat On The Job Training/
Kerja Praktek Lapangan dengan format yang telah ditetapkan dan lebih
diperdalam. Selain itu, laporan dapat juga ditulis sebagai pelengkap Tugas Akhir
yang berbentuk Karya Nyata.
Laporan menyajikan uraian lengkap jalannya pelaksanaan proyek, status
pelaksanaan proyek di lapangan pada saat laporan dibuat, ketercapaian
indikator yang telah ditetapkan, hambatan/ masalah yang dihadapi dalam
pelaksanaan proyek dan status penggunaan dana yang dilampiri dengan kuitansi
asli, juga evaluasi dampak proyek terhadap peningkatan kapasitas masyarakat
dalam bidang vokasi dan peningkatan kualitas di vokasi.
n) Laporan tertulis adalah uraian lengkap dari proses persiapan sampai dengan
proses akhir yang dituangkan secara tertulis
o) Sistem paketmerupakan sistem pembelajaran yang digunakan pada pendidikan
vokasi yang sudah dirancang sedemikian hingga, mulai dari semester awal
hingga semester akhir secara berurutan sehingga mahasiswa tidak perlu lagi
memilih matakuliah secara bebas. Mahasiswa harus menyelesaikan seluruh
matakuliah (lulus) dalam satu semester sebelum naik ke semester berikutnya.
p) Sistem blok adalah sebuah restrukturisasi jadwal harian untuk membuat unit
waktu masing-masing kelas, hingga menghasilkan bobot jumlah pertemuan
maupun capaian pembelajaran yang sama/ setara dengan kurikulum yang telah
dirancang.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 11
q) Satuan kredit semester (sks)adalah takaran waktu kegiatan belajar yang di
bebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses pembelajaran
melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan atas
keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu
program studi.
C.
Kaitan kurikulum dengan SN Dikti 2015
SN Dikti 2015 yang telah ditetapkan oleh pemerintah mengatur seluruh aspek
dalam penyelenggaraan perguruan tinggi dimana salah satu aspek terpentingnya adalah
dalam pengembangn kurikulum. Seluruh jenis institusi pedidikan tinggi tidak terkecuali
Politeknik secara khusus dan semua penyelenggara pendidikan vokasi secara umum
harus mengikuti standar yang telah ditetapkan tersebut. Standar Nasional Pendidikan
Tinggi (SN-Dikti) meliputi standar kompetensi lulusan; standar isi pembelajaran; standar
proses pembelajaran; standar penilaian pembelajaran; standar dosen dan tenaga
kependidikan; standar sarana dan prasarana pembelajaran; standar pengelolaan
pembelajaran; dan standar pembiayaan pembelajaran.
Merujuk pada Pasal 5 Ayat 2 dan Bagaian Tiga tentang Standar Isi Pembelajaran,
kurikulum pendidikan vokasi harus mampu menciptakan suasana belajar bagi
mahasiswa untuk menguasai pengetahuan, ketrampilan dan sikap tertentu sesuai dengan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang dinyatakan dalam Capaian Pembelajaran
Lulusan (CPL).
Pendidikan Tinggi Vokasi | 12
Gambar I-8. Kurikulum dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Capaian pembelajaran lulusan pendidikan vokasi dirumuskan berdasarkan SNDikti dan diskriptor KKNI sesuai dengan jenjang program studi nya. CPL terdiri dari
ranah sikap dan ketrampilan umum yang mengacu pada SN-Dikti, sedangkan ranah
ketrampilan khusus dan pengetahuan mengacu pada diskriptor KKNI sesuai dengan
jenjangnya sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 5 Ayat 3.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 13
BAB II Tahapan Pengembangan Kurikulum
A.
Tahap Perancangan Kurikulum
Tahapan penyusunan kurikulum pada pendidikan akademik, vokasi, maupun
profesi secara prinsip tidak berbeda. Kekhasan kurikulum dari ketiga jenis
pendidikan tinggi tersebut terletak pada substansi atau isi dari setiap
tahapannya.
Tahap penyusunan KPT mencakup :
1. Menentukan Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran (CP)
2. Memilih dan merangkai Bahan Kajian
3. Menyusun Mata Kuliah, Struktur Kurikulum, dan menentukan SKS
4. Menyusun Rencana Pembelajaran
Secara umum diagram alir penyusunan KPT adalah sebagai berikut :
Telaah Keprofesian dan Kebutuhan Masyarakat
Keahlian
dan dunia Profesional
Tahap inventarisasi informasi dan
formulasi kevokasian, melibatkan
Asosiasi profesi, stake holder, PT,
maupun Prodisejenis
↓
PROFIL LULUSAN
Capaian Pembelajaran
(CP)
Bagian kritis dimana peran lulusan
ditentukan dan sesuai kekhasan
vokasi, level kualifikasi KKNI, dan
SNDIKTI
↓
Pemilihan & Bobot
Bahan Kajian
Cocok dan mendukung kekhasan
vokasi maupun Kedalaman dan
Cakupan penguasaan materi
↓
Membentuk Matakuliah
dan sks
Merangkai Struktur
Kurikulum
Merujuk pada SN DIKTI untuk sks dan
rangkaian/urutan penguasaan kajian
↓
Rencana Pembelajaran
Semester (RPS)
Memilih strategi yang tepat dan
mendeskripsikan indikator kelulusan
Diagam alir di atas merupakan langkah minimum penyusunan kurikulum,
setiap pengembang kurikulum dapat menambahkan langkah lain sesuai dengan
tujuan masing-masing sejauh masih dalam koridor. Sangat disarankan selama
proses penyusunan melibatkan seluruh staf di program studi beserta perwakilian
stake holder untuk menjamin konvergensi konstruksi dari kurikulum program
studi dengan ciri dan kekhasan vokasi yang dominan.
1. Menentukan Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran (CP)
a) Menentukan Profil Lulusan
Tidak ada kurikulum tanpa profil lulusan. Pernyataan profil lulusan merupakan
buktiakuntabilitas akademik program studi. Ciri dan kekhasan lulusan pendidikan
tinggi vokasi harus nampak pada profil lulusan.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 14
Profil lulusan menjadi pembeda program studi satu terhadap program studi
lainnya.
Pernyataan profil lulusan merupakan kata benda.
Sebab utama adanya
program studi
PROFIL
LULUSAN
← Apasajakah peran lulusan program
studi atau fungsinya di masyarakat
setelah lulus ?
↓
Spesifikasi utama
program studi
CP = CAPAIAN
PEMBELAJARAN
←
Apasajakah yang dapat/mampu
dilakukan sesuai profil? Harus sesuai
KKNI, SNPT, dan memiliki kekhasan
vokasi
Langkah menyusun Profil Lulusan :
a. Lakukan studi pelacakan (tracer study) kepada pengguna potensial (dunia
kerja, industri, profesi dan bidang lain yang memerlukan penerapan
keahlian) yang sesuai dengan bidang studi, ajukan pertanyaan berikut :
“berperan sebagai apa sajakah lulusan program studi setelah selesai
pendidikan? “. Jawaban dari pertanyaan ini menunjukkan “sinyal kebutuhan
pasar” atau market signal sekaligus memberikan indikasi kekhasan vokasi.
b. Identifikasi peran lulusan berdasarkan tujuan diselenggarakannya
program studi sesuai dengan Visi dan Misi institusi. Lulusan juga harus
dapat mengambil peran dalam mengembangkan potensi sumberdaya yang
ada di Indonesia secara nyata.
c. Lakukan kesepakatan dengan program studi yang sama yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi lain sehingga ada penciri
kevokasian generik dari program studi.
d. Pernyataan profil tidak boleh keluar dari bidang kevokasian/keahlian
program studinya. Contoh: Program Studi Teknik Mesin tidak boleh
memiliki profil lulusan sebagai Medical Representativewalaupun
seandainya data hasil tracer studi ada sebagian yang menyatakannya.
e. Profil merupakan peran dan fungsi lulusan, bukan jabatan ataupun jenis
pekerjaan, namun dengan mengidentifikasi jenis pekerjaan dan jabatan
dapat membantu menentukan profil lulusan.
Dalam beberapa kasus khusus, pernyataan profil lulusan dapat dinyatakan lebih
deskriptif seperti contoh pada profil lulusan program studi Analis Kesehatan D3
berikut :
Nomor
1.
2.
3.
4.
5.
Profil Lulusan Program Studi Analis Kesehatan D3
Teknisi flebotomi
Teknisi laboratorium medik
Verifikator proses pemeriksaan laboratorium medik
Pelaksana promosi pelayanan laboratorium medik
Asisten peneliti
Pendidikan Tinggi Vokasi | 15
Disarankan untuk menyertakan deskripsi dari setiap pernyataan profil lulusan.
Deskripsi ini akan sangat membantu dalam melaksanakan tahap pengembangan
kurikulum berikutnya. Misalnya dalam menentukan CP ( Capaian Pembelajaran)
Profil Lulusan Program Studi Analis Kesehatan D3
Nomor Profil Lulusan
Deskripsi Profil
1.
Teknisi flebotomi
Ahli Madya Teknologi Laboratorium Medik
dalam pengambilan spesimen darah,
penanganan cairan dan jaringan tubuh
manusia untuk menegakkan diagnosa klinis
2.
Teknisi
laboratorium Ahli Madya Teknologi Laboratorium Medik
medik
dalam pemeriksaan darah dan cairan tubuh
serta bertanggung jawab terhadap kualitas
hasil pemeriksaan di laboratorium medik
3.
Verifikator
proses Pembukti (Verifikator) kesesuaian proses
pemeriksaan
dengan standar dalam pemeriksaan di
laboratorium medik
laboratorium medik
4.
Pelaksana
promosi pelaku penyampaian informasi pelayanan
pelayanan laboratorium laboratorium medik melalui komunikasi
medik
secara efektif baik interpersonal maupun
profesional terhadap pasien, teman sejawat,
klinisi dan masyarakat
5.
Asisten peneliti
Pembantu (Asisten) proses penelitian dasar
dan terapan di bidang laboratorium medik
b) Merumuskan Capaian Pembelajaran
Sebab
adanya
studi
utama
program
PROFIL
LULUSAN
↓
Spesifikasi utama
CP = CAPAIAN
program studi
PEMBELAJARAN
Apasajakah
peran
lulusan
program
studi?
atau
apa
fungsinya di masyarakat setelah
lulus?
←
Apasajakah yang dapat/mampu
dilakukan sesuai profil? Harus
sesuai KKNI dan SNDIKTI
↗
Rujukan untuk menyusun CP adalah KKNI dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Format CP terdiri dari empat unsur. Menurut KKNI mencakup : Sikap/perilaku,
Kemampuan bekerja atau berkarya, Pengetahuan yang mendukung kemampuan, dan
Tanggung jawab/Hak/Wewenang. Menurut SN DIKTI mencakup : Sikap, Keterampilan
Umum, Keterampilan Khusus, dan Pengetahuan.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 16
Alur Menyusun Deskripsi CP
Ada beragam cara untuk menyusun CP, berikut adalah alur yang dapat dijadikan model.
→
PROFIL LULUSAN
(Beserta
Deskripsinya)
Unsur Sikap pada SN
←
DIKTI
Keterampilan Umum SN
←
Keterampilan
dari KKNI
Khusus
←
Pengetahuan
merujuk
←
→ DIKTI
→
→ KKNI
Tambahkan sesuai dengan
keunggulan/kekhasan
Prodi
Tambahkan sesuai dengan
keunggulan/kekhasan
Prodi
Gunakan indikator jenjang
sebagai rujukan Deskripsi
CP
Gunakan indikator jenjang
sebagai rujukan Deskripsi
CP
a. Deskrisi CP unsur Sikap dan Keterampilan Umum diambil dari dari SN DIKTI bagian
lampiran sesuai dengan jenjang program studi. Deskripsi yang tertera pada
lampiran tersebut merupakan standar minimal dan dapat dikembangkan maupun
ditambah deskripsi capaian lain atau baru sesuai dengan keunggulan dan kekhasan
program studi (termasuk unsur tanggung dan hak).
b. Unsur Ketrampilan Khusus dan Pengetahuan dapat merujuk pada Deskriptor KKNI
unsur Kemampuan dan Pengetahuan sesuai dengan jenjangnya. Misal : Jenjang D4
dan D3 sesuai dengan jenjang 6 dan 5 pada KKNI.
c. Gunakan profil dengan deskripsinya untuk menurunkan CP. Ajukan pertanyaan “
agar dapat berperan seperti pernyatan dalam profil tersebut, kemampuan dan
pengetahuan apa yang harus dicapai dan dikuasai?” jawabannya bisa hanya satu
atau lebih.
Menurunkan CP dan Uraiannya
Profil lulusan Program Studi Analis Kesehatan D3 yang telah dilengkapi dengan
uraiannya di atas,
selanjutnya dibuat CP dan uraiannya dengan mengurutkan dari deskripsi profil,
deskripsi KKNI, dan hasil CP spesifik program studi.
CP dan uraiannya pada Program Studi D3 Analis Kesehatan
PROFIL + DESKRIPSI
DESKRIPSI GENERIK
URAIAN CP PRODI D3
KKNI LEVEL 5
Teknisi Flebotomi
Mampu menyelesaikan
Mampu melakukan
Ahli Madya Teknologi
pekerjaan berlingkup luas, pengambilan spesimen
Laboratorium Medik
memilih metode yang
darah, penanganan cairan
dalam pengambilan
sesuai dari beragam
dan jaringan tubuh sesuai
spesimen darah,
pilihan yang sudah
prosedur standar, aman
penanganan cairan dan maupun belum baku
dan nyaman untuk
Pendidikan Tinggi Vokasi | 17
jaringan tubuh manusia dengan menganalisis data,
untuk menegakkan
serta mampu menunjukkan
diagnosa klinis
kinerja dengan mutu dan
kuantitas yang terukur.
Menguasai konsep
teoritis bidang
pengetahuan tertentu
secara umum, serta mampu
memformulasikan
penyelesaian masalah
prosedural
Teknisi Laboratorium
Medik
Ahli Madya Teknologi
Laboratorium Medik
dalam pemeriksaan
darah dan cairan tubuh
serta bertanggung
jawab terhadap
kualitas hasil
pemeriksaan di
laboratorium medik
….Profil lainnya..!
mendapatkan spesimen
yang refresentatif untuk
pemeriksaan laboratorium.
--- rujukan dari SNDIKTI
Menguasai anatomi tubuh
manusia, sistem sirkulasi
dan hemostasis, teknik
pengambilan darah vena
dan kapiler, flebotomi
khusus dan keadaan sulit,
komplikasi, penanganan
pasien akibat tindakan
flebotomi, sistem
dokumentasi dan
penanganan spesimen,
quality assurance, serta
komunikasi dan patient
safety.
Tidak ditampilkan…
Tidak ditampilkan…
Tidak ditampilkan…
Tidak ditampilkan…
Tidak ditampilkan…
Tidak ditampilkan…
Tidak ditampilkan…
… dan seterusnya..
… dan seterusnya..
Format penulisan CP seperti pada table di atas akan memudahkan dalam menurunkan
Bahan Kajian pada proses pengembangan kurikulum selanjutnya.
2.
Memilih Bahan Kajian dan Menentukan Bobotnya
↓
Pemilihan & Bobot
Bahan Kajian
Mempertimbangkan Kedalaman dan
Cakupan penguasaan materi
↓
Memilih bahan kajian dapat ditelursuri dengan mengajukan pertanyaan : “untuk dapat
menguasai semua unsur dalam Capaian Pembelajaran, bahan kajian apa saja (keluasan)
yang perlu dipelajari dan seberapa dalam (kedalaman) tingkat penguasaannya ?”
Pendidikan Tinggi Vokasi | 18
Bahan kajian dapat diambil (bersumber) dari bidang keahlian penyusun program
studi. Tabel berikut umumnya dipergunakan untuk membantu membuat peta
(mapping) bahan kajian terhadap CP.
DESKRIPSI CP
Sikap
Keterampilan
Umum
Keterampilan
Khusus
Pengetahuan
BASIS ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN SENI
PROGRAM STUDI
Utama
Pendukung
Penciri
Lainnya
BK1
BK2
BK3
BK5
BK4
BK6
Tabel diatas adalah ilustrasi, masing masing program studi akan memiliki pola yang
spesifik sesuai dengan profil masing-masing.
Tanda blok memperlihatkan interseksi atau titik temu yang menggambarkan bahan
kajian (BK) yang harus diberikan untuk mencapai unsur CP tertentu dengan
mengambil bahan merujuk pada basis IPTEKS penyusun program studi.
Sebagai contoh, BK 3 adalah bahan kajian yang harus dipilih dari IPTEKS Utama untuk
mendukung tercapainya unsur Keterampilan Khusus deskripsi CP program studi di
tertentu.
Jumlah area yang diblok menunjukkan keluasan bahan kajian yang mendukung
penguasaan CP tertentu.
Setiap blok juga mengandung informasi, berapa dalam topik tersebut dipelajari
sehingga unsur CP yang didukungnya dapat tercapai.
Mengasosiasikan kedalaman bahan kajian dengan taksonomi Bloom dapat
mempermudah memperkirakan kedalaman relatif penguasaan bahan kajian untuk
unsur CP tertentu. Misalkan, BK2 dipelajari sedalam mahasiswa dapat
mengaplikasikan pengetahuannya untuk menyelesaiakan problem tertentu.
Penguasaa bahan kajian sampai tahap mengaplikasikan akan setara dengan
application pada aspek Kognitif taksonomi Bloom. Jika dibuat bobot relatif (sebagai
alat bantu) know = 1, understand = 2, dan application = 3, dan seterusnya, maka BK2
berbobot 3.
Bahan kajian selanjutnya harus disampaikan oleh seorang dosen kepada mahasiswa
melalui matakuliah tertentu.
3. Menyusun Mata Kuliah dan Menentukan sks nya
Mata kuliah adalah wadah dari satu atau lebih bahan kajian. Atau dengan kata lain,
mata kuliah adalah konsekuensi adanya bahan kajian yang harus dipelajari oleh
mahasiswa dan harus disampaikan oleh seorang dosen.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 19
Mata kuliah selanjutnya menjadi unsur penting yang menjadi satuan terkecil transaksi
belajar (satuan kredit, atau modul) mahasiswa yang dilayani oleh institusi pendidikan
tinggi vokasi untuk diukur ketercapaiannya.
↓
Membentuk Matakuliah
dan sks
Merangkai Struktur
Kurikulum
Merujuk pada SN DIKTI untuk sks dan
rangkaian/urutan penguasaan kajian
↓
Pola penentuan matakuliah dilakukan dengan memberi nama kelompok bahan kajian yang
setara, sejenis, atau mengikuti kaidah tertentu sesuai dengan kesepakatan program studi.
Nama matakuliah menyesuaikan dengan penamaan yang lazim dalam program studi sejenis
baik yang ada di Indonesia ataupun di Negara lain untuk menjamin kompatibilitas.
Berikut adalah contoh pengelompokan bahan kajian untuk menyusun matakuliah.
DESKRIPSI CP
Sikap
Keterampilan
Umum
Keterampilan
Khusus
Pengetahuan
BASIS ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN SENI PROGRAM
STUDI
Utama
Pendukung
Penciri
Lainnya
BK1
MK1
MK2
BK2
BK3
MK3
BK5
BK4
MK4
BK6
Catatan :
 Setiap satu bahan kajian (BK) hanya dapat masuk dalam satu mata kuliah (MK)
 Satu mata kuliah (MK) dapat berisi satu bahan atau lebih bahan kajian (BK)
 Setiap BK diberi bobot seuai dengan kedalaman materi yang disampaikan untuk
mencapai CP yang didukungnya.
 Bobot bahan kajian dapat menggunakan tingkat kedalaman pembelajaran pada
taksonomi Bloom atau parameter ukur lain yang disepakati.
MATA
(MK)
MK1
MK2
MK3
MK4
KULIAH BAHAN
(BK)
BK1
BK3
BK5
BK2
BK4
BK6
KAJIAN BOBOT
(Bb)
Bb1
Bb3
Bb5
Bb2
Bb4
Bb6
BK BOBOT
MK
(Bm)
Bm1 = Bb1
Bm2 = Bb3 +
Bb5
Bm3 = Bb2 +
Bb4
Bm4 = Bb6
Tabel di atas memperlihatkan hubungan antara mata kuliah (MK) dengan bahan kajian
(BK) sekaligus memperlihatkan bobot dari mata kuliah tersebut.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 20
Besarnya sks setiap mata kuliah dihitung dengan membagi bobot mata kuliah dibagi
dengan jumlah bobot dari seluruh matakuliah kemudian dikalikan dengan total sks
yang wajib ditempuh dalam satu siklus studi pada program studi.
sks MK = (jumlah bobot setiap MK atau Bm)/(jumlah total bobot seluruh BK) x total
sks seluruh mata kuliah program studi.
Bobot berguna untuk mengukur seberapa dalam bahan kajian pada mata kuliah
tersebut dikuasai oleh pembelajar (mahasiswa).
Bobot juga menjadi komponen utama dalam menentukan sks setiap mata kuliah.
Berikut diperlihatkan menghitung sks dengan menggunakan bobot pada mata kuliah.
Contoh: Jika untuk menyelesaikan seluruh mata kuliah pada tabel berikut adalah 16
sks, maka tabel sks dapat diisi dengan formula bobot MK dibagi total bobot dikalikan
total sks yang harus ditempuh.
Mata Kuliah
Bobot MK Sks
(Bm)
(26/118) x 15 = 3,30 =
MK1 Flebotomi
26
3
(20/118) x 15 = 2,54 =
MK2 Komunikasi
20
3
MK3 Anatomi Fisiologi 15
(15/118) x 15 = 1,9 = 2
(35/118) x 15 = 4,45 =
MK4 Patofisiologi
35
4
MK5 Manajemen Lab.
(22/118) x 15 = 2,79 =
22
3
Total
118
15
Cara menurunkan mata kuliah dengan sks seperti alur di atas hanyalah satu cara,
banyak cara lain yang dapat dipilih oleh pengembang kurikulum. Dipersilahkan untuk
mengeksplorasi cara lain yang dianggap lebih mudah dan akuntabel.
B.
Tahap Perancangan Pembelajaran
Tahapan perancangan pembelajaran dilakukan secara sistematis, logis dan
terukur agar dapat menjamin tercapainya capaian pembelajaran lulusan (CPL) (Dick,
Carey, & Carey, 2014; Suparman, 2012). Adapun tahapan perancangan pembelajaran
tersebut dilakukan dalam tahapan sebagai berikut:
 Mengidentifikasi CPL yang dibebankan pada matakuliah;
 Merumuskan capaian pembelajaran mata kuliah (CP-MK) yang bersifat
spesifik terhadap mata kuliah berdasarkan CPL yang dibebankan pada MK
tersebut;
Pendidikan Tinggi Vokasi | 21
 Merumuskan sub-CP-MK yang merupakan kemampuan akhir yang
direncanakan pada tiap tahap pembelajaran, dan dirumuskan berdasarkan
CP-MK;
 Analisis pembelajaran (analisis kemampuan tiap tahapan belajar);
 Menentukan indikator dan kreteria pencapaian kemampuan akhir tiap
tahapan belajar;
 Mengembangkan instrumen penilaian pembelajaran berdasarkan indikator
pencapaian kemampuan akhir tiap tahapan belajar;
 Memilih dan mengembangkan model/metoda/strategi pembelajaran;
 Mengembangkan materi pembelajaran;
 Mengembangkan dan melakukan dan evaluasi pembelajaran.
1. Perancangan pembelajaran
a) Merumuskan Capaian Pembelajaran pada Mata Kuliah
Perancangan pembelajaran dipandang sebagai perancangan sebuah sistem
pembelajaran yang terdiri dari beberapa elemen, diantaranya: mahasiswa, dosen,
metoda pembelajaran, fasilitas belajar, materi pembelajaran, dan lain-lain yang
saling berhubungan dan terorganisir untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu. Perancangan rencana pembelajaran harus mengacu pada capaian
pembelajaran yang telah dibebankan pada matakuliah dan bahan kajian yang
dipilih.
Tahapan perancangan pembelajaran dilakukan secara sistematis, logis dan
terukur agar dapat menjamin tercapainya capaian pembelajaran lulusan (CPL).
CPL pada umum nya belum bersifat spesifik terhadap matakuliah, oleh karena itu
CPL yang dibebankan pada mata kuliah perlu dijabarkan dalam capaian
pembelajaran matakuliah (CPMK) (courses learning outcomes) dan Sub Capaian
Pembelajaran Mata kuliah (sub-CPMK) sebagai kemampuan akhir tiap tahapan
belajar (leasson learning outcomes) (Bin, 2015). Secara skematik penjabaran CPL
menjadi CPMK dan Sub-CPMK dapat dilihat pada diagram berikut:
Pendidikan Tinggi Vokasi | 22
Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yg dibebankan pada MK
Beberapa item CPL yang terdiri dari ranah sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus,
dan pengetahuan yang dibebankan pada suatu mata kuliah.
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
CPMK (Courses Learning Outcomes) adalah capaian pembelajaran yang bersifat spesifik
terhadap mata kuliah mencakup aspek sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus dan
pengetahuan yg dirumuskan berdasarkan beberapa CPL yang dibebankan pada matakuliah.
Sub Capaian Pembeljaran Mata Kuliah (Sub-CPMK)
Sub-CPMK (Lesson learning outcomes) adalah merupakan penjabaran dari setiap CP-MK,
bersifat dapat diukur dan/atau diamati dan merupakan kemampuan akhir yang
direncanakan pada tiap tahap pembelajaran.
Gambar II-1. Perumusan CPMK dan Sub-CPMK dari CPL
Proses perumusan capaian pembelajaran yang dimulai dari capaian
pembelajaran lulusan, capaian pembelajaran mata kuliah dan sub capaian
pembelajaran mata kuliah bersifat menjabarkan (in line), makin spesifik, dapat
diukur dan diamati sampai pada tahapan kemampuan akhir mahasiswa pada
setiap mata kuliah atau kelompok mata kuliah, sedangkan dalam proses
pembelajaran pada setiap mata kuliah atau kelompok mata kuliah pencapaian
kemampuan akhir tiap tahapan belajar harus berkonstribusi pada pencapaian
capaian pembelajaran lulusan (CPL), dan juga harus berkonstribusi pada
pencapaian misi program studi/jurusan/departemen, fakultas (jika ada) dan visimisi perguruan tinggi.
b) Menyusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
Salah satu hasil dari perancangan pembelajaran berupa dokumen rencana
pembelajaran semester (RPS). RPS merupakan salah satu dari perangkat
pembelajaran, perangkat pembalajaran yang lain diantaranya adalah instrument
penilaian, monitoring proses pembelajaran, rencana tugas, bahan ajar, dan lainlain. Sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi pasal 12, RPS paling
sedikit memuat:
a) nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen
pengampu;
b) capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah;
Pendidikan Tinggi Vokasi | 23
c) kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk
memenuhi capaian pembelajaran lulusan;
d) bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai;
e) metode pembelajaran;
f) waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap
pembelajaran;
g) pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang
harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester;
h) kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan
i) daftar referensi yang digunakan.
Satiap unsur RPS dalam ketentuan diatas, mengandung pengertian sebagai
berikut:
a) Nama program studi
Seharusnya
sesuai
dengan
yang
tercantum
dalam
ijin
pembukaan/pendirian/operasional program studi yang dikeluarkan oleh
Kementerian.
b) Nama dan kode, semester, sks mata kuliah/modul
Harus sesuai dengan rancangan kurikulum yang dijalankan.
c) Nama dosen pengampu
Dapat diisi lebih dari satu orang bila pembelajaran dilakukan oleh suatu tim
pengampu (Team teaching), atau kelas parallel.
d) Capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah
CPL yang tertulis dalam RPS merupakan sejumlah capaian pembelajaran
lulusan yang dibebankan pada mata kuliah ini, yang bisa terdiri dari unsur
sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus, dan pengetahuan. Rumusan
capaian pembelajaran lulusan yang telah dirumuskan dalam dokumen
kurikulum dapat dibebankan kepada beberapa mata kuliah, sehingga CPLyang
dibebankan kepada suatu mata kuliah merupakan bagian dari usaha untuk
memberi kemampuan yang mengarah pada pemenuhan CPL.
e) Kemampuan akhir yang direncanakan di setiap tahapan pembelajaran
Merupakan kemampuan tiap tahap pembelajaran yang diharapkan mampu
berkontribusi pada pemenuhan CPLyang dibebankan, atau merupakan jabaran
dari CP yang dirancang untuk pemenuhan sebagian dari CP lulusan.
f) Materi Pembelajaran
Adalah materi pembelajaran yang terkait dengan kemampuan akhir yang
hendak dicapai. Deskripsi materi pembelajaran dapat disajikan secara lebih
lengkap dalam sebuah buku ajar atau modul atau buku teks yang dapat
Pendidikan Tinggi Vokasi | 24
diletakkan dalam suatu laman sehingga mahasiswa peserta mata kuliah ini
dapat mengakses dengan mudah. Materi pembelajaran ini merupakan uraian
dari bahan kajian bidang keilmuan (IPTEKS) yang dipelajari dan dikembangkan
oleh dosen atau kelompok dosen program studi. Materi pembelajaran dalam
suatu mata kuliah dapat berisi bahan kajian dengan berbagai
cabang/ranting/bagian dari bidang keilmuan atau bidang keahlian, tergantung
konsep bentuk mata kuliah atau modul yang dirancang dalam kurikulum. Bila
mata kuliah disusun berdasarkan satu bidang keilmuan maka materi
pembelajaran lebih difokuskan (secara parsial) pada pendalaman bidang
keilmuan tersebut, tetapi apabila mata kuliah tersebut disusun secara
terintergrasi (dalam bentuk modul atau blok) maka materi pembelajaran dapat
berisi kajian yang diambil dari beberapa cabang/ranting/bagian bidang
keilmuan/keahlian dengan tujuan mahasiswa dapat mempelajari secara
terintergrasi keterkaitan beberapa bidang keilmuan atau bidang keahlian.
Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran mengacu pada CPL yang
dirumuskan dalam kurikulum.
g) Metode pembelajaran
Penetapan metode pembelajaran didasarkan pada keniscayaan bahwa
kemampuan yang diharapkan telah ditetapkan dalam suatu tahap pembelajaran
akan tercapai dengan metode/model pembelajaran yang dipilih. Metode /
model pembelajaran bisa berupa: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus,
pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis
proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain yang
dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
Setiap mata kuliah dapat menggunakan satu atau gabungan dari beberapa
metode pembelajaran.
h) Waktu
Waktu merupakan takaran waktu sesuai dengan beban belajar mahasiswa dan
menunjukan kapan suatu kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Waktu dalam
satu semester yakni mulai minggu ke 1 sampai ke 16 (bisa 1/2/3/4 mingguan)
dan waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap
kegiatan pembelajaran. Penetapan lama waktu di setiap tahap pembelajaran
didasarkan pada perkiraan bahwa dalam jangka waktu yang disediakan ratarata mahasiswa dapat mencapai kemampuan yang telah ditetapkan melalui
pengalaman belajar yang dirancang pada tahap pembelajaran tersebut.
i) Pengalaman belajar mahasiswa
Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang
harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester, adalah bentuk kegiatan
belajar mahasiswa yang dipilih agar mahasiswa mampu mencapai kemampuan
yang diharapkan di setiap tahapan pembelajaran. Proses ini termasuk di
dalamnya kegiatan asesmen proses dan hasil belajar mahasiswa.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 25
j) Kriteria, indikator, dan bobot penilaian
Penilaian mencakup prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan
transparan yang dilakukan secara terintegrasi. Kriteria menunjuk pada standar
keberhasilan mahasiswa dalam sebuah tahapan pembelajaran, sedangkan
indikator merupakan unsur-unsur yang menunjukkan kualitas kinerja
mahasiswa. Bobot penilaian merupakan ukuran dalam prosen (%) yang
menunjukkan prosentase keberhasilan satu tahap penilaianterhadap nilai
keberhasilan keseluruhan dalam mata kuliah. RPS dapat disusun dalam bentuk
tabel seperti contoh pada 8.
k) Daftar referensi
Berisi buku atau bentuk lain nya yang dapat digunakan sebagai sumber belajar
dalam pembelajaran mata kuliah.
Sedangkan format RPS dalam bentuk tabulasi, pada dasarnya dapat dikembangkan
sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perguruan tinggi masing-masing.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 26
c) Contoh RPS
Berikut adalah contoh RPS mata kuliah Pembangkit Listrik Tenaga Alternatif (PLT Alt) dengan bobot 3 sks. Contoh tersebut lengkap
untuk kegiatan belajar 2 minggu. Pada prinsip nya masing-masing perguruan tinggi dapat mengembangkan RPS nya dalam bentuk
tabulasi yang berbeda, namun yang perlu diperhatikan adalah RPS tersebut harus mengandung minimal item-item sesuai dengan
Standar Nasional Pendidikan Tinggi pasal 12 yang dijelaskan pada bagian b) di atas.
RPS (Rencana Pembelajaran Semester)
Nama Mata Kuliah
Kode MK
Semester
Bobot
Jurusan
Prodi
Dosen Pengampu
: Pembangkit Listrik Tenaga Alternatif (PLT Alt)
: JTKE7763
:5
: 3 sks
: Teknik Konversi Energi
: D-III Konversi
: S Paryanto
Capaian Pembelajaran Lulusan yang dibebankan :
1. Dapat menggunakan matematika terapan maupun pengetahuan yang sesuai dan prinsip rekayasa dalam membuat rancangan
sederhana sistem pembangkit listrik menggunakan sumber energi alternative atau terbarukan.
2. Bertanggung jawab dan dapat melaksanakan kode etik profesi sebagai konsekwensi dari kemampuan menghasilkan rancangan
dan pembuatan PLT Alternatif;
3. Mampu menggunakan perangkat dan peralatan maupun komponen power elektronik, peralatan konversi energi primer, sistem
prime mover, control dan manajemen daya dan juga peralatan pendukung untuk membuat dan mengoperasikan PLT Alternatif.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 27
4. Menguasai prinsip dan teknik perancangan rekayasa meliputi sumber-sumber energi terbarukan dan alternative, sifat dan
karakteristik energi altenatif, parameter dan variabel keenergian, optimalisasi dan efesiensi sistem, pemilihan komponen
sistem konversi energi, manajemen energi, dan dilengkapi dengan pemahaman aspek sosio ekonomi maupun lingkungan;
5. Menguasai prinsip survey ,pengujian, dokumentasi dan perhitungan, juga dapat melakukan simulasi menggunakan perangkat
lunak ataupun tool bantu uji yang umum maupun yang terbaru dan menyajikannya dalam laporan atau dokumentasi yang
konvergen (terbaca, padat informasi dan data, sekaligus bermakna);
Hasil Belajar Mata Kuliah Yang Diharapkan :
Mahasiswa memiliki kemampuan mengidentifikasi potensi energi terbarukan/ alternatif yang berpeluang untuk dikonversikan ke
energi listrik dengan meninjau kemampuan produksi dan pengaruh terhadap lingkungan. Dalam melakukan perencanaan dan
perancangan sistem konversi energi primer ke energi listrik, mahasiswa mampu memilih teknik/cara yang paling efesien dengan
membuat perbandingan terhadap sistem setera yang telah ada. Mahasiswa juga dapat memilih komponen konversi yang paling
sesuai/tepat berdasarkan perhitungan matematik yang didukung oleh rumus konversi energi yang telah terbukti. Mahasiswa juga
mampu menjelaskan konsep teoritis dari PLT alternative secara umum maupun secara spesifik untuk setiap jenis sumber energi yang
dipelajari. Penjelasan tersebut dapat disampaikan secara lisan dan juga tertulis dalam dokumen yang sistematis sesuai dengan kaidah
penulisan ilmiah.
Tabel RPS
Mi
ng
gu
ke
1
1
Kemampu
an Akhir
Yang
Diharapka
n
2
Memahami
sifat dan
karakteristi
Bahan
Kajian
Pengalaman
Bentuk
(Materi
Waktu
Belajar
Pembelajaran
Pembelaja
Mahasiswa
ran)
3
4
6
7
Potensi
Tatap muka dalam 3 x 50’ Menginternalisasi
energi
kelas:
menit pengetahuan
alternatif
tentang sifat dan
Kriteria Penilaian dan
Indikator Kelulusan
Kriteria
Penilaian
Indikator
8
Keaktifan
dalam kelas
khususnya
Kuantitatif
:
Bobo
t
9
5%
Referen
si
10
1,2,3
Pendidikan Tinggi Vokasi | 28
k sumber
energi
alternatif/t
erbarukan
dan dapat
mengidenti
fikasi
potensi
sumber
serta
mengetahu
i cara
mengoploit
asi-nya
(C2,P3,A3)
;
Conceptua
l
dan
terbarukan
Ceramah;
berdiskusi
kelompok
Penugasan
terstruktur:
diskusi
dan
memberikan
ilustrasi / contoh
kasus, merangkum
poin penting dalam
peta
informasi,
presentasi
hasil
diskusi;
Mandiri :
Mencari informasi
dari referensi yang
berkaitan dengan
bahan kajian untuk
merekonstruksi
pengetahuan dalam
mencapai hasil
belajar(Tugas 1)
3 x 60’
menit
3 x 60’
menit
karakterisitik
sumber energi
alternatif/
terbarukan
berdasarkan
pemahaman
pengetahuan awal
dengan informasi
actual.
Menyempaikan
pendapat dan
memberikan
jawaban relevan
dalam diskusi.
Memposisikan
secara aktif dalam
diskusi kelompok
serta menghargai
ragam pendapat
lain dn
meletakkannya
dalam kebenaran
ilmiah.
dalam
menyampaikan
pendapat
tentang
manfaat,
potensi, sifat
dan
karakteristik
energi
alternatif.
Peran dan
keterlibatan
dalam
diskusi
mencakup
presentasi
dan
menjawab
pertanyaan.
Jumlah
bahasan
dan
jawaban
tentang
manfaat,
potensi,
sifat dan
karakteristi
k energi
alternatif
yang dapat
disebutkan
secara
tepat.
Variasi dan
keluasan
dari
referensi
yang
dipergunak
an
Kualitatif :
Pendidikan Tinggi Vokasi | 29
Mendapatkan cara
efektif dalam
mencari referensi
berkaitan dengan
potensi energi
alternatif baik local
atau nasional dan
merangkum
menjadi bahan
diskusi yang
konvergen.
Relevansi
dan
kebaruan
dari
referensi/ba
han yang
diperoleh/di
ergunakan
sebagai
rujukan
diskusi
Instrumen :
Rubrik
deskriptif.
2
Memahami
karakteristi
k dan
method
konversi
energi
alternatif/t
erbarukan
dan dapat
membuat
Karaktersit
ik dan
metoda
konversi
energi
terbarukan
Tatap muka dalam
kelas:
Ceramah;
berdiskusi
kelompok
Penugasan
terstruktur:
3 x 50’
menit
3 x 60’
menit
Menginternalisasi
pengetahuan
tentang
karakterisitik dan
method konversi
energi alternatif/
terbarukan melalui
model ataupun
contoh yang telah
ada maupun trend
Keaktifan
dalam kelas
khususnya
dalam
menyampaikan
pendapat
tentang
Kejelasan
dalam
menyampa
ikan
pendapat,
bertanya,
dan
menjawab.
Interaksi
kooperatif
dalam
diskusi.
Dan
kebaruan
maupun
relevansi
referensi
yang
dipergunak
an.
Kuantitatif
:
Jumlah
bahasan
dan
jawaban
tentang
method
Pendidikan Tinggi Vokasi | 30
sketsa
diagram
blok
komponen
rancangan
sistem
konveri
umum
(C2,P3,A3)
;
Conceptua
l
diskusi kelompok
contoh kasus pada
sistem
konversi
energi
alternatif
yang telah ada saat
ini,
membahas
kelemahan
dan
keunggulannya
maupun untung dan
ruginya;
Mandiri :
Memperoleh
referensi untuk
mendapat kan
informasi terbaru
maupun yang telah
proven dari dasar
sistem energi
alternatif/terbaruk
an (Tugas 1)
masa depan sesuai
informasi actual.
3 x 60’
menit
Menyempaikan
pendapat dan
memberikan
jawaban relevan
dalam diskusi.
Memposisikan
secara aktif dalam
diskusi kelompok
serta menghargai
ragam pendapat
lain dn
meletakkannya
dalam kebenaran
ilmiah.
Mendapatkan cara
efektif dalam
mencari referensi
berkaitan dengan
method, teknik dan
karakteristik
method
teknik dan
karakteristik
energi
alternatif
beserta
keuntungan
dan
kerugiannya.
Peran dan
keterlibatan
dalam
diskusi
mencakup
presentasi
dan
menjawab
pertanyaan.
Relevansi
dan
kebaruan
teknik dan
karakteristi
k energi
alternatif
beserta
keuntunga
n dan
kerugianny
a yang
dapat
disebutkan
secara
tepat.
Variasi dan
keluasan
dari
referensi
yang
dipergunak
an
Kualitatif :
Pendidikan Tinggi Vokasi | 31
konversi energi
alternatif baik local
atau nasional dan
merangkum
menjadi bahan
diskusi yang
konvergen.
dari
referensi/ba
han yang
diperoleh/di
ergunakan
sebagai
rujukan
diskusi
Instrumen :
Rubrik
deskriptif.
3,4
Potensi
dan
ragam/jeni
s konversi
energi
surya
Hanya contoh…….
Hanya contoh…….
Kejelasan
dalam
menyampa
ikan
pendapat,
bertanya,
dan
menjawab.
Interaksi
kooperatif
dalam
diskusi.
Dan
kebaruan
maupun
relevansi
referensi
yang
dipergunak
an.
Hanya
contoh…….
dst
Pendidikan Tinggi Vokasi | 32
2. Proses pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Ilustrasi skematik pembelajaran
ditunjukan pada gambar II-2. Prinsip pembelajaran berpusat pada mahasiswa
dengan karakteristik proses pembelajaran: interaktif, holistik, integratif,
saintifik, kontekstual, tematik, efektif, dan berpusat pada mahasiswa.
No
Tabel 2. Karakteristik Proses Pembelajaran
Karakteristik Pengertian nya
1
Interaktif
capaian pembelajaran lulusan diraih dengan
mengutamakan proses interaksi dua arah antara
mahasiswa dan dosen.
2
Holistic
proses pembelajaran mendorong terbentuknya pola
pikir yang komprehensif dan luas dengan
menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal
maupun nasional.
3
Integrative
capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi
capaian pembelajaran lulusan secara keseluruhan
dalam satu kesatuan program melalui pendekatan
antardisiplin dan multidisiplin.
4
Saintifik
capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah
sehingga tercipta lingkungan akademik yang
berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu
pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama
dan kebangsaan.
5
Kontekstual
capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan
kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah
keahliannya.
6
Tematik
capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik
keilmuan program studi dan dikaitkan dengan
permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin.
7
Efektif
capaian pembelajaran lulusan diraih secara berhasil
guna dengan mementingkan internalisasi materi
Pendidikan Tinggi Vokasi | 33
secara baik dan benar dalam kurun waktu yang
optimum.
8
Kolaboratif
capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi
antar individu pembelajar untuk menghasilkan
kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
9
Berpusat pada capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
mahasiswa
pembelajaran yang mengutamakan pengembangan
kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan
mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam
mencari dan menemukan pengetahuan.
Gambar II-2. Skematik Pengertian Pembelajaran Mahasiswa
Proses pembelajaran mahasiswa wajib menggunakan metode
pembelajaran yang efektif, oleh sebab itu pemilihan metode pembelajaran
disesuaikan dengan capaian pembelajaran yang telah ditetapkan dan
karakteristik masing-masing mata kuliah. Beberapa metode pembelajaran yang
dapat dipilih adalah: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran
kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek,
pembelajaran berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain. Proses
pembelajaran pada tiap mata kuliah dapat menggunakan satu atau lebih metode
pembelajaran yang sesuai secara efektif dapat memfasilitasi pemenuhan
capaian pembelajaran lulusan, sedangkan bentuk pembelajaran dapat berupa:
kuliah, responsi dan tutorial, seminar, dan praktikum, praktik studio, praktik
bengkel, atau praktik lapangan. Pada program pendidikan diploma empat,
Pendidikan Tinggi Vokasi | 34
program magister terapan, dan program doktor terapan, wajib ditambah
bentuk pembelajaran berupa penelitian, perancangan, atau pengembangan.
Ketentuan dalam pelaksanaan pembelajaran, diantaranya:
1) Beban belajar mahasiswa dinyatakan dalam besaran sks.
2) Semester merupakan satuan waktu proses pembelajaran efektif selama
paling sedikit 16 (enam belas) minggu, termasuk ujian tengah semester dan
ujian akhir semester.
3) Satu tahun akademik terdiri atas 2 (dua) semester dan perguruan tinggi
dapat menyelenggarakan semester antara.
4) Semester antara sebagaimana dimaksud diselenggarakan:
• selama paling sedikit 8 (delapan) minggu;
• beban belajar mahasiswa paling banyak 9 (sembilan) sks;
• sesuai beban belajar mahasiswa untuk memenuhi capaian pembelajaran
yang telah ditetapkan.
5) Apabila semester antara diselenggarakan dalam bentuk perkuliahan, tatap
muka paling sedikit 16 (enam belas) kali termasuk ujian tengah semester
antara dan ujian akhir semester antara.
Dimulai dari sini
3. Ragam pembelajaran pada pendidikan tinggi vokasi
Paradigma pembelajaran telah bergeser dari pembelajaran berpusat pada dosen ke
pembelajaran berpusat pada peserta didik. Pergeseran tersebut menyentuh semua
aspek pembelajaran, yang mencakup beberapa segi berikut: pengetahuan, peserta
didik, tujuan pendidik, hubungan, konteks, asumsi tentang pembelajaran, cara
mendapatkan pengetahuan, epistemologi, dan iklim. Dalam paradigma lama,
pengetahuan ditransfer dari dosen ke peserta didik, yang diperlakukan sebagai
tabung kosong yang perlu diisi pengetahuan tersebut. Pendidik mengisi tabung
tersebut dengan menuangkan pengetahuan yang dimilikinya. Jadi, peserta didik
sangat tergantung pada pendidiknya. Kemudian, dari hasil transfer pengetahuan
tersebut, pendidik manggolongkan dan memilah peserta didik.
Dalam pembelajaran pendidik membangun hubungan formal atau nirpribadi
dengan peserta didik dan juga mendorong peserta didik untuk membangun
hubungan nirpribadi di antara mereka dalam konteks yang kompetitif dan
individualistik. Pembelajaran sendiri diasumsikan dapat dilakukan oleh setiap ahli.
Artinya, siapapun bisa mengajar asal memiliki keahlian meski tanpa pendidikan dan
pelatihan kedosenan. Kemudian, pengetahuan diperoleh melalui penerapan logikailmiah dengan postur reduksionis dari segi epistomologi , terbatas pada hal-hal yang
dapat ditangkap oleh indra kita sehingga terukur , dan pengetahuan tersebut
dipelajari lewat hafalan. Iklim pembelajaran dibangun dengan menekankan
ketaatan dan keseragaman budaya. Semua ini bergeser menjadi paradigma di mana
peserta didik menjadi tumpuan perhatian. Pengetahuan tidak lagi ditransfer ke otak
Pendidikan Tinggi Vokasi | 35
peserta didik, melainkan diyakini bahwa pengetahuan dikonstruksi bersama-sama
oleh pendidik dan peserta didik, yang dianggap sebagai konstruktor aktif, penemu,
dan pentransformasi pengetahuan.
Strategi belajar dianggap lebih penting daripada strategi mengajar dan peserta didik
dilatih menggunakan strategi belajar agar dapat mandiri dalam meningkatkan
keberhasilan belajarnya. Pendidik mengembangkan kompetensi dan bakat peserta
didik yang berbeda-beda. Ini semua dilakukan dalam hubungan transaksional
pribadi antara pendidik dan peserta didik. Hubungan tersebut memungkinkan
terjadinya negosiasi antara pendidik/dosen dan peserta didik/pembelajar dalam
hal-hal penting yang menyangkut pembelajarannya. Selaras dengan semua ini
konteksyang tumbuh subur adalah konteks pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif dan pembelajaran tim kooperatif dan kolaboratif baik di antara peserta
didik maunpun di antara para pendidik dan administrator. Dengan kepedulian pada
kemandirian peserta didik dalam mengembangkan kemampuan dan bakatnya yang
berbeda-beda, pembelajaran dipandang sebagai pekerjaan yang kompleks dan oleh
sebab itu untuk menjadi pendidik, seseorang memerlukan pendidikan dan pelatihan
kependidikan/kedosenan yang memadai. Pengetahuan diperoleh melalui naratif
dengan epistemologi kostruktivis, yaitu peserta didik secara aktif mengonstruksi
atau membangun pengetahuan dengan mengaitkan berbagai femomena yang
diamati dan dialami dalam konteks keberagaman, penghargaan pribadi,
kemajemukan budaya dan kebersamaan (Johnson & Smith, 1991).
Paradigma lama dilandasi asumsi John Locke bahwa pikiran peserta didik yang
belum terlatih sama dengan kertas kosong yang menunggu dosen untuk
menulisinya. Belajar termasuk memanfaatkan teknologi yang tersedia, baik
berfungsi sebagai sumber informasi pembelajaran maupun sebagai alat untuk
memberdayakan mahasiswa dalam mencapai keterampilan utuh (intelektual,
emosional, dan psikomotor) yang dibutuhkan.SCL diperlukan dengan alasan
sebagai berikut:
 Karena konsekuensi penerapan Kurikulum Pendidikan Tinggi yang mengikuti
standar nasional pendidikan tinggi dan KKNI.
 Untuk mengantisipasi dan mengakomodasi perubahan dalam bidang sosial,
politik, ekonomi, teknologi dan lingkungan, yang menyebabkan informasi dalam
buku teks lebih cepat kadaluarsa.
 Di masa mendatang, dunia kerja membutuhkan tenaga kerja yang terdidik dan
berkemampuan tinggi, yang mampu bekerja sama dalam tim, memiliki
kemampuan memecahkan masalah secara efektif, mampu memproses dan
memanfaatkan informasi, serta mampu memanfaatkan teknologi secara efektif
dalam pasar global, dalam rangka meningkatkan produktivitas. Oleh sebab itu,
proses pembelajaran harus difokuskan pada pemberdayaan dan peningkatan
kemampuan mahasiswa dalam berbagai aspek ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni. Mahasiswa sebagai subyek pembelajaran, yang perlu diarahkan untuk
belajar secara aktif membangun pengetahuan dan keterampilannya dengan cara
bekerjasama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 36
Hal-hal yang mendukung :
 rumusan SCL jelas, mengikuti matrik dimensi pengetahuan dan dimensi proses
pembelajaran sehinga mudah dimengerti dan asses hasilnya;
 pembelajaran responsif terhadap cara belajar, minat, dan motivasi mahasiswa;
 penumbuhan sifat sosial dan berkehidupan masyarakat;
 pembelajaran bersifat kontekstual
 pembelajaran yang menyenangkan
 pemberian umpan balik yang bermakna dan tepat waktu bagi mahasiswa.
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan agar pembelajaran menjadi aktif, kreatif,
dinamis, dialogis dan efektif pada model pembelajaran SCL adalah:
 Memahami tujuan dan fungsi belajar di mana seorang dosen perlu memahami
konsep-konsep mendasar dan cara belajar sesuai dengan pengalaman
mahasiswa serta memusatkan pembelajaran pada mahasiswa.
 Mengenal mahasiswa sebagai individu beserta perbedaan kemampuannya,
untuk menentukan berbagai metode dan strategi untuk mendorong kreativitas.
 Menciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang serta memanfaatkan
organisasi kelas agar mahasiswa dapat saling membantu dalam melakukan
tugas belajar tertentu.
 Mengembangkan kreativitas dan kemampuan berfikir kritis dan pemecahan
masalah
 Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar serta memberikan muatan
nilai, etika, estetika, dan logika.
 Memberikan umpan balik yang baik untuk mendorong kegiatan belajar.
 Menyediakan pengalaman belajar yang beragam.
Perbedaan-perbedaan antara pembelajaran berpusat pada dosen (TCL) dan
pembelajaran berpusat pada pembelajar (SCL) dapat dilihat pada tabel di bawah.
TCL (Teacher Centered Learning)
SCL (Student Centered Learning)
A
Pengetahuan ditransfer dari dosen
ke mahasiswa
Mahasiswa secara aktif
mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan yang dipelajarinya
B
Mahasiswa menerima pengetahuan
secara pasif
Mahasiswa secara aktif terlibat di
dalam mengelola pengetahuan
C
Lebih menekankan pada
penguasaan materi
Tidak hanya menekankan pada
penguasaan materi tetapi juga
dalam mengembangkan karakter
mahasiswa (life-long learning)
D
Biasanya memanfaatkan media
tunggal
Memanfaatkan banyak media
(multimedia)
Pendidikan Tinggi Vokasi | 37
E
Fungsi dosen atau dosen sebagai
pemberi informasi utama dan
evaluator
Fungsi dosen sebagai fasilitator dan
evaluasi dilakukan bersama dengan
mahasiswa.
F
Proses pembelajaran dan penilaian
dilakukan secara terpisah
Proses pembelajaran dan penilaian
dilakukan saling berkesinambungan
dan terintegrasi
G
Menekankan pada jawaban yang
benar saja
Penekanan pada proses
pengembangan pengetahuan.
Kesalahan dinilai dapat menjadi
salah satu sumber belajar.
H
Sesuai untuk mengembangkan ilmu
dalam satu disiplin saja
Sesuai untuk pengembangan ilmu
dengan cara pendekatan
interdisipliner
I
Iklim belajar lebih individualis dan
kompetitif
Iklim yang dikembangkan lebih
bersifat kolaboratif, suportif dan
kooperatif
J
Hanya mahasiswa yang dianggap
melakukan proses pembelajaran
Mahasiswa dan dosen belajar
bersama di dalam mengembangkan
pengetahuan, konsep dan
keterampilan.
K
Perkuliahan merupakan bagain
terbesar dalam proses
pembelajaran
Mahasiswa dapat belajar tidak
hanya dari perkuliahan saja tetapi
dapat menggunakan berbagai cara
dan kegiatan
L
Penekanan pada tuntasnya materi
pembelajaran
Penekanan pada pencapaian
kompetensi peserta didik dan bukan
tuntasnya materi.
M
Penekanan pada bagaimana cara
dosen melakukan pembelajaran
Penekanan pada bagaimana cara
mahasiswa dapat belajar dengan
menggunakan berbagai bahan
pelajaran, metode interdisipliner,
penekanan pada problem based
learning dan skill competency.
Terdapat beragam metode pembelajaran untuk SCL, di antaranya adalah:
i. Small Group Discussion
Pendidikan Tinggi Vokasi | 38
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
viii.
ix.
x.
Role-Play & Simulation
Case Study
Discovery Learning (DL)
Self-Directed Learning (SDL)
Cooperative Learning (CL)
Collaborative Learning (CbL)
Contextual Instruction (CI)
Project Based Learning (PjBL)
Problem Based Learning and Inquiry (PBL)
Karakteristik Pendidikan Tinggi Vokasi
Keterangan
Profil lulusan
Pendidikan Vokasi
Profil berorientasi pada profesi dan
dunia kerja
Capaian Pembelajaran
Sikap
Profesional
Terstandar
Pengetahuan
Praktis
Keterampilan Khusus
Lebih ditekankan pada kebutuhan
dunia kerja
Keterampilan Umum
Tanggungjawab terhadap lingkup
kerja dan mengikuti 39tandard an
prosedur yang baku
Struktur Kurikulum
Serial (didasarkan pada bahan kajian
prasyarat dan urutan pencapaian
kemampuan)
Metode Pembelajaran
1. Small Group Discussion
2. Role-Play & Simulation
3. Case Study
4. Discovery Learning (DL)
5. Self-Directed Learning
6. Cooperative Learning (CL)
7. Collaborative Learning
8. Contextual Instruction (CI)
9. Project Based Learning
10. Problem Based Learning and Inquiry
1. Relevan
2. Sangat Relevan
3. Sangat Relevan
4. Relevan
5. Relevan
6. Sangat Relevan
7. Sangat Relevan
8. Sangat Relevan
9. Sangat Relevan
10. Sangat Relevan
Pendidikan Tinggi Vokasi | 39
Media Pembelajaran
Memerlukan alat peraga yang dapat
mensimulasikan kondisi riil kerja
SDM (Dosen & Tenaga Kependidikan)
Memiliki keahlian dan keterampilan
yang sesuai dengan kebutuhan dunia
usaha dan industriserta profesi
Penelitian
Terapan dan Inovasi
Sarana-prasarana
Dibutuhkan lab/bengkel/studio yang
menunjang pencapaian kompetensi
kerja
Contoh ragam pembelajaran lebih mendalam diuraikan dan dikaji dalam Buku
Pedoman Teknologi Pembelajaran Pendidikan Vokasi.
4. Penilaian dan Evaluasi pembelajaran
Proses pembelajaran dan hasil belajar mahasiswa perlu dilakukan penilaian
dan evaluasi dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Penilaian dan
evaluasi dalam pembelajaran harus memiliki prinsip edukatif, otentik, objektif,
akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi.
Penilaian atau asesmen adalah proses mengindentifikasi, mengumpulkan, dan
mempersiapkan data dan informasi yang bertujuan untuk mengevaluasi capaian
hasil belajar mahasiswa dan pencapaian tujuan program pendidikan.
Evaluasi pembelajaran adalah proses menginterpretasi atau menafsirkan data
beserta bukti-bukti nya dari hasil proses penilaian. Evaluasi pembelajaran
digunakan untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa telah mencapai capaian
pembelajaran nya. Hasil evaluasi digunakan untuk memutuskan tidak lanjut dari
capaian pembelajaran mahasiswa.
Beberapa perbedaan penting antara penilaian dan evaluasi dapat
digambarkan pada table sebagai berikut:
Tabel 3. Perbedaan antara Penilaian dan Evaluasi
Dimensi
Penilaian
Evaluasi
Waktu
Dalam proses
Akhir proses
Fokus pengukuran
Berorientasi pada proses
Berorientasi pada hasil
Standar pengukuran
Absolut (individu)
Membandingkan
Pendidikan Tinggi Vokasi | 40
Temuan & kegunaan
diagnostik
memustukan
Modifiability kreteria,
langkah-langkah
Fleksibel
tetap
Hubungan antara penilai
dan yg dinilai
Reflektif
menentukan
a) Pengertian Penilaian Pembelajaran
Penilaian atau asesmen adalah proses mengindentifikasi, mengumpulkan,
dan mempersiapkan data dan informasi yang bertujuan untuk mengevaluasi
capaian hasil belajar mahasiswa dan pencapaian tujuan program pendidikan
(Arends, 2008; ABET Board of Directors, 20015). Bentuk penilaian secara
formal dapat berupa tugas, tes tulis, tes lisan, kuis, ujian tengah semester,
ujian kahir semester, laporan kegiatan praktek, dan bentuk tes lainnya yang
dapat menghasilkan informasi yang menggambarkan pencapaian kinerja
belajar mahasiswa.
Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup prinsip penilaian;
teknik dan instrumen penilaian; mekanisme dan prosedur penilaian;
pelaksanaan penilaian; pelaporan penilaian; dan kelulusan mahasiswa.
1) Prinsip Penilaian
Tabel 4. Prinsip Penilaian
1
Prinsip
Penilaian
Edukatif
2
Otentik
3
Objektif
4
Akuntabel
No
Pengertian
merupakan penilaian yang memotivasi
mahasiswa agar mampu:
a. memperbaiki perencanaan dan cara
belajar; dan
b. meraih capaian pembelajaran lulusan.
merupakan penilaian yang berorientasi pada
proses belajar yang berkesinambungan dan
hasil belajar yang mencerminkan
kemampuan mahasiswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
merupakan penilaian yang didasarkan pada
stándar yang disepakati antara dosen dan
mahasiswa serta bebas dari pengaruh
subjektivitas penilai dan yang dinilai.
merupakan penilaian yang dilaksanakan
sesuai dengan prosedur dan kriteria yang
jelas, disepakati pada awal kuliah, dan
dipahami oleh mahasiswa.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 41
No
5
Prinsip
Penilaian
Transparan
Pengertian
merupakan penilaian yang prosedur dan
hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua
pemangku kepentingan.
2) Teknik dan Instrumen Penilaian
a) Teknik Penilaian
Tabel 5. Teknik dan Instrumen Penilaian
Penilaian
Teknik
Instrumen
Sikap
Observasi
1. Rubrik untuk
penilaian proses
Ketrampilan
dan / atau
Umum
observasi,
2. Portofolio atau
Ketrampilan
partisipasi, unjuk
karya desain untuk
Khusus
kerja, tes tertulis, tes
penilaian hasil
lisan, dan angket
Penguasaan
Pengetahuan
Hasil akhir penilaian merupakan integrasi antara berbagai teknik
dan instrumen penilaian yang digunakan.
Penilaian capaian pembelajaran dilakukan pada ranah sikap,
pengetahuan dan keterampilan secara rinci dijelaskan sebagai berikut:
 Penilaian ranah sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri,
penilaian antar mahasiswa (mahasiswa menilai kinerja rekannya
dalam satu bidang atau kelompok), dan penilaian aspek pribadi yang
menekankan pada aspek beriman, berakhlak mulia, percaya diri,
disiplin dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan
peradabannya.
 Penilaian ranah pengetahuan melalui berbagai bentuk tes tulis dan
tes lisan yang secara teknis dapat dilaksanakan secara langsung
maupun tidak langsung. Secara langsung maksudnya dalah dosen
dan mahasiswa bertemu secara tatap muka saat penilaian, misalnya
saat seminar, ujian skripsi, tesis dan disertasi. Sedangkan secara
tidak langsung, misalnya menggunakan lembar-lembar soal ujian
tulis.
 Penilaian ranah keterampilan melalui penilaian kinerja yang dapat
diselenggarakan melalui praktikum, praktek, simulasi, praktek
lapangan, dll. yang memungkinkan mahasiswa untuk dapat
meningkatkan kemampuan ketrampilannya.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 42
b) Instrumen Penilaian
b.1. Rubrik
Rubrik merupakan panduan penilaian yang menggambarkan kriteria
yang diinginkan dalam menilai atau memberi tingkatan dari hasil
kinerja belajar mahasiswa. Rubrik terdiri dari dimensi yang dinilai dan
kreteria kemampuan hasil belajar mahasiswa ataupun indikator
capaian belajar mahasiswa. Pada buku panduan ini dijelaskan tentang
rubrik deskriptif, rubrik holistik dan rubrik sekala presepsi.
Tujuan penilaian menggunakan rubrik adalah memperjelas dimensi
dan tingkatan penilaian dari capaian pembelajaran mahasiswa. Selain
itu rubrik diharapkan dapat menjadi pendorong atau motivator bagi
mahasiswa untuk mencapai capaian pembelajarannya.
Rubrik dapat bersifat menyeluruh atau berlaku umum dan dapat juga
bersifat khusus atau hanya berlaku untuk suatu topik tertentu. Rubrik
yang bersifat menyeluruh dapat disajikan dalam bentuk holistic rubric.
Ada 3 macam rubrik yang disajikan sebagai contoh pada buku ini,
yakni:
(1). Rubrik holistik adalah pedoman untuk menilai berdasarkan kesan
keseluruhan atau kombinasi semua kriteria.
(2). Rubrik deskriptif memiliki tingkatan kriteria penilaian yang
dideskripsikan dan diberikan skala penilaian atau skor penilaian.
(3). Rubrik skala persepsi memiliki tingkatan kreteria penilian yang
tidak dideskripsikan namun tetap diberikan skala penilaian atau
skor penilaian.
Tabel 6. Contoh Rubrik Holistik
GRADE
SKOR
Sangat
kurang
<20
Kurang
21–40
Rancangan yang disajikan teratur namun
kurang menyelesaikan permasalahan
41– 60
Rancangan yang disajikan tersistematis,
menyelesaikan masalah, namun kurang dapat
diimplementasikan
61- 80
Rancangan yang disajikan sistematis,
menyelesaikan masalah, dapat
diimplementasikan, kurang inovatif
Cukup
Baik
INDIKATOR KINERJA
Rancangan yang disajikan tidak teratur dan
tidak menyelesaikan permasalahan
Pendidikan Tinggi Vokasi | 43
Sangat
Baik
>81
Rancangan yang disajikan sistematis,
menyelesaikan masalah, dapat
diimplementasikan dan inovatif
Tabel 7. Contoh Rubrik Deskriptif untuk Penilaian Presentasi
Makalah
SKALA
DEMENSI
Organisasi
Sangat
Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat
Kurang
Skor 81
(61-80)
(41-60)
(21-40)
<20
terorganisa
si dengan
menyajikan
fakta yang
didukung
oleh contoh
yang telah
dianalisis
sesuai
konsep
terorganisa
si dengan
baik dan
menyajikan
fakta yang
meyakinkan
untuk
mendukung
kesimpulankesimpulan.
Presentasi
mempunyai
fokus dan
menyajikan
beberapa
bukti yang
mendukung
kesimpulankesimpulan.
Cukup
fokus,
namun
bukti
kurang
mencukupi
untuk
digunakan
dalam
menarik
kesimpulan
Tidak ada
organisasi
yang jelas.
Fakta tidak
digunakan
untuk
mendukung
pernyataan.
Isi mampu
menggugah
pendengar
untuk
mengamban
gkan
pikiran.
Isi akurat
dan
lengkap.
Para
pendengar
menambah
wawasan
baru
tentang
topik
tersebut.
Isi secara
umum
akurat, tetapi
tidak
lengkap. Para
pendengar
bisa
mempelajari
beberapa
fakta yang
tersirat,
tetapi
mereka tidak
menambah
wawasan
baru tentang
topik
tersebut.
Isinya
kurang
akurat,
karena
tidak ada
data faktual,
tidak
menambah
pemahaman
pendengar
Isinya tidak
akurat atau
terlalu
umum.
Pendengar
tidak belajar
apapun atau
kadang
menyesatkan
.
Berbicara
dengan
semangat,
menularkan
semangat
Pembicara
tenang dan
menggunak
an intonasi
yang tepat,
Secara umum
pembicara
tenang, tetapi
dengan nada
yang datar
Berpatokan
pada
catatan,
tidak ada
ide yang
Pembicara
cemas dan
tidak
nyaman, dan
membaca
Isi
Gaya
Presentasi
Pendidikan Tinggi Vokasi | 44
SKALA
Sangat
Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat
Kurang
Skor 81
(61-80)
(41-60)
(21-40)
<20
dan
antusiasme
pada
pendengar
berbicara
tanpa
bergantung
pada
catatan, dan
berinteraksi
secara
intensif
dengan
pendengar.
Pembicara
selalu
kontak
mata
dengan
pendengar.
dan cukup
sering
bergantung
pada catatan.
Kadangkadang
kontak mata
dengan
pendengar
diabaikan.
dikembangk
an di luar
catatan,
suara
monoton
berbagai
catatan
daripada
berbicara.
Pendengar
sering
diabaikan.
Tidak terjadi
kontak mata
karena
pembicara
lebih banyak
melihat ke
papan tulis
atau layar.
DEMENSI
Tabel 8. Contoh Skala Persepsi
DEMENSI
Sangat
Baik
Baik
Skor
≥81
61-80
Cukup Kurang
41-60
21-40
Sangat
Kurang
<20
Nilai
tiap
dimensi
Kemampuan
Komunikasi
Penguasaan Materi
Kemampuan
menghadapi
Pertanyaan
Penggunaan alat
peraga presentasi
Ketepatan
menyelesaikan
masalah
NILAI TOTAL
Pendidikan Tinggi Vokasi | 45
Beberapa manfaat penilaian menggunakan rubrik adalah sebagai
berikut:
 Rubrik dapat menjadi pedoman penilaian yang objektif dan
konsisten dengan kriteria yang jelas;
 Rubrik dapat memberikan informasi bobot penilaian pada tiap
tingkatan kemampuan mahasiswa;
 Rubrik dapat memotivasi mahasiswa untuk belajar lebih aktif;
 Mahasiswa dapat menggunakan rubrik untuk mengukur capaian
kemampuannya sendiri atau kelompok belajarnya;
 Mahasiswa mendapatkan umpan balik yang cepat dan akurat;
 Rubrik dapat digunakan sebagai intrumen untuk refleksi yang efektif
tentang proses pembelajaran yang telah berlangsung;
 Sebagai pedoman dalam proses belajar maupun penilaian hasil
belajar mahasiswa.
b.2. Penilaian portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang
didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan
perkembangan capaian belajar mahasiswa dalam satu periode tertentu.
Informasi tersebut dapat berupa karya mahasiswa dari proses
pembelajaran yang dianggap terbaik atau karya mahasiswa yang
menunjukkan perkembangan kemampuannya untuk mencapai capaian
pembelajaran.
Macam penilaian portofolio adalah sebagai berikut:
 Portofolio perkembangan, berisi koleksi artefak karya mahasiswa
yang menunjukkan kemajuan pencapaian kemampuannya sesuai
dengan tahapan belajar yang telah dijalani.
 Portofolio pamer/showcase berisi artefak karya mahasiswa yang
menunjukkan hasil kinerja belajar terbaiknya.
 Portofolio koprehensif, berisi artefak seluruh hasil karya mahasiswa
selama proses pembelajaran.
Contoh penilaian portofolio kemampuan mahasiswa memilih dan
meringkas artikel jurnal ilmiah. Capaian pembelajaran yang diukur:
 Kemampuan memilih artikel jurnal berreputasi dan mutakhir sesuai
dengan tema dampak polusi industri;
 Kemampuan meringkas artikel jurnal dengan tepat dan benar.
Instrumen penilaian portofolio nya seperti pada table-7.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 46
Tabel 9. Contoh Penilaian Portofolio
Aspek Penilaian
No
Skor
1
Artikel berasal dari
journal terindek
dalam kurun
waktu 3 tahun
tarakhir.
Artikel berkaitan
dengan tema
dampak polusi
industri
Jumlah artikel
sekurangkurangnya
membahas
dampak polusi
industri pada
manusia dan
lingkungan
Ketepatan
meringkas isi
bagian-bagian
penting dari
abstrak artikel
Ketepatan
meringkas konsep
pemikiran penting
dalam artikel
Ketepatan
meringkas
metodologi yang
digunakan dalam
artikel
Ketepatan
meringkas hasil
penelitian dalam
artikel
Ketepatan
meringkas
pembahasan hasil
2
3
4
5
6
7
8
Artikel-1
Tinggi
(6-10)
Rendah
(1-5)
Artikel-2
Tinggi
(6-10)
Rendah
(1-5)
Artikel-3
Tinggi
(6-10)
Rendah
(1-5)
Pendidikan Tinggi Vokasi | 47
Aspek Penilaian
No
Skor
Artikel-1
Tinggi
(6-10)
Rendah
(1-5)
Artikel-2
Tinggi
(6-10)
Rendah
(1-5)
Artikel-3
Tinggi
(6-10)
Rendah
(1-5)
penelitian dalam
artikel
9
Ketepatan
meringkas
simpulan hasil
penelitian dalam
artikel
10 Ketepatan
memberikan
komentar pada
artikel journal
yang dipilih
Jumlah skor tiap
ringkasan artikel
Rata-rata skor yang
diperoleh
Pendidikan Tinggi Vokasi | 48
3) Mekanisme dan Prosedur Penilaian
c.1. Mekanisme
Mekanisme penilaian terkait dengan tahapan penilaian, teknik
penilaian, instrumen penilaian, kriteria penilaian, indikator penilaian
dan bobot penilaian dilakukan dengan alur sebagai berikut:
Menyusun
Menyampaikan
Menyepakati
Melaksanakan
Memberi umpan
balik
Mendokumentasikan
Gambar II-3. Mekanisme Penilaian
c.2. Prosedur
Prosedur penilaian sebagaimana mencakup tahap:
1. Perencanaan (dapat dilakukan melalui penilaian bertahap
dan/atau penilaian ulang),
2. kegiatan pemberian tugas atau soal,
3. observasi kinerja,
4. pengembalian hasil observasi, dan
5. pemberian nilai akhir.
4) Pelaksanaan Penilaian
Pelaksanan penilaian dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran dan
dapat dilakukan oleh:
1. dosen pengampu atau tim dosen pengampu;
2. dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan
mahasiswa; dan/atau
3. dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan
pemangku kepentingan yang relevan.
Sedangkan pelaksanaan penilaian untuk program spesialis dua, program
doktor, dan program doktor terapan wajib menyertakan tim penilai
eksternal dari perguruan tinggi yang berbeda.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 49
5) Pelaporan Penilaian
Berikut adalah mekanisme pelaporan penilaian:
1. Pelaporan penilaian berupa kualifikasi keberhasilan mahasiswa dalam
menempuh suatu mata kuliah yang dinyatakan dalam kisaran seperti
pada table berikut.
Tabel 10. Kategori Penilaian
Huruf
Angka
Katagori
A
B
C
D
E
4
3
2
1
0
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang
2. Penilaian dapat menggunakan huruf antara dan angka antara untuk
nilai pada kisaran 0 (nol) sampai 4 (empat).
3. Hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan di tiap semester
dinyatakan dengan indeks prestasi semester (IPS):
∑𝑛𝑖=1(𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 X 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑠𝑘𝑠 𝑀𝐾)
IPS = 𝑛
∑𝑖=1(𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑠𝑘𝑠 𝑀𝐾 𝑦𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 1 𝑠𝑒𝑚𝑒𝑠𝑡𝑒𝑟)
4. Hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan pada akhir program studi
dinyatakan dengan indeks prestasi kumulatif (IPK):
∑𝑛𝑖=1(𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 X 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑠𝑘𝑠 𝑀𝐾)
IPK = 𝑛
∑𝑖=1(𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑠𝑘𝑠 𝑀𝐾 𝑦𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑝𝑑 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑝𝑟𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚)
Mahasiswa berprestasi akademik tinggi adalah mahasiswa yang
mempunyai indeks prestasi semester (IPS) lebih besar dari 3,50 (tiga
koma lima nol) dan memenuhi etika akademik .
6) Kelulusan Mahasiswa
Standar kelulusan mahasiswa program diploma, sarjana, profesi, spesialis,
magister dan doctor, dapat dibaca pada table-9.
Tabel 11. Predikat Kelulusan
Program
IPK
Predikat Lulusan
Diploma dan Sarjana
Mahasiswa program diploma dan program sarjana dinyatakan lulus apabila
telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian
Pendidikan Tinggi Vokasi | 50
pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks
prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 2,00 (dua koma nol)
2,76-3,00
Memuaskan
3,01-3,50
Sangat Memuaskan
>3,50
Pujian
Profesi, spesialis, magister, magister terapan, doktor, doktor terapan
Mahasiswa program profesi, program spesialis, program magister, program
magister terapan, program doktor, dan program doktor terapan dinyatakan
lulus apabila telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan
memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi
dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 3,00 (tiga
koma nol).
3,00-3,50
Memuaskan
3,51-3,75
Sangat Memuaskan
>3,75
Pujian
Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak memperoleh ijazah, gelar atau sebutan,
dan surat keterangan pendamping ijazah sesuai dengan peraturan perundangan.
b) Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran adalah proses menginterpretasi atau menafsirkan data
beserta bukti-bukti nya dari hasil proses penilaian. Evaluasi pembelajaran
digunakan untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa telah mencapai capaian
pembelajaran nya. Hasil evaluasi digunakan untuk memutuskan tidak lanjut dari
capaian pembelajaran mahasiswa. Hasil evaluasi juga dapat digunakan untuk
tindakan perbaikan proses pembelajaran ataupun program rancangan
pembelajaran (Arends, 2008; ABET Board of Directors, 20015).
Para ahli evaluasi pada umumnya membedakan evaluasi menjadi dua, yakni
evaluasi formatif dan evaluasi sumatif berdasarkan penggunaan nya (Arends,
2008). Evaluasi formatif digunakan untuk perbaikan (improvement), misalnya
perbaikan metoda belajar, perbaikan kelompok belajar, perbaikan meteri
pembelajaran, perbaikan cara penilaian, dll. Sedangkan evaluasi sumatif
digunakan untuk pengambilan keputusan (judgment), misalnya menetapkan nilai
keseluruhan dari hasil belajar mahasiswa, mengetahui dan menetapkan kinerja
hasil capaian pembelajaran mahasiswa, memutuskan apakah mahasiswa lulus
ataukah tidak lulus dari sebuah matakuliah yang diikutinya, dll.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 51
Tabel 12. Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif
Tipe
Waktu
Data, informasi dan Penggunaan nya
Evaluasi
Pelaksanaan
bukti-bukti yang
dikumpulkan
Formatif
Sebelum
dan Terkait kemapuan
selama
proses sebelum dan sesudah
pembelajaran
belajar, proses
pembelajaran
berdasarkan
rancangan
pembelajaran
untuk melakukan
tindakan
perbaikan
terhadap proses
pembelajaran
Sumatif
Setelah proses
pembelajaran
untuk
pengambilan
keputusan
penilaian akhir,
hasil pencapaian
belajar
mahasiswa dan
pencapaian
kinerja dosen
dalam proses
pembelajaran
terkait kinerja hasil
belajar mahasiswa,
dan.atau kinerja dosen
C.
Tahap evaluasi program pembelajaran
Proses pembelajaran yang dilakukan di Perguruan Tinggi menggunakan
pendekatan andragogi. Andragogi berasal dari bahasa Yunani aner artinya orang dewasa,
dan agogus artinya memimpin. Andragogi secara harfiah dapat diartikan sebagai seni dan
pengetahuan mengajar orang dewasa. Pada andragogi, hubungan itu bersifat timbal-balik
dan bersifat hubungan yang membantu, berbeda pada paedagogi, hubungan itu lebih
didominasi oleh guru dan hubungan itu bersifat mengarahkan. Pembelajaran andragogi
adalah pembelajaran orang dewasa, pada pembelajaran androgogi berorientasi
pekerjaan, tugas dan masalah kerja.
Evaluasi sebagai suatu bagian integral dalam proses andragogis, yang selanjutnya
diakhiri dengan suatu tinjauan terhadap beberapa metoda evaluasi. Dimana belajar
dipandang sebagai sebuah siklus, yang bisa diulang dengan kecepatan yang lebih
meningkat. Setiap siklus selesai, yang kita harapkan adalah makin bertambah luas dan
mendalam pengalaman para siswa. Sehubungan dengan hal ini, evaluasi bukanlah
merupakan tahap akhir dari proses belajar, tetapi merupakan satu fase; yang dievaluasi,
meliputi pengukuran terhadap perubahan harapan peserta sebelum proses
pembelajaran berlangsung, selama dan sesudah proses pembelajaran itu selesai.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 52
Pada proses pembelajaran vokasi yang menekankan pada output keahlian
mahasiswa, terdapat beberapa peran yang dilakukan oleh mahasiswa atau dikenal istilah
learning by doing/learning by experiencing, yaitu:
a. Adanya Suatu Aktivitas Pembelajaran
Para mahasiswa terlibat secara fisik, interaktual, maupun emosional dalam upaya
memperoleh pengetahuan atau keterampilan dalam hal yang diperlukan. Sebagai
contoh mahasiswa pendidikan vokasi terlibat dalam aktivitas melakukan penerapan
keahlian, membuat suatu produk, dan menghasilkan karya yang berdaya saing.
Aktivitas pada saat Praktek di Laboratorium dan Industri yang dapat dilihat sebagai
proses pembelajaran vokasi.
b. Adanya Proses Diskusi
Para Mahasiswa tidak hanya belajar secara individual, tapi juga bisa belajar
berkelompok sehingga akan lebih memperkaya dan menambah aspek kedalaman
pemahaman aspek yang sedang dipelajari. Diskusi sebagai membangun budaya kerja
tim, menerapkan suatu keahlian dalm kelompok, dan lainnya.
c. Adanya Proses Perenungan
Secara individual, para Mahasiswa didorong untuk menginteralisasikan konsep,
pengetahuan, dan keterampilan yang baru saja diperoleh dalam kegiatan mereka
sehari-hari. Konteks ini mahasiswa melakukan proses kontemplasi nilai-lain yang
sesuai dengan kehidupannya.
d. Adanya Proses Rancangan Tindak Lanjut/Penerapan
Proses ini berguna untuk melatih dan menyempurnakan proses belajar berbagai
keahlian yang baru saja didapatkan para mahasiswa. Diharapkan mahasiswa
membuat blue print rancangan penerapannya baik di indutri maupun dengan
kemampuan wirausaha.
Berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Pasal 39 ayat 3 yang berbunyi:
Perguruan Tinggi dalam mengelola pembelajaran salah satunya wajib melakukan
pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan program studi dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran. Kegiatan evaluasi pembelajaran menjadi tolok ukur
keberhasilan, peningkatan mutu pembelajaran, melihat ketercapaian proses
pembelajaran, dan pengembangan kurikulum program studi.
Pada evaluasi program pembelajaran vokasi dapat dilakukan pada saat proses
pembelajaran baik perkuliahan maupun praktek dan pada saat sebelum berakhir
perkuliahan di satu semester. Kegiatan evaluasi dapat dilakukan dengan menyebarkan
angket, form observasi praktek, dan form dokumentasi produk. Proses evaluasi program
pembelajaran dilakukan secara individual dengan cara tertutup.
Dalam melaksanakan evaluasi program pembelajaran vokasi terdapat prinsipprinsip yang diterapkan, yaitu:
Pendidikan Tinggi Vokasi | 53
1.
Plan and Actual Curriculum, Kurikulum sebagai dokumen (curriculum plan) yang
juga dipahami sebagai kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan secara nyata
(actual curriculum)
2.
Student Centered Learning, Pembelajaran yang dilaksanakan pada pendidikan
vokasi menggunakan pola student centered learning.
3.
Sistem Approach, Pertanyaan diberikan
pembelajaran dari input, proses, dan output.
4.
Komperehensif, evaluasi melihat keseluruhan ketercapaian pembelajaran
5.
Team Work, Proses pembelajaran pada praktek membutuhkan kerja tim yang
baik, hal ini untuk melihat kemampuan softskill mahasiswa pendidikan vokasi.
untuk
melihat
pelaksanaan
Pembelajaran vokasi membutuhkan satu kesatuan proses baik dari perencaan,
pelaksanaan, dan penilaian. Oleh karena itu, evaluasi program pembelajaran akan
melihat keseluruhan proses tersebut. Pada saat awal perkuliahan harus terjadi
kesepakatan antara mahasiswa dan dosen sehingga semua proses dapat diikuti dengan
baik. Pada proses pelaksanaan evaluasi pembelajaran dapat juga dilakukan oleh mitra
perusahaan/industri yang telah menyerap lulusan. Perusahaan/industri memberikan
masukan terkait kualitas lulusan dan sekaligus penguatan kompetensi yang sesuai
kebutuhan industri.
Model-model evaluasi pembelajaran vokasi dirancang secara spesifik sesuai dengan
karakteristik pendidikan vokasi. Evaluasi pembelajaran vokasi dimulai dari tahapan
input, proses, dan output. Pada tahapan input mencakup: identifikasi kebutuhan dan
perencanaan pembelajaran. Tahapan Proses dilakukan mulai dari pelaksanaan
pembelajaran dan pengembangan proses pembelajaran baik secara proses pembelajaran
dikelas maupun di industri. Pada tahapan output melihat sejauhmana kesesuaian
penguasaan kompetensi dengan kebutuhan industri.
Model Evaluasi tersebut dapat dilihat dari proses sebagai berikut:
 Form Angket Pembelajaran
 Form Observasi
 Form Dokumentasi
Pengembangan Model Evaluasi Belajar harus disesuaikan dengan kebutuhan
Industri yang ada. Evaluasi Program Pembelajaran dilakukan secara menyeluruh untuk
melihat ketercapaian tujuan yang ada. Berikut ini contoh Form Observasi Pembelajaran,
sebagai berikut:
Pendidikan Tinggi Vokasi | 54
Contoh Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Nama Dosen
Mata Kuliah
Pokok Bahasan
Kelas
Pertemuan
:
:
:
:
:
No
Aspek yang Diamati
I.
Kegiatan Pembuka
1. Persiapan sarana pembelajaran
1
Skor
2 3
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Appersepsi
4. Memotivasi minat belajar mahasiswa
II
Kegiatan Inti
1. Menguasai materi kuliah yang diampu
2. Kesesuaian materi dengan indicator
3. Kejelasan dalam menyampaikan konsep
4. Mengarahkan mahasiswa membentuk kelompok belajar
5. Berperan sebagai fasilitator
6. Mengajukan pertanyaan pada mahasiswa di kelas
7. Memberi kesempatan mahasiswa bertanya dan menjawab
pertanyaan
8. Memberi kesempatan mahasiswa untuk dan berdiskusi
9. Kesesuaian penggunaan media/animasi dengan materi
yang disampaikan
10. Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan
media/animas
III
Kegiatan Penutup
1. Memberikan evaluasi terhadap proses pembelajaran
2. Memberikan kesempatan kepada Mahasiswa untuk
memberikan umpan balik
Pendidikan Tinggi Vokasi | 55
4
3. Memberi proses tindaklanjut terhadap perbaikan yang ada
Skor Jawaban
:
Skor 1: Dilakukan kurang baik
Skor 2: Dilakukan cukup baik
Skor 3: Dilakukan baik
Skor 4: Dilakukan sangat baik
Pembelajaran dilaksanakan selama 18 minggu persemester, dijalankan dengan
sistem paket. Setiap mata kuliah dimonitor pelaksanaannya melalui kehadiran dosen
mengajar dan mahasiswa serta pencapaian materi yang diajarkan sesuai dengan silabus
matakuliah. Setiap mahasiswa yang mengikuti mata kuliah praktek dan praktikum dinilai
berdasarkan kompetensi yang dicapai melalui:
 Kuliah: ujian tengah semester, ujian akhir semester dan tugas-tugas kuliah.
 Praktek: tes tutorial, pre-test, post-test praktek dan laporan praktek.
 Magang: pre-test magang, penilaian selama magang (external evaluator), laporan
magang dan presentasi hasil magang.
 Tugas Akhir: penilaian proposal, proses tugas akhir, membuat laporan tugas
akhir dan presentasi tugas akhir.
Setiap akhir semester dilakukan evaluasi pelaksanaan perkuliahan oleh pengelola
dengan melibatkan evaluasi dari mahasiswa melalui kuestioner. Kinerja dosen dievaluasi
berdasarkan kuesioner ini.
Pelaksanaan proses pembelajaran vokasi dilakukan secara terintegrasi dan
menggunakan pendekatan sistem. Proses pembelajaran yang dilakukan dari mulai input,
proses, dan output.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 56
Gambar II-4. Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran Vokasi
Pendekatan Sistem dalam Proses Pembelajaran dimulai dari tahapan input, proses,
dan output. Tahapan input calon mahasiswa melalukan registrasi dan menjadi
mahasiswa. Secara administratif dan aktual mahasiswa sudah menjalankan hak dan
kewajibannya.
Gambar II-5. Tahapan Evaluasi Pembelajaran Vokasi
Pendidikan Tinggi Vokasi | 57
Proses pengembangan evaluasi pembelajaran vokasi dilakukan secara bertahap.
Proses tersebut dilakukan melalui kebijakan mutu, penerapan standar nasional
pendidikan tinggi, evaluasi program pembelajaran, pelaksanaan evaluasi, dan feedback
atau perubahan.
Gambar II-6. Tahap Evaluasi Pembalajaran Vokasi
Tahap evaluasi pembelajaran vokasi dilakukan untuk melihat ketercapaian dan
pelaksanaan program pembelajaran. Program Pembelajaran terkait dengan beberapa
hal, diantaranya:
Kebijakan Mutu Perguruan Tinggi
1. Penerapan Standar Nasional Pendidikan Tinggi
2.
Evaluasi Program Pembelajaran, melihat dari berbagai aspek, yaitu proses
pembelajaran, sarana pra sarana, sumber daya manusia, biaya, dan lainnya
3.
Evaluasi yang dilakukan secara internal dan eksternal. Secara internal dilakukan
oleh komponen dalam perguruan tinggi dan eksternal dilakukan dengan
komponen luar perguruan tinggi, termasuk ciri khas pendidikan vokasi, yaitu
melibatkan industri dan asosiasi
4.
Proses umpan balik, perbaikan, dan peningkatan kualitas
Pendidikan Tinggi Vokasi | 58
Gambar II-7. Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran Vokasi
Pendekatan sistem dalam pembelajaran vokasi dilakukan mulai dari input, proses,
output, dan outcome. Keseluruhan proses dilakukan dengan beberapa kegiatan yang
merupakan implementasi pada pendidikan vokasi, yaitu Tahap Input, yaitu Tes masuk,
registrasi, dan ditetapkan menjadi/gagal sebagai mahasiswa. Pada tahap proses
dilakukan pelaksanaan pembelajaran vokasi dengan beberapa kegiatan, yaitu: Proses
PBM, Kurikulum, Sarana Pra Sarana, dosen, mahasiswa, pelaksanaan magang, dan
lainnya. Pada tahapan ouput merupakan kelulusan mahasiswa pada jenjang tertentu.
Tahapan outcome akan terjadinya dampak menjadi orang yang sukses, pemimpin masa
depan, dan agen perubahan.
Pada Pendidikan Vokasi memiliki khas, yaitu: kegiatan orientasi Politeknik, kuliah
umum dari asosiasi dan industri serta pendekatan pembelajaran. Mahasiswa
melaksanakan pembelajaran berbasis praktek dan menggunakan pendekatan kerja tim.
D.
Perancangan ulang Kurikulum Vokasi
Perancangan ulang sebagai bagian dari pengembangan kurikulum pendidikan
vokasi merupakan keniscayaan. Hal ini terkait dengan misi utama pendidikan vokasi
untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam dunia usaha dan dunia industri (DUDI)
yang senantiasa berubah sesuai dengan tuntutan perkembangan masyarakat dan
perkembangan Ipteks. Perubahan kebutuhan masyarakat dan perkembangan DUDI
memerlukan seperangkat kompetensi baru yang dapat merupakan pengembangan
kompetensi lama dan atau kompetensi yang benar-benar baru sebagai tuntutan teknologi
yang baru. Karena pendidikan vokasi pada hakikatnya difokuskan untuk memenuhi
kebutuhan lapangan kerja, perancangan ulang kurikulum mesti berbasis kompetensi
dengan standar tertentu sebagai patokan pencapaian pelaksanaannya. Artinya, acuan
Pendidikan Tinggi Vokasi | 59
pengembangan kurikulum yang utama adalah hasil analisis kebutuhan tenaga kerja yang
ada dan proyeksinya ke depan dalam konteks perkembangan dunia usaha dan industri
yang diharapkan memanfaatkan sumber daya alam tersedia di lingkungan. Di samping
itu, analisis kebutuhan kompetensi tenaga kerja juga dapat dikaitkan dengan
perkembangan Ipteks dan kecenderungan perkembangan selanjutnya yang makin cepat.
Industri tertentu bisa juga mengalami penurunan karena perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Industri fotografi dan elektronik, misalnya, berubah cepat
karena perkembangan teknologi terkait sangat cepat sehingga kompetensi tertentu cepat
usang. Maka analisis kebutuhan perlu dilakukan dari waktu ke waktu dan diupayakan
untuk ditemukan kompetensi generik yang tidak mudah usang karena perkembangan
zaman.
Di samping itu, asupan untuk perancangan ulang kurikulum vokasi juga diperoleh
dari hasil penilaian pembelajaran sebagai pelaksanaan kurikulum yang ada berdasarkan
ketercapaian dan bahkan melampaui standar kompetensi lulusan, dengan menyoroti
standar isi, standar proses, dan standar penilaian. Hasil semua ini akan menjadi asupan
bagi pengembangan kurikulum, yang salah satu bentuknya adalah perancangan ulang
atau modifikasi. Jika semua ini dilakukan secara berkesinambungan, maka asupan
tersebut akan sangat memadai.
Dari uraian di atas, perancangan ulang kurikulum dapat mengikuti kerangka kerja
seperti diilustrasikan pada Gambar II-8.
Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja
Penjabaran SKL, SI, SPr, SPen
T
U
N
T
U
T
A
N
Pelaksanaan Kurikulum
Penilaian Pembelajaran
K
E
B
I
J
A
K
A
N
T
U
N
T
U
T
A
N
D
U
D
I
Evaluasi Program
Perlu
Rancang
Ulang
Perlu
modifikasi
Gambar II-8. Kerangka Kerja Perancangan Ulang Kurikulum Vokasi
Pendidikan Tinggi Vokasi | 60
Penerapan kerangka kerja dapat diuraikan sebagai berikut:
E.
1.
Analisis kebutuhan tenaga kerja yang ada dan proyeksi pengembangannya
dengan acuan tuntutan dunia DUDI masa sekarang dan 10 tahun mendatang.
Dalam hal ini, tuntutan kebijakan kurikulum tetap dipertimbangkan. Kemudian
hasil analisis ini digunakan untuk menyoroti dokumen kurikulum yang ada
untuk menilai apakah kebutuhan yang berkembang masih terakomodasi dalam
dokumen kurikulum yang ada.
2.
Menganalisis standar kurikulum yang ada (Standar SKL, Standar Isi, Standar
Proses, Standar Penilaian) dari sisi kebutuhan kompetensi tenaga kerja dalam
dunia nyata dan proyeksi perkembangannya.
3.
Menganalisis pelaksanaan kurikulum untuk melihat apakah kurikulum yang ada
telah mendukung sekedar pencapaian standar atau bahkan melampauinya dan
sambil mengembangkan kompetensi yang sesuai dengan tuntutan
perkembangan zaman.
4.
Melakukan analisis tentang cara dan hasil penilaian pembelajaran untuk melihat
apakah telah memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas dan masih sesuai
dengan tuntutan penilaian pembelajaran yang mendukung pengembangan
kompetensi yang dituntut oleh DUDI dan proyeksi pengembangannya.
5.
Melakukan evaluasi program untuk melihat apakah program telah berjalan
dengan baik sekedar menuju tercapainya SKLatau sampai melampauinya sesuai
dengan tuntutan perkembangan zaman dengan mempertimbangkan hasil
langkah 1-4. Hasil evaluasi dapat merupakan keputusan untuk merancang ulang
kurikulum yang ada atau memodifikasinya.
6.
Perancangan ulang dan modifikasi dipertajam dengan menganalisis ulang
seluruh tahapan dengan fokus pada tuntutan DUDI sebagai patokan
Dokumen Kurikulum
Dokumen kurikulum yang telah dikembangkan setidak nya terdiri dari:
1.
Identitas Program Studi - Menuliskan identitas Program Studi meliputi : Nama
PT, Fakultas, Prodi, Akreditas, Jenjang Pendidikan, Gelar Lulusan, Visi dan Misi.
2.
Rumusan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yasng dinyatakan dalam Capaian
Pembelajaran Lulusan (CPL) – CPL terdiri dari aspek: Sikap, Ketrampilan umum,
ketrampilan khusus dan Pengetahuan yang dirumuskan berdasarkan SN-Dikti
dan Diskriptor KKNI sesuai dengan jenjang nya.
3.
Penentuan Bahan Kajian - Menggambarkan Body of Knowledgesuatu Program
Studi, yang kemudian digunakan untuk menetapkan bahan kajian.
4.
Pembentukan Mata Kuliah dan Penentuan Bobot sks - Menjelaskan mekanisme
pembentukan mata kuliah dan perhitungan bobot sks nya.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 61
5.
Distribusi mata kuliah tiap semester - Menggambarkan peta penempatan mata
kuliah secara logis dan sistematis sesuai dengan Capaian Pembelajaran Lulusan
Program Studi. Distribusi mata kuliah disusun dalam rangkaian semester selama
masa studi lulusan Program Studi.
6.
Rencana Pembelajaran Semester (RPS) – dituliskan lengkap untuk semua mata
kuliah pada Program Studi.
7.
Mekanisme pelaksanaan kurikulum dan penjaminan mutu pembelajaran –
menjelaskan mekanisma bagaimana Program Studi menjalankan kurikulum dan
pembelajaran sesui dengan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) masingmasing Perguruan Tinggi.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 62
BAB III Contoh Kurikulum Unggul
A. Kurikulum Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)
 Contoh Kurikulum Kelistrikan Prodi Diploma 3 (D III) Teknik Elektronika
Departemen Teknik Elektro Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)
SEMESTER 1
Kredit
Jam
No No. Kode
Mata Kuliah
Teori Prakt Teori
Prakt
Bhs. Inggris utk
1 VE031201
2
2
Percakapan
2 VE031202 Matematika 1
2
2
3 VE031203 Agama
2
2
4 VE031104 Rangkaian Listrik 1
2
3
5 VE031105 Piranti Elektronika
2
2
6 VE031106 Elektromagnet
2
2
7 VE031107 Algoritma & Pemrograman
2
2
Pengukuran Listrrik &
8 VE031108
2
2
Instrumentasi
9 VE031209 Gambar Teknik
1
3
Prak. Algoritma &
10 VE031110
1
3
Pemrograman
Workshop Komputer &
11 VE031111
2
4
Jaringan
12 VE031112 Praktik 1.1 :
1
3
- Prak. Rangkaian Listrik 1
- Prak. Pengukuran Listrik
& Instrumentasi
13 VE031113 Praktik 2.1
1
3
- Prak. Piranti Elektronika
- Prak. Elektromagnet
16
6
17
16
JUMLAH
22
33
SEMESTER 2
No
No. Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
VE032201
VE032202
VE032103
VE032104
VE032105
VE032106
VE032207
VE032108
9
Mata Kuliah
Bhs. Inggris Teknik
Matematika 2
Rangkaian Listrik 2
Rangkaian Elektronika 1
Elektronika Digital 1
Elektronika Optik
Dasar Sistem Tenaga Listrik
Konsep Teknologi
Workshop Pemrograman
VE032109
Lanjutan
Kredit
Jam
Teori Prakt Teori Prakt
2
2
2
2
2
3
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
4
Page | 63
Prak. Rangkaian
Elektronika 1
11 VE032111 Prak. Elektronika Digital 1
12 VE032112 Praktik 1.2 :
- Prak. Rangkaian Listrik 2
- Prak. Dasar Sistem Tenaga
Listrik
- Prak. Elektronika Optik
10 VE032110
16
JUMLAH
1
3
1
1
3
3
5
19
21
13
32
SEMESTER 3
No
No. Kode
1
VE033201
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
VE033202
VE033103
VE033104
VE033105
VE033106
VE033107
VE033108
VE033109
VE033110
VE033111
12
VE033112
Kredit
Teori Prakt
Mata Kuliah
Bhs. Inggris utk. Ketrampilan
Berkomunikasi 1
Matematika 3
Rangkaian Elektronika 2
Elektronika Digital 2
Pengaturan Otomatis 1
Rangkaian Linear Aktif
Sistem Mikroprosesor
Kewirausahaan
Bengkel Elektronika 1
Prak. Sistem Mikroprosesor
Praktik 1.3:
- Prak. Rangkaian Elektronika
2
- Prak. Elektronika Digital 2
Praktik 2.3:
- Prak. Rangkaian Linear Aktif
- Prak. Pengaturan Otomatis 1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
2
2
16
JUMLAH
Jam
Teori Prakt
2
1
1
4
3
3
1
3
5
20
21
13
33
SEMESTER 4
No
No. Kode
1
VE034201
2
3
4
5
6
VE034102
VE034103
VE034104
VE034105
VE034106
Mata Kuliah
Bhs. Inggris utk.
Ketrampilan
Berkomunikasi 2
Mikrokontroler
Elektronika Industri 1
Pengaturan Otomatis 2
Instrumentasi Elektronika
Metode Numerik
Kredit
Teori Prakt
Jam
Teori
Prakt
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
Pendidikan Tinggi Vokasi | 64
7
VE034107
8
9
VE034108
VE034109
10
VE034110
11
VE034111
12
VE034112
Workshop Sistem Antar
Muka
Bengkel Elektronika 2
Perawatan & Perbaikan
Prak. Elektronika
Industri 1
Praktik 1.4:
- Prak. Instrumentasi
Elektronika
- Prak. Mikrokontroller
Praktik 2.4:
- Prak. Metode Numerik
- Prak. Pengaturan
Otomatis 2
12
JUMLAH
2
4
2
1
4
3
1
3
1
3
1
3
8
14
20
20
34
Kredit
Teori Prakt
2
2
2
2
2
2
2
Jam
Teori Prakt
2
2
2
2
2
2
2
SEMESTER 5
No
No. Kode
Mata Kuliah
1
2
3
4
5
6
7
VE035201
VE035202
VE035203
VE035104
VE035105
VE035106
VE035107
8
VE035108
9
VE035109
10
VE035110
11
VE035111
Bhs. Inggris unt. Karir
Bahasa Indonesia
Statistik & Probabilitas
Elektronika Medika
Elektronika Industri 2
Pengolahan Sinyal
Robotika
Workshop Sistem
Manufaktur Terpadu
Proposal Proyek
Akhir
Praktik 1.5:
- Prak. Elektronika
Medika
- Prak. Pengolahan
Sinyal
Praktik 2.5 :
- Prak. Elektronika
Industri 2
- Prak. Robotika
14
JUMLAH
2
4
1
3
1
3
1
3
5
19
14
13
27
Pendidikan Tinggi Vokasi | 65
SEMESTER 6
No
No. Kode
1
VE036201
2
VE036202
3
VE036203
4
VE036204
5
VE036205
6
7
VE036106
VE036107
Kredit
Teori Prakt
Mata Kuliah
Bhs. Inggris utk.
Profesional
Manajemen
Industri/Kontrol
Kualitas
Kewarganegaraan
Etika dan
Profesionalisme
Standard Internasional
dan Keselamatan Kerja
Kerja Praktik
Proyek Akhir
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
4
10
JUMLAH
Gasal
Genap
Jumlah
JUMLAH
Prosentase
jam teori praktek
Jam
Teori
Prakt
5
15
10
12
10
22
32
Kredit
Jam
Teori Prakt Teori Prakt
46
16
51
42
38
18
43
55
84
34
94
97
118
191
Teori
Praktek
49.21%
50.79%
 Contoh Kurikulum Prodi Diploma 4 (Sarjana Terapan) Teknik Elektronika
Departemen Teknik Elektro Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (Pens)
SEMESTER 1
Kredit
Jam
No No. Kode
Mata Kuliah
Teori Praktek Teori Praktek
1 VE041201 Matematika 1
2
2
2 VE041102 Elektronika Digital 1
2
3
3 VE041103 Rangkaian Listrik 1
2
3
Pengukuran Listrik &
4 VE041104
2
2
Instrumentasi
5 VE041105 Piranti Elektronika
2
2
6 VE041106 Elektro Magnet
2
2
7 VE041107 Algoritma & Pemrograman
2
2
8 VE041108 Workshop Elektromekanik
1
3
9 VE041109 Gambar Teknik
1
3
10 VE041110 Prak. Elektronika Digital 1
1
3
Prak.Algoritma &
11 VE041111
1
3
Pemograman
Pendidikan Tinggi Vokasi | 66
12
VE041112
13
VE041113
Praktik 1.1
- Prak. Rangkaian Listrik 1
- Prak. Peng. Listrik &
Instrumentasi
Praktik 1.2
- Prak. Piranti Elektronika
- Prak. Elektro Magnet
14
JUMLAH
1
3
1
3
6
16
20
18
34
SEMESTER 2
No
No. Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
VE042201
VE042202
VE042103
VE042104
VE042105
VE042106
VE042107
VE042108
VE042109
VE042110
VE042111
VE042112
VE042113
Mata Kuliah
Agama
Matematika 2
Rangkaian Elektronika 1
Rangkaian Listrik 2
Elektronika Digital 2
Dasar Sistem Tenaga Listrik
Elektronika Optik
Pemrograman Lanjutan
Prak. Rangkaian Elektronika 1
Prak. Rangkaian Listrik 2
Prak. Elektronika Digital 2
Prak. Pemrograman Lanjutan
Praktik 2.1:
- Prak. Dasar Sistem Tenaga Listrik
- Prak Elektronika Optik
Kredit
Jam
Teori Praktek Teori Praktek
2
2
2
2
2
3
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
16
JUMLAH
5
21
19
15
34
SEMESTER 3
No
No. Kode
1
2
3
4
5
6
7
VE043201
VE043202
VE043103
VE043104
VE043105
VE043106
VE043107
8
VE043108
9
VE043109
10
VE043110
Mata Kuliah
Matematika 3
Konsep Teknologi
Rangkaian Elektronika 2
Elektronika Industri 1
Sistem Mikroprosesor
Rangkaian Linier Aktif
Pengaturan Otomatis 1
Workshop Perawatan &
Perbaikan
Workshop Elektronika
Analog 1
Workshop Komputer &
Jaringan
Kredit
Jam
Teori Praktek Teori Praktek
2
2
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
1
3
1
3
1
3
Pendidikan Tinggi Vokasi | 67
11
VE043111
12
13
14
VE043112
VE043113
VE043114
Prak. Rangkaian Elektronika
2
Prak. Elektronika Industri 1
Prak. Sistem Mikroprosesor
Praktik 3.1:
- Prak. Rangk. Linier
Aktif
- Prak. Pengaturan Otomatis 1
1
1
1
1
14
JUMLAH
3
3
3
3
7
16
21
21
37
SEMESTER 4
No
No. Kode
Mata Kuliah
1
2
3
4
5
6
7
VE044201
VE044102
VE044103
VE044104
VE044105
VE044106
VE044107
8
VE044108
9
VE044109
10
VE044110
11
VE044111
12
VE044112
13
VE044113
Matematika 4
Sensor dan Aktuator
Instrumentasi Elektronika
Elektronika Industri 2
Robotika
Mikrokontroler
Pengaturan Otomatis 2
Workshop Instrumentasi
Digital
Workshop Elektronika
Analog 2
Workshop Teknik
Antarmuka
Praktik 4.1:
- Prak. Sensor dan
Aktuator
- Prak. Instrumentasi
Elektronika
Praktik 4.2:
- Prak. Elektronika
Industri 2
- Prak. Robotika
Praktik 4.3:
- Prak. Mikrokontroler
- Prak. Pengaturan
Otomatis 2
Kredit
Teori Praktek
2
2
2
2
2
2
2
14
JUMLAH
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
1
3
6
20
Jam
Teori
Praktek
2
2
2
2
2
2
3
15
18
33
Pendidikan Tinggi Vokasi | 68
SEMESTER 5
No
No. Kode
Mata Kuliah
1
VE045201
2
VE045202
3
VE045103
4
5
6
7
8
VE045104
VE045105
VE045106
VE045107
VE045108
9
VE045109
10
VE045110
11
VE045111
12
VE045112
13
VE045113
Bahasa Inggris 1
Statistik dan
Probabilitas
VLSI & Perancangan
Logika
Pengolahan Sinyal
Sistem Embeded
Metode Numerik
Kontrol Cerdas 1
Elektronika Medika 1
Workshop
Mikrokontroler Lanjut
Prak. VLSI &
Perancangan Logika
Prak. Pengolahan
Sinyal
Praktik 5.1:
- Prak. Sistem
Embeded
- Prak. Metode
Numerik
Praktik 5.2 :
- Prak. Kontrol Cerdas
1
- Prak. Elektronika
Medika 1
Kredit
Teori Praktek
2
Jam
Teori
Praktek
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
14
1
3
1
3
1
1
3
3
1
3
7
JUMLAH
14
21
17
31
SEMESTER 6
No
No. Kode
1
VE046201
2
VE046202
3
VE046103
4
VE046104
Mata Kuliah
Kredit
Jam
Teori Praktek Teori Praktek
Bahasa Inggris 2
Bahasa Indonesia
Proposal Proyek
Akhir
Kerja Praktik
0
JUMLAH
2
2
2
2
1
3
3
18
8
8
0
25
25
Pendidikan Tinggi Vokasi | 69
SEMESTER 7
No
No. Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
VE046201
VE046202
VE046103
VE046104
VE046105
VE046106
VE046107
VE046108
VE046109
10
VE046110
Mata Kuliah
Bahasa Inggris 3
Pancasila & Kewarganegaraan
Jaringan Sensor
Elektronika Medika 2
Kontrol Cerdas 2
Pengolahan Citra
Sistem Manufaktur Terpadu
Proyek Akhir Tahap 1
Praktik 7.1:
- Prak. Jaringan Sensor
- Prak. Elektronika Medika 2
Praktik 7.2:
- Prak. Kontrol Cerdas 2
- Prak. Pengolahan Citra
Kredit
Jam
Teori Praktek Teori Praktek
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
3
2
6
1
3
1
10
JUMLAH
7
3
10
17
17
27
SEMESTER 8
No
No. Kode
1
2
3
4
5
6
VE048201
VE048202
VE048203
VE048204
VE048205
VE048106
Mata Kuliah
Bahasa Inggris 4
Etika dan Profesionalisme
Standar Internasional & K3
Manaj. Industri & Kontrol Kualitas
Kewirausahaan
Proyek Akhir Tahap 2
Kredit
Jam
Teori Praktek Teori Praktek
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
6
18
6
JUMLAH
Semester Gasal
Semester
Genap
Jumlah
% Jam Teori
Praktik
% SKS Teori
Praktik
Kredit
Teori
52
Praktik
27
36
29
88
56
144
Teori (%)
38.55
Teori
61.11
10
16
6
22
28
Jam
Teori Praktik
56
73
40
80
96
153
249
Praktek (%)
61.45
Praktek
38.89
Pendidikan Tinggi Vokasi | 70
 Contoh Kurikulum Prodi Diploma 3 (D III) Teknik Elektro Industri
Pemetaan Kurikulum per-Tahun
Pendidikan Tinggi Vokasi | 71

Kurikulum Program Studi D-Iii Teknik Elektro Industri Departemen
Teknik Elektro Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
SEMESTER 1
No.
Kode
Mata Kuliah
1
2
3
4
5
VL031201
VL031202
VL031203
VL031104
VL031105
6
VL031106
7
8
VL031107
VL031108
9
VL031109
10
VL031110
11
12
VL031111
VL031112
Bahasa Inggris 1
Matematika 1
Agama
Elektromagnetik
Rangkaian Listrik 1
Pengukuran Listrik & Instrumentasi
1
Komponen Listrik dan Piranti
Gambar Teknik Kelistrikan
Workshop Pemrograman Komputer
1
Workshop Instalasi Listrik
Penerangan
Bengkel Elektromekanik
Praktek 1.1
Praktek Pengukuran Listrik &
Instrumentasi 1
Rangkaian Listrik 1
Jam
Jam
Teori Praktek
2
2
2
3
3
3
SKS
Praktek
2
3
2
18
JUMLAH
SKS
Teori
2
2
2
2
2
4
2
4
2
4
2
3
3
1
1
18
14
36
8
22
SEMESTER 2
No.
Kode
Mata Kuliah
1
2
3
VL032201
VL032202
VL032103
4
VL032104
5
6
7
8
VL032105
VL032106
VL032107
VL032108
9
VL032109
10
11
VL032110
VL032111
12
VL032112
Bahasa Inggris 2
Matematika 2
Elektronika Digital
Pengukuran Listrik & Instrumentasi
2
Rangkaian Elektronika
Rangkaian Listrik 2
Mesin Listrik 1
Pembangkit Tenaga Listrik 1
Workshop Pemrograman Komputer
2
Workshop Instalasi Listrik Industri
Praktek 1.2
Komponen Listrik dan Piranti
Pengukuran Listrik & Instrumentasi
2
Praktek 2.2
Jam
Jam
Teori Praktek
2
2
3
SKS
Teori
2
2
2
3
2
3
3
3
3
2
2
2
2
SKS
Praktek
4
2
4
3
2
1
3
1
Pendidikan Tinggi Vokasi | 72
Rangkaian Elektronika
Elektromagnetik
22
14
16
36
6
22
SEMESTER 3
No.
Kode
1
2
3
4
5
6
VL033201
VL033202
VL033103
VL033104
VL033105
VL033106
7
VL033107
8
9
VL033108
VL033109
10
VL033110
11
VL033111
12
VL033112
VL033113
Mata Kuliah
Bahasa Inggris 3
Matematika 3
Teknik Kontrol Industri
Elektronika Daya 1
Pengaman Sistem Tenaga Listrik
Mesin Listrik 2
Transmisi dan Distribusi Tenaga
Listrik
Pengaturan Otomatis
Bengkel Listrik
Workshop Sistem Mikrokontroller
1
Praktek 1.3:
Transmisi dan Distribusi Tenaga
Listrik
Pembangkit Tenaga Listrik 1
Praktek 2.3:
Mesin Listrik 1
Elektronika Digital
Praktek 3.3:
Pengaturan Otomatis
Rangkaian Listrik 2
Jam
Jam
SKS
SKS
Teori Praktek Teori Praktek
2
2
2
2
3
2
3
2
3
2
3
2
3
2
3
2
22
JUMLAH
3
1
4
2
3
1
3
1
3
1
16
16
38
6
22
SEMESTER 4
No.
Kode
1
2
3
4
5
VL034201
VL034202
VL034103
VL034104
VL034105
6
VL034106
7
8
VL034107
VL034108
9
VL034109
Mata Kuliah
Bahasa Inggris 4
Statistik dan Probabilitas
Pengenalan Kualitas Daya Listrik
Pembangkit Tenaga Listrik 2
Elektronika Daya 2
Penggunaan dan Pengemudian
Motor Listrik
Simulasi Sistem Tenaga Listrik
Workshop Teknik Antar Muka
Workshop Sistem Mikrokontroller
2
Jam
Jam
SKS
SKS
Teori Praktek Teori Praktek
2
2
2
2
3
2
2
2
3
2
3
2
4
4
2
2
4
2
Pendidikan Tinggi Vokasi | 73
10
VL034110
11
VL034111
12
VL034112
Workshop Programmable Logic
Controller
Praktek 1.4
Pengaman Sistem Tenaga Listrik
Elektronika Daya 1
Praktek 2.4
Mesin Listrik 2
Teknik Kontrol Industri
15
JUMLAH
4
2
3
1
3
1
22
12
37
10
22
SEMESTER 5
No.
Kode
1
2
3
4
VL035201
VL035202
VL035103
VL035104
5
VL035105
6
7
VL035106
VL035107
Mata Kuliah
Bahasa Indonesia
Etika dan Profesi
Standar Int dan Kes Kerja
Praktek 1.5
Penggunaan dan Pengemudian
Motor Listrik
Pembangkit Tenaga Listrik 2
Praktek 2.5
Elektronika Daya 2
Pengenalan Kualitas Daya Listrik
Kerja Praktek
Proposal Proyek Akhir
Jam
Teori
2
2
2
Jam
Praktek
6
JUMLAH
SKS
Teori
2
2
2
SKS
Praktek
3
1
3
1
18
3
27
3
1
6
6
33
12
SEMESTER 6
No.
Kode
1
VL036201
2
VL036102
3
VL036103
4
VL036104
5
VL036105
Mata Kuliah
Pancasila dan Kewarganegaraan
Workshop Kewirausahaan dan
Manajemen Proyek
Workshop Sistem Integrasi
Workshop Pemeliharaan Sistem
Tenaga Listrik
Proyek Akhir
JUMLAH
Jam
Teori
2
Jam
Praktek
2
26
SKS
Teori
2
SKS
Praktek
4
2
4
2
4
2
12
24
4
10
2
12
Pendidikan Tinggi Vokasi | 74

Jumlah Jam Teori
Jumlah Jam Praktek
Jumlah Jam Teori + Praktek
83
121
204
Jumlah sks Teori
Jumlah sks Praktek
Jumlah sks Total
66
46
112
Jumlah sks Total
Jumlah Jam Total
Prosentase Jam Praktek (%)
Prosentase Jam Teori (%)
112
204
59.31
40.69
Jumlah Jam praktek
Jumlah Jam teori
1,936
1,328
Tracer study alumni untuk Prodi Elektro Industri terhadap masa tunggu kerja
setelah lulus
Rata-rata waktu tunggu lulusan lima tahun terakhir untuk memperoleh pekerjaan
yang pertama = 1.46 bulan.
Sampling dilakukan terhadap 99 orang alumni tahun 2009/2010 sampai 2015/2016
Untuk Masa Tunggu Kerja 0 bulan sebanyak 76 orang (76,76%), 0-3 bulan sebanyak
23 orang (23,23%), dan lebih dari 3 bulan sebanyak 0 orang (0%)
Sehingga dari data-data tersebut didapat rata-rata waktu tunggu lulusan lima tahun
terakhir untuk memperoleh pekerjaan yang pertama sebanyak 1,46 bulan.
Data Diperoleh dari Job Arrangement System (Sistem Penempatan Kerja), metode
survey, dengan cara melakukan wawancara dan mengirimkan kuesioner kinerja
alumni melalui telepon, melalui surat pos, e-mail, website program studi, Jejaringan
Sosial, Chatting, Telephone dan kuisioner yang dibawa oleh mahasiswa pada saat kerja
praktek ke perusahaan mulai dari tahun 2009/2010 sampai 2015/2016
Persentase lulusan lima tahun terakhir yang bekerja pada bidang yang sesuai dengan
keahliannya = 100%.
Instansi/industri yang memesan lulusan untuk bekerja, sebelum mereka lulus
2011/2012
Jumlah Lulusan
yang Diwisuda
pada
49
2012/2013
2013/2014
46
43
2014/2015
43
Tahun
Nama Lembaga
(Instansi/Industri)
PT. Pembangkit Jawa Bali(PLN)
PT. Pembangkit Jawa Bali (PLN)
1.PT. Pembangkit Jawa Bali
(PLN)
2. PT. Great Asia Link (GRAIN)
1. PT. Pembangkit Jawa Bali
Services
2. PT. Great Asia Link (GRAIN)
Jumlah Lulusan
yang Dipesan
dan Diterima
3 Orang
5 Orang
9 Orang
1 Orang
4 Orang
1 Orang
3 Orang
Pendidikan Tinggi Vokasi | 75
3. PT. Graha Sumber Prima
Elektronik
4. PT. PLN
3 Orang
Partisipasi alumni untuk mendukung kemajuan program studi
1. Sumbangan dana dan buku,
 alumni memfasilitasi perolehan dana untuk bantuan biaya proyek akhir
mahasiswa yang kurang mampu.
 Sumbangan berupa buku di perpustakaan di PENS.
2. Sumbangan perangkat pendukung di Laboratorium,
 Sumbangan berupa 1 buah Generator 1 set pada angkatan tahun 2015.
 Sumbangan berupa 3 buah Avometer digital tahun 2014.
 Sumbangan berupa 1 buah Motor induksi 1 fasa dan 3 fasa pada angkatan
tahun 2013.
 Sumbangan berupa 1 buah Solar panel 2x30WP pada angkatan tahun 2012.
 Sumbangan berupa 1 buah Lampu LED PJU pada angkatan tahun 2010.
3. Masukan untuk perbaikan proses pembelajaran,
 Masukan dari alumni telah ditindak lanjuti dengan melakukan review
kurikulum untuk kemudian disesuaikan dengan kebutuhan industri yang
sejalan VISI MISI
 Alumni memberikan saran kepada Tenaga Pengajar (Dosen) untuk melihat
kemajuan teknologi dibandingkan dengan peralatan laboratorium.
 Hasil studi tersebut digunakan untuk perbaikan metode pembelajaran di
laboratorium agar sesuai dengan kebutuhan di industri, trend teknologi dan
peremajaan peralatan laboratorium.
 Alumni memiliki peran dalam memberikan wawasan dan pengetahuan
teknologi terkini melalui kegiatan kuliah dosen tamu.
 Alumni memberikan saran agar mengoptimalkan teknologi IT dengan
dimasukkannya bahan ajar multimedia dan penggunaan fasilitas e-learning.
4. Informasi pekerjaan,
 Calon alumni mendapatkan informasi pekerjaan dalam event temu alumni
bahkan beberapa calon alumni di rekrut langsung oleh kakak kelas yang sudah
sukses dalam usahanya di bidang Teknik Elektro Industri.
 Melalui jaringan alumni, lulusan yang belum mendapatkan pekerjaan di
promosikan untuk dapat diterima bekerja sesuai kemampuannya di
perusahaan, dimana alumni telah menduduki jabatan Level Supervisor.
 Prodi memperoleh update informasi mengenai lowongan pekerjaan bagi
alumni dengan keahlian yang spesifik.
5. Pengembangan jejaring,
 Penguatan Ikatan Keluarga Alumni PENS (IKA-PENS) yang memudahkan dan
memfasilitasi adanya akses komunikasi antar alumni dengan mahasiswa yang
masih aktif. Dengan penguatan jejaring ini, komunitas anggota jejaring dapat
saling memanfaatkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
 Penguatan website IKA-PENS yang dapat diakses oleh alumni, mahasiswa
aktif dan dosen sehingga arus informasi dapat sampai kesasaran yang dituju.
 Pengembangan jejaring antar alumni melalui milist alumni
Pendidikan Tinggi Vokasi | 76
B. Prodi Permesinan (ATMI)
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1.1 Visi Program Studi
Program Studi Teknik Mesin Industri / TMI (Teknologi Manufaktur) menjadi
inspirasi pendidikan vokasi bidang proses manufaktur Mould & Dies serta
Presision Part di Indonesia hingga tahun 2020.
1.2 Misi Program Studi
Program Studi Teknik Mesin Industri memiliki misi:
1. Pengelolaan program studi yang efektif dan efisien dalam menciptakan
komunitas yang unggul dalam kenyamanan kerja dan keluwesan yang
dijiwai semangat keadilan dan pelayanan dalam rangka menghasilkan
lulusan sarjana terapan bidang teknologi manufaktur
2. Pencapaian kualitas lulusan yang jujur, sportif, kompeten, kreatif, inovatif,
proaktif, produktif, berjiwa wirausaha dalam bidang rekayasa teknologi
manufaktur
3. Melaksanakan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat dengan
mengembangkan produk serta layanan bidang teknologi manufaktur untuk
menciptakan dunia industri di tingkat regional, nasional maupun
internasional yang adil, hormat akan martabat manusia.
1.3 Tujuan Program Studi
Program Studi Teknik Mesin Industri memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Menghasilkan lulusan ahli madya yang cerdas secara intelektual dan
spiritual dalam bidang Teknologi Manufaktur.
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki wawasan kewirausahaan, untuk
menciptakan lapangan kerja dalam bidang industri manufaktur.
3. Menghasilkan lulusan yang berperan aktif dalam lingkungan keilmuannya
yang sesuai dengan perkembangan teknologi.
4. Menghasilkan karya ilmiah, karya inovatif yang tepat guna dalam bidang
rekayasa teknologi manufaktur.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 77
5. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi
manufaktur dalam rangka memajukan pembangunan masyarakat
Indonesia.
B. Tujuan
Untuk menghasilkan manusia bersumber daya / tenaga kerja terampil
dengan kualifikasi Diploma-3 pada bidang Teknik Mesin Industri, diperlukan
program pendidikan 6 (enam) semester penuh atau 3( tiga ) tahun, jumlah bobot
yang dibebankan 120, dengan sistem gugur tingkat.
Program pendidikan ini menerapkan metode Production Based Learning dan
Problem based learning, ataupeserta didik dihadapkan pada situasi tempat kerja
yang nyata sehingga sekaligus mendapat ketrampilan teknik juga non teknik yang
sangat penting untuk keberhasilan di lingkungan lapangan kerja.
Setelah menyelesaikan program tersebut dan dinyatakan lulus, sesuai dengan
Peraturan Pemerintah No. 61 tahun 1992 maka seseorang berhak menyandang
gelar Ahli Madya ( Amd).
C. Dasar Hukum
a. Kurikulum dikembangkan dari kurikulum nasional dan disesuaikan
berdasarkan Undang-Undang Pendidikan Tinggi No 12 tahun 2012 (tentang
pendidikan tinggi akademik, vokasi dan profesi) dan Kepmen 232/U/2000
(tentang pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian
hasil belajar mahasiswa) serta Kepmen 045/U/2002 (tentang kurikulum inti
pendidikan tinggi).
b. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
c. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
d. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
e. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
f. Pedoman Penyusunan Kurikulum Kursus dan Pelatihan Tahun 2014
Pendidikan Tinggi Vokasi | 78
D. Ruang Lingkup
Kebutuhan untuk melengkapi KKNI sudah sangat mendesak mengingat
tantangan dan persaingan global pasar tenaga kerja nasional maupun
internasional yang semakin terbuka.
Untuk itu diperlukan kurikulum yang seragam dan terkini, yang disusun
dengan berlandaskan pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sebagaimana
dinyatakan pada PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
dalam hal penyusunan suatu SKL dan Permendiknas Nomor 47 tahun 2010
tentang SKL Kursus dan pelatihan. Sebagai bentuk perwujudan dari SKL tersebut
maka disusunlah Kurikulum Bidang Teknologi Manufaktur yang didalamnya
terdapat Rencana Program Pembelajaran (RPP).
2. KURIKULUM BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA
A. Profil Lulusan
Jurusan Teknik Mesin Industri menyiapkan lulusannya benar-benar kompeten
dalam bidangnya. Dengan berbekal ketrampilan dan untuk pengetahuannya
diharapkan seseorang lulusannya mampu (capable ) untuk:
 Bekerja sebagai mekanik pada perusahaan yang bergerak di bidang Industri
Mesin dan Mekanik Umum, juga di bidang perancangan/pembuatan perkakas
presisi dan perusahaan pemakai perkakas presisi, pembuat produk, pembuat
mesin.
 Bekerja sebagai pelatih/trainer di perusahaan dalam bidang gambar dan
perancangan serta teknik permesinan
 Berperan secara efektif dalam lingkungan keilmuannya yang berkembang
fleksibel dan cepat (function effectively in an agile environment of tooling
technology).
 Dapat bertindak secara bertanggungjawab dan dengan etika yang benar
(perform in a responsible and ethical manner)
 Studi lanjut pada jalur profesional maupun akademik baik di dalam negeri
ataupun di luar negeri (be possible to transfer into appropriate degree program
both profesional stream or academic stream in country or overseas).
 Memiliki wawasan kewirausahaan, dimana dengan keterampilan dan
pengetahuan serta sikap yang dibekalkan, suatu saat diharapkan mampu
melakukan usaha sendiri (having business knowledge in addition to their skills,
Pendidikan Tinggi Vokasi | 79
knowledge and performance, they are hopefully able once to be entrepreneur in
their field of competence).
Kurikulum Diploma III Program Studi Teknologi Manufaktur disusun dan
disiapkan agar para lulusan memiliki peran dalam masyarakat dan dunia kerja.
Profil lulusan Program Studi Teknologi Manufaktur
1) Perekayasa Alat Penekan, Penepat dan Pencetak (Tools Maker)
2) Pengatur Pengembangan kualitas Produk Manufaktur (QC)
3) Perencana dan Pengendali Produksi (PPIC)
4) Perekayasa Perlengkapan presisi mesin produksi.
5) Fabrikasi dibidang automotif, mesin dan logam. (Manufakturing)
6) Perawatan Mesin Produksi dan alat produksi
7) Wirausaha
8) Sales Perlengkapan Industri.
B. Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran Program Studi merupakan hasil akhir yang nantinya akan
dicapai pada setiap mata kuliah. Capaian Pembelajaran dirumuskan dari kemampuan
yang harus dimiliki pada setiap profil lulusan. Capaian Pembelajaran Program Studi
D3 Teknologi Manufaktur disusun dengan mengacu pada Permendikbud No 49
Tahun 2014 dengan menyesuaikan jenjang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI) berdasarkan Perpres No. 8 Tahun 2012. Berdasarkan KKNI maka Program
Studi D3 Teknologi Manufaktur berada pada Level 5. Capaian pembelajaran meliputi
4 aspek yaitu Sikap dan tata nilai, Keterampilan Umum, Keterampilan Khusus dan
Pendidikan Tinggi Vokasi | 80
Penguasaan Pengetahuan. Capain Pembelajaran Program Studi D3 Teknologi
Manufaktur (TMI Teknik Mesin Industri) adalah sebagai berikut:
Sikap dan Tata Nilai
1.
Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius
2.
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama,moral, dan etika
3.
Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila
4.
Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa
5.
Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan,
serta pendapat atau temuan orisinal orang lain
6.
Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan
7.
Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
8.
Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik
9.
Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya
secara mandiri
10. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.
Keterampilan Umum
1.
Mampu menerapkan pemikian logis, kritis, inovatif, bermutu, dan terukur dalam
melakukan pekerjaan yang spesifik di bidang keahliannya serta sesuai dengan
standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan
2.
Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur
3.
Mampu mengkaji kasus penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan bidang
keahliannya dalam rangka menghasilkan prototype, prosedur baku, desain atau
karya seni, menyusun hasil kajiannya dalam bentuk kertas kerja, spesifikasi
desain, atau esai seni, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi
Pendidikan Tinggi Vokasi | 81
4.
Mampu menyusun hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk kertas kerja,
spesifikasi desain, atau esai seni, dan mengunggahnya dalam laman perguruan
tinggi
5.
Mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prosedur baku,
spesifikasi desain, persyaratan keselamatan dan keamanan kerja dalam
melakukan supervisi dan evaluasi pada pekerjaannya
6.
Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja sama dan hasil kerja
sama didalam maupun di luar lembaganya
7.
Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan
supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada
pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya
8.
Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada
dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara
mandiri
9.
Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan
kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi
Keterampilan Khusus
1. Mampu menerapkan matematika, sains, dan prinsip rekayasa ke dalam prosedur,
proses, sistem, atau metodologi rekayasa terapan untuk menyelesaikan masalah
rekayasa umum (broadly-defined)
2. Mampu mengidentifikasi, merumuskan dan mengambil keputusan dalam
menyelesaikan masalah rekayasa bidang manufaktur dengan metode dan
prosedur yang sudah ditetapkan.
3. Mampu menerapkan prinsip-prinsip sistem penjaminan mutu dalam menangani
masalah rekayasa bidang manufaktur, dengan memperhatikan faktor kualitas,
harga dan waktu serah (quality, cost and delivery).
4. Mampu merancang dan membuat komponen mekanik mesin-mesin sederhana, Jig
and Fixture, dan merencanakan proses pembuatannya
menurut fungsi dan
peruntukannya.
5. Mampu memilih sumberdaya dan memanfaatkan perangkat perancangan
sofware desain dan menerapkan prinsip dasar gambar teknik kedalam gambar
kerja berbasis teknologi informasi sesuai standar industri
Pendidikan Tinggi Vokasi | 82
6. Mampu memilih material, alat potong dan alat ukur yang sesuai untuk berbagai
kebutuhan dalam pembuatan komponen mekanik.
7. Mampu menggunakan teknologi dan peralatan modern dalam melaksanakan
pekerjaan.
8. Mampu membuat program dan mengoperasikan mesin CNC dalam proses
manufaktur
Penguasaan Pengetahuan
1.
Menguasai konsep teoretis sains alam, aplikasi matematika rekayasa; prinsipprinsip rekayasa (engineering principles), sains rekayasa dan perancangan
rekayasa yang diperlukan untuk analisis dan perancangan sistem, proses,
produk atau komponen
2.
Menguasai prinsip dan teknik perancangan sistem, proses, produk, atau
komponen menggunakan teknologi pada tataran praktikal (practical area)
3.
Menguasai konsep teoritis teknologi rekayasa yang diperlukan pada satu bidang
perancangan mekanik dan Mould & Dies
4.
Menguasai pengetahuan tentang codes dan standard yang berlaku untuk
penyelesaian masalah rekayasa
5.
Menguasai prinsip dan issue terkini dalam ekonomi, sosial, ekologi secara umum
6.
Menguasai pengetahuan tentang teknik berkomunikasi
7.
Menguasai pengetahuan tentang perkembangan teknologi terbaru dan terkini;
8.
Menguasai pengetahuan prosedural dan operasional kerja bengkel/studio dan
kegiatan laboratorium, serta pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
9.
Mampu mengetahui jenis material logam dan non logam, kode material, karakter,
pengujian, enggunaan, dan perlakuan masing-masing material.
C. Bahan Kajian
Kurikulum Diploma III Program Studi Teknologi Manufaktur disusun berdasarkan
bahan kajian. Bahan kajian adalah suatu bangunan ilmu, teknologi atau seni, obyek
yang dipelajari, yang menunjukkan ciri cabang ilmu tertentu, atau dengan kata lain
menunjukkan bidang kajian atau inti keilmuan suatu program studi.
Bahan Kajian Kurikulum Program Studi Teknologi Manufaktur adalah:
1. Manufacturing
2. Product Design
Pendidikan Tinggi Vokasi | 83
3. Material Science
4. Engineering Economics
5. Engineering Science
6. Quality Control
7. System Engineering
8. Humanity & Social Science
9. Natural Science
10. MATH
Pendidikan Tinggi Vokasi | 84
1. Matriks Hubungan Capaian Pembelajaran dengan Bahan Kajian
Hubungan Capaian Pembelajaran dengan Bahan Kajian Program Studi Teknologi Manufaktur adalah sebagai berikut :
Bahan Kajian
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Capaian Pembelajaran
Ketrampilan Khusus / Kerja
Mampu menerapkan matematika, sains, dan
prinsip rekayasa ke dalam prosedur, proses,
sistem, atau metodologi rekayasa terapan
untuk menyelesaikan masalah rekayasa
umum (broadly-defined)
Mampu mengidentifikasi, merumuskan dan
mengambil keputusan dalam menyelesaikan
masalah rekayasa bidang manufaktur dengan
metode dan prosedur yang sudah ditetapkan.
Mampu menerapkan prinsip-prinsip sistem
penjaminan mutu dalam menangani masalah
rekayasa bidang manufaktur, dengan
memperhatikan faktor kualitas, harga dan
waktu serah (quality, cost and delivery).
Mampu merancang dan membuat komponen,
Jig and Fixture, mekanik mesin-mesin
sederhana, dan merencanakan proses
pembuatannya menurut fungsi dan
peruntukannya.
Mampu memilih sumberdaya dan
memanfaatkan perangkat perancangan
sofware desain dan menerapkan prinsip dasar
gambar teknik kedalam gambar kerja
berbasis teknologi informasi sesuai standar
industri
Mampu memilih material, alat potong dan alat
ukur yang sesuai untuk berbagai kebutuhan
dalam pembuatan komponen mekanik
Mampu menggunakan teknologi modern
dalam melaksanakan pekerjaan
Mampu membuat program dan
mengoperasikan mesin CNC dalam proses
manufaktur
Product
Design
v
Manufacturing
Material
Science
Engineering
Economics
Engineering
Science
Quality
Control
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Humanity
& Social
Science
v
v
v
Systems
Engineering
Natural
Science
MATH
v
v
v
v
v
v
Page | 85
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Bahan Kajian
Capaian Pembelajaran
Penguasaan Pengetahuan
Menguasai konsep teoretis sains alam, aplikasi
matematika rekayasa; prinsip- prinsip
rekayasa (engineering principles), sains
rekayasa dan perancangan rekayasa yang
diperlukan untuk analisis dan perancangan
sistem, proses, produk atau komponen
Menguasai prinsip dan teknik perancangan
sistem, proses, produk, atau komponen
menggunakan teknologi pada tataran
praktikal (practical area)
Menguasai konsep teoritis teknologi rekayasa
yang diperlukan pada satu bidang
perancangan mekanik dan Mould & Dies
Menguasai pengetahuan tentang codes dan
standard yang berlaku untuk penyelesaian
masalah rekayasa
Menguasai prinsip dan issue terkini dalam
ekonomi, sosial, ekologi secara umum
Menguasai pengetahuan tentang teknik
berkomunikasi
Menguasai pengetahuan tentang
perkembangan teknologi terbaru dan terkini;
Menguasai pengetahuan prosedural dan
operasional kerja bengkel/studio dan kegiatan
laboratorium, serta pelaksanaan keselamatan
dan kesehatan kerja (K3)
Mampu mengetahui jenis material logam dan
non logam, kode material ,karakter, pengujian,
kenggunaan, dan perlakuan masing-masing
material.
Product
Design
Manufacturing
Material
Science
Engineering
Economics
Engineering
Science
Quality
Control
Systems
Engineering
Humanity
& Social
Science
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Natural
Science
MATH
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Pendidikan Tinggi Vokasi | 86
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Capaian Pembelajaran
Sikap dan Tata Nilai
Bahan Kajian
Product
Design
Manufacturing
Material
Science
Engineering
Economics
Engineering
Science
Quality
Control
Systems
Engineering
Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
mampu menunjukkan sikap religius;
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam
menjalankan tugas berdasarkan
agama,moral, dan etika;
Berkontribusi dalam peningkatan mutu
kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban
berdasarkan Pancasila;
Berperan sebagai warga negara yang
bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab
pada negara dan bangsa;
Menghargai keanekaragaman budaya,
pandangan, agama, dan kepercayaan, serta
pendapat atau temuan orisinal orang lain;
Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial
serta kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan;
Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara;
Menginternalisasi nilai, norma, dan etika
akademik;
Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas
pekerjaan di bidang keahliannya secara
mandiri;
Menginternalisasi semangat kemandirian,
kejuangan, dan kewirausahaan.
Humanity
& Social
Science
Natural
Science
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Pendidikan Tinggi Vokasi | 87
MATH
No.
1.
2
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Bahan Kajian
Capaian Pembelajaran
Keterampilan Umum
Mampu menerapkan pemikian logis, kritis,
inovatif, bermutu, dan terukur dalam melakukan
pekerjaan yang spesifik di bidang keahliannya
serta sesuai dengan standar kompetensi kerja
bidang yang bersangkutan;
Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu
dan terukur;
Mampu mengkaji kasus penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan
dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan
bidang keahliannya dalam rangka menghasilkan
prototype, prosedur baku, desain atau karya seni,
menyusun hasil kajiannya dalam bentuk kertas
kerja, spesifikasi desain, atau esai seni, dan
mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;
Mampu menyusun hasil kajian tersebut di atas
dalam bentuk kertas kerja, spesifikasi desain,
atau esai seni, dan mengunggahnya dalam laman
perguruan tinggi;
Mampu mengambil keputusan secara tepat
berdasarkan prosedur baku, spesifikasi desain,
persyaratan keselamatan dan keamanan kerja
dalam melakukan supervisi dan evaluasi pada
pekerjaannya;
Mampu memelihara dan mengembangkan
jaringan kerja sama dan hasil kerja sama didalam
maupun di luar lembaganya;
Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil
kerja kelompok dan melakukan supervisi dan
evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang
ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah
tanggungjawabnya;
Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap
kelompok kerja yang berada dibawah tanggung
jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran
secara mandiri;
Mampu mendokumentasikan, menyimpan,
mengamankan, dan menemukan kembali data
untuk menjamin kesahihan dan mencegah
plagiasi;
Product
Design
Manufacturing
Material
Science
Engineering
Economics
Engineering
Science
Quality
Control
Systems
Engineering
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Humanity
& Social
Science
Natural
Science
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Pendidikan Tinggi Vokasi | 88
MATH
2. Matrik CP, Bahan Kajian, Bahan Pembelajaran
Dalam mencapai hasil pembelajaran agar sesuai dengan Capaian pembelajaran
yang ditetapkan, Politeknik mengembangkan bahan kajian yang mendukung
pencapaian kemampuan siswa dan menjabarkannya dalam bahan pembelajaran,
sehingga siswa mampu menerima pengetahuan dan kemampuan kerja dengan
baik
No
1
2
3
4
5
Capaian Pembelajaran
Kemampuan Khusus/Kerja
Mampu menerapkan matematika,
sains, dan prinsip rekayasa ke
dalam prosedur, proses, sistem,
atau metodologi rekayasa terapan
untuk menyelesaikan masalah
rekayasa umum (broadly-defined)
Mampu mengidentifikasi,
merumuskan dan mengambil
keputusan dalam menyelesaikan
masalah rekayasa bidang
manufaktur dengan metode dan
prosedur yang sudah ditetapkan.
Mampu menerapkan prinsipprinsip sistem penjaminan mutu
dalam menangani masalah
rekayasa bidang manufaktur,
dengan memperhatikan faktor
kualitas, harga dan waktu serah
(quality, cost and delivery).
Mampu merancang dan membuat
komponen, Jig and Fixture,
mekanik mesin-mesin sederhana,
dan merencanakan proses
pembuatannya menurut fungsi
dan peruntukannya.
Mampu memilih sumberdaya dan
memanfaatkan perangkat
Bahan Kajian
Engineering
Economics
Engineering Science
Systems Engineering
Natural Science
MATH
Manufacturing
Material Science
Quality Control
Engineering
Economics
Humanity & Social
Science
Manufacturing
Material Science
Quality Control
Product Design
Manufacturing
Material Science
Engineering
Economics
Engineering Science
Product Design
Material Science
Bahan
Pembelajaran
Teknik Perancangan
Mekanikan &
Dinamika
Elemen Mesin
Ilmu Kekuatan
matrial
Matematika & Fisika
Praktek Bengkel /
Industri
Teknik Manufaktur
Pratik Bengkel
Ilmu bahan
Manajemen Bengkel
Quality Control (QC)
Praktek Bengkel /
Industri
Teknik Manufaktur
Praktik Produksi
Ilmu Bahan
PPIC
QC
Mould & Dies Desain
Praktik Produksi
Ilmu Bahan
Pengembangan
Produk
Praktek Bengkel /
Industri
CAD
CAM
Pendidikan Tinggi Vokasi | 89
6
7
8
No
1
2
3
4
perancangan sofware desain dan
menerapkan prinsip dasar
gambar teknik kedalam gambar
kerja berbasis teknologi
informasi sesuai standar industri
Mampu memilih material, alat
potong dan alat ukur yang sesuai
untuk berbagai kebutuhan dalam
pembuatan komponen mekanik
Engineering
Economics
Engineering Science
Quality Control
CAE
Teknik CNC
Material Science
Engineering Science
Quality Control
Mampu menggunakan teknologi
modern dalam melaksanakan
pekerjaan.
Product Design
Manufacturing
Systems Engineering
Mampu membuat program dan
mengoperasikan mesin CNC
dalam proses manufaktur
Product Design
Manufacturing
Quality Control
Praktek Bengkel /
Industri
Toolling
HTM
Meansuring tools
CAM
Teknik
Pemrograman
Pneomatic Hydrolic
&PLC
CAD/CAM
Teknik CNC
Praktek Bengkel /
Industri
Capaian Pembelajaran
Penguasaan Pengetahuan
Menguasai konsep teoretis sains
alam, aplikasi matematika
rekayasa; prinsip- prinsip
rekayasa (engineering principles),
sains rekayasa dan perancangan
rekayasa yang diperlukan untuk
analisis dan perancangan sistem,
proses, produk atau komponen
Menguasai prinsip dan teknik
perancangan sistem, proses,
produk, atau komponen
menggunakan teknologi pada
tataran praktikal (practical area)
Menguasai konsep teoritis
teknologi rekayasa yang
diperlukan pada satu bidang
perancangan mekanik dan Mould
& Dies
Menguasai pengetahuan tentang
codes dan standard yang berlaku
Bahan Kajian
Systems Engineering
Natural Science
MATH
Product Design
Systems Engineering
Engineering Science
Bahan
Pembelajaran
Teknik Perancangan
Elemen Mesin
Ilmu Bahan
Fisika
Matenatika Teknik
Product Design
Systems Engineering
Engineering Science
Manufacturing
Gambar Teknik
Teknik Manufaktur
Teknik Kendali / PH
Teknik Listrik
&Elektronika
CAD & CAE
Metal Press Working
& Plastic Processing
1
Product Design
Material Science
Teknik CNC
Ilmu Logam
Pendidikan Tinggi Vokasi | 90
untuk penyelesaian masalah
rekayasa
5
6
7
8
9
No
1
Menguasai prinsip dan issue
terkini dalam ekonomi, sosial,
ekologi secara umum
Menguasai pengetahuan tentang
teknik berkomunikasi
Menguasai pengetahuan tentang
perkembangan teknologi terbaru
dan terkini;
Elemen Mesin
Ilmu Kekuatan bahan
Humanity & Social
Science
Teknik
Berkomunikasi
Bahasa Inggris
Etika Dasar
Teknik CNC
PLC
Otomasi / Teknik
Kendali
PPIC
Mantanace
ISO Manajemen
Product Design
Systems Engineering
Engineering Science
Manufacturing
Systems Engineering
Quality Control
Menguasai pengetahuan
prosedural dan operasional kerja
bengkel/studio dan kegiatan
laboratorium, serta pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja
(K3)
Mampu mengetahui jenis material Material Science
logam dan non logam, kode
material ,karakter, pengujian,
enggunaan, dan perlakuan
masing-masing material.
Capaian Pembelajaran
Keterampilan Umum
Mampu menerapkan pemikian
logis, kritis, inovatif, bermutu, dan
terukur dalam melakukan
pekerjaan yang spesifik di bidang
keahliannya serta sesuai dengan
standar kompetensi kerja bidang
yang bersangkutan;
Mampu menunjukkan kinerja
mandiri, bermutu dan terukur;
2
Systems Engineering
Engineering Science
Manufacturing
Engineering
Economics
Ilmu Bahan
Polimer/Bahan
Plastik
Bahan Kajian
Manufacturing
Material Science
Quality Control
Product Design
Systems Engineering
Manufacturing
Quality Control
Product Design
Teknik Perancangan
Manajemen Bengkel
Bahan
Pembelajaran
Teknik Perancangan
Mekanikan &
Dinamika
Elemen Mesin
Ilmu Kekuatan
matrial
Matematika & Fisika
Praktik Permesinan
Praktik Permesinan/
Bengkel
Pratek Industri
Manajemen Bengkel
Quality Control (QC)
Teknik Manufaktur
Pendidikan Tinggi Vokasi | 91
3
4
5
6
7
8
Teknik Perancangan
Praktek Bengkel /
Industri
Teknik Manufaktur
Praktik Produksi
Ilmu Bahan
PPIC / QC
Manajemen Bengkel
Mampu mengkaji kasus
penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang memperhatikan
dan menerapkan nilai humaniora
sesuai dengan bidang keahliannya
dalam rangka menghasilkan
prototype, prosedur baku, desain
atau karya seni, menyusun hasil
kajiannya dalam bentuk kertas
kerja, spesifikasi desain, atau esai
seni, dan mengunggahnya dalam
laman perguruan tinggi;
Mampu menyusun hasil kajian
tersebut di atas dalam bentuk
kertas kerja, spesifikasi desain,
atau esai seni, dan
mengunggahnya dalam laman
perguruan tinggi;
Product Design
Manufacturing
Quality Control
Systems Engineering
Product Design
Manufacturing
Quality Control
Systems Engineering
Mould & Dies Desain
Praktik Produksi
Pengembangan
Produk
Kewirausahaan
Mampu mengambil keputusan
secara tepat berdasarkan
prosedur baku, spesifikasi desain,
persyaratan keselamatan dan
keamanan kerja dalam melakukan
supervisi dan evaluasi pada
pekerjaannya;
Mampu memelihara dan
mengembangkan jaringan kerja
sama dan hasil kerja sama
didalam maupun di luar
lembaganya;
Mampu bertanggungjawab atas
pencapaian hasil kerja kelompok
dan melakukan supervisi dan
evaluasi terhadap penyelesaian
pekerjaan yang ditugaskan
kepada pekerja yang berada di
bawah tanggungjawabnya;
Mampu melakukan proses
evaluasi diri terhadap kelompok
Product Design
Manufacturing
Quality Control
Systems Engineering
Praktek Bengkel /
Industri
CAD; CAM; CAE
Teknik CNC
Etika
Humanity & Social
Science
Manajemen Bengkel
Kewirausahaan
Teknik
Berkomunikasi
Etika
Praktek Bengkel /
Industri
CAM
Teknik
Pemrograman
Pneomatic Hydrolic
PLC / Otomasi
Praktek Bengkel /
Industri
Product Design
Manufacturing
Quality Control
Product Design
Manufacturing
Pendidikan Tinggi Vokasi | 92
9
No
1
2
3
4
5
kerja yang berada dibawah
tanggung jawabnya, dan mampu
mengelola pembelajaran secara
mandiri;
Mampu mendokumentasikan,
menyimpan, mengamankan, dan
menemukan kembali data untuk
menjamin kesahihan dan
mencegah plagiasi;
Capaian Pembelajaran
Keterampilan Umum
Bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan mampu
menunjukkan sikap religius;
Menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan dalam
menjalankan tugas
berdasarkan agama,moral,
dan etika;
Humanity & Social
Science
Manajemen Bengkel
Kewirausahaan
Teknik Perancangan
Product Design
Quality Control
Systems Engineering
Praktek Bengkel /
Industri
Manajemen Bengkel
QC & PPIC
Teknik Perancangan
Mantanace
Bahan Kajian
Bahan Pembelajaran
Humanity & Social
Science
Etika
Kewarganegaraan/Pancasila
Humanity & Social
Science
Product Design
Manufacturing
Systems
Engineering
Engineering
Economics
Berkontribusi dalam
Humanity & Social
peningkatan mutu kehidupan Science
bermasyarakat, berbangsa,
Product Design
bernegara, dan kemajuan
Manufacturing
peradaban berdasarkan
Systems
Pancasila;
Engineering
Berperan sebagai warga
Humanity & Social
negara yang bangga dan cinta Science
tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa
tanggungjawab pada negara
dan bangsa;
Menghargai keanekaragaman Humanity & Social
budaya, pandangan, agama,
Science
dan kepercayaan, serta
Systems
pendapat atau temuan
Engineering
orisinal orang lain;
Etika
Kewarganegaraan/Pancasila
Praktek Bengkel / Industri
Teknik Perancangan
Manajemen Bengkel, PPIC
Etika
Kewarganegaraan/Pancasila
Teknik Perancangan
Praktek Bengkel / Industri
Kewarganegaraan/Pancasila
Bahasa
Kewarganegaraan/Pancasila
Etika
Teknik perancangan
Pendidikan Tinggi Vokasi | 93
8
Menunjukkan sikap
bertanggungjawab atas
pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri;
9
10
Menginternalisasi semangat
kemandirian, kejuangan, dan
kewirausahaan.
Systems
Engineering
Quality Control
Humanity & Social
Science
Humanity & Social
Science
Product Design
Manufacturing
Systems
Engineering
Humanity & Social
Science
Product Design
Manufacturing
Systems
Engineering
Etika
Praktek Bengkel / Industri
Teknik Perancangan
3. Matrix Pencapaian Kualifikasi
Ukuran Kedalaman
Pembelajaran
(Harrow)
Ranah Keahlian
Praktek Bengkel / Industri
Teknik Manufaktur
Etika
Teknik Perancangan
Kewirausahaan
Manajemen Bengkel
Prktek bengkel
Teknik perancangan
Merangkaik
ann
Naturalisasi
7
Kewarganegaraan/Pancasila
Menerapkan
Taat hukum dan disiplin
dalam kehidupan
bermasyarakat dan
bernegara;
Menginternalisasi nilai,
norma, dan etika akademik;
Etika
Kewarganegaraan/Pancasila
Mamajemen
Praktek Bengkel / Industri
Menggunaka
n
Ketepatan
6
Humanity & Social
Science
Product Design
Manufacturing
Systems
Engineering
Humanity & Social
Science
Meniru
Bekerja sama dan memiliki
kepekaan sosial serta
kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
1. Manufacturing (Technological Skills)
1.1 Mesin dan Mekanik Dasar ( Basic Mechanic )
1.2 Mesin dan Mekanik Terapan (Applied
Mechanic)
1.3 Mesin dan Mekanik Lanjut ( Advanced
Mechanic)
Pendidikan Tinggi Vokasi | 94
1.4 Pembuatan ( Manufacturing )
1. Engineering Science
2. Product Design
3. Quality Control
4. Material Science
5. Engineering Economics
Memutus
kan
Evaluasi
mi
Menerapk
an
Sintesa
Ranah Keahlian
7. Natural Science
Mengetah
ui
Memaha
Ukuran Kedalaman
Pembelajaran
Bloom)
Mengenal
6. System Engineering
7.1 Matematika
7.2 Fisika
7.3 Mekanika
8. Humanity & Social Science
8.1 Kemampuan Komunikasi (Communication
Skills)
8.2 Kemampuan komputer (Computer Skills)
8.3 Kemampuan berbudaya (Cultural Skills)
8.4 Kemampuan Bekerjasama (Team-work Skills)
8.5 Kemampuan Melatih ( Training Skills )
8.6 Kemampuan Berwirausaha (Entrepreneurship)
4. Matriks Hubungan Mata Kuliah dengan Bahan Kajian
Mata kuliah yang membentuk kurikulum disusun saling berhubungan dengan
bahan kajian yang membangun 4 (empat) domain capaian pembelajaran, yaitu (1)
sikap, (2) keterampilan umum, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan khusus.
Hubungan mata kuliah dengan bahan kajian adalah sebagaia berikut:
Pendidikan Tinggi Vokasi | 95
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Nama Mata Kuliah
Etika Dasar
Bahasa Inggris 1
Gambar Teknik 1
Pengetahuan Komputer
Matematika 1
Fisika Dasar
Ilmu Bahan 1
Bahan Kajian Inti
Humanity & Social Sciences
Humanity & Social Sciences
Product Design
Engineering Science
MATH
Natural Science
Material Science
8.
9.
Mekanika Teknik
Teknik Pengukuran
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
Teknik Listrik Dan Elektronika Dasar
Teknik Manufaktur 1
Kerja Bubut Dasar
Kerja Frais Dasar
Kerja Gerinda Alat 1
Kerja Bangku
Gambar Teknik Dasar
Listrik Dan Elektronika Dasar
Etika Sosial
Bahasa Inggris 2
Pendidikan Kewarganegaraan
Ilmu Bahan 2
Matematika 2
Gambar Teknik 2
Teknik Pemrograman
Elemen Mesin 1
Mekanika Teknik 2
Teknik Cnc
Teknik Manufaktur 2
Listrik Dan Elektronika Lanjutan
Kerja Bubut Terapan
Kerja Frais Terapan
Pengelasan
Perlakuan Panas
Kerja Gerinda Alat 2
Kerja Bangku 2
Gerinda
Quality Control 1
Milling Cnc
Kerja CAD 1
Pendidikan Pancasila
Bahasa Inggris 3
Elemen Mesin 2
Pneumatik-Hidrolik
Teknik Manufaktur 3
Teknik Perancangan
Engineering Science
Quality Control
Manufacturing
System Engineering
Manufacturing
Manufacturing
Manufacturing
Manufacturing
Manufacturing
Product Design
System Engineering
Humanity & Social Sciences
Humanity & Social Sciences
Humanity & Social Sciences
Material Science
MATH
Product Design
Engineering Sceince
Engineering Sceince
Engineering Sceince
Engineering Systems
Manufacturing
System Engineering
Manufacturing
Manufacturing
Manufacturing
Manufacturing
Manufacturing
Manufacturing
Manufacturing
Quality Control
Manufacturing
Manufacturing
Humanity & Social Sciences
Humanity & Social Sciences
Engineering Sceince
System Engineering
Manufacturing
Product Design
Pendidikan Tinggi Vokasi | 96
No.
46.
47.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
Nama Mata Kuliah
Teknik Kendali 1
Metal Press Working & Plastic
Processing 1
Manajemen Industri
Kewirausahaan
Perawatan & Reparasi
Teknik Berkomunikasi Dan
Presentasi
Kerja Mesin Milling Dan Bubut Cnc 2
Kerja Gerinda
Kerja Erosi Dan Wire Cut
Kerja Perawatan Dan Reparasi
Kerja Cad 2
Production Planning
Perakitan Mold & Die
59.
60.
61.
62.
Quality Control 2
Pembelajaran
Listrik Dan Elektronika Lanjut
Tugas Akhir
48.
49.
50.
51.
Bahan Kajian Inti
System Engineering
Manufacturing
Social Science
Social Science
System Engineering
Social Science
Manufacturing
Manufacturing
Manufacturing
Manufacturing
Product Design
Quality Control
Manufacturing
Product Design
Quality Control
Humanity & Social Science
Engineering Science
Manufacturing
Product Design
Engineering Sceince
System Engineering
5. Matrik Matakuliah dan beban Belajar mahasiswa
Bahan Kajian
Inti
Engineering
Sceince
System
Engineering
Product Design
Jumlah SKS =
Blok
Parsial / Semester
Teknik Pemrograman
Elemen Mesin
Pengetahuan Komputer
Teknik Pengukuran
Teknik CNC
Mekanika Teknik
Tugas Akhir
Listrik Dan Elektronika
Pneumatik-Hidrolik
Teknik Kendali (PLC)
Perawatan & Reparasi
Tugas Akhir
Gambar Teknik
CAD & CAM
20
20
Tahun I
1
2
20
20
Tahun II
3
4
20
20
Tahun III
5
6
1
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
1
2
1
2
1
1
2
2
Pendidikan Tinggi Vokasi | 97
Bahan Kajian
Inti
Quality Control
MATH
Material
Science
Natural Science
Humanity &
Social Science
Manufacturing
Jumlah SKS =
Blok
Parsial / Semester
Perakitan Mold & Die
Teknik Perancangan
Tugas Akhir
Teknik Pengukuran
Quality Control
Production Planning
Matematika
Ilmu Bahan
20
Tahun I
1
2
Kerja Erosi Dan Wire Cut
Kerja Perawatan Dan
Reparasi
Perakitan Mold & Die
Tugas Akhir
20
20
Tahun II
3
4
20
20
Tahun III
5
6
2
2
1
2
2
1
2
2
1
2
Fisika Dasar
Manajemen Industri
Kewirausahaan
Teknik Berkomunikasi
Dan Presentasi
Etika
Pancasila &
Kewarganegaraan
Bahasa Inggris
TA (tata tulis ilmiah/bhs
Indonesi)
Pembelajaran (supervisi)
Teknik Manufaktur
Kerja Bubut Dasar
Kerja Frais Dasar
Kerja Gerinda Alat
Kerja Bangku
Pengelasan
Perlakuan Panas
Kerja CNC (milling &
Turning)
Metal Press Working &
Plastic Processing
20
1
2
2
1
1
1
1
1
2
1
2
2
1
1
2
2
4
2
4
2
3
5
2
2
2
2
2
2
6
2
2
2
2
2
Pendidikan Tinggi Vokasi | 98
6. Jenjang Matakuliah
Page | 99
7. Level Pencapaian Ketrampilan Khusus dan Penguasaan Pengetahuan
8. Penilaian Belajar Mahasiswa
 Terhadap kemajuan belajar mahasiswa dilakukan penilaian secara berkala
yang berbentuk ujian, pelaksanaan tugas, dan pengamatan oleh dosen /
pengajar.
 Ujian diselenggarakan melalui ujian akhir semester dan ujian akhir program
studi.
 Penilaian hasil belajar dinyatakan dengan hurup A, B, C, D dan E yang masing
masing bernilai 4, 3, 2, 1 dan 0.
 Syarat kelulusan program pendidikan ditetapkan sebagai berikut :
a) Nilai Praktek tingkat 1,2, dan 3 sekurang-kurangnya 5,51 ( lima, lima
satu) atau C.
b) Indeks Prestasi Kumulatif ( IPK ) minimum 2,00 ( dua, nol nol ).
c) Jumlah nilai D Keseluruhan sebanyak-banyaknya 7 ( tujuh ), tidak
memiliki nilai E.
 Tanda Lulus ( Ijazah ), Tanda Tamat
Pendidikan Tinggi Vokasi | 100
a) Tanda Lulus ( Ijazah ) diberikan kepada mahasiswa yang telah
memenuhi persyaratan kelulusan dan kepadanya diberikan gelar
profesional Ahli Madya ( A.Md ) jurusan Teknik Mesin Industri.
b) Tanda Tamat diberikan kepada peserta didik yang tidak memenuhi
persyaratan kelulusan
D. Daftar Modul
NO
JUDUL MODUL dan BUKU
TK. PRODI
1 Modul Bending of Profiles and Sheet Metals
1
TMI
2 BUKU BUDI PEKERTI
1
TMI
3 Buku Pedoman Akademik
1
TMI
4 Modul English For Engineer volume 1
1
TMI
5 Modul Gambar Tehnik - Suplemen
1
TMI
6 Modul Gambar Tehnik - VSM
1
TMI
7 Modul Heat Treatment of Metal
1
TMI
8 Modul Ilmu Logam / Metallurgy, (Sinter + Plastik)
1
TMI
9 Modul Imagery (Revisi)
1
TMI
10 Modul Mekanika Teknik 1
1
TMI
11 Modul Mekanika Teknik 2
1
TMI
12 Modul Membaca Gambar Teknik 1 (LTZ 1)
1
TMI
13 Modul Membaca Gambar Teknik 2 (LTZ 2)
1
TMI
14 Modul Membaca Gambar Teknik 3 (LTZ 3)
1
TMI
15 Modul Panduan Praktek Tool Grinding 1
1
TMI
16 Modul Pengukuran dan Pemeriksaan dengan Alat
1
TMI
17 Modul Strength of Materials
1
TMI
18 Tabel Elemen Mesin
1
TMI
19 Modul Tehnik Listrik (Hans Romer)
1
TMI
20 Modul Teknik Manufaktur Bench Work (Semester 1)
1
TMI
21 Modul Teknik Manufaktur Milling - Semester 1
1
TMI
22 Modul Teknik Pengukuran (Metrologi Industri)
1
TMI
23 Modul Toleransi
1
TMI
Pendidikan Tinggi Vokasi | 101
NO
JUDUL MODUL dan BUKU
TK. PRODI
24 Modul Elektronika dan Teknik Digital
2
-
25 Modul Hydraulics - VTC (Vocational Training Course)
2
TMI
26 Modul Maho, Training Literature CNC 432
2
TMI
27 Modul ARC Welding / Las Busur Listrik
2
TMI
28 Modul Bantalan Gelinding / Rolling Bearing
2
TMI
29 Modul English For Engineer volume 2
2
TMI
2
TMI
31 Modul Gas Welding (Tan Lay Hing)
2
TMI
32 Modul Kekuatan dan Tegangan Ijin
2
TMI
33 Modul Mekanika Teknik 2 : Dinamika
2
TMI
34 Modul Panduan Praktek Gerinda 2
2
TMI
2
TMI
36 Modul Poros Penyangga dan Poros Transmisi
2
TMI
37 Modul Transmisi Sabuk / Belt Drive
2
TMI
38 Modul Erosi
3
TMI
39 Modul Hermle TNC 407 / 415
3
TMI
40 Modul Panduan Praktek Gerinda 3
3
TMI
41 Modul Pneumatik
3
TMI
42 Tutorial CNC (Hi-Cell CA 23 CNC, 128 CNC, 325 CNC, dll)
3
TMI
43 Modul Manajemen Industri 1
3
TMI
44 Modul Manajemen Industri 2
3
TMI
45 Outline Kuliah Manajemen Bisnis
3
TMI
46 Modul Punching Tool 1
3
TMI
47 Modul Punching Tool 2 (Deep Drawing)
3
TMI
48 Modul Roda Gigi 1
3
TMI
49 Modul Roda Gigi 2
3
TMI
50 Tata Laksana Industri
3
TMI
51 Modul Praktik BW Level 1 s/d 3
1
TMI
52 Modul Praktik Turning Level 1 s/d 3
1
TMI
30
35
Modul Formula Handbooks, Metal Trades and Technical
Draughtsman
Modul Petunjuk Untuk Merawat & Mengganti Bantalan
Gelinding
Pendidikan Tinggi Vokasi | 102
NO
JUDUL MODUL dan BUKU
TK. PRODI
53 Modul Praktik Milling Level 1 s/d 3
1
TMI
54 Modul Praktek Tool Granding level 1 s/d 3
1
TMI
55 Modul Praktek Gambar Teknik Dasar
1
TMI
56 Modul Praktik listrik Dasar
1
TMI
Pendidikan Tinggi Vokasi | 103
A. Rencana Pembelajaran
Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
Politeknik ATMI Surakarta
Matakuliah / Kode
Program Studi
Semester / SKS
Dosen
Capaian Pembelajaran yang
dibebankan dalam matakuliah ini
Hari
KE
1
KEMAMPUAN
AKHIR YANG
DIHARAPKAN
Mengenal teknis
pelaksanaan BW
: Praktik Kerja Bangku
/ BW
: TMI; TPM; TMK
: 1 dan 2 (sistim Blok 240 jam)
/ 5 ( Lima )
: Andi Rinanto. ST & Rahmat Tri H. ST
:Mahasiswa mampu menggunakan peralatan kerja bangku, dan mampu
melakukan gerakan secara horizontal menggunakan kikir dengan ketelitian
0,02 ( // 0,02 ;  0.02)
BAHAN KAJIAN
Standart Oprasional
section Benchwork
1
Mengenal
peralatan kerja
bangku
Perlengkapan
Mengikir
2
Memahami proses
pengikiran
Mengenal dan
menggunakan alat
ukur dan alat
pembanding, alat
penera
METODE
PEMBELAJ
ARAN
Demonstra
si;
Ceramah;
Diskusi
Ceramah
Demonstra
si
Ceramah;
Diskusi;
Demonstra
si
WAK
TU
4 jam
4 jam
2 jam
KRITERIA
DAN
INDIKATOR
Mengunakan
Mampu
perlengkapan sesuai
mengunakan
prosedur
alat BW dgn
benar
Mengisi Lembar inventaris Mampu
mengidentifik
Peralatan BW
asi alat secara
tepat
Mengunakan Kaliper;
Mampu
mengunakan
Mikrometer; Square line;
alat ukur dan
Hair line; Rugo test; Dial
alat penera
indicator; Surface plate;
dengan tepat
Cylinder block; Filler
gauge; Bevel protractor
PENGALAMAN BELAJAR
MAHASISWA
PENILAIA
N BOBOT
NILAI
Page | 104
Membaca tabel
toleransi, drill for
thread, dan gambar
kerja
Praktek pengikiran
Ceramah;
Diskusi;
Demonstra
si
Ceramah;
Diskusi;
Demonstra
si
2 jam
Mengunakan Tabel
toleransi; Tabel drill for
thread; Gambar kerja
4 jam
Membuka tutup tanggem
Pencekaman benda kerja;
Posisi berdiri;
Pemegangan kikir;
Gerakan pengikiran;
Tekanan pengikiran; Jenis
pengikiran (lurus, cross
cut,chamfer, radius,
profil); Perawatan kikir
Mahasiswa membuat
perencanaan kerja
Mahasiswa
mempraktekkan secara
pribadi
Mahasiswa membuat
perencanaan kerja
Mahasiswa
mempraktekkan secara
pribadi
3 s/d
5
Latihan BW 1
Membuatan Blok
Toleransi umum kasar
Kekasaran N8
Kerataan >0,1
Ketegak lurusan >0,1
Praktik dan 20
diskusi
jam
6 s/d
7
Kompetensi 1
Pengikiran rata
dan siku dengan
ketelitian 0.1 mm
Praktik dan 15
diskusi
jam
8 s/d
9
Kompetensi 2
menggergaji lurus
Pembuatan Blok
Toleransi umum
kasar; Kekasaran N8;
Kerataan >0,1
Ketegak lurusan >0,1
Elektrik scriber
Pembuatan Blok
Toleransi umum
middle; Kekasaran N8;
Kerataan > 0,1
Ketegak lurusan>0,1
Praktik dan 15
diskusi
jam
Mahasiswa membuat
perencanaan kerja
Mahasiswa
mempraktekkan
menggergaji secara
pribadi.
Mampu
membaca
tabel dengan
tepat
Mampu
mengunakan
tool BW (
kikir) dengan
benar
Mampu
menyelesaika
n Latihan 1
dengan Nilai >
5,51
Mampu
5%
menyelesaika
n
LKompetensi
1 dengan Nilai
> 5,51
Mampu
5%
menyelesaika
n Kompetensi
2 dengan Nilai
> 5,51
Pendidikan Tinggi Vokasi | 105
10
s/d
11
Kompetensi 3
mengikir chamfer
12
s/d
13
Latihan 2
proses marking
dan penandaan
14
s/d
16
Kompetensi 4
membuat alur
cross cut,
toleransi khusus
0,1, membuat ulir,
kehalusan N7,
mengikir radius
16
s/d
17
Kompetensi 5
membuat alur
cross cut,
Marking;
Penggergajian
Pembuatan Blok
Toleransi umum
middle dan khusus
0,1; Kekasaran N8
Kerataan ± 0,1;
Ketegak lurusan 0,1
Marking
Penggergajian
Pembuatan garis
(marking )
Proses stamping
Pembuatan Blok
Crosscut filling
Toleransi umum
middle & khusus 0,1;
Kekasaran N7
Kerataan ± 0,1;
Ketegak lurusan 0,1
Marking; Pengeboran;
Pengetapan; Radius
luar; Stamping
Pembuatan Blok
Crosscut filling
Praktik dan 15
diskusi
jam
Mahasiswa membuat
perencanaan kerja
Mahasiswa
mempraktekkan mengikir
chamfer secara pribadi.
Mampu
5%
menyelesaika
n Kompetensi
3 dengan Nilai
> 5,51
Demonstra
si; Praktik
dan
diskusi
Mahasiswa membuat
perencanaan kerja
Mahasiswa
mempraktekkan marking
& stamping secara pribadi
Mahasiswa membuat
perencanaan kerja
Mahasiswa
mempraktekkan
pengikiran alur dan
pengikiran silang secara
pribadi
Mampu
5%
menyelesaika
n Latihan 2
dengan Nilai >
5,51
Mahasiswa
mempraktekkan
pengikiran dengan alur
Mampu
menyelesaika
n Kompetensi
15
jam
Praktik dan 15
diskusi
jam
Praktik dan 15
diskusi
jam
Mampu
7.5 %
menyelesaika
n Kompetensi
4 dengan Nilai
> 5,51
7.5 %
Pendidikan Tinggi Vokasi | 106
toleransi khusus
0,05, membuat
lubang ISO,
kehalusan N7,
mengikir radius
18
s/d
20
Kompetensi 6
membuat ukuran
toleransi 0,05
dengan
kesejajaran 0,05
dan membuat
profil
21
s/d
23
Kompetensi 7
membuat ukuran
toleransi 0,05
dengan
kesejajaran 0,05
dan membuat
profil
24
s/d
26
Kompetensi 8
membuat ukuran
toleransi 0,05
dengan
Toleransi umum
middle &khusus 0,05;
Kekasaran N7
Kerataan ± 0,1
Ketegak lurusan 0,1
Marking; Pengeboran
Reaming; Radius
dalam; Stamping
Pembuatan Blok
Crosscut filling
Toleransi umum
middle; Toleransi
khusus 0,05
Kekasaran N6
Kerataan 0,05
Ketegak lurusan 0,05;
Marking
Pengeboran
Pembuatan Blok
Toleransi umum fine
Toleransi khusus 0,05
Kekasaran N6
Kerataan 0,05
Ketegak lurusan 0,05;
Marking
Drilling; Chisseling
Pembuatan profil
Pembuatan Blok
Toleransi umum fine
Toleransi khusus 0,05
Kekasaran N6
menyilang 60’ dan
membuat lobang presisi
ISO toleransi serta
mengikir radius secara
pribadi
5 dengan Nilai
> 5,51
Praktik dan 20
diskusi;
jam
mentoring
Mahasiswa
mempraktekkan
pengikiran presisi 0.05
mm dan dengan kehalusan
permukaan N6 secara
pribadi
Mampu
10 %
menyelesaika
n Kompetensi
6 dengan Nilai
> 5,51
Praktik dan 20
diskusi;
jam
mentoring
Mahasiswa
mempraktekkan
pengikiran presisi 0.05
mm dan dengan kehalusan
permukaan N6 , membuat
lobang dgn bor, serta
chiseling secara pribadi
Mampu
10 %
menyelesaika
n Kompetensi
7 dengan Nilai
> 5,51
Praktik dan 20
diskusi;
jam
mentoring
Mahasiswa
Mampu
mempraktekkan
menyelesaika
pengikiran presisi 0.03
n Kompetensi
mm dan dengan kehalusan
12.5 %
Pendidikan Tinggi Vokasi | 107
kesejajaran 0,03
dan membuat
profil
27
s/d
28
Kompetensi 9
membuat ukuran
toleransi 0,03
dengan
kesejajaran 0,03
dan membuat
profil
29
s/d
30
Kompetensi 10
membuat ukuran
toleransi 0,03
dengan
kesejajaran 0,02
dan membuat
profil
31
s/d
36
Praktek Produksi
dengan
mengerjakan
barang dengan
toleransi ukuran
khusus 0,05
dengan
Kerataan 0,03
Ketegak lurusan 0,05
Marking
Chisseling
Pembuatan profil
Pembuatan Blok
Praktik dan 20
Toleransi umum fine
diskusi;
jam
Toleransi khusus 0,05 mentoring
Kekasaran N6
Kerataan 0,03
Ketegak lurusan 0,03
Marking
Pembuatan profil
Pembuatan lubang ISO
Pembuatan Blok
Toleransi umum fine
Toleransi khusus 0,05
Kekasaran N6
Kerataan 0,02
Ketegak lurusan 0,03
Marking
Pembuatan profil
Pembuatan lubang ulir
Praktek Produksi
dengan pekerjaan
banchwork
Praktik dan 20
diskusi;
jam
mentoring
Praktek
Produksi
30
jam
permukaan N6 secara
pribadi
8 dengan Nilai
> 5,51
Mahasiswa
mempraktekkan
pengikiran presisi 0.05
mm bidang datar dan
ketegaklurusan 0.003 mm
dan dengan kehalusan
permukaan N6 serta
pembuatan lobang presisi
ISO toleransi secara
pribadi
Mahasiswa
mempraktekkan
pengikiran presisi 0.02
mm ketegaklurusan 0.02
mm dan dengan kehalusan
permukaan N6 secara
pribadi
Mampu
12,5 %
menyelesaika
n Kompetensi
9 dengan Nilai
> 5,51
Mampu
menyelesaika
n Kompetensi
10 dengan
Nilai > 5,51
15 %
Mahasiswa praktek
produksi dengan problem
produk rial dalam
pengerjaan BW
Mampu
menyelesaika
n produk
dengan nilai >
6
10 %
Pendidikan Tinggi Vokasi | 108
kesejajaran 0,02
dalam estimasi
waktu tertentu
Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
Politeknik ATMI Surakarta
Matakuliah / Kode
Program Studi
Semester / SKS
Dosen
Capaian Pembelajaran yang
dibebankan dalam matakuliah ini
MG
KE
KEMAMPUAN AKHIR
YANG DIHARAPKAN
: Teknik Perancangan
: TMI
:5
: Yudha Samodra HM, ST, M.Eng
: Mahasiswa mampu
BAHAN KAJIAN
METODE
PEMBELAJA
RAN
WAK
TU
: TP
:3
PENGALAMAN
BELAJAR MAHASISWA
KRITERIA DAN
INDIKATOR
PENIL
AIAN
BOBOT
NILAI
1-2
3-4
5-6
7
8-10
11
12
13
14
15-16
Pendidikan Tinggi Vokasi | 109
C. Kurikulum Unggulan Politeknik CALTEX
IDENTITAS PROGRAM STUDI
Institusi
: Politeknik Caltex
Jurusan
: Teknik Elektro
Program Studi
: D3 Teknik Elektronika
Level KKNI
:5
PROFIL LULUSAN
NO
PROFIL UMUM
1
Senior Teknisi
(otomasi industri,instrumentasi
industri,field specialist,dll)
2
Junior Supervisor
3
Desainer
(Rancangan sistem elektronika)
Deskripsi Generik
Personal yang
mengoperasikan, merawat dan
memperbaiki perangkat
operasional di dunia industri
Personal yang mengawasi
proses pengerjaan produk
Personal yang merancang
sistem elektronika
Deskripsi Spesifik
(Teknik Elektronika)
Mengoperasikan tools/perangkat
/peralatan elektronik serta merawat dan
memperbaiki tools /perangkat/ peralatan
yang digunakan.
Mengawasi proses pengerjaan produk
sistem elektronika
Merancang sistem berbasis elektronika
Pendidikan Tinggi Vokasi | 110
CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)
No
Komponen CP
Deskripsi Generik KKNI
Jenjang 5 (D3- Teknik Elektronika)
1
Sikap*
(diterbitkan
KKNI)
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
oleh b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,moral,
dan etika;
c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
kemajuan peradaban berdasarkanPancasila;
d. Berperansebagaiwarga negara yang bangga dan cinta tanah air, memilikinasionalismeserta
rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat
atau temuan orisinal orang lain
f. Bekerjasama dan memiliki kepekaan social serta kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan;
g. Taat hokum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
h. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
i. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri;
j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.
2
Kemampuan
Umum*
a. mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas dan menganalisis data dengan beragam
metode yang sesuai,baik yang belum maupun yang sudah baku
b. mampu menunjukkan kinerja bermutu dan terukur
Pendidikan Tinggi Vokasi | 111
(Diterbitkan
KKNI)
oleh c. mampu memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang sesuai dengan bidang
keahlian
terapannya
didasarkanpadapemikiran
logis,
inovatif,
danbertanggungjawabatashasilnyasecara mandiri
d. mampu
menyusun
laporan
hasil
danproses
kerja
secara
akurat
dan
sahihsertamengomunikasikannya secara efektif kepadapihak lain yang membutuhkan
e. mampubekerja sama, berkomunikasi, dan berinovatifdalampekerjaannya
f. mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompokdanmelakukan supervisi dan
evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepadapekerja yang berada di
bawahtanggungjawabnya
g. mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah
tanggung jawabnya, dan mengelola pengembangan kompetensi kerja secara mandiri
h. mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data
untukmenjaminkesahihan dan mencegah plagiasi pekerjaan yang berada dibawah
tanggungjawabnya, dan mengelola pengembangan kompetensi kerja secara mandiri
3
Kemampuan
Khusus
a. Mampu
menerapkan
dan
menerjemahkan
konsep
matematis
dan
fisika
untuk
mengoperasikan, merawat dan trouble-shooting instrumentasi dan peralatan elektronika
industri
b. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah rekayasa elektronika berdasarkan
pengetahuan kode, database, metode penyelesaian pekerjaan masalah melibatkan
pertimbangan K3
c. Mampu merancang dan merealisasikan rancangan sistem berbasis elektronika
Pendidikan Tinggi Vokasi | 112
d. Mampu menguji dan mengukur obyek instrumentasi atau produk
e. Memiliki pengetahuan pemrograman, simulasi dan penggunaan teknologi IT untuk rekayasa,
penyelesaian pekerjaan masalah dalam rekayasa berbasis elektronika
4
Penguasaan
f. Menguasai pengetahuan cara kerja praktis dan penggunaan instrumentasi elektronika
Pengetahuan
g. Menguasai teknik pengujian dan pengukuran obyek uji dan ukur elektronika
h. Memahami metode penyelesaian pekerjaan permasalahan dalam rekayasa sistem berbasis
elektronika
i. Menguasai kode-kode dan standar komponen, alat ukur , gambar teknik dan instalasi
j. Mampu memahami secara praktis cara kerja teknologi piranti elektronika mutakhir
k. Mampu berkomunikasi dengan pihak lain serta memperhatikan etika komunikasi
l. Memahami dan melaksanakan SOP perbengkelan, aktivitas laboratorium dan K3
Pendidikan Tinggi Vokasi | 113
BAHAN KAJIAN
LO1.9
LO1.10
LO2.1
LO2.2
LO2.3
h.
Menginte
rnalisasi
nilai,
norma,
dan etika
akademik
;
i.
Menunju
kkan
sikap
bertangg
ungjawab
atas
pekerjaan
di bidang
keahliann
ya secara
mandiri;
j.
Menginte
rnalisasi
semangat
kemandiri
an,
kejuanga
n, dan
kewiraus
ahaan.
a.
mampu
menyeles
aikan
pekerjaan
berlingku
p luas
dan
menganal
isis data
dengan
beragam
metode
yang
sesuai,bai
k yang
belum
maupun
yang
sudah
b.
mampu
menunjuk
kan
kinerja
bermutu
dan
terukur
c.
mampu
memecah
kan
masalah
pekerjaan
dengan
sifat dan
konteks
yang
sesuai
dengan
bidang
keahlian
terapann
ya
didasarka
npadape
mikiran
logis,
LO2.4
e.
mampu
bekerja
sama,
berkomu
nikasi,
dan
berinovat
if dalam
pekerjaan
nya
LO2.6
f.
mampu
bertangg
ung
jawab
atas
pencapai
an hasil
kerja
kelompok
dan
melakuka
n
supervisi
dan
evaluasi
terhadap
penyelesa
ian
pekerjaan
LO2.7
LO2.8
LO3.1
g.
mampu
melakuka
n proses
evaluasi
diri
terhadap
kelompok
kerja
yang
berada
dibawah
tanggung
jawabnya
, dan
mengelol
a
pengemb
angan
kompete
h.
mampu
mendoku
mentasik
an,
menyimp
an,
mengam
ankan,
dan
menemu
kan
kembali
data
untuk
menjami
n
kesahiha
n dan
mencega
a.
b.
Mampu Mampu
menerap mengiden
kan dan tifikasi
menerje masalah
mahkan pekerjaan
konsep dan
matemati rekayasa
s dan
elektronik
fisika
a
untuk
berdasark
mengope an
rasikan, pengetah
merawat uan kode,
dan trouble- database,
shooting
metode
instrumentasi
penyelesa
dan peralatan
ian
elektronika
industri
pekerjaan
masalah
LO3.2
LO3.3
LO3.4
LO3.5
LO4.1
LO4.2
LO4.3
e.
Mampu
melakuka
n
pemrogra
man,
simulasi
dan
pengguna
an
teknologi
IT untuk
rekayasa,
penyelesa
ian
pekerjaan
masalah
dalam
rekayasa
berbasis
a.
Menguas
ai
pengetah
uan cara
kerja
praktis
dan
pengguna
an
instrume
ntasi
elektronik
a
b.
Menguas
ai teknik
pengujian
dan
pengukur
an obyek
uji dan
ukur
elektronik
a
c.
Memaha
mi
metode
penyelesa
ian
pekerjaan
dalam
rekayasa
sistem
berbasis
elektronik
a
KEMAMPUAN KHUSUS
c.
Mampu
merealisa
sikan
rancanga
n sistem
berbasis
elektronik
a
d.
Mampu
menguji
dan
menguku
r obyek
instrume
ntasi atau
produk
LO4.4
d.
Menguas
ai kodekode dan
standar
kompone
n, alat
ukur ,
gambar
teknik
dan
instalasi
Y
Y
Y
x
Y
Y
x
Y
Y
Y
Y
x
Y
Y
Y
Y
x
Y
Y
Y
x
g.
Memaha
mi dan
melaksan
akan SOP
perbengk
elan,
aktivitas
laboratori
um dan
K3
X
Y
Y
Y
Y
Y
Y
X
Y
Y
X
Y
Y
X
Y
Y
X
Y
Y
Y
X
Y
Y
Y
X
Y
Y
Prak. Rangkaian Listrik
Y
Rangkaian Listrik
X
X
X
X
Y
X
Y
Y
X
Y
Y
X
Y
Y
X
Y
Y
Y
Y
Y
LO4.7
f.
Mampu
berkomu
nikasi
dengan
pihak lain
serta
memperh
atikan
etika
komunika
si
x
Y
Y
LO4.6
x
Y
Y
Y
e.
Mampu
memaha
mi secara
praktis
cara kerja
teknologi
piranti
elektronik
a
mutakhir
X
Y
X
Y
LO4.5
PENGETAHUAN KHUSUS
X
d.
mampu
menyusu
n laporan
hasil dan
proses
kerja
secara
akurat
dan sahih
serta
mengom
unikasika
nnya
secara
efektif
kepada
pihak lain
yang
membutu
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Y
X
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Prak. Elektronika Digital
Y
Y
Y
Y
Y
X
Y
Y
X
Y
Y
Elektronika
Digital
X
Y
Y
X
Y
Y
X
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Systems of Units and Notation
Standar Angka/Huruf dan Warna
Standar Simbol Listrik dan Elektronika.
Standar Simbol dan Warna
Komponen Elektronika
Dasar Rangkaian Listrik dan Elektronika
Rangkaian Listrik Dasar.
Rangkaian Listrik Lanjut
Voltage and Current Concepts
Conductors and Insulators
Resistivity, Resistance and Color Codes
Ohm’s Law
Capacitance, Capacitors and Markings
Inductance, inductors and markings
Power and Energy
Sinusoidal Concepts
Capacitance and Capacitors
Inductance and Inductors
Energy Consumption and Storage
Capacitive and Inductive Reactance
AC impedance/admittance
Phase Relationships
Simplified RC and RL Transients
Complex Numbers and Phasors
AC Power, Power Factor and Power Triangle
Series, Parallel and Series‐Parallel Circuits
Ideal and Practical Source Models
Kirchhoff’s Laws
Voltage and Current Divider Rules
Mesh Current Analysis
Node Voltage Analysis
Thevenin and Norton Theorems
Superposition
Numbering Systems and Codes
Boolean Algebra and Logic Operations
Logic Gates and Standard Symbols
Combinational Logic
Latches and Flip‐Flops
Clocked Circuits and Sequential Logic
Counters and Registers
Memory
Arithmetic Operations and Circuits
Analog+B34‐Digital Interfaces (A‐D and D‐A
Circuits)
Encoders, Decoders and Multiplexers
IC Families
LO2.5
KEMAMPUAN UMUM
X
LO1.8
g. Taat
hokum
dan
disiplin
dalam
kehidupa
n
bermasya
rakat dan
bernegar
a;
X
LO1.7
Y
D3 Teknik
Elektronika
f.
Bekerjasa
ma dan
memiliki
kepekaan
social
serta
kepedulia
n
terhadap
masyarak
at dan
lingkunga
n;
X
LO1.6
SIKAP
X
e.
Menghar
gai
keanekar
agaman
budaya,
pandanga
n, agama,
dan
kepercay
aan, serta
pendapat
atau
temuan
orisinal
orang lain
Y
X
LO1.5
d.
Berperan
sebagai
warga
negara
yang
bangga
dan cinta
tanah air,
memiliki
nasionalis
me serta
rasa
tanggungj
awab
pada
negara
dan
bangsa;
X
LO1.4
c.
Berkontri
busi
dalam
peningka
tan mutu
kehidupa
n
bermasya
rakat,
berbangs
a,
bernegar
a, dan
kemajuan
peradaba
n
berdasark
anPancasi
la;
X
LO1.3
b.
Menjunju
ng tinggi
nilai
kemanusi
aan
dalam
menjalan
kan tugas
berdasark
an
agama,m
oral, dan
etika;
X
LO1.2
a.
Bertakwa
kepada
Tuhan
Yang
Maha Esa
dan
mampu
menunjuk
kan sikap
religius;
x
LO1.1
Pendidikan Tinggi Vokasi | 114
LO1.7
LO1.8
LO1.9
LO1.10
LO2.1
LO2.2
LO2.3
g. Taat
hokum
dan
disiplin
dalam
kehidupa
n
bermasya
rakat dan
bernegar
a;
h.
Menginte
rnalisasi
nilai,
norma,
dan etika
akademik
;
i.
Menunju
kkan
sikap
bertangg
ungjawab
atas
pekerjaan
di bidang
keahliann
ya secara
mandiri;
j.
Menginte
rnalisasi
semangat
kemandiri
an,
kejuanga
n, dan
kewiraus
ahaan.
a.
mampu
menyeles
aikan
pekerjaan
berlingku
p luas
dan
menganal
isis data
dengan
beragam
metode
yang
sesuai,bai
k yang
belum
maupun
yang
sudah
b.
mampu
menunjuk
kan
kinerja
bermutu
dan
terukur
c.
mampu
memecah
kan
masalah
pekerjaan
dengan
sifat dan
konteks
yang
sesuai
dengan
bidang
keahlian
terapann
ya
didasarka
npadape
mikiran
logis,
LO2.5
LO2.6
LO2.7
LO2.8
LO3.1
g.
mampu
melakuka
n proses
evaluasi
diri
terhadap
kelompok
kerja
yang
berada
dibawah
tanggung
jawabnya
, dan
mengelol
a
pengemb
angan
kompete
h.
mampu
mendoku
mentasik
an,
menyimp
an,
mengam
ankan,
dan
menemu
kan
kembali
data
untuk
menjami
n
kesahiha
n dan
mencega
a.
b.
Mampu Mampu
menerap mengiden
kan dan tifikasi
menerje masalah
mahkan pekerjaan
konsep dan
matemati rekayasa
s dan
elektronik
fisika
a
untuk
berdasark
mengope an
rasikan, pengetah
merawat uan kode,
dan trouble- database,
shooting
metode
instrumentasi
penyelesa
dan peralatan
ian
elektronika
industri
pekerjaan
masalah
LO3.2
LO3.3
LO3.4
LO3.5
LO4.1
LO4.2
LO4.3
e.
Mampu
melakuka
n
pemrogra
man,
simulasi
dan
pengguna
an
teknologi
IT untuk
rekayasa,
penyelesa
ian
pekerjaan
masalah
dalam
rekayasa
berbasis
a.
Menguas
ai
pengetah
uan cara
kerja
praktis
dan
pengguna
an
instrume
ntasi
elektronik
a
b.
Menguas
ai teknik
pengujian
dan
pengukur
an obyek
uji dan
ukur
elektronik
a
c.
Memaha
mi
metode
penyelesa
ian
pekerjaan
dalam
rekayasa
sistem
berbasis
elektronik
a
KEMAMPUAN KHUSUS
f.
mampu
bertangg
ung
jawab
atas
pencapai
an hasil
kerja
kelompok
dan
melakuka
n
supervisi
dan
evaluasi
terhadap
penyelesa
ian
pekerjaan
c.
Mampu
merealisa
sikan
rancanga
n sistem
berbasis
elektronik
a
d.
Mampu
menguji
dan
menguku
r obyek
instrume
ntasi atau
produk
Y
X
x
Y
Y
X
Y
Komponen
Rangkaian
Elektronika
X
X
Y
Y
X
Y
X
Y
Y
X
Y
X
Y
Y
X
Y
Y
Y
X
Y
Y
Y
X
Y
X
Y
X
Y
X
Y
X
Y
X
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Prak. Mikroprosesor
Mikroprosesor
X
Y
g.
Memaha
mi dan
melaksan
akan SOP
perbengk
elan,
aktivitas
laboratori
um dan
K3
x
Y
Y
LO4.7
f.
Mampu
berkomu
nikasi
dengan
pihak lain
serta
memperh
atikan
etika
komunika
si
X
Y
Y
Y
Prak. Komponen dan Rangkaian Elektronika
Special Purpose Amplifiers (Instrumentation Ampl)
Operasional Sistem catu daya dan UPS>>
Timers and Relaxation Oscillators
Data representation
Computer Arithmetic Functions
CISC/RISC architectures
Basic Machine Architectures
CPU execution cycle
Stack based architectures
Device Architecture, Memory and I/O
Programming Basics
Loops, Branching, Jumps and Subroutines
Timing, Control, Polling and Sensing
Basic Math Programming
Serial and Parallel Ports and I/O
Interrupts
Assembly Language
Measurement Parameters
Teknik Pengukuran Listrik
LO4.6
Rangkaian Listrik
Y
Y
Y
Y
e.
Mampu
memaha
mi secara
praktis
cara kerja
teknologi
piranti
elektronik
a
mutakhir
X
Y
Y
Y
LO4.5
X
Y
Y
Y
Y
d.
Menguas
ai kodekode dan
standar
kompone
n, alat
ukur ,
gambar
teknik
dan
instalasi
X
Y
Y
LO4.4
PENGETAHUAN KHUSUS
X
e.
mampu
bekerja
sama,
berkomu
nikasi,
dan
berinovat
if dalam
pekerjaan
nya
Y
d.
mampu
menyusu
n laporan
hasil dan
proses
kerja
secara
akurat
dan sahih
serta
mengom
unikasika
nnya
secara
efektif
kepada
pihak lain
yang
membutu
Y
Semiconductor Theory
The Semiconductor Diode
The Bipolar Junction Transistor
The Field Effect Transistor
Signal Condition
Rangkaian Elektronika Dasar (Analog dan Digital)
Rangkaian Elektronika Analog dan Digital
Voltage Rectification and Regulation Concepts
Discrete‐Device Amplifier Concepts, Design and
Operation
Differential Amplifiers
Ideal Operational Amplifiers
Actual Operational Amplifiers
Basic Operational Amplifier Circuits
Advanced Operational Amplifier Circuits
Power Supply and Regulator Circuits
Sistem Catu Daya dan UPS >> PS
Sistem Catu Daya dan UPS>>
Catu Daya dan UPS>>
Y
Y
Y
x
Y
x
Y
x
Y
X
Y
Y
Y
Y
Y
Y
x
x
x
x
X
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Prak. Instrument Pengukuran Listrik
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Instrument
Pengukuran Listrik
Y
Y
Y
x
Y
x
Y
Y
X
X
Y
X
Y
Y
X
Y
Y
X
Y
Y
Y
Y
X
Y
Y
X
Y
Y
x
X
Y
X
Alat - alat Ukur Besaran Listrik (Analog dan Digital)
Teknik Kalibrasi
Errors
Roundoff Strategies
Statistical Measures of Data
Basic Passive DC Instruments
Alternating Current (AC) Instruments
Multimeters
Usage of Basic Electrical/Electronic Test Equipment
Use of Basic Analog and Digital Meters
Use of Digital Oscilloscope
Use of Spectrum Analyzer
Use of Digital Circuit Analyzer
Grounding Measurement
Statistik Pengukuran>>
Dasar statistik pengukuran.
Analisis Grafik dan Statistik Data Pengukuran
Analisis Ketidakpastian dan Statistik Data
Pengukuran Tingkat Lanjut
Important Specifications of All Instruments
Oscilloscopes
Oscilloscope Specifications and Measurements
Frequency Response Measurements
Spectrum Measurements
Miscellaneous Electrical/Electronic Instruments
LO2.4
KEMAMPUAN UMUM
Y
D3 Teknik
Elektronika
f.
Bekerjasa
ma dan
memiliki
kepekaan
social
serta
kepedulia
n
terhadap
masyarak
at dan
lingkunga
n;
X
LO1.6
SIKAP
X
e.
Menghar
gai
keanekar
agaman
budaya,
pandanga
n, agama,
dan
kepercay
aan, serta
pendapat
atau
temuan
orisinal
orang lain
X
LO1.5
d.
Berperan
sebagai
warga
negara
yang
bangga
dan cinta
tanah air,
memiliki
nasionalis
me serta
rasa
tanggungj
awab
pada
negara
dan
bangsa;
x
LO1.4
c.
Berkontri
busi
dalam
peningka
tan mutu
kehidupa
n
bermasya
rakat,
berbangs
a,
bernegar
a, dan
kemajuan
peradaba
n
berdasark
anPancasi
la;
X
LO1.3
b.
Menjunju
ng tinggi
nilai
kemanusi
aan
dalam
menjalan
kan tugas
berdasark
an
agama,m
oral, dan
etika;
X
LO1.2
a.
Bertakwa
kepada
Tuhan
Yang
Maha Esa
dan
mampu
menunjuk
kan sikap
religius;
Y
LO1.1
Pendidikan Tinggi Vokasi | 115
e.
Menghar
gai
keanekar
agaman
budaya,
pandanga
n, agama,
dan
kepercay
aan, serta
pendapat
atau
temuan
orisinal
orang lain
LO1.6
LO1.7
LO1.8
LO1.9
LO1.10
LO2.1
LO2.2
LO2.3
g. Taat
hokum
dan
disiplin
dalam
kehidupa
n
bermasya
rakat dan
bernegar
a;
h.
Menginte
rnalisasi
nilai,
norma,
dan etika
akademik
;
i.
Menunju
kkan
sikap
bertangg
ungjawab
atas
pekerjaan
di bidang
keahliann
ya secara
mandiri;
j.
Menginte
rnalisasi
semangat
kemandiri
an,
kejuanga
n, dan
kewiraus
ahaan.
a.
mampu
menyeles
aikan
pekerjaan
berlingku
p luas
dan
menganal
isis data
dengan
beragam
metode
yang
sesuai,bai
k yang
belum
maupun
yang
sudah
b.
mampu
menunjuk
kan
kinerja
bermutu
dan
terukur
c.
mampu
memecah
kan
masalah
pekerjaan
dengan
sifat dan
konteks
yang
sesuai
dengan
bidang
keahlian
terapann
ya
didasarka
npadape
mikiran
logis,
SIKAP
Sistem dan Teknik Komputer
Dasar Teknik Antarmuka Komputer
Sistem Operasi DOS dan Windows
Teknik Diagnostik Komputer
Cara Membuat diagram alur program
Tipe dan karakteristik pemrograman perangkat
input dan output.
Jaringan Komputer
Perangkat Keras Komputer dan Jaringan Komputer.
Teknik Pemrograman Multi-Tasking dan
Networking.
Use of Electronic Data Acquisition Devices
Teknik interkoneksi dan pengawatan.
Teknik Interkoneksi Perangkat dan Peralatan
Elektronik.
Teknik Instrumentasi dan Kontrol Berbasis
Komputer>>
Analisis Kesalahan Sistem Instrumentasi dan
Kontrol Berbasis Komputer
Sistem dan Teknik Pemrograman PLC, Robot dan
peralatan-peralatan berbasis komputer lainnya.
Teknik pengoperasian dan pemantauan kondisi
kerja PLC, Robot dan peralatan-peralatan berbasis
komputer lainnya.
Teknik diagnosis dan identifikasi
kesalahan/gangguan pada PLC, Robot dan
peralatan-peralatan berbasis komputer lainnya
dalam kondisi operasi.
Teknik perbaikan kesalahan program pada PLC,
Robot dan peralatan-peralatan berbasis komputer
lainnya.
d.
mampu
menyusu
n laporan
hasil dan
proses
kerja
secara
akurat
dan sahih
serta
mengom
unikasika
nnya
secara
efektif
kepada
pihak lain
yang
membutu
LO2.5
LO2.6
e.
mampu
bekerja
sama,
berkomu
nikasi,
dan
berinovat
if dalam
pekerjaan
nya
LO2.7
LO2.8
LO3.1
g.
mampu
melakuka
n proses
evaluasi
diri
terhadap
kelompok
kerja
yang
berada
dibawah
tanggung
jawabnya
, dan
mengelol
a
pengemb
angan
kompete
h.
mampu
mendoku
mentasik
an,
menyimp
an,
mengam
ankan,
dan
menemu
kan
kembali
data
untuk
menjami
n
kesahiha
n dan
mencega
a.
b.
Mampu Mampu
menerap mengiden
kan dan tifikasi
menerje masalah
mahkan pekerjaan
konsep dan
matemati rekayasa
s dan
elektronik
fisika
a
untuk
berdasark
mengope an
rasikan, pengetah
merawat uan kode,
dan trouble- database,
shooting
metode
instrumentasi
penyelesa
dan peralatan
ian
elektronika
industri
pekerjaan
masalah
LO3.2
x
LO3.3
LO3.4
LO3.5
LO4.1
LO4.2
LO4.3
e.
Mampu
melakuka
n
pemrogra
man,
simulasi
dan
pengguna
an
teknologi
IT untuk
rekayasa,
penyelesa
ian
pekerjaan
masalah
dalam
rekayasa
berbasis
a.
Menguas
ai
pengetah
uan cara
kerja
praktis
dan
pengguna
an
instrume
ntasi
elektronik
a
b.
Menguas
ai teknik
pengujian
dan
pengukur
an obyek
uji dan
ukur
elektronik
a
c.
Memaha
mi
metode
penyelesa
ian
pekerjaan
dalam
rekayasa
sistem
berbasis
elektronik
a
KEMAMPUAN KHUSUS
f.
mampu
bertangg
ung
jawab
atas
pencapai
an hasil
kerja
kelompok
dan
melakuka
n
supervisi
dan
evaluasi
terhadap
penyelesa
ian
pekerjaan
X
x
_
c.
Mampu
merealisa
sikan
rancanga
n sistem
berbasis
elektronik
a
d.
Mampu
menguji
dan
menguku
r obyek
instrume
ntasi atau
produk
LO4.4
x
x
x
x
X
x
LO4.6
LO4.7
f.
Mampu
berkomu
nikasi
dengan
pihak lain
serta
memperh
atikan
etika
komunika
si
g.
Memaha
mi dan
melaksan
akan SOP
perbengk
elan,
aktivitas
laboratori
um dan
K3
x
x
x
x
e.
Mampu
memaha
mi secara
praktis
cara kerja
teknologi
piranti
elektronik
a
mutakhir
x
x
x
d.
Menguas
ai kodekode dan
standar
kompone
n, alat
ukur ,
gambar
teknik
dan
instalasi
Rangkaian Listrik
x
x
LO4.5
PENGETAHUAN KHUSUS
Gambar Teknik Elektronika
x
X
Miscellaneous Measurement Devices and Systems
Schematic Entry and Simulation
Electronics Drawing Application Software
Gambar Teknik Elektronika
Hardware dan software aplikasi perancangan
gambar
Software Aplikasi Gambar Teknik.>>
Teknik Prakitan Komponen
Circuit Prototyping
Schematic Capture/Layout
Basic Soldering
LO2.4
KEMAMPUAN UMUM
X
D3 Teknik
Elektronika
f.
Bekerjasa
ma dan
memiliki
kepekaan
social
serta
kepedulia
n
terhadap
masyarak
at dan
lingkunga
n;
X
LO1.5
d.
Berperan
sebagai
warga
negara
yang
bangga
dan cinta
tanah air,
memiliki
nasionalis
me serta
rasa
tanggungj
awab
pada
negara
dan
bangsa;
x
Workshop Elektronika
X
LO1.4
c.
Berkontri
busi
dalam
peningka
tan mutu
kehidupa
n
bermasya
rakat,
berbangs
a,
bernegar
a, dan
kemajuan
peradaba
n
berdasark
anPancasi
la;
x
x
X
LO1.3
b.
Menjunju
ng tinggi
nilai
kemanusi
aan
dalam
menjalan
kan tugas
berdasark
an
agama,m
oral, dan
etika;
x
X
LO1.2
a.
Bertakwa
kepada
Tuhan
Yang
Maha Esa
dan
mampu
menunjuk
kan sikap
religius;
x
Y
Y
Y
Y
x
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
x
Y
x
Y
Y
x
Y
Y
Y
Y
Y
x
Y
Y
Y
Y
x
Y
Y
Prak. Kontrol berbasis Komputer
s
Y
Y
Y
x
x
Y
Y
Y
X
Y
Y
Y
x
Komputer dan
pemrograman
Y
Prak. Komputer dan pemrograman
X
LO1.1
Y
Y
x
x
Y
x
x
x
x
x
Kontrol berbasis
Komputer
x
x
x
x
x
Pendidikan Tinggi Vokasi | 116
LO1.1
LO1.2
LO1.3
LO1.4
LO1.5
a.
Bertakwa
kepada
Tuhan
Yang
Maha Esa
dan
mampu
menunjuk
kan sikap
religius;
b.
Menjunju
ng tinggi
nilai
kemanusi
aan
dalam
menjalan
kan tugas
berdasark
an
agama,m
oral, dan
etika;
c.
Berkontri
busi
dalam
peningka
tan mutu
kehidupa
n
bermasya
rakat,
berbangs
a,
bernegar
a, dan
kemajuan
peradaba
n
berdasark
anPancasi
la;
d.
Berperan
sebagai
warga
negara
yang
bangga
dan cinta
tanah air,
memiliki
nasionalis
me serta
rasa
tanggungj
awab
pada
negara
dan
bangsa;
e.
Menghar
gai
keanekar
agaman
budaya,
pandanga
n, agama,
dan
kepercay
aan, serta
pendapat
atau
temuan
orisinal
orang lain
f.
Bekerjasa
ma dan
memiliki
kepekaan
social
serta
kepedulia
n
terhadap
masyarak
at dan
lingkunga
n;
x
x
LO1.6
LO1.7
LO1.8
LO1.9
LO1.10
LO2.1
LO2.2
LO2.3
g. Taat
hokum
dan
disiplin
dalam
kehidupa
n
bermasya
rakat dan
bernegar
a;
h.
Menginte
rnalisasi
nilai,
norma,
dan etika
akademik
;
i.
Menunju
kkan
sikap
bertangg
ungjawab
atas
pekerjaan
di bidang
keahliann
ya secara
mandiri;
j.
Menginte
rnalisasi
semangat
kemandiri
an,
kejuanga
n, dan
kewiraus
ahaan.
a.
mampu
menyeles
aikan
pekerjaan
berlingku
p luas
dan
menganal
isis data
dengan
beragam
metode
yang
sesuai,bai
k yang
belum
maupun
yang
sudah
b.
mampu
menunjuk
kan
kinerja
bermutu
dan
terukur
c.
mampu
memecah
kan
masalah
pekerjaan
dengan
sifat dan
konteks
yang
sesuai
dengan
bidang
keahlian
terapann
ya
didasarka
npadape
mikiran
logis,
SIKAP
D3 Teknik
Elektronika
Emotional Quotion (EQ)
Motivation Learning
Program Penalaran Mahasiswa
Quantum Learning
Pertemuan yang efektif
kiat presentasi
etika bisnis (Good Corporate Governance)
Mengelola dan Menyikapi Perubahan
Menjadi Manusia yang Efektif
Tantangan Masa Depan
Mengoptimalkan Potensi Pribadi
Pancasila
Kewirausahaan
d.
mampu
menyusu
n laporan
hasil dan
proses
kerja
secara
akurat
dan sahih
serta
mengom
unikasika
nnya
secara
efektif
kepada
pihak lain
yang
membutu
LO2.5
x
e.
mampu
bekerja
sama,
berkomu
nikasi,
dan
berinovat
if dalam
pekerjaan
nya
LO2.6
f.
mampu
bertangg
ung
jawab
atas
pencapai
an hasil
kerja
kelompok
dan
melakuka
n
supervisi
dan
evaluasi
terhadap
penyelesa
ian
pekerjaan
LO2.7
LO2.8
LO3.1
g.
mampu
melakuka
n proses
evaluasi
diri
terhadap
kelompok
kerja
yang
berada
dibawah
tanggung
jawabnya
, dan
mengelol
a
pengemb
angan
kompete
h.
mampu
mendoku
mentasik
an,
menyimp
an,
mengam
ankan,
dan
menemu
kan
kembali
data
untuk
menjami
n
kesahiha
n dan
mencega
a.
b.
Mampu Mampu
menerap mengiden
kan dan tifikasi
menerje masalah
mahkan pekerjaan
konsep dan
matemati rekayasa
s dan
elektronik
fisika
a
untuk
berdasark
mengope an
rasikan, pengetah
merawat uan kode,
dan trouble- database,
shooting
metode
instrumentasi
penyelesa
dan peralatan
ian
elektronika
industri
pekerjaan
masalah
LO3.2
LO3.3
LO3.4
LO3.5
LO4.1
LO4.2
LO4.3
e.
Mampu
melakuka
n
pemrogra
man,
simulasi
dan
pengguna
an
teknologi
IT untuk
rekayasa,
penyelesa
ian
pekerjaan
masalah
dalam
rekayasa
berbasis
a.
Menguas
ai
pengetah
uan cara
kerja
praktis
dan
pengguna
an
instrume
ntasi
elektronik
a
b.
Menguas
ai teknik
pengujian
dan
pengukur
an obyek
uji dan
ukur
elektronik
a
c.
Memaha
mi
metode
penyelesa
ian
pekerjaan
dalam
rekayasa
sistem
berbasis
elektronik
a
KEMAMPUAN KHUSUS
c.
Mampu
merealisa
sikan
rancanga
n sistem
berbasis
elektronik
a
d.
Mampu
menguji
dan
menguku
r obyek
instrume
ntasi atau
produk
X
Writing English
Speaking (basic, inter)
Listening (basic, inter)
Reporting (basic, inter)
Communication
Reading
d.
Menguas
ai kodekode dan
standar
kompone
n, alat
ukur ,
gambar
teknik
dan
instalasi
LO4.5
e.
Mampu
memaha
mi secara
praktis
cara kerja
teknologi
piranti
elektronik
a
mutakhir
LO4.6
LO4.7
f.
Mampu
berkomu
nikasi
dengan
pihak lain
serta
memperh
atikan
etika
komunika
si
g.
Memaha
mi dan
melaksan
akan SOP
perbengk
elan,
aktivitas
laboratori
um dan
K3
Rangkaian Listrik
X
X
X
x
X
x
x
x
X
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
Pancasila
Kewarganegaraan
Agama
Kewirausahaan
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
X
X
X
X
x
x
X
Enabling Skill
X
X
x
X
x
x
x
x
Kapita Selekta
Teknik Penyusunan Laporan
kiat presentasi
Teknik pengolahan data untuk laporan
LO4.4
PENGETAHUAN KHUSUS
x
Kewarganegaraan
Agama
LO2.4
KEMAMPUAN UMUM
X
x
Kapita
x
Metode Pelaporan Ilmiah
X
x
X
x
x
x
x
x
x
x
English
x
x
x
x
x
x
Pendidikan Tinggi Vokasi | 117
POHON KURIKULUM
6
Bahasa Inggris 5
(Final TOEIC)
5
Pancasila dan
Kewarganegaraa
n
Kapita Selekta
Manajemen
Industri dan
Kontrol Kualitas
SoftSkill
4
Bahasa Inggris 4
3
Bahasa Inggris 3
2
Bahasa Inggris 2
1
Bahasa Inggris 1
Komunikasi
B. Inggris
(TOEIC)
Kerja Praktek
Kontrol
berbasis
Komputer
Kewirausahaan
Matematika
Terapan 2
Agama
Learning and
Communication Skill
Sikap dan skill pendukung
K3 dan Lindung
Lingkungan
Workshop
SCADA
Proyek Akhir
Komputer
dan
Pemrograma
Prak.
Kontrol
berbasis
Komputer
Prak.
Komputer
dan
Gambar
Teknik
Elektronika
Matematika
Terapan 1
IPTEK
pendukun
g
Komputasi
Workshop
Elektronik
a
Pendukung skill utama
Tugas
Pendahuluan
Tugas Akhir
Instrumenta
si dan
Kontrol
Proses 2
Prak.
Instrumentas
i dan Kontrol
Proses 2
Instrumenta
si dan
Kontrol
Proses 1
Prak.
Instrumentas
i dan Kontrol
Proses 1
Elektronika
Analog 2
Prak.
Elektronika
Analog 2
Elektronika
Digital 2
Rangkaian
Listrik 2
Prak.
Rangkaian
Listrik
Elektronika
Analog 1
Prak.
Elektronika
Analog 1
Elektronika
Digital 1
Instrumen
dan
Pengukuran
Listrik
Prak.
Instrumen
dan
Pengukuran
Listrik 1
Rangkaian
Listrik 1
Workshop
PLC dan
HMI 2
Perawatan
Perbaikan
Mikrokontrole
r
Skill Keteknikan bidang elektronika industri
Prak.
Elektronika
Digital 2
Prak.
Mikrokontrole
r
Workshop
Robotika
Workshop
Sistem
Tenaga
Listrik
Workshop
PLC dan
HMI 1
Prak.
Elektronika
Digital 1
Pengembangan skill
Pendidikan Tinggi Vokasi | 118
SAJIAN MATA KULIAH PER SEMESTER
SEM 1
No Kode MK
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
VU304
VU301
VU311
VU300
VE311
VE318
VE319
VE361
VE362
VU355
SEM 2
Mata Kuliah
Bahasa Inggris 1
Agama
Learning and Communication Skill
Matematika Terapan 1
Rangkaian Listrik 1
Instrumen dan Pengukuran Listrik
Prak. Instrumen dan Pengukuran Listrik 1
Gambar Teknik Elektronika
Workshop Elektronika
K3 dan Lindung Lingkungan
SKS
2
2
2
2
3
3
3
2
2
2
23
Total
Jam
Teori Prakt
2
2
3
2
4
4
6
4
4
2
19
14
33
No Kode MK
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
VU305
VU302
VE312
VE321
VE301
VE314
VE316
VE323
VE302
VE313
SEM 4
SEM 3
Mata Kuliah
Bahasa Inggris 2
Matematika Terapan 2
Rangkaian Listrik 2
Elektronika Digital 1
Komputer dan Pemrograman
Elektronika Analog 1
Prak. Elektronika Analog 1
Prak. Elektronika Digital 1
Prak. Komputer dan Pemrograman
Prak. Rangkaian Listrik
SKS
2
2
3
3
2
2
2
2
2
2
22
Total
Jam
Teori Prakt
2
2
4
4
3
3
4
4
4
4
18
16
34
No Kode MK
SKS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
VU306
VE322
VE327
VE329
VE363
VE324
VE325
VE326
VE315
VE317
SEM 5
Total
Mata Kuliah
SKS
No
1
2
3
4
5
6
Kode MK
VU307
VE328
VE364
VU312
VE330
VE365
Bahasa Inggris 4
Instrumentasi dan Kontrol Proses 2
Workshop PLC dan HMI 2
Kewirausahaan
Prak. Instrumentasi dan Kontrol Proses 2
Workshop Robotika
2
2
3
2
2
2
7
8
9
10
VE320
VE303
VE304
VE367
Perawatan Perbaikan
Kontrol berbasis Komputer
Prak. Kontrol berbasis Komputer
Workshop Sistem Tenaga Listrik
1
2
2
2
20
No
Jam
Teori Prakt
2
3
6
2
4
4
1
2
3
Kode MK
VU319
VU314
VU310
10
Bahasa Inggris 3
Elektronika Digital 2
Instrumentasi dan Kontrol Proses 1
Prak. Instrumentasi dan Kontrol Proses 1
Workshop PLC dan HMI 1
Prak. Elektronika Digital 2
Mikrokontroler
Prak. Mikrokontroler
Elektronika Analog 2
Prak. Elektronika Analog 2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
2
22
Total
Jam
Teori Prakt
2
2
3
4
6
4
4
4
3
4
14
22
36
SEM 6
Mata Kuliah
Kerja Praktek
Tugas Pendahuluan Tugas Akhir
SoftSkill
Tota
l
SKS
6
2
2
10
No Kode MK
Jam
Teori
4
4
Mata Kuliah
Total
SKS
Prakt
24
4
28
32
3
3
Mata Kuliah
1
2
3
4
5
6
VU308
VU302
VU320
VE366
VU311
VU310
Bahasa Inggris 5
Pancasila dan Kewarganegaraan
Proyek Akhir
Workshop SCADA
Kapita Selekta
Manajemen Industri dan Kontrol Kualitas
2
2
4
2
2
2
14
4
4
Total SKS
Total Jam Teori
Total Jam Praktikum
111
89
105
25
Perbandingan (Teori / [praktikum)
46%
Jam
Teori Prakt
2
2
12
4
2
2
8
16
24
54%
35
Pendidikan Tinggi Vokasi | 119
MATRIKS ASESMEN TERHADAP CAPAIAN PEMBELAJARAN PRODI
LAMPIRAN 1
Profil
Lulusan
Politeknik
Jurusan
Nama program studi
Jenjang pendidikan
Level KKNI
:
:
:
:
:
Politeknik Caltex Riau
Teknik Elektronika
DIII
V
Posisi di Masyarakat
(Job Position)
:
Senior Teknisi(bidang otomasi industri, field spesialist,
isntrumentasi), junior supervisor dan desainer sistem
elektronika.
METODA LANGSUNG
CAPAIAN PEMBELAJARAN PRODI
SIKAP
Sertifikat
(Asosiasi
Nasional
/Internasiona
l) , wajib
divalidasi
dan ditelusur
C1
:
Mampu mengoperasikan tools/perangkat
/peralatan elektronik serta merawat dan memperbaiki
tools /perangkat/peralatan yang digunakan, Mengawasi
proses pengerjaan produk sistem elektronika, serta
Merancang sistem berbasis elektronika.
METODE TIDAK LANGSUNG
METODE TAMBAHAN, ANTARA LAIN :
Observasi
Langsung
Ujian Lisan
Demontrasi
Keterampilan
Penilaian
Terhadap Hasil
Pekerjaan
Review
Terhadap
Pekerjaan
Yang Telah
Dilakukan
C2
C3
C4
C5
C6
Tes Tertulis
Pernyataan
Terhadap
Tertulis Dari
Pengetahuan
Pelamar
Teoritis Yang
Relevan
C7
C8
Laporan
Tertulis Dari
Supervisor
Catatan
Harian
Aktifitas
Pekerjaan
(Log Book)
C9
C10
Bukti kerja
berupa
Laporan atau
Dokumen
yang
Dikerjakan
Oleh Pelamar
C11
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu
menunjukkan sikap religius
b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam
menjalankan tugas berdasarkan agama,moral, dan etika
c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan
peradaban berdasarkanPancasila
d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta
tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa
tanggungjawab pada negara dan bangsa
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan
orisinal orang lain
f. Bekerjasama dan memiliki kepekaan social serta
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan
g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara
h. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik
i. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di
bidang keahliannya secara mandiri
j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan,
dan kewirausahaan
Pendidikan Tinggi Vokasi | 120
MATRIKS ASESMEN TERHADAP CAPAIAN PEMBELAJARAN PRODI
LAMPIRAN 1
Profil
Lulusan
Politeknik
Jurusan
Nama program studi
Jenjang pendidikan
Level KKNI
:
:
:
:
:
Politeknik Caltex Riau
Teknik Elektronika
DIII
V
Posisi di Masyarakat
(Job Position)
:
Senior Teknisi(bidang otomasi industri, field spesialist,
isntrumentasi), junior supervisor dan desainer sistem
elektronika.
METODA LANGSUNG
CAPAIAN PEMBELAJARAN PRODI
KETERAMPILAN KHUSUS
:
Mampu mengoperasikan tools/perangkat
/peralatan elektronik serta merawat dan memperbaiki
tools /perangkat/peralatan yang digunakan, Mengawasi
proses pengerjaan produk sistem elektronika, serta
Merancang sistem berbasis elektronika.
METODE TIDAK LANGSUNG
METODE TAMBAHAN, ANTARA LAIN :
Sertifikat
(Asosiasi
Nasional
/Internasiona
l) , wajib
divalidasi
dan ditelusur
Observasi
Langsung
Ujian Lisan
Demontrasi
Keterampilan
Penilaian
Terhadap Hasil
Pekerjaan
Review
Terhadap
Pekerjaan
Yang Telah
Dilakukan
Tes Tertulis
Pernyataan
Terhadap
Tertulis Dari
Pengetahuan
Pelamar
Teoritis Yang
Relevan
C1
C2
C3
C4
C5
C6
C7
C1
C2
C3
C4
C5
C6
C7
Laporan
Tertulis Dari
Supervisor
Catatan
Harian
Aktifitas
Pekerjaan
(Log Book)
Bukti kerja
berupa
Laporan atau
Dokumen
yang
Dikerjakan
Oleh Pelamar
C8
C9
C10
C11
C8
C9
C10
C11
a. Mampu menerapkan dan menerjemahkan konsep
matematis dan fisika untuk mengoperasikan, merawat
b. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
rekayasa elektronika berdasarkan pengetahuan kode,
c. Mampu merancang dan merealisasikan rancangan
sistem berbasis elektronika
d. Mampu menguji dan mengukur obyek instrumentasi
atau produk
e. Memiliki pengetahuan pemrograman, simulasi dan
penggunaan teknologi IT untuk rekayasa, penyelesaian
PENGUASAAN PENGETAHUAN
a. Menguasai pengetahuan cara kerja praktis dan
penggunaan instrumentasi elektronika
b. Menguasai teknik pengujian dan pengukuran obyek uji
dan ukur elektronika
c. Memahami metode penyelesaian pekrjaan
permasalahan dalam rekayasa sistem berbasis
d. Menguasai kode-kode dan standar komponen, alat
ukur , gambar teknik dan instalasi
e. Mampu memahami secara praktis cara kerja teknologi
piranti elektronika mutakhir
f. Mampu berkomunikasi dengan pihak lain serta
memperhatikan etika komunikasi
g. Memahami dan melaksanakan SOP perbengkelan,
aktivitas laboratorium dan K3
Pendidikan Tinggi Vokasi | 121
MATRIKS ASESMEN TERHADAP CAPAIAN PEMBELAJARAN PRODI
LAMPIRAN 1
Profil
Lulusan
Politeknik
Jurusan
Nama program studi
Jenjang pendidikan
Level KKNI
:
:
:
:
:
Politeknik Caltex Riau
Teknik Elektronika
DIII
V
Posisi di Masyarakat
(Job Position)
:
Senior Teknisi(bidang otomasi industri, field spesialist,
isntrumentasi), junior supervisor dan desainer sistem
elektronika.
METODA LANGSUNG
CAPAIAN PEMBELAJARAN PRODI
PENGETAHUAN
:
Mampu mengoperasikan tools/perangkat
/peralatan elektronik serta merawat dan memperbaiki
tools /perangkat/peralatan yang digunakan, Mengawasi
proses pengerjaan produk sistem elektronika, serta
Merancang sistem berbasis elektronika.
METODE TIDAK LANGSUNG
METODE TAMBAHAN, ANTARA LAIN :
Sertifikat
(Asosiasi
Nasional
/Internasiona
l) , wajib
divalidasi
dan ditelusur
Observasi
Langsung
Ujian Lisan
Demontrasi
Keterampilan
Penilaian
Terhadap Hasil
Pekerjaan
Review
Terhadap
Pekerjaan
Yang Telah
Dilakukan
C1
C2
C3
C4
C5
C6
Tes Tertulis
Pernyataan
Terhadap
Tertulis Dari
Pengetahuan
Pelamar
Teoritis Yang
Relevan
C7
C8
Laporan
Tertulis Dari
Supervisor
Catatan
Harian
Aktifitas
Pekerjaan
(Log Book)
Bukti kerja
berupa
Laporan atau
Dokumen
yang
Dikerjakan
Oleh Pelamar
C9
C10
C11
a. Menguasai pengetahuan cara kerja praktis dan
penggunaan instrumentasi elektronika
b. Menguasai teknik pengujian dan pengukuran obyek uji
dan ukur elektronika
c. Memahami metode penyelesaian pekrjaan
permasalahan dalam rekayasa sistem berbasis
d. Menguasai kode-kode dan standar komponen, alat
ukur , gambar teknik dan instalasi
e. Mampu memahami secara praktis cara kerja teknologi
piranti elektronika mutakhir
f. Mampu berkomunikasi dengan pihak lain serta
memperhatikan etika komunikasi
g. Memahami dan melaksanakan SOP perbengkelan,
aktivitas laboratorium dan K3
Pendidikan Tinggi Vokasi | 122
D. Kurikulum Teknik Energi Politeknik Bandung
Jurusan
: Teknik Konversi Energi
Program Studi
: D4 TPTL (Teknik Pembangkit Tenaga Listrik)
VISI, MISI DAN TUJUAN
PROGRAM STUDI
KODE JURUSAN
JURUSAN: TEKNIK KONVERSI ENERGI
PROGRAM STUDI: TEKNOLOGI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK (TPTL)
VISI:
Menjadi program studi yang unggul dalam pengembangan dan penerapan
ilmu pengetahuan terapan di bidang teknologi pembangkit tenaga listrik.
MISI:
1
Menyelenggarakan pendidikan Sarjana Sains Terapan pada bidang teknologi
pembangkit tenaga listrik secara efektif dan efisien.
2
Menyelenggarakan penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat
bidang teknologi pembangkit tenaga listrik.
3
4
Mengembangkan program pendidikan teknologi pembangkit tenaga listrik.
Mengembangkan pendidikan dan teknologi di bidang energi baru dan
terbarukan
TUJUAN:
1
Menghasilkan sarjana sains terapan yang kompeten di bidang pembangkit
tenaga listrik yang mempunyai jiwa sosial dan kewirausahaan serta
berwawasan lingkungan.
2
Menghasilkan lulusan yang mampu berperan dalam memecahkan
permasalahan di bidang perencanaan serta terampil dan ahli dalam
pembangunan, pengujian, operasi dan perawatan pembangkit tenaga listrik.
3
Menyelenggarakan dan mengembangkan manajemen, sistem dan teknologi
pembelajaran untuk mengelola sumberdaya agar efektif dan efisien
4
Membangun program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang
mendorong terciptanya kreatifitas dan inovasi dalam bidang teknologi
pembangkit tenaga listrik dalam menyokong pertumbuhan kebutuhan energi
yang berkesinambungan.
5
Membangun kemitraan dan kerjasama dengan sektor industri serta operator
dan penyedia/pembangkit ketenagalistrikan dalam mengembangkan
pengelolaan ketenagalistrikan yang efisien, ekonomis, bersih, merata, handal,
dan berkesinambungan.
Page | 123
6
Mengembangkan alat bantu dalam perencanaan dan pengelolaan
ketenagalistrikan dan menerapkan perangkat lunak alat bantu dalam
mengembangkan dan mengintegrasikan disain sistem dan komponen
pembangkit tenaga listrik yang proven.
1. Profil Lulusan
Power Plant Designer
2. Deskripsi Profil
Power Plant Designer: Sarjana Sains Terapan yang mampu merancang sistem/subsistem pembangkit listrik konvensional, melakukan uji fungsi dan kinerja sistem dan
sistem komponen, merencanakan instalasi, operasi dan pemeliharaan serta
commisioning, dan melakukan review desain sistem pembangkit
3. Penyusunan Capaian Pembelajaran Program Studi
DESKRIPSI GENERIK CP KKNI SESUAI
JENJANG PENDIDIKAN
(LEVEL
6 KKNI)
1. SIKAP DAN TATA NILAI
1. bertakwa kepada Tuhan
1
Yang Maha Esa dan mampu
menunjukkan sikap religius;
2. menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan dalam
2
menjalankan tugas
berdasarkan agama, moral,
dan etika;
3. berkontribusi dalam
peningkatan mutu
kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan
3
kemajuan peradaban dan
kemajuan peradaban dan
kemajuan peradaban dan
kemajuan peradaban
berdasarkan Pancasila;
4. berperan sebagai warga
negara yang bangga dan
cinta tanah air, memiliki
4
nasionalisme serta rasa
tanggungjawab pada negara
dan bangsa;
DESKRIPSI CP SESUAI PROFIL
LULUSAN SPESIFIK PS
1. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius;
2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama, moral, dan etika;
3. berkontribusi dalam peningkatan
mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan kemajuan
peradaban dan kemajuan peradaban
dan kemajuan peradaban dan kemajuan
peradaban berdasarkan Pancasila;
4. berperan sebagai warga negara yang
bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab
pada negara dan bangsa;
Pendidikan Tinggi Vokasi | 124
5. menghargai
keanekaragaman budaya,
pandangan, agama, dan
5
kepercayaan, serta
pendapat atau temuan
orisinal orang lain;
6. bekerja sama dan
memiliki kepekaan sosial
6
serta kepedulian terhadap
masyarakat lingkungan;
7. taat hukum dan disiplin
dalam kehidupan
7
bermasyarakat dan
bernegara;
8. menginternalisasi nilai,
8
norma, dan etika akademik;
9. menunjukkan sikap
bertanggungjawab atas
9
pekerjaan di bidang energi
secara mandiri;
10. menginternalisasi
semangat kemandirian,
10
kejuangan, dan
kewirausahaan.
DESKRIPSI GENERIK CP KKNI SESUAI
JENJANG PENDIDIKAN
2. KEMAMPUAN UMUM
mampu menerapkan
pemikian logis, kritis,
inovatif, bermutu, dan
terukur
dalam melakukan pekerjaan
1
yang spesifik di bidang
keahliannya serta sesuai
dengan standar kompetensi
kerja bidang yang
bersangkutan;
mampu menunjukkan
2
kinerja mandiri, bermutu
dan terukur;
mampu mengkaji kasus
penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi
yang
3
memperhatikan dan
menerapkan nilai
humaniora sesuai dengan
bidang
5. menghargai keanekaragaman budaya,
pandangan, agama, dan kepercayaan,
serta pendapat atau temuan orisinal
orang lain;
6. bekerja sama dan memiliki kepekaan
sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat lingkungan;
7. taat hukum dan disiplin dalam
kehidupan bermasyarakat dan
bernegara;
8. menginternalisasi nilai, norma, dan
etika akademik;
9. menunjukkan sikap
bertanggungjawab atas pekerjaan di
bidang energi secara mandiri;
10. menginternalisasi semangat
kemandirian, kejuangan, dan
kewirausahaan.
DESKRIPSI CP SESUAI PROFIL LULUSAN
SPESIFIK PS
mampu menerapkan pemikiran logis,
kritis, inovatif, bermutu, dan terukur
dalam melakukan pekerjaan di bidang
pembangkit listrik sesuai dengan
standar kompetensi kerja bidang
pembangkit tenaga listrik
mampu menunjukkan kinerja mandiri,
bermutu dan terukur di bidang
pembangkit listrik;
mampu mengkaji kasus penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai
humaniora di bidang pembangkit listrik
dalam rangka menghasilkan prototype,
prosedur baku, desain pembangkit;
Pendidikan Tinggi Vokasi | 125
4
5
6
7
8
9
keahliannya dalam rangka
menghasilkan prototype,
prosedur baku, desain atau
karya seni;
mampu menyusun hasil
kajian tersebut di atas
dalam bentuk kertas kerja,
spesifikasi desain, atau esai
seni, dan mengunggahnya
dalam laman
perguruan tinggi
mampu mengambil
keputusan secara tepat
berdasarkan prosedur baku,
spesifikasi desain,
persyaratan keselamatan
dan keamanan kerja dalam
melakukan supervisi dan
evaluasi pada pekerjaannya;
mampu memelihara dan
mengembangkan jaringan
kerjasama dan hasil
kerjasama didalam maupun
di luar lembaganya;
mampu bertanggungjawab
atas pencapaian hasil kerja
kelompok dan
melakukan supervisi dan
evaluasi terhadap
penyelesaian pekerjaan
yang
ditugaskan kepada pekerja
yang berada di bawah
tanggungjawabnya;
mampu melakukan proses
evaluasi diri terhadap
kelompok kerja yang berada
dibawah tanggungjawabnya,
dan mampu mengelola
pembelajaran secara
mandiri;
mampu
mendokumentasikan,
menyimpan, mengamankan,
dan menemukan kembali
data untuk menjamin
kesahihan dan mencegah
plagiasi
Mampu menyusun karya
tulis/artikel/makalah ilmiah, baik yang
terkait dengan kasus maupun
perancangan di bidang Teknologi
Pembangkit Tenaga Listrik sesuai
dengan standar publikasi nasional
maupun internasional
mampu mengambil keputusan secara
tepat berdasarkan prosedur standar,
spesifikasi desain, persyaratan
keselamatan dan keamanan kerja dalam
melakukan supervisi dan evaluasi pada
pelaksanaan pekerjaannya di bidang
pembangkit listrik;
mampu memelihara dan
mengembangkan jaringan kerjasama
dan hasil
kerjasama di dalam maupun di luar
lembaganya;
mampu bertanggungjawab atas
pencapaian hasil kerja kelompok dan
melakukan supervisi dan evaluasi
terhadap penyelesaian pekerjaan
bidang pembangkit listrik yang
ditugaskan kepada pekerja yang berada
di bawah tanggungjawabnya;
mampu melakukan proses evaluasi diri
terhadap kelompok kerja yang berada
dibawah tanggungjawabnya, dan
mampu mengelola pembelajaran secara
mand
mampu mendokumentasikan,
menyimpan, mengamankan, dan
menemukan kembali data untuk
menjamin kesahihan dan mencegah
plagiasi
Pendidikan Tinggi Vokasi | 126
DESKRIPSI GENERIK CP KKNI SESUAI
JENJANG PENDIDIKAN
3. KEMAMPUAN KHUSUS
1
2
3
4
mampu menerapkan matematika,
sains, dan prinsip rekayasa ke
dalam
prosedur, proses, sistem, atau
metodologi rekayasa terapan
untuk
menyelesaikan masalah rekayasa
umum (broadly-defined)
mampu mengidentifikasi,
memformulasikan, melakukan
penelusuran
referensi/standar/codes/databas
e, menganalisis, dan
menyelesaikan masalah rekayasa
umum menggunakan perangkat
analisa untuk satu bidang
spesialisasi dengan
memperhatikan faktor-faktor
ekonomi, kesehatan dan
keselamatan publik, kultural,
sosial, dan lingkungan
(environmental consideration)
mampu merancang dan
mewujudkan komponen, proses,
peralatan, fasilitas atau instalasi,
rancangan sistem rekayasa well
defined, dan bagian-bagian
rancangan sistem rekayasa
broadly defined, yang memenuhi
kebutuhan spesifik dengan
pertimbangan yang tepat
terhadap masalah keamanan dan
kesehatan publik, kultural, sosial
dan lingkungan dengan mengacu
kepada metode dan standar
industri;
mampu memilih sumberdaya dan
memanfaatkan perangkat
perancangan dan analisis
rekayasa berbasis teknologi
informasi dan komputasi yang
mengacu kepada metode dan
standar industri;
DESKRIPSI CP SESUAI PROFIL LULUSAN
SPESIFIK PS
Mampu menerapkan matematika, sains,
dan prinsip-prinsip rekayasa dan
teknologi kedalam prosedur, proses,
sistem, atau metodologi rekayasa
terapan untuk menyelesaikan
permasalahan mekanikal, elektrikal,
instrumentasi dan kendali, serta proses
kimia secara terintegrasi pada teknologi
pembangkit tenaga listrik.
Mampu mengidentifikasi,
memformulasikan dan menyelesaikan
permasalahan mekanikal, elektrikal,
instrumentasi dan kendali, serta proses
kimia pada pembangkit tenaga listrik
dengan memperhatikan faktor ekonomi,
keselamatan dan kesehatan kerja, social
budaya dan lingkungan.
Mampu merancang dan mewujudkan
suatu proses teknologi peralatan utama
dan bantu dari pembangkit tenaga
listrik berdasarkan standar yang sesuai
dan berlaku
Mampu menganalisis/ meneliti
permasalahan pekerjaan yang kompleks
di bidang teknologi pembangkit tenaga
listrik berdasarkan pemikiran logis,
kritis dan inovatif secara mandiri, baik
dalam pelaksanaan maupun tanggung
jawab pekerjaannya
Pendidikan Tinggi Vokasi | 127
5
6
mampu meningkatkan kinerja
atau mutu suatu proses melalui
pengujian,
pengukuran obyek kerja, analisis,
dan interpretasi data sesuai
prosedur dan
standar;
mampu memilih sumberdaya dan
memanfaatkan perangkat
perancangan dan analisis
rekayasa berbasis teknologi
informasi dan komputasi yang
mengacu kepada metode dan
standar industri;
Mampu memilih sumber daya dan
memanfaatkan perangkat perancangan
dan analisis rekayasa berbasis teknologi
informasi dan komputasi yang mengacu
kepada metode dan standar yang
berlaku.
Mampu menyusun dan
mempublikasikan jurnal ilmiah yang
terkait dengan teknologi pembangkit
tenaga listrik sesuai dengan standar
publikasi nasional maupun
internasional
7
Mampu mengembangkan dan
memelihara jaringan kerjasama
antar sejawat di tingkat lembaga
8
dan komunitas kerja dan lainnya
di bidang Teknologi Pembangkit
Tenaga Listrik
mampu menggunakan teknologi
9
modern dalam melaksanakan
pekerjaan
4. PENGUASAAN PENGETAHUAN
menguasai konsep teoretis sains
alam, aplikasi matematika
rekayasa; prinsip-prinsip
rekayasa (engineering
1
principles), sains rekayasa dan
perancangan rekayasa yang
diperlukan untuk analisis dan
perancangan sistem, proses,
produk atau komponen prinsip
menguasai prinsip dan teknik
perancangan sistem, proses,
produk, atau
2
komponen menggunakan
teknologi pada tataran praktikal
(practical area)
3
Mampu merencanakan dan
melaksanakan pekerjaan instalasi,
commissioning, operasi, dan
pemeliharaan komponen utama/bantu
suatu pembangkit tenaga listrik sesuai
dengan standar yang berlaku.
menguasai konsep teoritis
teknologi rekayasa yang
Mampu menggunakan teknologi
modern dalam melaksanakan pekerjaan
Menguasai konsep sains, matematika
rekayasa; prinsip-prinsip rekayasa
(engineering principles), sains rekayasa
dan perancangan rekayasa yang
diperlukan untuk analisis dan
perancangan sistem dan teknologi
pembangkit listrik konvensional
Menguasai teknik perancangan sistem
teknologi pembangkit tenaga listrik;
Menguasai konsep rekayasa teknologi
pembangkitan tenaga listrik dan sistem
utilitasnya
Pendidikan Tinggi Vokasi | 128
diperlukan pada satu
bidang spesialisasi
4
menguasai pengetahuan tentang
codes dan standard yang berlaku
untuk
penyelesaian masalah rekayasa
5
menguasai prinsip dan issue
terkini dalam ekonomi, sosial,
ekologi secara umum
6
menguasai pengetahuan tentang
teknik berkomunikasi
7
menguasai pengetahuan tentang
perkembangan teknologi terbaru
dan terkini
8
menguasai pengetahuan
prosedural dan operasional kerja
bengkel/studio dan kegiatan
laboratorium, serta pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja
(K3)
Menguasai pengetahuan tentang
peraturan perundangan dan standarstandar terkait dengan teknologi
pembangkit tenaga listrik;
Menguasai prinsip dan issue terkini di
bidang teknologi pembangkit listrik
dalam ekonomi, sosial dan lingkungan
secara umum;
Menguasai pengetahuan tentang teknik
berkomunikasi yang efektif dan efisien;
Menguasai pengetahuan tentang
perkembangan terbaru dan moderen di
bidang teknologi pembangkit tenaga
listrik;
Memahami standar kerja (SOP),
keselamatan dan kesehatan kerja di
pembangkit tenaga listrik
4. Capaian Pembelajaran Prodi
[
CAPAIAN PEMBELAJARAN PRODI
1. bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan mampu menunjukkan
sikap religius;
Power Plant Engineer
1. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius;
2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama, moral, dan etika;
3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban dan kemajuan peradaban
dan kemajuan peradaban dan kemajuan peradaban berdasarkan
Pancasila;
4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air,
memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
6. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat lingkungan;
Pendidikan Tinggi Vokasi | 129
3. KEMAMPUAN KHUSUS
2. KEMAMPUAN UMUM
7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara;
8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
9. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang energi
secara mandiri;
10. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan
kewirausahaan.
mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, inovatif, bermutu, dan terukur
dalam melakukan pekerjaan di bidang pembangkit listrik sesuai dengan
standar kompetensi kerja bidang pembangkit tenaga listrik
mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur di bidang
pembangkit listrik;
mampu mengkaji kasus penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora di bidang pembangkit
listrik dalam rangka menghasilkan prototype, prosedur baku, desain
pembangkit;
Mampu menyusun karya tulis/artikel/makalah ilmiah, baik yang terkait
dengan kasus maupun perancangan di bidang Teknologi Pembangkit
Tenaga Listrik sesuai dengan standar publikasi nasional maupun
internasional
mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prosedur
standar,spesifikasi desain, persyaratan keselamatan dan keamanan kerja
dalammelakukan supervisi dan evaluasi pada pelaksanaan pekerjaannya
di bidang pembangkit listrik;
mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerjasama dan
hasilkerjasama di dalam maupun di luar lembaganya;
mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan
melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan
bidang pembangkit listrik yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di
bawah tanggungjawabnya;
mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang
beradadibawah tanggungjawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran
secara mand
mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan
menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah
plagiasi
Mampu menerapkan matematika, sains, dan prinsip-prinsip rekayasa dan
teknologi kedalam prosedur, proses, sistem, atau metodologi rekayasa
terapan untuk menyelesaikan permasalahan mekanikal, elektrikal,
instrumentasi dan kendali, serta proses kimia secara terintegrasi pada
teknologi pembangkit tenaga listrik.
Mampu mengidentifikasi, memformulasikan dan menyelesaikan
permasalahan mekanikal, elektrikal, instrumentasi dan kendali, serta
proses kimia pada pembangkit tenaga listrik dengan memperhatikan
faktor ekonomi, keselamatan dan kesehatan kerja, social budaya dan
lingkungan.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 130
Mampu merancang dan mewujudkan suatu proses teknologi peralatan
utama dan bantu dari pembangkit tenaga listrik berdasarkan standar yang
sesuai dan berlaku
Mampu menganalisis/ meneliti permasalahan pekerjaan yang kompleks di
bidang teknologi pembangkit tenaga listrik berdasarkan pemikiran logis,
kritis dan inovatif secara mandiri, baik dalam pelaksanaan maupun
tanggung jawab pekerjaannya
Mampu merencanakan dan melaksanakan pekerjaan instalasi,
commissioning, operasi, dan pemeliharaan komponen utama/bantu suatu
pembangkit tenaga listrik sesuai dengan standar yang berlaku.
Mampu memilih sumber daya dan memanfaatkan perangkat perancangan
dan analisis rekayasa berbasis teknologi informasi dan komputasi yang
mengacu kepada metode dan standar yang berlaku.
Mampu menyusun dan mempublikasikan jurnal ilmiah yang terkait
dengan teknologi pembangkit tenaga listrik sesuai dengan standar
publikasi nasional maupun internasional
Mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerjasama antar
sejawat di tingkat lembaga dan komunitas kerja dan lainnya di bidang
Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik
4. PENGUASAAN PENGETAHUAN
Mampu menggunakan teknologi modern dalam melaksanakan pekerjaan
Menguasai konsep sains, matematika rekayasa; prinsip-prinsip rekayasa
(engineering principles), sains rekayasa dan perancangan rekayasa yang
diperlukan untuk analisis dan perancangan sistem dan teknologi
pembangkit listrik konvensional
Menguasai teknik perancangan sistem teknologi pembangkit tenaga listrik;
Menguasai konsep rekayasa teknologi pembangkitan tenaga listrik dan
sistem utilitasnya
Menguasai pengetahuan tentang peraturan perundangan dan standarstandar terkait dengan teknologi pembangkit tenaga listrik;
Menguasai prinsip dan issue terkini di bidang teknologi pembangkit listrik
dalam ekonomi, sosial dan lingkungan secara umum;
Menguasai pengetahuan tentang teknik berkomunikasi yang efektif dan
efisien;
Menguasai pengetahuan tentang perkembangan terbaru dan moderen di
bidang teknologi pembangkit tenaga listrik;
Memahami standar kerja (SOP), keselamatan dan kesehatan kerja di
pembangkit tenaga listrik
Pendidikan Tinggi Vokasi | 131
5. Profil, CP, Bahan Kajian dan Kedalaman
KODE
JURUSAN
BAHAN KAJIAN
JURUSAN: Teknik Konversi Energi
PROGRAM STUDI: D IV - TPTL
LE
VE
L
KK
NI
BIDANG KEILMUAN
PROFIL
LULUSAN
DIKTI
Power
1. INTI
Plant
KEILMU
Design
AN
Engineer
adalah
Sarjana
Sains
Terapan
yang
mampu:
1.
merancang
sistem
komponen
utama dan
bantu dari
pusat
tenaga
listrik
konvension
al atau
merancang
pembangkit
tenaga
listrik kecil
PENGUASAAN
Aspek
Kognitif
BAHAN KAJIAN
Matematik
a, fisika,
kimia
terapan
1
Sains terapan
2
Konveksi Paksa
Analysis
3
Konveksi Alamiah
Analysis
4
5
Daya dan Koreksi
Faktor Daya
Swich mode power
supply
Aplikasi
Analysis
Analysis
6
Fiskus fluida
Analysis
7
Aliran fluida ideal
Analysis
8
Turbulensi
Analysis
9
10
Konduksi Tunak
dan Konduksi
Tidak Tunak
Prinsip-prinsip
Konveksi
Aplication
Aplication
Pendidikan Tinggi Vokasi | 132
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Radiasi
Alat ukur listrik
dasar
Analisis Rangkaian
Listrik
Bentuk bentuk
Gelombang dan
berbagai harga
besaran pada
sistem arus bolakbalik
Bilangan Kompleks
dan polar
Tegangan dan Arus
Bolak-balik
Respon Frekuensi
Rangkaian Fasa
Banyak
Karakteristik Diode
semikonduktor
Karakteristik
Bipolar Junction
Conductor
Karakteristik FieldEffect Transistor
Amplifiers dan
operational
amplifiers
Evaluasi Properti
dan analisis
kendali volume
Hukum Kedua
termodinamika
Analisis Entrophy
dan Exergy
Persamaan dasar
fluida ideal
Konsep
Perpindahan Panas
(konduksi,
konveksi, dan
radiasi)
hukum-hukum
dasar yang
digunakan pada
rangkaian listrik.
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Pendidikan Tinggi Vokasi | 133
29
30
31
32
2.
IPTEK
PENUNJ
ANG
1
2
2.
mensupervi
si
pelaksanaa
n O dan M
di pusat
tenaga
listrik
3.
merencana
kan dan
melaksanak
an
konstruksi,
uji kinerja
dan
keandalan,
operasi dan
pemelihara
an serta
commission
ing sistem
komponen
pembangkit
listrik
4.
mengelola
sistem
keenergian
di
industri/ko
3
4
5
6
Konsep
termodinamika
Hukum pertama
termodinamika
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Konsep fluida
Prinsip transmisi
daya mekanik
Rangkaian dengan
dua sumber atau
lebih, Analisis
rangkaian
pengganti
Pembagian Arus
dan Penurunan
Tegangan (DC dan
AC)
Rangkaian
Penyearah dengan
Dioda
Rangkaian
Switching dan
penguat
Menggunakan
Transistor Bipolar
Audit dan
konservasi energi
di pembangkit
Penguat Inverting
dan Instrumentasi
(Zero & Span)
Comprehen
sion
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
7
Pengubah
Tegangan ke Arus
(Grounded dan
Floating)
Analysis
8
Pengubah
Tegangan ke
Frekuensi
Analysis
Pendidikan Tinggi Vokasi | 134
mersial
yang padat
energi
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Penguban
Frekuensi ke
Tegangan
Disain sistem
kendali level pada
steam drum, flow
pada BFP
Disain sistem
kendali fuel
handling system
Disain sistem
kendali closed
cooling system
Instrumentasi
sistem
pengendalian
Dinamika Sistem
Pengendalian
DC Chopper
Pemodelan,
analisis, dan
peningkatan
kinerja Vapour
power systems
Pemodelan,
analisis, dan
peningkatan
kinerja Gas power
systems dalam
mesin pembakaran
internal (Mesin
Bensin Mesin
Disel)
Aplikasi
psychrometrics
Analisis
sambungan pipa
(pengelasan,
flange, swage,
groove)
Pengujian pipa
Analisis water
sistem pada sistem
PLTU
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Pendidikan Tinggi Vokasi | 135
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
Analisis flue gas
sistem pada sistem
PLTU
Teknologi
penyimpanan
bahan bakar
Teknologi
pengolahan bahan
bakar
Analisis lokasi
pembangkit
Pembagian PLTA
Fasilitas teknik
sipil
Water/steam
system
Flue gas system
Mapping teknologi
pembangkit uap
Analisis time
line/jaringan dan
resiko dalam
proyek
Analisis dampak
lingkungan
Time value of
money
Searching dan
Pengurutan
Analisis numeric
Identifikasi elemen
yang berbeda
dalam SCADA
Menentukan
Sistem SCADA
Analisis rugi arus
Eddy, histerisis,
dan stray
Analisis kinerja
mesin listrik dc
Analisis dan
pengujian motor dc
Metode
pengasutan
(starting): DOL,
Star-Delta,
Autotrafo, Resistor
eksternal
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Pendidikan Tinggi Vokasi | 136
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
Design dan
pengujian
generator sinkron
Analisis
pencegahan
kecelakaan
Analisis bahaya
listrik, mekanik,
ledakan, radiasi
dan kimia
Pengujian
Resistansi belitan
generator dan
motor dc
Analisis
Pemagnetan
generator dc
Pengukuran rugirugi besi dan
mekanik generator
dan motor dc
Karakteristik dan
pengaturan luar
generator dc shunt
dan penguatan
bebas
Karakteristik
motor dc
penguatan bebas
dan seri
Pengujian
resistansi, tanpa
beban, rugi-rugi,
dan hubung
singkat motor
induksi rotor lilit
Kurva karakteristik
operasi , dan
pergerakan motor
Induksi rotor lilit
Pengujian
resistansi belitan,
karakteristik
pemagnetan, rugirugi, dan
karakteristik
hubung singkat
generator sinkron
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Pendidikan Tinggi Vokasi | 137
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
Analisis prinsip
kerja alat ukur
listrik dan konsep
dasar pengukuran
listrik
Besaran, satuan
dasar, dan simbolsimbol yang sering
digunakan pada
rangkaian listrik
Konsep
pengukuran listrik
Aplikasi Volt dav
Ampere meter DC
Aplikasi Ohm dan
watt meter,
osiloskop
Pengukuruan
Tegangan AC
(Rerata, Efektif dan
Maksimum)
Pengukuran Daya
Reaktif
Pengukuran
Harmonisa Arus
dan Tegangan
Pengukuran
tahanan: jembatan
Wheatstone,
sensitivity,
limitations.
Kelvin’s double
bridge.
Pengukuran
Induktansi and
kapasitansi:
langsung, jembatan
induktansi dan
kapasitansi
Maxwell, Hay’s
bridge, Anderson’s
bridge, Desauty’s
bridge, Schering
bridge.
Rangkaian Digital
AND, OR, NOT dan
NAND
Prinsip manajemen
energi
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Pendidikan Tinggi Vokasi | 138
65
66
67
68
69
70
71
Strategi
manajemen energi
di tingkat demand
dan suplai
Supply chain
manajemen
Rangkaian Analog
ke Digital dan
Digital ke Analog
Rangkaian Driver
Motor DC
menggunakan
Transistor Bipolar
Pengukuran
temperature,
Power dan Energi:
Thermocople &
RTD,
Dynamometer
wattmeter. UPF
and LPF
wattmeters,
Pengukuaran daya
nyata dan reaktif
sirkuit tiga fasa,
power quality.
Meter energi tipe
Induksi —
konstruksi, teori,
errors,
adjustments dan
kalibrasi. Prinsip
kerja electronic
energy meter.
Ekstensi jangkauan
Instrumen: Shunts
and multipliers.
Konstruksi dan
teori instrument
tranfo, Persamaan
galat rasio dan
sudut fasa C.T. dan
P.T. (Tidak perlu
turunan)
Pemodelan
subsistem
pembangkit
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Pendidikan Tinggi Vokasi | 139
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
Analisis sistem
kendali lup
tertutup
Analisis kestabilan
koordinat polar
Unit Kendali
Sistem
Pengendalian yang
Kompleks
Analisis Sistem
pendingin terbuka
pada pembangkit
listrik
Analisis Sistem
pendingin tertutup
pembangkit listrik
Analisis kebutuhan
air baku
pendinginan
Analisis sistem
pendingin turbin
dan generator di
dalam PLTA dan
PLTT
Analisis komponen
elektronika daya
(Dioda Power,
TRIAC, IGBT, GTO,
Dioda rectifier)
Penyerahan
Tegangan AC 1 fasa
Penyearah
Tegangan AC 3 fasa
Penyearah
Tegangan AC 1
Fasa Terkontrol
dengan Thyristor
Penyearah
Tegangan AC 3
Fasa Terkontrol
dengan Thristor
Penyearah
Tegangan AC 1
Fasa dengan Thriac
dan Thristor Ganda
Penyearah
Tegangan AC 3
Fasa dengan Thriac
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Pendidikan Tinggi Vokasi | 140
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
dan Thyristor
Ganda
Siklus daya tidak
ideal
Refrigerasi dan
heat pump systems
Analisis system
transportasi bahan
bakar
Teknologi
pengolahan
padatan dan
partikel terbang
hasil bahan bakar
Karakteristik air
baku
Proses pengolahan
dan pemurnian air
secara fisis dan
kimia
Proses pengolahan
air pendingin
Analisis neraca
daya dalam RUPTL
indonesia
Karakteristik relay
dan komponen
proteksi
Proteksi pada
saluran jarak jauh
dan distribusi
Analisis konversi
satuan energi dan
daya
Analisis konversi
energi dan
peralatannya
Analisis eksplorasi,
eksploitasi,
pengolahan, dan
pemanfaatan
energi
Tegangan Tinggi
AC & DC
Dasar Medan
Elektromagnetik
dan medan
sederhana
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Pendidikan Tinggi Vokasi | 141
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
Masalah-masalah
yang diakibatkan
oleh Tegangan
Tinggi
Implus Tegangan
tinggi
Daya pada
Transmisi
Transformator
daya dan distribusi
hubungan
transformator tiga
fasa
Gedung sentral
PLTA
Proteksi dan
kendali steam
generator
Analisis keandalan
Analisis kerusakan
dan klasifikasi
perawatan
Analisis perawatan
permesinan, pipe
dan kelistrikan:
fondasi, Alignment
& balancing,
rotating machine,
boiler, transformer
dan generator
Organisasi
manajemen proyek
Karakteristik
limbah pembangkit
listrik
Analisis limbah
padat, cair, gas,
bahang, dan suara
Konsep dan teknik
estimasi biaya
Evaluasi satu/
lebih proyek
Analisis
peremajaan
Analisis Benefit
cost ratio
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Pendidikan Tinggi Vokasi | 142
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
Analisis
breakevent dan
sensitivitas
Analisis kasus
Analisis fungsi dan
prosedur
Kendali program
pengulangan
Pemrosesan
squensial
Aplikasi Bahasa
pemrograman
Protocol
komunikasi SCADA
Analisis metode
proyeksi
Dimensional dan
toleransi
Pengelasan dan
simbolnya
Spesifikasi material
dan permukaan
benda
Gambar proses
Simbol elektrik,
instrumen dan
standarisasinya
Instalasi
penerangan dan
panel
Instalasi
pembangkit dan
sub station
piping dan P&ID
pembangkit
Rantai
Sabuk
Poros
Bantalan
Mur dan Baut
Kopling dan Rem
Konsep mesin
listrik
Analisis
karakteristik
kemagnetan dan
impedansi
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Pendidikan Tinggi Vokasi | 143
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
Konsep dan prinsip
kerja motor
induksi dan
generator sinkron
Analisis Standar
dan peraturan K3
Identifikasi dan
pengelolaan
bahaya di tempat
kerja
Pencegahan dan
penanggulangan
kebakaran
Peralatan
keselamatan diri
Pertolongan
pertama pada
kecelakaan
Memecahkan
masalah dengan
CFD
General context
bahasa inggris di
energi
Basic grammar
untuk speaking
and writing
Reading (topic,
main iddea,
structure
organization)
Writing (paragraf
and essay)
Bahasa inggris
teknik
writing CV and
Application letter
Job Interview
Code nasional dan
internasional
manajemen energi
Konsep dasar
sistem kendali
Konsep sistem
pendingin
pembangkit
Konsep elektronika
daya
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Pendidikan Tinggi Vokasi | 144
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
Dasar pemipaan
Code dan standart
pemipaan
Analisis material
dan fabrikasi pipa
Analisis
karakteristik
bahan bakar
(padat, cair, dan
gas)
Karakteristik baku
mutu air olahan
berdasarkan
peraturan
Konsep proteksi
pembangkit
Konsep energi dan
sumber energi
terbarukan dan
fosil
Konsep tegangan
tinggi
Konsep
transformator
Konsep steam
generator boiler
dan hrsg/whrsg
Konsep perawatan
Konsep dan Aspek
manajemen proyek
Baku mutu
lingkungan
berdasarkan
aturan
Prinsip ekonomi
teknik
Paradigma
pemrograman
prosedural
176
Notasi algoritmik
177
Array dan list
178
Konsep Sistem
SCADA
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Pendidikan Tinggi Vokasi | 145
179
180
3.
IPTEK
PELENG
KAP
Simbol mekanik,
proses dan
standarisasinya
Filosofi,
keberadaan, dan
peranan K3
Comprehen
sion
Comprehen
sion
181
Prinsip CAE
Comprehen
sion
1
Teknologi
fotovoltaik
Analysis
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Teknologi
pembangkit
mikrohydro
Teknologi
pembangkit tenaga
biomassa
Analisis Pasar dan
Teknologi
Kompetisi dan
Strategi Bersaing
dalam
Kewirausahaan
Teknologi
pembangkit tenaga
nuklir
Teknologi
pembangkit tenaga
fusi
Teknologi
pembangkit direct
solar heating
Teknologi Arus,
gelombang, dan
panas laut
Teknologi sel
bahan bakar
Konsep dasar dan
proses
Kewirausahaan
Kreatifitas dan
Inovasi
13
Technopreneur
14
Strategi
Kewirausahaan
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Comprehen
sion
Pendidikan Tinggi Vokasi | 146
4. YG
DIUNGG
UL-KAN
15
Aspek Yuridis dan
Etika Bisnis dalam
Kewirausahaan
1
Inverter
Analysis
2
Motor drive
Pemodelan,
analisis, dan
peningkatan
kinerja Gas power
systems dalam
Turbin Gas
Analisis stress pipa
Analisis operasi
paralel
Dasar-Dasar
Penyusunan
Business Plan
Analisis aliran
beban kelistrikan
di jaringan
Proteksi pada
generator
Proteksi pada
tranformator daya
Proteksi pada
switchgear dan
switchyard
Analisis uji
nondestructive
peralatan
Tegangan Tinggi
Analisis material
insulasi dan
vacuum
Analisis uji kinerja
transformator
Analisis kinerja
steam generator
berdasar standart
Analisis umur
ekonomis dan
teknis
Pengujian Standart
layak operasi
Analisis kinerja
biaya dan waktu
Analysis
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Comprehen
sion
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Pendidikan Tinggi Vokasi | 147
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
dari pekerjaan
proyek
Analisis levelized
biaya pembangkit
Identifikasi dan
interpretasi
diagram PI dalam
HMI
Pengendalian
parameter proses
menggunakan DCS
dan SCADA
Sinkronisasi
generator
Pengujian kurva
kapabilitas
generator sinkron
Pengujian operasi
paralel generator
sinkron
Hukum konservasi
aliran fluida dan
kondisi batas
Analisis turbulensi
dan pemodelannya
Finite volume
method untuk
masalah difusi
Finite volume
method untuk
masalah konveksidifusi
Solusi algoritma
untuk tekanankecepatan dalam
aliran steady
Finite volume
method untuk
aliran unsteady
Operasi
pengiriman daya
aktif atau daya
reaktif
Analisis ekonomi
pembangkit
Potensi aliran
sungai
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Aplication
Aplication
Aplication
Pendidikan Tinggi Vokasi | 148
33
34
35
36
37
38
5. CIRI
PRODI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Konsep sistem
kendali robust
Process integration
System
pembakaran dan
burner dalam
boiler startupoperasi
Analisis prediktif
maintenance
Teknologi
Pengolahan limbah
Manajemen
pelaporan untuk
pemantauan
kinerja
Analisis efisiensi
energi dan teknoekonomi
pembangkit
Operasi optimal
interkoneksi
pembangkit dalam
jaringan
Disain PSS pada
generator
Disain sistem
kendali governoor
turbine uap dan air
Analisis desain
cooling tower
Analisis desain
condenser
Analisis SOP PLTU
pada main dan
auxiliariesnya
Analisis SOP PLTA
Tangki peredam
(surge tank)
Disain peralatan &
fasilitas listrik
Fasilitas dan
pendukung PLTA
Perancangan HE
(1, 2 , 3 zone)
Analisis desain
main equipment
pembangkit
Comprehen
sion
Synthesis
Synthesis
Synthesis
Synthesis
Synthesis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Analysis
Evaluation
Evaluation
Pendidikan Tinggi Vokasi | 149
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
KELUASAN ILMU (cognitive
process dimension) :
Disain pipa pesat
Disain boiler dan
hrsg
Analisis heat
balance
pembangkit PLTU
Analisis keandalan
dan kinerja
pembangkit
Analsis desain BOP
pembangkit
Analisis disain
kelistrikan dan
instrumentasi
pembangkit
Analisis water
balance
pembangkit
Analisis
perancangan
proteksi
Analisis design
Insulation dan
pendinginan
Rencana PLTA
Disain Turbin air
Design
perencanaan
proyek EPC
pembangkit
Analisis studi
kelayakan
pembangkit
Evaluation
Evaluation
Synthesis
Synthesis
Synthesis
Synthesis
Synthesis
Synthesis
Synthesis
Synthesis
Synthesis
Synthesis
Synthesis
292
6. Bahan Kajian dan Mata Kuliah
Perpan
Konsep Perpindahan Panas (konduksi,
konveksi, dan radiasi)
Konduksi Tunak dan Konduksi Tidak
Tunak
Prinsip-prinsip Konveksi
Konveksi Paksa
Konveksi Alamiah
Comprehensi
on
2
Aplication
Aplication
Analysis
Analysis
3
3
4
4
Pendidikan Tinggi Vokasi | 150
RL
Pengukuran
Listrik
Analisis
rangkaian
Radiasi
Process integration
Perancangan HE (1, 2 , 3 zone)
hukum-hukum dasar yang digunakan pada
rangkaian listrik.
Alat ukur listrik dasar
Analisis Rangkaian Listrik
Bentuk bentuk Gelombang dan berbagai
harga besaran pada sistem arus bolak-balik
Bilangan Kompleks dan polar
Tegangan dan Arus Bolak-balik
Daya dan Koreksi Faktor Daya
Respon Frekuensi
Rangkaian Fasa Banyak
Analisis prinsip kerja alat ukur listrik dan
konsep dasar pengukuran listrik
Besaran, satuan dasar, dan simbol-simbol
yang sering digunakan pada rangkaian
listrik
Konsep pengukuran listrik
Aplikasi Volt dav Ampere meter DC
Aplikasi Ohm dan watt meter, osiloskop
Pengukuruan Tegangan AC (Rerata, Efektif
dan Maksimum)
Pengukuran Daya Reaktif
Pengukuran Harmonisa Arus dan
Tegangan
Pengukuran Tekanan dan Aliran Fluida
Pembagian Arus dan Penurunan Tegangan
(DC dan AC)
Pengukuran tahanan: jembatan
Wheatstone, sensitivity, limitations.
Kelvin’s double bridge.
Pengukuran Induktansi and kapasitansi:
langsung, jembatan induktansi dan
kapasitansi Maxwell, Hay’s bridge,
Anderson’s bridge, Desauty’s bridge,
Schering bridge.
Rangkaian dengan dua sumber atau lebih,
Analisis rangkaian pengganti
Rangkaian Penyearah dengan Dioda
Aplication
Synthesis
Evaluation
Comprehensi
on
Aplication
Aplication
3
5
6
Aplication
Aplication
Aplication
Analysis
Aplication
Aplication
3
3
3
4
3
3
Aplication
3
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
3
3
3
3
Aplication
Aplication
3
3
Aplication
Aplication
3
3
Analysis
4
Aplication
3
Aplication
3
Analysis
Analysis
4
4
2
3
3
Pendidikan Tinggi Vokasi | 151
Elektronika
Manajemen
pembangkit
Instrumentasi
Rangkaian Switching dan penguat
Menggunakan Transistor Bipolar
Rangkaian Digital AND, OR, NOT dan NAND
Analysis
Aplication
4
3
Karakteristik Diode semikonduktor
Karakteristik Bipolar Junction Conductor
Karakteristik Field-Effect Transistor
Amplifiers dan operational amplifiers
Swich mode power supply
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Analysis
3
3
3
3
4
Prinsip manajemen energi
Strategi manajemen energi di tingkat
demand dan suplai
Code nasional dan internasional
manajemen energi
Audit dan konservasi energi di pembangkit
Supply chain manajemen
Analisis efisiensi energi dan teknoekonomi pembangkit
Operasi optimal interkoneksi pembangkit
dalam jaringan
Penguat Inverting dan Instrumentasi (Zero
& Span)
Pengubah Tegangan ke Arus (Grounded
dan Floating)
Pengubah Tegangan ke Frekuensi
Penguban Frekuensi ke Tegangan
Rangkaian Analog ke Digital dan Digital ke
Analog
Rangkaian Driver Motor DC menggunakan
Transistor Bipolar
Pengukuran temperature, Power dan
Energi: Thermocople & RTD,
Dynamometer wattmeter. UPF and LPF
wattmeters, Pengukuaran daya nyata dan
reaktif sirkuit tiga fasa, power quality.
Meter energi tipe Induksi — konstruksi,
teori, errors, adjustments dan kalibrasi.
Prinsip kerja electronic energy meter.
Ekstensi jangkauan Instrumen: Shunts and
multipliers. Konstruksi dan teori
instrument tranfo, Persamaan galat rasio
dan sudut fasa C.T. dan P.T. (Tidak perlu
turunan)
Aplication
3
Aplication
Comprehensi
on
Analysis
Aplication
3
Analysis
4
Analysis
4
Analysis
4
Analysis
Analysis
Analysis
4
4
4
Aplication
3
Aplication
3
Aplication
3
Aplication
3
2
4
3
Pendidikan Tinggi Vokasi | 152
Sistem Kendali
Pembangkit
Konsep sistem kendali robust
Pemodelan subsistem pembangkit
Disain PSS pada generator
Disain sistem kendali governoor turbine
uap dan air
Disain sistem kendali level pada steam
drum, flow pada BFP
Disain sistem kendali fuel handling system
Disain sistem kendali closed cooling
system
Sistem Kendali
Sistem Pendingin
pembangkit
Elda
Konsep dasar sistem kendali
Analisis sistem kendali lup tertutup
Analisis kestabilan koordinat polar
Instrumentasi sistem pengendalian
Unit Kendali
Dinamika Sistem Pengendalian
Sistem Pengendalian yang Kompleks
Konsep sistem pendingin pembangkit
Analisis Sistem pendingin terbuka pada
pembangkit listrik
Analisis Sistem pendingin tertutup
pembangkit listrik
Analisis kebutuhan air baku pendinginan
Analisis sistem pendingin turbin dan
generator di dalam PLTA dan PLTT
Analisis desain cooling tower
Analisis desain condenser
Konsep elektronika daya
Analisis komponen elektronika daya
(Dioda Power, TRIAC, IGBT, GTO, Dioda
rectifier)
Penyerahan Tegangan AC 1 fasa
Penyearah Tegangan AC 3 fasa
Penyearah Tegangan AC 1 Fasa Terkontrol
dengan Thyristor
Penyearah Tegangan AC 3 Fasa Terkontrol
dengan Thristor
Comprehensi
on
2
Aplication
Analysis
3
4
Analysis
4
Analysis
Analysis
4
4
Analysis
4
Comprehensi
on
Aplication
Aplication
Analysis
Aplication
Analysis
Aplication
2
3
3
4
3
4
3
Comprehensi
on
2
Aplication
3
Aplication
Aplication
3
3
Aplication
Analysis
Analysis
Comprehensi
on
3
4
4
Aplication
Aplication
Aplication
3
3
3
Aplication
3
Aplication
3
2
Pendidikan Tinggi Vokasi | 153
Penyearah Tegangan AC 1 Fasa dengan
Thriac dan Thristor Ganda
Penyearah Tegangan AC 3 Fasa dengan
Thriac dan Thyristor Ganda
DC Chopper
Inverter
Motor drive
Termodinamika
Mekflu
Alternatif
3
Aplication
Analysis
Analysis
Analysis
3
4
4
4
Comprehensi
on
Comprehensi
on
Konsep termodinamika
Hukum pertama termodinamika
Evaluasi Properti dan analisis kendali
volume
Hukum Kedua termodinamika
Analisis Entrophy dan Exergy
Mesin Termal
Aplication
Siklus daya tidak ideal
Pemodelan, analisis, dan peningkatan
kinerja Vapour power systems
Pemodelan, analisis, dan peningkatan
kinerja Gas power systems dalam mesin
pembakaran internal (Mesin Bensin Mesin
Disel)
Pemodelan, analisis, dan peningkatan
kinerja Gas power systems dalam Turbin
Gas
Refrigerasi dan heat pump systems
Aplikasi psychrometrics
Konsep fluida
Persamaan dasar fluida ideal
Fiskus fluida
Aliran fluida ideal
Turbulensi
Teknologi pembangkit tenaga nuklir
Teknologi pembangkit tenaga fusi
Teknologi pembangkit mikrohydro
Teknologi pembangkit tenaga biomassa
2
2
Aplication
Aplication
Aplication
3
3
3
Aplication
3
Analysis
4
Analysis
4
Analysis
Aplication
Analysis
Comprehensi
on
Aplication
Analysis
Analysis
Analysis
4
3
4
Comprehensi
on
Comprehensi
on
Aplication
Aplication
2
3
4
4
4
2
2
3
3
Pendidikan Tinggi Vokasi | 154
Teknologi fotovoltaik
Teknologi pembangkit direct solar heating
Teknologi Arus, gelombang, dan panas laut
Teknologi sel bahan bakar
Pemipaan
Dasar pemipaan
Code dan standart pemipaan
ose
wirausaha
Analisis material dan fabrikasi pipa
Analisis stress pipa
Analisis sambungan pipa (pengelasan,
flange, swage, groove)
Pengujian pipa
Analisis SOP PLTU pada main dan
auxiliariesnya
Analisis SOP PLTA
Operasi pengiriman daya aktif atau daya
reaktif
Analisis water sistem pada sistem PLTU
Analisis flue gas sistem pada sistem PLTU
Analisis operasi paralel
Konsep dasar dan proses Kewirausahaan
Kreatifitas dan Inovasi
Technopreneur
Strategi Kewirausahaan
Analisis Pasar dan Teknologi
Aspek Yuridis dan Etika Bisnis dalam
Kewirausahaan
Kompetisi dan Strategi Bersaing dalam
Kewirausahaan
Dasar-Dasar Penyusunan Business Plan
Analysis
Comprehensi
on
Comprehensi
on
Comprehensi
on
Comprehensi
on
Comprehensi
on
Comprehensi
on
Analysis
4
2
2
2
2
2
2
4
Analysis
Analysis
4
4
Analysis
Analysis
4
4
Aplication
Analysis
Analysis
Analysis
3
4
4
4
Comprehensi
on
Comprehensi
on
Comprehensi
on
Comprehensi
on
Aplication
Comprehensi
on
Aplication
Analysis
2
2
2
2
3
2
3
4
Pendidikan Tinggi Vokasi | 155
Penanganan
bahan bakar
Pengolahan air
Perancangan
PLTT
proteksi
Analisis karakteristik bahan bakar (padat,
cair, dan gas)
Analisis system transportasi bahan bakar
Teknologi penyimpanan bahan bakar
Teknologi pengolahan bahan bakar
Teknologi pengolahan padatan dan
partikel terbang hasil bahan bakar
Comprehensi
on
Aplication
Analysis
Analysis
2
3
4
4
Aplication
3
Karakteristik air baku
Karakteristik baku mutu air olahan
berdasarkan peraturan
Proses pengolahan dan pemurnian air
secara fisis dan kimia
Proses pengolahan air pendingin
Aplication
Comprehensi
on
3
Aplication
Aplication
3
3
Analisis lokasi pembangkit
Analisis neraca daya dalam RUPTL
indonesia
Analisis aliran beban kelistrikan di
jaringan
Analisis heat balance pembangkit PLTU
Analisis keandalan dan kinerja pembangkit
Analisis desain main equipment
pembangkit
Analsis desain BOP pembangkit
Analisis disain kelistrikan dan
instrumentasi pembangkit
Analisis water balance pembangkit
Analisis ekonomi pembangkit
Analysis
4
Aplication
3
Analysis
Synthesis
Synthesis
4
5
5
Evaluation
Synthesis
6
5
Synthesis
Synthesis
Aplication
Comprehensi
on
Aplication
Analysis
Analysis
5
5
3
Konsep proteksi pembangkit
Karakteristik relay dan komponen proteksi
Proteksi pada generator
Proteksi pada tranformator daya
2
2
3
4
4
Pendidikan Tinggi Vokasi | 156
sumsum
Teknik TT
Proteksi pada saluran jarak jauh dan
distribusi
Proteksi pada switchgear dan switchyard
Analisis perancangan proteksi
Konsep energi dan sumber energi
terbarukan dan fosil
Analisis konversi satuan energi dan daya
Analisis konversi energi dan peralatannya
Analisis eksplorasi, eksploitasi,
pengolahan, dan pemanfaatan energi
Konsep tegangan tinggi
Tegangan Tinggi AC & DC
Dasar Medan Elektromagnetik dan medan
sederhana
Masalah-masalah yang diakibatkan oleh
Tegangan Tinggi
Implus Tegangan tinggi
Analisis uji nondestructive peralatan
Tegangan Tinggi
Daya pada Transmisi
Analisis material insulasi dan vacuum
Aplication
Analysis
Synthesis
Comprehensi
on
Aplication
Aplication
3
4
5
Aplication
3
Comprehensi
on
Aplication
2
3
Aplication
3
Aplication
Aplication
3
3
4
3
4
2
3
3
trafo
Konsep transformator
Analisis design Insulation dan pendinginan
Analisis uji kinerja transformator
Transformator daya dan distribusi
hubungan transformator tiga fasa
Analysis
Aplication
Analysis
Comprehensi
on
Synthesis
Analysis
Aplication
Aplication
PLTA
Potensi aliran sungai
Pembagian PLTA
Rencana PLTA
Fasilitas teknik sipil
Disain pipa pesat
Tangki peredam (surge tank)
Disain Turbin air
Disain peralatan & fasilitas listrik
Gedung sentral PLTA
Fasilitas dan pendukung PLTA
Aplication
Analysis
Synthesis
Analysis
Evaluation
Analysis
Synthesis
Analysis
Aplication
Analysis
3
4
5
4
6
4
5
4
3
4
Konsep steam generator boiler dan
hrsg/whrsg
Comprehensi
on
2
Steam generator
2
5
4
3
3
Pendidikan Tinggi Vokasi | 157
System pembakaran dan burner dalam
boiler startup-operasi
Water/steam system
Flue gas system
Proteksi dan kendali steam generator
Disain boiler dan hrsg
Analisis kinerja steam generator berdasar
standart
Mapping teknologi pembangkit uap
perawatan
proyek
Proteksi
lingkungan
Konsep perawatan
Analisis keandalan
Analisis kerusakan dan klasifikasi
perawatan
Analisis umur ekonomis dan teknis
Analisis perawatan permesinan, pipe dan
kelistrikan: fondasi, Alignment & balancing,
rotating machine, boiler, transformer dan
generator
Analisis prediktif maintenance
Pengujian Standart layak operasi
Konsep dan Aspek manajemen proyek
Organisasi manajemen proyek
Analisis time line/jaringan dan resiko
dalam proyek
Design perencanaan proyek EPC
pembangkit
Analisis kinerja biaya dan waktu dari
pekerjaan proyek
Karakteristik limbah pembangkit listrik
Baku mutu lingkungan berdasarkan aturan
Analisis dampak lingkungan
Analisis limbah padat, cair, gas, bahang,
dan suara
Teknologi Pengolahan limbah
ektek
Prinsip ekonomi teknik
Konsep dan teknik estimasi biaya
Time value of money
Synthesis
Analysis
Analysis
Aplication
Evaluation
5
4
4
3
6
Analysis
Analysis
4
4
Comprehensi
on
Aplication
2
3
Aplication
Analysis
3
4
Aplication
Synthesis
Analysis
Comprehensi
on
Aplication
3
5
4
Analysis
4
Synthesis
5
Analysis
4
Aplication
Comprehensi
on
Analysis
3
Aplication
Synthesis
Comprehensi
on
Aplication
Analysis
3
5
2
3
2
4
2
3
4
Pendidikan Tinggi Vokasi | 158
Evaluasi satu/ lebih proyek
Analisis peremajaan
Analisis Benefit cost ratio
Analisis breakevent dan sensitivitas
Analisis levelized biaya pembangkit
Analisis studi kelayakan pembangkit
pemrograman
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Analysis
Synthesis
Paradigma pemrograman prosedural
Notasi algoritmik
Analisis kasus
Analisis fungsi dan prosedur
Kendali program pengulangan
Array dan list
Pemrosesan squensial
Searching dan Pengurutan
Analisis numeric
Aplikasi Bahasa pemrograman
scada
Gartek I
Gartek II
Konsep Sistem SCADA
Protocol komunikasi SCADA
Identifikasi dan interpretasi diagram PI
dalam HMI
Identifikasi elemen yang berbeda dalam
SCADA
Pengendalian parameter proses
menggunakan DCS dan SCADA
Manajemen pelaporan untuk pemantauan
kinerja
Menentukan Sistem SCADA
Simbol mekanik, proses dan
standarisasinya
Analisis metode proyeksi
Dimensional dan toleransi
Pengelasan dan simbolnya
Spesifikasi material dan permukaan benda
Gambar proses
Simbol elektrik, instrumen dan
standarisasinya
Instalasi penerangan dan panel
Instalasi pembangkit dan sub station
piping dan P&ID pembangkit
Comprehensi
on
Comprehensi
on
Aplication
Aplication
Aplication
Comprehensi
on
Aplication
Analysis
Analysis
Aplication
Comprehensi
on
Aplication
3
3
3
3
4
5
2
2
3
3
3
2
3
4
4
3
2
3
Analysis
4
Analysis
4
Analysis
4
Synthesis
Analysis
Comprehensi
on
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
5
4
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
Pendidikan Tinggi Vokasi | 159
Elemen mesin
Prinsip transmisi daya mekanik
Rantai
Sabuk
Poros
Bantalan
Mur dan Baut
Kopling dan Rem
Mesin listrik 1
Konsep mesin listrik
Analisis karakteristik kemagnetan dan
impedansi
Analisis rugi arus Eddy, histerisis, dan
stray
Analisis kinerja mesin listrik dc
Analisis dan pengujian motor dc
Mesin listrik 2
k3
Pengujian Mesin
Listrik I
Konsep dan prinsip kerja motor induksi
dan generator sinkron
Metode pengasutan (starting): DOL, StarDelta, Autotrafo, Resistor eksternal
Design dan pengujian generator sinkron
Sinkronisasi generator
Filosofi, keberadaan, dan peranan K3
Analisis Standar dan peraturan K3
Analisis pencegahan kecelakaan
Analisis bahaya listrik, mekanik, ledakan,
radiasi dan kimia
Identifikasi dan pengelolaan bahaya di
tempat kerja
Pencegahan dan penanggulangan
kebakaran
Peralatan keselamatan diri
Pertolongan pertama pada kecelakaan
Pengujian Resistansi belitan generator dan
motor dc
Analisis Pemagnetan generator dc
Pengukuran rugi-rugi besi dan mekanik
generator dan motor dc
Comprehensi
on
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
2
3
3
3
3
3
3
Aplication
3
Aplication
3
Analysis
Analysis
Analysis
4
4
4
Aplication
3
Analysis
Analysis
Analysis
Comprehensi
on
Aplication
Analysis
4
4
4
Analysis
4
Aplication
3
Aplication
Aplication
Aplication
3
3
3
Analysis
Analysis
4
4
Analysis
4
2
3
4
Pendidikan Tinggi Vokasi | 160
Pengujian Mesin
Listrik II
CAE
BI-1
BI-2
Karakteristik dan pengaturan luar
generator dc shunt dan penguatan bebas
Karakteristik motor dc penguatan bebas
dan seri
Pengujian resistansi, tanpa beban, rugirugi, dan hubung singkat motor induksi
rotor lilit
Kurva karakteristik operasi , dan
pergerakan motor Induksi rotor lilit
Pengujian resistansi belitan, karakteristik
pemagnetan, rugi-rugi, dan karakteristik
hubung singkat generator sinkron
Pengujian kurva kapabilitas generator
sinkron
Pengujian operasi paralel generator
sinkron
Prinsip CAE
Memecahkan masalah dengan CFD
Hukum konservasi aliran fluida dan
kondisi batas
Analisis turbulensi dan pemodelannya
Finite volume method untuk masalah difusi
Finite volume method untuk masalah
konveksi-difusi
Solusi algoritma untuk tekanan-kecepatan
dalam aliran steady
Finite volume method untuk aliran
unsteady
General context bahasa inggris di energi
Basic grammar untuk speaking and writing
Bahasa inggris teknik
Reading (topic, main iddea, structure
organization)
Writing (paragraf and essay)
writing CV and Application letter
Job Interview
Analysis
4
Analysis
4
Analysis
4
Analysis
4
Analysis
4
Analysis
4
Analysis
Comprehensi
on
Aplication
4
Analysis
Analysis
Analysis
4
4
4
Analysis
4
Analysis
4
Analysis
Aplication
Aplication
Aplication
4
3
3
3
Aplication
Aplication
Aplication
Aplication
3
3
3
3
2
3
7. Struktur Kurikulum
Sem1
1
2
3
4
5
14
Bahasa Indonesia
Matematika Terapan 1
Fisika Terapan-1
Dasar Keteknikan
Kimia Terapan
#REF!
KU0073
KU0092
KU0132
KKEN1012
KU0172
2
2
2
0
2
1
1
1
2
1
Pendidikan Tinggi Vokasi | 161
6
7
8
sem-2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
sem-3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
sem-4
1
2
3
4
5
6
7
8
Sumber dan Teknologi Energi
Pendidikan Pancasila
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
KKEN1032
15
Gambar Teknik 1
Matematika Terapan 2
Rangkaian Listrik
Mekanika Teknik
Termodinamika Teknik
Pendidikan Agama
Bahasa Inggris 1
Fisika Terapan-2
KKEN1042
2
2
2
0
0
0
#REF!
KKEN1052
KU102
KKEN1024
0
2
2
2
1
0
2
3
3
1
2
0
0
0
1
1
1
2
0
1
2
2
2
0
2
1
1
2
1
0
1
0
2
0
KKEN1083
KKEN2164
KKEN2184
KKEN2194
KKEN2202
KKEN2153
KU0063
KKEN2112
2
2
2
2
2
2
1
2
1
0
1
1
0
1
1
0
#REF!
KKEN2143
KBEN3102
KBEN3032
KKEN2174
KBEN3052
KBEN3063
2
2
2
2
2
1
1
0
0
0
0
1
KKEN1092
KKEN1103
PKKU0013
12
Bahasa Inggris 2
Mekanika Fluida
Gambar Teknik 2
Kewirausahaan
Teknik Bahan
Perpindahan Panas
Elektronika
Analisis Rangkaian
Ekonomi Teknik
#REF!
KKEN2122
KKEN1062
BBEN4012
KBEN2012
KKEN2133
KKEN1073
PBEN3012
15
Instrumentasi
Mesin Listrik 1
Motor Bakar
Pompa dan Kompresor
Transmisi Daya Mekanik (Elemen Mesin)
Teknik Pemipaan
Teknik Pemograman Komputer
Neraca Massa dan Energi
#REF!
sem-5
15
1
2
3
4
5
6
Sistem kendali
Penanganan bahan bakar
Turbin uap dan gas
Mesin Listrik 2
Sistem Pendingin Pembangkit
PLT Baru dan Terbarukan
Pendidikan Tinggi Vokasi | 162
7
8
9
Pembangkit Uap
Eletronika Daya
Operasi Mesin Listrik I
sem-6
1
Pemurnian dan Pengolahan Air
Manajemen Pembangkit (Manajemen
2
Energi)
3
Proteksi Listrik dan switch yard
4
CAE
5
Sistem Kendali Pembangkit
6
Operasi pembangkit tenaga listrik
7
Perancangan Pembangkit Tenaga Air
8
Operasi Mesin Listrik II
SEM7
1
2
3
4
5
6
7
8
KBEN2022
KKEN3214
10
0
1
2
#REF!
KBEN3042
2
0
PBEN4042
2
0
KBEN3093
2
2
2
0
0
0
1
1
0
3
3
2
KBEN3113
PBEN4032
KBEN3122
0
2
2
0
0
2
2
1
4
1
0
2
3
1
0
1
#REF!
KBEN4176
PBEN4052
KBEN4162
0
2
1
4
0
1
KBEN3074
KBEN3134
9
Perancangan Pembangkit Tenaga Termal
Trafo daya
Manajemen Perawatan & Perbaikan
Kerja Praktek Lapangan
Metodologi Penelitian
Teknik Tegangan Tinggi
Dampak dan Proteksi Lingkungan
SCADA
sem-8
1
Skripsi
2
Pendidikan Kewarganegaraan
3
Manajemen Proyek
2
2
0
3
#REF!
KBEN4144
KBEN3084
KBEN4152
PBEN4042
Pendidikan Tinggi Vokasi | 163
Daftar Pustaka
Stufflebeam, D. L. (1971). The Relevance of the CIPP Evaluation Model for Educational
Accountability. Ohio UAS: Ohio State University, Columbus. Evaluation Center.
ABET Board of Directors. (20015). CRITERIA FOR ACCREDITING ENGINEERING PROGRAMS.
Baltimore, USA: Engineering Accreditation Commission ABET.
Anderson, L., & Krathwohl, D. (2001). A taxonomy for learning, teaching and assessing: A revision
of bloom's taxonomy of educational objectives. New York: Longman.
Arends, R. I. (2008). Learning to Teach (7 ed.). New York: McGraw Hill Companies.
AUN-QA. (2015). Guide to AUN-QA Assessment at Programme Level Version 3.0. Bangkok: ASEAN
University Network.
Bin, J. O. (2015, Desember 24). Living Better. (AUN-QA Network) Retrieved Maret 2016, 2016,
from http://livingbetterforhappiness.blogspot.co.id/2015/12/the-ten-principlesbehind-aun-qa-model.html
Branch, R. M. (2009). Instructional Design The ADDIE Approach. New York: Springer.
Bruner, J. S. (1977). The Process of Education. United States of America: HARVARD UNIVERSITY
PRESS.
Devis, B. G. (2013). Tools for Teaching (Perangkat Pembelajaran): Teknik Mempersiapkan dan
Melaksanakan Perkuliahan yang Efektif (2 ed.). Jakarta: Rajawali Pers.
Dick, W., Carey, L., & Carey, J. O. (2014). The Systematic Design of Instruction (8 ed.). New York:
Pearson.
Engineering Accreditation Commission. (2015, Oktober 16). Criteria for Accrediting Engineering
Technology Programs, 2016 – 2017. Retrieved Maret 29, 2016, from ABET:
http://www.abet.org/accreditation/accreditation-criteria/criteria-for-accreditingengineering-technology-programs-2016-2017/
Gagne, R. M., Briggs, L. J., & Wager, W. W. (1992). Principles of Instructional Design (4 ed.). New
York: Harcourt Brace College Publishers.
Gredler, M. E. (2011). Learning and Instruction: Theory into Practice (6 ed.). New York: Pearson.
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Models of Teaching (8 ed.). New Jersey: Pearson
Education,Inc.
Marsh, C. J. (2004). Key Concepts for Understanding Curriculum (3 ed.). New York:
RoutledgeFalmer.
Marzano, R. J., & Kendall, J. S. (2007). The New Taxonomy of Educational Objectives. California: A
Sage Publications Company.
McArdle, G. (2010). Instructional Design for Action Learning. New York: American Management
Association.
Medical School Undergraduate Office . (2014, Januari 1). Dundee MBChB Medicine Programme.
Retrieved Juni 29, 2016, from School of Medicine: Part of the University of Dundee:
http://medicine.dundee.ac.uk/dundee-mbchb-medicine-programme
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. (2015, Desember 28).
Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015. Jakarta, Jakarta, Indonesia:
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. (2012, Januari 17). TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI
NASIONAL INDONESIA. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 164
Jakarta, DKI, Indonesia: MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK
INDONESIA.
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. (2012, Agustus 10). TENTANG PENDIDIKAN TINGGI.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12. Jakarta, DKI, Indonesia:
KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA.
Reigeluth, C. M. (1983). Instructional design: What is it and why is it? In C. M. Reigeluth,
Instructional-design theories and models: An overview of their current status (pp. 3-36).
New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.
Santrock, J. W. (2011). Educational psychology (5 ed.). New York: McGraw Hill.
Slattery, P. (2006). Curriculum Development in the Postmodern Era (2 ed.). New York: Routledge.
Suparman, M. A. (2012). Desain Instruksional Modern: Panduan Para Pengajar & Inovator
Pendidikan. Jakarta: Erlangga.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 165
Lampiran
Daftar Istilah
Page | 166
Download