Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Vokasi KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN, DIREKTORAT PEMBELAJARAN 2016 Pendidikan Tinggi Vokasi | i PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN VOKASI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN DIREKTORAT PEMBELAJARAN 2016 Pendidikan Tinggi Vokasi | ii Catatan Penggunaan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mempersilahkan penggunaan buku pedoman ini dengan seluas-luasnya dalam konteks peningkatan kualitas pendidikan tinggi sesuai dengan asas dan kaidah akademik. Buku Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Vokasi Hak Cipta: © 2016 pada Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dilindungi Undang-Undang Diterbitkan oleh: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Edisi pertama Cetakan ke-1: 2016 MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Disklaimer: Buku ini merupakan Buku Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Vokasi yang dipersiapkan pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum Pendidikan Vokasi di Perguruan Tinggi. Buku pedoman ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, dan dipergunakan dalam tahap perancangan, pelaksanaan, penilaian hingga evaluasi pelaksanaan kurikulum di perguruan tinggi. Buku Panduan ini merupakan “pedoman dinamis” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimuktahirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan jaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku pedoman ini. Pendidikan Tinggi Vokasi | i Sambutan Direktur Jenderal Pembelajaran Dan Kemahasiswaan Pendidikan tinggi vokasi memiliki peran strategis dan berada di garda terdepan untuk penanganan usia angkatan kerja dan mendidik mereka menjadi tenaga-tenaga terampil, profesional dan memiliki daya kompetitif tinggi yang akan meningkatkan daya saing bangsa. Pendidikan tinggi vokasi harus mampu menghasilkan tenaga kerja terampil dan terlatih yang dibutuhkan oleh dunia industri atau dunia kerja. Pendidikan tinggi vokasi juga mendorong agar para lulusannya menjadi wirausahawaan mandiri dan tangguh yang membawanya kedalam kehidupan sejahtera. Pendidikan tinggi vokasi sebagai bagian integral sistem pendidikan nasional menjadi salah satu motor penggerak atau leading sector dalam membangun Indonesia yang sejahtera dan maju. Kurikulum pendidikan tinggi vokasi senantiasa ditingkatkan mutunya secara berkelanjutan karena bersifat dinamis, adaptif, akomodatif dan kontekstual dengan perkembangan jaman dan kebutuhan. Kurikulum dan pembelajaran pendidikan tinggi vokasi mempersiapkan sumber daya manusia agar mampu menghadapi perubahan budaya kerja, siap kerja, siap mandiri, siap berkompetisi secara nasional dan regional dalam kawasan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) serta tantangan dunia. Kurikulum pendidikan tinggi vokasi harus dirancang secara baik untuk mampu diwujudkan dalam realita pembelajaran mahasiswa yang mangkus (efektif) sehingga mahasiswa dapat belajar secara otpimal dan mengembangkan potensi dirinya untuk menjadi pribadi berpengetahuan, berketerampilan dan berkarakter mulia. Perguruan tinggi vokasi dalam mengembangkan, merancang dan menerapkan kurikulum memperhatikan kebijakan dan regulasi yang berlaku di Indonesia agar senantiasa relevan dengan konteks Nasional Indonesia yang berwawasan global. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Pasal 35 ayat 2 tentang kurikulum menyebutkan bahwa Kurikulum Pendidikan Tinggi dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan. Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 mengatur tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI), dalam Pasal 1 termaktub bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaran program studi. Perguruan tinggi sebagai penghasil sumber daya manusia terdidik perlu mengukur lulusannya, apakah lulusan yang dihasilkan memiliki kemampuan setara dengan Capaian Pembelajaran pada jenjang kualifikasi KKNI. Kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun yang telah bekerja dengan baik dan para pihak terkait sehingga buku panduan ini terwujud. Diharapkan buku panduan ini bermanfaat bagi perguruan tinggi sebagai acuan penyusunan kurikulum khususnya bidang vokasi, serta perguruan tinggi lainnya. Jakarta, November 2016 Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Intan Ahmad Pendidikan Tinggi Vokasi | ii Kata Pengantar Direktur Pembelajaran Kurikulum pendidikan tinggi merupakan cetak biru dari keseluruhan proses pembelajaran pada sistem pendidikan tinggi. Perubahan atau rekonstruksi kurikulum pendidikan tinggi mengikuti perkembangan jaman dan kebutuhan merupakan keniscayaan. Menyadari hal ini, maka Direktorat Pembelajaran, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) memprogramkan secara khusus kegiatan yang mampu mendukung dan mendorong pengembangan kurikulum di perguruan tinggi. Akan tetapi karena penyusunan kurikulum merupakan hak otonom dari perguruan tinggi, maka keterlibatan kami hanya sampai sejauh menyusun panduan rujukan dalam pengembangan kurikulum. Untuk usaha inilah maka disusun Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Vokasi. Tujuan pembuatan Panduan Kurikulum Pendidikan Tinggi Vokasi diantaranya adalah: (1) Meningkatkan kemampuan perguruan tinggi dalam menyusun kurikulum pendidikan vokasi, (2) Membantu perguruan tinggi dalam upaya peningkatan mutu kurikulum pendidikan vokasi, (3) Mendorong perguruan tinggi untuk mengembangkan kurikulum pendidikan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan masyarakat, (4) Mendorong perguruan tinggi untuk saling berbagi pengalaman untuk merancang kurikulum pendidikan vokasiyang lebih baik, (5) Memperkaya sumber daya pengembangan kurikulum bukan saja bidang vokasi, namun diharapkan untuk bidang profesi dan akademik. Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Vokasi berisi bab yang dimulai dengan dasar pemikiran pengembangan kurikulum pendidikan vokasi agar dapat memberikan gambaran strategis tentang urgensi kurikulum tersebut. Kemudian, dirangkai dengan tahapan pengembangan kurikulum dengan mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI) dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Untuk lebih memperkaya khasanah pembelajaran dan meningkatkan makna bagi semua pihak, panduan dilengkapi dengan beberapa contoh kurikulum unggul (best practices) dari politeknik negeri dan swasta. Kami menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada tim penyusun yang telah bekerja dengan sungguh-sungguh hingga buku ini dapat diselesaikan. Ucapan terimakasih disampaikan pula kepada para pihak yang telah membantu mewujudkannya. Kami menyadari bahwa hasil penyusunannya masih terdapat kekurangan. Masukan dari semua pihak merupakan hal berharga guna perbaikannya lebih lanjut. Semoga Buku Panduan Kurikulum Pendidikan Vokasi memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan dan masyarakat luas. Jakarta, Agustus 2016 Direktur Pembelajaran Paristiyanti Nurwardani Pendidikan Tinggi Vokasi | iii Tim Penyusun Paristiyanti Nurwardani (Ditjen Belmawa) Sirin Wahyu Nugroho (Ditjen Belmawa) SP Mursid (POLBAN) Syamsul Arifin (ITS) Suwarsih Madya (UNY) Rusminto Tjatur Widodo (PENS) Yudha Samodra (ATMI) Taufiqurrahman (UNRI) Misbah Fikrianto (POLIMEDIA) Erwin Setyo Nugroho (POLTEK CALTEX) Ludfi Djajanto (POLINEMA) Hendra Suryanto (Ditjen Belmawa) Eni Susanti (Ditjen Belmawa) Yektiningtyastuti (Ditjen Belmawa) Pendidikan Tinggi Vokasi | iv Daftar Isi Catatan Penggunaan .......................................................................................................................................... i Sambutan Direktur Jenderal Pembelajaran Dan Kemahasiswaan .......................................... ii Kata Pengantar Direktur Pembelajaran ............................................................................................... iii Tim Penyusun...................................................................................................................................................... iv Daftar Isi.................................................................................................................................................................. v Daftar Gambar..................................................................................................................................................... vi Daftar Tabel.........................................................................................................................................................vii BAB I Pendahuluan ....................................................................................................................................... 1 A. Dasar Pemikiran Pengembangan Kurikulum Pendidikan Vokasi ......................................... 1 1. Dasar Hukum Pendidikan Tinggi Vokasi ............................................................................ 1 2. Pendidikan tinggi vokasi ........................................................................................................... 1 3. Pergeseran/Perkembangan Paradigma .............................................................................. 3 4. Rancangan Pendidikan Tinggi Vokasi .................................................................................. 4 5. Pengembangan Pendidikan Tinggi Vokasi ......................................................................... 6 B. Pengertian yang digunakan dalam panduan ................................................................................. 9 C. Kaitan kurikulum dengan SN Dikti 2015 ..................................................................................... 12 BAB II Tahapan Pengembangan Kurikulum .................................................................................. 14 A. Tahap Perancangan Kurikulum ....................................................................................................... 14 1. Menentukan Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran (CP) ..................................14 2. Memilih Bahan Kajian dan Menentukan Bobotnya ......................................................18 3. Menyusun Mata Kuliah dan Menentukan sks nya.........................................................19 B. Tahap Perancangan Pembelajaran................................................................................................. 21 1. Perancangan pembelajaran ...................................................................................................22 2. Proses pembelajaran ................................................................................................................33 3. Ragam pembelajaran pada pendidikan tinggi vokasi ..................................................35 4. Penilaian dan Evaluasi pembelajaran ................................................................................40 C. Tahap evaluasi program pembelajaran........................................................................................ 52 D. Perancangan ulang Kurikulum Vokasi.......................................................................................... 59 E. Dokumen Kurikulum ........................................................................................................................... 61 BAB III Contoh Kurikulum Unggul .................................................................................................... 63 A. Kurikulum Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ............................................... 63 B. Prodi Permesinan (ATMI) ................................................................................................................. 77 C. Kurikulum Unggulan Politeknik CALTEX .................................................................................. 110 D. Kurikulum Teknik Energi Politeknik Bandung ....................................................................... 123 Daftar Pustaka ................................................................................................................................................ 164 Lampiran............................................................................................................................................................ 166 Daftar Istilah .................................................................................................................................................... 166 Pendidikan Tinggi Vokasi | v Daftar Gambar Gambar I.1. Proporsi SDM vs Tingkat Pendidikan ................................................................................... 2 Gambar II-1. Perumusan CPMK dan Sub-CPMK dari CPL .................................................................. 23 Gambar II-2. Skematik Pengertian Pembelajaran Mahasiswa ........................................................ 34 Gambar II-3. Mekanisme Penilaian ............................................................................................................. 49 Gambar II-4. Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran Vokasi ........................................................ 57 Gambar II-5. Tahapan Evaluasi Pembelajaran Vokasi ......................................................................... 57 Gambar II-6. Tahap Evaluasi Pembalajaran Vokasi .............................................................................. 58 Gambar II-7. Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran Vokasi ........................................................ 59 Gambar II-8. Kerangka Kerja Perancangan Ulang Kurikulum Vokasi .......................................... 60 Pendidikan Tinggi Vokasi | vi Daftar Tabel Tabel 1. Sebaran Politeknik Indonesia ...................................................................................................... 9 Tabel 2. Karakteristik Proses Pembelajaran ........................................................................................... 33 Tabel 3. Perbedaan antara Penilaian dan Evaluasi ................................................................................. 40 Tabel 4. Prinsip Penilaian ......................................................................................................................... 41 Tabel 5. Teknik dan Instrumen Penilaian................................................................................................ 42 Tabel 6. Contoh Rubrik Holistik ............................................................................................................... 43 Tabel 7. Contoh Rubrik Deskriptif untuk Penilaian Presentasi Makalah .............................................. 44 Tabel 8. Contoh Skala Persepsi................................................................................................................. 45 Tabel 9. Contoh Penilaian Portofolio ....................................................................................................... 47 Tabel 10. Kategori Penilaian..................................................................................................................... 50 Tabel 11. Predikat Kelulusan.................................................................................................................... 50 Tabel 12. Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif.................................................................................. 52 Pendidikan Tinggi Vokasi | vii BAB I Pendahuluan A. Dasar Pemikiran Pengembangan Kurikulum Pendidikan Vokasi 1. Dasar Hukum Pendidikan Tinggi Vokasi Perguruan tinggi vokasi memiliki peran sangat strategis dalam menyiapkan generasi muda untuk memiliki pengetahuan, keterampilan dan karakter yang unggul sehingga menjadi tenaga kerja yang siap terjun di dunia industri atau usaha bahkan wiraswastawan. Perguruan tinggi vokasi dalam menyelenggarakan pendidikannya berlandaskan kepada regulasi pendidikan Indonesia. Demikian pula, dalammendisain dan mengimplementasikan kurikulumnya perlu memperhatikan ketentuan yang berlaku di Indonesiaagar senantiasa relevan dengan konteks Nasional Indonesia, namun berwawasan global. Dasar hukum Pendidikan Tinggi Vokasi sebagai berikut: a. Undang-Undang Dasar 1945 Bab XIII Pasal 31 tentang Pendidikan dan Kebudayaan b. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam Bab VI pada pasal 15, pasal 19, pasal 20 dan pasal 21 c. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, dalam Bab I pasal 5 dan Bab II pasal 16 d. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi e. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan f. Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia g. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi h. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 13 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2015 – 2019 i. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 15 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2. Pendidikan tinggi vokasi Pada masa awalnya pendidikan tinggi vokasi dimaksudkan untuk menjembatani (interface) Insinyur dan Operator. Pendidikan tinggi vokasi belum secara spesifik menjawab tantangan bangsa yang berkembang saat ini. Pendidikan tinggi vokasi mengambil peran dalam menghasilkan lulusan kompeten dengan kualifikasi yang cocok dengan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia. Pendidikan tinggi vokasi mampu secara tepat mengidentifikasi kebutuhan Pendidikan Tinggi Vokasi | 1 di lingkungannya dan menyiapkan proses pembelajaran yang menjamin lulusannya dapat menjawab tantangan tersebut. Selanjutnya, lulusan pendidikan tinggi vokasi harus meredefinisi peran dalam konstelasi pendidikan tinggi di Indonesia yang saat ini mencakup Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Pendidikan tinggi vokasi, Akademi, dan tambahan baru yakni Akademi Komunitas. Lulusan pendidikan tinggi vokasi di universitas/akademi maupun politeknik seharusnya didorong bukan hanya dapat “bekerja”, karena peran ini sekarang telah diambil alih oleh Akademi Komunitas. Orientasi profil lulusan pendidikan tinggi vokasi perlu dibenahi kembali dan disempurnakan dengan menyertakan postur sebagai “job creator” yang “sadar” dan “faham” akan keunggulan daerahnya. Berikut dapat dilihat ilustrasi korelasi antara capaian pembelajaran dari Pendidikan tinggi vokasi (perguruan tinggi) dengan level kemampuan berproduksi. Gambar I.1. Proporsi SDM vs Tingkat Pendidikan Berdasarkan gambar di atas, secara umum semakin tinggi jenjang pendidikan tenaga kerja berpeluang menghasilkan produk berteknologi tinggi yang added value– nya besar dan memberikan sumbangan pada kemampuan kompetitif bangsa. Pendidikan tinggi vokasi dalam hal ini sangat dituntut untuk dapat mengubah proporsi SDM berpendidikan tinggi yang berkualitas menjadi mayoritas. Lulusan pendidikan tinggi vokasi selain dituntut dapat bekerja dengan kompeten namun harus juga dapat berperan sebagai “agen pejuang kedaulatan” yang memiliki kemampuan entrepreneurial. Pada jenjang pendidikan tinggi vokasi lulusannya juga harus menjadi “trend setter” dalam menjawab berbagai aspek tantangan bangsa. Pendidikan vokasi merupakan Pendidikan Tinggi program diploma yang menyiapkan Mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai Pendidikan Tinggi Vokasi | 2 program sarjana terapan, dan dapat dikembangkan oleh Pemerintah sampai program magister terapan atau program doktor terapan. 3. Pergeseran/Perkembangan Paradigma Perluasan Mandat Doktor (S3) Doktor (S3) Terapan 9 Magister (S2) Magister (S2) Terapan 8 7 Sarjana (S1) Diploma 4 (D4) 6 Diploma 3 (D3) Diploma 2 (D2) Diploma 1 (D1) Sekolah Menegah Atas/ Kejuruan/ Madrasah Alyah 5 4 3 LEVEL KKNI Gambar I.2. Diagram Jenis dan Strata Pendidikan Tinggi dalam Jenjang KKNI Perguruan tinggi penyelenggara pendidikan tinggi vokasi sebagaiamana diatur dalam permenristekdikti 44 tahun 2015, Pasal 59 dapat berbentuk universitas, institute, sekolah tinggi, politeknik, dan akademi. Mandat dan tanggung jawab hak untuk menyelenggarakan program pendidikan sampai pada jenjang S2 terapan dan S3 terapan bisa dilakukan oleh universitas, institute, sekolah tinggi, politeknik. Dengan hak dan kewajiban baru ini, pendidikan tinggi vokasi harus berkembang dari institusi yang berperan pada penyiapan lulusan pada level 5 & 6 Kerangka Kuaifikasi Nasional Indonesia (KKNI), menjadi institusi yang dapat menyelenggarakan program pendidikan sampai level 9 KKNI. Hal ini bukan hanya akan mengubah perangkat operasionalnya, namun secara mendasar juga akan mengubah Visi dan Misi dari pendidikan tinggi vokasi secara keseluruhan. Perluasan mandat tersebut berimplikasi pada beberapa aspek, diantaranya: penyesuaian program pendidikan (program studi), sistem kurikulum, pola dan metode pembelajaran, riset yang diselenggarakan, peran dalam masyarakat, sumber Pendidikan Tinggi Vokasi | 3 daya manusia, sarana dan prasarana. Beberapa aspek dimaksud harus dipersiapkan dengan baik dan menyeluruh oleh penyelenggara pendidikan tinggi vokasi. 4. Rancangan Pendidikan Tinggi Vokasi Gambar ilustrasi berikut akan memberikan kerangka pemahaman dalam mengembangkan model pendidikan tinggi vokasi. Gambar I.3 Rancangan Pendidikan Tinggi Vokasi Ciri khas pendidikan tinggi vokasi memberikan kemampuan aplikatif dan kemampuan inovatif. Pada titik puncaknya, baik pendidikan tinggi vokasi, profesi dan pendidikan akademik memiliki derajad yang sama namun memiliki domain dan peran yang berbeda untuk saling berkomplementer. Jenjang pendidikan vokasi pada program pendidikan Diploma1 (D1), Diploma 2 (D2), Diploma 3 (D3) dan Diploma 4 (D4) merupakan program terminasi sebagai satu program utuh, setiap jenjang diploma akan menghasilkan keahlian atau kompetensi sesuai dengan level pada KKNI. Sedangkan jenjang pendidikan vokasi S2 terapan dan S3 terapan merupakan jenjang pendidikan setelah lulus Diploma4 atau sarjana (S1) terapan Jalur dan jenjang pendidikan D1 dan D2 merupakan pendidikan untuk Akademi Komunitas. Perguruan tinggi Akademi Komunitas menyelenggarakan pendidikan vokasi setingkat Diploma 1 dan Diploma 2 dalam satu atau beberapa cabang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi tertentu yang berbasis keunggulan lokal atau untuk memenuhi kebutuhan khusus. Mahasiswa yang selesai menempuh program pendidikan ini akan mendapat Ahli Pratama dan Ahli Muda. Pendidikan Tinggi Vokasi | 4 Saat ini sedang dikembangakan wacana sistem pendidikan tinggi vokasi pada universitas/institut/sekolah tinggi/politeknik/akademi mengikuti pola sistem kooperatif 3-2-1. Diagram dibawah ini memperlihatkan contoh mekanisme sistem dimaksud. INDUSTRY AND POLYTECHNIC COLLABORATION 3-2 -1 Cooperative System OUTPUT DIPLOMA -3 Semester VI PRODI 1 Semester V PRODI 2 PRODI 3 PRAKTIK INDUSTRI Semester IV Semester III Semester II KULIAH KHUSUS PRODI 1 KULIAH KHUSUS PRODI 2 KULIAH DASAR PRODI 3 KULIAH DASAR PRODI Semester I SMA/SMK/MA INPUT 12 Sumber : Menko PMK Gambar I.4. Diagram Sistem Pendidikan Tinggi Vokasi Pendidikan vokasi memiliki ciri atau kekhasan dan mengutamakan dalam menerapkan aspek-aspek praktis yang didukung oleh teori yang tepat. Hal ini untuk membedakan terhadap pendidikan akademis yang lebih mengutamakan capaian teoritis didukung aspek praktis. Ketepatan komposisi antara praktek dan teori pendukung menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan proses pendidikan pada pendidikan tinggi vokasi. Komposisi praktek lebih dominan dari pada teori menjadi ciri khas pendidikan vokasi. Kuriklum dan pembelajaran menggunakan dual system 3-2-1 untuk jenjang pendidikan D3 masih relevan dan sesuai dalam penerapannya. Mahasiswa, diawal belajar/kuliah diberi kesempatan untuk menempuh pendidikan di kampus selama tiga (3) semester dilanjutkan dengan dua (2) semester magang di industri, dan diakhiri dalam satu (1) semester untuk menyelesaiakan pendidikan di kampus atau di industri. Dalam penyelenggaraan ini pola pendidikan 3-2-1 institusi pendidikan tinggi penyelenggara program vokasi bekerjasama dengan industri yang relevan. Selama magang di industri, mahasiswa yang memiliki kompetensi dapat memperoleh surat keterangan atau sertifikasi kompetensi. Pendidikan tinggi vokasi secara khusus akan dikemukakan pada buku kurikulum pendidikan vokasi ini. Pendidikan Tinggi Vokasi | 5 5. Pengembangan Pendidikan Tinggi Vokasi 3 Gambar I.5. Hubungan Lulusan Perguruan Tinggi dan Jenjang KKNI Dalam pengemebangan kurikulum pendidikan vokasi mata kuliah wajib umum yakni Pancasila, Bahasa Indonesia, Kewarganegaraan dan Agama, harus diajarkan kepada mahasiswa dengan memberikan muatan yang mampu menanamkan karakter unggul untuk mendukung daya saing bangsa. Kemampuan penerapan etika industri diajarkan sebagai bagian pendidikan secara umum (general education) untuk memberikan dasar dan pemahaman tentang kedisiplinan, kualitas kerja profesional, berkomunikasi dan berinteraksi dalam lingkungan kerja juga pemahaman etika profesi dan tahapan kerja serta keselamatan kerja di industri. Selain itu materi wawasan kebangsaan menjadi bagian kurikulum yang diajarkan agar mahasiswa memiliki jiwa nasionalisme dalam membangun kemakmuran dan kejayaan negara. Merujuk Rencana Pengembangan Jangka Panjang Pendidikan Tinggi Indonesia (RPJP-PT), 2011, kondisinya adalah sebagai berikut: a. Indonesia kekurangan tenaga ahli bidang sains dan teknik, b. Peningkatan nilai tambah terhadap sumber daya alam memerlukan penguasaan sains (ilmu pengetahuan alam) dan teknik untuk menghasilkan inovasi produk dan inovasi proses, c. Perpanjangan rantai pasok suatu industri membutuhkan penguasaan sains (ilmu pengetahuan alam), Pendidikan Tinggi Vokasi | 6 d. Sains & teknik sangat diperlukan sebagai driver dan enabler pengembangan industri e. Untuk menghasilkan PDB yang tinggi diperlukan pengembangan jasa berteknologi tinggi, yang memiliki nilai tambah sangat tinggi, f. Indonesia masih tertinggal dalam knowledge economy, yang sangat besar kontribusinya terhadap PDB di masa-masa mendatang, g. Sektor manufaktur, baik teknologi tinggi maupun bukan, masih memberikan nilai tambah yang tinggi sehingga diperlukan untuk peningkatan PDB h. Sektor dengan nilai tambah tinggi masih didominasi sektor-sektor yang terkait erat dengan sains dan teknik Indikator sebagaimana dipaparkan di atas berlaku juga secara spesifik pada institusi pendidikan tinggi vokasi dan politeknik. Pengembangan pendidikan tinggi vokasi di masa mendatang dapat dilakukan secara akurat dan sistematis apabila secara tepat dapat memotret kondisi penyelenggaraan pendidikan vokasi saat ini. Sebagai gambaran saat ini jumlah program studi pendidikan diploma mencapai kurang lebih 5355 yang tersebar baik di universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik dan akademi. Grafik berikut memperlihatkan proporsi jumlah program studi vokasi yang ada saat ini. Jumlah Program Studi Secara Nasional per Mei 2015 Jenjang Jumlah Gambar I.6. Diagram Proporsi Sebaran Program Studi Vokasi Pendidikan Tinggi Vokasi | 7 Dari keseluruhan jumlah prodi vokasi dapat diambil contoh sebaran prodi di politeknik mengikuti institusi penyelenggara nya, grafik pie berikut memperlihatkan proporsi tersebut. Gambar I.7. Diagram Proporsi Politeknik Diagram Pie memperlihatkan proporsi politeknik swasta masih jauh lebih banyak dari politeknik negeri dan politeknik kedinasan. Jumlah total politeknik saat ini (tahun 2015) adalah 262 (Sumber : Forlap DIKTI dan PDPT, 12 Juli 2015). Jumlah institusi di atas akan semakin berlipat jumlahnya jika menyertakan seluruh jenis perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi vokasi. Khusus institusi politeknik, jumlah tersebut di atas sesungguhnya telah melewai target jumlah politeknik sebesar 180 tahun 2009 sebagaimana hasil studi yang dilakukan oleh ADB. Dengan jumlah tersebut, sangat besar peluangnya bagi politeknik untuk dapat berperan meningkatkan kualitas SDM yang mampu mengelola kekayaan sumber daya Indonesia. Jumlah politeknik swasta yang lebih banyak dari politeknik negeri dapat dimaknai positif bahwa keterlibatan masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan politeknik sangat tinggi. Tentunya hal ini menjadi tanggung jawab semua pihak untuk memajukan dan mengembangkan politeknik Indonesia. Secara geografis, sebaran politeknik saat ini cenderung berada di pulau jawa. Tabel berikut memperlihatkan diagram proporsi sebaran politeknik di Indonesia. Daerah timur Indonesia cenderung masih rendah jumlah institusi politekniknya. Tentu fakta ini menjadi tantangan semua pihak untuk memberikan perhatian lebih baik pada area tersebut. Pendidikan Tinggi Vokasi | 8 Tabel 1. Sebaran Politeknik Indonesia Dengan potensi yang dimiliki, berkaitan dengan jumlah dan sebaran geografis dari institusi pendidikan politeknik, maka penting untuk secara tepat menentukan arah secara menyeluruh pengembangan politeknik khususnya dan pendidikan tinggi vokasi umumnya. Pengembangan tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut: Pendidikan Vokasi Politeknik selaras dengan program pengembangan ekonomi nasional Pendidikan Vokasi Politeknik menghasilkan lulusan yang mampu merespon dinamika kebutuhan pasar kerja Pendidikan Vokasi Politeknik mampu menghasilkan karya nyata yang bernilai/berkontribusi ekonomis B. Pengertian yang digunakan dalam panduan a) Pendidikan vokasi (UUPT No.12 tahun 2012 penjelasan pasal 16 ayat 1) adalah pendidikan yang menyiapkan Mahasiswa menjadi profesional dengan keterampilan/kemampuan kerja tinggi. Kurikulum pendidikan vokasi disiapkan bersama dengan Masyarakat profesi dan organisasi profesi yang bertanggung jawab atas mutu layanan profesinya agar memenuhi syarat kompetensi profesinya. Dengan demikian pendidikan vokasi telah mencakup pendidikan profesinya. b) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi pendidikan profesional dalam sejumlahbidang pengetahuan khusus dan berbasis vokasi (penerapan teknologi tepat guna). Kurikulum pada pendidikan tinggi vokasi memiliki ciri khas sebagai berikut: 1. Penyusunan kurikulum melibatkan Asosiasi, Industri, dan Stakeholder yang terkait Pendidikan Tinggi Vokasi | 9 2. Pada isi kurikulum terdiri dari mata kuliah yang menekankan pada kompetensi terapan 3. Pengembangan kurikulum dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasar lapangan pekerjaan dan perkembangan industri 4. Proses penerapan kurikulum pada pembelajaran vokasi dilakukan secara sistem paket c) Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan tinggi setelah pendidikan menengah yang mencakup dan menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu, meliputi program pendidikan diploma 1, diploma 2, diploma 3 dan diploma 4 yang setara dengan program pendidikan akademik strata 1 (program sarjana terapan), program magister terapan, program doktor terapan, dan program profesi, serta program spesialis lulusan pendidikan tinggi vokasi akan mendapatkan gelar vokasi, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. d) Kurikulum Pendidikan Tinggi dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan (UUPT No. 12/2012Pasal 35 ayat 1). e) Kurikulum Pendidikan Tinggi untuk vokasi program sarjana dan program diploma wajib memuat mata kuliah (UUPT No. 12/2012Pasal 35 ayat 1): 1. Agama; 2. Pancasila; 3. Kewarganegaraan; dan 4. Bahasa Indonesia. f) Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu, meliputi program pendidikan diploma 1, diploma 2, diploma 3 dan diploma 4 yang setara dengan program pendidikan akademik strata 1. Lulusan pendidikan tinggi vokasi akan mendapatkan gelar vokasi. g) Program studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan tinggi vokasi agar mahasiswa dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan sasaran kurikulum. h) Mata kuliah atau modul adalah bungkus dari bahan kajian/ materi ajar yang dibangun berdasarkan beberapa pertimbangan saat kurikulum disusun. Mata kuliah dapat dibentuk berdasarkan pertimbangan kemandirian materi sebagai cabang/ ranting/ bahan kajian bidang keilmuan tertentu atau unit keahlian tertentu (parsial), atau pertimbangan pembelajaran terintergrasi dari sekelompok bahan kajian atau sejumlah keahlian (sistem blok) dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan yang dirumuskan dalam kurikulum. Pendidikan Tinggi Vokasi | 10 i) Mata kuliah pada pendidikian vokasi meliputi mata kuliah: (Permenristekdikti 44 pasal 17) 1. Teori 2. Praktikum 3. Workshop 4. Kerja praktek lapangan (On the Job Training) 5. Proyek akhir j) Rencana pembelajaran semester (RPS) suatu mata kuliah adalah rencana proses pembelajaran yang disusun untuk kegiatan pembelajaran selama satu semester guna memenuhi capaian pembelajaran yang dibebankan pada mata kuliah/ modul. Rencana pembelajaran semester atau istilah lain, ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan dan/ atau teknologi dalam program studi. k) Standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Penilaian pembelajaran pada pendidikan tinggi vokasi dilakukan dengan banyak model, diantaranya penilaian langsung, penilaian tertulis, penilaian berbasis hasil, dan lainnya. l) Kertas kerja adalah hasil kajian penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menghasilkan prototype, prosedur baku, desain atau karya seni. m) Laporan akhir dapat berasal dari permasalahan pada saat On The Job Training/ Kerja Praktek Lapangan dengan format yang telah ditetapkan dan lebih diperdalam. Selain itu, laporan dapat juga ditulis sebagai pelengkap Tugas Akhir yang berbentuk Karya Nyata. Laporan menyajikan uraian lengkap jalannya pelaksanaan proyek, status pelaksanaan proyek di lapangan pada saat laporan dibuat, ketercapaian indikator yang telah ditetapkan, hambatan/ masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan proyek dan status penggunaan dana yang dilampiri dengan kuitansi asli, juga evaluasi dampak proyek terhadap peningkatan kapasitas masyarakat dalam bidang vokasi dan peningkatan kualitas di vokasi. n) Laporan tertulis adalah uraian lengkap dari proses persiapan sampai dengan proses akhir yang dituangkan secara tertulis o) Sistem paketmerupakan sistem pembelajaran yang digunakan pada pendidikan vokasi yang sudah dirancang sedemikian hingga, mulai dari semester awal hingga semester akhir secara berurutan sehingga mahasiswa tidak perlu lagi memilih matakuliah secara bebas. Mahasiswa harus menyelesaikan seluruh matakuliah (lulus) dalam satu semester sebelum naik ke semester berikutnya. p) Sistem blok adalah sebuah restrukturisasi jadwal harian untuk membuat unit waktu masing-masing kelas, hingga menghasilkan bobot jumlah pertemuan maupun capaian pembelajaran yang sama/ setara dengan kurikulum yang telah dirancang. Pendidikan Tinggi Vokasi | 11 q) Satuan kredit semester (sks)adalah takaran waktu kegiatan belajar yang di bebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi. C. Kaitan kurikulum dengan SN Dikti 2015 SN Dikti 2015 yang telah ditetapkan oleh pemerintah mengatur seluruh aspek dalam penyelenggaraan perguruan tinggi dimana salah satu aspek terpentingnya adalah dalam pengembangn kurikulum. Seluruh jenis institusi pedidikan tinggi tidak terkecuali Politeknik secara khusus dan semua penyelenggara pendidikan vokasi secara umum harus mengikuti standar yang telah ditetapkan tersebut. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) meliputi standar kompetensi lulusan; standar isi pembelajaran; standar proses pembelajaran; standar penilaian pembelajaran; standar dosen dan tenaga kependidikan; standar sarana dan prasarana pembelajaran; standar pengelolaan pembelajaran; dan standar pembiayaan pembelajaran. Merujuk pada Pasal 5 Ayat 2 dan Bagaian Tiga tentang Standar Isi Pembelajaran, kurikulum pendidikan vokasi harus mampu menciptakan suasana belajar bagi mahasiswa untuk menguasai pengetahuan, ketrampilan dan sikap tertentu sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang dinyatakan dalam Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL). Pendidikan Tinggi Vokasi | 12 Gambar I-8. Kurikulum dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi Capaian pembelajaran lulusan pendidikan vokasi dirumuskan berdasarkan SNDikti dan diskriptor KKNI sesuai dengan jenjang program studi nya. CPL terdiri dari ranah sikap dan ketrampilan umum yang mengacu pada SN-Dikti, sedangkan ranah ketrampilan khusus dan pengetahuan mengacu pada diskriptor KKNI sesuai dengan jenjangnya sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 5 Ayat 3. Pendidikan Tinggi Vokasi | 13 BAB II Tahapan Pengembangan Kurikulum A. Tahap Perancangan Kurikulum Tahapan penyusunan kurikulum pada pendidikan akademik, vokasi, maupun profesi secara prinsip tidak berbeda. Kekhasan kurikulum dari ketiga jenis pendidikan tinggi tersebut terletak pada substansi atau isi dari setiap tahapannya. Tahap penyusunan KPT mencakup : 1. Menentukan Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran (CP) 2. Memilih dan merangkai Bahan Kajian 3. Menyusun Mata Kuliah, Struktur Kurikulum, dan menentukan SKS 4. Menyusun Rencana Pembelajaran Secara umum diagram alir penyusunan KPT adalah sebagai berikut : Telaah Keprofesian dan Kebutuhan Masyarakat Keahlian dan dunia Profesional Tahap inventarisasi informasi dan formulasi kevokasian, melibatkan Asosiasi profesi, stake holder, PT, maupun Prodisejenis ↓ PROFIL LULUSAN Capaian Pembelajaran (CP) Bagian kritis dimana peran lulusan ditentukan dan sesuai kekhasan vokasi, level kualifikasi KKNI, dan SNDIKTI ↓ Pemilihan & Bobot Bahan Kajian Cocok dan mendukung kekhasan vokasi maupun Kedalaman dan Cakupan penguasaan materi ↓ Membentuk Matakuliah dan sks Merangkai Struktur Kurikulum Merujuk pada SN DIKTI untuk sks dan rangkaian/urutan penguasaan kajian ↓ Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Memilih strategi yang tepat dan mendeskripsikan indikator kelulusan Diagam alir di atas merupakan langkah minimum penyusunan kurikulum, setiap pengembang kurikulum dapat menambahkan langkah lain sesuai dengan tujuan masing-masing sejauh masih dalam koridor. Sangat disarankan selama proses penyusunan melibatkan seluruh staf di program studi beserta perwakilian stake holder untuk menjamin konvergensi konstruksi dari kurikulum program studi dengan ciri dan kekhasan vokasi yang dominan. 1. Menentukan Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran (CP) a) Menentukan Profil Lulusan Tidak ada kurikulum tanpa profil lulusan. Pernyataan profil lulusan merupakan buktiakuntabilitas akademik program studi. Ciri dan kekhasan lulusan pendidikan tinggi vokasi harus nampak pada profil lulusan. Pendidikan Tinggi Vokasi | 14 Profil lulusan menjadi pembeda program studi satu terhadap program studi lainnya. Pernyataan profil lulusan merupakan kata benda. Sebab utama adanya program studi PROFIL LULUSAN ← Apasajakah peran lulusan program studi atau fungsinya di masyarakat setelah lulus ? ↓ Spesifikasi utama program studi CP = CAPAIAN PEMBELAJARAN ← Apasajakah yang dapat/mampu dilakukan sesuai profil? Harus sesuai KKNI, SNPT, dan memiliki kekhasan vokasi Langkah menyusun Profil Lulusan : a. Lakukan studi pelacakan (tracer study) kepada pengguna potensial (dunia kerja, industri, profesi dan bidang lain yang memerlukan penerapan keahlian) yang sesuai dengan bidang studi, ajukan pertanyaan berikut : “berperan sebagai apa sajakah lulusan program studi setelah selesai pendidikan? “. Jawaban dari pertanyaan ini menunjukkan “sinyal kebutuhan pasar” atau market signal sekaligus memberikan indikasi kekhasan vokasi. b. Identifikasi peran lulusan berdasarkan tujuan diselenggarakannya program studi sesuai dengan Visi dan Misi institusi. Lulusan juga harus dapat mengambil peran dalam mengembangkan potensi sumberdaya yang ada di Indonesia secara nyata. c. Lakukan kesepakatan dengan program studi yang sama yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi lain sehingga ada penciri kevokasian generik dari program studi. d. Pernyataan profil tidak boleh keluar dari bidang kevokasian/keahlian program studinya. Contoh: Program Studi Teknik Mesin tidak boleh memiliki profil lulusan sebagai Medical Representativewalaupun seandainya data hasil tracer studi ada sebagian yang menyatakannya. e. Profil merupakan peran dan fungsi lulusan, bukan jabatan ataupun jenis pekerjaan, namun dengan mengidentifikasi jenis pekerjaan dan jabatan dapat membantu menentukan profil lulusan. Dalam beberapa kasus khusus, pernyataan profil lulusan dapat dinyatakan lebih deskriptif seperti contoh pada profil lulusan program studi Analis Kesehatan D3 berikut : Nomor 1. 2. 3. 4. 5. Profil Lulusan Program Studi Analis Kesehatan D3 Teknisi flebotomi Teknisi laboratorium medik Verifikator proses pemeriksaan laboratorium medik Pelaksana promosi pelayanan laboratorium medik Asisten peneliti Pendidikan Tinggi Vokasi | 15 Disarankan untuk menyertakan deskripsi dari setiap pernyataan profil lulusan. Deskripsi ini akan sangat membantu dalam melaksanakan tahap pengembangan kurikulum berikutnya. Misalnya dalam menentukan CP ( Capaian Pembelajaran) Profil Lulusan Program Studi Analis Kesehatan D3 Nomor Profil Lulusan Deskripsi Profil 1. Teknisi flebotomi Ahli Madya Teknologi Laboratorium Medik dalam pengambilan spesimen darah, penanganan cairan dan jaringan tubuh manusia untuk menegakkan diagnosa klinis 2. Teknisi laboratorium Ahli Madya Teknologi Laboratorium Medik medik dalam pemeriksaan darah dan cairan tubuh serta bertanggung jawab terhadap kualitas hasil pemeriksaan di laboratorium medik 3. Verifikator proses Pembukti (Verifikator) kesesuaian proses pemeriksaan dengan standar dalam pemeriksaan di laboratorium medik laboratorium medik 4. Pelaksana promosi pelaku penyampaian informasi pelayanan pelayanan laboratorium laboratorium medik melalui komunikasi medik secara efektif baik interpersonal maupun profesional terhadap pasien, teman sejawat, klinisi dan masyarakat 5. Asisten peneliti Pembantu (Asisten) proses penelitian dasar dan terapan di bidang laboratorium medik b) Merumuskan Capaian Pembelajaran Sebab adanya studi utama program PROFIL LULUSAN ↓ Spesifikasi utama CP = CAPAIAN program studi PEMBELAJARAN Apasajakah peran lulusan program studi? atau apa fungsinya di masyarakat setelah lulus? ← Apasajakah yang dapat/mampu dilakukan sesuai profil? Harus sesuai KKNI dan SNDIKTI ↗ Rujukan untuk menyusun CP adalah KKNI dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Format CP terdiri dari empat unsur. Menurut KKNI mencakup : Sikap/perilaku, Kemampuan bekerja atau berkarya, Pengetahuan yang mendukung kemampuan, dan Tanggung jawab/Hak/Wewenang. Menurut SN DIKTI mencakup : Sikap, Keterampilan Umum, Keterampilan Khusus, dan Pengetahuan. Pendidikan Tinggi Vokasi | 16 Alur Menyusun Deskripsi CP Ada beragam cara untuk menyusun CP, berikut adalah alur yang dapat dijadikan model. → PROFIL LULUSAN (Beserta Deskripsinya) Unsur Sikap pada SN ← DIKTI Keterampilan Umum SN ← Keterampilan dari KKNI Khusus ← Pengetahuan merujuk ← → DIKTI → → KKNI Tambahkan sesuai dengan keunggulan/kekhasan Prodi Tambahkan sesuai dengan keunggulan/kekhasan Prodi Gunakan indikator jenjang sebagai rujukan Deskripsi CP Gunakan indikator jenjang sebagai rujukan Deskripsi CP a. Deskrisi CP unsur Sikap dan Keterampilan Umum diambil dari dari SN DIKTI bagian lampiran sesuai dengan jenjang program studi. Deskripsi yang tertera pada lampiran tersebut merupakan standar minimal dan dapat dikembangkan maupun ditambah deskripsi capaian lain atau baru sesuai dengan keunggulan dan kekhasan program studi (termasuk unsur tanggung dan hak). b. Unsur Ketrampilan Khusus dan Pengetahuan dapat merujuk pada Deskriptor KKNI unsur Kemampuan dan Pengetahuan sesuai dengan jenjangnya. Misal : Jenjang D4 dan D3 sesuai dengan jenjang 6 dan 5 pada KKNI. c. Gunakan profil dengan deskripsinya untuk menurunkan CP. Ajukan pertanyaan “ agar dapat berperan seperti pernyatan dalam profil tersebut, kemampuan dan pengetahuan apa yang harus dicapai dan dikuasai?” jawabannya bisa hanya satu atau lebih. Menurunkan CP dan Uraiannya Profil lulusan Program Studi Analis Kesehatan D3 yang telah dilengkapi dengan uraiannya di atas, selanjutnya dibuat CP dan uraiannya dengan mengurutkan dari deskripsi profil, deskripsi KKNI, dan hasil CP spesifik program studi. CP dan uraiannya pada Program Studi D3 Analis Kesehatan PROFIL + DESKRIPSI DESKRIPSI GENERIK URAIAN CP PRODI D3 KKNI LEVEL 5 Teknisi Flebotomi Mampu menyelesaikan Mampu melakukan Ahli Madya Teknologi pekerjaan berlingkup luas, pengambilan spesimen Laboratorium Medik memilih metode yang darah, penanganan cairan dalam pengambilan sesuai dari beragam dan jaringan tubuh sesuai spesimen darah, pilihan yang sudah prosedur standar, aman penanganan cairan dan maupun belum baku dan nyaman untuk Pendidikan Tinggi Vokasi | 17 jaringan tubuh manusia dengan menganalisis data, untuk menegakkan serta mampu menunjukkan diagnosa klinis kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural Teknisi Laboratorium Medik Ahli Madya Teknologi Laboratorium Medik dalam pemeriksaan darah dan cairan tubuh serta bertanggung jawab terhadap kualitas hasil pemeriksaan di laboratorium medik ….Profil lainnya..! mendapatkan spesimen yang refresentatif untuk pemeriksaan laboratorium. --- rujukan dari SNDIKTI Menguasai anatomi tubuh manusia, sistem sirkulasi dan hemostasis, teknik pengambilan darah vena dan kapiler, flebotomi khusus dan keadaan sulit, komplikasi, penanganan pasien akibat tindakan flebotomi, sistem dokumentasi dan penanganan spesimen, quality assurance, serta komunikasi dan patient safety. Tidak ditampilkan… Tidak ditampilkan… Tidak ditampilkan… Tidak ditampilkan… Tidak ditampilkan… Tidak ditampilkan… Tidak ditampilkan… … dan seterusnya.. … dan seterusnya.. Format penulisan CP seperti pada table di atas akan memudahkan dalam menurunkan Bahan Kajian pada proses pengembangan kurikulum selanjutnya. 2. Memilih Bahan Kajian dan Menentukan Bobotnya ↓ Pemilihan & Bobot Bahan Kajian Mempertimbangkan Kedalaman dan Cakupan penguasaan materi ↓ Memilih bahan kajian dapat ditelursuri dengan mengajukan pertanyaan : “untuk dapat menguasai semua unsur dalam Capaian Pembelajaran, bahan kajian apa saja (keluasan) yang perlu dipelajari dan seberapa dalam (kedalaman) tingkat penguasaannya ?” Pendidikan Tinggi Vokasi | 18 Bahan kajian dapat diambil (bersumber) dari bidang keahlian penyusun program studi. Tabel berikut umumnya dipergunakan untuk membantu membuat peta (mapping) bahan kajian terhadap CP. DESKRIPSI CP Sikap Keterampilan Umum Keterampilan Khusus Pengetahuan BASIS ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN SENI PROGRAM STUDI Utama Pendukung Penciri Lainnya BK1 BK2 BK3 BK5 BK4 BK6 Tabel diatas adalah ilustrasi, masing masing program studi akan memiliki pola yang spesifik sesuai dengan profil masing-masing. Tanda blok memperlihatkan interseksi atau titik temu yang menggambarkan bahan kajian (BK) yang harus diberikan untuk mencapai unsur CP tertentu dengan mengambil bahan merujuk pada basis IPTEKS penyusun program studi. Sebagai contoh, BK 3 adalah bahan kajian yang harus dipilih dari IPTEKS Utama untuk mendukung tercapainya unsur Keterampilan Khusus deskripsi CP program studi di tertentu. Jumlah area yang diblok menunjukkan keluasan bahan kajian yang mendukung penguasaan CP tertentu. Setiap blok juga mengandung informasi, berapa dalam topik tersebut dipelajari sehingga unsur CP yang didukungnya dapat tercapai. Mengasosiasikan kedalaman bahan kajian dengan taksonomi Bloom dapat mempermudah memperkirakan kedalaman relatif penguasaan bahan kajian untuk unsur CP tertentu. Misalkan, BK2 dipelajari sedalam mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuannya untuk menyelesaiakan problem tertentu. Penguasaa bahan kajian sampai tahap mengaplikasikan akan setara dengan application pada aspek Kognitif taksonomi Bloom. Jika dibuat bobot relatif (sebagai alat bantu) know = 1, understand = 2, dan application = 3, dan seterusnya, maka BK2 berbobot 3. Bahan kajian selanjutnya harus disampaikan oleh seorang dosen kepada mahasiswa melalui matakuliah tertentu. 3. Menyusun Mata Kuliah dan Menentukan sks nya Mata kuliah adalah wadah dari satu atau lebih bahan kajian. Atau dengan kata lain, mata kuliah adalah konsekuensi adanya bahan kajian yang harus dipelajari oleh mahasiswa dan harus disampaikan oleh seorang dosen. Pendidikan Tinggi Vokasi | 19 Mata kuliah selanjutnya menjadi unsur penting yang menjadi satuan terkecil transaksi belajar (satuan kredit, atau modul) mahasiswa yang dilayani oleh institusi pendidikan tinggi vokasi untuk diukur ketercapaiannya. ↓ Membentuk Matakuliah dan sks Merangkai Struktur Kurikulum Merujuk pada SN DIKTI untuk sks dan rangkaian/urutan penguasaan kajian ↓ Pola penentuan matakuliah dilakukan dengan memberi nama kelompok bahan kajian yang setara, sejenis, atau mengikuti kaidah tertentu sesuai dengan kesepakatan program studi. Nama matakuliah menyesuaikan dengan penamaan yang lazim dalam program studi sejenis baik yang ada di Indonesia ataupun di Negara lain untuk menjamin kompatibilitas. Berikut adalah contoh pengelompokan bahan kajian untuk menyusun matakuliah. DESKRIPSI CP Sikap Keterampilan Umum Keterampilan Khusus Pengetahuan BASIS ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN SENI PROGRAM STUDI Utama Pendukung Penciri Lainnya BK1 MK1 MK2 BK2 BK3 MK3 BK5 BK4 MK4 BK6 Catatan : Setiap satu bahan kajian (BK) hanya dapat masuk dalam satu mata kuliah (MK) Satu mata kuliah (MK) dapat berisi satu bahan atau lebih bahan kajian (BK) Setiap BK diberi bobot seuai dengan kedalaman materi yang disampaikan untuk mencapai CP yang didukungnya. Bobot bahan kajian dapat menggunakan tingkat kedalaman pembelajaran pada taksonomi Bloom atau parameter ukur lain yang disepakati. MATA (MK) MK1 MK2 MK3 MK4 KULIAH BAHAN (BK) BK1 BK3 BK5 BK2 BK4 BK6 KAJIAN BOBOT (Bb) Bb1 Bb3 Bb5 Bb2 Bb4 Bb6 BK BOBOT MK (Bm) Bm1 = Bb1 Bm2 = Bb3 + Bb5 Bm3 = Bb2 + Bb4 Bm4 = Bb6 Tabel di atas memperlihatkan hubungan antara mata kuliah (MK) dengan bahan kajian (BK) sekaligus memperlihatkan bobot dari mata kuliah tersebut. Pendidikan Tinggi Vokasi | 20 Besarnya sks setiap mata kuliah dihitung dengan membagi bobot mata kuliah dibagi dengan jumlah bobot dari seluruh matakuliah kemudian dikalikan dengan total sks yang wajib ditempuh dalam satu siklus studi pada program studi. sks MK = (jumlah bobot setiap MK atau Bm)/(jumlah total bobot seluruh BK) x total sks seluruh mata kuliah program studi. Bobot berguna untuk mengukur seberapa dalam bahan kajian pada mata kuliah tersebut dikuasai oleh pembelajar (mahasiswa). Bobot juga menjadi komponen utama dalam menentukan sks setiap mata kuliah. Berikut diperlihatkan menghitung sks dengan menggunakan bobot pada mata kuliah. Contoh: Jika untuk menyelesaikan seluruh mata kuliah pada tabel berikut adalah 16 sks, maka tabel sks dapat diisi dengan formula bobot MK dibagi total bobot dikalikan total sks yang harus ditempuh. Mata Kuliah Bobot MK Sks (Bm) (26/118) x 15 = 3,30 = MK1 Flebotomi 26 3 (20/118) x 15 = 2,54 = MK2 Komunikasi 20 3 MK3 Anatomi Fisiologi 15 (15/118) x 15 = 1,9 = 2 (35/118) x 15 = 4,45 = MK4 Patofisiologi 35 4 MK5 Manajemen Lab. (22/118) x 15 = 2,79 = 22 3 Total 118 15 Cara menurunkan mata kuliah dengan sks seperti alur di atas hanyalah satu cara, banyak cara lain yang dapat dipilih oleh pengembang kurikulum. Dipersilahkan untuk mengeksplorasi cara lain yang dianggap lebih mudah dan akuntabel. B. Tahap Perancangan Pembelajaran Tahapan perancangan pembelajaran dilakukan secara sistematis, logis dan terukur agar dapat menjamin tercapainya capaian pembelajaran lulusan (CPL) (Dick, Carey, & Carey, 2014; Suparman, 2012). Adapun tahapan perancangan pembelajaran tersebut dilakukan dalam tahapan sebagai berikut: Mengidentifikasi CPL yang dibebankan pada matakuliah; Merumuskan capaian pembelajaran mata kuliah (CP-MK) yang bersifat spesifik terhadap mata kuliah berdasarkan CPL yang dibebankan pada MK tersebut; Pendidikan Tinggi Vokasi | 21 Merumuskan sub-CP-MK yang merupakan kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran, dan dirumuskan berdasarkan CP-MK; Analisis pembelajaran (analisis kemampuan tiap tahapan belajar); Menentukan indikator dan kreteria pencapaian kemampuan akhir tiap tahapan belajar; Mengembangkan instrumen penilaian pembelajaran berdasarkan indikator pencapaian kemampuan akhir tiap tahapan belajar; Memilih dan mengembangkan model/metoda/strategi pembelajaran; Mengembangkan materi pembelajaran; Mengembangkan dan melakukan dan evaluasi pembelajaran. 1. Perancangan pembelajaran a) Merumuskan Capaian Pembelajaran pada Mata Kuliah Perancangan pembelajaran dipandang sebagai perancangan sebuah sistem pembelajaran yang terdiri dari beberapa elemen, diantaranya: mahasiswa, dosen, metoda pembelajaran, fasilitas belajar, materi pembelajaran, dan lain-lain yang saling berhubungan dan terorganisir untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Perancangan rencana pembelajaran harus mengacu pada capaian pembelajaran yang telah dibebankan pada matakuliah dan bahan kajian yang dipilih. Tahapan perancangan pembelajaran dilakukan secara sistematis, logis dan terukur agar dapat menjamin tercapainya capaian pembelajaran lulusan (CPL). CPL pada umum nya belum bersifat spesifik terhadap matakuliah, oleh karena itu CPL yang dibebankan pada mata kuliah perlu dijabarkan dalam capaian pembelajaran matakuliah (CPMK) (courses learning outcomes) dan Sub Capaian Pembelajaran Mata kuliah (sub-CPMK) sebagai kemampuan akhir tiap tahapan belajar (leasson learning outcomes) (Bin, 2015). Secara skematik penjabaran CPL menjadi CPMK dan Sub-CPMK dapat dilihat pada diagram berikut: Pendidikan Tinggi Vokasi | 22 Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yg dibebankan pada MK Beberapa item CPL yang terdiri dari ranah sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus, dan pengetahuan yang dibebankan pada suatu mata kuliah. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) CPMK (Courses Learning Outcomes) adalah capaian pembelajaran yang bersifat spesifik terhadap mata kuliah mencakup aspek sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus dan pengetahuan yg dirumuskan berdasarkan beberapa CPL yang dibebankan pada matakuliah. Sub Capaian Pembeljaran Mata Kuliah (Sub-CPMK) Sub-CPMK (Lesson learning outcomes) adalah merupakan penjabaran dari setiap CP-MK, bersifat dapat diukur dan/atau diamati dan merupakan kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran. Gambar II-1. Perumusan CPMK dan Sub-CPMK dari CPL Proses perumusan capaian pembelajaran yang dimulai dari capaian pembelajaran lulusan, capaian pembelajaran mata kuliah dan sub capaian pembelajaran mata kuliah bersifat menjabarkan (in line), makin spesifik, dapat diukur dan diamati sampai pada tahapan kemampuan akhir mahasiswa pada setiap mata kuliah atau kelompok mata kuliah, sedangkan dalam proses pembelajaran pada setiap mata kuliah atau kelompok mata kuliah pencapaian kemampuan akhir tiap tahapan belajar harus berkonstribusi pada pencapaian capaian pembelajaran lulusan (CPL), dan juga harus berkonstribusi pada pencapaian misi program studi/jurusan/departemen, fakultas (jika ada) dan visimisi perguruan tinggi. b) Menyusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Salah satu hasil dari perancangan pembelajaran berupa dokumen rencana pembelajaran semester (RPS). RPS merupakan salah satu dari perangkat pembelajaran, perangkat pembalajaran yang lain diantaranya adalah instrument penilaian, monitoring proses pembelajaran, rencana tugas, bahan ajar, dan lainlain. Sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi pasal 12, RPS paling sedikit memuat: a) nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu; b) capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah; Pendidikan Tinggi Vokasi | 23 c) kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan; d) bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai; e) metode pembelajaran; f) waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran; g) pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester; h) kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan i) daftar referensi yang digunakan. Satiap unsur RPS dalam ketentuan diatas, mengandung pengertian sebagai berikut: a) Nama program studi Seharusnya sesuai dengan yang tercantum dalam ijin pembukaan/pendirian/operasional program studi yang dikeluarkan oleh Kementerian. b) Nama dan kode, semester, sks mata kuliah/modul Harus sesuai dengan rancangan kurikulum yang dijalankan. c) Nama dosen pengampu Dapat diisi lebih dari satu orang bila pembelajaran dilakukan oleh suatu tim pengampu (Team teaching), atau kelas parallel. d) Capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah CPL yang tertulis dalam RPS merupakan sejumlah capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah ini, yang bisa terdiri dari unsur sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus, dan pengetahuan. Rumusan capaian pembelajaran lulusan yang telah dirumuskan dalam dokumen kurikulum dapat dibebankan kepada beberapa mata kuliah, sehingga CPLyang dibebankan kepada suatu mata kuliah merupakan bagian dari usaha untuk memberi kemampuan yang mengarah pada pemenuhan CPL. e) Kemampuan akhir yang direncanakan di setiap tahapan pembelajaran Merupakan kemampuan tiap tahap pembelajaran yang diharapkan mampu berkontribusi pada pemenuhan CPLyang dibebankan, atau merupakan jabaran dari CP yang dirancang untuk pemenuhan sebagian dari CP lulusan. f) Materi Pembelajaran Adalah materi pembelajaran yang terkait dengan kemampuan akhir yang hendak dicapai. Deskripsi materi pembelajaran dapat disajikan secara lebih lengkap dalam sebuah buku ajar atau modul atau buku teks yang dapat Pendidikan Tinggi Vokasi | 24 diletakkan dalam suatu laman sehingga mahasiswa peserta mata kuliah ini dapat mengakses dengan mudah. Materi pembelajaran ini merupakan uraian dari bahan kajian bidang keilmuan (IPTEKS) yang dipelajari dan dikembangkan oleh dosen atau kelompok dosen program studi. Materi pembelajaran dalam suatu mata kuliah dapat berisi bahan kajian dengan berbagai cabang/ranting/bagian dari bidang keilmuan atau bidang keahlian, tergantung konsep bentuk mata kuliah atau modul yang dirancang dalam kurikulum. Bila mata kuliah disusun berdasarkan satu bidang keilmuan maka materi pembelajaran lebih difokuskan (secara parsial) pada pendalaman bidang keilmuan tersebut, tetapi apabila mata kuliah tersebut disusun secara terintergrasi (dalam bentuk modul atau blok) maka materi pembelajaran dapat berisi kajian yang diambil dari beberapa cabang/ranting/bagian bidang keilmuan/keahlian dengan tujuan mahasiswa dapat mempelajari secara terintergrasi keterkaitan beberapa bidang keilmuan atau bidang keahlian. Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran mengacu pada CPL yang dirumuskan dalam kurikulum. g) Metode pembelajaran Penetapan metode pembelajaran didasarkan pada keniscayaan bahwa kemampuan yang diharapkan telah ditetapkan dalam suatu tahap pembelajaran akan tercapai dengan metode/model pembelajaran yang dipilih. Metode / model pembelajaran bisa berupa: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Setiap mata kuliah dapat menggunakan satu atau gabungan dari beberapa metode pembelajaran. h) Waktu Waktu merupakan takaran waktu sesuai dengan beban belajar mahasiswa dan menunjukan kapan suatu kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Waktu dalam satu semester yakni mulai minggu ke 1 sampai ke 16 (bisa 1/2/3/4 mingguan) dan waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap kegiatan pembelajaran. Penetapan lama waktu di setiap tahap pembelajaran didasarkan pada perkiraan bahwa dalam jangka waktu yang disediakan ratarata mahasiswa dapat mencapai kemampuan yang telah ditetapkan melalui pengalaman belajar yang dirancang pada tahap pembelajaran tersebut. i) Pengalaman belajar mahasiswa Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester, adalah bentuk kegiatan belajar mahasiswa yang dipilih agar mahasiswa mampu mencapai kemampuan yang diharapkan di setiap tahapan pembelajaran. Proses ini termasuk di dalamnya kegiatan asesmen proses dan hasil belajar mahasiswa. Pendidikan Tinggi Vokasi | 25 j) Kriteria, indikator, dan bobot penilaian Penilaian mencakup prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi. Kriteria menunjuk pada standar keberhasilan mahasiswa dalam sebuah tahapan pembelajaran, sedangkan indikator merupakan unsur-unsur yang menunjukkan kualitas kinerja mahasiswa. Bobot penilaian merupakan ukuran dalam prosen (%) yang menunjukkan prosentase keberhasilan satu tahap penilaianterhadap nilai keberhasilan keseluruhan dalam mata kuliah. RPS dapat disusun dalam bentuk tabel seperti contoh pada 8. k) Daftar referensi Berisi buku atau bentuk lain nya yang dapat digunakan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran mata kuliah. Sedangkan format RPS dalam bentuk tabulasi, pada dasarnya dapat dikembangkan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perguruan tinggi masing-masing. Pendidikan Tinggi Vokasi | 26 c) Contoh RPS Berikut adalah contoh RPS mata kuliah Pembangkit Listrik Tenaga Alternatif (PLT Alt) dengan bobot 3 sks. Contoh tersebut lengkap untuk kegiatan belajar 2 minggu. Pada prinsip nya masing-masing perguruan tinggi dapat mengembangkan RPS nya dalam bentuk tabulasi yang berbeda, namun yang perlu diperhatikan adalah RPS tersebut harus mengandung minimal item-item sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi pasal 12 yang dijelaskan pada bagian b) di atas. RPS (Rencana Pembelajaran Semester) Nama Mata Kuliah Kode MK Semester Bobot Jurusan Prodi Dosen Pengampu : Pembangkit Listrik Tenaga Alternatif (PLT Alt) : JTKE7763 :5 : 3 sks : Teknik Konversi Energi : D-III Konversi : S Paryanto Capaian Pembelajaran Lulusan yang dibebankan : 1. Dapat menggunakan matematika terapan maupun pengetahuan yang sesuai dan prinsip rekayasa dalam membuat rancangan sederhana sistem pembangkit listrik menggunakan sumber energi alternative atau terbarukan. 2. Bertanggung jawab dan dapat melaksanakan kode etik profesi sebagai konsekwensi dari kemampuan menghasilkan rancangan dan pembuatan PLT Alternatif; 3. Mampu menggunakan perangkat dan peralatan maupun komponen power elektronik, peralatan konversi energi primer, sistem prime mover, control dan manajemen daya dan juga peralatan pendukung untuk membuat dan mengoperasikan PLT Alternatif. Pendidikan Tinggi Vokasi | 27 4. Menguasai prinsip dan teknik perancangan rekayasa meliputi sumber-sumber energi terbarukan dan alternative, sifat dan karakteristik energi altenatif, parameter dan variabel keenergian, optimalisasi dan efesiensi sistem, pemilihan komponen sistem konversi energi, manajemen energi, dan dilengkapi dengan pemahaman aspek sosio ekonomi maupun lingkungan; 5. Menguasai prinsip survey ,pengujian, dokumentasi dan perhitungan, juga dapat melakukan simulasi menggunakan perangkat lunak ataupun tool bantu uji yang umum maupun yang terbaru dan menyajikannya dalam laporan atau dokumentasi yang konvergen (terbaca, padat informasi dan data, sekaligus bermakna); Hasil Belajar Mata Kuliah Yang Diharapkan : Mahasiswa memiliki kemampuan mengidentifikasi potensi energi terbarukan/ alternatif yang berpeluang untuk dikonversikan ke energi listrik dengan meninjau kemampuan produksi dan pengaruh terhadap lingkungan. Dalam melakukan perencanaan dan perancangan sistem konversi energi primer ke energi listrik, mahasiswa mampu memilih teknik/cara yang paling efesien dengan membuat perbandingan terhadap sistem setera yang telah ada. Mahasiswa juga dapat memilih komponen konversi yang paling sesuai/tepat berdasarkan perhitungan matematik yang didukung oleh rumus konversi energi yang telah terbukti. Mahasiswa juga mampu menjelaskan konsep teoritis dari PLT alternative secara umum maupun secara spesifik untuk setiap jenis sumber energi yang dipelajari. Penjelasan tersebut dapat disampaikan secara lisan dan juga tertulis dalam dokumen yang sistematis sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah. Tabel RPS Mi ng gu ke 1 1 Kemampu an Akhir Yang Diharapka n 2 Memahami sifat dan karakteristi Bahan Kajian Pengalaman Bentuk (Materi Waktu Belajar Pembelajaran Pembelaja Mahasiswa ran) 3 4 6 7 Potensi Tatap muka dalam 3 x 50’ Menginternalisasi energi kelas: menit pengetahuan alternatif tentang sifat dan Kriteria Penilaian dan Indikator Kelulusan Kriteria Penilaian Indikator 8 Keaktifan dalam kelas khususnya Kuantitatif : Bobo t 9 5% Referen si 10 1,2,3 Pendidikan Tinggi Vokasi | 28 k sumber energi alternatif/t erbarukan dan dapat mengidenti fikasi potensi sumber serta mengetahu i cara mengoploit asi-nya (C2,P3,A3) ; Conceptua l dan terbarukan Ceramah; berdiskusi kelompok Penugasan terstruktur: diskusi dan memberikan ilustrasi / contoh kasus, merangkum poin penting dalam peta informasi, presentasi hasil diskusi; Mandiri : Mencari informasi dari referensi yang berkaitan dengan bahan kajian untuk merekonstruksi pengetahuan dalam mencapai hasil belajar(Tugas 1) 3 x 60’ menit 3 x 60’ menit karakterisitik sumber energi alternatif/ terbarukan berdasarkan pemahaman pengetahuan awal dengan informasi actual. Menyempaikan pendapat dan memberikan jawaban relevan dalam diskusi. Memposisikan secara aktif dalam diskusi kelompok serta menghargai ragam pendapat lain dn meletakkannya dalam kebenaran ilmiah. dalam menyampaikan pendapat tentang manfaat, potensi, sifat dan karakteristik energi alternatif. Peran dan keterlibatan dalam diskusi mencakup presentasi dan menjawab pertanyaan. Jumlah bahasan dan jawaban tentang manfaat, potensi, sifat dan karakteristi k energi alternatif yang dapat disebutkan secara tepat. Variasi dan keluasan dari referensi yang dipergunak an Kualitatif : Pendidikan Tinggi Vokasi | 29 Mendapatkan cara efektif dalam mencari referensi berkaitan dengan potensi energi alternatif baik local atau nasional dan merangkum menjadi bahan diskusi yang konvergen. Relevansi dan kebaruan dari referensi/ba han yang diperoleh/di ergunakan sebagai rujukan diskusi Instrumen : Rubrik deskriptif. 2 Memahami karakteristi k dan method konversi energi alternatif/t erbarukan dan dapat membuat Karaktersit ik dan metoda konversi energi terbarukan Tatap muka dalam kelas: Ceramah; berdiskusi kelompok Penugasan terstruktur: 3 x 50’ menit 3 x 60’ menit Menginternalisasi pengetahuan tentang karakterisitik dan method konversi energi alternatif/ terbarukan melalui model ataupun contoh yang telah ada maupun trend Keaktifan dalam kelas khususnya dalam menyampaikan pendapat tentang Kejelasan dalam menyampa ikan pendapat, bertanya, dan menjawab. Interaksi kooperatif dalam diskusi. Dan kebaruan maupun relevansi referensi yang dipergunak an. Kuantitatif : Jumlah bahasan dan jawaban tentang method Pendidikan Tinggi Vokasi | 30 sketsa diagram blok komponen rancangan sistem konveri umum (C2,P3,A3) ; Conceptua l diskusi kelompok contoh kasus pada sistem konversi energi alternatif yang telah ada saat ini, membahas kelemahan dan keunggulannya maupun untung dan ruginya; Mandiri : Memperoleh referensi untuk mendapat kan informasi terbaru maupun yang telah proven dari dasar sistem energi alternatif/terbaruk an (Tugas 1) masa depan sesuai informasi actual. 3 x 60’ menit Menyempaikan pendapat dan memberikan jawaban relevan dalam diskusi. Memposisikan secara aktif dalam diskusi kelompok serta menghargai ragam pendapat lain dn meletakkannya dalam kebenaran ilmiah. Mendapatkan cara efektif dalam mencari referensi berkaitan dengan method, teknik dan karakteristik method teknik dan karakteristik energi alternatif beserta keuntungan dan kerugiannya. Peran dan keterlibatan dalam diskusi mencakup presentasi dan menjawab pertanyaan. Relevansi dan kebaruan teknik dan karakteristi k energi alternatif beserta keuntunga n dan kerugianny a yang dapat disebutkan secara tepat. Variasi dan keluasan dari referensi yang dipergunak an Kualitatif : Pendidikan Tinggi Vokasi | 31 konversi energi alternatif baik local atau nasional dan merangkum menjadi bahan diskusi yang konvergen. dari referensi/ba han yang diperoleh/di ergunakan sebagai rujukan diskusi Instrumen : Rubrik deskriptif. 3,4 Potensi dan ragam/jeni s konversi energi surya Hanya contoh……. Hanya contoh……. Kejelasan dalam menyampa ikan pendapat, bertanya, dan menjawab. Interaksi kooperatif dalam diskusi. Dan kebaruan maupun relevansi referensi yang dipergunak an. Hanya contoh……. dst Pendidikan Tinggi Vokasi | 32 2. Proses pembelajaran Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Ilustrasi skematik pembelajaran ditunjukan pada gambar II-2. Prinsip pembelajaran berpusat pada mahasiswa dengan karakteristik proses pembelajaran: interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, dan berpusat pada mahasiswa. No Tabel 2. Karakteristik Proses Pembelajaran Karakteristik Pengertian nya 1 Interaktif capaian pembelajaran lulusan diraih dengan mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen. 2 Holistic proses pembelajaran mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional. 3 Integrative capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan antardisiplin dan multidisiplin. 4 Saintifik capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan. 5 Kontekstual capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya. 6 Tematik capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin. 7 Efektif capaian pembelajaran lulusan diraih secara berhasil guna dengan mementingkan internalisasi materi Pendidikan Tinggi Vokasi | 33 secara baik dan benar dalam kurun waktu yang optimum. 8 Kolaboratif capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar individu pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 9 Berpusat pada capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses mahasiswa pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan. Gambar II-2. Skematik Pengertian Pembelajaran Mahasiswa Proses pembelajaran mahasiswa wajib menggunakan metode pembelajaran yang efektif, oleh sebab itu pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan capaian pembelajaran yang telah ditetapkan dan karakteristik masing-masing mata kuliah. Beberapa metode pembelajaran yang dapat dipilih adalah: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain. Proses pembelajaran pada tiap mata kuliah dapat menggunakan satu atau lebih metode pembelajaran yang sesuai secara efektif dapat memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan, sedangkan bentuk pembelajaran dapat berupa: kuliah, responsi dan tutorial, seminar, dan praktikum, praktik studio, praktik bengkel, atau praktik lapangan. Pada program pendidikan diploma empat, Pendidikan Tinggi Vokasi | 34 program magister terapan, dan program doktor terapan, wajib ditambah bentuk pembelajaran berupa penelitian, perancangan, atau pengembangan. Ketentuan dalam pelaksanaan pembelajaran, diantaranya: 1) Beban belajar mahasiswa dinyatakan dalam besaran sks. 2) Semester merupakan satuan waktu proses pembelajaran efektif selama paling sedikit 16 (enam belas) minggu, termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester. 3) Satu tahun akademik terdiri atas 2 (dua) semester dan perguruan tinggi dapat menyelenggarakan semester antara. 4) Semester antara sebagaimana dimaksud diselenggarakan: • selama paling sedikit 8 (delapan) minggu; • beban belajar mahasiswa paling banyak 9 (sembilan) sks; • sesuai beban belajar mahasiswa untuk memenuhi capaian pembelajaran yang telah ditetapkan. 5) Apabila semester antara diselenggarakan dalam bentuk perkuliahan, tatap muka paling sedikit 16 (enam belas) kali termasuk ujian tengah semester antara dan ujian akhir semester antara. Dimulai dari sini 3. Ragam pembelajaran pada pendidikan tinggi vokasi Paradigma pembelajaran telah bergeser dari pembelajaran berpusat pada dosen ke pembelajaran berpusat pada peserta didik. Pergeseran tersebut menyentuh semua aspek pembelajaran, yang mencakup beberapa segi berikut: pengetahuan, peserta didik, tujuan pendidik, hubungan, konteks, asumsi tentang pembelajaran, cara mendapatkan pengetahuan, epistemologi, dan iklim. Dalam paradigma lama, pengetahuan ditransfer dari dosen ke peserta didik, yang diperlakukan sebagai tabung kosong yang perlu diisi pengetahuan tersebut. Pendidik mengisi tabung tersebut dengan menuangkan pengetahuan yang dimilikinya. Jadi, peserta didik sangat tergantung pada pendidiknya. Kemudian, dari hasil transfer pengetahuan tersebut, pendidik manggolongkan dan memilah peserta didik. Dalam pembelajaran pendidik membangun hubungan formal atau nirpribadi dengan peserta didik dan juga mendorong peserta didik untuk membangun hubungan nirpribadi di antara mereka dalam konteks yang kompetitif dan individualistik. Pembelajaran sendiri diasumsikan dapat dilakukan oleh setiap ahli. Artinya, siapapun bisa mengajar asal memiliki keahlian meski tanpa pendidikan dan pelatihan kedosenan. Kemudian, pengetahuan diperoleh melalui penerapan logikailmiah dengan postur reduksionis dari segi epistomologi , terbatas pada hal-hal yang dapat ditangkap oleh indra kita sehingga terukur , dan pengetahuan tersebut dipelajari lewat hafalan. Iklim pembelajaran dibangun dengan menekankan ketaatan dan keseragaman budaya. Semua ini bergeser menjadi paradigma di mana peserta didik menjadi tumpuan perhatian. Pengetahuan tidak lagi ditransfer ke otak Pendidikan Tinggi Vokasi | 35 peserta didik, melainkan diyakini bahwa pengetahuan dikonstruksi bersama-sama oleh pendidik dan peserta didik, yang dianggap sebagai konstruktor aktif, penemu, dan pentransformasi pengetahuan. Strategi belajar dianggap lebih penting daripada strategi mengajar dan peserta didik dilatih menggunakan strategi belajar agar dapat mandiri dalam meningkatkan keberhasilan belajarnya. Pendidik mengembangkan kompetensi dan bakat peserta didik yang berbeda-beda. Ini semua dilakukan dalam hubungan transaksional pribadi antara pendidik dan peserta didik. Hubungan tersebut memungkinkan terjadinya negosiasi antara pendidik/dosen dan peserta didik/pembelajar dalam hal-hal penting yang menyangkut pembelajarannya. Selaras dengan semua ini konteksyang tumbuh subur adalah konteks pembelajaran kooperatif dan kolaboratif dan pembelajaran tim kooperatif dan kolaboratif baik di antara peserta didik maunpun di antara para pendidik dan administrator. Dengan kepedulian pada kemandirian peserta didik dalam mengembangkan kemampuan dan bakatnya yang berbeda-beda, pembelajaran dipandang sebagai pekerjaan yang kompleks dan oleh sebab itu untuk menjadi pendidik, seseorang memerlukan pendidikan dan pelatihan kependidikan/kedosenan yang memadai. Pengetahuan diperoleh melalui naratif dengan epistemologi kostruktivis, yaitu peserta didik secara aktif mengonstruksi atau membangun pengetahuan dengan mengaitkan berbagai femomena yang diamati dan dialami dalam konteks keberagaman, penghargaan pribadi, kemajemukan budaya dan kebersamaan (Johnson & Smith, 1991). Paradigma lama dilandasi asumsi John Locke bahwa pikiran peserta didik yang belum terlatih sama dengan kertas kosong yang menunggu dosen untuk menulisinya. Belajar termasuk memanfaatkan teknologi yang tersedia, baik berfungsi sebagai sumber informasi pembelajaran maupun sebagai alat untuk memberdayakan mahasiswa dalam mencapai keterampilan utuh (intelektual, emosional, dan psikomotor) yang dibutuhkan.SCL diperlukan dengan alasan sebagai berikut: Karena konsekuensi penerapan Kurikulum Pendidikan Tinggi yang mengikuti standar nasional pendidikan tinggi dan KKNI. Untuk mengantisipasi dan mengakomodasi perubahan dalam bidang sosial, politik, ekonomi, teknologi dan lingkungan, yang menyebabkan informasi dalam buku teks lebih cepat kadaluarsa. Di masa mendatang, dunia kerja membutuhkan tenaga kerja yang terdidik dan berkemampuan tinggi, yang mampu bekerja sama dalam tim, memiliki kemampuan memecahkan masalah secara efektif, mampu memproses dan memanfaatkan informasi, serta mampu memanfaatkan teknologi secara efektif dalam pasar global, dalam rangka meningkatkan produktivitas. Oleh sebab itu, proses pembelajaran harus difokuskan pada pemberdayaan dan peningkatan kemampuan mahasiswa dalam berbagai aspek ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Mahasiswa sebagai subyek pembelajaran, yang perlu diarahkan untuk belajar secara aktif membangun pengetahuan dan keterampilannya dengan cara bekerjasama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait. Pendidikan Tinggi Vokasi | 36 Hal-hal yang mendukung : rumusan SCL jelas, mengikuti matrik dimensi pengetahuan dan dimensi proses pembelajaran sehinga mudah dimengerti dan asses hasilnya; pembelajaran responsif terhadap cara belajar, minat, dan motivasi mahasiswa; penumbuhan sifat sosial dan berkehidupan masyarakat; pembelajaran bersifat kontekstual pembelajaran yang menyenangkan pemberian umpan balik yang bermakna dan tepat waktu bagi mahasiswa. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan agar pembelajaran menjadi aktif, kreatif, dinamis, dialogis dan efektif pada model pembelajaran SCL adalah: Memahami tujuan dan fungsi belajar di mana seorang dosen perlu memahami konsep-konsep mendasar dan cara belajar sesuai dengan pengalaman mahasiswa serta memusatkan pembelajaran pada mahasiswa. Mengenal mahasiswa sebagai individu beserta perbedaan kemampuannya, untuk menentukan berbagai metode dan strategi untuk mendorong kreativitas. Menciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang serta memanfaatkan organisasi kelas agar mahasiswa dapat saling membantu dalam melakukan tugas belajar tertentu. Mengembangkan kreativitas dan kemampuan berfikir kritis dan pemecahan masalah Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar serta memberikan muatan nilai, etika, estetika, dan logika. Memberikan umpan balik yang baik untuk mendorong kegiatan belajar. Menyediakan pengalaman belajar yang beragam. Perbedaan-perbedaan antara pembelajaran berpusat pada dosen (TCL) dan pembelajaran berpusat pada pembelajar (SCL) dapat dilihat pada tabel di bawah. TCL (Teacher Centered Learning) SCL (Student Centered Learning) A Pengetahuan ditransfer dari dosen ke mahasiswa Mahasiswa secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajarinya B Mahasiswa menerima pengetahuan secara pasif Mahasiswa secara aktif terlibat di dalam mengelola pengetahuan C Lebih menekankan pada penguasaan materi Tidak hanya menekankan pada penguasaan materi tetapi juga dalam mengembangkan karakter mahasiswa (life-long learning) D Biasanya memanfaatkan media tunggal Memanfaatkan banyak media (multimedia) Pendidikan Tinggi Vokasi | 37 E Fungsi dosen atau dosen sebagai pemberi informasi utama dan evaluator Fungsi dosen sebagai fasilitator dan evaluasi dilakukan bersama dengan mahasiswa. F Proses pembelajaran dan penilaian dilakukan secara terpisah Proses pembelajaran dan penilaian dilakukan saling berkesinambungan dan terintegrasi G Menekankan pada jawaban yang benar saja Penekanan pada proses pengembangan pengetahuan. Kesalahan dinilai dapat menjadi salah satu sumber belajar. H Sesuai untuk mengembangkan ilmu dalam satu disiplin saja Sesuai untuk pengembangan ilmu dengan cara pendekatan interdisipliner I Iklim belajar lebih individualis dan kompetitif Iklim yang dikembangkan lebih bersifat kolaboratif, suportif dan kooperatif J Hanya mahasiswa yang dianggap melakukan proses pembelajaran Mahasiswa dan dosen belajar bersama di dalam mengembangkan pengetahuan, konsep dan keterampilan. K Perkuliahan merupakan bagain terbesar dalam proses pembelajaran Mahasiswa dapat belajar tidak hanya dari perkuliahan saja tetapi dapat menggunakan berbagai cara dan kegiatan L Penekanan pada tuntasnya materi pembelajaran Penekanan pada pencapaian kompetensi peserta didik dan bukan tuntasnya materi. M Penekanan pada bagaimana cara dosen melakukan pembelajaran Penekanan pada bagaimana cara mahasiswa dapat belajar dengan menggunakan berbagai bahan pelajaran, metode interdisipliner, penekanan pada problem based learning dan skill competency. Terdapat beragam metode pembelajaran untuk SCL, di antaranya adalah: i. Small Group Discussion Pendidikan Tinggi Vokasi | 38 ii. iii. iv. v. vi. vii. viii. ix. x. Role-Play & Simulation Case Study Discovery Learning (DL) Self-Directed Learning (SDL) Cooperative Learning (CL) Collaborative Learning (CbL) Contextual Instruction (CI) Project Based Learning (PjBL) Problem Based Learning and Inquiry (PBL) Karakteristik Pendidikan Tinggi Vokasi Keterangan Profil lulusan Pendidikan Vokasi Profil berorientasi pada profesi dan dunia kerja Capaian Pembelajaran Sikap Profesional Terstandar Pengetahuan Praktis Keterampilan Khusus Lebih ditekankan pada kebutuhan dunia kerja Keterampilan Umum Tanggungjawab terhadap lingkup kerja dan mengikuti 39tandard an prosedur yang baku Struktur Kurikulum Serial (didasarkan pada bahan kajian prasyarat dan urutan pencapaian kemampuan) Metode Pembelajaran 1. Small Group Discussion 2. Role-Play & Simulation 3. Case Study 4. Discovery Learning (DL) 5. Self-Directed Learning 6. Cooperative Learning (CL) 7. Collaborative Learning 8. Contextual Instruction (CI) 9. Project Based Learning 10. Problem Based Learning and Inquiry 1. Relevan 2. Sangat Relevan 3. Sangat Relevan 4. Relevan 5. Relevan 6. Sangat Relevan 7. Sangat Relevan 8. Sangat Relevan 9. Sangat Relevan 10. Sangat Relevan Pendidikan Tinggi Vokasi | 39 Media Pembelajaran Memerlukan alat peraga yang dapat mensimulasikan kondisi riil kerja SDM (Dosen & Tenaga Kependidikan) Memiliki keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industriserta profesi Penelitian Terapan dan Inovasi Sarana-prasarana Dibutuhkan lab/bengkel/studio yang menunjang pencapaian kompetensi kerja Contoh ragam pembelajaran lebih mendalam diuraikan dan dikaji dalam Buku Pedoman Teknologi Pembelajaran Pendidikan Vokasi. 4. Penilaian dan Evaluasi pembelajaran Proses pembelajaran dan hasil belajar mahasiswa perlu dilakukan penilaian dan evaluasi dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Penilaian dan evaluasi dalam pembelajaran harus memiliki prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi. Penilaian atau asesmen adalah proses mengindentifikasi, mengumpulkan, dan mempersiapkan data dan informasi yang bertujuan untuk mengevaluasi capaian hasil belajar mahasiswa dan pencapaian tujuan program pendidikan. Evaluasi pembelajaran adalah proses menginterpretasi atau menafsirkan data beserta bukti-bukti nya dari hasil proses penilaian. Evaluasi pembelajaran digunakan untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa telah mencapai capaian pembelajaran nya. Hasil evaluasi digunakan untuk memutuskan tidak lanjut dari capaian pembelajaran mahasiswa. Beberapa perbedaan penting antara penilaian dan evaluasi dapat digambarkan pada table sebagai berikut: Tabel 3. Perbedaan antara Penilaian dan Evaluasi Dimensi Penilaian Evaluasi Waktu Dalam proses Akhir proses Fokus pengukuran Berorientasi pada proses Berorientasi pada hasil Standar pengukuran Absolut (individu) Membandingkan Pendidikan Tinggi Vokasi | 40 Temuan & kegunaan diagnostik memustukan Modifiability kreteria, langkah-langkah Fleksibel tetap Hubungan antara penilai dan yg dinilai Reflektif menentukan a) Pengertian Penilaian Pembelajaran Penilaian atau asesmen adalah proses mengindentifikasi, mengumpulkan, dan mempersiapkan data dan informasi yang bertujuan untuk mengevaluasi capaian hasil belajar mahasiswa dan pencapaian tujuan program pendidikan (Arends, 2008; ABET Board of Directors, 20015). Bentuk penilaian secara formal dapat berupa tugas, tes tulis, tes lisan, kuis, ujian tengah semester, ujian kahir semester, laporan kegiatan praktek, dan bentuk tes lainnya yang dapat menghasilkan informasi yang menggambarkan pencapaian kinerja belajar mahasiswa. Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup prinsip penilaian; teknik dan instrumen penilaian; mekanisme dan prosedur penilaian; pelaksanaan penilaian; pelaporan penilaian; dan kelulusan mahasiswa. 1) Prinsip Penilaian Tabel 4. Prinsip Penilaian 1 Prinsip Penilaian Edukatif 2 Otentik 3 Objektif 4 Akuntabel No Pengertian merupakan penilaian yang memotivasi mahasiswa agar mampu: a. memperbaiki perencanaan dan cara belajar; dan b. meraih capaian pembelajaran lulusan. merupakan penilaian yang berorientasi pada proses belajar yang berkesinambungan dan hasil belajar yang mencerminkan kemampuan mahasiswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. merupakan penilaian yang didasarkan pada stándar yang disepakati antara dosen dan mahasiswa serta bebas dari pengaruh subjektivitas penilai dan yang dinilai. merupakan penilaian yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas, disepakati pada awal kuliah, dan dipahami oleh mahasiswa. Pendidikan Tinggi Vokasi | 41 No 5 Prinsip Penilaian Transparan Pengertian merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan. 2) Teknik dan Instrumen Penilaian a) Teknik Penilaian Tabel 5. Teknik dan Instrumen Penilaian Penilaian Teknik Instrumen Sikap Observasi 1. Rubrik untuk penilaian proses Ketrampilan dan / atau Umum observasi, 2. Portofolio atau Ketrampilan partisipasi, unjuk karya desain untuk Khusus kerja, tes tertulis, tes penilaian hasil lisan, dan angket Penguasaan Pengetahuan Hasil akhir penilaian merupakan integrasi antara berbagai teknik dan instrumen penilaian yang digunakan. Penilaian capaian pembelajaran dilakukan pada ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan secara rinci dijelaskan sebagai berikut: Penilaian ranah sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar mahasiswa (mahasiswa menilai kinerja rekannya dalam satu bidang atau kelompok), dan penilaian aspek pribadi yang menekankan pada aspek beriman, berakhlak mulia, percaya diri, disiplin dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya. Penilaian ranah pengetahuan melalui berbagai bentuk tes tulis dan tes lisan yang secara teknis dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung maksudnya dalah dosen dan mahasiswa bertemu secara tatap muka saat penilaian, misalnya saat seminar, ujian skripsi, tesis dan disertasi. Sedangkan secara tidak langsung, misalnya menggunakan lembar-lembar soal ujian tulis. Penilaian ranah keterampilan melalui penilaian kinerja yang dapat diselenggarakan melalui praktikum, praktek, simulasi, praktek lapangan, dll. yang memungkinkan mahasiswa untuk dapat meningkatkan kemampuan ketrampilannya. Pendidikan Tinggi Vokasi | 42 b) Instrumen Penilaian b.1. Rubrik Rubrik merupakan panduan penilaian yang menggambarkan kriteria yang diinginkan dalam menilai atau memberi tingkatan dari hasil kinerja belajar mahasiswa. Rubrik terdiri dari dimensi yang dinilai dan kreteria kemampuan hasil belajar mahasiswa ataupun indikator capaian belajar mahasiswa. Pada buku panduan ini dijelaskan tentang rubrik deskriptif, rubrik holistik dan rubrik sekala presepsi. Tujuan penilaian menggunakan rubrik adalah memperjelas dimensi dan tingkatan penilaian dari capaian pembelajaran mahasiswa. Selain itu rubrik diharapkan dapat menjadi pendorong atau motivator bagi mahasiswa untuk mencapai capaian pembelajarannya. Rubrik dapat bersifat menyeluruh atau berlaku umum dan dapat juga bersifat khusus atau hanya berlaku untuk suatu topik tertentu. Rubrik yang bersifat menyeluruh dapat disajikan dalam bentuk holistic rubric. Ada 3 macam rubrik yang disajikan sebagai contoh pada buku ini, yakni: (1). Rubrik holistik adalah pedoman untuk menilai berdasarkan kesan keseluruhan atau kombinasi semua kriteria. (2). Rubrik deskriptif memiliki tingkatan kriteria penilaian yang dideskripsikan dan diberikan skala penilaian atau skor penilaian. (3). Rubrik skala persepsi memiliki tingkatan kreteria penilian yang tidak dideskripsikan namun tetap diberikan skala penilaian atau skor penilaian. Tabel 6. Contoh Rubrik Holistik GRADE SKOR Sangat kurang <20 Kurang 21–40 Rancangan yang disajikan teratur namun kurang menyelesaikan permasalahan 41– 60 Rancangan yang disajikan tersistematis, menyelesaikan masalah, namun kurang dapat diimplementasikan 61- 80 Rancangan yang disajikan sistematis, menyelesaikan masalah, dapat diimplementasikan, kurang inovatif Cukup Baik INDIKATOR KINERJA Rancangan yang disajikan tidak teratur dan tidak menyelesaikan permasalahan Pendidikan Tinggi Vokasi | 43 Sangat Baik >81 Rancangan yang disajikan sistematis, menyelesaikan masalah, dapat diimplementasikan dan inovatif Tabel 7. Contoh Rubrik Deskriptif untuk Penilaian Presentasi Makalah SKALA DEMENSI Organisasi Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Skor 81 (61-80) (41-60) (21-40) <20 terorganisa si dengan menyajikan fakta yang didukung oleh contoh yang telah dianalisis sesuai konsep terorganisa si dengan baik dan menyajikan fakta yang meyakinkan untuk mendukung kesimpulankesimpulan. Presentasi mempunyai fokus dan menyajikan beberapa bukti yang mendukung kesimpulankesimpulan. Cukup fokus, namun bukti kurang mencukupi untuk digunakan dalam menarik kesimpulan Tidak ada organisasi yang jelas. Fakta tidak digunakan untuk mendukung pernyataan. Isi mampu menggugah pendengar untuk mengamban gkan pikiran. Isi akurat dan lengkap. Para pendengar menambah wawasan baru tentang topik tersebut. Isi secara umum akurat, tetapi tidak lengkap. Para pendengar bisa mempelajari beberapa fakta yang tersirat, tetapi mereka tidak menambah wawasan baru tentang topik tersebut. Isinya kurang akurat, karena tidak ada data faktual, tidak menambah pemahaman pendengar Isinya tidak akurat atau terlalu umum. Pendengar tidak belajar apapun atau kadang menyesatkan . Berbicara dengan semangat, menularkan semangat Pembicara tenang dan menggunak an intonasi yang tepat, Secara umum pembicara tenang, tetapi dengan nada yang datar Berpatokan pada catatan, tidak ada ide yang Pembicara cemas dan tidak nyaman, dan membaca Isi Gaya Presentasi Pendidikan Tinggi Vokasi | 44 SKALA Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Skor 81 (61-80) (41-60) (21-40) <20 dan antusiasme pada pendengar berbicara tanpa bergantung pada catatan, dan berinteraksi secara intensif dengan pendengar. Pembicara selalu kontak mata dengan pendengar. dan cukup sering bergantung pada catatan. Kadangkadang kontak mata dengan pendengar diabaikan. dikembangk an di luar catatan, suara monoton berbagai catatan daripada berbicara. Pendengar sering diabaikan. Tidak terjadi kontak mata karena pembicara lebih banyak melihat ke papan tulis atau layar. DEMENSI Tabel 8. Contoh Skala Persepsi DEMENSI Sangat Baik Baik Skor ≥81 61-80 Cukup Kurang 41-60 21-40 Sangat Kurang <20 Nilai tiap dimensi Kemampuan Komunikasi Penguasaan Materi Kemampuan menghadapi Pertanyaan Penggunaan alat peraga presentasi Ketepatan menyelesaikan masalah NILAI TOTAL Pendidikan Tinggi Vokasi | 45 Beberapa manfaat penilaian menggunakan rubrik adalah sebagai berikut: Rubrik dapat menjadi pedoman penilaian yang objektif dan konsisten dengan kriteria yang jelas; Rubrik dapat memberikan informasi bobot penilaian pada tiap tingkatan kemampuan mahasiswa; Rubrik dapat memotivasi mahasiswa untuk belajar lebih aktif; Mahasiswa dapat menggunakan rubrik untuk mengukur capaian kemampuannya sendiri atau kelompok belajarnya; Mahasiswa mendapatkan umpan balik yang cepat dan akurat; Rubrik dapat digunakan sebagai intrumen untuk refleksi yang efektif tentang proses pembelajaran yang telah berlangsung; Sebagai pedoman dalam proses belajar maupun penilaian hasil belajar mahasiswa. b.2. Penilaian portofolio Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan capaian belajar mahasiswa dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya mahasiswa dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik atau karya mahasiswa yang menunjukkan perkembangan kemampuannya untuk mencapai capaian pembelajaran. Macam penilaian portofolio adalah sebagai berikut: Portofolio perkembangan, berisi koleksi artefak karya mahasiswa yang menunjukkan kemajuan pencapaian kemampuannya sesuai dengan tahapan belajar yang telah dijalani. Portofolio pamer/showcase berisi artefak karya mahasiswa yang menunjukkan hasil kinerja belajar terbaiknya. Portofolio koprehensif, berisi artefak seluruh hasil karya mahasiswa selama proses pembelajaran. Contoh penilaian portofolio kemampuan mahasiswa memilih dan meringkas artikel jurnal ilmiah. Capaian pembelajaran yang diukur: Kemampuan memilih artikel jurnal berreputasi dan mutakhir sesuai dengan tema dampak polusi industri; Kemampuan meringkas artikel jurnal dengan tepat dan benar. Instrumen penilaian portofolio nya seperti pada table-7. Pendidikan Tinggi Vokasi | 46 Tabel 9. Contoh Penilaian Portofolio Aspek Penilaian No Skor 1 Artikel berasal dari journal terindek dalam kurun waktu 3 tahun tarakhir. Artikel berkaitan dengan tema dampak polusi industri Jumlah artikel sekurangkurangnya membahas dampak polusi industri pada manusia dan lingkungan Ketepatan meringkas isi bagian-bagian penting dari abstrak artikel Ketepatan meringkas konsep pemikiran penting dalam artikel Ketepatan meringkas metodologi yang digunakan dalam artikel Ketepatan meringkas hasil penelitian dalam artikel Ketepatan meringkas pembahasan hasil 2 3 4 5 6 7 8 Artikel-1 Tinggi (6-10) Rendah (1-5) Artikel-2 Tinggi (6-10) Rendah (1-5) Artikel-3 Tinggi (6-10) Rendah (1-5) Pendidikan Tinggi Vokasi | 47 Aspek Penilaian No Skor Artikel-1 Tinggi (6-10) Rendah (1-5) Artikel-2 Tinggi (6-10) Rendah (1-5) Artikel-3 Tinggi (6-10) Rendah (1-5) penelitian dalam artikel 9 Ketepatan meringkas simpulan hasil penelitian dalam artikel 10 Ketepatan memberikan komentar pada artikel journal yang dipilih Jumlah skor tiap ringkasan artikel Rata-rata skor yang diperoleh Pendidikan Tinggi Vokasi | 48 3) Mekanisme dan Prosedur Penilaian c.1. Mekanisme Mekanisme penilaian terkait dengan tahapan penilaian, teknik penilaian, instrumen penilaian, kriteria penilaian, indikator penilaian dan bobot penilaian dilakukan dengan alur sebagai berikut: Menyusun Menyampaikan Menyepakati Melaksanakan Memberi umpan balik Mendokumentasikan Gambar II-3. Mekanisme Penilaian c.2. Prosedur Prosedur penilaian sebagaimana mencakup tahap: 1. Perencanaan (dapat dilakukan melalui penilaian bertahap dan/atau penilaian ulang), 2. kegiatan pemberian tugas atau soal, 3. observasi kinerja, 4. pengembalian hasil observasi, dan 5. pemberian nilai akhir. 4) Pelaksanaan Penilaian Pelaksanan penilaian dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran dan dapat dilakukan oleh: 1. dosen pengampu atau tim dosen pengampu; 2. dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan mahasiswa; dan/atau 3. dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan pemangku kepentingan yang relevan. Sedangkan pelaksanaan penilaian untuk program spesialis dua, program doktor, dan program doktor terapan wajib menyertakan tim penilai eksternal dari perguruan tinggi yang berbeda. Pendidikan Tinggi Vokasi | 49 5) Pelaporan Penilaian Berikut adalah mekanisme pelaporan penilaian: 1. Pelaporan penilaian berupa kualifikasi keberhasilan mahasiswa dalam menempuh suatu mata kuliah yang dinyatakan dalam kisaran seperti pada table berikut. Tabel 10. Kategori Penilaian Huruf Angka Katagori A B C D E 4 3 2 1 0 Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang 2. Penilaian dapat menggunakan huruf antara dan angka antara untuk nilai pada kisaran 0 (nol) sampai 4 (empat). 3. Hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan di tiap semester dinyatakan dengan indeks prestasi semester (IPS): ∑𝑛𝑖=1(𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 X 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑠𝑘𝑠 𝑀𝐾) IPS = 𝑛 ∑𝑖=1(𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑠𝑘𝑠 𝑀𝐾 𝑦𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 1 𝑠𝑒𝑚𝑒𝑠𝑡𝑒𝑟) 4. Hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan pada akhir program studi dinyatakan dengan indeks prestasi kumulatif (IPK): ∑𝑛𝑖=1(𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 X 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑠𝑘𝑠 𝑀𝐾) IPK = 𝑛 ∑𝑖=1(𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑠𝑘𝑠 𝑀𝐾 𝑦𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑝𝑑 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑝𝑟𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚) Mahasiswa berprestasi akademik tinggi adalah mahasiswa yang mempunyai indeks prestasi semester (IPS) lebih besar dari 3,50 (tiga koma lima nol) dan memenuhi etika akademik . 6) Kelulusan Mahasiswa Standar kelulusan mahasiswa program diploma, sarjana, profesi, spesialis, magister dan doctor, dapat dibaca pada table-9. Tabel 11. Predikat Kelulusan Program IPK Predikat Lulusan Diploma dan Sarjana Mahasiswa program diploma dan program sarjana dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian Pendidikan Tinggi Vokasi | 50 pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 2,00 (dua koma nol) 2,76-3,00 Memuaskan 3,01-3,50 Sangat Memuaskan >3,50 Pujian Profesi, spesialis, magister, magister terapan, doktor, doktor terapan Mahasiswa program profesi, program spesialis, program magister, program magister terapan, program doktor, dan program doktor terapan dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 3,00 (tiga koma nol). 3,00-3,50 Memuaskan 3,51-3,75 Sangat Memuaskan >3,75 Pujian Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak memperoleh ijazah, gelar atau sebutan, dan surat keterangan pendamping ijazah sesuai dengan peraturan perundangan. b) Pengertian Evaluasi Pembelajaran Evaluasi pembelajaran adalah proses menginterpretasi atau menafsirkan data beserta bukti-bukti nya dari hasil proses penilaian. Evaluasi pembelajaran digunakan untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa telah mencapai capaian pembelajaran nya. Hasil evaluasi digunakan untuk memutuskan tidak lanjut dari capaian pembelajaran mahasiswa. Hasil evaluasi juga dapat digunakan untuk tindakan perbaikan proses pembelajaran ataupun program rancangan pembelajaran (Arends, 2008; ABET Board of Directors, 20015). Para ahli evaluasi pada umumnya membedakan evaluasi menjadi dua, yakni evaluasi formatif dan evaluasi sumatif berdasarkan penggunaan nya (Arends, 2008). Evaluasi formatif digunakan untuk perbaikan (improvement), misalnya perbaikan metoda belajar, perbaikan kelompok belajar, perbaikan meteri pembelajaran, perbaikan cara penilaian, dll. Sedangkan evaluasi sumatif digunakan untuk pengambilan keputusan (judgment), misalnya menetapkan nilai keseluruhan dari hasil belajar mahasiswa, mengetahui dan menetapkan kinerja hasil capaian pembelajaran mahasiswa, memutuskan apakah mahasiswa lulus ataukah tidak lulus dari sebuah matakuliah yang diikutinya, dll. Pendidikan Tinggi Vokasi | 51 Tabel 12. Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif Tipe Waktu Data, informasi dan Penggunaan nya Evaluasi Pelaksanaan bukti-bukti yang dikumpulkan Formatif Sebelum dan Terkait kemapuan selama proses sebelum dan sesudah pembelajaran belajar, proses pembelajaran berdasarkan rancangan pembelajaran untuk melakukan tindakan perbaikan terhadap proses pembelajaran Sumatif Setelah proses pembelajaran untuk pengambilan keputusan penilaian akhir, hasil pencapaian belajar mahasiswa dan pencapaian kinerja dosen dalam proses pembelajaran terkait kinerja hasil belajar mahasiswa, dan.atau kinerja dosen C. Tahap evaluasi program pembelajaran Proses pembelajaran yang dilakukan di Perguruan Tinggi menggunakan pendekatan andragogi. Andragogi berasal dari bahasa Yunani aner artinya orang dewasa, dan agogus artinya memimpin. Andragogi secara harfiah dapat diartikan sebagai seni dan pengetahuan mengajar orang dewasa. Pada andragogi, hubungan itu bersifat timbal-balik dan bersifat hubungan yang membantu, berbeda pada paedagogi, hubungan itu lebih didominasi oleh guru dan hubungan itu bersifat mengarahkan. Pembelajaran andragogi adalah pembelajaran orang dewasa, pada pembelajaran androgogi berorientasi pekerjaan, tugas dan masalah kerja. Evaluasi sebagai suatu bagian integral dalam proses andragogis, yang selanjutnya diakhiri dengan suatu tinjauan terhadap beberapa metoda evaluasi. Dimana belajar dipandang sebagai sebuah siklus, yang bisa diulang dengan kecepatan yang lebih meningkat. Setiap siklus selesai, yang kita harapkan adalah makin bertambah luas dan mendalam pengalaman para siswa. Sehubungan dengan hal ini, evaluasi bukanlah merupakan tahap akhir dari proses belajar, tetapi merupakan satu fase; yang dievaluasi, meliputi pengukuran terhadap perubahan harapan peserta sebelum proses pembelajaran berlangsung, selama dan sesudah proses pembelajaran itu selesai. Pendidikan Tinggi Vokasi | 52 Pada proses pembelajaran vokasi yang menekankan pada output keahlian mahasiswa, terdapat beberapa peran yang dilakukan oleh mahasiswa atau dikenal istilah learning by doing/learning by experiencing, yaitu: a. Adanya Suatu Aktivitas Pembelajaran Para mahasiswa terlibat secara fisik, interaktual, maupun emosional dalam upaya memperoleh pengetahuan atau keterampilan dalam hal yang diperlukan. Sebagai contoh mahasiswa pendidikan vokasi terlibat dalam aktivitas melakukan penerapan keahlian, membuat suatu produk, dan menghasilkan karya yang berdaya saing. Aktivitas pada saat Praktek di Laboratorium dan Industri yang dapat dilihat sebagai proses pembelajaran vokasi. b. Adanya Proses Diskusi Para Mahasiswa tidak hanya belajar secara individual, tapi juga bisa belajar berkelompok sehingga akan lebih memperkaya dan menambah aspek kedalaman pemahaman aspek yang sedang dipelajari. Diskusi sebagai membangun budaya kerja tim, menerapkan suatu keahlian dalm kelompok, dan lainnya. c. Adanya Proses Perenungan Secara individual, para Mahasiswa didorong untuk menginteralisasikan konsep, pengetahuan, dan keterampilan yang baru saja diperoleh dalam kegiatan mereka sehari-hari. Konteks ini mahasiswa melakukan proses kontemplasi nilai-lain yang sesuai dengan kehidupannya. d. Adanya Proses Rancangan Tindak Lanjut/Penerapan Proses ini berguna untuk melatih dan menyempurnakan proses belajar berbagai keahlian yang baru saja didapatkan para mahasiswa. Diharapkan mahasiswa membuat blue print rancangan penerapannya baik di indutri maupun dengan kemampuan wirausaha. Berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Pasal 39 ayat 3 yang berbunyi: Perguruan Tinggi dalam mengelola pembelajaran salah satunya wajib melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan program studi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kegiatan evaluasi pembelajaran menjadi tolok ukur keberhasilan, peningkatan mutu pembelajaran, melihat ketercapaian proses pembelajaran, dan pengembangan kurikulum program studi. Pada evaluasi program pembelajaran vokasi dapat dilakukan pada saat proses pembelajaran baik perkuliahan maupun praktek dan pada saat sebelum berakhir perkuliahan di satu semester. Kegiatan evaluasi dapat dilakukan dengan menyebarkan angket, form observasi praktek, dan form dokumentasi produk. Proses evaluasi program pembelajaran dilakukan secara individual dengan cara tertutup. Dalam melaksanakan evaluasi program pembelajaran vokasi terdapat prinsipprinsip yang diterapkan, yaitu: Pendidikan Tinggi Vokasi | 53 1. Plan and Actual Curriculum, Kurikulum sebagai dokumen (curriculum plan) yang juga dipahami sebagai kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan secara nyata (actual curriculum) 2. Student Centered Learning, Pembelajaran yang dilaksanakan pada pendidikan vokasi menggunakan pola student centered learning. 3. Sistem Approach, Pertanyaan diberikan pembelajaran dari input, proses, dan output. 4. Komperehensif, evaluasi melihat keseluruhan ketercapaian pembelajaran 5. Team Work, Proses pembelajaran pada praktek membutuhkan kerja tim yang baik, hal ini untuk melihat kemampuan softskill mahasiswa pendidikan vokasi. untuk melihat pelaksanaan Pembelajaran vokasi membutuhkan satu kesatuan proses baik dari perencaan, pelaksanaan, dan penilaian. Oleh karena itu, evaluasi program pembelajaran akan melihat keseluruhan proses tersebut. Pada saat awal perkuliahan harus terjadi kesepakatan antara mahasiswa dan dosen sehingga semua proses dapat diikuti dengan baik. Pada proses pelaksanaan evaluasi pembelajaran dapat juga dilakukan oleh mitra perusahaan/industri yang telah menyerap lulusan. Perusahaan/industri memberikan masukan terkait kualitas lulusan dan sekaligus penguatan kompetensi yang sesuai kebutuhan industri. Model-model evaluasi pembelajaran vokasi dirancang secara spesifik sesuai dengan karakteristik pendidikan vokasi. Evaluasi pembelajaran vokasi dimulai dari tahapan input, proses, dan output. Pada tahapan input mencakup: identifikasi kebutuhan dan perencanaan pembelajaran. Tahapan Proses dilakukan mulai dari pelaksanaan pembelajaran dan pengembangan proses pembelajaran baik secara proses pembelajaran dikelas maupun di industri. Pada tahapan output melihat sejauhmana kesesuaian penguasaan kompetensi dengan kebutuhan industri. Model Evaluasi tersebut dapat dilihat dari proses sebagai berikut: Form Angket Pembelajaran Form Observasi Form Dokumentasi Pengembangan Model Evaluasi Belajar harus disesuaikan dengan kebutuhan Industri yang ada. Evaluasi Program Pembelajaran dilakukan secara menyeluruh untuk melihat ketercapaian tujuan yang ada. Berikut ini contoh Form Observasi Pembelajaran, sebagai berikut: Pendidikan Tinggi Vokasi | 54 Contoh Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Nama Dosen Mata Kuliah Pokok Bahasan Kelas Pertemuan : : : : : No Aspek yang Diamati I. Kegiatan Pembuka 1. Persiapan sarana pembelajaran 1 Skor 2 3 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Appersepsi 4. Memotivasi minat belajar mahasiswa II Kegiatan Inti 1. Menguasai materi kuliah yang diampu 2. Kesesuaian materi dengan indicator 3. Kejelasan dalam menyampaikan konsep 4. Mengarahkan mahasiswa membentuk kelompok belajar 5. Berperan sebagai fasilitator 6. Mengajukan pertanyaan pada mahasiswa di kelas 7. Memberi kesempatan mahasiswa bertanya dan menjawab pertanyaan 8. Memberi kesempatan mahasiswa untuk dan berdiskusi 9. Kesesuaian penggunaan media/animasi dengan materi yang disampaikan 10. Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media/animas III Kegiatan Penutup 1. Memberikan evaluasi terhadap proses pembelajaran 2. Memberikan kesempatan kepada Mahasiswa untuk memberikan umpan balik Pendidikan Tinggi Vokasi | 55 4 3. Memberi proses tindaklanjut terhadap perbaikan yang ada Skor Jawaban : Skor 1: Dilakukan kurang baik Skor 2: Dilakukan cukup baik Skor 3: Dilakukan baik Skor 4: Dilakukan sangat baik Pembelajaran dilaksanakan selama 18 minggu persemester, dijalankan dengan sistem paket. Setiap mata kuliah dimonitor pelaksanaannya melalui kehadiran dosen mengajar dan mahasiswa serta pencapaian materi yang diajarkan sesuai dengan silabus matakuliah. Setiap mahasiswa yang mengikuti mata kuliah praktek dan praktikum dinilai berdasarkan kompetensi yang dicapai melalui: Kuliah: ujian tengah semester, ujian akhir semester dan tugas-tugas kuliah. Praktek: tes tutorial, pre-test, post-test praktek dan laporan praktek. Magang: pre-test magang, penilaian selama magang (external evaluator), laporan magang dan presentasi hasil magang. Tugas Akhir: penilaian proposal, proses tugas akhir, membuat laporan tugas akhir dan presentasi tugas akhir. Setiap akhir semester dilakukan evaluasi pelaksanaan perkuliahan oleh pengelola dengan melibatkan evaluasi dari mahasiswa melalui kuestioner. Kinerja dosen dievaluasi berdasarkan kuesioner ini. Pelaksanaan proses pembelajaran vokasi dilakukan secara terintegrasi dan menggunakan pendekatan sistem. Proses pembelajaran yang dilakukan dari mulai input, proses, dan output. Pendidikan Tinggi Vokasi | 56 Gambar II-4. Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran Vokasi Pendekatan Sistem dalam Proses Pembelajaran dimulai dari tahapan input, proses, dan output. Tahapan input calon mahasiswa melalukan registrasi dan menjadi mahasiswa. Secara administratif dan aktual mahasiswa sudah menjalankan hak dan kewajibannya. Gambar II-5. Tahapan Evaluasi Pembelajaran Vokasi Pendidikan Tinggi Vokasi | 57 Proses pengembangan evaluasi pembelajaran vokasi dilakukan secara bertahap. Proses tersebut dilakukan melalui kebijakan mutu, penerapan standar nasional pendidikan tinggi, evaluasi program pembelajaran, pelaksanaan evaluasi, dan feedback atau perubahan. Gambar II-6. Tahap Evaluasi Pembalajaran Vokasi Tahap evaluasi pembelajaran vokasi dilakukan untuk melihat ketercapaian dan pelaksanaan program pembelajaran. Program Pembelajaran terkait dengan beberapa hal, diantaranya: Kebijakan Mutu Perguruan Tinggi 1. Penerapan Standar Nasional Pendidikan Tinggi 2. Evaluasi Program Pembelajaran, melihat dari berbagai aspek, yaitu proses pembelajaran, sarana pra sarana, sumber daya manusia, biaya, dan lainnya 3. Evaluasi yang dilakukan secara internal dan eksternal. Secara internal dilakukan oleh komponen dalam perguruan tinggi dan eksternal dilakukan dengan komponen luar perguruan tinggi, termasuk ciri khas pendidikan vokasi, yaitu melibatkan industri dan asosiasi 4. Proses umpan balik, perbaikan, dan peningkatan kualitas Pendidikan Tinggi Vokasi | 58 Gambar II-7. Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran Vokasi Pendekatan sistem dalam pembelajaran vokasi dilakukan mulai dari input, proses, output, dan outcome. Keseluruhan proses dilakukan dengan beberapa kegiatan yang merupakan implementasi pada pendidikan vokasi, yaitu Tahap Input, yaitu Tes masuk, registrasi, dan ditetapkan menjadi/gagal sebagai mahasiswa. Pada tahap proses dilakukan pelaksanaan pembelajaran vokasi dengan beberapa kegiatan, yaitu: Proses PBM, Kurikulum, Sarana Pra Sarana, dosen, mahasiswa, pelaksanaan magang, dan lainnya. Pada tahapan ouput merupakan kelulusan mahasiswa pada jenjang tertentu. Tahapan outcome akan terjadinya dampak menjadi orang yang sukses, pemimpin masa depan, dan agen perubahan. Pada Pendidikan Vokasi memiliki khas, yaitu: kegiatan orientasi Politeknik, kuliah umum dari asosiasi dan industri serta pendekatan pembelajaran. Mahasiswa melaksanakan pembelajaran berbasis praktek dan menggunakan pendekatan kerja tim. D. Perancangan ulang Kurikulum Vokasi Perancangan ulang sebagai bagian dari pengembangan kurikulum pendidikan vokasi merupakan keniscayaan. Hal ini terkait dengan misi utama pendidikan vokasi untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam dunia usaha dan dunia industri (DUDI) yang senantiasa berubah sesuai dengan tuntutan perkembangan masyarakat dan perkembangan Ipteks. Perubahan kebutuhan masyarakat dan perkembangan DUDI memerlukan seperangkat kompetensi baru yang dapat merupakan pengembangan kompetensi lama dan atau kompetensi yang benar-benar baru sebagai tuntutan teknologi yang baru. Karena pendidikan vokasi pada hakikatnya difokuskan untuk memenuhi kebutuhan lapangan kerja, perancangan ulang kurikulum mesti berbasis kompetensi dengan standar tertentu sebagai patokan pencapaian pelaksanaannya. Artinya, acuan Pendidikan Tinggi Vokasi | 59 pengembangan kurikulum yang utama adalah hasil analisis kebutuhan tenaga kerja yang ada dan proyeksinya ke depan dalam konteks perkembangan dunia usaha dan industri yang diharapkan memanfaatkan sumber daya alam tersedia di lingkungan. Di samping itu, analisis kebutuhan kompetensi tenaga kerja juga dapat dikaitkan dengan perkembangan Ipteks dan kecenderungan perkembangan selanjutnya yang makin cepat. Industri tertentu bisa juga mengalami penurunan karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Industri fotografi dan elektronik, misalnya, berubah cepat karena perkembangan teknologi terkait sangat cepat sehingga kompetensi tertentu cepat usang. Maka analisis kebutuhan perlu dilakukan dari waktu ke waktu dan diupayakan untuk ditemukan kompetensi generik yang tidak mudah usang karena perkembangan zaman. Di samping itu, asupan untuk perancangan ulang kurikulum vokasi juga diperoleh dari hasil penilaian pembelajaran sebagai pelaksanaan kurikulum yang ada berdasarkan ketercapaian dan bahkan melampaui standar kompetensi lulusan, dengan menyoroti standar isi, standar proses, dan standar penilaian. Hasil semua ini akan menjadi asupan bagi pengembangan kurikulum, yang salah satu bentuknya adalah perancangan ulang atau modifikasi. Jika semua ini dilakukan secara berkesinambungan, maka asupan tersebut akan sangat memadai. Dari uraian di atas, perancangan ulang kurikulum dapat mengikuti kerangka kerja seperti diilustrasikan pada Gambar II-8. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Penjabaran SKL, SI, SPr, SPen T U N T U T A N Pelaksanaan Kurikulum Penilaian Pembelajaran K E B I J A K A N T U N T U T A N D U D I Evaluasi Program Perlu Rancang Ulang Perlu modifikasi Gambar II-8. Kerangka Kerja Perancangan Ulang Kurikulum Vokasi Pendidikan Tinggi Vokasi | 60 Penerapan kerangka kerja dapat diuraikan sebagai berikut: E. 1. Analisis kebutuhan tenaga kerja yang ada dan proyeksi pengembangannya dengan acuan tuntutan dunia DUDI masa sekarang dan 10 tahun mendatang. Dalam hal ini, tuntutan kebijakan kurikulum tetap dipertimbangkan. Kemudian hasil analisis ini digunakan untuk menyoroti dokumen kurikulum yang ada untuk menilai apakah kebutuhan yang berkembang masih terakomodasi dalam dokumen kurikulum yang ada. 2. Menganalisis standar kurikulum yang ada (Standar SKL, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian) dari sisi kebutuhan kompetensi tenaga kerja dalam dunia nyata dan proyeksi perkembangannya. 3. Menganalisis pelaksanaan kurikulum untuk melihat apakah kurikulum yang ada telah mendukung sekedar pencapaian standar atau bahkan melampauinya dan sambil mengembangkan kompetensi yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. 4. Melakukan analisis tentang cara dan hasil penilaian pembelajaran untuk melihat apakah telah memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas dan masih sesuai dengan tuntutan penilaian pembelajaran yang mendukung pengembangan kompetensi yang dituntut oleh DUDI dan proyeksi pengembangannya. 5. Melakukan evaluasi program untuk melihat apakah program telah berjalan dengan baik sekedar menuju tercapainya SKLatau sampai melampauinya sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dengan mempertimbangkan hasil langkah 1-4. Hasil evaluasi dapat merupakan keputusan untuk merancang ulang kurikulum yang ada atau memodifikasinya. 6. Perancangan ulang dan modifikasi dipertajam dengan menganalisis ulang seluruh tahapan dengan fokus pada tuntutan DUDI sebagai patokan Dokumen Kurikulum Dokumen kurikulum yang telah dikembangkan setidak nya terdiri dari: 1. Identitas Program Studi - Menuliskan identitas Program Studi meliputi : Nama PT, Fakultas, Prodi, Akreditas, Jenjang Pendidikan, Gelar Lulusan, Visi dan Misi. 2. Rumusan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yasng dinyatakan dalam Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) – CPL terdiri dari aspek: Sikap, Ketrampilan umum, ketrampilan khusus dan Pengetahuan yang dirumuskan berdasarkan SN-Dikti dan Diskriptor KKNI sesuai dengan jenjang nya. 3. Penentuan Bahan Kajian - Menggambarkan Body of Knowledgesuatu Program Studi, yang kemudian digunakan untuk menetapkan bahan kajian. 4. Pembentukan Mata Kuliah dan Penentuan Bobot sks - Menjelaskan mekanisme pembentukan mata kuliah dan perhitungan bobot sks nya. Pendidikan Tinggi Vokasi | 61 5. Distribusi mata kuliah tiap semester - Menggambarkan peta penempatan mata kuliah secara logis dan sistematis sesuai dengan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi. Distribusi mata kuliah disusun dalam rangkaian semester selama masa studi lulusan Program Studi. 6. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) – dituliskan lengkap untuk semua mata kuliah pada Program Studi. 7. Mekanisme pelaksanaan kurikulum dan penjaminan mutu pembelajaran – menjelaskan mekanisma bagaimana Program Studi menjalankan kurikulum dan pembelajaran sesui dengan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) masingmasing Perguruan Tinggi. Pendidikan Tinggi Vokasi | 62 BAB III Contoh Kurikulum Unggul A. Kurikulum Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Contoh Kurikulum Kelistrikan Prodi Diploma 3 (D III) Teknik Elektronika Departemen Teknik Elektro Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) SEMESTER 1 Kredit Jam No No. Kode Mata Kuliah Teori Prakt Teori Prakt Bhs. Inggris utk 1 VE031201 2 2 Percakapan 2 VE031202 Matematika 1 2 2 3 VE031203 Agama 2 2 4 VE031104 Rangkaian Listrik 1 2 3 5 VE031105 Piranti Elektronika 2 2 6 VE031106 Elektromagnet 2 2 7 VE031107 Algoritma & Pemrograman 2 2 Pengukuran Listrrik & 8 VE031108 2 2 Instrumentasi 9 VE031209 Gambar Teknik 1 3 Prak. Algoritma & 10 VE031110 1 3 Pemrograman Workshop Komputer & 11 VE031111 2 4 Jaringan 12 VE031112 Praktik 1.1 : 1 3 - Prak. Rangkaian Listrik 1 - Prak. Pengukuran Listrik & Instrumentasi 13 VE031113 Praktik 2.1 1 3 - Prak. Piranti Elektronika - Prak. Elektromagnet 16 6 17 16 JUMLAH 22 33 SEMESTER 2 No No. Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 VE032201 VE032202 VE032103 VE032104 VE032105 VE032106 VE032207 VE032108 9 Mata Kuliah Bhs. Inggris Teknik Matematika 2 Rangkaian Listrik 2 Rangkaian Elektronika 1 Elektronika Digital 1 Elektronika Optik Dasar Sistem Tenaga Listrik Konsep Teknologi Workshop Pemrograman VE032109 Lanjutan Kredit Jam Teori Prakt Teori Prakt 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 Page | 63 Prak. Rangkaian Elektronika 1 11 VE032111 Prak. Elektronika Digital 1 12 VE032112 Praktik 1.2 : - Prak. Rangkaian Listrik 2 - Prak. Dasar Sistem Tenaga Listrik - Prak. Elektronika Optik 10 VE032110 16 JUMLAH 1 3 1 1 3 3 5 19 21 13 32 SEMESTER 3 No No. Kode 1 VE033201 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 VE033202 VE033103 VE033104 VE033105 VE033106 VE033107 VE033108 VE033109 VE033110 VE033111 12 VE033112 Kredit Teori Prakt Mata Kuliah Bhs. Inggris utk. Ketrampilan Berkomunikasi 1 Matematika 3 Rangkaian Elektronika 2 Elektronika Digital 2 Pengaturan Otomatis 1 Rangkaian Linear Aktif Sistem Mikroprosesor Kewirausahaan Bengkel Elektronika 1 Prak. Sistem Mikroprosesor Praktik 1.3: - Prak. Rangkaian Elektronika 2 - Prak. Elektronika Digital 2 Praktik 2.3: - Prak. Rangkaian Linear Aktif - Prak. Pengaturan Otomatis 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 16 JUMLAH Jam Teori Prakt 2 1 1 4 3 3 1 3 5 20 21 13 33 SEMESTER 4 No No. Kode 1 VE034201 2 3 4 5 6 VE034102 VE034103 VE034104 VE034105 VE034106 Mata Kuliah Bhs. Inggris utk. Ketrampilan Berkomunikasi 2 Mikrokontroler Elektronika Industri 1 Pengaturan Otomatis 2 Instrumentasi Elektronika Metode Numerik Kredit Teori Prakt Jam Teori Prakt 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 Pendidikan Tinggi Vokasi | 64 7 VE034107 8 9 VE034108 VE034109 10 VE034110 11 VE034111 12 VE034112 Workshop Sistem Antar Muka Bengkel Elektronika 2 Perawatan & Perbaikan Prak. Elektronika Industri 1 Praktik 1.4: - Prak. Instrumentasi Elektronika - Prak. Mikrokontroller Praktik 2.4: - Prak. Metode Numerik - Prak. Pengaturan Otomatis 2 12 JUMLAH 2 4 2 1 4 3 1 3 1 3 1 3 8 14 20 20 34 Kredit Teori Prakt 2 2 2 2 2 2 2 Jam Teori Prakt 2 2 2 2 2 2 2 SEMESTER 5 No No. Kode Mata Kuliah 1 2 3 4 5 6 7 VE035201 VE035202 VE035203 VE035104 VE035105 VE035106 VE035107 8 VE035108 9 VE035109 10 VE035110 11 VE035111 Bhs. Inggris unt. Karir Bahasa Indonesia Statistik & Probabilitas Elektronika Medika Elektronika Industri 2 Pengolahan Sinyal Robotika Workshop Sistem Manufaktur Terpadu Proposal Proyek Akhir Praktik 1.5: - Prak. Elektronika Medika - Prak. Pengolahan Sinyal Praktik 2.5 : - Prak. Elektronika Industri 2 - Prak. Robotika 14 JUMLAH 2 4 1 3 1 3 1 3 5 19 14 13 27 Pendidikan Tinggi Vokasi | 65 SEMESTER 6 No No. Kode 1 VE036201 2 VE036202 3 VE036203 4 VE036204 5 VE036205 6 7 VE036106 VE036107 Kredit Teori Prakt Mata Kuliah Bhs. Inggris utk. Profesional Manajemen Industri/Kontrol Kualitas Kewarganegaraan Etika dan Profesionalisme Standard Internasional dan Keselamatan Kerja Kerja Praktik Proyek Akhir 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 4 10 JUMLAH Gasal Genap Jumlah JUMLAH Prosentase jam teori praktek Jam Teori Prakt 5 15 10 12 10 22 32 Kredit Jam Teori Prakt Teori Prakt 46 16 51 42 38 18 43 55 84 34 94 97 118 191 Teori Praktek 49.21% 50.79% Contoh Kurikulum Prodi Diploma 4 (Sarjana Terapan) Teknik Elektronika Departemen Teknik Elektro Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (Pens) SEMESTER 1 Kredit Jam No No. Kode Mata Kuliah Teori Praktek Teori Praktek 1 VE041201 Matematika 1 2 2 2 VE041102 Elektronika Digital 1 2 3 3 VE041103 Rangkaian Listrik 1 2 3 Pengukuran Listrik & 4 VE041104 2 2 Instrumentasi 5 VE041105 Piranti Elektronika 2 2 6 VE041106 Elektro Magnet 2 2 7 VE041107 Algoritma & Pemrograman 2 2 8 VE041108 Workshop Elektromekanik 1 3 9 VE041109 Gambar Teknik 1 3 10 VE041110 Prak. Elektronika Digital 1 1 3 Prak.Algoritma & 11 VE041111 1 3 Pemograman Pendidikan Tinggi Vokasi | 66 12 VE041112 13 VE041113 Praktik 1.1 - Prak. Rangkaian Listrik 1 - Prak. Peng. Listrik & Instrumentasi Praktik 1.2 - Prak. Piranti Elektronika - Prak. Elektro Magnet 14 JUMLAH 1 3 1 3 6 16 20 18 34 SEMESTER 2 No No. Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 VE042201 VE042202 VE042103 VE042104 VE042105 VE042106 VE042107 VE042108 VE042109 VE042110 VE042111 VE042112 VE042113 Mata Kuliah Agama Matematika 2 Rangkaian Elektronika 1 Rangkaian Listrik 2 Elektronika Digital 2 Dasar Sistem Tenaga Listrik Elektronika Optik Pemrograman Lanjutan Prak. Rangkaian Elektronika 1 Prak. Rangkaian Listrik 2 Prak. Elektronika Digital 2 Prak. Pemrograman Lanjutan Praktik 2.1: - Prak. Dasar Sistem Tenaga Listrik - Prak Elektronika Optik Kredit Jam Teori Praktek Teori Praktek 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 16 JUMLAH 5 21 19 15 34 SEMESTER 3 No No. Kode 1 2 3 4 5 6 7 VE043201 VE043202 VE043103 VE043104 VE043105 VE043106 VE043107 8 VE043108 9 VE043109 10 VE043110 Mata Kuliah Matematika 3 Konsep Teknologi Rangkaian Elektronika 2 Elektronika Industri 1 Sistem Mikroprosesor Rangkaian Linier Aktif Pengaturan Otomatis 1 Workshop Perawatan & Perbaikan Workshop Elektronika Analog 1 Workshop Komputer & Jaringan Kredit Jam Teori Praktek Teori Praktek 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 1 3 1 3 Pendidikan Tinggi Vokasi | 67 11 VE043111 12 13 14 VE043112 VE043113 VE043114 Prak. Rangkaian Elektronika 2 Prak. Elektronika Industri 1 Prak. Sistem Mikroprosesor Praktik 3.1: - Prak. Rangk. Linier Aktif - Prak. Pengaturan Otomatis 1 1 1 1 1 14 JUMLAH 3 3 3 3 7 16 21 21 37 SEMESTER 4 No No. Kode Mata Kuliah 1 2 3 4 5 6 7 VE044201 VE044102 VE044103 VE044104 VE044105 VE044106 VE044107 8 VE044108 9 VE044109 10 VE044110 11 VE044111 12 VE044112 13 VE044113 Matematika 4 Sensor dan Aktuator Instrumentasi Elektronika Elektronika Industri 2 Robotika Mikrokontroler Pengaturan Otomatis 2 Workshop Instrumentasi Digital Workshop Elektronika Analog 2 Workshop Teknik Antarmuka Praktik 4.1: - Prak. Sensor dan Aktuator - Prak. Instrumentasi Elektronika Praktik 4.2: - Prak. Elektronika Industri 2 - Prak. Robotika Praktik 4.3: - Prak. Mikrokontroler - Prak. Pengaturan Otomatis 2 Kredit Teori Praktek 2 2 2 2 2 2 2 14 JUMLAH 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 6 20 Jam Teori Praktek 2 2 2 2 2 2 3 15 18 33 Pendidikan Tinggi Vokasi | 68 SEMESTER 5 No No. Kode Mata Kuliah 1 VE045201 2 VE045202 3 VE045103 4 5 6 7 8 VE045104 VE045105 VE045106 VE045107 VE045108 9 VE045109 10 VE045110 11 VE045111 12 VE045112 13 VE045113 Bahasa Inggris 1 Statistik dan Probabilitas VLSI & Perancangan Logika Pengolahan Sinyal Sistem Embeded Metode Numerik Kontrol Cerdas 1 Elektronika Medika 1 Workshop Mikrokontroler Lanjut Prak. VLSI & Perancangan Logika Prak. Pengolahan Sinyal Praktik 5.1: - Prak. Sistem Embeded - Prak. Metode Numerik Praktik 5.2 : - Prak. Kontrol Cerdas 1 - Prak. Elektronika Medika 1 Kredit Teori Praktek 2 Jam Teori Praktek 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 14 1 3 1 3 1 1 3 3 1 3 7 JUMLAH 14 21 17 31 SEMESTER 6 No No. Kode 1 VE046201 2 VE046202 3 VE046103 4 VE046104 Mata Kuliah Kredit Jam Teori Praktek Teori Praktek Bahasa Inggris 2 Bahasa Indonesia Proposal Proyek Akhir Kerja Praktik 0 JUMLAH 2 2 2 2 1 3 3 18 8 8 0 25 25 Pendidikan Tinggi Vokasi | 69 SEMESTER 7 No No. Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 VE046201 VE046202 VE046103 VE046104 VE046105 VE046106 VE046107 VE046108 VE046109 10 VE046110 Mata Kuliah Bahasa Inggris 3 Pancasila & Kewarganegaraan Jaringan Sensor Elektronika Medika 2 Kontrol Cerdas 2 Pengolahan Citra Sistem Manufaktur Terpadu Proyek Akhir Tahap 1 Praktik 7.1: - Prak. Jaringan Sensor - Prak. Elektronika Medika 2 Praktik 7.2: - Prak. Kontrol Cerdas 2 - Prak. Pengolahan Citra Kredit Jam Teori Praktek Teori Praktek 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 6 1 3 1 10 JUMLAH 7 3 10 17 17 27 SEMESTER 8 No No. Kode 1 2 3 4 5 6 VE048201 VE048202 VE048203 VE048204 VE048205 VE048106 Mata Kuliah Bahasa Inggris 4 Etika dan Profesionalisme Standar Internasional & K3 Manaj. Industri & Kontrol Kualitas Kewirausahaan Proyek Akhir Tahap 2 Kredit Jam Teori Praktek Teori Praktek 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 6 18 6 JUMLAH Semester Gasal Semester Genap Jumlah % Jam Teori Praktik % SKS Teori Praktik Kredit Teori 52 Praktik 27 36 29 88 56 144 Teori (%) 38.55 Teori 61.11 10 16 6 22 28 Jam Teori Praktik 56 73 40 80 96 153 249 Praktek (%) 61.45 Praktek 38.89 Pendidikan Tinggi Vokasi | 70 Contoh Kurikulum Prodi Diploma 3 (D III) Teknik Elektro Industri Pemetaan Kurikulum per-Tahun Pendidikan Tinggi Vokasi | 71 Kurikulum Program Studi D-Iii Teknik Elektro Industri Departemen Teknik Elektro Politeknik Elektronika Negeri Surabaya SEMESTER 1 No. Kode Mata Kuliah 1 2 3 4 5 VL031201 VL031202 VL031203 VL031104 VL031105 6 VL031106 7 8 VL031107 VL031108 9 VL031109 10 VL031110 11 12 VL031111 VL031112 Bahasa Inggris 1 Matematika 1 Agama Elektromagnetik Rangkaian Listrik 1 Pengukuran Listrik & Instrumentasi 1 Komponen Listrik dan Piranti Gambar Teknik Kelistrikan Workshop Pemrograman Komputer 1 Workshop Instalasi Listrik Penerangan Bengkel Elektromekanik Praktek 1.1 Praktek Pengukuran Listrik & Instrumentasi 1 Rangkaian Listrik 1 Jam Jam Teori Praktek 2 2 2 3 3 3 SKS Praktek 2 3 2 18 JUMLAH SKS Teori 2 2 2 2 2 4 2 4 2 4 2 3 3 1 1 18 14 36 8 22 SEMESTER 2 No. Kode Mata Kuliah 1 2 3 VL032201 VL032202 VL032103 4 VL032104 5 6 7 8 VL032105 VL032106 VL032107 VL032108 9 VL032109 10 11 VL032110 VL032111 12 VL032112 Bahasa Inggris 2 Matematika 2 Elektronika Digital Pengukuran Listrik & Instrumentasi 2 Rangkaian Elektronika Rangkaian Listrik 2 Mesin Listrik 1 Pembangkit Tenaga Listrik 1 Workshop Pemrograman Komputer 2 Workshop Instalasi Listrik Industri Praktek 1.2 Komponen Listrik dan Piranti Pengukuran Listrik & Instrumentasi 2 Praktek 2.2 Jam Jam Teori Praktek 2 2 3 SKS Teori 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 SKS Praktek 4 2 4 3 2 1 3 1 Pendidikan Tinggi Vokasi | 72 Rangkaian Elektronika Elektromagnetik 22 14 16 36 6 22 SEMESTER 3 No. Kode 1 2 3 4 5 6 VL033201 VL033202 VL033103 VL033104 VL033105 VL033106 7 VL033107 8 9 VL033108 VL033109 10 VL033110 11 VL033111 12 VL033112 VL033113 Mata Kuliah Bahasa Inggris 3 Matematika 3 Teknik Kontrol Industri Elektronika Daya 1 Pengaman Sistem Tenaga Listrik Mesin Listrik 2 Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik Pengaturan Otomatis Bengkel Listrik Workshop Sistem Mikrokontroller 1 Praktek 1.3: Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik Pembangkit Tenaga Listrik 1 Praktek 2.3: Mesin Listrik 1 Elektronika Digital Praktek 3.3: Pengaturan Otomatis Rangkaian Listrik 2 Jam Jam SKS SKS Teori Praktek Teori Praktek 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 22 JUMLAH 3 1 4 2 3 1 3 1 3 1 16 16 38 6 22 SEMESTER 4 No. Kode 1 2 3 4 5 VL034201 VL034202 VL034103 VL034104 VL034105 6 VL034106 7 8 VL034107 VL034108 9 VL034109 Mata Kuliah Bahasa Inggris 4 Statistik dan Probabilitas Pengenalan Kualitas Daya Listrik Pembangkit Tenaga Listrik 2 Elektronika Daya 2 Penggunaan dan Pengemudian Motor Listrik Simulasi Sistem Tenaga Listrik Workshop Teknik Antar Muka Workshop Sistem Mikrokontroller 2 Jam Jam SKS SKS Teori Praktek Teori Praktek 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 4 4 2 2 4 2 Pendidikan Tinggi Vokasi | 73 10 VL034110 11 VL034111 12 VL034112 Workshop Programmable Logic Controller Praktek 1.4 Pengaman Sistem Tenaga Listrik Elektronika Daya 1 Praktek 2.4 Mesin Listrik 2 Teknik Kontrol Industri 15 JUMLAH 4 2 3 1 3 1 22 12 37 10 22 SEMESTER 5 No. Kode 1 2 3 4 VL035201 VL035202 VL035103 VL035104 5 VL035105 6 7 VL035106 VL035107 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Etika dan Profesi Standar Int dan Kes Kerja Praktek 1.5 Penggunaan dan Pengemudian Motor Listrik Pembangkit Tenaga Listrik 2 Praktek 2.5 Elektronika Daya 2 Pengenalan Kualitas Daya Listrik Kerja Praktek Proposal Proyek Akhir Jam Teori 2 2 2 Jam Praktek 6 JUMLAH SKS Teori 2 2 2 SKS Praktek 3 1 3 1 18 3 27 3 1 6 6 33 12 SEMESTER 6 No. Kode 1 VL036201 2 VL036102 3 VL036103 4 VL036104 5 VL036105 Mata Kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan Workshop Kewirausahaan dan Manajemen Proyek Workshop Sistem Integrasi Workshop Pemeliharaan Sistem Tenaga Listrik Proyek Akhir JUMLAH Jam Teori 2 Jam Praktek 2 26 SKS Teori 2 SKS Praktek 4 2 4 2 4 2 12 24 4 10 2 12 Pendidikan Tinggi Vokasi | 74 Jumlah Jam Teori Jumlah Jam Praktek Jumlah Jam Teori + Praktek 83 121 204 Jumlah sks Teori Jumlah sks Praktek Jumlah sks Total 66 46 112 Jumlah sks Total Jumlah Jam Total Prosentase Jam Praktek (%) Prosentase Jam Teori (%) 112 204 59.31 40.69 Jumlah Jam praktek Jumlah Jam teori 1,936 1,328 Tracer study alumni untuk Prodi Elektro Industri terhadap masa tunggu kerja setelah lulus Rata-rata waktu tunggu lulusan lima tahun terakhir untuk memperoleh pekerjaan yang pertama = 1.46 bulan. Sampling dilakukan terhadap 99 orang alumni tahun 2009/2010 sampai 2015/2016 Untuk Masa Tunggu Kerja 0 bulan sebanyak 76 orang (76,76%), 0-3 bulan sebanyak 23 orang (23,23%), dan lebih dari 3 bulan sebanyak 0 orang (0%) Sehingga dari data-data tersebut didapat rata-rata waktu tunggu lulusan lima tahun terakhir untuk memperoleh pekerjaan yang pertama sebanyak 1,46 bulan. Data Diperoleh dari Job Arrangement System (Sistem Penempatan Kerja), metode survey, dengan cara melakukan wawancara dan mengirimkan kuesioner kinerja alumni melalui telepon, melalui surat pos, e-mail, website program studi, Jejaringan Sosial, Chatting, Telephone dan kuisioner yang dibawa oleh mahasiswa pada saat kerja praktek ke perusahaan mulai dari tahun 2009/2010 sampai 2015/2016 Persentase lulusan lima tahun terakhir yang bekerja pada bidang yang sesuai dengan keahliannya = 100%. Instansi/industri yang memesan lulusan untuk bekerja, sebelum mereka lulus 2011/2012 Jumlah Lulusan yang Diwisuda pada 49 2012/2013 2013/2014 46 43 2014/2015 43 Tahun Nama Lembaga (Instansi/Industri) PT. Pembangkit Jawa Bali(PLN) PT. Pembangkit Jawa Bali (PLN) 1.PT. Pembangkit Jawa Bali (PLN) 2. PT. Great Asia Link (GRAIN) 1. PT. Pembangkit Jawa Bali Services 2. PT. Great Asia Link (GRAIN) Jumlah Lulusan yang Dipesan dan Diterima 3 Orang 5 Orang 9 Orang 1 Orang 4 Orang 1 Orang 3 Orang Pendidikan Tinggi Vokasi | 75 3. PT. Graha Sumber Prima Elektronik 4. PT. PLN 3 Orang Partisipasi alumni untuk mendukung kemajuan program studi 1. Sumbangan dana dan buku, alumni memfasilitasi perolehan dana untuk bantuan biaya proyek akhir mahasiswa yang kurang mampu. Sumbangan berupa buku di perpustakaan di PENS. 2. Sumbangan perangkat pendukung di Laboratorium, Sumbangan berupa 1 buah Generator 1 set pada angkatan tahun 2015. Sumbangan berupa 3 buah Avometer digital tahun 2014. Sumbangan berupa 1 buah Motor induksi 1 fasa dan 3 fasa pada angkatan tahun 2013. Sumbangan berupa 1 buah Solar panel 2x30WP pada angkatan tahun 2012. Sumbangan berupa 1 buah Lampu LED PJU pada angkatan tahun 2010. 3. Masukan untuk perbaikan proses pembelajaran, Masukan dari alumni telah ditindak lanjuti dengan melakukan review kurikulum untuk kemudian disesuaikan dengan kebutuhan industri yang sejalan VISI MISI Alumni memberikan saran kepada Tenaga Pengajar (Dosen) untuk melihat kemajuan teknologi dibandingkan dengan peralatan laboratorium. Hasil studi tersebut digunakan untuk perbaikan metode pembelajaran di laboratorium agar sesuai dengan kebutuhan di industri, trend teknologi dan peremajaan peralatan laboratorium. Alumni memiliki peran dalam memberikan wawasan dan pengetahuan teknologi terkini melalui kegiatan kuliah dosen tamu. Alumni memberikan saran agar mengoptimalkan teknologi IT dengan dimasukkannya bahan ajar multimedia dan penggunaan fasilitas e-learning. 4. Informasi pekerjaan, Calon alumni mendapatkan informasi pekerjaan dalam event temu alumni bahkan beberapa calon alumni di rekrut langsung oleh kakak kelas yang sudah sukses dalam usahanya di bidang Teknik Elektro Industri. Melalui jaringan alumni, lulusan yang belum mendapatkan pekerjaan di promosikan untuk dapat diterima bekerja sesuai kemampuannya di perusahaan, dimana alumni telah menduduki jabatan Level Supervisor. Prodi memperoleh update informasi mengenai lowongan pekerjaan bagi alumni dengan keahlian yang spesifik. 5. Pengembangan jejaring, Penguatan Ikatan Keluarga Alumni PENS (IKA-PENS) yang memudahkan dan memfasilitasi adanya akses komunikasi antar alumni dengan mahasiswa yang masih aktif. Dengan penguatan jejaring ini, komunitas anggota jejaring dapat saling memanfaatkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Penguatan website IKA-PENS yang dapat diakses oleh alumni, mahasiswa aktif dan dosen sehingga arus informasi dapat sampai kesasaran yang dituju. Pengembangan jejaring antar alumni melalui milist alumni Pendidikan Tinggi Vokasi | 76 B. Prodi Permesinan (ATMI) 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1.1 Visi Program Studi Program Studi Teknik Mesin Industri / TMI (Teknologi Manufaktur) menjadi inspirasi pendidikan vokasi bidang proses manufaktur Mould & Dies serta Presision Part di Indonesia hingga tahun 2020. 1.2 Misi Program Studi Program Studi Teknik Mesin Industri memiliki misi: 1. Pengelolaan program studi yang efektif dan efisien dalam menciptakan komunitas yang unggul dalam kenyamanan kerja dan keluwesan yang dijiwai semangat keadilan dan pelayanan dalam rangka menghasilkan lulusan sarjana terapan bidang teknologi manufaktur 2. Pencapaian kualitas lulusan yang jujur, sportif, kompeten, kreatif, inovatif, proaktif, produktif, berjiwa wirausaha dalam bidang rekayasa teknologi manufaktur 3. Melaksanakan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat dengan mengembangkan produk serta layanan bidang teknologi manufaktur untuk menciptakan dunia industri di tingkat regional, nasional maupun internasional yang adil, hormat akan martabat manusia. 1.3 Tujuan Program Studi Program Studi Teknik Mesin Industri memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Menghasilkan lulusan ahli madya yang cerdas secara intelektual dan spiritual dalam bidang Teknologi Manufaktur. 2. Menghasilkan lulusan yang memiliki wawasan kewirausahaan, untuk menciptakan lapangan kerja dalam bidang industri manufaktur. 3. Menghasilkan lulusan yang berperan aktif dalam lingkungan keilmuannya yang sesuai dengan perkembangan teknologi. 4. Menghasilkan karya ilmiah, karya inovatif yang tepat guna dalam bidang rekayasa teknologi manufaktur. Pendidikan Tinggi Vokasi | 77 5. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi manufaktur dalam rangka memajukan pembangunan masyarakat Indonesia. B. Tujuan Untuk menghasilkan manusia bersumber daya / tenaga kerja terampil dengan kualifikasi Diploma-3 pada bidang Teknik Mesin Industri, diperlukan program pendidikan 6 (enam) semester penuh atau 3( tiga ) tahun, jumlah bobot yang dibebankan 120, dengan sistem gugur tingkat. Program pendidikan ini menerapkan metode Production Based Learning dan Problem based learning, ataupeserta didik dihadapkan pada situasi tempat kerja yang nyata sehingga sekaligus mendapat ketrampilan teknik juga non teknik yang sangat penting untuk keberhasilan di lingkungan lapangan kerja. Setelah menyelesaikan program tersebut dan dinyatakan lulus, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 61 tahun 1992 maka seseorang berhak menyandang gelar Ahli Madya ( Amd). C. Dasar Hukum a. Kurikulum dikembangkan dari kurikulum nasional dan disesuaikan berdasarkan Undang-Undang Pendidikan Tinggi No 12 tahun 2012 (tentang pendidikan tinggi akademik, vokasi dan profesi) dan Kepmen 232/U/2000 (tentang pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar mahasiswa) serta Kepmen 045/U/2002 (tentang kurikulum inti pendidikan tinggi). b. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional c. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan d. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan e. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia f. Pedoman Penyusunan Kurikulum Kursus dan Pelatihan Tahun 2014 Pendidikan Tinggi Vokasi | 78 D. Ruang Lingkup Kebutuhan untuk melengkapi KKNI sudah sangat mendesak mengingat tantangan dan persaingan global pasar tenaga kerja nasional maupun internasional yang semakin terbuka. Untuk itu diperlukan kurikulum yang seragam dan terkini, yang disusun dengan berlandaskan pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sebagaimana dinyatakan pada PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dalam hal penyusunan suatu SKL dan Permendiknas Nomor 47 tahun 2010 tentang SKL Kursus dan pelatihan. Sebagai bentuk perwujudan dari SKL tersebut maka disusunlah Kurikulum Bidang Teknologi Manufaktur yang didalamnya terdapat Rencana Program Pembelajaran (RPP). 2. KURIKULUM BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA A. Profil Lulusan Jurusan Teknik Mesin Industri menyiapkan lulusannya benar-benar kompeten dalam bidangnya. Dengan berbekal ketrampilan dan untuk pengetahuannya diharapkan seseorang lulusannya mampu (capable ) untuk: Bekerja sebagai mekanik pada perusahaan yang bergerak di bidang Industri Mesin dan Mekanik Umum, juga di bidang perancangan/pembuatan perkakas presisi dan perusahaan pemakai perkakas presisi, pembuat produk, pembuat mesin. Bekerja sebagai pelatih/trainer di perusahaan dalam bidang gambar dan perancangan serta teknik permesinan Berperan secara efektif dalam lingkungan keilmuannya yang berkembang fleksibel dan cepat (function effectively in an agile environment of tooling technology). Dapat bertindak secara bertanggungjawab dan dengan etika yang benar (perform in a responsible and ethical manner) Studi lanjut pada jalur profesional maupun akademik baik di dalam negeri ataupun di luar negeri (be possible to transfer into appropriate degree program both profesional stream or academic stream in country or overseas). Memiliki wawasan kewirausahaan, dimana dengan keterampilan dan pengetahuan serta sikap yang dibekalkan, suatu saat diharapkan mampu melakukan usaha sendiri (having business knowledge in addition to their skills, Pendidikan Tinggi Vokasi | 79 knowledge and performance, they are hopefully able once to be entrepreneur in their field of competence). Kurikulum Diploma III Program Studi Teknologi Manufaktur disusun dan disiapkan agar para lulusan memiliki peran dalam masyarakat dan dunia kerja. Profil lulusan Program Studi Teknologi Manufaktur 1) Perekayasa Alat Penekan, Penepat dan Pencetak (Tools Maker) 2) Pengatur Pengembangan kualitas Produk Manufaktur (QC) 3) Perencana dan Pengendali Produksi (PPIC) 4) Perekayasa Perlengkapan presisi mesin produksi. 5) Fabrikasi dibidang automotif, mesin dan logam. (Manufakturing) 6) Perawatan Mesin Produksi dan alat produksi 7) Wirausaha 8) Sales Perlengkapan Industri. B. Capaian Pembelajaran Capaian Pembelajaran Program Studi merupakan hasil akhir yang nantinya akan dicapai pada setiap mata kuliah. Capaian Pembelajaran dirumuskan dari kemampuan yang harus dimiliki pada setiap profil lulusan. Capaian Pembelajaran Program Studi D3 Teknologi Manufaktur disusun dengan mengacu pada Permendikbud No 49 Tahun 2014 dengan menyesuaikan jenjang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) berdasarkan Perpres No. 8 Tahun 2012. Berdasarkan KKNI maka Program Studi D3 Teknologi Manufaktur berada pada Level 5. Capaian pembelajaran meliputi 4 aspek yaitu Sikap dan tata nilai, Keterampilan Umum, Keterampilan Khusus dan Pendidikan Tinggi Vokasi | 80 Penguasaan Pengetahuan. Capain Pembelajaran Program Studi D3 Teknologi Manufaktur (TMI Teknik Mesin Industri) adalah sebagai berikut: Sikap dan Tata Nilai 1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius 2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,moral, dan etika 3. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila 4. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa 5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain 6. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan 7. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara 8. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik 9. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri 10. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan. Keterampilan Umum 1. Mampu menerapkan pemikian logis, kritis, inovatif, bermutu, dan terukur dalam melakukan pekerjaan yang spesifik di bidang keahliannya serta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan 2. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur 3. Mampu mengkaji kasus penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan bidang keahliannya dalam rangka menghasilkan prototype, prosedur baku, desain atau karya seni, menyusun hasil kajiannya dalam bentuk kertas kerja, spesifikasi desain, atau esai seni, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi Pendidikan Tinggi Vokasi | 81 4. Mampu menyusun hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk kertas kerja, spesifikasi desain, atau esai seni, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi 5. Mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prosedur baku, spesifikasi desain, persyaratan keselamatan dan keamanan kerja dalam melakukan supervisi dan evaluasi pada pekerjaannya 6. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja sama dan hasil kerja sama didalam maupun di luar lembaganya 7. Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya 8. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri 9. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi Keterampilan Khusus 1. Mampu menerapkan matematika, sains, dan prinsip rekayasa ke dalam prosedur, proses, sistem, atau metodologi rekayasa terapan untuk menyelesaikan masalah rekayasa umum (broadly-defined) 2. Mampu mengidentifikasi, merumuskan dan mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalah rekayasa bidang manufaktur dengan metode dan prosedur yang sudah ditetapkan. 3. Mampu menerapkan prinsip-prinsip sistem penjaminan mutu dalam menangani masalah rekayasa bidang manufaktur, dengan memperhatikan faktor kualitas, harga dan waktu serah (quality, cost and delivery). 4. Mampu merancang dan membuat komponen mekanik mesin-mesin sederhana, Jig and Fixture, dan merencanakan proses pembuatannya menurut fungsi dan peruntukannya. 5. Mampu memilih sumberdaya dan memanfaatkan perangkat perancangan sofware desain dan menerapkan prinsip dasar gambar teknik kedalam gambar kerja berbasis teknologi informasi sesuai standar industri Pendidikan Tinggi Vokasi | 82 6. Mampu memilih material, alat potong dan alat ukur yang sesuai untuk berbagai kebutuhan dalam pembuatan komponen mekanik. 7. Mampu menggunakan teknologi dan peralatan modern dalam melaksanakan pekerjaan. 8. Mampu membuat program dan mengoperasikan mesin CNC dalam proses manufaktur Penguasaan Pengetahuan 1. Menguasai konsep teoretis sains alam, aplikasi matematika rekayasa; prinsipprinsip rekayasa (engineering principles), sains rekayasa dan perancangan rekayasa yang diperlukan untuk analisis dan perancangan sistem, proses, produk atau komponen 2. Menguasai prinsip dan teknik perancangan sistem, proses, produk, atau komponen menggunakan teknologi pada tataran praktikal (practical area) 3. Menguasai konsep teoritis teknologi rekayasa yang diperlukan pada satu bidang perancangan mekanik dan Mould & Dies 4. Menguasai pengetahuan tentang codes dan standard yang berlaku untuk penyelesaian masalah rekayasa 5. Menguasai prinsip dan issue terkini dalam ekonomi, sosial, ekologi secara umum 6. Menguasai pengetahuan tentang teknik berkomunikasi 7. Menguasai pengetahuan tentang perkembangan teknologi terbaru dan terkini; 8. Menguasai pengetahuan prosedural dan operasional kerja bengkel/studio dan kegiatan laboratorium, serta pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) 9. Mampu mengetahui jenis material logam dan non logam, kode material, karakter, pengujian, enggunaan, dan perlakuan masing-masing material. C. Bahan Kajian Kurikulum Diploma III Program Studi Teknologi Manufaktur disusun berdasarkan bahan kajian. Bahan kajian adalah suatu bangunan ilmu, teknologi atau seni, obyek yang dipelajari, yang menunjukkan ciri cabang ilmu tertentu, atau dengan kata lain menunjukkan bidang kajian atau inti keilmuan suatu program studi. Bahan Kajian Kurikulum Program Studi Teknologi Manufaktur adalah: 1. Manufacturing 2. Product Design Pendidikan Tinggi Vokasi | 83 3. Material Science 4. Engineering Economics 5. Engineering Science 6. Quality Control 7. System Engineering 8. Humanity & Social Science 9. Natural Science 10. MATH Pendidikan Tinggi Vokasi | 84 1. Matriks Hubungan Capaian Pembelajaran dengan Bahan Kajian Hubungan Capaian Pembelajaran dengan Bahan Kajian Program Studi Teknologi Manufaktur adalah sebagai berikut : Bahan Kajian No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Capaian Pembelajaran Ketrampilan Khusus / Kerja Mampu menerapkan matematika, sains, dan prinsip rekayasa ke dalam prosedur, proses, sistem, atau metodologi rekayasa terapan untuk menyelesaikan masalah rekayasa umum (broadly-defined) Mampu mengidentifikasi, merumuskan dan mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalah rekayasa bidang manufaktur dengan metode dan prosedur yang sudah ditetapkan. Mampu menerapkan prinsip-prinsip sistem penjaminan mutu dalam menangani masalah rekayasa bidang manufaktur, dengan memperhatikan faktor kualitas, harga dan waktu serah (quality, cost and delivery). Mampu merancang dan membuat komponen, Jig and Fixture, mekanik mesin-mesin sederhana, dan merencanakan proses pembuatannya menurut fungsi dan peruntukannya. Mampu memilih sumberdaya dan memanfaatkan perangkat perancangan sofware desain dan menerapkan prinsip dasar gambar teknik kedalam gambar kerja berbasis teknologi informasi sesuai standar industri Mampu memilih material, alat potong dan alat ukur yang sesuai untuk berbagai kebutuhan dalam pembuatan komponen mekanik Mampu menggunakan teknologi modern dalam melaksanakan pekerjaan Mampu membuat program dan mengoperasikan mesin CNC dalam proses manufaktur Product Design v Manufacturing Material Science Engineering Economics Engineering Science Quality Control v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v Humanity & Social Science v v v Systems Engineering Natural Science MATH v v v v v v Page | 85 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Bahan Kajian Capaian Pembelajaran Penguasaan Pengetahuan Menguasai konsep teoretis sains alam, aplikasi matematika rekayasa; prinsip- prinsip rekayasa (engineering principles), sains rekayasa dan perancangan rekayasa yang diperlukan untuk analisis dan perancangan sistem, proses, produk atau komponen Menguasai prinsip dan teknik perancangan sistem, proses, produk, atau komponen menggunakan teknologi pada tataran praktikal (practical area) Menguasai konsep teoritis teknologi rekayasa yang diperlukan pada satu bidang perancangan mekanik dan Mould & Dies Menguasai pengetahuan tentang codes dan standard yang berlaku untuk penyelesaian masalah rekayasa Menguasai prinsip dan issue terkini dalam ekonomi, sosial, ekologi secara umum Menguasai pengetahuan tentang teknik berkomunikasi Menguasai pengetahuan tentang perkembangan teknologi terbaru dan terkini; Menguasai pengetahuan prosedural dan operasional kerja bengkel/studio dan kegiatan laboratorium, serta pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Mampu mengetahui jenis material logam dan non logam, kode material ,karakter, pengujian, kenggunaan, dan perlakuan masing-masing material. Product Design Manufacturing Material Science Engineering Economics Engineering Science Quality Control Systems Engineering Humanity & Social Science v v v v v v v v v v v v v Natural Science MATH v v v v v v v v v v v Pendidikan Tinggi Vokasi | 86 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Capaian Pembelajaran Sikap dan Tata Nilai Bahan Kajian Product Design Manufacturing Material Science Engineering Economics Engineering Science Quality Control Systems Engineering Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,moral, dan etika; Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila; Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri; Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan. Humanity & Social Science Natural Science v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v Pendidikan Tinggi Vokasi | 87 MATH No. 1. 2 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Bahan Kajian Capaian Pembelajaran Keterampilan Umum Mampu menerapkan pemikian logis, kritis, inovatif, bermutu, dan terukur dalam melakukan pekerjaan yang spesifik di bidang keahliannya serta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan; Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur; Mampu mengkaji kasus penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan bidang keahliannya dalam rangka menghasilkan prototype, prosedur baku, desain atau karya seni, menyusun hasil kajiannya dalam bentuk kertas kerja, spesifikasi desain, atau esai seni, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi; Mampu menyusun hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk kertas kerja, spesifikasi desain, atau esai seni, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi; Mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prosedur baku, spesifikasi desain, persyaratan keselamatan dan keamanan kerja dalam melakukan supervisi dan evaluasi pada pekerjaannya; Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja sama dan hasil kerja sama didalam maupun di luar lembaganya; Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya; Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri; Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi; Product Design Manufacturing Material Science Engineering Economics Engineering Science Quality Control Systems Engineering v v v v v v v v v v v v v v v v v Humanity & Social Science Natural Science v v v v v v v v v v v Pendidikan Tinggi Vokasi | 88 MATH 2. Matrik CP, Bahan Kajian, Bahan Pembelajaran Dalam mencapai hasil pembelajaran agar sesuai dengan Capaian pembelajaran yang ditetapkan, Politeknik mengembangkan bahan kajian yang mendukung pencapaian kemampuan siswa dan menjabarkannya dalam bahan pembelajaran, sehingga siswa mampu menerima pengetahuan dan kemampuan kerja dengan baik No 1 2 3 4 5 Capaian Pembelajaran Kemampuan Khusus/Kerja Mampu menerapkan matematika, sains, dan prinsip rekayasa ke dalam prosedur, proses, sistem, atau metodologi rekayasa terapan untuk menyelesaikan masalah rekayasa umum (broadly-defined) Mampu mengidentifikasi, merumuskan dan mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalah rekayasa bidang manufaktur dengan metode dan prosedur yang sudah ditetapkan. Mampu menerapkan prinsipprinsip sistem penjaminan mutu dalam menangani masalah rekayasa bidang manufaktur, dengan memperhatikan faktor kualitas, harga dan waktu serah (quality, cost and delivery). Mampu merancang dan membuat komponen, Jig and Fixture, mekanik mesin-mesin sederhana, dan merencanakan proses pembuatannya menurut fungsi dan peruntukannya. Mampu memilih sumberdaya dan memanfaatkan perangkat Bahan Kajian Engineering Economics Engineering Science Systems Engineering Natural Science MATH Manufacturing Material Science Quality Control Engineering Economics Humanity & Social Science Manufacturing Material Science Quality Control Product Design Manufacturing Material Science Engineering Economics Engineering Science Product Design Material Science Bahan Pembelajaran Teknik Perancangan Mekanikan & Dinamika Elemen Mesin Ilmu Kekuatan matrial Matematika & Fisika Praktek Bengkel / Industri Teknik Manufaktur Pratik Bengkel Ilmu bahan Manajemen Bengkel Quality Control (QC) Praktek Bengkel / Industri Teknik Manufaktur Praktik Produksi Ilmu Bahan PPIC QC Mould & Dies Desain Praktik Produksi Ilmu Bahan Pengembangan Produk Praktek Bengkel / Industri CAD CAM Pendidikan Tinggi Vokasi | 89 6 7 8 No 1 2 3 4 perancangan sofware desain dan menerapkan prinsip dasar gambar teknik kedalam gambar kerja berbasis teknologi informasi sesuai standar industri Mampu memilih material, alat potong dan alat ukur yang sesuai untuk berbagai kebutuhan dalam pembuatan komponen mekanik Engineering Economics Engineering Science Quality Control CAE Teknik CNC Material Science Engineering Science Quality Control Mampu menggunakan teknologi modern dalam melaksanakan pekerjaan. Product Design Manufacturing Systems Engineering Mampu membuat program dan mengoperasikan mesin CNC dalam proses manufaktur Product Design Manufacturing Quality Control Praktek Bengkel / Industri Toolling HTM Meansuring tools CAM Teknik Pemrograman Pneomatic Hydrolic &PLC CAD/CAM Teknik CNC Praktek Bengkel / Industri Capaian Pembelajaran Penguasaan Pengetahuan Menguasai konsep teoretis sains alam, aplikasi matematika rekayasa; prinsip- prinsip rekayasa (engineering principles), sains rekayasa dan perancangan rekayasa yang diperlukan untuk analisis dan perancangan sistem, proses, produk atau komponen Menguasai prinsip dan teknik perancangan sistem, proses, produk, atau komponen menggunakan teknologi pada tataran praktikal (practical area) Menguasai konsep teoritis teknologi rekayasa yang diperlukan pada satu bidang perancangan mekanik dan Mould & Dies Menguasai pengetahuan tentang codes dan standard yang berlaku Bahan Kajian Systems Engineering Natural Science MATH Product Design Systems Engineering Engineering Science Bahan Pembelajaran Teknik Perancangan Elemen Mesin Ilmu Bahan Fisika Matenatika Teknik Product Design Systems Engineering Engineering Science Manufacturing Gambar Teknik Teknik Manufaktur Teknik Kendali / PH Teknik Listrik &Elektronika CAD & CAE Metal Press Working & Plastic Processing 1 Product Design Material Science Teknik CNC Ilmu Logam Pendidikan Tinggi Vokasi | 90 untuk penyelesaian masalah rekayasa 5 6 7 8 9 No 1 Menguasai prinsip dan issue terkini dalam ekonomi, sosial, ekologi secara umum Menguasai pengetahuan tentang teknik berkomunikasi Menguasai pengetahuan tentang perkembangan teknologi terbaru dan terkini; Elemen Mesin Ilmu Kekuatan bahan Humanity & Social Science Teknik Berkomunikasi Bahasa Inggris Etika Dasar Teknik CNC PLC Otomasi / Teknik Kendali PPIC Mantanace ISO Manajemen Product Design Systems Engineering Engineering Science Manufacturing Systems Engineering Quality Control Menguasai pengetahuan prosedural dan operasional kerja bengkel/studio dan kegiatan laboratorium, serta pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Mampu mengetahui jenis material Material Science logam dan non logam, kode material ,karakter, pengujian, enggunaan, dan perlakuan masing-masing material. Capaian Pembelajaran Keterampilan Umum Mampu menerapkan pemikian logis, kritis, inovatif, bermutu, dan terukur dalam melakukan pekerjaan yang spesifik di bidang keahliannya serta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan; Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur; 2 Systems Engineering Engineering Science Manufacturing Engineering Economics Ilmu Bahan Polimer/Bahan Plastik Bahan Kajian Manufacturing Material Science Quality Control Product Design Systems Engineering Manufacturing Quality Control Product Design Teknik Perancangan Manajemen Bengkel Bahan Pembelajaran Teknik Perancangan Mekanikan & Dinamika Elemen Mesin Ilmu Kekuatan matrial Matematika & Fisika Praktik Permesinan Praktik Permesinan/ Bengkel Pratek Industri Manajemen Bengkel Quality Control (QC) Teknik Manufaktur Pendidikan Tinggi Vokasi | 91 3 4 5 6 7 8 Teknik Perancangan Praktek Bengkel / Industri Teknik Manufaktur Praktik Produksi Ilmu Bahan PPIC / QC Manajemen Bengkel Mampu mengkaji kasus penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan bidang keahliannya dalam rangka menghasilkan prototype, prosedur baku, desain atau karya seni, menyusun hasil kajiannya dalam bentuk kertas kerja, spesifikasi desain, atau esai seni, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi; Mampu menyusun hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk kertas kerja, spesifikasi desain, atau esai seni, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi; Product Design Manufacturing Quality Control Systems Engineering Product Design Manufacturing Quality Control Systems Engineering Mould & Dies Desain Praktik Produksi Pengembangan Produk Kewirausahaan Mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prosedur baku, spesifikasi desain, persyaratan keselamatan dan keamanan kerja dalam melakukan supervisi dan evaluasi pada pekerjaannya; Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja sama dan hasil kerja sama didalam maupun di luar lembaganya; Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya; Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok Product Design Manufacturing Quality Control Systems Engineering Praktek Bengkel / Industri CAD; CAM; CAE Teknik CNC Etika Humanity & Social Science Manajemen Bengkel Kewirausahaan Teknik Berkomunikasi Etika Praktek Bengkel / Industri CAM Teknik Pemrograman Pneomatic Hydrolic PLC / Otomasi Praktek Bengkel / Industri Product Design Manufacturing Quality Control Product Design Manufacturing Pendidikan Tinggi Vokasi | 92 9 No 1 2 3 4 5 kerja yang berada dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri; Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi; Capaian Pembelajaran Keterampilan Umum Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,moral, dan etika; Humanity & Social Science Manajemen Bengkel Kewirausahaan Teknik Perancangan Product Design Quality Control Systems Engineering Praktek Bengkel / Industri Manajemen Bengkel QC & PPIC Teknik Perancangan Mantanace Bahan Kajian Bahan Pembelajaran Humanity & Social Science Etika Kewarganegaraan/Pancasila Humanity & Social Science Product Design Manufacturing Systems Engineering Engineering Economics Berkontribusi dalam Humanity & Social peningkatan mutu kehidupan Science bermasyarakat, berbangsa, Product Design bernegara, dan kemajuan Manufacturing peradaban berdasarkan Systems Pancasila; Engineering Berperan sebagai warga Humanity & Social negara yang bangga dan cinta Science tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; Menghargai keanekaragaman Humanity & Social budaya, pandangan, agama, Science dan kepercayaan, serta Systems pendapat atau temuan Engineering orisinal orang lain; Etika Kewarganegaraan/Pancasila Praktek Bengkel / Industri Teknik Perancangan Manajemen Bengkel, PPIC Etika Kewarganegaraan/Pancasila Teknik Perancangan Praktek Bengkel / Industri Kewarganegaraan/Pancasila Bahasa Kewarganegaraan/Pancasila Etika Teknik perancangan Pendidikan Tinggi Vokasi | 93 8 Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri; 9 10 Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan. Systems Engineering Quality Control Humanity & Social Science Humanity & Social Science Product Design Manufacturing Systems Engineering Humanity & Social Science Product Design Manufacturing Systems Engineering Etika Praktek Bengkel / Industri Teknik Perancangan 3. Matrix Pencapaian Kualifikasi Ukuran Kedalaman Pembelajaran (Harrow) Ranah Keahlian Praktek Bengkel / Industri Teknik Manufaktur Etika Teknik Perancangan Kewirausahaan Manajemen Bengkel Prktek bengkel Teknik perancangan Merangkaik ann Naturalisasi 7 Kewarganegaraan/Pancasila Menerapkan Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; Etika Kewarganegaraan/Pancasila Mamajemen Praktek Bengkel / Industri Menggunaka n Ketepatan 6 Humanity & Social Science Product Design Manufacturing Systems Engineering Humanity & Social Science Meniru Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; 1. Manufacturing (Technological Skills) 1.1 Mesin dan Mekanik Dasar ( Basic Mechanic ) 1.2 Mesin dan Mekanik Terapan (Applied Mechanic) 1.3 Mesin dan Mekanik Lanjut ( Advanced Mechanic) Pendidikan Tinggi Vokasi | 94 1.4 Pembuatan ( Manufacturing ) 1. Engineering Science 2. Product Design 3. Quality Control 4. Material Science 5. Engineering Economics Memutus kan Evaluasi mi Menerapk an Sintesa Ranah Keahlian 7. Natural Science Mengetah ui Memaha Ukuran Kedalaman Pembelajaran Bloom) Mengenal 6. System Engineering 7.1 Matematika 7.2 Fisika 7.3 Mekanika 8. Humanity & Social Science 8.1 Kemampuan Komunikasi (Communication Skills) 8.2 Kemampuan komputer (Computer Skills) 8.3 Kemampuan berbudaya (Cultural Skills) 8.4 Kemampuan Bekerjasama (Team-work Skills) 8.5 Kemampuan Melatih ( Training Skills ) 8.6 Kemampuan Berwirausaha (Entrepreneurship) 4. Matriks Hubungan Mata Kuliah dengan Bahan Kajian Mata kuliah yang membentuk kurikulum disusun saling berhubungan dengan bahan kajian yang membangun 4 (empat) domain capaian pembelajaran, yaitu (1) sikap, (2) keterampilan umum, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan khusus. Hubungan mata kuliah dengan bahan kajian adalah sebagaia berikut: Pendidikan Tinggi Vokasi | 95 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Nama Mata Kuliah Etika Dasar Bahasa Inggris 1 Gambar Teknik 1 Pengetahuan Komputer Matematika 1 Fisika Dasar Ilmu Bahan 1 Bahan Kajian Inti Humanity & Social Sciences Humanity & Social Sciences Product Design Engineering Science MATH Natural Science Material Science 8. 9. Mekanika Teknik Teknik Pengukuran 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. Teknik Listrik Dan Elektronika Dasar Teknik Manufaktur 1 Kerja Bubut Dasar Kerja Frais Dasar Kerja Gerinda Alat 1 Kerja Bangku Gambar Teknik Dasar Listrik Dan Elektronika Dasar Etika Sosial Bahasa Inggris 2 Pendidikan Kewarganegaraan Ilmu Bahan 2 Matematika 2 Gambar Teknik 2 Teknik Pemrograman Elemen Mesin 1 Mekanika Teknik 2 Teknik Cnc Teknik Manufaktur 2 Listrik Dan Elektronika Lanjutan Kerja Bubut Terapan Kerja Frais Terapan Pengelasan Perlakuan Panas Kerja Gerinda Alat 2 Kerja Bangku 2 Gerinda Quality Control 1 Milling Cnc Kerja CAD 1 Pendidikan Pancasila Bahasa Inggris 3 Elemen Mesin 2 Pneumatik-Hidrolik Teknik Manufaktur 3 Teknik Perancangan Engineering Science Quality Control Manufacturing System Engineering Manufacturing Manufacturing Manufacturing Manufacturing Manufacturing Product Design System Engineering Humanity & Social Sciences Humanity & Social Sciences Humanity & Social Sciences Material Science MATH Product Design Engineering Sceince Engineering Sceince Engineering Sceince Engineering Systems Manufacturing System Engineering Manufacturing Manufacturing Manufacturing Manufacturing Manufacturing Manufacturing Manufacturing Quality Control Manufacturing Manufacturing Humanity & Social Sciences Humanity & Social Sciences Engineering Sceince System Engineering Manufacturing Product Design Pendidikan Tinggi Vokasi | 96 No. 46. 47. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. Nama Mata Kuliah Teknik Kendali 1 Metal Press Working & Plastic Processing 1 Manajemen Industri Kewirausahaan Perawatan & Reparasi Teknik Berkomunikasi Dan Presentasi Kerja Mesin Milling Dan Bubut Cnc 2 Kerja Gerinda Kerja Erosi Dan Wire Cut Kerja Perawatan Dan Reparasi Kerja Cad 2 Production Planning Perakitan Mold & Die 59. 60. 61. 62. Quality Control 2 Pembelajaran Listrik Dan Elektronika Lanjut Tugas Akhir 48. 49. 50. 51. Bahan Kajian Inti System Engineering Manufacturing Social Science Social Science System Engineering Social Science Manufacturing Manufacturing Manufacturing Manufacturing Product Design Quality Control Manufacturing Product Design Quality Control Humanity & Social Science Engineering Science Manufacturing Product Design Engineering Sceince System Engineering 5. Matrik Matakuliah dan beban Belajar mahasiswa Bahan Kajian Inti Engineering Sceince System Engineering Product Design Jumlah SKS = Blok Parsial / Semester Teknik Pemrograman Elemen Mesin Pengetahuan Komputer Teknik Pengukuran Teknik CNC Mekanika Teknik Tugas Akhir Listrik Dan Elektronika Pneumatik-Hidrolik Teknik Kendali (PLC) Perawatan & Reparasi Tugas Akhir Gambar Teknik CAD & CAM 20 20 Tahun I 1 2 20 20 Tahun II 3 4 20 20 Tahun III 5 6 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 Pendidikan Tinggi Vokasi | 97 Bahan Kajian Inti Quality Control MATH Material Science Natural Science Humanity & Social Science Manufacturing Jumlah SKS = Blok Parsial / Semester Perakitan Mold & Die Teknik Perancangan Tugas Akhir Teknik Pengukuran Quality Control Production Planning Matematika Ilmu Bahan 20 Tahun I 1 2 Kerja Erosi Dan Wire Cut Kerja Perawatan Dan Reparasi Perakitan Mold & Die Tugas Akhir 20 20 Tahun II 3 4 20 20 Tahun III 5 6 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 Fisika Dasar Manajemen Industri Kewirausahaan Teknik Berkomunikasi Dan Presentasi Etika Pancasila & Kewarganegaraan Bahasa Inggris TA (tata tulis ilmiah/bhs Indonesi) Pembelajaran (supervisi) Teknik Manufaktur Kerja Bubut Dasar Kerja Frais Dasar Kerja Gerinda Alat Kerja Bangku Pengelasan Perlakuan Panas Kerja CNC (milling & Turning) Metal Press Working & Plastic Processing 20 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 4 2 4 2 3 5 2 2 2 2 2 2 6 2 2 2 2 2 Pendidikan Tinggi Vokasi | 98 6. Jenjang Matakuliah Page | 99 7. Level Pencapaian Ketrampilan Khusus dan Penguasaan Pengetahuan 8. Penilaian Belajar Mahasiswa Terhadap kemajuan belajar mahasiswa dilakukan penilaian secara berkala yang berbentuk ujian, pelaksanaan tugas, dan pengamatan oleh dosen / pengajar. Ujian diselenggarakan melalui ujian akhir semester dan ujian akhir program studi. Penilaian hasil belajar dinyatakan dengan hurup A, B, C, D dan E yang masing masing bernilai 4, 3, 2, 1 dan 0. Syarat kelulusan program pendidikan ditetapkan sebagai berikut : a) Nilai Praktek tingkat 1,2, dan 3 sekurang-kurangnya 5,51 ( lima, lima satu) atau C. b) Indeks Prestasi Kumulatif ( IPK ) minimum 2,00 ( dua, nol nol ). c) Jumlah nilai D Keseluruhan sebanyak-banyaknya 7 ( tujuh ), tidak memiliki nilai E. Tanda Lulus ( Ijazah ), Tanda Tamat Pendidikan Tinggi Vokasi | 100 a) Tanda Lulus ( Ijazah ) diberikan kepada mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan kelulusan dan kepadanya diberikan gelar profesional Ahli Madya ( A.Md ) jurusan Teknik Mesin Industri. b) Tanda Tamat diberikan kepada peserta didik yang tidak memenuhi persyaratan kelulusan D. Daftar Modul NO JUDUL MODUL dan BUKU TK. PRODI 1 Modul Bending of Profiles and Sheet Metals 1 TMI 2 BUKU BUDI PEKERTI 1 TMI 3 Buku Pedoman Akademik 1 TMI 4 Modul English For Engineer volume 1 1 TMI 5 Modul Gambar Tehnik - Suplemen 1 TMI 6 Modul Gambar Tehnik - VSM 1 TMI 7 Modul Heat Treatment of Metal 1 TMI 8 Modul Ilmu Logam / Metallurgy, (Sinter + Plastik) 1 TMI 9 Modul Imagery (Revisi) 1 TMI 10 Modul Mekanika Teknik 1 1 TMI 11 Modul Mekanika Teknik 2 1 TMI 12 Modul Membaca Gambar Teknik 1 (LTZ 1) 1 TMI 13 Modul Membaca Gambar Teknik 2 (LTZ 2) 1 TMI 14 Modul Membaca Gambar Teknik 3 (LTZ 3) 1 TMI 15 Modul Panduan Praktek Tool Grinding 1 1 TMI 16 Modul Pengukuran dan Pemeriksaan dengan Alat 1 TMI 17 Modul Strength of Materials 1 TMI 18 Tabel Elemen Mesin 1 TMI 19 Modul Tehnik Listrik (Hans Romer) 1 TMI 20 Modul Teknik Manufaktur Bench Work (Semester 1) 1 TMI 21 Modul Teknik Manufaktur Milling - Semester 1 1 TMI 22 Modul Teknik Pengukuran (Metrologi Industri) 1 TMI 23 Modul Toleransi 1 TMI Pendidikan Tinggi Vokasi | 101 NO JUDUL MODUL dan BUKU TK. PRODI 24 Modul Elektronika dan Teknik Digital 2 - 25 Modul Hydraulics - VTC (Vocational Training Course) 2 TMI 26 Modul Maho, Training Literature CNC 432 2 TMI 27 Modul ARC Welding / Las Busur Listrik 2 TMI 28 Modul Bantalan Gelinding / Rolling Bearing 2 TMI 29 Modul English For Engineer volume 2 2 TMI 2 TMI 31 Modul Gas Welding (Tan Lay Hing) 2 TMI 32 Modul Kekuatan dan Tegangan Ijin 2 TMI 33 Modul Mekanika Teknik 2 : Dinamika 2 TMI 34 Modul Panduan Praktek Gerinda 2 2 TMI 2 TMI 36 Modul Poros Penyangga dan Poros Transmisi 2 TMI 37 Modul Transmisi Sabuk / Belt Drive 2 TMI 38 Modul Erosi 3 TMI 39 Modul Hermle TNC 407 / 415 3 TMI 40 Modul Panduan Praktek Gerinda 3 3 TMI 41 Modul Pneumatik 3 TMI 42 Tutorial CNC (Hi-Cell CA 23 CNC, 128 CNC, 325 CNC, dll) 3 TMI 43 Modul Manajemen Industri 1 3 TMI 44 Modul Manajemen Industri 2 3 TMI 45 Outline Kuliah Manajemen Bisnis 3 TMI 46 Modul Punching Tool 1 3 TMI 47 Modul Punching Tool 2 (Deep Drawing) 3 TMI 48 Modul Roda Gigi 1 3 TMI 49 Modul Roda Gigi 2 3 TMI 50 Tata Laksana Industri 3 TMI 51 Modul Praktik BW Level 1 s/d 3 1 TMI 52 Modul Praktik Turning Level 1 s/d 3 1 TMI 30 35 Modul Formula Handbooks, Metal Trades and Technical Draughtsman Modul Petunjuk Untuk Merawat & Mengganti Bantalan Gelinding Pendidikan Tinggi Vokasi | 102 NO JUDUL MODUL dan BUKU TK. PRODI 53 Modul Praktik Milling Level 1 s/d 3 1 TMI 54 Modul Praktek Tool Granding level 1 s/d 3 1 TMI 55 Modul Praktek Gambar Teknik Dasar 1 TMI 56 Modul Praktik listrik Dasar 1 TMI Pendidikan Tinggi Vokasi | 103 A. Rencana Pembelajaran Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Politeknik ATMI Surakarta Matakuliah / Kode Program Studi Semester / SKS Dosen Capaian Pembelajaran yang dibebankan dalam matakuliah ini Hari KE 1 KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mengenal teknis pelaksanaan BW : Praktik Kerja Bangku / BW : TMI; TPM; TMK : 1 dan 2 (sistim Blok 240 jam) / 5 ( Lima ) : Andi Rinanto. ST & Rahmat Tri H. ST :Mahasiswa mampu menggunakan peralatan kerja bangku, dan mampu melakukan gerakan secara horizontal menggunakan kikir dengan ketelitian 0,02 ( // 0,02 ; 0.02) BAHAN KAJIAN Standart Oprasional section Benchwork 1 Mengenal peralatan kerja bangku Perlengkapan Mengikir 2 Memahami proses pengikiran Mengenal dan menggunakan alat ukur dan alat pembanding, alat penera METODE PEMBELAJ ARAN Demonstra si; Ceramah; Diskusi Ceramah Demonstra si Ceramah; Diskusi; Demonstra si WAK TU 4 jam 4 jam 2 jam KRITERIA DAN INDIKATOR Mengunakan Mampu perlengkapan sesuai mengunakan prosedur alat BW dgn benar Mengisi Lembar inventaris Mampu mengidentifik Peralatan BW asi alat secara tepat Mengunakan Kaliper; Mampu mengunakan Mikrometer; Square line; alat ukur dan Hair line; Rugo test; Dial alat penera indicator; Surface plate; dengan tepat Cylinder block; Filler gauge; Bevel protractor PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PENILAIA N BOBOT NILAI Page | 104 Membaca tabel toleransi, drill for thread, dan gambar kerja Praktek pengikiran Ceramah; Diskusi; Demonstra si Ceramah; Diskusi; Demonstra si 2 jam Mengunakan Tabel toleransi; Tabel drill for thread; Gambar kerja 4 jam Membuka tutup tanggem Pencekaman benda kerja; Posisi berdiri; Pemegangan kikir; Gerakan pengikiran; Tekanan pengikiran; Jenis pengikiran (lurus, cross cut,chamfer, radius, profil); Perawatan kikir Mahasiswa membuat perencanaan kerja Mahasiswa mempraktekkan secara pribadi Mahasiswa membuat perencanaan kerja Mahasiswa mempraktekkan secara pribadi 3 s/d 5 Latihan BW 1 Membuatan Blok Toleransi umum kasar Kekasaran N8 Kerataan >0,1 Ketegak lurusan >0,1 Praktik dan 20 diskusi jam 6 s/d 7 Kompetensi 1 Pengikiran rata dan siku dengan ketelitian 0.1 mm Praktik dan 15 diskusi jam 8 s/d 9 Kompetensi 2 menggergaji lurus Pembuatan Blok Toleransi umum kasar; Kekasaran N8; Kerataan >0,1 Ketegak lurusan >0,1 Elektrik scriber Pembuatan Blok Toleransi umum middle; Kekasaran N8; Kerataan > 0,1 Ketegak lurusan>0,1 Praktik dan 15 diskusi jam Mahasiswa membuat perencanaan kerja Mahasiswa mempraktekkan menggergaji secara pribadi. Mampu membaca tabel dengan tepat Mampu mengunakan tool BW ( kikir) dengan benar Mampu menyelesaika n Latihan 1 dengan Nilai > 5,51 Mampu 5% menyelesaika n LKompetensi 1 dengan Nilai > 5,51 Mampu 5% menyelesaika n Kompetensi 2 dengan Nilai > 5,51 Pendidikan Tinggi Vokasi | 105 10 s/d 11 Kompetensi 3 mengikir chamfer 12 s/d 13 Latihan 2 proses marking dan penandaan 14 s/d 16 Kompetensi 4 membuat alur cross cut, toleransi khusus 0,1, membuat ulir, kehalusan N7, mengikir radius 16 s/d 17 Kompetensi 5 membuat alur cross cut, Marking; Penggergajian Pembuatan Blok Toleransi umum middle dan khusus 0,1; Kekasaran N8 Kerataan ± 0,1; Ketegak lurusan 0,1 Marking Penggergajian Pembuatan garis (marking ) Proses stamping Pembuatan Blok Crosscut filling Toleransi umum middle & khusus 0,1; Kekasaran N7 Kerataan ± 0,1; Ketegak lurusan 0,1 Marking; Pengeboran; Pengetapan; Radius luar; Stamping Pembuatan Blok Crosscut filling Praktik dan 15 diskusi jam Mahasiswa membuat perencanaan kerja Mahasiswa mempraktekkan mengikir chamfer secara pribadi. Mampu 5% menyelesaika n Kompetensi 3 dengan Nilai > 5,51 Demonstra si; Praktik dan diskusi Mahasiswa membuat perencanaan kerja Mahasiswa mempraktekkan marking & stamping secara pribadi Mahasiswa membuat perencanaan kerja Mahasiswa mempraktekkan pengikiran alur dan pengikiran silang secara pribadi Mampu 5% menyelesaika n Latihan 2 dengan Nilai > 5,51 Mahasiswa mempraktekkan pengikiran dengan alur Mampu menyelesaika n Kompetensi 15 jam Praktik dan 15 diskusi jam Praktik dan 15 diskusi jam Mampu 7.5 % menyelesaika n Kompetensi 4 dengan Nilai > 5,51 7.5 % Pendidikan Tinggi Vokasi | 106 toleransi khusus 0,05, membuat lubang ISO, kehalusan N7, mengikir radius 18 s/d 20 Kompetensi 6 membuat ukuran toleransi 0,05 dengan kesejajaran 0,05 dan membuat profil 21 s/d 23 Kompetensi 7 membuat ukuran toleransi 0,05 dengan kesejajaran 0,05 dan membuat profil 24 s/d 26 Kompetensi 8 membuat ukuran toleransi 0,05 dengan Toleransi umum middle &khusus 0,05; Kekasaran N7 Kerataan ± 0,1 Ketegak lurusan 0,1 Marking; Pengeboran Reaming; Radius dalam; Stamping Pembuatan Blok Crosscut filling Toleransi umum middle; Toleransi khusus 0,05 Kekasaran N6 Kerataan 0,05 Ketegak lurusan 0,05; Marking Pengeboran Pembuatan Blok Toleransi umum fine Toleransi khusus 0,05 Kekasaran N6 Kerataan 0,05 Ketegak lurusan 0,05; Marking Drilling; Chisseling Pembuatan profil Pembuatan Blok Toleransi umum fine Toleransi khusus 0,05 Kekasaran N6 menyilang 60’ dan membuat lobang presisi ISO toleransi serta mengikir radius secara pribadi 5 dengan Nilai > 5,51 Praktik dan 20 diskusi; jam mentoring Mahasiswa mempraktekkan pengikiran presisi 0.05 mm dan dengan kehalusan permukaan N6 secara pribadi Mampu 10 % menyelesaika n Kompetensi 6 dengan Nilai > 5,51 Praktik dan 20 diskusi; jam mentoring Mahasiswa mempraktekkan pengikiran presisi 0.05 mm dan dengan kehalusan permukaan N6 , membuat lobang dgn bor, serta chiseling secara pribadi Mampu 10 % menyelesaika n Kompetensi 7 dengan Nilai > 5,51 Praktik dan 20 diskusi; jam mentoring Mahasiswa Mampu mempraktekkan menyelesaika pengikiran presisi 0.03 n Kompetensi mm dan dengan kehalusan 12.5 % Pendidikan Tinggi Vokasi | 107 kesejajaran 0,03 dan membuat profil 27 s/d 28 Kompetensi 9 membuat ukuran toleransi 0,03 dengan kesejajaran 0,03 dan membuat profil 29 s/d 30 Kompetensi 10 membuat ukuran toleransi 0,03 dengan kesejajaran 0,02 dan membuat profil 31 s/d 36 Praktek Produksi dengan mengerjakan barang dengan toleransi ukuran khusus 0,05 dengan Kerataan 0,03 Ketegak lurusan 0,05 Marking Chisseling Pembuatan profil Pembuatan Blok Praktik dan 20 Toleransi umum fine diskusi; jam Toleransi khusus 0,05 mentoring Kekasaran N6 Kerataan 0,03 Ketegak lurusan 0,03 Marking Pembuatan profil Pembuatan lubang ISO Pembuatan Blok Toleransi umum fine Toleransi khusus 0,05 Kekasaran N6 Kerataan 0,02 Ketegak lurusan 0,03 Marking Pembuatan profil Pembuatan lubang ulir Praktek Produksi dengan pekerjaan banchwork Praktik dan 20 diskusi; jam mentoring Praktek Produksi 30 jam permukaan N6 secara pribadi 8 dengan Nilai > 5,51 Mahasiswa mempraktekkan pengikiran presisi 0.05 mm bidang datar dan ketegaklurusan 0.003 mm dan dengan kehalusan permukaan N6 serta pembuatan lobang presisi ISO toleransi secara pribadi Mahasiswa mempraktekkan pengikiran presisi 0.02 mm ketegaklurusan 0.02 mm dan dengan kehalusan permukaan N6 secara pribadi Mampu 12,5 % menyelesaika n Kompetensi 9 dengan Nilai > 5,51 Mampu menyelesaika n Kompetensi 10 dengan Nilai > 5,51 15 % Mahasiswa praktek produksi dengan problem produk rial dalam pengerjaan BW Mampu menyelesaika n produk dengan nilai > 6 10 % Pendidikan Tinggi Vokasi | 108 kesejajaran 0,02 dalam estimasi waktu tertentu Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Politeknik ATMI Surakarta Matakuliah / Kode Program Studi Semester / SKS Dosen Capaian Pembelajaran yang dibebankan dalam matakuliah ini MG KE KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN : Teknik Perancangan : TMI :5 : Yudha Samodra HM, ST, M.Eng : Mahasiswa mampu BAHAN KAJIAN METODE PEMBELAJA RAN WAK TU : TP :3 PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA KRITERIA DAN INDIKATOR PENIL AIAN BOBOT NILAI 1-2 3-4 5-6 7 8-10 11 12 13 14 15-16 Pendidikan Tinggi Vokasi | 109 C. Kurikulum Unggulan Politeknik CALTEX IDENTITAS PROGRAM STUDI Institusi : Politeknik Caltex Jurusan : Teknik Elektro Program Studi : D3 Teknik Elektronika Level KKNI :5 PROFIL LULUSAN NO PROFIL UMUM 1 Senior Teknisi (otomasi industri,instrumentasi industri,field specialist,dll) 2 Junior Supervisor 3 Desainer (Rancangan sistem elektronika) Deskripsi Generik Personal yang mengoperasikan, merawat dan memperbaiki perangkat operasional di dunia industri Personal yang mengawasi proses pengerjaan produk Personal yang merancang sistem elektronika Deskripsi Spesifik (Teknik Elektronika) Mengoperasikan tools/perangkat /peralatan elektronik serta merawat dan memperbaiki tools /perangkat/ peralatan yang digunakan. Mengawasi proses pengerjaan produk sistem elektronika Merancang sistem berbasis elektronika Pendidikan Tinggi Vokasi | 110 CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) No Komponen CP Deskripsi Generik KKNI Jenjang 5 (D3- Teknik Elektronika) 1 Sikap* (diterbitkan KKNI) a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; oleh b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,moral, dan etika; c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkanPancasila; d. Berperansebagaiwarga negara yang bangga dan cinta tanah air, memilikinasionalismeserta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain f. Bekerjasama dan memiliki kepekaan social serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; g. Taat hokum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; h. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; i. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri; j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan. 2 Kemampuan Umum* a. mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas dan menganalisis data dengan beragam metode yang sesuai,baik yang belum maupun yang sudah baku b. mampu menunjukkan kinerja bermutu dan terukur Pendidikan Tinggi Vokasi | 111 (Diterbitkan KKNI) oleh c. mampu memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang sesuai dengan bidang keahlian terapannya didasarkanpadapemikiran logis, inovatif, danbertanggungjawabatashasilnyasecara mandiri d. mampu menyusun laporan hasil danproses kerja secara akurat dan sahihsertamengomunikasikannya secara efektif kepadapihak lain yang membutuhkan e. mampubekerja sama, berkomunikasi, dan berinovatifdalampekerjaannya f. mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompokdanmelakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepadapekerja yang berada di bawahtanggungjawabnya g. mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah tanggung jawabnya, dan mengelola pengembangan kompetensi kerja secara mandiri h. mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untukmenjaminkesahihan dan mencegah plagiasi pekerjaan yang berada dibawah tanggungjawabnya, dan mengelola pengembangan kompetensi kerja secara mandiri 3 Kemampuan Khusus a. Mampu menerapkan dan menerjemahkan konsep matematis dan fisika untuk mengoperasikan, merawat dan trouble-shooting instrumentasi dan peralatan elektronika industri b. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah rekayasa elektronika berdasarkan pengetahuan kode, database, metode penyelesaian pekerjaan masalah melibatkan pertimbangan K3 c. Mampu merancang dan merealisasikan rancangan sistem berbasis elektronika Pendidikan Tinggi Vokasi | 112 d. Mampu menguji dan mengukur obyek instrumentasi atau produk e. Memiliki pengetahuan pemrograman, simulasi dan penggunaan teknologi IT untuk rekayasa, penyelesaian pekerjaan masalah dalam rekayasa berbasis elektronika 4 Penguasaan f. Menguasai pengetahuan cara kerja praktis dan penggunaan instrumentasi elektronika Pengetahuan g. Menguasai teknik pengujian dan pengukuran obyek uji dan ukur elektronika h. Memahami metode penyelesaian pekerjaan permasalahan dalam rekayasa sistem berbasis elektronika i. Menguasai kode-kode dan standar komponen, alat ukur , gambar teknik dan instalasi j. Mampu memahami secara praktis cara kerja teknologi piranti elektronika mutakhir k. Mampu berkomunikasi dengan pihak lain serta memperhatikan etika komunikasi l. Memahami dan melaksanakan SOP perbengkelan, aktivitas laboratorium dan K3 Pendidikan Tinggi Vokasi | 113 BAHAN KAJIAN LO1.9 LO1.10 LO2.1 LO2.2 LO2.3 h. Menginte rnalisasi nilai, norma, dan etika akademik ; i. Menunju kkan sikap bertangg ungjawab atas pekerjaan di bidang keahliann ya secara mandiri; j. Menginte rnalisasi semangat kemandiri an, kejuanga n, dan kewiraus ahaan. a. mampu menyeles aikan pekerjaan berlingku p luas dan menganal isis data dengan beragam metode yang sesuai,bai k yang belum maupun yang sudah b. mampu menunjuk kan kinerja bermutu dan terukur c. mampu memecah kan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang sesuai dengan bidang keahlian terapann ya didasarka npadape mikiran logis, LO2.4 e. mampu bekerja sama, berkomu nikasi, dan berinovat if dalam pekerjaan nya LO2.6 f. mampu bertangg ung jawab atas pencapai an hasil kerja kelompok dan melakuka n supervisi dan evaluasi terhadap penyelesa ian pekerjaan LO2.7 LO2.8 LO3.1 g. mampu melakuka n proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah tanggung jawabnya , dan mengelol a pengemb angan kompete h. mampu mendoku mentasik an, menyimp an, mengam ankan, dan menemu kan kembali data untuk menjami n kesahiha n dan mencega a. b. Mampu Mampu menerap mengiden kan dan tifikasi menerje masalah mahkan pekerjaan konsep dan matemati rekayasa s dan elektronik fisika a untuk berdasark mengope an rasikan, pengetah merawat uan kode, dan trouble- database, shooting metode instrumentasi penyelesa dan peralatan ian elektronika industri pekerjaan masalah LO3.2 LO3.3 LO3.4 LO3.5 LO4.1 LO4.2 LO4.3 e. Mampu melakuka n pemrogra man, simulasi dan pengguna an teknologi IT untuk rekayasa, penyelesa ian pekerjaan masalah dalam rekayasa berbasis a. Menguas ai pengetah uan cara kerja praktis dan pengguna an instrume ntasi elektronik a b. Menguas ai teknik pengujian dan pengukur an obyek uji dan ukur elektronik a c. Memaha mi metode penyelesa ian pekerjaan dalam rekayasa sistem berbasis elektronik a KEMAMPUAN KHUSUS c. Mampu merealisa sikan rancanga n sistem berbasis elektronik a d. Mampu menguji dan menguku r obyek instrume ntasi atau produk LO4.4 d. Menguas ai kodekode dan standar kompone n, alat ukur , gambar teknik dan instalasi Y Y Y x Y Y x Y Y Y Y x Y Y Y Y x Y Y Y x g. Memaha mi dan melaksan akan SOP perbengk elan, aktivitas laboratori um dan K3 X Y Y Y Y Y Y X Y Y X Y Y X Y Y X Y Y Y X Y Y Y X Y Y Prak. Rangkaian Listrik Y Rangkaian Listrik X X X X Y X Y Y X Y Y X Y Y X Y Y Y Y Y LO4.7 f. Mampu berkomu nikasi dengan pihak lain serta memperh atikan etika komunika si x Y Y LO4.6 x Y Y Y e. Mampu memaha mi secara praktis cara kerja teknologi piranti elektronik a mutakhir X Y X Y LO4.5 PENGETAHUAN KHUSUS X d. mampu menyusu n laporan hasil dan proses kerja secara akurat dan sahih serta mengom unikasika nnya secara efektif kepada pihak lain yang membutu X X X X X X X X X X Y X Y Y Y Y Y Y Y Y Y Prak. Elektronika Digital Y Y Y Y Y X Y Y X Y Y Elektronika Digital X Y Y X Y Y X Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Systems of Units and Notation Standar Angka/Huruf dan Warna Standar Simbol Listrik dan Elektronika. Standar Simbol dan Warna Komponen Elektronika Dasar Rangkaian Listrik dan Elektronika Rangkaian Listrik Dasar. Rangkaian Listrik Lanjut Voltage and Current Concepts Conductors and Insulators Resistivity, Resistance and Color Codes Ohm’s Law Capacitance, Capacitors and Markings Inductance, inductors and markings Power and Energy Sinusoidal Concepts Capacitance and Capacitors Inductance and Inductors Energy Consumption and Storage Capacitive and Inductive Reactance AC impedance/admittance Phase Relationships Simplified RC and RL Transients Complex Numbers and Phasors AC Power, Power Factor and Power Triangle Series, Parallel and Series‐Parallel Circuits Ideal and Practical Source Models Kirchhoff’s Laws Voltage and Current Divider Rules Mesh Current Analysis Node Voltage Analysis Thevenin and Norton Theorems Superposition Numbering Systems and Codes Boolean Algebra and Logic Operations Logic Gates and Standard Symbols Combinational Logic Latches and Flip‐Flops Clocked Circuits and Sequential Logic Counters and Registers Memory Arithmetic Operations and Circuits Analog+B34‐Digital Interfaces (A‐D and D‐A Circuits) Encoders, Decoders and Multiplexers IC Families LO2.5 KEMAMPUAN UMUM X LO1.8 g. Taat hokum dan disiplin dalam kehidupa n bermasya rakat dan bernegar a; X LO1.7 Y D3 Teknik Elektronika f. Bekerjasa ma dan memiliki kepekaan social serta kepedulia n terhadap masyarak at dan lingkunga n; X LO1.6 SIKAP X e. Menghar gai keanekar agaman budaya, pandanga n, agama, dan kepercay aan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain Y X LO1.5 d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalis me serta rasa tanggungj awab pada negara dan bangsa; X LO1.4 c. Berkontri busi dalam peningka tan mutu kehidupa n bermasya rakat, berbangs a, bernegar a, dan kemajuan peradaba n berdasark anPancasi la; X LO1.3 b. Menjunju ng tinggi nilai kemanusi aan dalam menjalan kan tugas berdasark an agama,m oral, dan etika; X LO1.2 a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjuk kan sikap religius; x LO1.1 Pendidikan Tinggi Vokasi | 114 LO1.7 LO1.8 LO1.9 LO1.10 LO2.1 LO2.2 LO2.3 g. Taat hokum dan disiplin dalam kehidupa n bermasya rakat dan bernegar a; h. Menginte rnalisasi nilai, norma, dan etika akademik ; i. Menunju kkan sikap bertangg ungjawab atas pekerjaan di bidang keahliann ya secara mandiri; j. Menginte rnalisasi semangat kemandiri an, kejuanga n, dan kewiraus ahaan. a. mampu menyeles aikan pekerjaan berlingku p luas dan menganal isis data dengan beragam metode yang sesuai,bai k yang belum maupun yang sudah b. mampu menunjuk kan kinerja bermutu dan terukur c. mampu memecah kan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang sesuai dengan bidang keahlian terapann ya didasarka npadape mikiran logis, LO2.5 LO2.6 LO2.7 LO2.8 LO3.1 g. mampu melakuka n proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah tanggung jawabnya , dan mengelol a pengemb angan kompete h. mampu mendoku mentasik an, menyimp an, mengam ankan, dan menemu kan kembali data untuk menjami n kesahiha n dan mencega a. b. Mampu Mampu menerap mengiden kan dan tifikasi menerje masalah mahkan pekerjaan konsep dan matemati rekayasa s dan elektronik fisika a untuk berdasark mengope an rasikan, pengetah merawat uan kode, dan trouble- database, shooting metode instrumentasi penyelesa dan peralatan ian elektronika industri pekerjaan masalah LO3.2 LO3.3 LO3.4 LO3.5 LO4.1 LO4.2 LO4.3 e. Mampu melakuka n pemrogra man, simulasi dan pengguna an teknologi IT untuk rekayasa, penyelesa ian pekerjaan masalah dalam rekayasa berbasis a. Menguas ai pengetah uan cara kerja praktis dan pengguna an instrume ntasi elektronik a b. Menguas ai teknik pengujian dan pengukur an obyek uji dan ukur elektronik a c. Memaha mi metode penyelesa ian pekerjaan dalam rekayasa sistem berbasis elektronik a KEMAMPUAN KHUSUS f. mampu bertangg ung jawab atas pencapai an hasil kerja kelompok dan melakuka n supervisi dan evaluasi terhadap penyelesa ian pekerjaan c. Mampu merealisa sikan rancanga n sistem berbasis elektronik a d. Mampu menguji dan menguku r obyek instrume ntasi atau produk Y X x Y Y X Y Komponen Rangkaian Elektronika X X Y Y X Y X Y Y X Y X Y Y X Y Y Y X Y Y Y X Y X Y X Y X Y X Y X Y Y Y Y Y Y Prak. Mikroprosesor Mikroprosesor X Y g. Memaha mi dan melaksan akan SOP perbengk elan, aktivitas laboratori um dan K3 x Y Y LO4.7 f. Mampu berkomu nikasi dengan pihak lain serta memperh atikan etika komunika si X Y Y Y Prak. Komponen dan Rangkaian Elektronika Special Purpose Amplifiers (Instrumentation Ampl) Operasional Sistem catu daya dan UPS>> Timers and Relaxation Oscillators Data representation Computer Arithmetic Functions CISC/RISC architectures Basic Machine Architectures CPU execution cycle Stack based architectures Device Architecture, Memory and I/O Programming Basics Loops, Branching, Jumps and Subroutines Timing, Control, Polling and Sensing Basic Math Programming Serial and Parallel Ports and I/O Interrupts Assembly Language Measurement Parameters Teknik Pengukuran Listrik LO4.6 Rangkaian Listrik Y Y Y Y e. Mampu memaha mi secara praktis cara kerja teknologi piranti elektronik a mutakhir X Y Y Y LO4.5 X Y Y Y Y d. Menguas ai kodekode dan standar kompone n, alat ukur , gambar teknik dan instalasi X Y Y LO4.4 PENGETAHUAN KHUSUS X e. mampu bekerja sama, berkomu nikasi, dan berinovat if dalam pekerjaan nya Y d. mampu menyusu n laporan hasil dan proses kerja secara akurat dan sahih serta mengom unikasika nnya secara efektif kepada pihak lain yang membutu Y Semiconductor Theory The Semiconductor Diode The Bipolar Junction Transistor The Field Effect Transistor Signal Condition Rangkaian Elektronika Dasar (Analog dan Digital) Rangkaian Elektronika Analog dan Digital Voltage Rectification and Regulation Concepts Discrete‐Device Amplifier Concepts, Design and Operation Differential Amplifiers Ideal Operational Amplifiers Actual Operational Amplifiers Basic Operational Amplifier Circuits Advanced Operational Amplifier Circuits Power Supply and Regulator Circuits Sistem Catu Daya dan UPS >> PS Sistem Catu Daya dan UPS>> Catu Daya dan UPS>> Y Y Y x Y x Y x Y X Y Y Y Y Y Y x x x x X Y Y Y Y Y Y Y Y Y Prak. Instrument Pengukuran Listrik Y Y Y Y Y Y Y Y Instrument Pengukuran Listrik Y Y Y x Y x Y Y X X Y X Y Y X Y Y X Y Y Y Y X Y Y X Y Y x X Y X Alat - alat Ukur Besaran Listrik (Analog dan Digital) Teknik Kalibrasi Errors Roundoff Strategies Statistical Measures of Data Basic Passive DC Instruments Alternating Current (AC) Instruments Multimeters Usage of Basic Electrical/Electronic Test Equipment Use of Basic Analog and Digital Meters Use of Digital Oscilloscope Use of Spectrum Analyzer Use of Digital Circuit Analyzer Grounding Measurement Statistik Pengukuran>> Dasar statistik pengukuran. Analisis Grafik dan Statistik Data Pengukuran Analisis Ketidakpastian dan Statistik Data Pengukuran Tingkat Lanjut Important Specifications of All Instruments Oscilloscopes Oscilloscope Specifications and Measurements Frequency Response Measurements Spectrum Measurements Miscellaneous Electrical/Electronic Instruments LO2.4 KEMAMPUAN UMUM Y D3 Teknik Elektronika f. Bekerjasa ma dan memiliki kepekaan social serta kepedulia n terhadap masyarak at dan lingkunga n; X LO1.6 SIKAP X e. Menghar gai keanekar agaman budaya, pandanga n, agama, dan kepercay aan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain X LO1.5 d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalis me serta rasa tanggungj awab pada negara dan bangsa; x LO1.4 c. Berkontri busi dalam peningka tan mutu kehidupa n bermasya rakat, berbangs a, bernegar a, dan kemajuan peradaba n berdasark anPancasi la; X LO1.3 b. Menjunju ng tinggi nilai kemanusi aan dalam menjalan kan tugas berdasark an agama,m oral, dan etika; X LO1.2 a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjuk kan sikap religius; Y LO1.1 Pendidikan Tinggi Vokasi | 115 e. Menghar gai keanekar agaman budaya, pandanga n, agama, dan kepercay aan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain LO1.6 LO1.7 LO1.8 LO1.9 LO1.10 LO2.1 LO2.2 LO2.3 g. Taat hokum dan disiplin dalam kehidupa n bermasya rakat dan bernegar a; h. Menginte rnalisasi nilai, norma, dan etika akademik ; i. Menunju kkan sikap bertangg ungjawab atas pekerjaan di bidang keahliann ya secara mandiri; j. Menginte rnalisasi semangat kemandiri an, kejuanga n, dan kewiraus ahaan. a. mampu menyeles aikan pekerjaan berlingku p luas dan menganal isis data dengan beragam metode yang sesuai,bai k yang belum maupun yang sudah b. mampu menunjuk kan kinerja bermutu dan terukur c. mampu memecah kan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang sesuai dengan bidang keahlian terapann ya didasarka npadape mikiran logis, SIKAP Sistem dan Teknik Komputer Dasar Teknik Antarmuka Komputer Sistem Operasi DOS dan Windows Teknik Diagnostik Komputer Cara Membuat diagram alur program Tipe dan karakteristik pemrograman perangkat input dan output. Jaringan Komputer Perangkat Keras Komputer dan Jaringan Komputer. Teknik Pemrograman Multi-Tasking dan Networking. Use of Electronic Data Acquisition Devices Teknik interkoneksi dan pengawatan. Teknik Interkoneksi Perangkat dan Peralatan Elektronik. Teknik Instrumentasi dan Kontrol Berbasis Komputer>> Analisis Kesalahan Sistem Instrumentasi dan Kontrol Berbasis Komputer Sistem dan Teknik Pemrograman PLC, Robot dan peralatan-peralatan berbasis komputer lainnya. Teknik pengoperasian dan pemantauan kondisi kerja PLC, Robot dan peralatan-peralatan berbasis komputer lainnya. Teknik diagnosis dan identifikasi kesalahan/gangguan pada PLC, Robot dan peralatan-peralatan berbasis komputer lainnya dalam kondisi operasi. Teknik perbaikan kesalahan program pada PLC, Robot dan peralatan-peralatan berbasis komputer lainnya. d. mampu menyusu n laporan hasil dan proses kerja secara akurat dan sahih serta mengom unikasika nnya secara efektif kepada pihak lain yang membutu LO2.5 LO2.6 e. mampu bekerja sama, berkomu nikasi, dan berinovat if dalam pekerjaan nya LO2.7 LO2.8 LO3.1 g. mampu melakuka n proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah tanggung jawabnya , dan mengelol a pengemb angan kompete h. mampu mendoku mentasik an, menyimp an, mengam ankan, dan menemu kan kembali data untuk menjami n kesahiha n dan mencega a. b. Mampu Mampu menerap mengiden kan dan tifikasi menerje masalah mahkan pekerjaan konsep dan matemati rekayasa s dan elektronik fisika a untuk berdasark mengope an rasikan, pengetah merawat uan kode, dan trouble- database, shooting metode instrumentasi penyelesa dan peralatan ian elektronika industri pekerjaan masalah LO3.2 x LO3.3 LO3.4 LO3.5 LO4.1 LO4.2 LO4.3 e. Mampu melakuka n pemrogra man, simulasi dan pengguna an teknologi IT untuk rekayasa, penyelesa ian pekerjaan masalah dalam rekayasa berbasis a. Menguas ai pengetah uan cara kerja praktis dan pengguna an instrume ntasi elektronik a b. Menguas ai teknik pengujian dan pengukur an obyek uji dan ukur elektronik a c. Memaha mi metode penyelesa ian pekerjaan dalam rekayasa sistem berbasis elektronik a KEMAMPUAN KHUSUS f. mampu bertangg ung jawab atas pencapai an hasil kerja kelompok dan melakuka n supervisi dan evaluasi terhadap penyelesa ian pekerjaan X x _ c. Mampu merealisa sikan rancanga n sistem berbasis elektronik a d. Mampu menguji dan menguku r obyek instrume ntasi atau produk LO4.4 x x x x X x LO4.6 LO4.7 f. Mampu berkomu nikasi dengan pihak lain serta memperh atikan etika komunika si g. Memaha mi dan melaksan akan SOP perbengk elan, aktivitas laboratori um dan K3 x x x x e. Mampu memaha mi secara praktis cara kerja teknologi piranti elektronik a mutakhir x x x d. Menguas ai kodekode dan standar kompone n, alat ukur , gambar teknik dan instalasi Rangkaian Listrik x x LO4.5 PENGETAHUAN KHUSUS Gambar Teknik Elektronika x X Miscellaneous Measurement Devices and Systems Schematic Entry and Simulation Electronics Drawing Application Software Gambar Teknik Elektronika Hardware dan software aplikasi perancangan gambar Software Aplikasi Gambar Teknik.>> Teknik Prakitan Komponen Circuit Prototyping Schematic Capture/Layout Basic Soldering LO2.4 KEMAMPUAN UMUM X D3 Teknik Elektronika f. Bekerjasa ma dan memiliki kepekaan social serta kepedulia n terhadap masyarak at dan lingkunga n; X LO1.5 d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalis me serta rasa tanggungj awab pada negara dan bangsa; x Workshop Elektronika X LO1.4 c. Berkontri busi dalam peningka tan mutu kehidupa n bermasya rakat, berbangs a, bernegar a, dan kemajuan peradaba n berdasark anPancasi la; x x X LO1.3 b. Menjunju ng tinggi nilai kemanusi aan dalam menjalan kan tugas berdasark an agama,m oral, dan etika; x X LO1.2 a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjuk kan sikap religius; x Y Y Y Y x Y Y Y Y Y Y Y x Y x Y Y x Y Y Y Y Y x Y Y Y Y x Y Y Prak. Kontrol berbasis Komputer s Y Y Y x x Y Y Y X Y Y Y x Komputer dan pemrograman Y Prak. Komputer dan pemrograman X LO1.1 Y Y x x Y x x x x x Kontrol berbasis Komputer x x x x x Pendidikan Tinggi Vokasi | 116 LO1.1 LO1.2 LO1.3 LO1.4 LO1.5 a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjuk kan sikap religius; b. Menjunju ng tinggi nilai kemanusi aan dalam menjalan kan tugas berdasark an agama,m oral, dan etika; c. Berkontri busi dalam peningka tan mutu kehidupa n bermasya rakat, berbangs a, bernegar a, dan kemajuan peradaba n berdasark anPancasi la; d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalis me serta rasa tanggungj awab pada negara dan bangsa; e. Menghar gai keanekar agaman budaya, pandanga n, agama, dan kepercay aan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain f. Bekerjasa ma dan memiliki kepekaan social serta kepedulia n terhadap masyarak at dan lingkunga n; x x LO1.6 LO1.7 LO1.8 LO1.9 LO1.10 LO2.1 LO2.2 LO2.3 g. Taat hokum dan disiplin dalam kehidupa n bermasya rakat dan bernegar a; h. Menginte rnalisasi nilai, norma, dan etika akademik ; i. Menunju kkan sikap bertangg ungjawab atas pekerjaan di bidang keahliann ya secara mandiri; j. Menginte rnalisasi semangat kemandiri an, kejuanga n, dan kewiraus ahaan. a. mampu menyeles aikan pekerjaan berlingku p luas dan menganal isis data dengan beragam metode yang sesuai,bai k yang belum maupun yang sudah b. mampu menunjuk kan kinerja bermutu dan terukur c. mampu memecah kan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang sesuai dengan bidang keahlian terapann ya didasarka npadape mikiran logis, SIKAP D3 Teknik Elektronika Emotional Quotion (EQ) Motivation Learning Program Penalaran Mahasiswa Quantum Learning Pertemuan yang efektif kiat presentasi etika bisnis (Good Corporate Governance) Mengelola dan Menyikapi Perubahan Menjadi Manusia yang Efektif Tantangan Masa Depan Mengoptimalkan Potensi Pribadi Pancasila Kewirausahaan d. mampu menyusu n laporan hasil dan proses kerja secara akurat dan sahih serta mengom unikasika nnya secara efektif kepada pihak lain yang membutu LO2.5 x e. mampu bekerja sama, berkomu nikasi, dan berinovat if dalam pekerjaan nya LO2.6 f. mampu bertangg ung jawab atas pencapai an hasil kerja kelompok dan melakuka n supervisi dan evaluasi terhadap penyelesa ian pekerjaan LO2.7 LO2.8 LO3.1 g. mampu melakuka n proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah tanggung jawabnya , dan mengelol a pengemb angan kompete h. mampu mendoku mentasik an, menyimp an, mengam ankan, dan menemu kan kembali data untuk menjami n kesahiha n dan mencega a. b. Mampu Mampu menerap mengiden kan dan tifikasi menerje masalah mahkan pekerjaan konsep dan matemati rekayasa s dan elektronik fisika a untuk berdasark mengope an rasikan, pengetah merawat uan kode, dan trouble- database, shooting metode instrumentasi penyelesa dan peralatan ian elektronika industri pekerjaan masalah LO3.2 LO3.3 LO3.4 LO3.5 LO4.1 LO4.2 LO4.3 e. Mampu melakuka n pemrogra man, simulasi dan pengguna an teknologi IT untuk rekayasa, penyelesa ian pekerjaan masalah dalam rekayasa berbasis a. Menguas ai pengetah uan cara kerja praktis dan pengguna an instrume ntasi elektronik a b. Menguas ai teknik pengujian dan pengukur an obyek uji dan ukur elektronik a c. Memaha mi metode penyelesa ian pekerjaan dalam rekayasa sistem berbasis elektronik a KEMAMPUAN KHUSUS c. Mampu merealisa sikan rancanga n sistem berbasis elektronik a d. Mampu menguji dan menguku r obyek instrume ntasi atau produk X Writing English Speaking (basic, inter) Listening (basic, inter) Reporting (basic, inter) Communication Reading d. Menguas ai kodekode dan standar kompone n, alat ukur , gambar teknik dan instalasi LO4.5 e. Mampu memaha mi secara praktis cara kerja teknologi piranti elektronik a mutakhir LO4.6 LO4.7 f. Mampu berkomu nikasi dengan pihak lain serta memperh atikan etika komunika si g. Memaha mi dan melaksan akan SOP perbengk elan, aktivitas laboratori um dan K3 Rangkaian Listrik X X X x X x x x X x x x x x x x x x x x x Pancasila Kewarganegaraan Agama Kewirausahaan x x x x x x x x x x X X X X x x X Enabling Skill X X x X x x x x Kapita Selekta Teknik Penyusunan Laporan kiat presentasi Teknik pengolahan data untuk laporan LO4.4 PENGETAHUAN KHUSUS x Kewarganegaraan Agama LO2.4 KEMAMPUAN UMUM X x Kapita x Metode Pelaporan Ilmiah X x X x x x x x x x English x x x x x x Pendidikan Tinggi Vokasi | 117 POHON KURIKULUM 6 Bahasa Inggris 5 (Final TOEIC) 5 Pancasila dan Kewarganegaraa n Kapita Selekta Manajemen Industri dan Kontrol Kualitas SoftSkill 4 Bahasa Inggris 4 3 Bahasa Inggris 3 2 Bahasa Inggris 2 1 Bahasa Inggris 1 Komunikasi B. Inggris (TOEIC) Kerja Praktek Kontrol berbasis Komputer Kewirausahaan Matematika Terapan 2 Agama Learning and Communication Skill Sikap dan skill pendukung K3 dan Lindung Lingkungan Workshop SCADA Proyek Akhir Komputer dan Pemrograma Prak. Kontrol berbasis Komputer Prak. Komputer dan Gambar Teknik Elektronika Matematika Terapan 1 IPTEK pendukun g Komputasi Workshop Elektronik a Pendukung skill utama Tugas Pendahuluan Tugas Akhir Instrumenta si dan Kontrol Proses 2 Prak. Instrumentas i dan Kontrol Proses 2 Instrumenta si dan Kontrol Proses 1 Prak. Instrumentas i dan Kontrol Proses 1 Elektronika Analog 2 Prak. Elektronika Analog 2 Elektronika Digital 2 Rangkaian Listrik 2 Prak. Rangkaian Listrik Elektronika Analog 1 Prak. Elektronika Analog 1 Elektronika Digital 1 Instrumen dan Pengukuran Listrik Prak. Instrumen dan Pengukuran Listrik 1 Rangkaian Listrik 1 Workshop PLC dan HMI 2 Perawatan Perbaikan Mikrokontrole r Skill Keteknikan bidang elektronika industri Prak. Elektronika Digital 2 Prak. Mikrokontrole r Workshop Robotika Workshop Sistem Tenaga Listrik Workshop PLC dan HMI 1 Prak. Elektronika Digital 1 Pengembangan skill Pendidikan Tinggi Vokasi | 118 SAJIAN MATA KULIAH PER SEMESTER SEM 1 No Kode MK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 VU304 VU301 VU311 VU300 VE311 VE318 VE319 VE361 VE362 VU355 SEM 2 Mata Kuliah Bahasa Inggris 1 Agama Learning and Communication Skill Matematika Terapan 1 Rangkaian Listrik 1 Instrumen dan Pengukuran Listrik Prak. Instrumen dan Pengukuran Listrik 1 Gambar Teknik Elektronika Workshop Elektronika K3 dan Lindung Lingkungan SKS 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 23 Total Jam Teori Prakt 2 2 3 2 4 4 6 4 4 2 19 14 33 No Kode MK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 VU305 VU302 VE312 VE321 VE301 VE314 VE316 VE323 VE302 VE313 SEM 4 SEM 3 Mata Kuliah Bahasa Inggris 2 Matematika Terapan 2 Rangkaian Listrik 2 Elektronika Digital 1 Komputer dan Pemrograman Elektronika Analog 1 Prak. Elektronika Analog 1 Prak. Elektronika Digital 1 Prak. Komputer dan Pemrograman Prak. Rangkaian Listrik SKS 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 22 Total Jam Teori Prakt 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 18 16 34 No Kode MK SKS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 VU306 VE322 VE327 VE329 VE363 VE324 VE325 VE326 VE315 VE317 SEM 5 Total Mata Kuliah SKS No 1 2 3 4 5 6 Kode MK VU307 VE328 VE364 VU312 VE330 VE365 Bahasa Inggris 4 Instrumentasi dan Kontrol Proses 2 Workshop PLC dan HMI 2 Kewirausahaan Prak. Instrumentasi dan Kontrol Proses 2 Workshop Robotika 2 2 3 2 2 2 7 8 9 10 VE320 VE303 VE304 VE367 Perawatan Perbaikan Kontrol berbasis Komputer Prak. Kontrol berbasis Komputer Workshop Sistem Tenaga Listrik 1 2 2 2 20 No Jam Teori Prakt 2 3 6 2 4 4 1 2 3 Kode MK VU319 VU314 VU310 10 Bahasa Inggris 3 Elektronika Digital 2 Instrumentasi dan Kontrol Proses 1 Prak. Instrumentasi dan Kontrol Proses 1 Workshop PLC dan HMI 1 Prak. Elektronika Digital 2 Mikrokontroler Prak. Mikrokontroler Elektronika Analog 2 Prak. Elektronika Analog 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 22 Total Jam Teori Prakt 2 2 3 4 6 4 4 4 3 4 14 22 36 SEM 6 Mata Kuliah Kerja Praktek Tugas Pendahuluan Tugas Akhir SoftSkill Tota l SKS 6 2 2 10 No Kode MK Jam Teori 4 4 Mata Kuliah Total SKS Prakt 24 4 28 32 3 3 Mata Kuliah 1 2 3 4 5 6 VU308 VU302 VU320 VE366 VU311 VU310 Bahasa Inggris 5 Pancasila dan Kewarganegaraan Proyek Akhir Workshop SCADA Kapita Selekta Manajemen Industri dan Kontrol Kualitas 2 2 4 2 2 2 14 4 4 Total SKS Total Jam Teori Total Jam Praktikum 111 89 105 25 Perbandingan (Teori / [praktikum) 46% Jam Teori Prakt 2 2 12 4 2 2 8 16 24 54% 35 Pendidikan Tinggi Vokasi | 119 MATRIKS ASESMEN TERHADAP CAPAIAN PEMBELAJARAN PRODI LAMPIRAN 1 Profil Lulusan Politeknik Jurusan Nama program studi Jenjang pendidikan Level KKNI : : : : : Politeknik Caltex Riau Teknik Elektronika DIII V Posisi di Masyarakat (Job Position) : Senior Teknisi(bidang otomasi industri, field spesialist, isntrumentasi), junior supervisor dan desainer sistem elektronika. METODA LANGSUNG CAPAIAN PEMBELAJARAN PRODI SIKAP Sertifikat (Asosiasi Nasional /Internasiona l) , wajib divalidasi dan ditelusur C1 : Mampu mengoperasikan tools/perangkat /peralatan elektronik serta merawat dan memperbaiki tools /perangkat/peralatan yang digunakan, Mengawasi proses pengerjaan produk sistem elektronika, serta Merancang sistem berbasis elektronika. METODE TIDAK LANGSUNG METODE TAMBAHAN, ANTARA LAIN : Observasi Langsung Ujian Lisan Demontrasi Keterampilan Penilaian Terhadap Hasil Pekerjaan Review Terhadap Pekerjaan Yang Telah Dilakukan C2 C3 C4 C5 C6 Tes Tertulis Pernyataan Terhadap Tertulis Dari Pengetahuan Pelamar Teoritis Yang Relevan C7 C8 Laporan Tertulis Dari Supervisor Catatan Harian Aktifitas Pekerjaan (Log Book) C9 C10 Bukti kerja berupa Laporan atau Dokumen yang Dikerjakan Oleh Pelamar C11 a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,moral, dan etika c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkanPancasila d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain f. Bekerjasama dan memiliki kepekaan social serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara h. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik i. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan Pendidikan Tinggi Vokasi | 120 MATRIKS ASESMEN TERHADAP CAPAIAN PEMBELAJARAN PRODI LAMPIRAN 1 Profil Lulusan Politeknik Jurusan Nama program studi Jenjang pendidikan Level KKNI : : : : : Politeknik Caltex Riau Teknik Elektronika DIII V Posisi di Masyarakat (Job Position) : Senior Teknisi(bidang otomasi industri, field spesialist, isntrumentasi), junior supervisor dan desainer sistem elektronika. METODA LANGSUNG CAPAIAN PEMBELAJARAN PRODI KETERAMPILAN KHUSUS : Mampu mengoperasikan tools/perangkat /peralatan elektronik serta merawat dan memperbaiki tools /perangkat/peralatan yang digunakan, Mengawasi proses pengerjaan produk sistem elektronika, serta Merancang sistem berbasis elektronika. METODE TIDAK LANGSUNG METODE TAMBAHAN, ANTARA LAIN : Sertifikat (Asosiasi Nasional /Internasiona l) , wajib divalidasi dan ditelusur Observasi Langsung Ujian Lisan Demontrasi Keterampilan Penilaian Terhadap Hasil Pekerjaan Review Terhadap Pekerjaan Yang Telah Dilakukan Tes Tertulis Pernyataan Terhadap Tertulis Dari Pengetahuan Pelamar Teoritis Yang Relevan C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 Laporan Tertulis Dari Supervisor Catatan Harian Aktifitas Pekerjaan (Log Book) Bukti kerja berupa Laporan atau Dokumen yang Dikerjakan Oleh Pelamar C8 C9 C10 C11 C8 C9 C10 C11 a. Mampu menerapkan dan menerjemahkan konsep matematis dan fisika untuk mengoperasikan, merawat b. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah rekayasa elektronika berdasarkan pengetahuan kode, c. Mampu merancang dan merealisasikan rancangan sistem berbasis elektronika d. Mampu menguji dan mengukur obyek instrumentasi atau produk e. Memiliki pengetahuan pemrograman, simulasi dan penggunaan teknologi IT untuk rekayasa, penyelesaian PENGUASAAN PENGETAHUAN a. Menguasai pengetahuan cara kerja praktis dan penggunaan instrumentasi elektronika b. Menguasai teknik pengujian dan pengukuran obyek uji dan ukur elektronika c. Memahami metode penyelesaian pekrjaan permasalahan dalam rekayasa sistem berbasis d. Menguasai kode-kode dan standar komponen, alat ukur , gambar teknik dan instalasi e. Mampu memahami secara praktis cara kerja teknologi piranti elektronika mutakhir f. Mampu berkomunikasi dengan pihak lain serta memperhatikan etika komunikasi g. Memahami dan melaksanakan SOP perbengkelan, aktivitas laboratorium dan K3 Pendidikan Tinggi Vokasi | 121 MATRIKS ASESMEN TERHADAP CAPAIAN PEMBELAJARAN PRODI LAMPIRAN 1 Profil Lulusan Politeknik Jurusan Nama program studi Jenjang pendidikan Level KKNI : : : : : Politeknik Caltex Riau Teknik Elektronika DIII V Posisi di Masyarakat (Job Position) : Senior Teknisi(bidang otomasi industri, field spesialist, isntrumentasi), junior supervisor dan desainer sistem elektronika. METODA LANGSUNG CAPAIAN PEMBELAJARAN PRODI PENGETAHUAN : Mampu mengoperasikan tools/perangkat /peralatan elektronik serta merawat dan memperbaiki tools /perangkat/peralatan yang digunakan, Mengawasi proses pengerjaan produk sistem elektronika, serta Merancang sistem berbasis elektronika. METODE TIDAK LANGSUNG METODE TAMBAHAN, ANTARA LAIN : Sertifikat (Asosiasi Nasional /Internasiona l) , wajib divalidasi dan ditelusur Observasi Langsung Ujian Lisan Demontrasi Keterampilan Penilaian Terhadap Hasil Pekerjaan Review Terhadap Pekerjaan Yang Telah Dilakukan C1 C2 C3 C4 C5 C6 Tes Tertulis Pernyataan Terhadap Tertulis Dari Pengetahuan Pelamar Teoritis Yang Relevan C7 C8 Laporan Tertulis Dari Supervisor Catatan Harian Aktifitas Pekerjaan (Log Book) Bukti kerja berupa Laporan atau Dokumen yang Dikerjakan Oleh Pelamar C9 C10 C11 a. Menguasai pengetahuan cara kerja praktis dan penggunaan instrumentasi elektronika b. Menguasai teknik pengujian dan pengukuran obyek uji dan ukur elektronika c. Memahami metode penyelesaian pekrjaan permasalahan dalam rekayasa sistem berbasis d. Menguasai kode-kode dan standar komponen, alat ukur , gambar teknik dan instalasi e. Mampu memahami secara praktis cara kerja teknologi piranti elektronika mutakhir f. Mampu berkomunikasi dengan pihak lain serta memperhatikan etika komunikasi g. Memahami dan melaksanakan SOP perbengkelan, aktivitas laboratorium dan K3 Pendidikan Tinggi Vokasi | 122 D. Kurikulum Teknik Energi Politeknik Bandung Jurusan : Teknik Konversi Energi Program Studi : D4 TPTL (Teknik Pembangkit Tenaga Listrik) VISI, MISI DAN TUJUAN PROGRAM STUDI KODE JURUSAN JURUSAN: TEKNIK KONVERSI ENERGI PROGRAM STUDI: TEKNOLOGI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK (TPTL) VISI: Menjadi program studi yang unggul dalam pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan terapan di bidang teknologi pembangkit tenaga listrik. MISI: 1 Menyelenggarakan pendidikan Sarjana Sains Terapan pada bidang teknologi pembangkit tenaga listrik secara efektif dan efisien. 2 Menyelenggarakan penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat bidang teknologi pembangkit tenaga listrik. 3 4 Mengembangkan program pendidikan teknologi pembangkit tenaga listrik. Mengembangkan pendidikan dan teknologi di bidang energi baru dan terbarukan TUJUAN: 1 Menghasilkan sarjana sains terapan yang kompeten di bidang pembangkit tenaga listrik yang mempunyai jiwa sosial dan kewirausahaan serta berwawasan lingkungan. 2 Menghasilkan lulusan yang mampu berperan dalam memecahkan permasalahan di bidang perencanaan serta terampil dan ahli dalam pembangunan, pengujian, operasi dan perawatan pembangkit tenaga listrik. 3 Menyelenggarakan dan mengembangkan manajemen, sistem dan teknologi pembelajaran untuk mengelola sumberdaya agar efektif dan efisien 4 Membangun program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang mendorong terciptanya kreatifitas dan inovasi dalam bidang teknologi pembangkit tenaga listrik dalam menyokong pertumbuhan kebutuhan energi yang berkesinambungan. 5 Membangun kemitraan dan kerjasama dengan sektor industri serta operator dan penyedia/pembangkit ketenagalistrikan dalam mengembangkan pengelolaan ketenagalistrikan yang efisien, ekonomis, bersih, merata, handal, dan berkesinambungan. Page | 123 6 Mengembangkan alat bantu dalam perencanaan dan pengelolaan ketenagalistrikan dan menerapkan perangkat lunak alat bantu dalam mengembangkan dan mengintegrasikan disain sistem dan komponen pembangkit tenaga listrik yang proven. 1. Profil Lulusan Power Plant Designer 2. Deskripsi Profil Power Plant Designer: Sarjana Sains Terapan yang mampu merancang sistem/subsistem pembangkit listrik konvensional, melakukan uji fungsi dan kinerja sistem dan sistem komponen, merencanakan instalasi, operasi dan pemeliharaan serta commisioning, dan melakukan review desain sistem pembangkit 3. Penyusunan Capaian Pembelajaran Program Studi DESKRIPSI GENERIK CP KKNI SESUAI JENJANG PENDIDIKAN (LEVEL 6 KKNI) 1. SIKAP DAN TATA NILAI 1. bertakwa kepada Tuhan 1 Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; 2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam 2 menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika; 3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan 3 kemajuan peradaban dan kemajuan peradaban dan kemajuan peradaban dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila; 4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki 4 nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; DESKRIPSI CP SESUAI PROFIL LULUSAN SPESIFIK PS 1. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; 2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika; 3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban dan kemajuan peradaban dan kemajuan peradaban dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila; 4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; Pendidikan Tinggi Vokasi | 124 5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan 5 kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; 6. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial 6 serta kepedulian terhadap masyarakat lingkungan; 7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan 7 bermasyarakat dan bernegara; 8. menginternalisasi nilai, 8 norma, dan etika akademik; 9. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas 9 pekerjaan di bidang energi secara mandiri; 10. menginternalisasi semangat kemandirian, 10 kejuangan, dan kewirausahaan. DESKRIPSI GENERIK CP KKNI SESUAI JENJANG PENDIDIKAN 2. KEMAMPUAN UMUM mampu menerapkan pemikian logis, kritis, inovatif, bermutu, dan terukur dalam melakukan pekerjaan 1 yang spesifik di bidang keahliannya serta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan; mampu menunjukkan 2 kinerja mandiri, bermutu dan terukur; mampu mengkaji kasus penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang 3 memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan bidang 5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; 6. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat lingkungan; 7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; 8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; 9. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang energi secara mandiri; 10. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan. DESKRIPSI CP SESUAI PROFIL LULUSAN SPESIFIK PS mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, inovatif, bermutu, dan terukur dalam melakukan pekerjaan di bidang pembangkit listrik sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang pembangkit tenaga listrik mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur di bidang pembangkit listrik; mampu mengkaji kasus penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora di bidang pembangkit listrik dalam rangka menghasilkan prototype, prosedur baku, desain pembangkit; Pendidikan Tinggi Vokasi | 125 4 5 6 7 8 9 keahliannya dalam rangka menghasilkan prototype, prosedur baku, desain atau karya seni; mampu menyusun hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk kertas kerja, spesifikasi desain, atau esai seni, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prosedur baku, spesifikasi desain, persyaratan keselamatan dan keamanan kerja dalam melakukan supervisi dan evaluasi pada pekerjaannya; mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerjasama dan hasil kerjasama didalam maupun di luar lembaganya; mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya; mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah tanggungjawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri; mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi Mampu menyusun karya tulis/artikel/makalah ilmiah, baik yang terkait dengan kasus maupun perancangan di bidang Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik sesuai dengan standar publikasi nasional maupun internasional mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prosedur standar, spesifikasi desain, persyaratan keselamatan dan keamanan kerja dalam melakukan supervisi dan evaluasi pada pelaksanaan pekerjaannya di bidang pembangkit listrik; mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerjasama dan hasil kerjasama di dalam maupun di luar lembaganya; mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan bidang pembangkit listrik yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya; mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah tanggungjawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mand mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi Pendidikan Tinggi Vokasi | 126 DESKRIPSI GENERIK CP KKNI SESUAI JENJANG PENDIDIKAN 3. KEMAMPUAN KHUSUS 1 2 3 4 mampu menerapkan matematika, sains, dan prinsip rekayasa ke dalam prosedur, proses, sistem, atau metodologi rekayasa terapan untuk menyelesaikan masalah rekayasa umum (broadly-defined) mampu mengidentifikasi, memformulasikan, melakukan penelusuran referensi/standar/codes/databas e, menganalisis, dan menyelesaikan masalah rekayasa umum menggunakan perangkat analisa untuk satu bidang spesialisasi dengan memperhatikan faktor-faktor ekonomi, kesehatan dan keselamatan publik, kultural, sosial, dan lingkungan (environmental consideration) mampu merancang dan mewujudkan komponen, proses, peralatan, fasilitas atau instalasi, rancangan sistem rekayasa well defined, dan bagian-bagian rancangan sistem rekayasa broadly defined, yang memenuhi kebutuhan spesifik dengan pertimbangan yang tepat terhadap masalah keamanan dan kesehatan publik, kultural, sosial dan lingkungan dengan mengacu kepada metode dan standar industri; mampu memilih sumberdaya dan memanfaatkan perangkat perancangan dan analisis rekayasa berbasis teknologi informasi dan komputasi yang mengacu kepada metode dan standar industri; DESKRIPSI CP SESUAI PROFIL LULUSAN SPESIFIK PS Mampu menerapkan matematika, sains, dan prinsip-prinsip rekayasa dan teknologi kedalam prosedur, proses, sistem, atau metodologi rekayasa terapan untuk menyelesaikan permasalahan mekanikal, elektrikal, instrumentasi dan kendali, serta proses kimia secara terintegrasi pada teknologi pembangkit tenaga listrik. Mampu mengidentifikasi, memformulasikan dan menyelesaikan permasalahan mekanikal, elektrikal, instrumentasi dan kendali, serta proses kimia pada pembangkit tenaga listrik dengan memperhatikan faktor ekonomi, keselamatan dan kesehatan kerja, social budaya dan lingkungan. Mampu merancang dan mewujudkan suatu proses teknologi peralatan utama dan bantu dari pembangkit tenaga listrik berdasarkan standar yang sesuai dan berlaku Mampu menganalisis/ meneliti permasalahan pekerjaan yang kompleks di bidang teknologi pembangkit tenaga listrik berdasarkan pemikiran logis, kritis dan inovatif secara mandiri, baik dalam pelaksanaan maupun tanggung jawab pekerjaannya Pendidikan Tinggi Vokasi | 127 5 6 mampu meningkatkan kinerja atau mutu suatu proses melalui pengujian, pengukuran obyek kerja, analisis, dan interpretasi data sesuai prosedur dan standar; mampu memilih sumberdaya dan memanfaatkan perangkat perancangan dan analisis rekayasa berbasis teknologi informasi dan komputasi yang mengacu kepada metode dan standar industri; Mampu memilih sumber daya dan memanfaatkan perangkat perancangan dan analisis rekayasa berbasis teknologi informasi dan komputasi yang mengacu kepada metode dan standar yang berlaku. Mampu menyusun dan mempublikasikan jurnal ilmiah yang terkait dengan teknologi pembangkit tenaga listrik sesuai dengan standar publikasi nasional maupun internasional 7 Mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerjasama antar sejawat di tingkat lembaga 8 dan komunitas kerja dan lainnya di bidang Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik mampu menggunakan teknologi 9 modern dalam melaksanakan pekerjaan 4. PENGUASAAN PENGETAHUAN menguasai konsep teoretis sains alam, aplikasi matematika rekayasa; prinsip-prinsip rekayasa (engineering 1 principles), sains rekayasa dan perancangan rekayasa yang diperlukan untuk analisis dan perancangan sistem, proses, produk atau komponen prinsip menguasai prinsip dan teknik perancangan sistem, proses, produk, atau 2 komponen menggunakan teknologi pada tataran praktikal (practical area) 3 Mampu merencanakan dan melaksanakan pekerjaan instalasi, commissioning, operasi, dan pemeliharaan komponen utama/bantu suatu pembangkit tenaga listrik sesuai dengan standar yang berlaku. menguasai konsep teoritis teknologi rekayasa yang Mampu menggunakan teknologi modern dalam melaksanakan pekerjaan Menguasai konsep sains, matematika rekayasa; prinsip-prinsip rekayasa (engineering principles), sains rekayasa dan perancangan rekayasa yang diperlukan untuk analisis dan perancangan sistem dan teknologi pembangkit listrik konvensional Menguasai teknik perancangan sistem teknologi pembangkit tenaga listrik; Menguasai konsep rekayasa teknologi pembangkitan tenaga listrik dan sistem utilitasnya Pendidikan Tinggi Vokasi | 128 diperlukan pada satu bidang spesialisasi 4 menguasai pengetahuan tentang codes dan standard yang berlaku untuk penyelesaian masalah rekayasa 5 menguasai prinsip dan issue terkini dalam ekonomi, sosial, ekologi secara umum 6 menguasai pengetahuan tentang teknik berkomunikasi 7 menguasai pengetahuan tentang perkembangan teknologi terbaru dan terkini 8 menguasai pengetahuan prosedural dan operasional kerja bengkel/studio dan kegiatan laboratorium, serta pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Menguasai pengetahuan tentang peraturan perundangan dan standarstandar terkait dengan teknologi pembangkit tenaga listrik; Menguasai prinsip dan issue terkini di bidang teknologi pembangkit listrik dalam ekonomi, sosial dan lingkungan secara umum; Menguasai pengetahuan tentang teknik berkomunikasi yang efektif dan efisien; Menguasai pengetahuan tentang perkembangan terbaru dan moderen di bidang teknologi pembangkit tenaga listrik; Memahami standar kerja (SOP), keselamatan dan kesehatan kerja di pembangkit tenaga listrik 4. Capaian Pembelajaran Prodi [ CAPAIAN PEMBELAJARAN PRODI 1. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; Power Plant Engineer 1. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; 2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika; 3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban dan kemajuan peradaban dan kemajuan peradaban dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila; 4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; 5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; 6. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat lingkungan; Pendidikan Tinggi Vokasi | 129 3. KEMAMPUAN KHUSUS 2. KEMAMPUAN UMUM 7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; 8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; 9. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang energi secara mandiri; 10. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan. mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, inovatif, bermutu, dan terukur dalam melakukan pekerjaan di bidang pembangkit listrik sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang pembangkit tenaga listrik mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur di bidang pembangkit listrik; mampu mengkaji kasus penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora di bidang pembangkit listrik dalam rangka menghasilkan prototype, prosedur baku, desain pembangkit; Mampu menyusun karya tulis/artikel/makalah ilmiah, baik yang terkait dengan kasus maupun perancangan di bidang Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik sesuai dengan standar publikasi nasional maupun internasional mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prosedur standar,spesifikasi desain, persyaratan keselamatan dan keamanan kerja dalammelakukan supervisi dan evaluasi pada pelaksanaan pekerjaannya di bidang pembangkit listrik; mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerjasama dan hasilkerjasama di dalam maupun di luar lembaganya; mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan bidang pembangkit listrik yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya; mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang beradadibawah tanggungjawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mand mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi Mampu menerapkan matematika, sains, dan prinsip-prinsip rekayasa dan teknologi kedalam prosedur, proses, sistem, atau metodologi rekayasa terapan untuk menyelesaikan permasalahan mekanikal, elektrikal, instrumentasi dan kendali, serta proses kimia secara terintegrasi pada teknologi pembangkit tenaga listrik. Mampu mengidentifikasi, memformulasikan dan menyelesaikan permasalahan mekanikal, elektrikal, instrumentasi dan kendali, serta proses kimia pada pembangkit tenaga listrik dengan memperhatikan faktor ekonomi, keselamatan dan kesehatan kerja, social budaya dan lingkungan. Pendidikan Tinggi Vokasi | 130 Mampu merancang dan mewujudkan suatu proses teknologi peralatan utama dan bantu dari pembangkit tenaga listrik berdasarkan standar yang sesuai dan berlaku Mampu menganalisis/ meneliti permasalahan pekerjaan yang kompleks di bidang teknologi pembangkit tenaga listrik berdasarkan pemikiran logis, kritis dan inovatif secara mandiri, baik dalam pelaksanaan maupun tanggung jawab pekerjaannya Mampu merencanakan dan melaksanakan pekerjaan instalasi, commissioning, operasi, dan pemeliharaan komponen utama/bantu suatu pembangkit tenaga listrik sesuai dengan standar yang berlaku. Mampu memilih sumber daya dan memanfaatkan perangkat perancangan dan analisis rekayasa berbasis teknologi informasi dan komputasi yang mengacu kepada metode dan standar yang berlaku. Mampu menyusun dan mempublikasikan jurnal ilmiah yang terkait dengan teknologi pembangkit tenaga listrik sesuai dengan standar publikasi nasional maupun internasional Mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerjasama antar sejawat di tingkat lembaga dan komunitas kerja dan lainnya di bidang Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik 4. PENGUASAAN PENGETAHUAN Mampu menggunakan teknologi modern dalam melaksanakan pekerjaan Menguasai konsep sains, matematika rekayasa; prinsip-prinsip rekayasa (engineering principles), sains rekayasa dan perancangan rekayasa yang diperlukan untuk analisis dan perancangan sistem dan teknologi pembangkit listrik konvensional Menguasai teknik perancangan sistem teknologi pembangkit tenaga listrik; Menguasai konsep rekayasa teknologi pembangkitan tenaga listrik dan sistem utilitasnya Menguasai pengetahuan tentang peraturan perundangan dan standarstandar terkait dengan teknologi pembangkit tenaga listrik; Menguasai prinsip dan issue terkini di bidang teknologi pembangkit listrik dalam ekonomi, sosial dan lingkungan secara umum; Menguasai pengetahuan tentang teknik berkomunikasi yang efektif dan efisien; Menguasai pengetahuan tentang perkembangan terbaru dan moderen di bidang teknologi pembangkit tenaga listrik; Memahami standar kerja (SOP), keselamatan dan kesehatan kerja di pembangkit tenaga listrik Pendidikan Tinggi Vokasi | 131 5. Profil, CP, Bahan Kajian dan Kedalaman KODE JURUSAN BAHAN KAJIAN JURUSAN: Teknik Konversi Energi PROGRAM STUDI: D IV - TPTL LE VE L KK NI BIDANG KEILMUAN PROFIL LULUSAN DIKTI Power 1. INTI Plant KEILMU Design AN Engineer adalah Sarjana Sains Terapan yang mampu: 1. merancang sistem komponen utama dan bantu dari pusat tenaga listrik konvension al atau merancang pembangkit tenaga listrik kecil PENGUASAAN Aspek Kognitif BAHAN KAJIAN Matematik a, fisika, kimia terapan 1 Sains terapan 2 Konveksi Paksa Analysis 3 Konveksi Alamiah Analysis 4 5 Daya dan Koreksi Faktor Daya Swich mode power supply Aplikasi Analysis Analysis 6 Fiskus fluida Analysis 7 Aliran fluida ideal Analysis 8 Turbulensi Analysis 9 10 Konduksi Tunak dan Konduksi Tidak Tunak Prinsip-prinsip Konveksi Aplication Aplication Pendidikan Tinggi Vokasi | 132 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Radiasi Alat ukur listrik dasar Analisis Rangkaian Listrik Bentuk bentuk Gelombang dan berbagai harga besaran pada sistem arus bolakbalik Bilangan Kompleks dan polar Tegangan dan Arus Bolak-balik Respon Frekuensi Rangkaian Fasa Banyak Karakteristik Diode semikonduktor Karakteristik Bipolar Junction Conductor Karakteristik FieldEffect Transistor Amplifiers dan operational amplifiers Evaluasi Properti dan analisis kendali volume Hukum Kedua termodinamika Analisis Entrophy dan Exergy Persamaan dasar fluida ideal Konsep Perpindahan Panas (konduksi, konveksi, dan radiasi) hukum-hukum dasar yang digunakan pada rangkaian listrik. Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Comprehen sion Comprehen sion Pendidikan Tinggi Vokasi | 133 29 30 31 32 2. IPTEK PENUNJ ANG 1 2 2. mensupervi si pelaksanaa n O dan M di pusat tenaga listrik 3. merencana kan dan melaksanak an konstruksi, uji kinerja dan keandalan, operasi dan pemelihara an serta commission ing sistem komponen pembangkit listrik 4. mengelola sistem keenergian di industri/ko 3 4 5 6 Konsep termodinamika Hukum pertama termodinamika Comprehen sion Comprehen sion Konsep fluida Prinsip transmisi daya mekanik Rangkaian dengan dua sumber atau lebih, Analisis rangkaian pengganti Pembagian Arus dan Penurunan Tegangan (DC dan AC) Rangkaian Penyearah dengan Dioda Rangkaian Switching dan penguat Menggunakan Transistor Bipolar Audit dan konservasi energi di pembangkit Penguat Inverting dan Instrumentasi (Zero & Span) Comprehen sion Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis 7 Pengubah Tegangan ke Arus (Grounded dan Floating) Analysis 8 Pengubah Tegangan ke Frekuensi Analysis Pendidikan Tinggi Vokasi | 134 mersial yang padat energi 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Penguban Frekuensi ke Tegangan Disain sistem kendali level pada steam drum, flow pada BFP Disain sistem kendali fuel handling system Disain sistem kendali closed cooling system Instrumentasi sistem pengendalian Dinamika Sistem Pengendalian DC Chopper Pemodelan, analisis, dan peningkatan kinerja Vapour power systems Pemodelan, analisis, dan peningkatan kinerja Gas power systems dalam mesin pembakaran internal (Mesin Bensin Mesin Disel) Aplikasi psychrometrics Analisis sambungan pipa (pengelasan, flange, swage, groove) Pengujian pipa Analisis water sistem pada sistem PLTU Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Pendidikan Tinggi Vokasi | 135 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 Analisis flue gas sistem pada sistem PLTU Teknologi penyimpanan bahan bakar Teknologi pengolahan bahan bakar Analisis lokasi pembangkit Pembagian PLTA Fasilitas teknik sipil Water/steam system Flue gas system Mapping teknologi pembangkit uap Analisis time line/jaringan dan resiko dalam proyek Analisis dampak lingkungan Time value of money Searching dan Pengurutan Analisis numeric Identifikasi elemen yang berbeda dalam SCADA Menentukan Sistem SCADA Analisis rugi arus Eddy, histerisis, dan stray Analisis kinerja mesin listrik dc Analisis dan pengujian motor dc Metode pengasutan (starting): DOL, Star-Delta, Autotrafo, Resistor eksternal Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Pendidikan Tinggi Vokasi | 136 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 Design dan pengujian generator sinkron Analisis pencegahan kecelakaan Analisis bahaya listrik, mekanik, ledakan, radiasi dan kimia Pengujian Resistansi belitan generator dan motor dc Analisis Pemagnetan generator dc Pengukuran rugirugi besi dan mekanik generator dan motor dc Karakteristik dan pengaturan luar generator dc shunt dan penguatan bebas Karakteristik motor dc penguatan bebas dan seri Pengujian resistansi, tanpa beban, rugi-rugi, dan hubung singkat motor induksi rotor lilit Kurva karakteristik operasi , dan pergerakan motor Induksi rotor lilit Pengujian resistansi belitan, karakteristik pemagnetan, rugirugi, dan karakteristik hubung singkat generator sinkron Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Pendidikan Tinggi Vokasi | 137 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 Analisis prinsip kerja alat ukur listrik dan konsep dasar pengukuran listrik Besaran, satuan dasar, dan simbolsimbol yang sering digunakan pada rangkaian listrik Konsep pengukuran listrik Aplikasi Volt dav Ampere meter DC Aplikasi Ohm dan watt meter, osiloskop Pengukuruan Tegangan AC (Rerata, Efektif dan Maksimum) Pengukuran Daya Reaktif Pengukuran Harmonisa Arus dan Tegangan Pengukuran tahanan: jembatan Wheatstone, sensitivity, limitations. Kelvin’s double bridge. Pengukuran Induktansi and kapasitansi: langsung, jembatan induktansi dan kapasitansi Maxwell, Hay’s bridge, Anderson’s bridge, Desauty’s bridge, Schering bridge. Rangkaian Digital AND, OR, NOT dan NAND Prinsip manajemen energi Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Pendidikan Tinggi Vokasi | 138 65 66 67 68 69 70 71 Strategi manajemen energi di tingkat demand dan suplai Supply chain manajemen Rangkaian Analog ke Digital dan Digital ke Analog Rangkaian Driver Motor DC menggunakan Transistor Bipolar Pengukuran temperature, Power dan Energi: Thermocople & RTD, Dynamometer wattmeter. UPF and LPF wattmeters, Pengukuaran daya nyata dan reaktif sirkuit tiga fasa, power quality. Meter energi tipe Induksi — konstruksi, teori, errors, adjustments dan kalibrasi. Prinsip kerja electronic energy meter. Ekstensi jangkauan Instrumen: Shunts and multipliers. Konstruksi dan teori instrument tranfo, Persamaan galat rasio dan sudut fasa C.T. dan P.T. (Tidak perlu turunan) Pemodelan subsistem pembangkit Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Pendidikan Tinggi Vokasi | 139 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 Analisis sistem kendali lup tertutup Analisis kestabilan koordinat polar Unit Kendali Sistem Pengendalian yang Kompleks Analisis Sistem pendingin terbuka pada pembangkit listrik Analisis Sistem pendingin tertutup pembangkit listrik Analisis kebutuhan air baku pendinginan Analisis sistem pendingin turbin dan generator di dalam PLTA dan PLTT Analisis komponen elektronika daya (Dioda Power, TRIAC, IGBT, GTO, Dioda rectifier) Penyerahan Tegangan AC 1 fasa Penyearah Tegangan AC 3 fasa Penyearah Tegangan AC 1 Fasa Terkontrol dengan Thyristor Penyearah Tegangan AC 3 Fasa Terkontrol dengan Thristor Penyearah Tegangan AC 1 Fasa dengan Thriac dan Thristor Ganda Penyearah Tegangan AC 3 Fasa dengan Thriac Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Pendidikan Tinggi Vokasi | 140 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 dan Thyristor Ganda Siklus daya tidak ideal Refrigerasi dan heat pump systems Analisis system transportasi bahan bakar Teknologi pengolahan padatan dan partikel terbang hasil bahan bakar Karakteristik air baku Proses pengolahan dan pemurnian air secara fisis dan kimia Proses pengolahan air pendingin Analisis neraca daya dalam RUPTL indonesia Karakteristik relay dan komponen proteksi Proteksi pada saluran jarak jauh dan distribusi Analisis konversi satuan energi dan daya Analisis konversi energi dan peralatannya Analisis eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, dan pemanfaatan energi Tegangan Tinggi AC & DC Dasar Medan Elektromagnetik dan medan sederhana Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Pendidikan Tinggi Vokasi | 141 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 Masalah-masalah yang diakibatkan oleh Tegangan Tinggi Implus Tegangan tinggi Daya pada Transmisi Transformator daya dan distribusi hubungan transformator tiga fasa Gedung sentral PLTA Proteksi dan kendali steam generator Analisis keandalan Analisis kerusakan dan klasifikasi perawatan Analisis perawatan permesinan, pipe dan kelistrikan: fondasi, Alignment & balancing, rotating machine, boiler, transformer dan generator Organisasi manajemen proyek Karakteristik limbah pembangkit listrik Analisis limbah padat, cair, gas, bahang, dan suara Konsep dan teknik estimasi biaya Evaluasi satu/ lebih proyek Analisis peremajaan Analisis Benefit cost ratio Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Pendidikan Tinggi Vokasi | 142 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 Analisis breakevent dan sensitivitas Analisis kasus Analisis fungsi dan prosedur Kendali program pengulangan Pemrosesan squensial Aplikasi Bahasa pemrograman Protocol komunikasi SCADA Analisis metode proyeksi Dimensional dan toleransi Pengelasan dan simbolnya Spesifikasi material dan permukaan benda Gambar proses Simbol elektrik, instrumen dan standarisasinya Instalasi penerangan dan panel Instalasi pembangkit dan sub station piping dan P&ID pembangkit Rantai Sabuk Poros Bantalan Mur dan Baut Kopling dan Rem Konsep mesin listrik Analisis karakteristik kemagnetan dan impedansi Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Pendidikan Tinggi Vokasi | 143 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 Konsep dan prinsip kerja motor induksi dan generator sinkron Analisis Standar dan peraturan K3 Identifikasi dan pengelolaan bahaya di tempat kerja Pencegahan dan penanggulangan kebakaran Peralatan keselamatan diri Pertolongan pertama pada kecelakaan Memecahkan masalah dengan CFD General context bahasa inggris di energi Basic grammar untuk speaking and writing Reading (topic, main iddea, structure organization) Writing (paragraf and essay) Bahasa inggris teknik writing CV and Application letter Job Interview Code nasional dan internasional manajemen energi Konsep dasar sistem kendali Konsep sistem pendingin pembangkit Konsep elektronika daya Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Comprehen sion Comprehen sion Comprehen sion Comprehen sion Pendidikan Tinggi Vokasi | 144 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 Dasar pemipaan Code dan standart pemipaan Analisis material dan fabrikasi pipa Analisis karakteristik bahan bakar (padat, cair, dan gas) Karakteristik baku mutu air olahan berdasarkan peraturan Konsep proteksi pembangkit Konsep energi dan sumber energi terbarukan dan fosil Konsep tegangan tinggi Konsep transformator Konsep steam generator boiler dan hrsg/whrsg Konsep perawatan Konsep dan Aspek manajemen proyek Baku mutu lingkungan berdasarkan aturan Prinsip ekonomi teknik Paradigma pemrograman prosedural 176 Notasi algoritmik 177 Array dan list 178 Konsep Sistem SCADA Comprehen sion Comprehen sion Comprehen sion Comprehen sion Comprehen sion Comprehen sion Comprehen sion Comprehen sion Comprehen sion Comprehen sion Comprehen sion Comprehen sion Comprehen sion Comprehen sion Comprehen sion Comprehen sion Comprehen sion Comprehen sion Pendidikan Tinggi Vokasi | 145 179 180 3. IPTEK PELENG KAP Simbol mekanik, proses dan standarisasinya Filosofi, keberadaan, dan peranan K3 Comprehen sion Comprehen sion 181 Prinsip CAE Comprehen sion 1 Teknologi fotovoltaik Analysis 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Teknologi pembangkit mikrohydro Teknologi pembangkit tenaga biomassa Analisis Pasar dan Teknologi Kompetisi dan Strategi Bersaing dalam Kewirausahaan Teknologi pembangkit tenaga nuklir Teknologi pembangkit tenaga fusi Teknologi pembangkit direct solar heating Teknologi Arus, gelombang, dan panas laut Teknologi sel bahan bakar Konsep dasar dan proses Kewirausahaan Kreatifitas dan Inovasi 13 Technopreneur 14 Strategi Kewirausahaan Aplication Aplication Aplication Aplication Comprehen sion Comprehen sion Comprehen sion Comprehen sion Comprehen sion Comprehen sion Comprehen sion Comprehen sion Comprehen sion Pendidikan Tinggi Vokasi | 146 4. YG DIUNGG UL-KAN 15 Aspek Yuridis dan Etika Bisnis dalam Kewirausahaan 1 Inverter Analysis 2 Motor drive Pemodelan, analisis, dan peningkatan kinerja Gas power systems dalam Turbin Gas Analisis stress pipa Analisis operasi paralel Dasar-Dasar Penyusunan Business Plan Analisis aliran beban kelistrikan di jaringan Proteksi pada generator Proteksi pada tranformator daya Proteksi pada switchgear dan switchyard Analisis uji nondestructive peralatan Tegangan Tinggi Analisis material insulasi dan vacuum Analisis uji kinerja transformator Analisis kinerja steam generator berdasar standart Analisis umur ekonomis dan teknis Pengujian Standart layak operasi Analisis kinerja biaya dan waktu Analysis 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Comprehen sion Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Pendidikan Tinggi Vokasi | 147 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 dari pekerjaan proyek Analisis levelized biaya pembangkit Identifikasi dan interpretasi diagram PI dalam HMI Pengendalian parameter proses menggunakan DCS dan SCADA Sinkronisasi generator Pengujian kurva kapabilitas generator sinkron Pengujian operasi paralel generator sinkron Hukum konservasi aliran fluida dan kondisi batas Analisis turbulensi dan pemodelannya Finite volume method untuk masalah difusi Finite volume method untuk masalah konveksidifusi Solusi algoritma untuk tekanankecepatan dalam aliran steady Finite volume method untuk aliran unsteady Operasi pengiriman daya aktif atau daya reaktif Analisis ekonomi pembangkit Potensi aliran sungai Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Aplication Aplication Aplication Pendidikan Tinggi Vokasi | 148 33 34 35 36 37 38 5. CIRI PRODI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Konsep sistem kendali robust Process integration System pembakaran dan burner dalam boiler startupoperasi Analisis prediktif maintenance Teknologi Pengolahan limbah Manajemen pelaporan untuk pemantauan kinerja Analisis efisiensi energi dan teknoekonomi pembangkit Operasi optimal interkoneksi pembangkit dalam jaringan Disain PSS pada generator Disain sistem kendali governoor turbine uap dan air Analisis desain cooling tower Analisis desain condenser Analisis SOP PLTU pada main dan auxiliariesnya Analisis SOP PLTA Tangki peredam (surge tank) Disain peralatan & fasilitas listrik Fasilitas dan pendukung PLTA Perancangan HE (1, 2 , 3 zone) Analisis desain main equipment pembangkit Comprehen sion Synthesis Synthesis Synthesis Synthesis Synthesis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Analysis Evaluation Evaluation Pendidikan Tinggi Vokasi | 149 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 KELUASAN ILMU (cognitive process dimension) : Disain pipa pesat Disain boiler dan hrsg Analisis heat balance pembangkit PLTU Analisis keandalan dan kinerja pembangkit Analsis desain BOP pembangkit Analisis disain kelistrikan dan instrumentasi pembangkit Analisis water balance pembangkit Analisis perancangan proteksi Analisis design Insulation dan pendinginan Rencana PLTA Disain Turbin air Design perencanaan proyek EPC pembangkit Analisis studi kelayakan pembangkit Evaluation Evaluation Synthesis Synthesis Synthesis Synthesis Synthesis Synthesis Synthesis Synthesis Synthesis Synthesis Synthesis 292 6. Bahan Kajian dan Mata Kuliah Perpan Konsep Perpindahan Panas (konduksi, konveksi, dan radiasi) Konduksi Tunak dan Konduksi Tidak Tunak Prinsip-prinsip Konveksi Konveksi Paksa Konveksi Alamiah Comprehensi on 2 Aplication Aplication Analysis Analysis 3 3 4 4 Pendidikan Tinggi Vokasi | 150 RL Pengukuran Listrik Analisis rangkaian Radiasi Process integration Perancangan HE (1, 2 , 3 zone) hukum-hukum dasar yang digunakan pada rangkaian listrik. Alat ukur listrik dasar Analisis Rangkaian Listrik Bentuk bentuk Gelombang dan berbagai harga besaran pada sistem arus bolak-balik Bilangan Kompleks dan polar Tegangan dan Arus Bolak-balik Daya dan Koreksi Faktor Daya Respon Frekuensi Rangkaian Fasa Banyak Analisis prinsip kerja alat ukur listrik dan konsep dasar pengukuran listrik Besaran, satuan dasar, dan simbol-simbol yang sering digunakan pada rangkaian listrik Konsep pengukuran listrik Aplikasi Volt dav Ampere meter DC Aplikasi Ohm dan watt meter, osiloskop Pengukuruan Tegangan AC (Rerata, Efektif dan Maksimum) Pengukuran Daya Reaktif Pengukuran Harmonisa Arus dan Tegangan Pengukuran Tekanan dan Aliran Fluida Pembagian Arus dan Penurunan Tegangan (DC dan AC) Pengukuran tahanan: jembatan Wheatstone, sensitivity, limitations. Kelvin’s double bridge. Pengukuran Induktansi and kapasitansi: langsung, jembatan induktansi dan kapasitansi Maxwell, Hay’s bridge, Anderson’s bridge, Desauty’s bridge, Schering bridge. Rangkaian dengan dua sumber atau lebih, Analisis rangkaian pengganti Rangkaian Penyearah dengan Dioda Aplication Synthesis Evaluation Comprehensi on Aplication Aplication 3 5 6 Aplication Aplication Aplication Analysis Aplication Aplication 3 3 3 4 3 3 Aplication 3 Aplication Aplication Aplication Aplication 3 3 3 3 Aplication Aplication 3 3 Aplication Aplication 3 3 Analysis 4 Aplication 3 Aplication 3 Analysis Analysis 4 4 2 3 3 Pendidikan Tinggi Vokasi | 151 Elektronika Manajemen pembangkit Instrumentasi Rangkaian Switching dan penguat Menggunakan Transistor Bipolar Rangkaian Digital AND, OR, NOT dan NAND Analysis Aplication 4 3 Karakteristik Diode semikonduktor Karakteristik Bipolar Junction Conductor Karakteristik Field-Effect Transistor Amplifiers dan operational amplifiers Swich mode power supply Aplication Aplication Aplication Aplication Analysis 3 3 3 3 4 Prinsip manajemen energi Strategi manajemen energi di tingkat demand dan suplai Code nasional dan internasional manajemen energi Audit dan konservasi energi di pembangkit Supply chain manajemen Analisis efisiensi energi dan teknoekonomi pembangkit Operasi optimal interkoneksi pembangkit dalam jaringan Penguat Inverting dan Instrumentasi (Zero & Span) Pengubah Tegangan ke Arus (Grounded dan Floating) Pengubah Tegangan ke Frekuensi Penguban Frekuensi ke Tegangan Rangkaian Analog ke Digital dan Digital ke Analog Rangkaian Driver Motor DC menggunakan Transistor Bipolar Pengukuran temperature, Power dan Energi: Thermocople & RTD, Dynamometer wattmeter. UPF and LPF wattmeters, Pengukuaran daya nyata dan reaktif sirkuit tiga fasa, power quality. Meter energi tipe Induksi — konstruksi, teori, errors, adjustments dan kalibrasi. Prinsip kerja electronic energy meter. Ekstensi jangkauan Instrumen: Shunts and multipliers. Konstruksi dan teori instrument tranfo, Persamaan galat rasio dan sudut fasa C.T. dan P.T. (Tidak perlu turunan) Aplication 3 Aplication Comprehensi on Analysis Aplication 3 Analysis 4 Analysis 4 Analysis 4 Analysis Analysis Analysis 4 4 4 Aplication 3 Aplication 3 Aplication 3 Aplication 3 2 4 3 Pendidikan Tinggi Vokasi | 152 Sistem Kendali Pembangkit Konsep sistem kendali robust Pemodelan subsistem pembangkit Disain PSS pada generator Disain sistem kendali governoor turbine uap dan air Disain sistem kendali level pada steam drum, flow pada BFP Disain sistem kendali fuel handling system Disain sistem kendali closed cooling system Sistem Kendali Sistem Pendingin pembangkit Elda Konsep dasar sistem kendali Analisis sistem kendali lup tertutup Analisis kestabilan koordinat polar Instrumentasi sistem pengendalian Unit Kendali Dinamika Sistem Pengendalian Sistem Pengendalian yang Kompleks Konsep sistem pendingin pembangkit Analisis Sistem pendingin terbuka pada pembangkit listrik Analisis Sistem pendingin tertutup pembangkit listrik Analisis kebutuhan air baku pendinginan Analisis sistem pendingin turbin dan generator di dalam PLTA dan PLTT Analisis desain cooling tower Analisis desain condenser Konsep elektronika daya Analisis komponen elektronika daya (Dioda Power, TRIAC, IGBT, GTO, Dioda rectifier) Penyerahan Tegangan AC 1 fasa Penyearah Tegangan AC 3 fasa Penyearah Tegangan AC 1 Fasa Terkontrol dengan Thyristor Penyearah Tegangan AC 3 Fasa Terkontrol dengan Thristor Comprehensi on 2 Aplication Analysis 3 4 Analysis 4 Analysis Analysis 4 4 Analysis 4 Comprehensi on Aplication Aplication Analysis Aplication Analysis Aplication 2 3 3 4 3 4 3 Comprehensi on 2 Aplication 3 Aplication Aplication 3 3 Aplication Analysis Analysis Comprehensi on 3 4 4 Aplication Aplication Aplication 3 3 3 Aplication 3 Aplication 3 2 Pendidikan Tinggi Vokasi | 153 Penyearah Tegangan AC 1 Fasa dengan Thriac dan Thristor Ganda Penyearah Tegangan AC 3 Fasa dengan Thriac dan Thyristor Ganda DC Chopper Inverter Motor drive Termodinamika Mekflu Alternatif 3 Aplication Analysis Analysis Analysis 3 4 4 4 Comprehensi on Comprehensi on Konsep termodinamika Hukum pertama termodinamika Evaluasi Properti dan analisis kendali volume Hukum Kedua termodinamika Analisis Entrophy dan Exergy Mesin Termal Aplication Siklus daya tidak ideal Pemodelan, analisis, dan peningkatan kinerja Vapour power systems Pemodelan, analisis, dan peningkatan kinerja Gas power systems dalam mesin pembakaran internal (Mesin Bensin Mesin Disel) Pemodelan, analisis, dan peningkatan kinerja Gas power systems dalam Turbin Gas Refrigerasi dan heat pump systems Aplikasi psychrometrics Konsep fluida Persamaan dasar fluida ideal Fiskus fluida Aliran fluida ideal Turbulensi Teknologi pembangkit tenaga nuklir Teknologi pembangkit tenaga fusi Teknologi pembangkit mikrohydro Teknologi pembangkit tenaga biomassa 2 2 Aplication Aplication Aplication 3 3 3 Aplication 3 Analysis 4 Analysis 4 Analysis Aplication Analysis Comprehensi on Aplication Analysis Analysis Analysis 4 3 4 Comprehensi on Comprehensi on Aplication Aplication 2 3 4 4 4 2 2 3 3 Pendidikan Tinggi Vokasi | 154 Teknologi fotovoltaik Teknologi pembangkit direct solar heating Teknologi Arus, gelombang, dan panas laut Teknologi sel bahan bakar Pemipaan Dasar pemipaan Code dan standart pemipaan ose wirausaha Analisis material dan fabrikasi pipa Analisis stress pipa Analisis sambungan pipa (pengelasan, flange, swage, groove) Pengujian pipa Analisis SOP PLTU pada main dan auxiliariesnya Analisis SOP PLTA Operasi pengiriman daya aktif atau daya reaktif Analisis water sistem pada sistem PLTU Analisis flue gas sistem pada sistem PLTU Analisis operasi paralel Konsep dasar dan proses Kewirausahaan Kreatifitas dan Inovasi Technopreneur Strategi Kewirausahaan Analisis Pasar dan Teknologi Aspek Yuridis dan Etika Bisnis dalam Kewirausahaan Kompetisi dan Strategi Bersaing dalam Kewirausahaan Dasar-Dasar Penyusunan Business Plan Analysis Comprehensi on Comprehensi on Comprehensi on Comprehensi on Comprehensi on Comprehensi on Analysis 4 2 2 2 2 2 2 4 Analysis Analysis 4 4 Analysis Analysis 4 4 Aplication Analysis Analysis Analysis 3 4 4 4 Comprehensi on Comprehensi on Comprehensi on Comprehensi on Aplication Comprehensi on Aplication Analysis 2 2 2 2 3 2 3 4 Pendidikan Tinggi Vokasi | 155 Penanganan bahan bakar Pengolahan air Perancangan PLTT proteksi Analisis karakteristik bahan bakar (padat, cair, dan gas) Analisis system transportasi bahan bakar Teknologi penyimpanan bahan bakar Teknologi pengolahan bahan bakar Teknologi pengolahan padatan dan partikel terbang hasil bahan bakar Comprehensi on Aplication Analysis Analysis 2 3 4 4 Aplication 3 Karakteristik air baku Karakteristik baku mutu air olahan berdasarkan peraturan Proses pengolahan dan pemurnian air secara fisis dan kimia Proses pengolahan air pendingin Aplication Comprehensi on 3 Aplication Aplication 3 3 Analisis lokasi pembangkit Analisis neraca daya dalam RUPTL indonesia Analisis aliran beban kelistrikan di jaringan Analisis heat balance pembangkit PLTU Analisis keandalan dan kinerja pembangkit Analisis desain main equipment pembangkit Analsis desain BOP pembangkit Analisis disain kelistrikan dan instrumentasi pembangkit Analisis water balance pembangkit Analisis ekonomi pembangkit Analysis 4 Aplication 3 Analysis Synthesis Synthesis 4 5 5 Evaluation Synthesis 6 5 Synthesis Synthesis Aplication Comprehensi on Aplication Analysis Analysis 5 5 3 Konsep proteksi pembangkit Karakteristik relay dan komponen proteksi Proteksi pada generator Proteksi pada tranformator daya 2 2 3 4 4 Pendidikan Tinggi Vokasi | 156 sumsum Teknik TT Proteksi pada saluran jarak jauh dan distribusi Proteksi pada switchgear dan switchyard Analisis perancangan proteksi Konsep energi dan sumber energi terbarukan dan fosil Analisis konversi satuan energi dan daya Analisis konversi energi dan peralatannya Analisis eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, dan pemanfaatan energi Konsep tegangan tinggi Tegangan Tinggi AC & DC Dasar Medan Elektromagnetik dan medan sederhana Masalah-masalah yang diakibatkan oleh Tegangan Tinggi Implus Tegangan tinggi Analisis uji nondestructive peralatan Tegangan Tinggi Daya pada Transmisi Analisis material insulasi dan vacuum Aplication Analysis Synthesis Comprehensi on Aplication Aplication 3 4 5 Aplication 3 Comprehensi on Aplication 2 3 Aplication 3 Aplication Aplication 3 3 4 3 4 2 3 3 trafo Konsep transformator Analisis design Insulation dan pendinginan Analisis uji kinerja transformator Transformator daya dan distribusi hubungan transformator tiga fasa Analysis Aplication Analysis Comprehensi on Synthesis Analysis Aplication Aplication PLTA Potensi aliran sungai Pembagian PLTA Rencana PLTA Fasilitas teknik sipil Disain pipa pesat Tangki peredam (surge tank) Disain Turbin air Disain peralatan & fasilitas listrik Gedung sentral PLTA Fasilitas dan pendukung PLTA Aplication Analysis Synthesis Analysis Evaluation Analysis Synthesis Analysis Aplication Analysis 3 4 5 4 6 4 5 4 3 4 Konsep steam generator boiler dan hrsg/whrsg Comprehensi on 2 Steam generator 2 5 4 3 3 Pendidikan Tinggi Vokasi | 157 System pembakaran dan burner dalam boiler startup-operasi Water/steam system Flue gas system Proteksi dan kendali steam generator Disain boiler dan hrsg Analisis kinerja steam generator berdasar standart Mapping teknologi pembangkit uap perawatan proyek Proteksi lingkungan Konsep perawatan Analisis keandalan Analisis kerusakan dan klasifikasi perawatan Analisis umur ekonomis dan teknis Analisis perawatan permesinan, pipe dan kelistrikan: fondasi, Alignment & balancing, rotating machine, boiler, transformer dan generator Analisis prediktif maintenance Pengujian Standart layak operasi Konsep dan Aspek manajemen proyek Organisasi manajemen proyek Analisis time line/jaringan dan resiko dalam proyek Design perencanaan proyek EPC pembangkit Analisis kinerja biaya dan waktu dari pekerjaan proyek Karakteristik limbah pembangkit listrik Baku mutu lingkungan berdasarkan aturan Analisis dampak lingkungan Analisis limbah padat, cair, gas, bahang, dan suara Teknologi Pengolahan limbah ektek Prinsip ekonomi teknik Konsep dan teknik estimasi biaya Time value of money Synthesis Analysis Analysis Aplication Evaluation 5 4 4 3 6 Analysis Analysis 4 4 Comprehensi on Aplication 2 3 Aplication Analysis 3 4 Aplication Synthesis Analysis Comprehensi on Aplication 3 5 4 Analysis 4 Synthesis 5 Analysis 4 Aplication Comprehensi on Analysis 3 Aplication Synthesis Comprehensi on Aplication Analysis 3 5 2 3 2 4 2 3 4 Pendidikan Tinggi Vokasi | 158 Evaluasi satu/ lebih proyek Analisis peremajaan Analisis Benefit cost ratio Analisis breakevent dan sensitivitas Analisis levelized biaya pembangkit Analisis studi kelayakan pembangkit pemrograman Aplication Aplication Aplication Aplication Analysis Synthesis Paradigma pemrograman prosedural Notasi algoritmik Analisis kasus Analisis fungsi dan prosedur Kendali program pengulangan Array dan list Pemrosesan squensial Searching dan Pengurutan Analisis numeric Aplikasi Bahasa pemrograman scada Gartek I Gartek II Konsep Sistem SCADA Protocol komunikasi SCADA Identifikasi dan interpretasi diagram PI dalam HMI Identifikasi elemen yang berbeda dalam SCADA Pengendalian parameter proses menggunakan DCS dan SCADA Manajemen pelaporan untuk pemantauan kinerja Menentukan Sistem SCADA Simbol mekanik, proses dan standarisasinya Analisis metode proyeksi Dimensional dan toleransi Pengelasan dan simbolnya Spesifikasi material dan permukaan benda Gambar proses Simbol elektrik, instrumen dan standarisasinya Instalasi penerangan dan panel Instalasi pembangkit dan sub station piping dan P&ID pembangkit Comprehensi on Comprehensi on Aplication Aplication Aplication Comprehensi on Aplication Analysis Analysis Aplication Comprehensi on Aplication 3 3 3 3 4 5 2 2 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 Analysis 4 Analysis 4 Analysis 4 Synthesis Analysis Comprehensi on Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication 5 4 Aplication Aplication Aplication Aplication 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 Pendidikan Tinggi Vokasi | 159 Elemen mesin Prinsip transmisi daya mekanik Rantai Sabuk Poros Bantalan Mur dan Baut Kopling dan Rem Mesin listrik 1 Konsep mesin listrik Analisis karakteristik kemagnetan dan impedansi Analisis rugi arus Eddy, histerisis, dan stray Analisis kinerja mesin listrik dc Analisis dan pengujian motor dc Mesin listrik 2 k3 Pengujian Mesin Listrik I Konsep dan prinsip kerja motor induksi dan generator sinkron Metode pengasutan (starting): DOL, StarDelta, Autotrafo, Resistor eksternal Design dan pengujian generator sinkron Sinkronisasi generator Filosofi, keberadaan, dan peranan K3 Analisis Standar dan peraturan K3 Analisis pencegahan kecelakaan Analisis bahaya listrik, mekanik, ledakan, radiasi dan kimia Identifikasi dan pengelolaan bahaya di tempat kerja Pencegahan dan penanggulangan kebakaran Peralatan keselamatan diri Pertolongan pertama pada kecelakaan Pengujian Resistansi belitan generator dan motor dc Analisis Pemagnetan generator dc Pengukuran rugi-rugi besi dan mekanik generator dan motor dc Comprehensi on Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication Aplication 2 3 3 3 3 3 3 Aplication 3 Aplication 3 Analysis Analysis Analysis 4 4 4 Aplication 3 Analysis Analysis Analysis Comprehensi on Aplication Analysis 4 4 4 Analysis 4 Aplication 3 Aplication Aplication Aplication 3 3 3 Analysis Analysis 4 4 Analysis 4 2 3 4 Pendidikan Tinggi Vokasi | 160 Pengujian Mesin Listrik II CAE BI-1 BI-2 Karakteristik dan pengaturan luar generator dc shunt dan penguatan bebas Karakteristik motor dc penguatan bebas dan seri Pengujian resistansi, tanpa beban, rugirugi, dan hubung singkat motor induksi rotor lilit Kurva karakteristik operasi , dan pergerakan motor Induksi rotor lilit Pengujian resistansi belitan, karakteristik pemagnetan, rugi-rugi, dan karakteristik hubung singkat generator sinkron Pengujian kurva kapabilitas generator sinkron Pengujian operasi paralel generator sinkron Prinsip CAE Memecahkan masalah dengan CFD Hukum konservasi aliran fluida dan kondisi batas Analisis turbulensi dan pemodelannya Finite volume method untuk masalah difusi Finite volume method untuk masalah konveksi-difusi Solusi algoritma untuk tekanan-kecepatan dalam aliran steady Finite volume method untuk aliran unsteady General context bahasa inggris di energi Basic grammar untuk speaking and writing Bahasa inggris teknik Reading (topic, main iddea, structure organization) Writing (paragraf and essay) writing CV and Application letter Job Interview Analysis 4 Analysis 4 Analysis 4 Analysis 4 Analysis 4 Analysis 4 Analysis Comprehensi on Aplication 4 Analysis Analysis Analysis 4 4 4 Analysis 4 Analysis 4 Analysis Aplication Aplication Aplication 4 3 3 3 Aplication Aplication Aplication Aplication 3 3 3 3 2 3 7. Struktur Kurikulum Sem1 1 2 3 4 5 14 Bahasa Indonesia Matematika Terapan 1 Fisika Terapan-1 Dasar Keteknikan Kimia Terapan #REF! KU0073 KU0092 KU0132 KKEN1012 KU0172 2 2 2 0 2 1 1 1 2 1 Pendidikan Tinggi Vokasi | 161 6 7 8 sem-2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 sem-3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 sem-4 1 2 3 4 5 6 7 8 Sumber dan Teknologi Energi Pendidikan Pancasila Keselamatan dan Kesehatan Kerja KKEN1032 15 Gambar Teknik 1 Matematika Terapan 2 Rangkaian Listrik Mekanika Teknik Termodinamika Teknik Pendidikan Agama Bahasa Inggris 1 Fisika Terapan-2 KKEN1042 2 2 2 0 0 0 #REF! KKEN1052 KU102 KKEN1024 0 2 2 2 1 0 2 3 3 1 2 0 0 0 1 1 1 2 0 1 2 2 2 0 2 1 1 2 1 0 1 0 2 0 KKEN1083 KKEN2164 KKEN2184 KKEN2194 KKEN2202 KKEN2153 KU0063 KKEN2112 2 2 2 2 2 2 1 2 1 0 1 1 0 1 1 0 #REF! KKEN2143 KBEN3102 KBEN3032 KKEN2174 KBEN3052 KBEN3063 2 2 2 2 2 1 1 0 0 0 0 1 KKEN1092 KKEN1103 PKKU0013 12 Bahasa Inggris 2 Mekanika Fluida Gambar Teknik 2 Kewirausahaan Teknik Bahan Perpindahan Panas Elektronika Analisis Rangkaian Ekonomi Teknik #REF! KKEN2122 KKEN1062 BBEN4012 KBEN2012 KKEN2133 KKEN1073 PBEN3012 15 Instrumentasi Mesin Listrik 1 Motor Bakar Pompa dan Kompresor Transmisi Daya Mekanik (Elemen Mesin) Teknik Pemipaan Teknik Pemograman Komputer Neraca Massa dan Energi #REF! sem-5 15 1 2 3 4 5 6 Sistem kendali Penanganan bahan bakar Turbin uap dan gas Mesin Listrik 2 Sistem Pendingin Pembangkit PLT Baru dan Terbarukan Pendidikan Tinggi Vokasi | 162 7 8 9 Pembangkit Uap Eletronika Daya Operasi Mesin Listrik I sem-6 1 Pemurnian dan Pengolahan Air Manajemen Pembangkit (Manajemen 2 Energi) 3 Proteksi Listrik dan switch yard 4 CAE 5 Sistem Kendali Pembangkit 6 Operasi pembangkit tenaga listrik 7 Perancangan Pembangkit Tenaga Air 8 Operasi Mesin Listrik II SEM7 1 2 3 4 5 6 7 8 KBEN2022 KKEN3214 10 0 1 2 #REF! KBEN3042 2 0 PBEN4042 2 0 KBEN3093 2 2 2 0 0 0 1 1 0 3 3 2 KBEN3113 PBEN4032 KBEN3122 0 2 2 0 0 2 2 1 4 1 0 2 3 1 0 1 #REF! KBEN4176 PBEN4052 KBEN4162 0 2 1 4 0 1 KBEN3074 KBEN3134 9 Perancangan Pembangkit Tenaga Termal Trafo daya Manajemen Perawatan & Perbaikan Kerja Praktek Lapangan Metodologi Penelitian Teknik Tegangan Tinggi Dampak dan Proteksi Lingkungan SCADA sem-8 1 Skripsi 2 Pendidikan Kewarganegaraan 3 Manajemen Proyek 2 2 0 3 #REF! KBEN4144 KBEN3084 KBEN4152 PBEN4042 Pendidikan Tinggi Vokasi | 163 Daftar Pustaka Stufflebeam, D. L. (1971). The Relevance of the CIPP Evaluation Model for Educational Accountability. Ohio UAS: Ohio State University, Columbus. Evaluation Center. ABET Board of Directors. (20015). CRITERIA FOR ACCREDITING ENGINEERING PROGRAMS. Baltimore, USA: Engineering Accreditation Commission ABET. Anderson, L., & Krathwohl, D. (2001). A taxonomy for learning, teaching and assessing: A revision of bloom's taxonomy of educational objectives. New York: Longman. Arends, R. I. (2008). Learning to Teach (7 ed.). New York: McGraw Hill Companies. AUN-QA. (2015). Guide to AUN-QA Assessment at Programme Level Version 3.0. Bangkok: ASEAN University Network. Bin, J. O. (2015, Desember 24). Living Better. (AUN-QA Network) Retrieved Maret 2016, 2016, from http://livingbetterforhappiness.blogspot.co.id/2015/12/the-ten-principlesbehind-aun-qa-model.html Branch, R. M. (2009). Instructional Design The ADDIE Approach. New York: Springer. Bruner, J. S. (1977). The Process of Education. United States of America: HARVARD UNIVERSITY PRESS. Devis, B. G. (2013). Tools for Teaching (Perangkat Pembelajaran): Teknik Mempersiapkan dan Melaksanakan Perkuliahan yang Efektif (2 ed.). Jakarta: Rajawali Pers. Dick, W., Carey, L., & Carey, J. O. (2014). The Systematic Design of Instruction (8 ed.). New York: Pearson. Engineering Accreditation Commission. (2015, Oktober 16). Criteria for Accrediting Engineering Technology Programs, 2016 – 2017. Retrieved Maret 29, 2016, from ABET: http://www.abet.org/accreditation/accreditation-criteria/criteria-for-accreditingengineering-technology-programs-2016-2017/ Gagne, R. M., Briggs, L. J., & Wager, W. W. (1992). Principles of Instructional Design (4 ed.). New York: Harcourt Brace College Publishers. Gredler, M. E. (2011). Learning and Instruction: Theory into Practice (6 ed.). New York: Pearson. Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Models of Teaching (8 ed.). New Jersey: Pearson Education,Inc. Marsh, C. J. (2004). Key Concepts for Understanding Curriculum (3 ed.). New York: RoutledgeFalmer. Marzano, R. J., & Kendall, J. S. (2007). The New Taxonomy of Educational Objectives. California: A Sage Publications Company. McArdle, G. (2010). Instructional Design for Action Learning. New York: American Management Association. Medical School Undergraduate Office . (2014, Januari 1). Dundee MBChB Medicine Programme. Retrieved Juni 29, 2016, from School of Medicine: Part of the University of Dundee: http://medicine.dundee.ac.uk/dundee-mbchb-medicine-programme Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. (2015, Desember 28). Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015. Jakarta, Jakarta, Indonesia: Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. (2012, Januari 17). TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8. Pendidikan Tinggi Vokasi | 164 Jakarta, DKI, Indonesia: MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. (2012, Agustus 10). TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12. Jakarta, DKI, Indonesia: KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Reigeluth, C. M. (1983). Instructional design: What is it and why is it? In C. M. Reigeluth, Instructional-design theories and models: An overview of their current status (pp. 3-36). New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates. Santrock, J. W. (2011). Educational psychology (5 ed.). New York: McGraw Hill. Slattery, P. (2006). Curriculum Development in the Postmodern Era (2 ed.). New York: Routledge. Suparman, M. A. (2012). Desain Instruksional Modern: Panduan Para Pengajar & Inovator Pendidikan. Jakarta: Erlangga. Pendidikan Tinggi Vokasi | 165 Lampiran Daftar Istilah Page | 166