UNIT PEMBELAJARAN 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga tim penyusun dari Southeast Asia Minister Education Organization (SEAMEO) Regional Centre for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel (QITEP) in Mathematics dapat menyelesaikan penulisan Unit Pembelajaran Eksplorasi Aktivitas STEM. SEAMEO Regional Centre for QITEP in mathematics merupakan salah satu organisasi di bawah SEAMEO yang memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas guru dan tenaga kependidikan matematika di Asia Tenggara. Untuk mengaktualisasikan komitmen tersebut, kami terus berupaya mengadakan program-program yang relevan bagi guru matematika di Asia Tenggara, terutama Indonesia. Salah satu kegiatan yang kami lakukan adalah bimbingan teknis guru matematika SMP atas prakarsa dari Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (PSMP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Unit Pembelajaran Eksplorasi Aktivitas STEM ini disusun sebagai pedoman bagi guru yang mengikuti Bimbingan Teknis SMP Pembelajaran Berbasis STEM pada Kurikulum 2013. Kami berharap Unit Pembelajaran Eksplorasi Aktivitas STEM ini dapat digunakan oleh peserta bimbingan teknis untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan mereka dalam mengajar matematika. Tim penyusun menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan Unit Pembelajaran Eksplorasi Aktivitas STEM. Oleh karena itu, kritik dan saran terhadap penyempurnaan Unit Pembelajaran Eksplorasi Aktivitas STEM ini sangat diharapkan. Yogyakarta, Juli 2018 Direktur, Dr. Wahyudi 2 3 MATERI BIMBINGAN TEKNIS SMP PEMBELAJARAN BERBASIS STEM PADA KURIKULUM 2013 Unit Pembelajaran STEM EKSPLORASI AKTIVITAS STEM PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DISUSUN OLEH SEAMEO REGIONAL CENTRE FOR QITEP IN MATHEMATICS 2018 4 DAFTAR ISI Daftar Isi ................................................................................................................................................ 5 Pendahuluan .......................................................................................................................................... 6 A. Penjelasan Umum ..................................................................................................................... 6 B. Pembelajaran STEM pada topik Segiempat dan Segitiga. ................................................... 8 C. Deskripsi Unit Pembelajaran ................................................................................................... 9 Pembelajaran dengan Pendekatan STEM.......................................................................................... 9 A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi .................................................. 9 B. Tujuan Pembelajaran ............................................................................................................. 10 C. Analisis Materi Pembelajaran STEM (S, T, E, M) .............................................................. 10 D. Tahapan Pembelajaran dengan pendekatan STEM ............................................................ 10 E. Kemampuan Prasyarat........................................................................................................... 12 F. Materi Pokok ........................................................................................................................... 12 G. Pengembangan Keterampilan Abad 21 ............................................................................ 15 H. Pengembangan Penguatan Pendidikan Karakter ............................................................ 16 I. Skenario Pembelajaran .......................................................................................................... 16 J. Sumber Belajar ....................................................................................................................... 27 K. Alat dan Bahan .................................................................................................................... 27 Penilaian .............................................................................................................................................. 28 A. Teknik dan Bentuk Penilaian................................................................................................. 28 Penutup ................................................................................................................................................ 33 Daftar Pustaka .................................................................................................................................... 33 Lampiran ............................................................................................................................................. 34 5 Pendahuluan A. Penjelasan Umum Secara umum pendidikan bertujuan untuk mempersiapkan individu dalam menghadapi tantangan kehidupan. Melalui pendidikan potensi individu dikembangkan untuk mampu menghadapi setiap masalah dan perubahan dalam kehidupan. Oleh karena itu, aspek-aspek yang berkaitan dengan pendidikan penting untuk mendapat perhatian, termasuk pembelajaran di sekolah. Kenapa siswa harus belajar matematika? Matematika adalah salah satu pelajaran yang wajib dipelajari di sekolah. NCTM (2000: 17-19) menyatakan bahwa dalam pembelajaran matematika di sekolah bertujuan untuk ‘meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami matematika, kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika, kepercayaan diri siswa, sikap dan tindakan siswa terhadap matematika’. Lebih khusus mengenai kepercayaan diri, pembelajaran matematika di sekolah harus dapat membantu siswa untuk percaya pada kemampuan diri mereka. Kepercayaan pada kemampuan diri suatu individu akan mempengaruhi bagaimana sikap mereka ketika menghadapi masalah dalam kehidupan, dan pada akhirnya akan mempengaruhi kesuksesan mereka dalam hidup. Pembelajaran matematika di sekolah harus bisa memperhatikan karakteristik siswa agar dapat memfasilitasi siswa untuk belajar dengan baik. Berdasarkan empat tahap perkembangan kognitif Piaget siswa SMP (lebih dari 11 tahun) telah mencapai tahap operasional formal (lebih dari 11 tahun), karakteristik tahap ini siswa mampu berpikir abstrak, idealis dan logis (Santrock, 2011: 174). Karakteristik berpikir abstrak tersebut menunjukkan mereka memiliki kemampuan pemecahan masalah secara verbal. Contohnya, siswa dengan kemampuan berpikir abstrak tahap operasional konkret ( siswa yang berusia antara 7 sampai 11 tahun) akan kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan aljabar, mereka membutuhkan elemen konkret untuk menarik kesimpulan. Sedangkan siswa dengan kemampuan berpikir abstrak (tahap operasional formal) dapat menyelesaikan masalah ini melalui presentasi verbal. Young dan Muller (2015) menambahkan bahwa melalui para orang tua mengirim anak-anak mereka ke sekolah karena dapat memperoleh akses yang lebih mudah terhadap pengetahuan dibanding tetap tinggal di rumah. 6 Setiap era menuntut kemampuan yang berbeda untuk bisa bertahan dari setiap generasinya, namun ada yang selalu sama yaitu kompetisi. Saat ini kita sedang memasuki Abad ke-21 dan untuk bisa sukses dalam kompetisi tersebut ada beberapa tuntutan yang harus dimiliki oleh siswa seperti kemampuan berpikir kritis, kreativitas, inovasi, komunikasi, dan kemampuan menyelesaikan masalah. Beetham & Sharpe (2013) menyampaikan bahwa perlu adanya pembelajaran yang berbasis konteks dan melibatkan kolaborasi dalam pembelajaran matematika. Hal tersebut juga selaras dengan Ernest (1991; 2000) yang menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran matematika untuk mempelajari kemampuan-kemampuan dasar untuk menyelesaikan masalah matematika di kehidupan sehari dan memberikan penguatan pada siswa untuk bisa berfikir kritis untuk berkontribusi di masyarakat. Dalam rangka mempersiapkan diri siswa pada Abad ke-21 penguasaan ilmu eksakta, terutama di bidang sains, teknologi, enjiniring, dan matematika (STEM), memiliki peran penting di dunia pendidikan. Integrasi bidang-bidang keilmuwan tersebut diharapkan menjadi kunci sukses bagi pembangunan suatu negara, terutama dalam rangka persaingan pengembangan karir pekerjaan/ketrampilan abad 21 di tataran global. Istilah STEM diluncurkan oleh National Science Foundation Amerika Serikat pada tahun 1990-an sebagai tema gerakan reformasi pendidikan dalam keempat bidang disiplin tersebut untuk meningkatkan jumlah sumber daya manusia yang menguasai bidang-bidang STEM, mengembangkan warga negara yang melek STEM, serta meningkatkan daya saing global AS dalam inovasi iptek (Hanover Research, 2011). Pendekatan STEM tentu saja melibatkan ilmu lainnya sebagai penunjang, seperti Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa, Seni, dll (Bybee, 2010; Sanders, 2009). Beberapa negara di Benua Asia kemudian mulai mengembangkan STEM di negaranya untuk mulai mengejar ketertinggalan, seperti Jepang, Korea, India, Thailand, Malaysia, Filipina, termasuk Indonesia. Pendidikan STEM sebagai suatu pendekatan interdisiplin pada pembelajaran memberikan peluang kepada guru untuk memberi gambaran kepada peserta didik pentingnya konsep, prinsip, dan teknik dari sains, teknologi, enjiniring, dan matematika digunakan dalam konteks nyata secara terintegrasi dalam pengembangan produk, proses, dan sistem yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pendekatan STEM diharapkan bisa membentuk sumber daya manusia (SDM) yang mampu bernalar dan berpikir kritis, logis, dan sistematis, serta meningkatkan kemanpuan komunikatif, 7 Kolaboratif atau pemecahan masalah, sehingga mampu menghadapi tantangan global serta mampu meningkatkan perekonomian Negara, sekaligus untuk mewujudkan proyeksi Indonesia sebagai negara perekonomian terbesar ketujuh di dunia pada 2030. Unit Pembelajaran Segiempat dan Segitiga: Jenis-jenis dan sifat bangun datar ini berisi pedoman untuk guru dalam menyajikan materi pembelajara jenis-jenis dan sifat bangun datar yang menggunakan pendekatan STEM yang terintegrasi dengan kurikulum 2013. Adapun unit yang dirancang untuk peserta didik kelas VII pada semester 1. Kompetensi dasar yang harus dicapai melalui pembelajaran ini meliputi KD 4.11: menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan luas dan keliling segiempat dan segitiga, 3.11: Mengaitkan rumus keliling dan luas untuk berbagai jenis segi empat dan segitiga. Pembelajaran dan penilaian topik segitiga dan segiempat memerlukan waktu 20 jam pelajaran (JP) dengan asumsi per minggu diorganisasikan menjadi 7 tatap muka (TM), yakni masing-masing 2 atau 3 JP. Pembelajaran menggunakan model Project Based Learning dengan pendekatan STEM ini mampu mengakomodasi 4 TM dengan 10 JP.. B. Pembelajaran STEM pada topik Segiempat dan Segitiga. Pembelajaran STEM pada topik Segitiga dan Segi empat mengangkat topik inovasi kreatif pemuatan meja atau kursi dengan satu kaki. Desain inovatif merupakan hal yang penting dalam pembuatan suatu karya yang sangat memungkinkan penggunaan konsep-konsep pada mata pelajaran sains, teknologi, enjiniring dan matematika (STEM). Desain inovatif kreatif pembuatan kursi yang berkaki satu dapat menghemat tiga kaki, yang biasanya menggunakan 4 kaki. Oleh karena inovasi ini, dapat terjadi penghematan bahan dasar (kaki kursi). Integrasi pengetahuan STEM pada topik Segitiga dan Segi empat Sains: Pengetahuan sains yang diperoleh peserta didik terdiri dari konsep pusat masa suatu benda (center of mass) dan gravitasi terutama pada kesetimbangan benda pejal. Pengetahuan sains lainnya juga mencakup zat atau bahan pembuat kursi yang ramah lingkungan. Teknologi: Teknologi yang digunakan di topik ini adalah dengan menggunakan software geogebra untuk mengeplorasi titik pusat massa benda datar (2D). Dengan Geogebra, siswa bisa memanipulasi bentuk segiempat dan segitiga untuk menentukkan titik pusat massanya. Selain itu, siswa juga dapat mencetak 8 hasil bentuk segiempat dan segitiga dengan printer. Hasil cetakan tadi bisa diduplikatkan pada kertas tebal untuk menguji kebenaran titik pusat massanya. Enjinering: emjiniring atau kegiatan merekayasa pada pembelajaran ini melatihkan peserta didik merekayasa komponen kaki dan bentuk desain alas kursinya. Apakah dengan luasan alas kursi yang besar dapat menggunakan kaki yang kecil atau tidak adalah rekayasa yang akan dilakukan siswa. Matematika: matematika pada pembelajaran ini terfokus pada sifat-sifat segi empat dan segitiga pada sifat diagonal-diagonalnya dan pada luas bangun tersebut jika dibagi dua. C. Deskripsi Unit Pembelajaran Unit pembelajaran STEM ini disusun sebagai pedoman bagi guru matematika SMP dalam mengembangkan prencanaan pembelajaran, pelaksanaan dan penilaian. Paket pedoman guru memuat deskripsi umum kegiatan pembelajaran dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Komponen RPP terdiri dari dari desain pembelajaran dengan pendekatanSTEM, Kompetensi dasar, Indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, kemampuan prasyarat, pengembangan penguatan Pendidikan karakter, analisis materi, skenario pembelajaran (Pendekatan, model, metode, serta deskripsi kegiatan), sumber belajar, alat dan bahan, serta penilaian. Lampiran RPP berupa lembar kerja siswa serta Intrumen penilaian. Pembelajaran dengan Pendekatan STEM A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Kompetensi Dasar 3.11 Mengaitkan rumus keliling dan luas untuk berbagai jenis segi empat dan segitiga. 4.11 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan luas dan keliling segiempat dan segitiga 2. Indikator Pencapaian Kompetensi 1) Siswa mampu mengukur luas dan keliling segitiga dan segi empat dan mampu membagi daerah luasan membagi dua bagian yang sama luas. 2) Siswa mampu memahami sifat-sifat segitiga dan segi empat. 9 3) Siswa mampu menentukan titik pusat massa pada bentuk segitiga dan segi empat. B. Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan eksplorasi, diskusi, percobaan dan perancangan kursi berkaki satu, siswa dapat memiliki pemahaman konsep tentang jenis dan sifat segi empat dan segitiga. Begitupula siswa dapat memahami luas dan keliling bangun tersebut termasuk bagaimana membagi luasan menjadi dua bagin yang sama luas. C. Analisis Materi Pembelajaran STEM (S, T, E, M) SAINS TEKNOLOGI 1) Menentukan konsep titik pusat 1) Menggunakan software Geogebra massa benda datar (2D). untuk mengekplorasi titik pusat masa 2) Memahami sifat dari titik pusat 2) Menggunakan printer untuk massa. mencetak desain yang sudah dibuat di 3) Memahami gravitasi Geogebra. ENJINIRING MATEMATIKA 1) Mendesain dan merekaya kursi 1) Memahami jenis dan sifat segi empat dengan kaki kayu yang efektif, dan segitiga terutama pada diagonal efisien , dan kokoh. dan bentuk gabungan. 2) Menemukan konsep luas dan segi empat dan segitiga. 3) Membagi luasan menjadi dua bagian yang sama. D. Tahapan Pembelajaran dengan pendekatan STEM Materi Label Konsep Praktek dan Definisi Enjinering Konsep Segitiga • Luas• Identifikasi dan Segi Keliling masalah empat • Membagi • Batasan dua luas Masalah • Diagonal • Diskusi dan menentukan solusi • Merancang 10 Cross Cutting Deskripsi Kegiatan Pembelajaran • Titik Pusat • Mengidentifikasi Massa masalah tentang mendesain kursi • Kesetimbangan dengan berkaki kurang • Gravitasi dari 4. • Teknologi • Sumber daya • Diberikan persyaratan dan batasan masalah alam pada pembuatan kursi • Menentukan alat dan bahan • Membuat sesuai rancangan • Uji coba • Evaluasi hasil uji coba • Komunikasi berkaki satu (Misal: kaki satu dengan tinggi kaki 10 cm dan luas alas kursi 50 cm2 • Memberikan pendapat untuk menyelesaikan masalah serta memilih cara yang terbaik (Misalnya: bagaimana jika kita buat yang mudah terlebih dahulu seperti persegi) • Membuat desain sesuai dengan solusi terbaik yang dipilih berdasarkan hasil diskusi kelompok • Mengidentifikasi alat dan bahan yang disediakan (Misalnya: apakah kertas karton yang digunakan sebagai alas kursi dapat disambungkan dengan kaki kursi, dengan cara dan alat apa untuk menyambungkannya?) • Membuat kursi sesuai desain yang sudah dirancang. • Melakukan ujicoba dan merancang ulang • Membuat kreativitas sendiri dengan bentuk alas kursi yang lain dan membuat suatu desain permainan kesetimbangan. 11 E. Kemampuan Prasyarat Guru memahami: • pembelajaran dengan pendekatan STEM. • pembelajaran dengan model Project Based Learning. • penilaian pada pembelajaran model Project Based Learning dengan pendekatan STEM. • konsep pengukuran segititga dan segiempat. • konsep persamaan titik pusat massa dan titik berat. • cara penggunaan Geogebra. Siswa sudah memahami: • konsep pengukuran luas dan keliling di SD • satuan pengukuan panjang dan luas • bentuk-bentuk bangun 2 dimensi • garis pembagi, titik tengah • konsep gravitasi • cara penggunaan Geogebra. F. Materi Pokok Segitiga merupakan bangun dua dimensi (2D) yang paling sederhana yang tersusun atas tiga (3) sisi yang berupa segmen garis. Dengan ekplorasi segitiga maka dapat menemukan konsep-konsep matematika pada bentuk 2D lain seperti pada segi empat. Contoh yang paling sederhana adalah persegi atau persegi panjang. Lihatlah gambar ilustrasi berikut: 12 Jika kita melipat/ memotong sebuah persegi panjang ataupun persegi pada salah satu diagonalnya, maka akan terbentuk dua buah segitiga yang meliki ukuran dan luas dan sama. Sehingga, apabila siswa sudah dikenal dengan rumus mencari luas segitiga, maka secara logika, jika ditanya luas persegi atau persegi panjang adalah dua kali luas segitiga. Luas 1 segitiga = 𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 2 Sehingga jika kita memiliki dua segitiga yang sama dan identik maka: Luas 2 segitiga = 𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 Dikarenakan luas dua segitiga adalah sama dengan luas sebuah persegi panjang, maka dapat ditarik kesimpulan luas persegi panjang adalah Luas persegi panjang = 𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 Hal ini bisa dipelajari secara terbalik yaitu memulai dengan luas persegi panjang kemudian luas segitiga. Pendekatan yang terakhir ini yang bisa membantu pemahaman siswa kenapa luas segitiga ada rumus dibagi dua atau ½ nya. Hal ini juga bisa dieksplorasi dengan penggabungan dua segitiga kongruen menjadi bangun baru seperti jajargenjang ataupun trapesium. 13 Dengan demikian memang segitiga dan segiempat terkait erat. Pada segitiga terdapat beberapa garis; seperti garis bagi sudut, garis berat, garis tinggi dan garis sumbu. Diantara garis-garis tersebut terdapat sebuah garis yang dapat membantu menemukan titik pusat masa segitiga. Garis apakah yang membagi segitiga menjadi dua daerah yang sama luas? Garis tersebut adalah garis berat. Perhatikan BC terbagi menjadi dua bagian yang sama panjang di D. Jika D ditarik sebuah garis ke A maka akan menghasilkan dua segitiga yang luasnya sama. Mengapa demikian? Segitiga ABD dan ADC memiliki alas dan tinggi yang sama. Sehingga jika dengan rumus luas segitiga, akan diperoleh luas yang sama karena variabel pada luas segitiga adalah alas dan tinggi. Jika ketiga garis berat dilukiskan maka akan bertemu di satu titik. Titik tersebut yang nanti akan disebut titik pusat masa segitiga. 14 Sehingga, materi pokok pada topik segitiga dan segi empat adalah sebagai berikut. • sifat-sifat segitiga dan segi empat : garis bagi, diagonal • luas dan keliling segitiga dan segi empat G. Pengembangan Keterampilan Abad 21 Keterampilan abad 21 yang dikembangkan melalui pembelajaran dengan pendekatan STEM meliputi berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif. Contoh berpikir kritis, berpikir kreatif, komunikatif dan kolaboratif dirinci sebagai berikut. 1) Berpikir Kritis dan memecahkan masalah Peserta didik berusaha untuk memberikan penalaran yang masuk akal dalam memahami dan membuat pilihan yang rumit, memahami interkoneksi antara sistem dalam memberikan solusi bagi masalah yang muncul. Peserta didik juga menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan mandiri, peserta didik juga memiliki kemampuan untuk menyusun dan mengungkapkan, menganalisa, dan menyelesaikan masalah. 2) Berpikir kreatif dan inovatif Peserta didik memperoleh sarana untuk mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan gagasan baru kepada peserta didik yang lain, bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda pada saat diskusi. 3) Kolaboratif Pembelajaran secara berkelompok, kooperatif melatih peserta didik untuk berkolaborasi dan bekerjasama. Hal ini juga untuk menanamkan kemampuan bersosialisasi dan mengendalikan ego serta emosi. Dengan demikian, melalui kolaborasi akan tercipta kebersamaan, rasa memiliki, tanggung jawab, dan kepedulian antaranggota. 4) Komunikatif Peserta didik diberikan kesempatan menggunakan kemampuannya untuk mengutarakan ide-idenya, baik itu pada saat berdiskusi dengan teman-temannya, ketika menyelesaikan masalah dari pendidiknya, dan menyampaikan hasil proyeknya kepada teman-temannya. 15 H. Pengembangan Penguatan Pendidikan Karakter 1) Religius: Menunjukan rasa syukur terhadap kebesaran Tuhan YME atas adanya keteraturan, ketidakberaturan (unik) dan keseimbangan sehingga terciptanya berbagai produk untuk kehidupan sehari-hari; 2) Nasionalime: disiplin dalam melakukan praktikum dan mengumpulkan tugas proyek. Cinta tanah air dan menjaga lingkungan dengan menggunakan bahanbahan praktikum secukupnya dan membuang limbah praktikum pada tempatnya; 3) Gotong Royong: Bekerjasama dalam melakukan praktikum dan diskusi pemecahan masalah dalam merancang kursi berkaki satu; Toleransi terhadap berbagai pendapat yang muncul saat berdiskusi; Proaktif dalam kegiatan diskusi untuk memecahkan masalah; 4) Mandiri: Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, disiplin, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, komunikatif dalam merancang dan membuat purwarupa kursi inovatif; 5) Integritas: Jujur dalam melaporkan data praktikum dan tanggung jawab dalam melaporkan tugas proyek. I. Skenario Pembelajaran a. Pendekatan : STEM b. Model : Project Based Learning c. Metode : Diskusi, proyek, pemberian tugas Pertemuan pertama: 2 x 40 menit Langkah Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu (menit) Pendahuluan Pada pendahuluan pertama-tama guru menunjukkan 10’ sebuah gambar kursi dan menanyakan kepada siswa mengenai pendapat mereka tentang kursi tersebut. Diharapkan beberapa respon siswa berikut dapat muncul dari siswa. 16 Itu adalah kursi berbentuk bundar Itu adalah kursi berbentuk bundar dengan satu kaki Kakinya ada satu Alas dari kakinya berbentuk lingkaran Setelah respon tersebut muncul dari siswa tanyakan kepada siswa dimana tukang kayu meletakkan kaki kursi tersebut. Berikan kesempatan pada siswa untuk menjelaskan. Kebanyakan siswa akan menjawab bahwa kaki tersebut diletakkan pada titik pusatnya. Kegiatan Inti Siswa akan bekerja dalam kelompok. 50’ Sediakan sebuah lingkaran yang dibuat dari karton ke setiap grup. Berikan kesempatan pada siswa untuk mengeksplorasi apakah benar terletak pada pusat lingkaran. Selanjutnya diskusikan alasan mengapa ada alas berbentuk lingkaran pada dasar kursi. Selanjutnya berikan contoh kursi yang berbentuk unik. Seperti contoh berikut ini. Akan tetapi sebelum eksplorasi pada bentuk tidak beraturan, siswa diberi kesempatan untuk eksplorasi kursi yang berbentuk segi empat dan segitiga. Sediakan seperti pada gambar berikut ini. 17 Ukuran segi empat diatas berturut-turut 15 cm x 10 cm atau 12 cm x 12 cm. Berikan kesempatan pada siswa untuk mengeksplorasi dimana mereka akan meletakkan satu kaki kursi tersebut. Terdapat beberapa kemungkinan cara yang dilakukan oleh siswa seperti berikut ini. Setelah siswa berhasil menyelesaikan aktivitas di atas. Segera beralih ke kursi yang memiliki penampang berbentuk segitiga. Sediakan alas segitiga untuk setiap kelompok dari kardus atau karton bekas. Ingatkan kembali mereka harus menentukan dimana akan meletakkan kaki kursinya. Ada kemungkinan siswa akan mengalami kesulitan untuk menentukan letak titik beratnya. Dampingi siswa yang mengalami kesulitan. Gambar di atas adalah contoh jawaban yang benar. 18 Gambar di atas adalah contoh jawaban siswa yang salah. Penutup Pada kegiatan penutup berikan kesempatan pada siswa 20’ untuk presentasi dan bertanya. Selanjutnya berikan kesempatan siswa untuk memberikan refleksi dari apa yang telah mereka pelajari. Pertemuan kedua: 3 x 40 menit Langkah Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu (menit) Pendahuluan Pada kegiatan pendahuluan siswa diberi kesempatan 10’ untuk mengingat kembali materi yang mereka pelajari pada pertemuan sebelumnya. Berikan kesempatan siswa untuk kembali bekerja dalam kelompok. Kegiatan Inti Pada pertemuan ini guru menyediakan dua buah 80’ segitiga yang kongruen. Guru bertanya apa maksud dari istilah kongruen. Kalau digabungkan apa yang terjadi pada luasnya? Seperti contoh berikut ini: Mintalah kepada siswa untuk mengkombinasikan kedua bangun tersebut menjadi bangun yang baru. Ada beberapa kemungkinan bangun yang dibentuk oleh siswa. Seperti contoh berikut ini. 19 Selanjutnya berdasarkan bangun baru yang terbentuk berikan kesempatan pada siswa untuk mengeksplorasi untuk menentukan letak titik massa yang baru. Seperti contoh berikut ini. Kemungkinan yang terjadi hal tersebut di atas akan sulit untuk dilakukan oleh siswa. Berikan kesempatan pada siswa melalui contoh yang lebih mudah sebagai berikut. 20 Berikan kesempatan pada siswa untuk berdiskusi dan menemukan bahwa titik massa yang baru berada pada titik tengah titik massa pada masing-masing segitiga. Berikan kesempatan siswa untuk eksplorasi bangun segiempat sembarang seperti berikut ini. Aktivitas selanjutnya adalah eksplorasi bangun datar trapesium dan segiempat sembarang. Biarkan siswa mengeksplorasi dimana titik berat untuk menentukan letak satu kaki yang akan dipasang. Hal ini bisa dilakukan di Geogebra yang sudah disiapkan. File 21 tersebut bisa dimanipulasi siswa dan apabila diperlukan bisa dicetak dengan printer pada kertas tebal. Hasil cetakan kemudian digunting dan diuji dengan ujung pensil. Di akhir kegiatan siswa akan mengeksplorasi dengan Geogebra untuk mengkonfirmasi dengan fitur midpoint or center: Dengan demikian siswa bisa membandingkan cara mereka dengan hasil yang dilakukan pada Geogebra. Penutup Pada kegiatan penutup berikan kesempatan pada siswa 30’ untuk presentasi dan bertanya. Selanjutnya berikan kesempatan siswa untuk memberikan refleksi dari apa yang telah mereka pelajari. Pertemuan ketiga: 3 x 40 menit Langkah Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu (menit) Pendahuluan Pada kegiatan pendahuluan siswa diberi kesempatan 10’ untuk mengingat kembali materi yang mereka pelajari 22 pada pertemuan sebelumnya. Berikan kesempatan siswa untuk kembali bekerja dalam kelompok. Kegiatan Inti Pada kegiatan ini siswa akan diberi kesempatan untuk 80’ mengeksplorasi bangun-bangun yang memiliki bentuk yang lebih unik dari bangun sebelumnya. Misalnya pada aktifitas pertama siswa akan mengeksplorasi bangun datar berbentuk L. Siswa diminta untuk menentukan titik pusat massa dari bangun tersebut. Apabila siswa tidak dapat menemukan titik pusat massanya, berikan bantuan pada siswa berupa pertanyaan sebagai berikut. Cobalah membagi bangun berbentuk L tersebut dan gunakan cara yang sama pada bangun gabungan yang telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Tanyakan kepada siswa ada berapa bangun dasar yang membentuk bangun L tersebut. Kemungkinan siswa akan menjawab dua atau tiga. Berikut ini contoh langkah-langkah penyelesaian yang mungkin dilakukan siswa untuk menentukan titik pusat massa. Siswa menyelesaikan dengan titik pusat massa dari dua buah persegi panjang. 23 Atau siswa akan menggunakan titik pusat massa dari dua buah trapesium siku-siku. Selanjutnya berikan tantangan kepada siswa untuk menggunakan konsep kesetimbangan pada burung atau kepiting. Seperti contoh berikut ini. Berikan kesempatan siswa untuk mengeksplorasi contoh di atas menggunakan konsep bangun berbentuk L yang telah mereka pelajari. Desain lengkap ada pada lampiran. 24 Penutup Pada kegiatan penutup berikan kesempatan pada siswa 30’ untuk presentasi dan bertanya. Selanjutnya berikan kesempatan siswa untuk memberikan refleksi dari apa yang telah mereka pelajari. Pertemuan keempat: 2 x 40 menit Langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi Pembelajaran Waktu (menit) Pendahuluan Pada kegiatan pendahuluan siswa diberi kesempatan 10’ untuk mengingat kembali materi yang mereka pelajari pada pertemuan sebelumnya. Berikan kesempatan siswa untuk kembali bekerja dalam kelompok. Kegiatan Inti Pada kegiatan ini siswa akan diberi kesempatan untuk 50’ mengeksplorasi bangun-bangun yang memiliki bentuk yang lebih unik dari bangun sebelumnya. Misalnya pada aktivitas pertama siswa akan mengeksplorasi bangun datar berbentuk sembarang. Siswa diminta untuk menentukan titik pusat massa dari bangun tersebut. Berikan kesempatan pada siswa untuk berdiskusi. Apabila siswa tidak dapat menemukan titik pusat massanya, berikan bantuan dengan mendemonstrasikan langkah-langkah sebagai berikut. 25 Letakkan pada meja dan geser sedikit demi sedikit sampai bangun tersebut akan jatuh. Ketika bangun tersebut mulai akan terjatuh maka garis putus-putus berikut merupakan garis pembagi pada bangun tersebut. Ulangi langkah tersebut sampai terdapat titik potong yng merupakan titik pusat massa. Selain itu terdapat cara lain seperti pada gambar berikut ini. Gantung bangun tersebut sampai diam pada posisi tertentu, selanjutnya ulangi langkah tersebut. Buatlah garis pembaginya, titik potongnya adalah titik pusat massa. 26 Penutup Pada kegiatan penutup berikan kesempatan pada siswa 20’ untuk presentasi dan bertanya. Selanjutnya berikan kesempatan siswa untuk memberikan refleksi dari apa yang telah mereka pelajari. J. Sumber Belajar Sumber belajar pada pembelajaran ini dapat menggunakan: 1. Buku Pengangan Matematika SMP kelas 7 Kurikulum 2013 2. Buku Mechanic 2: Edexcel AS and A level Modular Mathematics 3. Internet: https://www.youtube.com/watch?v=YN2oALaRfL4 4. Internet:.https://www.khanacademy.org/science/physics/linearmomentum/center-of-mass/a/what-is-center-of-mass K. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada pembelajaran ini adalah: Kardus atau karton bekas Sedotan atau pensil Pulpen Kertas polos atau kertas transparan Sofware Geogebra Tack it Busur Jangka Isolasi 27 Penilaian A. Teknik dan Bentuk Penilaian No Aspek Teknik 1. 2. Sikap Pengetahuan Bentuk Instrumen - Observasi Kegiatan Diskusi - Lembar Observasi - Penilaian Diri - Format Penilaian - Penilaian Antar Peserta Didik - Format Penilaian - Jurnal - Catatan - Tes tertulis - Soal pilihan ganda - Penugasan - Soal Uraian - Tugas 3. Keterampilan - Penilaian Praktik - Lembar Pengamatan - Penilaian Proyek - Rubrik Penilaian Tugas - Penilaian Portofolio Proyek A. Instrumen Penilaian 1) Penilaian Sikap a. Sikap pada saat diskusi LEMBAR PENILAIAN KEGIATAN DISKUSI Mata pelajaran : MATEMATIKA Kelas/semester : Topik : Segitiga dan Segiempat Kegiatan diskusi : ………………………….…………………………. Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, rasa ingin tahu, santun, dan komunikatif sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. Berikan skor 1-4 pada setiap kolom sikap yang dinilai sesuai sikap siswa selama berdiskusi No Nama Siswa 1 … 2 … 28 Kerjasama Santun Rasa Ingin Tahu Komunikatif Jumlah Skor b. Lembar penilaian diri PENILAIAN DIRI : MATEMATIKA Nama Kelas/semester: Topik : Segitiga dan Segiempat Setelah menyelesaikan proyek segitiga dan segiempat. Kamu dapat melakukan penilaian diri dengan cara memberikan tanda √ pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan. No Pernyataan Sudah Belum Memahami Memahami 1 Memahami konsep titik pusat massa 2 Memahami sifat diagonal persegi, persegi panjang, jajar genjang dan segi empat yang lain 3 Memahami garis-garis pada segitiga 4 Memahami cara membagi luas menjadi dua bagian yang sama luas 5 Memahami cara menghitung luas,keliling segitiga dan segiempat 29 c. Penilaian antar teman LEMBAR PENILAIAN KEGIATAN DISKUSI Topik/Subtopik : …………………… Tanggal Penilaian : …………………… Kelompok : …………………… Nama Penilai : …………………………. - Pernyataan di bawah ini untuk menilai diri kamu sendiri dan teman sekelompok selama proses - pembelajaran dan penyusunan proyek - Objektivitas harus dijunjung tinggi - Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran - Berikan tanda ceklist (√) jika melaksanakan atau strip ( – ) Jika tidak melaksanakan, pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatannu. - Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu No Nama Siswa Namamu Teman 1 Teman 2 Teman 3 Teman 4 Teman ……………. …………… …………… …………… …………… ……… 1 Mau menerima pendapat teman 2 Memaksa teman untuk menerima pendapatnya 3 Mau bekerjasama dengan semua teman 4 Membantu proses pembuatan 5 30 2) Penilaian Pengetahuan Diberikan sebuah papan bebentuk segitiga akan dijadikan sebuah meja berkaki satu. Di manakah kaki meja akan diletakkan? Carilah masing-masing pusat massa dari persegi dan persegi panjang berikut. Kemudian, jika dua bangun tersebut digabungkan makan tentukan letak pusat massa bangun gabungan tersebut. 31 3) Penilaian Ketrampilan (Presentasi) No Nama Kejelasan Siswa menyampaikan Kemampuan Komunikatif berargumen Penggunaan bahasa Rubrik Penilaian Presentasi No 1 32 Indikator Penilaian Penggunaan bahasa Kurang Menggunakan bahasa yang baik, kurang baku, dan tidak terstrukutur Artikulasi kurang jelas, suara tidak terdengar, bertele-tele 2 Kejelasan menyampaikan 3 Komunikatif Membaca catatan sepanjang menjelaskan 4 Kebenaran Konsep - Garis berat - Diagonal segi empat - Luas segitiga dan segi empat Menjelaskan 1 dari 4 konsep esensial dengan benar Kriteria Penilaian Cukup Baik Menggunakan Menggunakan bahasa yang bahasa yang baik, kurang baik, baku, baku, dan tetapi kurang terstrukutur terstrukutur Artikulasi jelas, suara terdengar, tetapi berteletele Artikulasi kurang jelas, suara terdengar, tidak bertele-tele Pandangan Pandangan lebih banyak lebih banyak menatap menatap catatan saat audiens saat menjelaskan menjelaskan dari pada dari pada audiens catatan, tanpa ada gestur tubuh Menjelaskan 2 dari 4 konsep esensial dengan benar Menjelaskan 3 dari 4 konsep esensial dengan benar Sangat Baik Menggunakan bahasa yang baik, baku dan terstrukutur Artikulasi jelas, suara terdengar, tidak bertele-tele Pandangan lebih banyak menatap audiens saat menjelaskan dari pada catatan, dan menggunakan gestur yang membuat audiens memperhatikan Menjelaskan seluruh konsep esensial dengan benar Penutup Unit Pembelajaran pendidikan STEM diharapkan bisa menjadi pedoman bagi guru Matematika SMP dalam mengembangkan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan, dan penilaian bagi peserta didik pada materi Segitiga dan Segiempat. Setelah peserta pelatihan menyimak paparan tentang pendekatan STEM dalam pembelajaran Matematika SMP dengan pendekatan STEM, dan melakukan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan STEM, dan berlatih membuat perencanaan pembelajaran pada topik terpilih diharapkan peserta memiliki pemahaman, gambaran dan arahan bagaimana melaksanakan pembelajaran Matematika dengan pendekatan STEM di sekolah masingmasing. Daftar Pustaka Cholik Adinawan, S. (2005). Matematika untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta : Erlangga. Beetham, H., & Sharpe, R. (2013). Rethinking pedagogy for a digital age: Designing for 21st century learning. New York, NY: Routledge. Bybee, R. W. (2010). Advancing STEM education: A 2020 vision. Technology and Engineering Teacher, 70(1),30-35. Ernest, P., 1991. The Philosophy of Mathematics Education. London: Falmer Press. Ernest, P., 2000. Why teach mathematics?. In: S. Bramall & J. White, eds. Why Learn Maths?. London: Institute of Education, pp. 1-14. Hanover Research- District Administrative Practices. (October 2011). K-12 STEM Education Overview. Washington, DC. NCTM. (2000). Principles and standards for school mathematics. Virginia, VA: NCTM Inc. Young, M. & Muller, J., 2015. Curriculum and Specialization of Knowledge: Studies in sociology of education. London: Routledge. Sanders, M. (2009). STEM, STEM education, STEMmania. The Technology Teacher, 68(4), 20-26. Santrock, J.W. (2011). Child Development: An introduction. New York: McGraw Hill. 33 Lampiran Lampiran 3 Permaian Burung Setimbang 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Warnailah sesuai seleramu Guntinglah bagian burung dan ekor (potong pada garis-garis tepinya) Lipatlah burung menjadi dua Gunakan lem untuk menyambung bagian dalam seperti kepala dan paruh Tekuklah sedikit pada sayap agar sedikit kaku Letakkan tusuk gigi di antara dua sayap Tempelkan ekornya ke badan burung Gunakan double tape untuk menempe uang logam sebagai pemberat diuujung sayap. Sumber:http://www.ellenjmchenry.com/homeschool-freedownloads/energymachinesgames/documents/BalancingBirdToyPatternPage_000.pdf 34 Lampiran 2 Download file: http://bit.ly/GeogebraSTEM 35 36 MATERI BIMBINGAN TEKNIS SMP PEMBELAJARAN BERBASIS STEM PADA KURIKULUM 2013 Unit Pembelajaran STEM EKSPLORASI AKTIVITAS STEM PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DISUSUN OLEH SEAMEO REGIONAL CENTRE FOR QITEP IN MATHEMATICS 2018 37 DAFTAR ISI Halaman Pendahuluan ..................................................................................................... 39 Penjelasan Umum ..................................................................................... 39 Pembelajaran STEM pada Aktivitas Terjun Lenting ............................... 41 Deskripsi Unit Pembelajaran. ................................................................... 42 Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan STEM. .................................. 42 Tujuan Pembelajaran ................................................................................ 43 Analisis Materi Pembelajaran STEM (S, T, E, M) ................................... 43 Tahapan Pembelajaran dengan Pendekatan STEM .................................. 44 Kemampuan Prasyarat .............................................................................. 44 Materi Pokok ............................................................................................ 45 Pengembangan Keterampilan Abad 21 .................................................... 46 Pengembangan Penguatan Pendidikan Karakter ...................................... 47 Skenario Pembelajaran ............................................................................. 47 Sumber Belajar .......................................................................................... 54 Alat dan Bahan .......................................................................................... 55 Penilaian ........................................................................................................... 55 Teknik dan Bentuk Penilaian .................................................................... 55 Instrumen Penilaian .................................................................................. 55 Lampiran Contoh Lembar Kerja Siswa .................................................... 62 38 I. Pendahuluan A. Penjelasan Umum Secara umum pendidikan bertujuan untuk mempersiapkan individu dalam menghadapi tantangan kehidupan. Melalui pendidikan potensi individu dikembangkan untuk mampu menghadapi setiap masalah dan perubahan dalam kehidupan. Oleh karena itu, aspek-aspek yang berkaitan dengan pendidikan penting untuk mendapat perhatian, termasuk pembelajaran di sekolah. Kenapa siswa harus belajar matematika? Matematika adalah salah satu pelajaran yang wajib dipelajari di sekolah. NCTM (2000: 16-17) menyatakan bahwa dalam pembelajaran matematika di sekolah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami matematika, kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika, kepercayaan diri siswa, sikap dan tindakan siswa terhadap matematika. Pembelajaran matematika di sekolah harus bisa memperhatikan karakteristik siswa agar dapat memfasilitasi siswa untuk belajar dengan baik. Berdasarkan empat tahap perkembangan kognitif Piaget siswa SMP (lebih dari 11 tahun) telah mencapai tahap operasional formal (lebih dari 11 tahun), karakteristik tahap ini siswa mampu berpikir abstrak, idealis dan logis (Santrock, 2011: 174). Karakteristik berpikir abstrak tersebut menunjukkan mereka memiliki kemampuan pemecahan masalah secara verbal (the adolescent’s verbal problem-solving ability). Contohnya, siswa dengan kemampuan berpikir abstrak tahap operasional konkret (siswa yang berusia antara 7 sampai 11 tahun) akan kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan aljabar, mereka membutuhkan elemen konkret untuk menarik kesimpulan. Sedangkan siswa dengan kemampuan berpikir abstrak (tahap operasional formal) dapat menyelesaikan masalah ini melalui presentasi verbal (verbal presentation). Young dan Muller (2015) menambahkan bahwa melalui para orang tua mengirim anak-anak mereka ke sekolah karena dapat memperoleh akses yang lebih mudah terhadap pengetahuan dibanding tetap tinggal di rumah. Setiap era menuntut kemampuan yang berbeda untuk bisa bertahan dari setiap generasinya, namun ada yang selalu sama yaitu kompetisi. Saat ini kita sedang memasuki Abad ke-21 dan untuk bisa sukses dalam kompetisi tersebut ada beberapa tuntutan yang harus dimiliki oleh siswa seperti kemampuan berpikir kritis, kreativitas, inovasi, komunikasi, dan kemampuan menyelesaikan masalah. Beetham & Sharpe (2013) menyampaikan bahwa perlu adanya pembelajaran yang 39 berbasis konteks dan melibatkan kolaborasi dalam pembelajaran matematika. Hal tersebut juga selaras dengan Ernest (1991;2000) yang menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran matematika untuk mempelajari kemampuan-kemampuan dasar untuk menyelesaikan masalah matematika dan memberikan penguatan pada siswa untuk bisa berfikir kritis. Dalam rangka mempersiapkan diri siswa pada Abad ke-21 penguasaan ilmu eksakta, terutama di bidang sains, teknologi, enjiniring, dan matematika (STEM), memiliki peran penting di dunia pendidikan. Integrasi bidang-bidang keilmuwan tersebut diharapkan menjadi kunci sukses bagi pembangunan suatu negara, terutama dalam rangka persaingan pengembangan karir pekerjaan/ketrampilan abad 21 di tataran global. Istilah STEM diluncurkan oleh National Science Foundation Amerika Serikat pada tahun 1990-an sebagai tema gerakan reformasi pendidikan dalam keempat bidang disiplin tersebut untuk meningkatkan jumlah sumber daya manusia yang menguasai bidang-bidang STEM, mengembangkan warga negara yang melek STEM, serta meningkatkan daya saing global AS dalam inovasi iptek (Hanover Research, 2011). Pendekatan STEM tentu saja melibatkan ilmu lainnya sebagai penunjang, seperti Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa, Seni, dll (Bybee, 2010; Sanders, 2009). Beberapa negara di Benua Asia kemudian mulai mengembangkan STEM di negaranya untuk mulai mengejar ketertinggalan, seperti Jepang, Korea, India, Thailand, Malaysia, Filipina, termasuk Indonesia. Pendidikan STEM sebagai suatu pendekatan interdisiplin pada pembelajaran memberikan peluang kepada guru untuk memberi gambaran kepada peserta didik pentingnya konsep, prinsip, dan teknik dari sains, teknologi, enjiniring, dan matematika digunakan dalam konteks nyata secara terintegrasi dalam pengembangan produk, proses, dan sistem yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pendekatan STEM diharapkan bisa membentuk sumber daya manusia (SDM) yang mampu bernalar dan berpikir kritis, logis, dan sistematis, serta meningkatkan kemanpuan komunikatif, Kolaboratif atau pemecahan masalah, sehingga mampu menghadapi tantangan global serta mampu meningkatkan perekonomian Negara, sekaligus untuk mewujudkan proyeksi Indonesia sebagai negara perekonomian terbesar ketujuh di dunia pada 2030. Unit pembelajaran Persamaan Garis Lurus ini berisi pedoman untuk guru dalam menyajikan materi pembelajaran persamaan garis lurus dan persamaan linear dua 40 variabel menggunakan pendekatan STEM yang terintegrasi dengan kurikulum 2013. Adapun unit yang dirancang untuk peserta didik kelas VIII pada semester 1. Kompetensi dasar yang harus dicapai melalui pembelajaran ini meliputi: KD 3.4 menganalisis fungsi linear dan menginterpretasikan grafiknya yang dihubungkan dengan masalah kontekstual; 4.4 menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan fungsi linear sebagai persamaan garis lurus. Alokasi waktu yang dirancang untuk pembelajaran ini adalah 4 jam pelajaran (JP) dengan asumsi dalam satu minggu diorganisasikan menjadi dua kali (Tatap Muka) TM, yakni masing-masing 1+3 JP. B. Pembelajaran STEM pada Aktivitas Terjun Lenting Pembelajaran STEM pada topik persamaan garis lurus mengangkat topik bagaimana menentukan hubungan antara jarak jatuh atau panjang tali elastis yang direpresentasikan dengan jumlah karet yang digunakan dalam percobaan. Integrasi pengetahuan sains, teknologi, enjiniring dan matematika pada topik persamaan garis lurus antara lain: • Sains: Pengetahuan sains yang diperoleh peserta didik terdiri dari konsep elastisitas, rangkaian seri, dan gaya pegas. • Teknologi: Tujuan teknologi adalah membuat modifikasi pada dunia untuk memenuhi kebutuhan manusia. Teknologi yang dilatihkan pada peserta didik berkaitan dengan membuat purwarupa alat terjun lenting dan prediksi panjang tali elastis untuk ketinggian tertentu. • Enjiniring atau kegiatan merekayasa pada pembelajaran ini melatihkan peserta didik merekayasa komponen alat terjun lenting dan merekayasa panjang tali elastis untuk ketinggian tertentu supaya penumpang aman. • Matematika: matematika pada pembelajaran ini digunakan dalam proses memprediksi hubungan antara banyak karet dan ketinggian tertentu. 41 C. Deskripsi Unit Pembelajaran Unit pembelajaran STEM ini disusun sebagai pedoman bagi guru Matematika SMP dalam mengembangkan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan, dan penilaian. Paket pedoman guru memuat deskripsi umum kegiatan pembelajaran dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Komponen RPP terdiri dari desain pembelajaran dengan pendekatan STEM, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, kemampuan prasyarat, pengembangan penguatan Pendidikan karakter, analisis materi, skenario pembelajaran (pendekatan, model, metode, serta deskripsi kegiatan), sumber belajar, alat dan bahan, serta penilaian. Lampiran RPP berupa lembar kerja siswa serta intrumen penilaian. II. Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan STEM A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi 3. Kompetensi Dasar 3.4 Menganalisis fungsi linear (sebagai persamaan garis lurus) dan menginterpretasikan grafiknya yang dihubungkan dengan masalah kontekstual. 4.4 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan fungsi linear sebagai persamaan garis lurus. 4. Indikator Pencapaian Kompetensi 1) Mengidentifikasi konsep persamaan garis lurus dalam fungsi linear. 2) Mengidentifikasi variabel-variabel yang muncul dalam percobaan. 3) Mengidentifikasi hubungan antar dua variabel. 4) Membuat grafik berdasarkan data yang diperoleh. 5) Menganalisis data hasil percobaan. 6) Menganalisis hubungan antar variabel dalam fungsi linear. 7) Menerapkan konsep fungsi linear untuk memprediksi jarak jatuh berdasarkan banyaknya karet yang digunakan. 8) Mengkomunikasikan hasil percobaan dan diskusi. 42 B. Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan diskusi, demonstrasi, percobaan dan perancangan pada aktivitas terjun lenting ini diharapkan siswa dapat: 1. Membuat grafik (berupa grafik persamaan garis lurus) dari data percobaan dan menentukan persamaan garis yang paling sesuai. 2. Menentukan hubungan antara panjang tali elastis (banyaknya karet gelang) dan jarak jatuh. 3. Memprediksi panjang tali (banyaknya karet gelang) yang diperlukan berdasarkan jarak jatuh tertentu. C. Analisis Materi Pembelajaran STEM (S, T, E, M) SAINS TEKNOLOGI Konsep gaya pegas pada terjun lenting. 3) Menggunakan alat-alat teknologi untuk mengumpulkan data. 4) Mempelajari teknologi terkini khususnya yang menyangkut terjun lenting. ENJINIRING 1) Mendesain, MATEMATIKA merekayasa dan 4) Menerapkan konsep persamaan garis menggunakan model terjun lenting. lurus. 2) Mengujicoba, melakukan perbaikan, 5) Menerapkan konsep hubungan antara dan mengkomunikasikan hasil dari proyek terjun lenting. dua variabel. 6) Menerapkan hubungan dalam grafik pada fungsi linear. 7) Menginterpretasikan fungsi linear dalam grafik. 43 D. Tahapan Pembelajaran dengan Pendekatan STEM Materi Label Konsep Praktek Enjinering dan Definisi Cross Deskripsi Kegiatan Cutting Pembelajaran Konsep Persamaan • Persamaan Garis garis lurus Lurus • Persamaan linear • Identifikasi masalah • Gradien masalah terjun lenting • Diskusi dan diberikan persyaratan dan batasan masalah menentukan solusi • Merancang jumlah • Menentukan alat dirangkai • Gaya pegas • Scatter plot • Mengidentifikasi • Batasan Masalah dua variabel Gaya Pegas dan bahan karet • Mendiskusikan penyelesaian masalah • Membuat sesuai serta memilih metode rancangan • Uji coba yang • Evaluasi hasil uji memprediksi; coba yang terbaik untuk • Merekayasa rangkaian susunan • Komunikasi untuk menyusun terjun rangkaian lenting yang menjawab tantangan mengenai keamanan dan kenyamanan. • Melakukan perbaikan dari prediksi yang sudah ditemukan. • Mempresentasikan hasil diskusi. E. Kemampuan Prasyarat Guru memahami: 44 • pembelajaran dengan pendekatan STEM. • pembelajaran dengan model Project Based Learning. • konsep menentukan penyelesaian dari persamaan garis lurus. • penilaian pada pembelajaran model Project Based Learning dengan pendekatan STEM. Siswa sudah memahami: • cara menyelesaikan persamaan linear satu variabel. • konsep gradien/kemiringan. • mengambar grafik fungsi linear. F. Materi Pokok Materi pokok pada topik persamaan garis lurus adalah sebagai berikut. • Kemiringan/gradien. • Persamaan garis lurus. • Titik potong garis. Bentuk umum persamaan garis a. y = mx adalah garis yang melalui (0, 0) b. y = mx + c (garis dengan gradient m dan melalui (0, c) c. y - y1 = m(x - x1) d. 𝑦−𝑦1 𝑥−𝑥1 = 𝑦2 −𝑦1 𝑥2 −𝑥1 e. ax + by + c = 0 Contoh : Gambarlah garis 3x + y = 6 y jawab : (0, 6) x 0 2 y 6 0 (2, 0) atau x = 0 x 3(0 ) y 6 y = 0 x 0 6 x=2 Menentukan gradient m yang diketahui dua buah titiknya.Gradien AB ditulis dalam bentuk, m AB = 𝑦2 −𝑦1 𝑥2 −𝑥1 B(x 2, y2 ) A(x 1, y1 ) Menentukan gradien (m) yang diketahui persamaan garisnya. 45 Contoh : a. Persamaan y = 2x + 3 maka = 2 b. Persamaan 2y = 4x – 6 maka m = 4/2 = 2 c. Persamaan 6x + 12 maka m = -6/2 = -3 d. persamaan 2x – 3y – 6 = 0. Maka m = -2/-2 = 2/3 G. Pengembangan Keterampilan Abad 21 Keterampilan abad 21 yang dikembangkan melalui pembelajaran dengan pendekatan STEM meliputi berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif. Contoh berpikir kritis, berpikir kreatif, komunikatif dan kolaboratif dirinci sebagai berikut. 5) Berpikir Kritis dan memecahkan masalah Peserta didik berusaha untuk memberikan penalaran yang masuk akal dalam memahami dan membuat pilihan yang rumit, memahami interkoneksi antara sistem dalam memberikan solusi bagi masalah. Peserta didik juga menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan mandiri, peserta didik juga memiliki kemampuan untuk menyusun dan mengungkapkan, menganalisa, dan menyelesaikan masalah. 6) Berpikir kreatif dan inovatif Peserta didik memperoleh sarana untuk mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasangagasan baru kepada peserta didik yang lain, bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda pada saat diskusi. 7) Kolaboratif Pembelajaran secara berkelompok, kooperatif melatih peserta didik untuk berkolaborasi dan bekerjasama. Hal ini juga untuk menanamkan kemampuan bersosialisasi dan mengendalikan ego serta emosi. Dengan demikian, melalui kolaborasi akan tercipta kebersamaan, rasa memiliki, tanggung jawab, dan kepedulian antaranggota. 8) Komunikatif Peserta didik diberikan kesempatan menggunakan kemampuannya untuk mengutarakan ide-idenya, baik itu pada saat berdiskusi dengan teman-temannya, 46 ketika menyelesaikan masalah dari pendidiknya, dan menyampaikan hasil proyeknya kepada teman-temannya. H. Pengembangan Penguatan Pendidikan Karakter 1) Religius: Menunjukan rasa syukur terhadap kebesaran Tuhan YME atas adanya keteraturan dan keseimbangan sehingga terciptanya berbagai produk untuk kehidupan sehari-hari; 2) Nasionalime: disiplin dalam melakukan praktikum dan mengumpulkan tugas proyek. Cinta tanah air dan menjaga lingkungan dengan menggunakan bahanbahan praktikum secukupnya dan membuang limbah praktikum pada tempatnya; 3) Gotong Royong: Bekerjasama dalam melakukan praktikum dan diskusi pemecahan masalah dalam merncang alat pemurnian air; Toleransi terhadap berbagai pendapat yang muncul saat berdiskusi; Proaktif dalam kegiatan diskusi untuk memecahkan masalah; 4) Mandiri: Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, disiplin, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, komunikatif dalam merancang dan membuat purwarupa alat pemurnian air sederhana; 5) Integritas: Jujur dalam melaporkan data praktikum dan tanggung jawab dalam melaporkan tugas proyek. I. Skenario Pembelajaran a. Pendekatan : STEM b. Model : Project Based Learning c. Metode : Diskusi, proyek, pemberian tugas Pertemuan pertama: 1 x 45 menit Langkah Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu (menit) Pendahuluan Pada aktivitas ini guru memulai pembelajaran 10’ dengan mengajak siswa untuk berdiskusi dan mengulas kembali materi persamaan garis lurus dan persamaan linear dua variabel. Guru bertanya apa yang siswa ketahui mengenai persamaan garis lurus dan fungsi linear. 47 Diskusi dipimpin oleh guru yang bertujuan untuk mengingat kembali beberapa materi penting yang menjadi prasyarat kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya. Kegiatan Inti Topik utama dalam diskusi seperti 25’ gradien/kemiringan, persamaan garis lurus dan fungsi linear dan grafiknya, cara mengumpulkan dan mengolah data, mengambar data yang telah diperoleh, bagaimana menentukan variabel dan membuat persamaan garis dari dua variabel yang diketahui, dan lain-lain. Setelah diskusi yang berkaitan dengan materi telah diselesaikan. Selanjutnya guru beralih ke tahap persiapan. Guru memberikan informasi, alat dan bahan yang akan dibutuhkan pada kegiatan percobaan. Pada kegiatan selanjutnya guru mempersilahkan siswa untuk berkumpul dengan kelompok dan memberi tugas untuk mencari informasi mengenai terjun lenting (bungee jump). Siswa diminta untuk mengidentifikasi apa saja faktor yang mempengaruhi terjun lenting (bungee jump). Penutup Guru juga memberi kesempatan pada siswa 10’ apabila ada yang perlu untuk ditanyakan dan didiskusikan lebih lanjut. Pertemuan pertama: 2 x 45 menit Langkah Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu (menit) Pendahuluan Guru memimpin diskusi mengenai terjun lenting dan 15’ model terjun lenting. 48 Guru memperkenalkan bahwa model terjun lenting yang akan mereka buat menggunakan karet gelang. Guru juga bisa mulai membuka diskusi mengenai beberapa poin penting seperti berikut ini. 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjun lenting terutama yang berhubungan dengan lompatan, berat pelompat, keamanan, dan elastisitas tali. 2. Kriteria yang mempengaruhi kenyamanan dan kesenangan dari terjun lenting. 3. Bagaimana untuk mempredisksi banyaknya karet berdasarkan jarak jatuh yang ditentukan menggunakan persamaan garis. Ketiga poin penting yang tersebut di atas diharapkan muncul dari hasil diskusi siswa. Guru berperan sebagai fasilitator dan membimbing jalannya diskusi agar tetap efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti Setelah siswa melakukan kegiatan diskusi pada 90’ kegiatan pendahuluan. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan beberapa percobaan dan uji coba dalam membuat konstruksi dari terjun lenting. Guru memberi kesempatan siswa untuk eksplorasi sendiri dengan panduan lembar kerja yang disediakan guru (contoh lembar kerja terlampir). Selanjutnya guru perlu untuk mendemonstrasikan bagaimana cara untuk membuat ikatan dan menambah ikatan pada rangkaian karet gelang yang digunakan sebagai tali elastis dari terjun lenting. Guru juga mendemontrasikan bagaimana cara mengukur dan mengikat yang benar. 49 Berikut ini contoh ikatan yang digunakan dalam rangkaian terjun lenting (bungee jump). Selanjutnya beri kesempatan siswa untuk membuat ikatan yang berawal dari 2, 4, 6,… dan 12. Beberapa siswa mungkin akan mengalami kesulitan untuk membuat ikatan dan mengukur. 50 Berikut ini contoh cara pengukuran dari rangkaian terjun lenting (bungee jump). Guru mendampingi siswa yang mengalami kesulitan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kemungkinan kesalahan yang terjadi akibat ikatan dan pengukuran yang kurang tepat. Terdapat beberapa kemungkinan kesalahan yang dilakukan oleh siswa. 1. Siswa mengukur sampai bagian ujung atas benda, seharusnya siswa mengukur. 2. Siswa meletakkan alat ukur tidak tepat meteran kurang lurus. Seharusnya meteran di tempel atau digantung agar tetap tegak lurus. 3. Siswa kurang tepat meletakkan objek pada posisi awal jatuh. Posisi tali dan orang tidak sama pada posisi awal. 51 Pada kegiatan selanjutnya, beri kesempatan pada siswa untuk mengumpulkan data, mengolah data yang mereka peroleh dari percobaan yang dilakukan dan membuat grafik dari data yang diperoleh. Pada proses pengumpulan data, siswa dipersilahkan untuk menggunakan fitur video pada gawai (smartphone) masing-masing. Pada kegiatan diskusi, guru diharapkan menyiapkan lembar kerja siswa. Dimana lembar kerja tersebut memuat beberapa hal berikut ini. Setelah siswa menggambar grafik. Diskusikan beberapa hal berikut ini. 1. Metode yang digunakan untuk membuat prediksi banyaknya karet. Siswa diminta untuk menggunakan lebih dari satu metode. 2. Apabila siswa mendapatkan persamaan linear. Siswa diminta untuk merepresentasikan variabelvariabel berikut ini. x = y = gradien/kemiringan = titik potong sumbu x = titik potong sumbu y = 3. Siswa diminta untuk menentukan apakah prediksi tersebut akurat. Selanjutnya apa bila ya, siswa diminta memberikan alasan indikator apa yang mempengaruhi. Akan tetapi jika tidak, siswa diminta untuk merevisi dan meningkatkan keakuratan prediksi tersebut. 4. Setelah melakukan percobaan di atas, coba tentukan berapa banyak karet yang diperlukan jika diketahui jarak jatuhnya adalah 4 m. 52 5. Siswa juga diminta untuk mendiskusikan apa rencana yang akan dilakukan apabila hasil prediksi banyaknya karet menghasilkan nilai negatif. Siswa selanjutnya juga diminta untuk berdiskusi untuk menentukan cara/ dalam memprediksi jumlah karet yang diperlukan berdasarkan jarak jatuh tertentu yang ditentukan menggunakan metode yang telah dibuat. Guru juga dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk menggunakan beberapa metode untuk memprediksi. Karena pada kenyataannya tidak hanya terdapat satu cara untuk memprediksi. Berikan kesempatan pada siswa untuk mendemonstrasikan Berikut ini kemungkinan metode yang dilakukan oleh siswa. 1. Menggunakan grafik dan memprediksi secara manual berdasarkan grafik. 2. Menambahkan secara manual dengan menghitung rata-rata pertambahan jumlah karet. 3. Menggunakan fungsi linear y = mx + c. 4. Menggunakan persamaan garis lurus, dan membuat persamaan garis lurus dari dua buah titik dengan persamaan y - y1 = m(x - x1). 5. Menggunakan persamaan garis lurus, dan membuat persamaan garis lurus dari dua buah titik dengan persamaan 𝑦−𝑦1 𝑥−𝑥1 = 𝑦2 −𝑦1 𝑥2 −𝑥1 . Berikan kesempatan pada siswa untuk mendiskusikan apakah temuan mereka bekerja dengan baik atau tidak. Biarkan siswa menemukan sendiri alasan-alasan kesalahan yang terjadi pada proses percobaan. Selanjutnya berikan kesempatan siswa untuk membuat rencana apa yang akan mereka lakukan untuk memperbaiki prediksi mereka agar tepat. 53 Siswa selanjutnya diminta untuk melakukan tantangan dimana guru memberikan ketinggian 2 meter. Siswa ditantang untuk menentukan berapa banyak karet yang diperlukan untuk digunakan sebagai Selanjutnya berikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk presentasi dan mendiskusikan hasil temuan-temuan dari kelompok lain. Penutup Pada kegiatan penutup, berikan kesempatan dan 15’ tantang siswa untuk membuat kesimpulan mereka sendiri. Ada beberapa kesimpulan yang diharapkan dapat muncul dari siswa seperti berikut ini. 1. Hubungan antara jumlah karet dan jarak jatuh. 2. Persamaan garis yang paling sesuai untuk membuat prediksi. 3. Representasi dari nilai x dan y pada persamaan. 4. Bagaimana cara untuk memprediksi jumlah karet yang diperlukan untuk ketinggian tertentu agar pelompat tetap aman? 5. Apa yang akan dilakukan apabila hasil prediksi dari jumlah karet merupakan bilangan desimal? Sebelum pembelajaran berakhir siswa membuat 15’ refleksi. J. Sumber Belajar Sumber belajar pada pembelajaran ini dapat menggunakan: 1) Buku pegangan siswa Matematika SMP kelas VIII Kurikulum 2013. 2) Sumber bacaan lainnya yang relevan. K. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada pembelajaran ini adalah: 1. Pemberat/Boneka 2. 30 karet gelang 54 3. Isolasi 4. Meteran III. Penilaian A. Teknik dan Bentuk Penilaian No 4. Aspek Sikap Teknik - Observasi Kegiatan Diskusi - Penilaian Diri - Penilaian Antar Peserta Didik - Jurnal 5. Pengetahuan - Tes tertulis - Penugasan 6. Keterampilan - Penilaian Praktik - Penilaian Proyek - Penilaian Produk Bentuk Instrumen - Lembar Observasi - Format Penilaian - Format Penilaian - Catatan - Soal pilihan ganda - Soal Uraian - Tugas - Lembar Pengamatan - Rubrik Penilaian Tugas Proyek dan Produk B. Instrumen Penilaian 1) Penilaian Sikap a. Sikap pada saat diskusi LEMBAR PENILAIAN KEGIATAN DISKUSI Mata pelajaran : MATEMATIKA Kelas/semester : Topik : Proyek terjun lenting (bungee jump) Kegiatan diskusi : ………………………….…………………………. Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, rasa ingin tahu, santun, dan komunikatif sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. Berikan skor 1-4 pada setiap kolom sikap yang dinilai sesuai sikap siswa selama berdiskusi. No Nama Kerjasama Santun Rasa Ingin Komunikatif Jumlah Siswa Tahu Skor 1 … 2 … 55 b. Lembar Penilaian Diri PENILAIAN DIRI Nama : MATEMATIKA Kelas/Semester : Topik : Proyek terjun lenting (bungee jump) Setelah menyelesaikan proyek terjun lenting (bungee jump). Kamu dapat melakukan penilaian diri dengan cara memberikan tanda √ pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan. No Pernyataan 1 Memahami konsep persamaan garis lurus. 2 Memahami hubungan jarak jatuh dan jumlah karet yang digunakan. 3 Memahami mengenai berdasarkan sebaliknya 4 56 pemecahan prediksi jumlah masalah jarak karet jatuh atau Sudah Belum Memahami Memahami c. Penilaian antar teman LEMBAR PENILAIAN KEGIATAN DISKUSI Topik/Subtopik : …………………… Tanggal Penilaian : …………………. Kelompok : …………………… Nama Penilai : …………………. - Pernyataan di bawah ini untuk menilai diri kamu sendiri dan teman sekelompok selama proses pembelajaran dan penyusunan proyek - Objektivitas harus dijunjung tinggi - Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran - Berikan tanda ceklist (√) jika melaksanakan atau strip ( – ) Jika tidak melaksanakan, pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatannu. - Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu No Nama Siswa Namamu Teman 1 Teman 2 Teman 3 Teman 4 Teman ……………. …………… …………… …………… …………… ……… 1 Mau menerima pendapat teman 2 Memaksa teman untuk menerima pendapatnya 3 Mau bekerjasama dengan semua teman 4 Membantu proses pembuatan 5 57 2) Penilaian Pengetahuan Penilaian ini berupa tes tertulis seperti contoh yang terlampir berikut ini. Contoh Soal 1 Pada pendaftaran peserta didik baru tahun 2001 dan 2004 berturutturut 600 dan 750 calon peserta didik. Apabila jumlah pendaftar peserta didik baru setiap tahun menunjukkan fungsi linear. a. Tentukan fungsi linear yang menunjukkan hubungan antara waktu (tahun pendaftaran ke-) dan jumlah pendaftar. Apabila t adalah tahun pendaftaran setelah tahun 2001. b. Berapa jumlah pendaftar peserta didik baru pada tahun 2030? Contoh Soal 2 Sebuah ember berkapasitas 150 liter penuh dengan air. Ember tersebut akan dikosongkan melalui sebuah lubang yang dibuat pada ember. Akibatnya, air mengalir keluar dengan kecepatan 6 liter per menit. a. Apabila V adalah banyaknya air yang tersisa pada ember setelah t menit (misalkan waktu pengosongan ember dimulai dari t = 0). Tentukan fungsi linear dari permasalahan di atas. b. Gambarlah grafik fungsi tersebut dan jelaskan makna nilai V dan t ketika memotong sumbu. c. Ada berapa liter air yang tersisa pada ember setelah 15 menit 40 detik. Jawaban: Soal 1 a. y = 50t + 600 b. t = 29 dan y = 2050, sehingga jumlah calon peserta didik 58 Soal 2 a. V = 150 – 6t b. c. Setelah 15 menit 40 detik terdapat 56 liter air yang tersisa. 3) Penilaian Ketrampilan (Presentasi) No Nama Kejelasan Siswa menyampaikan Kemampuan Komunikatif berargumen Penggunaan bahasa 59 Rubrik Penilaian Presentasi No 60 Indikator Penilaian Kriteria Penilaian Kurang Cukup Baik Sangat Baik 1 Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa yang baik, kurang baku, dan tidak terstrukutur Menggunakan bahasa yang baik, kurang baku, dan terstrukutur Menggunak an bahasa yang baik, baku, tetapi kurang terstrukutur Menggunakan bahasa yang baik, baku dan terstrukutur 2 Kejelasan menyampaikan Artikulasi kurang jelas, suara tidak terdengar, berteletele Artikulasi jelas, suara terdengar, tetapi berteletele Artikulasi kurang jelas, suara terdengar, tidak bertele-tele Artikulasi jelas, suara terdengar, tidak bertele-tele 3 Komunikatif Membaca catatan sepanjang menjelaskan Pandangan lebih banyak menatap catatan saat menjelaskan dari pada audiens Pandangan lebih banyak menatap audiens saat menjelaska n dari pada catatan, tanpa ada gestur tubuh 4 Kebenaran Konsep - Persamaan garis lurus - Pengumpulan dan pengolahan data - Prediksi hubungan antar variabel - Gaya Pegas Menjelaskan 1 dari 4 konsep esensial dengan benar Menjelaskan 2 dari 4 konsep esensial dengan benar Menjelaska n 3 dari 4 konsep esensial dengan benar Pandangan lebih banyak menatap audiens saat menjelaskan dari pada catatan, dan menggunakan gestur yang membuat audiens memperhatikan Menjelaskan seluruh konsep esensial dengan benar IV. Penutup Unit Pembelajaran pendidikan STEM diharapkan bisa menjadi pedoman bagi guru Matematika SMP dalam mengembangkan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan, dan penilaian bagi peserta didik pada materi Persamaan Garis Lurus dan Persamaan Linear Dua Variabel. Setelah peserta pelatihan menyimak paparan tentang pendekatan STEM dalam pembelajaran dengan pendekatan STEM, dan melakukan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan STEM, dan berlatih membuat perencanaan pembelajaran pada topik terpiliih diharapkan peserta memiliki pemahaman, gambaran dan arahan bagaimana melaksankan pembelajaran Matematika dengan pendekatan STEM di sekolah masingmasing. V. Daftar Pustaka Beetham, H., & Sharpe, R. (2013). Rethinking pedagogy for a digital age: Designing for 21st century learning. New York, NY: Routledge. Bybee, R. W. (2010). Advancing STEM education: A 2020 vision. Technology and Engineering Teacher, 70(1),30-35. Cholik Adinawan, S. (2005). Matematika untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta : Erlangga. Ernest, P., 1991. The Philosophy of Mathematics Education. London: Falmer Press. Ernest, P., 2000. Why teach mathematics?. In: S. Bramall & J. White, eds. Why Learn Maths?. London: Institute of Education, pp. 1-14. Hanover Research- District Administrative Practices. (October 2011). K-12 STEM Education Overview. Washington, DC. NCTM. (2000). Principles and standards for school mathematics. Virginia, VA: NCTM Inc. Young, M. & Muller, J., 2015. Curriculum and Specialization of Knowledge: Studies in sociology of education. London: Routledge. Sanders, M. (2009). STEM, STEM education, STEMmania. The Technology Teacher, 68(4), 20-26. Santrock, J.W. (2011). Child Development: An introduction. New York: McGraw Hill. 61 VI. Lampiran Contoh Lembar Kerja Siswa Bungee Jump Challenge! Pada aktivitas ini anda akan mengeksplorasi permainan bungee jump. Ada beberapa alat yang disediakan. 1. Pemberat/boneka. 2. 30 karet gelang. 3. Isolasi. 4. Meteran. 5. Gawai. Silahkan ikuti langkah-langkah berikut ini untuk menyelesaikan tantangan. 1. Buatlah desain dan konstruksi bungee jump yang diperlukan. 2. Lakukan percobaan bungee jump (terjun lenting). 3. Untuk mengukur jarak jatuhnya gunakan bantuan gawai (smartphone) untuk merekam menggunakan fasilitas rekaman video. 4. Catat data mengenai jarak jatuh dan jumlah karet yang digunakan yang anda peroleh. 5. Tuliskan hasil yang anda peroleh pada tabel yang telah disediakan. 6. Gambarlah grafik berdasarkan data yang diperoleh. 7. Buatlah prediksi jumlah karet yang diperlukan apabila diketahui jarak jatuh tertentu atau sebaliknya. 8. Jelaskan metode yang anda gunakan untuk membuat prediksi tersebut. Lengkapi tabel berikut ini. Banyaknya karet gelang Jarak jatuh pada Percobaan 1 Jarak jatuh pada Percobaan 2 Jarak jatuh pada Percobaan 3 62 2 4 6 8 10 12 20 Gambarlah grafik anda pada tempat yang disediakan berikut ini. 63 Berdasarkan grafik di atas, buatlah persamaan garis yang sesuai untuk data tersebut. Jelaskan metode yang kamu gunakan untuk membuat persamaan tersebut. Apa yang akan kamu lakukan untuk mengetahui jumlah karet yang diperlukan untuk jarak jatuh yang besar. Cobalah buatlah beberapa prediksi. Selanjutnya coba kembali melalui praktek langsung. Bandingkan hasil prediksimu sebelum dan sesudah percobaan bungee jump. Representasikan variabel-variabel berikut ini. x = y = gradien/kemiringan = titik potong sumbu x = titik potong sumbu y = 64 Apakah prediksimu akurat? Jika memungkinkan gunakan metode yang lain untuk melakukan prediksi. Jika jawabanmu ya, berikan alasan indikator apa yang mempengaruhi. Tapi jika tidak, apa yang akan kamu lakukan untuk meningkatkan prediksimu. 65 Setelah melakukan percobaan di atas, coba tentukan berapa banyak karet yang diperlukan jika diketahui jarak jatuhnya adalah 4 m. Apa yang akan kamu lakukan bila hasil prediksi banyaknya karet menghasilkan nilai negatif? Jelaskan alasanmu. 66 67 68