Uploaded by Anisa Sholawati

Model Pengembangan Perangkat Lunak

advertisement
TUGAS DASAR-DASAR PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK
MAKALAH MODEL PERANCANGAN
Disusun Oleh :
Anisa Sholawati (2009116008)
SISTEM INFORMASI A
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2021
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 5
1.1. Latar Belakang .......................................................................................................... 5
1.2. Tujuan ....................................................................................................................... 5
1.3. Batasan Masalah ....................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 6
2.1. Definisi Proses Pengembangan Perangkat Lunak....................................................... 6
2.2. Model Waterfall .......................................................................................................... 6
2.2.1. Tahap-Tahap Model Waterfall.................................................................................. 8
2.2.2. Tahapan Model Waterfall Menurut Pressman (2015)............................................... 8
2.2.3. Tahapan Model Waterfall Menurut Ian Sommerville (2011, p30-31)....................... 9
2.2.4. Tahapan Model Waterfall Secara Umum................................................................... 11
2.2.5. Kelebihan & Kekurangan Model Waterfall................................................................ 12
2.3. Model Incremental ........................................................................................................ 13
2.3.1 Tahap-Tahap Pada Model Incremental........................................................................ 13
2.3.2. Kelebihan & Kekurangan Model Incremental............................................................ 14
2.4. Model Evolutionary ....................................................................................................... 15
2.4.1. Model Incremental...................................................................................................... 15
2.4.2. Model Spiral/Model Boehm........................................................................................ 15
2.4.3. Tahap-Tahap Pada Model Spiral/Model Boehm......................................................... 16
2.4.4. Kelebihan & Kekurangan Model Spiral...................................................................... 16
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 18
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 18
ii
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 19
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya,
kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan kejelekan amalan-amalan kami.
Siapa yang Allah beri petunjuk maka tidak ada yang dapat menyesatkannya dan siapa yang
Allah sesatkan maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak
ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah semata , tidak ada sekutu bagiNya, dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.
Di dalam makalah ini penulis akan membahas tentang metode model pengembangan
perancangan perangkat lunak. Model yang akan dibahas pada makalah ini antara lain adalah,
model waterfall, model incremental, dan model evolutionary.
Mudah-mudahan Allah memberikan taufiq kepada kita semua sehingga menjadi orang -orang
yang senantiasa mensyukuri dan beribadah kepada-Nya. Mudah-mudahan kita termasuk
orang-orang yang sukses, beruntung, dan Bahagia. Semoga laporan ini bermanfaat bagi
penulis dan segenap pembaca.
Semoga Shalawat dan salam dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa
sallam, juga kepada keluarganya dan para Shahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti
jejak beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam sampai hari Kiamat.
Akhirnya laporan ini dapat penulis selesaikan dengan pertolongan Allah Subhanahu wa
Ta’ala.
Samarinda, 03 November 2021
Penulis
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut riset dari IBM, pengembangan perangkat lunak merupakan istilah dalam
ilmu komputer. Maknanya adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan untuk merancang
membuat, mengaplikasikan, dan mendukung atau meningkatkan fungsi perangkat lunak.
Komponen computer terdiri dari dua jenis, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak.
Perangkat keras merupakan komponen fisik, sedangkan perangkat lunak berupa material
tidak kasat mata. Saat mengoperasikan komputer, kedua komponen ini bekerja secara
bersamaan.
Perangkat lunak sering disebut dengan istilah software, yang berisi serangkaian
program yang membuat perangkat keras bisa berfungsi sehingga computer dapat
dioperasikan. Program ini berisi instruksi dalam format digital yang dibuat dengan bahasa
pemrograman.
Lantas apa pengertian metode pengembangan perangkat lunak? Dalam KBBI daring,
tercantum definisi metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan agar tercapai tujuan yang dikehendaki.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa pengertian metode pengembangan perangkat lunak
adalah sebuah cara teratur untuk merancang atau meningkatkan fungsi sebuah program
agar pengguna lebih mudah dalam mengoperasikan komputer.
1.2. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini, yakni :
1. Untuk mengetahui jenis-jenis model metode pengembangan perangkat lunak
beserta definisi dan tahapan-tahapannya.
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing model.
3. Untuk menambah wawasan ilmu dan pengetahuan.
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam makalah ini dikhususkan pada penjelesan 3 model metode
pengembangan perangkat lunak yakni, model waterfall, incremental, dan evolutionary.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Proses Pengembangan Perangkat Lunak
Proses Pengembangan Perangkat Lunak (Software Development Process) adalah
suatu penerapan struktur pada pengembangan suatu perangkat lunak (software), yang
bertujuan untuk mengembangkan system dan memberikan panduan untuk menyuseskan
proyek pengembangan system melalui tahapan-tahapan tertentu. Dalam prosesnya, terdapat
beberapa paradigma model pengembangan sistem perangkat lunak, diantaranya :
1. Model Waterfall
2. Model Prototype
3. Model RAD
4. Model Evolutionary Development
a. Model Incremental
b. Model Spiral / Model Boehm
5. Model Agile
6. Model Scrum
Masing-masing metode memiliki definisi, kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Tetapi, pada makalah ini hanya metode Waterfall, metode Incremental dan metode
Evolutionary.
2.2. Model Waterfall
Model Sekuensial Linear atau sering disebut Model Pengembangan Air Terjun
(Waterfall), merupakan paradigma model pengembangan perangkat lunak paling tua, dan
paling banyak dipakai. Model ini mengusulkan sebuah pendekatan perkembangan perangkat
lunak yang sistematik dan sekunsial yang dimulai dari tahap kebutuhan system lalu menuju
ke tahap analisis, desain, coding, testing/verification, dan maintenance. Langkah demi
Langkah yang dilalui harus diselesaikan satu per satu (tidak dapat meloncat ke tahap
berikutnya) dan berjalan secara berurutan, oleh karena itu di sebut waterfall (Air Terjun).
6
Dalam metode ini, jika tahapan 1 belum selesai, maka tahapan 2 tidak bisa berjalan,
begitupun seterusnya. Semua tahapan saling berkaitan dan masing-masing harus dikerjakan
secara detail dan terdokumentasi.
Metode waterfall mengharuskan setiap spesifikasi, persyaratan dan tujuan sistem
terdefinisikan secara detail di tahap awal (requirement & design) sebelum masuk pada proses
pengerjaan (implementasi).
Ini dikarenakan metode waterfall tidak mengakomodir perubahan di tengah proses
pengembangan. Jadi apa yang telah disepakati bersama oleh tim analis dan klien di tahap
awal, itulah yang akan menjadi hasil akhir. Semuanya harus mematuhi dan konsisten
terhadap hal tersebut sampai aplikasi selesai dan diserahkan pada pihak klien.
Pihak klien sendiri tidak bisa melakukan ‘intervensi’ pada para programmer, ini berbeda
dengan beberapa model pengembangan lain yang memungkinkan keduanya berkomunikasi
untuk menentukan atau merevisi pekerjaan di tahap peng-codingan.
Jenis Metode air terjun ini umumnya digunakan pada proyek pembuatan sistem besar
dengan kompleksitas tinggi serta membutuhkan sumber daya manusia yang banyak dalam
pembangunannya.
Ian Sommerville (2011) menjelaskan bahwa ada lima tahapan pada Metode Waterfall,
yakni :
1. Requirements Analysis and Definition
2. System and Software Design
3. Implementation and Unit Testing
4. Integration and System Testing
5. Operation and Maintenance
7
Menurut Pressman (2015:42), model waterfall adalah model klasik yang bersifat
sistematis, berurutan dalam membangun software. Nama model ini sebenarnya adalah
“Linear Sequential Model”. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui
harus menunggu selesainya tahap sebelumnya.
2.2.1. Tahap-Tahap Model Waterfall
Secara umum, tahapan penggunaan model waterfall sama, namun
biasanya memiliki istilah berbeda tergantung pendapat ahli mana yang diikuti.
Kesemuanya memiliki makna dan alur sama hanya berbeda dalam istilahnya
saja.
2.2.2. Tahapan Model Waterfall Menurut Pressman (2015)
1. Communication (Project Initiation & Requirements Gathering)
Sebelum memulai pekerjaan yang bersifat teknis, sangat
diperlukan adanya komunikasi dengan customer demi memahami dan
mencapai tujuan yang ingin dicapai. Hasil dari komunikasi tersebut
adalah inisialisasi proyek seperti menganalisis permasalahan yang
dihadapi dan mengumpulkan data-data yang diperlukan, serta
membantu mendefinisikan fitur dan fungsi dari aplikasi. Pengumpulan
8
data-data tambahan bisa juga diambil dari jurnal, artikel, paper dan
internet.
2. Planning (Estimating, Scheduling, Tracking)
Tahap berikutnya adalah tahapan perencanaan yang
menjelaskan tentang estimasi tugas-tugas teknis yang akan dilakukan,
resiko-resiko yang dapat terjadi, sumber daya yang diperlukan dalam
membuat sistem, produk kerja yang ingin dihasilkan, penjadwalan
kerja yang akan dilaksanakan, dan tracking proses pengerjaan sistem.
3. Modelling (Analysis & Design)
Tahapan ini adalah tahap perancangan dan pemodelan
arsitektur sistem yang berfokus pada perancangan struktur data,
arsitektur software, tampilan interface, dan algoritma program.
Tujuannya untuk lebih memahami gambaran besar dari apa yang akan
dikerjakan.
4. Construction (Code & Test)
Tahapan ini merupakan proses penerjemahan bentuk desain
menjadi kode atau bentuk bahasa yang dapat dibaca oleh mesin.
Setelah pengkodean selesai, dilakukan pengujian terhadap sistem dan
juga kode yang sudah dibuat. Tujuannya untuk menemukan kesalahan
yang mungkin terjadi untuk nantinya diperbaiki.
5. Deployment (Delivery, Support, Feedback)
Tahapan terakhir ini merupakan tahapan implementasi software
ke customer, perbaikan software, evaluasi software, dan
pengembangan software berdasarkan umpan balik yang diberikan agar
sistem dapat tetap berjalan dan berkembang sesuai dengan fungsinya.
2.2.3. Tahapan Model Waterfall Menurut Ian Sommerville (2011, p30-31)
1. Requirement Analysis
Sebelum melakukan pengembangan perangkat lunak, seorang
pengembang harus mengetahui dan memahami bagaimana informasi
kebutuhan penggguna terhadap sebuah perangkat lunak. Model
pengumpulan informasi ini dapat diperoleh dengan berbagai macam
cara diantaranya, diskusi, observasi, survei, wawancara, dan
sebagainya. Informasi yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisa
sehingga didapatkan data atau informasi yang lengkap mengenai
9
spesifikasi kebutuhan pengguna akan perangkat lunak yang akan
dikembangkan.
2. System and Software Design
Informasi mengenai spesifikasi kebutuhan dari tahap
Requirement Analysis selanjutnya di analisa pada tahap ini untuk
kemudian diimplementasikan pada desain pengembangan.
Perancangan desain dilakukan dengan tujuan membantu memberikan
gambaran lengkap mengenai apa yang harus dikerjakan. Tahap ini juga
akan membantu pengembang untuk menyiapkan kebutuhan hardware
dalam pembuatan arsitektur sistem perangkat lunak yang akan dibuat
secara keseluruhan.
3. Implementation and Unit Testing
Tahap implementation and unit testing merupakan tahap
pemrograman. Pembuatan perangkat lunak dibagi menjadi modulmodul kecil yang nantinya akan digabungkan dalam tahap berikutnya.
Disamping itu, pada fase ini juga dilakukan pengujian dan pemeriksaan
terhadap fungsionalitas modul yang sudah dibuat, apakah sudah
memenuhi kriteria yang diinginkan atau belum.
4. Integration and System Testing
Setelah seluruh unit atau modul yang dikembangkan dan diuji
di tahap implementasi selanjutnya diintegrasikan dalam sistem secara
keseluruhan. Setelah proses integrasi selesai, selanjutnya dilakukan
pemeriksaan dan pengujian sistem secara keseluruhan untuk
mengidentifikasi kemungkinan adanya kegagalan dan kesalahan
sistem.
5. Operation and Maintenance
Pada tahap terakhir dalam model Waterfall, perangkat lunak
yang sudah jadi dioperasikan pengguna dan dilakukan pemeliharaan.
Pemeliharaan memungkinkan pengembang untuk melakukan
perbaikan atas kesalahan yang tidak terdeteksi pada tahap-tahap
sebelumnya. Pemeliharaan meliputi perbaikan kesalaha, perabikan
implementasi unit sistem, dan peningkatan dan penyesuaian sistem
sesuai dengan kebutuhan.
10
2.2.4. Tahapan Model Waterfall Secara Umum
1. Requirement (Analisis Kebutuhan)
Requirement adalah proses analisa atau pengumpulan data-data
yang berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Pengumpulan data ini
bisa dilakukan dengan wawancara, studi literatur, observasi atau
penelitian langsung.
Dalam fase ini tim analis akan menggali informasi sebanyakbanyaknya dari klien atau user tentang software apa yang mereka
inginkan beserta dengan kebutuhan sistem lainnya.
Hasil dari tahapan ini akan menghasilkan dokumen bernama
“User Requirement Document” atau “User Requirement Specification”
yang dalam bahasa Indonesia dikelan dokumen Spesifikasi kebutuhan
user.
Tahapan analisis kebutuhan (requirements) memiliki beragam
istilah lain, diantaranya adalah system requirements, costumer
requirement gathering, analysis ataupun analisa kebutuhan user.
2. Design System (Desain Sistem)
Proses ini akan berfokus pada pembangunan struktur data,
arsitekur perangkat lunak, perancangan interface, perancangan fungsi
internal dan eksternal serta detail dari setiap algoritma prosedural.
Tahapan design akan menghasilkan dokumen bernama “Sofware
Requirement” yang nantinya menjadi landasan para programmer
dalam membuat code-code aplikasi.
3. Implementasi (Pengerjaan)
Tahap ini adalah tahapan pembuatan aplikasi oleh para
programmer dengan menggunakan kode-kode bahasa pemrograman
tertentu. Proses penulisan sinkode (coding) aplikasi mengacu pada
dokumen-dokumen yang telah dibuat sebelumnya.
Dalam dokumen tersebut biasanya terdapat pemecahan modulmodul sistem sehingga pengerjaan aplikasi dapat dilakukan oleh
beberapa programmer sekaligus tanpa mengganggu sistem lain secara
keseluruhan. Tahap implementasi disebut juga tahap code and debug,
atau juga disebut tahapan integration and system testing.
11
4. Verification (Verifikasi)
Tahapan verifikasi meliputi pengintegrasian sistem dan juga
melakukan testing terhadap aplikasi yang telah dibuat. Sistem akan
diverifikasi untuk diuji sejauh mana kelayakannya.
Dalam tahapan ini semua modul yang dikerjakan oleh
programmer berbeda akan digabungkan kemudian diuji apakah telah
sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan atau terdapat kesalahan/error
dalam sistem sebelum kemudian diperbaiki ulang.
5. Maintenance (Pemeliharaan)
Tahapan ini umumnya meliputi tahapan penginstalasian
perangkat lunak dan pengujian aplikasi. Maintenance juga adalah
bentuk tanggung jawab tim pengembang untuk memastikan aplikasi
dapat berjalan lancar setelah diserah-terima kan pada klien dalam
periode waktu tertentu.
Dalam definisi yang lebih luas, maintenance adalah proses
memperbaiki aplikasi dari setiap error atau bug celah keamanan,
peningkatan kinerja aplikasi, memastikan aplikasi dapat berjalan pada
ruang lingkup baru dan juga penambahan modul-modul baru untuk
pengembangan aplikasi.
2.2.5. Kelebihan & Kekurangan Model Waterfall
Kelebihan
Rangkaian kerja jelas.
Kekurangan
Membutuhkan tim dan manajemen
yang solid.
Berkomitmen pada tujuan akhir.
Kurang flexible bagi klien.
Dokumentasi yang baik.
Waktu pembuatan software lebih
lama.
Hemat waktu dan biaya.
Tidak bisa melihat gambaran sistem.
Cocok untuk pembuatan software
Kenaikan biaya dan tangal rilis.
berskala besar.
12
2.3. Model Incremental
Model Incremental merupakan hasil kombinasi elemen-elemen dari model
waterfall yang diaplikasikan secara berulang, atau bisa disebut gabungan dari Model
linear sekuensial (waterfall) dengan Model Prototype. Elemen-elemen tersebut
dikerjakan hingga menghasilkan produk dengan spesifikasi tertentu kemudian proses
dimulai dari awal kembali hingga muncul hasil yang spesifikasinya lebih lengkap dari
sebelumnya dan tentunya memenuhi kebutuhan pemakai.
Model ini berfokus pada penyampaian produk operasional dalam Setiap
pertambahanya. Pertambahan awal ada di versi stripped down dari produk akhir,
tetapi memberikan kemampuan untuk melayani pemakai dan juga menyediakan
platform untuk evaluasi oleh pemakai. Model ini cocok dipakai untuk proyek kecil
dengan anggota tim yang sedikit dan ketersediaan waktu yang terbatas.
Pada proses Pengembangan dengan Model Incremental, perangkat lunak
dibagi menjadi serangkaian increment yang dikembangkan secara bergantian.
2.3.1. Tahap-Tahap Pada Model Incremental
1. Requirement
Proses penentuan kebutuhan atau analisis kebutuhan.
2. Specification
Proses spesifikasi dimana menggunakan analisis kebutuhan
sebagai acuannya.
13
3. Architecture Design
Perancangan software yang terbuka agar dapat diterapkan
sistem pembangunan per-bagian pada tahapan selanjutnya.
4. Code
Melakukan koding.
5. Test
Melakukan testing dalam model ini.
2.3.2. Kelebihan & Kekurangan Model Incremental
Kelebihan
Personil bekerja optimal.
Kekurangan
Tidak cocok untuk proyek berukuran
besar (lebih dari 200.000 baris
coding).
Mampu mengakomodasi perubahan
Sulit untuk memetakan kebutuhan
secara fleksibel, dengan waktu yang
pemakai ke dalam rencana spesifikasi
relative singkat dan tidak dibutuhkan
tiap-tiap hasil dari increment.
anggota/tim kerja yang banyak untuk
menjalankannya.
Pihak konsumen dapat langsung
Kemungkinan tiap bagian tidak dapat
menggunakan dahulu bagian-bagian
diintegrasikan.
yang telah selesai dibangun.
Contohnya pemasukan data
karyawan.
Mengurangi trauma karena perubahan
Dapat menjadi build and Fix model,
system. Klien didbiasakan perlahan-
karena kemampuannya untuk selalu
lahan menggunakan produknya setiap
mendapat perubahan selama proses
bagian demi bagian.
rekayasa berlangsung.
Memaksimalkan pengembalian model
Membutuhkan waktu yang relative
investasi konsumen.
lama untuk menghasilkan produk
yang lengkap.
14
2.4. Model Evolutionary
Evolutionary Software Process Models adalah sebuah siklus atau tahapan
dengan tujuan pengembangan atau evolusi perangkat lunak, dimana masing-masing
dari setiap aktifitas saling terkoneksi untuk menentukan, membuat sebuah
perancangan, serta implementasi maupun pengujian system perangkat lunak. Evolusi
ini bersifat iterative/megandung perulangan. Hasil proses berupa produk yang makin
lama making lengkap sampai versi terlengkap dihasilkan sebagai produk akhir dari
proses. Model Evolutionary terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Model Incremental
2. Model Spiral/Model Boehm
2.4.1. Model Incremental
Telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya.
2.4.2. Model Spiral/Model Boehm
Model ini mengadaptasi dua model perangkat lunak yang ada yaitu model
prototyping dengan pengulangannya dan model waterfall dengan pengendalian dan
sistematikanya. Model ini dikenal dengan sebutan Spiral Boehm. Pengembang dalam
model ini memadupadankan beberapa model umum tersebut untuk menghasilkan
produk khusus atau untuk menjawab persoalan-persoalan tertentu selama proses
pengerjaan proyek.
15
2.4.3. Tahap-Tahap Model Spiral/Model Boehm
1. Tahap Liason
Pada tahap ini dibangun komunikasi yang baik dengan calon
pengguna/pemakai.
2. Tahap Planning (Perencanaan)
Pada tahap ini ditentukan sumber-sumber informasi, batas waktu dan
informasi-informasi yang dapat menjelaskan proyek.
3. Tahap Analisis Resiko
Mendefinisikan resiko, menentukan apa saja yang menjadi resiko baik teknis
maupun manajemen.
4. Tahap Rekayasa (Engineering)
Pembuatan prototipe.
5. Tahap Konstruksi dan Pelepasan (release)
Pada tahap ini dilakukan pembangunan perangkat lunak yang dimaksud, diuji,
diinstal dan diberikan sokongan-sokongan tambahan untuk keberhasilan proyek.
6. Tahap Evaluasi
Pelanggan/pemakai/pengguna biasanya memberikan masukan berdasarkan
hasil yang didapat dari tahap engineering dan instalasi.
2.4.4. Kelebihan & Kekurangan Model Spiral
Kelebihan
Kekurangan
Sangat mempertimbangkan resiko
Waktu yang dibutuhkan untuk
kemungkinan munculnya kesalahan
mengembangkan perangkat lunak cukup
sehingga sangat dapat diandalkan untuk
panjang demikian juga biaya yang besar.
pengembangan perangkat lunak skala
Selain itu, sangat tergantung kepada
besar. Pendekatan model ini dilakukan
tenaga ahli yang dapat memperkirakan
melalui tahapan-tahapan yang sangat baik
resiko. Terdapat pula kesulitan untuk
dengan menggabungkan model waterfall
mengontrol proses. Sampai saat ini,
ditambah dengan pengulangan-
karena masih relatif baru, belum ada
pengulangan sehingga lebih realistis
bukti apakah metode ini cukup handal
untuk mencerminkan keadaan
untuk diterapkan.
sebenarnya. Baik pengembang maupun
pemakai dapat cepat mengetahui letak
16
kekurangan dan kesalahan dari sistem
karena proses-prosesnya dapat diamati
dengan baik.
17
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Proses Pengembangan Perangkat Lunak (Software Development Process)
adalah suatu penerapan struktur pada pengembangan suatu perangkat lunak
(software), yang bertujuan untuk mengembangkan system dan memberikan panduan
untuk menyuseskan proyek pengembangan system melalui tahapan-tahapan tertentu.
Model Waterfall, merupakan paradigma model pengembangan perangkat
lunak paling tua, dan paling banyak dipakai. Model ini mengusulkan sebuah
pendekatan perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekunsial yang
dimulai dari tahap kebutuhan system lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding,
testing/verification, dan maintenance. Langkah demi Langkah yang dilalui harus
diselesaikan satu per satu (tidak dapat meloncat ke tahap berikutnya) dan berjalan
secara berurutan, oleh karena itu di sebut waterfall (Air Terjun).
Model Incremental, merupakan hasil kombinasi elemen-elemen dari model
waterfall yang diaplikasikan secara berulang, atau bisa disebut gabungan dari Model
linear sekuensial (waterfall) dengan Model Prototype. Elemen-elemen tersebut
dikerjakan hingga menghasilkan produk dengan spesifikasi tertentu kemudian proses
dimulai dari awal kembali hingga muncul hasil yang spesifikasinya lebih lengkap dari
sebelumnya dan tentunya memenuhi kebutuhan pemakai.
Model Evolutionary, adalah sebuah siklus atau tahapan dengan tujuan
pengembangan atau evolusi perangkat lunak, dimana masing-masing dari setiap
aktifitas saling terkoneksi untuk menentukan, membuat sebuah perancangan, serta
implementasi maupun pengujian system perangkat lunak. Evolusi ini bersifat
iterative/megandung perulangan. Hasil proses berupa produk yang makin lama
making lengkap sampai versi terlengkap dihasilkan sebagai produk akhir dari proses.
Model Evolutionary terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Model Incremental
2. Model Spiral/Model Boehm
18
DAFTAR PUSTAKA
•
https://salamadian.com/metode-pengembangan-perangkat-lunak/
•
https://murtri.wordpress.com/2014/08/25/model-model-pengembangan-perangkatlunak-beserta-contoh-penerapannya/
•
https://id.wikipedia.org/wiki/Proses_pengembangan_perangkat_lunak
•
https://ranahresearch.com/metode-waterfall/
•
http://eprints.uny.ac.id/62678/2/BAB%20II.pdf
•
https://socs.binus.ac.id/2018/12/21/waterfall-model/
•
https://sis.binus.ac.id/2019/07/02/software-development-model-incremental-model/
•
https://wisbays.wordpress.com/2016/09/30/evolutionary-software-process-models/
19
Download