BLANKO CATATAN MEDIS PASIEN CEDERA OTAK FORM PEMERIKSAAN FISIOTERAPI Nama : Tn. Tama No. RM : 84-00-21 Tgl Lahir : 4 September Umur : 37 Tahun Pekerjaan: Wiraswasta Alamat : Kuanino Kupang DIAGNOSIS MEDIS Tanggal: 27 September 2021 Keluhan Utama: Kelemahan pada anggota gerak bawah Riwayat Penyakit dahulu dan Penyerta: Sekitar 1 tahun yang lalu, pasien mengendarai sepeda motor tanpa menggunakan helm, tiba –tiba pasien mengalami kecelakaan lalu lintas karena ditabrak oleh sepeda motor lain dari belakang hingga terjatuh dan kepala membentur aspal, dengan penurunan kesadaran dan dibawa ke RSUD Naibonat dan pada pukul 12.00 pasien dirujuk ke RSAL Kota Kupang Kupang Kemudian pukul 20.00 dilakukan operasi craniektomi pada pasien. Nadi : 110 x /menit Tensi : 130/92 mmHg Berat Badan : 59 Kg TINGKAT KESADARAN ( SKALA GCS ) Eye ( Respon membuka mata ) (3) dengan rangsang suara ( suruh pasien membuka mata ) Motor ( Respon motoric ) (4) Whithdraws ( menghindar / menarik extremitas atau tubuh menjauhi stimulus saat diberi rangsang nyeri) Verbal (Respon Verbal ) (3) kata-kata saja ( berbicara tidak jelas , tapi kata –kata masih jelas , namun tidak dalam satu kalimat. Misalnya “ aduh…, bapak..) Interpretasi hasil : Delirium : 11-10 TES SENSORIK Tes tajam tumpul : sulit dilakukan Tes rasa sakit : sulit dilakukan Tes rasa posisi : sulit dilakukan TES MOTORIK Suhu : 36,5 c Respirasi : 24 x/menit Tinggi Badan : 150 cm INSPEKSI Statis -Pasien tidur terlentang di atas bed dengan kedua lengan diikat dan kedua tungkai tertekuk -Terpasang selang sonde dan inpus -Terpasang canulla tracheostomy dan oksigen -Terpasang keteter - Terdapat bekas jahitan operasi craniektomi pada temporoparietal sisi kanan Dinamis - Pasien sulit menggerakkan ekstremitas bawah sisi kanan. Koginitif :baik karena pasien mampu mengingat dan menceritakan kembali perjalanan pemyakitnya. Auskultasi: Tidak dilakukan Terlentang ke tidur miring pada sisi yang sehat = Mampu dengan bantuan Terlentang ke duduk = Mampu tetapi dengan bantuan sandarac bed Keseimabangan duduk = Belum mampu Duduk ke berdiri = belum mampu PEMERIKSAAN TONUS OTOT Tonus Extremitsas superior : 0 Tonus extremitas inferior sisi dextra : 1 MANUAL MUSCLE TESTING Extremitas Superior : 4 ( Baik ) Extremitas Inferior : 3 ( Terbatas ) TES KOORDINASI Finger to nose : Sulit dilakukan Finger to finger terapis : Sulit dilakukan Heel to knee : Sulit dilakukan HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG Rontgen/MRI/EMG/CT Scan/Laboratorium -Telah dilakukan pemeriksaan MSCT Scan Kepala irisan axial tanpa kontras dengan hasil sebagai berikut : Lesi hiperdens (40-61 HU ) berbentuk bikonveks pada region temporal kanan Lesi hiperdens ( 52 HU ) berbentuk planoconvex pada region temporal kiri Lesi hiperdens ( 5-60 HU ) disertai perifokal edema pada lobus frontotemporoparietal kiri yang medesak dan menyempitkan cornu posterior ventrikel lateralis kiri. Pendarahan epidural region temporal dextra Pendarahan subdural region temporal sinistra Fraktur dinding lateral sinus sphenoidalis dextra Cavum septum pellucidum dan vergae persisten DIAGNOSIS FISIOTERAPI Impairment Penurunan tonus otot pada tungkai sisi kanan Kesulitan menggerakkan tungkai sisi kanan Functional Limitation Gangguan ADL Tidak mampu duduk, berdiri dan berjalan. Disability Tidak mampu bekerja Tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari RENCANA INTERVENSI FISIOTERAPI Tanda tangan fisioterapis 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Komunikasi Terapeutik Positioning IRR Electrical Stimulasi Breathing Exercise Passive ROM Exercise Stretching AAROMEX M.Haris Bennu