MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah biologi “Penerapan Biomolekuler di Bidang Perunggasan” Disusun oleh : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Ragil Muhammad Ridho Zalfa Najla Fidelya Athifa Melisa Fitriani Rahmawati Khoirunnisa Rifdah Yasmin Mumtaazah Aiman Mia Nurhidayah Meita Putri Rachmanita Develin Banne Sansani Fasya Nur’Aulia 200110210175 200110210176 200110210198 200110210199 200110210200 200110210201 200110210278 200110210279 200110210280 KATA PENGANTAR Puji syukur kita limpahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya berupa kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Penerapan Biomolekuler di bidang Perunggasan ini dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Biologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Biomolekuler khususnya di dunia perunggasan bagi para pembaca juga penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Endang Sujana S.Pt., MP., IPM selaku dosen mata kuliah Biologi yang telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini, termasuk pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami menyadari, bahwa makalah yang kami tulis ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami masih sangat menerima kritik dan saran yang dapat membangun demi kesempurnaan makalah ini. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia yang kaya akan keragaman hayati termasuk varietas ayam maupun itik, yang masih harus ditelusuri lagi potensi keragaman genetiknya sebagai upaya meningkatkan nilai ekonomi. Oleh sebab itu, tema ini diambil penulis karena merasa bahwa peternak perlu menghasilkan bibit unggul dalam dunia perunggasan khususnya itik untuk keperluan gizi masyarakat juga untuk memaksimalkan strategi konservasi dan pemanfaatan hasil ternak. Yang dimana protein gizi hewani sangat diperlukan untuk kesehatan tubuh. Kontribusi yang diberikan daging itik berada di posisi kedua dari total konsumsi protein hewani di Indonesia yaitu sebesar 30% (Dewan Riset Nasional, 2013), selain itu, daging itik merupakan salah satu protein hewani yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia, selain ikan dan telur (Survei Ekonomi Nasional, 2013). Ternak itik juga memberikan dampak yang baik bagi pendapatan usaha pokok maupun sambilan para peternak kecil di pedesaan. Di daerah pedesaan sendiri, masih banyak masyarakat yang memelihara itik dengan cara menggembalanya di sawah-sawah lepas panen. Cara ini dikenal dengan pemeliharaan tradisional. 1.2 Rumusan Masalah a. 1.3 Tujuan a.