Uploaded by 219-030_Faridah Faska Dentryaningrum

Ruptur uretra dan vesica urinari

advertisement
Rupture of Urethra
PATOFISIOLOGI
Jatuh dengan posisi terduduk terbentur benda tumpul  urethra pars
bulbosa terjepit diantara simfisis dan benda tumpul  ruptur total
KLASIFIKASI
Posterior
terletak di proksimal
diafragma urogenital (pars
prostatika, pars membranasea)
Anterior
terletak di distal diafragma
urogenital (bulbous, penile)
Fascia Buck robek : hematoma
perineum (butterfly hematoma)
Symptoms and Sign
Trias R.U anterior
●
●
●
●
●
Hematoma penis dan
skrotum.
Perdarahan di
meatus uretra
Rupture uretra total
 Kesulitan BAK
sejak terjadi trauma
& nyeri perut daerah
suprapubik.
Pada perabaan 
kandung kemih
penuh.
Retensi urin
Trias R.U posterior
●
●
●
Nyeri abdomen
bawah
Kesulitan BAK or
retensi urin
Shock karena
perdarahan
PEMERIKSAAN FISIK
•
•
•
•
•
Perdarahan di meatus uretra
externa
Teraba fraktur pelvis
Suprapubic contusion
Pada daerah suprapubik dan
abdomen bagian bawah 
jejas hematom & nyeri tekan
Trias diagnostik dari gangguan
uretra prostato membranosa :
•
•
•
fraktur pelvis
darah pada meatus
urin tidak bisa keluar dari
kandung kemih
•
Rectal toucher : untuk
menemukan prostat letak tinggi
yang menandakan adanya
ruptur uretra, juga dapat
menyingkirkan cedera rektal.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A - Retrograde Urethrografi
( gold standart )
evaluasi urethra
B - CT Scan
menilai sistem saluran
kemih ( ginjal, ureter, V.U )
C - USG
Screening awal cidera
urethra ( mendeteksi udara
didalam bulbocavernosa )
RETROGRADE URETHROGRAM
Goldman I: ruptur ligamen
puboprostatik  regangan uretra
prostatika
Goldman II: uretra
membranosa cedera di atas
diafragma urogenital yang
utuh.
Goldman III: pola cedera paling
umum, uretra membranosa dan
bulbus mengalami cedera
bersama diafragma urogenital
Goldman IV/IVa:
IV : leher VU terluka, sering
termasuk sfingter internal.
Iva : dasar VU terluka tapi
leher kandung kemih tidak
terlibat.
Goldman V:
•
Cedera straddle uretra anterior
terisolasi, uretra bulbous dan
corpus spongiosum terkompresi
antara bag. inferior tulang
kemaluan
pola ekstravasasi bervariasi
tergantung pada luasnya cedera
uretra dan fasia
•
Komplikasi
ANTERIOR :
•
•
Komplikasi dini setelah
rekontruksi uretra adalah :
o infeksi, hematoma, abses
periuretral, fistel uretrokutan,
dan epididimitis.
Komplikasi lanjut paling sering 
striktur uretra
POSTERIOR :
•
•
Striktur berulang (1% -2% pasien)
Kehilangan kemampuan ereksi
Tatalaksana
ANTERIOR
• Penanganan awal : bebat
tekan + resusitasi,
sistosomi suprapubik
• Penanganan spesifik
Kontusio uretra
Laserasi uretra
• Laserasi uretra dg
extravasasi urin yg luas
POSTERIOR
- Emergensi : atasi syok dan
pendarahan + Ab + analgesik
- Pembedahan
# Immediate management
# Delayed urethral
reconstruction
# Immediate urethral
realignment
Posterior urethral
injury
Anterior
urethral injury
Iatrogenic urethral injury
Ruptur Vesica urinary dapat terjadi
akibat trauma tumpul, tembus, atau
iatrogenik.
Etiologi :
•
•
•
Trauma benda tumpul 
kecelakaan kendaraan bermotor
Iatrogenik  pembedahan
ginekologi dan kolorektal, prosedur
urologi, dan penempatan kateter
Foley.
Jarang terjadi  persalinan
pervaginam, hemofilia, keganasan,
radiasi, infeksi, dan retensi urin.
Ruptur Vesica urinary
PATOFISIOLOGI
± 90% trauma tumpul buli” akibat
fraktur felvis. Cederanya disebabkan
oleh distorsi cincin panggul, dengan
pergeseran dinding kandung kemih
anterolateral dekat kandung kemih
dasar (pada perlekatan fasianya).
(Gambar B).
Dalam keadaan penuh terisi urine,
buli-buli mudah robek jika ada
tekanan dari luar berupa benturan
pada perut sebelah bawah. Buli-buli
akan robek pada bagian fundus dan
menyebabkan ekstravasasi urine ke
rongga intraperitoneum (Gambar A) .
SIGN AND SYMPTOMS
Haematuria
• abdominal pain
(Suprapubic)
• abdominal distension
• urine leakage from
the wound
• decreased urinary
output
• increased serum
creatinine
•
• kontusio (memar
berwarna pucat besar)
• Shock karena terjadi
perdarahan hebat pada
ruptur
• Pada abdomen bagian
bawah tampak jejas
atau hematom
JENIS RUPTURE
Ruptur VU
Intraperitoneal
Ruptur VU
Extraperitoneal
GRADING
JÚPITER
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN FISIK
•
Inspeksi langsung kandung
kemih intraperitoneal
•
Bisa ditemukan adanya
fraktur panggul,
makrohematuria (1/3 kasus)
•
Nyeri pada bagian
suprasimfisis
•
kencing bercampur darah
atau tidak dapat buang
air kecil
•
•
•
•
Cystography retrograde
• Harus dilakukan pada pasien
dengan hemodinamik stabil
atau setelah distabilkan
dengan kecurigaan cedera
kandung kemih
• Pada perdarahan panggul
yang dilakukan angioembolisasi,
dilakukan setelah prosedur
angioembolisasi selesai
CT-scan
USG
Foto polos abdomen
CT Scan
Cystogram konvensional
TATALAKSANA
•
•
•
•
Atasi syok dan perdarahan
(Kirim darah untuk FBC,
urea/elektrolit/kreatinin, profil
koagulasi, dan rapid matched
blood. Siapkan 4-6 unit darah)
Bila sirkulasi telah stabil lakukan
reparasi buli buli
Istirahat baring sampai hematuri
hilang.
Koreksi hipovolemia : paling
tidak 2 jalur IV ukuran besar
terpasang
TINDAKAN BEDAH
• Extraperitoneal Ruptures :
• Pemasangan kateter : untuk
mengeluarkan urin yang ada di dalam
VU
• Laparatomy: untuk mencari robekan
pada buli.
• Intraperitoneal Ruptures
• Surgical bladder repair
• Untuk tindakan sesuaikan dengan jenis
cederanya
• Pada Kontusio : kateter
• Pada Ruptur VU intraperitoneal :
laparotomi
• Pada Ruptur VU Extraperitoneal :
operasi, penjahitan buli, dan kateter
sistosomi
Daftar Pustaka
●
●
●
●
Christopher Kusumajaya. Diagnosis dan Tatalaksana
Ruptur Uretra. CDK-264/ vol. 45 no. 5 th. 2018
N.D. Kitrey. 2018. EAU Guidelines on Urological Trauma.
European Association of Urology
Coccolini et al. World Journal of Emergency Surgery
(2019) 14:54 https://doi.org/10.1186/s13017-019-0274-x
Leslie SW, Nelson Q, Baker J. Urethral Injury. [Updated
2021 Aug 12]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island
(FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-.
Download