TUGAS 1 REKONTRUKSI CEKUNGAN LARIANG I. PLATE TECTONIC SETTING Cekungan Lariang berada di bagian barat Pulau Sulawesi. Cekungan ini terletak di antara zona tumbukan fragmen-fragmen continental, ofiolit dan busur kepulauan yang ada di sebelah timur dan zona pemekaran Selat Makassar si sebelah barat. Cekungan ini merupakan target eksplorasi baru potensial. Batuan dasar pada cekungan ini berumur PraTersier pada kedalaman 6.500 m. Cekungan Lariang berada pada daerah yang kurang dilirik dibandingkan dengan daerah Kalimantan. Gambar 1. Peta Tektonik Pulau Sulawesi II. TECTONIC FRAMEWORK 2.1. Basin Outline Cekungan Lariang merupakan cekungan yang berada di Sulaweri Barat. Cekungan Lariang memiliki luas daerah onshore berkisar 10.000 km2. Cekungan ini merupakan dareah dengan prospek tertinggi kedua di Sulawesi dengan potensi hidrokarbon yang tinggi dengan ditemukannya rembesan minyak di daerah onshore dan penemuan gas di daerah offshore. Cekungan ini juga menjadi tempat yang cocok untuk mempelajari observasi pengaruh pemekaran pada umur Paleosen hingga umur Neosen. Penelitian tersebut dapat membantu kit akita untuk mengetahui waktu kejadian tektonik pada Cenozoic. III. 2.2. Regional Tectonic Setting 2.3. Regional Tectonic Stage STATIGRAPHY Cekungan Lariang terdiri dari batuan dasar yang berumur Mesozoikum dan batuan metamorf yang tertutup oleh serpih hitam dan batuan-batuan vulkanik. Batuan dasar tersebut ditutupi oleh batuan dari Kelompok Toraja yang terdiri dari Formasi Kalumpang yang merupakan bagian tebal dan tersusun atas batuan sedimen yang berasal dari laut dangkal. Selain itu batuan dasar pada Cekungan Lariang ditutupi oleh Formasi Budungbudung yang tersusun atas batuan sedimen laut terbuka. Batuan Kelompok Toraja pada Cekungan Lariang ditutupi oleh Formasi Lisu yang berumur Miosen awal sampai Pliosen awal yang tesusun atas batulempung dan greywacke. Formasi Lisu terendapkan pada kedalaman air kudang dari 150-200 m menurut analisis kandungan nanofosil dan fosil. Formasi Lisu terletak selaras dengan Formasi Pasangkayu yang berumur Pliosen Awal sampai Plistosen. Formasi tersebut tersusun atas batuan konglomerat dan batupasir yang akan terus meningkat proporsi batulempungnya ketika semakin dekat dengan garis pantai. Gambar x. Statigrafi Regional Cekungan Lariang (Calvert, 2000) Gambar x. Peta Geologi Daerah Lariang, Sulawesi (Calvert, 2000) IV. GEOLOGY STRUCTURE V. PETROLEUM SYSTEM