Uploaded by Ahmad Syarif

LANDASAN KEPENDIDIKAN

advertisement
LANDASAN KEPENDIDIKAN
Soeparlan Kasyadi
Buku Rujukan/Referency
- Conny R.Semiawan, Prof.Dr. Dkk. Dimensi Kreatif dalam
Filsafat Ilmu.
-Karomani,Dr, Logika. Graha Ilmu,2009
-Maman Achdiat & Soeparlan Kasyadi, Perkembangan peserta Didik.,Unindra Pers 2016
-Soeparlan Kasyadi dkk, Dasar-dasar Pendidikan sebagai
pengantar,Pustaka Mandiri 2015
-H.Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan, Rineka Cipta, 2016.
-Sedjarwo, Dr. Prof, Proses Sosial dan Interaksi Sosial
dalam Pendidikan.
LANDASAN KEPENDIDIKAN
Pendidikan sebagai usaha sadar yang sitema
sistematis dan sistemik, yang selalu bertolak
dari sejumlah Landasan serta sejumlah asasasas tertentu. Karena Pendidikan Merupakan
Pilar Utama terhadap Manusia dan Masyarakat suatu Bangsa tertentu.
Untuk di Indonesia Pendidikan
mengusahakan:
1. Pembentukan Manusia Pancasila sebagai manusia Pembangunan yang tinggi Kualitasnya dan
mampu mandiri.
2. Pemberian Dukungan Bagi perkembangan masya
rakat, Bangsa dan Negara Indonesia.
Landasan Pendidikan akan memberikan pijakan
dan arah terhadap Pembentukan Manusia, masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia.
Landasan Ilmu Kependidikan isinya:
1. Landasan Filosofis.
2. Landasan Psikhologis
3. Landasan Sosiologis
4. Landasan Kultural.
5. Landasan Teologis (Agama)
6. Landasan Yuridis (hukum)
7. Landasan I P T E K
8. Hakekat Manusia dan hakekat Pendi.
9. Pendidikan dan Pembangunan
10. Permasalahan Pendidikan di Indonesia
1. LANDASAN FILOSOFIS
landasan Filosofis merupkan landasan yang
berkaitan dengan makna dan hakekat Pendidi
kan.
FILSAFAT PENDIDIKAN; Berusaha Menelaah ma
masalah-masalah Pokok Pendidikan seperti:
* Apakah Pendidikan Itu?
* Mengapa Pendidikan Itu diperlukan?
* Siapa yang akan didik?
* Siapa yang Mendidik ?
* Dimana Pendidikan itu berlangsung.
* Dan apa yang menjadi Tujuan Pendidikan
* Bagaimana Pendidikan itu berlangsung
* Siapa yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan Pendidikan:
Pemerintah Pusat
Pemerintah Daerah
Masyarakat.
Filsafat= Falsafah= Philosophy.
Filsafat = Philisofhy, bersumber dari bahasa
Yunani yaitu Philosophia, Philos atau philia yg
Berarti Cinta, Sophia berarti Kebijaksanaan /
Kearifan.
Filsafat Secara etimologis dapat diartikan menjadicinta kebijasanaan dan kearifan. Yang dimaksud adalah pandai atau tahu sesuatu secara
mendalam.
Pandangan: Pytagoras,ttg Filsafat:
PYTAGORAS, adalah Pemikir Romawi yg pertama
Memakai istilah Filsafat. Pytagoras mengatakan
Tiap orang mengalami kesulitan/kesukaran untuk
memperoleh kebijaksanaan dan kearifan, meskipun
ia menghabiskan umurnya.
Pengetahuan adalah perkara yang akan kita cari
atau atau yang akan kita ambil, berarti kita hanya
pencari dan pencinta Pengetahuan,kebijaksanaan
serta kearifan. “Bukan ahli “
Empat sudut Pandang Pengertian
Filsafat:
1. Filsafat adalah suatu sikap terhadap hidup dan
Alam semesta. Sikap Filsafat adalah berfikir yg
melibatkan usaha untuk memikirkan masalah
masalah hidup dan alam semesta dari semua sisi.
2. Filsafat adalah suatu metode berfikir reflektif,
Spekulatif dan metode pencarian yang berala
san.
Filsafat merupakan suatu analisis secara ketat
terhadap suatu masalah, Sifat spekulatif yang
beralasan dan dapat di andalkan.
3. Filsafat adalah kumpulan masalah, berarti dari
sejak dulu banyak masalah yang sangat
mendasar. Contoh apa itu kebenaran, keindahan,
dsb.
4. Filsafat merupakan kumpulan Teori atau sistem
pemikiran.
Objek Filsafat adalah:
Dalam filsafat pengetahuan, objek Filsafat di
bagi menjadi dua : Objek material dan objek
Formal .
1.OBJEK MATERIAL: Hal-hal yang diselidiki yang
menjadi masalah Filsafat ( segala sesuatu yg
dimasalahkan Filsafat).
2. OBJEK FORMAL: Suatu sudut pandang dalam
hal seseorang memandang sesuatu / usaha
Mencari sesuatu keterangan yang sedalam
dalamnya.
Objek Material Filsafat: Segala sesuatu yang
ada dalam pikiran, dalam kenyataan, maupun
dalam Kemungkinan.
Objek Formal Filsafat: Pandangan dari sudut
keseluruhan atau totalitas dari segala sesuatu.
Filsafat melihat totalitas dari benda tsb.
Objek material Filsafat dibagi dua:
a. Ada yang bersifat Umum
b. Ada yang bersifat khusus.
ilmu yang menyelidiki tentang hakekat yang secara
umum disebut Ontologi.
Ilmu yang menyelidiki sesuatu secara Khusus dibagi
dua yaitu: ada yang mutlak ada yang tidak mutlak.
Ilmu yang tentang ada yang mutlak adalah : Teodica
Sesuatu yang mutlak menjadi kajian yaitu:
a. Alam
b. Manusia
Ilmu yang menyelidiki Alam disebut
Kosmologi.
Ilmu yang menyelidiki Manusia disebut
Antropologi metafisik.
Objek Material Filsafat adalah segala sesuatu
yang ada meliputi : Hakekat Tuhan, alam, dan
manusia.
Sedangkan objek formal filsafat; adalah
usaha mencari keterangan tentang Hakekat
Alam dan manusia
Karakteristik Berfikir dalam Filsafat:
Karakteristik berfikir Filosofis; Menyeluruh,
men mendasar, dan Spekulatif.
a.Berfikir Filsafat secara Menyeluruh; karena
melihat objeknya dari sudut Totalitas.
b. Berfikir Filsafat Mendasar; karena Filsafat
menghadapi persoalan tidak secara Dangkal,
filsafat hendak mencari “mengapa “ -
Beberapa Aliran Filsafat:
1. Aliran Idealisme; oleh Georg W.F Hegel, R.W
Emerson dan Friedrich Froebel, mereka berpan
dangan bawa aliran ini mengagungkan ilmu jiwa
Realitas sebagai hal yg ada dalam kehidupan
alam bukanlah suatu kebenaran yang hakiki
melainkan hanya sebatas ide -ide yang ada
dalam jiwa manusia, objek pengetahuan sebenarnya adalah ide (idea). Akal itulah yang riil
2. Aliran Realisme, oleh Ariestoteles:
Aliran ini memandang bahwa dunia materi
diluar kesadaran ada sebagai sesuatu yg nyata
Realisme menyatakan bahwa objek-objek.yang
diketahui adalah nyata dalam dirinya sendiri,
objek-objek tersebut tidak bergantung pada
pikiran.
Pikiran dan lingkungan selalu saling ber interaksi.
3. Aliran Frakmatisme:
Frakmtisme termasuk Filsafat modern yang
lahir di Amerika abad 19 hingga awal abad 20.
Frakmatisme merupakan sikap hidup, suatu me
tode yang digunakan untuk mempertimbangkan
nilai suatu Ide dan Kebenaran suatu keyakinan
secara praktis, esensinya mengedepankan Empi
ris ( Pengalaman/ lingkungan)
Tekanan Utama Fil. Pragmatis:
Prakmatis dalam konsep Pendidikan selalu di
dilandaskan Bahwa Peserta Didik adalah Subjek, tidak hanya berfungsi sebagai objek.
Dalam pelaksanaan Pendidikan Filsafat Prakmatis menekankan bahwa guru menjadi pendamping subjek didik.Setiap subjek didik adalah Ind
dividu yg mengalami berkembang serta memi
liki pengalaman
4. Aliran Progresivisme:
Teori ini di pengaruhi oleh filsafat pragmatisme,
teori ini dipelopori oleh John Deway; ia memandang pengalaman merupakan hal yang pokok atau
utama dalam proses pendidikan(Experimen).
5. Aliran Esensialisme;
Teori ini memandang bahwa tugas guru adalah
mengajarkan Pengetahuan, ketrampilan yang ber
katitan dengan perolehan materi hidup)
Penekanan Esensialisme pada 3R;
1. Reading ( membaca )
2. Writing ( menulis )
3. Arithematic ( berhitung )
Tiga hal tersebut diatas merupakan penge
tahuan dasar yang harus dikembangkan oleh para
guru dalam mengajarkan/ pengembangan kogninitif, afektif dan psikhomotor.
Esensialis menanamkan pengetahuan, patriotisme
dan pengembangan karakter.
6. Aliran Perenialisme:
Perenialisme berarti Tumbuh terus melalui
waktu ke waktu, aliran ini mempercayai adanya
nilai-nilai, norma-norma yang abadi dalam
kehidupan.
Tujuan Pendidikan menurut aliran ini adalah :
membantu peserta didik menyiapkan dan menginternalisasikan nilai kebenaran yang abadi
untuk mencapai kebijakan dan kebaikan hidup.
7. Aliran Rekonstruksionalisme;
Aliran ini berusaha merobak tata susunan lama
dan membangun tata susunan kebudayaan yg
bercorak modern.
Aliran sangat prihatin pada kehidupan manusia
moderen. Menurutnya, Pendidikan perlu me
rombak tata susunan lama dan menyusun tata
kehidupan yang baru, dan perlu kerjasama atar
umat manusia.
8. Aliran Behaviorisme:
Aliran ini memndang bahwa, Organisme, tindakan, Pikiran, perasaan harus dianggap sebagai
prilaku.
Tujuan pendidikan ditekankan pada penamba
han pengetahuan, ketrampilan dan pembentukan sikap.
9. Aliran filsafat di Indonesia :
Filsafat di Indonesia adalah Pancasila sebagai ideologi
Negara. Sedangkan Pendidikan berusaha mewujudkan
cita-cita tersebut, yang berisikan lima sila yaitu:
1. Ke Tuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yg dipimpin oleh lebijaksanaan
dalam permusyarakatan/ perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pada pasal 2, UU RI no 20/2003, Ttg
“Sisdiknas” menyatakan bahwa:
“ Pendidikan Nasional adalah Pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945” Selanjutnya pada
UU 20/2003, menegaskan bahwa pembangunan
nasional termasuk bidang Pendidikan.
Pengamalan Pancasila sebagai manusia Pembangu
nan yang berkualitas tinggi dan mampu mandiri.
Ketetapan MPR-RI No. II/MPR/1978 ttg
Pedoman Penghayatan Pancasila:
Menegaskan Bahwa Pancasila adalah:
1. Jiwa seluruh Rakyat Indonesia
2. Kepribadian Bangsa Indonesia
3. Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
4. Dasar Negara Republik Indonesia.
Oleh karena itu Bangsa Indonesia memiliki
Landasan Filosofis dalam Sistem Pendidikan
nasional yaitu Pancasila.
Tujuan Pendidikan sesuai pandangan
Pancasila;
Berkembangnya potensi peserta Didik agar men
jadi manusia : Beriman, berakhlak mulia, Sehat,
Berilmu, Cakap, Kreatif, Mandiri, bertanggungjawab dan demokratis ( sesuai Kurtilas pasal 3
U U No 20 / 2003.
Dalam Kurtilas ( 2013) disusun ber
dasarkan jenjang Pendidikan Dlm
NKRI:
Memperhatikan :
1. Peningkatan iman dan taqma.
2. Peningkatan akhlak mulia
3. Potensi kecerdasan dan minat peserta didik.
4. Keragaman potensi Daerah dan lingkungan.
5. Tuntutan Dunia Kerja.
6. Tuntutan Perkembangan Iptek
7. Tuntutan Pembangunan Nasional.
8. Dinamika perkembangan Global
2. Landasan Psikhologis:
Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan
manusia, sehingga Landasan Psikhologis meru
pakan salah satu Landasan yang penting dalam
bidang Pendidikan. Landasan psikhologis pada
Pendidikan terutama tertuju pada Pemahaman
Manusia. Khusus tentang Proses perkembangan
dan proses belajar.
Pemahan terhadap peserta didik, utamanya yg
berkaitan dengan aspek kejiwaan, Hasil kajian
dan penemuan dalam Psikhologi sangat di per
lukan penerapannya dalam bidang Pendidikan
dan Pengajaran, Contoh; Pengetahuan tentang
aspek-aspek pribadi, ciri-ciri pertumbuhan seti
ap aspek dan cara yang paling tepat untuk
mengembangkannya.
Pasikhologi menyediakan sejumlah informasittg
kehidupan pribadi manusia diantaranya; aspek
bakat, minat, emosional, kecerdasan/intelektual
hoby, habbit, pengetahuan, pengalaman, cita2
tempo dan irama perkembangan dan lain-lain.
Oleh karena itu pendidikan tidak bisa memperla
kukan sama kepada setiap peserta didik.
2. LANDASAN PSIKHOLOGIS.
Psikhologis asal dari Psikhe = sebangsa ruh/
nyawa, Sedangkan Logos = Ilmu, Jadi psikhologi adalah; Ilmu yang mempelajari tentang jiwa manusia baik dari segi pskhis maupun dari
dari segi Phisik.
HAKEKAT MANUSIA DAN HAKEKAT
PENDIDIKAN
Anak manusia adalah mahkluk yang paling
lemah jika di bandingkan dengan makhluk lain,
Contoh;Tumbuh-tumbuhan tumbuh secara indi
vidu bisa hidup tampa tergantung pada tumbu
an lain. Anak itik begitu keluar dari telur lang
sung bisa lari dan bisa berenang tanta belajar
terlebih dahulu. Dst.
wujud kenyataan atau aktualisasi. Oleh karena itu
dengan kelemahan tersebut, perlu bantuan atau pertolongan manusia lain ( orang dewasa) berkat
pertolongan tersebut manusia akan tumbuh menjadi:
a. Perkasa
b. Dewasa
c. Penguasa.
a. Tumbuh menjadi Perkasa:
Artinya, sesuai dengan rentang waktu dan pertum
buhan Fisik secara bertahap akan bertambah kuat,
tinggi, besar, sesuai dengan usia pertumbuhan dan
perkembangannya. ( teori perkembangan)
b. Tumbuh menjadi Dewasa:
Sesuai dengan usianya, anak manusia berkat bantuan dan pertolongan/bantuan manusia lain yang
lebih dewasa, maka anak manusia akan mencapai-
tingkat kematangan, dan lambat laun seiring dg
bertambahnya usia akan mencapai tingkat
kedewasaan baik dari segi Fisik maupun Psikhis
Ciri orang yang dewasa yaitu memiliki rasa tang
gung jawab pada dirinya sendiri,terhadap orang
lain, dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
c. Tumbuh menjadi Penguasa:
Artinya, Anak manusia setelah mencapai tingkat pertumbuhan Fisik, pertumbuhan dan perkembangan psikhis ( sesuai dengan usia) maka
anak manusia akan menjadi/ mampu:
a. Menguasai diri sendiri
b. Menguasai lingkungan
c. Menguasai orang lain
d. Menguasai alam, dan dunia.
i
Dari kondisi potensi,menjadi wujud aktualisasi terdapat rentang “ proses” yang mengundang pendidikan untuk berperan dalam
memberikan jasanya.
Sehubungan dengan hal tersebut terdapatdua kemungkinan pengembangan yang dilaku
kan untuk merubah kondisi“potensi “ menjadi
wujud aktualisasi:
a. Pengembangan yang utuh:
Pengembangan yang Utuh dapat dilihat dari
berbagai segi yaitu; wujud dan arahnya.
Tingkat keutuhan hakekat manusia ditujukan
oleh dua faktor yaitu:
1. Kualitas dimensi hakekat manusia itu secara
potensial.
2, Kualitas Pendidikan yg disediakan untuk mela
yani atas perkembangannya.
2. Hakekat Implikasi Pendidikan bagi
Manusia:
Sebelum terjadi proses Pendidikan diluar diri
nya, pada awalnya manusia cenderung berusa
ha melakukan pendidikan pada dirinya sendiri
Dimana manusia berusaha mengerti dan menca
hakekat kepribadian tentang dirinya sendiri.
sendiri.
Pengertian Pendidikan.
Pendidikan sebagai ilmu yang tersusun atas prinsip dan metode yang
tersusun secara sistemiks ( terorganisir ) Pendidikan sebagai sebuah
proses yang terjadi di lingkungan pendidikan ( Keluarga, Sekolah dan
masyarakat )
UURI No 20/2003, bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan
ter rencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pem
belajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk aspek spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepriba
dian, kecerdasan, akhlak mulia, ketrampilan yang diperlukan masya
rakat, bangsa dan Negara.
Unsur-unsur Pendidikan:
a. Peserta didik = Rawinput
b. Instrumental input = Pendidik, Kurikulum,
Tujuan Pendidikan, Materi Pen
didikan, metode Pendidikan
Evaluasi Pendidikan, Sarana
prasarana Pendidikan
c. Lingkugan Pendidikan
d. Proses Pendidikan
e. Hasil Pendidikan = Out put
f. Hasil Guna = Out come
Hakekat Pendidikan
a. Pendidikan adalah kegiatan memperoleh dan
menyampaikan pengetahuan.
b. Pendidikan adalah, proses dimana individu di
diajar,bersikap setia dan taat.
c. Pendidikan adalah proses pertumbuhan dida
lam individu diberi pertolongan untuk menge
mbangkan bakat, kemampuan, minat siswa
Hakekat Pendidikan adalah, upaya memanusia
dan membudayakan manusia , sehingga mampu
mencipta, berkarya, berbudi baik pada diri sendiri
maupun bagi kehidupan ekosistem (kebulatan diri
dan lingkungan ).
Hakekat Pendidikan harus ada pada semua Lem
baga Pendidikan, dalam rangka memposisikan
manusia manusia. Yang ada pada semua bidang
keilmuan.
7. Sosiologi Pendidikan.
Pada akhir abad 19, Psikhologi mempunyai
pengaruh besar dalam dunia Pendidikan, sehi
ngga lahirlah disiplin baru yang disebut Psikho
logi Pendidikan.
Sedangkan pada awal abad 20, Ilmu Sosiolo
logi mempunyai peran penting dalam pemikiran
Pendidikan, Sehingga lahir Ilmu Sosiologi Pendi
dikan.
Sosiologi Pendidikan dan Psikhologi Pendidikan
mempunyai peranan yang komplementer bagi
pemikiran Pendidikan.
Sosiologi Pendidikan memandang Pendidikan
dari struktur sosial masyarakat.
Psikhologi Pendidikan memandang Pendidikan
dari sudut pandang perkembangan pribadi
Tugas Pendidikan menurut sosiologi ialah memelihara kehidupan dan mendorong kemajuan masyarakat.
Menurut perkembangan sejarah, manusia itu
tidak pernah berhenti dari kesibukannya, baik –
menghadapi dunia luar ( lingkungaan sekitar) ,
maupun diri sendiri,dari pagi sampai malam,da
ri anak-anak, orang dewasa maupun orang tua
Sosiologi Pendidikan adalah:
Sosiologi Pendidikan adalah suatu cabang ilmu
Pengetahuan ( dlm. Ilmu jiwa pendidikan) yang
membahas proses “interaksi sosial” anak-anak
mulai dari keluarga, masa sekolah sampai dewa
sa dengan kondisi-kondisi sosial kultural yang
terdapat dalam masyarakat dan Negaranya.
Tinjauan Sosiaologis terhadap proses Pendidikan
dan Pembelajaran)
Tujuan Sosiologi Pendidikan di
Indonesia.
1.Berusaha memahami peranan sosiologi pada kegiatan sekolah ditinjau dari segi kegiatan Intelektual.
2.Untuk memahami seberapa jauh para guru dapat membina
kegiatan sosial anak didiknya untuk dpt mengem bangkan kepribadian anak
3.Untuk mengetahui pembinaan Ideologi Pancasila dan kebudayaan Nasional Indonesia
4.Untuk mengintegrasikan kurikulum Pendidikan dg masyarakat, sehingga Pendidikan mempunyai kegunaan praktisdalam masyarakat dan Negara.
5. untuk menyelidiki faktor2 kekuatan masyarakat sekitarnya agar bisa menstimulasi pertum
buhan dan perkembangan kepribadian anak.
6. Memberi sumbangan yang positif terhadap
perkembangan Ilmu Pendidikan.
7. Memberi pegangan terhadap penggunaan
prisip-prinsip sosiologi untuk pembentukan
sikap dan kepribadian anak didik.
Nilai-nilai Sosial dan Pembangunan
Mayarakat:
1. Pembangunan menuju taraf hidup yang lebih
baik;dari segi Pendidikan,ekonomi, kesehatan
keamanan dll.
2. Lebih menekankan kpd.masyarakat, dari pada
individu, sebagai suatu kesatuan yang harus –
di hadapi untuk menuju kemajuan.
3. Masyarakat harus di rangsang dan dibantu un
tuk maju( usaha2 dengan inisiatif sendidiri).
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN:
Pendidikan merupakan foundasi yang sangat
penting dalam membangunan, Pendidikan, jika
pendidikan tidak dikembangkan, maka negara
sulit untuk lebih maju, dengan melalui pendidi
kan akan dilahirkan warga negara yang IntegenSi, atau Knowledge
attitude, dan memiliki
tenaga sekill yang handal, sehingga mampu-
Download