I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan, mengamanatkan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajiban mewujudkan penganekaragaman konsumsi pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat sesuai dengan potensi dan kearifan lokal guna mewujudkan hidup sehat, aktif dan produktif dan bertanggungjawab dalam penyediaan pangan untuk memenuhi kebutuhan dan konsumsi pangan bagi masyarakat secara berkelanjutan melalui produksi pangan dalam negeri. Upaya Penganekaragaman pangan bisa dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan dan diversifikasi pangan lokal dari hulu ke hilir, sesuai pasal 26 pada Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan Dan Gizi. Sebagai Provinsi dengan potensi komoditas padi-padian dan umbi- umbian yang cukup beragam ,Provinsi Sumatera Selatan juga masih dihadapkan pada ketergantungan konsumsi masyarakat terhadap beras sebagai pangan pokok sumber karbohidrat. Konsumsi beras penduduk Sumsel tahun 2020 tercatat sebesar 94 kilogram perkapita per tahun, sedikit mengalami penurunan dari tahun 2019 sebesar 94,9 kg/kapita/tahun. Dari angka tersebut, kontribusi energy dari konsumsi beras mendominasi total konsumsi pangan sumber karbohidrat (kelompok padi-padian dan umbiumbian) yaitu sebesar 70,09%. Hal ini menunjukkan betapa tingginya konsumsi beras sebagai pangan pokok masyarakat Sumatera Selatan. Tingginya ketergantungan terhadap satu jenis komoditas akan menjadi salah satu ancaman dalam perwujudan ketahanan pangan. Ditambah pula kondisi normal baru dengan adanya pembatasan sosial dan kondisi kemiskinan di Sumatera Selatan menuntut upaya mewujudkan ketahan pangan dan gizi keluarga melalui pengembangan ketersediaan, distribusi, dan Petunjuk Pelaksanaan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan Tahun 2021 1 konsumsi pangan dengan memanfaatkan sumberdaya setempat secara berkelanjutan. Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan menuju kemandirian pangan serta mempercepat pengentasan kemiskinan, pada Tahun melaksanakan Kegiatan ini 2021 Pemerintah ‘Gerakan diharapkan Provinsi Sumsel dapat Mandiri Sumatera Selatan Pangan (SMP)”. meningkatkan ketersediaaan, keterjangkauan dan pemanfaatan/komsumsi pangan keluarga yang sesuai dengan kebutuhan gizi seimbang dan meningkatkan pendapatan keluarga karena ‘Kemandirian Pangan” dimulai dari tingkat rumah tangga. B. Prinsip Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (SMP) 1. Merubah mindset konsumen (pembeli) menjadi produsen (penghasil) kebutuhan konsumsi pangan keluarga. 2. Menghasilkan sendiri sebagian dari kebutuhan pangan untuk konsumsi keluarga melalui pemanfaatan pekarangan. 3. Mencari upaya penyediaan sendiri konsumsi rumah tangga untuk mengatasi total konsumsi yang melebihi pendapatan yang diterima. C. Tujuan Kegiatan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (SMP) 1. Memberdayakan rumah tangga dan masyarakat dalam penyediaan sumber pangan dan gizi melalui optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan; 2. Meningkatkan kesadaran, peran, dan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA) sekaligus merubah perilaku konsumsi sehingga mencapai status gizi yang baik; 3. Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan dan pemanfaatan pangan untuk rumah tangga; Petunjuk Pelaksanaan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan Tahun 2021 2 4. Mengurangi pengeluaran ditingkat rumah tangga, meningkatkan jumlah pendapatan rumah tangga melalui penyediaan pangan yang berorientasi pasar. D. Sasaran 1. Sasaran Kegiatan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (SMP) yaitu seluruh Rumah Tangga di seluruh desa dan kecamatan yang tersebar di 17 (Tujuh belas) Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Selatan sampai dengan tahun 2025 2. Rumah tangga miskin penerima bantuan dengan kriteria yang ada dalam DTKS E. Indikator Keberhasilan Indikator Keberhasilan pada Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (SMP) yaitu sebagai berikut : 1) Output a. Pemberdayaan rumah tangga dan masyarakat dalam penyediaan sumber pangan dan gizi b. Peningkatan kesadaran, peran, dan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA) c. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan dan pemanfaatan pangan untuk rumah tangga d. Pengurangan pengeluaran ditingkat rumah tangga, meningkatkan jumlah pendapatan rumah tangga melalui penyediaan pangan yang berorientasi pasar 2) Outcome Menurunnya Angka Kemiskinan dan Stunting di 17 kabupaten kota Provinsi Sumatera Selatan Petunjuk Pelaksanaan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan Tahun 2021 3 E. Pengertian Dalam Juknis ini yang dimaksud dengan: 1. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perairan, danair, baik yang diolah perikanan, mau pun tidak diolah yang di peruntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman. 2. Ketahanan pangan keluarga adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi keluarga, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah mau pun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan. 3. Sumsel Mandiri Pangan (SMP) adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Rumah Tangga dengan mengusahakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan untuk meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemanfaatan, serta menambah pendapatan. 4. Kemiskinan adalah ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan (diukur dari sisi pengeluaran) yang dikonseptualkan dengan garis kemiskinan (GK) 5. Pekarangan bangunan adalah tempat lahan yang ada tinggal/fasilitas disekitar public rumah/ dengan batas pemilikan yang jelas. 6. Hibah adalah uang/barang pemerintah pengalihan atau atau jasa kepemilikan dari pemerintah melalui pemerintah daerah pemberian daerah lainnya, kepada perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak Petunjuk Pelaksanaan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan Tahun 2021 4 wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah. Pelaksanaan hibah dilakukan sesuai dengan ketentuan hibah yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai tata cara pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, penghapusan dan pemindahtanganan Barang Milik Negara (BMN). 7. Tim Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (SMP) Provinsi adalah tim yang melakukan koordinasi lintas sektoral dan mengarahkan Tim Teknis Kegiatan Sumsel Mandiri Pangan (SMP) Kabupaten/Kota dalam pemantauan, pengendalian, dan pelaporan, serta membantu mengatasi permasalahan kegiatan di lapangan. 8. Tim Sumsel Mandiri Pangan (SMP) Kabupaten/Kota adalah Tim yang bertugas menyelaraskan rencana dan pelaksanaan kegiatan di lapangan seperti melakukan sosialisasi dan seleksi calon kelompok sasaran, pemantauan/pengendalian, melakukan evaluasi bimbingan dan teknis, pelaporan, serta pendampingan sesuai dinamika implementasi program. 9. Penerima manfaat adalah Rumah Tangga yang yang memiliki kriteria sesuai dengan persyaratan Penerima Manfaat Kegiatan Sumsel Mandiri Pangan. 10. Calon Penerima dan Calon Lokasi yang selanjutnya disebut CPCL adalah Rumah Tangga Miskin penerima manfaat yang akan menerima bantuan sesuai spesifikasi dan kriteria penerima bantuan yang berdomisili didaerah – daerah yang terdapat Petugas Pendamping Peningkatan Ekonomi Pertanian (P2EP) di 17 kabupaten/kota. 11. Budidaya tanaman adalah usaha pemeliharaan dan pengembangan tanaman sayuran dan buah segar agar mampu mendapatkan hasil yang maksimal Petunjuk Pelaksanaan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan Tahun 2021 5 12. Budidaya ikan adalah usaha pemeliharaan dan pengembangbiakan ikan dengan menggunakan sumber air tawar dan media/bahan yang sederhana. 13. Budidaya ternak kecil adalah usaha peternakan dengan memelihara hewan yang bersayap atau sebangsa burung sebagai contoh ayam dan itik yang dimanfaatkan telur maupun dagingnya. 14. Penanganan Pasca Panen adalah tindakan penanganan produk segar (fresh handling practices) yang disiapkan atau dilakukan pada tahapan pascapanen agar hasil pertanian berkurang susut hasilnya serta siap dan aman digunakan oleh konsumen. 15. Monitoring dan Evaluasi adalah kegiatan pemantauan dari awal sampai akhir pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara berkala untuk melihat perkembangan dan kemajuan pelaksanaan kegiatan termasuk permasalahan yang terjadi dilapangan. Petunjuk Pelaksanaan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan Tahun 2021 6 II. KERANGKA PIKIR A. Konsep Kegiatan Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumsel mencatat bahwa jumlah penduduk miskin di Sumsel pada Maret 2021 berjumlah sebanyak 1.113,76 ribu orang atau sebesar 12,84% dari total penduduk. Hal ini masih menjadi tugas besar bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, walaupun Angka kemiskinan tersebut mengalami penurunan selama enam bulan terakhir sebesar 0,14%. Disisi lain Pola konsumsi pangan penduduk Sumatera Selatan saat ini masih belum beragam yang ditunjukkan dengan skor Pola Pangan Harapan Sumatera Selatan pada tahun 2020 masih pada angka 86,2. Komponen pada skor pola pangan harapan masih menunjukkan tingginya konsumsi padi-padian terutama beras, hal tersebut menyebabkan permasalahan gizi salah satunya stunting. Stunting merupakan masalah kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh minimnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yang ditandai dengan tinggi badan lebih rendah atau kerdil dari standar usianya. Upaya untuk menanggulangi dua permasalahan diatas dapat dilakukan melalui pemenuhan konsumsi keluarga melalui pemanfaatan pekarangan. Mengingat makin terbatasnya lahan pertanian, maka optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan menjadi salah satu pilihan strategis untuk meningkatkan penyediaan pangan rumah tangga. Provinsi Sumatera pekarangan dimanfaatkan yang Selatan sangat memiliki besar, potensi hal ini lahan dapat sebagai salah satu penyedia sumber pangan yang bergizi dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Petunjuk Pelaksanaan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan Tahun 2021 7 Berdasarkan potensi tersebut, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan beserta Stake Holder berkomitmen dalam penyediaan pangan salah diversifikasi pekarangan satunya pangan dilakukan lokal melalui dengan pendekatan pemanfaatan lahan secara berkelanjutan melalui Program Sumsel Mandiri Pangan (SMP). Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (SMP) merupakan upaya untuk meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan dan pemanfaatan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan yang beragam bergizi dan berimbang serta meningkatkan pendapatan rumah tangga/kelompok melalui usaha budidaya tanaman, perikanan dan peternakan yang terintegrasi secara berkelanjutan dan berorientasi pasar dengan memanfaatkan lahan pekarangan. Gambar 1. Konsep kegiatan Sumsel Mandiri Pangan B. Strategi Pelaksanaan Strategi pelaksanaan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (SMP) dilaksanakan secara langsung oleh Rumah Tangga serta melibatkan seluruh anggota keluarga dengan rincian komponen kegiatan terdiri atas (1)Pembibitan, (2)pertanaman, dan (3) penanganan pasca panen dan (4) Monitoring Evaluasi. Setiap rumah tangga penerima manfaat Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (SMP) mendapat pendampingan teknis dan Petunjuk Pelaksanaan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan Tahun 2021 8 administrasi dari Tim Teknis Kabupaten/Kota baik dalam pelaksanaan budidaya tanaman, perikanan dan peternakan, serta pemanfaatan bantuan agar dapat berkelanjutan. C. Tahapan Gambar 2. Tahapan pelaksaanaan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan Petunjuk Pelaksanaan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan Tahun 2021 9 III. PELAKSANAAN Penetapan Calon Peserta dan Calon Lokasi (CPCL) Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (SMP) dengan kriteria sebagai berikut : 1) Calon Lokasi (CL) Calon Lokasi dilaksanakan pada seluruh Rumah Tangga di seluruh desa dan kecamatan yang tersebar di 17 (Tujuh belas) Kabupaten/Kota tahun 2021 sampai dengan 2025. Lokasi juga difokuskan dalam rangkan intervensi penurunan kemiskinan dan stunting yang telah ditetapkan oleh Bappeda Prov.Sumsel. 2) Calon Penerima (CP) Calon penerima manfaat adalah rumah tangga dengan kriteria sebagai berikut: a) Rumah Tangga Miskin yang ada dalam Data Terpadu (DTKS); b) Belum pernah mendapatkan dana bantuan pemerintah pada kegiatan yang sama; c) Bersedia bergabung dalam kelompok; d) Bersedia menandatangani Perjanjian Kerja Sama dan sanggup melaksanakan kegiatan sesuai petunjuk teknis yang dibuktikan dengan pakta integritas kegiatan. e) Bersedia melakukan semua rangkaian kegiatan secara berkelanjutan sesuai dengan petunjuk dari dinas teknis. f) Calon penerima manfaat diusulkan oleh kabupaten/kota dan diverifikasi oleh tim teknis provinsi. 3) Kriteria dan tugas stakeholder a) Tim Penggerak PKK, sebagai fasilitator, pengendali dan penggerak pekarangan perempuan ibu rumah sebagai dalam tangga untuk implementasi mewujudkan memanfaatkan kesadaran keluarga mandiri peran dan sejahtera. b) Karang Taruna, KHTI, KTNA dan organisasi kemasyarakatan lainnya, secara bersama-sama dengan pemerintah dan komponen lainnya untuk menanggulangi berbagai masalah Petunjuk Pelaksanaan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan Tahun 2021 10 kesejahteraan sosial dan ketahanan pangan keluarga terutama dari sisi generasi muda. c) Pemerintah (Pusat, Provinsi, dan kabupaten/ kota), sebagai fasilitator gerakan Sumsel Mandiri Pangan dan penyedia dana d) Bisnis (BUMN, BUMD, dan perusahaan), sebagai penyedia dana dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan keluarga 4) Tim Pembina Kegiatan Sumsel Mandiri Pangan Provinsi Tim Pembina kegiatan Provinsi ditetapkan oleh Gubernur Sumatera Selatan melalui Surat Keputusan. 5) Tim Pembina Kegiatan Sumsel Mandiri Pangan Kabupaten/ Kota Tim Pembina kegiatan Provinsi ditetapkan oleh Bupati/ Walikota melalui Surat Keputusan. 6) Komponen Kegiatan a. Budidaya tanaman Bantuan Pemerintah dalam budidaya tanaman pada Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (SMP) tahun 2021, diberikan kepada Penerima Manfaat berupa benih tanaman sayuran dan tanaman buah dan bibit buah – buahan dalam pot. 1. Tanaman Sayuran a. Jenis sayuran yang diperbantukan adalah berjenis sayuran daun dengan umur panen yang singkat (1 bulan) sehingga bisa dilakukan pergiliran tanaman sekaligus bisa untuk memenuhi kebutuhan keluarga selama ternak belum menghasilkan dan sayuran yang bernilai ekonomis tinggi yang sering menjadi penyebab inflasi (cabe) b. Kualifikasi dan Spesifikasi Sayuran : 1) Sayuran daun dalam bentuk biji dalam kemasan sachet 2) Sayuran cabe dalam bentuk bibit cabe umur 1 bulan Petunjuk Pelaksanaan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan Tahun 2021 11 2. Tanaman buah a. Jenis buahan yang diperbantukan adalah berjenis buah semusim dan tahunan yang bernilai ekonomis tinggi seperti semangka, melon dan pepaya b. Kualifikasi dan Spesifikasi tanaman buah : 1) Buahan semusim dibantukan dalam bentuk bibit dalam pot yang berumur 1 bulan 2) Buahan tahunan dibantukan yang memiliki tinggi ± 30 cm b. Budidaya Ikan Bentuk bantuan yang diberikan kepada masyarakat berupa bantuan sarana dalam bentuk benih ikan dan pakan. Bantuan benih ikan harus memenuhi persyaratan dan spesifikasi, adapun persyaratan sebagai berikut: 1. Mempunyai deskripsi yang jelas, meliputi jenis dan varietas benih bermutu dibuktikan dengan surat keterangan asal ikan 2. Bertubuh normal dan tidak cacat, bergerak lincah dapat melawan arus 3. Bebas dari penyakit parasit, bakteri dan virus serta penyakit lainnya, dinyatakan dalam surat keterangan kesehatan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang 4. Karakter morfologis dan genetik benih sesuai dengan varietasnya Spesifikasi benih ikan meliputi benih ikan tawar yaitu ikan nila dan lele (ukuran 7-9 cm). c. . Budidaya Ternak Kecil Bantuan Pemerintah dalam budidaya ternak kecil pada Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (SMP) tahun 2021, diberikan kepada Penerima Manfaat berupa Ayam Dara Buras/KUB (Kampung Unggulan Balitnak), pakan, kandang dengan spesifikasi sebagai berikut: Petunjuk Pelaksanaan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan Tahun 2021 12 1. Ternak Jenis atau Rumpun Ternak Rumpun dan jenis ternak yang dikembangkan dalam Ayam Buras/ KUB disesuaikan dengan potensi dan kearifan lokal daerah di lokasi Penerima Kegiatan. 2. Pakan Ayam a. menggunakan pakan ayam sesuai SNI; b. pakan komplit pabrikan untuk ayam; c. memiliki Nomor Pendaftaran Pakan (NPP) yang masih berlaku; 3. Kandang Ayam a. Kandang cukup untuk menampung DOC sampai ayam buras dara dengan kepadatan 10 ekor/m2 untuk ayam dara; b. Model kandang ayam buras berbentuk panggung atau umbaran atau kombinasinya; c. Kandang memiliki alas, dinding dan atap, serta sirkulasi udara yang baik dan memudahkan proses produksi, pembersihan, pemberian pakan serta penanganan kesehatan hewan; d. Dilengkapi dengan tempat pakan dan minum; e. Menggunakan bahan lokal yang kuat dan mudah didapatkan 7) Pengelolaan Bantuan Pemerintah a. Pemberian Bantuan Sumber pendanaan untuk membiayai kegiatan berasal dari CSR dan Donatur, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota. b. Penerima Manfaat Rumah Tangga Penerima manfaat bertanggungjawab memanfaatkan bantuan pemerintah dengan: i. Melaksanakan semua komponen kegiatan Sumsel Mandiri Pangan sesuai dengan juknis; ii. Aktif membuat dan melakukan pencatatan seperti Buku catatan budidaya, Buku Tamu dan buku penjualan (kalau ada produk bantuan yang bisa dijual) Petunjuk Pelaksanaan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan Tahun 2021 13 iii. Menjaga dan memelihara semua bentuk bantuan yang diberikan dengan baik. iv. Melaporkan kegiatan Sumsel Mandiri Pangan secara berkala. 8) Pertanggungjawaban Rumah Tangga Miskin penerima manfaat dana bantuan melalui Dinas Kabupaten / pertanggungjawaban kota wajib menyampaikan dilakukan secara berjenjang laporan kepada tim kecamatan, kabupaten/ kota, dan provinsi secara berkala meliputi: a) Berita acara serah terima memuat: 1. Jenis dan jumlah bantuan yang diterima 2. Foto/video/film hasil pekerjaan yang telah diselesaikan (tag lokasi). Selanjutnya Koordinator Kegiatan secara berjenjang dari kecamatan, verifikasi kabupaten/kota, terhadap laporan dan provinsi dimaksud dan melakukan dokumen pendukungnya. Petunjuk Pelaksanaan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan Tahun 2021 14 IV. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN Monitoring dilakukan secara berkala dan berjenjang terhadap perkembangan kegiatan, perkembangan pemanfaatan bantuan, perkembangan fisik kegiatan, dan kelengkapan administrasi dilakukan setiap bulan. Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peran dan tanggung jawab kelembagaan dan pelaksana kegiatan dilapangan dalam menyampaikan keberhasilan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. dilakukan sebagai upaya antisipasi Kegiatan evaluasi juga terhadap pelaksanaan kegiatan agar bisa berjalan baik sehingga dapat sesuai dengan tujuan dan sasaran yang diinginkan. Evaluasi dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat kecamatan sampai provinsi. Pelaporan Pelaporan pelaksanaan kegiatan dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat RT, desa/kelurahan, kabupaten/kota hingga provinsi secara berkala dan tepat waktu. Tim Teknis melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada Koordinator Provinsi selanjutnya melakukan validasi laporan tersebut untuk dilaporkan kepada Gubernur. Petunjuk Pelaksanaan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan Tahun 2021 15 V. PENUTUP Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (SMP) Tahun 2021 diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan bagi pelaksana kegiatan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (SMP) dalam rangka pengentasan kemiskinan melalui ketahanan pangan keluarga dengan pemanfaatan pekarangan. Semoga Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak terkait. Petunjuk Pelaksanaan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan Tahun 2021 16 Contoh SK Usulan Penerima DAFTAR CALON PENERIMA CALON LOKASI (CPCL) GERAKAN SUMSEL MANDIRI PANGAN TAHUN 2021 KABUPATEN/KOTA…………………………… No 1 2 3 Kecamatan Desa Nama RT Alamat NIK Jenis Bantuan 1. Budidaya Ternak berupa : a. Bibit ayam dara KUB 20 ekor b. Pakan c. Kandang 2. Budidaya Ikan berupa : a. Bibit ikan lele 150 ekordan ikan nila 150 ekor b. Pakan c. Drum + set 3. Budidaya sayur dan buah a. Benih Sayuran (Kangkung, Bayam, Sawi, Cabai dan Tomat) b. Buah (Pepaya, Semangka, Melon) ………………..,………………………..2021 Bupati/Walikota……………. Petunjuk Pelaksanaan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan Tahun 2021 17