PENGEMBANGAN
MOTIVASI BERPRESTASI
DI DUNIA AKADEMIK
oleh:
DR. MADEKHAN, SPD, MSI
LATIHAN
KETERAMPILAN
MANAJEMEN
MAHASISWA
TINGKAT DASAR
BEM-DPM
UNISLA
ACHIEVEMENT
MOTIVATION:
The desire to
excel at
effortful
activities.
Dale H. Schunk,
Achievement Motivation
in Academics, 2002
Personal, social, instructional,
familial, and cultural factors
affect achievement motivation,
and parents and educators can
help students to improve their
achievement motivation.
ZONA
PERKEMBANGAN
MOTIVASI
BERPRESTASI
MOTIVASI
BERPRESTASI
“MORAL”
 Prinsip – prinsip tingkah laku, akhlak, budi pekerti, dan mental
yang membentuk karakter dalam diri seseorang sehingga dapat
menilai dengan benar apa yang baik dan buruk.
 Produk yang dihasilkan oleh budaya dan agama yang mengatur
cara berinteraksi (perbuatan, perilaku, dan ucapan) antar sesama
manusia.
 Tindakan, perilaku seseorang yang memiliki nilai positif sesuai
dengan norma yang ada di masyarakat.
MOTIVASI
MORAL
TINGKAT
PRA
KONVENSIONAL
(4-10 TAHUN)
 MELIHAT PERILAKU BAIK DAN BURUK DARI HADIAH ATAU
HUKUMAN YANG DIBERIKAN DARI LUAR.
 MORALITAS TINDAKAN DIDASARKAN PADA KONSEKUENSI
LANGSUNG.
 PERILAKU BAIK MENDAPAT HADIAH, PERILAKU BURUK
MENDAPATKAN HUKUMAN.
 ANAK MEMAHAMI ATURAN-ATURAN LINGKUNGAN,
BAIK/BURUK, DARI KEUNTUNGAN/KERUGIAN MATERIAL /FISIK
YANG DITERIMA.
 BUTUH KONSISTENSI ORANG TUA (DEWASA) DALAM
MEMBERIKAN HADIAN DAN HUKUMAN.
MOTIVASI
MORAL
TINGKAT
KONVENSION
AL (REMAJA)
 PERKEMBANGAN PENALARAN MORAL SESEORANG LEBIH
MENGIKUTI KONVENSI: NORMA/NILAI KELUARGA, KELOMPOK
ATAU KOMUNITAS.
 MENILAI MORALITAS TINDAKAN DENGAN
MEMBANDINGKANNYA DENGAN PANDANGAN DAN HARAPAN
MASYARAKAT (BERNILAI BAGI DIRINYA SENDIRI, TIDAK
TERLALU MENGINDAHKAN AKIBAT YANG LANGSUNG/NYATA.
 MULAI MENGINTERNALISASI STANDAR-STANDAR MORALITAS
ORANG DEWASA LAIN ( ROLE MODEL).
 KONFORMIS DAN LOYAL TERHADAP HARAPAN PRIBADI DAN
TATA TERTIB SOSIAL,
ORIENTASI KONTRAK SOSIAL
MOTIVASI
MORAL
TAHAP
TINGKAT
PASCAKONVENSIONAL
 Yang dianggap benar adalah yang mendukung hak-hak dan nilainilai dasar kehidupan.
 upaya memaksimalkan kesejahteraan masyarakat, menghargai
kemauan golongan mayoritas, namun juga menjaga hak-hak
minoritas.
 Penalar moral melakukan kritik norma atau peraturan sosial dan
dan mengusahakan perubahan.
 Bersifat utilitarianism rational, bahwa tugas dan kewajibannya
adalah tercapainya kebahagiaan mayoritas manusia.
 Penalar nampak dalam sikapnya yang radikal dan kaku.
PRINSIP ETIKA UNIVERSAL (UNIVERSAL ETHICAL PRINCIPLES)
MOTIVASI
MORAL
TAHAP
TINGKAT
PASCAKONVENSIONAL
 ORANG SUDAH MENDASARKAN PILIHAN-PILIHAN MORAL PADA
SUARA HATI NURANINYA SENDIRI.
 MORALITAS INDIVIDU SUDAH FROM WITHIN, TIDAK LAGI FROM
OUTSIDE.
 HAK, BAIK-BURUK, DITENTUKAN OLEH KEPUTUSAN SUARA
BATIN, SESUAI DENGAN PRINSIP-PRINSIP ETIS YANG DIPILIH
SENDIRI.
 MAMPU MELAKUKAN TINGKAH LAKU TINGKAH LAKU MORAL
YANG DIKEMUDIKAN OLEH TANGGUNG JAWAB BATIN SENDIRI.
PADA INTINYA PRINSIP-PRINSIP UNIVERSAL KEADILAN,
RESIPROSITAS, PERSAMAAN HAK ASASI MANUSIA, DAN RASA
HORMAT SESEORANG AKAN HAK-HAK PRIBADI TELAH
TERINTERNALISASI DENGAN BAIK.
 PERTANYAAN MAHASISWA:
 MOTIVASI IKUT ORGANISASI, “IKUT-IKUTAN”
Terima kasih
 DUA AREA MOTIVASI “BERPRESTASI”, BAGAIMANA?
 MOTIVASI BERORGANISASI, UNTUK “MERUBAH” ORGANISASI,
APAKAH MASUK ZONA PERKEMBANGAN MOTIVASI?