Nama : Amelia Nitami NIM : 2008204 Instansi : Universitas Pendidikan Indonesia Kelas :1 KUIS PERTEMUAN KE 11 1. Jelaskan deskripsi dari rujak mie yang anda pahami ? Jawab: Rujak Mie ini juga terlihat seperti olahan pempek. Makanan olahan rujak ini merupakan perpaduan kuliner etnis Tionghoa dan Melayu. Bahannya berupa mie telur basah, mie soun, irisan timu, ebi, tahu, dan pempek goreng. Bahan-bahan tersebut kemudian disiram dengan cuko khas Palembang. Makanan olahan rujak ini merupakan perpaduan kuliner etnis Tionghoa dan Melayu. Bahannya berupa mie telur basah, mie soun, irisan timu, ebi, tahu, dan pempek goreng. Bahan-bahan tersebut kemudian disiram dengan cuko khas Palembang. 2. Sebutkan bahan dan alat yang digunakan dalam membuat rujak mie? Jawab: Bahan-bahan 4 porsi 100 gr mie telur instant / mie kuning basah 100 gr sohun 4 buah tahu putih 50 gr tauge secukupnya kerupuk secukupnya mentimun secukupnya ebi (dihaluskan) secukupnya bawang goreng Bahan Pempek: 100 gr ikan tenggiri (dihaluskan) 100 gr tepung tapioka 100 ml air 1 sdt garam 1 sdt gula secukupnya penyedap rasa Bahan Saus Cuko: 200 gr gula merah 30 gr bawang putih 30 gr cabai rawit 2 sdm gula 2 sdm cuka makan 1 sdt garam 500 ml air 3. Jelaskan Ciri khas dari rujak mie dari palembang ? Jawab: Ciri khas Rujak asal Palembang ini memakai kuah cuka dan gula merah. Isiannya lengkap mulai dari mie kuning, suun, dan tauge. Rujak mie dari Palembang menggunakan mie kuning basah dan suun sebagai bahan utamanya. Pelengkap lainnya berupa tahu, tauge yang sudah diseduh air panas dan mentimun. Kuahnya dibuat dari rebusan air, gula merah, cuka, dan bumbu halus yang terdiri dari cabai rawit merah, bawang putih, ebi, dan garam. Taburannya berupa bawang merah goreng dan kerupuk mie yang renyah gurih. 4. Jelaskan deskripsi mengenai laksa bogor? Jawab: Bogor merupakan salah satu kota yang terdapat di Provinsi Jawa Barat. Sebagaimana kota-kota lainnya di Indonesia, Bogor juga memiliki makanan khasnya tersendiri, salah satunya yaitu Laksa Bogor. Laksa Bogor sedikit berbeda dengan laksa yang ada di daerah Kepulauan Riau yang mana berasal dari sagu, sedangkan Laksa Bogor merupakan campuran dari berbagai bahan dan tidak menggunakan sagu. Laksa sebenarnya merupakan kuliner khas perpaduan budaya Melayu dan Tionghoa. Laksa Bogor kuah kentalnya berasal dari potongan oncom, dengan campuran ketupat, bihun, tauge panjang, suwiran daging ayam, udang, dan telur rebus. Biasanya dimakan dengan sambal cuka. Laksa Bogor terdiri dari bahan-bahan utama yaitu ketupat, toge, potongan oncom, daun kemangi serta bihun. Semua bahan tersebut ditaruh di dalam mangkuk, yang kemudia disiram dengan kuah santan yang kental dan juga berbumbu. Sehingga jadilah Laksa Bogor makanan berkuah santan yang berwarna kuning. Laksa adalah mie dengan kuah gurih dan pedas, warisan budaya kuliner peranakan, yang merupakan campuran dari unsur Tionghoa serta Melayu. Banyak ditemui di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Ada tiga teori tentang asal usul kata “laksa” yaitu: (1) lakhshah dari bahasa Hindi yang merujuk pada jenis sohun atau soun, (2) sha la (辣 沙 diucapkan latsa) dari bahasa Kanton, Tionghoa, yang artinya “pasir gurih” karena udang air tawar memberikan tekstur seperti berpasir dalam sausnya, dan (3) laksha dari bahasa Sansekerta yang artinya “banyak”. Pendapat lain mengatakan “laksa” berasal dari bahasa Hokkien, Tionghoa, yang artinya “kotor” karena penampilan kuah laksa memang tidak bening. Kata laksha dari bahasa Sansekerta menjadi menarik karena ditemukan dalam sebuah prasasti abad ke-14 yang ditemukan di Bluluk (Biluluk), daerah sekitar Lamongan sekarang. Pigeaud membahasnya dalam Java in the Fourteenth Century dan menyebutkan bahwa lakşa merupakan makanan olahan semacam sup yang dihidangkan bersama nasi. Artinya makanan berbahan dasar bihun memang sudah lama dikenal di Jawa. Kata laksa sendiri mengandung arti “sepuluh ribu” atau “seratus ribu”, dan penyebutan laksa kemungkinan karena banyaknya jumlah bihun dalam satu porsi. Ada dua tipe laksa yaitu laksa asam dan laksa kari. Laksa asam adalah laksa dengan kuah ikan yang asam dicampur dengan mie. Laksa kari adalah sup berkuah santan yang dicampur dengan mie atau bihun. Berbagai varian laksa kari menggunakan bahan utama tahu, potongan daging, ikan, udang, kerang, dan ayam. Istilah laksa kari banyak digunakan di Kualalumpur dan Singapura. Di Indonesia laksa kari sangat populer tetapi orang menyebutnya dengan “laksa” saja. Variasi laksa kari juga cukup banyak misalnya laksa Betawi, laksa Bogor, dan laksa Palembang. Semuanya menggunakan kuah santan, hanya saja ada perbedaan dalam penggunaan beberapa bumbu dan isi. 5. Berikan ciri khas dari laksa bogor yang anda pahami? Jawab: Beberapa ciri khas laksa bogor diantaranya dapat disajikan denga noncom merah. Oncom yang dijadikan campuran dalam laksa ini dibiarkan mentah alias tidak diolah. Saat penyajian, oncom dipotong kecil-kecil lalu diguyurkan kuah laksa yang panas. Selain itu, laksa bogor juga disajikan dengan bihun. 6. Jelaskan deskripsi mengenai nasi bakar yang anda pahami? Jawab: Nasi bakar adalah makanan yang cukup sederhana, tetapi selalu menarik untuk dicicipi. Tidak hanya kuat dengan kesan alaminya, menggunakan daun pisang sebagai pembungkus nasi, tetapi bau hangus daun pisang yang terbakar juga menebarkan aroma nikmat yang sangat menggugah selera. Nasi bakar merujuk pada nasi yang diberi beberapa bumbu dan lauk, kemudian dibungkus dengan daun pisang dan dikunci dengan lidi, yang lalu dibakar di atas api arang. Daun pisang yang dibakar pun menghasilkan aroma unik pada nasi. Nasi bakar termasuk Masakan Indonesia yang baru berkembang pada awal dekade 2000-an, dan kemungkinan merupakan turunan dari nasi timbel. Ada beberapa jenis lauk yang biasanya dihidangkan di nasi bakar, seperti ayam goreng, empal gepuk, teri, ikan peda, bandeng, ikan asin, kerang, jamur, tempe, tahu, telur asin, 7. Sebutkan Ciri khas dari Nasi bakar yang anda pahami? Jawab: Nasi bakar merupakan olahan nasi tradisional khas Sunda yang penyajiannya dibungkus menggunakan daun pisang kemudian dibakar di atas bara api. Ciri khas dari nasi bakar ini adalah aromanya yang sangat sedap karena menggunakan bumbu dan rempah khas yang meresap ke dalam nasi. 8. Jelaskan pepes ikan berasal dari daerah mana? Jawab: Pepes atau Pais merupakan suatu cara khas dari Jawa Barat (Tanah Sunda) untuk mengolah bahan makanan (biasanya untuk ikan) dengan bantuan daun pisang untuk membungkus ikan beserta bumbunya. 9. Sebutkan perbedaan antara bumbu dasar putih, kuning dan merah? Jawab: Bumbu Dasar Putih : terdiri dari paduan bawang merah, bawang putih, ketumbar dan kemiri yang dihaluskan. Bumbu ini dapat digunakan pada masakan gudeg, terik daging, sayur lodeh, bacem hingga opor. Bumbu Dasar Kuning : merupakan perpaduan antara bumbu putih yang dicampurkan dengan kunyit. Bumbu ini dapat dikembangkan menja di beragam masakan, seperti bumbu kari, acar kuning, ayam goreng, nasi kuning hingga soto dengan menambahkan berbagai jenis rempah seperti cengkeh, kapulaga, pala dan sebagainya. Bumbu Dasar Merah : terdiri dari cabai merah besar, cabai rawit, bawang merah dan bawang putih. Bumbu ini cenderung pedas dan biasa digunakan pada masakan sambal goreng, rendang, kering tempe, pepes, sambal bajak, aneka gulai hingga aneka balado. 10. Sebutkan ciri khas dari pepes ikan yang anda pahami ? Jawab: Seperti pepes pada umumnya, keunikan dari pepes ikan adalah aroma yang sangat nikmat karena disajikan dalam bungkusan. Sesuai Namanya, bahan utama yang dijadikan pepes adalah ikan, yang tentu menjadi ciri khas tersendiri dari Jawa Barat.