KINERJA PT UNILEVER TBK. GUNA MEMENUHI KEBUTUHAN KONSUMEN A. Pendahuluan Perusahaan Unilever bergerak dalam bidang manufaktur, pemasaran dan distribusi barang konsumsi. Produk Unilever tentunya sangat familiar dengan barang-barang yang kita butuhkan setiap hari termasuk sabun, deterjen, margarin, makanan berbasis susu, es krim, produk kosmetik, minuman berbasis teh dan jus buah. Unilever sebuah perusahaan global mendefinisikan perusahaannya sebagai yang memiliki tujuan mulia untuk membantu menangani isu-isu global, diantaranya Unilever memasyarakatkan gaya hidup berkelanjutan, atau yang ramah lingkungan dan memberikan manfaat sosial. Misi ini memang erat kaitannya dengan keyakinan pendiri Unilever, yakni William Lever bahwa bisnis akan makmur hanya jika beroperasi secara etis dan bertanggung jawab dengan filosofi “Doing Well by Doing Good”. Untuk menjalankan bisnisnya tersebut Unilever sangat memperhatikan aspek pengembangan sumber daya manusia. Unilever menyadari pusat dari seluruh aktivitas perseroan ada pada SDM yang dia miliki, dengan memberikan prioritas pada SDM untuk dalam pengembangan profesionalisme, keseimbangan kehidupan, dan kemampuan mereka untuk berkontribusi pada perusahaan dimana terdapat lebih dari 6000 karyawan tersebar di Indonesia. B. Analisa dibutuhkan tim Efektif dan Kerjasama Tim di Unilever Tidak bisa dipungkiri keberadaan Tim memang sangat penting untuk membangun bisnis perusahaan, bahkan maju tidaknya sebuah perusahaan sangat dipengaruhi 1 oleh kerja tim yang ada didalamnya. Semakin solid tim yang ada di dalam, maka semakin besar pula peluang perusahaan tersebut untuk mencapai kesuksesan. Adapun hal ini dapat dikaitkan dengan Model GRPI, dimana tim yang efektif harus memiliki Tujuan yang sama dan rasa memiliki terhadap tujuan sehingga berjalan sesuai arah yang ditentukan. Kemudian pembagian peran (roles) yang tepat membentuk struktur tim yang sesuai, memiliki ekspektasi yang sama dan ada aturan main (ground rules) yang disepakati dan dijalankan oleh semua anggota tim. Kemudian yang terakhir adalah interpersonal relationship adalah hubungan baik antar anggota tim. Maka dengan model GRPI tersebut tim efektif akan terbentuk sehingga menghadilkan tim yang solid. Selain itu, Tim yang solid itu terjadi jika anggota didalamnya bisa bekerja sama. Untuk menciptakan tim yang solid maka dibutuhkan anggota-anggota tim yang memiliki kapasitas yang mumpuni. Untuk mewujudkan tim yang mumpuni Unilever salah satunya mengikutserakan karyawan mengikuti pelatihan dalam rangka menunjang program Total Quality Management (TPM) dan Penerapan program Internasional Standart Organization (ISO), hasilnya karyawan menerapkanya dalam pekerjaannya. Contoh penerapan tim efektif dan Kerjasama tim di Unilever Pada tahun 2009, diangkat CEO baru Unilever bernama Polman yang mempunyai tujuan untuk menggandakan ukuran Bisnis Unilever dengan mengharapkan 80 Euro Billion yang 80% pertumbuhan pendapatan berasal dari pasar berkembang. Hal ini dia wujudkan dengan menciptakan Visi baru yakni “Compas Vision”, untuk menggandakan ukuran bisnis Unilever sekaligus mengurangi jejak lingkungannya dan meningkatkan dampak sosial positifnya sehingga Unilever Tahun 2010 meluncurkan Unilever Sustainable Living Plan (USLP) dengan tujuan: a. Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan masyarakat, b. Mengurangi Dampak Lingkungan, c. serta meningkatkan Penghidupan masyarakat. Unilever dengan strategi baru ini percaya bahwa bisnis yang bertanggung jawab adalah cara berisnis yang paling baik. Padahal rata-rata orang di dalam perusahaan Unilever dan investor itu, berpikir pada revenue maupun deviden sebagai strategi utama. Maka strategi USLP ini, masih dipertanyakan waktu itu. 2 Kemudian yang dilakukan Unilever dengan visi dan strategi baru tersebut adalah dengan membentuk tim efektifnya untuk mendorong terlaksananaya visi baru tersebut dengan membentuk Unilever Leadhership Executive (ULE) yang terdiri dari 12 orang yang ahli deep operating and marketing, dimana tugas ULE yang menggabungkan Marketing Officer (CMO) dengan tanggung jawab untuk kepemimpinan Komunikasi dan Sutainability bertanggung jawab terhadap keberhasilan tujuan USLP untuk menggandakan pendapatan dan tujuan lingkungan dan sosial. Selanjutnya, Polman dan ULE mendorong tercapainya tujuan USLP ini dengan menyamakan visi pada internal perusahaannya dan ekternal dengan meeting internal, pelatihan maupun konferensi dengan media, NGOs, dan sebagainya. Pada tahun 2015, hasil kinerja ULE ini berhasil mencapai tujuannya dimana dapat mewujudkan "Sustainable Living Brands" yang dapat mengintegrasikan keberlangsungan lingkungan sosialnya ke dalam strategi bisnisnya untuk mendorong pertumbuhan, mengurangi biaya, dan meningkatkan ketahanan bisnis hingga sebagian brand bertumbuh dua kali lipat. C. Lesson Learned Kesuksesan organisasi dalam mencapai tujuan adalah dengan dibangunnya tim efektif yang bekerja sama agar menjadi tim solid. Dalam mewujudkan tim yang bisa bekerja sama maka masing-masing anggota seharusnya memiliki kompetensi dan pandangan yang sama yang dibutuhkan untuk mendukung mewujudkan tujuan Organisasi yakni dengan mendorong peningkatan kapasitas untuk pengembangan SDM. Dengan kata lain, pengembangan SDM merupakan keharusan bagi Organisasi. 3