KELOMPOK 9 BISNIS PENGANTAR KELAS B 1. ARDELIA DAVINA ELFARETTA (F0321049) 2. ARDIKA SAKTI RAMADHANA (F0321051) 3. DIMAS FAUZI ANAS (F0321080) RESUME ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Karyawan perusahaan harus mempraktikkan etika bisnis saat menjalankan bisnis. Setiap perusahaan memiliki tanggung jawab sosial, yang merupakan pengakuan perusahaan tentang bagaimana keputusan bisnisnya dapat memengaruhi masyarakat. Tanggung jawab sosial berupa tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan, karyawan, pemegang saham, dan krediturnya. 1. Tanggung Jawab kepada Pelanggan a. Praktik produksi yang bertanggung jawab Produk harus diproduksi dengan cara yang menjamin keamanan pelanggan. Lalu produk harus disertai label peringatan yang tepat. b. Praktik penjualan yang bertanggung jawab Promosi harus dilakukan tanpa adanya penipuan atau value produk dipromosikan sesuai dengan produk yang dijual. c. Bagaimana perusahaan memastikan tanggung jawab terhadap pelanggan? - Tetapkan kode tanggung jawab - Pantau Keluhan pelanggan - Dapatkan dan manfaatkan feedback yang diberikan pelanggan d. Peran konsumerisme dan pemerintah Konsumerisme adalah permintaan kolektif oleh konsumen bahwa bisnis memenuhi kebutuhan mereka. Sedangkan pemerintah berupaya memastikan bahwa perusahaan memenuhi tanggung jawab mereka kepada pelanggan melalui berbagai undang-undang tentang keamanan produk, periklanan, dan persaingan industri. 2. Tanggung Jawab kepada Karyawan a. Keselamatan karyawan Perusahaan harus menciptakan lingkungan kerja yang aman yang mencegah adanya kecelakaan sehingga dapat meningkatkan moral karyawan mereka. b. Perlakuan yang layak oleh karyawan lain Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa karyawan diperlakukan dengan baik oleh karyawan lain. Termasuk tidak boleh ada karyawan yang dilecehkan secara seksual, dan karyawan yang dibedakan karena rasa tau fisiknya. c. Kesempatan yang sama Karyawan yang melamar posisi di sebuah perusahaan tidak boleh mengalamidiskriminasi karena asal negara, ras, jenis kelamin, atau agama mereka. d. Bagaimana perusahaan memastikan tanggung jawab terhadap karyawan? - Kode tanggung jawab - Kebijakan pengaduan 3. Tanggung Jawab kepada Pemegang Saham Pemegang saham atau bisa juga disebut investor harus bisa diberikan perlakuan yang layak oleh perusahaan. Perusahaan harus bisa memberikan data-data yang valid kepada para pemegang saham. Selain itu, ada banyak kasus perusahaan yang mengeluarkan estimasi berlebihan atas pendapatan mereka. Akhirnya dibentuklah undang-undang pada 2002 yang dimaksudkan untuk mendorong perusahaan publik untuk berperilaku lebih bertanggung jawab terhadap pemegang saham mereka. a. Bagaimana perusahaan memastikan tanggung jawab? Tanggung jawab yang dilakukan perusahaan yaitu memastikan semua kepentingan yang dilakukan karyawan adalah untuk perusahaan. b. Isi undang-undang 1) Undang-undang berusaha untuk memastikan bahwa perusahaan publik mengklarifikasi informasi yang mereka berikan kepada pemegang saham. 2) Perusahaan diharuskan untuk menetapkan metode untuk memastikan bahwa mereka dapat mendeteksi kesalahan dalam sistem pelaporan keuangan mereka. 3) Eksekutif puncak dan anggota dewan lebih bertanggung jawab atas kesalahan dalam pelaporan keuangan. c. Bagaimana pemegang saham bertanggung jawab? berusaha untuk memastikan bahwa manajer perusahaan membuat keputusan yang terbaik untuk semua pemegang saham. 4. Tanggung Jawab kepada Kreditur Perusahaan bertanggung jawab untuk memenuhi kewajiban keuangan mereka kepada kreditur mereka. Perusahaan harus berterus terang kepada kreditur menganai keuangan mereka, tidak boleh sampai melebih-lebihkan keuangan dengan alasan apapun. Karena terbukti ada kasus melanggar tanggung jawab kepada kreditur dengan memberikan informasi keuangan yang menyesatkan yang melebih-lebihkan kondisi keuangan mereka. Sehingga jika sudah diketahui oleh kreditur terputuslah kerja mereka dan walaupun tidak terungkap ini tetap tidak bertanggung jawab. 5. Tanggung Jawab terhadap Lingkungan Beberapa perusahaan memiliki proses produksi yang bisa menimbulkan bahaya bagi lingkungan jika limbahnya tidak dikelola dengan baik. Berikut bahaya yang bisa timbul: a) Polusi Udara Polusi udara dapat timbul dari penggunaan, bahan bakar, atau bisa juga dari pembakaran suatu zat. Tergantung dari penyebab polusi udara, polusi udara ini bisa sangat membahayakan lingkungan. b) Polusi Tanah Polusi tanah dapat menghilangkan kesuburan tanah, bahkan bisa membuat tanah menjadi berbahaya. Bentuk pencemaran berupa limbah padat yang sulit terurai. c) Konflik Dengan Tanggung Jawab Lingkungan Untuk bisa mengolah limbah dengan baik perusahaan terkadang membutuhkan biaya lebih, terkadang biaya lebih ini dianggap perusahaan bisa menghambat keuntungan sehingga terkadang ada kasus perusahaana yang tidak mengelola limbahnya terlebih dahulu. 6. Tanggung Jawab kepada Komunitas Perusahaan akan berusaha berhubungan baik dengan komunitas, yaitu dengan menjaga agar perusahaan dipandang positif oleh komunitas. Contohnya Perusahaan menyumbangkan dana ke luar negeri, misalnya ketika bencana tsunami yang melanda Indonesia pada tahun 2004 banyak perusahaan AS seperti FedEx, Coca-cola, Dow Chemical, Microsoft, dan ExxonMobil yang membantu Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya yang terkena dampaknya. Konflik dengan memaksimalkan tanggung jawab sosial. Yaitu berbuat amal seringkali bertentangan dengan memaksimalkan nilai perusahaan. Oleh karena itu, memaksimalkan tanggung jawab kepada masyarakat dapat mengurangi kemampuan perusahaan untuk menyediakan harga murah kepada pelanggan. 7. Tanggung Jawab Bisnis a. Tanggung jawab bisnis di lingkungan internasional Perusahaan harus memahami adanya perbedaan budaya, sehingga harus menyesuaikan dengan keadaan budaya secara internasional. b. Biaya memenuhi tanggung jawab sosial Perusahaan harus siap mengeluarkan biaya untuk memastikan produknya tidak merusak lingkungan. memastikan karyawan diperlakukan dengan baik, dan memastikan bahwa produk aman dan memuaskan kepada pelanggan. c. Biaya pengaduan Perusahaan mempersiapkan biaya untuk mengatasi adanya keluhan dari pelanggan, atau karyawan yang merasa dirugikan.