Uploaded by iswi centerdata

BERITA ACARA AL-Desain Produk-ASRIDE-ISWI (1)

advertisement
BERITA ACARA ASESMEN LAPANGAN
AKREDITASI PROGRAM STUDI - PROGRAM DIPLOMA TIGA
Nama Perguruan Tinggi:
Nama Unit Pengelola:
Nama Program Studi:
Kode Panel:
Tanggal Penilaian:
NO.
ELEMEN
1
A. Kondisi Eksternal
Konsistensi dengan hasil
analisis SWOT dan/atau
analisis lain serta rencana
pengembangan ke depan.
2
B. Profil Unit Pengelola
Program Studi
Keserbacakupan informasi
dalam profil dan konsistensi
antara profil dengan data dan
informasi yang disampaikan
pada masing-masing kriteria,
serta menunjukkan iklim yang
kondusif untuk
pengembangan dan reputasi
sebagai rujukan di bidang
keilmuannya.
Berita Acara AL
Akademi Seni Rupa Dan Desain ISWI Jakarta
Akademi Seni Rupa Dan Desain ISWI Jakarta
Desain Produk
0
22-23 September 2021
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR
BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI
DARI LED DAN LKPS
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN
HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN
REKOMENDASI
PEMBINAAN
UPPS mampu mengidentifkasi Kondisi
Berdasarkan verifikasi dari asesmen lapanagn dikonfirmasi
lingkungan eksternal maupun internal,
dan dijelaskan oleh pengelola ASRIDE ISWI yang menunjukan
dimana Indonesia akan menjadi Kiblat
UPPS telah mampu mengidentifkasi Kondisi lingkungan
Mode Busana Muslim Dunia di Tahun 2020 eksternal maupun internal, dimana Indonesia akan menjadi
dan Menjadi Pusat Mode Dunia pada tahun Kiblat Mode Busana Muslim Dunia di Tahun 2020 dan Menjadi
2025 perlu mendapat dukungan dari
Pusat Mode Dunia pada tahun 2025 perlu mendapat dukungan
berbagai sektor mulai dari hulu hingga ke
dari berbagai sektor mulai dari hulu hingga ke hilir produknya.
hilir produknya. Ini merupakan sebuah
Ini merupakan sebuah tantangan sekaligus peluang bagidunia
tantangan sekaligus peluang bagidunia
pendidikan untuk mengembangkan program-programnya
pendidikan untuk mengembangkan program- dalam menciptakan SDM-SDM professional di bidang mode,
programnya dalam menciptakan SDM-SDM handal dalam proses produksi, kreatif dan inovatif dalam
professional di bidang mode, handal dalam menciptakan dan memasarkan produk fashion Indonesia. dan
proses produksi, kreatif dan inovatif dalam
industri yang relevan secara komprehensif, dimana Program
menciptakan dan memasarkan produk
Studi Desain Produk ISWI telah ada sejak 1981, dan telah
fashion Indonesia. dan industri yang relevan menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi untuk program D3.
secara komprehensif, dimana Program Studi Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI” yang disingkat ASRIDE
Desain Produk ISWI telah ada sejak 1981,
“ISWI” didirikan tanggal 1 Agustus 1981 berdasarkan surat
dan telah menjalankan Tridharma Perguruan Keputusan Yayasan Pendidikan Wanita Indonesia “ISWI”
Tinggi untuk program D3. Akademi Seni
(YPWI “ISWI”) Nomor: 01/SK/LPWI/LPM/VII/81 adalah suatu
Rupa dan Desain “ISWI” yang disingkat
lembaga pendidikan tinggi di bidang seni rupa dan desain .
ASRIDE “ISWI” didirikan tanggal 1 Agustus UPPS ISWI telah menggunakan hasil identifikasi dan posisi
1981 berdasarkan surat Keputusan Yayasan yang ditetapkan untuk melakukan analisis (SWOT/metoda
Pendidikan Wanita Indonesia “ISWI” (YPWI analisis lain yang relevan) untuk pengembangan program studi
“ISWI”) Nomor: 01/SK/LPWI/LPM/VII/81
desain produk. Analisis SWOT seluruh komponen dalam
adalah suatu lembaga pendidikan tinggi di
mewujudkan Good Governance untuk pengelolaan
bidang seni rupa dan desain dimana
manajemen perguruan tinggi yang terimplementasikan pada
penekanannya pada bidang fashion dan
kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi yang sesuai dengan visi
tekstil.telah
Ps. Desain
Produk ISWI pada
dan misi.Tujuan
adanya
SWOT
inimenunjukan
untuk melihat kekuatan,
UPPS
dapat menunjukan
Dalam
paparannya
UPPS
dapat
keserbacakupan informasi yang jelas dan
konsisten dengan data dan informasi yang
disampaikan pada masing-masing kriteria.
Sistem tata pamong yang diselenggarakan
di Program Studi Desain , Akademi Seni Rupa
dan Desain “ISWI” ditetapkan melalui
mekanisme yang lazim berlaku pada
organisasi penyelenggara pendidikan tinggi
di Indonesia. Dalam struktur organisasinya,
Program Studi Desain , Akademi Seni Rupa
dan Desain “ISWI” dipimpin oleh seorang
Direktur. Direktur dipilih oleh Dewan Dosen
yang ada di lingkunganAkademi Seni Rupa
dan Desain “ISWI” dalam rapat
senatAkademi yang dilakukan secara
langsung dan terbuka. Direkturterpilih
selanjutnya ditetapkan oleh Ketua YPWI
“ISWI” melalui suatu surat keputusan.
Struktur organisasi dan nama pemangku
jabatan yang berlaku di Akademi Seni Rupa
dan Desain “ISWI” dapat dilihat pada bagan
struktur organisasi.UPPS dalam hal ini
Akademi seni rupa dan Desain ISWI dapat
menunjukkan keserbacakupan informasi
yang jelas dan konsisten dengan data dan
informasi yang disampaikan pada masingmasing kriteria. Sebagai jawaban dari
keserbacakupan informasi yang jelas dan konsisten dengan
data dan informasi yang disampaikan pada masing-masing
kriteria. Sistem tata pamong yang diselenggarakan di Program
Studi Desain , Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI”
ditetapkan melalui mekanisme yang lazim berlaku pada
organisasi penyelenggara pendidikan tinggi di Indonesia.
Dalam struktur organisasinya, Program Studi Desain , Akademi
Seni Rupa dan Desain “ISWI” dipimpin oleh seorang Direktur.
Direktur dipilih oleh Dewan Dosen yang ada di
lingkunganAkademi Seni Rupa dan Desain “ISWI” dalam rapat
senatAkademi yang dilakukan secara langsung dan terbuka.
Direkturterpilih selanjutnya ditetapkan oleh Ketua YPWI
“ISWI” melalui suatu surat keputusan. Struktur organisasi dan
nama pemangku jabatan yang berlaku di Akademi Seni Rupa
dan Desain “ISWI” dapat dilihat pada bagan struktur
organisasi.UPPS dalam hal ini Akademi seni rupa dan Desain
ISWI dapat menunjukkan keserbacakupan informasi yang
jelas dan konsisten dengan data dan informasi yang
disampaikan pada masing-masing kriteria. Sebagai jawaban
dari tuntutan yang ada dan sekaligus menjadi tantangan bagi
program studi Desain Produk untuk menghasilkan para lulusan
yang berdaya saing tinggi serta mempunyai kompetensi yang
unggul dibidang Desain Mode. Akademi Seni Rupa dan Desain
“ISWI” yang disingkat ASRIDE “ISWI” didirikan tanggal 1
Agustus 1981 berdasarkan surat Keputusan Yayasan
Pendidikan Wanita Indonesia “ISWI” (YPWI “ISWI”) Nomor:
01/SK/LPWI/LPM/VII/81 adalah suatu lembaga pendidikan
Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga
1/22
NO.
ELEMEN
3
C. Kriteria
C.1. Visi, Misi, Tujuan dan
Strategi
C.1.4. Indikator Kinerja Utama
Kesesuaian Visi, Misi, Tujuan
dan Strategi (VMTS) Unit
Pengelola Program Studi
(UPPS) terhadap VMTS
Perguruan Tinggi (PT) dan visi
keilmuan Program Studi (PS)
yang dikelolanya.
4
Mekanisme dan keterlibatan
pemangku kepentingan dalam
penyusunan VMTS UPPS.
Berita Acara AL
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR
BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI
DARI LED DAN LKPS
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN
HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN
UPPS telah memiliki visi yang
mencerminkan visi perguruan tinggi dan
memayungi visi keilmuan terkait keunikan
program studi serta didukung data
konsistensi implementasinya. pendidikan
tinggi mode yang pertama di Indonesia
dengan izin operasional (SK Nomor
09/KOP/III/s.v/1985), berdomisili di Kebon
Kacang Jakarta Pusat. Kemudian pada tahun
1995 dipindah ke Perumahan taman Modern
jalan Dahlia Blok E/6 Jakarta Timur, yang
letaknya jauh dari pusat kota/ Pusat mode.
ASRIDE “ISWI” menyiapkan mahasiswa
untuk karir profesional di bidang mode dan
industri terkait. Mahasiswa dibimbing untuk
mengembangkan bakat dan kreatifitas
dengan mengikutsertakan pemahaman
profesionalnyaagar memperoleh
kesempatan untuk berkarya secara mandiri
dan bertanggung jawab. Keterserapan
lulusan di dunia usaha dan dunia industri
mencapai lebih dari 90. Adapun visinya
mampu mencetak entrepreneur mode kelas
dunia dengan penekanan pada kreatifitas
dan inovasi. ISWI Sebagai lembaga
pendidikan tinggi, mampu mengembangkan
diri menjadi wadah pembelajaran
mahasiswa
dan masyarakat,
wadah “ISWI”
Visi, misi, tujuan
dan sasaran ASRIDE
Terdapat kesesuaian VMT dan Strategi UPPS yang
mencerminkan visi perguruan tinggi dan memayungi visi
keilmuan terkait keunikan program studi serta didukung data
konsistensi implementasinya. pendidikan tinggi mode yang
pertama di Indonesia dengan izin operasional (SK Nomor
09/KOP/III/s.v/1985), berdomisili di Kebon Kacang Jakarta
Pusat. Kemudian pada tahun 1995 dipindah ke Perumahan
taman Modern jalan Dahlia Blok E/6 Jakarta Timur, yang
letaknya jauh dari pusat kota/ Pusat mode. ASRIDE “ISWI”
menyiapkan mahasiswa untuk karir profesional di bidang
mode dan industri terkait. Mahasiswa dibimbing untuk
mengembangkan bakat dan kreatifitas dengan
mengikutsertakan pemahaman profesionalnyaagar
memperoleh kesempatan untuk berkarya secara mandiri dan
bertanggung jawab. Keterserapan lulusan di dunia usaha dan
dunia industri mencapai lebih dari 90. Adapun visinya mampu
mencetak entrepreneur mode kelas dunia dengan penekanan
pada kreatifitas dan inovasi.
Upaya untuk menjalankan fungsi dan peran tersebut dapat
dilakukan.
Adapun misi, tujuan, dan strategi UPPS telah searah dan
bersinerji dengan misi, tujuan, dan strategi untuk mendukung
pengembangan program studi Pencapaian visi dan
keterlaksanaan misi tersebut diharapkan dapat
mewujudkan tujuan PS Desain sebagai berikut:
1) Melestarikan dan mengangkat potensi daerah di seluruh
indonesia menjadi
produk
mode
internasional.
Visi, misi,
tujuan
dan sasaran ASRIDE “ISWI” disusun dan
disusun dan diperbaharui dengan
memperhatikan visi, misi, tujuan dan sasaran
lembaga yang menaungi Akademi yaitu
Yayasan Pendidikan Wanita Indonesia
(YPWI) “ISWI”. Acuan yang digunakan
adalah Statuta ASRIDE “ISWI” yang disusun
bersamaantara Akademi dan Yayasan dan
mempertimbangkankebutuhan
pasar/stakeholder. Ada mekanisme dalam
penyusunan dan penetapan visi, misi, tujuan
dan strategi yang terdokumentasi serta ada
keterlibatan pemangku kepentingan internal
(dosen, mahasiswa dan tenaga
kependidikan) dan pemangku kepentingan
eksternal (lulusan dan pengguna lulusan).
diperbaharui dengan memperhatikan visi, misi, tujuan dan
sasaran lembaga yang menaungi Akademi yaitu Yayasan
Pendidikan Wanita Indonesia (YPWI) “ISWI”. Acuan yang
digunakan adalah Statuta ASRIDE “ISWI” yang disusun
bersamaantara Akademi dan Yayasan dan
mempertimbangkankebutuhan pasar/stakeholder. Ada
mekanisme dalam penyusunan dan penetapan visi, misi,
tujuan dan strategi yang terdokumentasi serta ada
keterlibatan pemangku kepentingan internal (dosen,
mahasiswa dan tenaga kependidikan) dan pemangku
kepentingan eksternal (lulusan dan pengguna lulusan).
Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga
REKOMENDASI
PEMBINAAN
2/22
NO.
ELEMEN
5
Strategi pencapaian tujuan
disusun berdasarkan analisis
yang sistematis, serta pada
pelaksanaannya dilakukan
pemantauan dan evaluasi yang
ditindaklanjuti.
6
C.2. Tata Pamong, Tata Kelola
dan Kerjasama
C.2.4. Indikator Kinerja Utama
C.2.4.a) Sistem Tata Pamong
A. Kelengkapan struktur
organisasi dan keefektifan
penyelenggaraan organisasi.
B. Perwujudan good
governance dan pemenuhan
lima pilar sistem tata pamong,
yang mencakup: 1) Kredibel, 2)
Transparan, 3) Akuntabel, 4)
Bertanggung jawab, 5) Adil.
Berita Acara AL
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR
BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI
DARI LED DAN LKPS
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN
HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN
Strategi Pencapaian Visi, Misi, dan Tujuan
telah ditetapkan, dikembangkan strategistrategi sebagai berikut: Penguatan mutu
dan kinerja pada bidang akademik yang
menitikberatkan pada pembentukan mental
entrepreneur, handal dalam pemasaran,
kreatif dan produktif. Pemanfaatan sarana
dan prasarana yang telah dimiliki agar lebih
efektif dan efisien,
Penguatan mutu dan kinerja pada bidang
akademik yang menitikberatkan pada
pembentukan mental enterpreneur, handal
dalam pemasaran, kreatif dan produktif.
Memperkuat kapasitas manajemen untuk
mendukung ketercapaian kinerja akademik
dengan menerapkan prinsip good university
governance. Hasil Evaluasi Ketercapaian
VMTS dan Tindak Lanjut
Sampai akhir tahun ke 4 rencana strategis
ASRIDE “ISWI” 2016-2020, program
pengembangan yang ditetapkan belum
semua tercapai sesuai jadwal dan target
kerja yang telah ditetapkan.
Dari keempat program pengembangan yang
telah ditetapkan yaitu (1) Pemanfaatan
sarana dan prasarana yang telah dimiliki
agar lebih efektif dan efisien, (2) Penguatan
mutu
dan kinerja
pada bidang
akademik
A). Sistem
tata pamong
disusun
berdasarkan
Strategi Pencapaian Visi, Misi, dan Tujuan telah ditetapkan,
dikembangkan strategi-strategi sebagai berikut: Penguatan
mutu dan kinerja pada bidang akademik yang
menitikberatkan pada pembentukan mental entrepreneur,
handal dalam pemasaran, kreatif dan produktif. Pemanfaatan
sarana dan prasarana yang telah dimiliki agar lebih efektif dan
efisien,
Penguatan mutu dan kinerja pada bidang akademik yang
menitikberatkan pada pembentukan mental enterpreneur,
handal dalam pemasaran, kreatif dan produktif. Memperkuat
kapasitas manajemen untuk mendukung ketercapaian kinerja
akademik dengan menerapkan prinsip good university
governance. Hasil Evaluasi Ketercapaian VMTS dan Tindak
Lanjut
Sampai akhir tahun ke 4 rencana strategis ASRIDE “ISWI”
2016-2020, program pengembangan yang ditetapkan belum
semua tercapai sesuai jadwal dan target kerja yang telah
ditetapkan.
Dari keempat program pengembangan yang telah ditetapkan
yaitu (1) Pemanfaatan sarana dan prasarana yang telah
dimiliki agar lebih efektif dan efisien, (2) Penguatan mutu dan
kinerja pada bidang akademik yang menitiberatkan pada
pembentukan mental enterpreneur, handal dalam pemasaran,
kreatif dan produktif, (3) Memperkuat kapasitas manajemen
untuk mendukung ketercapaian kinerja akademik dengan
menerapkan prinsip good university governance, (4)
Melanjutkan dan merealisasikan berbagai kerjasama dan
kemitraan,
sehingga
memperkuat
citra Program
Studi,yang
sudah
A). Sistem tata
pamong
disusun berdasarkan
statuta
statuta yang berlaku. Statuta disusun oleh
yayasan bersama direktur Akademi Seni
Rupa dan Desain “ISWI”. Adapun struktur
organisasi di ASRIDE ISWI relatif sederhana
dan efektif yaitu terdiri dari Direktur dibantu
oleh Pembantu Direktur (PUDIR) I
(akademik), PUDIR II (Keuangan) dan PUDIR
III (Kemahasiswaan). Masing-masing PUDIR
dibantu oleh Kepala bidang serta dosen
tetap. Direktur juga dibantu oleh Ketua
SIstem Penjaminan Mutu dan bagian Sistem
Informasi Teknologi (IT). Sistem tata
pamong berjalan secara efektif melalui
mekanisme yang disepakati bersama, serta
dapat memelihara dan mengakomodasi
semua unsur, fungsi, dan peran dalam
program studi. Tata pamong didukung
dengan budaya organisasi yang dicerminkan
dengan ada dan tegaknya aturan, tatacara
pemilihan pimpinan, etika dosen, etika
mahasiswa, etika tenaga kependidikan,
sistem penghargaan dan sanksi serta
pedoman dan prosedur pelayanan
(administrasi, perpustakaan, laboratorium,
dan studio). Sistem tata pamong (input,
proses, output dan outcome serta lingkungan
eksternalyang menjamin terlaksananya tata
berlaku. Statuta disusun oleh yayasan bersama direktur
Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI”. Adapun struktur
organisasi di ASRIDE ISWI relatif sederhana dan efektif yaitu
terdiri dari Direktur dibantu oleh Pembantu Direktur (PUDIR) I
(akademik), PUDIR II (Keuangan) dan PUDIR III
(Kemahasiswaan). Masing-masing PUDIR dibantu oleh Kepala
bidang serta dosen tetap. Direktur juga dibantu oleh Ketua
SIstem Penjaminan Mutu dan bagian Sistem Informasi
Teknologi (IT). Sistem tata pamong berjalan secara efektif
melalui mekanisme yang disepakati bersama, serta dapat
memelihara dan mengakomodasi semua unsur, fungsi, dan
peran dalam program studi. Tata pamong didukung dengan
budaya organisasi yang dicerminkan dengan ada dan
tegaknya aturan, tatacara pemilihan pimpinan, etika dosen,
etika mahasiswa, etika tenaga kependidikan, sistem
penghargaan dan sanksi serta pedoman dan prosedur
pelayanan (administrasi, perpustakaan, laboratorium, dan
studio). Sistem tata pamong (input, proses, output dan
outcome serta lingkungan eksternalyang menjamin
terlaksananya tata pamong yang baik) harus diformulasikan,
disosialisasikan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan
peraturan dan prosedur yang jelas.UPPS telah memiliki
dokumen formal terkait struktur organisasi dan tata kerja
yang dilengkapi tugas dan fungsinya. Sistem tata pamong
yang diselenggarakan di Program Studi Desain , Akademi Seni
Rupa dan Desain “ISWI” ditetapkan melalui mekanisme yang
lazim berlaku pada organisasi penyelenggara pendidikan tinggi
Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga
REKOMENDASI
PEMBINAAN
3/22
NO.
ELEMEN
7
C.2.4.b) Kepemimpinan dan
Kemampuan Manajerial
A. Komitmen pimpinan UPPS.
B. Kapabilitas pimpinan UPPS,
mencakup aspek: 1)
perencanaan, 2)
pengorganisasian, 3)
penempatan personel, 4)
pelaksanaan, 5) pengendalian
dan pengawasan, dan 6)
pelaporan yang menjadi dasar
tindak lanjut.
8
C.2.4.c) Kerjasama
Mutu, manfaat, kepuasan dan
keberlanjutan kerjasama
pendidikan, penelitian dan
PkM yang relevan dengan
program studi. UPPS memiliki
bukti yang sahih terkait
kerjasama yang ada telah
memenuhi 3 aspek berikut: 1)
memberikan manfaat bagi
program studi dalam
pemenuhan proses
pembelajaran, penelitian, PkM.
2) memberikan peningkatan
kinerja tridharma dan fasilitas
pendukung program studi. 3)
memberikan kepuasan kepada
mitra industri dan mitra
kerjasama lainnya, serta
menjamin keberlanjutan
kerjasama dan hasilnya.
9
A. Kerjasama pendidikan,
penelitian, dan PkM yang
relevan dengan program studi
dan dikelola oleh UPPS dalam
3 tahun terakhir.
B. Kerjasama tingkat
internasional, nasional,
wilayah/lokal yang relevan
dengan program studi dan
dikelola oleh UPPS dalam 3
tahun terakhir.
Tabel 1 LKPS
Berita Acara AL
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR
BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI
DARI LED DAN LKPS
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN
HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN
A). Pimpinan UPPS memiliki karakter
diantara kepemimpinan operasional,
organisasi, dan publik. 1) Kepemimpinan
operasional diarahkan pada peran serta
semua elemen dalam perencanaan,
pengarahan, koordinasi, dan monitoring
dalam semua kegiatan pembelajaran,
penelitian/ penciptaan karya, dan
mengabdian masyarakat.Peran serta ini
didistribusikan berdasarkan musyawarah
dosen yang dipimpin Direktur;
(2)Kepemimpian organisasional secara
keseluruhan menyangkut pemahaman
terhadap tata kerja antara Direktur dan
Pembantu Direktur sehingga terjalin
mekanisme kerja yang harmonis dalam
lembaga. Direktur mendistribusikan
pekerjaan kepada Pembantu Direktur sesuai
dengan tugas dan wewenang masingmasing. ; (3) Kepemimpinan publik
diarahkan pada kemampuan Direktur dalam
menjalin kerjasama dengan lembaga lain
dalam rangka untuk meningkatkan
pengalaman belajar mahasiswa dan
masukan dalampengembangan kurikulum
perkuliahan. Kemitraan dengan desainer dan
pengusaha juga dilaksanakan dalam rangka
berbagi
ilmuUPPS
pengetahuan
untuk
Disebutkan
untuk membangun
Saat AL dijelaskan dan ditunjukan bukti bahwa UPPS memiliki
karakter diantara kepemimpinan operasional, organisasi, dan
publik yang baik. Hal ini diungkapkan kembali antara lain A).
1) Kepemimpinan operasional diarahkan pada peran serta
semua elemen dalam perencanaan, pengarahan, koordinasi,
dan monitoring dalam semua kegiatan pembelajaran,
penelitian/ penciptaan karya, dan mengabdian
masyarakat.Peran serta ini didistribusikan berdasarkan
musyawarah dosen yang dipimpin Direktur; (2)Kepemimpian
organisasional secara keseluruhan menyangkut pemahaman
terhadap tata kerja antara Direktur dan Pembantu Direktur
sehingga terjalin mekanisme kerja yang harmonis dalam
lembaga. Direktur mendistribusikan pekerjaan kepada
Pembantu Direktur sesuai dengan tugas dan wewenang
masing- masing. ; (3) Kepemimpinan publik diarahkan pada
kemampuan Direktur dalam menjalin kerjasama dengan
lembaga lain dalam rangka untuk meningkatkan pengalaman
belajar mahasiswa dan masukan dalampengembangan
kurikulum perkuliahan. Kemitraan dengan desainer dan
pengusaha juga dilaksanakan dalam rangka berbagi ilmu
pengetahuan untuk pengembangan wawasan dosen dan
mahasiswa.
B).Pimpinan UPPS
mampu melaksanakan 6 fungsi manajemen secara efektif.
Dalam menjalankan fungsi kepemimpinan di ASRIDE “ISWI”
dikenal kepemimpinan operasional, kepemimpinan
organisasional, dan kepemimpinan publik. Kepemimpinan
operasional berkaitan dengan kemampuan menjabarkan visi,
misi
ke dalam
kegiatan
operasional
pogram
studi.kegiatan yang
Ditunjukan
laporan
kerjasama
berupa
foto-foto
kerjasama sebagai media pengembangan
wawasan bagi mahasiswa baik secara
referensi maupun inspirasi. Kerjasama
sbagai bentuk kemitraan dengan lembaga/
pengusaha juga dilaksanakan dalam rangka
berbagi ilmu pengetahuan untuk
pengembangan wawasan dosen dan
mahasiswa. Pengembangan wawasan
mahasiswa dilaksanakan dengan
mengundang berbagai nara sumber praktisi
industry mode dalam kegiatan
seminar/pelatihan/workshopmemiliki bukti
terkait kerjasama antara lain:
1) Bukti adanya kemanfaatan program studi
terlihat dari para mahasiswa yang mengikuti
praktek kerja lapangan (PKL) di berbagai
industry mode. Rata-ratamereka puas dan
terbantu dengan kehadiran mahasiswa yang
PKL. Sebagian mahasiswa setelah lulus
bekerja di tempat PKL tersebut. Hal ini dapat
terlihat pada: Adanya dokumen kerjasama
(MoU) antara ASRIDE “ISWI” dan
perusahaan atau lembaga mitra. Adanya
surat tugas dari Direktur untuk Dosen
ataumahasiswa. Hasil survey lulusan
2) Selain mahasiswa para dosen ASRIDE
“ISWI”
sangat
aktif
mengikuti
Kerjasama
UPPS
(ISWI)
di bidang
dapat dijadikan bukti pelaksanaan kerjasama UPPS.
Kerjasama UPPS sebagai media pengembangan wawasan bagi
mahasiswa baik secara referensi maupun inspirasi. Kerjasama
sbagai bentuk kemitraan dengan lembaga/ pengusaha juga
dilaksanakan dalam rangka berbagi ilmu pengetahuan untuk
pengembangan wawasan dosen dan mahasiswa.
Pengembangan wawasan mahasiswa dilaksanakan dengan
mengundang berbagai nara sumber praktisi industry mode
dalam kegiatan seminar/pelatihan/workshopmemiliki bukti
terkait kerjasama antara lain:
1) Bukti adanya kemanfaatan program studi terlihat dari para
mahasiswa yang mengikuti praktek kerja lapangan (PKL) di
berbagai industry mode. Rata-ratamereka puas dan terbantu
dengan kehadiran mahasiswa yang PKL. Sebagian mahasiswa
setelah lulus bekerja di tempat PKL tersebut. Hal ini dapat
terlihat pada: Adanya dokumen kerjasama (MoU) antara
ASRIDE “ISWI” dan perusahaan atau lembaga mitra. Adanya
surat tugas dari Direktur untuk Dosen ataumahasiswa. Hasil
survey lulusan
2) Selain mahasiswa para dosen ASRIDE “ISWI” sangat aktif
mengikuti
berbagai kegiatan mode diberbagai industry mode baik pada
program- program pelatihan untuk masyarakat yang diadakan
oleh pemerintah maupun kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh para alumni dan komunitas lainnya.
REKOMENDASI
PEMBINAAN
Kerjasama UPPS (ISWI) di bidang pendidikan ada 5, penelitian
pendidikan ada 5, penelitian ada 4, dan PkM ada 4, dan PkM ada 19 dalam 3 tahun terakhir. Tidak ada
ada 19 dalam 3 tahun terakhir. Tidak ada
datauntuk kerjasama tingkat internasional.
datauntuk kerjasama tingkat internasional.
Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga
4/22
NO.
ELEMEN
10
C.2.5 Indikator Kinerja
Tambahan
Pelampauan SN-DIKTI
(indikator kinerja tambahan)
yang ditetapkan oleh UPPS
pada tiap kriteria.
11
C.2.6 Evaluasi Capaian Kinerja
Analisis keberhasilan dan/atau
ketidakberhasilan pencapaian
kinerja UPPS yang telah
ditetapkan di tiap kriteria
memenuhi 2 aspek sebagai
berikut: 1) capaian kinerja
diukur dengan metoda yang
tepat, dan hasilnya dianalisis
serta dievaluasi, dan 2) analisis
terhadap capaian kinerja
mencakup identifikasi akar
masalah, faktor pendukung
keberhasilan dan faktor
penghambat ketercapaian
standard, dan deskripsi singkat
tindak lanjut yang akan
dilakukan.
Berita Acara AL
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR
BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI
DARI LED DAN LKPS
Dituliskan UPPS menetapkan Indikator
Kinerja Tambahan antara lain:
1) Mengikutsertakan mahasiswa dalam
berbagai lomba yangdiadakan di luar
kampus, baik yang diadakan oleh
pemerintah maupun oleh komunitas atau
organisasi fashion. Selama tiga tahun ini
sejak tahun 2015 hingga saat TS kegiatan ini
belum maksimal diikuti oleh mahasiswa dan
belum melibatkan dosen dalam
persiapanlomba.
2) Adanya keikutsertaan dosen atau
karyawan dalam berbagai kegiatan yang
diadakan oleh stakeholder atau komunitas
yang relevan dengan program studi
3) Laporan tahunan Direktur ke Ketua YPWI
“ISWI”
Tersedia laporan hasil evaluasi kegiatan
setiap akhir semester
Tersedia laporan tahunan Direktur kepada
Ketua YPWI “ISWI”
Tersedia laporan akuntabilitas dan kinerja.
Namun demikian UPPS belum menjelaskan
daya saing UPPS dan program studi di
tingkat nasional. Data indikator kinerja
tambahan belum diukur, dimonitor, dikaji,
dan dianalisis untuk perbaikan
berkelanjutan.
Hasil evaluasi program terlihat dari proses
pembelajaran yang semakin membaik, dan
lancar karena beberapa hambatan terutama
pada kekurangan dosen tetap yang sesuai
dengan visi misi program studi sudah
mulaiteratasi dan dampaknya sudah mulai
terlihat dari hasil belajarmahasiswa dan
mulai aktifnya mahasiswa mengikuti
berbagaiajang lomba di bidang fashion.
Evaluasi yang berkelanjutan ini menjadi
pengendalibagi ASRIDE “ISWI” untuk
melaksanakan kegiatan sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dan
ditargetkan untuk dicapai. Untuk menjamin
mutu penyelenggaraan program, evaluasi
dilaksanakan dalam forum rapat dosen
maupun rapatpimpinan. Namun demikian
tidak dijelaskan aspek yaitu
1) capaian kinerja dengan metoda yang
tepat, dan hasilnya dianalisis serta
dievaluasi, dan capaian kinerja mencakup
identifikasi akar masalah, faktor pendukung
keberhasilan dan faktor penghambat
ketercapaian standar, dan deskripsi singkat
tindak lanjut yang akan dilakukan.
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN
HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN
REKOMENDASI
PEMBINAAN
UPPS menetapkan Indikator Kinerja Tambahan antara lain:
1) Mengikutsertakan mahasiswa dalam berbagai lomba
yangdiadakan di luar kampus, baik yang diadakan oleh
pemerintah maupun oleh komunitas atau organisasi fashion.
Selama tiga tahun ini sejak tahun 2015 hingga saat TS
kegiatan ini belum maksimal diikuti oleh mahasiswa dan
belum melibatkan dosen dalam persiapanlomba.
2) Adanya keikutsertaan dosen atau karyawan dalam
berbagai kegiatan yang diadakan oleh stakeholder atau
komunitas yang relevan dengan program studi
3) Laporan tahunan Direktur ke Ketua YPWI “ISWI”
Tersedia laporan hasil evaluasi kegiatan setiap akhir semester
Tersedia laporan tahunan Direktur kepada Ketua YPWI “ISWI”
Tersedia laporan akuntabilitas dan kinerja. Data indikator
kinerja tambahan belum diukur, dimonitor, dikaji, dan
dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan.
Hasil evaluasi program terlihat dari proses pembelajaran yang
semakin membaik, dan lancar karena beberapa hambatan
terutama pada kekurangan dosen tetap yang sesuai dengan
visi misi program studi sudah mulaiteratasi dan dampaknya
sudah mulai terlihat dari hasil belajarmahasiswa dan mulai
aktifnya mahasiswa mengikuti berbagaiajang lomba di bidang
fashion.
Evaluasi yang berkelanjutan ini menjadi pengendalibagi
ASRIDE “ISWI” untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dan ditargetkan untuk dicapai.
Untuk menjamin mutu penyelenggaraan program, evaluasi
dilaksanakan dalam forum rapat dosen maupun
rapatpimpinan. Namun demikian tidak dijelaskan aspek yaitu
1) capaian kinerja dengan metoda yang tepat, dan hasilnya
dianalisis serta dievaluasi, dan capaian kinerja mencakup
identifikasi akar masalah, faktor pendukung keberhasilan dan
faktor penghambat ketercapaian standar, dan deskripsi
singkat tindak lanjut yang akan dilakukan.
Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga
5/22
NO.
ELEMEN
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR
BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI
DARI LED DAN LKPS
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN
HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN
12
C.2.7. Penjaminan Mutu
Keterlaksanaan Sistem
Penjaminan Mutu Internal
(akademik dan nonakademik)
yang dibuktikan dengan
keberadaan 5 aspek: 1)
dokumen legal pembentukan
unsur pelaksana penjaminan
mutu, 2) ketersediaan
dokumen mutu: kebijakan
SPMI, manual SPMI, standar
SPMI, dan formulir SPMI, 3)
terlaksananya siklus
penjaminan mutu (siklus
PPEPP), 4) bukti sahih
efektivitas pelaksanaan
penjaminan mutu, dan 5)
memiliki external
benchmarking dalam
peningkatan mutu.
Disebutkan UPPS belum memiliki unit SPMI,
tetapi dengan menunjukan pejabat sebagai
yang melaksanakan SPMI, Agar kualitas
pengajaran, penelitian/penciptaan karya,
dan pengabdian kepada masyarakat yang
dilaksanakan di Asride “ISWI” dapat
dipertahankan dan ditingkatkan, maka perlu
diadakan program penjaminan mutu.
Pengelolaan mutu secara internal dilakukan
pada kurikulum, proses pembelajaran dan
evaluasi mengajar dosen. Mekanisme
evaluasi monitoring pelaksanaan di akhir
perkuliahan. Evaluasi proses pembelajaran
dilakukan oleh mahasiswa dan dosen
melalui paraf mahasiswa dan dosen setiap
akhir pertemuan. Meskipun belum memiliki
unit penjaminan mutu, Direktur serta
Pembantu Direktur terus terlibat secara aktif
untuk meningkatkan kapasitas dirinya
dalam peningkatan mutu pendidikan yang
diselenggarakan. Monitoring dilakukan
dengan mengumpulkan berkas daftar
kehadiran dosen dan mahasiswa (absensi)
yang dilakukan Pembantu Direktur I.
Diklarifikasi dan dijelaskan UPPS memiliki unit SPMI, dan
menunjuk pejabat sebagai yang melaksanakan SPMI, Agar
kualitas pengajaran, penelitian/penciptaan karya, dan
pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Asride
“ISWI” dapat dipertahankan dan ditingkatkan, maka perlu
diadakan program penjaminan mutu. Pengelolaan mutu
secara internal dilakukan pada kurikulum, proses
pembelajaran dan evaluasi mengajar dosen. Mekanisme
evaluasi monitoring pelaksanaan di akhir perkuliahan. Evaluasi
proses pembelajaran dilakukan oleh mahasiswa dan dosen
melalui paraf mahasiswa dan dosen setiap akhir pertemuan.
Meskipun belum memiliki unit penjaminan mutu, Direktur
serta Pembantu Direktur terus terlibat secara aktif untuk
meningkatkan kapasitas dirinya dalam peningkatan mutu
pendidikan yang diselenggarakan. Monitoring dilakukan
dengan mengumpulkan berkas daftar kehadiran dosen dan
mahasiswa (absensi) yang dilakukan Pembantu Direktur I.
13
C.2.8. Kepuasan Pemangku
Kepentingan
Pengukuran kepuasan para
pemangku kepentingan
(mahasiswa, dosen, tenaga
kependidikan, lulusan,
pengguna, mitra industri, dan
mitra lainnya) terhadap
layanan manajemen, yang
memenuhi aspek-aspek
berikut: 1) menggunakan
instrumen kepuasan yang
sahih, andal, mudah
digunakan, 2) dilaksanakan
secara berkala, serta datanya
terekam secara komprehensif,
3) dianalisis dengan metode
yang tepat serta bermanfaat
untuk pengambilan keputusan,
4) tingkat kepuasan dan
umpan balik ditindaklanjuti
untuk perbaikan dan
peningkatan mutu luaran
secara berkala dan tersistem,
5) dilakukan review terhadap
pelaksanaan pengukuran
kepuasan dosen dan
mahasiswa, serta 6) hasilnya
dipublikasikan dan mudah
diakses oleh dosen dan
mahasiswa.
Dijelaskan secara ringkas dari UPPS dengan
kepuasan pemangku kepentingan dapat
dilihat dari hasil survey yang antara lain:
1) Keandalan (reliability): kemampuan
dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola
dalam memberikan pelayanan dinilai 27,3 %
menyatakan sangat baik, 18,2 %
menyatakan baik dan 54,5 % menyatakan
cukup, sehingga tindak lanjut yang akan
ditempuh adalah optimalisasi pelayanan
kepada
mahasiswa
2) Daya tanggap (responsiveness): kemauan
dari dosen, tenaga kependidikan,
dan pengelola dalam membantu mahasiswa
dan memberikan jasa dengan cepat dinilai
9,09 % menyatakan sangat baik, 45,5 %
menyatakan baik dan 45,5 % menyatakan
cukup, sehingga tindak lanjut yang harus
dilakukan adalah
mengoptimalisasipelayanan kepada
mahasiswa.
3) Kepastian (assurance): kemampuan
dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola
untuk memberi keyakinan kepada
mahasiswa bahwa pelayanan yang
diberikan telah sesuai dengan ketentuan
dinilai 27,3 % menyatakan sangat baik, 18,2
Dijelaskan UPPS kepuasan pemangku kepentingan dapat
dilihat dari hasil survey yang antara lain:
1) Keandalan (reliability): kemampuan dosen, tenaga
kependidikan, dan pengelola dalam memberikan pelayanan
dinilai 27,3 % menyatakan sangat baik, 18,2 % menyatakan
baik dan 54,5 % menyatakan cukup, sehingga tindak lanjut
yang akan ditempuh adalah optimalisasi pelayanan kepada
mahasiswa
2) Daya tanggap (responsiveness): kemauan dari dosen,
tenaga kependidikan,
dan pengelola dalam membantu mahasiswa dan memberikan
jasa dengan cepat dinilai 9,09 % menyatakan sangat baik, 45,5
% menyatakan baik dan 45,5 % menyatakan cukup, sehingga
tindak lanjut yang harus dilakukan adalah
mengoptimalisasipelayanan kepada mahasiswa.
3) Kepastian (assurance): kemampuan dosen, tenaga
kependidikan, dan pengelola untuk memberi keyakinan
kepada mahasiswa bahwa pelayanan yang diberikan telah
sesuai dengan ketentuan dinilai 27,3 % menyatakan sangat
baik, 18,2 % menyatakan baik, 27,3 % menyatakan cukup dan
27,3 % menyatakan kurang, sehingga tindak lanjut yang harus
dilakukan adalah memotivasi pengelola untuk bekerja lebih
baik
4) Empati (empathy): kesediaan/kepedulian dosen, tenaga
kependidikan, dan
pengelola untuk memberi perhatian kepada mahasiswa dinilai
18,2 % menyatakan sangat baik, 27,3 % menyatakan baik,
45,5 % menyatakan cukup dan 9,09 % menyatakan kurang,
Berita Acara AL
Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga
REKOMENDASI
PEMBINAAN
6/22
NO.
ELEMEN
14
C.3. Mahasiswa
C.3.4. Indikator Kinerja Utama
C.3.4.a) Kualitas Input
Mahasiswa
A. Metoda rekrutmen.
B. Keketatan seleksi.
Tabel 2.a LKPS
15
C.3.4.b) Daya Tarik Program
Studi
Peningkatan animo calon
mahasiswa.
Tabel 2.a LKPS
Berita Acara AL
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR
BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI
DARI LED DAN LKPS
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN
HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN
REKOMENDASI
PEMBINAAN
A). Seleksi mahasiswa mahasiswa baru
Dijelaskan penurunan jumlah mahasiswa disebabkan letak
menggunakan uji kognitif dan uji aptitude.
kampus yang agak susah dijangkai dan banyak bertumbuh
Seleksi calon mahasiswa dijaring melalui
program program sejenis di perguruan tinggi lain menjadi
ujian tulis dan tes wawancara untuk
faktor penurunan jumlah mahasiswa baru. Dipaparkan pula
menggali minat dan bakat calon mahasiswa Metoda rekrutmen yang dilakukan ISWI antara lain : A).
baru. Disamping itu ASRIDE “ISWI” juga
Seleksi mahasiswa mahasiswa baru menggunakan uji kognitif
memberikan bea siswa bagi siswa-siswa
dan uji aptitude. Seleksi calon mahasiswa dijaring melalui ujian
SMK Tata Busana yang berprestasi.
tulis dan tes wawancara untuk menggali minat dan bakat calon
Mahasiswa ASRIDE “ISWI” berasal dari
mahasiswa baru. Disamping itu ASRIDE “ISWI” juga
berbagai daerah dan suku bangsa yang ada memberikan bea siswa bagi siswa-siswa SMK Tata Busana
di Indonesia, meskipun sebagian besar (lebih yang berprestasi.
dari 50%) berasal dari DKI Jakarta. Apabila
Mahasiswa ASRIDE “ISWI” berasal dari berbagai daerah dan
ditinjau dari status sosial ekonominya,
suku bangsa yang ada di Indonesia, meskipun sebagian besar
mahasiswa ASRIDE “ISWI” sebagian besar (lebih dari 50%) berasal dari DKI Jakarta. Apabila ditinjau dari
berasal dari kalangan menengah ke bawah. status sosial ekonominya, mahasiswa ASRIDE “ISWI” sebagian
Secara akademikpun kualitas mahasiswa
besar berasal dari kalangan menengah ke bawah. Secara
baru yang terjaring masuk adalah siswaakademikpun kualitas mahasiswa baru yang terjaring masuk
siswa dengan kemampuan yang relative pas- adalah siswa-siswa dengan kemampuan yang relative paspasan. Kondisi ini justru menjadi tantangan pasan. Kondisi ini justru menjadi tantangan bagi program studi
bagi program studi untuk menghasilkan
untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. Disinilah salah
lulusan yang berkualitas. Disinilah salah satu satu indikator keberhasilan program studi dalam memberikan
indikator keberhasilan program studi dalam proses pembelajaran. B). Keketatan seleksi belum ideal,
memberikan proses pembelajaran. B).
karena pertumbuhan mahasiswa mengalami penurunan sejak
Keketatan seleksi belum ideal, karena
tahun 2016-2017 yaitu disebabkan berbagai faktor
pertumbuhan mahasiswa mengalami
diantaranya belum tersosialisasinya program mode pada
penurunan sejak tahun 2016-2017 yaitu
sekolah sekolah umum sehingga peminat jurusan desain
disebabkan berbagai faktor diantaranya
produk mode belum terlalu banyak.
belum
tersosialisasinya
UPPS melakukan
upayaprogram
untuk mode pada UPPS melakukan upaya untuk meningkatkan animo calon
meningkatkan animo calon mahasiswa
dalam 3 tahun terakhir dengan tren
menurun. Dijelaskan sejak tahun 2016-2017
animo mahasiswa mengalami penurunan
yaitu disebabkan berbagai faktor
diantaranya belum tersosialisasinya program
mode pada sekolah sekolah umum sehingga
peminat jurusan desain produk mode belum
terlalu banyak. Selain itu letak kampus yang
agak susah dijangkai dan banyak bertumbuh
program program sejenis di perguruan tinggi
lain menjadi faktor lain penurunan jumlah
mahasiswa baru seperti terlihat pada Tabel
2.a LKPS
mahasiswa dalam 3 tahun terakhir dengan tren menurun.
Dijelaskan sejak tahun 2016-2017 animo mahasiswa
mengalami penurunan yaitu disebabkan berbagai faktor
diantaranya belum tersosialisasinya program mode pada
sekolah sekolah umum sehingga peminat jurusan desain
produk mode belum terlalu banyak. Dijelaskan pula
penurunan jumlah mahasiswa disebabkan letak kampus yang
agak susah dijangkai dan banyak bertumbuh program
program sejenis di perguruan tinggi lain menjadi faktor
penurunan jumlah mahasiswa baru.
Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga
7/22
NO.
ELEMEN
16
C.3.4.c) Layanan
Kemahasiswaan
A. Ketersediaan layanan
kemahasiswaan di bidang: 1)
penalaran, minat dan bakat, 2)
kesejahteraan (bimbingan dan
konseling, layanan beasiswa,
dan layanan kesehatan), dan 3)
bimbingan karir dan
kewirausahaan.
B. Akses dan mutu layanan
kemahasiswaan.
17
C.4. Sumber Daya Manusia
C.4.4. Indikator Kinerja Utama
C.4.4.a) Profil Dosen
Kecukupan jumlah DTPS.
Tabel 3.a.1) LKPS
18
Kualifikasi akademik DTPS.
Tabel 3.a.1) LKPS
19
Sertifikasi
kompetensi/profesi/industri
DTPS.
Tabel 3.a.1) LKPS
20
21
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR
BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI
DARI LED DAN LKPS
A). layanan-layanan yang disediakan
olehProgram Studi. yaitu:
a. Memberikan layanan konsultasi dalam
aspek akademikdan non akademik.
Layanan diberikan oleh Pembimbing
Akademik, serta Pembimbing Tugas Akhir
(skripsi). Layanan diberikan setiap waktu,
terutama pada saat mahasiswa sedang
memiliki masalah yang berkaitan dengan
aspek
akademik atau non akademik
b. Mahasiswa dapat mengikuti berbagai
kegiatan pembinaan soft skill yang
diadakan oleh IFW maupun desainer
tertentu yang menjadi penyelenggara
kegiatan peragaan busana.
c. Pemberian bantuan biaya studi/bea siswa
dari ASRIDE “ISWI” bagi
mahasiswa baru serta bea siswa dari
Kopertis Wilayah III. Pemberian
beasiswa merupakan salah satu kegiatan
utama yang dilaksanakan.
d. Pelayanan informasi lowongan pekerjaan.
B). Layanan kemahasiswaan yang
disediakan oleh perguruan tinggi/UPPS
untuk seluruh mahasiswa adalah senat
mahasiswa. Karena senat mahasiswa di
ASRIDE
“ISWI”
tidak
aktiftetap
makaPSseluruh
Kecukupan
jumlah
dosen
Desain
Produk- Mode ASRIDE “ISWI” yang
ditugaskan di program studi sebagai
pengampu mata kuliah sudah cukup dan
kecukupan jumlah dosen tetap yang
ditugaskan mengampu mata kuliah dengan
bidang keahlian yang sesuai dengan
kompetensi inti program studi juga sudah
cukup. Jumlah dosen tetap yang ditugaskan
sebagai pengampu mata kuliah dengan
bidang keahlian yang sesuai dengan
kompetensi inti program studi yang
diakreditasi….1 dosen.
Dijelaskan kualifikasi akademik dosen tetap
yang berpendidikan Doktor belum ada
karena memang kebutuhan akan hal
tersebut belum perlu. Jenjang pendidikan
program studi Desain Produkadalah Diploma
Tiga (D3). Jadi tidak ada urgentsinya untuk
memiliki Dosen tetap yang berpendidikan S3
Kualifikasi akademik DTPS.
ijasah S2, sertifikat pendidik professi- onal
dan sertifikasi profesi/kompetensi/ industri
DTPS terlihat pada grafik dibawah ini..
Persentase jumlah DTPS yang memiliki
sertifikatprofesi/ kompetensi/industri
terhadap jumlah DTPS adalah 100% (6
dosen)
Jabatan akademik DTPS.
Persentase jumlah DTPS dengan jabatan
Tabel 3.a.1) LKPS
akademik dari Asisten Ahli
samapai dengan Guru adalah yang belum
memiliki jenjang jabatan akademik 33,3%;
Asisten Ahli 50%, Lektor 0%, Lektor Kepala
16,7% dan Guru Besar 0% terhadap jumlah
DTPS 6 orang . Jumlah DTPS yang memiliki
jabatan akademik Lektor Kepala ada 1
orang
Rasio jumlah mahasiswa
Jumlah mahasiswa pada TS = 13, sementara
program studi terhadap jumlah jumlah dosen tetap (DTPS) = 6 orang jadi
DTPS.
rasio dosen dan mahasiswa = 1 : 13.
Tabel 2.a LKPS
Tabel 3.a.1) LKPS
Berita Acara AL
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN
HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN
REKOMENDASI
PEMBINAAN
A). layanan-layanan yang disediakan olehProgram Studi.
yaitu:
a. Memberikan layanan konsultasi dalam aspek akademikdan
non akademik. Layanan diberikan oleh Pembimbing
Akademik, serta Pembimbing Tugas Akhir (skripsi). Layanan
diberikan setiap waktu, terutama pada saat mahasiswa
sedang memiliki masalah yang berkaitan dengan aspek
akademik atau non akademik
b. Mahasiswa dapat mengikuti berbagai kegiatan pembinaan
soft skill yang
diadakan oleh IFW maupun desainer tertentu yang menjadi
penyelenggara
kegiatan peragaan busana.
c. Pemberian bantuan biaya studi/bea siswa dari ASRIDE
“ISWI” bagi
mahasiswa baru serta bea siswa dari Kopertis Wilayah III.
Pemberian
beasiswa merupakan salah satu kegiatan utama yang
dilaksanakan.
d. Pelayanan informasi lowongan pekerjaan.
B).
Layanan kemahasiswaan yang disediakan oleh perguruan
tinggi/UPPS untuk seluruh mahasiswa adalah senat
mahasiswa. Karena senat mahasiswa di ASRIDE “ISWI” tidak
aktif maka seluruh kegiatan kemahasiswaan langsung
ditangani oleh Program Studi melalui Pudir III, dosen
pembimbing dan staf pudir III.
Dibenarkan ada satu (1) dosen tetap PS Desain Produk- Mode
ASRIDE “ISWI” yang ditugaskan di program studi sebagai
pengampu mata kuliah dengan bidang keahlian yang sesuai
dengan kompetensi inti program studi juga sudah cukup.
Jumlah dosen tetap yang ditugaskan sebagai pengampu mata
kuliah dengan bidang keahlian yang sesuai dengan
kompetensi inti program studi yang diakreditasi.
Kualifikasi akademik dosen tetap yang berpendidikan Doktor
belum ada karena memang kebutuhan akan hal tersebut
belum perlu. Jenjang pendidikan program studi Desain
Produkadalah Diploma Tiga (D3). Jadi tidak ada urgentsinya
untuk memiliki Dosen tetap yang berpendidikan S3 Kualifikasi
akademik DTPS.
Persentase jumlah DTPS yang memiliki sertifikatprofesi/
kompetensi/industri terhadap jumlah DTPS adalah 100% (6
dosen)
Persentase jumlah DTPS dengan jabatan akademik dari
Asisten Ahli
samapai dengan Guru adalah yang belum memiliki jenjang
jabatan akademik 33,3%; Asisten Ahli 50%, Lektor 0%, Lektor
Kepala 16,7% dan Guru Besar 0% terhadap jumlah DTPS 6
orang . Jumlah DTPS yang memiliki jabatan akademik Lektor
Kepala ada 1 orang
Jumlah mahasiswa pada TS = 13, sementara jumlah dosen
tetap (DTPS) = 6 orang jadi rasio dosen dan mahasiswa = 1 :
13.
Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga
8/22
NO.
22
ELEMEN
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR
BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI
DARI LED DAN LKPS
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN
HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN
REKOMENDASI
PEMBINAAN
Penugasan DTPS sebagai
Rata-rata jumlah mahasiswa yang dibimbing Rata-rata jumlah mahasiswa yang dibimbing pada PS tertulis 1
pembimbing utama tugas akhir pada PS tertulis 1 orang. Dijelaskan tugas
orang. Dijelaskan tugas akhir mahasiswa membutuhkan 3
mahasiswa.
akhir mahasiswa membutuhkan 3 orang
orang dosen pembimbing dengan masing-masing tugas
Tabel 3.a.2) LKPS
23
Ekuivalensi Waktu Mengajar
Penuh DTPS.
Tabel 3.a.3) LKPS
24
Dosen tidak tetap.
Tabel 3.a.4) LKPS
25
Keterlibatan dosen
industri/praktisi.
Tabel 3.a.5) LKPS
Berita Acara AL
dosen pembimbing dengan masing-masing
tugas (konsentrasi bimbingan) yang berbeda
maka tidak ada pembimbing utama.
Konsentrasi bimbingan yang dimaksud
adalah (1) Pembimbing Materi yaitu
konsentrasi bimbingan mulai dari konsep
desain hingga karya-karya desain, (2)
Pembimbing Penulisan konsentrasi
bimbingan pada system penulisan pengantar
karya, dan (3) Pembimbing Karya
konsentrasi bimbingan pada realisasi karya
busananya. Adapun pembagian SKS
Penugasan DTPS sebagai pembimbing dibagi
rata yaitu masing-masing 2 sks dari 6 sks
tugas akhir.
Ekuivalensi Waktu Mengajar Penuh (EWMP)
DT/DTPS pada kegiatan
Pendidikan(pembelajaran dan
pembimbingan), penelitian, PkM, dan tugas
tambahan dan/atau penunjang. Ekuivalensi
Waktu Mengajar Penuh DTPS tertulis 7,75
per semester
Untuk memenuhi pencapaian kompetensi
lulusan sesuai profil lulusan yang telah
ditetapkan dibutuhkan keterlibatan dosen
tidak tetap (DTT) dalam proses
pembelajaran. Persentase jumlah dosen (DT
dan DTT) terhadap jumlah DT di PS Desain
ProdukASRIDE “ISWI” hampir sama
banyaknya, namun sks yang dibebankan
kepada setiap DTT lebih sedikit daripada
DTPS. Jumlah dosen tidak tetap yang
ditugaskan sebagai pengampu mata kuliah
ada 3 dosen, sementara Jumlah dosen
tetapnya ada 6 dosen.
Keterlibatan dosen industri/praktisi dalam
proses pembelajaran sangat diperlukan
untuk meningkatkan kompetensi lulusan.
Dosen industri/praktisi direkrut melalui
kerjasama dengan perusahaan/industri yang
relevan dengan bidang program studi.
Keterlibatan dosen industri/praktisi terhadap
mata kuliah kompetensi yang diampu oleh
dosen ada 1 dosen.
(konsentrasi bimbingan) yang berbeda maka tidak ada
pembimbing utama. Konsentrasi bimbingan yang dimaksud
adalah (1) Pembimbing Materi yaitu konsentrasi bimbingan
mulai dari konsep desain hingga karya-karya desain, (2)
Pembimbing Penulisan konsentrasi bimbingan pada system
penulisan pengantar karya, dan (3) Pembimbing Karya
konsentrasi bimbingan pada realisasi karya busananya.
Adapun pembagian SKS Penugasan DTPS sebagai pembimbing
dibagi rata yaitu masing-masing 2 sks dari 6 sks tugas akhir.
Saat diklarifikasi dijelaskan ekuivalensi Waktu Mengajar
Penuh (EWMP) DT/DTPS pada kegiatan
Pendidikan(pembelajaran dan pembimbingan), penelitian,
PkM, dan tugas tambahan dan/atau penunjang. Ekuivalensi
Waktu Mengajar Penuh DTPS tertulis 7,75 per semester
Untuk memenuhi pencapaian kompetensi lulusan sesuai profil
lulusan yang telah ditetapkan dibutuhkan keterlibatan dosen
tidak tetap (DTT) dalam proses pembelajaran. Persentase
jumlah dosen (DT dan DTT) terhadap jumlah DT di PS Desain
ProdukASRIDE “ISWI” hampir sama banyaknya, namun sks
yang dibebankan kepada setiap DTT lebih sedikit daripada
DTPS. Jumlah dosen tidak tetap yang ditugaskan sebagai
pengampu mata kuliah ada 3 dosen, sementara Jumlah dosen
tetapnya ada 6 dosen.
Keterlibatan dosen industri/praktisi dalam proses
pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan
kompetensi lulusan. Dosen industri/praktisi direkrut melalui
kerjasama dengan perusahaan/industri yang relevan dengan
bidang program studi. Keterlibatan dosen industri/praktisi
terhadap mata kuliah kompetensi yang diampu oleh dosen
ada 1 dosen.
Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga
9/22
NO.
ELEMEN
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR
BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI
DARI LED DAN LKPS
26
C.4.4.b) Kinerja Dosen
Pengakuan/rekognisi atas
kepakaran/prestasi/kinerja
DTPS.
Tabel 3.b.1) LKPS
Tertulis untuk pengakuan/rekognisi atas
kepakaran/prestasi/ kinerja DTPS (Tabel
3.b.1 LKPS). Mengacu pada table 3.b.1LKPS
Nama Dosen Dina Midiani, M.Sn. bidang
keahlian Fashion design, rekognisi dan bukti
pendukung Penulis Trend Forecasting,
Invited Speaker, Staf ahli, tingkat nasional
pada tahun 2013 sampai saat ini. Dra. Nani
Sunarni, M.Pd. bidangkeahlian Pola Jahit,
rekognisi dan bukti narasumber tingkat
nasional pada tahun 2013 sampai saat ini.
Lenny Agustin, S.Sn bidang keahlian Fashion
designrekognisi dan bukti narasumber
tingkat nasional padatahun 2013 sampai
saat ini. Dra. Siti Syamsiah, MM, M.Pd.
bidang keahlian Pola Jahit, rekognisi dan
bukti narasumber tingkat nasional pada
tahun 2013 sampaisaat ini. Rita Susilawati,
S.Pd bidang keahlian border,rekognisi dan
bukti narasumber tingkat nasional
padatahun 2013 sampai saat ini.
27
Kegiatan penelitian DTPS yang
relevan dengan bidang
program studi dalam 3 tahun
terakhir.
Tabel 3.b.2) LKPS
Kegiatan penelitian DTPS yang relevan
dengan bidang program studi dalam 3 tahun
terakhir. Jumlah penelitian dengan sumber
pembiayaan dalam negeri dalam 3 tahun
terakhir ada 45, sementara Jumlah
penelitian dengan sumber pembiayaan
PT/mandiri dalam 3 tahun terakhir ada 12.
28
Kegiatan PkM DTPS yang
relevan dengan bidang
program studi dalam 3 tahun
terakhir.
Tabel 3.b.3) LKPS
Kegiatan PkM DTPS yang relevan dengan
bidang program studi dalam 3 tahun
terakhir. Jumlah PkM dengan sumber
pembiayaan dalam negeri dalam 3 tahun
terakhir ada 33, Sementara Jumlah PkM
dengan sumber pembiayaan PT/mandiri
dalam 3 tahun terakhir ada 8.
29
Publikasi ilmiah dengan tema
yang relevan dengan bidang
program studi yang dihasilkan
DTPS dalam 3 tahun terakhir.
Tabel 3.b.4) LKPS
30
Produk/jasa karya DTPS yang
diadopsi oleh
industri/masyarakat dalam 3
tahun terakhir.
Tabel 3.b.6) LKPS
Publikasi ilmiah dengan tema yang relevan
dengan bidang program studi yang
dihasilkan DTPS dalam 3 tahun terakhir ada
47 tingkat wilayah untuk pameran,
sementara untuk seminar ada 9 tingkat
nasional.
Produk/jasa yang diadopsi oleh
industri/masyarakat dalam 3 tahun terakhir
ada 21 jenis antara lain:
o Dina Midiani, S.Pd., M.Sn. sebanyak 6
produk/jasa
o Dra.Siti Syamsiah, MM, M.Pd. sebanyak 3
produk/jasa
o Dra.
Nani Sunarni, M.Pd. sebanyak 6 produk/jasa
o Lenny Agustin Ernawati, M.Sn sebanyak 6
produk/jasa
31
Luaran penelitian dan PkM
yang dihasilkan DTPS dalam 3
tahun terakhir.
Tabel 3.b.7) LKPS
Berita Acara AL
Luaran penelitian danPkM l ada 2 (dua)
produk/jasa yang telah memiliki hak paten
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yaitu produk
dari DTPS Lenny Agustin E., M.Sn. berupa
Brand Butik “Lenny Agustin” dan brand
Apparel “Lennor”. Kedua brand tersebut
milik Lenny Agustin.
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN
HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN
REKOMENDASI
PEMBINAAN
Saat diklarifikasi ada 13 bukti pengakuan/rekognisi atas
kepakaran/prestasi tingkat nasional (antara lain : Penulis
Trend Forecasting
Invited Speaker; Staf ahli; Nara Sumber; Merancang Busana
Pengantin Internasional Zara & Kiki by Nani Sunarni Rennov
Boutique
Merancang Busana Pengantin Betawi Modifikasi Andini &
Jandika by Nani Sunarni Rennov Boutique Nara sumber
kegiatan Program Pelatihan Keterampilan Kerja Kejuruan Tata
Busana Tahun 2019
Nara Sumber Kegiatan Talk Show dan Workshop memakai
sarung “Sarung is My New Denim” yang diselenggarakan oleh
ID Creative World Jakarta
Sebagai Juri lomba pemilihan model "Pejaten Icon 2019" Di
Mall Pejaten Villege
Sebagai Juri lomba pemilihan model "Model Search 2019" Di
Grand Metropolitan Mall Bekasi Sebagai Pembicara seminar
"Eksplorasi Budaya Nusantara" dalam acara Ciffest (Cikini
Fashion Festival) Bekraf
"Sebagai salah satu Nara Sumber pada kegiatan Seminar
Urban Movement
Pascasarjana IKJ; Sebagai Pembicara dalam TalkShow yang
membahas tentang industry mode terbaru' Kegiatan
Pengabdian kepada para wanita, untuk tetap gaya namun
aman berkendara yang diadakan oleh Queen
Riders Community; Nara Sumber di Lembaga Kursus Jahit yang
menerima peserta kursus untuk masyarakat di wilayah Jakarta
Timur
(tabel
3b1) DTPS yang relevan dengan bidang
Kegiatan
penelitian
program studi dalam 3 tahun terakhir. Jumlah penelitian
dengan sumber pembiayaan dalam negeri dalam 3 tahun
terakhir ada 45, sementara Jumlah penelitian dengan sumber
pembiayaan PT/mandiri dalam 3 tahun terakhir ada 12.
Kegiatan PkM DTPS yang relevan dengan bidang program
studi dalam 3 tahun terakhir. Jumlah PkM dengan sumber
pembiayaan dalam negeri dalam 3 tahun terakhir ada 33,
Sementara Jumlah PkM dengan sumber pembiayaan
PT/mandiri dalam 3 tahun terakhir ada 8.
Publikasi ilmiah dengan tema yang relevan dengan bidang
program studi yang dihasilkan DTPS dalam 3 tahun terakhir
ada 47 tingkat wilayah untuk pameran, sementara untuk
seminar ada 9 tingkat nasional.
Produk/jasa yang diadopsi oleh industri/masyarakat dalam 3
tahun terakhir ada 21 jenis antara lain:
o Dina Midiani, S.Pd., M.Sn. sebanyak 6 produk/jasa
o Dra.Siti Syamsiah, MM, M.Pd. sebanyak 3 produk/jasa
o Dra. Nani Sunarni, M.Pd. sebanyak 6 produk/jasa
o Lenny Agustin Ernawati, M.Sn sebanyak 6 produk/jasa
Luaran penelitian danPkM l ada 2 (dua) produk/jasa yang telah
memiliki hak paten Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yaitu
produk dari DTPS Lenny Agustin E., M.Sn. berupa Brand Butik
“Lenny Agustin” dan brand Apparel “Lennor”. Kedua brand
tersebut milik Lenny Agustin.
Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga
10/22
NO.
32
ELEMEN
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR
BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI
DARI LED DAN LKPS
C.4.4.c) Pengembangan Dosen Upaya pengembangan dosen telah
Upaya pengembangan dosen. diupayakan oleh UPPS dengan
mengembangkan DTPS mengikuti rencana
pengembangan SDM di ISWI antara lain:
Akademi didukung dengansumber daya
dosen tetap yang mencukupi dan memenuhi
kualifikasi pendidikan minimal Master(S2)
yang sesuai bidang. Dengan Indikatornya:
Akademi memiliki program pengem-bangan
dosen untuk meningkatkan kualifikasi dan
kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan
bidang diprogram studi
- Proses seleksi, perekrutan, penempatan,
pengembangan, dan pemberhen-tian dosen
sesuai dengan peraturan/ pedoman yang
berlaku
- Rasio dosen tetap terhadap
mahasiswayang bidang keahliannya sesuai
dengan bidang program studi 1 : 3-4
33
C.4.4.d) Tenaga Kependidikan
A. Kualifikasi dan kecukupan
tenaga kependidikan
berdasarkan jenis pekerjaannya
(administrasi, pustakawan,
teknisi, dll.)
B. Kualifikasi dan kecukupan
laboran untuk mendukung
proses pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan program
studi.
34
C.5. Keuangan, Sarana dan
Prasarana
C.5.4. Indikator Kinerja Utama
C.5.4.a) Keuangan
Biaya operasional pendidikan.
Tabel 4 LKPS
Berita Acara AL
A). Di PS Desain Produk- Mode ASRIDE
“ISWI” belum semuanya sesuai
kualifikasinya dengan kebutuhan akademi,
untuk itu program studi di lingkungan
Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI”
mendayagunakan dosen tetap yang
memenuhi kualifikasi akademik dan
professional serta kualitas kinerja, dalam
jumlah yang selaras dengan tuntutan
penyelenggaraan program membantu
pengelolaan PS. Disamping itu juga
mendayagunakan dosen tidak tetap (dosen
matakuliah, dosen tamu, dosen luar biasa
dan / atau pakar) untuk memenuhi
kebutuhan penjaminan mutu program
akademik.UPPS memiliki tenaga
kependidikan yang memenuhi tingkat
kecukupan dan kualifikasi berdasarkan
kebutuhan layanan program studi dan
mendukung pelaksanaan akademik dan
fungsi unit pengelola.
B). Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI”
juga mendayagunakan tenaga
kependidikan, sepertipustakawan, laboran,
analis, teknisi, operator, dan / atau staf
administrasi dengan kualifikasi dan kualitas
kinerja, serta jumlah yang sesuai dengan
kebutuhanpenyelenggaraan
Akademi.
Dituliskan komponen pembiayaan
ASRIDE
“ISWI” terbesar berasal dari mahasiswa.
Komponen biaya yang dikelola meliputi
biaya operasional untuk pengembangan
akademik, penelitian/penciptaan karya dan
pengabdian pada masyarakat,
pengembangan kemahasiswaan,
pengembangan administrasi,
pengembangan fisik meliputi laboratorium,
peralatan perkuliahan, peralatan kantor,
pengembangan gedung, taman dan lain-lain.
Efisiensi dan efektivitas penggunaan dana
menjadi tanggung jawab bersama agar
maksimal.
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN
HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN
REKOMENDASI
PEMBINAAN
Upaya pengembangan dosen telah diupayakan oleh UPPS
dengan mengembangkan DTPS mengikuti rencana
pengembangan SDM di ISWI antara lain: Akademi didukung
dengansumber daya dosen tetap yang mencukupi dan
memenuhi kualifikasi pendidikan minimal Master(S2) yang
sesuai bidang. Dengan Indikatornya: Akademi memiliki
program pengem-bangan dosen untuk meningkatkan
kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan
bidang diprogram studi
- Proses seleksi, perekrutan, penempatan, pengembangan, dan
pemberhen-tian dosen sesuai dengan peraturan/ pedoman
yang berlaku
- Rasio dosen tetap terhadap mahasiswayang bidang
keahliannya sesuai dengan bidang program studi 1 : 3-4
Dikonfirmasi saat AL UPPS menjelaskan terkait kualifikasi dan
kecukupan untuk tenaga kependidikan antara lain : A). Di PS
Desain Produk- Mode ASRIDE “ISWI”mendayagunakan dosen
tetap yang memenuhi kualifikasi akademik dan professional
serta kualitas kinerja, dalam jumlah yang selaras dengan
tuntutan penyelenggaraan program membantu pengelolaan
PS. Disamping itu juga mendayagunakan dosen tidak tetap
(dosen matakuliah, dosen tamu, dosen luar biasa dan / atau
pakar) untuk memenuhi kebutuhan penjaminan mutu program
akademik.UPPS memiliki tenaga kependidikan yang
memenuhi tingkat kecukupan dan kualifikasi berdasarkan
kebutuhan layanan program studi dan mendukung
pelaksanaan akademik dan fungsi unit pengelola.
B). Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI” juga
mendayagunakan tenaga kependidikan, sepertipustakawan,
laboran, analis, teknisi, operator, dan / atau staf administrasi
dengan kualifikasi dan kualitas kinerja, serta jumlah yang
sesuai dengan kebutuhanpenyelenggaraan Akademi.
Akademi belum memiliki system seleksi, perekrutan,
penempatan, pengembang- an, dan pemberhentian dosen dan
tenaga kependidikan yang selaras dengan kebutuhan
penjaminan mutu program akademik. UPPS memiliki jumlah
laboran yang cukup terhadap jumlah laboratorium yang
digunakan program studi.
Dijelaskan UPPS komponen pembiayaan ASRIDE “ISWI”
terbesar berasal dari mahasiswa. Komponen biaya yang
dikelola meliputi biaya operasional untuk pengembangan
akademik, penelitian/penciptaan karya dan pengabdian pada
masyarakat, pengembangan kemahasiswaan, pengembangan
administrasi, pengembangan fisik meliputi laboratorium,
peralatan perkuliahan, peralatan kantor, pengembangan
gedung, taman dan lain-lain. Efisiensi dan efektivitas
penggunaan dana menjadi tanggung jawab bersama agar
maksimal.
Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga
11/22
NO.
ELEMEN
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR
BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI
DARI LED DAN LKPS
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN
HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN
35
Dana penelitian DTPS.
Tabel 4 LKPS
Dana penelitian pada borang tertulis Rp.
350000 dalam 3 tahun
Diklarifikasi dijelaskan jumlah dana penelitian yang diperoleh
dosen tetap dalam 3 tahun terakhir ada Rp. 17.333.333
36
Dana pengabdian kepada
masyarakat DTPS.
Tabel 4 LKPS
Dana penelitian pada borang tertulis Rp. 0 ,dalam 3 tahun
Diklarifikasi dijelaskan jumlah dana pengabdian kepada
masyarakat yang diperoleh dosen tetap dalam 3 tahun
terakhir ada Rp. 27.333.333
37
Realisasi investasi (SDM,
sarana dan prasarana) yang
mendukung penyelenggaraan
tridharma.
38
Kecukupan dana untuk
menjamin pencapaian capaian
pembelajaran.
Dijelaskan UPPS Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja setiap tahun, dan
mengajukannya kepada Senat Akademik
Dosen untuk dibahas dan selanjutnya
diusulkan kepada Yayasan melalui BPH
untuk mendapat pengesahan. Direktur
berkewajiban setiap tahun menyampaikan
laporan realisasi anggaran pendapatan dan
belanja akademi kepada Yayasan melalui
BPH Yayasan. Anggaran Pendapatan dan
Belanja Akademi dipergunakan dan atau
dikelola Direktur sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. Realisasi dana untuk investasi
SDM, sarana dan prasarana prodi rata-rata
dalam 3 tahun terakhir adalah Rp. 13158.51
juta terdiri dari investasi SDM Rp. 187.8 juta,
investasi sarana Rp. 11562 juta dan investasi
prasarana Rp. 1408.7 juta. ASRIDE “ISWI”
pada saat ini lebih memprioritaskan investasi
pengembangan dan pembelian barang baru
sebagai salah satu upaya untuk memberikan
kemudahan dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar. Alokasi dana untuk
pemeliharaan ruang kelas dan laboratorium
masih terbatas karena terbatasnya dana
yang dikelola. Padahal, banyak peralatan
dan infrastruktur di ruangkelas dan
laboratorium
yangmenjamin
memerlukan
Dana
yang dapat
Dijelaskan UPPS Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
setiap tahun, dan mengajukannya kepada Senat Akademik
Dosen untuk dibahas dan selanjutnya diusulkan kepada
Yayasan melalui BPH untuk mendapat pengesahan. Direktur
berkewajiban setiap tahun menyampaikan laporan realisasi
anggaran pendapatan dan belanja akademi kepada Yayasan
melalui BPH Yayasan. Anggaran Pendapatan dan Belanja
Akademi dipergunakan dan atau dikelola Direktur sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Realisasi dana untuk
investasi SDM, sarana dan prasarana prodi rata-rata dalam 3
tahun terakhir adalah Rp. 13158.51 juta terdiri dari investasi
SDM Rp. 187.8 juta, investasi sarana Rp. 11562 juta dan
investasi prasarana Rp. 1408.7 juta. ASRIDE “ISWI” pada saat
ini lebih memprioritaskan investasi pengembangan dan
pembelian barang baru sebagai salah satu upaya untuk
memberikan kemudahan dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar. Alokasi dana untuk pemeliharaan ruang kelas dan
laboratorium masih terbatas karena terbatasnya dana yang
dikelola. Padahal, banyak peralatan dan infrastruktur di
ruangkelas dan laboratorium yang memerlukan
perawatanrutin/berkala agar tetap dapat berfungsi dengan
baik. Pada masa datang, setelah berbagai sarana dan
prasarana lengkap dan sesuai dengan kebutuhan, alokasi dana
untuk pemeliharaan dan perawatan laboratorium akan
menjadi prioritas utama.Pada level UPPS, realisasi investasi
SDM, sarana dan prasarana rata-rata dalam 3 tahun terakhir
adalah Rp. 39325.4 juta terdiri dari investasi SDM Rp. 478.3
juta, investasi
sarana
Rp. 34653.1
juta dan invesasi
prasarana
Dana
yang dapat
menjamin
keberlangsungan
operasional
keberlangsungan operasional tridharma dan
sebagian kecil pengembangan. Penggunaan
dana program studi dalam kegiatan
pembelajaran diusulkan ke yayasan berupa
Rancangan Anggaran Belanja (RAB) Tahun
berikutnya untuk mendapat persetujuan dari
yayasan untuk dilaksanakan oleh akademi
melalui Pembantu Direktur II.
Penggunaan dana disesuaikan dengan RAB
yang sudah ditetapkan yaitu untuk Biaya
operasional pendidikan yang meliputi
honor/gaji dosen, honor/gaji tenaga
kependidikan, bahan dan peralatan habis
pakai pembelajaran, dan biaya-biaya seperti
listrik air, pemeliharaan gedung sarana dan
prasarana, telekomunikasi, pajak,
transportasi, asuransi dan lain- lain.
tridharma dan sebagian kecil pengembangan. Penggunaan
dana program studi dalam kegiatan pembelajaran diusulkan
ke yayasan berupa Rancangan Anggaran Belanja (RAB) Tahun
berikutnya untuk mendapat persetujuan dari yayasan untuk
dilaksanakan oleh akademi melalui Pembantu Direktur II.
Penggunaan dana disesuaikan dengan RAB yang sudah
ditetapkan yaitu untuk Biaya operasional pendidikan yang
meliputi honor/gaji dosen, honor/gaji tenaga kependidikan,
bahan dan peralatan habis pakai pembelajaran, dan biayabiaya seperti listrik air, pemeliharaan gedung sarana dan
prasarana, telekomunikasi, pajak, transportasi, asuransi dan
lain- lain.
Berita Acara AL
Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga
REKOMENDASI
PEMBINAAN
12/22
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR
BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI
DARI LED DAN LKPS
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN
HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN
NO.
ELEMEN
39
C.5.4.b) Sarana dan Prasarana
Kecukupan, aksesibilitas dan
mutu sarana dan prasarana
untuk menjamin pencapaian
capaian pembelajaran dan
meningkatkan suasana
akademik.
UPPS menyediakan sarana dan prasarana
serta aksesibiltas yang cukup untuk
menjamin pencapaian capaian
pembelajaran. Kecukupan
sejumlah sarana dan prasarana yang dimiliki
diperoleh melalui pengadaan rutin dan
sejumlah hibahyang telah diperoleh. Pada
tahun 2011 dan 2012 ASRIDE “ISWI” telah
memperoleh hibah PHP-PTS. Sarana dan
prasarana yang dimiliki hingga saat ini
mencakup peralatan laboratorium, peralatan
pendukung pembelajaran (LCD, laptop,
overhead projector, TV, wireless, koneksi
internet, dan lain-lain),dan furnitur. Fasilitas
server untuk meningkatkan kinerja program
studi belum dimanfaatkan, dan belum
tersedianya sumber daya manusia yang
khusus menangai teknologi informasi,
sehingga kebutuhan system pelayanan bagi
dosen dan mahasiswa secara online belum
maksimal, dan belum dapat dilakukan
dengan baik. Selain itu kewajiban pelaporan
semester melalui onlinepun menjadi
terlambat.
Dijelaskan tim dari UPPS menyediakan sarana dan prasarana
serta aksesibiltas yang cukup untuk menjamin pencapaian
capaian pembelajaran. Kecukupan
sejumlah sarana dan prasarana yang dimiliki diperoleh melalui
pengadaan rutin dan sejumlah hibahyang telah diperoleh.
Pada tahun 2011 dan 2012 ASRIDE “ISWI” telah memperoleh
hibah PHP-PTS. Sarana dan prasarana yang dimiliki hingga
saat ini mencakup peralatan laboratorium, peralatan
pendukung pembelajaran (LCD, laptop, overhead projector, TV,
wireless, koneksi internet, dan lain-lain),dan furnitur. Fasilitas
server untuk meningkatkan kinerja program studi telah
dimanfaatkan dengan baik.
40
C.6. Pendidikan
C.6.4. Indikator Kinerja Utama
C.6.4.a) Kurikulum
A. Keterlibatan pemangku
kepentingan dalam proses
evaluasi dan pemutakhiran
kurikulum.
B. Kesesuaian capaian
pembelajaran dengan profil
lulusan dan jenjang
KKNI/SKKNI.
C. Ketepatan struktur
kurikulum dalam pembentukan
capaian pembelajaran.
A).Penyusunan kurikulum ini melibatkan
pemangku kepentingan internal seperti
dosen, pudir I dan staf,Direktur dan Yayasan.
Sedangkan dari eksternal melibatkan
alumni, pengguna lulusan dan stake holder
lain yang kompeten memberi masukanmasukan untuk penyempurnaan kurikulum
dan capaian pembelajaran yang di
tetapkan.
Sementara evaluasi dan pemutakhiran
kurikulum secara berkala yang melibatkan
pemangku kepentingan internal dan
eksternal.
B).
Dokumen kurikulum disusun berdasarkan:
(1) Kesesuaian capaian pembelajaran
dengan profil lulusandan jenjang
KKNI/SKKNI; dan (2) Ketepatan struktur
kurikulum dalam pembentukan capaian
pembelajaran. Capaian pembelajaran
diturunkan dari profil lulusan, memenuhi
level KKNI, dan dimutakhirkan secara berkal
sesuai perkembangan ipteks atau
kebutuhan pengguna.
C). Struktur Kurikulum Program Studi Desain
Produkuntuk mencapai profil lulusannya
disusun seperti terlihat pada tabelKurikulum
2016 (berlaku 2016/17 – 2018/19) dan
Kurikulum 2019 (berlaku tahun akademik
A).Penyusunan kurikulum ini melibatkan pemangku
kepentingan internal seperti dosen, pudir I dan staf,Direktur
dan Yayasan. Sedangkan dari eksternal melibatkan alumni,
pengguna lulusan dan stake holder lain yang kompeten
memberi masukan-masukan untuk penyempurnaan
kurikulum dan capaian pembelajaran yang di tetapkan.
Sementara evaluasi dan pemutakhiran kurikulum secara
berkala yang melibatkan pemangku kepentingan internal dan
eksternal.
B). Dokumen kurikulum
disusun berdasarkan: (1) Kesesuaian capaian pembelajaran
dengan profil lulusandan jenjang KKNI/SKKNI; dan (2)
Ketepatan struktur kurikulum dalam pembentukan capaian
pembelajaran. Capaian pembelajaran diturunkan dari profil
lulusan, memenuhi level KKNI, dan dimutakhirkan secara
berkal sesuai perkembangan ipteks atau kebutuhan
pengguna.
C). Struktur Kurikulum Program Studi Desain Produkuntuk
mencapai profil lulusannya disusun seperti terlihat pada
tabelKurikulum 2016 (berlaku 2016/17 – 2018/19) dan
Kurikulum 2019 (berlaku tahun akademik 2019-2020). 1.
MKW : Mata Kuliah Pengembangan Sikap dan Tata Nilai yaitu
Mata kuliah wajib yang harus diambil oleh setiap mahasiswa
sebagai persyaratan dasar dalam pengem-bangan sikap dan
tata nilai mahasiswa untuk menjalankan profesi di bidang
fashion. Ada 4 mata kuliah wajib perguruan tinggi yaitu
Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indoneisa.
2. MKI : Mata Kuliah Inti yaitu Mata kuliah keteram-pilan yang
harus diambil oleh setiap mahasiswa untuk menunjukkan
Berita Acara AL
Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga
REKOMENDASI
PEMBINAAN
13/22
NO.
ELEMEN
41
C.6.4.b) Karakteristik Proses
Pembelajaran
Pemenuhan karakteristik
proses pembelajaran, yang
terdiri atas sifat: 1) interaktif,
2) holistik, 3) integratif, 4)
saintifik, 5) kontekstual, 6)
tematik, 7) efektif, 8)
kolaboratif, dan 9) berpusat
pada mahasiswa.
42
C.6.4.c) Rencana Proses
Pembelajaran
A. Ketersediaan dan
kelengkapan dokumen rencana
pembelajaran semester (RPS).
B. Kedalaman dan keluasan
RPS sesuai dengan capaian
pembelajaran lulusan.
43
C.6.4.d) Pelaksanaan Proses
Pembelajaran
A. Bentuk interaksi antara
dosen, mahasiswa dan sumber
belajar.
B. Pemantauan kesesuaian
proses terhadap rencana
pembelajaran.
D. Proses pembelajaran yang
terkait dengan PkM harus
mengacu SN Dikti PkM: 1) hasil
PkM: harus memenuhi
pengembangan IPTEKS,
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, dan daya saing
bangsa. 2) isi PkM: memenuhi
kedalaman dan keluasan materi
PkM sesuai capaian
pembelajaran. 3) proses PkM:
mencakup perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan. 4)
penilaian PkM memenuhi
unsur edukatif, obyektif,
akuntabel, dan transparan.
E. Kesesuaian metode
pembelajaran dengan capaian
pembelajaran. Contoh: RBE
(research based education),
IBE (industry based
education), teaching
factory/teaching industry, dll.
Berita Acara AL
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR
BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI
DARI LED DAN LKPS
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN
HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN
UPPS menjelaskan terkait pemenuhan
karakteristik proses pembelajaran di Desain
Produk ISWI, yang terdiri atas sifat: 1). Sifat
Interaktif telah dilakukan oleh dosen,
mahasiswa dengan alumni terjadi dalam
kegiatan Seminar Trend yg dilakukan secara
berkala setiap tahun. Selain iu bersifat 2).
Sifat Holistik dengan melakukan kegiatan di
kampus ASRIDE “ISWI” juga diluar kampus,
melibatkan seluruh civitas akademika
termasuk keterlibatan stakeholder. 3). Sifat
Integratif dan Kolaboratif dengan
melakukan kegiatan rutin Indonesia Fashion
Week dan lain sebagainya yang
diselenggarakan oleh BEKRAF bekerjasama
dengan organisasi APPMI atau dengan IFC,
ISWI FashionBoutique online sebagai tempat
jualan secara online bagian dari incubator
bisnis., workshop dan short course yang
melibatkan alumni untuk mengajar berbagai
keterampilan bagi masyarakat yang
membutuhkan, dan merebranding diri
dengan nama ISWI Fashion Academy dari
ASRIDE “ISWI” (Akademi Seni Rupa dan
Desain “ISWI”). 4). Sifat Saintifik dengan
melakukan pembelajaran yang mengacu
pada GBPPmata kuliah teori Bisnis Fashion I
dan
mata kuliah
Konstruksi
A). Dokumen
RPSpraktek
mencakup
target Busana
capaian.
Dijelaskan UPPS terkait pemenuhan karakteristik proses
pembelajaran di Desain Produk ISWI, yang terdiri atas sifat:
1). Sifat Interaktif telah dilakukan oleh dosen, mahasiswa
dengan alumni terjadi dalam kegiatan Seminar Trend yg
dilakukan secara berkala setiap tahun. Selain iu bersifat 2).
Sifat Holistik dengan melakukan kegiatan di kampus ASRIDE
“ISWI” juga diluar kampus, melibatkan seluruh civitas
akademika termasuk keterlibatan stakeholder. 3). Sifat
Integratif dan Kolaboratif dengan melakukan kegiatan rutin
Indonesia Fashion Week dan lain sebagainya yang
diselenggarakan oleh BEKRAF bekerjasama dengan organisasi
APPMI atau dengan IFC, ISWI FashionBoutique online
sebagai tempat jualan secara online bagian dari incubator
bisnis., workshop dan short course yang melibatkan alumni
untuk mengajar berbagai keterampilan bagi masyarakat yang
membutuhkan, dan merebranding diri dengan nama ISWI
Fashion Academy dari ASRIDE “ISWI” (Akademi Seni Rupa dan
Desain “ISWI”). 4). Sifat Saintifik dengan melakukan
pembelajaran yang mengacu pada GBPPmata kuliah teori
Bisnis Fashion I dan mata kuliah praktek Konstruksi Busana . 5)
Sifat Kontekstual dan tematik ditunjukan pada kegiatan
ASRIDE “ISWI” bekerjasama dengan The Plaza Semanggi
untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut dan mengisi
acara-acara yang dilakukan oleh manajemen Plaza Semanggi.
dan 6) Sifat pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa
ASRIDE ISWI yang menunjukkan menghasilkan profil lulusan
yang sesuai dengan capaian pembelajaran. Proses
pembelajaran
adalah
kegiatan
yangcapaian
diterimapembelajaran
oleh mahasiswa
A). Dokumen RPS
mencakup
target
pembelajaran dengan kurikulum yang
dirumuskan sebagai keseluruhan program
yang direncanakan, disusun, dilaksanakan,
dan dievaluasi, serta dikembangkan oleh
program studi Desain Produk, dalam rangka
menghasilkan lulusan yang memiliki capaian
pembelajaran tertentu yang direncanakan.
Adapun proses pembelajaran setiap mata
kuliahnya harus memenuhi unsur atau sifat
interaktif, holistik, integratif, saintifik,
kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan
berpusat pada mahasiswa. B). Isi materi
pembelajaran sesuai dengan RPS, memiliki
kedalaman dan keluasan yang relevan
untuk mencapai capaian pembelajaran
lulusan. RPS ditinjau dan disesuaikan secara
berkala serta dapat diakses oleh mahasiswa.
dengan kurikulum yang dirumuskan sebagai keseluruhan
program yang direncanakan, disusun, dilaksanakan, dan
dievaluasi, serta dikembangkan oleh program studi Desain
Produk, dalam rangka menghasilkan lulusan yang memiliki
capaian pembelajaran tertentu yang direncanakan. Adapun
proses pembelajaran setiap mata kuliahnya harus memenuhi
unsur atau sifat interaktif, holistik, integratif, saintifik,
kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada
mahasiswa. B). Isi materi pembelajaran sesuai dengan RPS,
memiliki kedalaman dan keluasan yang relevan untuk
mencapai capaian pembelajaran lulusan. RPS ditinjau dan
disesuaikan secara berkala serta dapat diakses oleh
mahasiswa.
A). Pelaksanaan pembelajaran berlangsung
dalam bentuk interaksi antara dosen,
mahasiswa, dan sumber belajar dalam
lingkungan belajar tertentu secara on-line
dan off-line secara rinci belum terlihat
(dijelasan dengan lengkap).
B). Monitoring dan evaluasi pelaksanaan
proses pembelajaran dilakukan dengan cara
menyiapkan satu map absensi setiap mata
kuliah. Setiap matakuliah dibuatkan satu
map yang berisi (1) absensi mahasiswa
lengkap; (2) Formulir nilai mahasiswa baik
untuk tugas-tugas harian, UTS, maupun UAS;
(3) Formulir isian materi setiap pertemuan
yang dilengkapi dengan Tugas mahasiswa
(Pekerjaan Rumah sebagai Tugas Mandiri
dan melanjutkan tugasnya jika kurang
waktu dalam menyelesaikan materi pada
pertemuantersebut) yang ditandatangani
atau di paraf oleh dosen yang mengajar dan
oleh mahasiswa. Formulir ketiga ini juga
berfungsi sebagai control bagi program studi
terhadap dosen yang mengajar dalam
mencapai tujuan profil lulusan dibawah
pengawasan Pudir I bidang akademik.
Pelaksanaan pemantauan proses
pembelajaran yang dilaksanakan secara
Dijelaskan UPPS terkait pelaksanaan proses pembelajaran
yaitu : A). Pelaksanaan pembelajaran berlangsung dalam
bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa, dan sumber belajar
dalam lingkungan belajar tertentu secara on-line dan off-line
secara rinci belum terlihat (dijelasan dengan lengkap).
B). Monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran
dilakukan dengan cara menyiapkan satu map absensi setiap
mata kuliah. Setiap matakuliah dibuatkan satu map yang
berisi (1) absensi mahasiswa lengkap; (2) Formulir nilai
mahasiswa baik untuk tugas-tugas harian, UTS, maupun UAS;
(3) Formulir isian materi setiap pertemuan yang dilengkapi
dengan Tugas mahasiswa (Pekerjaan Rumah sebagai Tugas
Mandiri dan melanjutkan tugasnya jika kurang waktu dalam
menyelesaikan materi pada pertemuantersebut) yang
ditandatangani atau di paraf oleh dosen yang mengajar dan
oleh mahasiswa. Formulir ketiga ini juga berfungsi sebagai
control bagi program studi terhadap dosen yang mengajar
dalam mencapai tujuan profil lulusan dibawah pengawasan
Pudir I bidang akademik. Pelaksanaan pemantauan proses
pembelajaran yang dilaksanakan secara periodik untuk
menjamin kesesuaian dengan RPS dalam rangka menjaga
mutu proses pembelajaran. Hasil monev terdokumentasi
dengan baik
. D).Standar Proses Pembelajaran Akademi Seni Rupa dan
Desain “ISWI” mengacu kepada Permenristekdikti nomor 44
tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
(SNDikti), BAN-PT, dan ketentuan atau prosedur lain yang
Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga
REKOMENDASI
PEMBINAAN
14/22
NO.
44
45
46
47
ELEMEN
Pembelajaran yang
dilaksanakan dalam bentuk
praktikum, praktik studio,
praktik bengkel, atau praktik
lapangan.
Tabel 5.a LKPS
C.6.4.e) Monitoring dan
Evaluasi Proses Pembelajaran
Monitoring dan evaluasi
pelaksanaan proses
pembelajaran mencakup
karakteristik, perencanaan,
pelaksanaan, proses
pembelajaran dan beban
belajar mahasiswa untuk
memperoleh capaian
pembelajaran lulusan.
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR
BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI
DARI LED DAN LKPS
Berita Acara AL
REKOMENDASI
PEMBINAAN
Jam pembelajaran praktikum, praktik studio, Dipaparkan UPPS bahwa jam pembelajaran praktikum, praktik
praktik bengkel, atau praktik lapangan
studio, praktik bengkel, atau praktik lapangan (termasuk KKN)
(termasuk KKN) tertulis 68,8 jam
tertulis 68,8 jam
UPPS menjelaskan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan proses pembelajaran
mencakup karakteristik, perencanaan,
pelaksanaan, proses pembelajaran dan
beban belajar mahasiswa untuk
memperoleh capaian pembelajaran lulusan,
antara lain dapat diuraikan: a). Karaktersitik
tercermin dalam pembelajaran yang
diterima oleh mahasiswa selama menempuh
pendidikan di ASRIDE “ISWI”Jakarta , baik
secara kurikuler maupun nonkurikuler. Hal
ini ditunjukan dengan dokumen berisi:
Absensi mahasiswa lengkap; Formulir nilai
mahasiswa baik untuk tugas-tugas harian,
UTS, maupun UAS dan Formulir isian materi
setiap pertemuan yang dilengkapi dengan
Tugas mahasiswa. b). Perencanaan, UPPS
telah memiliki RPS (Rencana Pembelajaran
Semester) dan seluruh dosen menyiapkan
SAP setiap mata kuliah yang diampunya . c)
Pelaksanaan, dosen wajib membuat dan
melaksanakan modul pembelajaran mata
kuliah yang diampunya. d) Proses
Pembelajaran, proses pembelajaran harus
sesuai jadwal yang telah ditetapkan. e).
Beban Belajar mahasiswa untuk
memperoleh CPL dengan membekali
ketrampilan/skill,
teori, dan pembelajaran
praktek,
C.6.4.f) Penilaian Pembelajaran A).
Pelaksanaan penilaian
A. Mutu pelaksanaan penilaian (proses dan hasil belajar mahasiswa) untuk
pembelajaran (proses dan hasil
mengukur ketercapaian capaian
belajar mahasiswa) untuk
pembelajaran berdasarkan prinsip penilaian
mengukur ketercapaian
dilakukan oleh oleh dosen pengampu
capaian pembelajaran
berdasarkan prinsip penilaian matakuliah, terdiri dari kehadiran,
yang mencakup:1) edukatif, 2) penugasan, ujian serta pengamatan
otentik, 3) objektif, 4)
langsung dosen. Ujian terdiri dari ujian
akuntabel, dan 5) transparan,
tengah semeser, ujian akhir semester serta
yang dilakukan secara
ujian tugas akhir. Tetapi belum ada
terintegrasi.
B. Pelaksanaan penilaian terdiri penjelasan yang lengkap dan komprehensif
yang mencakup: 1) edukatif, 2) otentik, 3)
atas teknik dan instrumen
penilaian. Teknik penilaian
objektif, 4) akuntabel, dan 5) transparan,
terdiri dari: 1) observasi, 2)
yang dilakukan secara terintegrasi.
partisipasi, 3) unjuk kerja, 4)
B). Dituliskan Evaluasi hasil belajar
test tertulis, 5) test lisan, dan
dilakukan oleh dosen (UTS, UAS, praktikum,
6) angket. Instrumen penilaian
terdiri dari: 1) penilaian proses tugas . Kurang ada ada penjelasan lengkap
terkait Pelaksanaan penilaian terdiri atas
dalam bentuk rubrik, dan/
atau, 2) penilaian hasil dalam teknik dan instrumen penilaian.
bentuk portofolio, atau 3)
Teknik penilaian terdiri dari: 1) observasi, 2)
karya disain.
partisipasi, 3) unjuk kerja, 4) test tertulis, 5)
C. Pelaksanaan penilaian
test lisan, dan 6) angket.
memuat unsur-unsur sebagai
berikut: 1) mempunyai kontrak Instrumen penilaian terdiri dari: 1) penilaian
proses dalam bentuk rubrik, dan/ atau; 2)
rencana penilaian, 2)
melaksanakan penilaian sesuai penilaian hasil dalam bentuk portofolio, atau
kontrak atau kesepakatan, 3)
3) karya disain. C). Dijelaskan bahwa pada
memberikan umpan balik dan
unsur-unsur penilaian telah diberikan pada
memberi kesempatan untuk
RPS . namun
demikian
perlu ada penjelesan
C.6.4.g) Integrasi kegiatan
mata
kuliah yang
dikembangkan
penelitian dan PkM dalam
pembelajaran
Integrasi kegiatan penelitian
dan PkM dalam pembelajaran
oleh DTPS dalam 3 tahun
terakhir.
Tabel 5.b LKPS
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN
HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN
berdasarkan hasil penelitian/PkM DTPS
dalam 3 tahun terakhir ada 2.
UPPS menjelaskan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
proses pembelajaran mencakup karakteristik, perencanaan,
pelaksanaan, proses pembelajaran dan beban belajar
mahasiswa untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan,
antara lain dapat diuraikan: a). Karaktersitik tercermin dalam
pembelajaran yang diterima oleh mahasiswa selama
menempuh pendidikan di ASRIDE “ISWI”Jakarta , baik secara
kurikuler maupun nonkurikuler. Hal ini ditunjukan dengan
dokumen berisi: Absensi mahasiswa lengkap; Formulir nilai
mahasiswa baik untuk tugas-tugas harian, UTS, maupun UAS
dan Formulir isian materi setiap pertemuan yang dilengkapi
dengan Tugas mahasiswa. b). Perencanaan, UPPS telah
memiliki RPS (Rencana Pembelajaran Semester) dan seluruh
dosen menyiapkan SAP setiap mata kuliah yang diampunya .
c) Pelaksanaan, dosen wajib membuat dan melaksanakan
modul pembelajaran mata kuliah yang diampunya. d) Proses
Pembelajaran, proses pembelajaran harus sesuai jadwal yang
telah ditetapkan. e). Beban Belajar mahasiswa untuk
memperoleh CPL dengan membekali ketrampilan/skill, teori,
dan praktek, sehingga mahassiwa memiliki bekal untuk
mengembangkan wirausaha. Penetapan beberapa
kompetensi yang harus dimiliki lulusan dilakukan melalui
pertimbangan kebutuhanstakeholders dan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni dalam bidang
Fashion Design. UPPS perlu menjelaskan lebih rinci dan
spesifik /lengkap sesuai pedoman dalam pengisian borang
tentang aspek monev pelaksanaan proses pembelajaran.
A). Pelaksanaan penilaian pembelajaran (proses dan hasil
belajar mahasiswa) untuk mengukur ketercapaian capaian
pembelajaran berdasarkan prinsip penilaian dilakukan oleh
oleh dosen pengampu matakuliah, terdiri dari kehadiran,
penugasan, ujian serta pengamatan langsung dosen. Ujian
terdiri dari ujian tengah semeser, ujian akhir semester serta
ujian tugas akhir. Tetapi belum ada penjelasan yang lengkap
dan komprehensif yang mencakup: 1) edukatif, 2) otentik, 3)
objektif, 4) akuntabel, dan 5) transparan, yang dilakukan
secara terintegrasi.
B). Dituliskan Evaluasi hasil belajar dilakukan oleh dosen (UTS,
UAS, praktikum, tugas . Kurang ada ada penjelasan lengkap
terkait Pelaksanaan penilaian terdiri atas teknik dan instrumen
penilaian.
Teknik penilaian terdiri dari: 1) observasi, 2) partisipasi, 3)
unjuk kerja, 4) test tertulis, 5) test lisan, dan 6) angket.
Instrumen penilaian terdiri dari: 1) penilaian proses dalam
bentuk rubrik, dan/ atau; 2) penilaian hasil dalam bentuk
portofolio, atau 3) karya disain. C). Dijelaskan bahwa pada
unsur-unsur penilaian telah diberikan pada RPS . namun
demikian perlu ada penjelesan yang lengkap tentang
pelaksanaan penilaian yang memuat unsur-unsur sebagai
berikut: 1) mempunyai kontrak rencana penilaian, 2)
melaksanakan penilaian sesuai kontrak atau kesepakatan, 3)
memberikan umpan balik dan memberi kesempatan untuk
mempertanyakan hasil kepada mahasiswa, 4) mempunyai
dokumentasi penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa, 5)
mempunyai
prosedur
yang mencakup
tahap perencanaan,
mata
kuliah yang
dikembangkan
berdasarkan
hasil
penelitian/PkM DTPS dalam 3 tahun terakhir ada 2.
Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga
15/22
NO.
ELEMEN
48
C.6.4.h) Suasana Akademik
Keterlaksanaan dan
keberkalaan program dan
kegiatan diluar kegiatan
pembelajaran terstruktur
untuk meningkatkan suasana
akademik.
Contoh: kegiatan himpunan
mahasiswa, kuliah
umum/studium generale,
seminar ilmiah, bedah buku.
49
C.6.4.i) Kepuasan Mahasiswa
A. Tingkat kepuasan mahasiswa
terhadap proses pendidikan.
Tabel 5.c LKPS
B. Analisis dan tindak lanjut
dari hasil pengukuran
kepuasan mahasiswa.
Berita Acara AL
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR
BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI
DARI LED DAN LKPS
Untuk membangun suasana akademik agar
lebih kondusif antara lain mengadakan
berbagai workshop dan short course yang
melibatkan alumni untuk mengajar berbagai
keterampilan bagi masyarakat yang
membutuhkan, dan merebranding diri
dengan nama ISWI Fashion Academy dari
ASRIDE “ISWI” (Akademi Seni Rupa dan
Desain “ISWI”). ASRIDE “ISWI”
bekerjasama dengan The Plaza Semanggi
untuk melakukan kegiatan-kegiatan
tersebut dan mengisi acara-acara yang
dilakukan oleh manajemen Plaza Semanggi.
Proses pembelajaran sudah berjalan dengan
baik hanya saja suasana akademik masih
harus dibangun untukmemberi semangat
pada mahasiswa dalam belajar. Melalui
berbagai workshop yang melibatkan alumni,
dan berbagai pelatihan yang diadakan untuk
menambah ilmu pengetahuan dan
mengembangkan ilmu yang telah diperoleh
di bangku kuliah membuat suasana
akademik lebih kondusif. Kegiatan ini
kadang dilakukan di kampus ISWI , kadang
di dalam rangkaian kegiatan rutin Indonesia
Fashion Week dan lain sebagainya yang
diselenggarakan oleh BEKRAF bekerjasama
dengan
organisasi
APPMI terhadap
atau dengan
IFC.
A). Kepuasan
mahasiswa
proses
pembelajaran yang diselenggarakan oleh
program studi hasil survey yangdilakukan
pada tahun akademik 2017/2018 adalah
sebagaiberikut:
1. Keandalan (reliability): kemampuan
dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola
dalam memberikan pelayanan cukup
memuaskan 54,5% baik 18,2% sangat baik
27,3% memerlukan tindak lanjut optimalisasi
pelayanan kepada mahasiswa baik oleh
tenaga kependidikan maupun oleh dosen
2. Daya tanggap (responsiveness): kemauan
dari dosen, tenaga kependidikan, dan
pengelola dalam membantu mahasiswa dan
memberikan jasa dengan cepat
cukupmemuaskan 45,5% baik 45,5% sangat
baik 9,09%memerlukan tindak lanjut
optimalisasi pelayanan kepada mahasiswa
baik oleh tenaga kependidikan maupun oleh
dosen
3. Kepastian (assurance): kemampuan
dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola
untuk memberi keyakinan kepada
mahasiswa bahwa pelayanan yang
diberikan telah sesuai dengan ketentuan,
kurang memuaskan 27,3% cukup
memuaskan 27,3% baik 18,2% sangat baik
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN
HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN
REKOMENDASI
PEMBINAAN
Untuk membangun suasana akademik agar lebih kondusif
antara lain mengadakan berbagai workshop dan short course
yang melibatkan alumni untuk mengajar berbagai
keterampilan bagi masyarakat yang membutuhkan, dan
merebranding diri dengan nama ISWI Fashion Academy dari
ASRIDE “ISWI” (Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI”).
ASRIDE “ISWI” bekerjasama dengan The Plaza Semanggi
untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut dan mengisi
acara-acara yang dilakukan oleh manajemen Plaza Semanggi.
Proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik hanya saja
suasana akademik masih harus dibangun untukmemberi
semangat pada mahasiswa dalam belajar. Melalui berbagai
workshop yang melibatkan alumni, dan berbagai pelatihan
yang diadakan untuk menambah ilmu pengetahuan dan
mengembangkan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah
membuat suasana akademik lebih kondusif. Kegiatan ini
kadang dilakukan di kampus ISWI , kadang di dalam
rangkaian kegiatan rutin Indonesia Fashion Week dan lain
sebagainya yang diselenggarakan oleh BEKRAF bekerjasama
dengan organisasi APPMI atau dengan IFC. Namun tidak ada
penjelasan kegiatan ilmiah yang terjadwal dilaksanakan.
A). Kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran yang
diselenggarakan oleh program studi hasil survey
yangdilakukan pada tahun akademik 2017/2018 adalah
sebagaiberikut:
1. Keandalan (reliability): kemampuan dosen, tenaga
kependidikan, dan pengelola dalam memberikan pelayanan
cukup memuaskan 54,5% baik 18,2% sangat baik 27,3%
memerlukan tindak lanjut optimalisasi pelayanan kepada
mahasiswa baik oleh tenaga kependidikan maupun oleh dosen
2. Daya tanggap (responsiveness): kemauan dari dosen,
tenaga kependidikan, dan pengelola dalam membantu
mahasiswa dan memberikan jasa dengan cepat
cukupmemuaskan 45,5% baik 45,5% sangat baik
9,09%memerlukan tindak lanjut optimalisasi pelayanan
kepada mahasiswa baik oleh tenaga kependidikan maupun
oleh dosen
3. Kepastian (assurance): kemampuan dosen, tenaga
kependidikan, dan pengelola untuk memberi keyakinan
kepada mahasiswa bahwa pelayanan yang diberikan telah
sesuai dengan ketentuan, kurang memuaskan 27,3% cukup
memuaskan 27,3% baik 18,2% sangat baik 27,3% memerlukan
tindak lanjut motivasi pengelola untuk bekerja lebih baik
4. Empati (empathy): kesediaan/kepedulian dosen, tenaga
kependidikan, dan pengelola untuk memberi perhatian kepada
mahasiswa, kurang memuaskan 9,09% cukup memuaskan
45,5% baik 27,3% sangat baik 18,2% memerlukan tindak lanjut
motivasi pengelola untuk bekerja lebih baik memerlukan
tindak lanjut optimalisasi pelayanan kepada mahasiswa.
Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga
16/22
NO.
ELEMEN
50
C.7. Penelitian
C.7.4. Indikator Kinerja Utama
C.7.4.a) Relevansi Penelitian
Relevansi penelitian pada UPPS
mencakup unsur-unsur
sebagai berikut: 1) memiliki
peta jalan yang memayungi
tema penelitian dosen dan
mahasiswa, 2) dosen dan
mahasiswa melaksanakan
penelitian sesuai dengan
agenda penelitian dosen yang
merujuk kepada peta jalan
penelitian, 3) melakukan
evaluasi kesesuaian penelitian
dosen dan mahasiswa dengan
peta jalan, dan 4)
menggunakan hasil evaluasi
untuk perbaikan relevansi
penelitian dan pengembangan
keilmuan program studi.
51
C.8. Pengabdian kepada
Masyarakat
C.8.4. Indikator Kinerja Utama
C.8.4.a) Relevansi PkM
Relevansi PkM pada UPPS
mencakup unsur-unsur
sebagai berikut: 1) memiliki
peta jalan yang memayungi
tema PkM dosen dan
mahasiswa serta
hilirisasi/penerapan keilmuan
program studi, 2) dosen dan
mahasiswa melaksanakan PkM
sesuai dengan peta jalan PkM,
3) melakukan evaluasi
kesesuaian PkM dosen dan
mahasiswa dengan peta jalan,
dan 4) menggunakan hasil
evaluasi untuk perbaikan
relevansi PkM dan
pengembangan keilmuan
program studi.
52
C.8.4.b) PkM Dosen dan
Mahasiswa
PkM DTPS yang dalam
pelaksanaannya melibatkan
mahasiswa program studi
dalam 3 tahun terakhir.
Tabel 7 LKPS
Berita Acara AL
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR
BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI
DARI LED DAN LKPS
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN
HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN
Dosen ASRIDE “ISWI” dalam menghasilkan
karya/penelitian/penciptaan karya dan
PkM.Penciptaan Karya akademik dosen
melaksanakan penelitian sesuai dengan
agenda penelitian yang merujuk kepada
peta jalan penelitian. Ruang lingkup
penelitian di Akademi Seni Rupa dan Desain
“ISWI” diserahkan sepenuhnya kepada
Dosen yang akan meneliti tentunya adalah
penelitian/penciptaan karya yang terkait
langsung dengan kegiatan pendidikan
maupun untuk tujuan pengembangan teori
dan ilmu pengetahuan atau untuk tujuan
pelayanan dan pengabdian kepada
masyarakat. Relevansi penelitian pada
UPPS mencakup unsur-unsurnya antara lain:
1) UPPS memiliki peta penelitian yang
disosialisasikan dengan baik, tetapi belum
memilki buku pedoman penelitian dan kode
etik penelitian. 2) Dosen dan mahasiswa
belum melaksanakan penelitian secara
mandiri . 3) Belum ada penjelasan mengenai
evaluasi kesesuaian penelitian dosen dan
mahasiswa terkait peta jalan penelitian
UPPS. 4). Belum pada substansi
ketercapaian luaran dan target penelitian,
Membuat program
pengembanganpenelitian
danPkM,
penciptaan
Disebutkan ada 41 kegiatan
dan
Dijelaskan UPPS bahwa dosen ASRIDE “ISWI” dalam
menghasilkan karya penelitian sesuai dengan agenda
penelitian yang merujuk kepada peta jalan penelitian. Ruang
lingkup penelitian di Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI”
diserahkan sepenuhnya kepada Dosen yang akan meneliti
tentunya adalah penelitian/penciptaan karya yang terkait
langsung dengan kegiatan pendidikan maupun untuk tujuan
pengembangan teori dan ilmu pengetahuan atau untuk tujuan
pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat. Relevansi
penelitian pada UPPS mencakup unsur-unsurnya antara lain:
1) UPPS memiliki peta penelitian yang disosialisasikan dengan
baik, tetapi belum memilki buku pedoman penelitian dan kode
etik penelitian. 2) Dosen dan mahasiswa belum
melaksanakan penelitian secara mandiri . 3) Evaluasi
kesesuaian penelitian dosen dan mahasiswa terkait peta jalan
penelitian UPPS. 4). Substansi ketercapaian luaran dan target
penelitian, Membuat program pengembanganpenelitian dan
penciptaan karya, Dibuat program dan road map
penelitian/penciptaan karya kolaborasi antara dosen dan
mahasiswa, serta membuat SOP Penelitian Hasil penelitian dan
karya ilmiah dosen dipublikasikan pada beberapa buku
memperlihatkan bahwa publikasi hasl penelitian dan karya
ilmiah telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai acuan
dalam trend mode Indonesia. Saat ini belum ada kewajiban
bagi dosen untuk melibatkan mahasiswa dalam
penelitian/penciptaankaryanya, dan belum ada aturan tertulis
mengenai hal ini. Dosen lebih banyak melakukan penelitian/
penciptaan
karyaberupa
secaradokumen
mandiri untuk
kepentingan
Ditunjukan bukti
dan foto-foto
kegiatan PkM
dijelaskan relevansi PkM pada UPPS
mencakup unsur-unsurnya antara lain: 1).
Peta jalan PkM telah disosialisasikan
dengan baik. 2) Dosen telah maelaksanakan
PkM sesuai dengan penugasan prodi. 3)
Dilakukan evaluasi untuk mengetahui
pemenuhan standar PkM yang telah
ditetapkan . 4). Hasil monitoring dan
evaluasi sebagai upaya memaksimalkan
PKM dosen serta sinergi dengan mahasiswa.
UPPS telah melaksanakan PkM sesuai peta
jalan yang memayungi tema PkM dosen dan
mahasiswa. PkM dilakukan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.Dana yang
mendukung kegiatan PkM berasal dari
Akademi walaupun masih sangat terbatas.
Kegiatan PkM dengan dana yang terbatas
sudah dimanfaatkan dengan cukup baik.
Untuk meningkatkan produktivitas kegiatan
tersebut, Akademi Seni Rupa dan Desain
“ISWI” bekerjasama dengan lembaga lain
sebagai pintu gerbang pelaksanaan
dimaksud, termasuk memotivasi dosen
untuk mencari peluang, misalnya melalui
hibah kompetisi yang dikelola oleh bagian
pengabdian masyarakat DIKTI. Dalam
kegiatan
PkM, keterlibatan
mahasiswa
Tercatat jumlah
PkM pada DTPS
dalam 3
ada 41 kegiatan PkM, dan dijelaskan relevansi PkM pada
UPPS mencakup unsur-unsurnya antara lain: 1). Peta jalan
PkM telah disosialisasikan dengan baik. 2) Dosen telah
maelaksanakan PkM sesuai dengan penugasan prodi. 3)
Dilakukan evaluasi untuk mengetahui pemenuhan standar
PkM yang telah ditetapkan . 4). Hasil monitoring dan evaluasi
sebagai upaya memaksimalkan PKM dosen serta sinergi
dengan mahasiswa. UPPS telah melaksanakan PkM sesuai
peta jalan yang memayungi tema PkM dosen dan mahasiswa.
PkM dilakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.Dana
yang mendukung kegiatan PkM berasal dari Akademi
walaupun masih sangat terbatas. Kegiatan PkM dengan dana
yang terbatas sudah dimanfaatkan dengan cukup baik. Untuk
meningkatkan produktivitas kegiatan tersebut, Akademi Seni
Rupa dan Desain “ISWI” bekerjasama dengan lembaga lain
sebagai pintu gerbang pelaksanaan dimaksud, termasuk
memotivasi dosen untuk mencari peluang, misalnya melalui
hibah kompetisi yang dikelola oleh bagian pengabdian
masyarakat DIKTI. Dalam kegiatan PkM, keterlibatan
mahasiswa cukup baik walaupun terjadi penurunan dalam tiga
tahun terakir inidibandingkan beberapa tahun sebelumnya.
terutama untuk mahasiswa-mahasiswa yang akan
menyelesaikan tugas akhir. Sedangkan kendala yang dihadapi
adalah akad kerjasama yang masih perlu peningkatan secara
signifikan untuk meningkatkan kualitas pengabdian pada
masyarakat.
tahun terakhir ada 41 judul. Pelibatan
mahasiswa dalam kegiatan PkM yang
dikelola oleh dosen juga memberikan
manfaat besar. Bagi dosen, dengan
terlibatnya mahasiswa dalam kegiatan
tersebut dapat membantu mempercepat
penyelesaian kegiatan. Sementara itu, bagi
mahasiswa, keterlibatan dalamkegiatan
PkM bersama dosen akan memberikan
kemampuan berpikir sistematis dalam
memecahkan permasalahan. Pola
kolaborasi dosen-mahasiswa dalam
pelaksanaan kegiatan PkM akan diterapkan
terus. Dengan cara ini diharapkan dayasaing
dan kualitas lulusan menjadi lebih tinggi,
sehingga cepatditerima pasar kerja.
REKOMENDASI
PEMBINAAN
Jumlah PkM pada DTPS dalam 3 tahun terakhir ada 41 judul.
Pelibatan mahasiswa dalam kegiatan PkM yang dikelola oleh
dosen juga memberikan manfaat besar. Bagi dosen, dengan
terlibatnya mahasiswa dalam kegiatan tersebut dapat
membantu mempercepat penyelesaian kegiatan. Sementara
itu, bagi mahasiswa, keterlibatan dalamkegiatan PkM
bersama dosen akan memberikan kemampuan berpikir
sistematis dalam memecahkan permasalahan. Pola kolaborasi
dosen-mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan PkM akan
diterapkan terus. Dengan cara ini diharapkan daya saing dan
kualitas lulusan menjadi lebih tinggi, sehingga cepat diterima
pasar kerja.
Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga
17/22
NO.
ELEMEN
53
C.9. Luaran dan Capaian
Tridharma
C.9.4. Indikator Kinerja Utama
C.9.4.a) Luaran Dharma
Pendidikan
Analisis pemenuhan capaian
pembelajaran lulusan (CPL)
yang diukur dengan metoda
yang sahih dan relevan,
mencakup aspek: 1)
keserbacakupan,
2) kedalaman, dan 3)
kebermanfaatan analisis yang
ditunjukkan dengan
peningkatan CPL dari waktu ke
waktu dalam 3 tahun terakhir.
54
IPK lulusan.
Tabel 8.a LKPS
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR
BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI
DARI LED DAN LKPS
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN
HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN
UPPS menjelaskan tentang analisis
pemenuhan capaian pembelajaran lulusan
(CPL) yang diukur dengan metoda yang
sahih dan relevan, mencakup aspek: 1)
keserbacakupan, 2) kedalaman, dan 3)
kebermanfaatan analisis yang ditunjukkan
dengan peningkatan CPL dari waktu ke
waktu dalam 3 tahun terakhir. Dapat
diuraikan sebagai berikut:
1) Keserbacukupan ditunjukan dengan
capaian pembelajaran mahasiswa yang
dapat diukur dari rerata IPK lulusan tiga
tahun terakhir sejak 2016 hingga tahun 2018
adalah 3,23. Rerata IPK lulusan tahun 2016
sebesar 3,29, tahun 2017 mengalami
penurunan yang tidak signifikan menjadi
sebesar 3,27, dan tahun 2018 mengalami
penurunan kembali yaitu menjadi 3,14.
Walaupun terdapat fluktuasi IPK rata- rata
dalam 3 tahun terakhir,
capaianpembelajaran tersebut sudah
memenuhi syarat minimal untuk
memperoleh pekerjaan pada sectorformal
yang pada umumnya ditetapkan pada IPK
2,75 – 3,00. Melihat IPK yang diperoleh
dan adanyapPenetapan beberapa
kompetensi yang harus dimiliki lulusan
dilakukan
melalui
pertimbangan
kebutuhan
Perlu klarifikasi
saat
AL, pada borang
UPPS menjelaskan tentang analisis pemenuhan capaian
pembelajaran lulusan (CPL) yang diukur dengan metoda yang
sahih dan relevan, mencakup aspek: 1) keserbacakupan, 2)
kedalaman, dan 3) kebermanfaatan analisis yang ditunjukkan
dengan peningkatan CPL dari waktu ke waktu dalam 3 tahun
terakhir. Dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Keserbacukupan ditunjukan dengan capaian pembelajaran
mahasiswa yang dapat diukur dari rerata IPK lulusan tiga
tahun terakhir sejak 2016 hingga tahun 2018 adalah 3,23.
Rerata IPK lulusan tahun 2016 sebesar 3,29, tahun 2017
mengalami penurunan yang tidak signifikan menjadi sebesar
3,27, dan tahun 2018 mengalami penurunan kembali yaitu
menjadi 3,14. Walaupun terdapat fluktuasi IPK rata- rata
dalam 3 tahun terakhir, capaianpembelajaran tersebut sudah
memenuhi syarat minimal untuk memperoleh pekerjaan pada
sectorformal yang pada umumnya ditetapkan pada IPK 2,75 –
3,00. Melihat IPK yang diperoleh dan adanyapPenetapan
beberapa kompetensi yang harus dimiliki lulusan dilakukan
melalui pertimbangan kebutuhan stakeholders dan
perkembanganilmu pengetahuan dan teknologi dan seni
dalam bidang Fashion Design.
2) Kedalaman dapat dilihat dari kualitas lulusan yang dapat
dipengaruhi oleh proses belajar mengajar , kurikulum,
dukungan sarana laboratorium, dan kompetensi dosen.
Penetapan kompetensi lulusan dilakukan melalui
pertimbangan kebutuhan stakeholders dan
perkembanganilmu pengetahuan dan teknologi dan seni
dalam
Fashion
Design. Selain
itu juga ditunjang
dengan
Setelahbidang
diklarifikasi
dijelaskan
dan diperlihatkan
dokumen
dijelaskanndeks Prestasi Kumulatif (IPK)
terkait indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan dalam 3 tahun
lulusan dalam 3 tahun terakhir rata-rata
terakhir rata-rata diatas 3.
diatas 3. indeks prestasi kumulatif
(IPK)secara rata-rata 3,15 (2010), tahun 2011
rata-rata IPK sebesar 3,29, tahun 2012 ratarata IPK sebesar 3,16, tahun 2013 rata-rata
IPK sebesar 3,00 ,tahun 2014 rata-rata IPK
sebesar 3,20. (di LKPS tidak ada datanya)
55
Prestasi mahasiswa di bidang
akademik dalam 3 tahun
terakhir.
Tabel 8.b.1) LKPS
Prestasi mahasiswa di bidang akademik
dalam 3 tahun terakhir tingkat wilayah ada
1.
Setelah diklarifikasi dijelaskan dan diperlihatkan dokumen
terkait prestasi mahasiswa di bidang akademik dalam 3 tahun
terakhir tingkat wilayah ada 1.
56
Prestasi mahasiswa di bidang
nonakademik dalam 3 tahun
terakhir.
Tabel 8.b.2) LKPS
Perlu klarifikasi saat AL
Setelah diklarifikasi dijelaskan dan diperlihatkan dokumen
terkait prestasi mahasiswa di bidang nonakademik dalam 3
tahun terakhir ada =1 (th 2015)
57
Masa studi.
Tabel 8.c LKPS
Saat diklarifikasi dan konfrmasi saat AL. dijelaska rata-rata
masa studi lulusan ASRIDE “ISWI” tepat waktu yaitu 3 tahun.
Hal ini bisa terjadi karena system SKS yang diberlakukan
dibuat dalam paket tiap semester. Mahasiswa juga selalu
dimotivasi untuk lulus tepat waktu dengan nilai terbaik dari
setiap mata kuliah.
58
Kelulusan tepat waktu.
Tabel 8.c LKPS
Masa studi tertulis 6 tahun, Perlu diklarifikasi
dan konfrmasi saat AL. Di borang tertulis
Rata-rata masa studi lulusan ASRIDE “ISWI”
tepat waktu 3 tahun. Hal ini bisa terjadi
karena system SKS yang diberlakukan
dibuat dalam paket tiap semester.
Mahasiswa juga selalu dimotivasi untuk lulus
tepat waktu dengan nilai terbaik dari setiap
mata kuliah.
Kelulusan tepat waktu relatif rendah/lama.
Perlu konfirmasi dan kalrifikasi saat AL
59
Keberhasilan studi.
Tabel 8.c LKPS
Berita Acara AL
REKOMENDASI
PEMBINAAN
Setelah diklarifikasi dijelaskan bahwa kelulusan tepat waktu
yaitu 3 tahun.
Perlu konfirmasi dan kalrifikasi saat AL,
Setelah diklarifikasi dijelaskan bahwa persentase keberhasilan
karena persentase keberhasilan studi hanya studi terlihat pada Ts-4 ada 12 mahasiswa, sementara pada Ts
50%
akhir-2 ada 6 mahasiswa.
Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga
18/22
NO.
ELEMEN
60
Pelaksanaan tracer study yang
mencakup 5 aspek sebagai
berikut: 1) pelaksanaan tracer
study terkoordinasi di tingkat
PT, 2) kegiatan tracer study
dilakukan secara reguler setiap
tahun dan terdokumentasi, 3)
isi kuesioner mencakup
seluruh pertanyaan inti tracer
study DIKTI, 4) ditargetkan
pada seluruh populasi (lulusan
TS-4 s.d. TS-2), dan 5) hasilnya
disosialisasikan dan digunakan
untuk pengembangan
kurikulum dan pembelajaran.
61
Waktu tunggu.
Tabel 8.d.1) LKPS
62
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR
BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI
DARI LED DAN LKPS
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN
HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN
Dituliskan pelaksanaan tracer study ada staf
kemahasiswaan yang melakukan tracer
study serta ada anggaran rutin untuk
melakukan tracer study. Akan tetapi tidak
ada penjelasan mekanisme, metode serta
pelaksanaan tracer study yang mencakup
aspek : pelaksanaan tracer study
terkoordinasi di tingkat PT; kegiatan tracer
study dilakukan secara reguler setiap tahun
dan terdokumentasi; isi kuesioner
mencakup seluruh pertanyaan inti tracer
study DIKTI; serta hasilnya disosialisasikan
dan digunakan untuk pengembangan
kurikulum dan pembelajaran.
Waktu tunggu lulusan untuk mendapatkan
pekerjaan pertama kurang dari 3 bulan.
Pelaksanaan tracer study telah dilakukan dan telah
ditugaskan ada staf yang melakukan tracer study serta ada
anggaran rutin untuk melakukan tracer study. Akan tetapi
tidak ada penjelasan mekanisme, metode serta pelaksanaan
tracer study yang mencakup aspek : pelaksanaan tracer study
terkoordinasi di tingkat PT; kegiatan tracer study dilakukan
secara reguler setiap tahun dan terdokumentasi; isi kuesioner
mencakup seluruh pertanyaan inti tracer study DIKTI; serta
hasilnya disosialisasikan dan digunakan untuk pengembangan
kurikulum dan pembelajaran.
Kesesuaian bidang kerja.
Tabel 8.d.2) LKPS
Dijelaskan kesesuaian bidang kerja lulusan
dimana mahasiswa telah dibekali skill, teori,
dan praktek sehingga mereka mempunyai
bekal untuk mengem-bangkan wirausaha.
Penetapan beberapa kompetensi yang harus
dimiliki lulusan dilakukan melalui
pertimbangan kebutuhan stakeholders dan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni dalam bidang Fashion Design.
Dijelaskan kesesuaian bidang kerja lulusan dimana mahasiswa
telah dibekali skill, teori, dan praktek sehingga mereka
mempunyai bekal untuk mengem-bangkan wirausaha.
Penetapan beberapa kompetensi yang harus dimiliki lulusan
dilakukan melalui pertimbangan kebutuhan stakeholders dan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam
bidang Fashion Design.
63
Tingkat dan ukuran tempat
kerja lulusan.
Tabel 8.e.1) LKPS
Lulusan ASRIDE “ISWI” sebagian besar
berwirausaha sesuai dengan bidangnya
walaupun masih setingkat home industry
tanpa ijin usaha seperti ter;ihat pada Tabel
8.e.1 LKPS, yaitu: seluruhnya berwirausaha
pada TS-2 dan TS-3, sedangkan pada TS-4
ada 40% berwirausaha dengan memiliki ijin
usaha dan sisanya 60% tanpa ijin usaha.
Lulusan ASRIDE “ISWI” sebagian besar berwirausaha sesuai
dengan bidangnya walaupun masih setingkat home industry
tanpa ijin usaha seperti ter;ihat pada Tabel 8.e.1 LKPS, yaitu:
seluruhnya berwirausaha pada TS-2 dan TS-3, sedangkan pada
TS-4 ada 40% berwirausaha dengan memiliki ijin usaha dan
sisanya 60% tanpa ijin usaha.
64
Tingkat kepuasan pengguna
lulusan.
Tabel 8.e.2) LKPS
Tingkat kepuasan pengguna lulusan pada
aspek etika 100% mendapat penilain baik,
100% jugamendapat nilai baik untuk
keahlian pada bidang ilmu,73% baik dan 27%
cukup untuk kemampuan berbahasa asing,
mendapat nilai yang sama yaitu 91% baik
dan 9% sangat baik untuk
penggunaanteknologi informasi dan
kemampuan berkomunikasi, 73% baik 18%
sangat baik dan 9% cukup untuk penilaian
kerjasama tim, sedangkan untuk
pengembangan diri mendapat nilai 64% baik
18%sangat baik dan 18% cukup.
Tingkat kepuasan pengguna lulusan pada aspek etika 100%
mendapat penilain baik, 100% jugamendapat nilai baik untuk
keahlian pada bidang ilmu,73% baik dan 27% cukup untuk
kemampuan berbahasa asing, mendapat nilai yang sama yaitu
91% baik dan 9% sangat baik untuk penggunaanteknologi
informasi dan kemampuan berkomunikasi, 73% baik 18%
sangat baik dan 9% cukup untuk penilaian kerjasama tim,
sedangkan untuk pengembangan diri mendapat nilai 64% baik
18%sangat baik dan 18% cukup.
65
Produk/jasa karya mahasiswa,
yang dihasilkan secara mandiri
atau bersama DTPS, yang
diadopsi oleh
industri/masyarakat dalam 3
tahun terakhir.
Tabel 8.f.3) LKPS
Luaran mahasiswa ASRIDE “ISWI” adalah
berupa produk/jasa yang diadopsi masyarat
adalah berupa koleksi busana ready to wear,
busana unik, dan busana nasional yang
dihasilkanoleh 2 (dua) mahasiswa yang lulus
tahun 2016. Produk yang dihasilkan oleh 5
(lima) mahasiswa yang lulus tahun 2017
adalah berupa lookbook dari brand ketiga
lulusan tersebut dan koleksi busana ready to
wear., dan produk yang dihasilkan oleh 5
mahasiswa lulusan tahun 2018 adalah
lookbook dan koleksi busana ready.
Luaran mahasiswa ASRIDE “ISWI” adalah berupa produk/jasa
yang diadopsi masyarat adalah berupa koleksi busana ready
to wear, busana unik, dan busana nasional yang dihasilkanoleh
2 (dua) mahasiswa yang lulus tahun 2016. Produk yang
dihasilkan oleh 5 (lima) mahasiswa yang lulus tahun 2017
adalah berupa lookbook dari brand ketiga lulusan tersebut dan
koleksi busana ready to wear., dan produk yang dihasilkan
oleh 5 mahasiswa lulusan tahun 2018 adalah lookbook dan
koleksi busana ready.
Berita Acara AL
REKOMENDASI
PEMBINAAN
Waktu tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan pertama
kurang dari 3 bulan.
Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga
19/22
NO.
ELEMEN
66
D Analisis dan Penetapan
Program Pengembangan
D.1
Analisis dan Capaian Kinerja
Keserbacakupan (kelengkapan,
keluasan, dan kedalaman),
ketepatan, ketajaman, dan
kesesuaian analisis capaian
kinerja serta konsistensi
dengan setiap kriteria.
67
D.2
Analisis SWOT atau Analisis
Lain yang Relevan
Ketepatan analisis SWOT atau
analisis yang relevan di dalam
mengembangkan strategi.
Berita Acara AL
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR
BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI
DARI LED DAN LKPS
UPPS telah melakukan analisis capaian
kinerja untuk meningkatkan produktivitas
hasil karya mahasiswa dan dosenmelalui
dana hibah DP2M Dikti Meningkatkan
kualitas hasil karya mahasiswa dan dosen
agar dapat bersaing di pasaran. Selain itu
UPPS juga telah melakukan analisis capaian
kinerja yang antara lain : 1). Analisis yang
dilakukan ISWI kurang didukung data dan
informasi pada semua kriteria yang disertai
dengan rencana dan capaian kinerja.Belum
ada informasi tentang ketersediaan
pangkalan data yang terintegrasi. 2). Telah
melakukan analisis cukup konsisten dengan
uraian pada kriteria-kriteria evaluasi diri
yang meliputi hubungan antara kriteria. 3).
Dilakukan analisis yang komprehensif ,
didukung dengan identifikasi masalah untuk
mendapatkan akar masalah UPPS/prodi
pada setiap kriteria . 4). Hasil analisis
selanjutnya dipublikasikan kepada
pimpinan, dosen dan tenaga kependidikan.
Hal ini menunjukkan keserbacakupan,
ketepatan, ketajaman serta kesesuaian
analisis capaian kinerja yang konsisten
dengan setiap kriteria yang telah dilakukan
oleh UPPS/prodi. Namun demikian ada
analisisnya
yang kurang
UPPS melakukan
analisis didukung
SWOT atau analisis
lain, dimana Program Studi Desain Produk
ASRIDE “ISWI” punya kelebihan yang
dapat dimanfaatkan sebagai peluang dalam
mengatasi berbagai kelemahan dan
ancaman yang dihadapi pada beberapa
komponen yang terdiri dari: (1) Visi, Misi,
Tujuan, dan Strategi; (2) Tata Pamong, Tata
Kelola, dan Kerjasama; (3) Mahasiswa; (4)
Sumber Daya Manusia; (5) Keuangan,
Sarana, dan Prasarana; (6) Pendidikan; (7)
Penelitian/Penciptaan Karya; (8) Pengabdian
kepada Masyarakat; (9) Luaran dan Capaian
Tridharma. Maka analisis relevan, serta
memenuhi aspek-keterkaitan dengan hasil
analisis capaian kinerja, dan merumuskan
strategi pengembangan UPPS yang
berkesesuaian. namun demikian ada ada
keterbatasan anggaran yang dimiliki ASRIDE
“ISWI” untuk pengembangan serta untuk
program berkelanjutan.
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN
HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN
REKOMENDASI
PEMBINAAN
Dipaparkan dan ditunjukan dokumen oelh UPPS saat
Asesemen lapangan analisisnya yang merujuk pada
pencapaian standar mutu perguruan tinggi dan berkualitas
(andal dan memadai) yang didukung oleh keberadaan
pangkalan data institusi yang terintegrasi. Demikian pula
UPPS telah melakukan analisis capaian kinerja untuk
meningkatkan produktivitas hasil karya mahasiswa dan
dosenmelalui dana hibah DP2M Dikti Meningkatkan kualitas
hasil karya mahasiswa dan dosen agar dapat bersaing di
pasaran. Selain itu UPPS juga telah melakukan analisis
capaian kinerja yang antara lain : 1). Analisis yang dilakukan
ISWI kurang didukung data dan informasi pada semua kriteria
yang disertai dengan rencana dan capaian kinerja.Belum ada
informasi tentang ketersediaan pangkalan data yang
terintegrasi. 2). Telah melakukan analisis cukup konsisten
dengan uraian pada kriteria-kriteria evaluasi diri yang meliputi
hubungan antara kriteria. 3). Dilakukan analisis yang
komprehensif , didukung dengan identifikasi masalah untuk
mendapatkan akar masalah UPPS/prodi pada setiap kriteria .
4). Hasil analisis selanjutnya dipublikasikan kepada pimpinan,
dosen dan tenaga kependidikan. Hal ini menunjukkan
keserbacakupan, ketepatan, ketajaman serta kesesuaian
analisis capaian kinerja yang konsisten dengan setiap kriteria
yang telah dilakukan oleh UPPS/prodi.
UPPS telah melakukan analisis SWOT atau analisis lain,
dimana Program Studi Desain Produk ASRIDE “ISWI” punya
kelebihan yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang dalam
mengatasi berbagai kelemahan dan ancaman yang dihadapi
pada beberapa komponen yang terdiri dari: (1) Visi, Misi,
Tujuan, dan Strategi; (2) Tata Pamong, Tata Kelola, dan
Kerjasama; (3) Mahasiswa; (4) Sumber Daya Manusia; (5)
Keuangan, Sarana, dan Prasarana; (6) Pendidikan; (7)
Penelitian/Penciptaan Karya; (8) Pengabdian kepada
Masyarakat; (9) Luaran dan Capaian Tridharma. Maka
analisis relevan, serta memenuhi aspek-keterkaitan dengan
hasil analisis capaian kinerja, dan merumuskan strategi
pengembangan UPPS yang berkesesuaian. namun demikian
ada ada keterbatasan anggaran yang dimiliki ASRIDE “ISWI”
untuk pengembangan serta untuk program berkelanjutan.
Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga
Hasil SWOT perlu
diterapkan dan
disesuaikan dengan
renstra dan renop UPPS
ASRIDE..
20/22
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR
BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI
DARI LED DAN LKPS
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN
HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN
NO.
ELEMEN
68
D.3
Program Pengembangan
Ketepatan di dalam
menetapkan prioritas program
pengembangan.
Dijelaskan ada keterbatasan anggaran yang
dimiliki ASRIDE “ISWI” dalamhal dana untuk
mengatasi masalah, maka diperlukan skala
prioritas untuk melakukan pengembangan
ASRIDE “ISWI” dan melakukan berbagai
kerjasama dengan berbagai pihak
untuktetap dapat melakukan target-target
pencapaian yang telah ditetapkan oleh
program studi maupun oleh ASRIDE “ISWI”
sebagai unit pengelola program studi.
Sehingga UPPS kurang dapat menetapkan
prioritas program pengembangan
berdasarkan hasil analisis SWOT atau
analisis lainnya yang mempertimbangkan
secara komprehensif terkait kebutuhan
UPPS dan PS di masa depan; rencana
strategis UPPS yang berlaku, dan aspirasi
dari pemangku kepentingan internal.
Saat dikonfirmasi dipaparkan ada keterbatasan anggaran
yang dimiliki ASRIDE “ISWI” dalam hal dana untuk mengatasi
masalah, maka diperlukan skala prioritas untuk melakukan
pengembangan ASRIDE “ISWI” dan melakukan berbagai
kerjasama dengan berbagai pihak untuktetap dapat
melakukan target-target pencapaian yang telah ditetapkan
oleh program studi maupun oleh ASRIDE “ISWI” sebagai unit
pengelola program studi. Sehingga UPPS dengan skala
terbatas dapat menetapkan prioritas program pengembangan
berdasarkan hasil analisis SWOT atau analisis lainnya yang
mempertimbangkan secara komprehensif terkait kebutuhan
UPPS dan PS di masa depan; rencana strategis UPPS yang
berlaku, dan aspirasi dari pemangku kepentingan internal.
69
D.4
Program Keberlanjutan
UPPS memiliki kebijakan,
ketersediaan sumberdaya,
kemampuan melaksanakan,
dan kerealistikan program.
Dijelaskan upaya UPPS dalamprogram
berkelanjutan adalah:
1.
mempercantik kampus dengan
memperbarui peralatan mengikuti
perkembangan zaman, dan membuka
cabang- cabang baru di pusat kota yang
dekat dengan pusat mode untuk menjaring
calon mahasiswa baru
2. Meningkatkan keinginan mahasiswa
memasarkan produk fashionnya yang
kreatif dan inovatif melalui online maupun
offline sedini mungkin
3. Membangun kerjasama dengan
pemerintah (pusat dan daerah) terutama
untuk memperkuat database budaya lokal
dan menghasilkan tenaga ahli mode untuk
daerah.
4. Melibatkan alumni yang berpengalaman
dalam industri ini untuk meningkatkan
kinerja pendidik dan manajemen.
5. Mengumpulkan dana melalui tawaran
dengan memasukan saham untuk alumni
dan investor lainnya, kesempatan memiliki
saham juga diberikan pada karyawan
sehingga rasamemiliki menjadi lebih tinggi.
6. Memanfaatkan berbagai tawaran hibah
bagi Perguruan Tinggi Swasta dari LLDIKTI
Kemendikdud, untuk keberlang sungan dan
Dijelaskan kembali saat asesmen lapangan UPPS telah
melakukan upaya program berkelanjutan antara lain:
1. mempercantik kampus dengan memperbarui peralatan
mengikuti perkembangan zaman, dan membuka cabangcabang baru di pusat kota yang dekat dengan pusat mode
untuk menjaring calon mahasiswa baru
2. Meningkatkan keinginan mahasiswa memasarkan produk
fashionnya yang kreatif dan inovatif melalui online maupun
offline sedini mungkin
3. Membangun kerjasama dengan pemerintah (pusat dan
daerah) terutama untuk memperkuat database budaya lokal
dan menghasilkan tenaga ahli mode untuk daerah. 4.
Melibatkan alumni yang berpengalaman dalam industri ini
untuk meningkatkan kinerja pendidik dan manajemen.
5. Mengumpulkan dana melalui tawaran dengan memasukan
saham untuk alumni dan investor lainnya, kesempatan
memiliki saham juga diberikan pada karyawan sehingga
rasamemiliki menjadi lebih tinggi. 6. Memanfaatkan berbagai
tawaran hibah bagi Perguruan Tinggi Swasta dari LLDIKTI
Kemendikdud, untuk keberlang sungan dan pengembangan
ASRIDE “ISWI” .
REKOMENDASI
PEMBINAAN
Perlu rencana
pengembangan yang
disesuaikan dengan
renstra dan renop
UPPS.
Berita acara visitasi ini ditandatangani oleh Asesor, Ketua Program Studi dan Pimpinan Unit Pengelola, setelah isi tabel tersebut di atas
diperiksa dan disetujui oleh kedua pihak.
JAKARTA, 22-23 September 2021
Ketua Satuan Penjaminan Mutu
(Dra. Watti Sundariyati., M.Pd.)
Dr. Prayanto Widyo Harsanto., M.Sn.
Pimpinan Unit Pengelola
(Dra. Nani Sunarni., M.Pd.)
Berita Acara AL
Dr. Mochamad Junaidi Hidayat., ST., M.Ds.
Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga
21/22
NO.
Berita Acara AL
ELEMEN
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR
BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI
DARI LED DAN LKPS
DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN
HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN
Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga
REKOMENDASI
PEMBINAAN
22/22
Download