BERITA ACARA ASESMEN LAPANGAN AKREDITASI PROGRAM STUDI - PROGRAM DIPLOMA TIGA Nama Perguruan Tinggi: Nama Unit Pengelola: Nama Program Studi: Kode Panel: Tanggal Penilaian: NO. ELEMEN 1 A. Kondisi Eksternal Konsistensi dengan hasil analisis SWOT dan/atau analisis lain serta rencana pengembangan ke depan. 2 B. Profil Unit Pengelola Program Studi Keserbacakupan informasi dalam profil dan konsistensi antara profil dengan data dan informasi yang disampaikan pada masing-masing kriteria, serta menunjukkan iklim yang kondusif untuk pengembangan dan reputasi sebagai rujukan di bidang keilmuannya. Berita Acara AL Akademi Seni Rupa Dan Desain ISWI Jakarta Akademi Seni Rupa Dan Desain ISWI Jakarta Desain Produk 0 22-23 September 2021 DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI DARI LED DAN LKPS DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN REKOMENDASI PEMBINAAN UPPS mampu mengidentifkasi Kondisi Berdasarkan verifikasi dari asesmen lapanagn dikonfirmasi lingkungan eksternal maupun internal, dan dijelaskan oleh pengelola ASRIDE ISWI yang menunjukan dimana Indonesia akan menjadi Kiblat UPPS telah mampu mengidentifkasi Kondisi lingkungan Mode Busana Muslim Dunia di Tahun 2020 eksternal maupun internal, dimana Indonesia akan menjadi dan Menjadi Pusat Mode Dunia pada tahun Kiblat Mode Busana Muslim Dunia di Tahun 2020 dan Menjadi 2025 perlu mendapat dukungan dari Pusat Mode Dunia pada tahun 2025 perlu mendapat dukungan berbagai sektor mulai dari hulu hingga ke dari berbagai sektor mulai dari hulu hingga ke hilir produknya. hilir produknya. Ini merupakan sebuah Ini merupakan sebuah tantangan sekaligus peluang bagidunia tantangan sekaligus peluang bagidunia pendidikan untuk mengembangkan program-programnya pendidikan untuk mengembangkan program- dalam menciptakan SDM-SDM professional di bidang mode, programnya dalam menciptakan SDM-SDM handal dalam proses produksi, kreatif dan inovatif dalam professional di bidang mode, handal dalam menciptakan dan memasarkan produk fashion Indonesia. dan proses produksi, kreatif dan inovatif dalam industri yang relevan secara komprehensif, dimana Program menciptakan dan memasarkan produk Studi Desain Produk ISWI telah ada sejak 1981, dan telah fashion Indonesia. dan industri yang relevan menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi untuk program D3. secara komprehensif, dimana Program Studi Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI” yang disingkat ASRIDE Desain Produk ISWI telah ada sejak 1981, “ISWI” didirikan tanggal 1 Agustus 1981 berdasarkan surat dan telah menjalankan Tridharma Perguruan Keputusan Yayasan Pendidikan Wanita Indonesia “ISWI” Tinggi untuk program D3. Akademi Seni (YPWI “ISWI”) Nomor: 01/SK/LPWI/LPM/VII/81 adalah suatu Rupa dan Desain “ISWI” yang disingkat lembaga pendidikan tinggi di bidang seni rupa dan desain . ASRIDE “ISWI” didirikan tanggal 1 Agustus UPPS ISWI telah menggunakan hasil identifikasi dan posisi 1981 berdasarkan surat Keputusan Yayasan yang ditetapkan untuk melakukan analisis (SWOT/metoda Pendidikan Wanita Indonesia “ISWI” (YPWI analisis lain yang relevan) untuk pengembangan program studi “ISWI”) Nomor: 01/SK/LPWI/LPM/VII/81 desain produk. Analisis SWOT seluruh komponen dalam adalah suatu lembaga pendidikan tinggi di mewujudkan Good Governance untuk pengelolaan bidang seni rupa dan desain dimana manajemen perguruan tinggi yang terimplementasikan pada penekanannya pada bidang fashion dan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi yang sesuai dengan visi tekstil.telah Ps. Desain Produk ISWI pada dan misi.Tujuan adanya SWOT inimenunjukan untuk melihat kekuatan, UPPS dapat menunjukan Dalam paparannya UPPS dapat keserbacakupan informasi yang jelas dan konsisten dengan data dan informasi yang disampaikan pada masing-masing kriteria. Sistem tata pamong yang diselenggarakan di Program Studi Desain , Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI” ditetapkan melalui mekanisme yang lazim berlaku pada organisasi penyelenggara pendidikan tinggi di Indonesia. Dalam struktur organisasinya, Program Studi Desain , Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI” dipimpin oleh seorang Direktur. Direktur dipilih oleh Dewan Dosen yang ada di lingkunganAkademi Seni Rupa dan Desain “ISWI” dalam rapat senatAkademi yang dilakukan secara langsung dan terbuka. Direkturterpilih selanjutnya ditetapkan oleh Ketua YPWI “ISWI” melalui suatu surat keputusan. Struktur organisasi dan nama pemangku jabatan yang berlaku di Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI” dapat dilihat pada bagan struktur organisasi.UPPS dalam hal ini Akademi seni rupa dan Desain ISWI dapat menunjukkan keserbacakupan informasi yang jelas dan konsisten dengan data dan informasi yang disampaikan pada masingmasing kriteria. Sebagai jawaban dari keserbacakupan informasi yang jelas dan konsisten dengan data dan informasi yang disampaikan pada masing-masing kriteria. Sistem tata pamong yang diselenggarakan di Program Studi Desain , Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI” ditetapkan melalui mekanisme yang lazim berlaku pada organisasi penyelenggara pendidikan tinggi di Indonesia. Dalam struktur organisasinya, Program Studi Desain , Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI” dipimpin oleh seorang Direktur. Direktur dipilih oleh Dewan Dosen yang ada di lingkunganAkademi Seni Rupa dan Desain “ISWI” dalam rapat senatAkademi yang dilakukan secara langsung dan terbuka. Direkturterpilih selanjutnya ditetapkan oleh Ketua YPWI “ISWI” melalui suatu surat keputusan. Struktur organisasi dan nama pemangku jabatan yang berlaku di Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI” dapat dilihat pada bagan struktur organisasi.UPPS dalam hal ini Akademi seni rupa dan Desain ISWI dapat menunjukkan keserbacakupan informasi yang jelas dan konsisten dengan data dan informasi yang disampaikan pada masing-masing kriteria. Sebagai jawaban dari tuntutan yang ada dan sekaligus menjadi tantangan bagi program studi Desain Produk untuk menghasilkan para lulusan yang berdaya saing tinggi serta mempunyai kompetensi yang unggul dibidang Desain Mode. Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI” yang disingkat ASRIDE “ISWI” didirikan tanggal 1 Agustus 1981 berdasarkan surat Keputusan Yayasan Pendidikan Wanita Indonesia “ISWI” (YPWI “ISWI”) Nomor: 01/SK/LPWI/LPM/VII/81 adalah suatu lembaga pendidikan Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga 1/22 NO. ELEMEN 3 C. Kriteria C.1. Visi, Misi, Tujuan dan Strategi C.1.4. Indikator Kinerja Utama Kesesuaian Visi, Misi, Tujuan dan Strategi (VMTS) Unit Pengelola Program Studi (UPPS) terhadap VMTS Perguruan Tinggi (PT) dan visi keilmuan Program Studi (PS) yang dikelolanya. 4 Mekanisme dan keterlibatan pemangku kepentingan dalam penyusunan VMTS UPPS. Berita Acara AL DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI DARI LED DAN LKPS DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN UPPS telah memiliki visi yang mencerminkan visi perguruan tinggi dan memayungi visi keilmuan terkait keunikan program studi serta didukung data konsistensi implementasinya. pendidikan tinggi mode yang pertama di Indonesia dengan izin operasional (SK Nomor 09/KOP/III/s.v/1985), berdomisili di Kebon Kacang Jakarta Pusat. Kemudian pada tahun 1995 dipindah ke Perumahan taman Modern jalan Dahlia Blok E/6 Jakarta Timur, yang letaknya jauh dari pusat kota/ Pusat mode. ASRIDE “ISWI” menyiapkan mahasiswa untuk karir profesional di bidang mode dan industri terkait. Mahasiswa dibimbing untuk mengembangkan bakat dan kreatifitas dengan mengikutsertakan pemahaman profesionalnyaagar memperoleh kesempatan untuk berkarya secara mandiri dan bertanggung jawab. Keterserapan lulusan di dunia usaha dan dunia industri mencapai lebih dari 90. Adapun visinya mampu mencetak entrepreneur mode kelas dunia dengan penekanan pada kreatifitas dan inovasi. ISWI Sebagai lembaga pendidikan tinggi, mampu mengembangkan diri menjadi wadah pembelajaran mahasiswa dan masyarakat, wadah “ISWI” Visi, misi, tujuan dan sasaran ASRIDE Terdapat kesesuaian VMT dan Strategi UPPS yang mencerminkan visi perguruan tinggi dan memayungi visi keilmuan terkait keunikan program studi serta didukung data konsistensi implementasinya. pendidikan tinggi mode yang pertama di Indonesia dengan izin operasional (SK Nomor 09/KOP/III/s.v/1985), berdomisili di Kebon Kacang Jakarta Pusat. Kemudian pada tahun 1995 dipindah ke Perumahan taman Modern jalan Dahlia Blok E/6 Jakarta Timur, yang letaknya jauh dari pusat kota/ Pusat mode. ASRIDE “ISWI” menyiapkan mahasiswa untuk karir profesional di bidang mode dan industri terkait. Mahasiswa dibimbing untuk mengembangkan bakat dan kreatifitas dengan mengikutsertakan pemahaman profesionalnyaagar memperoleh kesempatan untuk berkarya secara mandiri dan bertanggung jawab. Keterserapan lulusan di dunia usaha dan dunia industri mencapai lebih dari 90. Adapun visinya mampu mencetak entrepreneur mode kelas dunia dengan penekanan pada kreatifitas dan inovasi. Upaya untuk menjalankan fungsi dan peran tersebut dapat dilakukan. Adapun misi, tujuan, dan strategi UPPS telah searah dan bersinerji dengan misi, tujuan, dan strategi untuk mendukung pengembangan program studi Pencapaian visi dan keterlaksanaan misi tersebut diharapkan dapat mewujudkan tujuan PS Desain sebagai berikut: 1) Melestarikan dan mengangkat potensi daerah di seluruh indonesia menjadi produk mode internasional. Visi, misi, tujuan dan sasaran ASRIDE “ISWI” disusun dan disusun dan diperbaharui dengan memperhatikan visi, misi, tujuan dan sasaran lembaga yang menaungi Akademi yaitu Yayasan Pendidikan Wanita Indonesia (YPWI) “ISWI”. Acuan yang digunakan adalah Statuta ASRIDE “ISWI” yang disusun bersamaantara Akademi dan Yayasan dan mempertimbangkankebutuhan pasar/stakeholder. Ada mekanisme dalam penyusunan dan penetapan visi, misi, tujuan dan strategi yang terdokumentasi serta ada keterlibatan pemangku kepentingan internal (dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan) dan pemangku kepentingan eksternal (lulusan dan pengguna lulusan). diperbaharui dengan memperhatikan visi, misi, tujuan dan sasaran lembaga yang menaungi Akademi yaitu Yayasan Pendidikan Wanita Indonesia (YPWI) “ISWI”. Acuan yang digunakan adalah Statuta ASRIDE “ISWI” yang disusun bersamaantara Akademi dan Yayasan dan mempertimbangkankebutuhan pasar/stakeholder. Ada mekanisme dalam penyusunan dan penetapan visi, misi, tujuan dan strategi yang terdokumentasi serta ada keterlibatan pemangku kepentingan internal (dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan) dan pemangku kepentingan eksternal (lulusan dan pengguna lulusan). Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga REKOMENDASI PEMBINAAN 2/22 NO. ELEMEN 5 Strategi pencapaian tujuan disusun berdasarkan analisis yang sistematis, serta pada pelaksanaannya dilakukan pemantauan dan evaluasi yang ditindaklanjuti. 6 C.2. Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama C.2.4. Indikator Kinerja Utama C.2.4.a) Sistem Tata Pamong A. Kelengkapan struktur organisasi dan keefektifan penyelenggaraan organisasi. B. Perwujudan good governance dan pemenuhan lima pilar sistem tata pamong, yang mencakup: 1) Kredibel, 2) Transparan, 3) Akuntabel, 4) Bertanggung jawab, 5) Adil. Berita Acara AL DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI DARI LED DAN LKPS DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN Strategi Pencapaian Visi, Misi, dan Tujuan telah ditetapkan, dikembangkan strategistrategi sebagai berikut: Penguatan mutu dan kinerja pada bidang akademik yang menitikberatkan pada pembentukan mental entrepreneur, handal dalam pemasaran, kreatif dan produktif. Pemanfaatan sarana dan prasarana yang telah dimiliki agar lebih efektif dan efisien, Penguatan mutu dan kinerja pada bidang akademik yang menitikberatkan pada pembentukan mental enterpreneur, handal dalam pemasaran, kreatif dan produktif. Memperkuat kapasitas manajemen untuk mendukung ketercapaian kinerja akademik dengan menerapkan prinsip good university governance. Hasil Evaluasi Ketercapaian VMTS dan Tindak Lanjut Sampai akhir tahun ke 4 rencana strategis ASRIDE “ISWI” 2016-2020, program pengembangan yang ditetapkan belum semua tercapai sesuai jadwal dan target kerja yang telah ditetapkan. Dari keempat program pengembangan yang telah ditetapkan yaitu (1) Pemanfaatan sarana dan prasarana yang telah dimiliki agar lebih efektif dan efisien, (2) Penguatan mutu dan kinerja pada bidang akademik A). Sistem tata pamong disusun berdasarkan Strategi Pencapaian Visi, Misi, dan Tujuan telah ditetapkan, dikembangkan strategi-strategi sebagai berikut: Penguatan mutu dan kinerja pada bidang akademik yang menitikberatkan pada pembentukan mental entrepreneur, handal dalam pemasaran, kreatif dan produktif. Pemanfaatan sarana dan prasarana yang telah dimiliki agar lebih efektif dan efisien, Penguatan mutu dan kinerja pada bidang akademik yang menitikberatkan pada pembentukan mental enterpreneur, handal dalam pemasaran, kreatif dan produktif. Memperkuat kapasitas manajemen untuk mendukung ketercapaian kinerja akademik dengan menerapkan prinsip good university governance. Hasil Evaluasi Ketercapaian VMTS dan Tindak Lanjut Sampai akhir tahun ke 4 rencana strategis ASRIDE “ISWI” 2016-2020, program pengembangan yang ditetapkan belum semua tercapai sesuai jadwal dan target kerja yang telah ditetapkan. Dari keempat program pengembangan yang telah ditetapkan yaitu (1) Pemanfaatan sarana dan prasarana yang telah dimiliki agar lebih efektif dan efisien, (2) Penguatan mutu dan kinerja pada bidang akademik yang menitiberatkan pada pembentukan mental enterpreneur, handal dalam pemasaran, kreatif dan produktif, (3) Memperkuat kapasitas manajemen untuk mendukung ketercapaian kinerja akademik dengan menerapkan prinsip good university governance, (4) Melanjutkan dan merealisasikan berbagai kerjasama dan kemitraan, sehingga memperkuat citra Program Studi,yang sudah A). Sistem tata pamong disusun berdasarkan statuta statuta yang berlaku. Statuta disusun oleh yayasan bersama direktur Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI”. Adapun struktur organisasi di ASRIDE ISWI relatif sederhana dan efektif yaitu terdiri dari Direktur dibantu oleh Pembantu Direktur (PUDIR) I (akademik), PUDIR II (Keuangan) dan PUDIR III (Kemahasiswaan). Masing-masing PUDIR dibantu oleh Kepala bidang serta dosen tetap. Direktur juga dibantu oleh Ketua SIstem Penjaminan Mutu dan bagian Sistem Informasi Teknologi (IT). Sistem tata pamong berjalan secara efektif melalui mekanisme yang disepakati bersama, serta dapat memelihara dan mengakomodasi semua unsur, fungsi, dan peran dalam program studi. Tata pamong didukung dengan budaya organisasi yang dicerminkan dengan ada dan tegaknya aturan, tatacara pemilihan pimpinan, etika dosen, etika mahasiswa, etika tenaga kependidikan, sistem penghargaan dan sanksi serta pedoman dan prosedur pelayanan (administrasi, perpustakaan, laboratorium, dan studio). Sistem tata pamong (input, proses, output dan outcome serta lingkungan eksternalyang menjamin terlaksananya tata berlaku. Statuta disusun oleh yayasan bersama direktur Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI”. Adapun struktur organisasi di ASRIDE ISWI relatif sederhana dan efektif yaitu terdiri dari Direktur dibantu oleh Pembantu Direktur (PUDIR) I (akademik), PUDIR II (Keuangan) dan PUDIR III (Kemahasiswaan). Masing-masing PUDIR dibantu oleh Kepala bidang serta dosen tetap. Direktur juga dibantu oleh Ketua SIstem Penjaminan Mutu dan bagian Sistem Informasi Teknologi (IT). Sistem tata pamong berjalan secara efektif melalui mekanisme yang disepakati bersama, serta dapat memelihara dan mengakomodasi semua unsur, fungsi, dan peran dalam program studi. Tata pamong didukung dengan budaya organisasi yang dicerminkan dengan ada dan tegaknya aturan, tatacara pemilihan pimpinan, etika dosen, etika mahasiswa, etika tenaga kependidikan, sistem penghargaan dan sanksi serta pedoman dan prosedur pelayanan (administrasi, perpustakaan, laboratorium, dan studio). Sistem tata pamong (input, proses, output dan outcome serta lingkungan eksternalyang menjamin terlaksananya tata pamong yang baik) harus diformulasikan, disosialisasikan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan peraturan dan prosedur yang jelas.UPPS telah memiliki dokumen formal terkait struktur organisasi dan tata kerja yang dilengkapi tugas dan fungsinya. Sistem tata pamong yang diselenggarakan di Program Studi Desain , Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI” ditetapkan melalui mekanisme yang lazim berlaku pada organisasi penyelenggara pendidikan tinggi Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga REKOMENDASI PEMBINAAN 3/22 NO. ELEMEN 7 C.2.4.b) Kepemimpinan dan Kemampuan Manajerial A. Komitmen pimpinan UPPS. B. Kapabilitas pimpinan UPPS, mencakup aspek: 1) perencanaan, 2) pengorganisasian, 3) penempatan personel, 4) pelaksanaan, 5) pengendalian dan pengawasan, dan 6) pelaporan yang menjadi dasar tindak lanjut. 8 C.2.4.c) Kerjasama Mutu, manfaat, kepuasan dan keberlanjutan kerjasama pendidikan, penelitian dan PkM yang relevan dengan program studi. UPPS memiliki bukti yang sahih terkait kerjasama yang ada telah memenuhi 3 aspek berikut: 1) memberikan manfaat bagi program studi dalam pemenuhan proses pembelajaran, penelitian, PkM. 2) memberikan peningkatan kinerja tridharma dan fasilitas pendukung program studi. 3) memberikan kepuasan kepada mitra industri dan mitra kerjasama lainnya, serta menjamin keberlanjutan kerjasama dan hasilnya. 9 A. Kerjasama pendidikan, penelitian, dan PkM yang relevan dengan program studi dan dikelola oleh UPPS dalam 3 tahun terakhir. B. Kerjasama tingkat internasional, nasional, wilayah/lokal yang relevan dengan program studi dan dikelola oleh UPPS dalam 3 tahun terakhir. Tabel 1 LKPS Berita Acara AL DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI DARI LED DAN LKPS DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN A). Pimpinan UPPS memiliki karakter diantara kepemimpinan operasional, organisasi, dan publik. 1) Kepemimpinan operasional diarahkan pada peran serta semua elemen dalam perencanaan, pengarahan, koordinasi, dan monitoring dalam semua kegiatan pembelajaran, penelitian/ penciptaan karya, dan mengabdian masyarakat.Peran serta ini didistribusikan berdasarkan musyawarah dosen yang dipimpin Direktur; (2)Kepemimpian organisasional secara keseluruhan menyangkut pemahaman terhadap tata kerja antara Direktur dan Pembantu Direktur sehingga terjalin mekanisme kerja yang harmonis dalam lembaga. Direktur mendistribusikan pekerjaan kepada Pembantu Direktur sesuai dengan tugas dan wewenang masingmasing. ; (3) Kepemimpinan publik diarahkan pada kemampuan Direktur dalam menjalin kerjasama dengan lembaga lain dalam rangka untuk meningkatkan pengalaman belajar mahasiswa dan masukan dalampengembangan kurikulum perkuliahan. Kemitraan dengan desainer dan pengusaha juga dilaksanakan dalam rangka berbagi ilmuUPPS pengetahuan untuk Disebutkan untuk membangun Saat AL dijelaskan dan ditunjukan bukti bahwa UPPS memiliki karakter diantara kepemimpinan operasional, organisasi, dan publik yang baik. Hal ini diungkapkan kembali antara lain A). 1) Kepemimpinan operasional diarahkan pada peran serta semua elemen dalam perencanaan, pengarahan, koordinasi, dan monitoring dalam semua kegiatan pembelajaran, penelitian/ penciptaan karya, dan mengabdian masyarakat.Peran serta ini didistribusikan berdasarkan musyawarah dosen yang dipimpin Direktur; (2)Kepemimpian organisasional secara keseluruhan menyangkut pemahaman terhadap tata kerja antara Direktur dan Pembantu Direktur sehingga terjalin mekanisme kerja yang harmonis dalam lembaga. Direktur mendistribusikan pekerjaan kepada Pembantu Direktur sesuai dengan tugas dan wewenang masing- masing. ; (3) Kepemimpinan publik diarahkan pada kemampuan Direktur dalam menjalin kerjasama dengan lembaga lain dalam rangka untuk meningkatkan pengalaman belajar mahasiswa dan masukan dalampengembangan kurikulum perkuliahan. Kemitraan dengan desainer dan pengusaha juga dilaksanakan dalam rangka berbagi ilmu pengetahuan untuk pengembangan wawasan dosen dan mahasiswa. B).Pimpinan UPPS mampu melaksanakan 6 fungsi manajemen secara efektif. Dalam menjalankan fungsi kepemimpinan di ASRIDE “ISWI” dikenal kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasional, dan kepemimpinan publik. Kepemimpinan operasional berkaitan dengan kemampuan menjabarkan visi, misi ke dalam kegiatan operasional pogram studi.kegiatan yang Ditunjukan laporan kerjasama berupa foto-foto kerjasama sebagai media pengembangan wawasan bagi mahasiswa baik secara referensi maupun inspirasi. Kerjasama sbagai bentuk kemitraan dengan lembaga/ pengusaha juga dilaksanakan dalam rangka berbagi ilmu pengetahuan untuk pengembangan wawasan dosen dan mahasiswa. Pengembangan wawasan mahasiswa dilaksanakan dengan mengundang berbagai nara sumber praktisi industry mode dalam kegiatan seminar/pelatihan/workshopmemiliki bukti terkait kerjasama antara lain: 1) Bukti adanya kemanfaatan program studi terlihat dari para mahasiswa yang mengikuti praktek kerja lapangan (PKL) di berbagai industry mode. Rata-ratamereka puas dan terbantu dengan kehadiran mahasiswa yang PKL. Sebagian mahasiswa setelah lulus bekerja di tempat PKL tersebut. Hal ini dapat terlihat pada: Adanya dokumen kerjasama (MoU) antara ASRIDE “ISWI” dan perusahaan atau lembaga mitra. Adanya surat tugas dari Direktur untuk Dosen ataumahasiswa. Hasil survey lulusan 2) Selain mahasiswa para dosen ASRIDE “ISWI” sangat aktif mengikuti Kerjasama UPPS (ISWI) di bidang dapat dijadikan bukti pelaksanaan kerjasama UPPS. Kerjasama UPPS sebagai media pengembangan wawasan bagi mahasiswa baik secara referensi maupun inspirasi. Kerjasama sbagai bentuk kemitraan dengan lembaga/ pengusaha juga dilaksanakan dalam rangka berbagi ilmu pengetahuan untuk pengembangan wawasan dosen dan mahasiswa. Pengembangan wawasan mahasiswa dilaksanakan dengan mengundang berbagai nara sumber praktisi industry mode dalam kegiatan seminar/pelatihan/workshopmemiliki bukti terkait kerjasama antara lain: 1) Bukti adanya kemanfaatan program studi terlihat dari para mahasiswa yang mengikuti praktek kerja lapangan (PKL) di berbagai industry mode. Rata-ratamereka puas dan terbantu dengan kehadiran mahasiswa yang PKL. Sebagian mahasiswa setelah lulus bekerja di tempat PKL tersebut. Hal ini dapat terlihat pada: Adanya dokumen kerjasama (MoU) antara ASRIDE “ISWI” dan perusahaan atau lembaga mitra. Adanya surat tugas dari Direktur untuk Dosen ataumahasiswa. Hasil survey lulusan 2) Selain mahasiswa para dosen ASRIDE “ISWI” sangat aktif mengikuti berbagai kegiatan mode diberbagai industry mode baik pada program- program pelatihan untuk masyarakat yang diadakan oleh pemerintah maupun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para alumni dan komunitas lainnya. REKOMENDASI PEMBINAAN Kerjasama UPPS (ISWI) di bidang pendidikan ada 5, penelitian pendidikan ada 5, penelitian ada 4, dan PkM ada 4, dan PkM ada 19 dalam 3 tahun terakhir. Tidak ada ada 19 dalam 3 tahun terakhir. Tidak ada datauntuk kerjasama tingkat internasional. datauntuk kerjasama tingkat internasional. Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga 4/22 NO. ELEMEN 10 C.2.5 Indikator Kinerja Tambahan Pelampauan SN-DIKTI (indikator kinerja tambahan) yang ditetapkan oleh UPPS pada tiap kriteria. 11 C.2.6 Evaluasi Capaian Kinerja Analisis keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan pencapaian kinerja UPPS yang telah ditetapkan di tiap kriteria memenuhi 2 aspek sebagai berikut: 1) capaian kinerja diukur dengan metoda yang tepat, dan hasilnya dianalisis serta dievaluasi, dan 2) analisis terhadap capaian kinerja mencakup identifikasi akar masalah, faktor pendukung keberhasilan dan faktor penghambat ketercapaian standard, dan deskripsi singkat tindak lanjut yang akan dilakukan. Berita Acara AL DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI DARI LED DAN LKPS Dituliskan UPPS menetapkan Indikator Kinerja Tambahan antara lain: 1) Mengikutsertakan mahasiswa dalam berbagai lomba yangdiadakan di luar kampus, baik yang diadakan oleh pemerintah maupun oleh komunitas atau organisasi fashion. Selama tiga tahun ini sejak tahun 2015 hingga saat TS kegiatan ini belum maksimal diikuti oleh mahasiswa dan belum melibatkan dosen dalam persiapanlomba. 2) Adanya keikutsertaan dosen atau karyawan dalam berbagai kegiatan yang diadakan oleh stakeholder atau komunitas yang relevan dengan program studi 3) Laporan tahunan Direktur ke Ketua YPWI “ISWI” Tersedia laporan hasil evaluasi kegiatan setiap akhir semester Tersedia laporan tahunan Direktur kepada Ketua YPWI “ISWI” Tersedia laporan akuntabilitas dan kinerja. Namun demikian UPPS belum menjelaskan daya saing UPPS dan program studi di tingkat nasional. Data indikator kinerja tambahan belum diukur, dimonitor, dikaji, dan dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan. Hasil evaluasi program terlihat dari proses pembelajaran yang semakin membaik, dan lancar karena beberapa hambatan terutama pada kekurangan dosen tetap yang sesuai dengan visi misi program studi sudah mulaiteratasi dan dampaknya sudah mulai terlihat dari hasil belajarmahasiswa dan mulai aktifnya mahasiswa mengikuti berbagaiajang lomba di bidang fashion. Evaluasi yang berkelanjutan ini menjadi pengendalibagi ASRIDE “ISWI” untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan ditargetkan untuk dicapai. Untuk menjamin mutu penyelenggaraan program, evaluasi dilaksanakan dalam forum rapat dosen maupun rapatpimpinan. Namun demikian tidak dijelaskan aspek yaitu 1) capaian kinerja dengan metoda yang tepat, dan hasilnya dianalisis serta dievaluasi, dan capaian kinerja mencakup identifikasi akar masalah, faktor pendukung keberhasilan dan faktor penghambat ketercapaian standar, dan deskripsi singkat tindak lanjut yang akan dilakukan. DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN REKOMENDASI PEMBINAAN UPPS menetapkan Indikator Kinerja Tambahan antara lain: 1) Mengikutsertakan mahasiswa dalam berbagai lomba yangdiadakan di luar kampus, baik yang diadakan oleh pemerintah maupun oleh komunitas atau organisasi fashion. Selama tiga tahun ini sejak tahun 2015 hingga saat TS kegiatan ini belum maksimal diikuti oleh mahasiswa dan belum melibatkan dosen dalam persiapanlomba. 2) Adanya keikutsertaan dosen atau karyawan dalam berbagai kegiatan yang diadakan oleh stakeholder atau komunitas yang relevan dengan program studi 3) Laporan tahunan Direktur ke Ketua YPWI “ISWI” Tersedia laporan hasil evaluasi kegiatan setiap akhir semester Tersedia laporan tahunan Direktur kepada Ketua YPWI “ISWI” Tersedia laporan akuntabilitas dan kinerja. Data indikator kinerja tambahan belum diukur, dimonitor, dikaji, dan dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan. Hasil evaluasi program terlihat dari proses pembelajaran yang semakin membaik, dan lancar karena beberapa hambatan terutama pada kekurangan dosen tetap yang sesuai dengan visi misi program studi sudah mulaiteratasi dan dampaknya sudah mulai terlihat dari hasil belajarmahasiswa dan mulai aktifnya mahasiswa mengikuti berbagaiajang lomba di bidang fashion. Evaluasi yang berkelanjutan ini menjadi pengendalibagi ASRIDE “ISWI” untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan ditargetkan untuk dicapai. Untuk menjamin mutu penyelenggaraan program, evaluasi dilaksanakan dalam forum rapat dosen maupun rapatpimpinan. Namun demikian tidak dijelaskan aspek yaitu 1) capaian kinerja dengan metoda yang tepat, dan hasilnya dianalisis serta dievaluasi, dan capaian kinerja mencakup identifikasi akar masalah, faktor pendukung keberhasilan dan faktor penghambat ketercapaian standar, dan deskripsi singkat tindak lanjut yang akan dilakukan. Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga 5/22 NO. ELEMEN DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI DARI LED DAN LKPS DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN 12 C.2.7. Penjaminan Mutu Keterlaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (akademik dan nonakademik) yang dibuktikan dengan keberadaan 5 aspek: 1) dokumen legal pembentukan unsur pelaksana penjaminan mutu, 2) ketersediaan dokumen mutu: kebijakan SPMI, manual SPMI, standar SPMI, dan formulir SPMI, 3) terlaksananya siklus penjaminan mutu (siklus PPEPP), 4) bukti sahih efektivitas pelaksanaan penjaminan mutu, dan 5) memiliki external benchmarking dalam peningkatan mutu. Disebutkan UPPS belum memiliki unit SPMI, tetapi dengan menunjukan pejabat sebagai yang melaksanakan SPMI, Agar kualitas pengajaran, penelitian/penciptaan karya, dan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Asride “ISWI” dapat dipertahankan dan ditingkatkan, maka perlu diadakan program penjaminan mutu. Pengelolaan mutu secara internal dilakukan pada kurikulum, proses pembelajaran dan evaluasi mengajar dosen. Mekanisme evaluasi monitoring pelaksanaan di akhir perkuliahan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan oleh mahasiswa dan dosen melalui paraf mahasiswa dan dosen setiap akhir pertemuan. Meskipun belum memiliki unit penjaminan mutu, Direktur serta Pembantu Direktur terus terlibat secara aktif untuk meningkatkan kapasitas dirinya dalam peningkatan mutu pendidikan yang diselenggarakan. Monitoring dilakukan dengan mengumpulkan berkas daftar kehadiran dosen dan mahasiswa (absensi) yang dilakukan Pembantu Direktur I. Diklarifikasi dan dijelaskan UPPS memiliki unit SPMI, dan menunjuk pejabat sebagai yang melaksanakan SPMI, Agar kualitas pengajaran, penelitian/penciptaan karya, dan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Asride “ISWI” dapat dipertahankan dan ditingkatkan, maka perlu diadakan program penjaminan mutu. Pengelolaan mutu secara internal dilakukan pada kurikulum, proses pembelajaran dan evaluasi mengajar dosen. Mekanisme evaluasi monitoring pelaksanaan di akhir perkuliahan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan oleh mahasiswa dan dosen melalui paraf mahasiswa dan dosen setiap akhir pertemuan. Meskipun belum memiliki unit penjaminan mutu, Direktur serta Pembantu Direktur terus terlibat secara aktif untuk meningkatkan kapasitas dirinya dalam peningkatan mutu pendidikan yang diselenggarakan. Monitoring dilakukan dengan mengumpulkan berkas daftar kehadiran dosen dan mahasiswa (absensi) yang dilakukan Pembantu Direktur I. 13 C.2.8. Kepuasan Pemangku Kepentingan Pengukuran kepuasan para pemangku kepentingan (mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, lulusan, pengguna, mitra industri, dan mitra lainnya) terhadap layanan manajemen, yang memenuhi aspek-aspek berikut: 1) menggunakan instrumen kepuasan yang sahih, andal, mudah digunakan, 2) dilaksanakan secara berkala, serta datanya terekam secara komprehensif, 3) dianalisis dengan metode yang tepat serta bermanfaat untuk pengambilan keputusan, 4) tingkat kepuasan dan umpan balik ditindaklanjuti untuk perbaikan dan peningkatan mutu luaran secara berkala dan tersistem, 5) dilakukan review terhadap pelaksanaan pengukuran kepuasan dosen dan mahasiswa, serta 6) hasilnya dipublikasikan dan mudah diakses oleh dosen dan mahasiswa. Dijelaskan secara ringkas dari UPPS dengan kepuasan pemangku kepentingan dapat dilihat dari hasil survey yang antara lain: 1) Keandalan (reliability): kemampuan dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola dalam memberikan pelayanan dinilai 27,3 % menyatakan sangat baik, 18,2 % menyatakan baik dan 54,5 % menyatakan cukup, sehingga tindak lanjut yang akan ditempuh adalah optimalisasi pelayanan kepada mahasiswa 2) Daya tanggap (responsiveness): kemauan dari dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola dalam membantu mahasiswa dan memberikan jasa dengan cepat dinilai 9,09 % menyatakan sangat baik, 45,5 % menyatakan baik dan 45,5 % menyatakan cukup, sehingga tindak lanjut yang harus dilakukan adalah mengoptimalisasipelayanan kepada mahasiswa. 3) Kepastian (assurance): kemampuan dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola untuk memberi keyakinan kepada mahasiswa bahwa pelayanan yang diberikan telah sesuai dengan ketentuan dinilai 27,3 % menyatakan sangat baik, 18,2 Dijelaskan UPPS kepuasan pemangku kepentingan dapat dilihat dari hasil survey yang antara lain: 1) Keandalan (reliability): kemampuan dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola dalam memberikan pelayanan dinilai 27,3 % menyatakan sangat baik, 18,2 % menyatakan baik dan 54,5 % menyatakan cukup, sehingga tindak lanjut yang akan ditempuh adalah optimalisasi pelayanan kepada mahasiswa 2) Daya tanggap (responsiveness): kemauan dari dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola dalam membantu mahasiswa dan memberikan jasa dengan cepat dinilai 9,09 % menyatakan sangat baik, 45,5 % menyatakan baik dan 45,5 % menyatakan cukup, sehingga tindak lanjut yang harus dilakukan adalah mengoptimalisasipelayanan kepada mahasiswa. 3) Kepastian (assurance): kemampuan dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola untuk memberi keyakinan kepada mahasiswa bahwa pelayanan yang diberikan telah sesuai dengan ketentuan dinilai 27,3 % menyatakan sangat baik, 18,2 % menyatakan baik, 27,3 % menyatakan cukup dan 27,3 % menyatakan kurang, sehingga tindak lanjut yang harus dilakukan adalah memotivasi pengelola untuk bekerja lebih baik 4) Empati (empathy): kesediaan/kepedulian dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola untuk memberi perhatian kepada mahasiswa dinilai 18,2 % menyatakan sangat baik, 27,3 % menyatakan baik, 45,5 % menyatakan cukup dan 9,09 % menyatakan kurang, Berita Acara AL Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga REKOMENDASI PEMBINAAN 6/22 NO. ELEMEN 14 C.3. Mahasiswa C.3.4. Indikator Kinerja Utama C.3.4.a) Kualitas Input Mahasiswa A. Metoda rekrutmen. B. Keketatan seleksi. Tabel 2.a LKPS 15 C.3.4.b) Daya Tarik Program Studi Peningkatan animo calon mahasiswa. Tabel 2.a LKPS Berita Acara AL DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI DARI LED DAN LKPS DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN REKOMENDASI PEMBINAAN A). Seleksi mahasiswa mahasiswa baru Dijelaskan penurunan jumlah mahasiswa disebabkan letak menggunakan uji kognitif dan uji aptitude. kampus yang agak susah dijangkai dan banyak bertumbuh Seleksi calon mahasiswa dijaring melalui program program sejenis di perguruan tinggi lain menjadi ujian tulis dan tes wawancara untuk faktor penurunan jumlah mahasiswa baru. Dipaparkan pula menggali minat dan bakat calon mahasiswa Metoda rekrutmen yang dilakukan ISWI antara lain : A). baru. Disamping itu ASRIDE “ISWI” juga Seleksi mahasiswa mahasiswa baru menggunakan uji kognitif memberikan bea siswa bagi siswa-siswa dan uji aptitude. Seleksi calon mahasiswa dijaring melalui ujian SMK Tata Busana yang berprestasi. tulis dan tes wawancara untuk menggali minat dan bakat calon Mahasiswa ASRIDE “ISWI” berasal dari mahasiswa baru. Disamping itu ASRIDE “ISWI” juga berbagai daerah dan suku bangsa yang ada memberikan bea siswa bagi siswa-siswa SMK Tata Busana di Indonesia, meskipun sebagian besar (lebih yang berprestasi. dari 50%) berasal dari DKI Jakarta. Apabila Mahasiswa ASRIDE “ISWI” berasal dari berbagai daerah dan ditinjau dari status sosial ekonominya, suku bangsa yang ada di Indonesia, meskipun sebagian besar mahasiswa ASRIDE “ISWI” sebagian besar (lebih dari 50%) berasal dari DKI Jakarta. Apabila ditinjau dari berasal dari kalangan menengah ke bawah. status sosial ekonominya, mahasiswa ASRIDE “ISWI” sebagian Secara akademikpun kualitas mahasiswa besar berasal dari kalangan menengah ke bawah. Secara baru yang terjaring masuk adalah siswaakademikpun kualitas mahasiswa baru yang terjaring masuk siswa dengan kemampuan yang relative pas- adalah siswa-siswa dengan kemampuan yang relative paspasan. Kondisi ini justru menjadi tantangan pasan. Kondisi ini justru menjadi tantangan bagi program studi bagi program studi untuk menghasilkan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. Disinilah salah lulusan yang berkualitas. Disinilah salah satu satu indikator keberhasilan program studi dalam memberikan indikator keberhasilan program studi dalam proses pembelajaran. B). Keketatan seleksi belum ideal, memberikan proses pembelajaran. B). karena pertumbuhan mahasiswa mengalami penurunan sejak Keketatan seleksi belum ideal, karena tahun 2016-2017 yaitu disebabkan berbagai faktor pertumbuhan mahasiswa mengalami diantaranya belum tersosialisasinya program mode pada penurunan sejak tahun 2016-2017 yaitu sekolah sekolah umum sehingga peminat jurusan desain disebabkan berbagai faktor diantaranya produk mode belum terlalu banyak. belum tersosialisasinya UPPS melakukan upayaprogram untuk mode pada UPPS melakukan upaya untuk meningkatkan animo calon meningkatkan animo calon mahasiswa dalam 3 tahun terakhir dengan tren menurun. Dijelaskan sejak tahun 2016-2017 animo mahasiswa mengalami penurunan yaitu disebabkan berbagai faktor diantaranya belum tersosialisasinya program mode pada sekolah sekolah umum sehingga peminat jurusan desain produk mode belum terlalu banyak. Selain itu letak kampus yang agak susah dijangkai dan banyak bertumbuh program program sejenis di perguruan tinggi lain menjadi faktor lain penurunan jumlah mahasiswa baru seperti terlihat pada Tabel 2.a LKPS mahasiswa dalam 3 tahun terakhir dengan tren menurun. Dijelaskan sejak tahun 2016-2017 animo mahasiswa mengalami penurunan yaitu disebabkan berbagai faktor diantaranya belum tersosialisasinya program mode pada sekolah sekolah umum sehingga peminat jurusan desain produk mode belum terlalu banyak. Dijelaskan pula penurunan jumlah mahasiswa disebabkan letak kampus yang agak susah dijangkai dan banyak bertumbuh program program sejenis di perguruan tinggi lain menjadi faktor penurunan jumlah mahasiswa baru. Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga 7/22 NO. ELEMEN 16 C.3.4.c) Layanan Kemahasiswaan A. Ketersediaan layanan kemahasiswaan di bidang: 1) penalaran, minat dan bakat, 2) kesejahteraan (bimbingan dan konseling, layanan beasiswa, dan layanan kesehatan), dan 3) bimbingan karir dan kewirausahaan. B. Akses dan mutu layanan kemahasiswaan. 17 C.4. Sumber Daya Manusia C.4.4. Indikator Kinerja Utama C.4.4.a) Profil Dosen Kecukupan jumlah DTPS. Tabel 3.a.1) LKPS 18 Kualifikasi akademik DTPS. Tabel 3.a.1) LKPS 19 Sertifikasi kompetensi/profesi/industri DTPS. Tabel 3.a.1) LKPS 20 21 DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI DARI LED DAN LKPS A). layanan-layanan yang disediakan olehProgram Studi. yaitu: a. Memberikan layanan konsultasi dalam aspek akademikdan non akademik. Layanan diberikan oleh Pembimbing Akademik, serta Pembimbing Tugas Akhir (skripsi). Layanan diberikan setiap waktu, terutama pada saat mahasiswa sedang memiliki masalah yang berkaitan dengan aspek akademik atau non akademik b. Mahasiswa dapat mengikuti berbagai kegiatan pembinaan soft skill yang diadakan oleh IFW maupun desainer tertentu yang menjadi penyelenggara kegiatan peragaan busana. c. Pemberian bantuan biaya studi/bea siswa dari ASRIDE “ISWI” bagi mahasiswa baru serta bea siswa dari Kopertis Wilayah III. Pemberian beasiswa merupakan salah satu kegiatan utama yang dilaksanakan. d. Pelayanan informasi lowongan pekerjaan. B). Layanan kemahasiswaan yang disediakan oleh perguruan tinggi/UPPS untuk seluruh mahasiswa adalah senat mahasiswa. Karena senat mahasiswa di ASRIDE “ISWI” tidak aktiftetap makaPSseluruh Kecukupan jumlah dosen Desain Produk- Mode ASRIDE “ISWI” yang ditugaskan di program studi sebagai pengampu mata kuliah sudah cukup dan kecukupan jumlah dosen tetap yang ditugaskan mengampu mata kuliah dengan bidang keahlian yang sesuai dengan kompetensi inti program studi juga sudah cukup. Jumlah dosen tetap yang ditugaskan sebagai pengampu mata kuliah dengan bidang keahlian yang sesuai dengan kompetensi inti program studi yang diakreditasi….1 dosen. Dijelaskan kualifikasi akademik dosen tetap yang berpendidikan Doktor belum ada karena memang kebutuhan akan hal tersebut belum perlu. Jenjang pendidikan program studi Desain Produkadalah Diploma Tiga (D3). Jadi tidak ada urgentsinya untuk memiliki Dosen tetap yang berpendidikan S3 Kualifikasi akademik DTPS. ijasah S2, sertifikat pendidik professi- onal dan sertifikasi profesi/kompetensi/ industri DTPS terlihat pada grafik dibawah ini.. Persentase jumlah DTPS yang memiliki sertifikatprofesi/ kompetensi/industri terhadap jumlah DTPS adalah 100% (6 dosen) Jabatan akademik DTPS. Persentase jumlah DTPS dengan jabatan Tabel 3.a.1) LKPS akademik dari Asisten Ahli samapai dengan Guru adalah yang belum memiliki jenjang jabatan akademik 33,3%; Asisten Ahli 50%, Lektor 0%, Lektor Kepala 16,7% dan Guru Besar 0% terhadap jumlah DTPS 6 orang . Jumlah DTPS yang memiliki jabatan akademik Lektor Kepala ada 1 orang Rasio jumlah mahasiswa Jumlah mahasiswa pada TS = 13, sementara program studi terhadap jumlah jumlah dosen tetap (DTPS) = 6 orang jadi DTPS. rasio dosen dan mahasiswa = 1 : 13. Tabel 2.a LKPS Tabel 3.a.1) LKPS Berita Acara AL DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN REKOMENDASI PEMBINAAN A). layanan-layanan yang disediakan olehProgram Studi. yaitu: a. Memberikan layanan konsultasi dalam aspek akademikdan non akademik. Layanan diberikan oleh Pembimbing Akademik, serta Pembimbing Tugas Akhir (skripsi). Layanan diberikan setiap waktu, terutama pada saat mahasiswa sedang memiliki masalah yang berkaitan dengan aspek akademik atau non akademik b. Mahasiswa dapat mengikuti berbagai kegiatan pembinaan soft skill yang diadakan oleh IFW maupun desainer tertentu yang menjadi penyelenggara kegiatan peragaan busana. c. Pemberian bantuan biaya studi/bea siswa dari ASRIDE “ISWI” bagi mahasiswa baru serta bea siswa dari Kopertis Wilayah III. Pemberian beasiswa merupakan salah satu kegiatan utama yang dilaksanakan. d. Pelayanan informasi lowongan pekerjaan. B). Layanan kemahasiswaan yang disediakan oleh perguruan tinggi/UPPS untuk seluruh mahasiswa adalah senat mahasiswa. Karena senat mahasiswa di ASRIDE “ISWI” tidak aktif maka seluruh kegiatan kemahasiswaan langsung ditangani oleh Program Studi melalui Pudir III, dosen pembimbing dan staf pudir III. Dibenarkan ada satu (1) dosen tetap PS Desain Produk- Mode ASRIDE “ISWI” yang ditugaskan di program studi sebagai pengampu mata kuliah dengan bidang keahlian yang sesuai dengan kompetensi inti program studi juga sudah cukup. Jumlah dosen tetap yang ditugaskan sebagai pengampu mata kuliah dengan bidang keahlian yang sesuai dengan kompetensi inti program studi yang diakreditasi. Kualifikasi akademik dosen tetap yang berpendidikan Doktor belum ada karena memang kebutuhan akan hal tersebut belum perlu. Jenjang pendidikan program studi Desain Produkadalah Diploma Tiga (D3). Jadi tidak ada urgentsinya untuk memiliki Dosen tetap yang berpendidikan S3 Kualifikasi akademik DTPS. Persentase jumlah DTPS yang memiliki sertifikatprofesi/ kompetensi/industri terhadap jumlah DTPS adalah 100% (6 dosen) Persentase jumlah DTPS dengan jabatan akademik dari Asisten Ahli samapai dengan Guru adalah yang belum memiliki jenjang jabatan akademik 33,3%; Asisten Ahli 50%, Lektor 0%, Lektor Kepala 16,7% dan Guru Besar 0% terhadap jumlah DTPS 6 orang . Jumlah DTPS yang memiliki jabatan akademik Lektor Kepala ada 1 orang Jumlah mahasiswa pada TS = 13, sementara jumlah dosen tetap (DTPS) = 6 orang jadi rasio dosen dan mahasiswa = 1 : 13. Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga 8/22 NO. 22 ELEMEN DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI DARI LED DAN LKPS DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN REKOMENDASI PEMBINAAN Penugasan DTPS sebagai Rata-rata jumlah mahasiswa yang dibimbing Rata-rata jumlah mahasiswa yang dibimbing pada PS tertulis 1 pembimbing utama tugas akhir pada PS tertulis 1 orang. Dijelaskan tugas orang. Dijelaskan tugas akhir mahasiswa membutuhkan 3 mahasiswa. akhir mahasiswa membutuhkan 3 orang orang dosen pembimbing dengan masing-masing tugas Tabel 3.a.2) LKPS 23 Ekuivalensi Waktu Mengajar Penuh DTPS. Tabel 3.a.3) LKPS 24 Dosen tidak tetap. Tabel 3.a.4) LKPS 25 Keterlibatan dosen industri/praktisi. Tabel 3.a.5) LKPS Berita Acara AL dosen pembimbing dengan masing-masing tugas (konsentrasi bimbingan) yang berbeda maka tidak ada pembimbing utama. Konsentrasi bimbingan yang dimaksud adalah (1) Pembimbing Materi yaitu konsentrasi bimbingan mulai dari konsep desain hingga karya-karya desain, (2) Pembimbing Penulisan konsentrasi bimbingan pada system penulisan pengantar karya, dan (3) Pembimbing Karya konsentrasi bimbingan pada realisasi karya busananya. Adapun pembagian SKS Penugasan DTPS sebagai pembimbing dibagi rata yaitu masing-masing 2 sks dari 6 sks tugas akhir. Ekuivalensi Waktu Mengajar Penuh (EWMP) DT/DTPS pada kegiatan Pendidikan(pembelajaran dan pembimbingan), penelitian, PkM, dan tugas tambahan dan/atau penunjang. Ekuivalensi Waktu Mengajar Penuh DTPS tertulis 7,75 per semester Untuk memenuhi pencapaian kompetensi lulusan sesuai profil lulusan yang telah ditetapkan dibutuhkan keterlibatan dosen tidak tetap (DTT) dalam proses pembelajaran. Persentase jumlah dosen (DT dan DTT) terhadap jumlah DT di PS Desain ProdukASRIDE “ISWI” hampir sama banyaknya, namun sks yang dibebankan kepada setiap DTT lebih sedikit daripada DTPS. Jumlah dosen tidak tetap yang ditugaskan sebagai pengampu mata kuliah ada 3 dosen, sementara Jumlah dosen tetapnya ada 6 dosen. Keterlibatan dosen industri/praktisi dalam proses pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan kompetensi lulusan. Dosen industri/praktisi direkrut melalui kerjasama dengan perusahaan/industri yang relevan dengan bidang program studi. Keterlibatan dosen industri/praktisi terhadap mata kuliah kompetensi yang diampu oleh dosen ada 1 dosen. (konsentrasi bimbingan) yang berbeda maka tidak ada pembimbing utama. Konsentrasi bimbingan yang dimaksud adalah (1) Pembimbing Materi yaitu konsentrasi bimbingan mulai dari konsep desain hingga karya-karya desain, (2) Pembimbing Penulisan konsentrasi bimbingan pada system penulisan pengantar karya, dan (3) Pembimbing Karya konsentrasi bimbingan pada realisasi karya busananya. Adapun pembagian SKS Penugasan DTPS sebagai pembimbing dibagi rata yaitu masing-masing 2 sks dari 6 sks tugas akhir. Saat diklarifikasi dijelaskan ekuivalensi Waktu Mengajar Penuh (EWMP) DT/DTPS pada kegiatan Pendidikan(pembelajaran dan pembimbingan), penelitian, PkM, dan tugas tambahan dan/atau penunjang. Ekuivalensi Waktu Mengajar Penuh DTPS tertulis 7,75 per semester Untuk memenuhi pencapaian kompetensi lulusan sesuai profil lulusan yang telah ditetapkan dibutuhkan keterlibatan dosen tidak tetap (DTT) dalam proses pembelajaran. Persentase jumlah dosen (DT dan DTT) terhadap jumlah DT di PS Desain ProdukASRIDE “ISWI” hampir sama banyaknya, namun sks yang dibebankan kepada setiap DTT lebih sedikit daripada DTPS. Jumlah dosen tidak tetap yang ditugaskan sebagai pengampu mata kuliah ada 3 dosen, sementara Jumlah dosen tetapnya ada 6 dosen. Keterlibatan dosen industri/praktisi dalam proses pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan kompetensi lulusan. Dosen industri/praktisi direkrut melalui kerjasama dengan perusahaan/industri yang relevan dengan bidang program studi. Keterlibatan dosen industri/praktisi terhadap mata kuliah kompetensi yang diampu oleh dosen ada 1 dosen. Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga 9/22 NO. ELEMEN DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI DARI LED DAN LKPS 26 C.4.4.b) Kinerja Dosen Pengakuan/rekognisi atas kepakaran/prestasi/kinerja DTPS. Tabel 3.b.1) LKPS Tertulis untuk pengakuan/rekognisi atas kepakaran/prestasi/ kinerja DTPS (Tabel 3.b.1 LKPS). Mengacu pada table 3.b.1LKPS Nama Dosen Dina Midiani, M.Sn. bidang keahlian Fashion design, rekognisi dan bukti pendukung Penulis Trend Forecasting, Invited Speaker, Staf ahli, tingkat nasional pada tahun 2013 sampai saat ini. Dra. Nani Sunarni, M.Pd. bidangkeahlian Pola Jahit, rekognisi dan bukti narasumber tingkat nasional pada tahun 2013 sampai saat ini. Lenny Agustin, S.Sn bidang keahlian Fashion designrekognisi dan bukti narasumber tingkat nasional padatahun 2013 sampai saat ini. Dra. Siti Syamsiah, MM, M.Pd. bidang keahlian Pola Jahit, rekognisi dan bukti narasumber tingkat nasional pada tahun 2013 sampaisaat ini. Rita Susilawati, S.Pd bidang keahlian border,rekognisi dan bukti narasumber tingkat nasional padatahun 2013 sampai saat ini. 27 Kegiatan penelitian DTPS yang relevan dengan bidang program studi dalam 3 tahun terakhir. Tabel 3.b.2) LKPS Kegiatan penelitian DTPS yang relevan dengan bidang program studi dalam 3 tahun terakhir. Jumlah penelitian dengan sumber pembiayaan dalam negeri dalam 3 tahun terakhir ada 45, sementara Jumlah penelitian dengan sumber pembiayaan PT/mandiri dalam 3 tahun terakhir ada 12. 28 Kegiatan PkM DTPS yang relevan dengan bidang program studi dalam 3 tahun terakhir. Tabel 3.b.3) LKPS Kegiatan PkM DTPS yang relevan dengan bidang program studi dalam 3 tahun terakhir. Jumlah PkM dengan sumber pembiayaan dalam negeri dalam 3 tahun terakhir ada 33, Sementara Jumlah PkM dengan sumber pembiayaan PT/mandiri dalam 3 tahun terakhir ada 8. 29 Publikasi ilmiah dengan tema yang relevan dengan bidang program studi yang dihasilkan DTPS dalam 3 tahun terakhir. Tabel 3.b.4) LKPS 30 Produk/jasa karya DTPS yang diadopsi oleh industri/masyarakat dalam 3 tahun terakhir. Tabel 3.b.6) LKPS Publikasi ilmiah dengan tema yang relevan dengan bidang program studi yang dihasilkan DTPS dalam 3 tahun terakhir ada 47 tingkat wilayah untuk pameran, sementara untuk seminar ada 9 tingkat nasional. Produk/jasa yang diadopsi oleh industri/masyarakat dalam 3 tahun terakhir ada 21 jenis antara lain: o Dina Midiani, S.Pd., M.Sn. sebanyak 6 produk/jasa o Dra.Siti Syamsiah, MM, M.Pd. sebanyak 3 produk/jasa o Dra. Nani Sunarni, M.Pd. sebanyak 6 produk/jasa o Lenny Agustin Ernawati, M.Sn sebanyak 6 produk/jasa 31 Luaran penelitian dan PkM yang dihasilkan DTPS dalam 3 tahun terakhir. Tabel 3.b.7) LKPS Berita Acara AL Luaran penelitian danPkM l ada 2 (dua) produk/jasa yang telah memiliki hak paten Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yaitu produk dari DTPS Lenny Agustin E., M.Sn. berupa Brand Butik “Lenny Agustin” dan brand Apparel “Lennor”. Kedua brand tersebut milik Lenny Agustin. DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN REKOMENDASI PEMBINAAN Saat diklarifikasi ada 13 bukti pengakuan/rekognisi atas kepakaran/prestasi tingkat nasional (antara lain : Penulis Trend Forecasting Invited Speaker; Staf ahli; Nara Sumber; Merancang Busana Pengantin Internasional Zara & Kiki by Nani Sunarni Rennov Boutique Merancang Busana Pengantin Betawi Modifikasi Andini & Jandika by Nani Sunarni Rennov Boutique Nara sumber kegiatan Program Pelatihan Keterampilan Kerja Kejuruan Tata Busana Tahun 2019 Nara Sumber Kegiatan Talk Show dan Workshop memakai sarung “Sarung is My New Denim” yang diselenggarakan oleh ID Creative World Jakarta Sebagai Juri lomba pemilihan model "Pejaten Icon 2019" Di Mall Pejaten Villege Sebagai Juri lomba pemilihan model "Model Search 2019" Di Grand Metropolitan Mall Bekasi Sebagai Pembicara seminar "Eksplorasi Budaya Nusantara" dalam acara Ciffest (Cikini Fashion Festival) Bekraf "Sebagai salah satu Nara Sumber pada kegiatan Seminar Urban Movement Pascasarjana IKJ; Sebagai Pembicara dalam TalkShow yang membahas tentang industry mode terbaru' Kegiatan Pengabdian kepada para wanita, untuk tetap gaya namun aman berkendara yang diadakan oleh Queen Riders Community; Nara Sumber di Lembaga Kursus Jahit yang menerima peserta kursus untuk masyarakat di wilayah Jakarta Timur (tabel 3b1) DTPS yang relevan dengan bidang Kegiatan penelitian program studi dalam 3 tahun terakhir. Jumlah penelitian dengan sumber pembiayaan dalam negeri dalam 3 tahun terakhir ada 45, sementara Jumlah penelitian dengan sumber pembiayaan PT/mandiri dalam 3 tahun terakhir ada 12. Kegiatan PkM DTPS yang relevan dengan bidang program studi dalam 3 tahun terakhir. Jumlah PkM dengan sumber pembiayaan dalam negeri dalam 3 tahun terakhir ada 33, Sementara Jumlah PkM dengan sumber pembiayaan PT/mandiri dalam 3 tahun terakhir ada 8. Publikasi ilmiah dengan tema yang relevan dengan bidang program studi yang dihasilkan DTPS dalam 3 tahun terakhir ada 47 tingkat wilayah untuk pameran, sementara untuk seminar ada 9 tingkat nasional. Produk/jasa yang diadopsi oleh industri/masyarakat dalam 3 tahun terakhir ada 21 jenis antara lain: o Dina Midiani, S.Pd., M.Sn. sebanyak 6 produk/jasa o Dra.Siti Syamsiah, MM, M.Pd. sebanyak 3 produk/jasa o Dra. Nani Sunarni, M.Pd. sebanyak 6 produk/jasa o Lenny Agustin Ernawati, M.Sn sebanyak 6 produk/jasa Luaran penelitian danPkM l ada 2 (dua) produk/jasa yang telah memiliki hak paten Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yaitu produk dari DTPS Lenny Agustin E., M.Sn. berupa Brand Butik “Lenny Agustin” dan brand Apparel “Lennor”. Kedua brand tersebut milik Lenny Agustin. Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga 10/22 NO. 32 ELEMEN DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI DARI LED DAN LKPS C.4.4.c) Pengembangan Dosen Upaya pengembangan dosen telah Upaya pengembangan dosen. diupayakan oleh UPPS dengan mengembangkan DTPS mengikuti rencana pengembangan SDM di ISWI antara lain: Akademi didukung dengansumber daya dosen tetap yang mencukupi dan memenuhi kualifikasi pendidikan minimal Master(S2) yang sesuai bidang. Dengan Indikatornya: Akademi memiliki program pengem-bangan dosen untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan bidang diprogram studi - Proses seleksi, perekrutan, penempatan, pengembangan, dan pemberhen-tian dosen sesuai dengan peraturan/ pedoman yang berlaku - Rasio dosen tetap terhadap mahasiswayang bidang keahliannya sesuai dengan bidang program studi 1 : 3-4 33 C.4.4.d) Tenaga Kependidikan A. Kualifikasi dan kecukupan tenaga kependidikan berdasarkan jenis pekerjaannya (administrasi, pustakawan, teknisi, dll.) B. Kualifikasi dan kecukupan laboran untuk mendukung proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan program studi. 34 C.5. Keuangan, Sarana dan Prasarana C.5.4. Indikator Kinerja Utama C.5.4.a) Keuangan Biaya operasional pendidikan. Tabel 4 LKPS Berita Acara AL A). Di PS Desain Produk- Mode ASRIDE “ISWI” belum semuanya sesuai kualifikasinya dengan kebutuhan akademi, untuk itu program studi di lingkungan Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI” mendayagunakan dosen tetap yang memenuhi kualifikasi akademik dan professional serta kualitas kinerja, dalam jumlah yang selaras dengan tuntutan penyelenggaraan program membantu pengelolaan PS. Disamping itu juga mendayagunakan dosen tidak tetap (dosen matakuliah, dosen tamu, dosen luar biasa dan / atau pakar) untuk memenuhi kebutuhan penjaminan mutu program akademik.UPPS memiliki tenaga kependidikan yang memenuhi tingkat kecukupan dan kualifikasi berdasarkan kebutuhan layanan program studi dan mendukung pelaksanaan akademik dan fungsi unit pengelola. B). Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI” juga mendayagunakan tenaga kependidikan, sepertipustakawan, laboran, analis, teknisi, operator, dan / atau staf administrasi dengan kualifikasi dan kualitas kinerja, serta jumlah yang sesuai dengan kebutuhanpenyelenggaraan Akademi. Dituliskan komponen pembiayaan ASRIDE “ISWI” terbesar berasal dari mahasiswa. Komponen biaya yang dikelola meliputi biaya operasional untuk pengembangan akademik, penelitian/penciptaan karya dan pengabdian pada masyarakat, pengembangan kemahasiswaan, pengembangan administrasi, pengembangan fisik meliputi laboratorium, peralatan perkuliahan, peralatan kantor, pengembangan gedung, taman dan lain-lain. Efisiensi dan efektivitas penggunaan dana menjadi tanggung jawab bersama agar maksimal. DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN REKOMENDASI PEMBINAAN Upaya pengembangan dosen telah diupayakan oleh UPPS dengan mengembangkan DTPS mengikuti rencana pengembangan SDM di ISWI antara lain: Akademi didukung dengansumber daya dosen tetap yang mencukupi dan memenuhi kualifikasi pendidikan minimal Master(S2) yang sesuai bidang. Dengan Indikatornya: Akademi memiliki program pengem-bangan dosen untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan bidang diprogram studi - Proses seleksi, perekrutan, penempatan, pengembangan, dan pemberhen-tian dosen sesuai dengan peraturan/ pedoman yang berlaku - Rasio dosen tetap terhadap mahasiswayang bidang keahliannya sesuai dengan bidang program studi 1 : 3-4 Dikonfirmasi saat AL UPPS menjelaskan terkait kualifikasi dan kecukupan untuk tenaga kependidikan antara lain : A). Di PS Desain Produk- Mode ASRIDE “ISWI”mendayagunakan dosen tetap yang memenuhi kualifikasi akademik dan professional serta kualitas kinerja, dalam jumlah yang selaras dengan tuntutan penyelenggaraan program membantu pengelolaan PS. Disamping itu juga mendayagunakan dosen tidak tetap (dosen matakuliah, dosen tamu, dosen luar biasa dan / atau pakar) untuk memenuhi kebutuhan penjaminan mutu program akademik.UPPS memiliki tenaga kependidikan yang memenuhi tingkat kecukupan dan kualifikasi berdasarkan kebutuhan layanan program studi dan mendukung pelaksanaan akademik dan fungsi unit pengelola. B). Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI” juga mendayagunakan tenaga kependidikan, sepertipustakawan, laboran, analis, teknisi, operator, dan / atau staf administrasi dengan kualifikasi dan kualitas kinerja, serta jumlah yang sesuai dengan kebutuhanpenyelenggaraan Akademi. Akademi belum memiliki system seleksi, perekrutan, penempatan, pengembang- an, dan pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan yang selaras dengan kebutuhan penjaminan mutu program akademik. UPPS memiliki jumlah laboran yang cukup terhadap jumlah laboratorium yang digunakan program studi. Dijelaskan UPPS komponen pembiayaan ASRIDE “ISWI” terbesar berasal dari mahasiswa. Komponen biaya yang dikelola meliputi biaya operasional untuk pengembangan akademik, penelitian/penciptaan karya dan pengabdian pada masyarakat, pengembangan kemahasiswaan, pengembangan administrasi, pengembangan fisik meliputi laboratorium, peralatan perkuliahan, peralatan kantor, pengembangan gedung, taman dan lain-lain. Efisiensi dan efektivitas penggunaan dana menjadi tanggung jawab bersama agar maksimal. Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga 11/22 NO. ELEMEN DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI DARI LED DAN LKPS DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN 35 Dana penelitian DTPS. Tabel 4 LKPS Dana penelitian pada borang tertulis Rp. 350000 dalam 3 tahun Diklarifikasi dijelaskan jumlah dana penelitian yang diperoleh dosen tetap dalam 3 tahun terakhir ada Rp. 17.333.333 36 Dana pengabdian kepada masyarakat DTPS. Tabel 4 LKPS Dana penelitian pada borang tertulis Rp. 0 ,dalam 3 tahun Diklarifikasi dijelaskan jumlah dana pengabdian kepada masyarakat yang diperoleh dosen tetap dalam 3 tahun terakhir ada Rp. 27.333.333 37 Realisasi investasi (SDM, sarana dan prasarana) yang mendukung penyelenggaraan tridharma. 38 Kecukupan dana untuk menjamin pencapaian capaian pembelajaran. Dijelaskan UPPS Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja setiap tahun, dan mengajukannya kepada Senat Akademik Dosen untuk dibahas dan selanjutnya diusulkan kepada Yayasan melalui BPH untuk mendapat pengesahan. Direktur berkewajiban setiap tahun menyampaikan laporan realisasi anggaran pendapatan dan belanja akademi kepada Yayasan melalui BPH Yayasan. Anggaran Pendapatan dan Belanja Akademi dipergunakan dan atau dikelola Direktur sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Realisasi dana untuk investasi SDM, sarana dan prasarana prodi rata-rata dalam 3 tahun terakhir adalah Rp. 13158.51 juta terdiri dari investasi SDM Rp. 187.8 juta, investasi sarana Rp. 11562 juta dan investasi prasarana Rp. 1408.7 juta. ASRIDE “ISWI” pada saat ini lebih memprioritaskan investasi pengembangan dan pembelian barang baru sebagai salah satu upaya untuk memberikan kemudahan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Alokasi dana untuk pemeliharaan ruang kelas dan laboratorium masih terbatas karena terbatasnya dana yang dikelola. Padahal, banyak peralatan dan infrastruktur di ruangkelas dan laboratorium yangmenjamin memerlukan Dana yang dapat Dijelaskan UPPS Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja setiap tahun, dan mengajukannya kepada Senat Akademik Dosen untuk dibahas dan selanjutnya diusulkan kepada Yayasan melalui BPH untuk mendapat pengesahan. Direktur berkewajiban setiap tahun menyampaikan laporan realisasi anggaran pendapatan dan belanja akademi kepada Yayasan melalui BPH Yayasan. Anggaran Pendapatan dan Belanja Akademi dipergunakan dan atau dikelola Direktur sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Realisasi dana untuk investasi SDM, sarana dan prasarana prodi rata-rata dalam 3 tahun terakhir adalah Rp. 13158.51 juta terdiri dari investasi SDM Rp. 187.8 juta, investasi sarana Rp. 11562 juta dan investasi prasarana Rp. 1408.7 juta. ASRIDE “ISWI” pada saat ini lebih memprioritaskan investasi pengembangan dan pembelian barang baru sebagai salah satu upaya untuk memberikan kemudahan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Alokasi dana untuk pemeliharaan ruang kelas dan laboratorium masih terbatas karena terbatasnya dana yang dikelola. Padahal, banyak peralatan dan infrastruktur di ruangkelas dan laboratorium yang memerlukan perawatanrutin/berkala agar tetap dapat berfungsi dengan baik. Pada masa datang, setelah berbagai sarana dan prasarana lengkap dan sesuai dengan kebutuhan, alokasi dana untuk pemeliharaan dan perawatan laboratorium akan menjadi prioritas utama.Pada level UPPS, realisasi investasi SDM, sarana dan prasarana rata-rata dalam 3 tahun terakhir adalah Rp. 39325.4 juta terdiri dari investasi SDM Rp. 478.3 juta, investasi sarana Rp. 34653.1 juta dan invesasi prasarana Dana yang dapat menjamin keberlangsungan operasional keberlangsungan operasional tridharma dan sebagian kecil pengembangan. Penggunaan dana program studi dalam kegiatan pembelajaran diusulkan ke yayasan berupa Rancangan Anggaran Belanja (RAB) Tahun berikutnya untuk mendapat persetujuan dari yayasan untuk dilaksanakan oleh akademi melalui Pembantu Direktur II. Penggunaan dana disesuaikan dengan RAB yang sudah ditetapkan yaitu untuk Biaya operasional pendidikan yang meliputi honor/gaji dosen, honor/gaji tenaga kependidikan, bahan dan peralatan habis pakai pembelajaran, dan biaya-biaya seperti listrik air, pemeliharaan gedung sarana dan prasarana, telekomunikasi, pajak, transportasi, asuransi dan lain- lain. tridharma dan sebagian kecil pengembangan. Penggunaan dana program studi dalam kegiatan pembelajaran diusulkan ke yayasan berupa Rancangan Anggaran Belanja (RAB) Tahun berikutnya untuk mendapat persetujuan dari yayasan untuk dilaksanakan oleh akademi melalui Pembantu Direktur II. Penggunaan dana disesuaikan dengan RAB yang sudah ditetapkan yaitu untuk Biaya operasional pendidikan yang meliputi honor/gaji dosen, honor/gaji tenaga kependidikan, bahan dan peralatan habis pakai pembelajaran, dan biayabiaya seperti listrik air, pemeliharaan gedung sarana dan prasarana, telekomunikasi, pajak, transportasi, asuransi dan lain- lain. Berita Acara AL Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga REKOMENDASI PEMBINAAN 12/22 DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI DARI LED DAN LKPS DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN NO. ELEMEN 39 C.5.4.b) Sarana dan Prasarana Kecukupan, aksesibilitas dan mutu sarana dan prasarana untuk menjamin pencapaian capaian pembelajaran dan meningkatkan suasana akademik. UPPS menyediakan sarana dan prasarana serta aksesibiltas yang cukup untuk menjamin pencapaian capaian pembelajaran. Kecukupan sejumlah sarana dan prasarana yang dimiliki diperoleh melalui pengadaan rutin dan sejumlah hibahyang telah diperoleh. Pada tahun 2011 dan 2012 ASRIDE “ISWI” telah memperoleh hibah PHP-PTS. Sarana dan prasarana yang dimiliki hingga saat ini mencakup peralatan laboratorium, peralatan pendukung pembelajaran (LCD, laptop, overhead projector, TV, wireless, koneksi internet, dan lain-lain),dan furnitur. Fasilitas server untuk meningkatkan kinerja program studi belum dimanfaatkan, dan belum tersedianya sumber daya manusia yang khusus menangai teknologi informasi, sehingga kebutuhan system pelayanan bagi dosen dan mahasiswa secara online belum maksimal, dan belum dapat dilakukan dengan baik. Selain itu kewajiban pelaporan semester melalui onlinepun menjadi terlambat. Dijelaskan tim dari UPPS menyediakan sarana dan prasarana serta aksesibiltas yang cukup untuk menjamin pencapaian capaian pembelajaran. Kecukupan sejumlah sarana dan prasarana yang dimiliki diperoleh melalui pengadaan rutin dan sejumlah hibahyang telah diperoleh. Pada tahun 2011 dan 2012 ASRIDE “ISWI” telah memperoleh hibah PHP-PTS. Sarana dan prasarana yang dimiliki hingga saat ini mencakup peralatan laboratorium, peralatan pendukung pembelajaran (LCD, laptop, overhead projector, TV, wireless, koneksi internet, dan lain-lain),dan furnitur. Fasilitas server untuk meningkatkan kinerja program studi telah dimanfaatkan dengan baik. 40 C.6. Pendidikan C.6.4. Indikator Kinerja Utama C.6.4.a) Kurikulum A. Keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses evaluasi dan pemutakhiran kurikulum. B. Kesesuaian capaian pembelajaran dengan profil lulusan dan jenjang KKNI/SKKNI. C. Ketepatan struktur kurikulum dalam pembentukan capaian pembelajaran. A).Penyusunan kurikulum ini melibatkan pemangku kepentingan internal seperti dosen, pudir I dan staf,Direktur dan Yayasan. Sedangkan dari eksternal melibatkan alumni, pengguna lulusan dan stake holder lain yang kompeten memberi masukanmasukan untuk penyempurnaan kurikulum dan capaian pembelajaran yang di tetapkan. Sementara evaluasi dan pemutakhiran kurikulum secara berkala yang melibatkan pemangku kepentingan internal dan eksternal. B). Dokumen kurikulum disusun berdasarkan: (1) Kesesuaian capaian pembelajaran dengan profil lulusandan jenjang KKNI/SKKNI; dan (2) Ketepatan struktur kurikulum dalam pembentukan capaian pembelajaran. Capaian pembelajaran diturunkan dari profil lulusan, memenuhi level KKNI, dan dimutakhirkan secara berkal sesuai perkembangan ipteks atau kebutuhan pengguna. C). Struktur Kurikulum Program Studi Desain Produkuntuk mencapai profil lulusannya disusun seperti terlihat pada tabelKurikulum 2016 (berlaku 2016/17 – 2018/19) dan Kurikulum 2019 (berlaku tahun akademik A).Penyusunan kurikulum ini melibatkan pemangku kepentingan internal seperti dosen, pudir I dan staf,Direktur dan Yayasan. Sedangkan dari eksternal melibatkan alumni, pengguna lulusan dan stake holder lain yang kompeten memberi masukan-masukan untuk penyempurnaan kurikulum dan capaian pembelajaran yang di tetapkan. Sementara evaluasi dan pemutakhiran kurikulum secara berkala yang melibatkan pemangku kepentingan internal dan eksternal. B). Dokumen kurikulum disusun berdasarkan: (1) Kesesuaian capaian pembelajaran dengan profil lulusandan jenjang KKNI/SKKNI; dan (2) Ketepatan struktur kurikulum dalam pembentukan capaian pembelajaran. Capaian pembelajaran diturunkan dari profil lulusan, memenuhi level KKNI, dan dimutakhirkan secara berkal sesuai perkembangan ipteks atau kebutuhan pengguna. C). Struktur Kurikulum Program Studi Desain Produkuntuk mencapai profil lulusannya disusun seperti terlihat pada tabelKurikulum 2016 (berlaku 2016/17 – 2018/19) dan Kurikulum 2019 (berlaku tahun akademik 2019-2020). 1. MKW : Mata Kuliah Pengembangan Sikap dan Tata Nilai yaitu Mata kuliah wajib yang harus diambil oleh setiap mahasiswa sebagai persyaratan dasar dalam pengem-bangan sikap dan tata nilai mahasiswa untuk menjalankan profesi di bidang fashion. Ada 4 mata kuliah wajib perguruan tinggi yaitu Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indoneisa. 2. MKI : Mata Kuliah Inti yaitu Mata kuliah keteram-pilan yang harus diambil oleh setiap mahasiswa untuk menunjukkan Berita Acara AL Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga REKOMENDASI PEMBINAAN 13/22 NO. ELEMEN 41 C.6.4.b) Karakteristik Proses Pembelajaran Pemenuhan karakteristik proses pembelajaran, yang terdiri atas sifat: 1) interaktif, 2) holistik, 3) integratif, 4) saintifik, 5) kontekstual, 6) tematik, 7) efektif, 8) kolaboratif, dan 9) berpusat pada mahasiswa. 42 C.6.4.c) Rencana Proses Pembelajaran A. Ketersediaan dan kelengkapan dokumen rencana pembelajaran semester (RPS). B. Kedalaman dan keluasan RPS sesuai dengan capaian pembelajaran lulusan. 43 C.6.4.d) Pelaksanaan Proses Pembelajaran A. Bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa dan sumber belajar. B. Pemantauan kesesuaian proses terhadap rencana pembelajaran. D. Proses pembelajaran yang terkait dengan PkM harus mengacu SN Dikti PkM: 1) hasil PkM: harus memenuhi pengembangan IPTEKS, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan daya saing bangsa. 2) isi PkM: memenuhi kedalaman dan keluasan materi PkM sesuai capaian pembelajaran. 3) proses PkM: mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. 4) penilaian PkM memenuhi unsur edukatif, obyektif, akuntabel, dan transparan. E. Kesesuaian metode pembelajaran dengan capaian pembelajaran. Contoh: RBE (research based education), IBE (industry based education), teaching factory/teaching industry, dll. Berita Acara AL DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI DARI LED DAN LKPS DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN UPPS menjelaskan terkait pemenuhan karakteristik proses pembelajaran di Desain Produk ISWI, yang terdiri atas sifat: 1). Sifat Interaktif telah dilakukan oleh dosen, mahasiswa dengan alumni terjadi dalam kegiatan Seminar Trend yg dilakukan secara berkala setiap tahun. Selain iu bersifat 2). Sifat Holistik dengan melakukan kegiatan di kampus ASRIDE “ISWI” juga diluar kampus, melibatkan seluruh civitas akademika termasuk keterlibatan stakeholder. 3). Sifat Integratif dan Kolaboratif dengan melakukan kegiatan rutin Indonesia Fashion Week dan lain sebagainya yang diselenggarakan oleh BEKRAF bekerjasama dengan organisasi APPMI atau dengan IFC, ISWI FashionBoutique online sebagai tempat jualan secara online bagian dari incubator bisnis., workshop dan short course yang melibatkan alumni untuk mengajar berbagai keterampilan bagi masyarakat yang membutuhkan, dan merebranding diri dengan nama ISWI Fashion Academy dari ASRIDE “ISWI” (Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI”). 4). Sifat Saintifik dengan melakukan pembelajaran yang mengacu pada GBPPmata kuliah teori Bisnis Fashion I dan mata kuliah Konstruksi A). Dokumen RPSpraktek mencakup target Busana capaian. Dijelaskan UPPS terkait pemenuhan karakteristik proses pembelajaran di Desain Produk ISWI, yang terdiri atas sifat: 1). Sifat Interaktif telah dilakukan oleh dosen, mahasiswa dengan alumni terjadi dalam kegiatan Seminar Trend yg dilakukan secara berkala setiap tahun. Selain iu bersifat 2). Sifat Holistik dengan melakukan kegiatan di kampus ASRIDE “ISWI” juga diluar kampus, melibatkan seluruh civitas akademika termasuk keterlibatan stakeholder. 3). Sifat Integratif dan Kolaboratif dengan melakukan kegiatan rutin Indonesia Fashion Week dan lain sebagainya yang diselenggarakan oleh BEKRAF bekerjasama dengan organisasi APPMI atau dengan IFC, ISWI FashionBoutique online sebagai tempat jualan secara online bagian dari incubator bisnis., workshop dan short course yang melibatkan alumni untuk mengajar berbagai keterampilan bagi masyarakat yang membutuhkan, dan merebranding diri dengan nama ISWI Fashion Academy dari ASRIDE “ISWI” (Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI”). 4). Sifat Saintifik dengan melakukan pembelajaran yang mengacu pada GBPPmata kuliah teori Bisnis Fashion I dan mata kuliah praktek Konstruksi Busana . 5) Sifat Kontekstual dan tematik ditunjukan pada kegiatan ASRIDE “ISWI” bekerjasama dengan The Plaza Semanggi untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut dan mengisi acara-acara yang dilakukan oleh manajemen Plaza Semanggi. dan 6) Sifat pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa ASRIDE ISWI yang menunjukkan menghasilkan profil lulusan yang sesuai dengan capaian pembelajaran. Proses pembelajaran adalah kegiatan yangcapaian diterimapembelajaran oleh mahasiswa A). Dokumen RPS mencakup target pembelajaran dengan kurikulum yang dirumuskan sebagai keseluruhan program yang direncanakan, disusun, dilaksanakan, dan dievaluasi, serta dikembangkan oleh program studi Desain Produk, dalam rangka menghasilkan lulusan yang memiliki capaian pembelajaran tertentu yang direncanakan. Adapun proses pembelajaran setiap mata kuliahnya harus memenuhi unsur atau sifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa. B). Isi materi pembelajaran sesuai dengan RPS, memiliki kedalaman dan keluasan yang relevan untuk mencapai capaian pembelajaran lulusan. RPS ditinjau dan disesuaikan secara berkala serta dapat diakses oleh mahasiswa. dengan kurikulum yang dirumuskan sebagai keseluruhan program yang direncanakan, disusun, dilaksanakan, dan dievaluasi, serta dikembangkan oleh program studi Desain Produk, dalam rangka menghasilkan lulusan yang memiliki capaian pembelajaran tertentu yang direncanakan. Adapun proses pembelajaran setiap mata kuliahnya harus memenuhi unsur atau sifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa. B). Isi materi pembelajaran sesuai dengan RPS, memiliki kedalaman dan keluasan yang relevan untuk mencapai capaian pembelajaran lulusan. RPS ditinjau dan disesuaikan secara berkala serta dapat diakses oleh mahasiswa. A). Pelaksanaan pembelajaran berlangsung dalam bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa, dan sumber belajar dalam lingkungan belajar tertentu secara on-line dan off-line secara rinci belum terlihat (dijelasan dengan lengkap). B). Monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan dengan cara menyiapkan satu map absensi setiap mata kuliah. Setiap matakuliah dibuatkan satu map yang berisi (1) absensi mahasiswa lengkap; (2) Formulir nilai mahasiswa baik untuk tugas-tugas harian, UTS, maupun UAS; (3) Formulir isian materi setiap pertemuan yang dilengkapi dengan Tugas mahasiswa (Pekerjaan Rumah sebagai Tugas Mandiri dan melanjutkan tugasnya jika kurang waktu dalam menyelesaikan materi pada pertemuantersebut) yang ditandatangani atau di paraf oleh dosen yang mengajar dan oleh mahasiswa. Formulir ketiga ini juga berfungsi sebagai control bagi program studi terhadap dosen yang mengajar dalam mencapai tujuan profil lulusan dibawah pengawasan Pudir I bidang akademik. Pelaksanaan pemantauan proses pembelajaran yang dilaksanakan secara Dijelaskan UPPS terkait pelaksanaan proses pembelajaran yaitu : A). Pelaksanaan pembelajaran berlangsung dalam bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa, dan sumber belajar dalam lingkungan belajar tertentu secara on-line dan off-line secara rinci belum terlihat (dijelasan dengan lengkap). B). Monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan dengan cara menyiapkan satu map absensi setiap mata kuliah. Setiap matakuliah dibuatkan satu map yang berisi (1) absensi mahasiswa lengkap; (2) Formulir nilai mahasiswa baik untuk tugas-tugas harian, UTS, maupun UAS; (3) Formulir isian materi setiap pertemuan yang dilengkapi dengan Tugas mahasiswa (Pekerjaan Rumah sebagai Tugas Mandiri dan melanjutkan tugasnya jika kurang waktu dalam menyelesaikan materi pada pertemuantersebut) yang ditandatangani atau di paraf oleh dosen yang mengajar dan oleh mahasiswa. Formulir ketiga ini juga berfungsi sebagai control bagi program studi terhadap dosen yang mengajar dalam mencapai tujuan profil lulusan dibawah pengawasan Pudir I bidang akademik. Pelaksanaan pemantauan proses pembelajaran yang dilaksanakan secara periodik untuk menjamin kesesuaian dengan RPS dalam rangka menjaga mutu proses pembelajaran. Hasil monev terdokumentasi dengan baik . D).Standar Proses Pembelajaran Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI” mengacu kepada Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNDikti), BAN-PT, dan ketentuan atau prosedur lain yang Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga REKOMENDASI PEMBINAAN 14/22 NO. 44 45 46 47 ELEMEN Pembelajaran yang dilaksanakan dalam bentuk praktikum, praktik studio, praktik bengkel, atau praktik lapangan. Tabel 5.a LKPS C.6.4.e) Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran Monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran mencakup karakteristik, perencanaan, pelaksanaan, proses pembelajaran dan beban belajar mahasiswa untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan. DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI DARI LED DAN LKPS Berita Acara AL REKOMENDASI PEMBINAAN Jam pembelajaran praktikum, praktik studio, Dipaparkan UPPS bahwa jam pembelajaran praktikum, praktik praktik bengkel, atau praktik lapangan studio, praktik bengkel, atau praktik lapangan (termasuk KKN) (termasuk KKN) tertulis 68,8 jam tertulis 68,8 jam UPPS menjelaskan monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran mencakup karakteristik, perencanaan, pelaksanaan, proses pembelajaran dan beban belajar mahasiswa untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan, antara lain dapat diuraikan: a). Karaktersitik tercermin dalam pembelajaran yang diterima oleh mahasiswa selama menempuh pendidikan di ASRIDE “ISWI”Jakarta , baik secara kurikuler maupun nonkurikuler. Hal ini ditunjukan dengan dokumen berisi: Absensi mahasiswa lengkap; Formulir nilai mahasiswa baik untuk tugas-tugas harian, UTS, maupun UAS dan Formulir isian materi setiap pertemuan yang dilengkapi dengan Tugas mahasiswa. b). Perencanaan, UPPS telah memiliki RPS (Rencana Pembelajaran Semester) dan seluruh dosen menyiapkan SAP setiap mata kuliah yang diampunya . c) Pelaksanaan, dosen wajib membuat dan melaksanakan modul pembelajaran mata kuliah yang diampunya. d) Proses Pembelajaran, proses pembelajaran harus sesuai jadwal yang telah ditetapkan. e). Beban Belajar mahasiswa untuk memperoleh CPL dengan membekali ketrampilan/skill, teori, dan pembelajaran praktek, C.6.4.f) Penilaian Pembelajaran A). Pelaksanaan penilaian A. Mutu pelaksanaan penilaian (proses dan hasil belajar mahasiswa) untuk pembelajaran (proses dan hasil mengukur ketercapaian capaian belajar mahasiswa) untuk pembelajaran berdasarkan prinsip penilaian mengukur ketercapaian dilakukan oleh oleh dosen pengampu capaian pembelajaran berdasarkan prinsip penilaian matakuliah, terdiri dari kehadiran, yang mencakup:1) edukatif, 2) penugasan, ujian serta pengamatan otentik, 3) objektif, 4) langsung dosen. Ujian terdiri dari ujian akuntabel, dan 5) transparan, tengah semeser, ujian akhir semester serta yang dilakukan secara ujian tugas akhir. Tetapi belum ada terintegrasi. B. Pelaksanaan penilaian terdiri penjelasan yang lengkap dan komprehensif yang mencakup: 1) edukatif, 2) otentik, 3) atas teknik dan instrumen penilaian. Teknik penilaian objektif, 4) akuntabel, dan 5) transparan, terdiri dari: 1) observasi, 2) yang dilakukan secara terintegrasi. partisipasi, 3) unjuk kerja, 4) B). Dituliskan Evaluasi hasil belajar test tertulis, 5) test lisan, dan dilakukan oleh dosen (UTS, UAS, praktikum, 6) angket. Instrumen penilaian terdiri dari: 1) penilaian proses tugas . Kurang ada ada penjelasan lengkap terkait Pelaksanaan penilaian terdiri atas dalam bentuk rubrik, dan/ atau, 2) penilaian hasil dalam teknik dan instrumen penilaian. bentuk portofolio, atau 3) Teknik penilaian terdiri dari: 1) observasi, 2) karya disain. partisipasi, 3) unjuk kerja, 4) test tertulis, 5) C. Pelaksanaan penilaian test lisan, dan 6) angket. memuat unsur-unsur sebagai berikut: 1) mempunyai kontrak Instrumen penilaian terdiri dari: 1) penilaian proses dalam bentuk rubrik, dan/ atau; 2) rencana penilaian, 2) melaksanakan penilaian sesuai penilaian hasil dalam bentuk portofolio, atau kontrak atau kesepakatan, 3) 3) karya disain. C). Dijelaskan bahwa pada memberikan umpan balik dan unsur-unsur penilaian telah diberikan pada memberi kesempatan untuk RPS . namun demikian perlu ada penjelesan C.6.4.g) Integrasi kegiatan mata kuliah yang dikembangkan penelitian dan PkM dalam pembelajaran Integrasi kegiatan penelitian dan PkM dalam pembelajaran oleh DTPS dalam 3 tahun terakhir. Tabel 5.b LKPS DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN berdasarkan hasil penelitian/PkM DTPS dalam 3 tahun terakhir ada 2. UPPS menjelaskan monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran mencakup karakteristik, perencanaan, pelaksanaan, proses pembelajaran dan beban belajar mahasiswa untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan, antara lain dapat diuraikan: a). Karaktersitik tercermin dalam pembelajaran yang diterima oleh mahasiswa selama menempuh pendidikan di ASRIDE “ISWI”Jakarta , baik secara kurikuler maupun nonkurikuler. Hal ini ditunjukan dengan dokumen berisi: Absensi mahasiswa lengkap; Formulir nilai mahasiswa baik untuk tugas-tugas harian, UTS, maupun UAS dan Formulir isian materi setiap pertemuan yang dilengkapi dengan Tugas mahasiswa. b). Perencanaan, UPPS telah memiliki RPS (Rencana Pembelajaran Semester) dan seluruh dosen menyiapkan SAP setiap mata kuliah yang diampunya . c) Pelaksanaan, dosen wajib membuat dan melaksanakan modul pembelajaran mata kuliah yang diampunya. d) Proses Pembelajaran, proses pembelajaran harus sesuai jadwal yang telah ditetapkan. e). Beban Belajar mahasiswa untuk memperoleh CPL dengan membekali ketrampilan/skill, teori, dan praktek, sehingga mahassiwa memiliki bekal untuk mengembangkan wirausaha. Penetapan beberapa kompetensi yang harus dimiliki lulusan dilakukan melalui pertimbangan kebutuhanstakeholders dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni dalam bidang Fashion Design. UPPS perlu menjelaskan lebih rinci dan spesifik /lengkap sesuai pedoman dalam pengisian borang tentang aspek monev pelaksanaan proses pembelajaran. A). Pelaksanaan penilaian pembelajaran (proses dan hasil belajar mahasiswa) untuk mengukur ketercapaian capaian pembelajaran berdasarkan prinsip penilaian dilakukan oleh oleh dosen pengampu matakuliah, terdiri dari kehadiran, penugasan, ujian serta pengamatan langsung dosen. Ujian terdiri dari ujian tengah semeser, ujian akhir semester serta ujian tugas akhir. Tetapi belum ada penjelasan yang lengkap dan komprehensif yang mencakup: 1) edukatif, 2) otentik, 3) objektif, 4) akuntabel, dan 5) transparan, yang dilakukan secara terintegrasi. B). Dituliskan Evaluasi hasil belajar dilakukan oleh dosen (UTS, UAS, praktikum, tugas . Kurang ada ada penjelasan lengkap terkait Pelaksanaan penilaian terdiri atas teknik dan instrumen penilaian. Teknik penilaian terdiri dari: 1) observasi, 2) partisipasi, 3) unjuk kerja, 4) test tertulis, 5) test lisan, dan 6) angket. Instrumen penilaian terdiri dari: 1) penilaian proses dalam bentuk rubrik, dan/ atau; 2) penilaian hasil dalam bentuk portofolio, atau 3) karya disain. C). Dijelaskan bahwa pada unsur-unsur penilaian telah diberikan pada RPS . namun demikian perlu ada penjelesan yang lengkap tentang pelaksanaan penilaian yang memuat unsur-unsur sebagai berikut: 1) mempunyai kontrak rencana penilaian, 2) melaksanakan penilaian sesuai kontrak atau kesepakatan, 3) memberikan umpan balik dan memberi kesempatan untuk mempertanyakan hasil kepada mahasiswa, 4) mempunyai dokumentasi penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa, 5) mempunyai prosedur yang mencakup tahap perencanaan, mata kuliah yang dikembangkan berdasarkan hasil penelitian/PkM DTPS dalam 3 tahun terakhir ada 2. Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga 15/22 NO. ELEMEN 48 C.6.4.h) Suasana Akademik Keterlaksanaan dan keberkalaan program dan kegiatan diluar kegiatan pembelajaran terstruktur untuk meningkatkan suasana akademik. Contoh: kegiatan himpunan mahasiswa, kuliah umum/studium generale, seminar ilmiah, bedah buku. 49 C.6.4.i) Kepuasan Mahasiswa A. Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap proses pendidikan. Tabel 5.c LKPS B. Analisis dan tindak lanjut dari hasil pengukuran kepuasan mahasiswa. Berita Acara AL DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI DARI LED DAN LKPS Untuk membangun suasana akademik agar lebih kondusif antara lain mengadakan berbagai workshop dan short course yang melibatkan alumni untuk mengajar berbagai keterampilan bagi masyarakat yang membutuhkan, dan merebranding diri dengan nama ISWI Fashion Academy dari ASRIDE “ISWI” (Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI”). ASRIDE “ISWI” bekerjasama dengan The Plaza Semanggi untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut dan mengisi acara-acara yang dilakukan oleh manajemen Plaza Semanggi. Proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik hanya saja suasana akademik masih harus dibangun untukmemberi semangat pada mahasiswa dalam belajar. Melalui berbagai workshop yang melibatkan alumni, dan berbagai pelatihan yang diadakan untuk menambah ilmu pengetahuan dan mengembangkan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah membuat suasana akademik lebih kondusif. Kegiatan ini kadang dilakukan di kampus ISWI , kadang di dalam rangkaian kegiatan rutin Indonesia Fashion Week dan lain sebagainya yang diselenggarakan oleh BEKRAF bekerjasama dengan organisasi APPMI terhadap atau dengan IFC. A). Kepuasan mahasiswa proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh program studi hasil survey yangdilakukan pada tahun akademik 2017/2018 adalah sebagaiberikut: 1. Keandalan (reliability): kemampuan dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola dalam memberikan pelayanan cukup memuaskan 54,5% baik 18,2% sangat baik 27,3% memerlukan tindak lanjut optimalisasi pelayanan kepada mahasiswa baik oleh tenaga kependidikan maupun oleh dosen 2. Daya tanggap (responsiveness): kemauan dari dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola dalam membantu mahasiswa dan memberikan jasa dengan cepat cukupmemuaskan 45,5% baik 45,5% sangat baik 9,09%memerlukan tindak lanjut optimalisasi pelayanan kepada mahasiswa baik oleh tenaga kependidikan maupun oleh dosen 3. Kepastian (assurance): kemampuan dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola untuk memberi keyakinan kepada mahasiswa bahwa pelayanan yang diberikan telah sesuai dengan ketentuan, kurang memuaskan 27,3% cukup memuaskan 27,3% baik 18,2% sangat baik DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN REKOMENDASI PEMBINAAN Untuk membangun suasana akademik agar lebih kondusif antara lain mengadakan berbagai workshop dan short course yang melibatkan alumni untuk mengajar berbagai keterampilan bagi masyarakat yang membutuhkan, dan merebranding diri dengan nama ISWI Fashion Academy dari ASRIDE “ISWI” (Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI”). ASRIDE “ISWI” bekerjasama dengan The Plaza Semanggi untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut dan mengisi acara-acara yang dilakukan oleh manajemen Plaza Semanggi. Proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik hanya saja suasana akademik masih harus dibangun untukmemberi semangat pada mahasiswa dalam belajar. Melalui berbagai workshop yang melibatkan alumni, dan berbagai pelatihan yang diadakan untuk menambah ilmu pengetahuan dan mengembangkan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah membuat suasana akademik lebih kondusif. Kegiatan ini kadang dilakukan di kampus ISWI , kadang di dalam rangkaian kegiatan rutin Indonesia Fashion Week dan lain sebagainya yang diselenggarakan oleh BEKRAF bekerjasama dengan organisasi APPMI atau dengan IFC. Namun tidak ada penjelasan kegiatan ilmiah yang terjadwal dilaksanakan. A). Kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh program studi hasil survey yangdilakukan pada tahun akademik 2017/2018 adalah sebagaiberikut: 1. Keandalan (reliability): kemampuan dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola dalam memberikan pelayanan cukup memuaskan 54,5% baik 18,2% sangat baik 27,3% memerlukan tindak lanjut optimalisasi pelayanan kepada mahasiswa baik oleh tenaga kependidikan maupun oleh dosen 2. Daya tanggap (responsiveness): kemauan dari dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola dalam membantu mahasiswa dan memberikan jasa dengan cepat cukupmemuaskan 45,5% baik 45,5% sangat baik 9,09%memerlukan tindak lanjut optimalisasi pelayanan kepada mahasiswa baik oleh tenaga kependidikan maupun oleh dosen 3. Kepastian (assurance): kemampuan dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola untuk memberi keyakinan kepada mahasiswa bahwa pelayanan yang diberikan telah sesuai dengan ketentuan, kurang memuaskan 27,3% cukup memuaskan 27,3% baik 18,2% sangat baik 27,3% memerlukan tindak lanjut motivasi pengelola untuk bekerja lebih baik 4. Empati (empathy): kesediaan/kepedulian dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola untuk memberi perhatian kepada mahasiswa, kurang memuaskan 9,09% cukup memuaskan 45,5% baik 27,3% sangat baik 18,2% memerlukan tindak lanjut motivasi pengelola untuk bekerja lebih baik memerlukan tindak lanjut optimalisasi pelayanan kepada mahasiswa. Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga 16/22 NO. ELEMEN 50 C.7. Penelitian C.7.4. Indikator Kinerja Utama C.7.4.a) Relevansi Penelitian Relevansi penelitian pada UPPS mencakup unsur-unsur sebagai berikut: 1) memiliki peta jalan yang memayungi tema penelitian dosen dan mahasiswa, 2) dosen dan mahasiswa melaksanakan penelitian sesuai dengan agenda penelitian dosen yang merujuk kepada peta jalan penelitian, 3) melakukan evaluasi kesesuaian penelitian dosen dan mahasiswa dengan peta jalan, dan 4) menggunakan hasil evaluasi untuk perbaikan relevansi penelitian dan pengembangan keilmuan program studi. 51 C.8. Pengabdian kepada Masyarakat C.8.4. Indikator Kinerja Utama C.8.4.a) Relevansi PkM Relevansi PkM pada UPPS mencakup unsur-unsur sebagai berikut: 1) memiliki peta jalan yang memayungi tema PkM dosen dan mahasiswa serta hilirisasi/penerapan keilmuan program studi, 2) dosen dan mahasiswa melaksanakan PkM sesuai dengan peta jalan PkM, 3) melakukan evaluasi kesesuaian PkM dosen dan mahasiswa dengan peta jalan, dan 4) menggunakan hasil evaluasi untuk perbaikan relevansi PkM dan pengembangan keilmuan program studi. 52 C.8.4.b) PkM Dosen dan Mahasiswa PkM DTPS yang dalam pelaksanaannya melibatkan mahasiswa program studi dalam 3 tahun terakhir. Tabel 7 LKPS Berita Acara AL DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI DARI LED DAN LKPS DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN Dosen ASRIDE “ISWI” dalam menghasilkan karya/penelitian/penciptaan karya dan PkM.Penciptaan Karya akademik dosen melaksanakan penelitian sesuai dengan agenda penelitian yang merujuk kepada peta jalan penelitian. Ruang lingkup penelitian di Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI” diserahkan sepenuhnya kepada Dosen yang akan meneliti tentunya adalah penelitian/penciptaan karya yang terkait langsung dengan kegiatan pendidikan maupun untuk tujuan pengembangan teori dan ilmu pengetahuan atau untuk tujuan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat. Relevansi penelitian pada UPPS mencakup unsur-unsurnya antara lain: 1) UPPS memiliki peta penelitian yang disosialisasikan dengan baik, tetapi belum memilki buku pedoman penelitian dan kode etik penelitian. 2) Dosen dan mahasiswa belum melaksanakan penelitian secara mandiri . 3) Belum ada penjelasan mengenai evaluasi kesesuaian penelitian dosen dan mahasiswa terkait peta jalan penelitian UPPS. 4). Belum pada substansi ketercapaian luaran dan target penelitian, Membuat program pengembanganpenelitian danPkM, penciptaan Disebutkan ada 41 kegiatan dan Dijelaskan UPPS bahwa dosen ASRIDE “ISWI” dalam menghasilkan karya penelitian sesuai dengan agenda penelitian yang merujuk kepada peta jalan penelitian. Ruang lingkup penelitian di Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI” diserahkan sepenuhnya kepada Dosen yang akan meneliti tentunya adalah penelitian/penciptaan karya yang terkait langsung dengan kegiatan pendidikan maupun untuk tujuan pengembangan teori dan ilmu pengetahuan atau untuk tujuan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat. Relevansi penelitian pada UPPS mencakup unsur-unsurnya antara lain: 1) UPPS memiliki peta penelitian yang disosialisasikan dengan baik, tetapi belum memilki buku pedoman penelitian dan kode etik penelitian. 2) Dosen dan mahasiswa belum melaksanakan penelitian secara mandiri . 3) Evaluasi kesesuaian penelitian dosen dan mahasiswa terkait peta jalan penelitian UPPS. 4). Substansi ketercapaian luaran dan target penelitian, Membuat program pengembanganpenelitian dan penciptaan karya, Dibuat program dan road map penelitian/penciptaan karya kolaborasi antara dosen dan mahasiswa, serta membuat SOP Penelitian Hasil penelitian dan karya ilmiah dosen dipublikasikan pada beberapa buku memperlihatkan bahwa publikasi hasl penelitian dan karya ilmiah telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai acuan dalam trend mode Indonesia. Saat ini belum ada kewajiban bagi dosen untuk melibatkan mahasiswa dalam penelitian/penciptaankaryanya, dan belum ada aturan tertulis mengenai hal ini. Dosen lebih banyak melakukan penelitian/ penciptaan karyaberupa secaradokumen mandiri untuk kepentingan Ditunjukan bukti dan foto-foto kegiatan PkM dijelaskan relevansi PkM pada UPPS mencakup unsur-unsurnya antara lain: 1). Peta jalan PkM telah disosialisasikan dengan baik. 2) Dosen telah maelaksanakan PkM sesuai dengan penugasan prodi. 3) Dilakukan evaluasi untuk mengetahui pemenuhan standar PkM yang telah ditetapkan . 4). Hasil monitoring dan evaluasi sebagai upaya memaksimalkan PKM dosen serta sinergi dengan mahasiswa. UPPS telah melaksanakan PkM sesuai peta jalan yang memayungi tema PkM dosen dan mahasiswa. PkM dilakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.Dana yang mendukung kegiatan PkM berasal dari Akademi walaupun masih sangat terbatas. Kegiatan PkM dengan dana yang terbatas sudah dimanfaatkan dengan cukup baik. Untuk meningkatkan produktivitas kegiatan tersebut, Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI” bekerjasama dengan lembaga lain sebagai pintu gerbang pelaksanaan dimaksud, termasuk memotivasi dosen untuk mencari peluang, misalnya melalui hibah kompetisi yang dikelola oleh bagian pengabdian masyarakat DIKTI. Dalam kegiatan PkM, keterlibatan mahasiswa Tercatat jumlah PkM pada DTPS dalam 3 ada 41 kegiatan PkM, dan dijelaskan relevansi PkM pada UPPS mencakup unsur-unsurnya antara lain: 1). Peta jalan PkM telah disosialisasikan dengan baik. 2) Dosen telah maelaksanakan PkM sesuai dengan penugasan prodi. 3) Dilakukan evaluasi untuk mengetahui pemenuhan standar PkM yang telah ditetapkan . 4). Hasil monitoring dan evaluasi sebagai upaya memaksimalkan PKM dosen serta sinergi dengan mahasiswa. UPPS telah melaksanakan PkM sesuai peta jalan yang memayungi tema PkM dosen dan mahasiswa. PkM dilakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.Dana yang mendukung kegiatan PkM berasal dari Akademi walaupun masih sangat terbatas. Kegiatan PkM dengan dana yang terbatas sudah dimanfaatkan dengan cukup baik. Untuk meningkatkan produktivitas kegiatan tersebut, Akademi Seni Rupa dan Desain “ISWI” bekerjasama dengan lembaga lain sebagai pintu gerbang pelaksanaan dimaksud, termasuk memotivasi dosen untuk mencari peluang, misalnya melalui hibah kompetisi yang dikelola oleh bagian pengabdian masyarakat DIKTI. Dalam kegiatan PkM, keterlibatan mahasiswa cukup baik walaupun terjadi penurunan dalam tiga tahun terakir inidibandingkan beberapa tahun sebelumnya. terutama untuk mahasiswa-mahasiswa yang akan menyelesaikan tugas akhir. Sedangkan kendala yang dihadapi adalah akad kerjasama yang masih perlu peningkatan secara signifikan untuk meningkatkan kualitas pengabdian pada masyarakat. tahun terakhir ada 41 judul. Pelibatan mahasiswa dalam kegiatan PkM yang dikelola oleh dosen juga memberikan manfaat besar. Bagi dosen, dengan terlibatnya mahasiswa dalam kegiatan tersebut dapat membantu mempercepat penyelesaian kegiatan. Sementara itu, bagi mahasiswa, keterlibatan dalamkegiatan PkM bersama dosen akan memberikan kemampuan berpikir sistematis dalam memecahkan permasalahan. Pola kolaborasi dosen-mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan PkM akan diterapkan terus. Dengan cara ini diharapkan dayasaing dan kualitas lulusan menjadi lebih tinggi, sehingga cepatditerima pasar kerja. REKOMENDASI PEMBINAAN Jumlah PkM pada DTPS dalam 3 tahun terakhir ada 41 judul. Pelibatan mahasiswa dalam kegiatan PkM yang dikelola oleh dosen juga memberikan manfaat besar. Bagi dosen, dengan terlibatnya mahasiswa dalam kegiatan tersebut dapat membantu mempercepat penyelesaian kegiatan. Sementara itu, bagi mahasiswa, keterlibatan dalamkegiatan PkM bersama dosen akan memberikan kemampuan berpikir sistematis dalam memecahkan permasalahan. Pola kolaborasi dosen-mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan PkM akan diterapkan terus. Dengan cara ini diharapkan daya saing dan kualitas lulusan menjadi lebih tinggi, sehingga cepat diterima pasar kerja. Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga 17/22 NO. ELEMEN 53 C.9. Luaran dan Capaian Tridharma C.9.4. Indikator Kinerja Utama C.9.4.a) Luaran Dharma Pendidikan Analisis pemenuhan capaian pembelajaran lulusan (CPL) yang diukur dengan metoda yang sahih dan relevan, mencakup aspek: 1) keserbacakupan, 2) kedalaman, dan 3) kebermanfaatan analisis yang ditunjukkan dengan peningkatan CPL dari waktu ke waktu dalam 3 tahun terakhir. 54 IPK lulusan. Tabel 8.a LKPS DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI DARI LED DAN LKPS DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN UPPS menjelaskan tentang analisis pemenuhan capaian pembelajaran lulusan (CPL) yang diukur dengan metoda yang sahih dan relevan, mencakup aspek: 1) keserbacakupan, 2) kedalaman, dan 3) kebermanfaatan analisis yang ditunjukkan dengan peningkatan CPL dari waktu ke waktu dalam 3 tahun terakhir. Dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Keserbacukupan ditunjukan dengan capaian pembelajaran mahasiswa yang dapat diukur dari rerata IPK lulusan tiga tahun terakhir sejak 2016 hingga tahun 2018 adalah 3,23. Rerata IPK lulusan tahun 2016 sebesar 3,29, tahun 2017 mengalami penurunan yang tidak signifikan menjadi sebesar 3,27, dan tahun 2018 mengalami penurunan kembali yaitu menjadi 3,14. Walaupun terdapat fluktuasi IPK rata- rata dalam 3 tahun terakhir, capaianpembelajaran tersebut sudah memenuhi syarat minimal untuk memperoleh pekerjaan pada sectorformal yang pada umumnya ditetapkan pada IPK 2,75 – 3,00. Melihat IPK yang diperoleh dan adanyapPenetapan beberapa kompetensi yang harus dimiliki lulusan dilakukan melalui pertimbangan kebutuhan Perlu klarifikasi saat AL, pada borang UPPS menjelaskan tentang analisis pemenuhan capaian pembelajaran lulusan (CPL) yang diukur dengan metoda yang sahih dan relevan, mencakup aspek: 1) keserbacakupan, 2) kedalaman, dan 3) kebermanfaatan analisis yang ditunjukkan dengan peningkatan CPL dari waktu ke waktu dalam 3 tahun terakhir. Dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Keserbacukupan ditunjukan dengan capaian pembelajaran mahasiswa yang dapat diukur dari rerata IPK lulusan tiga tahun terakhir sejak 2016 hingga tahun 2018 adalah 3,23. Rerata IPK lulusan tahun 2016 sebesar 3,29, tahun 2017 mengalami penurunan yang tidak signifikan menjadi sebesar 3,27, dan tahun 2018 mengalami penurunan kembali yaitu menjadi 3,14. Walaupun terdapat fluktuasi IPK rata- rata dalam 3 tahun terakhir, capaianpembelajaran tersebut sudah memenuhi syarat minimal untuk memperoleh pekerjaan pada sectorformal yang pada umumnya ditetapkan pada IPK 2,75 – 3,00. Melihat IPK yang diperoleh dan adanyapPenetapan beberapa kompetensi yang harus dimiliki lulusan dilakukan melalui pertimbangan kebutuhan stakeholders dan perkembanganilmu pengetahuan dan teknologi dan seni dalam bidang Fashion Design. 2) Kedalaman dapat dilihat dari kualitas lulusan yang dapat dipengaruhi oleh proses belajar mengajar , kurikulum, dukungan sarana laboratorium, dan kompetensi dosen. Penetapan kompetensi lulusan dilakukan melalui pertimbangan kebutuhan stakeholders dan perkembanganilmu pengetahuan dan teknologi dan seni dalam Fashion Design. Selain itu juga ditunjang dengan Setelahbidang diklarifikasi dijelaskan dan diperlihatkan dokumen dijelaskanndeks Prestasi Kumulatif (IPK) terkait indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan dalam 3 tahun lulusan dalam 3 tahun terakhir rata-rata terakhir rata-rata diatas 3. diatas 3. indeks prestasi kumulatif (IPK)secara rata-rata 3,15 (2010), tahun 2011 rata-rata IPK sebesar 3,29, tahun 2012 ratarata IPK sebesar 3,16, tahun 2013 rata-rata IPK sebesar 3,00 ,tahun 2014 rata-rata IPK sebesar 3,20. (di LKPS tidak ada datanya) 55 Prestasi mahasiswa di bidang akademik dalam 3 tahun terakhir. Tabel 8.b.1) LKPS Prestasi mahasiswa di bidang akademik dalam 3 tahun terakhir tingkat wilayah ada 1. Setelah diklarifikasi dijelaskan dan diperlihatkan dokumen terkait prestasi mahasiswa di bidang akademik dalam 3 tahun terakhir tingkat wilayah ada 1. 56 Prestasi mahasiswa di bidang nonakademik dalam 3 tahun terakhir. Tabel 8.b.2) LKPS Perlu klarifikasi saat AL Setelah diklarifikasi dijelaskan dan diperlihatkan dokumen terkait prestasi mahasiswa di bidang nonakademik dalam 3 tahun terakhir ada =1 (th 2015) 57 Masa studi. Tabel 8.c LKPS Saat diklarifikasi dan konfrmasi saat AL. dijelaska rata-rata masa studi lulusan ASRIDE “ISWI” tepat waktu yaitu 3 tahun. Hal ini bisa terjadi karena system SKS yang diberlakukan dibuat dalam paket tiap semester. Mahasiswa juga selalu dimotivasi untuk lulus tepat waktu dengan nilai terbaik dari setiap mata kuliah. 58 Kelulusan tepat waktu. Tabel 8.c LKPS Masa studi tertulis 6 tahun, Perlu diklarifikasi dan konfrmasi saat AL. Di borang tertulis Rata-rata masa studi lulusan ASRIDE “ISWI” tepat waktu 3 tahun. Hal ini bisa terjadi karena system SKS yang diberlakukan dibuat dalam paket tiap semester. Mahasiswa juga selalu dimotivasi untuk lulus tepat waktu dengan nilai terbaik dari setiap mata kuliah. Kelulusan tepat waktu relatif rendah/lama. Perlu konfirmasi dan kalrifikasi saat AL 59 Keberhasilan studi. Tabel 8.c LKPS Berita Acara AL REKOMENDASI PEMBINAAN Setelah diklarifikasi dijelaskan bahwa kelulusan tepat waktu yaitu 3 tahun. Perlu konfirmasi dan kalrifikasi saat AL, Setelah diklarifikasi dijelaskan bahwa persentase keberhasilan karena persentase keberhasilan studi hanya studi terlihat pada Ts-4 ada 12 mahasiswa, sementara pada Ts 50% akhir-2 ada 6 mahasiswa. Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga 18/22 NO. ELEMEN 60 Pelaksanaan tracer study yang mencakup 5 aspek sebagai berikut: 1) pelaksanaan tracer study terkoordinasi di tingkat PT, 2) kegiatan tracer study dilakukan secara reguler setiap tahun dan terdokumentasi, 3) isi kuesioner mencakup seluruh pertanyaan inti tracer study DIKTI, 4) ditargetkan pada seluruh populasi (lulusan TS-4 s.d. TS-2), dan 5) hasilnya disosialisasikan dan digunakan untuk pengembangan kurikulum dan pembelajaran. 61 Waktu tunggu. Tabel 8.d.1) LKPS 62 DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI DARI LED DAN LKPS DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN Dituliskan pelaksanaan tracer study ada staf kemahasiswaan yang melakukan tracer study serta ada anggaran rutin untuk melakukan tracer study. Akan tetapi tidak ada penjelasan mekanisme, metode serta pelaksanaan tracer study yang mencakup aspek : pelaksanaan tracer study terkoordinasi di tingkat PT; kegiatan tracer study dilakukan secara reguler setiap tahun dan terdokumentasi; isi kuesioner mencakup seluruh pertanyaan inti tracer study DIKTI; serta hasilnya disosialisasikan dan digunakan untuk pengembangan kurikulum dan pembelajaran. Waktu tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan pertama kurang dari 3 bulan. Pelaksanaan tracer study telah dilakukan dan telah ditugaskan ada staf yang melakukan tracer study serta ada anggaran rutin untuk melakukan tracer study. Akan tetapi tidak ada penjelasan mekanisme, metode serta pelaksanaan tracer study yang mencakup aspek : pelaksanaan tracer study terkoordinasi di tingkat PT; kegiatan tracer study dilakukan secara reguler setiap tahun dan terdokumentasi; isi kuesioner mencakup seluruh pertanyaan inti tracer study DIKTI; serta hasilnya disosialisasikan dan digunakan untuk pengembangan kurikulum dan pembelajaran. Kesesuaian bidang kerja. Tabel 8.d.2) LKPS Dijelaskan kesesuaian bidang kerja lulusan dimana mahasiswa telah dibekali skill, teori, dan praktek sehingga mereka mempunyai bekal untuk mengem-bangkan wirausaha. Penetapan beberapa kompetensi yang harus dimiliki lulusan dilakukan melalui pertimbangan kebutuhan stakeholders dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam bidang Fashion Design. Dijelaskan kesesuaian bidang kerja lulusan dimana mahasiswa telah dibekali skill, teori, dan praktek sehingga mereka mempunyai bekal untuk mengem-bangkan wirausaha. Penetapan beberapa kompetensi yang harus dimiliki lulusan dilakukan melalui pertimbangan kebutuhan stakeholders dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam bidang Fashion Design. 63 Tingkat dan ukuran tempat kerja lulusan. Tabel 8.e.1) LKPS Lulusan ASRIDE “ISWI” sebagian besar berwirausaha sesuai dengan bidangnya walaupun masih setingkat home industry tanpa ijin usaha seperti ter;ihat pada Tabel 8.e.1 LKPS, yaitu: seluruhnya berwirausaha pada TS-2 dan TS-3, sedangkan pada TS-4 ada 40% berwirausaha dengan memiliki ijin usaha dan sisanya 60% tanpa ijin usaha. Lulusan ASRIDE “ISWI” sebagian besar berwirausaha sesuai dengan bidangnya walaupun masih setingkat home industry tanpa ijin usaha seperti ter;ihat pada Tabel 8.e.1 LKPS, yaitu: seluruhnya berwirausaha pada TS-2 dan TS-3, sedangkan pada TS-4 ada 40% berwirausaha dengan memiliki ijin usaha dan sisanya 60% tanpa ijin usaha. 64 Tingkat kepuasan pengguna lulusan. Tabel 8.e.2) LKPS Tingkat kepuasan pengguna lulusan pada aspek etika 100% mendapat penilain baik, 100% jugamendapat nilai baik untuk keahlian pada bidang ilmu,73% baik dan 27% cukup untuk kemampuan berbahasa asing, mendapat nilai yang sama yaitu 91% baik dan 9% sangat baik untuk penggunaanteknologi informasi dan kemampuan berkomunikasi, 73% baik 18% sangat baik dan 9% cukup untuk penilaian kerjasama tim, sedangkan untuk pengembangan diri mendapat nilai 64% baik 18%sangat baik dan 18% cukup. Tingkat kepuasan pengguna lulusan pada aspek etika 100% mendapat penilain baik, 100% jugamendapat nilai baik untuk keahlian pada bidang ilmu,73% baik dan 27% cukup untuk kemampuan berbahasa asing, mendapat nilai yang sama yaitu 91% baik dan 9% sangat baik untuk penggunaanteknologi informasi dan kemampuan berkomunikasi, 73% baik 18% sangat baik dan 9% cukup untuk penilaian kerjasama tim, sedangkan untuk pengembangan diri mendapat nilai 64% baik 18%sangat baik dan 18% cukup. 65 Produk/jasa karya mahasiswa, yang dihasilkan secara mandiri atau bersama DTPS, yang diadopsi oleh industri/masyarakat dalam 3 tahun terakhir. Tabel 8.f.3) LKPS Luaran mahasiswa ASRIDE “ISWI” adalah berupa produk/jasa yang diadopsi masyarat adalah berupa koleksi busana ready to wear, busana unik, dan busana nasional yang dihasilkanoleh 2 (dua) mahasiswa yang lulus tahun 2016. Produk yang dihasilkan oleh 5 (lima) mahasiswa yang lulus tahun 2017 adalah berupa lookbook dari brand ketiga lulusan tersebut dan koleksi busana ready to wear., dan produk yang dihasilkan oleh 5 mahasiswa lulusan tahun 2018 adalah lookbook dan koleksi busana ready. Luaran mahasiswa ASRIDE “ISWI” adalah berupa produk/jasa yang diadopsi masyarat adalah berupa koleksi busana ready to wear, busana unik, dan busana nasional yang dihasilkanoleh 2 (dua) mahasiswa yang lulus tahun 2016. Produk yang dihasilkan oleh 5 (lima) mahasiswa yang lulus tahun 2017 adalah berupa lookbook dari brand ketiga lulusan tersebut dan koleksi busana ready to wear., dan produk yang dihasilkan oleh 5 mahasiswa lulusan tahun 2018 adalah lookbook dan koleksi busana ready. Berita Acara AL REKOMENDASI PEMBINAAN Waktu tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan pertama kurang dari 3 bulan. Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga 19/22 NO. ELEMEN 66 D Analisis dan Penetapan Program Pengembangan D.1 Analisis dan Capaian Kinerja Keserbacakupan (kelengkapan, keluasan, dan kedalaman), ketepatan, ketajaman, dan kesesuaian analisis capaian kinerja serta konsistensi dengan setiap kriteria. 67 D.2 Analisis SWOT atau Analisis Lain yang Relevan Ketepatan analisis SWOT atau analisis yang relevan di dalam mengembangkan strategi. Berita Acara AL DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI DARI LED DAN LKPS UPPS telah melakukan analisis capaian kinerja untuk meningkatkan produktivitas hasil karya mahasiswa dan dosenmelalui dana hibah DP2M Dikti Meningkatkan kualitas hasil karya mahasiswa dan dosen agar dapat bersaing di pasaran. Selain itu UPPS juga telah melakukan analisis capaian kinerja yang antara lain : 1). Analisis yang dilakukan ISWI kurang didukung data dan informasi pada semua kriteria yang disertai dengan rencana dan capaian kinerja.Belum ada informasi tentang ketersediaan pangkalan data yang terintegrasi. 2). Telah melakukan analisis cukup konsisten dengan uraian pada kriteria-kriteria evaluasi diri yang meliputi hubungan antara kriteria. 3). Dilakukan analisis yang komprehensif , didukung dengan identifikasi masalah untuk mendapatkan akar masalah UPPS/prodi pada setiap kriteria . 4). Hasil analisis selanjutnya dipublikasikan kepada pimpinan, dosen dan tenaga kependidikan. Hal ini menunjukkan keserbacakupan, ketepatan, ketajaman serta kesesuaian analisis capaian kinerja yang konsisten dengan setiap kriteria yang telah dilakukan oleh UPPS/prodi. Namun demikian ada analisisnya yang kurang UPPS melakukan analisis didukung SWOT atau analisis lain, dimana Program Studi Desain Produk ASRIDE “ISWI” punya kelebihan yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang dalam mengatasi berbagai kelemahan dan ancaman yang dihadapi pada beberapa komponen yang terdiri dari: (1) Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi; (2) Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama; (3) Mahasiswa; (4) Sumber Daya Manusia; (5) Keuangan, Sarana, dan Prasarana; (6) Pendidikan; (7) Penelitian/Penciptaan Karya; (8) Pengabdian kepada Masyarakat; (9) Luaran dan Capaian Tridharma. Maka analisis relevan, serta memenuhi aspek-keterkaitan dengan hasil analisis capaian kinerja, dan merumuskan strategi pengembangan UPPS yang berkesesuaian. namun demikian ada ada keterbatasan anggaran yang dimiliki ASRIDE “ISWI” untuk pengembangan serta untuk program berkelanjutan. DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN REKOMENDASI PEMBINAAN Dipaparkan dan ditunjukan dokumen oelh UPPS saat Asesemen lapangan analisisnya yang merujuk pada pencapaian standar mutu perguruan tinggi dan berkualitas (andal dan memadai) yang didukung oleh keberadaan pangkalan data institusi yang terintegrasi. Demikian pula UPPS telah melakukan analisis capaian kinerja untuk meningkatkan produktivitas hasil karya mahasiswa dan dosenmelalui dana hibah DP2M Dikti Meningkatkan kualitas hasil karya mahasiswa dan dosen agar dapat bersaing di pasaran. Selain itu UPPS juga telah melakukan analisis capaian kinerja yang antara lain : 1). Analisis yang dilakukan ISWI kurang didukung data dan informasi pada semua kriteria yang disertai dengan rencana dan capaian kinerja.Belum ada informasi tentang ketersediaan pangkalan data yang terintegrasi. 2). Telah melakukan analisis cukup konsisten dengan uraian pada kriteria-kriteria evaluasi diri yang meliputi hubungan antara kriteria. 3). Dilakukan analisis yang komprehensif , didukung dengan identifikasi masalah untuk mendapatkan akar masalah UPPS/prodi pada setiap kriteria . 4). Hasil analisis selanjutnya dipublikasikan kepada pimpinan, dosen dan tenaga kependidikan. Hal ini menunjukkan keserbacakupan, ketepatan, ketajaman serta kesesuaian analisis capaian kinerja yang konsisten dengan setiap kriteria yang telah dilakukan oleh UPPS/prodi. UPPS telah melakukan analisis SWOT atau analisis lain, dimana Program Studi Desain Produk ASRIDE “ISWI” punya kelebihan yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang dalam mengatasi berbagai kelemahan dan ancaman yang dihadapi pada beberapa komponen yang terdiri dari: (1) Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi; (2) Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama; (3) Mahasiswa; (4) Sumber Daya Manusia; (5) Keuangan, Sarana, dan Prasarana; (6) Pendidikan; (7) Penelitian/Penciptaan Karya; (8) Pengabdian kepada Masyarakat; (9) Luaran dan Capaian Tridharma. Maka analisis relevan, serta memenuhi aspek-keterkaitan dengan hasil analisis capaian kinerja, dan merumuskan strategi pengembangan UPPS yang berkesesuaian. namun demikian ada ada keterbatasan anggaran yang dimiliki ASRIDE “ISWI” untuk pengembangan serta untuk program berkelanjutan. Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga Hasil SWOT perlu diterapkan dan disesuaikan dengan renstra dan renop UPPS ASRIDE.. 20/22 DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI DARI LED DAN LKPS DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN NO. ELEMEN 68 D.3 Program Pengembangan Ketepatan di dalam menetapkan prioritas program pengembangan. Dijelaskan ada keterbatasan anggaran yang dimiliki ASRIDE “ISWI” dalamhal dana untuk mengatasi masalah, maka diperlukan skala prioritas untuk melakukan pengembangan ASRIDE “ISWI” dan melakukan berbagai kerjasama dengan berbagai pihak untuktetap dapat melakukan target-target pencapaian yang telah ditetapkan oleh program studi maupun oleh ASRIDE “ISWI” sebagai unit pengelola program studi. Sehingga UPPS kurang dapat menetapkan prioritas program pengembangan berdasarkan hasil analisis SWOT atau analisis lainnya yang mempertimbangkan secara komprehensif terkait kebutuhan UPPS dan PS di masa depan; rencana strategis UPPS yang berlaku, dan aspirasi dari pemangku kepentingan internal. Saat dikonfirmasi dipaparkan ada keterbatasan anggaran yang dimiliki ASRIDE “ISWI” dalam hal dana untuk mengatasi masalah, maka diperlukan skala prioritas untuk melakukan pengembangan ASRIDE “ISWI” dan melakukan berbagai kerjasama dengan berbagai pihak untuktetap dapat melakukan target-target pencapaian yang telah ditetapkan oleh program studi maupun oleh ASRIDE “ISWI” sebagai unit pengelola program studi. Sehingga UPPS dengan skala terbatas dapat menetapkan prioritas program pengembangan berdasarkan hasil analisis SWOT atau analisis lainnya yang mempertimbangkan secara komprehensif terkait kebutuhan UPPS dan PS di masa depan; rencana strategis UPPS yang berlaku, dan aspirasi dari pemangku kepentingan internal. 69 D.4 Program Keberlanjutan UPPS memiliki kebijakan, ketersediaan sumberdaya, kemampuan melaksanakan, dan kerealistikan program. Dijelaskan upaya UPPS dalamprogram berkelanjutan adalah: 1. mempercantik kampus dengan memperbarui peralatan mengikuti perkembangan zaman, dan membuka cabang- cabang baru di pusat kota yang dekat dengan pusat mode untuk menjaring calon mahasiswa baru 2. Meningkatkan keinginan mahasiswa memasarkan produk fashionnya yang kreatif dan inovatif melalui online maupun offline sedini mungkin 3. Membangun kerjasama dengan pemerintah (pusat dan daerah) terutama untuk memperkuat database budaya lokal dan menghasilkan tenaga ahli mode untuk daerah. 4. Melibatkan alumni yang berpengalaman dalam industri ini untuk meningkatkan kinerja pendidik dan manajemen. 5. Mengumpulkan dana melalui tawaran dengan memasukan saham untuk alumni dan investor lainnya, kesempatan memiliki saham juga diberikan pada karyawan sehingga rasamemiliki menjadi lebih tinggi. 6. Memanfaatkan berbagai tawaran hibah bagi Perguruan Tinggi Swasta dari LLDIKTI Kemendikdud, untuk keberlang sungan dan Dijelaskan kembali saat asesmen lapangan UPPS telah melakukan upaya program berkelanjutan antara lain: 1. mempercantik kampus dengan memperbarui peralatan mengikuti perkembangan zaman, dan membuka cabangcabang baru di pusat kota yang dekat dengan pusat mode untuk menjaring calon mahasiswa baru 2. Meningkatkan keinginan mahasiswa memasarkan produk fashionnya yang kreatif dan inovatif melalui online maupun offline sedini mungkin 3. Membangun kerjasama dengan pemerintah (pusat dan daerah) terutama untuk memperkuat database budaya lokal dan menghasilkan tenaga ahli mode untuk daerah. 4. Melibatkan alumni yang berpengalaman dalam industri ini untuk meningkatkan kinerja pendidik dan manajemen. 5. Mengumpulkan dana melalui tawaran dengan memasukan saham untuk alumni dan investor lainnya, kesempatan memiliki saham juga diberikan pada karyawan sehingga rasamemiliki menjadi lebih tinggi. 6. Memanfaatkan berbagai tawaran hibah bagi Perguruan Tinggi Swasta dari LLDIKTI Kemendikdud, untuk keberlang sungan dan pengembangan ASRIDE “ISWI” . REKOMENDASI PEMBINAAN Perlu rencana pengembangan yang disesuaikan dengan renstra dan renop UPPS. Berita acara visitasi ini ditandatangani oleh Asesor, Ketua Program Studi dan Pimpinan Unit Pengelola, setelah isi tabel tersebut di atas diperiksa dan disetujui oleh kedua pihak. JAKARTA, 22-23 September 2021 Ketua Satuan Penjaminan Mutu (Dra. Watti Sundariyati., M.Pd.) Dr. Prayanto Widyo Harsanto., M.Sn. Pimpinan Unit Pengelola (Dra. Nani Sunarni., M.Pd.) Berita Acara AL Dr. Mochamad Junaidi Hidayat., ST., M.Ds. Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga 21/22 NO. Berita Acara AL ELEMEN DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI DARI LED DAN LKPS DESKRIPSI PENILAIAN TIM ASESOR BERDASARKAN HASIL VERIFIKASI ASESMEN LAPANGAN Akreditasi Program Studi - Program Diploma Tiga REKOMENDASI PEMBINAAN 22/22