Laporan Studi Kasus MANAJEMEN STRATEGI “General Motors” HALAM AN JUDUL A Kelompok 4 : Yudith Agusta 2017610871 Novita Dwi Saputra 2017610872 Yeri Setiawan 2017610873 PROGRAM PASCASARJANA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2018 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Manajemen Stratejik yang berjudul “General Motors” sesuai dengan waktu yang ditentukan. Penulisan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Stratejik program pendidikan Pascasarjana Magister Manajemen STIE Perbanas Surabaya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya tugas ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan perkembangan dunia akdemis khususnya di masa yang akan datang. Surabaya, 24 November 2018 Penulisan SIAP UJI (Me llyza Sil vy, SE., M .Si) 2 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2 DAFTAR ISI ........................................................................................................ 3 BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 4 1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 4 1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 8 1.3 Tujuan Penulisan Laporan ............................................................................. 8 BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 10 2.1 Pengertian Manajemen Strategi ...................................................................... 10 2.2 Tujuan Manajemen Strategi ............................................................................ 11 2.3 Proses Manajemen Strategi ............................................................................. 12 2.4 Pentingnya Manajemen Strategi bagi Perusahaan.......................................... 13 BAB III PEMBAHASAN DAN PEMECAHAN MASALAH ............................ 14 3.1 Penyebab Gagalnya Perusahaan General Motor ............................................ 15 3.2 Analisis Persaingan ........................................................................................ 17 3.3 Strategi yang sudah dilaksanakan dan Evaluasinya ....................................... 20 3.4 Rekomendasi Strategi ..................................................................................... 21 BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 22 4.1 Kesimpulan .................................................................................................... 22 4.2 Saran .............................................................................................................. 22 LAMPIRAN iv 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Brand ini didirikan di Detroit pada November 1911, oleh seorang pembalap Louis Chevrolet dan pendiri General Motors, William C. "Billy" Durant, yang mengembangkan berbagai jenis mobil yang cepat memperoleh reputasi baik untuk performa, daya tahan, dan nilai. Karakteristik tersebut tetap menjadi inti dari Chevrolet, yang merupakan brand otomotif keempat terbesar di dunia. Sejak awal, Chevrolet membawa teknologi dan fitur-fitur, yang biasanya hanya khusus ditampilkan di mobil-mobil mewah, pada deretan mobil dan truk dengan harga yang lebih terjangkau. Chevrolet pertama — Seri C Classic Six— menawarkan starter listrik dan lampu utama listrik secara bersamaan, padahal pada saat itu fitur ini masih sangat jarang bahkan di antara mobil mewah. Beberapa dekade kemudian, inovasi seperti kaca keamanan, injeksi bahan bakar, anti-lock brakes, dan electronic stability control systems digunakan pada model-model Chevrolet pada saat semakin banyak mobil mahal bermunculan. Sebagai salah satu brand penjualan di industri ini, cara adopsi teknologi dalam Chevrolet telah mengubah penerapan teknologi pada kendaraan baru. Chevrolet juga telah membuat performa lebih terjangkau. Mesin fourcylinder dan six-cylinder awal dikenal karena daya tahannya dan performa yang kuat, tapi pada tahun 1955 saat Chevrolet mengenalkan small-block V-8 merupakan era baru bagi performa tinggi yang terjangkau. Mesinnya dapat menghidupkan jutaan mobil dan truk untuk 50 tahun ke depan, dengan warisan yang terus diturunkannya pada generasi baru small-block V-8s yang digunakan saat ini pada truk dan SUV, dan juga mobil-mobil performa tinggi, termasuk Camaro SS dan Corvette. Karakteristik performa small-blok V-8 membantu untuk membentuk Chevrolet sebagai dorongan dalam segala bentuk pada olahraga otomotif. Mobil balap yang didukung Chevrolet segera menjadi pesaing mobil-mobil stok yang juga menjadi semakin matang dan dunia drag racing pada tahun 1950 tumbuh 4 mendominasi mereka ke beberapa dekade ke depan. Chevrolet merupakan brand pemenang di ajang NASCAR dan telah mendapatkan lebih banyak Piala NHRA Pro Stock Manufacturers dibandingkan dengan brand lain. Rancangan merupakan landasan Chevrolet dan banyak modelnya yang telah menjadi icon budaya Amerika. Model Soaring fins dari 1957 Chevy Bel Air melambangkan optimisme Jet Age, sementara 1963 Corvette Stingray yang halus dianggap oleh banyak sejarawan otomotif sebagai salah satu mobil dengan tampilan terbaik yang pernah dibuat, Rancangan model Chevrolet yang lain telah memberikan dampak budaya yang teresonansi selama berabad-abad. Camaro, diperkenalkan pada tahun 1967, membawa desain yang hebat dan performa yang terjangkau, pada para pelanggan muda. Rancangan model generasi kelima yang terinspirasi dari warisan Chevrolet dan diperkenalkan pada tahun 2010, telah laris dengan cepat di antara pesaing utamanya. Pada dunia truk, inovasi rancangan Chevrolet membantu pengendara mengubah dan menciptakan pasar baru di industri. Suburban diperkenalkan pada tahun 1935 dan terus menjadi salah satu merek otmotif yang lama bertahan di sejarah industri ini. Konsepnya yang membawa lebih banyak penumpang dan kapasitas kargo terus menjadi benar selama 76 tahun. Pada tahun 1955, Chevrolet Cameo Carrier edisi spesial memperkenalkan rear fender yang halus untuk pertama kalinya pada pickup yang banyak beredar. Gaya yang berbeda tersebut memberikan truk sebuah tampilan yang lebih halus dan berkelas yang membedakan dari rancangan "pinggiran" dan tradisional pada jenis truk-truk lama. Dalam beberapa tahun, keseluruhan industri tersebut telah bertransformasi. Bantalan pinggir yang halus pada sisi kargo, yang kemudian dikenal sebagai gaya "fleetside", ditemukan pada setiap truk di pasar. Louis Chevrolet kelahiran Swiss (1878-1941) adalah seorang pembalap, mekanik, dan industri perintis. William C. "Billy" Durant (1861-1947) merupakan seorang pemasar otomotif yang visioner. Durant mendirikan General Motors pada tahun 1908 saat reputasi Chevrolet menjadi pembalap yang berani — ia memecahkan sebuah rekor kecepatan darat pada tahun 1905, yang menjangkau 111 5 mph pada sebuah sebuah balap mobil khusus yang terbuka — terus berkembang. Durant merekrut Chevrolet untuk balapan kelas atas dan mempromosikannya. Pada tahun 1910, Durant dikeluarkan dari perusahaan yang ia bangun, tapi ia tetap tidak terhalangi untuk terus berkecimpung di industri otomotif. Ia mengumpulkan kembali para partner, termasuk Chevrolet, untuk mengembangkan mobil baru. Durant percaya bahwa reputasi Chevrolet sebagai seorang pembalap akan mampu menjual mobil tersebut, jadi ia menggunakan nama Chevrolet pada mobil tersebut. Perusahaan Chevrolet didirikan pada tahun 1911 dan mobil pertamanya, Series C Classic Six, merupakan mobil yang besar dan didesain dengan hati-hati. Mesin six-cylinder 4.9L (299 inci kubik) yang besar menghasilkan 40 tenaga kuda dan mampu menghasilkan kecepatan sampai 65 mph. Mobil ini terjual dengan harga $2,150 atau setara dengan hampir $50,000 sekarang, saat disesuaikan dengan inflasi. Walaupun harganya yang mahal, Chevrolet dihargai atas gaya, presisi, dan kenyamanannya. Durant juga menghasilkan sebuah mobil yang lebih kecil dan terjangkau, yang disebu the Little. Penjualan kedua jenis mobil tersebut sangat kuat, tapi Durant menyadari bahwa kekuatan dari area pemula dan mengarahkan perusahannya ke arah tersebut. Chevrolet Series C dan the Little diproduksi sampai tahun 1913. Pada tahun 1914, platform dasar Little dibuat ulang sebagai Chevrolet Model L dan kemudian pada tahun yang sama, Model H dirilis. Deretan Chevrolet yang difokuskan ulang segera mendulang sukses, berkat adanya harga yang sesuai dan mesin four-cylinder yang kuat dan terbukti tahan lama. Walaupun perusahaan telah memperoleh kesuksesan, Durant dan Chevrolet mempunyai pandangan filosofis yang berbeda mengenai produk perusahaan. Perang dingin antara mereka akhirnya membuat Durant membeli saham Chevrolet di perusahaan pada tahun 1915. Pelanggan akhirnya mengakui visi Durant dan penjualan Chevrolet terus berkembang. Keberhasilan tersebut membuat Durant mampu membeli sejumlah saham utama yang berpengaruh di General Motors pada tahun 1916. Pada tahun 1917, Durant kembali dengan helm GM dan Chevrolet menjadi salah satu divisinya. 6 Durant meninggalkan General Motor pada tahun 1920. Ia membuat perusahaan mobil lain dan menjadi salah investor Wall Street yang menonjol. Pasar saham yang anjlok pada tahun 1929 memberikan dampak yang fatal terhadap kedua usaha kerasnya. Ia bangkrut pada tahun 1936. Ia meninggal pada tahun 1947 dan dimakamkan di Woodlawn Cemetery di Bronx, New York. Louis Chevrolet juga kehilangan hartanya saat terjadi Great Depression. Ia kembali memanfaatkan kemampuan vokasionalnya, dan bekerja sebagai seorang mekanik di pabrik Chevrolet di Detroit. Ia meninggal pada tahun 1941 dan dimakamkan di Indianapolis, dekat dengan arena balap yang terkenal saat ia mengukuhkan reputasinya sebagai seorang pembalap yang berani sekaligus inovator. Volt yang dapat dikendarai dengan listrik, membawa Chevrolet masuk ke abad keduanya dan meredefinisikan arti sebuah mobil. Mobil jenis ini merupakan mobil elektrik dengan bahan bakar bensin berdaya jangkau luas pertama yang diproduksi di dunia, dengan kemampuan sampai 379 mil dari total jangkauan†. Hal ini berarti Volt memberikan manfaat sebuah mobil elektrik tanpa batasan jangkauan sehubungan dengan mobil listrik lain di pasaran — memperluas batasan performa dan efisiensi. Oleh karena itu, mobil ini telah meredefinisikan arti mobil dan menjadi contoh warisan Chevrolet yang memperkenalkan penggunaan teknologi canggih pada mobil yang dikendarai secara umum. Filosofi untuk melihat ke depan yang membawa Volt dari konsep menjadi produksi juga bertanggung jawab terhadap produk-produk seperti Equinox dan Cruze, yang ceritanya diakui oleh banyak pujian kritis, rekomendasi pihak ketiga, dan pertumbuhan angka pelanggan yang baru dengan Chevrolet. Sama halnya, dengan Camaro dan Corvette melanjutkan warisan selama enam-dekade yang memberikan nilai performa tinggi, membawa teknologi canggih pada mobil balap yang terjangkau. Pada sisi truk, Silverado memberikan kapabilitas terhebat dalam sejarah panjang truk Chevy, dengan kapabilitas dan efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan yang lain. Kendaraan ini dikembangkan dengan tetap melihat Chevy pada masa lampau, memastikan bahwa mereka tetap menjadi brand sejati yang berkomitmen untuk membawa teknologi ke lebih banyak orang. 7 Sebagai simbol industri otomotif Amerika Serikat, General Motors dikenal karena menjadi pemimpin industri inovatif. Memasuki usianya yang ke-100 pada 16 September lalu, General Motors justru berada di sisi bawah roda yang sedang berputar di tengah badai krisis ekonomi AS. Belum pernah sepanjang sejarah berdirinya, General Motors begitu terikat dengan perekonomian AS. Kini, saat perekonomian AS bergejolak, General Motors tampaknya ikut kehabisan bahan bakar. Saat industri manufaktur turun di era baru, begitu juga General Motors. General Motors memproduksi mobil dan truk di 35 negara berbeda. GM menjual produk-produk dengan 12 merek, yaitu Buick, Cadillac, Chevrolet, GM Daewoo, GMC, Holden, Hummer, Opel, Pontiac, Saab, Saturn, dan Vauxhall. Saat ini, General Motors mempekerjakan 284.000 orang di seluruh dunia. Dikarenakan kurangnya daya jual, namun banyaknya pekerja yang dipekerjakan oleh General Motor, tentunya biaya tunjangan dan iuran kesehatan yang membengkak, turut serta membuat beban keuangan kepada pihak manajemen. Apalagi melalui program pensiun dini dengan insentif, merupakan bagian dari strategi untuk mengurangi biaya dan merampingkan perusahaan, namun tetap membuat biaya perusahaan semakin membengkak. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Hal-hal apa sajakah yang menyebabkan General Motors mengalami kemerosotan? 2. Strategi seperti apakah yang telah diterapkan oleh General Motors selama menjalankan bisnisnya ? 3. Apakah strategi yang diterapkan telah berhasil meningkatkan bisnis yang dijalankan oleh General Motors? 1.3 Tujuan Penulisan Laporan Dengan adanya permasalahan penelitian di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 8 1. Untuk mengetahui hal-hal apa sajakah yang menyebabkan General Motors mengalami kemerosotan 2. Untuk mengetahui strategi yang telah diterapkan oleh General Motors selama menjalankan bisnisnya 3. Untuk mengetahui apakah strategi yang diterapkan telah berhasis meningkatkan bisnis yang dijalankan oleh General Motors . 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Strategi Grant (2008) menjelaskan bahwa strategi juga dapat diartikan sebagai keseluruhan rencana mengenai penggunaan sumber daya-sumber daya untuk menciptakan suatu posisi menguntungkan. Dengan kata lain, manajamen strategi terlibat dengan pengembangan dan implementasi strategi-strategi dalam kerangka pengembangan keunggulan bersaing. Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (2006) Manajemen strategi adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan manajemen strategi semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding masa-masa sebelumnya. Dalamperekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata. David (2005) menjelaskan bahwa manajemen strategi adalah seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan and mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya. Sedangkan menurut Hunger dan Wheelen (2006) adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Dari berbagai definisi di atas maka dapat diketahui fokus manajemen strategi terletak dalam memadukan manajemen, pemasaran, keuangan/akunting, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi. Manajemen strategi di katakan efektif apabila memberi tahu seluruh karyawan mengenai sasaran bisnis, arah bisnis, kemajuan kearah pencapaian sasaran dan pelanggan, pesaing dan rencana produk kami. Komunikasi merupakan kunci keberhasilan manajemen strategi. 10 Dari definisi tersebut terdapat dua hal penting yang dapat disimpulkan, yaitu: 1. Manajemen Strategi terdiri atas tiga proses: a. Pembuatan Strategi, yang meliputi pengembnagan misi dan tujuan jangka panjang, mengidentifiksikan peluang dan ancaman dari luar serta kekuatan dan kelemahan organisasi, pengembangan alternatifalternatif strategi dan penentuan strategi yang sesuai untuk diadopsi. b. Penerapan strategi meliputi penentuan sasaran-sasaran operasional tahunan, kebijakan organisasi, memotovasi anggota dan mengalokasikan sumbersumber daya agar strategi yang telah ditetapkan dapat diimplementasikan. c. Evaluasi/Kontrol strategi, mencakup usaha-usaha untuk memonitor seluruh hasil-hasil dari pembuatan dan penerapan strategi, termasuk mengukur kinerja individu dan organisasi serta mengambil langkahlangkah perbaikan jika diperlukan. 2. Manajemen Strategi memfokuskan pada penyatuan/penggabungan aspekaspek pemasaran, riset dan pengembangan, keuangan/ akuntansi, operasional/produksi dari sebuah organisasi. 2.2 Tujuan Manajemen Strategi Strategi yang dikembangkan perusahaan melalui sistem manajemen strategi bertujuan untuk menciptakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Beberapa indikator yang dapat dijadikan acuan untuk menilai keunggulan kompetitif perusahaan antara lain mencakup indikator-indikator kinerja akuntansi dan kinerja ekonomi (Barney dan Hastery, 2008, dalam Ismail Solihin, 2012). Dalam hal ini, diantara tujuannya adalah: 1. Memberikan arah pencapaian tujuan perusahaan, dalam hal ini manajer strategi harus mampu menunjukan kepada semua pihak kemana arah tujuan perusahaan. Karena, arah yang jelas akan dapat dijadikan landasan untuk pengendalian dan mengevaluasi keberhasilan. 11 2. Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak perusahaan harus mempertemukan kebutuhan berbagai pihak, pemasok, karyawan, pemegang saham, pihak perbankan, dan masyarakat luas lainnya yang terkait dengan perusahaan atau disebut dengan istilah Stakeholder Benefits, memegang peranan terhadap sukses atau gagalnya perusahaan. 3. Dapat mengantisipasi setiap perubahan. Manajemen strategi memungkinkan eksekutif puncak untuk mengantisipasi perubahan dan menyiapkan pedoman dan pengendalian, sehingga dapat memperluas kerangka waktu/berpikir mereka secara prespektif dan memahami konstribusi yang baik untuk hari ini dan hari esok. 4. Memperoleh informasi mengenai kinerja akuntansi sebuah perusahaan baik dilihat dari sisi profitabilitas maupun rasio-rasio keuangan. Dengan membandingkan kinerja akuntansi sebuah perusahaan dengan perusahaan7 perusahaan lainnya dalam satu industri, maka akan dapat diperoleh gambaran mengenai kinerja perusahaan dibandingkan dengan pesaing, yakni apakah perusahaan memiliki keunggulan kompetitif ataukah tidak. Untuk menilai apakah kinerja keuangan suatu perusahaan baik atau tidak, manajer puncak suatu perusahaan biasanya akan melirik pada lima ukuran utama kinerja keuangan perusahaan, yaitu profitable ratio, liquidity ratio, leverage ratio, activity ratio dan market ratio. Rasio-rasio tersebut dihitung dengan mengunakan bahan-bahan perhitungan yang ada pada laporan keuangan perusahaan yakni neraca dan laporan rugilaba. 2.3 Proses Manajemen Strategi Pearce dan Robinson (2005) dalam Ismail Solihin (2012) memberikan pejelasan lebih lengkap mengenai berbagai tugas penting yang harus dilakukan manajemen puncak perusahaan sebagai pihak yang memiliki inisiatif untuk melakukan proses manajemen strategi. Menurut mereka, terdapat Sembilan tugas penting dalam menerapkan proses manajemen strategi, yaitu : 1. Menyusun misi perusahaan, termasuk didalamnya penyataan mengenai maksud pendirian perusahaan, filosofi perusahaan dan tujuan perusahaan. 12 2. Melakukan analisis untuk mengetahui kondisi internal dan kemampuan perusahaan. 3. Melakukan penilaian terhadap lingkungan eksternal peusahaan yang mencakup didalamnya penilaian terhadap situasi persaingan dan konteks usaha secara umum uang akan mempengaruhi efektivitas perusahaan dalam mencapai tujuan. 4. Melakukan analisis terhadap alternatif pilihan strategi perusahaan dengan membandingkan kesesuaian antara sumber daya yang dimiliki perusahaan dengan lingkungan yang dihadapi perusahaan. 5. Melakukan identifikasi terhadap alternatif pilihan strategi yang diinginkan melalui evaluasi msing-masing pilihan strategi disesuaikan dengan misi dan tujuan perusahaan. 6. Memilih sekumpulan tujuan jangka panjang berikut strategi utama yang paling memungkinkan untuk mencapai tujuan perusahaan. 7. Membuat tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang mendukung pencapaian tujuan jangka panjang dan strategi utama. 8. Melakukan implementasi strategi terpilih melalui anggaran alokasi sumber daya yang dibutuhkan, dimana dalam alokasi sumber daya ini terdapat penekanan pentingya keselarasan antara tugas, manusia, struktur organisasi, dan teknologi yang digunakan serta system imbalan yang diterapkan. 9. Melakukan evaluasi terhadap keberhasilan penerapan strategi sebagai input yang akan digunakan dalam pembuatan keputusan dimasa mendatang. 2.4 Pentingnya manajemen strategi bagi perusahaan Manajemen Strategi dalam implementasinya dari sistem lingkungan yang terdiri dari analisis lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan : sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti) dan eksternal (peluang dan ancaman) yang dikenal sebagai SWOT ataupun pendekatan peran (policy, strategik dan fungsi) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi, baik secara luas maupun spesifik, seperti: 13 1. Masuknya pendatang baru (skala ekonomi, diferensiasi produk, persyaratan modal, biaya peralih-an pemasok, akses ke saluran distribusi, kebijakan pemerintah dan lainnya; 2. Ancaman produk peng-ganti (biaya/harga) 3. Kekuatan tawar menawar pembeli (kuantitas, mutu dan ketersediaan) 4. Kekuatan tawar menawar pemasok (dominasi, integrasi dan keunikan). Beberapa alasan utama tentang pentingnya peranan strategi manajemen bagi perusahaan atau organisasi, yaitu: 1. Memberi arah jangka panjang yang akan dituju. 2. Membantu perusahaan atau organisasi beradaptasi pada perubahanperubahan yang terjadi. 3. Membuat suatu perusahaan atau organisasi menjadi lebih aktif. 4. Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu perusahaan atau organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko. 5. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi. 6. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi. 7. Keterlibatan karyawan dalam perubahan strategi akan lebih memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya. 8. Kegiatan pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan atau organisasi tersebut untuk mencegah munculnya masalah di masa mendatang. 14 BAB III PEMBAHASAN DAN PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penyebab Gagalnya Perusahaan General Motors Amerika Serikat adalah pasar utama General Motors dengan penjualan yang mencapai 85%. Berdasarkan data penjualan tahunan di Amerika Serikat, sudah tampak gejala-gejala krisis bisnis yang ada pada perusahaan. Pada tahun 2005, penjualan tahunan GM di Amerika Serikat menurun cukup tajam dan perusahaan harus mengakui kerugian sebesar $10,6 miliar. Pada titik ini, perusahaan sudah mulai pada tahap memasuki kedalaman krisis bisnis. Meskipun angka penjualan tahunannya selalu stabil diatas 4,5 juta kendaraan pertahunnya, tetapi angka penjualan tersebut terus menurun dengan rata-rata 1% penurunan penjualan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2005, angka penjualan menurun sebesar 4% dan perusahaan memposting kerugian sebesar $10,6 miliar. Tahun 2007 hingga 2008 adalah saat dimana resesi ekonomi mencapai puncaknya bersamaan dengan harga minyak dunia yang terus naik ke posisi tertingginya. Pada titik ini krisis bisnis ditubuh GM sudah semakin memburuk dan menyebabkan kerugian yang sangat signifikan pada tahun 2007 sebesar $38,7 miliar dan angka penjualan menurun drastis sebesar 45% pada tahun berikutnya. Pada 7 November 2008, GM melaporkan perkiraan akan habisnya cadangan kas mereka pada pertengahan tahun 2009 tanpa suatu kombinasi dari dana bantuan pemerintah, merger, atau penjualan aset. Penurunan angka penjualan dan finansial yang terus merugi membuat perusahaan pada tanggal 1 Juni 2009 mendaftarkan kebangkrutannya di pengadilan New York. Dalam era globalisasi seperti saat ini, dunia usaha sudah dihadapkan pada persaingan yang ketat. Setiap perusahaan harus mampu bersaing dan bertahan di era ini agar bisa tetap bertahan dalam dunia bisnis. Berdasarkan data-data yang kami peroleh dari situs-situs, buku, dan literatur lainnya, dapat dilihat kesalahan-kesalahan pimpinan General Motors dalam krisis bisnis tersebut 1. Eksekutif GM menganggap remeh ancaman eksternal dan gagal memanajemeni perubahan harga minyak. 15 2. Gagalnya memahami perilaku konsumen pada situasi resesi ekonomi dan inflasi. Krisis perumahaan yang terjadi pada tahun 2005-2006 telah mencapai puncaknya pada 2007, resesi ekonomi ini menyebabkan naiknya tingkat inflasi yang menyebabkan harga-harga kebutuhan dasar di Amerika Utara menjadi naik tetapi pendapatan mereka tetap. Pada keadaan seperti ini, maka yang pertama mereeka korbankan adalah pembayaran tagihan kredit kepemilikan rumah (KPR), lalu menyusul penundaan pembelian mobil. Ini mengakibatkan dalam waktu 12 bulan (Oktober 2007-08) penjualan GM di Amerika Utara terpangkas 45%. 3. Strategi perusahaan gagal memprediksi kemajuan teknologi dan tidak memanfaatkan kompetinsi inti. Strategi GM untuk “Walk Away” dari pembuatan mobil hybrid jelas merupakan blunder. Momentum ini dengan cepat dimanfaatkan Honda dan Toyota dengan cara mengeluarkan Prius dan Insight. Teknologi Mobil hybrid yang dipopulerkan oleh Toyota dan Honda ini, Sebagai solusi menghemat BBM dan mengatasi pencemaran lingkungan. 4. Mempunyai pandangan yang sempit akan arti kompetisi (contestant). Kontestan adalah seluruh hal yang dapat mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Unsur komitmen “continuous improvement” seharusnya tidak hanya diterapkan pada anak buah, tetapi juga manajemen puncak. 5. Pemimpin terlalu lambat membuat perubahan dan arogan. Sebenarnya pemimpin GM sudah berusaha melakukan strategi pemotongan biaya, membuat mobil hemat energi, dan melakukan inovasi baru di segmen sedan dan crossover. Tetapi, perubahan ini dinilai terlalu terlambat jika dibandingkan dengan kecepatan penetrasi para pesaing. 6. Dari kelima kesalahan manajemen tersebut, berimbas pada perampingan karyawan, dimana adanya rencana untuk proses pemutusan kerja terhadap karyawan-karyawan, sehingga adanya beban untuk biaya tambahan pembayaran iuran kesehatan dan pesangon utnuk karyawan. 16 3.2 Analisis Persaingan Untuk dapat lebih memahami mengenai General Motors, berikut akan dijelaskan analisis-analisis terkait perusahaan tersebut : 3.2.1 Analisis SWOT Analisis SWOT merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui apa saja faktor internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi kondisi suatu perusahaan. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui posisi kekuatan maupun kelemahan perusahaan, serta peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi oleh perusahaan tersebut dalam menjalankan bisnisnya. Berikut merupakaan Analisis SWOT dari General Motors: A. Kekuatan (Strength) 1. Menjual kendaraan di lebih dari 35 negara dengan banyak merek dalam portofolionya 2. Pemimpin pasar secara global dalam penjualan selama beberapa dekade, sebagian besar oleh pembuat mobil 3. Ekuitas merek kuat dengan lebih dari 200.000 karyawan 4. Kehadiran global dengan hampir 400 fasilitas 5. Kehadiran yang kuat di Cina, India bersama Amerika Serikat & Eropa 6. Merek-merek yang berkinerja baik - Cadillac, GMC, Chevrolet, Buick 7. Pangsa pasar yang besar di AS, pasar domestik yang kuat 8. Merek ini juga telah berpartisipasi dalam beberapa acara motorsport B. Kelemahan (weakness) 1. Kurang adanya kebijakan dalam penentuan harga dasar 2. Kurang adanya tanggung jawab terhadap lingkungan 3. Memiliki struktur permodalan yang kurang kuat jika terjadi krisis C. Peluang (Oppurtunity) 1. Meningkatkan penerimaan mobil ramah lingkungan 2. Meningkatkan kapasitas pembelian orang untuk membeli mobil 3. Mengubah kebutuhan pelanggan 4. Meningkatnya permintaan untuk mobil di negara berkembang D. Ancaman (Threat) 17 1. Persaingan yang semakin ketat 2. Meningkatnya biaya kesehatan karyawan 3. Biaya produksi melebihi pesaing 4. Harga bahan bakar berfluktuasi 3.2.2 Analisis Porter’s Five Forces Model Analisis Porter’s 5 Forces Model adalah suatu model yang diciptakan oleh Michael Porter, seorang ahli dan professor di Harvard Univeristy pada tahun 1979 yang tertujuan untuk menggambarkan kerangka sebagai analisis pengembangan suatu bisinis. Sebuah model dikemukakan oleh Michael. E. Porter dalam sebuah artikel di Harvard Business Review pada tahun 1979. Model ini, yang dikenal sebagai Model Lima Kekuatan Porter adalah alat manajemen strategis yang membantu menentukan lanskap kompetitif industri. Masing-masing dari lima kekuatan yang disebutkan dalam model dan kekuatan mereka membantu perencana strategis memahami potensi keuntungan yang melekat dalam suatu industri. Kekuatan kekuatan-kekuatan ini bervariasi di seluruh industri untuk industri, yang berarti bahwa setiap industri berbeda mengenai profitabilitas dan daya tarik. Struktur industri, meskipun stabil, dapat berubah seiring waktu. Porter’s 5 Forces Model ini dapat digunakan untuk bisnis yang besar maupun kecil dan bisnis yang sudah berjalan maupun baru akan dimulai. Terdapat beberapa komponen pada Model ini, seperti threat of new entrants, bargaining power of suppliers, threat of subtitutes, bargaining power of buyers, rivalry among existing competitors yang akan membantu dalam melakukan analisis industri. Berikut penjelasan dari setiap komponen : 1. Threat of New Entrants Merupakan kemampuan pesaing baru untuk masuk ke dalam industri yang sama. Pada sisi ini akan lebih menganalisis kepada awareness, apakah bisnis ini mudah untuk diikuti atau tidak. New Entrants yang dimaksud adalah individu atau kelompok yang membuat bisnis sama seperti yang yang sudah ada ini. Dalam studi kasus General Motor, berikut uraian yang dapat dijelaskan : 18 Skala ekonomi cukup sulit dicapai dalam industri di mana General Motors Company beroperasi. Ini membuatnya lebih mudah bagi mereka yang memproduksi kapasitate besar untuk memiliki keunggulan biaya. Ini juga membuat produksi lebih mahal untuk pendatang baru. Ini membuat ancaman pendatang baru menjadi kekuatan yang lebih lemah. Diferensiasi produk sangat kuat di dalam industri, di mana perusahaanperusahaan dalam industri menjual produk yang berbeda, bukan produk standar. Pelanggan juga mencari produk yang berbeda. Ada penekanan kuat pada iklan dan layanan pelanggan juga. Semua faktor ini membuat ancaman pendatang baru menjadi kekuatan yang lemah dalam industri ini. Kebutuhan modal dalam industri sangat tinggi, oleh karena itu, mempersulit pendatang baru untuk mendirikan bisnis karena pengeluaran yang tinggi perlu dikeluarkan. Belanja modal juga tinggi karena tingginya biaya Riset dan Pengembangan. Semua faktor ini membuat ancaman pendatang baru menjadi kekuatan yang lebih lemah dalam industri ini. 2. Bargaining Power of Suppliers Ini dapat memiliki banyak pemasok dalam rantai pasokannya. Sebagai contoh, General Motors Company dapat memiliki pemasok yang berbeda untuk lokasi geografinya yang berbeda. Dengan cara ini dapat memastikan efisiensi dalam rantai pasokannya. Karena industri ini merupakan pelanggan penting bagi para pemasoknya, General Motors Company dapat memperoleh manfaat dari pengembangan hubungan dekat dengan para pemasoknya di mana keduanya menguntungkan. 3. Bargaining Power of Buyers General Motors Company perlu membangun basis pelanggan yang besar, karena daya tawar pembeli lemah. Hal ini dapat dilakukan melalui upaya pemasaran yang ditujukan untuk membangun loyalitas merek. General Motors Company dapat memanfaatkan skala ekonominya untuk mengembangkan keunggulan biaya dan menjual dengan harga rendah 19 kepada para pembeli industri berpenghasilan rendah. Dengan cara ini akan dapat menarik banyak pembeli. 4. Threat of Substitutes General Motors Company dapat fokus pada penyediaan kualitas yang lebih baik dalam produknya. Akibatnya, pembeli akan memilih produknya, yang memberikan kualitas lebih tinggi dengan harga lebih rendah dibandingkan dengan produk pengganti yang memberikan kualitas lebih tinggi tetapi dengan harga yang lebih tinggi. General Motors Company dapat fokus untuk membedakan produknya. Ini akan memastikan bahwa pembeli melihat produknya sebagai unik dan tidak bergeser dengan mudah untuk mengganti produk yang tidak memberikan manfaat unik ini. Ini dapat memberikan manfaat unik kepada pelanggannya dengan lebih memahami kebutuhan mereka melalui riset pasar, dan menyediakan apa yang diinginkan pelanggan. 5. Rivalry Among Existing Competitors General Motors Company perlu fokus pada diferensiasi produknya sehingga tindakan pesaing akan memiliki efek yang lebih kecil pada pelanggannya yang mencari produk uniknya. Seiring pertumbuhan industri, General Motors Company dapat berfokus pada pelanggan baru daripada memenangkan yang dari perusahaan yang sudah ada. General Motors Company dapat melakukan riset pasar untuk memahami situasi penawaran-permintaan dalam industri dan mencegah kelebihan produksi. 3.3 Strategi yang Sudah Dilaksanakan dan Evaluasinya Selama masa operasi perusahaan, telah banyak strategi yang dilakukan oleh General Motors: 1. Strategi menekan biaya dikarenakan kurangnya daya jual, melalui program pensiun dini dengan insentif, merupakan bagian dari strategi untuk mengurangi biaya dan merampingkan perusahaan, namun tetap membuat 20 biaya perusahaan semakin membengkak. Seharusnya yang dapat dilakukan adalah menata kembali merek-merek mobil yang dikeluarkan oleh General Motor, menghasilkan produk yang lebih baik, dan meningkatkan mutu secara keseluruhan. 2. Pangsa pasar General Motor di amerika terus menyusut, direbut perusahaanperusahaan lain, terutama Toyota. Karena gaji dan tunjangan pegawai General Motor sangat tinggi, sangat membebani perusahaan. 3.4 Rekomendasi Strategi Berdasarkan permasalahan yang telah dihadapi oleh General Motors, berikut beberapa rekomendasi strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan: 1. Melihat kondisi perusahaan General Motor, strategi yang bisa dilakukan adalah General Motor harus mulai melakukan inovasi di bidang teknologi dengan membuat mobil yang lebih hemat bahan bakar. Perusahaan hendaknya tidak lagi bergantung pada satu produk utama, sepertu SUV dan Truck misalnya. Daya kuda yang besar adalah budaya mobil amerika yang harus direvisi karena begitu banyak mengkonsumsi bahan bakar. Budaya Amerika ini justru menjadi celah buat pesaing dari luar Amerika, seperti perusahaan otomotif dari jepang dengan Toyota dan Honda misalnya. Disaat harga minyak dunia terus membubung tinggi, ini seperti senjata makan tuan untuk industri otomotif Amerika. 2. Untuk menyempurnakan strategi, General Motor perlu berkolaborasi dengan perusahaan lain yang memiliki kepentingan sama untuk saling melengkapi, baik menciptakan produk baru maupun membentuk standar baru dalam pasar. 3. Strategi fokus terhadap teknologi tinggi dibarengi fokus pada produk yang memiliki keunggulan kompetitif dengan melakukan analisis industri dan analisis rantai nilai sebagai bantuan dalam mengembangkan keunggulan kompetitif yang lebih baik dan berkesinambungan 4. Memangkas kerugian finansial dengan melakukan restrukturisasi biaya. 21 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Sebagai simbol industri otomotif Amerika Serikat, General Motors dikenal karena menjadi pemimpin industri inovatif. Saat perekonomian AS bergejolak, GM tampaknya ikut kehabisan bahan bakar. General Motor berubah dari pemimpin menjadi pengikut, dari pencetus mode menjadi pengikut mode. General Motor menjadi lamban dan seluruh antusiasme kreatif menguap. Terlalu lama berada diatas tampaknya membuat GM terlalu puas diri dan bangga akan hasil yang didapat sebelumnya. Kepercayaan diri yang tinggi yang membuatnya seperti menganggap remeh faktor eksternal dan kompetisi dengan pesaing-pesaingnya. Budaya “Kesombongan Amerika” menjadi faktor lain keterpurukan ini. Daya kuda yang besar adalah budaya mobil Amerika yang harus direvisi karena begitu banyak mengkonsumsi bahan bakar. Budaya Amerika ini justru menjadi celah buat pesaing dari luar Amerika, seperti perusahaan otomotif dari jepang dengan Toyota dan Honda misalnya. Disaat harga minyak dunia terus membubung tinggi, ini seperti senjata makan tuan untuk industri otomotif Amerika. Strategi menekan biaya dikarenakan kurangnya daya jual, melalui program pensiun dini dengan insentif, merupakan bagian dari strategi untuk mengurangi biaya dan merampingkan perusahaan, namun tetap membuat biaya perusahaan semakin membengkak. 4.2 Saran Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Karena itu kedepannya kami akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan isi dari penulisan makalah lebih lanjut dengan sumber-umber yang lebih banyak dan dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan dan penulisan kami selanjutnya. 22 LAMPIRAN 23