MODUL PERKULIAHAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK PERTEMUAN KE-2 Definisi Akuntansi Sektor Publik, Akuntansi Sektor Publik versus Akuntansi Pemerintahan, Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik lain Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun oleh Ekonomi Akuntansi 02 84031 Siti Choiriah, SE, MM 2016 Abstract Kompetensi Akuntansi sektor publik adalah suatu sistem informasi yang meliputi aktivitas pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, dan penyampaian informasi keuangan sektor publik kepada para pihak yang berkepentingan dalam membuat keputusan yang bermanfaat. - Mahasiswa Mampu mendefenisikan akuntansi sektor publik -Mahasiswa mampu menjelaskan lingkup akuntansi sektor publik dan sektor pemerintah Pengantar Akuntansi / Modul 2/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning 1 Definisi ASP, ASP versus Akuntansi Pemerintahan, Ruang Lingkup ASP lain Siti Choiriah, SE, MM ~1~ http://www.mercubuana.ac.id 2.1. Pengertian dan Defenisi ASP Akuntansi merupakan suatu aktivitas yang memiliki tujuan (purposive activity). Tujuan akuntansi diarahkan untuk mencapai hasil tertentu, dan hasil tersebut harus memiliki manfaat. Maka dari itu, Akuntansi sektor publik adalah suatu sistem informasi yang meliputi aktivitas pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, dan penyampaian informasi keuangan sektor publik kepada para pihak yang berkepentingan dalam membuat keputusan yang bermanfaat. Akuntansi sektor publik merupakan suatu sistem akuntansi yang dipakai oleh lembagalembaga publik sebagai salah satu alat pertanggung jawaban kepada publik. Sebagai badan-badan pemerintah, maka sektor publik harus mengikuti standar akuntansi pemerintah (SAP) seperti dimaksud dalam undang-undang nomor 17 tahun 2003 pasal 32, undang-undang nomor 1 tahun 2004 pasal 51 ayat 3, dan peraturan pemerintah nomor 24 tahun 2005. Di sisi lain, unit-unit pemerintah yang bergerak di bidang bisnis (BUMN dan BUMD) harus mengikuti standar akuntansi keuangan yang dikeluarkan oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia). Di Indonesia perkembangan akuntansi sektor publik secara pesat dipengaruhi oleh era reformasi yang pada akhirnya menghasilkan tiga paket undang-undang di bidang keuangan negara: 1. UU No. 17 th 2003 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 th 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan 3. UU No. 15 th 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Akuntansi sektor publik sebagai mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-departemen dibawahnya, pemerintah daerah BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta. Dari penjelasan di atas, maka akuntansi sektor publik dikatakan sebagai sistem karena mendapat dukungan teknologi informasi (komputer) dan ditujukan agar mempermudah akses terhadap pusat informasi dan mempermudah penyebaran informasi tersebut secara on line dan pada akhirnya tidak terjadi kesenjangan informasi (asimetry information) diantara para pemangku kepentingan (stakeholders), dan informasi keuangan yang dihasilkan berkualitas tinggi. Aktivitas yang terdapat dalam ASP meliputi aktivitas pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dan pelaporan informasi keuangan bagi pemangku kepentingan. Bermanfaat maksudnya bahwa informasi yang berkualitas tadi dapat digunakan di dalam membuat keputusan dan kebijakan oleh para pemangku kepentingan di dalam meningkatkan derajat kesejahteraan sosial masyarakat. 2016 Pengantar Akuntansi / Modul 2/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning 2 Definisi ASP, ASP versus Akuntansi Pemerintahan, Ruang Lingkup ASP lain Siti Choiriah, SE, MM ~2~ http://www.mercubuana.ac.id 2.2. Ruang Lingkup ASP dan Perkembangannya Pemahanan akan pentingnya akuntansi sektor publik telah menjadi fenomena penting akhir-akhir ini. Keluasan pembahasan bidang akuntansi sebagai satu sisi lain dari akuntansi, mulai dirasakan penting dalam pengajaran akuntansi di perguruan tinggi. Sebelumnya, pembahasan akuntansi sektor publik ini dipersempit dan lebih dikenal sebagai akuntansi pemerintahan. Dengan pembatasan lingkup tersebut maka berdampak kepada pembatasan pembahasan akuntansi sektor publik pada pemerintahan selanjutnya akan menimbulkan kekosongan pengaturan praktek akuntansi sektor publik itu sendiri. Sebagai langkah awal, penataan kembali akuntansi sektor publik tentunya harus dilakukan melalui sebuah konsensus akan ruang lingkup akuntansi sektor publik. Pada saat yang bersamaan, muncul kesadaran dunia pendidikan akan pentingnya perubahan mendasar pada mata kuliah akuntansi pemerintahan, telah muncul pada tahun 1990-an. (Indra Bastian, 2010). Pengakuan akan masalah pemerintahan yang terlalu besar dan sulitnya proses pengawasan juga telah diberikan. Selain itu, program reformasi pemerintahan juga telah menggeser fokus dari pertumbuhan ke pemerataan. Sementara itu, globalisasi juga telah mempengaruhi sikap masyarakat terhadap pemerintah dan infrastruktur operasional pemerintah, serta kesadaran akan perbaikan pelayanan pelayanan publik seperti transportasi, kesehatan, pendidikan, telekomunikasi dan kelistrikan gencar diungkap di media massa oleh LSM – LSM nasional maupun internasional terhadap mekanisme pelayanan publik. Jadi, mata kuliah Akuntansi Sektor Publik menjadi mata kuliah wajib dalam kurikulum nasional akuntansi. Hal ini merupakan jawaban yang tepat atas berbagai perubahan kemasyarakatan yang terjadi di tahun 1990an. Lingkup Akuntansi Sektor Publik dapat dipandang sebagai turunan dari berbagai perkembangan pemikiran yang terjadi di atas. Di Indonesia, ruang lingkup organisasi sektor publik meliputi lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-departemen di bawahnya, pemerintahan daerah, yayasan, partai politik, perguruan tinggi dan organisasiorgansiasi publik nirlaba lainnya. Sehingga, proses pelaporan dan pertanggungjawaban ke masyarakat harus segera diatur dalam kerangka standar akuntansi sektor publik. Di Indonesia, Akuntansi Sektor Publik mencakup beberapa bidang utama yakni: a. Akuntansi Pemerintah Pusat b. Akuntansi Pemerintah Daerah c. Akuntansi Partai Politik d. Akuntansi LSM 2016 Pengantar Akuntansi / Modul 2/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning 3 Definisi ASP, ASP versus Akuntansi Pemerintahan, Ruang Lingkup ASP lain Siti Choiriah, SE, MM ~3~ http://www.mercubuana.ac.id e. Akuntansi Yayasan f. Akuntansi Pendidikan: sekolah, perguruan inggi g. Akuntansi Kesehatan: Puskesmas, Rumah Sakit h. Akuntansi Tempat Peribadatan: Masjid, Gereja, Wihara, Pura 2.2.1. 2.2.2. Elemen-Elemen Akuntansi Sektor Publik Elemen akuntansi sektor publik adalah bagian-bagian yang dibutuhkan dalam pengelolaan mamajemen keuangan publik. Bagian-bagian ini dapat digambarkan dalam serangkaian siklus akuntansi sektor publik berikut ini: Perencanaan Publik Pertanggung Jawaban Publik Akuntansi Sektor Publik Penganggaran Publik Realisasi Anggaran Publik Audit Sektor Publik Pelaporan Keuangan Sektor Publik Pengadaan Barang dan Jasa Publik Gambar 1. Siklus Akuntansi Sektor Publik (Indra Bastian, 2010). Pada gambar di atas, tampak bahwa siklus akuntansi sektor publik meliputi elemen-elemen: a. Perencanaan Publik Perencanaan adalah proses untuk menentukan tindakan yang tepat di masa depan melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia (UU RI No. 25. Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Pasal 1 Poin 1.). Proses perencanaan yang dilaksanakan ini akan menentukan aktivitas dan fokus strataegi organisasi sektor publik. Dalam prosesnya, perencanaan membutuhkan partisipasi publik yang akan sangat menentukan kualitas dan diterimanya arah serta tujuan organisasi. Merujuk pada pengertian perencanaan di atas, maka di dalam perencanaan terdapat tujuan yang akan dicapai di masa depan, cara-cara mencapainya, skala prioritas dan alokasi sumber daya secara cermat agar proses pencapaian tujuan dilaksakan dengan efisien, efektif dan ekonomis. 2016 Pengantar Akuntansi / Modul 2/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning 4 Definisi ASP, ASP versus Akuntansi Pemerintahan, Ruang Lingkup ASP lain Siti Choiriah, SE, MM ~4~ http://www.mercubuana.ac.id b. Penganggaran Publik Berdasarkan penjelasan UU No 17 Tahun 2003, anggaran adalah alat akuntabilitas, manajemen, dan kebijakan ekonomi. Sebagai instrumen kebijakan ekonomi, anggaran berfungsi mewujudkan pertumbuhan dan stabilitas perekonomian serta pemerataan pendapatan dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Anggaran menjabarkan rencana yang mendetail atas pendapatan dan pengeluaran organisasi agar pembelanjaan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Tanpa anggaran, organisasi tidak dapat mengendalikan pemborosan pengeluaran. Bahkan tidak berlebihan atau wajarwajar saja jika dikatakan bahwa pengelola/pengguna anggaran dan manajer publik lainnya dapat dikendalikan melalui anggaran. c. Realisasi Anggaran Publik Realisasi anggaran publik merupakan pelaksanaan anggaran publik yang telah direncanakan dan ditetapkan dalam program serta kegiatan yang nyata. Ini berarti fokus pelaksanaan anggaran tertuju pada operasionalisasi program atau kegiatan yang telah direncanakan dan ditetapkan. Selain itu, realisasi anggaran publik juga menunjuk pada arah atau pengendalian sistematis dari proses-proses yang mengubah input manjadi output. Realisasi anggaran terangkai dari suatu siklus yang terdiri dari kegiatan persiapan, proses pelaksanaan, dan penyelesaian. d. Pengadaan Barang dan Jasa Kata “pengadaan” menurut kamus bahasa Indonesia (realiaty publisher, 2008) mengandung arti proses, cara, tindakan mengadakan; atau proses, cara, tindakan menyediakan sesuatu. Sedangkan kata “barang” mengandung arti benda berwujud, dan kata “jasa” berarti tindakan yang baik serta berguna bagi orang, kelompok masyarakat, bangsa, dan negara; pertolongan yang sangat berguna; perbuatan memberikan pelayanan atau servis kepada pelanggan; serta aktivitas, kemudahan, manfaat, dan sebagainya, yang dapat dijual kepada pelanggan. Jadi dapat disimpilkan bahwa pengadaan barang dan jasa publik adalah proses, cara, dan tindakan dalam menyediakan barang dan jasa kapada masyarakat atau publik. Barang dan jasa yang disediakan merupakan bentuk pelayanan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat demi terccapainya kesejahteraan masyarakat. 2016 Pengantar Akuntansi / Modul 2/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning 5 Definisi ASP, ASP versus Akuntansi Pemerintahan, Ruang Lingkup ASP lain Siti Choiriah, SE, MM ~5~ http://www.mercubuana.ac.id e. Pelaporan Keuangan Sektor Publik Laporan keuangan adalah hasil akhir dari prose akuntansi yang menyajikan informasi yang berguan untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan menggambarkan tentang pencapaian kinerja program dan kegiatan, kemajuan pencapaian realisasi target pendapatan, realisasi penyerapan belanja, serta realisasi pembiayaan. Terdapat beberapa komponen laporan keuangan seperti Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal, Laporan Arus Kas dan dilengkapi oleh Catatan atas Laporan Keuangan atau Laporan tambahan lainnya, seperti laporan tahunan dan prospektus. f. Audit Sektor Publik Dalam pembicaraan luas, pemeriksaan atau auditing merupakan suatu investigasi independen terhadap beberapa aktivitas khusus. Mekanisme pemeriksaan adalah sebuah mekanisme yang dapat menggerakkan makna akuntabilitas di dalam sektor pemerintahan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), instansi pengelola aset negara lainnya, atau organisasi publik nonpemerintah seperti partai politik, LSM,yayasan, dan organisasi di tempat peribadatan. Pengujian atas laporan keuangan, laporan kinerja, dan laporan lainnya oleh auditor independen bertujuan untuk mengekspresikan suatu opini yang juur tentang posisi keuangan, hasil operasi, kinerja, dan aliran kas yang yang disesuaikan dengan prinsip akuntansi berterima umum. Laporan auditor merupakan media yang mengekpresikan opini auditor atau, dalam kondisi tertentu, menyangkal suatu opini. g. Pertanggungjawaban Publik Dalam organisasi sektor publik, pertanggungjawaban atau akuntabilitas adalah pertanggungjawaban atas tindakan dan keputusan dari para pemimpin atau penglola organisasi (stakeholder) serta sektor publik masyarakat kepada yang yang memberikan memiliki amanah kepentingan kepadanya, berdasarkan sistem pemerintahan yang berlaku. 2.3. Kebutuhan Tenaga Akuntansi Sektor Publik Profesi Akuntan Sektor Publik timbul sebagai akibat dari praktek akuntansi dari subdisiplin ilmu akuntansi sektor publik, karena itu profesi akuntan harus dipahami dari kondisi praktek akuntansi. Praktek akuntansi sudah berlangsung cukup lama dalam 2016 Pengantar Akuntansi / Modul 2/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning 6 Definisi ASP, ASP versus Akuntansi Pemerintahan, Ruang Lingkup ASP lain Siti Choiriah, SE, MM ~6~ http://www.mercubuana.ac.id peradaban manusia dan sudah menjadi bagian dari sifat manusia, (Parker dan Yamey, 1994 dalam Indra Bastian, 2010). Profesi akuntan dengan disiplin ilmu akuntansinya dianggap oleh Anglo-Amerika sangat mempengaruhi pertumbuhan bisnis di seluruh dunia. Beberapa negara, seperti Rusia dan negara-negara Eropa Timur yang dulunya tidak terpengaruh mulai mengalami perubahan yang signifikan dalam bidang akuntansi. Perkembangan profesi akuntan menunjukan bahwa di dunia praktis, akuntansi sukses berkompetisi dengan konsultan manajemen. Ini memunculkan perluasan batasbatas disiplin ilmu akuntansi. Tanpa merubah karakterisitk inti disiplin ilmu akuntansi, manfaat akuntansi telah berkembang. Jadi, para akademisi berkerja untuk mengobservasi penggunaan akuntansi dalam mengelola perusahaan dan pencapaian kesejahteraan masyarakat. Ini berarti fungsi akuntansi dalam pelaporan akan semakin penting. Pada awalnya, profesi akuntansi muncul dalam organisasi seperti Institute of Chartered Accountants (di Inggris dan Wales) yang didirikan pada tahun 1880. Perkembangan ini diperkuat oleh lembaga The Corporate Treasurers and Accounting Institute pada tahun 1885. Dua lembaga ini merupakan lembaga bentukan pemerintah daerah. Namun demikian, tujuan sebenarnya dari dua lembaga tersebut adalah mempresentasikan akuntansi di perusahaan kota praja. Selanjutnya, muncullah organisasi Chartered Institute of Public Finance and Accounting (Sowerby, 1985 dalam Indra Bastian, 2010) yang mensertifikasi para pekerja di sektor publik. Jadi, legitimasi subdisiplin ilmu akuntansi sektor publik resmi ada. Tuntutan akuntabilitas dan transparansi pada sektor publik khususnya pada Organisasi Pemerintah Pusat dan Organisasi Pemerintah Daerah, sangat membutuhkan para akuntan yang pada dasarnya adalah sumber daya manusia yang telah memiliki ilmu pengetahuan di bidang akuntansi. Seperti fenomena yang dikemukan oleh Ketua DPN IAI (Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntan Indonesia) dan sekaligus Kepala BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan) Mardiasmo (www.akuntanonline), 2 Desember 2013) menyatakan bahwa di sektor publik, akuntan harus berintegritas sehingga dapat mengawal APBN dari perencanaan hingga pelaporan, sehingga APBN benar-benar sampai ke tujuan, melalui pembangunan dan bukan hanya tetesan-tetesannya yang sampai ke masyarakat. Supaya hal ini tercapai IAI telah mengawal dari proses Pemilu Legislatif dan Pilpres. Selanjutnya, Indra Bastian (2010) menjelaskan karakteristik organisasi sektor publik sebagai berikut: 2016 Pengantar Akuntansi / Modul 2/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning 7 Definisi ASP, ASP versus Akuntansi Pemerintahan, Ruang Lingkup ASP lain Siti Choiriah, SE, MM ~7~ http://www.mercubuana.ac.id Tabel 1. Karakteristik Organisasi Sektor Publik Tujuan Untuk mensejahterakan masyarakat secara bertahap, baik dalam kebutuhan dasar, dan kebutuhan lainnya baik jasmani dan rohani. Aktivitas Pelayanan publik (Public Services) seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan, keamanan, penegakan hukum, transportasi publik, dan penyediaan pangan. Sumber Pembiayaan Berasal dari dana masyarakat yang berwujud pajak dan retribusi, laba perusahaan negara, pinjaman pemerintah, serta pendapatan lain-lain yang sah dan tidak bertentangan dengan undang-undang yang berlaku. Pola Bertanggungjawab kepada masyarakat melalui lembaga Pertanggungjawaban perwakilan masyarakat, seperti dalam organisasi pemerintahan yang meliputi Dewan Perwakilan Rakyat, (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), serta dalam yayasan dan LSM seperti Dewan Pengampu. Kultur Organisasi Bersifat birokratis, formal dan berjenjang. Penyusunan Dilakukan Anggaran program,penurunan anggaran program publik dipublikasikan bersama masyarakat dalam perencanaan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh masyarakat. Dan, akhirnya, disahkan oleh wakli rakyat di DPR, DPD, DPRD, majelis syuro partai. Dewan pengurus LSM, atau dewan pengurus yayasan. Stakeholder Dapat dirinci sebagai masyarakat Indonesia, para pegawai organisasi, para kreditor, para investor, lembaga-lembaga internasional termasuk lembaga donor internasional (seperti Bank Dunia (Worl Bank), International Monetary Fund (IMF), Asian Development Bank (ADB), Perserikatan BangsaBangsa (PBB), United Nation Development Program (UNDP)m USAID, dan pemerintah luar negeri. Sumber: Indra Bastian, 2010. 2016 Pengantar Akuntansi / Modul 2/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning 8 Definisi ASP, ASP versus Akuntansi Pemerintahan, Ruang Lingkup ASP lain Siti Choiriah, SE, MM ~8~ http://www.mercubuana.ac.id Organisasi sering dipahami sebagai sekelompok orang yang berkumpul dan bekerja sama dengan cara yang terstruktur untuk mencapai tujuan atau sejumlah sasaran tertentu yang telah ditetapkan bersama. Organisasi dapat berbentuk perusahaan, devisi, departemen, group atau tim. Sebuah organisasi harus menyediakan direction framework (kerangka kerja arahan) sebagai panduan kegiatan atau proyek dan dasar pengambilan keputusan organisasi. Dengan direction framework tersebut, organisasi bisa menilai apakah kegiatan-kegiatan organisasi telah dilaksanakan dengan tidak menyimpang dari tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Semua keputusan harus dapat dievaluasi untuk menentukan kesesuaiannya dengan dengan kerangka kerja tersebut. Direction framework yang harus disediakan sebuah organisasi meliputi: visi, misi, strategi, prinsip, klien/pelanggan/pengguna, stakeholders, tujuan, sasaran, produk atau jasa, roles, responsibilities and skills. (Mohamad Mahsun, 2006). Berikut ini penjelasan direction framework organisasi yang telah disesuaikan dengan isue-isue terbaru oleh penulis: 1. Visi (Vision) Visi adalah pernyataan cita-cita yang menggambarkan suatu keadaan tertentu dan harus diperjuangkan organisasi untuk dicapai di masa depan. Visi diperoleh dengan cara melakukan pemindaian (scanning) terhadap lingkungan internal maupun eksternal organisasi yang dilakukan dalam serangkaian Akuntansi Manajemen Strategik dengan bantuan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities dan Threath). Visi berguna untuk memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, menjadi perekat dan penyatu berbagai gagasan strategis, terdapat orientasi masa depan, menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dalam lingkungan organisasi, dan menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi (BPKP,2000). Contoh Visi PT Indonesia Ferry (Persero): Menjadi perusahaan jasa penyeberangan dan pelayanan yang berkelas dunia, terbesar, dan terbaik di Indonesia dan regional serta mampu memberikan nilai tambah bagi stakeholders. 2. Misi (Mission) Misi adalah pernyataan yang sangat umum dari organisasi untuk mendiskripsikan apa yang akan dilakukan organisasi, bagaiman melakukannya, dan untuk siapa dilakukan. Pernyataan ini bertujuan untuk mengarahkan organisasi dalam mencapai nilai tertentu yang diharapkan dapat dicapai, memfokuskan diri kepada kegiatan –kegiatan terbaik yang dapat dicapai, termasuk tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Pada akhirnya, 2016 Pengantar Akuntansi / Modul 2/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning 9 Definisi ASP, ASP versus Akuntansi Pemerintahan, Ruang Lingkup ASP lain Siti Choiriah, SE, MM ~9~ http://www.mercubuana.ac.id anggota organisasi dapat mengetahui dengan jelas apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. Contoh misi PT Indonesia Ferry (Persero): Memberikan pelayanan puncak kepada pengguna jasa (Superior Services), dengan tingkat keselamatan yang tertinggi (The Highest Safety Standard). Menguasai pangsa pasar Indonesia di lintas komersil dan lintas penugasan. Mengelola bisnis perseroan sehingga memberikan kinerja keuangan yang terbaik (Excellent Financial Performance) dengan berpedoman pada Good Cooporate Governance dan sesuai standar internasional yang berlaku. Menjadi agen pembangunan nasional melalui pelayanan angkutan penyeberangan dan pelayaran. 3. Strategi-strategi (Strategies) Strategi adalah teknik atau cara-cara yang digunakan organisasi untuk mencapai visi dan misi yang telah dirumuskan. Pada abad pertama Masehi, Frontinus mendefinisikan strategi sebagai “segala sesuatu yang dicapai oleh komandan, baik itu ditandai dengan pandangan ke depan, keuntungan perusahaan, atau resolusi”. Selanjutnya, Graham Hubbart dan Paul Beamish (2001;3) mengatakan kalau Strategy as Those decisions that have hight medium range –term to long term impact on the activities of the organization, including the analysis leading to the resources and implementation of those decisions, to create value for key stakeholders and to outperform competitors. Maksudnya (terjemahan bebas), strategi adalah sebagai suatu keputusan yang memiliki dampak jangka menengah dan panjang terhadap seluruh aktivitas organisasi meliputi analisis kepastian sumber-sumber daya dan implementasi keputusan yang dibuat untuk menciptakan nilai bagi stakeholder utama dan persaingan yang melebihi pesaing. Jadi, penggunaan strategi yang unggul, diharapkan organisasi dapat menciptakan produk dan jasa yang unggul serta sesuai dengan visi dan misi yang diemban, yang dapat memberikan nilai bagi para pemangku kepentingan dan juga dapat memenangkan persaingan. 4. Prinsip-prinsip (Princilples) Prinsip adalah kaidah-kaidah dan nilai-nilai tentang perilaku, moral dan etika yang ditetapkan organisasi sehingga diharapkan dapat membentuk budaya organisasi yang mendukung pencapaian visi. 2016 Pengantar Akuntansi / Modul 2/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning 10 Definisi ASP, ASP versus Akuntansi Pemerintahan, Ruang Lingkup ASP lain Siti Choiriah, SE, MM ~10~ http://www.mercubuana.ac.id Contoh Prinsip-prinsip PT Indonesia Ferry (Persero) adalah Safety, Trust, and Economy. Dengan Motto: “we bridge the nation” dan “Bangga Menyatukan Nusantara” 5. Klien/Pelanggan/Pengguna (Clients/Customers/Users) Klien adalah individu atau kelompok individu yang meminta dan menggunakan produk dan jasa yang disediakan organisasi. Organisasi harus mengidentifikasi siapa sebenarnya kliennya/pelanggan/pengguna yang berkepentingan terhadap output yang dihasilkan. Jika organisasi tidak mempunyai dan tidak mengetahui klien/pelanggan/pengguna, bagaimana output bisa dijual dan disampaikan dengan baik. 6. Pihak-pihak yang berkepentingan (Stakeholders) Pihak-pihak yang berkepentingan adalah individu atau kelompok individu tertentu yang mempunyai kepentingan terhadap organisasi. Stakehoder ini terdiri dari stakeholder internal (manajemen dan karyawan) dan eksternal (pemasok, masyarakat, rekanan, investor, kreditor, konsultan dan sebagainya) 7. Tujuan (Goals) Tujuan adalah suatu kondisi tertentu yang direncanakan organisasi bisa dicapai dalam kurun waktu satu sampai tiga tahun. Pencapaian tujuan ini membantu organisasi mencapai misi dan menggerakkannya pada visi yang telah ditetapkan. 8. Sasaran (Objectives) Sasaran adalah pernyataan spesifik yang mendeskripsikan tentang apa yang akan di capai organisasi dalam kurun waktu satu tahun. Sasaran harus dinyatakan secara operasional, jelas dan terperinci mengenai segala apa yang ditargetkan untuk bisa dicapai dalam kurun waktu satu tahun. Syarat-syarat sebuah sasaran antara lain specific, measurable, attainable/achievable, realistic, and timebound (SMART). 9. Produk (Products) dan/atau Jasa (Services) Produk merupakan sejumlah output yang berwujud (tangible) yang dihasilkan organisasi. Jasa merupakan sejumlah output yang tidak tidak berwujud (intangible) yang dihasilkan organisasi. Organisasi mencapai sasaran dengan melalui penciptaan produk dan atau jasa. Produk dan jasa ini digunakan untuk melayani para pelanggan/pengguna/klien sehingga diharapkan dapat mencapai tujuan dansasaran organisasi. 2016 Pengantar Akuntansi / Modul 2/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning 11 Definisi ASP, ASP versus Akuntansi Pemerintahan, Ruang Lingkup ASP lain Siti Choiriah, SE, MM ~11~ http://www.mercubuana.ac.id 10. Roles, Responsibilities and Skills. Roles merupakan posisi-posisi tertentu dalam organisasi yang diberikan kepada seseorang atau kelompok orang sehingga mereka mempunyai wewenang yang melekat daam posisi tersebut. Responsibility merupakan hasil dan kewajiban yang harus dicapai oleh orang atau kelompok orang dalam organisasi. Skills adalah sifat atau pengetahuan internal yang dimilikioleh seseorang atau kelompok orang dalam menjalankan roles dan memenuhi responsibilities sebagaimana ditetapkan. 3.1. Jenis-Jenis Organisasi Sektor Publik Dalam prakteknya, definisi organisasi sektor publik di Indonesia adalah organisasi yang menggunakan dana masyarakat. Seperti telah disinggung sebelumnya, di Indonesia jenis organisasi sektor publik yang dikenal antara lain: a. Organisasi Pemerintah Pusat b. Organisasi Pemerintah Daerah c. Organisasi Partai Politik d. Organisasi LSM e. Organisasi Yayasan f. Organisasi Pendidikan seperti sekolah dan perguruan tinggi g. Organisasi Tempat Peribadatan seperti masjid, Gereja, Wihara, Pura. 3.2. Tipe Barang dan Pelayanan Pembahasan batas antara sektor publik dan sektor swasta tidak akan pernah ada habisnya, terlalu sulit untuk menarik garis lurus yang dapat memisahkan secara tegas area sektor publik dan area sektor swasta. Salah satu cara yang dapat membedakan kedua area tersebut adalah dengan berpedoman pada kategorisasi tipe barang atau pelayanan, yaitu pure public goods, quasi public goods, quasi private goods dan pure private goods. (Mohamad Mahsun, 2012). 1. Pure Public Goods adalah barang-barang atau jasa kebutuhan masyarakat yang manfaat barang atau jasa tersebut dinikmati oleh seluruh masyarakat secara bersama-sama. Barang ini apabila dikonsumsi oleh individu tertentu tidak akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. Pure public goods harus disediakan dalam jumlah dan kualitas yang sama terhadap seluruh anggota masyarakat sehingga dapat dikonsumsi tanpa mengurangi tersedianya bagi orang lain. Pure public goods dalam pengertian ini termasuk layanan atau jasa yang diberikan untuk kepentingan masyarakat luas. Ada 4 (empat) ciri utama pure public 2016 Pengantar Akuntansi / Modul 2/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning 12 Definisi ASP, ASP versus Akuntansi Pemerintahan, Ruang Lingkup ASP lain Siti Choiriah, SE, MM ~12~ http://www.mercubuana.ac.id goods, yaitu: (a) Non-rivalry in consumtion, pure public goods merupakan konsumsi umum sehingga konsumen tidak bersaing dalam mengkonsumsinya. (b) Non-exclusive, penawaran atas pure public goods tidak hanya diperuntukkan bagi seseorang dan mengabaikan yang lainnya sehingga tidak ada yang ekslusif antar orang dalam masyarakat, semua mempunyai hak yang sama dalam mengkonsumsinya. (c) Low Excludability, penyedia atau produsen suatu barang atau pelayanan tidak bisa menghalangi (atau penggecualian) orang lain untuk menggunakan atau memperoleh manfaat dari barang-barang tersebut. (d) Low Competitive, antar penyedia pure public goods tidak saling bersaing secara ketat. Hal inni karena keberadaan barang ini tersedia dalam jumlah dan kualitas yang sama. Maka dari itu, keberadaan pure public goods ini membutuhkan pengawasan dan pengaturan, maka pemerintah harus dapat mengelola dengan baik sehingga pendistribusian dan pengalokasiannya bisa adil dan merata. Contoh pure public goods tersebut antara lain layanan keamanan, ketentraman, dan keadilan. Pemerintah sebagai pemegang otoritas harus mengatur pure public goods ini dengan fasilitas-fasilitas tertentu, misalkan pertahanan nasional (national defence), satuan kepolisian (police force), layanan pemadam kebakaran (fire service), serta layanan peradilan (judges). Pure public goods ini harus dibiayai oleh sektor publik, misalnya dari pajak. 2. Quasi Public Goods. Quasi public goods adalah barang-barang atau jasa-jasa kebutuhan masyarakat yang manfaat barang atau jasa tersebut dinikmatioleh seluruh masyarakat, namun apabila dikonsumsi oleh individu tertentu akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. Barang atau jasa ini sebetulnya mempunyai daya saing tinggi, tetapi non excludable, artinya penyedia atau produsen suatu barang atau pelayanan ini tidak bisa menghalangi (atau mengecualikan) orang lain untuk menggunakan atau memperoleh manfaat dari barang tersebut meskipun konsumsi seseorang akan mengurangi keberadaan atau jasa tersebut. Quasi public goods sering disebut dengan istilah common pool goods. Contoh Quasi public goods adalah pelayanan kesehatan, pendidikan, pengendalian pencemaran dan ekstrasi tanah. Quasi public goods sebagian besar dibiayai sektor publik dan sebagian oleh sektor swasta. 3. Quasi Private Goods. Quasi Private Goods adalah barang-barang atau jasa kebutuhan masyarakat yang mana manfaat atau jasa tersebut hanya dinikmati 2016 Pengantar Akuntansi / Modul 2/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning 13 Definisi ASP, ASP versus Akuntansi Pemerintahan, Ruang Lingkup ASP lain Siti Choiriah, SE, MM ~13~ http://www.mercubuana.ac.id secara individual oleh yang membelinya walaupun sebetulnya barang atau jasa tersebut dapat dinikmati oleh semua masyarakat. Setiap konsumen yang menggunakan harus membayar. Quasi Private Goods bersifat excludable, tetapi daya saingnya rendah. Artinya penyedia atau produsen suatu barang atau pelayanan bisa menghalangi (mengecualikan) orang lain untuk menggunakan atau memperolah manfaat dari barang tersebut walaupun sebetulnya jika seseorang menggunakan suatu barang atau pelayanan tersebut tidak dapat mengurangi ketersediaannya bagi orang lain. Quasi Private Goods sering disebut dengan istilah tool goods. Contoh Quasi Private Goods adalah pelayanan jalan tol, tenaga listrik. Biaya untuk pengadaan barang atau jasa layanan ini cukup besar sehingga tidak banyak memicu produsen berkompetisi. Dalam beberapa kasus, sektor publik melakukan investasi yang diperlukan, kemudian sektor swasta menjalankannya dengan menggunakan biaya pada pemakai (sering disebut dengan istilah BuildOperate-Transfer/OT). Biaya Quasi Private Goods adalah dari sektor publik dan swasta. 4. Pure Private Goods. Pure Private Goods adalah barang-barang atau jasa kebutuhan masyarakat yang mana manfaat barang atau jasas tersebut hanya dinikmati secara individual oleh yang membelinya dan yang tidak membelinya tidak dapat menikmati barang atau jasa tersebut. Terdapat 4 (empat) ciri utama barang privat, yaitu; (a) Rivalry in Consumtion. Barang privat bukan merupakan konsumsi umum sehingga terdapat persaingan antar pengguna dalam mengkonsumsinya (Rivalry in consumtion). Ketersediaan barang privat yang tidak sama baik dalam jumlah maupun kualitas mengakibatkan para konsumen saling bersaing untuk bisa mendapatkan jumlah dan kualitas yang baik. (b) Exclusive. Penawaran atas barang privat hanya diperuntukkan bagi seseorang yang mampu menggantikan nilai barang yang disediakan tersebut (bersifat eksklusif). Sementara seseorang yang tidak memiliki sumber daya yang cukup, tidak bisa mengkonsumsinya. (c) Excludable. Penyedia atau produsen suatu barang atau pelayanan bisa menghalangi (ayau mengecualikan) orang lain untuk menggunakan atau memperoleh manfaat dari barang tersebut. (d) High Competitive. Antar penyedia (produsen) barang privat saling bersaing secara ketat. Akhirnya barang privat yang tersedia di pasar sangat beraneka ragam baik jumlah maupun kualitasnya. Mekanisme pasar akan menentukan sipa produsen yang dapat memenangkan kompetisi. Keberadaan barang-barang privat diserahkan kepada mekanisme pasar. 2016 Pengantar Akuntansi / Modul 2/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning 14 Definisi ASP, ASP versus Akuntansi Pemerintahan, Ruang Lingkup ASP lain Siti Choiriah, SE, MM ~14~ http://www.mercubuana.ac.id Pemerintah tidak banyak mengatur dan mengendalikan pemerataan barang privat ini. Contoh barang-barang privat adalah makanan, pakaian, hiburan, peralatan, dan sebagainya. Biaya pure privat goods berasal dari sektor swasta. 3.3. Keunikan Akuntansi Sektor Publik Freeman, RJ. et. al, (2011;2), menyebutkan beberapa keunikan karakteristik dan tipe organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit seperti berikut: Beroperasi dengan tujuan tidak mengejar laba/profit, dan kebanyakan perusahaan atau organisasi ini dibebaskan dari pajak pendapatan, sehingga demikian juga terdapat praktik khusus akuntansi bisnisnya termasuk akuntansi pajak pendapatannya. Dimiliki secara kolektif oleh publik (para konstituen/pemilih), maka dari itu kepemilikan atas sumber daya tidak dicerminkan dalam bentuk saham yang diperjual belikan. Penduduk yang tidak puas dengan pelayanan pemerintah daerahnya dapat menyuarakan ketidakpuasannya kepada DPR setempat. Kontribusi sumber-sumber keuangan bagi organisasi tidak bersumber secara langsung atau secara proporsional dari bagian jasa yang mereka sediakan. Contohnya, pembayar pajak bumi dan bangunan yang digunakan untuk membiayai sekolah-sekolah negeri, walaupun mereka tidak mempunyai anak yang sekolah di sekolah negeri tersebut. Keputusan-keputusan dan kebijakan-kebijakan operasional utama yang dibuat harus mendapatkan persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat melalui penghitungan suara mayoritas (majority vote) dari para anggotanya yang memiliki beragam latar belakang pendidikan, filosofi, kapabilitas, dan kepentingan. Keputusan biasanya harus dibuat dalam kondisi (in the sunshine) – rapat terbuka untuk masyarakat yang dihadiri oleh awak mass media, dan dilaporkan secara terbuka kepada masyarakat. Selanjutnya, Freeman, RJ, et al, (2011) menyebutkan bahwa organisasi pemerintahan dan organisasi tidak berorientasi laba, memiliki kesamaan dengan organisasi yang berorientasi laba dalam beberapa hal sebagai berikut: 1. Kedua jenis organisasi ini merupakan bagian integral dari suatu sistem ekonomi dan menggunakan uang, modal, dan sumber daya manusia untuk mencapai tujuannya. 2. Keduanya memperoleh dan merubah sumber daya yang terbatas menjadi barangbarang dan jasa-jasa. 2016 Pengantar Akuntansi / Modul 2/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning 15 Definisi ASP, ASP versus Akuntansi Pemerintahan, Ruang Lingkup ASP lain Siti Choiriah, SE, MM ~15~ http://www.mercubuana.ac.id 3. Agar dapat hidup, keduanya membutuhkan sistem informasi, seperti sistem informasi yang baik untuk menjamin agar para manajer, pihak pemerintah, dan pihak lain yang berkepentingan secara tepat waktu dapat membuat perencanaan, pengarahan, pengendalian, dan pengevaluasian terhadap sumber-sumber daya yang digunakan, pemakaian sumber-sumber dan keseimbangan terhadap keterbatasan sumbersumber tersebut. 4. Pentingnya Analisis biaya dan pengendalian lainnya dan teknik-teknik evaluasi agar menjamin bahwa sumber daya dimanfaatkan secara ekonomis, efektif dan efisien. 5. Dalam beberapa kasus, keduanya memproduksi produk yang sama, misalnya menyediakan jasa transportasi, jasa kelistrikan dan jasa kebersihan. 3.4. Komparasi Sektor Publik VS Sektor Publik Mardiasmo (2009), menyebutkan beberapa perbedaan sektor publik dan sektor swasta, seperti pada tabel berikut ini: Tabel 2. Perbedaan Sektor Publik dan sektor swasta Perbedaan Sektor Publik Tujuan Organisasi NonProfit Motive Sumber Pendanaan Pajak, Sektor Swasta Profit Motive retribusi, utang, Pembiayaan internal: modal obligasi pemerintah, lana sendiri, BUMN/BUMD, laba ditahan, penjualan penjualan aktiva. aset negara, dsb Pembiayaan eksternal: utang bank, obligasi, penerbitan saham. Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban kepada Pertanggungjawaban kepada masyarakat pemegang (publik) dan parlemen Struktur Organisasi Karakteristik Birokratis, kaku, saham dan kreditur. dan Fleksibel: datar, hierarkis. lintas fungsional, dsb. Terbuka untuk publik. Tertutup untuk publik. Cash accounting Acrual accounting piramid, Anggaran Sistem Akuntansi Sumber: Mardiasmo, (2009) 2016 Pengantar Akuntansi / Modul 2/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning 16 Definisi ASP, ASP versus Akuntansi Pemerintahan, Ruang Lingkup ASP lain Siti Choiriah, SE, MM ~16~ http://www.mercubuana.ac.id DAFTAR PUSTAKA 1. Mc Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik, Suatu Pengantar. (PSASP). Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta. 2. Mahsun, Mohamad. 20012. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Edisi Pertama Cetakan Ketiga, Penerbit BPFE, Yogyakarta. 3. Mardiasmo, 2009. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit CV Andi Offset, Yogyakarta. 4. Nordiawan, Deddi. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. 5. Wolk, Tearney, and Dodd. 2001. Theory Accounting. A Conceptual And Institutional Approach. South-Western College Publishing. Thomson Learning. United States of America. 2016 Pengantar Akuntansi / Modul 2/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning 17 Definisi ASP, ASP versus Akuntansi Pemerintahan, Ruang Lingkup ASP lain Siti Choiriah, SE, MM ~17~ http://www.mercubuana.ac.id