RINGKASAN MATERI SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN (Robert Anthony Govindarajan) PART 1 (Pengantar) BAB 1 SIFAT SISTEM PENENDALIAN MANAJEMEN (Konsep Dasar, Batas Pengendalian Manajemen) Sebuah sistem merupakan cara tertentu untuk melaksanakan suatu atau serangkaian aktivitas. Sistem yang digunakan oleh manajemen untuk mengendalikan aktivitas suatu organisasi disebut sistem pengendalian manajemen. Pengendalian manajemen adalah proses dimana seorang manajer mempengaruhi anggota lainnya dalam organisasi untuk melaksanakan strategi organisasi. Pengendalian manajemen difasilitasi oleh suatu system formal yang merupakan siklus aktivitas terus berulang. Pengendalian manajemen adalah satu dari tiga fungsi perencanaan dan pengendalian yang ada hampir di setiap organisasi. Dua diantaranya adalah : Formulasi strategi, yaitu proses mengidentifikasi ancaman dan kesempatan yang sebagian besar tidak sistematis dan memutuskan suatu strategi baru sebagai ujud responsnya; dan pengendalian tugas, yaitu memastikan bahwa tugas tertentu dilaksanakan secara efektif. Konsep Dasar Elemen pengendalian : 1. Pelacak (detector) tu sensorperangkt yng engukur p yng sesungguhnya terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan 2. Penaksir (assessor) perangkat yang menentukan signifikansi dari peristiwa actual dan memabandingkannya dengan beberapa standar atau ekspetasi dari ap yang seharusnya terjadi. 3. Effector, perangkat (feedback) yang mengubah perilaku assessor mengindikasikan kebutuhan yang perlu dipenuhi. 4. Jaringan Komunikasi, penerus (Pelacak, Penaksir, Feedback) informasi kesemua elemen Proses pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer pada seluruh tingkatan memastikan bahwa orang-orang yang mereka awasi mengimplementasikan strategi yang dimaksudkan. Sistem adalah serangkaian cara tertentu yang biasanya berulang untuk melaksanakan suatu atau serangkaian aktivitas. Karakteristik : ritme tertentu, terkooordinasi, mengulangi serangkaian tahapan tertentu guna mencapai tujuan. Batas Pengendalian Manajemen: dibedakan menjadi yaitu : Formulasi strtegi an pengendalian tugas. Sifat dan jangka waktu Aktivitas Tidak sistematis, jangka Formulasi panjang strategi Sistematis Pengendalian Manajemen Sistematis Pengendalian Tugas 2 Sifat Akhir Produk Tujuan, strategi, dan kebijakan Penerapan Strategi Kinerja yang efisien dan efektif dari tugas individual Batas Batas Pengendalian Manajemen Pengendalian Manajemen merupakan proses dimana manajer mempengaruhi anggota oragnisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi organisasi. Kegiatan Manajemen, merencanakan, mengkoordinasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi, memutuskan, mempengaruhi. Goal congruence, adanya beda kepentingan masing-masing invidu perlu diarahkan dalam hal kaitannya tujuan bersama organisasi. Perangkat bagi penerapan strategi. Pengendalian manajemen terutama memfokuskan pada pelaksanaan strategi. Tekanan finasial non finansial : SPM eliputi ukuran finansial (moneter : net income, ROE) dan non finansial (mutu produk, pangsa pasar, kepuasan pelanggan, pengantaran tepat waktu, dan motivasi kerja) Bantuan dalam pengenbangan Strategi Baru : SPM juga berorintasi dalam kaitannya pengembangan strategi baru melalui evaluasi. Perumusan Strategi, Formulasi strategi merupakan proses memutuskan tujuan organisasi dan strategi untuk mencapai tujuantujuan. Tujuan / Goal merupakan tujuan keseluruhan dari sebuah oraganisasi , sementara sasaran / objective menggambarkan langkah-langkah khusus untuk mencapai tujuan dalam kerangka waktu yang diberikan. Beda Formulasi Strategi dengan Pengendalian Manajemen : Formulasi Strategi adalah proses pengambilan keputusan strategi baru, sementara Pengendalian Manajemen adalah proses pengeimplementasian strategi tersebut. Pengendalian Tugas : adalah proses untuk memastikan bahwa tugas yang spesifik dilaksanakan secara efektif dan efsien. Hal ini merupakan transaction-oriented yang melibatkan tugas individual murut aturan yang dibuat dalam proses pengendalian manajemen. Perbedaan Penendalian Tugas dan Pengendalian Manajemen : Pengendalian tugas banyak / dapat digunakan pendekatan scientific. Pengendalian Manajemen meliputi perilaku para manajer dan hal ini tidak dapat dinyatakan melalui persamaan persamaan. Pengendalian manajemen berfokus pada unit organisasional, dalam pengendalian tugas focus terletak pda tugs spesifik dilakukan oleh unit-unit organisasional. Pengendalian manajemen memperhatikan keluasan aktivitas manajer yang memutuskan apa yang harus dilakukan dalam kendala strategis secara umum. Dampak internet terhadap pengendalian Manajemen. Manfaat : akses mudah cepat, komunikasi multi target, biaya rendah, mampu menampilkan citra tertentu, pergeseran dan kendali kepada individu. Implikasi adanya internet adalah menyediakan informasi dan memproses informasi tersebut menjadi lebih mudah dan cepat dengan kesalahan yang sedikit. Internet memfasilitasi koordinasi dan pengendalian melalui pemrosesan informasi yang efisien dan efejtif, namun tidak dapat menggantikan proses fundamental yang melibatkan pengendalian manajemen, karena pengendalian manajemen secara esensial merupakan proses social sehingga tidak dapat diotomatiskan secara penuh. PART 2 (Lingkungan Pengendalian Manajemen) SPM mempenaruhi perilaku manusia. SPM yang baik berpegaruh pada cara maupun tujuannya. Artinya tindakan individu untuk meraih tujuan prbadi juga akan membantu dadlam pencapaian tujuan-tujuan organisasi. Siste formal dapat kita bagi ke dalam dua kategori : aturan – aturan dalam arti luas, dan metode metode sistematik dalam perencanaan dan penanganan pengendalian. BAB 2 PERILAKU DALAM ORGANISASI (Tujuan, keselarasan tujuan, factor informal yang berpengaruh pada pencapaian keterpaduan tujuan, sistem pengendalian yang bersifat normal, jenis-jenis organisasi, fungsi pengendali) Setiap organisasi memiliki satu atau beberapa tujuan. Kememapuan mengahasilkan laba (performance ability) menjadi tujuan penting—untuk model organisasi bisnis/ profit oriented, namun perusahaan juga harus menetapkan beberapa tujuan berkaitan dengan pihak lain seperti, stakeholder, pemegang saham, pegawai, pemasok, konsumen, dan masyarakat secara keseluruhan. Seorang manajer atas/ senior tentu ingin meraih tujuantujuannya namun masing –masing person atau anggota sebetulnya memiliki tujuannya masing masing dan terkadang tujuan ini tidak sesuai dengan tujuan utama organisasi. Tujuan utama system pengendalian manajemen adalah untuk memadukan keselarasan tujuan-tujuan itu, yaitu system harus dirancang sedemikian rupa agar tindakan-tindakan setiap anggota untuk meraih kepentingannya sendiri-sendiri bisa disesuaikan dengan kepentingan organisasi. Faktor informal memberikan pengaruh besar pada upaya untuk meraih tujuan tersebut secara terpadu. Faktor terpenting dari semua ini adalah kultur organisasi. Perlu diperhitungkan dalam perancangan pengendalian manajemen karena organisasi yang bersifat informal berdiri berdampingan dengan organisasi yang bersifat formal. Lalu, gaya Manajemen juga berpengaruh besar dalam pengendalian. Terdapat 3 struktur dasar dalam perusahaan yaitu : strutur fungsional, struktur unit bisnis maupun struktur matriks. Hal ini mempengaruhi rancangan system pengendalian manajemen. Tujuan Profitabilitas, dalam arti luas dan konsepsional, dalam persamaan yang merupakan produk dari dua rasio : - - Persentase Margin Pengeluaran)/Pendapatan]* (satuan persentase) Investment Turnover : Laba : [(Pendapatan(Pendapatan/Investasi) =ROI Profitabilitas mengacu pada laba jangka panjang tidak pada laba kuartal atau tahunan. Memaksimalkan Nilai Pemegang Saham mengandung pengertian bahwa tujuan yang semestinya bagi sebuah perusahaan adalah pencarian laba dan memaksimalkan nilai pemegang sahamnya. Dilain sisi ditafsirkan pada hal yang mengacu pada harga pasar saham perusahaan yang selalu naik. Risiko, Risiko merupakan hal yang akan selalu mlekat pada setiap kepututsan yang diambil manajer. Tugas utama manajemen adalah untuk menjaga aset-aset perusahaan, diamana ada persepsi bahwa untuk meningkatkan laba menjadi hanya tujuan sekunder. Pendekatan Multiple Stakeholder Organisasi bisnis terlibat pada setidaknya 3 jenis pasar : pasar modal, pasar untuk mencari dana dimana para pemegang saham public merupakan konstituennya yang sangat penting, pasar produk, dimana konsumenlah yang menjadi konstituennya dan pasar factor untuk memenuhi kebutuhan humn capital dan bahan mentah. Sementara tanggungjawab manajemen pada pemegang saham, konsumen, para pegawai, para pemasok, dan berbagai komunitas. Sehingga manajemen perlu mengidentifikasi tujuan tujuan setiap kelompk dan mengembangkan system penilaian untuk menilai performa mereka. Keselarasan Tujuan, Tujuan utama SPM adalah meastikan keterpaduan semksimal mungkin. Faktor Internal Yang keterpduan tujuan berpengaruh pada unutk pencapaian Siste dalam konsep SPM terbagi menjadi 2 yaitu system formal dan informal. Sistem Formal didalnya seperti perencanaan strategies, penyusunan anggaran, dan pelaporan. Siste informal seperti proses etos kerja, gaya kepeminpinan, dan budaya yang melingkupi. Yang akan dibicarkan di bawah ini merupakan factor – factor informal pada hal yang bersifat internal aupun eksternal. Fatkor Internal (budaya dalam organisasi, keyakinan bersama, nilainilai hdup yang dianut, norma perilaku, serta asumsi yng secara diam diam dianut yang secara terbuka dimanifestasikan di seluruh jajaran organisasi perusahan. Beberapa factor yang ada dalam factor internal adalah Gaya Manajemen, Oranisasi Informal, Persepsi dan Komunikasi. Faktor Eksternal dalah norma norma tentang perilaku yang diaharapkan di masyarakat diaman organisasi menjadi baian di dalamnya. Norma ini termasuk sikap yang secara kolektif sering disebut etos kerja yan diwujudkan melalui loyalitas pegawai terhdap organisasi perusahaan. Sistem Pengendalian yang bersifat formal Aturan, seperangkat tulisan yang memuat semua jenis instruksi dan pengendalian, termasuk didalamnya adalah : instruksi, instruksi jabatan, pebagian jabataan, prosedur, standar operasi, manualmanual dan tuntunan etis. Beberapa yang termasuk dalam aturan misalnya : pengendalian fisik, manual-manual, pengamanan system, system pengendalaian tugas. Proses Kendali Formal, Proses kendali formal berkaitan dengan entitas atau sub entitas dan relasi yang terdapat didalamnya. Perencanaan stategis akan melaksanakan tujuan dan strategi organisasi, informasi yang tersedia akan digunakan dalam membuat perencanaan ini. Perencanaan Stratgei kemudian dimasukkan dalam anggaran tahunan yang dipusatkan pada perhitungan pendapatan dan belanja pada masing-masing pusat pertanungjawaban. Mereka menjalankan operasi atas dasar perencanaan sebelumnya yang dituntun oleh aturan-atura dan informasi formal lain. Hasil actual kemudian dibandingkan dengan anggaran untuk mementukan memuaskan atau tidak. Jenis Organisasi Organisasi Bisnis Fungsional, Keuntungan dari struktur fungsional adalah efisiensi. Kelemahannya terdapat ambiguitas dalam menentukan efektivitas manajer fungsional secara terpisah, kedua pabila ada beberapa manajer yang bekerja dalam satu level fungsi yang pada gilirannya memebrikan laporan ke sejumlah manajer pada level diatasnya maka terjadilah perselisihan. Ketiga adalah tidak memadai untuk diterapkan pada sebuah perusahaan dengan produk dan pasar yang beragam. Singkatnya organisasi fungsional menciptakan sekat-sekat bagi tiap fungsi yang di milikinya. Unit bisnis, organisasi ini berusaha memecahkan permaslahan pada oragnisasi fungsional. Keuntunggan bentuk perusahaaan dengan unit bisnis adalah ia dapat berfunsi sebagai pelatihan manajemen secara umum, lalu dekat dengan pasar bagi produknya daripada kantor pusat yang memudahkan pengambilan keputusan. Kerugian dari unit bisnis adalah kemungkinan masing-masing unit bisnis menduplikasi sejumlah pekerjaan dalam pekerjaan fungsional yang dikerjakan di kantor pusat. Implikasi terhadap rancangan sistem Fungsi Pengendali Relasi Ke Jajaran Orgnisasi Fungsi pengendali adalah fungsi staf. Meski seorang pengendali biasanya bertanggungjawab untuk merancang maupun mengoperasikan system yang mengumpulkan dan melaporkan informasi, pemanfaatan informasi ini adalah tanggungjawab manajemen. BAB 3 PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN (Pusat pertangungjawaban, Pusat Pendapatan, Pusat Biaya, Pusat Administratif, Pusat Penelitian dan Pengembangan, Pusat Pemasaran) Pusat Pertanggungjawaban merupakan unit organisasi yang dikepalai oleh seorang manajer yang bertanggungjawab atas aktivitas-aktivasnya. Kinerja pada masing-masing pusat ini dinilai berdasarkan kriteria efisiensi dan efektivitas. Pada pusat pendapatan, pendapatan diukur, dan dikendalikan secara terpisah dari biaya. Terdapat beberapa pusat biaya dalam perusahaan. Pusat pertanggungjawaban pendapatan dan pusat pertangungjawaban biaya. Pusat pertanggungjawaban biaya terbagi menjadi biaya teknik dan biaya kebijakan. Pada pusat biaya teknik kita bisa memperkirakan jumlah biaya yang tepat yang harus disediakan pada tingkat output. Sementara tidak dalam pusat biaya kebijakan, karena tidak mungkin untuk menentukan menentukan tingkat pengeluaran optimum yang secara pasti. Oleh karenanya pengnedalian keuangan tidak dimaksudkan untuk mengukur efisiensi atau efektvitas. Jenis utama dari pusat biaya kebijakan adalah administrasi dan pendukung, pusat litbang, dan pemasaran. pusat Pusat Pertanggungjawaban, pusat pertanggungjawaban merupakan organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang pertanggunjawaban terhadap aktivitas yang dilakukan. Sifat Pusat pertanggungjawaban, pusat pertanggungjawaban muncul gunga mewujudkan satu atau lebih tujuan, yang disebut objective (tujuan jangka pendek). Fungsi Pusat Pertanggungjawaban adalah untuk mengimplementasikan stategi tersebut. Input dari Pusat pertanggungjawaban dapat berupa material, kerja dan jasa. Dengan menggunakan capital seperti inventaris =, perlengkapan dan aset lainnya pusat pertanggungjawaban bekerja dengan fungsi fungsi tertentu dengan tujuan objektifnya adalah untuk mentransformasikan input manjadi output. Bisa saja produk yang dihasilkan bisa saja kemudian diserahkan ke pusat pertanggungjawaban yang lain, dimana mereka kemudian menjadi input, atau juga bias dilempar ke pasar. Pendapatan adalah jumlah yang diperoleh dari proses penyediaan output. Hubungan input dengan output, beberapa pusat pertanggungjawaban dapat dikaitakan / diukur antara input dengan output Pusat pertanggungungjawaban iklan dan litbang susah dihitung karena peningkatan output tidak dapat ditarik langsung dengan input. Mengukur input dan output, perlu adanya terminologi ukuran dalam pengukuran input dan output, biasanya satuan/unit fisik diterjemahkan pada satuan moneter. Beberapa pusat pertanggungjawaban yang lain menggunakan cara perkiraan atau menggunakan angka simulasi walaupun disadari ada keterbatasan. Efisiensi dan efetvitas, Efisiensi berkaitaan dengan antara output dengan input. Sementara efisiensi berkaitan dengan perbandingan biaya actual dengan standar dimana biaya biaya tersebut harus diukur dengan output yang terukur. Sementara efetvitas ditentukan antar output yang dihasilkan oleh pusat pertanggungjawaban engan tujuan jangka pendek. Semakin besar output yang dikontribusikan terhadap tujuan jangka pendek perusahaan maka semakin efektif unit tersebut. Jenis Pusat Pertanggungjwaban (penggolongan menurut sifat input dalam bentuk uang atau output yang diukur dengan tujuan pengendalian): a. Pusat pendapatan, unit pemasaran/penjualan, tidak punya wewenang menetapkan harga jual (output diukur dalam uang) b. Pusat biaya, b.1 pusat biaya teknik, b.2. pusat biaya kebijakan (input diukur) c. Pusat laba (input dan output diukur) d. Pusat investasi ( kaitna antara laba dan investasi yang diukur) Ciri pengendalian umum a. b. c. d. e. f. Penyusunan anggaran Anggaran Inkremental Telaah basis Variasi Biaya Tipe Pengendalian Pengukuran Kinerja g. BAB 4 PUSAT LABA (pertimbangan umum, Unit bisnis sebagai pusat laba, pusat laba lainnya, mengukur profitabilitas) Pusat laba adalah suatu unit organisasi yang dimana pendapatan dan pengeluaran diukur berdasarkan kondisi moneter. Dalam menetapkan sebuah pusat laba, perusahaan melimpahkan kewenangannya dalam pengembalian keputusan kepada tingkat yang lebih rendah yang memilki informasi relevan dalam membuat trade-of penguluaran/ pendapatan. Tindakan ini dapat meningkatkan kecepatan dalam pembuatan keputusan, meningkatkan kualitas keputusan, memusatkan perhatian yang lebih besar untuk profitabilitas, dan memberikan pengukuran yang lebih luas atas kinerja manajemen, diantara keunggulankeunggulan yang ada. Mengukur laba dalam suatu pusat laba melibatkan penilaianpenilaian sehubungan dengan bagaimana pendapatan dan pengeluaran juga diukur. Dalam hal pendapatan, pilihan akan metode pengakuan pendapatan sangatlah penting. Dalam hal pengeluaran, pengukuran dapat bervriasi dari biaya variable yang dieluarkan pusat laba sampai overhed perusahaan yang dialokasikan penuh, termasuk pajak pendapatan. Kondisi dalam mendelegasikan pertanggungjawaban Laba Manfaat Pusat Laba Peramsalahan Pada pusat laba Unit bisnis senagai pusat laba Hambatan pada kewenangan unit bisnis Pusat Laba Lainnya Mengukur Profitabilitas Jenis ukuran kinerja : A. Contribution Margin B. Controllable Profit C. Penghasilan Sebelum Pajak D. Pendapatan Sebelum Pajak E. Pendapatan Bersih BAB 5 PENENTUAN HARGA TRANSFER (TRANSFER PRICING) (Sasaran dari penentuan harga transfer, metode penetuan harga transfer, penentuan harga jasa perusahaan, administrasi harga transfer) Mendelegasikan kewenangan tergantung pada kemampuan untuk menyerahkan tanggungjawab atas laba. Tanggungjawab laba tidak dapat didelegasikan dengan man kecuali dua kondisi dipenuhi : 1. Pihak penerima delegasi memiliki seluruh informasi relevan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan-keputusan yang menghasilkan laba optimal. 2. Kinerja penerima delegasi diukur berdasarkan seberapa baik ia membuat trade-of antara biaya dan pendapatan Dalam perusahaan dibagi tanggungjawab untuk pengembangan, produksi, dan pemasaran produk, disitulah system harga transfer yang dibutuhkan jika bagian-bagian tersebut diserahkan tanggungjawab laba. Dua keputusan harus dibuat dalam merancang suatu system harga transfer. Pertama adalah sourcing decision. Apakah perusahaan harus memproduksi produknya di dalam perusahaan atau membelinya dari pemasok luar. Yang kedua adalah transfer price decisionpada harga berapakah produk tersebut ditransfer di antara pusat – pusat laba?. Idealnya harga transfer harus mengestimasikan harga normal pasar di luar, dengan penyesuaian untuk biaya yang tidak terjadi di dalam perusahaan. Bahkan ketika sourcing decision mengalami hambatan, harga pasar merupakan harga transfer yang paling baik. Jika harga kompetitif tidak tersedia, maka harga transfer dapat ditetapkan berdasarkan biaya ditambah laba, meskipun harga transfer semacam ini terlalu rumit untuk dapat dihitung dan hasilnya kurang memuaskan dibandingkan harga yang berdasarkan harga pasar (market-based price). Harga transfer berdasarkan biaya (cost-based transfer price) dapat dibuat pada tingkat biaya standar ditambah margin laba, atau dengan menggunakan system penentuan harga dua langkah (two-step pricing system) Perlu adanya metode untuk menegosiasikan harga transfer harus dibuat dan harus pula ada mekanisme arbitrasenya untuk menyelesaikan pertikaian harga transfer namun tidak boleh terlalu rumit. Dasar harga transfer adalah adanya desentralisasi. Tantangan utama adalah merancang metode akuntansi untuk memuaskan transfer barang antara pusat pertanggungjawaban dengan ke pusat pertanggungjawaban lain yang memiliki cukup signifikansi. Sasaran penentuan harga transfer a. Memberikan informasi yang relevan kepada masingmasing unit usaha untuk menentukan penyesuaian yang optimum antara biaya dan pendaptan. b. Menghasilkan keputusan yang bertujuan sama, tujuannya agar masing pusat laba meningkatkan laba transfer c. Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari tiap unit usaha d. System harus mudah dimengerti dan dikelola Metode Penentuan Harga Transfer Prinsip Dasar Priinsip dasar adalah harga transfer harus sama dengan harga yang dipatok seandainya produk tersebut terjual kepada konsumen luar atau dilabeli dari pemasok luar. Situasi Ideal, harga pasar akan menghasilkan kesamaan tujuan jika kondisi kondisi dibawah ini terpenuhi : Orang-orang Kompeten Atmosfer baik, adanya pengendalian profitabilitas yang diukur dari laba Suatu harga pasar, harga transfer ideal adalah harga pasar normal dan wajar dari produk identic ditransfer Kebebasan memperoleh Sumber daya Informasi Penuh, manajer harus mengetahui semua alternative yang ada, biaya dan pendaptan yang relevan dari masing-masing alternatif Negosiasi Hambatan dalam perolehan sumber daya (sourcing) :Pasar terbatas, Kelebihan atau kekurangan kapasitas industry, Harga transfer berdasarkan biaya Basis biaya, basis umum yang digunakan adalah biaya standar. Biaya actual tidak boleh digunakan karena factor inefisiensi produk akan terlewatkan bagi pusat laba pembelian Markup laba, dasar : apa basis markup laba, dan tingkat laba yang diperbolehkan BAB 6 MENGUKUR DAN MENGENDALIKAN ASET YANG DIKELOLA (Struktur Analisis, EVA vs ROI, Pertimbangan Tambahan dalam Mengevaluasi Manajer, Mengevaluasi Kinerja Ekonomi Suatu Entitas) Sejatinnya pengukuran manajemen terkait bagaimana organisasi bisnis dapat dikatakan sukses atau tidak dapat dilihat dari berbagai pada macam pengukuran. Paling umum kita mengenal adanya pengukuran yang didasarkan pada laba. Dalam unit usaha lain laba dapat juga dikomparasikan dengan aset yang digunakan dalam meraih laba tersebut. Istilah ini disebut sebagai pusat investasi (Robert Anthony). Aset yang digunakan untuk menghasilkan laba diterjemahkan sebagai basis investasi. Kemudian akan ada dua bahasan hubungan laba dengan basis investasi. Pertama persentase tingkat pengembalian (ROI) dan Economic Value Added (EVA)/ Residual Income. Tingkat pengembalian investasi (ROI) adalah suatu rasio perbandingan antara pendapatan yang dilaporkan pada laporan keuangan dengan aset yang digunakan. Nilai tambah ekonomi (EVA) adalah uang bukan rasio. EVA diperoleh dengan mengurangkan beban modal (capital charge) dari laba bersih operasi (net operating profit). PART 3 (PROSES PENGENDALIAN MANAJEMEN) BAB 7 PERENCANAAN STRATEGI (Sifat Perencanaan Strategis, Menganalisis Usulan Program Baru, Menganalisis Program yang Berjalan, Proses Perencanaan Strategis) Rencana Stratetis menunjukan implikasi, untuk beberapa tahun kedepan, dalam melaksanakan strategi perusahaan. Dalam periode sejak persiapan rencana strategis, organisasi telah membuat keputusan investasi modal. Prose persetujuan investasi modal yang diajukan tidak terikat dengan jadwal; para manajer senior membuat keputusan jika merasa sudah perlu. Perencana menggabungkan dlam rencana strategic, implikasi dari keputusan ini, termasuk asumsi dan panduan mengenai kekuatan eksternal sampai seperti inflasi, kebijakan internal, dan penentuan harga produk. Dengan informasi BAB 8 PENYUSUSUNAN ANGGARAN (Hakikat Suatu Anggran, Anggaran Lain, Proses Penyusunan Anggaran, Aspek Perilaku, Teknik-Teknik Kuantitatif) BAB 9 ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN (Perhitungan Lain, Sejumlah Pembatasan Analisis Varian) Variasi Dalam Praktek, BAB 10 PENILAIAN KINERJA (Sistem Penilaian Kinerja, Pengendalian Interaktif) BAB 11 KOMPENSASI MANAJEMEN (temuan Riset atas Insentif Organisasi, Karakteristik Rencana Kompensasi, Insentif untuk Mengurus Korporasi, Insentif Bagi Manajer Unit Usaha, Teori Agensi) PART 4 (VARIAN DALAM PENGENDALIAN MANAJEMEN) BAB 12 PENGENDALIAN TERHADAP STRATEGI YANG BERBEDA (Strategi Perusahaan, Strategi Unit Usaha, Gaya Manajemen Puncak) BAB 13 ORGANISASI JASA (Organisasi Jasa Secara Umum, Organisasi Jasa Professional, Organisasi Jasa Keuangan, Organisasi Jasa Keperawatan, Organisasi Nirlaba) BAB 14 ORGANISASI MULTINASIOANAL (Perbedaan Budaya, Harga Transfer)