Uploaded by minum Kopi

15. Kebijakan Dividen

advertisement
BAB 10
BENTUK PEMBAYARAN DIVIDEN,
MENENTUKAN KEBIJIKAN
DIVIDEN
TUJUAN PEMBELAJARAN
• UNTUK MENGETAHUI TENTANG KONSEP DARI BENTUK PEMBAYARAN DIVIDEN,
MENENTUKAN KEBIJIKAN DIVIDEN
• UNTUK MEMAHAMI TENTANG KONSEP DARI BENTUK PEMBAYARAN DIVIDEN,
MENENTUKAN KEBIJIKAN DIVIDEN
• UNTUK MENGANALISIS TENTANG BENTUK PEMBAYARAN DIVIDEN, MENENTUKAN
KEBIJIKAN DIVIDEN
• UNTUK MENGIDENTIIFIKASI SEGALA SESUATU DALAM PERPEKTIFNYA DALAM
BENTUK PEMBAYARAN DIVIDEN, MENENTUKAN KEBIJIKAN DIVIDEN
SUB POKOK
PEMBAHASAN
•
•
•
•
•
•
10.1 Prosedur pembayaran deviden
10.2 Pengertian deviden
10.3 Jenis deviden
10.4 Kontroversi deviden
10.5 Kebijakan deviden
10.6 Stock repurchase
10.1Prosedur Pembayaran
Dividen
• Tanggal Pengumuman ( Declaration Date )
• Tanggal pada saat direksi perusahaan mengeluarkan pernyataan berisi pengumuman pembagian
dividen.
• Tanggal Cum Dividen ( Cum Dividend Date )
• Tanggal hari terakhir perdagangan saham yang masih melekat hak untuk mendapatkan dividen, baik
dividen tunai maupun dividen saham.
• Tanggal Ex. Dividen ( Dividend Date )
• Tanggal pada saat hak atas dividen perioda berjalan tidak lagi menyertai saham tersebut, jangka
waktunya adalah empat hari kerja sebelum tanggal pencatatan pemegang saham.
Lanjutan Cara Pembayaran
• 4
• Tanggal Pencatatan Dalam Daftar Pemegang Saham ( Date of
Record )
• Tanggal seorang investor harus terdaftar sebagai pemegang saham perusahaan publik atau emiten
sehingga ia mempunyai hak yang diperuntukkan bagi pemegang saham.
• 5 • Tanggal Pembayaran ( Payment Date )
• Tanggal pemegang saham dapat mengambil dividen sesuai dengan jumlah dividen yang diumumkan
oleh emiten.
10.2 PENGERTIAN
DEVIDEN
SECARA UMUM
Suatu
bentuk
pembagian
keuntungan atau laba kepada para
pemegang saham dalam satu
periode
tertentu
berdasarkan
banyaknya saham yang dimiliki
Pengertian Menurut Para Ahli
1. Scott Besley dan Eugene F. Brigham
Menurut Scot Besley dan Eugene F. Brigham (2005), pengertian dividen adalah pembagian
uang tunai yang dilakukan oleh para pemegang saham atas keuntungan perusahaan, baik itu
laba yang didapatkan dari periode yang sedang berjalan ataupun laba dari periode
sebelumnya.
2. Baridwan
Menurut Baridwan (1997), pengertian dividen adalah bagian dari laba yang dibagikan kepada
para pemegang saham yang besarnya sesuai dengan jumlah lembar saham yang dimiliki oleh
pemegang saham tersebut. Besar dividen yang didapatkan pemegang saham bisa mengalami
perubahan dari tahun sebelum, sesuai dengan besar laba di tahun berikutnya.
3. Nikiforos K. Laopodis
Menurut Nikiforous (2013), pengertian dividen adalah pembayaran tunai yang dilakukan oleh
perseroan kepada para pemegang saham. Dividen tersebut merepresentasikan pemegang
saham terhadap penerimaan langsung atau tak langsung atas investasi mereka di
perusahaan.
10.3 JENIS-JENIS DIVIDEN
• Dividen K as (Cash Dividend)
• Pembayaran dividen dalam bentuk uang
kas. Dibandingkan dengan jenis dividen
lain, deviden kas lebih sering digunakan
oleh perusahaan dan umumnya juga
lebih disukai oleh para pemilik saham.
• Dividen Aktiva selain K as
(Pr oper ty Dividend)
• Dividen yang dibagikan dalam bentuk barang
atau aktiva selain kas. Dividen properti ini
yang dibagikan adalah bagian dari aktiva yang
tidak akan mengganggu keberlangsungan
hidup bisnis perusahaan. Dan barangnya bisa
dibagi
rata kepada
para
pemegang
saham.Pemilik saham akan menerima dengan
nilai sebesar harga pasar dari aktiva yang
dibagikan tersebut.
TIPE DAN CARA PEMBAYARAN DIVIDEN
• Ada beberapa tipe dividen: dividen kas dan dividen non-kas. Untuk dividen non-kas,
ada dividen saham (stock dividend) dan stock splits (pemecahan saham).
• Berikut ini penjelasan untuk masing-masing tanggal yang berkaitan dengan dividen.
1. Tanggal pengumuman adalah tanggal pada saat pembayaran dividen
diumumkan oleh perusahaan.
2. Tanggal ex-dividend adalah tanggal dimana pembeli saham sebelum tanggal
tersebut berhak atas dividen.
3. Tanggal pencatatan adalah tanggal dimana semua pemegang saham yang
terdaftar pada tanggal tersebut berhak atas dividen.
4. Dividen dibayarkan pada tanggal pembayaran kepada semua pemegang saham yang berhak
menurut catatan yang dibuat pada tanggal pencatatan
Meskipun secara formal tanggal pencatatan merupakan tanggal yang penting, tetapi secara
ekonomis, tanggal ex-dividend merupakan tanggal yang penting
10.4 KONTROVERSI KEBIJAKAN DIVIDEN
Miller dan Modigliani (MM) berargumen bahwa kebijakan dividen tidak
mempengaruhi nilai perusahaan, sementara argumen lain mengatakan
bahwa dividen yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan, dan
argumen terakhir mengatakan bahwa dividen yang rendah yang akan
meningkatkan nilai perusahaan.
Kebijaksanaan dividen (men. Fuad husnan) dapat diartikan :
a. Apakah laba yang diperoleh seharusnya dibagi-bagikan atau tidak
b. Apakah
laba
sebaiknya
dibagi
dengan
konsekuensiharus
mengeluarkan saham baru, ataukah tidak perlu dibagi sehingga
tidak perlu mengeluarkan
10.5 KEBIJAKAN DIVIDEN TIDAK RELEVAN
• Miller dan Modigliani (1961) mengajukan argumen bahwa kebijakan dividen
tidak relevan.[1] Misalkan ada dua periode tahun ini dan tahun depan.
Misal, perusahaan membagi dividen setiap tahunnya. Jika tahun ini
perusahaan tidak membagi dividen, maka pada tahun depan, investor bisa
memperoleh dividen tahun depan dan dividen yang seharusnya dibayar
tahun ini plus tingkat keuntungan dari dividen yang ditahan tersebut.
• Argumen semacam itu yang diajukan oleh Miller dan Modigliani (MM). MM
menunjukkan bahwa investor indifferent (sama saja) terhadap kebijakan
dividen.
[1] M.H. Miller and F. Modigliani, “Dividend Policy, Growth, and Valuation of
Shares,” Journal of Business, October 1961.
KEBIJAKAN DIVIDEN TIDAK RELEVAN
Miller dan Modigliani mengajukan beberapa asumsi berikut ini dalam analisis
mereka:
 Tidak ada pajak atau biaya lainnya. Pelaku pasar tidak bisa mempengaruhi harga
sekuritas. Pasar diasumsikan sempurna (perfect).
 Semua pelaku pasar mempunyai pengharapan yang sama terhadap investasi,
keuntungan, dan dividen di masa mendatang. Pengharapan investor dikatakan
homogen.
 Kebijakan investasi ditentukan lebih dulu, kebijakan dividen tidak mempengaruhi
kebijakan investasi.
Untuk emiten di Indonesia akan dikenakan sanksi delisting apabila
tidak melakukan :
- Selama 3 tahun ber-turut2 tidak membayar dividentunai (untuk saham)
- Melakukan 3 kali cidera janji (untuk obligasi)
Di USA pemerintahnya menekankan 3 masalah pokok dalam hal
pembagian dividen, yaitu :
1. Peraturan laba bersih, menyatakan bahwa dividendapat dibayar dari
laba tahun ini atau tahun lalu
2. Larangan
membayar
pengurangan
dividen
modal
dengan
untuk
melindungikreditur,
mengu-rangi
modal
diartikan
untuk
bukan
membagikan laba
3. Peraturan kepailitan menyatakan bahwa perusaha -an tidak dapat
membayar dividen pada saat pailit,kalau tidak, berarti memberi kepada
pemegangsaham dana yang berasal dari kredit
PERTIMBANGAN TENTANG MEMBAGI DIVIDEN
 Kalau perusahaan bisa mencari dana dari luar, maka keputusan untuk membagikan laba
dan me nerbitkan saham baru, sama saja akibatnya, jika tidak ada biaya penerbitan dan
pajak
 Kalau ada biaya penerbitan, maka alternatif mena han laba dan tidak membagikan
dividen akan le- bih baik
 Tarif pajak yang lebih besar dibandingkan de - ngan pajak atas capital gain, alternatif
menahan laba bersih lebih menarik, sejauh memberikan tingkat keuntungan memadai
JENIS KEBIJAKSANAAN DIVIDEN
1. Dividen persaham yang stabil.
Dividen yang dibayarkan jumlahnya tetap meskipun perusahaan mengalami kerugian,
misalnya Rp per-saham. Investor akan aman dengan jumlah yang tetap diterimanya ,
sesuai dengan motivasi mereka.
2. Dividend Pay-Out (DPO) yang stabil
Dividen yang dibayarkan berfluktuasi tergantung besar nya keuntungan bagi
pemegang saham. Misalnya DPO 60% dari keuntungan. Jika keuntungan Rp 1 M
maka dividen yang dibayarkan 60% x Rp 1 M = Rp 600 juta
3. Kombinasi
Disamping jumlah dividen yang tetap, perusahaan membayar dividen tambahan, jika
keuntungan dan kondisi perusahaan memungkinkan
DIVIDEN RESIDUAL
Dividen dibayar jika kesempatan investasi perusahaan atau dana yang dibutuhkan telah
terpenuhi. PT. ABC memperkirakan laba bersih dan rencana investasi 5 tahun mendatang
sbb. : ( 1: Rp 1 M)
Jika perusahaan memiliki 1 juta lembar saham dengan harga pasar Rp 1.000, maka dividen
menurut kebijaksanaan
DIVIDEN RESIDUAL
DIVIDEN SAHAM (STOCK DIVIDEN)
 Dividen saham sebagai ganti dari dividen tunai, yaitu mengeluarkan saham tambahan
bagi pemegang saham lamanya.
 Hal ini dilakukan bila posisi kas llikuiditas perusahaan tidak memungkinkan atau
diperlukan oleh perusahaan
 Investor dalam hal ini akan memiliki lebih banyak saham tetapi laba per lembar saham
akan menjadi lebih rendah
 Proporsi kepemilikan investor tidak mengalami perubahan
CONTOH
Struktur modal PT. Betha sebelum penerbitan dividen
saham sbb. :
- Saham biasa nominal Rp5000400.000 lbr = ……………………….. Rp 2.100 juta
- Agio saham …………………………. Rp1.700 juta
- Laba ditahan …………………………. Rp 6.200 juta
- Modal sendiri bersih …………............ Rp 10.000 juta
• PT. Betha membayar dividen saham 5% atau sebanyak 5% x = 20.000lembar
• Nilai pasar saham Rp40.000
• Setiap pemegang 20 lembar saham menerima 1 lembar dividen saham (20 : 1)
CONTOH
Struktur modal PT. Betha sebelum penerbitan dividen
saham sbb. :
-
Saham biasa nominal Rp5000-
400.000 lbr = ……………………….. Rp 2.100 juta
-
Agio saham …………………………. Rp1.700 juta
-
Laba ditahan …………………………. Rp 6.200 juta
-
Modal sendiri bersih …………............ Rp 10.000 juta
Keterangan :
•
Laba ditahan berkurang Rp 800 Juta yaitu dividen saham 20.000 lembar X harga pasar
•
Saham biasa ditambah Rp100 Juta, yaitu 20.000 saham baru X nominal saham biasa Rp5.000
•
Agio saham bertambah Rp700 juta yaitu 20.000 saham baru X (harga pasar – harga nominal ) atau (Rp 40.000 –
Rp 40.000
5.000)
•
Jika laba setelah pajak Rp1.000 EPS = Rp 2.500 (Rp 1.000 juta/40.000 saham) setelah dividen saham menurun
menjadi Rp2350 (Rp 1.000/420.000 saham )
10.6 PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT)
 Melakukan pemecahan, yaitu menambah jumlah saham dengan cara
mengurangi nilai nominal.
 Pada contoh diatas, jumlah saham lembar dengan nominal Rp per lembar,
dipecah
1
menjadi
2.
Maka
lembar
saham
menjadi
2 x 400.000 lembar = 800.000 lembar. Dan harga no - minal saham
menjadi Rp5.000 : 2 = Rp 2.500
 Dengan demikian struktur modal tidak berubah dan nilai jual saham biasa,
agio saham dan laba ditaham tidak mengalami perubahan. Tetapi harga
nominal dan lembar saham berubah proporsional
TUJUAN DARI STOCK SPLIT
 Menurunkan harga saham, sehingga mnarik pembeli/investor
 Diharapkan harga akan meningkat
 Menguntungkan bagi investor, jika dividen yang dibayar lebih besar.
 Misalnya sebelum dipecah membayar dividen Rp perlembar. Setelah dipecah
hanya membayar dividen Rp perlembar, maka investor akan menerima
dividen 2 x Rp = Rp dengan nilai penyertaan yang sama besarnya.
KEBIJAKAN DIVIDEN DAN KEBIJAKAN INVESTASI
Jika dividen ditambah, kemudian dipakai untuk mengurangi investasi yang
mempunyai net present value positif, bagaimana akibatnya terhadap nilai
perusahaan.
Yang
lebih
penting
adalah
memanfaatkan
dana
untuk
menghasilkan investasi yang mempunyai tingkat pengembalian (R) lebih besar
dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan (k)
ARGUMEN YANG MENDUKUNG RELEVANSI DIVIDEN
Argumen ketidakrelevanan kebijakan dividen mengasumsikan pasar yang
sempurna dan efisien. Jika pasar tidak sempurna, maka kebijakan dividen akan
relevan. Argumen yang menyatakan bahwa kebijakan dividen relevan
berangkat dari asumsi ketidaksempurnaan pasar. Di satu sisi, argumen tersebut
mengatakan bahwa perusahaan perlu membayar dividen yang tinggi, di sisi
lain, argumen tersebut mengatakan sebaliknya, yaitu perusahaan perlu
membayar dividen yang rendah.
DIVIDEN DIBAYAR TINGGI
(BIRD IN THE HAND THEORY)
 Argumen ini mengatakan bahwa pembayaran dividen mengurangi
ketidakpastian,
selanjutnya
yang
berarti
mengurangi
mengurangi
tingkat
risiko,
keuntungan
yang
yang
pada
giliran
disyaratkan
oleh
pemegang saham (ks, atau biaya modal saham).
 Mengurangi Ketidakpastian. Dividen yang tinggi akan membantu
mengurangi
ketidakpastian.
Beberapa
tipe
investor
akan
menyukai
pendapatan saat ini. Karena dividen diterima saat ini, sedangkan capital
gain diterima di masa mendatang, ketidakpastian dividen menjadi lebih kecil
dibandingkan
dengan
ketidakpastian
capital
gain.
Gordon
(1961)
berargumentasi bahwa nilai saham akan ditentukan oleh present value dari
dividen yang akan diterima investor saat ini dan di masa mendatang.
MENGURANGI KONFLIK KEAGENAN ANTARA MANAJER
DENGAN PEMEGANG SAHAM
• Mengurangi Konflik Keagenan antara Manajer dengan Pemegang Saham.
Argumen lain yang mendukung pembayaran yang tinggi datang dari
kerangka teori keagenan (agency theory). Menurut teori tersebut konflik
bisa terjadi antar pihak-pihak yang berkaitan di perusahaan.
• Efek Pajak. Meskipun dividen mempunyai pajak efektif yang lebih tinggi
dibandingkan dengan capital gain, tetapi dalam beberapa situasi, investor
memilih pembayaran dividen yang lebih tinggi karena membayar pajak yang
lebih rendah.
DIVIDEN DIBAYAR RENDAH
Variabel pajak dan flotation cost mendasari argumen tersebut.
• Efek Pajak. Litzenberger dan Ramaswamy mengajukan argumen efek
pajak terhadap dividen. Menurut argumen mereka, pajak capital gain
biasanya lebih rendah dibandingkan dengan pajak atas dividen. Pada
kenyataannya investor mempunyai tingkat pajak yang beragam, sehingga
efek pajak terhadap dividen tidak bisa digeneralisir untuk semua investor.
• Biaya Emisi (Flotation Costs). Jika perusahaan membayarkan dividen
dan kemudian menerbitkan saham, maka perusahaan akan mengeluarkan
biaya emisi saham. Karena itu perusahaan akan lebih baik membayarkan
dividen
rendah
sehingga
tidak
harus
menerbitkan
saham
baru.
PENGUJIAN EMPIRIS
Pengujian Empiris Kebijakan Dividen :
Tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk saham terdiri dari dua bagian,
ks = D1 / P0 + g (1)
yaitu dividend yield (D1/P0) dan tingkat pertumbuhan (g), seperti berikut ini.
ISI INFORMASI DIVIDEN DAN EFEK CLIENTELE
Isi Informasi Dividen (Information
Content of Dividend)
Ada kecenderungan harga saham akan naik jika ada pengumuman kenaikan
dividen, dan harga saham akan turun jika ada pengumuman penurunan
dividen. Tetapi ada argumen lain yang lebih masuk akal. Dividen itu sendiri
tidak menyebabkan kenaikan (penurunan) harga, tetapi prospek perusahaan,
yang ditunjukkan oleh meningkatnya (menurunnya) dividen yang dibayarkan,
yang menyebabkan perubahan harga saham. Teori tersebut kemudian dikenal
sebagai teori signal atau isi informasi dari dividen. Menurut teori tersebut,
dividen mempunyai kandungan informasi, yaitu prospek perusahaan di masa
mendatang.
ISI INFORMASI DIVIDEN DAN EFEK CLIENTELE
Efek Klien (Clientele Effect)
Menurut argumen ini, kebijakan dividen seharusnya ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan segmen investor tertentu. Kebijakan dividen tertentu akan menarik
segmen tertentu. Kemudian tugas perusahaan (manajer keuangan) adalah
melayani segmen tersebut. Kebijakan dividen yang berubah-ubah akan
mengacaukan efek klien tersebut, menyebabkan harga saham berubah.
Beberapa penelitian empiris nampaknya mendukung teori tersebut
TEORI DIVIDEN RESIDUAL
(RESIDUAL THEORY OF DIVIDENDS)
Menurut teori dividen residual, perusahaan menetapkan kebijakan dividen setelah semua
investasi yang menguntungkan habis dibiayai. Dengan kata lain, dividen yang dibayarkan
merupakan ‘sisa’ (residual) setelah semua usulan investasi yang menguntungkan habis
dibiayai. Menurut teori tersebut, manajer keuangan akan melakukan langkah-langkah
berikut ini.
1. Menetapkan penganggaran modal yang optimum. Semua usulan investasi yang
mempunyai NPV yang positif akan diterima (dilaksanakan).
2. Menentukan jumlah saham yang diperlukan untuk membiayai investasi baru tersebut
sambil menjaga struktur modal yang ideal (target).
3. Menggunakan dana internal untuk mendanai kebutuhan dana dari saham tersebut.
4. Membayarkan dividen hanya jika ada sisa dari dana internal, setelah semua usulan
investasi dengan NPV positif didanai.
TEORI DIVIDEN RESIDUAL
(RESIDUAL THEORY OF DIVIDENDS)
Karena
itu,
dengan
menggabungkan
kebijakan
dividen
residual
dan
pembayaran dividen yang stabil, yaitu kebijakan smoothed residual
dividend policy. Dengan metode ini, perusahaan melakukan langkah-langkah
sebagai berikut ini.
1. Memperkirakan pendapatan dan kesempatan investasi untuk jangka waktu
panjang, misal 5-10 tahun mendatang.
2. Menghitung rata-rata sisa kas yang bisa dibagikan sebagai dividen dalam
jangka waktu tersebut.
3. Menetapkan target rasio pembayaran dividen selama jangka waktu
tersebut.Dengan demikian smoothed residual dividend policy dipakai untuk
memperkirakan target rasio pembayaran dividen jangka panjang, bukannya untuk
tahun tertentu.
BEBERAPA FAKTOR DALAM KEBIJAKAN DIVIDEN
1. Kesempatan Investasi
Semakin besar kesempatan investasi maka dividen yang bisa dibagikan akan
semakin sedikit. Akan lebih baik jika dana ditanamkan pada investasi yang
menghasilkan NPV yang positif.
2. Profitabilitas dan Likuiditas
Aliran
kas
atau
profitabilitas
yang
baik
bisa
membayar
dividen
atau
meningkatkan dividen. Sebaliknya jika aliran kas tidak baik. Alasan lain adalah
untuk menghindari akuisisi oleh perusahaan lain. Perusahaan yang mempunyai
kas yang berlebihan seringkali menjadi target dalam akuisisi. Untuk menghindari
akuisisi, perusahaan bisa membayarkan dividen, dan sekaligus juga membuat
senang pemegang saham.
BEBERAPA FAKTOR DALAM KEBIJAKAN DIVIDEN
3. Akses ke Pasar Keuangan
Jika perusahaan mempunyai akses ke pasar keuangan yang baik, perusahaan bisa membayar
dividen lebih tinggi. Akses yang baik bisa membantu perusahaan memenuhi kebutuhan
likuiditasnya
4. Stabilitas Pendapatan
Jika pendapatan perusahaan relatif stabil, aliran kas di masa mendatang bisa diperkirakan
dengan lebih akurat. Perusahaan semacam itu bisa membayar dividen yang lebih tinggi. Hal yang
sebaliknya terjadi untuk perusahaan yang mempunyai pendapatan yang tidak stabil.
Ketidakstabilan aliran kas di masa mendatang membatasai kemampuan perusahaan membayar
dividen yang tinggi.
5. Pembatasan-pembatasan
Seringkali kontrak hutang, obligasi, ataupun saham preferen membatasi pembayaran dividen
dalam situasi tertentu. Tetapi dalam situasi buruk, dimana aliran kas lebih kecil, pembatasan
tersebut akan mempengaruhi pembayaran dividen oleh perusahaan.Pembelian Saham Kembali
(Stock Repurchases), Dividen Saham, dan Stock SplitDividen saham dan stock split mempunyai
efek ekonomis yang sama, meskipun mempunyai perbedaan dari sudut pandang akuntansi.
PEMBELIAN SAHAM KEMBALI (STOCK REPURCHASES), DIVIDEN
SAHAM, DAN STOCK SPLIT
Dividen saham dan stock split mempunyai efek ekonomis yang sama,
meskipun mempunyai perbedaan dari sudut pandang akuntansi.
PEMBELIAN SAHAM KEMBALI (STOCK REPURCHASES), DIVIDEN
SAHAM, DAN STOCK SPLIT
Pembelian Saham Kembali
(Stock Repurchases)
Alternatif dari pembayaran dividen kas, perusahaan bisa melakukan
pembelian saham kembali. Pembelian saham perusahaan yang beredar
tersebut bisa dilakukan melalui pasar sekunder Bursa Efek. Saham
yang dibeli tersebut masuk dalam rekening treasury stock. Secara
teoritis, nilai perusahaan sebelum dan sesudah pembelian saham
kembali akan sama.
PEMBELIAN SAHAM KEMBALI (STOCK REPURCHASES), DIVIDEN
SAHAM, DAN STOCK SPLIT
Keuntungan Pembelian Saham
Kembali
 Pembelian saham kembali bisa menghemat pajak.
 Pengumuman pembelian kembali bisa dianggap sebagai signal positif oleh
investor, kerana pembelian saham kembali seringkali didorong oleh motivasi
manajer yang mengganggap bahwa harga saham undervalued (lebih rendah
dari yang seharusnya
 Pembayaran dividen biasanya dilakukan dengan pola stabil.
 Pemegang saham mempunyai pilihan dengan pembelian saham kembali. Jika
membutuhkan kas, mereka bisa menjual saham yang mereka peroleh.
Sebaliknya, jika tidak membutuhkan kas, atau menghindari pajak, mereka bisa
menginvestasikan kembali ke dalam saham perusahaan.
 Dalam beberapa situasi tertentu, pembelian saham kembali dilakukan secara
selektif (targeted repurchase).
PEMBELIAN SAHAM KEMBALI (STOCK REPURCHASES), DIVIDEN
SAHAM, DAN STOCK SPLIT
Kerugian Pembelian Saham
Kembali
 Pemegang saham bisa mempunyai preferensi yang berbeda antara dividen kas dan
pembelian saham kembali (keuntungan diperoleh dari capital gain). Dividen kas
cenderung lebih bisa ‘diandalkan’ karena memberi pendapatan yang jelas (kas yang
diterima), dan relatif stabil.
 Perusahaan barangkali membayar harga pembelian kembali terlalu tinggi, sehingga
merugikan pemegang saham saat ini (yang tetap memegang saham).
 Pemegang saham yang menjual sahamnya barangkali tidak mengetahui persis implikasi
dan efek dari program pembelian saham kembali. Jika mereka merasa dirugikan,
mereka bisa saja menuntut perusahaan.
DIVIDEN SAHAM DAN STOCK SPLIT
1. Penyesuaian Akuntansi Dividen Saham dan Stock Split (Pemecahan
Saham)
Konsekuensi dari dividen saham dan stock split adalah bertambahnya jumlah saham
yang beredar. Tetapi, karena tidak ada nilai tambah (secara ekonomis), maka harga
saham per-lembar menjadi lebih kecil. Total efek dari dividen saham dan stock split
tidak ada, dengan kata lain, nilai total perusahaan (saham) akan sama.
2. Alasan Dilakukannya Dividen Saham dan Stock Split
 Perusahaan ingin menahan kas, tetapi juga ingin membayar dividen. Resolusinya
adalah dengan membayar stock dividen atau stock splits.
 Perusahaan ingin memperoleh trading range yang dianggap ideal.
 Perusahaan ingin memberi signal ke pasar. Penemuan empiris menunjukkan
bahwa harga akan bereaksi positif pada saat stock split diumumkan.
REVERSE SPLIT
Reverse split merupakan kebalikan dari stock spit (pemecahan saham).
Dalam reverse split, beberapa lembar saham disatukan menjadi satu saham.
Dalam dunia nyata, reverse split dilakukan karena beberapa alasan.
 Pertama, saham yang nilainya terlalu kecil sering dianggap sebagai
saham yang tidak baik atau tidak ‘terhormat’. Investor menganggap
perusahaan tersebut mempunyai prospek yang kurang baik, dan
cenderung menilai rendah (underestimate). Untuk itu harga saham
dinaikkan agar mendekati range yang ideal.
 Kedua, jika harga saham meningkat, biaya transaksi diharapkan
menjadi semakin kecil (kebalikan dari penemuan empiris efek stock
split). Biaya transaksi yang lebih kecil diharapkan mendorong likuiditas
saham.
KESIMPULAN
pengertian dividen adalah bagian dari laba yang dibagikan kepada
para pemegang saham yang besarnya sesuai dengan jumlah
lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham tersebut. Besar
dividen yang didapatkan pemegang saham bisa mengalami
perubahan dari tahun sebelum, sesuai dengan besar laba di tahun
berikutnya
Download