BAB 10 BENTUK PEMBAYARAN DIVIDEN, MENENTUKAN KEBIJIKAN DIVIDEN TUJUAN PEMBELAJARAN • UNTUK MENGETAHUI TENTANG KONSEP DARI BENTUK PEMBAYARAN DIVIDEN, MENENTUKAN KEBIJIKAN DIVIDEN • UNTUK MEMAHAMI TENTANG KONSEP DARI BENTUK PEMBAYARAN DIVIDEN, MENENTUKAN KEBIJIKAN DIVIDEN • UNTUK MENGANALISIS TENTANG BENTUK PEMBAYARAN DIVIDEN, MENENTUKAN KEBIJIKAN DIVIDEN • UNTUK MENGIDENTIIFIKASI SEGALA SESUATU DALAM PERPEKTIFNYA DALAM BENTUK PEMBAYARAN DIVIDEN, MENENTUKAN KEBIJIKAN DIVIDEN SUB POKOK PEMBAHASAN • • • • • • 10.1 Prosedur pembayaran deviden 10.2 Pengertian deviden 10.3 Jenis deviden 10.4 Kontroversi deviden 10.5 Kebijakan deviden 10.6 Stock repurchase 10.1Prosedur Pembayaran Dividen • Tanggal Pengumuman ( Declaration Date ) • Tanggal pada saat direksi perusahaan mengeluarkan pernyataan berisi pengumuman pembagian dividen. • Tanggal Cum Dividen ( Cum Dividend Date ) • Tanggal hari terakhir perdagangan saham yang masih melekat hak untuk mendapatkan dividen, baik dividen tunai maupun dividen saham. • Tanggal Ex. Dividen ( Dividend Date ) • Tanggal pada saat hak atas dividen perioda berjalan tidak lagi menyertai saham tersebut, jangka waktunya adalah empat hari kerja sebelum tanggal pencatatan pemegang saham. Lanjutan Cara Pembayaran • 4 • Tanggal Pencatatan Dalam Daftar Pemegang Saham ( Date of Record ) • Tanggal seorang investor harus terdaftar sebagai pemegang saham perusahaan publik atau emiten sehingga ia mempunyai hak yang diperuntukkan bagi pemegang saham. • 5 • Tanggal Pembayaran ( Payment Date ) • Tanggal pemegang saham dapat mengambil dividen sesuai dengan jumlah dividen yang diumumkan oleh emiten. 10.2 PENGERTIAN DEVIDEN SECARA UMUM Suatu bentuk pembagian keuntungan atau laba kepada para pemegang saham dalam satu periode tertentu berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki Pengertian Menurut Para Ahli 1. Scott Besley dan Eugene F. Brigham Menurut Scot Besley dan Eugene F. Brigham (2005), pengertian dividen adalah pembagian uang tunai yang dilakukan oleh para pemegang saham atas keuntungan perusahaan, baik itu laba yang didapatkan dari periode yang sedang berjalan ataupun laba dari periode sebelumnya. 2. Baridwan Menurut Baridwan (1997), pengertian dividen adalah bagian dari laba yang dibagikan kepada para pemegang saham yang besarnya sesuai dengan jumlah lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham tersebut. Besar dividen yang didapatkan pemegang saham bisa mengalami perubahan dari tahun sebelum, sesuai dengan besar laba di tahun berikutnya. 3. Nikiforos K. Laopodis Menurut Nikiforous (2013), pengertian dividen adalah pembayaran tunai yang dilakukan oleh perseroan kepada para pemegang saham. Dividen tersebut merepresentasikan pemegang saham terhadap penerimaan langsung atau tak langsung atas investasi mereka di perusahaan. 10.3 JENIS-JENIS DIVIDEN • Dividen K as (Cash Dividend) • Pembayaran dividen dalam bentuk uang kas. Dibandingkan dengan jenis dividen lain, deviden kas lebih sering digunakan oleh perusahaan dan umumnya juga lebih disukai oleh para pemilik saham. • Dividen Aktiva selain K as (Pr oper ty Dividend) • Dividen yang dibagikan dalam bentuk barang atau aktiva selain kas. Dividen properti ini yang dibagikan adalah bagian dari aktiva yang tidak akan mengganggu keberlangsungan hidup bisnis perusahaan. Dan barangnya bisa dibagi rata kepada para pemegang saham.Pemilik saham akan menerima dengan nilai sebesar harga pasar dari aktiva yang dibagikan tersebut. TIPE DAN CARA PEMBAYARAN DIVIDEN • Ada beberapa tipe dividen: dividen kas dan dividen non-kas. Untuk dividen non-kas, ada dividen saham (stock dividend) dan stock splits (pemecahan saham). • Berikut ini penjelasan untuk masing-masing tanggal yang berkaitan dengan dividen. 1. Tanggal pengumuman adalah tanggal pada saat pembayaran dividen diumumkan oleh perusahaan. 2. Tanggal ex-dividend adalah tanggal dimana pembeli saham sebelum tanggal tersebut berhak atas dividen. 3. Tanggal pencatatan adalah tanggal dimana semua pemegang saham yang terdaftar pada tanggal tersebut berhak atas dividen. 4. Dividen dibayarkan pada tanggal pembayaran kepada semua pemegang saham yang berhak menurut catatan yang dibuat pada tanggal pencatatan Meskipun secara formal tanggal pencatatan merupakan tanggal yang penting, tetapi secara ekonomis, tanggal ex-dividend merupakan tanggal yang penting 10.4 KONTROVERSI KEBIJAKAN DIVIDEN Miller dan Modigliani (MM) berargumen bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan, sementara argumen lain mengatakan bahwa dividen yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan, dan argumen terakhir mengatakan bahwa dividen yang rendah yang akan meningkatkan nilai perusahaan. Kebijaksanaan dividen (men. Fuad husnan) dapat diartikan : a. Apakah laba yang diperoleh seharusnya dibagi-bagikan atau tidak b. Apakah laba sebaiknya dibagi dengan konsekuensiharus mengeluarkan saham baru, ataukah tidak perlu dibagi sehingga tidak perlu mengeluarkan 10.5 KEBIJAKAN DIVIDEN TIDAK RELEVAN • Miller dan Modigliani (1961) mengajukan argumen bahwa kebijakan dividen tidak relevan.[1] Misalkan ada dua periode tahun ini dan tahun depan. Misal, perusahaan membagi dividen setiap tahunnya. Jika tahun ini perusahaan tidak membagi dividen, maka pada tahun depan, investor bisa memperoleh dividen tahun depan dan dividen yang seharusnya dibayar tahun ini plus tingkat keuntungan dari dividen yang ditahan tersebut. • Argumen semacam itu yang diajukan oleh Miller dan Modigliani (MM). MM menunjukkan bahwa investor indifferent (sama saja) terhadap kebijakan dividen. [1] M.H. Miller and F. Modigliani, “Dividend Policy, Growth, and Valuation of Shares,” Journal of Business, October 1961. KEBIJAKAN DIVIDEN TIDAK RELEVAN Miller dan Modigliani mengajukan beberapa asumsi berikut ini dalam analisis mereka: Tidak ada pajak atau biaya lainnya. Pelaku pasar tidak bisa mempengaruhi harga sekuritas. Pasar diasumsikan sempurna (perfect). Semua pelaku pasar mempunyai pengharapan yang sama terhadap investasi, keuntungan, dan dividen di masa mendatang. Pengharapan investor dikatakan homogen. Kebijakan investasi ditentukan lebih dulu, kebijakan dividen tidak mempengaruhi kebijakan investasi. Untuk emiten di Indonesia akan dikenakan sanksi delisting apabila tidak melakukan : - Selama 3 tahun ber-turut2 tidak membayar dividentunai (untuk saham) - Melakukan 3 kali cidera janji (untuk obligasi) Di USA pemerintahnya menekankan 3 masalah pokok dalam hal pembagian dividen, yaitu : 1. Peraturan laba bersih, menyatakan bahwa dividendapat dibayar dari laba tahun ini atau tahun lalu 2. Larangan membayar pengurangan dividen modal dengan untuk melindungikreditur, mengu-rangi modal diartikan untuk bukan membagikan laba 3. Peraturan kepailitan menyatakan bahwa perusaha -an tidak dapat membayar dividen pada saat pailit,kalau tidak, berarti memberi kepada pemegangsaham dana yang berasal dari kredit PERTIMBANGAN TENTANG MEMBAGI DIVIDEN Kalau perusahaan bisa mencari dana dari luar, maka keputusan untuk membagikan laba dan me nerbitkan saham baru, sama saja akibatnya, jika tidak ada biaya penerbitan dan pajak Kalau ada biaya penerbitan, maka alternatif mena han laba dan tidak membagikan dividen akan le- bih baik Tarif pajak yang lebih besar dibandingkan de - ngan pajak atas capital gain, alternatif menahan laba bersih lebih menarik, sejauh memberikan tingkat keuntungan memadai JENIS KEBIJAKSANAAN DIVIDEN 1. Dividen persaham yang stabil. Dividen yang dibayarkan jumlahnya tetap meskipun perusahaan mengalami kerugian, misalnya Rp per-saham. Investor akan aman dengan jumlah yang tetap diterimanya , sesuai dengan motivasi mereka. 2. Dividend Pay-Out (DPO) yang stabil Dividen yang dibayarkan berfluktuasi tergantung besar nya keuntungan bagi pemegang saham. Misalnya DPO 60% dari keuntungan. Jika keuntungan Rp 1 M maka dividen yang dibayarkan 60% x Rp 1 M = Rp 600 juta 3. Kombinasi Disamping jumlah dividen yang tetap, perusahaan membayar dividen tambahan, jika keuntungan dan kondisi perusahaan memungkinkan DIVIDEN RESIDUAL Dividen dibayar jika kesempatan investasi perusahaan atau dana yang dibutuhkan telah terpenuhi. PT. ABC memperkirakan laba bersih dan rencana investasi 5 tahun mendatang sbb. : ( 1: Rp 1 M) Jika perusahaan memiliki 1 juta lembar saham dengan harga pasar Rp 1.000, maka dividen menurut kebijaksanaan DIVIDEN RESIDUAL DIVIDEN SAHAM (STOCK DIVIDEN) Dividen saham sebagai ganti dari dividen tunai, yaitu mengeluarkan saham tambahan bagi pemegang saham lamanya. Hal ini dilakukan bila posisi kas llikuiditas perusahaan tidak memungkinkan atau diperlukan oleh perusahaan Investor dalam hal ini akan memiliki lebih banyak saham tetapi laba per lembar saham akan menjadi lebih rendah Proporsi kepemilikan investor tidak mengalami perubahan CONTOH Struktur modal PT. Betha sebelum penerbitan dividen saham sbb. : - Saham biasa nominal Rp5000400.000 lbr = ……………………….. Rp 2.100 juta - Agio saham …………………………. Rp1.700 juta - Laba ditahan …………………………. Rp 6.200 juta - Modal sendiri bersih …………............ Rp 10.000 juta • PT. Betha membayar dividen saham 5% atau sebanyak 5% x = 20.000lembar • Nilai pasar saham Rp40.000 • Setiap pemegang 20 lembar saham menerima 1 lembar dividen saham (20 : 1) CONTOH Struktur modal PT. Betha sebelum penerbitan dividen saham sbb. : - Saham biasa nominal Rp5000- 400.000 lbr = ……………………….. Rp 2.100 juta - Agio saham …………………………. Rp1.700 juta - Laba ditahan …………………………. Rp 6.200 juta - Modal sendiri bersih …………............ Rp 10.000 juta Keterangan : • Laba ditahan berkurang Rp 800 Juta yaitu dividen saham 20.000 lembar X harga pasar • Saham biasa ditambah Rp100 Juta, yaitu 20.000 saham baru X nominal saham biasa Rp5.000 • Agio saham bertambah Rp700 juta yaitu 20.000 saham baru X (harga pasar – harga nominal ) atau (Rp 40.000 – Rp 40.000 5.000) • Jika laba setelah pajak Rp1.000 EPS = Rp 2.500 (Rp 1.000 juta/40.000 saham) setelah dividen saham menurun menjadi Rp2350 (Rp 1.000/420.000 saham ) 10.6 PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) Melakukan pemecahan, yaitu menambah jumlah saham dengan cara mengurangi nilai nominal. Pada contoh diatas, jumlah saham lembar dengan nominal Rp per lembar, dipecah 1 menjadi 2. Maka lembar saham menjadi 2 x 400.000 lembar = 800.000 lembar. Dan harga no - minal saham menjadi Rp5.000 : 2 = Rp 2.500 Dengan demikian struktur modal tidak berubah dan nilai jual saham biasa, agio saham dan laba ditaham tidak mengalami perubahan. Tetapi harga nominal dan lembar saham berubah proporsional TUJUAN DARI STOCK SPLIT Menurunkan harga saham, sehingga mnarik pembeli/investor Diharapkan harga akan meningkat Menguntungkan bagi investor, jika dividen yang dibayar lebih besar. Misalnya sebelum dipecah membayar dividen Rp perlembar. Setelah dipecah hanya membayar dividen Rp perlembar, maka investor akan menerima dividen 2 x Rp = Rp dengan nilai penyertaan yang sama besarnya. KEBIJAKAN DIVIDEN DAN KEBIJAKAN INVESTASI Jika dividen ditambah, kemudian dipakai untuk mengurangi investasi yang mempunyai net present value positif, bagaimana akibatnya terhadap nilai perusahaan. Yang lebih penting adalah memanfaatkan dana untuk menghasilkan investasi yang mempunyai tingkat pengembalian (R) lebih besar dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan (k) ARGUMEN YANG MENDUKUNG RELEVANSI DIVIDEN Argumen ketidakrelevanan kebijakan dividen mengasumsikan pasar yang sempurna dan efisien. Jika pasar tidak sempurna, maka kebijakan dividen akan relevan. Argumen yang menyatakan bahwa kebijakan dividen relevan berangkat dari asumsi ketidaksempurnaan pasar. Di satu sisi, argumen tersebut mengatakan bahwa perusahaan perlu membayar dividen yang tinggi, di sisi lain, argumen tersebut mengatakan sebaliknya, yaitu perusahaan perlu membayar dividen yang rendah. DIVIDEN DIBAYAR TINGGI (BIRD IN THE HAND THEORY) Argumen ini mengatakan bahwa pembayaran dividen mengurangi ketidakpastian, selanjutnya yang berarti mengurangi mengurangi tingkat risiko, keuntungan yang yang pada giliran disyaratkan oleh pemegang saham (ks, atau biaya modal saham). Mengurangi Ketidakpastian. Dividen yang tinggi akan membantu mengurangi ketidakpastian. Beberapa tipe investor akan menyukai pendapatan saat ini. Karena dividen diterima saat ini, sedangkan capital gain diterima di masa mendatang, ketidakpastian dividen menjadi lebih kecil dibandingkan dengan ketidakpastian capital gain. Gordon (1961) berargumentasi bahwa nilai saham akan ditentukan oleh present value dari dividen yang akan diterima investor saat ini dan di masa mendatang. MENGURANGI KONFLIK KEAGENAN ANTARA MANAJER DENGAN PEMEGANG SAHAM • Mengurangi Konflik Keagenan antara Manajer dengan Pemegang Saham. Argumen lain yang mendukung pembayaran yang tinggi datang dari kerangka teori keagenan (agency theory). Menurut teori tersebut konflik bisa terjadi antar pihak-pihak yang berkaitan di perusahaan. • Efek Pajak. Meskipun dividen mempunyai pajak efektif yang lebih tinggi dibandingkan dengan capital gain, tetapi dalam beberapa situasi, investor memilih pembayaran dividen yang lebih tinggi karena membayar pajak yang lebih rendah. DIVIDEN DIBAYAR RENDAH Variabel pajak dan flotation cost mendasari argumen tersebut. • Efek Pajak. Litzenberger dan Ramaswamy mengajukan argumen efek pajak terhadap dividen. Menurut argumen mereka, pajak capital gain biasanya lebih rendah dibandingkan dengan pajak atas dividen. Pada kenyataannya investor mempunyai tingkat pajak yang beragam, sehingga efek pajak terhadap dividen tidak bisa digeneralisir untuk semua investor. • Biaya Emisi (Flotation Costs). Jika perusahaan membayarkan dividen dan kemudian menerbitkan saham, maka perusahaan akan mengeluarkan biaya emisi saham. Karena itu perusahaan akan lebih baik membayarkan dividen rendah sehingga tidak harus menerbitkan saham baru. PENGUJIAN EMPIRIS Pengujian Empiris Kebijakan Dividen : Tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk saham terdiri dari dua bagian, ks = D1 / P0 + g (1) yaitu dividend yield (D1/P0) dan tingkat pertumbuhan (g), seperti berikut ini. ISI INFORMASI DIVIDEN DAN EFEK CLIENTELE Isi Informasi Dividen (Information Content of Dividend) Ada kecenderungan harga saham akan naik jika ada pengumuman kenaikan dividen, dan harga saham akan turun jika ada pengumuman penurunan dividen. Tetapi ada argumen lain yang lebih masuk akal. Dividen itu sendiri tidak menyebabkan kenaikan (penurunan) harga, tetapi prospek perusahaan, yang ditunjukkan oleh meningkatnya (menurunnya) dividen yang dibayarkan, yang menyebabkan perubahan harga saham. Teori tersebut kemudian dikenal sebagai teori signal atau isi informasi dari dividen. Menurut teori tersebut, dividen mempunyai kandungan informasi, yaitu prospek perusahaan di masa mendatang. ISI INFORMASI DIVIDEN DAN EFEK CLIENTELE Efek Klien (Clientele Effect) Menurut argumen ini, kebijakan dividen seharusnya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan segmen investor tertentu. Kebijakan dividen tertentu akan menarik segmen tertentu. Kemudian tugas perusahaan (manajer keuangan) adalah melayani segmen tersebut. Kebijakan dividen yang berubah-ubah akan mengacaukan efek klien tersebut, menyebabkan harga saham berubah. Beberapa penelitian empiris nampaknya mendukung teori tersebut TEORI DIVIDEN RESIDUAL (RESIDUAL THEORY OF DIVIDENDS) Menurut teori dividen residual, perusahaan menetapkan kebijakan dividen setelah semua investasi yang menguntungkan habis dibiayai. Dengan kata lain, dividen yang dibayarkan merupakan ‘sisa’ (residual) setelah semua usulan investasi yang menguntungkan habis dibiayai. Menurut teori tersebut, manajer keuangan akan melakukan langkah-langkah berikut ini. 1. Menetapkan penganggaran modal yang optimum. Semua usulan investasi yang mempunyai NPV yang positif akan diterima (dilaksanakan). 2. Menentukan jumlah saham yang diperlukan untuk membiayai investasi baru tersebut sambil menjaga struktur modal yang ideal (target). 3. Menggunakan dana internal untuk mendanai kebutuhan dana dari saham tersebut. 4. Membayarkan dividen hanya jika ada sisa dari dana internal, setelah semua usulan investasi dengan NPV positif didanai. TEORI DIVIDEN RESIDUAL (RESIDUAL THEORY OF DIVIDENDS) Karena itu, dengan menggabungkan kebijakan dividen residual dan pembayaran dividen yang stabil, yaitu kebijakan smoothed residual dividend policy. Dengan metode ini, perusahaan melakukan langkah-langkah sebagai berikut ini. 1. Memperkirakan pendapatan dan kesempatan investasi untuk jangka waktu panjang, misal 5-10 tahun mendatang. 2. Menghitung rata-rata sisa kas yang bisa dibagikan sebagai dividen dalam jangka waktu tersebut. 3. Menetapkan target rasio pembayaran dividen selama jangka waktu tersebut.Dengan demikian smoothed residual dividend policy dipakai untuk memperkirakan target rasio pembayaran dividen jangka panjang, bukannya untuk tahun tertentu. BEBERAPA FAKTOR DALAM KEBIJAKAN DIVIDEN 1. Kesempatan Investasi Semakin besar kesempatan investasi maka dividen yang bisa dibagikan akan semakin sedikit. Akan lebih baik jika dana ditanamkan pada investasi yang menghasilkan NPV yang positif. 2. Profitabilitas dan Likuiditas Aliran kas atau profitabilitas yang baik bisa membayar dividen atau meningkatkan dividen. Sebaliknya jika aliran kas tidak baik. Alasan lain adalah untuk menghindari akuisisi oleh perusahaan lain. Perusahaan yang mempunyai kas yang berlebihan seringkali menjadi target dalam akuisisi. Untuk menghindari akuisisi, perusahaan bisa membayarkan dividen, dan sekaligus juga membuat senang pemegang saham. BEBERAPA FAKTOR DALAM KEBIJAKAN DIVIDEN 3. Akses ke Pasar Keuangan Jika perusahaan mempunyai akses ke pasar keuangan yang baik, perusahaan bisa membayar dividen lebih tinggi. Akses yang baik bisa membantu perusahaan memenuhi kebutuhan likuiditasnya 4. Stabilitas Pendapatan Jika pendapatan perusahaan relatif stabil, aliran kas di masa mendatang bisa diperkirakan dengan lebih akurat. Perusahaan semacam itu bisa membayar dividen yang lebih tinggi. Hal yang sebaliknya terjadi untuk perusahaan yang mempunyai pendapatan yang tidak stabil. Ketidakstabilan aliran kas di masa mendatang membatasai kemampuan perusahaan membayar dividen yang tinggi. 5. Pembatasan-pembatasan Seringkali kontrak hutang, obligasi, ataupun saham preferen membatasi pembayaran dividen dalam situasi tertentu. Tetapi dalam situasi buruk, dimana aliran kas lebih kecil, pembatasan tersebut akan mempengaruhi pembayaran dividen oleh perusahaan.Pembelian Saham Kembali (Stock Repurchases), Dividen Saham, dan Stock SplitDividen saham dan stock split mempunyai efek ekonomis yang sama, meskipun mempunyai perbedaan dari sudut pandang akuntansi. PEMBELIAN SAHAM KEMBALI (STOCK REPURCHASES), DIVIDEN SAHAM, DAN STOCK SPLIT Dividen saham dan stock split mempunyai efek ekonomis yang sama, meskipun mempunyai perbedaan dari sudut pandang akuntansi. PEMBELIAN SAHAM KEMBALI (STOCK REPURCHASES), DIVIDEN SAHAM, DAN STOCK SPLIT Pembelian Saham Kembali (Stock Repurchases) Alternatif dari pembayaran dividen kas, perusahaan bisa melakukan pembelian saham kembali. Pembelian saham perusahaan yang beredar tersebut bisa dilakukan melalui pasar sekunder Bursa Efek. Saham yang dibeli tersebut masuk dalam rekening treasury stock. Secara teoritis, nilai perusahaan sebelum dan sesudah pembelian saham kembali akan sama. PEMBELIAN SAHAM KEMBALI (STOCK REPURCHASES), DIVIDEN SAHAM, DAN STOCK SPLIT Keuntungan Pembelian Saham Kembali Pembelian saham kembali bisa menghemat pajak. Pengumuman pembelian kembali bisa dianggap sebagai signal positif oleh investor, kerana pembelian saham kembali seringkali didorong oleh motivasi manajer yang mengganggap bahwa harga saham undervalued (lebih rendah dari yang seharusnya Pembayaran dividen biasanya dilakukan dengan pola stabil. Pemegang saham mempunyai pilihan dengan pembelian saham kembali. Jika membutuhkan kas, mereka bisa menjual saham yang mereka peroleh. Sebaliknya, jika tidak membutuhkan kas, atau menghindari pajak, mereka bisa menginvestasikan kembali ke dalam saham perusahaan. Dalam beberapa situasi tertentu, pembelian saham kembali dilakukan secara selektif (targeted repurchase). PEMBELIAN SAHAM KEMBALI (STOCK REPURCHASES), DIVIDEN SAHAM, DAN STOCK SPLIT Kerugian Pembelian Saham Kembali Pemegang saham bisa mempunyai preferensi yang berbeda antara dividen kas dan pembelian saham kembali (keuntungan diperoleh dari capital gain). Dividen kas cenderung lebih bisa ‘diandalkan’ karena memberi pendapatan yang jelas (kas yang diterima), dan relatif stabil. Perusahaan barangkali membayar harga pembelian kembali terlalu tinggi, sehingga merugikan pemegang saham saat ini (yang tetap memegang saham). Pemegang saham yang menjual sahamnya barangkali tidak mengetahui persis implikasi dan efek dari program pembelian saham kembali. Jika mereka merasa dirugikan, mereka bisa saja menuntut perusahaan. DIVIDEN SAHAM DAN STOCK SPLIT 1. Penyesuaian Akuntansi Dividen Saham dan Stock Split (Pemecahan Saham) Konsekuensi dari dividen saham dan stock split adalah bertambahnya jumlah saham yang beredar. Tetapi, karena tidak ada nilai tambah (secara ekonomis), maka harga saham per-lembar menjadi lebih kecil. Total efek dari dividen saham dan stock split tidak ada, dengan kata lain, nilai total perusahaan (saham) akan sama. 2. Alasan Dilakukannya Dividen Saham dan Stock Split Perusahaan ingin menahan kas, tetapi juga ingin membayar dividen. Resolusinya adalah dengan membayar stock dividen atau stock splits. Perusahaan ingin memperoleh trading range yang dianggap ideal. Perusahaan ingin memberi signal ke pasar. Penemuan empiris menunjukkan bahwa harga akan bereaksi positif pada saat stock split diumumkan. REVERSE SPLIT Reverse split merupakan kebalikan dari stock spit (pemecahan saham). Dalam reverse split, beberapa lembar saham disatukan menjadi satu saham. Dalam dunia nyata, reverse split dilakukan karena beberapa alasan. Pertama, saham yang nilainya terlalu kecil sering dianggap sebagai saham yang tidak baik atau tidak ‘terhormat’. Investor menganggap perusahaan tersebut mempunyai prospek yang kurang baik, dan cenderung menilai rendah (underestimate). Untuk itu harga saham dinaikkan agar mendekati range yang ideal. Kedua, jika harga saham meningkat, biaya transaksi diharapkan menjadi semakin kecil (kebalikan dari penemuan empiris efek stock split). Biaya transaksi yang lebih kecil diharapkan mendorong likuiditas saham. KESIMPULAN pengertian dividen adalah bagian dari laba yang dibagikan kepada para pemegang saham yang besarnya sesuai dengan jumlah lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham tersebut. Besar dividen yang didapatkan pemegang saham bisa mengalami perubahan dari tahun sebelum, sesuai dengan besar laba di tahun berikutnya