Uploaded by Andika Hafizar

EVALUASI MANAJEMEN PROYEK PEMBANGUNAN TERAS

advertisement
EVALUASI MANAJEMEN PROYEK PEMBANGUNAN TERAS
CIKAPUNDUNG BBWS
A10180048
ANDIKA HAFIZAR
PROGRAM S-1 MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI EKUTIAS
BANDUNG
2020-2021
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji syukur kepada ALLAH SWT atas kehadirat, rahmat, dan
hidayah-Nya, penelitian yang berjudul “Evaluasi Manajemen Proyek Pembangunan Teras
Cikapundung BBWS” dapat terselesaikan dengan lancar dan baik sehingga dapat hadir di
hadapan pembaca sekalian. Kemunculan penelitian ini ada untuk memenuhi syarat guna
memperoleh gelar S.M pada program studi S-1 Manajemen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
(STIE) Ekuitas. Selain itu, terdorong juga oleh rasa keingintahuan, dan keinginan untuk
selalu melakukan perubahan dalam diri menuju kebaikan secara berkesinambungan.
Dalam proses penulisan penelitian ini, penulis banyak menerima dukungan dan bantuan
sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terimakasih tak terhingga kepada:
1. Orang tua penulis yang tanpa lelahnya membantu setiap saat
2. Teman-teman yang selalu memberikan dukungan dan selalu mengingatkan untuk
secepatnya menyelesaikan penelitian ini
Penulis sadar bahwa penelitian ini masih dari jauh dari sempurna karena keterbatasan
informasi, ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh sebab itu, semua kritik dan saran yang
bersifat membangun akan penulis terima. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang memerlukan.
Bandung, 19 Februari 2021
Andika Hafizar
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 3
BAB I: PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 4
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................................................... 7
1.3 Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 7
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................................................ 7
1.5 Manfaat Penelitian ...................................................................................................................... 7
1.6 Sistematika Penulisan ................................................................................................................. 8
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................................... 9
2.1 Pengertian Manajemen Operasi dan Proyek ........................................................................... 9
2.2 Fungsi Manajemen Operasi dan Proyek ................................................................................ 10
2.3 Manajemen Proyek ................................................................................................................... 11
2.4 Perencanaan Pelaksanaan Proyek........................................................................................... 12
2.5 Critical Path Method & Crash Program ................................................................................... 13
2.6 Kerangka Pemikiran ................................................................................................................ 14
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 16
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Letak kota Bandung yang strategis, membutuhkan saran pendukung baik transportasi,
perumahan, kawasan perbelanjaan, kawasan rekreasi maupun kawasan bisnis yang berfungsi
dengan baik. Kota Bandung pada saat kepemimpinan Ridwan Kamil gemar membangun
taman-taman kota yang berfungsi sebagai penyeimbang terhadap ruang terbangun. Tamantaman kota Bandung memiliki masalah yang berbeda-beda dimulai dari masalah
pemeliharaan, estetika maupun fungsi.
PERDA NO.07 tahun 2011 tentang pengelolaan ruang terbuka hijau. Dalam hal ini
difungsikan untuk: (1) Meningkatkan kualitas kehidupan Kota Bandung, (2) Membentuk
paru-paru kota di tengah-tengah sistem transportasi, perdagangan dan perumahan, (3) Area
rekreasi terbukan dan murah bagi warga Kota Bandung (PERDA NO.07 TAHUN 2011
TENTANG PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU, 2011)
Teras Cikapundung berlokasi di Babakan Siliwangi lebih tepatnya di bantaran sungai
Cikapundung. Dibangun diatas lahan seluas 1.800 meter, dahulunya kawasan ini
dimanfaatkan sebagai kawasan pemukiman ilegal oleh warga. Sungai di kota Bandung
kebanyakan sudah tercemar oleh limbah seperti limbah ternak, industri, dan limbah rumah
tangga. Oleh karena itu pemerintah merancang taman ini dalam rangka sebagai salah satu
upaya mengembalikan fungsi sungai dengan merestorasi sempadanya. Sungai yang
panjangnya 28 kilometer ini berhulu di daerah Maribaya, mengalir ke selatan melalui kota
Bandung dan bermuara ke sungai Citarum daerah Dayeuhkolot.
Gambar 1. Peta Aliran Sungai Cikapundung
Sumber: (Peta Aliran Sungai Cikapundung, 2016)
Pada tanggal 27 Oktober 2013, hari ketika Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan
Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Mohammad Hasan, meletakkan batu pertama untuk
revitalisasi Sungai Cikapundung Babakan Siliwangi. Proyek tersebut hanya sepanjang 200
meter, yakni di Kawasan Babakan Siliwangi hingga Bendungan Leuwibeurit.
Rencana awal, pembangunan dibuat dalam beberapa tahap sela kurang lebih satu tahun. Dari
peletakan batu pertama 27 Oktober 2013, seharusnya sudah selesai di akhir 2014, sehingga
bisa dinikmati masyarakat pada awal Januari 2015. Namun hingga penghujung tahun 2014,
proyek tersebut belum kunjung selesai. Ditambah proses relokasi warga bantaran yang masih
sulit dilobi.
Gambar 2. Proses pembangunan Teras Cikapundung
Sumber: (Nurmatasari, 2015)
Awal tahun 2015, proyek pembangunan kembali berjalan signifikan meski sempat terjadi
penolakan, relokasi warga bantaran juga sudah selesai dilakukan. Akhirnya proyek tersebut
rampung dan dinamai Teras Cikapundung. Warga kota Bandung bisa menikmati ruang publik
baru mulai Januari 2016.
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam penulisan ini permasalahan dalam penelitian yang akan penulis ajukan dapat
diidentifikasikan permasalahannya sebagai berikut:
1. Pemerintah Kota Bandung ingin melakukan penataan di sepanjang Kawasan
Sempadan Sungai Cikapundung untuk menampung aktivitas sosial masyarakat serta
menggali potensi disekitarnya.
2. Mengoptimalkan waktu proses pembangunan pelaksanaan dan dengan aktual
pembangunan pelaksanaan
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi diatas, maka penulis ingin menentukan permasalah antara
lain:
1. Bagaimana jaringan kerja lintasan kritis pada proyek pembangunan Teras
Cikapundung BBWS berdasarkan metode Critical Path Method (CPM)?
2. Berapa waktu optimal proyek pembangunan Teras Cikapundung BBWS
menggunakan metode Crash Program?
1.4 Tujuan Penelitian
Dari permasalahan yang terdapat di atas, maka tujuan penulis yang ingin dicapai yaitu
sebagai berikut:
1. Menentukan jaringan kerja lintasan kritis pada proyek pembangunan Teras
Cikapundung BBWS berdasarkan metode Critical Path Method (CPM).
2. Menentukan waktu percepatan pada proyek pembangunan Teras Cikapundung BBWS
dengan metode Crash Program.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bagi penulis dapat memberikan manfaat kepada semua pihak
yang terkait maupun tidak terkait didalamnya. Baik untuk penulis sendiri, kampus dimana
penulis mencari ilmu, dan bagi para pembaca.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui dan mempermudah gambaran-gambaran yang bertujuan mengenai
penelitian ini, penulis akan membuat sistematika penulisan dengan membagi dalam beberapa
bab yang memiliki hubungan satu sama lainnya, yaitu sebagai berikut:
BAB I
: PENDAHULUAN
Bab ini membuat latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, mafaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
: TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini mencakup kajian pustaka baik dari buku-buku ilmiah, maupun
sumber-sumber lain yang mendukung penelitian ini.
BAB III
: METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikanbagaimana penelitian akan dilakukan dengan
menjelaskan variabel-variabel penelitian dan sumber data, metode
pengumpulan data dan kerangka pemecahan masalah.
BAB IV
: PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai pembahasan data awal dan cara pengolahan data serta
pelaksanaan pengolahan data.
BAB V
: PENUTUP
Bab ini merupakan kesimpulan dan saran atas hasil yang telah dilakukan
dalam hasil penelitian yang diharapkan dan dapat digunakan saran-saran
tersebut sebagai pertimbangan dalam menghadapi masalah.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Manajemen Operasi dan Proyek
Pada saat ini Ilmu manajemen memiliki banyak cabang, salah satu cabang ilmu
manajemen yang masih banyak diminati yaitu Manajemen Operasi. Manajemen Operasi
adalah salah satu fungsi bisnis dalam perusahaan, dan manajemen operasi merupakan pusat
kegiatan yang menggunakan dana terbesar dalam perusahaan.
Manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam
bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output (Heizer & Render, 2017).
Sedangkan menurut J. Stevenson, (2014), manajemen operasi adalah manajemen sistem atau
proses yang menciptakan barang dan menyediakan jasa. Jadi dari dari beberapa pendapat ahli
diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen operasi merupakan serangkaian aktivitas
atau proses yang menghasilkan nilai berupa produk barang dan jasa.
Aspek manajemen dan organisasi yaitu penggambaran mengenai pengorganisasian
pihak-pihak yang terlibat dalam usaha, job descriptionnya, tanggung jawab serta konstribusi
masing-masing pihak yang terlibat dalam mencapai tujuan. Aspek manajemen dan organisasi
merupakan kegiatan dan cara pengelolaan dari gagasan usaha/proyek yang direncanakan,
meliputi:
1) Penentuan bentuk dan sistem pengelolaan usaha secara teknis (jenis pekerjaan yang
diperlukan) dan kegiatan usaha.
2) Penentuan jumlah sumber daya manusia dan keahlian yang diperlukan.
3) Bentuk organisasi yang cocok dan sesuai untuk usaha
2.2 Fungsi Manajemen Operasi dan Proyek
Manajemen memiliki beberapa fungsi, yaitu:
 Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan merupakan proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk
mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan
taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
 Fungsi Pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian merupakan proses menyangkut bagaimana strategi dan taktik
yang telah dirumuskan dalam perencanaan desain dalam sebuah struktur yang tepat
dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan
bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna
mencapai tujuan organisasi.
 Fungsi Pengarahan dan Penyusunan
Fungsi pengarahan dan penyusunan merupakan proses implementasi program agar
dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses motivasi agar
semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh tanggung
jawab.
 Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
Fungsi pengawasan dan pengendalian merupakan proses yang dilakukan untuk
memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan
diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun
berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan bisnis yang dihadapi.
2.3 Manajemen Proyek
Proyek adalah setiap usaha yang direncanakan sebelumnya yang memerlukan
sejumlah pembiayaan serta penggunaan sumber daya lain yang ditunjukan untuk mencapai
tujuan tertentu sedangkan yang dimaksud dengan manajemen proyek itu adalah usaha
merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi dan mengontrol kegiatankegiatan dalam proyek sehingga dengan jadwal dan anggaran yang ditetapkan.
Fungsi dasar manajemen proyek terdiri dari pengelolaan-pengelolaan lingkungan
kerja, waktu, biaya dan mutu. Pengelolaan aspek-aspek tersebut dengan benar merupakan
kunci keberhasilan dalam penyelenggaraan suatu proyek.
Karakteristik yang membedakan manajemen proyek dengan manajemen yang lain,
yaitu:
1. Orientasi tujuan
2. Batas waktu
3. Keunikan
4. Adakan perubahan berencana
5. Pemantapan diri
6. Multidisiplin
Manajemen proyek menggunakan sistem terintegrasi dan prosedur dari para
profesional sepanjang desain proyek dan pelaksanaan konstruksi. Manajemen proyek
bersinonim dengan manajemen konstruksi. Secara historis, industri konstruksilah yang
pertama menerapkannya dan merupakan pengguna utama dari metode ini. Biasanya orang
menerapkan metode manajemen proyek hanya untuk proyek-proyek fisik atau yang nyata
(tangible project).
2.4 Perencanaan Pelaksanaan Proyek
Tahap perencanaan merupakan tahap yang sangat penting dan penentuan. Pada tahap
ini menjelaskan berbagai kegiatan yang perlu dilakukan, berapa lama waktu yang
dibutuhkan dan tentunya berapa banyak biaya yang dikeluarkan.
Pelaksanaan proyek secara fisik seperti pembangunan bangunan, pemasangan mesin
dan lain-lain bisa saja diserahkan kepada pihak lain, tetapi disisi lain perusahaan harus
mempunyai rencana secara menyeluruh kapan proyek tersebut bisa mulai beroperasi.
Dalam menyusun suatu perencanaan, langkah pertama yang dilakukan perusahaan
adalah merancang pelaksanaan proyek dengan membaginya dalam berbagai kegiatan.
Kegiatan-kegiatan yang ada harus diidentifikasi dan hubungan antar kegiatan harus jelas.
Berdasar pembagian ini pula dapat dilakukan alokasi sumber daya dan waktu. Dengan
demikian, pemberi proyek dapat mengetahui secara garis besar, kegiatan apa saja yang
dilakukan, berapa dana yang dikeluarkan serta berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan proyek tersebut.
Langkah kedua dalam merencanakan pelaksanaan proyek (maksudnya sampai proyek
itu bisa melakukan produksi komersial) yaitu dengan menentukan jadwal kegaitan dalam
proyek. Semua kegiatan beserta jangka waktu masing-masing kegiatan tersebut akan
disusun dalam suatu rencana yang menyeluruh, sehingga dapa diperkirakan kapan proyek
tersebut dapat selesai dan siap beroperasi secara komersial. Dalam hal ini biasanya
dipergunakan bantuan teknik/metode seperti Critical Path Method (CPM) dan Crash
Program.
2.5 Critical Path Method & Crash Program
Critical Path Method merupakan teknik/metode dalam ilmu manajemen untuk
perencanaan dan pengendalian sebuah proyek yang dikembangkan sejak tahun 1957 oleh
perusahaan swasta Du Pont untuk membangun suatu pabrik kimia dengan tujuan untuk
menentukan jadwal kegiatan konstruksi beserta anggaran biayanya dengan maksud
pekerjaan-pekerjaan yang telah dijadwalkan itu dapat diselesaikan secara tepat waktu maupun
tepat biaya.
Menurut Dannyanti, (2015), CPM merupakan analisa jaringan kerja yang berusaha
mengoptimalkan biaya total proyek melalui pengurangan atau percepatan waktu penyelesaian
total proyek yang bersangkutan. Sedangkan menurut Ridho & Syahrizal, (2014)pada CPM,
jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai suatu proyek dianggap
diketahui dengan pasti, demikian pula hubungan antara sumber yang digunakan dan waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek.
Crash Program merupakan cara melakukan percepatan dengan perkiraan biaya yang
dibutuhkan untuk mereduksi waktu pekerjaan pada lintasan kritis. Proses crashing
merupakan cara melakukan perkiraan dari variabel cost dalam menentukan pengurangan
durasi yang paling maksimal dengan biaya yang paling ekonomis dari kegiatan yang mungkin
untuk direduksi (Ervianto, 2004). Crashing dilakukan agar pekerajaan selesai dengan
pertukaran silang waktu dan biaya dengan menambah jumlah shift kerja, jumlah jam kerja,
jumlah tenaga kerja, jumlah ketersediaan bahan serta memakai peralatan yang lebih produktif
dan metode instalasi yang lebih cepat sebagai komponen biaya direct cost. Metode tersebut
dilakukan dengan cara perbaikan penjadwalan menggunakan network palnning yang berada
pada lintasan kritis. Konsekuensi crashing adalah meningkatnya direct cost seperti biaya
upah pekerja dan penambahan alat.
Dengan menggunakan Critical Path Method sebuah proyek dapat dipercepat waktu
penyelesaian proyeknya menggunakan Crash Program. Crash Program akan melakukan
perccepatan durasi proyek dengan biaya minimum.
2.6 Kerangka Pemikiran
Dikemukakan oleh Heizer & Render, (2017) manajemen operasi memuat sepuluh
keputusan operasi salah satunya adalah penjadwalan. Penjadwalan adalah bagain penting
dalam perancanaan proyek, karena digunakan untuk menentukan waktu mulai dan waktu
akhir proyek tersebut dikerjakan. Keberhasilan sebuah proyek tepat waktu sesuai waktunya
merupakan tujuan yang penting baik bagi kontraktor maupun pemilik proyek.Dalam
mencapai tujuan tersebut perlu dilakukannya optimalisasi waktu pengerjaan proyek dengan
menggunakan Critical Path Method. Tetapi ada kalanya dalam pengerjaan proyek terdapat
keterlambatan. Keterlambatan tersebut akan mengakibatkan berupa berkurangnya keuntungan
yang akan diperoleh kontraktor dari pengerjaan proyek yang dapat mengoptimalkan biaya
tambahan yang dikeluarkan. Dalam penelitian ini penulis membuat penjadwalan dengan dua
metode yaitu Critical Path Method dan Crash Program. Diharapkan dengan menggunakan
kedua metode ini dapat memperoleh waktu dan biaya optimal proyek. Berdasarkanpenjelasan
diatas, maka kerangka pemikiran dapat disajikan pada gambar berikut ini:
10 Keputusan Operasi:
(1) Perancangan Produk
dan jasa (2) Kualitas (3)
Perancangan Proses dan
Kapasitas (4) Pemilihan
Lokasi (5) Perancangan
tata letak (6) SDM (7)
Manajemen rantai pasok
(8) Persediaan (9)
Persediaan (10)
Pemeliharaan
Evaluasi manajemen
proyek pembangunan
Teras Cikapundung
BBWS
Evaluasi
menggunakan
CPM dan
Crash Program
Memperoleh
waktu dan
biaya optimal
proyek
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang akan digunakan yaitu metode kuantitatif dengan pengamatan
langsung dilapangan (observasi) dan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terkait
dalam pelaksanaan proyek pada tempat penelitian. Dalam menganalisis data-data laporan
pelaksanaan proyek akan menggunaka metode kualitatif.
Pengumpulan data
Identifikasi Masalah
Persiapan
Data Primer:
1. Laporan keuangan
proyek
2. Survey lapangan
Data Sekunder:
1. Narasumber
2. Daftar Pustaka
3. Internet
DAFTAR PUSTAKA
Dannyanti. (2015). OPTIMALISASI PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE PERT DAN CPM (Studi
Kasus Twin Tower Building Pasca Sarjana Undip). Optimalisasi Pelaksanaan Proyek Dengan
Metode PERT Dan CPM, 5.
Ervianto, W. (2004). Teori Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi.
https://scholar.google.com/citations?user=qsQ9aMYAAAAJ&hl=en#d=gs_md_citad&u=%2Fcitations%3Fview_op%3Dview_citation%26hl%3Den%26user%3DqsQ9aMYAAAAJ%26
citation_for_view%3DqsQ9aMYAAAAJ%3Au-x6o8ySG0sC%26tzom%3D-420
Heizer, J., & Render, B. (2017). Manajemen Operasi (S. Empat (Ed.); 11th ed.). Pearson.
https://www.researchgate.net/publication/344339931_Buku_Manajemen_Operasi_Full
J. Stevenson, W. (2014). Manajemen Operasi (S. Empat (Ed.); 9th ed.). Pearson.
Nurmatasari, A. (2015, December). Jalan Panjang Membangun Teras Cikapundung, Ruang Publik
Baru di Bandung. DetikNews. https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-3106792/jalanpanjang-membangun-teras-cikapundung-ruang-publik-baru-di-bandung
PERDA NO.07 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU, (2011).
https://jdihn.go.id/files/160/PERDA No.07 Th.2011.pdf
Peta Aliran Sungai Cikapundung. (2016). http://citarum.org/#
Ridho, & Syahrizal. (2014). Evaluasi Penjadwalan Waktu dan Biaya Proyek dengan Metode PERT dan
CPM (Study kasus Pembangunan Gedung Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan di Jl.
Gaperta Medan, Sumatera Utara.
Link video: https://youtu.be/QO6k4PlU35A
Download