Jadwal Tanggal Efektif Masa Penawaran Umum Perdana Saham Tanggal Penjatahan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik Tanggal Pengembalian Uang Pesanan Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : : : : : : 26 Juli 2021 27 Juli – 30 Juli 2021 3 Agustus 2021 5 Agustus 2021 5 Agustus 2021 6 Agustus 2021 PROSPEKTUS OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN. PT BUKALAPAK.COM TBK (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA (“BURSA EFEK INDONESIA” ATAU “BEI”). PT Bukalapak.com Tbk Kegiatan Usaha Utama: E-Commerce, Teknologi, Platform Online & Offline Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia Kantor Pusat Metropolitan Tower, Lantai 22 Jalan Raden Adjeng Kartini, Kav. 14, Jakarta Selatan, 12440 Telepon : +62 21 50982008 Email: corsec@bukalapak.com, Website: www.bukalapak.com PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM Sebanyak 25.765.504.800 (dua puluh lima miliar tujuh ratus enam puluh lima juta lima ratus empat ribu delapan ratus) lembar saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel Perseroan, dengan nilai nominal Rp50,- (lima puluh Rupiah) setiap saham, yang mewakili sebanyak 25,0% (dua puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham (“Saham Yang Ditawarkan”), dan ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp850,- (delapan ratus lima puluh Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah sebesar Rp21.900.679.080.000,- (dua puluh satu triliun sembilan ratus miliar enam ratus tujuh puluh sembilan juta delapan puluh ribu Rupiah). Sesuai dengan keputusan RUPS yang diselenggarakan pada tanggal 30 April 2021 sebagaimana tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 112, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta, Perseroan akan mengalokasikan sebesar 0,05% (nol koma nol lima persen) dari Saham Yang Ditawarkan pada saat Penawaran Umum Perdana Saham untuk program alokasi saham kepada karyawan (Employee Stock Allocation (“ESA”)) atau sebesar 14.027.500 (empat belas juta dua puluh tujuh ribu lima ratus) saham, dengan harga pelaksanaan ESA yang sama dengan Harga Penawaran. Keterangan mengenai hal ini dapat dilihat pada Bab I mengenai Penawaran Umum Perdana Saham dalam Prospektus ini. Sesuai dengan keputusan RUPS yang diselenggarakan pada tanggal 30 April 2021 sebagaimana tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 112, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta, Perseroan akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya sebesar 4,91% (empat koma sembilan satu persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham untuk program Management and Employee Stock Option Plan (“MESOP”) atau sebanyak-banyaknya 5.060.345.150 (lima miliar enam puluh juta tiga ratus empat puluh lima ribu seratus lima puluh) saham, dengan harga pelaksanaan MESOP sekurang-kurangnya 90% (sembilan puluh persen) dari rata-rata harga penutupan saham Perseroan selama kurun waktu 25 (dua puluh lima) Hari Bursa berturut-turut di Pasar Reguler sebelum permohonan pencatatan dilakukan ke BEI. Keterangan mengenai hal ini dapat dilihat pada Bab I mengenai Penawaran Umum Perdana Saham dalam Prospektus ini. Seluruh pemegang saham Perseroan memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, sesuai dengan UUPT (sebagaimana didefinisikan di bawah). Saham Yang Ditawarkan dimiliki secara sah dan dalam keadaan bebas, tidak sedang dalam sengketa dan/atau dijaminkan kepada pihak manapun serta tidak sedang ditawarkan kepada pihak lain. Seluruh saham Perseroan akan dicatatkan pada BEI. Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang juga bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum di bawah ini menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap sisa Saham Yang Ditawarkan yang tidak dipesan dalam Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan. PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK PT MANDIRI SEKURITAS PT BUANA CAPITAL SEKURITAS PENJAMIN EMISI EFEK ● PT Bahana Sekuritas ● PT BCA Sekuritas ● PT BNI Sekuritas ● PT BRI Danareksa Sekuritas ● PT Ciptadana Sekuritas Asia ● PT Investindo Nusantara Sekuritas ● ● PT Lotus Andalan Sekuritas ● PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia ● PT Panin Sekuritas Tbk. ● PT Philip Sekuritas Indonesia ● PT Samuel Sekuritas Indonesia ● ● PT Sinarmas Sekuritas ● PT Sucor Sekuritas ● PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. ● PT UBS Sekuritas Indonesia ● PT Valbury Sekuritas Indonesia ● ● PT Victoria Sekuritas Indonesia ● PT Wanteg Sekuritas ● PT Yuanta Sekuritas Indonesia ● RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH PERSEROAN MEMILIKI RIWAYAT KERUGIAN BERSIH DAN PERSEROAN MUNGKIN TIDAK MENCAPAI PROFITABILITAS DI MASA DEPAN. FAKTOR RISIKO PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI. RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”). Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 27 Juli 2021 Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham kepada OJK dengan Surat No. 924/ BL-OJK/LGL/SP/V/2021 tanggal 7 Mei 2021 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3608 dan peraturan pelaksanaannya (“UUPM”) dan peraturan pelaksanaannya serta perubahan-perubahannya antara lain Peraturan OJK No. 7/POJK.04/2017 tentang Dokumen Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang, dan/atau Sukuk, dan Peraturan OJK No. 8/ POJK.04/2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas. Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi Efek serta Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang disebut dalam Prospektus ini bertanggung jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi dan kedudukan masing-masing, sesuai dengan peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal, dan kode etik, norma serta standar profesi masing-masing. Sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham ini, setiap pihak terafiliasi dilarang memberikan keterangan atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini direncanakan akan dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia sesuai dengan Persetujuan Prinsip Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas dari BEI berdasarkan Surat No. S-04396/BEI.PP2/06-2021 tanggal 28 Juni 2021. Apabila syarat syarat pencatatan Saham di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum Perdana Saham batal demi hukum dan pembayaran pesanan Saham tersebut wajib dikembalikan kepada para pemesan sesuai ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan Peraturan No. IX.A.2. Penjamin Pelaksana Emisi Efek, serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal menyatakan tidak terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagaimana dimaksud dalam UUPM, sesuai dengan pengungkapan pada Bab XIII mengenai Penjaminan Emisi Efek dan Bab XIV mengenai Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal. PENAWARAN UMUM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU DOKUMENDOKUMEN LAIN YANG BERKAITAN DENGAN PENAWARAN UMUM INI, MAKA PROSPEKTUS ATAU DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM, KECUALI BILA PENAWARAN TERSEBUT, ATAU PEMBELIAN SAHAM TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN SUATU PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT. SEBAGAI BAGIAN DARI PENAWARAN UMUM INI, PERSEROAN BERMAKSUD MELAKUKAN PENAWARAN SECARA TERBATAS KEPADA INVESTOR INSTITUSIONAL ASING DI LUAR WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERDASARKAN REGULATION S/RULE 144A BERDASARKAN UNITED STATES SECURITIES ACT 1933. TIDAK TERDAPAT KETENTUAN PENJATAHAN YANG BERLAKU SECARA KHUSUS KEPADA INVESTOR INSTITUSIONAL ASING DALAM PROSES PENAWARAN TERBATAS DI LUAR WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA TERSEBUT. PERSEROAN TIDAK MENYAMPAIKAN PERNYATAAN PENDAFTARAN PADA JURISDIKSI SELAIN REPUBLIK INDONESIA UNTUK PROSES PENAWARAN SECARA TERBATAS KEPADA INVESTOR INSTITUSIONAL ASING DI LUAR WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA. KEGIATAN PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM YANG DILAKUKAN PERSEROAN MENGIKUTI KETENTUAN YANG DIATUR DALAM PERATURAN BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NO. IX.A.2, LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NO. KEP-122/BL/2009 TANGGAL 29 MEI 2009 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PERATURAN BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NO. IX.A.7, LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NO. KEP-691/BL/2011 TANGGAL 30 DESEMBER 2011 TENTANG PEMESANAN DAN PENJATAHAN EFEK DALAM PENAWARAN UMUM, DENGAN BEBERAPA PENYESUAIAN TERTENTU SEBAGAIMANA DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS, DAN TIDAK MENGIKUTI TATA CARA TERTENTU YANG DIATUR DALAM POJK NO. 41/2020 DAN SEOJK NO. 15/2020 SEBAGAIMANA TELAH DISETUJUI BERDASARKAN SURAT OJK NO. S-108/D.04/2021 TANGGAL 7 JULI 2021 PERIHAL KEBIJAKAN TERKAIT PENGGUNAAN SISTEM PENAWARAN UMUM ELEKTRONIK. PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI MATERIAL YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI MATERIAL LAINNYA YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK. DAFTAR ISI DAFTAR ISI i DEFINISI DAN SINGKATAN iii RINGKASAN xiii I. PENAWARAN UMUM 1 II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM 10 III. PERNYATAAN UTANG 13 IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING 17 V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN 22 VI. FAKTOR RISIKO 48 VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 73 VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA 74 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. Riwayat Singkat Perseroan Persetujuan Untuk Melakukan Penawaran Umum Perdana Saham Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan Pemegang Saham Perseroan Yang Berbentuk Badan Hukum Struktur Organisasi Struktur Kepemilikan Perseroan Hubungan Kepengurusan Dan Pengawasan Perseroan Pengurusan Dan Pengawasan Perseroan Dokumen Perizinan Perseroan dan Entitas Anak Sumber Daya Manusia Keterangan Mengenai Entitas Anak dan Entitas Asosiasi Keterangan Mengenai Aset Tetap Penting Yang Dimiliki dan/atau Dikuasai Perseroan dan Entitas Anak Transaksi Dengan Pihak Afiliasi Transaksi dan Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga Asuransi Hak atas Kekayaan Intelektual Perkara Yang Sedang Dihadapi Perseroan, Komisaris dan Direksi Perseroan serta Entitas Anak, Komisaris dan Direksi Entitas Anak 18. Kegiatan dan Prospek Usaha Perseroan 18.1 18.2 18.3 18.4 Keunggulan Utama Perseroan Strategi Usaha Penjualan dan Pemasaran Teknologi Informasi 74 76 76 117 119 120 121 122 132 136 141 158 158 162 174 174 176 177 187 190 192 192 i 18.5 18.6 18.7 18.8 18.9 18.10 18.11 18.12 IX. Riset dan Pengembangan Persaingan Usaha Siklus Musiman dari Kegiatan Usaha Perseroan Tanggung Jawab Sosial Perseroan (Corporate Social Responsibility / CSR) Kejadian penting yang mempengaruhi perkembangan usaha Perseroan Perkembangan Terkini Perseroan Peraturan Industri Prospek Usaha 193 194 194 194 195 195 196 202 TINJAUAN INDUSTRI 204 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 204 204 205 205 206 207 TINJAUAN UMUM ATAS INDIKATOR MAKRO EKONOMI PASAR RITEL INDONESIA TANTANGAN LOGISTIK/GEOGRAFIS PASAR E-COMMERCE INDONESIA JENIS PEMBELI DAN PENJUAL DALAM E-COMMERCE TINJAUAN SEKTOR UMKM DI INDONESIA TERMASUK PENETRASI E-COMMERCE DALAM UMKM DAN WARUNG X. EKUITAS 210 XI. KEBIJAKAN DIVIDEN 212 XII. PERPAJAKAN 213 XIII. PENJAMINAN EMISI EFEK 215 XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL 216 XV. KETENTUAN PENTING DALAM ANGGARAN DASAR DAN KETENTUAN PENTING LAINNYA TERKAIT PEMEGANG SAHAM 218 XVI. TATA CARA PEMESANAN SAHAM 224 XVII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM 231 XVIII. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM 233 XIX. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERSEROAN 259 LAMPIRAN Laporan keuangan konsolidasian interim yang tidak diaudit tanggal 31 Maret 2021 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2021 dan 2020 beserta laporan-laporan atas reviu informasi keuangan interim. Laporan keuangan konsolidasian auditan tanggal 31 Desember 2020, 2019, dan 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut beserta laporan auditor independen. ii DEFINISI DAN SINGKATAN Beberapa singkatan dan kata-kata yang dipergunakan dalam Prospektus ini memiliki makna dan arti seperti dijelaskan dalam tabel berikut: Afiliasi : Berarti pihak sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 angka 1 UUPM, yaitu: ● hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; ● hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari pihak tersebut; ● hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama; ● hubungan antara perusahaan dan pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; ● hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau ● hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama. Akuntan Publik : Berarti KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited) yang melaksanakan audit atas laporan keuangan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum. Anggota Bursa Efek : Berarti Anggota Bursa Efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 ayat (2) UUPM. Bank Kustodian : Berarti bank umum yang memperoleh persetujuan dari OJK untuk memberikan jasa penitipan atau melakukan jasa kustodian sebagaimana dimaksud dalam UUPM. Biro Administrasi Efek atau BAE : Berarti pihak yang ditunjuk oleh Perseroan untuk melaksanakan administrasi saham dalam Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan yang dalam hal ini adalah PT Datindo Entrycom. Bursa Efek atau Bursa Efek Indonesia atau BEI : Berarti PT Bursa Efek Indonesia, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan hukum di Jakarta (atau para pengganti atau penerus haknya), merupakan Bursa Efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 angka 4 UUPM, dimana saham-saham Perseroan akan dicatatkan. CPS : Berarti Convertible Preferred Shares yang merupakan saham dengan klasifikasi khusus yang diterbitkan oleh Five Jack Co. Ltd., dimana masing-masingnya dapat dikonversi menjadi 1 (satu) saham biasa pada Five Jack Co. Ltd. sesuai dengan diskresi Perseroan atau secara otomatis akan terkonversi pada tahun ke-10 sejak penerbitannya. CPS memiliki hak-hak keutamaan distribusi dalam hal terdapat likuidasi Five Jack Co. Ltd. sebesar harga penerbitannya ditambah dividen yang belum dibayarkan. Daftar Pemegang Saham atau DPS : Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan Efek oleh Pemegang Efek dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI. DANA : Berarti aplikasi yang dimiliki dan dikelola oleh PT Espay Debit Indonesia Koe yang membuat layanan yang meliputi uang elektronik, transfer dana, dompet elektronik dan layanan keuangan digital yang dapat digunakan oleh pengguna aplikasi, termasuk namun tidak terbatas untuk melakukan transaksi pembelian/pembayaran pada platform Perseroan dan juga pembukaan rekening bank yang bekerja sama dengan PT Espay Debit Indonesia Koe. Efek : Berarti surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan, kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif Efek. iii Entitas Anak : Berarti perusahaan di mana Perseroan memiliki penyertaan, baik langsung maupun tidak langsung, sejumlah lebih dari 50% saham perusahaan tersebut dan/atau laporan keuangan perusahaan tersebut dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Perseroan serta anak perusahaan tersebut aktif beroperasi. ESA : Berarti Employee Stock Allocation (Alokasi Saham Kepada Karyawan). Harga Penawaran : Berarti harga setiap Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum, yaitu Rp850,(delapan ratus lima puluh Rupiah) setiap saham. Hari Bursa : Berarti hari dimana Bursa Efek melakukan aktivitas transaksi perdagangan efek, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan sebagai hari libur bursa oleh Bursa Efek. Hari Kalender : Berarti semua hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender gregorian tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktuwaktu oleh Pemerintah Republik Indonesia dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja. Hari Kerja : Berarti hari kerja pada umumnya tidak termasuk hari Sabtu dan Minggu serta hari yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai hari libur nasional. IAPI : Berarti Institut Akuntan Publik Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG : Berarti indeks yang mengukur pergerakan semua saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. KAP : Berarti Kantor Akuntan Publik. Konfirmasi Tertulis : Berarti surat konfirmasi mengenai kepemilikan saham yang dikeluarkan oleh KSEI dan/atau Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek untuk kepentingan Pemegang Rekening di pasar sekunder. KSEI : Berarti singkatan dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, yang bertugas mengadministrasikan penyimpanan Efek berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Efek pada Penitipan Kolektif, yang diselenggarakan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, suatu perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta Selatan. Manajer Penjatahan : Berarti PT Mandiri Sekuritas, yang bertanggung jawab atas penjatahan Saham Yang Ditawarkan sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan dalam Peraturan No. IX.A.7. Masa Penawaran : Berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk dapat mengajukan pemesanan pembelian saham. Masyarakat : Berarti perorangan dan/atau badan hukum, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing dan/atau badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia maupun bertempat tinggal atau berkedudukan di luar Indonesia. Menkumham/ Kemenkumham : Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu dikenal sebagai Menteri Kehakiman Republik Indonesia, Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, atau Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia atau nama lainnya). Nomor Tunggal Identitas Pemodal atau Single Investor Identification yang selanjutnya disingkat SID : berarti kode tunggal dan khusus yang diterbitkan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan digunakan nasabah, pemodal, dan/atau Pihak lain berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan untuk melakukan kegiatan terkait transaksi Efek dan/atau menggunakan jasa lainnya baik yang disediakan oleh Lembaga iv Penyimpanan dan Penyelesaian, Pihak yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, atau ketentuan peraturan perundang-undangan. MESOP : Berarti singkatan dari Management and Employee Stock Option Plan atau program Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen dan Karyawan. Otoritas Jasa Keuangan atau OJK : Berarti Otoritas Jasa Keuangan yaitu lembaga yang independen, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, Dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21 tahun 2011 tanggal 22 November 2012 tentang Otoritas Jasa Keuangan yang merupakan peralihan dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sejak tanggal 31 Desember 2012. Pasar Perdana : Berarti penawaran dan penjualan Saham Yang Ditawarkan Perseroan kepada Masyarakat selama Masa Penawaran sebelum Saham Yang Ditawarkan tersebut dicatatkan pada Bursa Efek. Pasar Sekunder : Berarti perdagangan saham di Bursa Efek yang dilakukan pada dan setelah Tanggal Pencatatan. Pemegang Rekening : Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek dan/atau sub Rekening Efek di KSEI yang dapat merupakan Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan KSEI. Pemegang Saham : Berarti Masyarakat yang memiliki manfaat atas saham yang disimpan dan diadministrasikan dalam: ● Daftar Pemegang Saham Perseroan; ● Rekening Efek pada KSEI; atau ● Rekening Efek pada KSEI melalui Perusahaan Efek. Pemesan Ritel : Berarti pihak yang menyampaikan minat atas Efek yang ditawarkan dan/atau menyampaikan pesanan atas Efek yang ditawarkan dengan nilai paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta Rupiah). Pemerintah : Berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia. Penawaran Awal : Berarti ajakan baik langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan Prospektus Awal yang didistribusikan, segera setelah diumumkannya Prospektus Ringkas di surat kabar yang bertujuan untuk mengetahui minat calon pembeli atas Saham Yang Ditawarkan, dan/atau perkiraan Harga Penawaran atas Saham Yang Ditawarkan, tapi tidak bersifat mengikat dan bukan merupakan suatu pemesanan sesuai dengan POJK No. 23/2017 dan dengan memperhatikan Peraturan No. IX.A.2. Penawaran Umum atau Penawaran Umum Perdana Saham : Berarti kegiatan penawaran Saham Yang Ditawarkan yang dilakukan oleh Perseroan untuk menjual saham kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya dan ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan, serta menurut ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek. Penitipan Kolektif : Berarti jasa penitipan kolektif atas sejumlah efek yang dimiliki oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh kustodian sebagaimana dimaksud dalam UUPM. Penjamin Emisi Efek : Berarti pihak yang membuat kontrak dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham bagi kepentingan Perseroan dan melakukan pembayaran hasil Penawaran Umum Perdana Saham kepada Perseroan berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek. v Penjamin Pelaksana Emisi Efek : Berarti pihak yang melakukan penyelenggaraan dan pelaksanaan Penawaran Umum yang dalam hal ini adalah PT Mandiri Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas yang juga merupakan Penjamin Emisi Efek. Penjatahan Pasti : Berarti mekanisme penjatahan Efek yang dilakukan dengan cara memberikan alokasi Efek kepada pemesan sesuai dengan jumlah pesanan Efek. Penjatahan Terpusat : Berarti mekanisme penjatahan Efek yang dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh pemesanan Efek dan kemudian dijatahkan sesuai dengan prosedur. Penjatahan Terpusat Ritel : Berarti penjatahan yang merupakan bagian dari Penjatahan Terpusat yang dilaksanakan untuk Pemesan Ritel. Peraturan No. IX.A.2 : Berarti Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. IX.A.2, Lampiran keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum. Peraturan No. IX.A.7 : Berarti Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. IX.A.7, Lampiran Keputusan ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum. Peraturan No. IX.J.1 : Berarti Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Perjanjian Pendaftaran Efek : Berarti Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI No. 029/SHM/KSEI/0421, tanggal 28 Mei 2021, yang bermaterai cukup dan dibuat di bawah tangan oleh dan antara Perseroan dan KSEI, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahan dan/atau pembaharuan-pembaharuan yang dibuat di kemudian hari. Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham atau PPAS : Berarti Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham No. 12 tanggal 4 Mei 2021, sebagaimana diubah dengan Akta Addendum I Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Penawaran Umum No. 12 tanggal 4 Juni 2021, keduanya yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta, Akta Addendum II dan Pernyataan Kembali Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham No. 17 tanggal 7 Juli 2021, yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., dan terakhir diubah dengan Akta Addendum III dan Pernyataan Kembali Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham No. 2 tanggal 21 Juli 2021, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahan dan/atau pembaharuan-pembaharuan yang dibuat di kemudian hari. Perjanjian Penjaminan Emisi Efek atau PPEE : Berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perseroan No. 11 tanggal 4 Mei 2021, sebagaimana diubah dengan Akta Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 11 tanggal 4 Juni 2021 dan Akta Addendum II Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 87 tanggal 24 Juni 2021, keduanya dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta, Akta Addendum dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 16 tanggal 7 Juli 2021, yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., dan terakhir diubah dengan Akta Addendum IV dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 1 tanggal 21 Juli 2021, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta, termasuk segenap pengubahan dan/atau penambahan dan/atau pembaharuan yang dibuat di kemudian hari, oleh dan antara pihak Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek dan Perseroan sehubungan dengan Penawaran Umum. vi Pernyataan Efektif : Berarti pernyataan OJK yang menyatakan bahwa Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif: (i) pada hari ke-45 (empat puluh lima) sejak tanggal diterimanya Pernyataan Pendaftaran oleh OJK secara lengkap atau (ii) pada hari ke-45 (empat puluh lima) sejak tanggal perubahan Pernyataan Pendaftaran yang terakhir disampaikan Perseroan kepada OJK, atau (iii) pada tanggal lain berdasarkan pernyataan efektif dari Ketua OJK yang menyatakan bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.A.2 sehingga Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek berhak menawarkan dan menjual Saham Yang Ditawarkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pernyataan Pendaftaran : Berarti dokumen yang wajib diajukan oleh Perseroan kepada OJK, bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebelum Perseroan melakukan penawaran dan penjualan Saham Yang Ditawarkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 19 UUPM juncto Pasal 1 ayat (2) Peraturan OJK No. 7/POJK.04/2017 tentang Dokumen Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang, dan/atau Sukuk tanggal 14 Maret 2017, dan dengan memperhatikan ketentuan dalam Peraturan No. IX.A.2. Perseroan : Berarti PT Bukalapak.com Tbk., suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia dan berkedudukan serta berkantor pusat di Metropolitan Tower, Lantai 22, Jalan Raden Adjeng Kartini, Kav. 14, Jakarta Selatan Perusahaan Efek : Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek, dan/atau manajer investasi sesuai ketentuan dalam Pasal 1 angka 21 UUPM. Perusahaan Publik : Berarti perseroan yang sahamnya telah dimiliki paling sedikit oleh 300 (tiga ratus) pemegang saham dan memiliki modal disetor paling sedikit Rp3.000.000.000 (tiga miliar Rupiah) atau suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah. POJK No. 7/2017 : Berarti Peraturan OJK No. 7/POJK.04/2017 tentang Dokumen Pernyataan Pendaftaran dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang, dan/atau Sukuk tanggal 14 Maret 2017. POJK No. 7/2021 : Berarti Peraturan OJK No. 7/POJK.04/2021 tentang Kebijakan Dalam Menjaga Kinerja dan Stabilitas Pasar Modal Akibat Penyebaran Corona Virus Disease 2019 tanggal 19 Maret 2021. POJK No. 15/2020 : Berarti Peraturan OJK No. 15/POJK.04/2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka tanggal 20 April 2020. POJK No. 17/2020 : Berarti Peraturan OJK No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha tanggal 20 April 2020. POJK No. 23/2017 : Berarti Peraturan OJK No. 23/POJK.04/2017 tentang Prospektus Awal dan Info Memo tanggal 21 Juni 2017. POJK No. 25/2017 : Berarti Peraturan OJK No. 25/POJK.04/2017 tentang Pembatasan atas Saham yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum tanggal 21 Juni 2017. POJK No. 30/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum tanggal 22 Desember 2015. POJK No. 32/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 Tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka sebagaimana diubah dengan Peraturan OJK No. 10/POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017. POJK No. 33/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik tanggal 8 Desember 2014. vii POJK No. 34/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik tanggal 8 Desember 2014. POJK No. 35/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik tanggal 8 Desember 2014. POJK No. 42/2020 : Berarti Peraturan OJK No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan tanggal 1 Juli 2020. POJK No. 55/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit tanggal 29 Desember 2015. POJK No. 56/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal tanggal 29 Desember 2015. PPh : Berarti Pajak Penghasilan. Prospektus : Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham dengan tujuan agar Masyarakat membeli Saham Yang Ditawarkan, yang disusun sesuai dengan POJK No.8/2017. Prospektus Awal : Berarti dokumen tertulis yang dipersiapkan oleh Perseroan dan memuat seluruh informasi maupun fakta-fakta penting dan relevan mengenai Perseroan serta Saham Yang Ditawarkan, kecuali informasi yang berkaitan dengan jumlah Saham Yang Ditawarkan, Harga Penawaran, penjamin emisi atau hal-hal lain yang berhubungan dengan persyaratan penawaran yang belum dapat diberlakukan, yang merupakan bagian dari Pernyataan Pendaftaran dalam bentuk dan isi yang sesuai dengan POJK No. 23/2017. Prospektus Ringkas : Berarti ringkasan Prospektus yang disusun dan diterbitkan oleh Perseroan dan diumumkan dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah diperolehnya pernyataan dari OJK bahwa Perseroan dapat melakukan Penawaran Awal, sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.A.2. RCPS 1 : Berarti Refundable Convertible Preferred Shares 1 yang merupakan saham dengan klasifikasi khusus yang diterbitkan oleh Five Jack Co. Ltd., dimana masing-masingnya dapat dikonversi menjadi 1 (satu) saham biasa pada Five Jack Co. Ltd. sesuai dengan diskresi Perseroan atau secara otomatis akan terkonversi pada tahun ke-10 sejak penerbitannya. Setiap pemegang RCPS 1 juga memiliki hak untuk melakukan penukaran RCPS 1 dengan uang tunai senilai harga penerbitannya ditambah bunga sebesar 10% per tahun. RCPS 2 : Berarti Refundable Convertible Preferred Shares 2 yang merupakan saham dengan klasifikasi khusus yang diterbitkan oleh Five Jack Co. Ltd., dimana masing-masingnya dapat dikonversi menjadi 1 (satu) saham biasa pada Five Jack Co. Ltd. sesuai dengan diskresi Perseroan atau secara otomatis akan terkonversi pada tahun ke-10 sejak penerbitannya. Setiap pemegang RCPS 2 juga memiliki hak untuk melakukan penukaran RCPS 2 dengan uang tunai senilai harga penerbitannya ditambah bunga sebesar 3% per tahun. RCPS 2 memiliki hak-hak keutamaan distribusi dalam hal terdapat likuidasi Five Jack Co. Ltd. sebesar harga penerbitannya ditambah dividen yang belum dibayarkan, dan RCPS 2 memiliki hak untuk menerima dividen di atas 10% dari nilai nominal RCPS 2. Rekening Dana Nasabah atau RDN : Berarti rekening dana atas nama nasabah di bank yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan, yang diadministrasikan oleh perantara pedagang Efek berdasarkan kuasa atau instruksi dari nasabah. viii Rekening Efek : Berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik Pemegang Saham yang diadministrasikan oleh KSEI, Bank Kustodian, atau Perusahaan Efek berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani dengan pemegang saham. Rupiah atau Rp : Berarti mata uang resmi Negara Republik Indonesia. RUPS : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan. RUPSLB : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan. SABH : Berarti Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atau pendahulu dan penggantinya. Saham Yang Ditawarkan : Berarti saham biasa atas nama yang diterbitkan oleh Perseroan masing-masing dengan nilai nominal Rp50,- (lima puluh Rupiah) per lembar saham untuk ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum Perdana Saham dan kemudian dicatatkan di Bursa Efek dalam jumlah sebanyak 25.765.504.800 (dua puluh lima miliar tujuh ratus enam puluh lima juta lima ratus empat ribu delapan ratus) saham biasa atas nama yang mewakili sebanyak 25,0% (dua puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana saham. Sistem Penawaran Umum Elektronik : Berarti sistem teknologi informasi dan/atau sarana melaksanakan kegiatan dalam Penawaran Umum. Subrekening Efek atau SRE : Berarti rekening Efek setiap nasabah yang tercatat dalam rekening Efek partisipan pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. Subrekening Efek Jaminan : Berarti SRE yang digunakan nasabah anggota kliring untuk menempatkan agunan berbentuk Efek dan/atau dana yang dapat digunakan oleh Lembaga Kliring dan Penjaminan untuk menyelesaikan transaksi bursa dan/atau menyelesaikan kewajiban nasabah anggota kliring. SE OJK No. 15/2020 : Berarti Surat Edaran OJK No. 15/SEOJK.04/2020 tentang Penyediaan Dana Pesanan, Verifikasi Ketersediaan Dana, Alokasi Efek untuk Penjatahan Terpusat, dan Penyelesaian Pemesanan Efek dalam Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Berupa Saham Secara Elektronik. Surat Konfirmasi Pencatatan Saham : Berarti bukti konfirmasi pencatatan Saham yang dikeluarkan oleh Perseroan atas nama KSEI untuk kepentingan pemegang saham dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan ketentuan KSEI. Surat Kolektif Saham : Berarti Surat Saham atau Surat Kolektif Saham sebagaimana diatur dalam anggaran dasar Perseroan. Tanggal Distribusi : Berarti tanggal penyerahan Saham Yang Ditawarkan kepada pembeli dari Saham Yang Ditawarkan dan harus didistribusikan secara elektronik paling lambat sebelum Tanggal Pencatatan, yaitu pada tanggal 5 Agustus 2021. Tanggal Pembayaran : Berarti tanggal pembayaran hasil penjualan Saham Yang Ditawarkan yang harus disetor oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek kepada Perseroan, yaitu pada Tanggal Distribusi Saham Yang Ditawarkan, sebagaimana tercantum dalam Prospektus. Tanggal Pencatatan : Berarti tanggal pencatatan Saham Yang Ditawarkan untuk diperdagangkan di Bursa Efek dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Distribusi yang telah ditentukan dalam Prospektus. ix yang digunakan untuk Tanggal Pengembalian Uang Pesanan : Berarti tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek melalui Para Penjamin Emisi Efek, yang sebagian atau seluruh pesanannya tidak dapat dipenuhi karena adanya penjatahan atau dalam hal Penawaran Umum Perdana Saham dibatalkan atau ditunda. Tanggal Penjatahan : Berarti tanggal yang disetujui oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, pada tanggal tersebut akan dilaksanakan suatu penjatahan dari Saham Yang Ditawarkan segera setelah selesainya Masa Penawaran, yaitu pada tanggal 3 Agustus 2021. US$ : Berarti Dollar Amerika Serikat, mata uang resmi Negara Amerika Serikat. UUPM : Berarti Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 No. 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3608), beserta setiap peraturan pelaksanaannya. UUPT : Berarti Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 No. 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4756) sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. x ISTILAH INDUSTRI ATM Berarti Annual Transacting Mitras yang merupakan Mitra yang telah melakukan transaksi berbayar setidaknya satu kali dalam 12 bulan terakhir. ATU Berarti Annual Transacting User, yaitu pengguna yang melakukan setidaknya satu transaksi berbayar, mengajukan setidaknya satu pertanyaan di chat atau memiliki saldo tidak nihil di akun investasi mereka dalam 12 bulan terakhir. ATV Berarti Average Transaction Value atau nilai transaksi rata-rata yang didefinisikan sebagai TPV dibagi dengan jumlah transaksi Perseroan. CAC Berarti Customer Acquisition Cost yaitu biaya akuisisi gabungan dari pengguna online baru dan pengguna yang kembali aktif setelah berhenti tidak lagi aktif selama 12 bulan terakhir, atau dengan kata lain, kembali aktif setelah berhenti menjadi ATU atau ATM. B2E Berarti Business to Enterprise. B2G Berarti Business to Government. CAGR Berarti Compound Annual Growth Rate. FMCG Berarti Fast-Moving Consumer Goods. GMV Berarti Gross Merchandise Value. IMF Berarti International Monetary Fund atau Dana Moneter Internasional. LPI Berarti Logistics Performance Index. Mitra Berarti penjual retail offline. Non-Tier-1 Berarti daerah diluar Tier-1, termasuk daerah di sekitar kota Tier-1, kota-kota kecil dan pedesaan. O2O Berarti Online to Offline. Online Berarti dalam jaringan (daring). Offline Berarti luar jaringan (luring). OSS Berarti Online Single Submission. PDB Berarti Produk Domestik Bruto. SaaS Berarti Software as a Service. Super Seller Berarti merchant / pedagang penjual di online marketplace yang tergabung dalam program Super Seller yang telah memenuhi beberapa kriteria tertentu (seperti jumlah transaksi, review, dll). Tier-1 Yaitu DKI Jakarta (tidak termasuk Kepulauan Seribu), Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, Kota Semarang dan Kabupaten Semarang, Kota Surabaya, dan Kota Medan. TPV Berarti Total Processing Value atau nilai pemrosesan total, yaitu volume Rupiah dari pembelian terbayar yang difasilitasi oleh platform Perseroan, termasuk didalamnya produk fisik dan virtual. TRX Berarti Transaksi UGC Berarti User-Generated-Content. UKM Berarti Usaha Kecil dan Menengah. UMKM Berarti Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. xi SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN BIB PT Buka Investasi Bersama BLSG Bukalapak Pte. Ltd. BMI PT Buka Mitra Indonesia BPI PT Buka Pengadaan Indonesia BUI PT Buka Usaha Indonesia Five Jack Five Jack Co. Ltd. Five Jack Indonesia PT Five Jack Hijup.com PT Hijup.com PTOP PT Online Pertama xii RINGKASAN Ringkasan di bawah ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih terinci dan laporan keuangan konsolidasian serta catatan-catatan yang tercantum di dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. 1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN Perseroan didirikan dengan nama PT Bukalapak.com sebagaimana termaktub dalam Akta Pendirian No. 11 tanggal 9 September 2011, yang dibuat di hadapan Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (“Menkumham”) berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-46088.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 21 September 2011 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (“Kemenkumham”) di bawah No. AHU0076096.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 21 September 2011, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 91 tanggal 13 November 2012, Tambahan No. 67060. Struktur Permodalan Perseroan pada saat pendirian adalah sebagai berikut: Modal Saham Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama Dengan Nilai Nominal Rp1.000 setiap saham Nilai Nominal Rp1.000,- per saham Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%) Modal Dasar 3.200.000 3.200.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: PT Kreasi Online Indonesia 1.120.000 1.120.000.000 70 PT Social Network Lab 320.000 320.000.000 20 Nugroho Herucahyono 160.000 160.000.000 10 1.600.000 1.600.000.000 100 1.600.000 1.600.000.000 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel Sejak pendirian Perseroan, anggaran dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan dan perubahan anggaran dasar Perseroan terakhir adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No. 112, tanggal 30 April 2021 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta No. 112/2021”), sehubungan dengan, antara lain: a. b. c. d. e. Menyetujui perubahan status Perseroan dari perseroan terbatas tertutup menjadi perseroan terbatas terbuka dan karenanya mengubah nama Perseroan, dari sebelumnya bernama PT BUKALAPAK.COM menjadi PT BUKALAPAK.COM Tbk. Menyetujui perubahan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sesuai dengan ketentuan Peraturan No. IX.J.1, dengan kegiatan usaha utama portal web dan platform digital dengan tujuan komersial, dan kegiatan usaha penunjang aktivitas perusahaan holding dan aktivitas konsultasi manajemen. Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan sebesar Rp164.206.000 (seratus enam puluh empat juta dua ratus enam ribu Rupiah), melalui penerbitan 164.206 (seratus enam puluh empat ribu dua ratus enam) saham Seri C kepada para karyawan Perseroan sehubungan dengan pelaksanaan Share Appreciation Rights Plan Perseroan. Para pemegang saham menyetujui pengesampingan hak pemegang saham Perseroan untuk mengambil bagian atas saham baru yang dikeluarkan tersebut. Menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan dari semula Rp5.909.160.878.000 (lima triliun sembilan ratus sembilan miliar seratus enam puluh juta delapan ratus tujuh puluh delapan ribu Rupiah) yang menjadi Rp15.459.302.910.800 (lima belas triliun empat ratus lima puluh sembilan miliar tiga ratus dua juta sembilan ratus sepuluh ribu delapan ratus Rupiah). Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan sebesar Rp122.746.685.000 (seratus dua puluh dua miliar tujuh ratus empat puluh enam juta enam ratus delapan puluh lima ribu Rupiah), melalui (i) penerbitan 40.909 (empat puluh ribu sembilan ratus sembilan) saham Seri G sehubungan dengan pemasukan sebanyak 82.815 saham (terdiri dari 50.000 saham, 13.750 Refundable Convertible Preferred Shares (“RCPS”) ekuivalen dengan xiii f. g. h. i. j. k. 13.750 saham, 4.450 Convertible Preferred Shares (“CPS”) ekuivalen dengan 4.450 saham, dan 14.615 RCPS 2 ekuivalen dengan 14.615 saham) atau 100% saham dalam Five Jack Co. Ltd. milik seluruh pemegang saham Five Jack Co. Ltd. ke dalam Perseroan; dan (ii) penerbitan 4.545 (Empat Ribu Lima Ratus Empat Puluh Lima) saham Seri C pemberian saham kepada karyawan PT Five Jack, anak perusahaan dari Five Jack Co. Ltd., dan penerbitan saham maksimum 15.140 (Lima Belas Ribu Seratus Empat Puluh) saham Seri C kepada pendiri Five Jack Co. Ltd., serta persetujuan pengesampingan hak Pemegang saham Perseroan untuk mengambil bagian atas saham baru yang dikeluarkan tersebut. Menyetujui perubahan klasifikasi saham Perseroan yaitu semula terdiri dari saham Seri A, B, C, D, E, A1, F dan G menjadi saham biasa dengan nilai nominal yang sama, yaitu Rp50 (lima puluh Rupiah) per saham dengan keseluruhan jumlah saham sebanyak 77.296.514.554 (tujuh puluh tujuh miliar dua ratus sembilan puluh enam juta lima ratus empat belas ribu lima ratus lima puluh empat) saham atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp3.864.825.727.700 (tiga triliun delapan ratus enam puluh empat miliar delapan ratus dua puluh lima juta tujuh ratus dua puluh tujuh ribu tujuh ratus Rupiah), terhadap pembulatan sebesar Rp6.925.700 (enam juta sembilan ratus dua puluh lima ribu tujuh ratus Rupiah) akan dilakukan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan. Menyetujui Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) Perseroan melalui pengeluaran saham baru dari dalam simpanan (portepel) Perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya sebesar 25.765.504.851 (dua puluh lima miliar tujuh ratus enam puluh lima juta lima ratus empat ribu delapan ratus lima puluh satu) lembar saham dengan nilai nominal per saham Rp 50,- (lima puluh Rupiah), untuk ditawarkan kepada masyarakat baik di wilayah Republik Indonesia dan/atau secara internasional dan untuk dicatatkan di BEI, serta menyetujui pengesampingan hak pemegang saham Perseroan untuk mengambil bagian atas saham baru yang dikeluarkan tersebut. Menyetujui pemberian program alokasi saham kepada karyawan Perseroan (Employee Stock Allocation) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 0,1% (nol koma satu persen) dari jumlah saham yang akan ditawarkan oleh Perseroan melalui Penawaran Umum Perdana Saham (”Program ESA”) dengan memperhatikan peraturan BEI dan perundangundangan yang berlaku. Selanjutnya, memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan dalam pelaksanaan Program ESA, termasuk namun tidak terbatas pada menentukan kepastian jumlah saham Program ESA, menentukan tata cara pelaksanaan Program ESA, menentukan kriteria karyawan yang berhak menerima saham Program ESA, dan jumlah karyawan yang akan menerima saham Program ESA. Menyetujui pengeluaran saham baru dalam rangka program Opsi Saham Manajemen dan Karyawan (Management and Employee Stock Option Plan) (“Program MESOP”) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 4,91% (empat koma sembilan satu persen) dari modal ditempatkan dan modal disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham. Program MESOP ditetapkan lebih lanjut oleh Dewan Komisaris Perseroan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Menyetujui rencana pencatatan atas semua saham Perseroan di BEI setelah dilakukannya Penawaran Umum Perdana Saham, dan pendaftaran saham Perseroan dalam penitipan kolektif sesuai dengan peraturan-peraturan KSEI. Menyetujui perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dalam bentuk dan isi sebagaimana dilampirkan sebagai Lampiran 3 dalam akta ini dalam rangka (i) menjadi Perusahaan Terbuka antara lain untuk disesuaikan dengan (a) Peraturan No. IX.J.1, (b) POJK No. 15/2020, (c) POJK No. 33/2014 dan (ii) perubahan-perubahan lainnya yang telah dijelaskan dalam keputusan-keputusan sebelumnya, termasuk atas perubahan struktur permodalan Perseroan yang telah disetujui pemegang saham dalam mata acara sebelumnya. Akta No. 112/2021 telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU0027374.AH.01.02.TAHUN 2021 tanggal 4 Mei 2021 dan telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0288345 tanggal 4 Mei 2021, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0082712.AH.01.11.Tahun 2021 tanggal 4 Mei 2021, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 043 tanggal 28 Mei 2021, Tambahan No. 018552. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 65 tanggal 28 Mei 2021, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0349921 tanggal 4 Juni 2021 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0098268.AH.01.11.Tahun 2021 tanggal 4 Juni 2021 (“Akta No. 65/2021”), struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan terakhir pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut: xiv Modal Saham Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama Dengan Nilai Nominal Rp50,- (lima puluh Rupiah) setiap saham Nilai Nominal Rp50,- per saham Keterangan Modal Dasar Jumlah Saham 309.186.058.216 Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%) 15.459.302.910.800 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1 500 Durians II L.P. 2 500 Durians L.P. 73.170.808 3.658.540.400 0,09% 426.249.828 21.312.491.400 0,55% 3 500 Kimchi, L.P. 4 500 Startups III, L.P. 8.575.254 428.762.700 0,01% 85.225.367 4.261.268.350 0,11% 5 500 Startups IV, L.P. 6 Achmad Zaky Syaifudin 7 8 9 API (Hong Kong) Investment Limited 10 11 12 BonAngels Pacemaker Fund 13 Clara Natalie 14 15 16 Endeavor Catalyst II-A, L. P. 17 IMJ Fenox Global I Investment Limited 170.389.226 8.519.461.300 0,22% 18 IREP Co. Ltd. 511.220.393 25.561.019.650 0,66% 19 Jaeyoun Doh (Doh Jaeyoun) 65.105.149 3.255.257.450 0,08% 20 Jay Geoffrey Wacher 85.260.511 4.263.025.550 0,11% 21 Komodo Indigo Investment Ltd 395.375.401 19.768.770.050 0,51% 22 Komodo Opportunity Venture 1 Ltd 397.888.232 19.894.411.600 0,51% 23 K-Run No. 1 Start-Up Investment Fund, 12.687.158 634.357.900 0,02% 24 Microsoft Corporation 931.855.888 46.592.794.400 1,21% 25 Mirae Asset–Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd. 1.857.930.509 92.896.525.450 2,40% 26 Muhamad Fajrin Rasyid 2.725.322.633 136.266.131.650 3,53% 27 Nandhika Wandhawa Putra Harahap 2.126.242 106.312.100 0,00% 28 Naver Corporation 266.245.795 13.312.289.750 0,34% 29 New Hope OCA Limited 3.259.597.804 162.979.890.200 4,22% 30 Nugroho Herucahyono 2.145.675.938 107.283.796.900 2,78% 31 One Shinhan Global Fund 1 482.094.405 24.104.720.250 0,62% 32 Pandu Patria Sjahrir 14.857.331 742.866.550 0,02% 33 Peter Teng He Xu 266.245.795 13.312.289.750 0,34% 34 Phiong Tadhan Immanuel Yapi 3.189.361 159.468.050 0,00% 35 PT Asia Sahabat Indonesia 72.916.011 3.645.800.550 0,09% 36 PT BRI Ventura Investama 181.046.789 9.052.339.450 0,23% 37 PT Kreatif Media Karya 24.661.347.283 1.233.067.364.150 31,90% 38 PT Mandiri Capital Indonesia 53.243.888 2.662.194.400 0,07% 4.226.123 211.306.150 0,01% 4.452.515.674 222.625.783.700 5,76% Adi Wardhana Sariaatmadja 768.785.501 38.439.275.050 0,99% Alvin W. Sariaatmadja 768.785.501 38.439.275.050 0,99% 13.448.351.573 672.417.578.650 17,40% Archipelago Investment Pte. Ltd. 9.736.593.677 486.829.683.850 12,60% Batavia Incubator Pte. Ltd 2.547.974.800 127.398.740.000 3,30% 59.675.328 2.983.766.400 0,08% 2.126.242 106.312.100 0,00% DKI Growing Star Fund II 42.287.596 2.114.379.800 0,05% Endeavor Catalyst II, L. P. 85.945.826 4.297.291.300 0,11% 39 Muhammad Rachmat Kaimuddin 40 Natalia Firmansyah 41 42 1.915.375 95.768.750 0,00% 104.291.245 5.214.562.250 0,13% 31.129.223 1.556.461.150 0,04% PT Rockpool Teladan Investa 327.792.565 16.389.628.250 0,42% Queensbridge Fund I, L. P. 191.713.139 9.585.656.950 0,25% xv Nilai Nominal Rp50,- per saham Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%) 43 RDPT Batavia Prospektif Sektoral 1 636.668.614 31.833.430.700 0,82% 44 Genting Ventures VCC (bertindak untuk kepentingan Genting VCC Fund I) 133.118.505 6.655.925.250 0,17% 45 Rionardo 46 Seungkook Lee (Lee Seungkook) 47 48 3.189.361 159.468.050 0,00% 18.881.371 944.068.550 0,02% Standard Chartered UK Holdings Limited 266.245.795 13.312.289.750 0,34% Star AA Ventures Limited 266.245.795 13.312.289.750 0,34% 49 Sung Jin Kim (Kim Sung Jin) 266.043.713 13.302.185.650 0,34% 50 Sutanto Hartono 14.857.331 742.866.550 0,02% 51 Teddy Nuryanto Oetomo 156.990.392 7.849.519.600 0,20% 52 UBS AG, London Branch 1.914.302.254 95.715.112.700 2,48% 53 Virdienash Haqmal 1.465.085.500 0,04% 54 Willix Halim 55 Pemegang Saham Lainnya (1) 29.301.710 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel 1.438.287.844 71.914.392.200 1,86% 423.429.482 21.171.474.100 0,55% 77.296.514.554 3.864.825.727.700 231.889.543.662 11.594.477.183.100 100,00% (1) Terdiri dari 204 pemegang saham perorangan yang merupakan karyawan atau ex-karyawan Perseroan. 2. KETERANGAN MENGENAI ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki penyertaan pada 7 (tujuh) Perusahaan Anak yaitu PT Buka Investasi Bersama, PT Buka Mitra Indonesia, PT Buka Pengadaan Indonesia, PT Buka Usaha Indonesia, Bukalapak Pte Ltd, Five Jack, Co., Ltd, dan PT Five Jack, serta penyertaan pada 2 (dua) entitas asosiasi dengan kontribusi terhadap pendapatan Perseroan di bawah 10%: No Nama Perusahaan Entitas Anak 1. BIB 2. BPI 3. BMI Kegiatan Usaha Perantara Pedagang Efek yang khusus didirikan untuk memasarkan Efek Reksa Dana Perdagangan eceran melalui pemesanan pos dan internet dan dalam bidang portal web dan platform digital dengan tujuan komersial Menjalankan usaha dalam bidang portal web dan/atau platform digital dengan tujuan komersial, dalam bidang perdagangan dan jasa, yaitu perdagangan eceran melalui pemesanan pos Tahun Penyertaan Awal / Akuisisi Kontribusi Terhadap Pendapatan Perseroan Persentase Kepemilikan Efektif (%) Tahun Pendirian 79,73 2018 2018 Telah beroperasi secara komersil 0%* 99,99 2011 2016 Telah beroperasi secara komersil 9,49% 99,99 2018 2018 Telah beroperasi secara komersil 0%* xvi Keterangan Operasional No Nama Perusahaan Entitas Anak 4. Five Jack Co. Ltd. Kegiatan Usaha dan internet (ecommerce), jasa informasi dan jasa konsultasi manajemen, serta jasa pengolahan data (i) Pengembangan perangkat lunak, (ii) Pengembangan, konsultasi, dan penyediaan konten multimedia perangkat lunak dan midi-soft, (iii) Pengembangan, konsultasi, dan penyediaan pengolahan data, database, bisnis telekomunikasi bernilai tambah (termasuk pengoperasian e(iv) commerce), Produksi, distribusi dan perdagangan CD-ROM terkait dengan kegiatan bisnis di atas, (v) Pengembangan, konsultasi, dan penyediaan layanan Internet, (vi) Perencanaan pertunjukan dan menjalankan agensi acara, (vii) Pengembangan dan pendistribusian program siaran, (viii) Manajemen entertainment dan agensi, (ix) Perencanaan, produksi, impor dan penyediaan film, musik, dan animasi, (x) Produksi iklan dan pengoperasian biro iklan, (xi) Pengaturan untuk konser dalam atau luar negeri dan penempatan pekerjaan untuk entertainer, (xii) Pelatihan dan pengarahan entertainer, (xiii) Bisnis penerbitan, perdagangan dan Persentase Kepemilikan Efektif (%) Tahun Pendirian 100 2013 xvii Tahun Penyertaan Awal / Akuisisi 2021 Keterangan Operasional Telah beroperasi secara komersil Kontribusi Terhadap Pendapatan Perseroan 0%** Nama Perusahaan No Entitas Anak 5. Five Indonesia 6. BUI 7. BLSG Entitas Asosiasi 8. Hijup.com 9. PTOP Keterangan: Jack Tahun Penyertaan Awal / Akuisisi Kontribusi Terhadap Pendapatan Perseroan Persentase Kepemilikan Efektif (%) Tahun Pendirian 100 2013 2021 Telah beroperasi secara komersil 0%** 99,92 2018 2018 Telah beroperasi secara komersil 0,09% 100 2021 2021 Belum beroperasi secara komersil 0%*** Perdagangan eceran pakaian 9,25% 2012 2012 -**** Bidang portal web dan/atau platform digital dengan tujuan komersial 18,75% 2011 2018 Telah beroperasi secara komersil Telah beroperasi secara komersil Kegiatan Usaha ritel, (xiv) Bisnis hak publikasi dalam dan luar negeri, (xv) Bisnis portal internet hiburan yang komprehensif, (xvi) Semua bisnis lain. Menjalankan usaha dalam bidang: (i) Aktivitas Jasa Informasi, (ii) Telekomunikasi, (iii) Aktivitas Pemrograman, Konsultasi Komputer dan Kegiatan yang berhubungan dengan itu, dan (iv) Aktivitas Jasa Keuangan, Bukan Asuransi dan Dana Pensiun Perdagangan eceran melalui pemesanan pos dan internet dan dalam bidang portal web dan platform digital dengan tujuan komersial Konsultansi teknologi informasi Keterangan Operasional -**** *) BIB dan BMI pada periode 2018 -2020 belum efektif beroperasi dan baru efektif beroperasi pada Januari 2021. **) Five Jack Co. Ltd dan Five Jack Indonesia, efektif diakuisisi oleh Perseroan pada 30 April 2021, sehingga periode 2018 - 2020 masih berkontribusi 0%. ***) BLSG, efektif didirikan 16 Maret 2021, sehingga periode 2018 - 2020 masih berkontribusi 0%. ****) Tidak terdapat kontribusi pendapatan dikarenakan entitas asosiasi tidak dikonsolidasi 3. PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM Ringkasan struktur Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan adalah sebagai berikut: Jumlah Saham Yang Ditawarkan : Sebanyak 25.765.504.800 (dua puluh lima miliar tujuh ratus enam puluh lima juta lima ratus empat ribu delapan ratus) lembar saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama atau mewakili sebanyak 25,0% (dua puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum xviii Perdana Saham. Jumlah Saham Yang Dicatatkan : ● Saham yang berasal dari Penawaran Umum Perdana Saham yaitu sebanyak 25.765.504.800 (dua puluh lima miliar tujuh ratus enam puluh lima juta lima ratus empat ribu delapan ratus) lembar saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama atau sebesar 25,0% (dua puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham; ● Saham pemegang saham sebelum Penawaran Umum Perdana Saham sebanyak 77.296.514.554 (tujuh puluh tujuh miliar dua ratus sembilan puluh enam juta lima ratus empat belas ribu lima ratus lima puluh empat) lembar saham atau sebesar 75,0% (dua puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham. Nilai Nominal : Rp50,- (lima puluh Rupiah) Harga Penawaran : Rp850,- (delapan ratus lima puluh Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham Nilai Penawaran Umum : Sebesar Rp21.900.679.080.000,- (dua puluh satu triliun sembilan ratus miliar enam ratus tujuh puluh sembilan juta delapan puluh ribu Rupiah) Tanggal Efektif : 26 Juli 2021 Masa Penawaran Umum : 27 Juli – 30 Juli 2021 Tanggal Pencatatan di BEI : 6 Agustus 2021 Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum Perdana Saham secara proforma adalah sebagai berikut: Modal Saham Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama Dengan Nilai Nominal Rp50,- (lima puluh Rupiah) setiap saham Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1 500 Durians II L.P. 2 500 Durians L.P. 3 500 Kimchi, L.P. 4 500 Startups III, L.P. 5 500 Startups IV, L.P. 6 Achmad Zaky Syaifudin 7 Adi Wardhana Sariaatmadja 8 Alvin W. Sariaatmadja 9 API (Hong Kong) Investment Limited 10 Archipelago Investment Pte. Ltd. 11 Batavia Incubator Pte. Ltd 12 BonAngels Pacemaker Fund 13 Clara Natalie 14 DKI Growing Star Fund II 15 Endeavor Catalyst II, L. P. 16 Endeavor Catalyst II-A, L. P. 17 IMJ Fenox Global I Investment Limited 18 IREP Co. Ltd. 19 Jaeyoun Doh (Doh Jaeyoun) 20 Jay Geoffrey Wacher 21 Komodo Indigo Investment Ltd 22 Komodo Opportunity Venture 1 Ltd 23 K-Run No. 1 Start-Up Investment Fund, 24 Microsoft Corporation Mirae Asset–Naver Asia Growth Investment 25 Pte. Ltd. 26 Muhamad Fajrin Rasyid 27 Nandhika Wandhawa Putra Harahap 28 Naver Corporation 29 New Hope OCA Limited 30 Nugroho Herucahyono 31 One Shinhan Global Fund 1 32 Pandu Patria Sjahrir Sebelum Penawaran Umum Jumlah Nominal Jumlah Saham (Rp) 309.186.058.216 15.459.302.910.800 73.170.808 426.249.828 8.575.254 85.225.367 4.226.123 4.452.515.674 768.785.501 768.785.501 13.448.351.573 9.736.593.677 2.547.974.800 59.675.328 2.126.242 42.287.596 85.945.826 1.915.375 170.389.226 511.220.393 65.105.149 85.260.511 395.375.401 397.888.232 12.687.158 931.855.888 Nilai Nominal Rp50,- per saham Persentase (%) Setelah Penawaran Umum Jumlah Nominal (Rp) 309.186.058.216 15.459.302.910.800 Jumlah Saham 3.658.540.400 21.312.491.400 428.762.700 4.261.268.350 211.306.150 222.625.783.700 38.439.275.050 38.439.275.050 672.417.578.650 486.829.683.850 127.398.740.000 2.983.766.400 106.312.100 2.114.379.800 4.297.291.300 95.768.750 8.519.461.300 25.561.019.650 3.255.257.450 4.263.025.550 19.768.770.050 19.894.411.600 634.357.900 46.592.794.400 0,09% 0,55% 0,01% 0,11% 0,01% 5,76% 0,99% 0,99% 17,40% 12,60% 3,30% 0,08% 0,00% 0,05% 0,11% 0,00% 0,22% 0,66% 0,08% 0,11% 0,51% 0,51% 0,02% 1,21% 73.170.808 426.249.828 8.575.254 85.225.367 4.226.123 4.452.515.674 768.785.501 768.785.501 13.448.351.573 9.736.593.677 2.547.974.800 59.675.328 2.126.242 42.287.596 85.945.826 1.915.375 170.389.226 511.220.393 65.105.149 85.260.511 395.375.401 397.888.232 12.687.158 931.855.888 1.857.930.509 92.896.525.450 2,40% 2.725.322.633 2.126.242 266.245.795 3.259.597.804 2.145.675.938 482.094.405 14.857.331 136.266.131.650 106.312.100 13.312.289.750 162.979.890.200 107.283.796.900 24.104.720.250 742.866.550 3,53% 0,00% 0,34% 4,22% 2,78% 0,62% 0,02% xix Persentase (%) 3.658.540.400 21.312.491.400 428.762.700 4.261.268.350 211.306.150 222.625.783.700 38.439.275.050 38.439.275.050 672.417.578.650 486.829.683.850 127.398.740.000 2.983.766.400 106.312.100 2.114.379.800 4.297.291.300 95.768.750 8.519.461.300 25.561.019.650 3.255.257.450 4.263.025.550 19.768.770.050 19.894.411.600 634.357.900 46.592.794.400 0,07% 0,41% 0,01% 0,08% 0,00% 4,32% 0,75% 0,75% 13,05% 9,45% 2,47% 0,06% 0,00% 0,04% 0,08% 0,00% 0,17% 0,50% 0,06% 0,08% 0,38% 0,39% 0,01% 0,90% 1.857.930.509 92.896.525.450 1,80% 2.725.322.633 2.126.242 266.245.795 3.259.597.804 2.145.675.938 482.094.405 14.857.331 136.266.131.650 106.312.100 13.312.289.750 162.979.890.200 107.283.796.900 24.104.720.250 742.866.550 2,64% 0,00% 0,26% 3,16% 2,08% 0,47% 0,01% Keterangan 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 Peter Teng He Xu Phiong Tadhan Immanuel Yapi PT Asia Sahabat Indonesia PT BRI Ventura Investama PT Kreatif Media Karya PT Mandiri Capital Indonesia Muhammad Rachmat Kaimuddin Natalia Firmansyah PT Rockpool Teladan Investa Queensbridge Fund I, L. P. RDPT Batavia Prospektif Sektoral 1 Genting Ventures VCC (bertindak untuk 44 kepentingan Genting VCC Fund I) 45 Rionardo 46 Seungkook Lee (Lee Seungkook) 47 Standard Chartered UK Holdings Limited 48 Star AA Ventures Limited 49 Sung Jin Kim (Kim Sung Jin) 50 Sutanto Hartono 51 Teddy Nuryanto Oetomo 52 UBS AG, London Branch 53 Virdienash Haqmal 54 Willix Halim 55 Pemegang Saham Lainnya(1) 56 Masyarakat Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel Sebelum Penawaran Umum Jumlah Nominal Jumlah Saham (Rp) 266.245.795 13.312.289.750 3.189.361 159.468.050 72.916.011 3.645.800.550 181.046.789 9.052.339.450 24.661.347.283 1.233.067.364.150 53.243.888 2.662.194.400 104.291.245 5.214.562.250 31.129.223 1.556.461.150 327.792.565 16.389.628.250 191.713.139 9.585.656.950 636.668.614 31.833.430.700 Nilai Nominal Rp50,- per saham Persentase (%) 0,34% 0,00% 0,09% 0,23% 31,90% 0,07% 0,13% 0,04% 0,42% 0,25% 0,82% Setelah Penawaran Umum Jumlah Nominal Jumlah Saham (Rp) 266.245.795 13.312.289.750 3.189.361 159.468.050 72.916.011 3.645.800.550 181.046.789 9.052.339.450 24.661.347.283 1.233.067.364.150 53.243.888 2.662.194.400 104.291.245 5.214.562.250 31.129.223 1.556.461.150 327.792.565 16.389.628.250 191.713.139 9.585.656.950 636.668.614 31.833.430.700 Persentase (%) 0,26% 0,00% 0,07% 0,18% 23,93% 0,05% 0,10% 0,03% 0,32% 0,19% 0,62% 133.118.505 6.655.925.250 0,17% 133.118.505 6.655.925.250 0,13% 3.189.361 18.881.371 266.245.795 266.245.795 266.043.713 14.857.331 156.990.392 1.914.302.254 29.301.710 1.438.287.844 423.429.482 77.296.514.554 231.889.543.662 159.468.050 944.068.550 13.312.289.750 13.312.289.750 13.302.185.650 742.866.550 7.849.519.600 95.715.112.700 1.465.085.500 71.914.392.200 21.171.474.100 3.864.825.727.700 11.594.477.183.100 0,00% 0,02% 0,34% 0,34% 0,34% 0,02% 0,20% 2,48% 0,04% 1,86% 0,55% 100,00% 3.189.361 18.881.371 266.245.795 266.245.795 266.043.713 14.857.331 156.990.392 1.914.302.254 29.301.710 1.438.287.844 423.429.482 25.765.504.800 103.062.019.354 206.124.038.862 159.468.050 944.068.550 13.312.289.750 13.312.289.750 13.302.185.650 742.866.550 7.849.519.600 95.715.112.700 1.465.085.500 71.914.392.200 21.171.474.100 1.288.275.240.000 5.153.100.967.700 10.306.201.943.100 0,00% 0,02% 0,26% 0,26% 0,26% 0,01% 0,15% 1,86% 0,03% 1,40% 0,41% 25,00% 100,00% (1) Terdiri dari 204 pemegang saham perorangan yang merupakan karyawan atau ex-karyawan Perseroan. Program Kepemilikan Saham Pegawai Perseroan (Employee Stock Allocation/ESA) Berdasarkan keputusan RUPS yang diselenggarakan pada tanggal 30 April 2021 sebagaimana tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 112, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 020/BL/CORSEC/SURAT/VII/2021 tanggal 2 Juli 2021 tentang Program Alokasi Saham Kepada Karyawan (Employee Stock Allocation (ESA)), Perseroan akan mengalokasikan sebesar 0,05% (nol koma nol lima persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan pada saat Penawaran Umum untuk Program ESA. Sehubungan dengan hal itu, Perseroan akan mengalokasikan kepada karyawan sejumlah 14.027.500 (empat belas juta dua puluh tujuh ribu lima ratus) saham biasa atas nama untuk program alokasi saham kepada karyawan (Employee Stock Allocation (“ESA”)). Dalam Program ESA akan dialokasikan Saham Penghargaan dan Saham Jatah Pasti kepada karyawan Perseroan yang memenuhi ketentuan Perseroan (selanjutnya disebut Peserta Program ESA), dengan penetapan alokasi saham yang akan ditentukan oleh Perseroan. Keterangan selengkapnya mengenai Program ESA dapat dilihat pada Bab I dalam Prospektus ini. Program Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen dan Pegawai (Management and Employee Stock Option Plan / MESOP) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang dilaksanakan pada tanggal 30 April 2021, para pemegang saham Perseroan menyetujui atas diberlakukannya Program MESOP. Jumlah MESOP yang akan diterbitkan adalah sebanyakbanyaknya 4,91% (empat koma sembilan satu persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham atau sejumlah sebanyak-banyaknya 5.060.345.150 (lima miliar enam puluh juta tiga ratus empat puluh lima ribu seratus lima puluh) saham. Program MESOP ditetapkan lebih lanjut oleh Dewan Komisaris Perseroan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Keterangan selengkapnya mengenai Program MESOP dapat dilihat pada Bab I dalam Prospektus ini. 4. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM Seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham ini setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham, akan dialokasikan untuk modal kerja Perseroan dan/atau Entitas Anak dengan keterangan sebagai berikut: A. B. Sekitar 66% (enam puluh enam persen) akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja Entitas Anak, yaitu: i. Sekitar 15% (lima belas persen) dialokasikan kepada PT Buka Mitra Indonesia (“BMI”); ii. Sekitar 15% (lima belas persen) dialokasikan kepada PT Buka Usaha Indonesia (“BUI”); xx iii. iv. v. vi. Sekitar 1% (satu persen) dialokasikan kepada PT Buka Investasi Bersama (“BIB”); Sekitar 1% (satu persen) dialokasikan kepada PT Buka Pengadaan Indonesia (“BPI”); Sekitar 1% (satu persen) dialokasikan kepada Bukalapak Pte. Ltd. (“BLSG”); dan Sekitar 1% (satu persen) dialokasikan kepada PT Five Jack (“Five Jack Indonesia”) Keterangan selengkapnya mengenai penggunaan dana dapat dilihat pada Bab II Prospektus ini. 5. FAKTOR RISIKO Risiko usaha dan umum yang disajikan berikut ini telah disusun berdasarkan bobot risiko yang akan memiliki dampak paling besar hingga dampak yang paling kecil bagi Perseroan: RISIKO USAHA a. Risiko Utama yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan Perseroan memiliki riwayat kerugian bersih dan Perseroan mungkin tidak mencapai profitabilitas di masa depan. b. Risiko Usaha yang Berhubungan dengan Kegiatan Usaha Perseroan. i. Risiko adaptasi layanan dan model bisnis Perseroan terhadap permintaan pelanggan dan standar industri yang terus berkembang. ii. Risiko persaingan usaha Perseroan. iii. Risiko pengelolaan pertumbuhan atau pelaksanaan strategi Perseroan. iv. Risiko penurunan laju pertumbuhan Perseroan. v. Risiko dalam perluasan penawaran produk Perseroan. vi. Risiko dalam pemeliharaan dan pengembangan hubungan Perseroan dengan pedagang dan Mitra. vii. Risiko tuntutan dan perkara hokum. viii. Risiko menghadapi klaim pelanggaran HAKI. ix. Risiko dalam perlindungan hak atas kekayaan intelektual Perseroan. x. Risiko dalam memperoleh modal tambahan. xi. Risiko penyedia layanan pihak ketiga dalam platform “All-Commerce”. xii. Risiko penyediaan layanan logistik yang digunakan oleh pedagang Perseroan atau platform layanan logistik yang dioperasikan oleh Perseroan. xiii. Risiko tuntutan hukum terkait perlindungan konsumen dan penerapan atas regulasi tambahan kepada industri dimana Perseroan beroperasi. xiv. Risiko atas brand atau reputasi Perseroan. xv. Risiko atas produk tiruan atau ilegal pada platform Perseroan. xvi. Risiko tidak terdeteksinya kegiatan pencucian uang atau pendanaan terorisme. xvii. Risiko ketergantungan atas operasional layanan platform seluler dan infrastruktur internet serta jaringan telekomunikasi di Indonesia. xviii. Risiko dalam akuisisi, investasi, atau aliansi strategis. xix. Risiko dalam mempekerjakan, mempertahankan, dan memotivasi karyawan kunci Perseroan. xx. Risiko ketergantungan pada app store untuk menyebarluaskan aplikasi seluler Perseroan. xxi. Risiko ketergantungan pertumbuhan pelanggan dan aktivitas pada penggunaan sistem operasi, jaringan, dan standar seluler yang berada di luar kendali Perseroan. xxii. Risiko sistem teknologi informasi Perseroan. xxiii. Risiko pengelolaan, perlindungan, dan pengungkapan data. xxiv. Risiko perlindungan informasi rahasia pelanggan, pedagang, dan jaringan Perseroan. xxv. Risiko kesalahan dalam pemrograman yang tidak terdeteksi atau ketidakmampuan untuk menjaga layanan pelanggan Perseroan. xxvi. Risiko tidak terpenuhinya persetujuan, izin, atau surat izin tambahan yang diperlukan atau kepatuhan terhadap ketentuan undang-undang, peraturan, dan kebijakan Indonesia. xxvii. Risiko wabah penyakit menular yang serius di Indonesia atau di tempat lain. xxviii. Risiko fluktuasi penjualan musiman. xxix. Risiko perubahan dalam rezim perpajakan Indonesia. xxx. Risiko pengajuan keluhan kepada badan regulator, pemberitaan negatif di media, dan penyebaran laporan negatif atau tuduhan tentang kegiatan usaha di Indonesia maupun di dunia internasional kepada public. xxxi. Risiko tidak memiliki pertanggungan asuransi yang memadai untuk menutup risiko usaha Perseroan. xxxii. Risiko perlambatan ekonomi global yang signifikan atau berkepanjangan. xxi xxxiii. Risiko perubahan persyaratan kerja sama dengan bank umum dan penyedia layanan pembayaran elektronik pihak ketiga untuk pemrosesan pembayaran dan layanan escrow di platform Perseroan. xxxiv. Risiko perubahan kerja sama dengan DANA sebagai salah satu penyedia layanan pembayaran online Perseroan. xxxv. Risiko reputasi Perseroan yang menimbulkan dampak negatif terhadap kegiatan usaha Perseroan. xxxvi. Kegagalan untuk mematuhi pengungkapan, dan pengendalian internal dan persyaratan pelaporan keuangan, dan manajemen risiko lainnya terkait perusahaan publik dapat membahayakan operasi dan kemampuan Perseroan untuk mematuhi kewajiban pelaporan berkala. c. Risiko Umum i. Perubahan ekonomi domestik, regional atau global dapat menimbulkan dampak kerugian material terhadap perekonomian Indonesia dan kegiatan usaha Perseroan. ii. Aktivisme dan pemogokan buruh, atau kegagalan memelihara hubungan tenaga kerja yang memuaskan dapat menimbulkan dampak merugikan bagi Perseroan. iii. Penurunan peringkat kredit Indonesia dan perusahaan Indonesia dapat menimbulkan dampak kerugian material terhadap Perseroan dan harga pasar Saham Yang Ditawarkan. d. Risiko Bagi Investor yang Berhubungan dengan Investasi Pada Saham Perseroan i. Kondisi pasar efek Indonesia atau di wilayah lain dapat mempengaruhi harga atau likuiditas Saham Yang Ditawarkan dan ketiadaan pasar sebelumnya bagi saham tersebut dapat berkontribusi pada likuiditas yang rendah. ii. Harga Saham Perseroan mungkin mengalami fluktuasi di kemudian hari. iii. Penjualan saham Perseroan di masa depan mungkin menimbulkan dampak merugikan terhadap harga pasar saham tersebut. iv. Kemampuan Perseroan untuk membayar dividen di kemudian hari. v. Risiko dilusi terhadap kepemilikan saham Perseroan. vi. Nilai Aset Bersih ("NAB") per Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Bersama ini mungkin jauh lebih rendah dibandingkan Harga Penawaran, dan dalam hal ini, Anda akan mengalami dilusi yang substansial dan bersifat segera. vii. Saham yang dicatatkan di BEI tunduk pada ketentuan penolakan otomatis BEI. Keterangan selengkapnya mengenai faktor risiko dapat dilihat pada Bab VI dalam Prospektus ini. 6. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan konsolidasian penting Perseroan. Angka-angka pada ikhtisar data keuangan konsolidasian penting Perseroan untuk laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2020, 31 Desember 2019, dan 31 Desember 2018, dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut berasal dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anak tanggal 31 Desember 2020, 31 Desember 2019, dan 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, yang disusun oleh manajemen Perseroan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) yang berlaku di Indonesia dan disajikan dalam mata uang Rupiah, yang tercantum dalam Prospektus. Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2020, 31 Desember 2019, dan 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia dengan opini tanpa modifikasian dengan paragraf hal-hal lain mengenai penerbitan kembali laporan auditor independen dan tujuan penerbitan laporan keuangan konsolidasian Perseroan, dalam laporannya tertanggal 15 Juli 2021 dan tercantum dalam Prospektus ini, ditandatangani oleh Said Amru (Registrasi Akuntan Publik No. AP.1294). Informasi keuangan konsolidasian interim Perseroan dan entitas anak tanggal 31 Maret 2021 dan periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2021 dan 2020, disajikan memenuhi persyaratan POJK No. 7/2021 dan Surat OJK No. S-101/D.04/2020 tanggal 24 Maret 2020 sehubungan dengan rencana Perseroan untuk memanfaatkan perpanjangan jangka waktu penggunaan laporan keuangan sebagaimana diatur dalam surat tersebut. Informasi keuangan konsolidasian interim Perseroan dan entitas anak tanggal 31 Maret 2021 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2021 dan 2020, diambil dari laporan keuangan konsolidasian interim tidak diaudit Perseroan dan entitas anak tanggal 31 Maret 2021 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2021 dan 2020, yang disusun oleh Manajemen Perusahaan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan dinyatakan dalam mata uang Rupiah, telah direviu oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja berdasarkan Standar Perikatan Reviu 2410 “Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas”, dalam laporannya tertanggal 15 Juli 2021, dan tercantum dalam Prospektus ini, ditandatangani oleh Sinarta (Registrasi Akuntan Publik No. AP.0701. Suatu reviu memiliki ruang lingkup yang secara substansial kurang daripada suatu audit yang dilaksanakan xxii berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia dan sebagai konsekuensinya, tidak memungkinkan KAP Purwantono, Sungkoro & Surja untuk memeroleh keyakinan bahwa KAP Purwantono, Sungkoro & Surja akan mengetahui seluruh hal yang signifikan yang mungkin teridentifikasi dalam suatu audit. Oleh karena itu, KAP Purwantono, Sungkoro & Surja tidak menyatakan suatu opini audit. LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (dalam ribuan Rupiah) 31 Maret 2021 2020 (tidak diaudit) 1.769.815.305 1.986.011.535 823.842.132 765.028.797 2.593.657.437 2.751.040.332 881.991.424 945.724.309 103.830.345 99.368.782 985.821.769 1.045.093.091 1.607.835.668 1.705.947.241 31 Desember Keterangan 2018 Total Aset Lancar Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET Total Liabilitas Jangka Pendek Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS TOTAL EKUITAS 2019 2.497.405.607 570.694.988 3.068.100.595 1.080.147.141 28.074.741 1.108.221.882 1.959.878.713 1.442.608.568 611.044.163 2.053.652.731 830.539.715 67.926.791 898.466.506 1.155.186.225 LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Keterangan 31 Desember 2018 2019 2020 (dalam ribuan Rupiah) 31 Maret 2020 2021 (tidak diaudit) (tidak diaudit) 320.232.091 423.704.907 -397.028.873 -327.999.510 -393.492.768 -325.422.168 -393.492.768 -323.805.001 PENDAPATAN NETO RUGI USAHA RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN RUGI PERIODE/TAHUN BERJALAN 291.907.495 -2.283.295.665 -2.233.225.601 -2.243.420.329 1.076.603.891 -2.841.379.545 -2.795.350.000 -2.795.350.000 1.351.664.460 -1.837.673.827 -1.832.142.744 -1.349.042.153 TOTAL RUGI KOMPREHENSIF PERIODE/TAHUN BERJALAN -2.234.221.228 -2.816.891.756 -1.316.357.755 -383.994.563 -319.677.870 -2.243.420.328 -1 -2.243.420.329 -2.795.350.000 -2.795.350.000 -1.349.041.582 -571 -1.349.042.153 -393.492.768 -393.492.768 -323.247.720 -557.281 -323.805.001 -2.234.221.227 -1 -2.234.221.228 -2.816.891.756 -2.816.891.756 -1.316.357.184 -571 -1.316.357.755 -383.994.563 -383.994.563 -319.129.632 -548.238 -319.677.870 -341.298 -365.799 -171.480 -50.405 -39.385 Rugi periode/tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Rugi komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali RUGI PER SAHAM YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMEGANG SAHAM ENTITAS INDUK (dalam nilai penuh) LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Keterangan 2018 -1.811.004.031 -546.497.189 4.163.762.608 1.806.261.388 1.003.908 242.034.397 2.049.299.693 Kas neto digunakan untuk aktivitas operasi Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS Efek perubahan kurs mata uang asing terhadap kas dan setara kas KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE/TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE/TAHUN xxiii 31 Desember 2019 -3.061.605.293 -83.302.800 2.004.562.815 -1.140.345.278 -24.967.443 2.049.299.693 883.986.972 (dalam ribuan Rupiah) 2020 -1.154.372.038 -1.437.080 1.747.478.139 591.669.021 8.781.943 883.986.972 1.484.437.936 RASIO-RASIO KEUANGAN KONSOLIDASIAN PENTING Untuk tahun yang berakhir pada tanggal Keterangan 31 Desember 2018 Rasio Usaha (%) Rugi sebelum pajak penghasilan konsolidasian terhadap pendapatan neto konsolidasian Rugi sebelum pajak penghasilan konsolidasian terhadap total aset konsolidasian Rugi sebelum pajak penghasilan konsolidasian terhadap total ekuitas konsolidasian Rugi bersih konsolidasian terhadap pendapatan neto konsolidasian Rugi bersih konsolidasian terhadap total aset konsolidasian Rugi bersih konsolidasian terhadap total ekuitas konsolidasian Rugi komprehensif tahun berjalan konsolidasian terhadap pendapatan neto konsolidasian Rugi komprehensif tahun berjalan konsolidasian terhadap total aset konsolidasian Rugi komprehensif tahun berjalan konsolidasian terhadap total ekuitas konsolidasian Rasio Keuangan (%) Total aset lancar konsolidasian terhadap total liabilitas jangka pendek konsolidasian Total liabilitas jangka panjang konsolidasian terhadap total ekuitas konsolidasian Total liabilitas konsolidasian terhadap total ekuitas konsolidasian Total liabilitas konsolidasian terhadap total aset konsolidasian Rasio imbal hasil total aset konsolidasian (ROA) (%) *) Rasio imbal hasil total ekuitas konsolidasian (ROE) (%)**) Contribution margin terhadap pendapatan neto konsolidasian Beban Penjualan dan Pemasaran konsolidasian terhadap pendapatan neto konsolidasian Beban Umum dan Administrasi konsolidasian terhadap pendapatan neto konsolidasian (Contribution margin - Beban Penjualan dan Pemasaran konsolidasian) terhadap pendapatan neto konsolidasian Rugi Tahun Berjalan konsolidasian terhadap Pendapatan neto konsolidasian Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021 (tidak diaudit) 2019 2020 -765% -260% -136% -77% -73% -136% -71% -12% -114% -242% -114% -19% -769% -73% -114% -260% -136% -242% -100% -52% -84% -76% -12% -19% -765% -262% -97% -76% -73% -137% -51% -12% -114% -244% -82% -19% 231% 174% 201% 210% 1% 57% 36% -73% -114% 100% 6% 78% 44% -136% -242% 75% 6% 61% 38% -52% -84% 91% 6% 61% 38% -12% -19% 82% -684% -216% -112% 101% -253% -118% -111% 69% -584% -141% -21% -19% -769% -260% -100% -76% IKHTISAR DATA KEUANGAN NON-PSAK Keterangan EBITDA(1) Contribution Margin(2) 1) 2) 2018 -2.218.460.194 291.907.495 31 Desember 2019 -2.687.103.112 808.727.402 2020 -1.651.431.165 1.228.403.996 (dalam ribuan Rupiah) 31 Maret 2020 2021 -354.153.526 -287.290.990 279.474.299 346.606.012 EBITDA mengacu kepada laba sebelum beban bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi. EBITDA beserta rasio-rasio terkait yang disajikan pada Prospektus ini merupakan informasi pendukung mengenai kinerja Perseroan yang tidak diwajibkan oleh, dan tidak mengikuti ketentuan PSAK atau IFRS. EBITDA bukan merupakan sebuah indikator kinerja keuangan atau likuiditas yang dianggap oleh PSAK atau IFRS dan tidak seharusnya dianggap sebagai alternatif untuk laba bersih, laba operasional, ataupun indikator kinerja keuangan lainnya yang mengikuti ketentuan PSAK atau IFRS. EBITDA juga tidak seharusnya dianggap sebagai alternatif untuk arus kas dari aktivitas operasi atau sebagai indikator dari tingkat likuiditas. EBITDA disajikan untuk mengilustrasikan tingkat profitabilitas dari kegiatan usaha yang mendasari Perseroan. Oleh karena itu, EBITDA disajikan untuk membantu analis, investor dan pihak berkepentingan lainnya dalam melakukan analisis atas kinerja dari usaha Perseroan. Adapun, EBITDA bukanlah sebuah istilah yang terstandarisasi, dan oleh sebab itu, perbandingan langsung antar perusahaan yang didasari EBITDA mungkin tidak memungkinkan. Berikut adalah rekonsiliasi atas laba operasional Perseroan sesuai ketentuan PSAK dengan definisi Perseroan atas EBITDA untuk periode yang disajikan. Contribution Margin mengacu kepada Pendapatan Neto setelah dikurangi Beban Pokok Pendapatan. Perseroan melihat Contribution Margin sebagai indikator penting yang berkorelasi dengan ekonomi dari usaha kegiatan usaha yang mendasari Perseroan. Oleh karena itu, Contribution Margin disajikan untuk membantu analis, investor dan pihak berkepentingan lainnya dalam melakukan analisis atas kinerja dari usaha Perseroan. Adapun, Contribution Margin bukanlah sebuah istilah yang terstandarisasi, dan oleh sebab itu, perbandingan langsung antar perusahaan yang didasari Contribution Margin mungkin tidak memungkinkan. Berikut adalah rekonsiliasi atas pendapatan Perseroan sesuai ketentuan PSAK dengan definisi Perseroan atas Contribution Margin untuk periode yang disajikan. xxiv Keterangan (dalam ribuan Rupiah) 31 Desember 31 Maret 2019 2020 2020 2021 -2.841.379.545 -1.837.673.827 -397.028.873 -327.999.510 154.276.433 186.242.662 42.875.347 40.708.520 -2.687.103.112 -1.651.431.165 -354.153.526 -287.290.990 berjalan konsolidasian dibandingkan dengan total aset konsolidasian pada akhir 2018 Rugi Usaha Konsolidasian -2.283.295.665 Total Depresiasi dan Amortisasi Konsolidasian 64.835.471 EBITDA -2.218.460.194 *) Rasio imbal hasil total aset (ROA) adalah rugi periode/tahun periode/tahun. **) Rasio imbal hasil total ekuitas (ROE) adalah rugi periode/tahun berjalan konsolidasian dibandingkan dengan total ekuitas konsolidasian pada akhir periode/tahun. Ringkasan data keuangan penting Perseroan selengkapnya dapat dilihat pada Bab IV Prospektus. 7. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN Perseroan telah memperoleh Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No. 000298.01/DJAI.PSE/03/2021 tanggal 10 Maret 2021. Misi Perseroan adalah menyediakan ekonomi yang adil untuk semua. Perseroan bangga menjadi perusahaan "AllCommerce", bukan hanya platform e-commerce sehari-hari. Fokus Perseroan jelas. Memberdayakan UMKM offline dan online melalui penggunaan teknologi. Misi Perseroan adalah membantu semua orang untuk membeli dan menjual barang dan jasa dengan akses yang adil terhadap modal, teknologi dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk berdagang dan membantu transformasi UMKM melalui teknologi. Perseroan percaya bahwa Perseroan dapat membantu mengatasi tantangan utama yang menghambat pertumbuhan UMKM sehingga dapat mengarah pada perekonomian yang lebih baik bagi Indonesia. Hari ini, Perseroan bangga dapat membantu lebih dari 6,5 juta pedagang online dan 7 juta UMKM offline, yang memungkinkan toko serba ada tradisional menjadi digital. Nilai-nilai Perseroan adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Enable customers to grow: Pengguna kami adalah yang utama. Di Bukalapak, kami tumbuh bersama pengguna kami. Jangan baper, lihat data!: Bagi kami, data adalah elemen terpenting dalam pengambilan sebuah keputusan. Gotong royong: Kami tidak ingin berjalan sendiri. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Keep it simple: Kami menghargai kesederhanaan dalam setiap hal yang kami lakukan. Give a d@mn : Di Bukalapak, Kami bangga dengan semua yang kami kerjakan dan peduli pada setiap hasilnya. Sukses itu diraih, bukan pemberian. Be fun!: Di Bukalapak, kegembiraan itu penting. Kegiatan usaha utama: Portal web dan platform digital dengan tujuan komersial, mencakup: a. b. c. d. pengoperasian situs web dengan tujuan komersial yang menggunakan mesin pencari untuk menghasilkan dan memelihara basis data (database) besar dari alamat dan isi internet dalam format yang mudah dicari; pengoperasian situs web yang bertindak sebagai portal ke internet, seperti situs media yang menyediakan isi yang diperbarui secara berkala, baik secara langsung ataupun tidak langsung dengan tujuan komersial; pengoperasian platform digital dan/atau situs/portal web yang melakukan transaksi elektronik berupa kegiatan usaha fasilitasi dan/atau mediasi pemindahan kepemilikan barang dan/atau jasa dan/atau layanan lainnya melalui internet dan/atau perangkat elektronik dan/atau cara sistem elektronik lainnya yang dilakukan dengan tujuan komersial (profit) yang mencakup aktivitas baik salah satu, sebagian ataupun keseluruhan transaksi elektronik, yaitu pemesanan, pembayaran, pengiriman atas kegiatan tersebut; termasuk situs/portal web dan/atau platform digital yang bertujuan komersial (profit) merupakan aplikasi yang digunakan untuk fasilitasi dan/atau mediasi layanan-layanan transaksi elektronik seperti namun tidak terbatas pada pengumpul pedagang (marketplace) dan digital advertising. Kegiatan usaha penunjang: 1. 2. Melakukan aktivitas perusahaan holding dimana kegiatan utamanya adalah menguasai aset dari sekelompok perusahaan subsidiari dan kegiatan utamanya adalah kepemilikan kelompok tersebut. Melakukan aktivitas konsultasi manajemen lainnya yang mencakup ketentuan bantuan nasihat, bimbingan dan operasional usaha dan permasalahan organisasi dan manajemen lainnya, seperti perencanaan strategi dan organisasi; keputusan berkaitan dengan keuangan; tujuan dan kebijakan pemasaran; perencanaan, praktik dan kebijakan sumber xxv daya manusia; perencanaan penjadwalan dan pengontrolan produksi. Penyediaan jasa usaha ini dapat mencakup bantuan nasihat, bimbingan dan operasional berbagai fungsi manajemen, rancangan dari metode dan prosedur akuntansi, program akuntansi biaya, prosedur pengawasan anggaran belanja, pemberian nasihat dan bantuan untuk usaha dan pelayanan masyarakat dalam perencanaan, pengorganisasian, efisiensi dan pengawasan, informasi manajemen dan lain-lain. Keunggulan Utama Perseroan Keterangan selengkapnya mengenai keunggulan utama Perseroan dapat dilihat pada Bab VIII Prospektus ini. Strategi Usaha Di bawah ini strategi utama Perseroan untuk mengembangkan bisnis Perseroan: ● ● ● ● ● Memanfaatkan Mitra untuk mendapatkan potensi Indonesia di daerah non-Tier 1 yang memiliki inklusi keuangan; rendah dan masih mengandalkan penggunaan uang tunai; Meningkatkan penawaran produk Perseroan baik barang fisik maupun digital; Memperdalam dan memperluas kemitraan dengan penyedia produk; Memanfaatkan peningkatan skala untuk meningkatkan unit economics dan profitabilitas; Mendorong manfaat sosial bagi Mitra Perseroan dan komunitas di tempat Perseroan beroperasi. Persaingan Usaha Industri e-commerce di Indonesia dan Asia Tenggara sangat kompetitif. Perseroan menghadapi persaingan di setiap lini bisnis Perseroan. Pesaing Perseroan saat ini atau yang potensial mencakup (i) perusahaan e-commerce utama di Indonesia, (ii) pengecer tradisional dan ritel dengan outlet fisik (brick-and-mortar) utama di Indonesia, dan (iii) perusahaan ritel di Indonesia yang berfokus pada kategori produk tertentu. Perseroan bersaing terutama berdasarkan: ● ● ● ● ● ● ● ● kualitas pengalaman pengguna; kemampuan Perseroan untuk menarik, melibatkan, dan mempertahankan basis pelanggan akhir Perseroan; kemampuan Perseroan untuk menarik dan mempertahankan penjual (termasuk pedagang online dan Mitra); harga produk yang dijual di platform Perseroan; kualitas dan pilihan produk; ketersediaan dan keandalan layanan pembayaran; logistik dan efisiensi pengiriman; dan pengenalan dan reputasi brand. Perseroan berkeyakinan bahwa Perseroan memiliki posisi yang baik untuk secara efektif bersaing berdasarkan faktor-faktor yang tercantum di atas pada target pasar Perseroan. Namun, pesaing Perseroan mungkin memiliki riwayat operasi yang lebih lama, pengenalan brand yang lebih besar, hubungan pemasok yang lebih baik, infrastruktur yang lebih kuat, basis pengguna yang lebih besar atau sumber daya keuangan, teknis atau pemasaran yang lebih besar daripada Perseroan, dan mereka juga dapat menawarkan barang dagangan (merchandise) serupa di platform mereka. 8. KEBIJAKAN DIVIDEN Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen dalam bentuk tunai sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Besarnya dividen dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan. Berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, pengumuman mengenai pembagian dividen dibuat berdasarkan keputusan pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan berdasarkan usulan dari Direksi. Perseroan dapat membagikan dividen pada tahun tertentu hanya jika Perseroan memiliki saldo laba positif. Usulan, jumlah dan pembayaran dividen merupakan kewenangan Direksi Perseroan dan Dewan Komisaris dan akan bergantung pada persetujuan RUPS. Besarnya dividen bergantung pada sejumlah faktor termasuk laba bersih, ketersediaan dana cadangan, persyaratan belanja modal, hasil usaha dan kas. Faktor-faktor tersebut, pada akhirnya, bergantung kepada berbagai hal termasuk keberhasilan dalam pelaksanaan strategi usaha, keuangan, akibat adanya xxvi kompetisi dan pengaturan, kondisi perekonomian secara umum yang berlaku terhadap Perseroan atau usaha Perseroan. Sebagian besar faktor-faktor tersebut berada di luar kendali Perseroan. Dengan mengindahkan ketentuan-ketentuan di atas, Manajemen Perseroan bermaksud mengusulkan secara konsisten untuk melakukan pembayaran dividen sejak mulai tahun saldo laba Perseroan positif. Besarnya dividen diberikan mengikuti persetujuan oleh para pemegang saham, para komisaris dan direksi dari total laba bersih tahun berjalan konsolidasian Perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan. Keterangan selengkapnya mengenai kebijakan dividen Perseroan dapat dilihat pada Bab XI Prospektus ini. 9. TATA CARA PEMESANAN SAHAM Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan mengikuti ketentuan Peraturan No. IX.A.2 dan Peraturan No. IX.A.7 dengan penyesuaian tertentu dan tidak mengikuti tata cara tertentu yang diatur dalam POJK No. 41/2020 dan SEOJK No. 15/2020 sebagaimana telah disetujui berdasarkan Surat OJK No. S-108/D.04/2021 tanggal 7 Juli 2021 perihal Kebijakan Terkait Penggunaan Sistem Penawaran Umum Elektronik. Keterangan selengkapnya mengenai Tata Cara Pemesanan Saham dapat dilihat pada Bab XVI Prospektus ini. xxvii Halaman ini sengaja dikosongkan xxviii I. PENAWARAN UMUM Sebanyak 25.765.504.800 (dua puluh lima miliar tujuh ratus enam puluh lima juta lima ratus empat ribu delapan ratus) lembar saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel Perseroan, dengan nilai nominal Rp50,- (lima puluh Rupiah) setiap saham, yang mewakili sebanyak 25,0% (dua puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham (“Saham Yang Ditawarkan”), dan ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp850,(delapan ratus lima puluh Rupiah) setiap saham, yang harus yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah Rp21.900.679.080.000,- (dua puluh satu triliun sembilan ratus miliar enam ratus tujuh puluh sembilan juta delapan puluh ribu Rupiah). Perseroan akan mengalokasikan sebesar 0,05% (nol koma nol lima persen) dari Saham Yang Ditawarkan pada saat Penawaran Umum Perdana Saham untuk program alokasi saham kepada karyawan (Employee Stock Allocation (“ESA”)) atau sebanyak 14.027.500 (empat belas juta dua puluh tujuh ribu lima ratus) saham, dengan harga pelaksanaan ESA yang sama dengan Harga Penawaran. Perseroan akan menerbitkan opsi Saham untuk program MESOP sebanyak-banyaknya 4,91% (empat koma sembilan satu persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham ini atau sebanyakbanyaknya 5.060.345.150 (lima miliar enam puluh juta tiga ratus empat puluh lima ribu seratus lima puluh) saham. PT Bukalapak.com Tbk Kegiatan Usaha Utama: Bergerak dalam Bidang E-Commerce, Teknologi, Platform Online & Offline Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia Kantor Pusat Metropolitan Tower, Lantai 22 Jalan Raden Adjeng Kartini, Kav. 14, Jakarta Selatan, 12440 Telepon : +62 21 50982008, Email: corsec@bukalapak.com, Website: www.bukalapak.com RISIKO UTAMA YANG MEMPUNYAI PENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK ADALAH PERSEROAN MEMILIKI RIWAYAT KERUGIAN BERSIH DAN PERSEROAN MUNGKIN TIDAK MENCAPAI PROFITABILITAS DI MASA DEPAN. RISIKO USAHA LAINNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB VI TENTANG FAKTOR RISIKO DALAM PROSPEKTUS INI. RISIKO YANG DIHADAPI INVESTOR PEMBELI EMISI EFEK ADALAH TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN OLEH TERBATASNYA JUMLAH PEMEGANG SAHAM PERSEROAN. 1 Struktur Permodalan dan Pemegang Saham Berdasarkan Akta No. 65/2021, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan terakhir pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut: Modal Saham Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama Dengan Nilai Nominal Rp50,- (lima puluh Rupiah) setiap saham Keterangan Nilai Nominal Rp50,- per saham Jumlah Nominal Persentase (Rp) (%) 309.186.058.216 15.459.302.910.800 Jumlah Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1 500 Durians II L.P. 2 500 Durians L.P. 3 500 Kimchi, L.P. 4 500 Startups III, L.P. 5 500 Startups IV, L.P. 6 Achmad Zaky Syaifudin 7 Adi Wardhana Sariaatmadja 8 Alvin W. Sariaatmadja 9 API (Hong Kong) Investment Limited 10 Archipelago Investment Pte. Ltd. 11 Batavia Incubator Pte. Ltd 12 BonAngels Pacemaker Fund 13 Clara Natalie 14 DKI Growing Star Fund II 15 Endeavor Catalyst II, L. P. 16 Endeavor Catalyst II-A, L. P. 17 IMJ Fenox Global I Investment Limited 18 IREP Co. Ltd. 19 Jaeyoun Doh (Doh Jaeyoun) 20 Jay Geoffrey Wacher 21 Komodo Indigo Investment Ltd 22 Komodo Opportunity Venture 1 Ltd 23 K-Run No. 1 Start-Up Investment Fund, 24 Microsoft Corporation 25 Mirae Asset–Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd. 26 Muhamad Fajrin Rasyid 27 Nandhika Wandhawa Putra Harahap 28 Naver Corporation 29 New Hope OCA Limited 30 Nugroho Herucahyono 31 One Shinhan Global Fund 1 32 Pandu Patria Sjahrir 33 Peter Teng He Xu 34 Phiong Tadhan Immanuel Yapi 35 PT Asia Sahabat Indonesia 36 PT BRI Ventura Investama 37 PT Kreatif Media Karya 38 PT Mandiri Capital Indonesia 39 Muhammad Rachmat Kaimuddin 40 Natalia Firmansyah 41 PT Rockpool Teladan Investa 42 Queensbridge Fund I, L. P. 43 RDPT Batavia Prospektif Sektoral 1 44 Genting Ventures VCC (bertindak untuk kepentingan Genting VCC Fund I) 45 Rionardo 46 Seungkook Lee (Lee Seungkook) 47 Standard Chartered UK Holdings Limited 48 Star AA Ventures Limited 49 Sung Jin Kim (Kim Sung Jin) 50 Sutanto Hartono 51 Teddy Nuryanto Oetomo 52 UBS AG, London Branch 53 Virdienash Haqmal 54 Willix Halim 55 Pemegang Saham Lainnya(1) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel 73.170.808 426.249.828 8.575.254 85.225.367 4.226.123 4.452.515.674 768.785.501 768.785.501 13.448.351.573 9.736.593.677 2.547.974.800 59.675.328 2.126.242 42.287.596 85.945.826 1.915.375 170.389.226 511.220.393 65.105.149 85.260.511 395.375.401 397.888.232 12.687.158 931.855.888 1.857.930.509 2.725.322.633 2.126.242 266.245.795 3.259.597.804 2.145.675.938 482.094.405 14.857.331 266.245.795 3.189.361 72.916.011 181.046.789 24.661.347.283 53.243.888 104.291.245 31.129.223 327.792.565 191.713.139 636.668.614 133.118.505 3.189.361 18.881.371 266.245.795 266.245.795 266.043.713 14.857.331 156.990.392 1.914.302.254 29.301.710 1.438.287.844 423.429.482 77.296.514.554 231.889.543.662 3.658.540.400 21.312.491.400 428.762.700 4.261.268.350 211.306.150 222.625.783.700 38.439.275.050 38.439.275.050 672.417.578.650 486.829.683.850 127.398.740.000 2.983.766.400 106.312.100 2.114.379.800 4.297.291.300 95.768.750 8.519.461.300 25.561.019.650 3.255.257.450 4.263.025.550 19.768.770.050 19.894.411.600 634.357.900 46.592.794.400 92.896.525.450 136.266.131.650 106.312.100 13.312.289.750 162.979.890.200 107.283.796.900 24.104.720.250 742.866.550 13.312.289.750 159.468.050 3.645.800.550 9.052.339.450 1.233.067.364.150 2.662.194.400 5.214.562.250 1.556.461.150 16.389.628.250 9.585.656.950 31.833.430.700 6.655.925.250 159.468.050 944.068.550 13.312.289.750 13.312.289.750 13.302.185.650 742.866.550 7.849.519.600 95.715.112.700 1.465.085.500 71.914.392.200 21.171.474.100 3.864.825.727.700 11.594.477.183.100 (1) Terdiri dari 204 pemegang saham perorangan yang merupakan karyawan atau ex-karyawan Perseroan. 2 0,09% 0,55% 0,01% 0,11% 0,01% 5,76% 0,99% 0,99% 17,40% 12,60% 3,30% 0,08% 0,00% 0,05% 0,11% 0,00% 0,22% 0,66% 0,08% 0,11% 0,51% 0,51% 0,02% 1,21% 2,40% 3,53% 0,00% 0,34% 4,22% 2,78% 0,62% 0,02% 0,34% 0,00% 0,09% 0,23% 31,90% 0,07% 0,13% 0,04% 0,42% 0,25% 0,82% 0,17% 0,00% 0,02% 0,34% 0,34% 0,34% 0,02% 0,20% 2,48% 0,04% 1,86% 0,55% 100,00% Penawaran Umum Perdana Saham Jumlah Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham adalah sebesar 25.765.504.800 (dua puluh lima miliar tujuh ratus enam puluh lima juta lima ratus empat ribu delapan ratus) saham biasa atas nama, yang mewakili sebesar 25,00% (dua puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham. Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, maka struktur permodalan dan komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum Perdana Saham ini, secara proforma adalah sebagai berikut: Modal Saham Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama Dengan Nilai Nominal Rp50,- (lima puluh Rupiah) setiap saham Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1 500 Durians II L.P. 2 500 Durians L.P. 3 500 Kimchi, L.P. 4 500 Startups III, L.P. 5 500 Startups IV, L.P. 6 Achmad Zaky Syaifudin 7 Adi Wardhana Sariaatmadja 8 Alvin W. Sariaatmadja 9 API (Hong Kong) Investment Limited 10 Archipelago Investment Pte. Ltd. 11 Batavia Incubator Pte. Ltd 12 BonAngels Pacemaker Fund 13 Clara Natalie 14 DKI Growing Star Fund II 15 Endeavor Catalyst II, L. P. 16 Endeavor Catalyst II-A, L. P. 17 IMJ Fenox Global I Investment Limited 18 IREP Co. Ltd. 19 Jaeyoun Doh (Doh Jaeyoun) 20 Jay Geoffrey Wacher 21 Komodo Indigo Investment Ltd 22 Komodo Opportunity Venture 1 Ltd 23 K-Run No. 1 Start-Up Investment Fund, 24 Microsoft Corporation Mirae Asset–Naver Asia Growth 25 Investment Pte. Ltd. 26 Muhamad Fajrin Rasyid 27 Nandhika Wandhawa Putra Harahap 28 Naver Corporation 29 New Hope OCA Limited 30 Nugroho Herucahyono 31 One Shinhan Global Fund 1 32 Pandu Patria Sjahrir 33 Peter Teng He Xu 34 Phiong Tadhan Immanuel Yapi 35 PT Asia Sahabat Indonesia 36 PT BRI Ventura Investama 37 PT Kreatif Media Karya 38 PT Mandiri Capital Indonesia 39 Muhammad Rachmat Kaimuddin 40 Natalia Firmansyah 41 PT Rockpool Teladan Investa 42 Queensbridge Fund I, L. P. 43 RDPT Batavia Prospektif Sektoral 1 Genting Ventures VCC (bertindak untuk 44 kepentingan Genting VCC Fund I) 45 Rionardo 46 Seungkook Lee (Lee Seungkook) 47 Standard Chartered Uk Holdings Limited 48 Star AA Ventures Limited 49 Sung Jin Kim (Kim Sung Jin) 50 Sutanto Hartono 51 Teddy Nuryanto Oetomo 52 UBS AG, London Branch 53 Virdienash Haqmal 54 Willix Halim 55 Pemegang Saham Lainnya(1) 56 Masyarakat Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel Sebelum Penawaran Umum Jumlah Nominal Jumlah Saham (Rp) 309.186.058.216 15.459.302.910.800 73.170.808 426.249.828 8.575.254 85.225.367 4.226.123 4.452.515.674 768.785.501 768.785.501 13.448.351.573 9.736.593.677 2.547.974.800 59.675.328 2.126.242 42.287.596 85.945.826 1.915.375 170.389.226 511.220.393 65.105.149 85.260.511 395.375.401 397.888.232 12.687.158 931.855.888 Nilai Nominal Rp50,- per saham Persentase (%) Setelah Penawaran Umum Jumlah Nominal (Rp) 309.186.058.216 15.459.302.910.800 Jumlah Saham 3.658.540.400 21.312.491.400 428.762.700 4.261.268.350 211.306.150 222.625.783.700 38.439.275.050 38.439.275.050 672.417.578.650 486.829.683.850 127.398.740.000 2.983.766.400 106.312.100 2.114.379.800 4.297.291.300 95.768.750 8.519.461.300 25.561.019.650 3.255.257.450 4.263.025.550 19.768.770.050 19.894.411.600 634.357.900 46.592.794.400 0,09% 0,55% 0,01% 0,11% 0,01% 5,76% 0,99% 0,99% 17,40% 12,60% 3,30% 0,08% 0,00% 0,05% 0,11% 0,00% 0,22% 0,66% 0,08% 0,11% 0,51% 0,51% 0,02% 1,21% 73.170.808 426.249.828 8.575.254 85.225.367 4.226.123 4.452.515.674 768.785.501 768.785.501 13.448.351.573 9.736.593.677 2.547.974.800 59.675.328 2.126.242 42.287.596 85.945.826 1.915.375 170.389.226 511.220.393 65.105.149 85.260.511 395.375.401 397.888.232 12.687.158 931.855.888 1.857.930.509 92.896.525.450 2,40% 2.725.322.633 2.126.242 266.245.795 3.259.597.804 2.145.675.938 482.094.405 14.857.331 266.245.795 3.189.361 72.916.011 181.046.789 24.661.347.283 53.243.888 104.291.245 31.129.223 327.792.565 191.713.139 636.668.614 136.266.131.650 106.312.100 13.312.289.750 162.979.890.200 107.283.796.900 24.104.720.250 742.866.550 13.312.289.750 159.468.050 3.645.800.550 9.052.339.450 1.233.067.364.150 2.662.194.400 5.214.562.250 1.556.461.150 16.389.628.250 9.585.656.950 31.833.430.700 3,53% 0,00% 0,34% 4,22% 2,78% 0,62% 0,02% 0,34% 0,00% 0,09% 0,23% 31,90% 0,07% 0,13% 0,04% 0,42% 0,25% 0,82% 133.118.505 6.655.925.250 3.189.361 18.881.371 266.245.795 266.245.795 266.043.713 14.857.331 156.990.392 1.914.302.254 29.301.710 1.438.287.844 423.429.482 77.296.514.554 231.889.543.662 159.468.050 944.068.550 13.312.289.750 13.312.289.750 13.302.185.650 742.866.550 7.849.519.600 95.715.112.700 1.465.085.500 71.914.392.200 21.171.474.100 3.864.825.727.700 11.594.477.183.100 3.658.540.400 21.312.491.400 428.762.700 4.261.268.350 211.306.150 222.625.783.700 38.439.275.050 38.439.275.050 672.417.578.650 486.829.683.850 127.398.740.000 2.983.766.400 106.312.100 2.114.379.800 4.297.291.300 95.768.750 8.519.461.300 25.561.019.650 3.255.257.450 4.263.025.550 19.768.770.050 19.894.411.600 634.357.900 46.592.794.400 0,07% 0,41% 0,01% 0,08% 0,00% 4,32% 0,75% 0,75% 13,05% 9,45% 2,47% 0,06% 0,00% 0,04% 0,08% 0,00% 0,17% 0,50% 0,06% 0,08% 0,38% 0,39% 0,01% 0,90% 1.857.930.509 92.896.525.450 1,80% 2.725.322.633 2.126.242 266.245.795 3.259.597.804 2.145.675.938 482.094.405 14.857.331 266.245.795 3.189.361 72.916.011 181.046.789 24.661.347.283 53.243.888 104.291.245 31.129.223 327.792.565 191.713.139 636.668.614 136.266.131.650 106.312.100 13.312.289.750 162.979.890.200 107.283.796.900 24.104.720.250 742.866.550 13.312.289.750 159.468.050 3.645.800.550 9.052.339.450 1.233.067.364.150 2.662.194.400 5.214.562.250 1.556.461.150 16.389.628.250 9.585.656.950 31.833.430.700 2,64% 0,00% 0,26% 3,16% 2,08% 0,47% 0,01% 0,26% 0,00% 0,07% 0,18% 23,93% 0,05% 0,10% 0,03% 0,32% 0,19% 0,62% 0,17% 133.118.505 6.655.925.250 0,13% 0,00% 0,02% 0,34% 0,34% 0,34% 0,02% 0,20% 2,48% 0,04% 1,86% 0,55% 100,00% 3.189.361 18.881.371 266.245.795 266.245.795 266.043.713 14.857.331 156.990.392 1.914.302.254 29.301.710 1.438.287.844 423.429.482 25.765.504.800 103.062.019.354 206.124.038.862 159.468.050 944.068.550 13.312.289.750 13.312.289.750 13.302.185.650 742.866.550 7.849.519.600 95.715.112.700 1.465.085.500 71.914.392.200 21.171.474.100 1.288.275.240.000 5.153.100.967.700 10.306.201.943.100 0,00% 0,02% 0,26% 0,26% 0,26% 0,01% 0,15% 1,86% 0,03% 1,40% 0,41% 25,00% 100,00% (1) Terdiri dari 204 pemegang saham perorangan yang merupakan karyawan atau ex-karyawan Perseroan. 3 Persentase (%) Program Kepemilikan Saham Pegawai Perseroan (Employee Stock Allocation / ESA) Berdasarkan keputusan RUPS yang diselenggarakan pada tanggal 30 April 2021 sebagaimana tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 112, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 020/BL/CORSEC/SURAT/VII/2021 tanggal 2 Juli 2021 tentang Program Alokasi Saham Kepada Karyawan (Employee Stock Allocation (ESA)), Perseroan akan mengalokasikan sebesar 0,05% (nol koma nol lima persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan pada saat Penawaran Umum untuk Program ESA. Sehubungan dengan hal itu, Perseroan akan mengalokasikan kepada karyawan sebanyak 14.027.500 (empat belas juta dua puluh tujuh ribu lima ratus) saham biasa atas nama untuk program alokasi saham kepada karyawan (Employee Stock Allocation (“ESA”)). Dalam Program ESA akan dialokasikan Saham Penghargaan dan Saham Jatah Pasti kepada karyawan Perseroan yang memenuhi ketentuan Perseroan (selanjutnya disebut Peserta Program ESA), dengan penetapan alokasi saham yang akan ditentukan oleh Perseroan. Saham Penghargaan dan Saham Jatah Pasti dalam Program ESA dapat dialokasikan kepada karyawan Perseroan sebagaimana diatur dengan ketentuan berikut: 1. 2. Karyawan tetap Perseroan yang tercatat dan aktif bekerja sampai dengan 1 Juli 2021; dan Karyawan tetap Perseroan yang tidak dalam status menjalani hukuman disiplin sedang dan berat pada saat implementasi program ESA. Dalam hal karyawan berhenti dari Perseroan sebelum tanggal distribusi saham dan/atau masa lock-up, maka karyawan yang bersangkutan tetap mendapatkan haknya dalam program ESA. Perseroan menetapkan jumlah Program ESA adalah sebanyak 14.027.500 (empat belas juta dua puluh tujuh ribu lima ratus) saham atau sebesar 0,05% (nol koma nol lima persen) saham dari total Saham Yang Ditawarkan (“Saham ESA”), yang terdiri dari: a. b. Saham Penghargaan sebesar 19,80% (sembilan belas koma delapan persen) dari saham ESA atau sebanyak 2.778.000 (dua juta tujuh ratus tujuh puluh delapan ribu) saham; Saham Jatah Pasti sebesar 80,20% (delapan puluh koma dua persen) dari saham ESA atau sebanyak 11.249.500 (sebelas juta dua ratus empat puluh sembilan ribu lima ratus) saham. Pelaksanaan program ESA akan mengikuti ketentuan yang terdapat dalam Peraturan No. IX.A.7. Harga pelaksanaan Saham Jatah Pasti akan sama dengan Harga Penawaran. Bagi pegawai yang diikutsertakan dalam program ini, akan diberikan lock-up period selama 3 bulan. Selain Program ESA dan Program MESOP tersebut, tidak terdapat perjanjian atau program yang berkaitan dengan program kepemilikan saham Perseroan oleh karyawan atau anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris. Saham Penghargaan Saham Penghargaan yaitu alokasi saham yang diberikan Perseroan secara cuma-cuma kepada seluruh Peserta Program ESA kepada Peserta Program ESA yang terpilih dengan jumlah saham sebesar 19,80% (sembilan belas koma delapan persen) dari Saham ESA atau sebanyak 2.778.000 (dua juta tujuh ratus tujuh puluh delapan ribu) saham. Kriteria pegawai yang mendapat saham penghargaan: 1. 2. 3. Karyawan tetap Perseroan yang tercatat; dan Aktif bekerja sampai dengan 1 Juli 2021; dan Tidak dalam status menjalani hukuman disiplin sedang dan berat pada saat implementasi program saham penghargaan. Jumlah pegawai yang mendapatkan saham penghargaan adalah sebanyak 1.348 orang. Saham Jatah Pasti Saham Jatah Pasti yaitu alokasi dengan jatah pasti yang diberikan Perseroan bagi Peserta Program ESA untuk membeli saham Penawaran Umum sebesar 80,20% (delapan puluh koma dua persen) dari Saham ESA atau sebanyak 11.249.500 (sebelas juta dua ratus empat puluh sembilan ribu lima ratus) saham. Harga pelaksanaan ESA untuk saham jatah pasti sama dengan Harga Penawaran. 4 Jumlah pegawai yang mendapatkan saham jatah pasti adalah sebanyak 375 orang. Tujuan utama pelaksanaan Program ESA adalah: 1. 2. 3. 4. Agar meningkatkan rasa kepemilikan karyawan Perseroan terhadap Perseroan (sense of belonging); Untuk memelihara loyalitas dan ikut membantu menjaga performa Perseroan; Mendorong produktivitas kerja, memelihara disiplin kerja dan memberikan contoh yang baik kepada karyawan baru; Menjaga nilai-nilai budaya kerja Perseroan. Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan Perseroan dan diimplementasikannya seluruh rencana program ESA dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum ini, secara proforma menjadi sebagai berikut: Modal Saham Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama Dengan Nilai Nominal Rp50,- (lima puluh Rupiah) setiap saham Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1 500 Durians II L.P. 2 500 Durians L.P. 3 500 Kimchi, L.P. 4 500 Startups III, L.P. 5 500 Startups IV, L.P. 6 Achmad Zaky Syaifudin 7 Adi Wardhana Sariaatmadja 8 Alvin W. Sariaatmadja 9 API (Hong Kong) Investment Limited 10 Archipelago Investment Pte. Ltd. 11 Batavia Incubator Pte. Ltd 12 BonAngels Pacemaker Fund 13 Clara Natalie 14 DKI Growing Star Fund II 15 Endeavor Catalyst II, L. P. 16 Endeavor Catalyst II-A, L. P. 17 IMJ Fenox Global I Investment Limited 18 IREP Co. Ltd. 19 Jaeyoun Doh (Doh Jaeyoun) 20 Jay Geoffrey Wacher 21 Komodo Indigo Investment Ltd 22 Komodo Opportunity Venture 1 Ltd 23 K-Run No. 1 Start-Up Investment Fund, 24 Microsoft Corporation Mirae Asset–Naver Asia Growth 25 Investment Pte. Ltd. 26 Muhamad Fajrin Rasyid 27 Nandhika Wandhawa Putra Harahap 28 Naver Corporation 29 New Hope OCA Limited 30 Nugroho Herucahyono 31 One Shinhan Global Fund 1 32 Pandu Patria Sjahrir 33 Peter Teng He Xu 34 Phiong Tadhan Immanuel Yapi 35 PT Asia Sahabat Indonesia 36 PT BRI Ventura Investama 37 PT Kreatif Media Karya 38 PT Mandiri Capital Indonesia 39 Muhammad Rachmat Kaimuddin 40 Natalia Firmansyah 41 PT Rockpool Teladan Investa 42 Queensbridge Fund I, L. P. 43 RDPT Batavia Prospektif Sektoral 1 Genting Ventures VCC (bertindak untuk 44 kepentingan Genting VCC Fund I) 45 Rionardo 46 Seungkook Lee (Lee Seungkook) Standard Chartered UK Holdings 47 Limited 48 Star AA Ventures Limited 49 Sung Jin Kim (Kim Sung Jin) 50 Sutanto Hartono 51 Teddy Nuryanto Oetomo 52 UBS AG, London Branch 53 Virdienash Haqmal 54 Willix Halim Sebelum Penawaran Umum Jumlah Nominal Jumlah Saham (Rp) Nilai Nominal Rp50,- per saham Setelah Penawaran Umum dan Pelaksanaan ESA Persentase Jumlah Nominal Persentase Jumlah Saham (%) (Rp) (%) 309.186.058.216 15.459.302.910.800 0,09% 0,55% 0,01% 0,11% 0,01% 5,76% 0,99% 0,99% 17,40% 12,60% 3,30% 0,08% 0,00% 0,05% 0,11% 0,00% 0,22% 0,66% 0,08% 0,11% 0,51% 0,51% 0,02% 1,21% 73.170.808 426.249.828 8.575.254 85.225.367 4.226.123 4.452.515.674 768.785.501 768.785.501 13.448.351.573 9.736.593.677 2.547.974.800 59.675.328 2.126.242 42.287.596 85.945.826 1.915.375 170.389.226 511.220.393 65.105.149 85.260.511 395.375.401 397.888.232 12.687.158 931.855.888 3.658.540.400 21.312.491.400 428.762.700 4.261.268.350 211.306.150 222.625.783.700 38.439.275.050 38.439.275.050 672.417.578.650 486.829.683.850 127.398.740.000 2.983.766.400 106.312.100 2.114.379.800 4.297.291.300 95.768.750 8.519.461.300 25.561.019.650 3.255.257.450 4.263.025.550 19.768.770.050 19.894.411.600 634.357.900 46.592.794.400 0,07% 0,41% 0,01% 0,08% 0,00% 4,32% 0,75% 0,75% 13,05% 9,45% 2,47% 0,06% 0,00% 0,04% 0,08% 0,00% 0,17% 0,50% 0,06% 0,08% 0,38% 0,39% 0,01% 0,90% 92.896.525.450 2,40% 1.857.930.509 92.896.525.450 1,80% 136.266.131.650 106.312.100 13.312.289.750 162.979.890.200 107.283.796.900 24.104.720.250 742.866.550 13.312.289.750 159.468.050 3.645.800.550 9.052.339.450 1.233.067.364.150 2.662.194.400 5.214.562.250 1.556.461.150 16.389.628.250 9.585.656.950 31.833.430.700 3,53% 0,00% 0,34% 4,22% 2,78% 0,62% 0,02% 0,34% 0,00% 0,09% 0,23% 31,90% 0,07% 0,13% 0,04% 0,42% 0,25% 0,82% 2.725.322.633 2.126.242 266.245.795 3.259.597.804 2.145.675.938 482.094.405 14.857.331 266.245.795 3.189.361 72.916.011 181.046.789 24.661.347.283 53.243.888 104.291.245 31.129.223 327.792.565 191.713.139 636.668.614 136.266.131.650 106.312.100 13.312.289.750 162.979.890.200 107.283.796.900 24.104.720.250 742.866.550 13.312.289.750 159.468.050 3.645.800.550 9.052.339.450 1.233.067.364.150 2.662.194.400 5.214.562.250 1.556.461.150 16.389.628.250 9.585.656.950 31.833.430.700 2,64% 0,00% 0,26% 3,16% 2,08% 0,47% 0,01% 0,26% 0,00% 0,07% 0,18% 23,93% 0,05% 0,10% 0,03% 0,32% 0,19% 0,62% 6.655.925.250 0,17% 133.118.505 6.655.925.250 0,13% 159.468.050 944.068.550 0,00% 0,02% 3.189.361 18.881.371 159.468.050 944.068.550 0,00% 0,02% 266.245.795 13.312.289.750 0,34% 266.245.795 13.312.289.750 0,26% 266.245.795 266.043.713 14.857.331 156.990.392 1.914.302.254 29.301.710 1.438.287.844 13.312.289.750 13.302.185.650 742.866.550 7.849.519.600 95.715.112.700 1.465.085.500 71.914.392.200 0,34% 0,34% 0,02% 0,20% 2,48% 0,04% 1,86% 266.245.795 266.043.713 14.857.331 156.990.392 1.914.302.254 29.301.710 1.438.287.844 13.312.289.750 13.302.185.650 742.866.550 7.849.519.600 95.715.112.700 1.465.085.500 71.914.392.200 0,26% 0,26% 0,01% 0,15% 1,86% 0,03% 1,40% 309.186.058.216 15.459.302.910.800 73.170.808 426.249.828 8.575.254 85.225.367 4.226.123 4.452.515.674 768.785.501 768.785.501 13.448.351.573 9.736.593.677 2.547.974.800 59.675.328 2.126.242 42.287.596 85.945.826 1.915.375 170.389.226 511.220.393 65.105.149 85.260.511 395.375.401 397.888.232 12.687.158 931.855.888 3.658.540.400 21.312.491.400 428.762.700 4.261.268.350 211.306.150 222.625.783.700 38.439.275.050 38.439.275.050 672.417.578.650 486.829.683.850 127.398.740.000 2.983.766.400 106.312.100 2.114.379.800 4.297.291.300 95.768.750 8.519.461.300 25.561.019.650 3.255.257.450 4.263.025.550 19.768.770.050 19.894.411.600 634.357.900 46.592.794.400 1.857.930.509 2.725.322.633 2.126.242 266.245.795 3.259.597.804 2.145.675.938 482.094.405 14.857.331 266.245.795 3.189.361 72.916.011 181.046.789 24.661.347.283 53.243.888 104.291.245 31.129.223 327.792.565 191.713.139 636.668.614 133.118.505 3.189.361 18.881.371 5 Keterangan 55 Pemegang Saham Lainnya (1) 56 Masyarakat 57 Karyawan (Program ESA) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel Sebelum Penawaran Umum Jumlah Nominal Jumlah Saham (Rp) 423.429.482 21.171.474.100 77.296.514.554 3.864.825.727.700 231.889.543.662 11.594.477.183.100 Nilai Nominal Rp50,- per saham Setelah Penawaran Umum dan Pelaksanaan ESA Persentase Jumlah Nominal Persentase Jumlah Saham (%) (Rp) (%) 0,55% 423.429.482 21.171.474.100 0,41% 25.751.477.300 1.287.573.865.000 24,99% 14.027.500 701.375.000 0,01% 100,00% 103.062.019.354 5.153.100.967.700 100,00% 206.124.038.862 10.306.201.943.100 (1) Terdiri dari 204 pemegang saham perorangan yang merupakan karyawan atau ex-karyawan Perseroan. Program ESA dilaksanakan bersamaan dengan jadwal pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan dan peserta Program ESA wajib menandatangani persyaratan dan tunduk pada ketentuan Program ESA yang ditetapkan Direksi Perseroan. Tata Cara Pelaksanaan Program ESA Peserta Program ESA yang mendapatkan alokasi saham ESA akan menerima pemberitahuan dari Perseroan untuk ikut serta dalam Program ESA pada masa Penawaran Awal dan diwajibkan untuk melakukan tindakan-tindakan administratif yang diperlukan sehubungan dengan Program ESA. Selanjutnya, Perseroan akan menyampaikan daftar Peserta Program ESA serta jumlah saham dalam Program ESA kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Bagi Peserta Program ESA yang mendapatkan saham penghargaan, maka Perseroan akan melakukan pembayaran dengan jumlah penuh atas seluruh saham dalam Program ESA dengan harga yang sama dengan harga Penawaran Umum, pembayaran dilakukan pada rekening bank yang ditunjuk oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek untuk menerima pembayaran pemesanan saham dalam rangka Penawaran Umum dengan jumlah penuh. Bagi Peserta Program ESA yang mendapatkan alokasi Saham Jatah Pasti, Peserta wajib melakukan pembayaran sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Aspek Perpajakan Program ESA Pajak yang timbul atas penerbitan dan kepemilikan saham ditanggung oleh Peserta Program ESA. Peserta Program ESA dapat melakukan transaksi penjualan saham melalui Bursa Efek atau di luar Bursa Efek, atas pelaksanaan penjualan berlaku ketentuan perpajakan sebagai berikut: a. b. Untuk pelaksanaan penjualan melalui Bursa Efek akan dikenakan pajak yang bersifat final yang besarnya 0,1% dari nilai transaksi. Untuk pelaksanaan penjualan saham di luar Bursa Efek akan dikenakan pajak yang diperhitungkan dari capital gain yang diterima oleh Peserta dan akan dikenakan pajak progresif sesuai dengan tarif yang berlaku. Program Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen dan Pegawai (Management and Employee Stock Option Plan / MESOP) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang dilaksanakan pada tanggal 30 April 2021, para pemegang saham Perseroan menyetujui atas diberlakukannya Program MESOP. Jumlah MESOP yang akan diterbitkan adalah sebanyakbanyaknya 4,91% (empat koma sembilan satu persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham. Program MESOP ditetapkan lebih lanjut oleh Dewan Komisaris Perseroan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Program MESOP dapat diberikan kepada Direksi dan karyawan Perseroan sebagaimana diatur dengan ketentuan berikut: 1. Anggota Direksi Perseroan yaitu yang menjabat pada saat penerbitan hak opsi; 2. Karyawan yang memenuhi ketentuan yang diatur sebagai berikut: a. Karyawan tetap sebagaimana ditetapkan dalam suatu keputusan Direksi atau perwakilannya; b. Karyawan tetap Perseroan yang tidak dalam status menjalani hukuman disiplin sedang dan berat pada saat implementasi program MESOP. Periode Pelaksanaan Program MESOP Pelaksanaan hak opsi untuk membeli saham Perseroan akan dilaksanakan dengan dengan memperhatikan peraturan dan perundangan yang berlaku, mengacu pada Peraturan I-A Lampiran II Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep00183/BEI/12-2018 tertanggal 26 Desember 2018 (“Peraturan I-A”). 6 Prosedur dan tata cara Program MESOP akan ditetapkan oleh Dewan Komisaris Perseroan dengan memperhatikan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Harga Pelaksanaan Program MESOP Harga Pelaksanaan hak opsi akan ditetapkan berdasarkan Butir V.2.2 Peraturan I-A, yakni sekurang-kurangnya 90% (sembilan puluh perseratus) dari rata-rata harga penutupan perdagangan saham Perseroan selama kurun waktu 25 (dua puluh lima) Hari Bursa berturut-turut di pasar reguler Bursa Efek Indonesia sebelum tanggal permohonan pencatatan. Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan Perseroan dan diimplementasikannya seluruh rencana program ESA dan MESOP dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum ini, secara proforma menjadi sebagai berikut: Modal Saham Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama Dengan Nilai Nominal Rp50,- (lima puluh Rupiah) setiap saham Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1 500 Durians II L.P. 2 500 Durians L.P. 3 500 Kimchi, L.P. 4 500 Startups III, L.P. 5 500 Startups IV, L.P. 6 Achmad Zaky Syaifudin 7 Adi Wardhana Sariaatmadja 8 Alvin W. Sariaatmadja API (Hong Kong) Investment 9 Limited Archipelago Investment Pte. 10 Ltd. 11 Batavia Incubator Pte. Ltd 12 BonAngels Pacemaker Fund 13 Clara Natalie 14 DKI Growing Star Fund II 15 Endeavor Catalyst II, L. P. 16 Endeavor Catalyst II-A, L. P. IMJ Fenox Global I Investment 17 Limited 18 IREP Co. Ltd. 19 Jaeyoun Doh (Doh Jaeyoun) 20 Jay Geoffrey Wacher 21 Komodo Indigo Investment Ltd Komodo Opportunity Venture 1 22 Ltd K-Run No. 1 Start-Up 23 Investment Fund, 24 Microsoft Corporation Mirae Asset–Naver Asia 25 Growth Investment Pte. Ltd. 26 Muhamad Fajrin Rasyid Nandhika Wandhawa Putra 27 Harahap 28 Naver Corporation 29 New Hope OCA Limited 30 Nugroho Herucahyono 31 One Shinhan Global Fund 1 32 Pandu Patria Sjahrir 33 Peter Teng He Xu 34 Phiong Tadhan Immanuel Yapi 35 PT Asia Sahabat Indonesia 36 PT BRI Ventura Investama 37 PT Kreatif Media Karya 38 PT Mandiri Capital Indonesia Muhammad Rachmat 39 Kaimuddin 40 Natalia Firmansyah 41 PT Rockpool Teladan Investa 42 Queensbridge Fund I, L. P. RDPT Batavia Prospektif 43 Sektoral 1 Genting Ventures VCC (bertindak untuk kepentingan 44 Genting VCC Fund I) 45 Rionardo Nilai Nominal Rp50,- per saham Setelah Penawaran Umum dan Setelah Pelaksanaan Program Setelah Penawaran Umum dan Setelah Pelaksanaan ESA Program ESA serta MESOP Persentase Jumlah Nominal Persentase Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Jumlah Saham (%) (Rp) (%) 309.186.058.216 15.459.302.910.800 309.186.058.216 15.459.302.910.800 73.170.808 426.249.828 8.575.254 85.225.367 4.226.123 4.452.515.674 768.785.501 768.785.501 3.658.540.400 21.312.491.400 428.762.700 4.261.268.350 211.306.150 222.625.783.700 38.439.275.050 38.439.275.050 0,09% 0,55% 0,01% 0,11% 0,01% 5,76% 0,99% 0,99% 73.170.808 426.249.828 8.575.254 85.225.367 4.226.123 4.452.515.674 768.785.501 768.785.501 3.658.540.400 21.312.491.400 428.762.700 4.261.268.350 211.306.150 222.625.783.700 38.439.275.050 38.439.275.050 0,07% 0,39% 0,01% 0,08% 0,00% 4,11% 0,71% 0,71% 13.448.351.573 672.417.578.650 17,40% 13.448.351.573 672.417.578.650 12,41% 9.736.593.677 486.829.683.850 12,60% 9.736.593.677 486.829.683.850 8,98% 2.547.974.800 59.675.328 2.126.242 42.287.596 85.945.826 1.915.375 127.398.740.000 2.983.766.400 106.312.100 2.114.379.800 4.297.291.300 95.768.750 3,30% 0,08% 0,00% 0,05% 0,11% 0,00% 2.547.974.800 59.675.328 2.126.242 42.287.596 85.945.826 1.915.375 127.398.740.000 2.983.766.400 106.312.100 2.114.379.800 4.297.291.300 95.768.750 2,35% 0,06% 0,00% 0,04% 0,08% 0,00% 170.389.226 8.519.461.300 0,22% 170.389.226 8.519.461.300 0,16% 511.220.393 65.105.149 85.260.511 395.375.401 25.561.019.650 3.255.257.450 4.263.025.550 19.768.770.050 0,66% 0,08% 0,11% 0,51% 511.220.393 65.105.149 85.260.511 395.375.401 25.561.019.650 3.255.257.450 4.263.025.550 19.768.770.050 0,47% 0,06% 0,08% 0,36% 397.888.232 19.894.411.600 0,51% 397.888.232 19.894.411.600 0,37% 12.687.158 634.357.900 0,02% 12.687.158 634.357.900 0,01% 931.855.888 46.592.794.400 1,21% 931.855.888 46.592.794.400 0,86% 1,71% 1.857.930.509 92.896.525.450 2,40% 1.857.930.509 92.896.525.450 2.725.322.633 136.266.131.650 3,53% 2.725.322.633 136.266.131.650 2,51% 2.126.242 106.312.100 0,00% 2.126.242 106.312.100 0,00% 266.245.795 3.259.597.804 2.145.675.938 482.094.405 14.857.331 266.245.795 3.189.361 72.916.011 181.046.789 24.661.347.283 53.243.888 13.312.289.750 162.979.890.200 107.283.796.900 24.104.720.250 742.866.550 13.312.289.750 159.468.050 3.645.800.550 9.052.339.450 1.233.067.364.150 2.662.194.400 0,34% 4,22% 2,78% 0,62% 0,02% 0,34% 0,00% 0,09% 0,23% 31,90% 0,07% 266.245.795 3.259.597.804 2.145.675.938 482.094.405 14.857.331 266.245.795 3.189.361 72.916.011 181.046.789 24.661.347.283 53.243.888 13.312.289.750 162.979.890.200 107.283.796.900 24.104.720.250 742.866.550 13.312.289.750 159.468.050 3.645.800.550 9.052.339.450 1.233.067.364.150 2.662.194.400 0,25% 3,01% 1,98% 0,44% 0,01% 0,25% 0,00% 0,07% 0,17% 22,76% 0,05% 104.291.245 5.214.562.250 0,13% 104.291.245 5.214.562.250 0,10% 31.129.223 327.792.565 191.713.139 1.556.461.150 16.389.628.250 9.585.656.950 0,04% 0,42% 0,25% 31.129.223 327.792.565 191.713.139 1.556.461.150 16.389.628.250 9.585.656.950 0,03% 0,30% 0,18% 636.668.614 31.833.430.700 0,82% 636.668.614 31.833.430.700 0,59% 133.118.505 6.655.925.250 0,17% 133.118.505 6.655.925.250 0,12% 3.189.361 159.468.050 0,00% 3.189.361 159.468.050 0,00% 7 Keterangan Seungkook Lee (Lee Seungkook) Standard Chartered UK 47 Holdings Limited 48 Star AA Ventures Limited 49 Sung Jin Kim (Kim Sung Jin) 50 Sutanto Hartono 51 Teddy Nuryanto Oetomo 52 UBS AG, London Branch 53 Virdienash Haqmal 54 Willix Halim 55 Pemegang Saham Lainnya(1) 56 Masyarakat 57 Karyawan (Program ESA) 58 Program MESOP Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Nilai Nominal Rp50,- per saham Setelah Penawaran Umum dan Setelah Pelaksanaan Program Setelah Penawaran Umum dan Setelah Pelaksanaan ESA Program ESA serta MESOP Persentase Jumlah Nominal Persentase Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Jumlah Saham (%) (Rp) (%) 46 Jumlah Saham Dalam Portepel 18.881.371 944.068.550 0,02% 18.881.371 944.068.550 0,02% 266.245.795 13.312.289.750 0,34% 266.245.795 13.312.289.750 0,25% 266.245.795 266.043.713 14.857.331 156.990.392 1.914.302.254 29.301.710 1.438.287.844 423.429.482 25.751.477.300 14.027.500 - 13.312.289.750 13.302.185.650 742.866.550 7.849.519.600 95.715.112.700 1.465.085.500 71.914.392.200 21.171.474.100 1.287.573.865.000 701.375.000 - 0,34% 0,34% 0,02% 0,20% 2,48% 0,04% 1,86% 0,55% 24,99% 0,01% - 266.245.795 266.043.713 14.857.331 156.990.392 1.914.302.254 29.301.710 1.438.287.844 423.429.482 25.751.477.300 14.027.500 5.060.345.150 13.312.289.750 13.302.185.650 742.866.550 7.849.519.600 95.715.112.700 1.465.085.500 71.914.392.200 21.171.474.100 1.287.573.865.000 701.375.000 253.017.257.500 0,25% 0,25% 0,01% 0,14% 1,77% 0,03% 1,33% 0,39% 23,82% 0,01% 4,68% 103.062.019.354 5.153.100.967.700 100,00% 108.122.364.504 5.406.118.225.200 100,00% 206.124.038.862 10.306.201.943.100 201.063.693.712 10.053.184.685.600 (1) Terdiri dari 204 pemegang saham perorangan yang merupakan karyawan atau ex-karyawan Perseroan. Pencatatan Saham Perseroan di BEI Jumlah Saham Yang Dicatatkan : ● Saham yang berasal dari Penawaran Umum Perdana Saham yaitu sebanyak 25.765.504.800 (dua puluh lima miliar tujuh ratus enam puluh lima juta lima ratus empat ribu delapan ratus) lembar saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama atau mewakili sebesar 25,0% (dua puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham; ● Saham pemegang saham sebelum Penawaran Umum Perdana Saham sebanyak 77.296.514.554 (tujuh puluh tujuh miliar dua ratus sembilan puluh enam juta lima ratus empat belas ribu lima ratus lima puluh empat) saham atau sebesar 75,0% (dua puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham. Dengan demikian seluruh jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di BEI sesuai dengan Persetujuan Prinsip Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas dari BEI berdasarkan Surat No. S-04396/BEI.PP2/06-2021 tanggal 28 Juni 2021 menjadi sebanyak 103.062.019.354 (seratus tiga miliar enam puluh dua juta sembilan belas ribu tiga ratus lima puluh empat) lembar saham atau 100% (seratus persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham. Selain itu, saham Perseroan hasil pelaksanaan atas hak opsi Program MESOP sebanyak-banyaknya 5.060.345.150 (lima miliar enam puluh juta tiga ratus empat puluh lima ribu seratus lima puluh) saham yang berasal dari portepel seluruhnya akan dicatatkan pada BEI. Pembatasan Atas Saham yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum Berdasarkan POJK No. 25 Tahun 2017, semua pihak yang memperoleh saham Perseroan dengan harga pelaksanaan di bawah harga Penawaran Umum Perdana dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sebelum penyampaian pendaftaran ke OJK maka pihak tersebut dilarang mengalihkan sebagian atau seluruh saham Perseroan yang dimilikinya sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah pernyataan pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana menjadi efektif. POJK No. 25 Tahun 2017 berisi pengecualian dimana larangan tersebut tidak berlaku bagi kepemilikan atas efek bersifat ekuitas, baik secara langsung maupun tidak langsung oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, atau lembaga yang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan memiliki kewenangan melakukan penyehatan perbankan. Tidak terdapat larangan bagi seluruh pemegang saham Perseroan untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan sahamnya dalam Perseroan sebagaimana diatur dalam POJK No. 25 Tahun 2017, kecuali bagi (i) Achmad Zaky Syaifudin, (ii) PT Kreatif Media Karya, (iii) Archipelago Investment Pte. Ltd., (iv) Microsoft Corporation, (v) Standard Chartered UK Holdings Limited, (vi) Naver Corporation, (vii) Mirae Asset–Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd., (viii) Star AA Ventures Limited, (ix) Peter Teng He Xu, (x) UBS AG, London Branch, (xi) PT BRI Ventura Investama, (xii) PT Mandiri Capital Indonesia, (xiii) Genting Ventures VCC (bertindak untuk kepentingan Genting VCC Fund I) xiv) Sung Jin Kim (Kim Sung Jin), (xv) Jaeyoun Doh (Doh Jaeyoun), (xvi) Seungkook Lee (Lee Seungkook), (xvii) BonAngels Pacemaker Fund, (xviii) 500 8 Durians, L.P., (xix) 500 Kimchi, L.P., (xx) K-Run No. 1 Start-Up Investment Fund, (xxi) DKI Growing Star Fund II, (xxii) 500 Startups IV, L.P., (xxiii) Virdienash Haqmal, (xxiv) Clara Natalie, (xxv) Nandhika Wandhawa Putra Harahap, (xxvi) Rionardo, (xxvii) Phiong Tadhan Immanuel Yapi, (xxviii) Muhammad Rachmat Kaimuddin, (xxix) Teddy Nuryanto Oetomo, (xxx) Willix Halim, (xxxi) Natalia Firmansyah, dan (xxxii) pemegang saham lainnya yang terdiri dari 204 pemegang saham perorangan yang merupakan karyawan atau ex-karyawan (“Para Pemegang Saham Wajib Lock-Up”). Para pemegang saham Perseroan selain dari Para Pemegang Saham Wajib Lock-Up dan RDPT Batavia Prospektif Sektoral 1 (“Para Pemegang Saham Lock-Up Sukarela”) telah sepakat untuk tidak menjual atau mengalihkan 90% sahamnya dalam Perseroan sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah pernyataan pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana menjadi efektif berdasarkan perjanjian yang ditandatangani antara masing-masing dari Para Pemegang Saham Lock-up Sukarela dengan Perseroan kecuali memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan. Berikut di bawah ini merupakan rincian dari Para Pemegang Saham Lock-Up Sukarela: No. Para Pemegang Saham Lock-Up Sukarela Tanggal Perjanjian 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 500 Durians II, L.P. 500 Startups III, L.P. Adi Wardhana Sariaatmadja Alvin W. Sariaatmadja API (Hong Kong) Investment Limited Batavia Incubator Pte. Ltd. Endeavor Catalyst II, L.P. Endeavor Catalyst II-A, L.P. IMJ Fenox Global I Investment Limited IREP Co. Ltd. Jay Geoffrey Wacher Komodo Indigo Investment Ltd. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd Muhamad Fajrin Rasyid New Hope OCA Limited Nugroho Herucahyono One Shinhan Global Fund 1 Pandu Patria Sjahrir PT Asia Sahabat Indonesia PT Rockpool Teladan Investa Queensbridge Fund I, L.P. Sutanto Hartono 21 Juni 2021 21 Juni 2021 21 Juni 2021 21 Juni 2021 23 Juni 2021 21 Juni 2021 21 Juni 2021 21 Juni 2021 12 Juni 2021 23 Juni 2021 21 Juni 2021 21 Juni 2021 17 Juni 2021 21 Juni 2021 22 Juni 2021 21 Juni 2021 21 Juni 2021 21 Juni 2021 21 Juni 2021 21 Juni 2021 14 Juni 2021 21 Juni 2021 Jumlah Saham Lock-Up Sukarela 65.853.727 76.702.830 691.906.951 691.906.951 12.103.516.415 2.293.177.320 77.351.243 1.723.838 153.350.303 460.098.354 76.734.460 355.837.861 358.099.409 2.452.790.370 2.933.638.024 1.931.108.344 433.884.965 13.371.598 65.624.410 295.013.309 172.541.825 13.371.597 Tidak terdapat saham Perseroan yang dimiliki oleh Perseroan sendiri (saham treasury). Tidak dibutuhkan persetujuan dan persyaratan yang diharuskan oleh instansi berwenang terkait dengan Penawaran Umum. PERSEROAN TIDAK BERMAKSUD UNTUK MENGELUARKAN ATAU MENCATATKAN SAHAM BARU DAN/ATAU EFEK LAINNYA YANG DAPAT DIKONVERSI MENJADI SAHAM DALAM JANGKA WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SEJAK TANGGAL PERNYATAAN PENDAFTARAN PERSEROAN MENJADI EFEKTIF, KECUALI OPSI UNTUK MEMBELI SAHAM PERSEROAN YANG MERUPAKAN BAGIAN DARI PROGRAM MESOP PADA PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI. APABILA DI KEMUDIAN HARI PERSEROAN BERMAKSUD MELAKUKAN HAL TERSEBUT, MAKA PERSEROAN AKAN MENGIKUTI SEMUA KETENTUAN DAN/ATAU PERATURAN YANG BERLAKU. 9 II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM Seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham ini setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham, akan dialokasikan untuk modal kerja Perseroan dan/atau Entitas Anak dengan keterangan sebagai berikut: A. Sekitar 66% (enam puluh enam persen) akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja. B. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja Entitas Anak, yaitu: i. Sekitar 15% (lima belas persen) dialokasikan kepada PT Buka Mitra Indonesia (“BMI”); ii. Sekitar 15% (lima belas persen) dialokasikan kepada PT Buka Usaha Indonesia (“BUI”); iii. Sekitar 1% (satu persen) dialokasikan kepada PT Buka Investasi Bersama (“BIB”); iv. Sekitar 1% (satu persen) dialokasikan kepada PT Buka Pengadaan Indonesia (“BPI”); v. Sekitar 1% (satu persen) dialokasikan kepada Bukalapak Pte. Ltd. (“BLSG”); dan vi. Sekitar 1% (satu persen) dialokasikan kepada PT Five Jack (“Five Jack Indonesia”) Mekanisme penyaluran dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham ini akan dilakukan melalui penambahan modal pada Entitas Anak, dengan perincian sebagai berikut: Nama Entitas Anak Perseroan Kegiatan Usaha : : Sifat Hubungan Afiliasi dengan Perseroan Penggunaan Dana Penyertaan Modal : : PT Buka Mitra Indonesia (“BMI”) Menjalankan usaha dalam bidang portal web dan/atau platform digital dengan tujuan komersial, dalam bidang perdagangan dan jasa, yaitu perdagangan eceran melalui pemesanan pos dan internet (e-commerce), jasa informasi dan jasa konsultasi manajemen, serta jasa pengolahan data BMI merupakan perusahaan terkendali Perseroan Untuk pendanaan modal kerja yaitu pembayaran kepada vendor/partner (utang usaha) dan biaya operasi lainnya. Peningkatan penyertaan modal dalam BMI akan dilakukan secara bertahap dan selambat-lambatnya 31 Desember 2025. Nama Entitas Anak Perseroan Kegiatan Usaha : : Sifat Hubungan Afiliasi dengan Perseroan Penggunaan Dana Penyertaan Modal : : PT Buka Usaha Indonesia (“BUI”) Perdagangan eceran melalui pemesanan pos dan internet dan dalam bidang portal web dan platform digital dengan tujuan komersial BUI merupakan perusahaan terkendali Perseroan Untuk pendanaan modal kerja yaitu pembayaran kepada vendor/partner (utang usaha) dan biaya operasi lainnya. Peningkatan penyertaan modal dalam BUI akan dilakukan secara bertahap dan selambat-lambatnya 31 Desember 2025. Nama Entitas Anak Perseroan Kegiatan Usaha : : Sifat Hubungan Afiliasi dengan Perseroan Penggunaan Dana Penyertaan Modal : : PT Buka Investasi Bersama (“BIB”) Perantara Pedagang Efek yang khusus didirikan untuk memasarkan Efek Reksa Dana BIB merupakan perusahaan terkendali Perseroan Untuk pendanaan modal kerja yaitu pembayaran kepada vendor/partner (utang usaha) dan biaya operasi lainnya. Peningkatan penyertaan modal dalam BIB akan dilakukan secara bertahap dan selambat-lambatnya 31 Desember 2025. Nama Entitas Anak Perseroan Kegiatan Usaha : : Sifat Hubungan Afiliasi dengan Perseroan Penggunaan Dana Penyertaan Modal : : PT Buka Pengadaan Indonesia (“BPI”) Perdagangan eceran melalui pemesanan pos dan internet dan dalam bidang portal web dan platform digital dengan tujuan komersial BPI merupakan perusahaan terkendali Perseroan Untuk pendanaan modal kerja yaitu pembayaran kepada vendor/partner (utang usaha) dan biaya operasi lainnya. Penyertaan modal dalam BPI akan dilakukan langsung dari PT Bukalapak kepada PT Buka Pengadaan Indonesia. Peningkatan penyertaan modal dalam BPI akan dilakukan secara bertahap dan selambat-lambatnya 31 Desember 2025. 10 Nama Entitas Anak Perseroan Kegiatan Usaha Sifat Hubungan Afiliasi dengan Perseroan Penggunaan Dana Penyertaan Modal : : : : Bukalapak Pte. Ltd. (“BLSG”) Konsultansi teknologi informasi BLSG merupakan perusahaan terkendali Perseroan Untuk pendanaan modal kerja yaitu pembayaran kepada vendor/partner (utang usaha) dan biaya operasi lainnya. Peningkatan penyertaan modal dalam BLSG akan dilakukan secara bertahap dan selambat-lambatnya 31 Desember 2025. Nama Entitas Anak Perseroan Kegiatan Usaha : : Sifat Hubungan Afiliasi dengan Perseroan Penggunaan Dana Penyertaan Modal : : PT Five Jack (“Five Jack Indonesia”) Menjalankan usaha dalam bidang: (i) Aktivitas Jasa Informasi, (ii) Telekomunikasi, (iii) Aktivitas Pemrograman, Konsultasi Komputer dan Kegiatan yang berhubungan dengan itu, dan (iv) Aktivitas Jasa Keuangan, Bukan Asuransi dan Dana Pensiun Five Jack Indonesia merupakan perusahaan terkendali Perseroan Untuk pendanaan modal kerja yaitu pembayaran kepada vendor/partner (utang usaha) dan biaya operasi lainnya. Peningkatan penyertaan modal dalam Five Jack Indonesia akan dilakukan secara bertahap dan selambat-lambatnya 31 Desember 2025. Perubahan persentase kepemilikan pada struktur permodalan Entitas Anak akan dipastikan setelah pelaksanaan penyetoran modal. Perseroan yakin dengan dana emisi yang diterima dari Penawaran Umum Perdana Saham, yang sebagian besar dialokasikan untuk modal kerja, akan memberikan dorongan tambahan bagi pertumbuhan Perseroan. Standar akuntansi yang diterapkan menyatakan biaya yang terkait dengan semua inovasi dan fitur baru dibebankan sebagai bagian dari biaya operasi dan dengan demikian termasuk dalam kategori kebutuhan modal kerja. Dengan adanya peluang besar di masa yang akan datang, dana emisi akan membantu mempercepat Perseroan dalam hal: 1) penetrasi di luar kota-kota besar melalui ekspansi dari Mitra Perseroan, 2) meningkatkan penetrasi fitur yang telah dikembangkan Perseroan ke ekosistem Mitra Perseroan, 3) mempercepat peluncuran inovasi dan fitur baru seperti penambahan fitur layanan keuangan, modul SaaS, memberdayakan Mitra dengan menawarkan kemampuan digital baru untuk menyediakan layanan tambahan seperti cabang layanan keuangan sederhana, agen logistik, dan berbagai peluang baru lainnya, 4) memperluas jaringan Mitra Perseroan dengan memberikan pelayanan diluar toko konvensional seperti warung dan UMKM, antara lain kepada toko bahan bangunan, restoran, toko pakaian, bengkel, dan lain sebagainya. Apabila dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham belum dipergunakan seluruhnya, maka penempatan sementara dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham tersebut harus dilakukan Perseroan dengan memperhatikan keamanan dan likuiditas serta dapat memberikan keuntungan finansial yang wajar bagi Perseroan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apabila dana hasil Penawaran Umum Perdana saham tidak mencukupi, Perseroan masih memiliki berbagai alternatif pembiayaan yang antara lain berasal dari kas internal Perseroan dan pinjaman bank mengingat rasio-rasio keuangan Perseroan masih memungkinkan untuk melakukan hal tersebut. Rencana penggunaan dana untuk peningkatan penyertaan modal pada BMI, BUI, BPI, BLSG dan Five Jack Indonesia merupakan transaksi afiliasi sebagaimana diatur pada POJK No. 42/2020, namun demikian dikecualikan dari kewajiban prosedur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 POJK No. 42/2020 dan kewajiban menggunakan penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 POJK No. 42/2020, mengingat transaksi peningkatan penyertaan modal pada BMI, BUI, BPI, BLSG dan Five Jack Indonesia merupakan transaksi antara Perseroan dengan Perusahaan Terkendali yang sahamnya dimiliki paling sedikit 99% dari modal disetor Perusahaan Terkendali. Perseroan akan melaporkan transaksi afiliasi tersebut kepada OJK paling lambat 2 hari kerja setelah terjadinya transaksi penyetoran modal. Rencana penggunaan dana untuk peningkatan penyertaan modal pada BMI, BUI, BPI, BLSG dan Five Jack Indonesia bukan merupakan transaksi benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam POJK No. 42/2020. Rencana penggunaan dana untuk peningkatan penyertaan modal pada BIB merupakan transaksi afiliasi sebagaimana diatur pada POJK No. 42/2020, sehingga Perseroan akan memenuhi ketentuan POJK No. 42/2020 sehubungan dengan pelaksanaannya. Rencana penggunaan dana untuk peningkatan modal pada BIB bukan merupakan transaksi benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam POJK No. 42/2020. Dalam hal rencana penggunaan dana untuk peningkatan penyertaan modal pada BMI, BUI, BPI, BIB, BLSG dan Five Jack Indonesia merupakan transaksi material sebagaimana diatur pada POJK No. 17/2020, maka Perseroan akan memenuhi ketentuan POJK No. 17/2020. 11 Dalam hal Perseroan dan/atau Entitas Anak akan melakukan transaksi dengan menggunakan dana hasil Penawaran Umum Perdana ini yang merupakan transaksi afiliasi, transaksi benturan kepentingan dan/atau transaksi material, Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam POJK No. 42/2020 dan/atau POJK No. 17/2020. Sesuai POJK No. 30/2015, Perseroan wajib melaporkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum kepada OJK secara berkala setiap 6 (enam) bulan sampai seluruh dana sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum telah direalisasikan. Apabila dikemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dananya, maka Perseroan wajib menyampaikan rencana dan alasan perubahaan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham bersama dengan pemberitahuan mata acara RUPS kepada OJK dan terlebih dahulu akan meminta persetujuan RUPS. Sesuai dengan POJK No. 8/2017, maka total perkiraan biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar 2,6452% (dua koma enam empat lima dua persen) dari nilai emisi saham yang meliputi: ● Biaya jasa penjaminan (underwriting fee) sekitar 0,6000% (nol koma enam persen); ● Biaya jasa penyelenggaraan (management fee) sekitar 1,2000% (satu koma dua persen); ● Biaya jasa penjualan (selling fee) sekitar 0,6000% (nol koma enam persen); ● Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal sekitar 0,1685% (nol koma satu enam delapan lima persen) yang terdiri dari: biaya jasa Konsultan Hukum sekitar 0,1234% (nol koma satu dua tiga empat persen), Akuntan Publik sekitar 0,0446% (nol koma nol empat empat enam persen), dan Notaris sekitar 0,0005% (nol koma nol nol nol lima persen). ● Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal sekitar 0,0007% (nol koma nol nol nol tujuh persen) yang terdiri dari biaya jasa Biro Administrasi Efek; dan ● Biaya lain-lain termasuk biaya konsultan pajak, biaya Otoritas Jasa Keuangan, biaya pencatatan Bursa Efek Indonesia, biaya Kustodian Sentral Efek Indonesia, Out of Pocket Expense, biaya penerjemah, biaya percetakan, biaya iklan, biaya public expose, biaya road show, biaya RUPS dan biaya lain-lain sekitar 0,0760% (nol koma nol tujuh enam persen). PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM AKAN MEMENUHI SELURUH KETENTUAN PERATURAN PASAR MODAL YANG BERLAKU. 12 III. PERNYATAAN UTANG Tabel dibawah ini menyajikan posisi utang konsolidasian Perseroan dan entitas anak tanggal 31 Desember 2020 yang diambil dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anak tanggal 31 Desember 2020, 31 Desember 2019, dan 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, yang disusun oleh manajemen Perseroan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) yang berlaku di Indonesia dan disajikan dalam mata uang Rupiah, yang tercantum dalam Prospektus. Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2020, 31 Desember 2019, dan 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia dengan opini tanpa modifikasian dengan paragraf hal-hal lain mengenai penerbitan kembali laporan auditor independen dan tujuan penerbitan laporan keuangan konsolidasian Perseroan, dalam laporannya tertanggal 15 Juli 2021 dan tercantum dalam Prospektus ini, ditandatangani oleh Said Amru (Registrasi Akuntan Publik No. AP.1294). Pada tanggal 31 Desember 2020, Perseroan memiliki jumlah liabilitas sebesar Rp985.821.769 ribu. Adapun rincian dari jumlah liabilitas Perseroan adalah sebagai berikut: (dalam ribuan Rupiah) Per 31 Desember 2020 Keterangan Liabilitas Jangka Pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak Beban akrual Liabilitas imbalan kerja karyawan jangka pendek Liabilitas sewa - Bagian Lancar Uang muka dari pelanggan Total Liabilitas Jangka Pendek 61.221.316 10.970.831 237.570.895 63.483.462 5.814.866 378.095.994 99.103.331 17.208.636 8.522.093 881.991.424 Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas sewa jangka panjang Liabilitas imbalan kerja karyawan Penyisihan biaya pembongkaran Total Liabilitas Jangka Panjang 51.000.328 45.895.484 6.934.533 103.830.345 TOTAL LIABILITAS 985.821.769 Utang Usaha Utang usaha terdiri dari utang atas pembelian barang dan jasa yang dibutuhkan untuk operasi Kelompok Usaha, dengan rincian sebagai berikut: Keterangan Pihak ketiga Pihak berelasi Jumlah Per 31 Desember 2018 103.922.598 30.897.668 134.820.266 2019 60.110.591 1.970.103 62.080.694 (dalam ribuan Rupiah) 2020 61.221.316 10.970.831 72.192.147 Utang usaha Kelompok Usaha terdiri dari utang dalam mata uang Rupiah, Dolar Amerika Serikat dan Dolar Singapura. Pada tanggal 31 Desember 2020, utang usaha kepada pihak ketiga tidak dikenakan bunga dan tidak terdapat jaminan yang diberikan oleh Kelompok Usaha atas utang usaha. 13 Utang Lain-Lain Utang lain-lain terdiri dari rekening amanat yang merupakan dana yang dimiliki oleh penjual dan pembeli sehubungan dengan transaksi daring melalui online marketplace milik Perseroan Akun ini terdiri dari: 2018 Per 31 Desember 2019 70.627.296 515.785.413 1.285.241 587.697.950 30.404.427 230.792.340 2.230.623 263.427.390 Keterangan Rekening Amanat Pihak berelasi Pihak ketiga Lain-lain Jumlah (dalam ribuan Rupiah) 2020 63.483.462 231.595.572 5.975.323 301.054.357 Seluruh utang lain-lain adalah dalam mata uang Rupiah. Utang Pajak Akun ini terdiri dari: (dalam ribuan Rupiah) 2018 Per 31 Desember 2019 Pajak Penghasilan: Pasal 4(2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Sub-jumlah 434.681 2.083.046 774.447 8.663.504 11.955.678 71.507 3.692.083 168.751 829.278 4.761.619 237.127 2.976.537 705.536 1.890.714 5.809.914 Entitas Anak Pajak Penghasilan: Pasal 4(2) Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai Sub-jumlah Jumlah 20.034 20.034 11.975.712 234 100.639 100.873 4.862.492 462 3.947 543 4.952 5.814.866 2018 117.281.901 3.969.734 40.560.922 27.662.031 45.071.737 27.289.716 13.507.901 2.434.006 5.063.537 282.841.485 Per 31 Desember 2019 56.182.064 76.667.515 51.993.470 55.293.019 115.344.126 6.648.691 6.175.748 9.652.647 14.014.745 8.510.302 400.482.327 Keterangan 2020 Perseroan Beban Akrual Akun ini terdiri dari: Keterangan Biaya Pemasaran Promo, Cashback dan Voucher Teknologi Informasi Saluran Pembayaran Mitra Fasilitas dan Operasional Denda Pajak Biaya Jasa Professional Logistik Biaya Lain-lain (di bawah Rp1 miliar) Jumlah 14 (dalam ribuan Rupiah) 2020 96.586.499 65.429.357 61.841.297 48.128.193 47.794.286 23.650.001 14.143.306 10.984.166 3.184.588 6.354.301 378.095.994 Liabilitas imbalan kerja karyawan Keterangan 2018 62.811.728 28.074.741 Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Jangka Pendek Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Jangka Panjang Per 31 Desember 2019 96.620.224 67.926.791 (dalam ribuan Rupiah) 2020 99.103.331 45.895.484 Uang Muka dari Pelanggan Akun Utang Muka dari Pelanggan terkait penyediaan barang dan jasa dengan rincian sebagai berikut: Keterangan Uang muka dari pelanggan Per 31 Desember 2018 - 2019 3.066.588 (dalam ribuan Rupiah) 2020 8.522.093 Seluruh uang muka dari pelanggan adalah dalam mata uang Rupiah. Liabilitas yang telah jatuh tempo akan tetapi belum dapat dilunasi pada tanggal 31 Desember 2020 berasal dari utang usaha dan utang lain-lain dengan total sebesar Rp 72.081.535 ribu disebabkan oleh tanggal pembayaran yang mengikuti jadwal pembayaran Peseroan yang sudah ditentukan dan adanya kesepakatan termin pembayaran cicilan terhadap beberapa vendor. Komitmen yang dimiliki Perseroan Komitmen yang dimiliki Perseroan merupakan pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perseroan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Komitmen dengan Naver Corporation Sehubungan dengan penerbitan saham seri G pada tahun 2021, Perusahaan melakukan kerjasama dengan Naver Corporation “Naver” yang telah diamandemen pada Mei 2021 dimana: (i) Naver telah membeli saham seri G sebesar US$10 juta; dan (ii) Perseroan melakukan perjanjian jasa cloud dengan mengacu kepada syarat dan ketentuan yang berlaku dalam perjanjian tersebut. Sampai dengan tanggal penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian, perjanjian jasa cloud masih belum disepakati oleh para pihak. Syarat yang disepakati oleh Perseroan dan Naver bahwa jika dan sampai dengan perpanjangan para pihak tidak sepakat dalam perjanjian jasa cloud atau paling lambat 16 November 2021 atau tanggal setelahnya yang disepakati oleh para pihak, Perseroan berkewajiban untuk membeli kembali saham seri G (atau setara dengan jumlah saham setelah Perseroan melakukan stock split) dari Naver sampai dengan US$10 juta. Selain itu, jika pembelian jasa cloud dari Naver berdasarkan syarat dan ketentuan pada perjanjian kurang dari US$20 juta, Perseroan berkewajiban untuk: (i) membayar kembali nilai kontrak yang tidak terjadi sampai nilai US$10 juta kepada Naver dan Perseroan akan menerima sejumlah saham seri G (atau setara dengan jumlah saham setelah Perseroan melakukan stock split) dari Naver tanpa ada pembayaran yang diperhitungkan dari Perseroan atau (ii) menerbitkan tambahan saham kepada Naver sejumlah nilai kontrak yang tidak terjadi sampai nilai US$10 juta. Jumlah saham yang harus dikembalikan atau diterbitkan ke Naver akan disesuaikan mengikuti definisi “harga pasar” dalam perjanjian. Naver memiliki pilihan atas alternatif tersebut. Saat ini, Perseroan menilai pengeluaran atas jasa cloud dari Naver selama periode yang disepakati akan mencapai US$20 juta dan tidak akan berkewajiban untuk membeli kembali atas sejumlah saham seri G tersebut (atau setara dengan jumlah saham setelah stock split atas saham Perseroan). PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA TIDAK ADA PELANGGARAN ATAS PERSYARATAN DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DILAKUKAN OLEH PERSEROAN ATAU PERUSAHAAN ANAK DALAM KELOMPOK USAHA PERSEROAN YANG BERDAMPAK MATERIAL TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN. DARI TANGGAL 31 DESEMBER 2020 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERSEROAN TANGGAL 31 DESEMBER 2020 DAN UNTUK TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT, DAN DARI TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TERSEBUT SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIF PERNYATAAN PENDAFTARAN INI, PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA TIDAK ADA KEADAAN LALAI YANG DILAKUKAN OLEH PERSEROAN ATAU PERUSAHAAN ANAK DALAM KELOMPOK USAHA PERSEROAN ATAS PEMBAYARAN POKOK DAN/ATAU BUNGA PINJAMAN, TERMASUK PERKEMBANGAN DARI NEGOSIASI DALAM RANGKA RESTRUKTURISASI KREDIT. SELURUH LIABILITAS KONSOLIDASIAN PERSEROAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2020 TELAH DIUNGKAPKAN DI DALAM LAPORAN KEUANGAN SEBAGAIMANA DIUNGKAPKAN JUGA DI DALAM PROSPEKTUS. 15 DARI TANGGAL 31 DESEMBER 2020 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERSEROAN TANGGAL 31 DESEMBER 2020 DAN UNTUK TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT, DAN DARI TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TERSEBUT SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIF PERNYATAAN PENDAFTARAN INI, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS DAN IKATAN-IKATAN BARU SELAIN LIABILITAS-LIABILITAS YANG TIMBUL DARI KEGIATAN USAHA NORMAL PERSEROAN SERTA LIABILITAS-LIABILITAS YANG TELAH DINYATAKAN DI ATAS DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DAN PROSPEKTUS INI. MANAJEMEN DALAM HAL INI BERTINDAK UNTUK DAN ATAS NAMA PERSEROAN SERTA SEHUBUNGAN DENGAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA DALAM PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK MEMENUHI PADA SAAT JATUH TEMPO SELURUH LIABILITAS KONSOLIDASIAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN SERTA DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI. ATAS MASING-MASING LIABILITAS TERSEBUT DI ATAS TIDAK TERDAPAT NEGATIVE COVENANTS YANG SEDANG DALAM PROSES PERMOHONAN PERSETUJUAN PENCABUTAN OLEH PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK. 16 IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan konsolidasian penting Perseroan dan entitas anak. Angka-angka pada ikhtisar data keuangan konsolidasian penting Kelompok Usaha untuk laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2020, 31 Desember 2019, dan 31 Desember 2018, dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut berasal dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anak tanggal 31 Desember 2020, 31 Desember 2019, dan 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, yang disusun oleh manajemen Perseroan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) yang berlaku di Indonesia dan disajikan dalam mata uang Rupiah, yang tercantum dalam Prospektus. Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2020, 31 Desember 2019, dan 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst and Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia dengan opini tanpa modifikasian dengan paragraf hal-hal lain mengenai penerbitan kembali laporan auditor independen dan tujuan penerbitan laporan keuangan konsolidasian Perseroan, dalam laporannya tertanggal 15 Juli 2021 dan tercantum dalam Prospektus ini, ditandatangani oleh Said Amru (Registrasi Akuntan Publik No. AP.1294). Perseroan juga memanfaatkan ketentuan relaksasi laporan keuangan sesuai dengan POJK No. 7/2021 dan Surat Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal No S-101/D.04/2020, dimana dengan ini perseroan juga mencantumkan angka ikhtisar data keuangan penting yang diambil dari laporan keuangan interim periode 31 Maret 2021 (tidak diaudit) dan laporan laba rugi interim periode 31 Maret 2021 dan 2020. Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan interim sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Informasi keuangan konsolidasian interim Perseroan dan entitas anak tanggal 31 Maret 2021 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2021 dan 2020, diambil dari laporan keuangan konsolidasian interim tidak diaudit Perseroan dan entitas anak tanggal 31 Maret 2021 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2021 dan 2020, yang disusun oleh Manajemen Perseroan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan dinyatakan dalam mata uang Rupiah, telah direviu oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja berdasarkan Standar Perikatan Reviu 2410 “Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas”, dalam laporannya tertanggal 15 Juli 2021, dan tercantum dalam Prospektus ini, ditandatangani oleh Sinarta (Registrasi Akuntan Publik No. AP.0701. Suatu reviu memiliki ruang lingkup yang secara substansial kurang daripada suatu audit yang dilaksanakan berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia dan sebagai konsekuensinya, tidak memungkinkan KAP Purwantono, Sungkoro & Surja untuk memeroleh keyakinan bahwa KAP Purwantono, Sungkoro & Surja akan mengetahui seluruh hal yang signifikan yang mungkin teridentifikasi dalam suatu audit. Oleh karena itu, KAP Purwantono, Sungkoro & Surja tidak menyatakan suatu opini audit. LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Keterangan Aset Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha - neto Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain - neto Pihak ketiga Pihak berelasi Uang muka dan biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka Aset keuangan lancar lainnya Total Aset Lancar Aset Tidak Lancar Aset tetap neto Aset hak guna neto Klaim atas pengembalian pajak Aset pajak tangguhan Investasi pada entitas asosiasi Investasi saham Aset takberwujud neto 31 Desember 2018 2019 2020 (dalam ribuan Rupiah) 31 Maret 2021 (tidak diaudit) 2.049.299.693 883.986.972 1.484.437.936 1.689.963.553 91.426.938 13.731.461 335.008.280 21.948.664 149.534.383 16.186.882 178.617.088 14.253.858 55.823.701 67.621.010 80.723.097 121.696.849 17.082.858 39.291.340 2.303.993 103.295.850 38.419.765 18.353.704 11.205.602 25.415.296 25.101.293 57.933.913 13.616.585 25.920.358 14.765.161 48.874.932 2.497.405.607 1.442.608.568 1.769.815.305 1.986.011.535 536.139.184 1.064.214 9.270.027 4.057.017 451.566.793 123.070.495 183.000 7.770.027 3.073.715 271.552.233 63.464.883 477.792.167 3.148.606 2.268.878 217.574.155 58.677.261 478.428.001 3.148.606 2.101.227 17 31 Desember Keterangan (dalam ribuan Rupiah) 31 Maret 2021 2020 (tidak diaudit) 1.731.593 344.725 3.883.772 4.754.822 823.842.132 765.028.797 2018 2019 20.164.546 570.694.988 3.069.062 22.311.071 611.044.163 3.068.100.595 2.053.652.731 2.593.657.437 2.751.040.332 103.922.598 30.897.668 60.110.591 1.970.103 61.221.316 10.970.831 75.865.874 6.695.180 517.070.654 70.627.296 11.975.712 282.841.485 62.811.728 233.022.963 30.404.427 4.862.492 400.482.327 96.620.224 237.570.895 63.483.462 5.814.866 378.095.994 99.103.331 321.019.966 35.732.566 21.566.865 403.358.320 55.066.813 1.080.147.141 3.066.588 830.539.715 17.208.636 8.522.093 881.991.424 18.990.090 7.428.635 945.724.309 28.074.741 28.074.741 67.926.791 67.926.791 51.000.328 45.895.484 6.934.533 103.830.345 46.506.325 45.927.924 6.934.533 99.368.782 TOTAL LIABILITAS 1.108.221.882 898.466.506 985.821.769 1.045.093.091 Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp1.000 (angka penuh) dan Rp3.000.000 (angka penuh) per saham Modal dasar - ((2021: 8.191.864 saham; 2020: 20.231.509 saham; 2019: 19.031.509 saham; 2018: 18.267.878 saham) Modal ditempatkan dan disetor penuh (2021: 8.252.470 saham; 2020: 8.161.561 saham; 2019: 7.797.926 saham; 2018: 7.246.789 saham) Tambahan modal disetor Selisih nilai transaksi dengan pihak nonpengendali Ekuitas lain-lain Uang muka penyertaan modal Akumulasi defisit Penghasilan komprehensif lain Total Kepentingan nonpengendali TOTAL EKUITAS 7.246.789 5.410.293.507 38.949.528 4.002 -3.507.618.771 11.003.466 1.959.878.521 192 1.959.878.713 1.417.372.911 6.004.734.202 46.586.173 -6.302.968.771 -10.538.290 1.155.186.225 1.155.186.225 2.508.277.911 6.623.547.557 39.400.000 59.246.858 -7.654.886.018 21.639.931 1.597.226.239 10.609.429 1.607.835.668 2.781.004.911 6.768.910.339 39.400.000 58.946.520 -7.978.133.738 25.758.019 1.695.886.051 10.061.190 1.705.947.241 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 3.068.100.595 2.053.652.731 2.593.657.437 2.751.040.332 Biaya dibayar di muka - tidak lancar Aset tidak lancar lainnya Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET Liabilitas Jangka Pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak Beban akrual Liabilitas imbalan kerja karyawan jangka pendek Liabilitas sewa Bagian Lancar Uang muka dari pelanggan Total Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas sewa jangka panjang Liabilitas imbalan kerja karyawan Penyisihan biaya pembongkaran Total Liabilitas Jangka Panjang LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Keterangan 31 Desember 2018 2019 2020 PENDAPATAN NETO Beban pokok pendapatan Beban penjualan dan pemasaran Beban umum dan administrasi Pendapatan/(beban) operasi lainnya RUGI USAHA 291.907.495 -1.997.156.584 -736.789.316 158.742.740 -2.283.295.665 1.076.603.891 -267.876.489 -2.322.629.532 -1.267.375.541 -60.101.874 -2.841.379.545 1.351.664.460 -123.260.464 -1.519.717.878 -1.497.479.742 -48.880.203 -1.837.673.827 Pendapatan keuangan Beban keuangan Bagian rugi dari entitas asosiasi RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT/(BEBAN) PAJAK 50.408.624 -299.951 -38.609 -2.233.225.601 -10.194.728 46.400.288 -370.743 -2.795.350.000 - 14.078.258 -8.547.175 -1.832.142.744 483.100.591 18 (dalam ribuan Rupiah) 31 Maret 2020 2021 (tidak diaudit) (tidak diaudit) 320.232.091 423.704.907 -40.757.792 -77.098.895 -418.466.517 -426.391.901 -296.943.530 -291.329.852 38.906.875 43.116.231 -397.028.873 -327.999.510 4.884.943 -1.348.838 -393.492.768 - 4.367.981 -1.790.639 -325.422.168 1.617.167 Keterangan PENGHASILAN - NETO RUGI PERIODE/TAHUN BERJALAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi tahun berikutnya: Aset keuangan tersedia untuk dijual setelah pajak Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi tahun berikutnya: Keuntungan/(kerugian) atas pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja - setelah pajak Total penghasilan/(rugi) komprehensif lain TOTAL RUGI KOMPREHENSIF PERIODE/TAHUN BERJALAN Rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan nonpengendali Rugi komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan nonpengendali (dalam ribuan Rupiah) 31 Maret 2020 2021 (tidak diaudit) (tidak diaudit) 31 Desember 2018 2019 2020 -2.243.420.329 -2.795.350.000 -1.349.042.153 -393.492.768 -323.805.001 730.324 -229.155 - - - 8.468.777 9.199.101 -21.312.601 -21.541.756 32.684.398 32.684.398 9.498.205 9.498.205 4.127.131 4.127.131 -2.234.221.228 -2.816.891.756 -1.316.357.755 -383.994.563 -319.677.870 -2.243.420.328 -1 -2.243.420.329 -2.795.350.000 -2.795.350.000 -1.349.041.582 -571 -1.349.042.153 -393.492.768 393.492.768 -323.247.720 -557.281 -323.805.001 -2.234.221.227 -1 -2.234.221.228 -2.816.891.756 -2.816.891.756 -1.316.357.184 -571 -1.316.357.755 -383.994.563 -383.994.563 -319.129.632 -548.238 -319.677.870 -341.298 -365.799 -171.480 -50.405 -39.385 RUGI PER SAHAM YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMEGANG SAHAM ENTITAS INDUK (dalam nilai penuh) LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Keterangan Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Penerimaan kas dari pelanggan Penerimaan kas dari pengguna online marketplace Perusahaan yang belum diserahkan kepada merchant - neto Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Penerimaan dari pendapatan keuangan - neto Penerimaan dari/(pembayaran untuk) aktivitas lainnya Pembayaran beban keuangan Penerimaan dari tagihan pajak Kas neto digunakan untuk aktivitas operasi Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Perolehan aset tetap Penerimaan dari pelepasan aset tetap Penambahan investasi Perolehan aset takberwujud Kas neto diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas investasi Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Pembayaran liabilitas sewa Penerimaan dari penambahan setoran modal Penerimaan dari uang muka penyertaan modal Penambahan setoran modal dari entitas non- 31 Desember (dalam ribuan Rupiah) 31 Maret 2020 2021 (tidak diaudit) (tidak diaudit) 2018 2019 2020 230.508.438 935.801.246 1.649.651.636 388.298.174 436.857.724 586.412.709 261.196.767 295.079.034 173.963.168 308.717.798 -2.731.765.969 46.539.007 -4.351.078.875 46.128.598 -3.239.896.424 17.697.002 -983.156.848 8.605.902 -1.011.239.481 4.364.723 57.601.735 -299.951 -1.811.004.031 46.717.713 -370.742 -3.061.605.293 13.250.098 -8.547.176 118.393.792 -1.154.372.038 23.093.790 -1.348.837 -390.544.651 3.914.447 -1.790.639 -259.175.428 -534.750.323 -8.640.027 -3.106.839 -83.605.468 302.668 - -14.787.051 13.349.971 - -13.001.806 1.336.518 - -101.710 11.656.929 - -546.497.189 -83.302.800 -1.437.080 -11.665.288 11.555.219 4.163.758.606 4.002 - 2.004.562.815 - -12.250.216 1.709.718.355 50.010.000 -2.949.466 144.899.855 - -2.712.549 418.089.782 - 19 31 Desember Keterangan pengendali entitas anak Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan KENAIKAN/(PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS Efek perubahan kurs mata uang asing terhadap kas dan setara kas KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE/TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE/TAHUN (dalam ribuan Rupiah) 31 Maret 2020 2021 (tidak diaudit) (tidak diaudit) 2018 2019 2020 4.163.762.608 2.004.562.815 1.747.478.139 141.950.389 415.377.233 1.806.261.388 -1.140.345.278 591.669.021 -260.259.550 167.757.024 1.003.908 -24.967.443 8.781.943 69.564.298 37.768.593 242.034.397 2.049.299.693 883.986.972 883.986.972 1.484.437.936 2.049.299.693 883.986.972 1.484.437.936 693.291.720 1.689.963.553 RASIO-RASIO KEUANGAN KONSOLIDASIAN PENTING Untuk tahun yang berakhir pada tanggal Keterangan 2018 Rasio Usaha (%) Rugi sebelum pajak penghasilan konsolidasian terhadap pendapatan neto konsolidasian Rugi sebelum pajak penghasilan konsolidasian terhadap total aset kondolidasian Rugi sebelum pajak penghasilan konsolidasian terhadap total ekuitas konsolidasian Rugi bersih konsolidasian terhadap pendapatan neto konsolidasian Rugi bersih konsolidasian terhadap total aset konsolidasian Rugi bersih konsolidasian terhadap total ekuitas konsolidasian Rugi komprehensif tahun berjalan konsolidasian terhadap pendapatan neto konsolidasian Rugi komprehensif tahun berjalan konsolidasian terhadap total aset konsolidasian Rugi komprehensif tahun berjalan konsolidasian terhadap total ekuitas konsolidasian Rasio Keuangan (%) Total aset lancar konsolidasian terhadap total liabilitas jangka pendek konsolidasian Total liabilitas jangka panjang konsolidasian terhadap total ekuitas konsolidasian Total liabilitas konsolidasian terhadap total ekuitas konsolidasian Total liabilitas konsolidasian terhadap total aset konsolidasian Rasio imbal hasil total aset konsolidasian (ROA) (%) *) Rasio imbal hasil total ekuitas konsolidasian (ROE) (%)**) Contribution margin terhadap pendapatan neto konsolidasian Beban Penjualan dan Pemasaran konsolidasian terhadap pendapatan neto konsolidasian Beban Umum dan Administrasi konsolidasian terhadap pendapatan neto konsolidasian (Contribution margin - Beban Penjualan dan Pemasaran konsolidasian) terhadap pendapatan neto konsolidasian Rugi Tahun Berjalan Konsolidasian terhadap Pendapatan Neto Konsolidasian 31 Desember 2019 2020 -765% -260% -136% -77% -73% -136% -71% -12% -114% -242% -114% -19% -769% -73% -114% -260% -136% -242% -100% -52% -84% -76% -12% -19% -765% -262% -97% -75% -73% -137% -51% -12% -114% -244% -82% -19% 231% 174% 201% 210% 1% 57% 36% -73% -114% 100% 6% 78% 44% -136% -242% 75% 6% 61% 38% -52% -84% 91% 6% 61% 38% -12% -19% 82% -684% -216% -112% 101% -253% -118% -111% 69% -584% -141% -21% -19% -769% -260% -100% -76% IKHTISAR DATA KEUANGAN NON-PSAK Keterangan EBITDA(1) Contribution Margin(2) 2018 -2.218.460.194 291.907.495 31 Desember 2019 -2.687.103.112 808.727.402 20 Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021 2020 -1.651.431.165 1.228.403.996 (dalam ribuan Rupiah) 31 Maret 2020 2021 -354.153.526 -287.290.990 279.474.299 346.606.012 Keterangan 31 Desember 2019 -2.841.379.545 (dalam ribuan Rupiah) 31 Maret 2020 2021 -397.028.873 -327.999.510 31 Desember 2019 1.076.603.891 -267.876.489 808.727.402 (dalam ribuan Rupiah) 31 Maret 2020 2021 320.232.091 423.704.907 -40.757.792 -77.098.895 279.474.299 346.606.012 2018 2020 Rugi Usaha Konsolidasian -2.283.295.665 -1.837.673.827 Total Depresiasi dan Amortisasi Konsolidasian 64.835.471 154.276.433 186.242.662 42.875.347 40.708.520 EBITDA -2.218.460.194 -2.687.103.112 -1.651.431.165 -354.153.526 -287.290.990 *) Rasio imbal hasil total aset (ROA) adalah rugi periode/tahun berjalan konsolidasian dibandingkan dengan total aset konsolidasian pada akhir periode/tahun. **) Rasio imbal hasil total ekuitas (ROE) adalah rugi periode/tahun berjalan konsolidasian dibandingkan dengan total ekuitas konsolidasian pada akhir periode/tahun. Keterangan Pendapatan Neto Beban pokok pendapatan Contribution Margin 2018 291.907.495 291.907.495 2020 1.351.664.460 -123.260.464 1.228.403.996 1) EBITDA mengacu kepada laba sebelum beban bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi. EBITDA beserta rasio-rasio terkait yang disajikan pada Prospektus ini merupakan informasi pendukung mengenai kinerja Perseroan yang tidak diwajibkan oleh, dan tidak mengikuti ketentuan PSAK atau IFRS. EBITDA bukan merupakan sebuah indikator kinerja keuangan atau likuiditas yang dianggap oleh PSAK atau IFRS dan tidak seharusnya dianggap sebagai alternatif untuk laba bersih, laba operasional, ataupun indikator kinerja keuangan lainnya yang mengikuti ketentuan PSAK atau IFRS. EBITDA juga tidak seharusnya dianggap sebagai alternatif untuk arus kas dari aktivitas operasi atau sebagai indikator dari tingkat likuiditas. EBITDA disajikan untuk mengilustrasikan tingkat profitabilitas dari kegiatan usaha yang mendasari Perseroan. Oleh karena itu, EBITDA disajikan untuk membantu analis, investor dan pihak berkepentingan lainnya dalam melakukan analisis atas kinerja dari usaha Perseroan. Adapun, EBITDA bukanlah sebuah istilah yang terstandarisasi, dan oleh sebab itu, perbandingan langsung antar perusahaan yang didasari EBITDA mungkin tidak memungkinkan. Berikut adalah rekonsiliasi atas laba operasional Perseroan sesuai ketentuan PSAK dengan definisi Perseroan atas EBITDA untuk periode yang disajikan. 2) Contribution Margin mengacu kepada Pendapatan Neto setelah dikurangi Beban Pokok Pendapatan. Perseroan melihat Contribution Margin sebagai indikator penting yang berkorelasi dengan ekonomi dari usaha kegiatan usaha yang mendasari Perseroan. Oleh karena itu, Contribution Margin disajikan untuk membantu analis, investor dan pihak berkepentingan lainnya dalam melakukan analisis atas kinerja dari usaha Perseroan. Adapun, Contribution Margin bukanlah sebuah istilah yang terstandarisasi, dan oleh sebab itu, perbandingan langsung antar perusahaan yang didasari Contribution Margin mungkin tidak memungkinkan. Berikut adalah rekonsiliasi atas pendapatan Perseroan sesuai ketentuan PSAK dengan definisi Perseroan atas Contribution Margin untuk periode yang disajikan. 21 V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN Analisa dan pembahasan kondisi keuangan dan hasil operasi yang ada dalam bab ini harus dibaca bersama-sama dengan laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tanggal 31 Desember 2020, 31 Desember 2019, dan 31 Desember 2018 beserta catatan-catatan di dalamnya, yang terdapat pada Bab XIX dari Prospektus ini. Analisa dan pembahasan yang disajikan berikut berisikan kalimat-kalimat atas pandangan di masa depan yang mengandung kadar risiko dan kadar ketidakpastian. Hasil keuangan dan operasi konsolidasian Perseroan di masa depan mungkin dapat berbeda secara signifikan dengan proyeksi yang terkandung dalam kalimat-kalimat tersebut. Faktorfaktor yang mungkin dapat menyebabkan perbedaan yang signifikan dari proyeksi yang terkandung dalam kalimat-kalimat atas pandangan masa depan dibahas dalam namun tidak terbatas pada pembahasan berikut dan bagian yang terkait dalam Prospektus ini, khususnya Bab VI mengenai risiko usaha. Pembahasan berikut ini dibuat berdasarkan laporan posisi keuangan konsolidasian Perseroan tanggal-tanggal 31 Desember 2020, 31 Desember 2019, dan 31 Desember 2018 dan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020, 31 Desember 2019, dan 31 Desember 2018. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2020, 31 Desember 2019, dan 31 Desember 2018, yang tercantum dalam Prospektus, disajikan dalam mata uang Rupiah serta disusun oleh manajemen Perseroan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) yang berlaku di Indonesia dan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal yang berlaku. Laporan keuangan konsolidasian tanggal tanggal 31 Desember 2020, 31 Desember 2019, dan 31 Desember 2018, telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst and Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia dengan opini tanpa modifikasian dengan paragraf hal-hal lain mengenai penerbitan kembali laporan auditor independen dan tujuan penerbitan laporan keuangan konsolidasian Perseroan, dalam laporannya tertanggal 15 Juli 2021 dan tercantum dalam Prospektus ini, ditandatangani oleh Said Amru (Registrasi Akuntan Publik No. AP.1294). 1. UMUM Perseroan didirikan di Indonesia pada tanggal 9 September 2011 berdasarkan Akta Notaris Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M No. 11 pada tanggal yang sama. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-46088.AH.01.01 Tahun 2011 Tanggal 21 September 2011 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 91 Tambahan No. 67060 Tanggal 13 November 2012. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Akta Notaris No. 16 tanggal 14 Desember 2020 oleh Chandra Lim, S.H., LL.M., mengenai peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan. Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan AHU-0083187.AH.01.02 Tahun 2020 tanggal 14 Desember 2020 dan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU AH 01.030418743 tanggal 14 Desember 2020. Ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah bergerak dalam bidang usaha yang terkait dengan web portal di Indonesia. Perseroan berdomisili di Metropolitan Tower, Lantai 22, Jalan Raden Adjeng Kartini, Kaveling 14, Jakarta Selatan. Perseroan beroperasi secara komersial mulai tahun 2011. Pihak Pengendali Perseroan adalah PT Kreatif Media Karya (“KMK”) sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 3/POJK.04/2021 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal dan POJK No. 8/2017. 2. INDIKATOR KINERJA UTAMA Perseroan mengevaluasi kinerja Perseroan dengan beberapa indikator kinerja utama, termasuk: ● Nilai pemrosesan total (total processing value atau “TPV”) adalah volume Rupiah dari pembelian terbayar yang difasilitasi oleh platform Perseroan, termasuk didalamnya produk fisik dan virtual. TPV dihitung sebagai jumlah nilai produk dan biaya tambahan seperti biaya pembayaran, logistik, layanan dan biaya-biaya lainnya; Perseroan memandang TPV sebagai metrik operasi yang lebih mewakili kondisi bisnis Perseroan dibanding nilai barang dagangan kotor (gross merchandise value atau “GMV”) yang merupakan volume Rupiah dari pembelian yang difasilitasi oleh platform Perseroan. TPV tidak memperhitungkan transaksi GMV yang pada akhirnya tidak terbayar. Tarif GMV-non payment ini umumnya lebih tinggi di Indonesia dibandingkan dengan negara lain karena lebih tingginya friksi pembayaran. Hal ini disebabkan oleh masih rendahnya penetrasi pembayaran digital, penggunaan dompet digital dan kartu kredit yang mengakibatkan pesanan yang tidak terbayar. 22 ● Perseroan juga mengukur proporsi TPV Perseroan yang berasal dari daerah non-Tier 1 di Indonesia, dan proporsi TPV Perseroan yang berasal dari Mitra-Mitra Perseroan. Kedua klasifikasi ini tidak saling eksklusif. Sebagai contoh, pembelian oleh Mitra yang berada di area non-Tier 1 akan menambah TPV dalam kedua kategori (Mitra dan nonTier1). Perseroan percaya bahwa Mitra TPV mendorong pertumbuhan TPV keseluruhan Perseroan terutama untuk daerah non-Tier 1, dimana Mitra memperkenalkan e-commerce pada pengguna di daerah non-Tier 1. Selain itu, Mitra sering kali aktif di platform marketplace Perseroan, di mana mereka dapat membeli barang untuk dijual kembali yang tidak tersedia melalui platform Mitra Bukalapak. ● Nilai transaksi rata-rata (average transaction value atau “ATV”) didefinisikan sebagai TPV dibagi dengan jumlah transaksi Perseroan. ATV Perseroan masih terus berubah dalam beberapa tahun terakhir karena model bisnis Perseroan yang terus berkembang. Misalnya, pada tahun 2019 peluncuran lini baru produk-produk virtual dan fitur-fitur layanan keuangan, menyebabkan transaksi-transaksi mikro (dengan nilai ATV yang lebih kecil) sebagai bagian dari pembelajaran dan perjalanan pengguna, menyebabkan ATV Perseroan menurun dibandingkan tahun 2018, meskipun karena peningkatan jumlah transaksi melampaui penurunan ATV, TPV masih tumbuh dari 2018 hingga 2019. Sebaliknya, pada tahun 2020, seiring dengan semakin familiarnya pengguna Perseroan akan perdagangan elektronik, kontribusi mereka terhadap transaksi mikro semakin berkurang, yang mengakibatkan peningkatan ATV Perseroan, yang melampaui penurunan dalam jumlah transaksi, sehingga TPV meningkat dari 2019 hingga 2020. ● Jumlah pengguna terdaftar dan Mitra terdaftar, yang mencakup semua pengguna yang terdaftar sejak dimulainya platform. Perseroan juga melacak jumlah pengguna bertransaksi tahunan (annual transacting users atau “ATU"), yaitu pengguna yang melakukan setidaknya satu transaksi berbayar, dalam 12 bulan terakhir, serta jumlah Mitra bertransaksi tahunan (annual transacting Mitras atau “ATM”) yang merupakan Mitra yang telah melakukan transaksi berbayar setidaknya satu kali dalam 12 bulan terakhir. Perseroan meminta pengguna untuk memvalidasi akun mereka melalui nomor telepon mereka, yang memungkinkan Perseroan dalam batas tertentu untuk mengontrol akun duplikat, namun Perseroan percaya bahwa masih terdapat pengguna/Mitra terdaftar dan pengguna/Mitra yang bertransaksi tahunan, yang jumlahnya tidak diketahui, merupakan individu atau Mitra yang menggunakan lebih dari satu akun; dan ● Biaya akuisisi per pelanggan (customer acquisition cost atau “CAC") adalah biaya akuisisi gabungan dari pengguna online baru dan pengguna yang kembali aktif setelah tidak lagi aktif selama 12 bulan terakhir, atau dengan kata lain, kembali aktif setelah berhenti menjadi ATU atau ATM. Perseroan mendefinisikan pengguna sebagai pengguna baru setelah mereka melakukan transaksi berbayar pertama di platform Perseroan. Secara umum, CAC Perseroan menunjukkan tren menurun oleh karena peningkatan skala yang meningkatkan unit economics, peningkatan efisiensi dalam hal akuisisi pelanggan dan kemampuan Perseroan dalam memanfaatkan keberadaan mitra-mitranya yang luas. Tabel di bawah ini menggambarkan TPV, TPV non-Tier 1, TPV Mitra, ATV, ATV Mitra, ATV Marketplace, Pengguna Terdaftar, ATU, Mitra Terdaftar, ATM dan CAC Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020, 2019 dan 2018: Keterangan 2018 TPV (miliar): TPV non-Tier 1(%): TPV Mitra (%): ATV: ATV Mitra: ATV Marketplace: Pengguna terdaftar (juta): ATU (juta): Mitra terdaftar (juta): ATM (juta): CAC (Rp ribuan): 28.338 59% 19% 154.470 77.020 203.233 32,4 9,3 1,3 0,7 221.6 23 31 Desember 2019 57.391 61% 18% 79.106 73.917 80.351 84,3 13,6 3,4 1,6 164.7 2020 85.082 70% 27% 162.573 108.521 199.045 104,9 16,6 6,9 3,6 79.4 3. FAKTOR-FAKTOR SIGNIFIKAN YANG MEMPENGARUHI KINERJA OPERASIONAL PERSEROAN Faktor-faktor utama yang secara historis mempengaruhi, dan akan tetap mempengaruhi, kinerja operasional konsolidasian Perseroan adalah: Hasil operasi dan kondisi keuangan Perseroan dipengaruhi oleh faktor-faktor umum yang mempengaruhi industri ritel Indonesia, termasuk pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan, tingkat daya beli masyarakat dan pertumbuhan belanja konsumen. Selain itu, hasil operasi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor pendorong ritel online di Indonesia, seperti meningkatnya jumlah pembeli online, peningkatan infrastruktur logistik, dan meningkatnya penggunaan mobile payment. Sehubungan dengan masing-masing faktor ini, hasil Perseroan bergantung terhadap kondisi di daerah non-Tier 1 di Indonesia, yang merupakan daerah yang menjadi fokus bagi strategi pertumbuhan Perseroan. Pelemahan pada satu dari faktor-faktor umum ini dapat memberikan dampak material dan merugikan kepada hasil operasi Perseroan. Meskipun bisnis Perseroan dipengaruhi oleh faktor-faktor umum yang mempengaruhi industri Perseroan, hasil operasi Perseroan lebih dipengaruhi secara langsung oleh faktor-faktor khusus Perseroan tertentu, termasuk: Kemampuan Perseroan untuk menarik, mempertahankan, dan meningkatkan aktivitas pengguna Pengalaman pengguna (user experience) adalah prioritas utama Perseroan. Tampilan yang menarik dan retensi pengguna telah menjadi fokus utama sejak awal berdirinya Perseroan. Perseroan mengukur efektivitas dalam menarik dan mempertahankan pengguna melalui beberapa indikator kinerja utama, termasuk jumlah pengguna terdaftar Perseroan, TPV, ATU dan ATM. Per tanggal 31 Desember 2020, Perseroan telah mencapai lebih dari 100 juta pengguna terdaftar, dimana 16,6 juta merupakan ATU dan selama dua belas bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 Perseroan mencatat TPV sebesar Rp85 triliun. Jumlah pengguna terdaftar, Mitra terdaftar, ATU dan ATM Perseroan terus meningkat. Peningkatan ini terutama didorong oleh semakin populernya dan diakuinya brand dan platform Perseroan, preferensi konsumen untuk pengalaman belanja inovatif yang disediakan Perseroan (khususnya inovasi dalam menjangkau konsumen di daerah non-Tier 1), meningkatnya jumlah fitur dan penggunaan yang disediakan Perseroan baik untuk pengguna akhir maupun Mitra serta keragaman pilihan dan harga menarik dari produk yang ditawarkan di platform Perseroan. Selain menambah pengguna terdaftar yang baru, faktor-faktor pendorong tersebut juga mendorong pengguna yang sudah ada untuk meningkatkan aktivitas pengguna, seperti yang diukur dari tingkat pembelian dan kecenderungan mereka untuk bertransaksi. Secara khusus, retensi pengguna Perseroan bergantung pada penawaran produk yang lebih menarik (termasuk produk virtual dan produk fintech) dibanding para pesaing, baik online maupun offline untuk memberikan solusi atas berbagai kebutuhan pengguna. Selain itu, retensi Mitra Perseroan bergantung pada peluncuran produk, layanan dan fitur baru yang dapat menambah bisnis mereka dan meningkatkan profitabilitas mereka. Hal tersebut menyebabkan TPV Perseroan telah mengalami pertumbuhan yang signifikan. Perseroan percaya bahwa pertumbuhan dan retensi pengguna di daerah non-Tier 1 adalah salah satu keunggulan kompetitif Perseroan. Secara khusus, Perseroan yakin Mitra Perseroan, yang beroperasi sebagai infrastruktur Perseroan di daerah non-Tier 1, merupakan bagian integral dalam menarik pengguna di daerah non-Tier 1, yang mungkin tidak akan bertransaksi dengan Perseroan tanpa kehadiran Mitra tersebut; Perseroan juga yakin bahwa pengguna fitur pengiriman uang Perseroan pada umumnya adalah pihak-pihak yang tidak memiliki akses ke perbankan digital. Perseroan juga berencana untuk lebih meningkatkan jejaring sosial dan promosi dari mulut ke mulut, dan melakukan pemasaran online dan offline untuk menarik pengguna baru dan meningkatkan kegiatan pengguna untuk meningkatkan TPV Perseroan. Karena bisnis Perseroan masih dalam fase pertumbuhan dan mengingat kemampuan Perseroan untuk mengembangkan basis pengguna dengan tingkat keterlibatan tinggi, Perseroan mengharapkan pertumbuhan berkelanjutan dalam basis pengguna dan kegiatan pengguna Perseroan. Kemampuan Perseroan membangun dan memelihara hubungan dengan pedagang dan Mitra Selain skala dan tingkat aktivitas pengguna, pertumbuhan Perseroan juga didorong oleh skala pedagang di platform Perseroan dan ketersediaan produk baik dari brand lokal maupun multinasional, maupun dari produsen FMCG, seperti Unilever dan Garudafood. Pada tahun 2020, jumlah pedagang di platform Perseroan mencapai lebih dari 6 juta dan Perseroan terus mengembangkan kemitraan dengan produsen FMCG. Pedagang dan produsen FMCG tertarik pada platform Perseroan karena basis pengguna dan skala volume penjualan Perseroan yang besar serta pemasaran online yang lebih tepat sasaran; dan, untuk pedagang, alat dan layanan Perseroan, seperti program dari Perseroan untuk 24 memulai, menjual, memasarkan dan mengelola yang memandu pedagang pemula melalui proses perdagangan elektronik, dan layanan lain yang disediakan Perseroan. Pada tahun 2020, Mitra terdaftar Perseroan mencapai 6,9 juta, di mana 3,6 juta merupakan ATM. Mitra tertarik pada platform Perseroan pertama-tama karena jumlah produk yang ditawarkan, harga yang kompetitif jika dibanding pilihan offline, dan pilihan logistik yang mudah, dimana semua ini sangat mendukung kegiatan perdagangan ritel FMCG offline dari Mitra Perseroan; kedua, tawaran produk virtual dan tawaran layanan keuangan yang memungkinkan mereka untuk mendiversifikasi sumber pendapatan Mitra; dan ketiga karena opsi dukungan bisnis Perseroan yang meningkatkan efisiensi operasi sehari-hari Mitra. Network effect dari basis pedagang dan Mitra Perseroan yang berkembang membentuk suatu siklus, di mana Mitra memiliki akses ke produk-produk yang baru dan lebih kompetitif untuk dijual, yang seterusnya membantu Mitra mendapatkan lebih banyak pelanggan dan akses ke platform Perseroan, terutama di daerah non-Tier 1, yang menghasilkan peningkatan pertumbuhan basis pedagang Perseroan, seperti yang digambarkan di atas. Kemampuan Perseroan untuk menyediakan produk populer dengan harga menarik di platform Perseroan juga bergantung pada kemampuan Perseroan untuk menjaga hubungan yang saling menguntungkan dengan pedagang dan Mitra Perseroan. Sebagai contoh, Perseroan mengandalkan pedagang Perseroan untuk menyediakan persediaan yang cukup dan memenuhi pesanan dalam jumlah besar dengan cara yang efisien dan tepat waktu untuk memastikan pengalaman yang baik bagi pengguna Perseroan, dan Perseroan mengandalkan Mitra Perseroan untuk menumbuhkan basis pengguna terdaftar Perseroan dan mempromosikan platform Perseroan. Hingga saat ini, pengguna, Mitra, dan pedagang Perseroan telah meningkat secara paralel sebagai akibat dari network effect platform Perseroan. Kemampuan Perseroan untuk memonetisasi platform Kemampuan Perseroan untuk memonetisasi platform dan jaringan Perseroan bergantung pada tiga pilar utama: pertumbuhan TPV, pertumbuhan basis pengguna dan peluncuran produk baru yang sukses. TPV yang terus meningkat secara langsung meningkatkan pendapatan Perseroan karena Perseroan membebankan biaya komisi yang dihitung berdasarkan persentase atas TPV kepada pedagang dan Mitra, dan juga menghasilkan komisi dari biaya layanan logistik yang dibayarkan pengguna saat membeli barang fisik. Untuk membantu meningkatkan TPV per pengguna, Perseroan menyediakan sarana bagi pedagang dan Mitra seperti fitur periklanan dalam aplikasi Perseroan, saluran penjualan khusus dan layanan pemasaran inovatif lainnya. Pertumbuhan dalam jumlah basis pengguna Perseroan dan aktivitas pengguna baru juga meningkatkan TPV dengan mengembangkan jumlah calon pembeli bagi pedagang dan Mitra. Karena Mitra bertindak sebagai pelanggan bagi pedagang dan mendorong pertumbuhan pengguna offline, pertumbuhan basis Mitra Perseroan dan bagian dari TPV Perseroan yang disumbang oleh Mitra sangat penting. Terakhir, memperluas penawaran layanan Perseroan ke lini-lini produk baru, seperti fintech dan produk virtual, memberikan peluang pendapatan langsung bagi Perseroan untuk memonetisasi basis pengguna Perseroan. Kemampuan Perseroan mengelola biaya dengan memanfaatkan skala ekonomis Hasil operasi Perseroan bergantung pada kemampuan Perseroan untuk mengelola biaya dan pengeluaran. Perseroan memperkirakan biaya dan pengeluaran terus meningkat saat Perseroan mengembangkan bisnis dan menarik lebih banyak pengguna dan pedagang ke platform Perseroan. Biaya Perseroan saat ini terutama terdiri dari biaya pemrosesan pembayaran, biaya bandwidth dan server, biaya pegawai dan pengeluaran lain yang terkait dengan layanan Marketplace online. Perseroan juga berinvestasi secara signifikan dalam kegiatan pemasaran untuk mempromosikan brand, produk dan layanan Perseroan. Perseroan yakin bahwa model bisnis Perseroan memiliki operating leverage yang signifikan dan memungkinkan Perseroan untuk merealisasikan penghematan biaya struktural. Misalnya, karena basis pengguna Perseroan yang besar, Perseroan dapat menarik banyak pedagang, yang kemudian menghasilkan sumber permintaan yang kuat untuk pemasaran online Perseroan dan layanan pedagang lainnya. Seiring dengan berkembangnya skala bisnis Perseroan, Perseroan yakin bahwa peningkatan skala, ditambah dengan network effect Perseroan, akan memungkinkan Perseroan untuk mendapatkan keuntungan dari skala ekonomis yang semakin tinggi. Misalnya, biaya yang terkait dengan pengoperasian platform Perseroan serta biaya operasional Perseroan tidak meningkat dengan kecepatan yang sama dengan pertumbuhan TPV, karena tidak diperlukan peningkatan yang proporsional dalam jumlah tenaga kerja Perseroan untuk mendukung pertumbuhan Perseroan. Perseroan mencapai skala ekonomis dalam operasi Perseroan karena pilihan barang dagangan yang lebih banyak akan menarik lebih banyak pengguna, yang kemudian mendorong peningkatan skala volume penjualan Perseroan dan menarik lebih banyak pedagang ke platform Perseroan. Selain itu, skala Perseroan menciptakan nilai tambah bagi pedagang dengan menyediakan saluran efektif untuk menjual produk dalam jumlah besar dan dengan menawarkan kepada mereka wawasan data yang komprehensif tentang preferensi pengguna dan permintaan pasar. 25 Perseroan percaya nilai manfaaat ini akan membuat platform Perseroan lebih menarik bagi pedagang dan lebih meningkatkan penjualan dan pengeluaran mereka di platform Perseroan. Model bisnis ini juga memungkinkan Perseroan untuk menghindari biaya, risiko dan persyaratan modal yang terkait dengan pengadaan barang dagangan atau penyimpanan persediaan. Seiring dengan pertumbuhan bisnis Perseroan, Perseroan yakin dapat memanfaatkan skala ekonomis untuk lebih meningkatkan efisiensi operasional Perseroan seiring dengan berjalannya waktu. Perseroan yakin model bisnis Perseroan juga akan menghasilkan skala ekonomis yang signifikan dalam biaya pemasaran. Perseroan telah berinvestasi secara signifikan dalam kegiatan pemasaran untuk mempromosikan brand dan produk serta layanan Perseroan. Beban penjualan dan pemasaran konsolidasian Perseroan menurun dari Rp2.322.629.532 ribu pada tahun 2019 menjadi Rp1.519.717.878 ribu pada tahun 2020. Perseroan mengatribusikan penurunan ini dengan semakin matangnya strategi Mitra Perseroan yang membutuhkan investasi awal yang signifikan, tetapi telah memungkinkan Perseroan untuk menjangkau pengguna di daerah non-Tier 1 di mana akuisisi pelanggan lebih tidak kompetitif dan hambatan untuk masuk lebih tinggi. Selain itu, Mitra Perseroan diberi insentif dengan kemungkinan adanya sumber pendapatan tambahan untuk membantu mempromosikan fitur-fitur baru yang Perseroan kembangkan, yang memungkinkan Perseroan untuk meluncurkan inovasi tanpa harus terlibat dalam kampanye pemasaran yang mahal. Keberhasilan strategi pemasaran Mitra Perseroan ditunjukkan oleh penurunan CAC Perseroan. Demikian pula, setelah investasi awal yang signifikan dalam pengeluaran umum dan administrasi untuk memfasilitasi pertumbuhan Perseroan yang pesat, pada paruh kedua tahun 2019, Perseroan melakukan restrukturisasi dan peninjauan strategi bisnis yang menghasilkan penurunan biaya terkait karyawan, utilitas, konsultasi dan biaya perjalanan pada tahun 2020. Tren menurunnya pengeluaran umum dan administrasi secara keseluruhan ini terinterupsi oleh biaya one-off yang dikeluarkan untuk biaya migrasi dan instalasi pada tahun 2020 terkait dengan peralihan Perseroan ke platform berbasis cloud. Dampak COVID-19 pada Operasi dan Kinerja Keuangan Perseroan Secara substansial semua pendapatan dan tenaga kerja Perseroan terpusat di Indonesia. Menanggapi gencarnya upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19, pemerintah Indonesia mengambil sejumlah tindakan, antara lain melakukan karantina individu yang diduga terjangkit COVID-19, menghimbau penduduk di Indonesia untuk tinggal di rumah dan untuk menghindari pertemuan publik, dan tindakan-tindakan lainnya. COVID-19 juga mengakibatkan penutupan sementara banyak kantor perusahaan, toko ritel serta fasilitas manufaktur dan pabrik di seluruh Indonesia. Model "All-commerce" Perseroan mendapatkan manfaat dari penutupan penjual ritel dan himbauan untuk tinggal di rumah, yang mendorong pengeluaran ritel ke platform perdagangan elektronik dan Mitra Perseroan, yang berlokasi dekat dengan daerah-daerah tempat tinggal. Selain dampak pada ritel barang fisik, keraguan pengguna untuk bepergian jauh selama COVID-19 mendorong peningkatan penggunaan produk virtual dan produk layanan keuangan yang ditawarkan melalui Mitra, sehingga mendorong lalu lintas pelanggan tambahan ke Mitra. Tren ini mungkin tidak akan terus berlanjut dan wabah COVID-19 dapat mempengaruhi operasi bisnis, kondisi keuangan dan hasil operasi Perseroan untuk tahun 2021, mengingat masih ada ketidakpastian yang signifikan seputar wabah COVID19 dan perkembangan selanjutnya sebagai pandemi global, termasuk dampak dan efektivitas kegiatan vaksinasi. Oleh karena itu, sejauh mana gangguan pada bisnis dan dampak terkait pada hasil dan prospek keuangan Perseroan untuk tahun 2021 tidak dapat diperkirakan secara wajar untuk saat ini. Pada tanggal 31 Desember 2020, Perseroan memiliki kas dan setara kas konsolidasian sebesar Rp1.484.437.936 ribu dan aset keuangan lancar lainnya konsolidasian sebesar Rp57.933.913 ribu. Aset keuangan lancar Perseroan lainnya terutama mencakup deposito berjangka di lembaga keuangan, yang sangat likuid. 4. DASAR PENYAJIAN Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang diterbitkan oleh OJK. Kebijakan ini telah diterapkan secara konsisten terhadap seluruh tahun yang disajikan, kecuali jika dinyatakan lain. Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan SAK, yang mencakup PSAK dan ISAK yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang diterbitkan oleh OJK. Kebijakan ini telah diterapkan secara konsisten terhadap seluruh tahun yang disajikan, kecuali jika dinyatakan lain. Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. 26 Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional setiap entitas dalam Kelompok Usaha. Tahun buku Kelompok Usaha adalah 1 Januari - 31 Desember. 5. KETERANGAN AKUN-AKUN UTAMA Pendapatan Perseroan dicatat sesuai dengan tiga segmen Perseroan, yaitu Marketplace, Mitra dan BPI: ● Pendapatan Marketplace Pendapatan marketplace terutama berasal dari komisi yang dihasilkan dari penjualan oleh pedagang atas barang fisik dan virtual produk di platform e-commerce. Selain itu, pendapatan marketplace diperoleh dari pengeluaran pemasaran oleh pedagang Perseroan, yang bisa membeli advertising untuk ditujukan kepada pengguna dan prioritisasi penempatan produk mereka, termasuk juga kampanye. Dan terakhir, pendapatan marketplace diperoleh dari pemenuhan layanan logistik yang Perseroan tawarkan kepada pedagang, untuk mengirimkan produk fisik mereka kepada pengguna Perseroan. ● Pendapatan Mitra Pendapatan Mitra diperoleh dari komisi penjualan produk fisik oleh pedagang dan principal FMCG ke Mitra di platform Mitra Bukalapak, dan komisi atas penjualan produk virtual oleh Mitra kepada pelanggan mereka. Selain itu, pendapatan Mitra diperoleh dari penyediaan layanan logistik ke Mitra. ● Pendapatan BukaPengadaan (BPI) Pendapatan BPI diperoleh dari penjualan yang difasilitasi oleh Perseroan atas produk Perseroan sendiri (seperti perlengkapan kantor dan convenience goods) atau produk Mitra Perseroan, baik produk fisik maupun virtual yang diperoleh dari platform Perseroan. Pendapatan BPI terdiri dari biaya barang dan marjin Perseroan atas barang fisik dari penjual di marketplace dan produk virtual dari mitra Perseroan. Di segmen BPI, dari perspektif akuntansi, Perseroan menanggung risiko kepemilikan barang dan karenanya pendapatan didasarkan pada harga jual. Di segmen marketplace dan Mitra, Perseroan hanya berfungsi sebagai pasar dan perantara transaksi, sehingga komisi diakui sebagai pendapatan Perseroan. Tabel berikut ini menjabarkan rincian pendapatan neto Perseroan berdasarkan segmen usaha untuk masing-masing tahun/periode yang dinyatakan: Keterangan Marketplace Mitra BukaPengadaan Pendapatan Neto Konsolidasian (dalam ribuan Rupiah) 31 Desember 2019 2018 275.096.589 14.843.709 1.967.197 291.907.495 731.057.603 73.665.617 271.880.671 1.076.603.891 2020 1.031.885.612 198.829.762 120.949.086 1.351.664.460 Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 Pendapatan neto konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp1.351.664.460 ribu mengalami peningkatan sebesar Rp275.060.569 ribu atau sebesar 25,5% dari pendapatan neto konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp1.076.603.891 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh TPV bertumbuh baik di segmen marketplace maupun segmen Mitra. Pertumbuhan pendapatan ini kurang dari peningkatan TPV Perseroan sebesar 48%, terutama karena dampak penurunan pendapatan di segmen BPI Perseroan, dimana pendapatan dicatat dari harga pokok dan marjin Perseroan atas barang fisik dari penjual di pasar dan produk virtual dari mitra Perseroan, berbeda dengan segmen Marketplace dan Mitra di mana Perseroan hanya melayani sebagai Marketplace dan sarana untuk transaksi dimana Perseroan mengakui komisi sebagai pendapatan. Dengan demikian, meskipun kontribusi BPI hanya sebagian kecil dari TPV dan laba operasi, BPI memiliki efek yang tidak proporsional terhadap pendapatan. ● Pendapatan Marketplace. Pendapatan neto konsolidasian segmen Marketplace Perseroan meningkat 41,1% menjadi Rp1.031.885.612 ribu pada tahun 2020, dari Rp731.057.603 ribu pada tahun 2019, terutama disebabkan oleh dampak sepanjang tahun dari penerapan biaya Super Seller, produk-produk digital baru dan komisi. ● Pendapatan Mitra. Pendapatan neto konsolidasian segmen Mitra Perseroan meningkat sebesar 169,9% menjadi Rp198.829.762 ribu pada tahun 2020 dari Rp73.665.617 ribu pada tahun 2019, terutama karena perluasan area cakupan dan penambahan jumlah Mitra yang pesat dan produk-produk digital yang baru diluncurkan untuk Mitra pada tahun 2020. 27 ● Pendapatan BPI. Pendapatan neto konsolidasian segmen BPI Perseroan turun 55,5% menjadi Rp120.949.086 ribu pada tahun 2020, dari Rp271.880.671 ribu pada tahun 2019, karena Perseroan mendorong segmen BPI Perseroan untuk fokus pada profitabilitas, berbeda dengan fokusnya pada pertumbuhan segmen BPI pada tahun 2019. Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 Pendapatan neto konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp1.076.603.891 ribu mengalami peningkatan sebesar Rp784.696.396 ribu atau sebesar 268,8% dari pendapatan konsolidasian Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp291.907.495 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan di Marketplace, Mitra dan BPI yang semuanya meningkat sejalan dengan pertumbuhan TPV. Pada tahun 2019 juga terjadi peningkatan fokus pada monetisasi saat Perseroan mulai mengalokasikan kembali sumber daya dan fokus ke profitabilitas daripada pertumbuhan TPV. ● Pendapatan Marketplace. Pendapatan neto konsolidasian segmen Marketplace Perseroan meningkat 165,7% menjadi Rp731.057.603 ribu pada tahun 2019, dari Rp275.096.589 ribu pada tahun 2018, terutama disebabkan oleh dampak tahun parsial dari program Super Seller Perseroan dan peningkatan komisi transaksi pihak ketiga (take rate). ● Pendapatan Mitra. Pendapatan neto konsolidasian segmen Mitra Perseroan meningkat 396,3% menjadi Rp73.665.617 ribu pada tahun 2019, dari Rp14.843.709 ribu pada tahun 2018, seiring dengan peningkatan jaringan Mitra Perseroan. ● Pendapatan BPI. Pendapatan neto konsolidasian segmen BPI Perseroan secara signifikan menjadi Rp271.880.671 ribu pada tahun 2019, dari Rp1.967.197 ribu pada tahun 2018, terutama karena relaunch BPI pada tahun 2019, dan pertumbuhan pendapatan yang disebabkan oleh penjualan voucher listrik. Beban Pokok Pendapatan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 Beban pokok pendapatan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp123.260.464 ribu mengalami penurunan sebesar Rp144.616.025 ribu atau sebesar 54,0% dari beban pokok pendapatan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp267.876.489 ribu. Hal ini terutama dikarenakan penurunan pada penjualan produk virtual (utamanya voucher elektrik yang memiliki contribution margin rendah) di segmen BPI, yang disebabkan oleh fokus BPI pada produk-produk dengan contribution margin yang lebih tinggi dibandingkan dengan 2019 dan mengurangi penjualan atas voucher listrik yang memiliki contribution margin yang lebih rendah. Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 Beban pokok pendapatan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp267.876.489 ribu mengalami peningkatan sebesar Rp267.876.489 ribu atau sebesar 100,0% dari beban pokok pendapatan konsolidasian Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp nihil. Selama tahun 2018 Perseroan membukukan beban pokok pendapatan nihil karena BPI belum mulai beroperasi. Sejak tahun 2019, BPI mulai menyediakan barang dan jasa yang terdiri dari produk fisik dan virtual, yaitu jasa, otomotif, elektronik, TI, gaya hidup, pemeliharaan perbaikan dan pengoperasian, peralatan kantor dan kebutuhan sehari-hari, yang biayanya merupakan seluruh beban pokok pendapatan Perseroan. Beban Penjualan dan Pemasaran Beban penjualan dan pemasaran konsolidasian terutama terdiri dari voucher, iklan online dan offline, biaya akuisisi penjual / Mitra dan layanan pendukung, biaya koordinasi dan channel pembayaran, serta biaya lain yang terkait dengan aktivitas penjualan dan pemasaran. Pengeluaran periklanan offline mencakup aktivitas pembuatan konten. Perseroan memperkirakan biaya penjualan dan pemasaran meningkat di masa mendatang sejalan dengan upaya Perseroan meningkatkan brand awareness, meningkatkan keterlibatan pengguna, dan membangun skala, namun menurun dengan pertumbuhan skala ekonomis. 28 Keterangan Vouchers Mitra Subsidi fitur Saluran pembayaran Iklan online Iklan offline Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 milyar) Beban penjualan dan pemasaran konsolidasian (dalam ribuan Rupiah) 2018 601.023.795 261.491.897 41.898.757 125.423.510 479.494.494 469.475.824 31 Desember 2019 763.388.245 530.742.109 75.762.377 250.191.099 367.528.005 263.905.489 18.348.307 71.112.208 21.663.842 1.997.156.584 2.322.629.532 1.519.717.878 2020 438.071.387 430.387.175 291.048.409 121.750.990 131.083.901 85.712.174 Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 Beban penjualan dan pemasaran konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp1.519.717.878 ribu mengalami penurunan sebesar Rp802.911.654 ribu atau sebesar 34,6% dari beban penjualan dan pemasaran konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp2.322.629.532 ribu. Hal ini terutama disebabkan Perseroan memulai strategi efisiensi selama pandemi COVID-19: berfokus pada kegiatan-kegiatan promosi dan pemasaran yang paling efisien, sekaligus mengurangi subsidi promosi serta inisiatif dan channel pemasaran, baik offline maupun online. Dikarenakan oleh dampak dari pandemi COVID-19, Perseroan dapat mengurangi secara signifikan penyediaan voucher yang sebelumnya diberikan oleh Perseroan untuk menarik konsumen kepada layanan e-commerce Perseroan. Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 Beban penjualan dan pemasaran konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp2.322.629.532 ribu mengalami peningkatan sebesar Rp325.472.948 ribu atau sebesar 16,3% dari beban penjualan dan pemasaran konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp1.997.156.584 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan beban vouchers sebesar Rp162.364.450 ribu dan beban O2O sebesar Rp269.250.212 ribu. Kenaikan biaya voucher ditujukan untuk mendorong pertumbuhan brand awareness keterlibatan pengguna di platform Perseroan, termasuk terkait dengan peluncuran kategori Super Seller. Kenaikan biaya O2O terkait dengan pembangunan jaringan distribusi, melalui mitra distribusi, untuk melayani pelanggan di seluruh Indonesia. Beban Umum dan Administrasi Tabel berikut ini menjabarkan rincian beban umum dan administrasi konsolidasian Perseroan untuk masing-masing periode yang dinyatakan: Keterangan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Internet, hosting, penyimpanan dan pemeliharaan data Penyusutan dan amortisasi Sewa Imbalan kerja karyawan Penyusutan aset hak guna Utilitas dan rekrutmen Konsultasi dan biaya manajemen Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar) Total beban umum dan administrasi konsolidasian (dalam ribuan Rupiah) 2018 418.060.161 31 Desember 2019 734.246.766 72.096.218 64.835.471 18.088.267 25.777.135 100.187.113 - 232.400.026 154.276.433 34.769.892 34.078.066 28.052.791 23.952.453 553.925.319 167.026.195 32.517.124 21.168.409 19.216.467 16.723.510 9.701.518 37.744.951 25.599.114 3.526.129 736.789.316 1.267.375.541 1.497.479.742 29 2020 673.675.071 Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 Beban umum dan administrasi konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp1.497.479.742 ribu mengalami peningkatan sebesar Rp230.104.201 ribu atau sebesar 18,2% dari beban umum dan administrasi konsolidasian Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp1.267.375.541 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh beban transisi dan migrasi terkait peralihan Perseroan ke teknologi berbasis cloud, yang Perseroan perkirakan tidak akan berulang (bersifat one-off). Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 Beban umum dan administrasi konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp1.267.375.541 ribu mengalami peningkatan sebesar Rp530.586.225 ribu atau sebesar 72,0% dari beban umum dan administrasi konsolidasian Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp736.789.316 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya peningkatan gaji, upah dan tunjangan karyawan sebesar Rp316.186.605 ribu karena adanya peningkatan jumlah karyawan dan efek setahun penuh dari kenaikan jumlah karyawan Perseroan di akhir tahun 2018. Pendapatan/(beban) operasi lainnya Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 Beban operasi lainnya konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp48.880.203 ribu mengalami penurunan sebesar Rp11.221.671 ribu atau sebesar 18,7% dari beban operasi lainnya konsolidasian Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp60.101.874 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh penerapan dari PSAK 73 dan dikarenakan fluktuasi nilai tukar dolar AS terhadap Rupiah. Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 Beban operasi lainnya konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp60.101.874 ribu mengalami peningkatan sebesar Rp218.844.614 ribu atau sebesar 137,9% dari posisi pendapatan operasi lainnya konsolidasian Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp158.742.740 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh fluktuasi nilai tukar dolar AS terhadap Rupiah. Manfaat/(Beban) Pajak Penghasilan - Neto Penghasilan kena pajak dihitung berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang telah mencakup penyesuaian fiskal. Tarif pajak penghasilan badan Indonesia adalah 22% dari penghasilan kena pajak untuk tahun fiskal 2021 dan 20% dari penghasilan kena pajak mulai tahun fiskal 2022. Pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2020 Tentang Pengurangan Tarif Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan Dalam Negeri Berbentuk Perusahaan Terbuka (“PP-30/2020”). Ketentuan PP-30/2020 mengatur bahwa perusahaan terbuka berhak atas pengurangan lebih lanjut sebesar 3% dari tarif pajak penghasilan badan yang berlaku, yang harus dipenuhi persyaratan berikut: a. Merupakan perusahaan publik dengan setidaknya 40% dari total modal disetor yang diperdagangkan di BEI; b. 40% saham yang diperdagangkan tersebut harus dimiliki oleh paling sedikit 300 pihak dimana maksimum partisipasi masing-masing pihak harus kurang dari 5% dari total modal disetor; dan c. Pihak sebagaimana dimaksud pada butir b di atas tidak termasuk: (i) perusahaan publik yang melakukan pembelian kembali saham, dan / atau (ii) pihak yang dianggap sebagai pihak berelasi, yaitu pengendali dan / atau pemegang saham utama di bawah peraturan pasar modal. Persyaratan di atas harus dipenuhi untuk jangka waktu minimal 183 hari kalender dalam setiap tahun fiskal. Berdasarkan pemenuhan ketentuan di atas, maka tarif pajak penghasilan badan yang berlaku akan menjadi 19% untuk tahun fiskal 2021 dan 17% untuk tahun fiskal 2022 dan seterusnya. 30 Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 Perseroan mencatat manfaat pajak penghasilan konsolidasian sebesar Rp483.100.591 ribu pada tahun 2020 untuk memperhitungkan aset pajak tangguhan. Pada tahun 2019 Perseroan membukukan nihil dalam beban pajak penghasilan pada konsolidasian tahun 2019 karena pendapatan sebelum pajak penghasilan yang negatif. Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 Perseroan membukukan beban pajak penghasilan konsolidasian nihil pada tahun 2019. Pada tahun 2018, Perseroan mencatatkan beban pajak penghasilan konsolidasian sebesar Rp10.194.728 ribu dikarenakan adanya pembalikkan aset pajak tangguhan tahun 2017 terkait dengan ketidakpastian pemanfaatan aset pajak tangguhan dengan menggunakan pendapatan kena pajak di masa depan. 6. Rugi periode/tahun berjalan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 Rugi periode/tahun berjalan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp1.349.042.153 ribu mengalami perbaikan sebesar Rp1.446.307.847 ribu atau sebesar 51,7% dari rugi tahun berjalan konsolidasian Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp2.795.350.000 ribu. Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 Rugi periode/tahun berjalan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp2.795.350.000 ribu mengalami kenaikan sebesar Rp551.929.671 ribu atau sebesar 24,6% dari rugi tahun berjalan konsolidasian Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp2.243.420.329 ribu. 7. KINERJA OPERASIONAL PER SEGMEN Untuk keperluan manajemen, Kelompok Usaha dikelola menjadi unit bisnis berdasarkan produk dan memiliki tiga segmen pelaporan, sebagai berikut: ● Marketplace, mencakup segala aktivitas yang ada di marketplace atas penyediaan jasa fitur, logistik, virtual product, fintech, pemasaran, Bukausaha, BukaMobil dan BukaMotor, dan jasa marketplace lainnya. ● Mitra, mencakup aktivitas mitra sebagai agen dengan pihak ketiga. ● BukaPengadaan, mencakup aktivitas pengadaan barang dan jasa. Manajemen memantau hasil operasi dari setiap unit bisnis secara terpisah untuk tujuan pembuatan keputusan yang berkaitan dengan pengalokasian sumber daya dan penilaian kinerja. Keterangan Pendapatan neto Beban pokok pendapatan Beban penjualan dan pemasaran Beban umum dan administrasi Beban operasi lainnya Hasil Segmen (dalam ribuan Rupiah) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 Mitra/O2O Buka Pengadaan Marketplace 198.829.762 128.294.143 1.031.982.148 -121.916.691 -1.547.917 -430.387.175 -838.962 -1.095.123.639 -36.058.923 -267.616.336 -11.223.761 -23.188.467 -28.873.738 -1.450.335.929 -25.728.658 -1.540.753.995 31 Keterangan Pendapatan neto Beban pokok pendapatan Beban penjualan dan pemasaran Beban umum dan administrasi Beban operasi lainnya Hasil Segmen Keterangan Pendapatan neto Beban penjualan dan pemasaran Beban umum dan administrasi Beban operasi lainnya Hasil Segmen (dalam ribuan Rupiah) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 Mitra/O2O Buka Pengadaan Marketplace 73.665.617 271.880.671 731.057.603 -266.827.464 -1.049.025 -530.742.109 -36.694 -1.791.850.729 -35.154.141 -492.230.633 -13.219.098 78 -8.202.507 -1.219.002.302 -60.101.952 -2.340.946.405 Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 Mitra/O2O Buka Pengadaan 14.868.709 1.967.197 (dalam ribuan Rupiah) Marketplace 275.071.589 -261.491.897 -190.063 -1.735.474.624 -11.918.331 -6.459 -724.864.526 -258.541.519 1.770.675 158.742.740 -2.026.524.821 Peningkatan pendapatan neto konsolidasian Perseroan terutama disebabkan oleh peningkatan yang terjadi pada segmen Marketplace dan Mitra. Peningkatan pendapatan neto konsolidasian pada segmen Marketplace terutama disebabkan oleh peningkatan transaksi dan jumlah pelanggan baik dari kategori produk fisik maupun produk digital. Peningkatan pendapatan neto konsolidasian pada segmen Mitra terutama disebabkan oleh strategi perluasan pasar dengan meningkatnya jangkauan dan jumlah Mitra yang bekerja sama dengan Perseroan, serta penambahan produk digital yang bisa dimanfaatkan oleh Mitra untuk meningkatkan penghasilan usaha mereka. Peningkatan profitabilitas Perseroan sejalan dengan peningkatan pendapatan neto dan efisiensi pada beban penjualan dan pemasaran. Pada tahun 2020 Perseroan memulai strategi efisiensi kas selama pandemi COVID-19: berfokus pada kegiatan-kegiatan promosi dan pemasaran dengan efisiensi tertinggi, sekaligus mengurangi subsidi promosi, baik offline maupun online. Dikarenakan dampak dari pandemi COVID-19, Perseroan dapat mengurangi secara signifikan penyediaan voucher yang sebelumnya diberikan oleh Perseroan untuk menarik konsumen kepada layanan e-commerce Perseroan. Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 Berdasarkan segmen usaha, kontribusi terbesar pendapatan neto konsolidasian untuk tahun 2020 adalah marketplace yaitu sebesar 75,9% atau senilai Rp1.031.982.148. ribu Kenaikan penjualan neto di tahun 2020 terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan neto konsolidasian di marketplace sebesar 41,2% atau senilai dengan Rp300.924.545 ribu. Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 Berdasarkan segmen usaha, kontribusi terbesar pendapatan neto konsolidasian untuk tahun 2019 adalah marketplace yaitu sebesar 67,9% atau senilai Rp731.057.603 ribu. Kenaikan pendapatan neto konsolidasian di tahun 2019 terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan neto konsolidasian di marketplace sebesar 165,8% atau senilai dengan Rp455.986.014 ribu. 8. ANALISA PERKEMBANGAN POSISI KEUANGAN ASET Keterangan Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha – neto Pihak ketiga 2018 31 Desember (dalam ribuan Rupiah) 2019 2020 2.049.299.693 883.986.972 1.484.437.936 91.426.938 335.008.280 149.534.383 32 Keterangan Pihak berelasi Piutang lain-lain – neto Pihak ketiga Pihak berelasi Uang muka dan biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka Aset keuangan lancar lainnya Total Aset Lancar Aset tidak lancar Aset tetap - neto Aset hak guna - neto Klaim atas pengembalian pajak Aset pajak tangguhan Investasi pada entitas asosiasi Investasi saham Aset takberwujud - neto Biaya dibayar di muka - tidak lancar Aset tidak lancar lainnya Total Aset Tidak Lancar Total Aset 2018 13.731.461 31 Desember (dalam ribuan Rupiah) 2019 21.948.664 2020 16.186.882 55.823.701 67.621.010 80.723.097 121.696.849 17.082.858 2.497.405.607 39.291.340 2.303.993 103.295.850 38.419.765 18.353.704 1.442.608.568 11.205.602 0 25.415.296 25.101.293 57.933.913 1.769.815.305 536.139.184 1.064.214 9.270.027 4.057.017 20.164.546 570.694.988 3.068.100.595 451.566.793 123.070.495 183.000 7.770.027 3.073.715 3.069.062 22.311.071 611.044.163 2.053.652.731 271.552.233 63.464.883 477.792.167 3.148.606 2.268.878 1.731.593 3.883.772 823.842.132 2.593.657.437 Aset Lancar Posisi pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019 Jumlah aset lancar konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2020 mengalami kenaikan 22,68% atau senilai Rp327.206.737 ribu dari Rp1.442.608.568 ribu pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp1.769.815.305 ribu pada tanggal 31 Desember 2020. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan kas dan setara kas konsolidasian sebesar 67,93% atau senilai Rp600.450.964 ribu dari Rp883.986.972 ribu pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp1.484.437.936 ribu pada tanggal 31 Desember 2020, yang berasal dari penerimaan kas dari tambahan kontribusi modal pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 sebesar Rp1.747.478.139 ribu dan penerimaan kas sebesar Rp118.393.792 ribu sehubungan dengan pengembalian pajak, yang sebagiannya diimbangi oleh kerugian operasional Perseroan. Posisi pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018 Jumlah aset lancar konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2019 mengalami penurunan 42,24% atau senilai Rp1.054.797.039 ribu dari Rp2.497.405.607 ribu pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp1.442.608.568 ribu pada tanggal 31 Desember 2019. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh kas dan setara kas konsolidasian sebesar 56,86% atau senilai Rp1.165.312.721 ribu dari Rp2.049.299.693 ribu pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp883.986.972 ribu pada tanggal 31 Desember 2019. Aset Tidak Lancar Posisi pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019 Jumlah aset tidak lancar konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2020 mengalami kenaikan 34,83% atau senilai Rp212.797.969 ribu dari Rp611.044.163 ribu pada tahun 2019 menjadi Rp823.842.132 ribu pada tahun 2020. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh aset pajak tangguhan konsolidasian senilai Rp477.792.167 ribu pada tahun 2020. Pengakuan aset pajak tangguhan tersebut diperoleh pada tahun 2020 ketika Perseroan mencatatkan sebagian dari kerugian Perseroan untuk tahun tersebut sebagai aset pajak tangguhan. Pada tahun sebelumnya, Perseroan tidak mencatat aset pajak tangguhan dikarenakan keputusan manajemen mempertimbangkan keterbatasan peluang atas penghasilan kena pajak untuk memanfaatkan aset pajak tangguhan sampai dengan lima tahun periode pemanfaatan. Posisi pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018 Jumlah aset tidak lancar konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2019 mengalami peningkatan 7,07% atau senilai Rp40.349.175 ribu dari Rp570.694.988 ribu pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp611.044.163 ribu pada tanggal 31 Desember 2019. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh klaim atas pengembalian pajak sebesar Rp123.070.495 ribu. 33 Total Aset Posisi pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019 Total aset konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2020 adalah Rp2.593.657.437 ribu, naik 26,29% dari total aset konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp2.053.652.731 ribu. Kenaikan total aset konsolidasian Perseroan terutama disebabkan oleh kenaikan kas dan setara kas konsolidasian sebesar 67,93% atau senilai Rp600.450.964 ribu, serta kenaikan aset pajak tangguhan konsolidasian senilai Rp477.792.167 ribu. Posisi pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018 Total aset konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp2.053.652.731 ribu, turun 33,06% dari total aset konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp3.068.100.595 ribu. Penurunan total aset Perseroan terutama disebabkan oleh penurunan kas dan setara kas konsolidasian sebesar Rp1.165.312.721 ribu terutama karena kerugian operasional Perseroan, serta penurunan aset tetap neto konsolidasian Perseroan sebesar Rp84.572.391 ribu. Penurunan ini diimbangi dengan peningkatan piutang usaha dari pihak ketiga konsolidasian sebesar Rp243.581.342 ribu seiring dengan berkembangnya pasar Perseroan. LIABILITAS Keterangan Liabilitas Jangka Pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak Beban akrual Liabilitas imbalan kerja karyawan jangka pendek Liabilitas sewa - bagian lancar Uang muka dari pelanggan Total Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas jangka panjang Liabilitas sewa jangka panjang Liabilitas imbalan kerja karyawan Penyisihan biaya pembongkaran Total liabilitas jangka panjang TOTAL LIABILITAS 2018 31 Desember (dalam ribuan Rupiah) 2019 2020 103.922.598 30.897.668 60.110.591 1.970.103 61.221.316 10.970.831 517.070.654 70.627.296 11.975.712 282.841.485 62.811.728 233.022.963 30.404.427 4.862.492 400.482.327 96.620.224 237.570.895 63.483.462 5.814.866 378.095.994 99.103.331 1.080.147.141 3.066.588 830.539.715 17.208.636 8.522.093 881.991.424 28.074.741 28.074.741 1.108.221.882 67.926.791 67.926.791 898.466.506 51.000.328 45.895.484 6.934.533 103.830.345 985.821.769 Liabilitas Jangka Pendek Posisi pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019 Jumlah liabilitas jangka pendek konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2020 mengalami kenaikan 6,19% atau senilai Rp51.451.709 ribu dari Rp830.539.715 ribu pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp881.991.424 ribu pada tanggal 31 Desember 2020. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh adanya kenaikan di utang usaha pihak berelasi konsolidasian sebesar 456,87% atau senilai Rp9.000.728 ribu dari Rp1.970.103 ribu pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp10.970.831 ribu pada tanggal 31 Desember 2020. Selain itu, terdapat juga kenaikan yang signifikan pada uang muka dari pelanggan konsolidasian sebesar 177,90% atau senilai dengan Rp5.455.505 ribu dari Rp3.066.588 ribu pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp8.522.093 ribu pada tanggal 31 Desember 2020 dan kenaikan pada utang lain-lain pihak berelasi konsolidasian sebesar 108,80% atau senilai Rp33.079.035 ribu dari Rp30.404.427 ribu pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp63.483.462 ribu pada tanggal 31 Desember 2020. Posisi pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018 Jumlah liabilitas jangka pendek konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2019 mengalami penurunan 23,11% atau senilai Rp249.607.426 ribu dari Rp1.080.147.141 ribu pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp830.539.715 ribu pada tanggal 31 Desember 2019. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh menurunnya utang usaha pihak berelasi konsolidasian 34 sebesar 93,62% atau senilai Rp28.927.565 ribu dari Rp30.897.668 ribu pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp1.970.103 ribu pada tanggal 31 Desember 2019. Selain itu, terdapat juga penurunan yang signifikan pada utang pajak konsolidasian sebesar 59,40% atau senilai dengan Rp7.113.220 ribu dari Rp11.975.712 ribu pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp4.862.492 ribu pada tanggal 31 Desember 2019. Di lain sisi, terdapat peningkatan pada liabilitas imbalan kerja karyawan jangka pendek konsolidasian sebesar 53,83% atau senilai Rp33.808.496 ribu dari Rp62.811.728 ribu pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp96.620.224 ribu pada tanggal 31 Desember 2019. Liabilitas Jangka Panjang Posisi pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019 Jumlah liabilitas jangka panjang konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2020 mengalami kenaikan 52,86% atau senilai Rp35.903.554 ribu dari Rp67.926.791 ribu pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp103.830.345 ribu pada tanggal 31 Desember 2020. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh liabilitas sewa jangka panjang konsolidasian sebesar 100% atau senilai Rp51.000.328 ribu dari nihil pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp51.000.328 ribu pada tanggal 31 Desember 2020. Di lain sisi, terdapat penurunan pada liabilitas imbalan kerja karyawan konsolidasian sebesar 32,43% atau senilai Rp22.031.307 ribu dari Rp67.926.791 ribu pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp45.895.484 ribu pada tanggal 31 Desember 2020. Posisi pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018 Jumlah liabilitas jangka panjang konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2019 mengalami kenaikan 141,95% atau senilai Rp39.852.050 ribu dari Rp28.074.741 ribu pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp67.926.791 ribu pada tanggal 31 Desember 2019. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh liabilitas imbalan kerja karyawan konsolidasian sebesar 141,95% atau senilai Rp39.852.050 ribu dari Rp28.074.741 ribu pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp67.926.791 ribu pada tanggal 31 Desember 2019. Total Liabilitas Posisi pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019 Total liabilitas konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2020 adalah Rp985.821.769 ribu, meningkat 9,72% dari total liabilitas konsolidasian Perseroan sebesar Rp898.466.506 ribu pada tanggal 31 Desember 2019. Peningkatan dalam total liabilitas konsolidasian Perseroan terutama yang disebabkan oleh penerapan awal PSAK 73 menyebabkan Perseroan mengakui liabilitas sewa konsolidasian sebesar Rp68.208.964 ribu per tanggal 31 Desember 2020 dan peningkatan utang lain-lain pada rekening amanat konsolidasian Perseroan kepada pihak berelasi, yang meningkat sebesar Rp33.079.035 ribu selama tahun 2020, karena fluktuasi pada akun escrow pihak berelasi. Posisi pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018 Total liabilitas konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp898.466.506 ribu, mengalami penurunan 18,93% dari total liabilitas konsolidasian Perseroan sebesar Rp1.108.221.882 ribu pada tanggal 31 Desember 2018. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan sebesar Rp397.010.132 ribu pada utang usaha dan lain-lain konsolidasian, diimbangi sebagian oleh peningkatan biaya akrual konsolidasian sebesar Rp117.640.842 ribu. EKUITAS 2018 31 Desember 2019 7.246.789 5.410.293.507 1.417.372.911 6.004.734.202 Keterangan Modal saham - nilai nominal Rp1.000 (angka penuh) dan Rp3.000.000 (angka penuh) per saham Modal dasar - (2020: 20.231.509 saham; 2019: 19.031.509 saham; 2018: 18.267.878 saham) Modal ditempatkan dan disetor penuh (2020: 8.161.561 saham; 2019: 7.797.926 saham; 2018: 7.246.789 saham) Tambahan modal disetor 35 (dalam ribuan Rupiah) 2020 2.508.277.911 6.623.547.557 2018 31 Desember 2019 38.949.528 4.002 -3.507.618.771 11.003.466 1.959.878.521 192 1.959.878.713 46.586.173 -6.302.968.771 -10.538.290 1.155.186.225 1.155.186.225 Keterangan Selisih nilai transaksi dengan pihak Nonpengendali Ekuitas lain-lain Uang muka penyertaan modal Akumulasi defisit Penghasilan komprehensif lain Total Kepentingan Nonpengendali Total Ekuitas (dalam ribuan Rupiah) 2020 39.400.000 59.246.858 -7.654.886.018 21.639.931 1.597.226.239 10.609.429 1.607.835.668 Posisi pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019 Jumlah ekuitas konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2020 tercatat sebesar Rp1.607.835.668 ribu, jumlah ekuitas ini mengalami kenaikan sebesar Rp452.649.443 ribu atau 39,18% dibandingkan tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp1.155.186.225 ribu. Terjadinya kenaikan jumlah ekuitas ini disebabkan utamanya oleh peningkatan pada tambahan modal disetor Perseroan sebesar 10,3% dan modal dasar Perseroan sebesar 76,97%. Selain itu, pada tahun 2021 Perseroan telah menerima tambahan setoran modal sebesar Rp1.958.553.309 ribu dari pemegang saham Perseroan. Posisi pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018 Jumlah ekuitas konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2019 tercatat sebesar Rp1.155.186.225 ribu, jumlah ekuitas ini mengalami penurunan sebesar Rp804.692.488 ribu atau 41,06% dibandingkan tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp1.959.878.713 ribu. Terjadinya penurunan jumlah ekuitas ini disebabkan utamanya oleh penurunan di akumulasi defisit sebesar 79,69% dan uang muka sebesar 100,00%. 9. SUMBER MODAL DAN LIKUIDITAS Sumber likuiditas Perseroan berasal dari penerimaan atas pendapatan Perseroan dan investasi oleh para pemegang saham. Perseroan percaya bahwa kas dan setara kas Perseroan saat ini, dana yang diterima dari Penawaran Umum ini dan arus kas yang didapat dari operasi akan cukup untuk memenuhi kebutuhan modal kerja dan belanja modal Perseroan untuk setidaknya 12 bulan ke depan. Siklus konversi kas Perseroan telah menurun pada tahun 2020 sebagai akibat dari penagihan piutang yang lebih pendek dan hari terutang yang lebih lama. Penurunan penjualan hari terutang disebabkan oleh perbaikan operasional yang memungkinkan proses rekonsiliasi dan penagihan lebih cepat, sedangkan days payable outstanding Perseroan telah meningkat karena Perseroan telah bernegosiasi dengan rekanan Perseroan untuk meningkatkan persyaratan pembayaran Perseroan. Perseroan dapat memutuskan untuk meningkatkan posisi likuiditas Perseroan atau meningkatkan cadangan kas Perseroan untuk investasi masa depan melalui tambahan ekuitas dan pembiayaan hutang. Penerbitan dan penjualan ekuitas tambahan akan mengakibatkan dilusi lebih lanjut bagi pemegang saham Perseroan. Timbulnya utang akan mengakibatkan peningkatan kewajiban tetap dan dapat mengakibatkan perjanjian operasi yang akan membatasi operasi Perseroan. Perseroan tidak dapat menjamin bahwa pembiayaan akan tersedia, atau tersedia dalam jumlah atau dengan persyaratan yang dapat diterima. Pada saat Prospektus ini diterbitkan, sumber likuiditas yg material yg belum digunakan berasal dari investasi para pemegang saham. Tidak terdapat kecenderungan yang diketahui, permintaan, perikatan atau komitmen, kejadian dan/atau ketidakpastian yang mungkin mengakibatkan terjadinya peningkatan atau penurunan yang material terhadap likuiditas Perseroan. Per tanggal 31 Desember 2020, pada dasarnya seluruh kas dan setara kas Perseroan dimiliki di Indonesia, dan 76,8% dalam mata uang dolar AS. Dalam memanfaatkan dana yang Perseroan terima dari Penawaran Umum ini, Perseroan dapat memberikan kontribusi modal tambahan kepada anak perusahaan Perseroan di Indonesia, mendirikan anak perusahaan baru di Indonesia dan memberikan kontribusi modal kepada anak perusahaan baru di Indonesia ini, memberikan pinjaman kepada anak perusahaan Perseroan di Indonesia atau mengakuisisi entitas luar negeri yang beroperasi di Indonesia dalam transaksi luar negeri sesuai dengan penggunaan dana Perseroan. 36 Analisa Arus Kas Tabel berikut ini menyajikan ikhtisar arus kas Perseroan. Keterangan Kas neto digunakan untuk aktivitas operasi Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan KENAIKAN/(PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS Efek perubahan kurs mata uang asing terhadap kas dan setara kas KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE/TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE/TAHUN 2018 -1.811.004.031 -546.497.189 4.163.762.608 1.806.261.388 31 Desember 2019 -3.061.605.293 -83.302.800 2.004.562.815 -1.140.345.278 1.003.908 242.034.397 2.049.299.693 -24.967.443 2.049.299.693 883.986.972 (dalam ribuan Rupiah) 2020 -1.154.372.038 -1.437.080 1.747.478.139 591.669.021 8.781.943 883.986.972 1.484.437.936 Kas neto digunakan untuk aktivitas operasi Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan operasi konsolidasian pada tahun 2020 adalah Rp1.154.372.038 ribu, dibandingkan dengan Rp3.061.605.293 ribu pada tahun 2019. Perbedaan ini didorong oleh peningkatan penerimaan kas dari pelanggan konsolidasian sebesar Rp713.850.390 ribu yang didorong oleh strategi monetisasi Perseroan, pertumbuhan TPV dan perbaikan prosedur rekonsiliasi dan penagihan, pencadangan kas dari pengguna dan pembayaran kepada pedagang konsolidasian sebesar Rp33.882.267 ribu dan penerimaan kas dari klaim restitusi pajak konsolidasian sebesar Rp118.393.792 ribu dan penurunan pembayaran kepada pemasok dan karyawan konsolidasian sebesar Rp1.111.182.451 ribu didorong oleh penurunan dalam beban penjualan dan pemasaran konsolidasian serta dampak dari persyaratan pembayaran yang diperpanjang kepada pemasok Perseroan. Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan operasi konsolidasian pada tahun 2019 adalah Rp3.061.605.293 ribu, dibandingkan dengan Rp1.811.004.031 ribu pada tahun 2018 karena pembayaran kepada pemasok dan karyawan konsolidasian meningkat lebih cepat daripada penerimaan kas yang sesuai dari pelanggan selama pertumbuhan platform Perseroan. Selain peningkatan kas yang digunakan untuk kegiatan operasi ini juga karena penurunan penerimaan dana dari pengguna konsolidasian sebesar Rp325.215.942 ribu yang dialihkan ke DANA karena kolaborasi dengan DANA, di mana saldo dompet elektronik Perseroan sebelumnya ditransfer ke akun Perseroan. Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi Kas bersih yang digunakan dalam kegiatan investasi konsolidasian pada tahun 2020 adalah Rp1.437.080 ribu, yang merupakan pengeluaran atas penyelesaian gedung kantor Perseroan dikurangi dengan pengeluaran dari penjualan server setelah Perseroan pindah ke server berbasis cloud, Perseroan telah melakukan outsourcing sebagian besar infrastruktur IT dan menghabiskan sebagian besar pengeluaran modal yang diperlukan untuk mengoperasikan platform Perseroan. Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi konsolidasian pada tahun 2019 adalah Rp83.302.800 ribu, terutama karena akuisisi aset tetap Perseroan terutama dalam penyelesaian untuk gedung kantor Perseroan. Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi konsolidasian pada tahun 2018 adalah sebesar Rp546.497.189 ribu, terutama disebabkan oleh pembelian infrastruktur IT. Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan Kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan pendanaan konsolidasian pada tahun 2020 adalah Rp1.747.478.139 ribu, hal ini terutama disebabkan oleh adanya tambahan kontribusi modal untuk saham seri F dan G dikurangi dengan pembayaran untuk liabilitas sewa. Kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan pendanaan konsolidasian pada tahun 2019 adalah Rp2.004.562.815 ribu, yang disebabkan oleh kontribusi modal untuk saham seri A1 dan F Perseroan. Kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan pendanaan konsolidasian pada tahun 2018 adalah Rp4.163.762.608 ribu, terutama berasal dari hasil penerbitan saham seri E dan A1 Perseroan. Selain itu, pada tahun 2021 Perseroan menerima tambahan suntikan modal. Belanja modal Belanja modal Perseroan secara historis berkaitan dengan pembelian peralatan komputer yang berkaitan dengan pengoperasian platform, perabotan, peralatan kantor dan perbaikan hak milik untuk fasilitas kantor dan perangkat lunak Perseroan. Belanja modal Perseroan mencapai Rp534.750.323 ribu pada tahun 2018, Rp83.605.468 ribu pada tahun 2019 dan Rp14.787.051 ribu pada tahun 2020. Perseroan yakin bahwa belanja modal Perseroan di masa mendatang akan terus 37 menurun dibandingkan pada tahun 2018 dan 2019, terutama karena perpindahan Perseroan dari server lokal, yang merupakan beban modal, ke server berbasis cloud untuk sebagian besar operasi Perseroan, yang dibebankan sebagai beban umum & administrasi. Selain untuk pertumbuhan organik dan pengembangan internal teknologi Perseroan, Perseroan memiliki dan dapat terus memanfaatkan peluang untuk berinvestasi atau mengakuisisi bisnis, layanan, aset, atau teknologi tambahan, yang diyakini dapat memberikan nilai langsung kepada pengguna, atau meningkatkan pengalaman pedagang atau Mitra. Perseroan bermaksud mendanai belanja modal masa depan dengan saldo kas yang ada. Perseroan akan terus melakukan belanja modal untuk memenuhi pertumbuhan bisnis yang diharapkan. Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki komitmen investasi barang modal yang material. Saat ini Perseroan meyakini bahwa Perseroan memiliki kecukupan modal kerja untuk memenuhi rencana belanja modalnya dalam satu tahun ke depan. Liabilitas Kontinjensi Pada saat tanggal laporan keuangan, Perseroan tidak mengetahui adanya liabilitas kontinjensi saat ini yang mungkin memiliki dampak kerugian material terhadap operasi Perseroan. Kesepakatan di luar Neraca Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan belum mengadakan jaminan keuangan atau komitmen lain untuk menjamin kewajiban pembayaran pihak ketiga mana pun. Selain itu, Perseroan belum menandatangani kontrak derivatif yang diindeks ke saham Perseroan dan diklasifikasikan sebagai ekuitas pemegang saham atau yang tidak tercermin dalam laporan keuangan konsolidasi Perseroan. Selain itu, Perseroan tidak memiliki kepentingan yang dipertahankan atau bergantung atas aset yang dialihkan ke entitas yang tidak dikonsolidasi yang berfungsi sebagai kredit, likuiditas atau dukungan risiko pasar kepada entitas tersebut. Perseroan tidak memiliki kepentingan variabel dalam entitas yang tidak dikonsolidasi yang menyediakan pendanaan, likuiditas, risiko pasar atau dukungan kredit kepada Perseroan atau terlibat dalam layanan leasing, lindung nilai atau pengembangan produk dengan Perseroan. Sehubungan dengan penerbitan saham seri G Perseroan pada tahun 2021, Perseroan menandatangani perjanjian dengan Naver Corporation yang telah diubah pada bulan Mei 2021 di mana Naver Corporation membeli saham seri G Perseroan sebesar US$10 juta dan (ii) Perseroan berjanji untuk menandatangani suatu perjanjian layanan cloud dengan mereka. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, perjanjian layanan cloud ini belum ditandatangani oleh para pihak Ketentuan perjanjian ini menyatakan bahwa jika dan sejauh Perseroan tidak menandatangani suatu perjanjian layanan cloud dengan mereka selambat-lambatnya pada tanggal 16 November 2021 atau tanggal setelahnya sebagaimana disepakati para pihak. Perseroan dapat diwajibkan untuk membeli kembali sejumlah saham seri G Perseroan (atau jumlah lainnya hasil pemecahan saham Perseroan) dari Naver Corporation sampai dengan sebesar US$10 juta. Lebih lanjut, apabila pembelian Perseroan atas layanan cloud dari Naver Corporation selama jangka waktu perjanjian kurang dari US$20 juta, Perseroan dapat diwajibkan untuk (i) mengembalikan nilai kontrak yang belum direalisasikan kepada Naver Corporation sampai dengan US$10 juta dan Perseroan akan menerima saham seri G Perseroan (atau jumlah lainnya hasil pemecahan saham Perseroan) tanpa nilai pembayaran apapun dari Perseroan atau (ii) menerbitkan saham tambahan kepada Naver sebesar nilai kontrak yang belum direalisasikan. Jumlah saham yang akan dikembalikan atau diterbitkan kepada Naver Corporation akan tunduk pada penyesuaian tertentu berdasarkan definisi „nilai pasar wajar‟ dalam perjanjian. Naver Corporation memiliki diskresi mutlak untuk memilih salah satu alternatif tersebut. Saat ini Perseroan memperkirakan pengeluaran Perseroan untuk layanan cloud dari Naver Corporation selama periode waktu tersebut dapat mencapai US$20 juta dan Perseroan tidak berkewajiban untuk membeli kembali saham seri G Perseroan (atau jumlah lainnya hasil pemecahan saham Perseroan) tersebut. 38 Pembatasan Yang Ada Terhadap Kemampuan Perusahaan Anak Untuk Mengalihkan Dana Kepada Emiten Tidak terdapat pembatasan terhadap kemampuan Perusahaan Anak untuk mengalihkan dana kepada Perseroan dan dampak dari adanya pembatasan tersebut terhadap kemampuan Emiten dalam memenuhi kewajiban pembayaran tunai. Kejadian Atau Transaksi Yang Tidak Normal Dan Jarang Terjadi Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak mengetahui adanya tren, ketidakpastian, permintaan, komitmen atau peristiwa untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 yang kemungkinan besar akan berdampak material dan merugikan terhadap pendapatan, pemasukan, profitabilitas, likuiditas atau sumber modal bersih Perseroan, atau yang akan menyebabkan informasi keuangan yang diungkapkan tidak selalu indikatif akan hasil operasi atau kondisi keuangan di masa depan. 10. MANAJEMEN RISIKO Kegiatan usaha Perseroan melibatkan berbagai risiko keuangan, termasuk risiko suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Direksi Perseroan meninjau dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko tersebut sebagaimana disajikan di bawah ini. 10.1 Risiko kredit Risiko kredit yang dihadapi oleh Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk meringankan resiko ini, terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Kelompok Usaha dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk penjualan ekspor dan domestik, Kelompok Usaha dapat memberikan pelanggan persyaratan kredit sampai dengan 60 hari sejak tanggal penerbitan faktur. Kelompok Usaha memiliki kebijakan yang membatasi jumlah eksposur kredit untuk setiap pelanggan tertentu. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus-menerus untuk mengurangi eksposur Kelompok Usaha untuk kredit macet. Ketika pelanggan gagal melakukan pembayaran dalam jangka waktu kredit yang diberikan, Kelompok Usaha akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Didasarkan pada penilaian Kelompok Usaha, ketentuan-ketentuan khusus dapat dilakukan jika piutang tersebut dianggap tak tertagih. Untuk meringankan risiko kredit, Kelompok Usaha akan menghentikan pasokan semua produk kepada pelanggan dalam hal keterlambatan pembayaran. Nilai maksimum eksposur terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat piutang usaha diungkapkan pada Catatan 6. Kelompok Usaha tidak memiliki konsentrasi risiko kredit karena piutang usahanya berhubungan dengan sejumlah besar pelanggan utama. Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya, yang mencakup kas dan setara kas serta aset keuangan lainnya, karena wanprestasi dari pihak terkait, Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrumen yang memiliki risiko kredit tinggi dan hanya menempatkan investasinya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimum eksposur terhadap risiko ini adalah sebesar nilai tercatat dari aset keuangan sebagaimana diungkapkan pada Catatan 9. 10.2 Risiko Pasar Industri e-commerce di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang berkesinambungan dari tahun ke tahun, dengan pertumbuhan ekonomi negara yang positif, ditandai oleh konsumsi domestik yang kuat dan kenaikan dalam profil investasi. Manajemen menyadari tantangan dan perkembangan yang ada dan terus memperhatikan perkembangan industri dalam rencana tahunan dan jangka panjang. Risiko ini dikelola melalui pertumbuhan pendapatan yang kuat dan peningkatan pangsa konsumen digabungkan dengan fokus manajemen pada pengendalian biaya untuk meningkatkan kompetitif di industri serta terus meningkatkan teknologi, kompetensi sumber daya manusia dan proses bisnis. 10.3 Risiko Mata Uang Asing Sebagian pembayaran atas jasa pemasaran menggunakan nilai tukar mata uang asing dalam transaksinya. 39 10.4 Risiko Likuiditas Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat posisi arus kas Kelompok Usaha menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka pendek. Dalam mengelola risiko likuiditas, Kelompok Usaha secara teratur memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Kelompok Usaha dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Kelompok Usaha juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk mengambil inisiatif penggalangan dana. Manajemen Modal Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Namun, karena defisit yang terjadi sampai saat ini, manajemen Perusahaan terus menghadirkan rencana-rencana untuk meningkatkan bisnis Perusahaan dan rasio modalnya. UUPT mengharuskan Perusahaan untuk mengalokasikan laba bersih sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham. 10.5 Risiko Usaha Perseroan telah menyadari bahwa penerapan manajemen risiko yang baik akan mendukung kinerja dari Perseroan sehingga manajemen risiko menjadi faktor yang penting bagi Perseroan dalam aktivitas kegiatan usahanya. Tujuan utama penerapan manajemen risiko adalah untuk menjaga dan melindungi Perseroan dari risiko-risiko yang mungkin terjadi sehingga kegiatan usaha Perseroan dapat berjalan sesuai yang ditetapkan Perseroan. Dalam aktivitas sehari-hari sebagai Perusahaan E-Commerce, Perseroan mewajibkan penerapan manajemen risiko yang menyeluruh sehingga bermanfaat bagi Perseroan dan seluruh pihak terkait yang berkepentingan terhadap Perseroan. Perseroan telah, sedang dan akan secara berkelanjutan mengaplikasikan sistem manajemen risiko yang komprehensif guna mengidentifikasi, menganalisa, serta menerapkan strategi mitigasi risiko secara tepat untuk mencegah atau meminimalisir dampak negatif yang timbul dari setiap risiko yang dapat timbul sewaktu-waktu, diantaranya: Perseroan terus menyempurnakan sistem, kebijakan, prosedur, dan pengendalian atas pemrosesan transaksi, teknologi, operasi, dan keuangan Perseroan. Perseroan telah menerapkan kebijakan dan langkah-langkah keamanan yang ketat, termasuk teknologi enkripsi untuk melindungi data rahasia milik Perseroan dan informasi pembeli. 11. PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI DALAM JANGKA WAKTU 3 (TIGA) TAHUN BUKU TERAKHIR Tidak terdapat perubahaan kebijakan akuntansi dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun buku terakhir, kecuali yang diungkapkan pada catatan 2 Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan yang dilampirkan pada Bab XIX Prospektus ini. Kebijakan Akuntansi Penting Pengakuan pendapatan Sesudah 1 Januari 2020 Perseroan menerapkan PSAK 72, “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan”, yang mensyaratkan perhitungan pendapatan untuk memenuhi 5 (lima) langkah penilaian sebagai berikut: 1. Identifikasi kontrak dengan pelanggan. 2. Identifikasi kewajiban kinerja dalam kontrak. Kewajiban kinerja adalah janji dalam kontrak untuk mentransfer barang atau jasa yang berbeda kepada pelanggan. 3. Penentuan harga transaksi, setelah dikurangi diskon, pengembalian, insentif penjualan dan pajak pertambahan nilai, yang diharapkan menjadi hak entitas sebagai imbalan untuk mentransfer barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan. 40 4. Alokasikan harga transaksi untuk setiap kewajiban pelaksanaan atas dasar harga jual mandiri relatif dari setiap barang atau jasa berbeda yang dijanjikan dalam kontrak. Jika hal ini tidak dapat diamati secara langsung, harga jual mandiri relatif diperkirakan berdasarkan biaya yang diharapkan ditambah marjin. 5. Mengakui pendapatan ketika kewajiban kinerja dipenuhi dengan mentransfer barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan (yaitu ketika pelanggan memperoleh kendali atas barang atau jasa tersebut). Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat penguasaan aset dialihkan kepada pelanggan, umumnya pada saat penyerahan barang. Penerimaan kas dari pelanggan terkait dengan transaksi penjualan yang belum memenuhi kriteria pengakuan pendapatan dicatat sebagai bagian dari “Uang Muka Pelanggan” pada laporan posisi keuangan konsolidasi. Sebelum 1 Januari 2020 Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonominya akan mengalir ke Perseroan dan pendapatan dapat diukur dengan andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat, dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Perseroan menilai pengaturan pendapatannya berdasarkan kriteria tertentu untuk menentukan apakah Perseroan bertindak sebagai principal atau agen. Perseroan telah menyimpulkan bahwa ia bertindak sebagai principal di semua pendapatan usahanya. Kriteria pengakuan khusus berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui: Penjualan barang Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk Perseroan diakui pada saat risiko dan manfaat yang signifikan dari kepemilikan barang telah beralih ke pembeli, yang pada umumnya bertepatan dengan pengiriman dan penerimaan mereka. Pendapatan / beban bunga Untuk semua instrumen keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau beban bunga dicatat menggunakan suku bunga efektif (“SBE”), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi masa depan pembayaran atau penerimaan tunai selama umur instrumen keuangan yang diharapkan atau periode yang lebih singkat, jika sesuai, ke jumlah tercatat bersih dari aset atau liabilitas keuangan. Instrumen keuangan Perseroan mengklasifikasikan instrumen keuangan menjadi aset keuangan dan kewajiban keuangan. Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menimbulkan aset keuangan dari satu entitas dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas dari entitas lain. Perseroan mengadopsi PSAK 71 pada tanggal 1 Januari 2020. Sesudah 1 Januari 2020 1. Aset keuangan Perhitungan awal dan pengukuran aset keuangan Aset keuangan diklasifikasikan, pada perhitungan awal, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain ("FVTOCI"), dan nilai wajar melalui laba rugi ("FVTPL"). Klasifikasi aset keuangan pada perhitungan awal bergantung pada karakteristik arus kas kontraktual aset keuangan dan model bisnis Perseroan untuk mengelolanya. Dengan pengecualian piutang usaha yang tidak mengandung komponen pembiayaan yang signifikan yang telah Perseroan terapkan kebijaksanaan praktisnya, Perseroan pada awalnya mengukur aset keuangan pada nilai wajarnya yang apabila aset keuangan tidak berada pada FVTPL, ditambah biaya transaksi. Piutang usaha yang tidak mengandung komponen pembiayaan yang signifikan atau yang telah Perseroan terapkan secara praktis diukur pada harga transaksi yang ditentukan berdasarkan PSAK 72. Agar aset keuangan dapat diklasifikasikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau FVTOCI, aset keuangan harus memiliki arus kas yang hanya merupakan pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang. 41 Model bisnis Perseroan untuk mengelola aset keuangan mengacu pada cara Perseroan mengelola aset keuangan untuk menghasilkan arus kas. Model bisnis menentukan apakah arus kas akan dihasilkan dari pengumpulan arus kas kontraktual, penjualan aset keuangan, atau keduanya. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau konvensi di pasar (perdagangan biasa) diperhitungkan pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perseroan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pengukuran aset keuangan selanjutnya Untuk tujuan pengukuran selanjutnya, aset keuangan diklasifikasikan dalam empat kategori: i. Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi (instrumen hutang). Kategori ini adalah yang paling relevan bagi Perseroan. Perseroan mengukur aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi jika kedua kondisi berikut terpenuhi: • Aset keuangan dikelola dalam model bisnis dengan tujuan untuk memiliki aset keuangan dalam rangka mendapatkan arus kas kontraktual; dan • Persyaratan kontraktual dari aset keuangan menimbulkan arus kas pada tanggal tertentu yang hanya merupakan pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang. Aset keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi selanjutnya diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest rate atau “EIR”) dan merupakan subjek penurunan nilai. Keuntungan dan kerugian diakui pada laporan laba rugi pada saat aset dihentikan pengakuannya, dimodifikasi atau diturunkan nilainya. Aset keuangan Perseroan pada biaya perolehan diamortisasi terdiri dari kas dan setara kas, aset keuangan lancar lainnya, piutang usaha dan lain-lain, dan aset keuangan tidak lancar lainnya. ii. Aset keuangan yang diukur melalui penghasilan komprehensif lain dengan fitur reklasifikasi keuntungan dan kerugian kumulatif (instrumen utang). Perseroan mengukur instrumen utang di pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain jika kedua kondisi berikut terpenuhi, diantaranya adalah: • Aset keuangan dikelola dalam model bisnis dengan tujuan untuk mengumpulkan arus kas kontraktual dan penjualan; dan • Persyaratan kontraktual dari aset keuangan menimbulkan arus kas pada tanggal tertentu yang hanya merupakan pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang. Untuk instrumen utang yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain, pendapatan bunga, keuntungan atau kerugian selisih kurs, dan kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan dihitung dengan cara yang sama dengan aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Perubahan nilai wajar lainnya diakui pada penghasilan komprehensif lain. Ketika aset keuangan dihentikan pengakuannya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya direklasifikasi ke laba rugi. Kelompok Usaha tidak memiliki instrumen utang yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain dengan fitur reklasifikasi keuntungan dan kerugian kumulatif per 31 Desember 2020. iii. Aset keuangan yang diukur melalui penghasilan komprehensif lain tanpa fitur reklasifikasi keuntungan dan kerugian kumulatif saat penghentian pengakuan (instrumen ekuitas). Setelah pengakuan awal, Kelompok Usaha dapat memilih untuk mengklasifikasikan investasi ekuitasnya yang tidak dapat ditarik kembali sebagai instrumen ekuitas yang ditetapkan pada nilai wajar melalui OCI jika definisi ekuitas berdasarkan PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian dan tidak dimiliki untuk diperdagangkan memenuhi definisi tersebut. Pilihan ini dilakukan pada level instrumen per instrumen. Keuntungan dan kerugian dari aset keuangan ini tidak direklasifikasikan ke laba rugi. Dividen diakui pada laba rugi ketika hak untuk menerima pembayaran dividen telah ditetapkan, kecuali dividen secara jelas mewakili bagian terpulihkan dari biaya investasi. Instrumen ekuitas yang diukur pada nilai wajar melalui 42 penghasilan komprehensif lain tidak terpengaruh pada persyaratan penurunan nilai. Terdapat investasi saham yang diklasifikasikan dalam kategori ini per tanggal 31 Desember 2020. iv. Aset keuangan yang diukur melalui laba rugi. Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi meliputi aset keuangan yang dikelola untuk diperdagangkan, aset keuangan yang pada saat awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, atau aset keuangan yang disyaratkan untuk diukur pada nilai wajarnya. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diperdagangkan jika perolehannya ditujukan untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Derivatif, termasuk derivatif melekat yang dipisahkan, juga diklasifikasikan sebagai diperdagangkan kecuali derivatif sebagai instrumen lindung nilai yang ditetapkan dan efektif. Aset keuangan yang tidak memenuhi SPPI testing diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, terlepas apapun model bisnisnya. Terlepas dari kriteria untuk instrumen utang yang akan diklasifikasikan pada biaya perolehan diamortisasi atau pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain, seperti dijelaskan di atas, instrumen utang dapat ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi pada pengakuan awal jika penerapan itu dapat menghilangkan, atau secara signifikan mengurangi, inkonsistensi pengukuran atau pengakuan. Tidak ada aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kategori ini pada tanggal 31 Desember 2020. Penurunan nilai aset keuangan Kelompok Usaha mengakui cadangan untuk kerugian kredit ekspektasian untuk seluruh instrumen utang yang tidak diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Kerugian kredit ekspektasian didasarkan pada perbedaan antara arus kas kontraktual yang tertuang dalam kontrak dan seluruh arus kas yang diharapkan akan diterima Kelompok Usaha, didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal. Arus kas yang diharapkan akan diterima tersebut mencakup arus kas dari penjualan agunan yang dimiliki atau perluasan kredit lainnya yang merupakan bagian integral dari persyaratan kontrak. Kerugian kredit ekspektasian Kerugian kredit ekspektasian diakui dalam dua tahap. Untuk risiko kredit atas instrumen keuangan yang tidak mengalami peningkatan secara signifikan sejak pengakuan awal, pengukuran penyisihan kerugian dilakukan sejumlah kerugian kredit ekspektasian 12 bulan. Untuk risiko kredit atas instrumen keuangan yang mengalami peningkatan secara signifikan sejak pengakuan awal, penyisihan kerugian dilakukan sepanjang umurnya. Untuk piutang usaha dan aset kontrak, Kelompok Usaha menerapkan panduan praktis dalam menghitung kerugian kredit ekspektasian. Oleh karena itu, Kelompok Usaha tidak mengidentifikasi perubahan dalam risiko kredit, melainkan mengukur penyisihan kerugian sejumlah kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur. Kelompok Usaha telah membentuk matriks provisi yang didasarkan pada data historis kerugian kredit, disesuaikan dengan faktor-faktor perkiraan masa depan (forward-looking) khusus terkait pelanggan dan lingkungan ekonomi. Untuk instrumen utang yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain, Kelompok Usaha menerapkan metode yang disederhanakan. Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah instrumen utang dianggap memiliki risiko kredit rendah menggunakan semua informasi yang masuk akal dan dapat didukung yang tersedia tanpa biaya atau upaya yang berlebihan. Dalam melakukan evaluasi itu, Kelompok Usaha menilai kembali peringkat kredit eksternal dari instrumen utang. Selain itu, Kelompok Usaha menganggap bahwa telah terjadi peningkatan risiko kredit yang signifikan ketika pembayaran kontrak lebih dari 30 hari tunggakan. Kelompok Usaha mempertimbangkan aset keuangan memenuhi definisi gagal bayar ketika telah menunggak lebih dari 90 hari. Namun, dalam kasus-kasus tertentu, Kelompok Usaha juga dapat menganggap aset keuangan dalam keadaan gagal bayar ketika informasi internal atau eksternal menunjukkan bahwa Kelompok Usaha tidak mungkin menerima arus kas kontraktual secara penuh tanpa melakukan perluasan persyaratan kredit. Piutang usaha dihapusbukukan ketika kecil kemungkinan untuk memulihkan arus kas kontraktual, setelah semua upaya penagihan telah dilakukan dan telah sepenuhnya dilakukan penyisihan. 43 2. Liabilitas keuangan Pengakuan dan pengukuran awal liabilitas keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan, pada pengakuan awal, sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman, dan hutang atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Semua liabilitas keuangan pada awalnya diakui pada nilai wajar dan untuk pinjaman sebesar pinjaman yang diterima setelah dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Kelompok Usaha mengklasifikasikan liabilitas keuangannya sebagai (i) liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi atau (ii) liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan Kelompok Usaha meliputi utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, liabilitas pembiayaan jangka pendek, liabilitas pembiayaan, dan penyisihan biaya pembongkaran. Pengukuran liabilitas keuangan bergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: i. Liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diperdagangkan jika perolehannya ditujukan untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini mencakup juga derivatif yang tidak ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Derivatif melekat yang dipisahkan juga diklasifikasikan sebagai diperdagangkan kecuali derivatif sebagai instrumen lindung nilai yang ditetapkan dan efektif. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi. Penentuan liabilitas keuangan untuk dapat ditetapkan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi ditentukan pada saat pengakuan awal, dan hanya jika kriteria-kriteria yang terdapat dalam PSAK 71 terpenuhi. Kelompok Usaha tidak menetapkan liabilitas keuangan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. ii. Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi Kategori ini merupakan yang paling relevan bagi Kelompok Usaha. Setelah pengakuan awal, pinjaman diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode SBE. Keuntungan dan kerugian diakui pada laba rugi hingga liabilitas dihentikan pengakuannya melalui proses amortisasi metode SBE. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskon atau premi pada perolehan awal dan biaya yang merupakan bagian integral dari metode SBE. Amortisasi metode SBE diakui sebagai biaya pendanaan pada laporan laba rugi. 3. Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan konsolidasian ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. 4. Penghentian pengakuan instrumen keuangan Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset keuangan saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau saat seluruh resiko dan manfaat dari aset keuangan tersebut ditransfer secara substansial kepada pihak lain. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas tersebut dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika kewajiban keuangan yang ada digantikan oleh yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang secara substansial berbeda, atau persyaratan dari kewajiban yang ada secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan kewajiban awal dan pengakuan kewajiban baru. Selisih nilai tercatat masing-masing diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. 44 Sebelum 1 Januari 2020 1. Aset keuangan Pengakuan awal dan pengukuran Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode pelaporan. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. • Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest rate). Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi. Aset keuangan Kelompok Usaha meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, aset keuangan lancar lainnya, dan aset tidak lancar lainnya diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. • Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif dicatat pada biaya perolehan bila (i) nilai tercatatnya adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya; atau, (ii) nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal. Penghentian pengakuan Aset keuangan dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Kelompok Usaha telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian yang memenuhi kriteria “pass-through”; dan (a) Kelompok Usaha telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Kelompok Usaha secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut. Penurunan nilai Pada setiap akhir periode pelaporan Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. • Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk pinjaman dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. • Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset 45 keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada periode/tahun berikutnya. • Aset keuangan tersedia untuk dijual Untuk aset keuangan aset keuangan tersedia untuk dijual, Kelompok Usaha menilai setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti objektif bahwa investasi atau kelompok investasi mengalami penurunan nilai. Dalam kasus investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, bukti objektif mencakup penurunan nilai wajar aset yang signifikan di bawah biaya 'signifikan' atau 'berkepanjangan'. 'Signifikan' dievaluasi berdasarkan biaya investasi awal dan 'berkepanjangan' terhadap periode di mana nilai wajarnya di bawah biaya awalnya. Bila ada bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - diukur sebagai selisih antara harga perolehan dan nilai wajar saat ini, dikurangi kerugian penurunan nilai atas investasi yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi dikeluarkan dari OCI dan diakui di laba rugi. Kerugian penurunan nilai investasi ekuitas tidak dibatalkan melalui laba rugi; kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui di OCI. 2. Liabilitas keuangan Pengakuan awal dan pengukuran Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2011) dapat dikategorikan sebagai (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, (ii) liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, atau (iii) derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Liabilitas keuangan Kelompok Usaha diklasifikasikan sebagai biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan meliputi utang usaha, utang lain-lain dan beban akrual pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman. Pengukuran Selanjutnya Pengukuran selanjutnya dari liabilitas keuangan ditentukan oleh klasifikasinya sebagai berikut. Utang dan pinjaman • Utang dan Pinjaman Jangka Panjang yang Dikenakan Bunga. Ini adalah kategori yang paling relevan dengan Kelompok Usaha. Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman berbunga jangka panjang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laba rugi pada saat liabilitas dihentikan pengakuannya dan juga melalui proses amortisasi SBE. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premium atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai beban keuangan pada laba rugi. Kategori ini umumnya berlaku untuk utang dan pinjaman berbunga. Untuk informasi lebih lanjut, lihat Catatan 16. Liabilitas untuk utang usaha dan utang lain-lain jangka pendek, biaya masih harus dibayar dan liabilitas imbalan kerja jangka pendek dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya. 46 • Utang dan akrual Liabilitas untuk utang usaha dan utang lain-lain jangka pendek, biaya masih harus dibayar dan liabilitas imbalan kerja jangka pendek dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya. Kontrak jaminan keuangan Kontrak jaminan keuangan yang diterbitkan oleh Kelompok Usaha adalah kontrak yang mensyaratkan pembayaran untuk mengganti kerugian yang dialami pemegang kontrak tersebut karena debitur terkait gagal melakukan pembayaran yang jatuh tempo sesuai dengan ketentuan dari instrumen utang tersebut. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Kelompok Usaha menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Kelompok Usaha telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi. 3. Saling hapus dari instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai neto disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. Perubahan Kebijakan Akuntansi Amandemen PSAK 1 dan PSAK 25 Amandemen ini memperjelas definisi “material” dengan tujuan untuk menyelaraskan definisi yang digunakan dalam kerangka konseptual dan beberapa PSAK yang relevan. Selain itu, ini juga memberikan lebih jelas pedoman mengenai definisi "material" dalam konteks mengurangi pengungkapan yang berlebihan karena perubahan ambang definisi "material". Penerapan PSAK 71, 72 dan 73 PSAK 71: PSAK ini mengatur klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan berdasarkan karakteristik arus kas kontraktual dan model bisnis entitas; model penurunan nilai kredit yang diharapkan yang menghasilkan informasi yang lebih tepat waktu, relevan dan dapat dipahami oleh pengguna laporan keuangan; akuntansi untuk lindung nilai yang mencerminkan manajemen risiko entitas dengan lebih baik dengan memperkenalkan persyaratan yang lebih umum berdasarkan pertimbangan manajemen. PSAK 72: PSAK ini menggantikan PSAK 34: Kontrak Konstruksi, PSAK 23: Pendapatan dan Interpretasi terkait dan berlaku, dengan pengecualian terbatas, untuk semua pendapatan yang timbul dari kontrak dengan pelanggan. PSAK 72 menetapkan model lima langkah untuk memperhitungkan pendapatan yang timbul dari kontrak dengan pelanggan dan mensyaratkan bahwa pendapatan diakui pada jumlah yang mencerminkan imbalan yang diperkirakan menjadi hak entitas dalam pertukaran dengan barang atau jasa kepada pelanggan. PSAK 73: PSAK ini menetapkan prinsip-prinsip perhitungan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan sewa dengan memperkenalkan model akuntansi tunggal, dengan persyaratan untuk memperhitungkan aset hak pakai dan liabilitas sewa. Terdapat 2 (dua) pengecualian opsional dalam pengakuan aset dan liabilitas sewa: (i) sewa jangka pendek dan (ii) sewa dengan aset dasar bernilai rendah. Perseroan tidak menyajikan kembali informasi komparatif pada tahun 2019 tentang penerapan PSAK 71 "Instrumen Keuangan" dan PSAK 73 "Sewa", oleh karena itu informasi komparatif untuk tahun 2019 tidak dapat dibandingkan dengan informasi keuangan yang disajikan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Perbedaan yang timbul dari Penerapan PSAK 71 "Instrumen Keuangan" telah dibebankan ke saldo laba pada tanggal 1 Januari 2020. Sedangkan untuk PSAK 73 "Sewa", Perseroan telah mencatatkan aset hak pakai dan liabilitas sewa pada tanggal 1 Januari 2020. Dampak penerapan PSAK 71 "Instrumen Keuangan" dan PSAK 73 "Sewa" pada tanggal 1 Januari 2020 diungkapkan pada Catatan 4. Dampak penerapan standar baru lainnya dan penyesuaian atau amandemen tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasi. 47 VI. FAKTOR RISIKO Investasi pada saham Perseroan mengandung berbagai risiko. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam Saham Yang Ditawarkan oleh Perseroan dalam Penawaran Umum Perdana ini, calon investor diperingatkan bahwa risiko ini mungkin melibatkan Perseroan, lingkungan di mana Perseroan beroperasi, saham Perusahaan dan kondisi Indonesia. Oleh karena itu, calon investor diharapkan untuk membaca, memahami dan mempertimbangkan seluruh informasi yang disajikan dalam Prospektus ini, termasuk informasi yang berkaitan dengan risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya, sebelum membuat keputusan investasi yang menyangkut saham Perseroan. Seluruh risiko usaha dan umum yang disajikan dalam Prospektus ini mungkin memiliki dampak negatif dan material terhadap kinerja Perseroan secara keseluruhan, termasuk kinerja operasional dan keuangan, dan mungkin memiliki dampak langsung terhadap harga perdagangan saham Perseroan, sehingga dapat mengakibatkan calon investor mungkin kehilangan seluruh atau sebagian dari investasinya. Risiko-risiko usaha dan umum yang belum diketahui Perseroan atau yang dianggap tidak material dapat juga mempengaruhi kegiatan usaha, arus kas, kinerja operasi, kinerja keuangan atau prospek usaha Perseroan. Penjelasan mengenai risiko usaha ini berisi pernyataan perkiraan ke depan (“forward looking statements”) yang berhubungan dengan kejadian yang mengandung unsur kejadian dan kinerja keuangan di masa yang akan datang. Secara umum, investasi dalam efek-efek dari perusahaan-perusahaan di negara berkembang seperti Indonesia memiliki risikorisiko yang umumnya tidak terkait dengan investasi pada efek-efek di perusahaan-perusahaan di negara lain dengan ekonomi yang lebih maju. Apabila terjadi perubahan kondisi perekonomian, sosial dan politik secara global, terdapat kemungkinan harga saham Perseroan di pasar modal dapat turun dan investor dapat menghadapi potensi kerugian investasi. Risiko utama dan risiko umum yang diungkapkan dalam Prospektus berikut ini merupakan risiko-risiko yang material bagi Perseroan. Risiko tersebut telah disusun berdasarkan pembobotan risiko yang memberikan dampak paling besar hingga dampak paling kecil terhadap kinerja usaha dan kinerja keuangan Perseroan, setiap risiko yang tercantum dalam Prospektus ini dapat berdampak negatif dan material terhadap kegiatan usaha, arus kas, kinerja operasional, kinerja keuangan atau prospek usaha Perseroan. A. RISIKO UTAMA YANG MEMPUNYAI PENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN Perseroan memiliki riwayat kerugian bersih dan Perseroan mungkin tidak mencapai profitabilitas di masa depan Perseroan mengalami kerugian bersih masing-masing sebesar Rp2.243,4 miliar, Rp2.795,4 miliar, dan Rp1.349 miliar, pada tahun 2018, 2019 dan 2020. Kerugian bersih Perseroan terutama disebabkan oleh biaya penjualan dan pemasaran yang signifikan, khususnya promosi, yang mencakup subsidi bagi pengguna, untuk memperluas Marketplace Perseroan. Pada tahun 2018, 2019 dan 2020, biaya penjualan dan pemasaran Perseroan masing-masing sebesar 684,2%, 215,7%, dan 112,4% dari total pendapatan. Perseroan berusaha untuk memonetisasi basis pengguna dan secara bertahap mengurangi promosi tersebut, tetapi Perseroan tidak dapat menjamin bahwa inisiatif tersebut tidak akan berdampak negatif kepada pengalaman pengguna (user experience), atau bahwa pengguna Perseroan tidak akan meninggalkan platform Perseroan. Walaupun biaya penjualan dan pemasaran menurun pada tahun 2020 dibanding pada tahun 2019, Perseroan mengekspektasikan bahwa biaya operasional Perseroan akan terus meningkat karena Perseroan akan terus berinvestasi untuk memperluas jaringan Mitra Bukalapak, upaya pemasaran, mempekerjakan karyawan tambahan, dan terus berinvestasi dalam pengembangan dan perluasan platform Perseroan, termasuk untuk menawarkan konten dan layanan yang baru. Terdapat kemungkinan bahwa inisiatif ini akan lebih mahal daripada yang diperkirakan oleh Perseroan dan kemungkinan bahwa peningkatan pada pendapatan Perseroan tidak dapat mengimbangi peningkatan pada biaya ini. Perseroan dapat terus mengambil tindakan dan melakukan investasi yang tidak menghasilkan hasil keuangan jangka pendek yang optimal dan bahkan dapat mengakibatkan peningkatan kerugian operasional dalam jangka pendek tanpa jaminan bahwa Perseroan pada akhirnya akan mendapatkan manfaat atau mencapai tingkat profitabilitas yang diinginkan di jangka panjang. 48 B. RISIKO USAHA YANG BERSIFAT MATERIAL i. Risiko adaptasi layanan dan model bisnis Perseroan terhadap permintaan pelanggan dan standar industri yang terus berkembang Perseroan beroperasi dalam industri e-commerce dan memiliki target segmen usaha UMKM. Kedua hal tersebut, serta kebutuhan dan preferensi pelanggan, senantiasa berkembang seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, Perseroan juga harus terus menerus berkembang mengikuti perubahan yang terjadi pada pasar serta preferensi pembeli agar Perseroan tetap mampu bersaing, menumbuhkan bisnisnya dan mempertahankan posisi pasar. Perseroan berencana untuk meningkatkan diversifikasi penawaran produk dan layanan Perseroan guna menambah sumber pendapatan Perseroan di masa yang mendatang. Produk dan layanan baru, jenis pelanggan dan pedagang baru, atau model bisnis baru, dapat melibatkan risiko dan tantangan baru yang belum dihadapi oleh Perseroan pada saat ini. Setiap inisiatif baru yang dijalankan oleh Perseroan mungkin akan mengharuskan Perseroan untuk mengeluarkan sumber daya keuangan dan sumber daya manusia yang signifikan, dan tidak dapat dijamin bahwa dampak pada kinerja Perseroan akan sesuai ekspektasi setelah inisiatif baru dijalankan. Perseroan mungkin dapat mengalami kesulitan dalam mengantisipasi permintaan dan preferensi pelanggan, dan produk yang ditawarkan pada platform Perseroan mungkin tidak dapat diterima oleh pasar atau dianggap tidak relevan atau tidak ekonomis. Kesulitan dalam mengadopsi metode pemasaran baru untuk melayani profil pelanggan Perseroan yang terus berkembang, termasuk dalam penggunaan media sosial, dengan biaya yang efisien, dapat menimbulkan dampak negatif pada kinerja keuangan Perseroan. Permintaan, pertumbuhan, dan keberlangsungan industri UMKM juga dapat berdampak kepada operasional Perseroan. Oleh karena itu, kegagalan beradaptasi dengan perubahan-perubahan tersebut dapat menimbulkan kegagalan dalam meraih pelanggan baru atau mempertahankan pelanggan yang telah ada. Hal ini dapat menimbulkan dampak negatif yang material pada kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan kinerja operasional Perseroan. Tingkat pertumbuhan dan tingkat adopsi pada industri e-commerce di Indonesia dapat berdampak pada kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan kinerja operasional Perseroan. Selain itu, industri e-commerce dan internet mengikuti tren evolusi teknologi yang pesat, perubahan kebutuhan dan preferensi pembeli, peluncuran produk, fitur, dan layanan baru yang kerap terjadi dengan menyertakan teknologi baru, serta kehadiran praktik dan standar industri yang baru. Salah satu dari hal-hal tersebut dapat menyebabkan teknologi dan sistem yang digunakan Perseroan menjadi usang. Kesuksesan Perseroan bergantung pada kemampuan Perseroan untuk mengidentifikasi, mengembangkan, serta beradaptasi dengan teknologi baru yang bermanfaat bagi kegiatan usaha Perseroan, serta kemampuan Perseroan untuk menyesuaikan dengan kemajuan teknologi dan kehadirannya praktik dan standar industri baru dengan cara yang efisien dari segi biaya serta waktu. Perseroan tidak dapat menjamin bahwa inisiatif-inisiatif yang dijalankan oleh Perseroan akan berhasil, dan kegagalan atas inisiatif-inisiatif tersebut dapat menimbulkan dampak kerugian material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan kinerja operasional Perseroan. ii. Risiko persaingan usaha Perseroan Tingkat persaingan dalam industri e-commerce di Indonesia sangat ketat. Perseroan bersaing untuk: ● mendapatkan, meng-engage, dan mempertahankan pelanggan serta meningkatkan nilai belanja pelanggan, yang didorong oleh keberagaman, kualitas, dan nilai produk, layanan, dan konten yang ditawarkan pada platform Perseroan, pengalaman pengguna (user experience) secara keseluruhan, serta efektivitas prosedur perlindungan pelanggan Perseroan; ● mendapatkan dan mempertahankan pedagang, brand, dan peritel dengan efektivitas dari berbagai teknologi, infrastruktur, produk dan layanan yang ditawarkan oleh Perseroan; ● mempertahankan dan mengembangkan mitra logistik pihak ketiga dan kapabilitas logistik untuk menyediakan layanan pengiriman yang nyaman dan efisien; ● mengoptimalisasi manfaat data dan teknologi yang disediakan Perseroan dan menjaga layanan pelanggan yang berkualitas; ● mengidentifikasi, melakukan penawaran, dan melaksanakan investasi yang strategis pada industri baru dengan cara melakukan ekspansi dan mengakuisisi bisnis baru, dan dengan demikian menempatkan Perseroan dalam posisi yang kompetitif dengan pemain utama pada industri ini maupun industri lainnya; ● berinovasi dan mengembangkan teknologi dan inisiatif pertumbuhan baru; dan 49 ● menarik dan mengembangkan karyawan yang bermotivasi tinggi dan berkualitas, termasuk ahli pengembangan perangkat lunak (software engineer) dan pengembang produk (product developer). Kompetisi Perseroan pada saat ini atau masa mendatang meliputi (i) perusahaan- perusahaan e-commerce terkemuka di dalam dan luar Indonesia, termasuk perusahaan-perusahaan dengan strategi yang serupa untuk menargetkan warung dan UMKM, (ii) perusahaan-perusahaan yang berfokus pada digitalisasi warung, (iii) peritel tradisional dan terkemuka di dalam dan luar Indonesia, (iv) peritel di dalam dan luar Indonesia yang berkonsentrasi pada kategori produk tertentu, dan (v) perusahaan-perusahaan internet terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara yang pada saat ini tidak menjalankan bisnis ecommerce, namun berpotensi untuk memasuki bidang usaha e-commerce atau sedang dalam proses untuk memasuki usaha e-commerce. Pesaing yang ada saat ini maupun di masa depan mungkin dapat mengedepankan riwayat operasinya yang lebih lama, brand-nya yang lebih dikenal, hubungannya dengan pemasok atau pedagang yang lebih baik, jaringan distribusi dan infrastrukturnya yang lebih mapan, basis pelanggannya yang lebih besar, atau sumber daya keuangan, teknis, atau pemasarannya yang lebih besar dibandingkan Perseroan. Pesaing berpotensi untuk memanfaatkan brand, pengalaman dan sumber dayanya untuk bersaing dengan Perseroan dalam berbagai cara, termasuk dengan menanamkan investasi dan melakukan akuisisi untuk memperluas penawaran produk dan layanannya. Sebagian pesaing mungkin berhasil memperoleh terms yang lebih menguntungkan dari pedagang, mendedikasikan sumber daya yang lebih besar untuk kampanye promosi dan pemasaran, menerapkan kebijakan persediaan atau penetapan harga yang lebih agresif dan mendedikasikan sumber daya dalam jumlah yang jauh lebih besar untuk mengembangkan teknologi dan sistem teknologi informasi-nya. Sebagian pesaing tersebut juga mungkin menawarkan jasa dan solusi “All-Commerce” di platform mereka atau menawarkan model pembelian inovatif yang mungkin menjadi populer di antara pelanggan, dan pelanggan mungkin lebih memilih platform pesaing tersebut dibandingkan platform Perseroan. Selain itu, perkembangan teknologi baru dapat meningkatkan tingkat persaingan pada industri dimana Perseroan beroperasi. Persaingan yang lebih ketat dapat menurunkan profitabilitas, pangsa pasar, basis pengguna, dan pengenalan brand (brand awareness) Perseroan. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan mampu untuk bersaing dengan sukses dengan pesaing yang ada pada saat ini maupun di masa depan, dan tekanan persaingan tersebut dapat menimbulkan dampak kerugian yang material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan kinerja operasional Perseroan. iii. Risiko pengelolaan pertumbuhan atau pelaksanaan strategi Perseroan Kegiatan usaha Perseroan telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak pendirian, dan Perseroan berencana untuk tetap berfokus pada pengembangan kegiatan usahanya. Perseroan telah melakukan ekspansi yang signifikan terhadap kegiatan usaha, jumlah karyawan, dan kapasitas distribusinya di seluruh Indonesia. Ekspansi tersebut dapat meningkatkan kompleksitas operasional Perseroan dan memberikan tekanan yang signifikan terhadap manajemen, sumber daya operasional dan keuangan Perseroan. Ekspansi tersebut juga dapat menimbulkan risiko dan biaya tambahan, seperti permasalahan terkait kepatuhan terhadap peraturan atau perselisihan buruh. Perseroan mungkin perlu mempekerjakan, melatih dan mengelola karyawan baru secara efektif dan berkesinambungan. Apabila karyawan baru Perseroan tidak mampu menunjukkan kinerja yang baik, atau apabila Perseroan tidak berhasil mempekerjakan, melatih, mengelola, dan mengintegrasikan karyawan baru tersebut, maka kegiatan usaha, kondisi keuangan dan kinerja operasional Perseroan mungkin dapat mengalami kerugian yang material. Selain itu, kemampuan Perseroan untuk menjalankan strategi secara efektif terbatasi oleh kapasitas internal dan eksternal. Kapasitas internal, termasuk operasional, dapat muncul jika fitur atau produk baru diterima dengan baik namun Perseroan tidak memiliki tenaga kerja atau teknologi yang mencukupi. Hal serupa juga berlaku bagi pihak eksternal seperti mitra dan penyedia Perseroan dimana keterbatasan kapasitas maupun teknologi dari pihak eksternal tersebut dapat berpengaruh negatif terhadap kemampuan Perseroan dalam melaksanakan strategi secara efektif. Perseroan merupakan pemain e-commerce pertama di Indonesia yang bergerak di pasar ritel mikro offline dengan jaringan warung terbesar di Indonesia menurut Frost & Sullivan, dengan pangsa pasar masing-masing sebesar 39% dan 40% di industri eWarung dan O2O. Total jumlah jaringan Mitra Perseroan bertumbuh dari 2.870 mitra per tanggal 1 Januari 2017 hingga mencapai sekitar 6.9 juta mitra per tanggal 31 Desember 2020. Dengan ekspansi signifikan tersebut, Perseroan mungkin akan harus menyesuaikan sistem dan mengadopsi teknologi Perseroan, memperkenalkan produk-produk baru dan bekerja sama dengan berbagai pedagang baru untuk memenuhi kebutuhan Mitra dan pelanggan Perseroan yang terus berkembang. Perseroan mungkin memiliki pengalaman terbatas atau tidak memiliki pengalaman sama sekali dalam penawaran produk baru tertentu, dan ekspansi Perseroan kepada penawaran produk baru atau perluasan jaringan Mitra tersebut mungkin tidak berhasil diterima secara luas oleh pelanggan. Ekspansi penawaran produk baru dan perluasan jaringan mungkin dapat menghadirkan tantangan kepada operasi atau teknologi Perseroan, dan pelanggan yang tidak puas dengan produk atau layanan Perseroan atau tidak mendapatkan pengalaman yang memuaskan secara umum mungkin dapat mengajukan klaim terhadap Perseroan. Selain itu, peluncuran produk dan layanan baru dapat menyebabkan Perseroan terpapar risiko baru dan berbeda dari aspek kepatuhan. 50 Adapun, peraturan perundang-undangan baru mungkin menetapkan ketentuan dan kewajiban tambahan terhadap kegiatan usaha Perseroan, yang dapat menimbulkan dampak kerugian yang material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan dan kinerja operasional Perseroan yang dapat menghambat atau menghentikan peluncuran produk dan layanan baru Perseroan. Setiap inisiatif baru Perseroan mungkin mengandung risiko dan akan membutuhkan manajemen, sumber daya keuangan dan sumber daya manusia yang signifikan. Perseroan tidak dapat menjamin bahwa Perseroan akan mampu mengelola pertumbuhan secara efektif atau bahwa Perseroan akan berhasil menerapkan strategi Perseroan. Apabila Perseroan tidak mampu mengelola pertumbuhan atau melaksanakan strategi Perseroan secara efektif, maka kegiatan usaha, kondisi keuangan dan kinerja operasional Perseroan mungkin mengalami dampak kerugian yang material. iv. Risiko penurunan laju pertumbuhan Perseroan Diluncurkan pada tahun 2010, Perseroan memiliki riwayat operasi yang relatif terbatas. Total Volume yang Diproses (Total Processing Volume, “TPV”) Perseroan telah mengalami pertumbuhan signifikan dari US$2.024 juta pada tahun 2018 hingga mencapai US$4.099 juta pada tahun 2019, dan kemudian US$6.077 juta pada tahun 2020. TPV Perseroan dari Mitra mengalami kenaikan dari US$390 juta pada tahun 2018, menjadi US$741 juta pada tahun 2019, menjadi US$1.634 juta pada tahun 2020. Perseroan memiliki lebih dari 30 juta, 80 juta, dan 100 juta pengguna terdaftar masing-masing per tanggal 31 Desember 2018, 2019, dan 2020. Meskipun demikian, kinerja historis Perseroan mungkin bukan merupakan indikasi dari pertumbuhan atau kinerja keuangan Perseroan di masa yang mendatang. Perseroan tidak dapat menjamin bahwa Perseroan akan mampu bertumbuh dengan laju pertumbuhan yang sama sebagaimana halnya di masa lalu, atau mampu menghindari terjadinya penurunan pertumbuhan di masa yang mendatang. Pertumbuhan Perseroan mungkin melambat atau mencapai pertumbuhan negatif, dan pendapatan Perseroan mungkin mengalami penurunan akibat berbagai alasan, sebagian di antaranya berada di luar kendali Perseroan, termasuk penurunan belanja konsumen, peningkatan persaingan, penurunan pertumbuhan pasar atau industri Perseroan secara keseluruhan, munculnya model bisnis alternatif, perubahan ketentuan, peraturan, kebijakan pemerintah, atau kondisi perekonomian secara umum. Evaluasi atas prospek Perseroan sulit dilaksanakan mengingat Perseroan tidak memiliki pengalaman yang memadai dalam mengatasi risiko-risiko yang mungkin kedepannya dihadapi oleh perusahaan, mengingat Perseroan beroperasi dalam pasar yang berubah dengan sangat cepat. Apabila laju pertumbuhan Perseroan mengalami penurunan, persepsi investor terhadap kegiatan usaha, hasil operasi, dan prospek Perseroan mungkin mengalami dampak kerugian yang material, dan harga saham Perseroan dapat mengalami penurunan. v. Risiko dalam perluasan penawaran produk Perseroan Perseroan menawarkan produk fisik maupun virtual dalam platform “All-Commerce” Perseroan. Para pedagang dalam platform Perseroan menawarkan beragam produk fisik, termasuk pakaian, sepatu, tas, produk ibu dan anak, makanan dan minuman, peralatan elektronik, perabot dan barang rumah tangga, kosmetik dan produk perawatan pribadi lainnya, produk olahraga dan kebugaran serta aksesoris kendaraan bermotor. Melalui platform Perseroan dan dengan memanfaatkan teknologi yang dimiliki Perseroan, Perseroan juga menawarkan layanan pembayaran digital dan beragam produk keuangan mikro kepada pelanggan dan Mitra di Indonesia. Perluasan penawaran produk, baik melalui kategori baru maupun jenis produk baru, melibatkan risiko dan tantangan baru. Pengetahuan Perseroan yang mungkin terbatas atas produk-produk baru tersebut dan kekurangan data penjualan terkait dengan produk-produk baru tersebut dapat mempersulit Perseroan dalam mengantisipasi permintaan dan preferensi pelanggan, serta untuk memeriksa, melakukan pengendalian mutu dan memastikan penanganan, penyimpanan dan pengiriman yang tepat oleh pedagang Perseroan. Perseroan juga mungkin perlu secara rutin memperoleh perizinan tertentu atau bermitra dengan pemilik izin tertentu jika melakukan perluasan atas penawaran produk Perseroan. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan dapat memperoleh perizinan atau kemitraan tersebut sesuai jadwal rencana Perseroan untuk memperkenalkan produk baru tersebut, ataupun memperoleh perizinan atau kemitraan tersebut sama sekali. Penundaan seperti itu, ditambah dengan batasan dari peraturan dan regulasi yang ada, dapat membuka jalan bagi pesaing Perseroan untuk memperkenalkan produk ke pasar lebih dahulu. Pedagang Perseroan mungkin mengalami tingkat pengembalian (return rate) yang lebih tinggi untuk produk-produk baru, menerima lebih banyak keluhan dari pelanggan sehubungan dengan produk-produk tersebut, dan menerima tuntutan tanggung jawab produk yang merugikan yang berakibat dari penjualan barang-barang tersebut. Hal ini dapat menimbulkan citra buruk terhadap brand serta reputasi Perseroan serta merugikan kinerja keuangan Perseroan. Perseroan juga mungkin terlibat dalam sengketa dengan para pedagang sehubungan dengan tuntutan dan keluhan tersebut. Selain itu, apabila Perseroan tidak mampu melakukan promosi yang memadai bagi produk dan layanan baru untuk mendorong pertumbuhan penjualan dan pengguna, atau dengan cara yang efisien dari segi biaya, untuk mencapai critical mass pengguna baru, maka produk dan layanan baru tersebut mungkin tidak mampu mencapai skala yang diperlukan untuk menghasilkan laba. 51 vi. Risiko dalam pemeliharaan dan pengembangan hubungan Perseroan dengan pedagang dan Mitra Perseroan bergantung pada penjual online dan jaringan Mitra Perseroan di seluruh Indonesia untuk menawarkan produk dan layanan yang menarik bagi pelanggan Perseroan saat ini maupun pelanggan baru. Kemampuan Perseroan untuk menyediakan produk-produk populer pada platform Perseroan dengan tingkat harga yang menarik bergantung pada kemampuan Perseroan untuk mengembangkan hubungan yang menguntungkan bagi pedagang dan Mitra Perseroan. Secara historis, rantai pasokan bagi pedagang mikro di Indonesia sangat tidak efisien karena banyaknya penghubung yang bertindak sebagai perantara dalam rantai pasokan tersebut. Melalui peluncuran strategi ritel Perseroan yang baru, Perseroan dapat membantu perusahaan barang konsumen yang bergerak cepat (Fast Moving Consumer Goods atau FMCG) untuk mendapatkan pengertian yang lebih baik atas harga yang ditawarkan oleh peritel, serta juga membantu Mitra mendapatkan akses kepada pilihan produk yang lebih luas dengan harga yang menarik dan pengiriman yang lebih cepat. Hingga saat ini, pelanggan dan pedagang Perseroan semakin meningkat seiring dengan berkembangnya network effect dari platform Perseroan. Meskipun demikian, Perseroan mungkin mengalami pengurangan pada jumlah pedagang dan Mitra Perseroan dalam kegiatan usaha sehari-hari yang diakibatkan oleh beberapa faktor seperti afinitas terhadap pesaing, persepsi bahwa platform Perseroan tidak efektif, pengurangan anggaran pemasaran yang dimiliki pedagang, dan penutupan atau kebangkrutan pedagang. Selain itu, Perseroan mungkin mengalami perselisihan dengan pedagang dan Mitra terkait kepatuhan terhadap kebijakan dan proses pengendalian mutu Perseroan dan penalti yang dikenakan oleh Perseroan kepada pedagang dan Mitra atas pelanggaran kebijakan atau proses tersebut dari waktu ke waktu, yang dapat menyebabkan ketidakpuasan pedagang dan Mitra terhadap platform Perseroan. Keluhan pedagang dan Mitra dapat menyebabkan dampak negatif terhadap reputasi dan citra publik Perseroan. Apabila Perseroan mengalami penurunan jumlah pedagang yang signifikan, atau Perseroan tidak mampu mendapatkan pedagang baru, maka kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan kinerja operasional Perseroan dapat mengalami dampak kerugian yang material. Selain itu, perjanjian Perseroan dengan pedagang juga pada umumnya tidak membatasi pedagang untuk menjalin atau memelihara hubungan usaha dengan pesaing Perseroan. Perseroan tidak dapat menjamin bahwa pedagang atau Mitra akan tetap menawarkan produknya pada platform Perseroan apabila para pedagang atau Mitra tersebut mendapatkan tekanan dari pesaing Perseroan untuk menggunakan hanya satu platform untuk memasarkan produk mereka, atau apabila terdapat pedagang Perseroan, yang memiliki skala yang besar, yang mengembangkan opsi e-commerce mereka sendiri untuk memasarkan produk-produknya. vii. Risiko tuntutan dan perkara hukum Perseroan mungkin terlibat dalam tuntutan dan perkara hukum di Indonesia yang berkaitan dengan pihak ketiga dan klaim pelanggaran HAKI, perselisihan kontrak yang melibatkan pedagang dan pelanggan pada platform Perseroan, klaim perlindungan konsumen, klaim terkait perlindungan data dan privasi, kasus terkait dengan tenaga kerja, dan hal-hal lainnya dalam kegiatan usaha sehari-hari. Seiring dengan berkembangnya usaha Perseroan, baik secara geografis ke seluruh Indonesia dan melalui penambahan kegiatan usaha baru, Perseroan telah mengalami, dan mungkin mengalami tuntutantuntutan sebagaimana tersebut di atas dalam jumlah yang lebih banyak dan jenis yang lebih beragam. Selain itu, Perseroan mungkin mengakuisisi perusahaan yang telah terlibat atau akan terlibat dalam tuntutan dan/atau perkara hukum. Tuntutan hukum, klaim, investigasi dan perkara hukum dapat membahayakan reputasi Perseroan, membatasi kemampuan Perseroan untuk menjalankan kegiatan usaha pada bidang-bidang yang terdampak, dan menimbulkan dampak negatif terhadap harga perdagangan Saham yang Ditawarkan. Hasil dari klaim, investigasi, dan perkara hukum tersebut tidak dapat dipastikan, dan pembelaan terhadap klaim tersebut mungkin memakan biaya yang besar dan waktu yang lama, serta dapat mengalihkan upaya dan sumber daya manajemen dan personil Perseroan secara signifikan. Keputusan pada tuntutan hukum, investigasi, atau perkara hukum yang merugikan bagi Perseroan dapat mengharuskan Perseroan untuk membayar ganti-rugi, mengeluarkan biaya hukum dan biaya-biaya lainnya, membatasi kemampuan Perseroan untuk menjalankan kegiatan usaha atau mewajibkan Perseroan untuk mengubah cara Perseroan beroperasi. viii. Risiko menghadapi klaim pelanggaran HAKI Perseroan tidak dapat menjamin bahwa operasi Perseroan atau aspek lainnya dalam kegiatan usaha Perseroan tidak atau tidak akan melanggar, atau dengan cara lain menyalahi hak paten, hak cipta, atau hak atas kekayaaan intelektual lainnya yang dimiliki pihak ketiga. Perseroan telah, dan dari waktu ke waktu di masa depan mungkin, akan menghadapi perkara dan tuntutan hukum terkait dengan hak atas kekayaan intelektual milik pihak lain. Selain itu, terdapat juga kemungkinan bahwa produk yang ditawarkan oleh pedagang Perseroan dan layanan Perseroan atau aspek lainnya dalam kegiatan usaha Perseroan melanggar hak atas kekayaan intelektual pihak ketiga. Mungkin terdapat hak paten yang tidak diketahui oleh Perseroan, yang dilanggar oleh produk Perseroan tanpa disengaja. Perseroan tidak dapat menjamin bahwa pemegang suatu paten yang diduga berkaitan dengan suatu aspek tertentu dari platform teknologi atau kegiatan usaha Perseroan, jika suatu paten tersebut memang ada, tidak akan berupaya untuk memberlakukan hak paten tersebut terhadap Perseroan di Indonesia, di negara Asia Tenggara lainnya, ataupun di yurisdiksi lainnya. Selain itu, penerapan dan penafsiran undangundang paten di Indonesia dan prosedur serta standar pemberian hak paten di Indonesia masih berkembang dan tidak 52 pasti, dan Perseroan tidak dapat menjamin bahwa pengadilan atau otoritas berwenang di Indonesia akan menyetujui analisis dari Perseroan. Apabila Perseroan dinyatakan melanggar hak atas kekayaan intelektual pihak lain, Perseroan mungkin memiliki kewajiban atas pelanggaran tersebut atau mungkin dilarang menggunakan hak atas kekayaan intelektual tersebut, dan Perseroan mungkin perlu mengeluarkan biaya lisensi atau terpaksa mengembangkan alternatif sendiri. Selain itu, Perseroan mungkin perlu mengeluarkan biaya yang signifikan, dan mungkin perlu mengalihkan waktu manajemen dan sumber daya lainnya dari kegiatan usaha dan operasi Perseroan untuk melakukan pembelaan terhadap klaim pelanggaran hak tersebut, terlepas dari kebenaran atau kekuatan klaim tersebut. Klaim lisensi atau pelanggaran hak atas kekayaan intelektual yang berhasil diterapkan pada Perseroan mungkin menimbulkan kewajiban keuangan yang signifikan dan menimbulkan gangguan yang material terhadap kegiatan usaha dan operasi Perseroan akibat pembatasan atau larangan penggunaan hak atas kekayaan intelektual yang terkait. Perseroan juga menggunakan perangkat lunak open source sehubungan dengan produk dan layanan Perseroan yang ditawarkannya. Perusahaan yang menggunakan perangkat lunak open source dalam produk dan layanannya dari waktu ke waktu mungkin menghadapi tuntutan yang menyanggah kepemilikan perangkat lunak open source dan kepatuhan terhadap syarat dan ketentuan lisensi open source. Oleh karena itu, Perseroan mungkin menghadapi tuntutan hukum dari pihak-pihak yang mengklaim untuk memiliki kepemilikan atas perangkat lunak yang diyakini Perseroan merupakan perangkat lunak open source, atau mengklaim ketidakpatuhan terhadap syarat dan ketentuan open source. Sebagian lisensi perangkat lunak open source mewajibkan pengguna yang menyebarkan perangkat lunak open source sebagai bagian dari perangkat lunaknya untuk mengungkapkan kepada publik, seluruh atau sebagian dari source code perangkat tersebut, dan mengharuskan setiap produk turunan dari kode open source tersebut tersedia bagi publik dengan ketentuan yang tidak menguntungkan bagi pengguna tersebut atau tanpa biaya. Kewajiban untuk mengungkapkan source code Perseroan atau membayar ganti-rugi atas pelanggaran kontrak dapat membahayakan kegiatan usaha, kinerja operasional, dan kondisi keuangan Perseroan. ix. Risiko dalam perlindungan hak atas kekayaan intelektual Perseroan Perseroan mengandalkan kombinasi undang-undang perlindungan merek dagang, praktik perdagangan yang adil, hak paten, hak cipta, dan rahasia dagang di Indonesia dan Asia Tenggara, serta ketentuan kontraktual dan prosedur kerahasiaan, untuk melindungi hak atas kekayaan intelektual Perseroan. Perseroan juga memiliki perjanjian kerahasiaan dengan karyawan Perseroan dan setiap pihak ketiga yang dapat mengakses informasi rahasia milik Perseroan, dan Perseroan memberlakukan kontrol yang ketat atas akses terhadap teknologi dan informasi yang merupakan hak milik Perseroan. Namun, perlindungan hak atas kekayaan intelektual di Indonesia dan Asia Tenggara, yang merupakan wilayah operasional Perseroan, mungkin tidak memadai. Perjanjian kerahasiaan mungkin dilanggar oleh pihak lawan, dan mungkin tidak terdapat pemulihan hak yang memadai bagi Perseroan atas pelanggaran tersebut. Oleh karena itu, Perseroan mungkin tidak dapat melindungi hak atas kekayaan intelektual Perseroan secara efektif atau menegakkan hak kontraktual Perseroan di Indonesia atau wilayah lainnya. Selain itu, memantau penggunaan hak atas kekayaan intelektual Perseroan tanpa izin sulit dilakukan, memakan waktu dan menghabiskan biaya tinggi, dan langkah-langkah yang telah diambil Perseroan mungkin tidak memadai untuk mencegah penyalahgunaan hak atas kekayaan intelektual Perseroan. Dalam hal Perseroan mengajukan tuntutan hukum untuk menegakkan hak atas kekayaan intelektual Perseroan, tuntutan hukum tersebut dapat menimbulkan biaya yang substansial dan mengalihkan sumber daya manusia dan keuangan Perseroan. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan berhasil dalam setiap tuntutan hukum. Selain itu, rahasia dagang Perseroan mungkin dibocorkan, atau dengan cara lain tersedia bagi, atau secara independen ditemukan oleh, pesaing Perseroan. Kegagalan untuk melindungi atau menerapkan hak atas kekayaan intelektual Perseroan dapat memiliki dampak kerugian yang material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan kinerja operasional Perseroan. x. Risiko dalam memperoleh modal tambahan Perseroan mungkin memerlukan sumber daya kas tambahan untuk mendanai pertumbuhan dan pengembangan usaha Perseroan di masa depan, termasuk investasi atau akuisisi yang mungkin dilakukan oleh Perseroan di masa depan. Apabila sumber daya kas Perseroan tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan kas Perseroan, maka Perseroan mungkin menerbitkan efek bersifat ekuitas atau efek utang atau memperoleh fasilitas kredit baru atau memperluas fasilitas kredit yang ada. Kemampuan Perseroan untuk memperoleh pendanaan eksternal di masa mendatang bergantung pada berbagai variabel. Selain itu, penambahan utang akan menimbulkan kewajiban pembayaran utang yang lebih tinggi bagi Perseroan dan dapat memicu kovenan operasional dan keuangan yang dapat membatasi kegiatan operasional Perseroan. Kemampuan Perseroan untuk mengakses pasar utang dan pasar modal internasional mungkin terbatas pada saat Perseroan ingin, atau perlu mengakses pasar utang dan/atau pasar modal tersebut, terutama pada masa-masa volatilitas tinggi dan likuiditas rendah di pasar keuangan dan pasar modal global, termasuk akibat adanya perubahan kebijakan dan pembatasan hukum, yang dapat berdampak negatif pada kemampuan Perseroan untuk menggalang dana. Tidak ada jaminan bahwa pendanaan akan tersedia pada waktunya, atau dalam jumlah atau dengan persyaratan yang dapat diterima oleh Perseroan, atau dapat diterima sama sekali oleh Perseroan. Kegagalan untuk menggalang dana yang diperlukan dengan persyaratan yang menguntungkan bagi Perseroan, atau untuk dapat menggalang dana sama sekali, dapat membatasi likuiditas Perseroan, serta menimbulkan dampak kerugian yang material terhadap kegiatan usaha, kondisi 53 keuangan, dan kinerja operasional Perseroan. Terlebih lagi, penerbitan efek bersifat ekuitas atau efek berbasis ekuitas dapat menyebabkan dilusi yang signifikan bagi pemegang saham lama Perseroan. xi. Risiko penyediaan layanan pihak ketiga dalam platform “All-Commerce” Sejumlah pihak ketiga, termasuk distributor, pusat distribusi perantara, dan berbagai penyedia layanan profesional lainnya, menyediakan layanan kepada pengguna platform Perseroan, termasuk pelanggan, pedagang, brand dan lain-lain. Apabila para penyedia layanan tersebut tidak mampu menyediakan layanan yang memuaskan bagi pengguna Perseroan dengan persyaratan yang dapat diterima secara komersial, atau tidak dapat diterima sama sekali oleh pengguna Perseroan, atau apabila Perseroan gagal mempertahankan atau menarik penyedia layanan berkualitas yang baru ke platform Perseroan, maka kemampuan Perseroan untuk mempertahankan, mendapatkan, atau melibatkan pengguna Perseroan mungkin menjadi terbatas, sehingga menimbulkan dampak yang merugikan terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan kinerja operasional Perseroan. Selain itu, Perseroan juga membagikan data pengguna Perseroan dengan penyedia layanan pihak ketiga tertentu pada platform Perseroan sesuai dengan ketentuan kebijakan privasi Perseroan, perjanjian dan hukum yang berlaku. Para penyedia layanan pihak ketiga tersebut juga menjalankan rangkaian kegiatan usaha yang luas di luar yang dilakukan pada platform Perseroan. Apabila peserta pihak ketiga tersebut terlibat dalam kegiatan yang melibatkan kelalaian, penipuan, atau pelanggaran hukum, atau dengan cara lain merusak kepercayaan dan keamanan pada ekonomi digital Perseroan, termasuk, sebagai contoh, kebocoran data atau kelalaian dalam penggunaan data, penanganan, pengiriman dan pengantaran barang yang dilarang atau dibatasi, atau apabila para peserta tersebut gagal melaksanakan kewajiban kontraktualnya, atau pengguna dengan cara lain mengalami ketidakpuasan dengan kualitas layanan para peserta tersebut, baik di dalam maupun di luar platform Perseroan, maka Perseroan dapat mengalami kerusakan reputasi, walaupun jika kegiatan-kegiatan tersebut tidak terkait dengan, tidak dapat dihubungkan dengan, tidak disebabkan oleh, atau berada di luar kendali Perseroan. xii. Risiko penyediaan layanan logistik yang digunakan oleh pedagang Perseroan atau platform layanan logistik yang dioperasikan oleh Perseroan Perseroan bekerja sama dengan penyedia layanan logistik pihak ketiga untuk mendukung lebih dari enam juta pedagang yang berlokasi di 34 provinsi memenuhi pesanan dan mengirimkan produk mereka ke pelanggan. Perseroan juga memiliki lebih dari 300 pusat distribusi perantara, dan melayani sekitar 6,9 juta Mitra. Perseroan mengoperasikan platform data logistik yang menghubungkan sistem informasi Perseroan dengan sistem informasi penyedia layanan logistik Perseroan. Dikarenakan cara kerja dari platform Perseroan, gangguan atau kegagalan yang terjadi pada layanan logistik pihak ketiga, atau pada platform data logistik Perseroan, dapat menghambat ketepatan waktu atau keakuratan pengiriman barang kepada konsumen atau Mitra. Hal ini dapat menimbulkan dampak yang negatif terhadap posisi kompetitif Perseroan serta merusak reputasi Perseroan dan usaha yang dijalankan Perseroan. Contohnya, Perseroan menggunakan model kemitraan untuk mendistribusikan barang fisik kepada Mitra Perseroan melalui distributor konvensional dan pusat distribusi perantara (intermediary distribution centre) yang melayani wilayah yang tidak dapat dilayani distributor konvensional Perseroan akibat kendala seperti keterbatasan transportasi. Meskipun demikian, Perseroan tidak dapat memberikan kepastian bahwa struktur kemitraan ini dapat menangani kebutuhan logistik di masa mendatang, dan Perseroan mungkin perlu meningkatkan jumlah mitra distribusi secara signifikan untuk mengembangkan jaringan logistik, yang dapat menyebabkan peningkatan biaya dan tantangan operasional. Gangguan atau kegagalan tersebut di atas dapat disebabkan oleh peristiwa yang berada di luar kendali perusahaan atau penyedia layanan logistik, seperti cuaca buruk, bencana alam, pandemi COVID-19, pandemi atau epidemi lainnya, kecelakaan, gangguan transportasi, termasuk pembatasan atau penutupan atas fasilitas atau jaringan transportasi karena alasan hukum atau politik, atau kerusuhan buruh atau kekurangan tenaga kerja. Layanan logistik tersebut juga dapat terdampak atau terganggu oleh adanya perselisihan usaha, konsolidasi industri, insolvensi, atau penutupan pemerintahan. Pedagang yang bekerja sama dengan Perseroan mungkin tidak dapat menemukan penyedia layanan logistik alternatif untuk menyediakan layanan logistik yang tepat waktu, efisien dari segi biaya, dan dapat diandalkan, atau mungkin tidak dapat menemukan penyedia layanan logistik alternatif sama sekali. Perseroan tidak memiliki perjanjian dengan penyedia layanan logistik pihak ketiga yang mewajibkan para penyedia layanan logistik tersebut untuk memberikan layanan eksklusif bagi pedagang Perseroan. Apabila platform data logistik atau pusat distribusi yang dioperasikan Perseroan mengalami kegagalan karena alasan apa pun, maka penyedia layanan logistik akan mengalami hambatan atau tidak dapat terhubung dengan pedagang Perseroan, dan layanan mereka serta kemampuan fungsional platform Perseroan mungkin akan terdampak secara signifikan. Apabila produk-produk yang dijual oleh pedagang di platform Perseroan tidak dikirimkan dalam kondisi yang layak, atau secara tepat waktu, atau dengan ongkos kirim yang dapat diterima secara komersial oleh pengguna marketplace Perseroan, maka kegiatan dan prospek usaha Perseroan, serta kondisi keuangan dan kinerja operasional Perseroan dapat mengalami dampak kerugian yang material. 54 xiii. Risiko tuntutan hukum terkait perlindungan konsumen dan penerapan atas regulasi tambahan kepada industri dimana Perseroan beroperasi Perhatian pemerintah, media, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) Indonesia terhadap perlindungan konsumen semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Produk yang dijual oleh pedagang pada platform Perseroan mungkin memiliki kecacatan pada proses perancangan dan produksi, dan penawaran barang cacat tersebut pada platform Perseroan mungkin menyebabkan Perseroan untuk menghadapi risiko tanggung jawab yang timbul terkait hukum perlindungan konsumen. Operator platform e-commerce di Indonesia tunduk pada ketentuan tertentu dalam hukum perlindungan konsumen, meskipun operator platform e-commerce bukan merupakan produsen atau penyedia produk atau layanan yang dibeli oleh konsumen. Sebagai contoh, meskipun Perseroan telah berupaya membatasi lingkup pertanggung jawaban Perseroan berdasarkan Syarat dan Ketentuan Layanan, undang-undang perlindungan konsumen dan prosedur perdata Indonesia mungkin akan tetap mengikutsertakan Perseroan, sebagai operator platform e-commerce, dalam tuntutan perlindungan pelanggan, dan Perseroan mungkin dituntut untuk bertanggung jawab akibat beberapa faktor, seperti apakah Perseroan dipandang telah mengetahui atau terlibat dalam representasi yang menyesatkan atau iklan yang menyesatkan. Selain itu, apabila Perseroan tidak mengambil tindakan perbaikan terhadap pedagang atas tindakannya yang diketahui, atau seharusnya diketahui oleh Perseroan, dan apabila ketidakaktifan Perseroan dalam mengambil tindakan perbaikan tersebut dianggap merugikan hak dan kepentingan konsumen, Perseroan mungkin dituntut untuk turut bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut bersama-sama dengan pedagang terkait. Namun sebagai penyelenggara sistem elektronik, selama Perseroan telah mengeluarkan barang terlarang dari platform Perseroan dalam jangka waktu yang ditentukan hukum, maka Perseroan dapat dibebaskan dari tanggung jawab yang timbul dari penyebaran informasi elektronik yang dilarang pada platform Perseroan. Perseroan telah memperoleh pertanggungan asuransi tanggung gugat untuk klaim-klaim, antara lain, yang terkait dengan produk-produk yang ditransaksikan pada platform Perseroan. Hak Perseroan atas perlindungan kerugian yang diberikan oleh merchant pada platform Perseroan mungkin tidak memadai untuk melindungi Perseroan dari keseluruhan kewajiban yang mungkin timbul. Meskipun Perseroan telah mendapatkan pertanggungan asuransi tanggung gugat ini, klaim yang tidak berhasil pun tetap dapat mengakibatkan keluarnya biaya serta menghabiskan sumber daya dan waktu manajemen yang signifikan, yang tetap dapat menimbulkan dampak kerugian yang material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan prospek Perseroan. Pemerintah Indonesia dan badan otoritas terkait mungkin akan tetap mengeluarkan undang-undang, peraturan dan ketentuan baru untuk mengatur industri e-commerce, mempertegas penegakan undang-undang, hukum, dan ketentuan yang berlaku, dan menerapkan persyaratan dan tambahan kewajiban lainnya atas kegiatan usaha Perseroan, termasuk pengoperasian platform e-commerce Perseroan dan kegiatan pemasaran Perseroan. Kepatuhan terhadap undang-undang, peraturan, dan ketentuan tersebut mungkin memerlukan biaya yang besar, dan setiap pelanggaran atau penyelidikan, penyidikan, dan tindakan pemerintah lainnya mungkin dapat mengalihkan waktu dan perhatian manajemen serta sumber daya keuangan Perseroan secara signifikan, menimbulkan dampak yang negatif pada reputasi Perseroan, atau menyebabkan timbulnya kewajiban atau penalti administratif atas Perseroan. xiv. Risiko atas brand atau reputasi Perseroan Perseroan mempercayai bahwa tingkat kesadaran dan reputasi dari brand „Bukalapak‟ di mata pelanggan, Mitra, pedagang, dan penyedia layanan pihak ketiga telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan dan kesuksesan usaha Perseroan. Menjaga dan memperkuat brand awareness dan reputasi brand Perseroan merupakan langkah penting bagi kegiatan usaha dan daya saing Perseroan. Terdapat berbagai faktor, sebagian di antaranya berada di luar kendali Perseroan, yang memainkan peran penting dalam menjaga dan memperkuat brand Perseroan. Faktor-faktor tersebut meliputi kemampuan Perseroan untuk: ● menyediakan pengalaman pengguna (user experience) yang unggul; ● menjaga kualitas dan kesesuaian produk pada platform marketplace Perseroan; ● menjaga popularitas, daya tarik, keberagaman, kualitas, dan keunikan penawaran produk Perseroan; ● menjaga efisiensi, keandalan, dan kualitas dalam pemenuhan dan pemberian layanan kepada pengguna; ● mempertahankan atau meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan melalui layanan purna jual Perseroan; ● meningkatkan brand awareness melalui kegiatan pemasaran dan promosi brand; dan 55 ● menjaga reputasi dan nama baik Perseroan dalam hal terjadinya publisitas negatif tentang pengalaman konsumen atau layanan pedagang, keamanan data dan Internet, kualitas, harga, atau keunikan produk, indikator kinerja, atau permasalahan lainnya yang mempengaruhi Perseroan atau usaha e-commerce lainnya di Indonesia dan Asia Tenggara. Meskipun produk atau fitur yang ditawarkan pada platform marketplace Perseroan disediakan oleh pemasok dan mitra Perseroan (dan bukan oleh Perseroan sendiri), sebagian besar dari produk atau fitur tersebut diawali oleh “Buka” pada namanya, seperti, BukaEmas, BukaAsuransi, BukaReksa, dan lain sebagainya. Meskipun hal ini merupakan strategi yang penting untuk membangun brand Bukalapak secara umum, dan produk atau fitur tersebut secara khusus, hal ini dapat menyebabkan pengguna meyakini bahwa produk atau fitur tersebut disediakan oleh Perseroan, yang dapat menyebabkan adanya upaya untuk meminta pertanggungjawaban Perseroan apabila terdapat permasalahan dengan produk tersebut di masa depan, meskipun mungkin tidak demikian dan meskipun sudah terdapat disclaimer terkait tanggung jawab Perseroan pada syarat dan ketentuan Perseroan. Dalam hal terdapat permasalahan dengan produk atau fitur yang ditawarkan oleh pemasok atau mitra Perseroan, Perseroan mungkin menghadapi risiko reputasi dan dapat terlibat dalam tuntutan hukum dari pengguna tersebut, mengingat brand awareness yang lebih baik akan brand Perseroan dibandingkan dengan pemasok atau mitra pihak ketiga yang terkait, dan terlepas dari kenyataan bahwa pengguna tersebut telah menyetujui ketentuan penggunaan dan kebijakan Perseroan sebelum bertransaksi menggunakan produk atau fitur tersebut. Platform Perseroan melibatkan partisipasi dari pihak ketiga termasuk merchant dan mitra. Perseroan tidak dapat mengendalikan tindakan pihak ketiga ini dan jika mereka tidak menjalankan fungsinya demi kepuasan pelanggan, hal ini dapat merusak reputasi platform Perseroan. Persepsi publik bahwa produk tiruan, tidak resmi, melanggar hukum, atau palsu dijual pada platform Perseroan, atau bahwa Perseroan atau merchant pada platform Perseroan tidak memberikan layanan pelanggan yang memuaskan, dapat merusak reputasi Perseroan, menurunkan nilai dari brand Perseroan, mengurangi kepercayaan dan kredibilitas yang telah dibangun Perseroan dan menimbulkan dampak negatif terhadap kemampuan Perseroan untuk menarik pelanggan baru atau mempertahankan pelanggan yang telah ada, walaupun jika hal tersebut pada kenyataannya tidak benar atau merupakan insiden tersendiri. Apabila Perseroan tidak mampu mempertahankan reputasi Perseroan, meningkatkan brand awareness Perseroan atau meningkatkan tingkat kesadaran atas platform, produk dan layanan Perseroan, maka Perseroan mungkin akan mengalami kesulitan dalam mempertahankan atau mengembangkan basis pelanggan Perseroan, dan sebagai akibatnya, kegiatan usaha dan prospek pertumbuhan Perseroan dapat mengalami dampak kerugian yang material. xv. Risiko atas produk tiruan atau ilegal pada platform Perseroan Seluruh produk yang ditawarkan pada platform Perseroan disediakan oleh merchant Perseroan. Per tanggal 31 Desember 2020, jumlah pedagang UMKM yang bertransaksi di platform Perseroan pada tahun 2020 telah melebihi enam juta. Per tanggal 31 Desember 2020, jumlah perusahaan yang bekerja sama dengan Perseroan dalam BukaMall telah melebihi 3.000. Perseroan telah, dan mungkin akan tetap menghadapi tuduhan dan tuntutan hukum yang mengklaim bahwa produk yang terdaftar atau dijual melalui platform Perseroan oleh merchant pihak ketiga adalah produk tiruan, tidak resmi, melanggar hukum, atau palsu yang melanggar hak cipta, brand dagang, paten, atau hak atas kekayaan intelektual pihak ketiga lainnya, atau bahwa konten yang ditampilkan dalam user interface Perseroan mengandung informasi yang menyesatkan terkait deskripsi produk dan perbandingan harga. Sebagai contoh, pada bulan Januari 2021, Perseroan, serta penyedia e-commerce lainnya, termasuk Amazon, Taobao, Pinduoduo, Tokopedia, dan Shopee dinyatakan oleh Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (United States Trade Representative, “USTR”) sebagai contoh ilustratif pasar online yang bereputasi buruk dalam laporannya (“Laporan USTR”), yang menyoroti pasar online dan fisik yang dilaporkan terlibat dalam atau memfasilitasi pemalsuan brand dagang dan pembajakan hak cipta yang substansial. Khususnya, laporan USTR menyatakan bahwa langkah-langkah yang diambil Perseroan “tidak efektif dan membebani” dengan “waktu tunggu yang cukup panjang antara pengajuan permintaan penghapusan dengan dilakukannya penghapusan atas pendaftaran produk yang melanggar HAKI,” dan bahwa Perseroan gagal “menghalangi pelanggar HAKI yang berulang.” Meskipun Perseroan telah menerapkan langkah-langkah ketat untuk melindungi Perseroan dari kewajiban yang berpotensi untuk timbul tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada, dengan proaktif melakukan verifikasi atas keaslian dan perizinan atas produk yang dijual pada platform Perseroan melalui kerja sama dengan pemegang brand dan penyelidikan lapangan, melakukan pemblokiran sebelum peluncuran produk atau segera menghapus produk tiruan atau melanggar hukum atau informasi menyesatkan yang ditemukan pada platform Perseroan, menutup toko online yang berisiko lebih tinggi, dan membekukan akun merchant yang melanggar kebijakan platform, langkah-langkah tersebut tidak selalu berhasil atau belum tentu berhasil dilakukan secara tepat waktu. 56 Dalam hal terdapat produk tiruan, melanggar hukum, tidak resmi, menyesatkan, atau palsu yang dijual, atau konten menyesatkan atau palsu yang ditampilkan pada platform Perseroan, Perseroan dapat menghadapi tuntutan atau dikenakan penalti, termasuk pemblokiran akses terhadap platform Perseroan oleh otoritas yang terkait di Indonesia. Perseroan secara teratur berkolaborasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia untuk menghapus produk-produk yang tidak memiliki lisensi sebagaimana mestinya atau dipandang melanggar hukum. Produk tiruan yang dijual pada platform Perseroan dapat merusak reputasi Perseroan dan menyebabkan pembeli enggan melakukan pembelian di masa depan melalui platform Perseroan. Hal ini dapat menimbulkan dampak kerugian yang material terhadap kegiatan operasional usaha dan hasil keuangan Perseroan. Perseroan mungkin memiliki kewajiban yang timbul atas akibat dari produk tiruan, tidak resmi, melanggar hukum, atau palsu atau informasi menyesatkan yang tersedia pada platform Perseroan, baik dari gugatan perdata maupun tuntutan pemerintah. Selanjutnya, setiap tuduhan penjualan barang tiruan dan tuntutan pihak ketiga atau penalti administratif yang terkait dapat menimbulkan publisitas negatif yang signifikan, dan reputasi Perseroan dapat terdampak secara negatif. Berdasarkan perjanjian standar Perseroan, para merchant Perseroan wajib membebaskan Perseroan dari kerugian yang diderita Perseroan atau biaya yang dikeluarkan Perseroan akibat produk yang dijual oleh para merchant tersebut. Meskipun demikian, Perseroan mungkin tidak berhasil melaksanakan hak kontraktual Perseroan dan mungkin perlu mengajukan perkara hukum yang mahal dan berkepanjangan di Indonesia untuk melindungi hak-hak Perseroan. Perseroan telah bekerja sama, dan tetap akan bekerja sama secara erat, dengan berbagai badan regulator di Indonesia antara lain Bank Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (“Kemkominfo”), Kepolisian, dan pihak terkait lainnya, untuk menghapus barang-barang yang melanggar hukum di Indonesia. Per tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah memenuhi seluruh langkah yang diwajibkan oleh badan regulator tersebut di atas. Sebagian merchant Perseroan dapat berinteraksi dan bertukar informasi dengan pengguna Perseroan melalui fitur live streaming Perseroan. Karena komunikasi tersebut dilakukan secara seketika, Perseroan sulit memonitor pertukaran informasi yang terjadi. Oleh karena itu, terdapat kemungkinan bahwa pelanggan mungkin terlibat dalam percakapan atau aktivitas yang melibatkan konten yang melanggar hukum, tidak pantas, atau melanggar HAKI, yang mungkin dipandang melanggar hukum berdasarkan hukum Indonesia dan berdasarkan regulasi pada platform Perseroan. Selain itu, merchant tertentu mungkin menampilkan dan menjual produk-produk pada platform Perseroan, yang dilarang dijual melalui platform e-commerce berdasarkan peraturan Indonesia yang berlaku, seperti barang tiruan, pornografi, amunisi, bahan peledak, senjata, rokok, dan barang yang dilarang dan dibatasi. Kegagalan mengidentifikasi dan menghapuskan produk dan konten tersebut dari platform Perseroan dapat menimbulkan kewajiban dan penalti administratif atas Perseroan. Setiap peristiwa tersebut di atas dapat menimbulkan dampak kerugian yang material terhadap kegiatan usaha, kinerja operasional, atau kondisi keuangan Perseroan. Kebijakan, syarat penggunaan atau prosedur internal Perseroan yang tersedia bagi publik mungkin tidak memberikan perlindungan efektif bagi Perseroan atau menghapuskan kewajiban Perseroan, oleh karena itu, Perseroan mungkin menghadapi kewajiban perdata atau pidana atas kegiatan yang dilakukan oleh pengguna Perseroan di platform marketplace Perseroan. Berdasarkan peraturan terkait penyelenggara sistem elektronik Indonesia yang berlaku saat ini, Perseroan mungkin diuntungkan oleh ketentuan, yang mungkin membantu melindungi Perseroan dari kewajiban tertentu atas konten yang ditampilkan oleh pembeli dan penjual pada platform Perseroan. Perseroan diwajibkan untuk menghapus konten terlarang dari platform selambat-lambatnya 24 jam setelah menerima pemberitahuan tertulis dari Kemkominfo, atau selambat-lambatnya empat jam setelah menerima pemberitahuan dari Kemkominfo atas konten terkait terorisme, pornografi anak, atau konten lain yang dapat mengganggu ketertiban umum. Dengan mematuhi pemberitahuan tertulis dari Kemkominfo untuk menghapus konten terlarang yang dihapus dalam jangka waktu yang diwajibkan, maka Perseroan tidak memiliki tanggung jawab atas pendistribusian informasi elektronik terlarang yang diunggah ke platform. Meskipun demikian, hukum lainnya di Indonesia tidak mengandung ketentuan hukum yang serupa, dan kewajiban atas pelanggaran hak atas kekayaan intelektual pada umumnya ditentukan oleh keputusan pengadilan. Undang-undang, peraturan, dan putusan pengadilan tersebut dapat mengalami perubahan yang tidak menguntungkan. Dalam hal demikian, Perseroan mungkin dituntut pertanggungjawaban atau dituntut untuk turut bertanggung jawab atas pelanggaran hak atas kekayaan intelektual yang dilakukan pengguna di platform Perseroan. Selanjutnya, kegiatan yang melanggar hukum, mengandung kecurangan, atau kolusi yang dilakukan oleh karyawan Perseroan, termasuk risiko karyawan Perseroan menerima pembayaran (atau berencana menerima pembayaran) dari merchant, penyedia layanan, penyedia logistik dan pihak ketiga lainnya sebagai imbalan perlakuan istimewa pada platform Perseroan dapat menyebabkan timbulnya kewajiban atau dampak reputasional yang negatif bagi Perseroan. Walaupun Perseroan menerapkan kebijakan yang tegas atas kegiatan-kegiatan tersebut dan Perseroan telah menindaklanjuti karyawan yang telah melakukan (atau mencoba untuk melakukan) kecurangan, tidak ada jaminan bahwa pengendalian dan kebijakan Perseroan akan mampu mencegah seluruh kegiatan fiktif, curang, atau melanggar hukum yang dilakukan oleh merchant atau karyawan Perseroan atau bahwa insiden serupa tidak akan terjadi di masa depan. Setiap 57 penyelidikan, penyidikan, dan tindakan pemerintah yang terkait dengan, serta publisitas negatif dan sentimen pengguna yang timbul dari kejadian serupa dapat mengalihkan waktu dan perhatian manajemen secara signifikan, menurunkan kepercayaan konsumen terhadap Perseroan dan nilai brand Perseroan, dan menimbulkan dampak kerugian yang material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan kinerja operasional Perseroan. xvi. Risiko tidak terdeteksinya kegiatan pencucian uang atau pendanaan terorisme Perseroan wajib mematuhi undang-undang anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme serta peraturan lainnya yang berlaku di Indonesia. Peraturan dan perundang-undangan tersebut mewajibkan Perseroan untuk, antara lain, mengadopsi dan melaksanakan kebijakan dan prosedur tertentu untuk melaporkan transaksi yang mencurigakan. Perseroan telah mengadopsi pengendalian internal, sistem, teknologi, dan prosedur yang bertujuan untuk mendeteksi dan mencegah kegiatan pencucian uang oleh teroris serta organisasi dan individu yang terkait dengan terorisme pada platform Perseroan. Namun, pengendalian dan sistem ini mungkin tidak dapat mendeteksi dan mencegah penggunaan platform Perseroan untuk aktivitas pencucian uang oleh teroris serta organisasi dan individu terkait dengan terorisme. Selain itu, jika Perseroan tidak dapat mengatasi kemajuan teknologi di masa depan yang diadopsi oleh pihak-pihak tersebut, hal ini dapat menyebabkan kemungkinan penggunaan platform untuk pencucian uang dan aktivitas terkait dengan terorisme yang lebih besar. Dalam hal Perseroan gagal untuk sepenuhnya mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku, instansi Pemerintah terkait dan badan pengatur memiliki kekuasaan dan kewenangan untuk mengenakan denda dan sanksi lainnya kepada Perseroan. xvii. Risiko ketergantungan atas operasional layanan platform seluler dan infrastruktur internet serta jaringan telekomunikasi di Indonesia Perseroan melakukan kegiatan usaha utamanya melalui aplikasi Bukalapak dan Mitra Bukalapak. Oleh karena itu, kinerja, keandalan dan ketersediaan platform seluler yang memuaskan merupakan faktor penting bagi keberhasilan dan kemampuan Perseroan untuk menarik dan mempertahankan pelanggan dan Mitra. Kegiatan usaha Perseroan tergantung pada kinerja dan keandalan infrastruktur internet di Indonesia. Keandalan dan ketersediaan platform seluler Perseroan tergantung pada operator telekomunikasi, penyelenggara pihak ketiga lainnya untuk kapasitas penyimpanan dan komunikasi, termasuk penyimpanan bandwidth dan server, penyedia jasa keamanan, dan secara tidak langsung pada stabilitas pasokan listrik, di antara hal-hal lainnya. Ketersediaan platform seluler Perseroan juga mungkin dipengaruhi oleh perbedaan jangkauan operator telekomunikasi antara daerah perkotaan dan pedesaan. Apabila Perseroan tidak berhasil mengadakan atau memperbaharui perjanjian dengan para penyedia layanan tersebut dengan persyaratan yang dapat diterima, atau apabila perjanjian Perseroan yang berlaku dengan penyedia layanan tersebut diakhiri sebagai akibat pelanggaran oleh Perseroan atau sebab lainnya, maka kemampuan Perseroan untuk menyediakan produk kepada pelanggan atau menyediakan layanan kepada Mitra Perseroan dapat mengalami dampak merugikan. Akses internet di Indonesia dikelola oleh operator telekomunikasi swasta dan pemerintah di bawah kontrol administratif, dan Perseroan memperoleh akses terhadap jaringan pengguna akhir yang dioperasikan oleh operator telekomunikasi dan penyedia layanan internet untuk memberikan akses terhadap platform seluler Perseroan kepada pembeli. Kegagalan operator jaringan telekomunikasi dan penyedia layanan pihak ketiga lainnya tersebut di atas, untuk menyediakan bandwidth yang diperlukan atau layanan lainnya yang disebutkan di atas, juga dapat mengganggu kecepatan dan ketersediaan platform seluler Perseroan. Gangguan layanan menyebabkan pelanggan dan Mitra tidak dapat mengakses platform seluler Perseroan dan melakukan pemesanan, dan gangguan yang sering terjadi dapat menimbulkan kekecewaan bagi pelanggan dan Mitra Perseroan dan membuat mereka enggan berusaha melakukan pemesanan. Hal ini dapat menyebabkan Perseroan kehilangan pelanggan dan Mitra Perseroan serta merugikan hasil operasi Perseroan. Gangguan layanan tersebut dapat disebabkan oleh kesalahan manusia, karena pengoperasian dan pemeliharaan aplikasi Perseroan mungkin melibatkan tugas-tugas tertentu yang harus diarahkan atau dilakukan secara manual. Selain itu, Perseroan tidak memiliki kendali atas biaya layanan yang dikenakan oleh operator telekomunikasi. Kenaikan signifikan pada harga yang harus dibayarkan oleh Perseroan atau pelanggan Perseroan untuk layanan internet dan telekomunikasi dapat menimbulkan dampak merugikan terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan hasil operasi Perseroan. xviii. Risiko dalam akuisisi, investasi, atau aliansi strategis Dari waktu ke waktu, Perseroan mungkin mengidentifikasi mitra strategis untuk membentuk aliansi strategis, menanamkan investasi atau mengakuisisi aset, teknologi, atau bisnis tambahan untuk melengkapi kegiatan usaha Perseroan saat ini. Transaksi-transaksi tersebut mungkin melibatkan kepemilikan minoritas dalam perusahaan lain, akuisisi kepemilikan pengendali dalam perusahaan lain, atau akuisisi aset tertentu. Meskipun demikian, Perseroan mungkin gagal menyeleksi target akuisisi atau investasi yang tepat, atau Perseroan mungkin tidak berhasil menegosiasikan kesepakatan yang optimal, termasuk kesepakatan pendanaan akuisisi atau kesepakatan operasional dalam investasi minoritas. Setiap akuisisi, investasi, atau aliansi strategis dan integrasi aset dan kegiatan usaha baru yang diperoleh atau dikembangkan dari transaksi tersebut dengan aset dan kegiatan usaha Perseroan mungkin mengalihkan manajemen dari tanggung jawab 58 utamanya dan dapat menimbulkan kewajiban tambahan bagi Perseroan. Selain itu, biaya yang terlibat untuk mengidentifikasi dan mewujudkan investasi dan investasi mungkin signifikan. Perseroan juga mungkin perlu mengeluarkan biaya dan mengalami ketidakpastian dalam mengurus perizinan yang diperlukan dan memperoleh persetujuan otoritas pemerintah yang terkait di Indonesia, Asia Tenggara dan wilayah lainnya di dunia. Biaya dan durasi yang dibutuhkan untuk mengintegrasikan aset dan kegiatan usaha yang baru diakuisisi juga mungkin melampaui ekspektasi Perseroan secara material. Salah satu dari perkembangan negatif tersebut di atas dapat memiliki dampak kerugian material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas Perseroan. Oleh karenanya, hasil keuangan Perseroan mungkin mengalami dampak merugikan dari investasi atau akuisisi yang dilakukan Perseroan. Investasi dan aset atau kegiatan usaha yang diakuisisi mungkin tidak menghasilkan sinergi yang diharapkan dengan kegiatan usaha Perseroan atau mencapai pertumbuhan keuangan yang diharapkan sesuai perkiraan Perseroan. Hal ini dapat menimbulkan beban penurunan nilai investasi dan goodwill serta beban amortisasi untuk aset tak berwujud lainnya, yang dapat menimbulkan dampak merugikan terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan hasil operasi Perseroan. xix. Risiko dalam mempekerjakan, mempertahankan, dan memotivasi karyawan kunci Perseroan Kesuksesan Perseroan di masa depan sangat tergantung pada loyalitas manajemen dan karyawan kunci Perseroan. Apabila Perseroan kehilangan jasa anggota manajemen atau personel kunci Perseroan, maka Perseroan mungkin tidak mampu memperoleh pengganti yang sesuai atau memenuhi syarat, dan mungkin perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk merekrut dan melatih staf baru, yang dapat menimbulkan gangguan signifikan terhadap kegiatan usaha dan pertumbuhan Perseroan. Perubahan struktur organisasi internal atau perubahan dalam tanggung jawab manajemen atau personel Perseroan dapat menimbulkan dampak merugikan terhadap kegiatan operasional dan prospek usaha Perseroan. Karyawan Perseroan, termasuk anggota tim manajemen Perseroan, mungkin memilih untuk meraih peluang lain. Apabila Perseroan tidak mampu memotivasi atau mempertahankan karyawan utama, kegiatan usaha Perseroan mungkin mengalami gangguan berat dan sebagai akibatnya prospek Perseroan mungkin mengalami kerugian. Peningkatan skala usaha Perseroan juga menyebabkan Perseroan harus mempekerjakan dan mempertahankan sejumlah besar personel berkualitas dan berpengalaman dan tenaga teknologi yang mampu beradaptasi dengan lingkungan usaha yang dinamis, kompetitif, dan menantang. Persaingan untuk mendapatkan tenaga kerja sangat ketat, dan ketersediaan kandidat yang sesuai dan memenuhi syarat di Indonesia terbatas. Perseroan telah mengalami kehilangan personel kepada pesaing Perseroan dalam beberapa kesempatan. Akibat persaingan untuk mendapatkan tenaga kerja, Perseroan mungkin perlu menawarkan kompensasi dan tunjangan lainnya yang lebih tinggi untuk menarik dan mempertahankan tenaga kerja. Bahkan meskipun Perseroan menawarkan kompensasi dan tunjangan lainnya yang lebih tinggi, mereka mungkin memilih untuk tidak bergabung dengan atau tetap bekerja bagi Perseroan. Kegagalan untuk menarik atau mempertahankan personel dan manajemen kunci dapat menimbulkan gangguan serius terhadap kegiatan usaha dan pertumbuhan Perseroan, dan dapat menimbulkan dampak kerugian material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan hasil operasi Perseroan. xx. Risiko ketergantungan pada app store untuk menyebarluaskan aplikasi seluler Perseroan Aplikasi seluler Bukalapak dan Mitra Bukalapak Perseroan ditawarkan melalui app store di smartphone dan tablet yang dioperasikan oleh pihak ketiga, seperti Appstore Apple dan Playstore Google, yang dapat menangguhkan atau mengakhiri akses pengguna terhadap aplikasi seluler Perseroan, meningkatkan biaya akses atau mengubah ketentuan akses dengan cara yang menyebabkan aplikasi Perseroan menjadi kurang menarik, lebih sulit atau tidak bisa diakses, apabila Perseroan tidak mampu segera memenuhi ketentuan baru tersebut. Oleh karena itu, kemampuan Perseroan untuk mengembangkan basis pelanggan dan Mitra dapat terhambat, apabila pengguna potensial mengalami kesulitan atau sepenuhnya dilarang untuk mengakses aplikasi seluler Perseroan, dan hal ini dapat menimbulkan dampak kerugian material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan hasil operasi Perseroan. xxi. Risiko ketergantungan pertumbuhan pelanggan dan aktivitas pada penggunaan sistem operasi, jaringan, dan standar seluler yang berada di luar kendali Perseroan Pembelian menggunakan perangkat seluler oleh konsumen pada umumnya, dan oleh pelanggan Perseroan pada khususnya, telah mengalami peningkatan signifikan, dan Perseroan memperkirakan tren tersebut akan terus berlangsung. Guna mengoptimalkan pengalaman berbelanja online, Perseroan tergantung pada pelanggan Perseroan untuk mengunduh aplikasi seluler khusus Perseroan untuk perangkat masing-masing, dibanding mengakses situs Perseroan melalui peramban internet di perangkat seluler mereka. Ketika platform dan perangkat seluler baru diluncurkan, sulit untuk memprediksi permasalahan yang mungkin dihadapi Perseroan dalam mengembangkan aplikasi untuk berbagai platform dan perangkat alternatif tersebut, dan Perseroan mungkin perlu menggunakan sumber daya yang signifikan untuk pengembangan, pemberian dukungan, dan pemeliharaan aplikasi tersebut. Selain itu, pertumbuhan dan hasil operasi Perseroan dapat mengalami kerugian apabila Perseroan mengalami kesulitan dalam mengintegrasikan aplikasi seluler 59 Perseroan ke perangkat seluler di masa depan, atau apabila terjadi permasalahan terkait hubungan Perseroan dengan penyedia sistem operasi seluler atau toko penyedia aplikasi seluler, apabila aplikasi Perseroan menerima perlakuan yang tidak menguntungkan dibandingkan aplikasi yang saling bersaing lainnya di toko penyedia aplikasi seluler, atau apabila Perseroan menghadapi biaya yang lebih besar untuk mendistribusikan atau mendorong pelanggan untuk menggunakan aplikasi seluler Perseroan. Perseroan selanjutnya bergantung pada interoperabilitas situs Perseroan dengan sistem operasi seluler populer yang berada di luar kendali Perseroan, seperti iOS dan Android, dan perubahan dalam sistem tersebut yang menurunkan fungsionalitas situs Perseroan atau memberikan perlakuan istimewa terhadap produk yang saling bersaing, dapat menimbulkan dampak yang merugikan terhadap penggunaan situs Perseroan melalui perangkat seluler. Apabila semakin banyak pesaing yang menggunakan penyedia pemasaran digital yang sama dengan Perseroan, terdapat kemungkinan penyedia tersebut menaikkan biayanya, sehingga meningkatkan biaya Perseroan. Apabila menjadi lebih sulit bagi pelanggan untuk mengakses dan menggunakan situs Perseroan melalui perangkat seluler, atau apabila pelanggan Perseroan memilih untuk tidak mengakses atau menggunakan situs Perseroan melalui perangkat selulernya atau menggunakan produk seluler yang tidak menawarkan akses terhadap situs Perseroan, pertumbuhan pelanggan Perseroan mungkin terkena dampak merugikan, demikian juga kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan hasil operasi Perseroan. xxii. Risiko sistem teknologi informasi Perseroan Sistem teknologi informasi yang berfungsi dengan baik merupakan hal utama bagi kegiatan usaha Perseroan. Kinerja yang memuaskan, keandalan, dan ketersediaan sistem IT Perseroan berperan penting bagi kesuksesan Perseroan, kemampuan Perseroan untuk menarik dan mempertahankan pelanggan dan kemampuan Perseroan untuk menjaga dan memberikan layanan yang konsisten bagi pelanggan dan pedagang Perseroan. Meskipun demikian, infrastruktur teknologi Perseroan mungkin tidak mampu mengimbangi kenaikan penjualan di platform Perseroan, terutama sehubungan dengan penawaran produk dan layanan baru. Dengan demikian, pelanggan dan Mitra mungkin mengalami penundaan selagi Perseroan berupaya memperoleh kapasitas tambahan. Hal ini dapat menimbulkan dampak merugikan terhadap hasil operasi dan reputasi Perseroan. Selain itu, Perseroan harus senantiasa meningkatkan dan menyempurnakan infrastruktur teknologi untuk mendukung pertumbuhan usaha Perseroan. Meskipun demikian, Perseroan tidak dapat menjamin bahwa Perseroan akan berhasil melaksanakan peningkatan sistem tersebut, dan kegagalan tersebut dapat menghambat pertumbuhan Perseroan. Pada saat ini, Perseroan mengandalkan server dan cloud service (cloud) yang dioperasikan oleh satu penyedia cloud service eksternal untuk menyimpan data Perseroan, untuk memungkinkan Perseroan melakukan analisis atas data dalam jumlah besar secara simultan, dan untuk memperbarui basis data pembeli dan profil pembeli dengan cepat. Perseroan saat ini tengah melakukan migrasi cloud service Perseroan ke platform Azure, dan gangguan atau penundaan dalam fungsionalitas penyedia server dan cloud service eksternal tersebut dapat menimbulkan dampak kerugian material terhadap kegiatan operasional usaha Perseroan. Perseroan mungkin tidak dapat memonitor dan memastikan peningkatan dan pemeliharaan yang berkualitas atas infrastruktur dan sistem TI Perseroan secara seketika, dan pengguna serta Mitra mungkin mengalami gangguan layanan dan penundaan dalam mengakses dan menggunakan platform Perseroan untuk melakukan pemesanan. Selain itu, Perseroan mungkin mengalami lonjakan online traffic dan pesanan yang terkait dengan kegiatan promosional dan secara umum seiring penyesuaian skala usaha yang dilakukan Perseroan. Hal ini dapat menimbulkan permintaan tambahan pada platform Perseroan pada waktu tertentu. Teknologi atau infrastruktur Perseroan mungkin tidak berfungsi dengan baik setiap saat. Setiap gangguan sistem yang disebabkan oleh kegagalan telekomunikasi, virus komputer, peretasan atau upaya lainnya untuk merusak sistem Perseroan yang menyebabkan platform Perseroan tidak tersedia atau menjadi lebih lambat, atau penurunan kinerja pemenuhan pesanan, dapat menurunkan volume penjualan produk dan daya tarik penawaran produk di platform Perseroan. Server Perseroan, seperti yang dijalankan melalui Entitas Anak PT Buka Investasi Bersama, juga mungkin rentan terhadap virus komputer, pembobolan elektronik atau fisik dan gangguan serupa lainnya, yang dapat mengakibatkan gangguan sistem, menyebabkan aplikasi seluler menjadi tidak tersedia atau melambat, menyebabkan penundaan atau kesalahan dalam pemrosesan transaksi, kehilangan data, atau ketidakmampuan untuk menerima dan memenuhi pesanan pembeli. Salah satu dari peristiwa tersebut di atas dapat menyebabkan gangguan serius pada kegiatan operasional sehari-hari Perseroan. Oleh karenanya, reputasi Perseroan mungkin terdampak kerugian material, pangsa pasar Perseroan mungkin menurun, dan Perseroan mungkin menghadapi tuntutan tanggung jawab. Salah satu dari hal-hal tersebut di atas dapat memiliki dampak kerugian material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan hasil operasi Perseroan. 60 xxiii. Risiko pengelolaan, perlindungan, dan pengungkapan data Kegiatan usaha Perseroan menghasilkan dan mengolah data dalam jumlah besar, termasuk data pribadi, perilaku, transaksi, dan demografis. Perseroan menghadapi risiko secara langsung dalam penanganan dan perlindungan data dalam volume besar, terutama data konsumen. Secara khusus, Perseroan menghadapi sejumlah tantangan yang terkait dengan data dari transaksi dan aktivitas lainnya di platform Perseroan, termasuk: ● melindungi data yang terdapat pada atau tersimpan dalam sistem Perseroan, termasuk terhadap serangan terhadap sistem Perseroan oleh pihak luar atau perilaku curang atau penyalahgunaan oleh karyawan Perseroan; ● menangani kekhawatiran, tantangan, publisitas negatif dan tuntutan hukum yang terkait dengan privasi, pengumpulan, penggunaan, dan pembagian yang nyata atau diduga atas data (termasuk pembagian data di antara kegiatan usaha Perseroan sendiri, dengan mitra usaha atau regulator), keamanan dan perlindungan data, dan faktor-faktor lainnya yang mungkin timbul dari kegiatan usaha Perseroan yang sedang berjalan atau kegiatan usaha dan teknologi baru, seperti bentuk data baru (contohnya, data biometrik, informasi lokasi, dan informasi demografis lainnya); dan ● mematuhi undang-undang, peraturan, dan ketentuan yang berlaku sehubungan dengan pengumpulan, penggunaan, penyimpanan, transfer, pengungkapan, dan keamanan informasi pribadi, termasuk permintaan dari subjek data, badan regulator serta otoritas pemerintah. Pada saat ini peraturan dan penegakan hukum di Indonesia terkait dengan keamanan dan perlindungan data masih berkembang. Pemerintah Indonesia mungkin mewajibkan Perseroan untuk membagikan informasi dan data pribadi yang dikumpulkan Perseroan guna mematuhi hukum keamanan siber di Indonesia. Selain itu, Perseroan mungkin diwajibkan membeli sistem keamanan yang meliputi sistem dan prosedur pemeliharaan dan mitigasi terhadap serangan dan ancaman yang dapat menyebabkan gangguan, kegagalan, dan kerugian pada platform Perseroan. Dalam hal terjadi kegagalan atau gangguan terhadap platform Perseroan akibat tindakan pihak ketiga yang menyebabkan kerugian material, Perseroan wajib melindungi seluruh dokumen dan informasi elektronik, dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada Kemkominfo serta Badan Siber dan Sandi Negara (“BSSN”). Pada bulan Januari 2019, terjadi pencurian basis data cadangan Perseroan dari bulan Oktober 2017 yang mengandung informasi pribadi mengenai pengguna Perseroan, termasuk nama, alamat surel, dan kata sandi dari database Perseroan. Perseroan memperkirakan hingga 13 juta akun Bukalapak yang terkena dampak dari kebocoran data pribadi tersebut. Setelah insiden tersebut, investigasi dilakukan terhadap Perseroan oleh Kemkominfo serta BSSN, dan Perseroan diwajibkan mengumumkan informasi tentang kebocoran tersebut kepada para pengguna. Setelah penyelidikan tersebut, Perseroan melakukan evaluasi dan perbaikan sistem keamanan, dengan bantuan dan rekomendasi keamanan dari BSSN untuk memastikan keamanan sistem dan perlindungan data pengguna, dan Perseroan telah melaksanakan pemberitahuan yang diwajibkan kepada seluruh pengguna. Sehubungan dengan insiden pencurian data yang terjadi pada bulan Januari 2019, Kemkominfo memberikan sanksi administratif kepada Perseroan berupa teguran tertulis pada bulan Juni 2021. Sanksi administratif tersebut memuat instruksi kepada Perseroan untuk (i) memberikan informasi kepada pengguna mengenai pencegahan risiko kerugian dari kebocoran data, (ii) menyediakan kanal khusus yang disertai kontak narahubung untuk membantu pengguna yang terdampak, (iii) menutup celah-celah keamanan informasi pada platform Perseroan, serta (iv) melaporkan tindak lanjut dari pelaksanaan hal-hal tersebut paling lambat pada tanggal 24 Juni 2021. Perseroan telah melaporkan tindak lanjut dari pelaksanaan teguran tertulis tersebut kepada Kemkominfo pada tanggal 24 Juni 2021. Sampai dengan tanggal Prospektus ini, Perseroan belum menerima korespondensi atau instruksi lebih lanjut dari Kemkominfo. Dalam hal terdapat instruksi lebih lanjut dari Kemkominfo atas hal ini dan Perseroan tidak melakukan instruksi tersebut atau apabila Kemkominfo menemukan adanya pelanggaran lain atas ketentuan peraturan perundang-undangan terkait pelindungan data pribadi maka hal tersebut dapat menyebabkan pemberlakuan sanksi administratif lain yang dapat berupa, denda administratif, penghentian layanan sementara, pemutusan akses ke platform, dan/atau dikeluarkannya Perseroan dari daftar penyelenggara sistem elektronik. Sampai dengan tanggal Prospektus ini, selain insiden kebocoran data yang terjadi pada bulan Januari 2019, tidak terdapat kebocoran atau pembobolan data lainnya. Kepatuhan terhadap undang-undang, peraturan, dan ketentuan tersebut mungkin memerlukan biaya besar, dan setiap pelanggaran atau penyelidikan, penyidikan, dan tindakan pemerintah lainnya yang terkait mungkin dapat mengalihkan waktu dan perhatian manajemen serta keuangan Perseroan secara signifikan, menimbulkan publisitas negatif, atau menyebabkan timbulnya kewajiban atau penalti administratif dan/atau menimbulkan dampak kerugian material terhadap kondisi keuangan, operasi, dan prospek usaha Perseroan. The European Union General Data Protection Regulation (“GDPR”), yang mulai berlaku pada tanggal 25 Mei 2018, mencakup persyaratan operasional bagi perusahaan yang menerima atau mengolah data pribadi penduduk Wilayah Ekonomi Eropa. GDPR menetapkan persyaratan baru yang terkait dengan pengolahan data pribadi, memberikan hak 61 perlindungan data baru bagi perseorangan dan memberlakukan penalti untuk pelanggaran data yang serius. Berdasarkan GDPR, perseorangan juga berhak atas kompensasi kerugian finansial dan non-finansial. Meskipun Perseroan tidak melakukan kegiatan usaha di Wilayah Ekonomi Eropa, dalam hal penduduk Wilayah Ekonomi Eropa mengakses situs web Perseroan atau platform seluler Perseroan dan memasukkan informasi yang dilindungi, maka Perseroan mungkin diharuskan untuk tunduk pada ketentuan GDPR. Selain itu, otoritas berwenang di seluruh dunia baru-baru ini mengadopsi atau sedang mempertimbangkan sejumlah rancangan peraturan dan legislatif mengenai perlindungan data. Rancangan peraturan dan legislatif tersebut, apabila diadopsi, serta ketidakpastian penafsiran dan penerapan yang terkait, ditambah dengan kemungkinan adanya denda, mungkin menimbulkan kewajiban bagi Perseroan untuk mengubah kebijakan dan praktik data Perseroan. Hal ini dapat menimbulkan dampak merugikan terhadap kegiatan usaha dan hasil operasi Perseroan. Undang-Undang, ketentuan, dan peraturan mengenai privasi, perlindungan data, dan keamanan data sering mengalami perubahan, dan mungkin tidak konsisten antara satu yurisdiksi dengan lainnya, atau mungkin dapat ditafsirkan sedemikian rupa sehingga bertentangan dengan praktik-praktik Perseroan. Perseroan memperkirakan bahwa akan tetap terdapat undang-undang, peraturan, dan standar industri baru yang diusulkan dalam kaitannya dengan privasi, perlindungan data, dan keamanan informasi di Indonesia, Amerika Serikat, Uni Eropa (“UE”), dan yurisdiksi lainnya. Perseroan belum dapat sepenuhnya menentukan dampak dari undang-undang, ketentuan, dan peraturan di masa depan tersebut terhadap kegiatan usaha atau operasi Perseroan. xxiv. Risiko perlindungan informasi rahasia pelanggan, pedagang, dan jaringan Perseroan Tantangan signifikan dalam industri e-commerce adalah keamanan penyimpanan informasi rahasia serta transmisi informasi rahasia melalui jaringan publik. Sebagian besar dari pesanan dan pembayaran produk fisik dan virtual yang ditawarkan di platform Perseroan dilakukan melalui aplikasi seluler Perseroan. Selain itu, seluruh pembayaran elektronik untuk produk yang dijual di platform Perseroan diselesaikan melalui penyedia layanan pembayaran elektronik pihak ketiga. Menjaga keamanan penuh platform dan sistem Perseroan untuk penyimpanan dan transmisi informasi pribadi atau rahasia, seperti informasi pribadi pelanggan dan Mitra Perseroan, informasi terkait pembayaran dan informasi transaksi, merupakan hal penting untuk mempertahankan kepercayaan konsumen terhadap platform dan sistem Perseroan. Meskipun demikian, kemajuan teknologi, keahlian peretas, penemuan baru dalam bidang kriptografi atau peristiwa atau perkembangan lainnya dapat mengancam teknologi yang digunakan Perseroan untuk melindungi informasi rahasia. Perseroan mungkin tidak mampu mencegah pihak ketiga, terutama peretas atau perseorangan atau entitas lainnya yang terlibat dalam kegiatan serupa melalui virus, trojan horse, perangkat lunak berbahaya, pembobolan, serangan phising, penyalahgunaan oleh pihak ketiga atau pelanggaran keamanan, dari memperoleh informasi pribadi atau rahasia secara ilegal sehubungan dengan informasi pribadi atau rahasia yang disimpan Perseroan terkait pelanggan dan pedagang di platform Perseroan. Perorangan atau entitas yang memperoleh informasi pribadi atau rahasia tersebut mungkin selanjutnya terlibat dalam berbagai kegiatan ilegal dengan menggunakan informasi tersebut. Sebagai contoh, pada Januari 2019, basis data cadangan Perseroan dari Oktober 2017 berisi data pribadi pengguna, termasuk didalamnya nama, alamat email dan kata sandi dicuri dari cloud penyimpanan. Kebocoran data pribadi tersebut diperkirakan melibatkan hingga 13 juta akun Bukalapak. Dampak dari kebocoran data tersebut tidak signifikan karena Perseroan dapat mengidentifikasi pengguna yang berisiko (dan belum mengubah kata sandi mereka) dan meminta mereka untuk mengubah kata sandi sebelum masuk ke akun mereka. Perseroan terus meningkatkan keamanan, termasuk dengan memindahkan operasi Perseroan ke cloud dan bekerja dengan perusahaan keamanan pihak ketiga seperti Cloudflare. Metode yang digunakan oleh peretas dan pihak lain yang terlibat dalam kegiatan ilegal telah menjadi semakin canggih dan terus berkembang. Sumber daya modal, manajerial dan lainnya yang signifikan, termasuk biaya yang dikeluarkan untuk mengerahkan personel tambahan dan mengembangkan teknologi perlindungan jaringan, melatih karyawan, dan menunjuk konsultan dan tenaga ahli pihak ketiga, mungkin diperlukan untuk memastikan dan meningkatkan keamanan informasi atau untuk menangani permasalahan yang disebabkan oleh kegagalan keamanan tersebut. Selanjutnya, apabila keamanan nama domain dilanggar, Perseroan tidak dapat menggunakan nama domain tersebut dalam kegiatan operasional, yang dapat menimbulkan dampak kerugian material terhadap kegiatan operasional, reputasi, dan citra brand Perseroan. Selain itu, Perseroan memiliki kendali atau pengaruh yang terbatas atas kebijakan atau langkah-langkah keamanan yang diterapkan penyedia pihak ketiga untuk layanan pembayaran elektronik, yang mungkin digunakan oleh sebagian pelanggan dan Mitra Perseroan untuk melakukan pembayaran. Di samping itu, pengguna akhir atau Mitra Perseroan mungkin secara tidak sengaja mengungkapkan informasi rahasia, seperti kata sandi, kepada pihak berbahaya akibat serangan phising atau serangan rekayasa sosial lainnya terhadap basis pengguna Perseroan. Pemberitaan negatif tentang keamanan platform atau kebijakan dan mekanisme perlindungan privasi Perseroan, dan setiap tuntutan yang diajukan kepada Perseroan atau denda yang dikenakan terhadap Perseroan sebagai akibat kegagalan nyata atau yang dipersepsikan, dapat menimbulkan dampak kerugian material terhadap citra publik, reputasi, kondisi keuangan, dan hasil operasi Perseroan. Setiap pelanggaran terhadap keamanan informasi Perseroan atau langkah-langkah keamanan informasi penyedia layanan 62 pembayaran elektronik pihak ketiga yang ditunjuk Perseroan dapat menimbulkan dampak kerugian material terhadap reputasi, kegiatan usaha, prospek, kondisi keuangan, dan hasil operasi Perseroan. xxv. Risiko kesalahan dalam pemrograman yang tidak terdeteksi atau ketidakmampuan untuk menjaga layanan pelanggan Perseroan Platform dan sistem internal Perseroan bergantung pada perangkat lunak yang bersifat sangat teknis dan kompleks. Selain itu, platform dan sistem internal Perseroan bergantung pada kemampuan perangkat lunak tersebut untuk menyimpan, menarik, mengolah, dan mengelola data dalam jumlah luar biasa besar serta kemampuan operator perangkat lunak tersebut untuk mengoperasikan sistem yang kompleks tersebut dengan tepat. Perangkat lunak yang diandalkan Perseroan tersebut dapat memiliki kesalahan pemrograman atau kecacatan desain, sebagian di antaranya mungkin hanya dapat diketahui setelah kode tersebut dirilis. Pengoperasian yang tidak tepat atau human errors lainnya juga mungkin dapat terjadi sebagai akibat dari pengoperasian perangkat lunak dan sistem yang kompleks tersebut. Kesalahan pemrograman atau kecacatan desain dalam perangkat lunak atau human errors terkait dengan pengoperasian perangkat lunak mungkin menyebabkan pengalaman negatif bagi pembeli yang menggunakan platform Perseroan, gangguan terhadap operasi pedagang, penundaan dalam peluncuran fitur baru atau penyempurnaan fitur, pengungkapan informasi rahasia pembeli, pedagang, dan platform Perseroan secara tidak disengaja, atau mengurangi kemampuan Perseroan untuk menyediakan layanan pelanggan yang efektif dan pengalaman pengguna yang baik, atau terjadinya eksploitasi celah oleh pembeli atau pedagang yang tidak jujur. Hal-hal tersebut di atas dapat merusak reputasi Perseroan, menyebabkan hilangnya pembeli atau pedagang, atau kerugian ekonomi secara langsung bagi Perseroan. xxvi. Risiko tidak terpenuhinya persetujuan, izin, atau surat izin tambahan yang diperlukan atau kepatuhan terhadap ketentuan undang-undang, peraturan, dan kebijakan Indonesia Kegiatan usaha Perseroan tunduk pada pengawasan Pemerintah dan pengaturan oleh otoritas pemerintah Indonesia yang terkait, termasuk Kementerian Perdagangan, Otoritas Jasa Keuangan, dan Kemkominfo, dan otoritas pemerintah lainnya yang berwenang atas masing-masing kategori produk yang dijual oleh Perseroan. Otoritas pemerintah tersebut bersamasama menerbitkan dan menegakkan peraturan yang mencakup berbagai aspek operasional penyelenggara platform ecommerce, Agen Penjual Reksa Dana, dan kegiatan usaha lainnya yang terkait, termasuk untuk memasuki industri ini, ruang lingkup kegiatan usaha yang diperbolehkan, izin dan surat izin untuk berbagai kegiatan usaha, dan penanaman modal asing. Perseroan wajib memperoleh izin dan surat izin yang terkait dengan kegiatan operasional Perseroan, termasuk Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik, dan persetujuan lainnya untuk mengoperasikan platform yang bergerak dalam penjualan barang melalui internet. Di masa lalu dan saat ini, Perseroan memiliki seluruh izin material tersebut di atas dan mungkin mengajukan permohonan izin tambahan kepada otoritas pemerintah di masa depan untuk menjaga kepatuhan, terutama apabila Perseroan melakukan kegiatan usaha baru, yang mungkin tidak dapat diperoleh Perseroan. DANA dan pemain Fintech lainnya yang bekerja sama dengan Perseroan juga tunduk kepada berbagai undang-undang, peraturan, dan ketentuan di Indonesia, termasuk undang-undang, peraturan, dan ketentuan yang mengatur perbankan, pinjaman, privasi, pengiriman uang domestik dan lintas batas, anti pencucian uang, pencegahan pendanaan terorisme, peraturan investasi, dan undang-undang, dan peraturan perlindungan konsumen. Secara khusus, DANA telah menyatakan kepada Perseroan bahwa DANA memiliki Izin Dompet Elektronik yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Undang-undang, peraturan, dan ketentuan tersebut bersifat kompleks, senantiasa berkembang dan dapat berubah atau ditafsirkan kembali sehingga membebani, menyulitkan atau menjadi tidak mungkin bagi DANA, mitra kerjasama fintech Perseroan lainnya dan Perseroan untuk mematuhinya. Per tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan belum pernah dikenakan penalti atau tindakan tata tertib lainnya dari otoritas pemerintah yang terkait sehubungan dengan penyelenggaraan kegiatan usaha Perseroan tanpa persetujuan, izin, dan surat izin yang memadai. Meskipun demikian, Perseroan tidak dapat menjamin bahwa Perseroan tidak akan menerima surat peringatan atau dikenakan penalti atau tindakan tata tertib lainnya di masa depan. Mengingat industri ritel online di Indonesia masih berkembang, undang-undang dan peraturan baru mungkin diberlakukan dari waktu ke waktu untuk mewajibkan perolehan izin dan surat izin baru selain yang telah diperoleh Perseroan.Oleh karena itu, terdapat ketidakpastian yang material mengenai penafsiran dan penerapan undang-undang dan peraturan Indonesia pada saat ini dan di masa depan, yang terkait dengan kegiatan usaha ritel online dan kegiatan usaha terkait lainnya. Apabila pemerintah Indonesia menilai Perseroan beroperasi tanpa persetujuan, izin, permohonan, pendaftaran, atau surat izin yang memadai, atau memberlakukan undang-undang dan peraturan baru yang mewajibkan persetujuan, izin, permohonan, pendaftaran, atau surat izin tambahan atau menetapkan pembatasan tambahan atas penyelenggaraan bagian mana pun dari kegiatan usaha Perseroan, pemerintah Indonesia berwenang untuk, antara lain mengenakan denda, menyita pendapatan Perseroan, mencabut izin usaha Perseroan, dan memerintahkan Perseroan untuk menghentikan kegiatan usaha Perseroan yang terkait 63 atau menerapkan pembatasan atas bagian kegiatan usaha Perseroan yang terdampak. Tindakan hukum tersebut di atas dan tindakan hukum lainnya oleh otoritas pemerintah Indonesia, termasuk penerbitan peringatan resmi, perubahan kebijakan, pemberlakuan peraturan dan pengenaan sanksi, dapat menimbulkan dampak merugikan terhadap kegiatan usaha Perseroan serta dampak kerugian material terhadap hasil operasi Perseroan. Selain itu, apabila Perseroan menggunakan nama domain baru atau tambahan untuk menjalankan kegiatan usaha, Perseroan harus mengajukan permohonan izin yang sama kepada otoritas pemerintah atau melakukan perubahan atas izin yang telah diperoleh. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan mampu menyelesaikan prosedur tersebut tepat pada waktunya. Undang-undang dan peraturan Indonesia juga mungkin mewajibkan operator platform e-commerce untuk mengambil langkah-langkah untuk melindungi hak konsumen. Kegagalan melaksanakan hal tersebut dapat menyebabkan pemberlakuan persyaratan perbaikan dan pengenaan penalti kepada operator platform e-commerce. Meskipun Perseroan berupaya mematuhi undang-undang dan hukum yang berlaku, tidak ada jaminan bahwa Perseroan dapat menanggapi ketentuan yang terus berkembang tepat pada waktunya. Apabila otoritas pemerintah yang berwenang menganggap Perseroan gagal memenuhi persyaratan tersebut, Perseroan mungkin menerima surat peringatan, diperintahkan untuk melakukan perbaikan, atau dikenakan sanksi dan/atau penalti administratif lainnya yang mungkin menimbulkan dam terhadap reputasi, kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan hasil operasi Perseroan. xxvii. Risiko wabah penyakit menular yang serius di Indonesia atau di tempat lain Pandemi COVID-19 global yang terus berlangsung atau wabah penyakit menular lainnya, atau kekhawatiran akan terjadinya suatu wabah, atau masalah kesehatan publik serius lainnya di Indonesia atau di negara lain dapat menimbulkan dampak kerugian material terhadap perekonomian Indonesia dan perekonomian global, serta dapat menimbulkan dampak merugikan bagi Perseroan. Varian baru virus korona yang teridentifikasi pada akhir tahun 2019 telah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia, dan menyebabkan otoritas di seluruh dunia menerapkan berbagai langkah untuk menekan penyebaran virus, termasuk melalui pembatasan perjalanan (termasuk perjalanan domestik dalam wilayah Indonesia), karantina, dan lockdown. Langkah-langkah tersebut telah dan akan tetap menimbulkan dampak lebih lanjut terhadap kegiatan usaha dan hasil operasi Perseroan, tenaga kerja dan operasi Perseroan, operasi mitra usaha dan pelanggan Perseroan, serta pemasok Perseroan. Terdapat ketidakpastian yang tinggi terkait langkah-langkah tersebut dan langkah-langkah potensial yang mungkin diambil di masa depan, serta terkait pembatasan akses ke kantor dan properti Perseroan lainnya, atau pembatasan terhadap tenaga kerja Perseroan, serta pembatasan atau gangguan transportasi. Pada tanggal 31 Maret 2020, melalui Peraturan Presiden No. 11 Tahun 2020, Presiden Indonesia mengumumkan pandemi COVID-19 sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat, dan kemudian sebagai Bencana Nasional pada tanggal 13 April 2020, melalui Peraturan Presiden No. 12 tahun 2020. Pemerintah Indonesia menerapkan berbagai langkah pencegahan, termasuk Pembatasan Sosial Berskala Besar berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan COVID-19. Ruang lingkup pembatasan meliputi penutupan sekolah dan tempat kerja tertentu, pembatasan kegiatan beribadah, kegiatan sosial budaya, serta kegiatan di tempat atau fasilitas umum. Pemerintah juga menerapkan pembatasan perjalanan sementara di wilayah-wilayah tertentu selama periode pembatasan sosial berskala besar. Di Jakarta, pemerintah setempat menerbitkan Peraturan Daerah DKI Jakarta No. 2 Tahun 2020 tentang Penanggulangan COVID-19, yang mengatur ketentuan teknis pembatasan sosial berskala besar, termasuk pengenaan denda atas pelanggaran ketentuan pembatasan sosial berskala besar. Di Surabaya, pada tanggal 24 April 2020, Walikota Surabaya menerbitkan Peraturan Walikota Surabaya No. 16 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Penanganan COVID-19 di Kota Surabaya untuk menerapkan berbagai langkah dalam upaya menekan penyebaran pandemi COVID-19. Dalam langkah terkini, pada tanggal 19 Februari 2021, Menteri Dalam Negeri menerbitkan Surat Edaran No. 04 Tahun 2021, menginstruksikan pemerintah daerah di Jawa Timur, termasuk Surabaya, untuk menerapkan pembatasan kegiatan masyarakat berbasis mikro (PPKM Mikro). Pembatasan-pembatasan tersebut dapat menimbulkan dampak kerugian material terhadap kondisi keuangan dan hasil operasi Perseroan. Sebagai contoh, pada tahun 2020, Perseroan wajib menerapkan pengaturan work from home (WFH) bagi karyawan Perseroan, dan hal ini pada awalnya menimbulkan beberapa kesulitan logistik. Akibat penerapan WFH tersebut, Perseroan meningkatkan pengendalian internal melalui rapat koordinasi tim harian, diskusi kinerja tatap muka yang teratur, dan diskusi lainnya untuk memastikan penyampaian pekerjaan tepat waktu. Beberapa karyawan Perseroan juga didiagnosis dengan COVID-19 dan tidak dapat bekerja untuk periode waktu tertentu. Penyebaran pandemi COVID-19 telah menyebabkan Perseroan harus mengubah praktik-praktik bisnis Perseroan, dengan adanya kewajiban untuk menerapkan langkah-langkah penjagaan jarak sosial di lokasi perusahaan, pengurangan sementara karyawan alih daya, desinfeksi secara berkala, serta protokol kesehatan yang lebih ketat. Perseroan mungkin mengambil langkah lebih lanjut sebagaimana diwajibkan oleh otoritas yang berwenang, atau langkah-langkah yang 64 dipandang merupakan langkah terbaik bagi kepentingan karyawan dan pelanggan Perseroan. Tidak ada kepastian apakah langkah-langkah tersebut memadai untuk memitigasi risiko yang ditimbulkan oleh virus, dan kemampuan Perseroan untuk tetap menjalankan kegiatan operasi sehari-hari Perseroan dapat mengalami dampak merugikan. Oleh karena itu, pandemi COVID-19 telah, dan mungkin akan tetap menimbulkan dampak merugikan terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasi, dan prospek Perseroan. Mengingat dampak pandemi COVID-19 mudah dan terus berubah, terdapat ketidakpastian pasar yang signifikan. xxviii. Risiko fluktuasi penjualan musiman Perseroan mengalami faktor musiman dalam kegiatan usaha Perseroan, yang mencerminkan kombinasi dari fluktuasi musiman dalam penggunaan internet dan pola musiman ritel tradisional, termasuk masa Idul Fitri dan Natal. Sebagai contoh, penjualan mengalami kenaikan signifikan pada kuartal ke-empat setiap tahun dibandingkan tiga kuartal sebelumnya. Secara keseluruhan, riwayat faktor musiman kegiatan usaha Perseroan relatif rendah akibat pertumbuhan pesat Perseroan, akan tetapi apabila terjadinya perlambatan pertumbuhan di masa depan maka fluktuasi penjualan musiman akan meningkat. Akibat faktor-faktor tersebut di atas, kondisi keuangan dan hasil operasi pada kuartal-kuartal di masa depan mungkin akan tetap berfluktuasi dan riwayat hasil per kuartal Perseroan mungkin tidak dapat dibandingkan dengan kuartal-kuartal di masa depan. Oleh karena itu, harga perdagangan Saham yang Ditawarkan mungkin mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu akibat faktor musiman. xxix. Risiko perubahan dalam rezim perpajakan Indonesia Perseroan tunduk pada peraturan perpajakan di Indonesia. Karena kondisi ekonomi dan politik yang ada di Indonesia, tarif pajak dapat berubah secara signifikan di masa yang akan datang. Dengan demikian, tarif pajak efektif di masa yang akan datang dapat terpengaruhi antara lain oleh perubahan peraturan perpajakan atau interpretasinya. Setiap adanya perubahan pada tarif pajak yang meningkat, maka hal ini akan berdampak pada arus kas, kinerja operasional, dan kondisi keuangan Perseroan. Manajemen Perseroan terus mengevaluasi SPT tahunan dan bulanan Perseroan dengan memastikan bahwa SPT tersebut relevan dan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Meskipun demikian, masih terdapat risiko bahwa otoritas pajak mungkin memiliki pandangan atau interpretasi yang berbeda dengan ketetapan pajak Perseroan, yang dapat mengakibatkan adanya sengketa pajak dan perbedaan penghitungan pajak yang tercermin dalam ketentuan dan akrual pajak Perseroan. Hal ini dapat berdampak negatif pada kinerja operasional dan keuangan Perseroan di masa mendatang. xxx. Risiko pengajuan keluhan kepada badan regulator, pemberitaan negatif di media, dan penyebaran laporan negatif atau tuduhan tentang kegiatan usaha di Indonesia maupun di dunia internasional kepada publik Perseroan memproses transaksi di platform Perseroan dalam jumlah yang sangat besar setiap harinya, dan tingginya volume transaksi yang terjadi di platform Perseroan serta pemberitaan mengenai kegiatan usaha Perseroan berpotensi meningkatkan perhatian yang lebih besar dari publik, regulator, dan media, baik di Indonesia maupun internasional. Keprihatinan publik dan hukum terhadap permasalahan yang terkait dengan perlindungan dan keselamatan konsumen mungkin memberikan tanggung jawab hukum dan sosial tambahan, pengawasan yang lebih ketat, serta publisitas negatif terkait permasalahan tersebut, akibat dari tingginya jumlah transaksi yang terjadi di platform Perseroan serta peningkatan skala operasi usaha Perseroan secara keseluruhan. Adapun, seiring dengan ekspansi pertumbuhan usaha Perseroan, baik secara organik maupun melalui akuisisi dan investasi potensial di kegiatan usaha lainnya, baik secara domestik maupun internasional, Perseroan mungkin menghadapi pengawasan publik yang lebih ketat dalam yurisdiksi tempat Perseroan beroperasi serta di yurisdiksi baru tempat Perseroan mungkin akan beroperasi. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan tidak akan menjadi target pengawasan publik atau hukum di masa depan atau bahwa pengawasan dan paparan publik tersebut tidak akan menimbulkan kerusakan serius pada reputasi Perseroan serta kegiatan usaha dan prospek Perseroan. Selain itu, brand dan kegiatan usaha Perseroan dapat dirugikan oleh strategi komunikasi dan pemasaran agresif oleh pihak ketiga, seperti pedagang Perseroan atau pesaing Perseroan. Perseroan mungkin menjadi objek penyelidikan pemerintah atau penyelidikan hukum atau klaim pihak ketiga oleh karena hal tersebut di atas, dan Perseroan mungkin perlu menghabiskan waktu yang signifikan dan mengeluarkan biaya substansial untuk menanggapi dan menyelesaikan konsekuensikonsekuensi tersebut. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan mampu menangkal setiap tuduhan secara efektif dalam jangka waktu yang wajar, atau sama sekali. Di samping itu, tuduhan publik secara langsung terhadap Perseroan atau pedagang di platform Perseroan, atau secara tidak langsung terhadap pemangku kepentingan, pemegang saham, pemain utama, mitra, atau orang perseorangan yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan, dapat diunggah di forum internet, blog, atau situs web, oleh siapa saja secara anonim. Sebagai contoh, dugaan yang dinyatakan dalam Laporan USTR berdasarkan pada keluhan yang dilaporkan. Ketersediaan informasi di platform media sosial bersifat seketika, demikian juga dampaknya. Platform media sosial mungkin tidak menyaring atau memeriksa akurasi informasi sebelum menerbitkan informasi tersebut, dan Perseroan seringkali hanya memiliki waktu yang singkat, atau bahkan tidak memiliki waktu sama 65 sekali, untuk memberikan tanggapan. Oleh karenanya, reputasi Perseroan dapat mengalami dampak kerugian material dan kemampuan Perseroan untuk menarik dan mempertahankan pelanggan serta mempertahankan pangsa pasar dan profitabilitas Perseroan dapat dirugikan. xxxi. Risiko tidak memiliki pertanggungan asuransi yang memadai untuk menutup risiko usaha Perseroan Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki pertanggungan asuransi tanggung jawab direktur dan pejabat, asuransi tanggung jawab produk, dan asuransi terhadap aset-aset Perseroan, dan tidak memiliki asuransi gangguan usaha atau tanggung gugat usaha untuk melindungi operasi Perseroan. Tidak ada jaminan bahwa pertanggungan asuransi Perseroan memadai untuk mencegah kerugian atau bahwa Perseroan akan berhasil mengklaim kerugian Perseroan berdasarkan polis asuransi Perseroan pada saat ini tepat pada waktunya, atau sama sekali. Apabila Perseroan mengalami kerugian yang tidak ditanggung oleh polis asuransi Perseroan, atau jumlah yang dikompensasi jauh lebih rendah dibandingkan kerugian sebenarnya, makan kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan hasil operasi Perseroan dapat mengalami dampak kerugian material. xxxii. Risiko perlambatan ekonomi global yang signifikan atau berkepanjangan COVID-19 telah menimbulkan dampak negatif terhadap perekonomian Indonesia dan perekonomian global sejak tahun 2020. Masih tidak dapat diketahui apakah hal ini akan menyebabkan perlambatan ekonomi yang berkepanjangan. Bahkan sebelum penyebaran COVID-19, lingkungan makroekonomi global telah mengalami berbagai tantangan. Terdapat ketidakpastian yang cukup besar terkait dampak jangka panjang kebijakan fiskal dan moneter ekspansif yang diadopsi sejumlah bank sentral dan otoritas keuangan di berbagai ekonomi terdepan di dunia, termasuk Amerika Serikat dan Tiongkok, bahkan sebelum tahun 2020. Kerusuhan, ancaman teroris, dan potensi perang di Timur Tengah dan wilayah lainnya mungkin meningkatkan volatilitas pasar di seluruh dunia. Selain itu, terdapat kekhawatiran mengenai hubungan antara Tiongkok dan negara-negara lainnya, termasuk negara-negara Asia di sekitarnya, dan juga Indonesia, yang mungkin memiliki dampak ekonomi. Secara khusus, terdapat ketidakpastian yang signifikan seputar hubungan Amerika Serikat dan Tiongkok di masa depan, sehubungan dengan kebijakan perdagangan, perjanjian, peraturan pemerintah, dan tarif. Perlambatan ekonomi global yang signifikan atau berkepanjangan dapat menimbulkan dampak kerugian material terhadap kegiatan usaha, hasil operasi, dan kondisi keuangan Perseroan. xxxiii. Risiko perubahan persyaratan kerja sama dengan bank umum dan penyedia layanan pembayaran elektronik pihak ketiga untuk pemrosesan pembayaran dan layanan escrow di platform Perseroan Sebagian besar pembayaran online untuk produk fisik dan virtual yang dijual di platform Perseroan diselesaikan melalui penyedia layanan pembayaran elektronik pihak ketiga. Kegiatan usaha Perseroan tergantung pada sistem penagihan, pembayaran, dan sistem escrow layanan pembayaran tersebut untuk menjaga catatan pembayaran hasil penjualan oleh pembeli secara akurat dan untuk menagih pembayaran. Jika kualitas, biaya, kegunaan, kemudahan, atau daya tarik layanan pemrosesan pembayaran dan escrow tersebut mengalami penurunan, atau jika Perseroan harus mengubah pola penggunaan layanan pembayaran tersebut karena alasan apa pun, maka daya tarik platform Perseroan dapat mengalami dampak kerugian material. Kegiatan usaha yang melibatkan layanan pembayaran elektronik menghadapi berbagai risiko yang dapat menimbulkan dampak kerugian material bagi kemampuan penyedia layanan pembayaran elektronik pihak ketiga untuk penyediaan layanan pemrosesan pembayaran dan layanan escrow kepada Perseroan, termasuk: ● ketidakpuasan pelanggan dan pedagang atas layanan pembayaran elektronik tersebut atau penurunan penggunaan layanan oleh pelanggan dan pedagang; ● persaingan yang semakin meningkat, terutama dari perusahaan internet, penyedia layanan pembayaran, dan perusahaan yang bergerak dalam layanan teknologi finansial lainnya di Indonesia maupun Asia Tenggara; ● perubahan pada peraturan atau praktik yang berlaku atas sistem pembayaran yang terhubung dengan penyedia layanan pembayaran elektronik pihak ketiga; ● pelanggaran informasi pribadi pembeli serta kekhawatiran atas penggunaan dan keamanan informasi yang dikumpulkan; ● gangguan layanan, kegagalan sistem, atau kegagalan untuk menyesuaikan skala sistem secara efektif untuk menangani volume transaksi yang besar dan terus bertumbuh; 66 ● kenaikan biaya bagi penyedia layanan pembayaran elektronik pihak ketiga, termasuk biaya yang dikenakan bank untuk pemrosesan transaksi melalui jalur pembayaran elektronik, yang juga akan meningkatkan biaya Perseroan; dan ● kegagalan mengelola dana secara akurat atau kehilangan dana, baik karena kecurangan pegawai, pelanggaran keamanan, kesalahan teknis, atau lainnya. Selain itu, Perseroan tidak dapat menjamin bahwa Perseroan akan berhasil mengadakan dan menjaga hubungan baik dengan bank umum dan penyedia layanan pembayaran elektronik tersebut. Mengidentifikasi, menegosiasikan, dan memelihara hubungan baik dengan para penyedia tersebut membutuhkan waktu dan sumber daya yang signifikan. Perjanjian Perseroan yang berlaku saat ini juga tidak melarang para penyedia tersebut untuk bekerja sama dengan pesaing Perseroan. Bank umum dan penyedia layanan pembayaran elektronik tersebut dapat memilih untuk mengakhiri kerja sama dengan Perseroan atau menawarkan persyaratan yang tidak dapat diterima Perseroan. Selanjutnya, Perseroan tidak dapat menjamin bahwa persyaratan yang dinegosiasikan Perseroan dengan penyedia layanan pembayaran tersebut, termasuk tarif biaya pemrosesan pembayaran, akan tetap menguntungkan bagi Perseroan. Apabila persyaratan yang disepakati dengan para penyedia layanan pembayaran tersebut kurang menguntungkan bagi Perseroan, seperti kenaikan tarif, maka Perseroan mungkin harus meningkatkan biaya komisi untuk pedagang Perseroan tertentu, yang dapat menyebabkan Perseroan kehilangan para pedagang tersebut, atau menanggung biaya tambahan tersebut sendiri. Keduanya dapat menimbulkan dampak kerugian material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan hasil operasi Perseroan. Selanjutnya, kinerja para penyedia layanan tersebut mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi Perseroan berdasarkan perjanjian, dan Perseroan mungkin menghadapi ketidaksepakatan atau perselisihan dengan penyedia layanan pembayaran tersebut. Salah satu di antara hal-hal tersebut dapat menimbulkan dampak merugikan terhadap brand dan reputasi Perseroan serta kegiatan operasi Perseroan. xxxiv. Risiko perubahan kerja sama dengan DANA sebagai salah satu penyedia layanan pembayaran online Perseroan Perseroan bekerja sama dengan DANA, sebuah penyedia layanan pembayaran online terkemuka di Asia Tenggara untuk layanan pembayaran, serta untuk memungkinkan pelanggan, merchants, serta Mitra Perseroan untuk melakukan pembayaran atas pembelian mereka dengan mudah dan efisien. Perseroan mengadakan perjanjian kerja sama usaha dengan DANA. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perseroan dan DANA setuju untuk bekerja sama dalam berbagai bidang, termasuk layanan solusi pembayaran, kartu debit, kartu kredit dan layanan gerbang pembayaran dompet digital, serta untuk menjajaki dan mengejar peluang tambahan untuk kerja sama potensial lainnya. DANA memfasilitasi penyediaan layanan pembayaran digital, kepada pelanggan Perseroan dan mungkin menawarkan layanan tambahan di masa depan. Meskipun Perseroan juga bekerja sama dengan penyedia jasa pembayaran lainnya Perseroan berpandangan bahwa dalam terjadinya penghentian kerja sama antara DANA dengan Perseroan, Perseroan akan perlu membutuhkan penanganan khusus di bidang teknis dan langkah yang bersifat manajerial untuk dapat mencarikan alternatif penyedia layanan pembayaran online, hal ini berpotensi menimbulkan dampak kerugian yang material yang sifatnya sementara terhadap kinerja usaha Perseroan. xxxv. Risiko reputasi Perseroan yang menimbulkan dampak negatif terhadap kegiatan usaha Perseroan Perseroan mengandalkan indikator utama kinerja operasional tertentu untuk menilai kinerja kegiatan usaha Perseroan. Indikator utama kinerja operasional Perseroan mungkin berbeda dari estimasi yang dipublikasikan oleh pihak ketiga atau ukuran dengan nama serupa yang digunakan oleh perusahaan lain, akibat perbedaan metodologi dan asumsi. Contohnya, jumlah pengguna terdaftar / Mitra dan pengguna / Mitra yang bertransaksi tahunan mungkin terdapat pengguna ganda yang jumlahnya tidak diketahui, yang mencerminkan individu atau Mitra dengan akun ganda. Selain itu, pedagang di platform Perseroan mungkin terlibat dalam transaksi fiktif dengan diri sendiri atau bekerja sama dengan pihak ketiga dengan tujuan memanipulasi pertumbuhan catatan penjualan dan peringkat dari hasil pencarian toko. Tindakan tersebut dapat menimbulkan kekecewaan bagi pedagang yang jujur, karena pedagang yang curang menjadi lebih disukai dibandingkan pedagang yang jujur, dan mungkin merugikan pembeli karena menyesatkan pembeli sehingga meyakini pedagang yang curang tersebut lebih dapat diandalkan atau dipercaya. Tindakan tersebut dapat mengakibatkan peningkatan TPV, total pesanan, dan indikator kinerja utama lainnya di platform Perseroan. Apabila metric tersebut dipandang tidak akurat oleh investor, atau investor membuat keputusan investasi berdasarkan ukuran operasi yang diungkapkan Perseroan, tetapi dengan menggunakan metodologi dan asumsi sendiri, atau yang digunakan oleh pihak ketiga atau perusahaan lainnya, reputasi Perseroan dapat dirugikan, yang pada gilirannya dapat menimbulkan dampak merugikan terhadap kegiatan usaha Perseroan. Di samping itu, Perseroan juga mungkin menghadapi tuntutan hukum atau perselisihan. 67 xxxvi. Kegagalan untuk mematuhi pengungkapan, dan pengendalian internal dan persyaratan pelaporan keuangan, dan manajemen risiko lainnya terkait perusahaan publik dapat membahayakan operasi dan kemampuan Perseroan untuk mematuhi kewajiban pelaporan berkala. Setelah Penawaran ini selesai, Perseroan akan menjadi perusahaan publik yang tunduk pada persyaratan pelaporan BEI, bursa saham tempat Saham dicatatkan, dan OJK. Peraturan dan regulasi BEI dan OJK mensyaratkan, antara lain, mempertahankan prosedur, pengendalian pengungkapan, dan pengendalian internal yang relevan atas pelaporan keuangan dan informasi keuangan material lainnya secara berkala kepada OJK, BEI, dan investor. Setelah Penawaran ini, Perseroan harus mematuhi persyaratan pencatatan dan menerapkan manajemen risiko dan praktik terkait, yang mengharuskan Perseroan mengeluarkan biaya profesional tambahan yang substansial dan biaya internal untuk memperluas fungsi akuntansi dan keuangan secara signifikan. Perseroan juga perlu mempekerjakan pegawai yang memiliki tingkat pengetahuan akuntansi yang memadai, pengalaman dan pelatihan yang sepadan dengan pelaporan keuangan Perseroan. Perseroan mungkin menghadapi tantangan tambahan terkait penerapan pengungkapan yang efektif dan pengendalian internal. Jika Perseroan tidak dapat mematuhi persyaratan peraturan ini, atau Perseroan tidak dapat mempertahankan kontrol internal yang tepat dan efektif, hal ini mungkin akan menimbulkan biaya tambahan, kerugian bisnis, dan tidak terpenuhinya kewajiban pelaporan. Pengungkapan yang tidak efektif dapat menyebabkan pemegang saham dan calon investor kehilangan kepercayaan atas informasi keuangan Perseroan, yang mungkin berdampak negatif pada harga perdagangan saham. C. RISIKO UMUM i. Perubahan ekonomi domestik, regional atau global dapat menimbulkan dampak kerugian material terhadap perekonomian Indonesia dan kegiatan usaha Perseroan. Perekonomian Indonesia terkena dampak signifikan dari krisis keuangan pada tahun 1997. Di Indonesia, krisis tersebut ditandai dengan, antara lain, depresiasi nilai tukar, penurunan PDB-riil yang signifikan, tingkat suku bunga yang tinggi, kerusuhan sosial, dan perkembangan politik di luar kebiasaan. Perekonomian Indonesia juga mengalami dampak signifikan dari krisis keuangan yang terjadi pada akhir tahun 2008. Perkembangan keuangan merugikan yang terjadi ditandai oleh, antara lain, kelangkaan kredit, penurunan penanaman modal asing langsung, kegagalan lembaga keuangan global, penurunan pasar saham global, perlambatan pertumbuhan ekonomi global, dan penurunan permintaan atas komoditas tertentu. Selanjutnya, meskipun perekonomian global telah bertumbuh dalam tahun-tahun terakhir, perlambatan ekonomi Tiongkok dan penurunan harga komoditas global telah menciptakan ketidakpastian ekonomi lebih lanjut di seluruh dunia. Perkembangan ekonomi yang sangat negatif tersebut telah menimbulkan dampak merugikan terhadap perekonomian maju maupun pasar berkembang, termasuk Indonesia dan negara-negara ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) lainnya. Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya, bersama-sama dengan negara-negara pasar berkembang di seluruh dunia, mengalami dampak negatif dari kondisi ekonomi dan keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di pasar negara maju. Selain itu, Pemerintah Indonesia masih memiliki defisit fiskal yang besar serta tingkat utang negara yang tinggi, cadangan devisa yang tidak terlalu besar, dan Rupiah masih tetap tidak stabil dengan likuiditas yang buruk. Selain itu, sektor perbankan masih lemah dan memiliki tingkat kredit macet yang tinggi. Meskipun pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai langkah untuk memperbaiki kondisi tersebut, dengan tujuan mempertahankan stabilitas ekonomi dan kepercayaan publik pada perekonomian Indonesia, berlanjutnya kondisi yang tidak pernah terjadi sebelumnya tersebut dapat menimbulkan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, posisi fiskal pemerintah Indonesia, nilai tukar Rupiah, dan berbagai sisi lainnya dari perekonomian Indonesia. Perseroan tidak dapat menjamin bahwa perbaikan yang terjadi pada kondisi perekonomian Indonesia baru-baru ini akan tetap berlanjut. Secara khusus, perubahan pada lingkungan perekonomian regional atau global yang menyebabkan hilangnya kepercayaan investor pada sistem keuangan pasar berkembang dan pasar lainnya, atau faktor-faktor lain, dapat meningkatkan volatilitas pasar keuangan Indonesia, menghambat atau membalikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia atau memicu krisis ekonomi yang berkepanjangan atau resesi di Indonesia. Peningkatan volatilitas, perlambatan atau pertumbuhan negatif perekonomian global, termasuk perekonomian Indonesia, dapat menimbulkan dampak kerugian material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan hasil operasi Perseroan. Secara khusus, perekonomian Indonesia masih mengalami gangguan akibat pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung. Mengingat implikasi penyebaran COVID19 yang berubah dengan cepat, sulit untuk melakukan penilaian menyeluruh atas sifat dan luasnya dampak wabah tersebut pada perekonomian Indonesia. 68 ii. Aktivisme dan pemogokan buruh, atau kegagalan memelihara hubungan tenaga kerja yang memuaskan dapat menimbulkan dampak merugikan bagi Perseroan. Pada tahun 2000, Pemerintah menetapkan Undang-Undang No. 21 tahun 2000 mengenai Serikat Pekerja ("UndangUndang Serikat Pekerja"). Undang Undang Serikat Pekerja mengizinkan karyawan membentuk serikat pekerja tanpa intervensi pemberi kerja. Pada bulan Maret 2003, Pemerintah menetapkan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 mengenai Ketenagakerjaan ("Undang-Undang Tenaga Kerja"), yang antara lain mengatur kenaikan nilai pesangon, uang jasa dan kompensasi yang terutang kepada karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja. Undang-Undang Tenaga Kerja membutuhkan peraturan pelaksanaan selanjutnya yang akan berpengaruh secara substansial pada hubungan tenaga kerja di Indonesia. UU Tenaga Kerja mewajibkan perusahaan yang memiliki 50 karyawan atau lebih untuk mendirikan lembaga kerja sama bipartit dengan peserta dari pemberi kerja dan karyawan, dan peserta yang mewakili lebih dari 50,0% karyawan untuk melakukan negosiasi perjanjian kerja bersama, dan mengatur prosedur yang lebih permisif untuk mengadakan pemogokan. Berdasarkan UU Tenaga Kerja, karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela juga berhak atas manfaat, antara lain, cuti tahunan yang tidak terpakai dan biaya relokasi. Menyusul penerapannya, beberapa serikat buruh mendesak Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia agar memutuskan bahwa beberapa ketentuan Undang-Undang Tenaga Kerja tidak konstitusional dan memerintahkan Pemerintah untuk mencabut ketentuan-ketentuan tersebut. Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia menetapkan bahwa Undang-Undang Tenaga Kerja adalah sah, kecuali beberapa ketentuan, termasuk ketentuan-ketentuan menyangkut hak pemberi kerja untuk melakukan pemutusan hubungan kerja bagi karyawan yang melakukan pelanggaran serius dan sanksi kriminal terhadap karyawan yang menghasut dan berpartisipasi dalam pemogokan buruh ilegal. Akibatnya, Perseroan mungkin tidak dapat mengandalkan ketentuan-ketentuan tertentu dalam Undang-Undang Tenaga Kerja. UU Cipta Kerja, sebagaimana diberlakukan lebih lanjut melalui Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja (“Peraturan 35”), memperkenalkan beberapa perubahan terhadap UU Tenaga Kerja, termasuk ketentuan bahwa pemberi kerja diperbolehkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) berdasarkan pertimbangan “efisiensi” akibat kerugian, sementara berdasarkan UU Tenaga Kerja sebelumnya, PHK berdasarkan pertimbangan tersebut wajib diikuti dengan penutupan perusahaan. Perubahan lainnya terhadap UU Tenaga Kerja adalah ketentuan bahwa hanya ada satu formula pembayaran pesangon yang berlaku untuk seluruh dasar pemutusan hubungan kerja, sementara sebelumnya berlaku dua kali dari pembayaran pesangon pada umumnya untuk PHK atas dasar pertimbangan tertentu. Selain itu terdapat pengurangan secara keseluruhan dalam jumlah uang pesangon yang terutang berdasarkan formula uang pesangon yang baru. Selain dari formula uang pesangon, karyawan berhak atas maksimal enam bulan gaji berdasarkan Jaminan Kehilangan Pekerjaan dari pemerintah pusat Indonesia. Terjadi beberapa unjuk rasa menentang UU Cipta Kerja dan kerusuhan buruh mungkin akan terus berlanjut seiring dengan penerbitan peraturan pelaksanaan. Kerusuhan dan pergerakan aktivitas buruh di Indonesia dapat mengganggu operasi usaha Perseroan, pemasok atau kontraktor Perseroan, dan dapat menimbulkan dampak terhadap kondisi keuangan perusahaan-perusahaan di Indonesia secara umum, menekan harga efek Indonesia di Jakarta atau bursa efek lainnya dan nilai Rupiah relatif terhadap mata uang lainnya. Peristiwa tersebut dapat menimbulkan dampak kerugian material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasi, dan prospek Perseroan. Baru-baru ini, sejumlah pekerja kontrak yang dipimpin oleh serikat pekerja melakukan demonstrasi menentang sistem kontrak kerja yang baru. Sebelumnya, masa berlaku maksimum dari perjanjian kerja waktu tertentu adalah dua tahun. Setelah Peraturan 35, hal tersebut tidak berlaku lagi. Berdasarkan Peraturan 35, perjanjian kerja jangka tetap bisa untuk jangka waktu maksimal lima tahun. Berdasarkan Undang-Undang Tenaga Kerja, pemberi kerja dilarang membayar gaji karyawan dalam jumlah yang lebih rendah dari upah minimum yang ditetapkan setiap tahun oleh pemerintah provinsi atau daerah/kota. Upah minimum ditetapkan berdasarkan kebutuhan standar hidup tertentu, dan dengan mempertimbangkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Meskipun demikian, mengingat tidak terdapat ketentuan tertentu tentang penentuan jumlah kenaikan upah minimum, kenaikan upah minimum tidak dapat diperkirakan. Sebagai contoh, berdasarkan peraturan daerah yang diberlakukan di Jakarta, tergantung pada jenis industrinya, upah minimum mengalami kenaikan dari Rp3,6 juta per bulan pada tahun 2018, menjadi Rp3,9 juta per bulan pada tahun 2019, dan menjadi Rp4,3 juta per bulan pada tahun 2020. Kenaikan upah minimum di Indonesia dapat menimbulkan dampak kerugian material terhadap kegiatan usaha, arus kas, kondisi keuangan, dan hasil operasi Perseroan. 69 iii. Penurunan peringkat kredit Indonesia dan perusahaan Indonesia dapat menimbulkan dampak kerugian material terhadap Perseroan dan harga pasar Saham yang Ditawarkan. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, peringkat utang jangka panjang mata uang asing Indonesia diberi peringkat “Baa2” (stabil) oleh Moody's, “BBB-” (stabil) oleh Fitch, dan “BBB” (negatif) oleh S&P. Peringkat tersebut mencerminkan penilaian terhadap kapasitas keuangan Pemerintah secara keseluruhan untuk membayar kewajibannya serta kemampuan dan kesediaan Pemerintah untuk memenuhi komitmen keuangannya pada saat jatuh tempo, dan merupakan peningkatan dibandingkan peringkat yang diberikan oleh badan pemeringkat kredit internasional tersebut atas Indonesia setelah krisis keuangan pada tahun 1997. Setiap penurunan peringkat kredit Indonesia atau perusahaan Indonesia dapat menimbulkan dampak merugikan terhadap likuiditas pasar keuangan Indonesia dan mempengaruhi kemampuan pemerintah Indonesia dan perusahaan Indonesia, termasuk Perseroan, untuk menggalang pembiayaan tambahan, serta tingkat suku bunga dan persyaratan komersial lainnya yang berlaku bagi pembiayaan tambahan yang tersedia, dan mungkin menimbulkan dampak kerugian material terhadap Perseroan. D. RISIKO BAGI INVESTOR i. Kondisi pasar efek Indonesia atau di wilayah lain dapat mempengaruhi harga atau likuiditas Saham yang Ditawarkan dan ketiadaan pasar sebelumnya bagi saham tersebut dapat berkontribusi pada likuiditas yang rendah. Perseroan telah mengajukan permohonan pencatatan saham Perseroan di BEI. Pada saat ini, tidak terdapat pasar untuk Saham yang Ditawarkan. Tidak ada jaminan bahwa akan ada pasar yang berkembang untuk saham yang Ditawarkan, dan dalam hal pasar tersebut berkembang, bahwa Saham yang Ditawarkan akan likuid. Selain itu, harga saham di pasar modal Indonesia pada umumnya lebih bergejolak dibanding pasar lainnya. Oleh karena itu, Perseroan tidak dapat meramalkan apakah pasar perdagangan untuk Saham yang Ditawarkan akan berkembang, dan dalam hal pasar tersebut ternyata berkembang, Perseroan tidak dapat meramalkan likuiditas atau keberlanjutan pasar tersebut, atau bahwa harga perdagangan Saham yang Ditawarkan tidak akan mengalami penurunan hingga di bawah Harga Penawaran. Apabila pasar perdagangan yang aktif tidak berkembang atau tidak berlanjut, likuiditas dan harga perdagangan Saham yang Ditawarkan dapat mengalami dampak kerugian material. Meskipun Perseroan telah memperoleh persetujuan pendaftaran awal dari BEI agar Saham yang Ditawarkan dicatatkan dan diperdagangkan di BEI, pencatatan dan perdagangan tidak menjamin bahwa pasar perdagangan untuk Saham yang Ditawarkan akan berkembang, atau dalam hal pasar tersebut ternyata berkembang, likuiditas pasar tersebut bagi Saham yang Ditawarkan. Walaupun saat ini Perseroan berencana untuk tetap mencatatkan Saham yang Ditawarkan di BEI, tidak ada jaminan atas kelangsungan pencatatan Saham yang Ditawarkan. Harga Penawaran Saham yang Ditawarkan berdasarkan Penawaran Umum ditetapkan setelah pelaksanaan proses bookbuilding berdasarkan perjanjian antara Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, dan mungkin bukan merupakan indikasi harga Saham yang Ditawarkan yang akan berlaku di pasar setelah Penawaran Umum selesai. Anda mungkin tidak dapat menjual kembali Saham yang Ditawarkan pada harga yang menarik bagi Anda. Kemampuan menjual dan menyelesaikan transaksi perdagangan di BEI dapat mengalami penundaan. Mengingat hal tersebut, tidak ada jaminan bahwa pemegang Saham yang Ditawarkan akan dapat melepaskan Sahamnya pada harga, dalam jumlah, atau pada waktu yang sama dibandingkan yang dapat dilaksanakan oleh pemegang saham tersebut di pasar yang lebih likuid, atau bahkan dapat melepaskan sahamnya sama sekali. Bahkan dalam hal permohonan pendaftaran Perseroan disetujui, Saham yang Ditawarkan tidak akan serta merta terdaftar di BEI setelah berakhirnya periode penjatahan. Dalam periode tersebut, pembeli akan menghadapi risiko pergerakan nilai Saham yang Ditawarkan tanpa memiliki kemampuan untuk menjual Saham yang telah dibeli melalui BEI. ii. Harga Saham Perseroan mungkin mengalami fluktuasi di kemudian hari Harga saham Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham dapat berfluktuasi secara tajam, dikarenakan berbagai faktor antara lain: ● perbedaan antara realisasi kinerja keuangan dan usaha Perseroan dengan ekspektasi para pembeli dan analis; ● penambahan atau pengurangan personel kunci; ● keterlibatan dalam perkara hukum; ● Pengumuman tentang ventura bersama atau aliansi strategis oleh Perseroan; ● akuisisi yang dilakukan Perseroan atau pesaing Perseroan; 70 ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● pengumuman yang dibuat oleh Perseroan atau pesaing Perseroan; perubahan rekomendasi atau persepsi para analis terhadap Perseroan atau Indonesia; perubahan dalam kondisi perekonomian, politik atau pasar di Indonesia secara umum; perubahan harga efek saham perusahaan di pasar asing (terutama Asia) dan di pasar berkembang; kapitalisasi pasar tidak mencerminkan indikasi valuasi kegiatan usaha Perseroan; peraturan pemerintah, termasuk peraturan yang menerapkan pembatasan perdagangan atas efek tertentu, pembatasan pergerakan harga, dan ketentuan margin; permasalahan yang sebelumnya dihadapi oleh BEI tetap berlanjut atau terjadi kembali, termasuk penutupan bursa, pelanggaran dan pemogokan pialang saham, penundaan penyelesaian, dan pengeboman gedung BEI; tingkat kedalaman dan likuiditas pasar bagi Saham, termasuk likuiditas Saham dibandingkan saham lainnya di pasar pada waktu Penawaran; aktivitas perdagangan “short squeeze” baik yang terjadi maupun disangkakan; fluktuasi harga pasar saham; penjualan saham oleh pemegang saham mayoritas Perseroan; dan Penjamin Emisi Efek tidak akan melakukan opsi penjatahan lebih (over allotment) Saham terkait dengan stabilisasi harga (greenshoe). iii. Penjualan saham Perseroan di masa depan mungkin menimbulkan dampak merugikan terhadap harga pasar saham tersebut. Penjualan sejumlah besar saham Perseroan di pasar publik, atau persepsi bahwa penjualan demikian mungkin terjadi di masa depan, dapat menimbulkan dampak merugikan terhadap harga pasar Saham Perseroan dan kemampuan Perseroan untuk menggalang modal melalui penawaran umum efek bersifat ekuitas atau efek berbasis ekuitas. Penjualan sejumlah besar saham Perseroan oleh pemegang saham Perseroan, atau penjualan saham baru oleh Perseroan setelah berakhirnya pembatasan tersebut, atau persepsi bahwa penjualan demikian mungkin terjadi di masa depan, dapat menyebabkan penurunan harga saham Perseroan dan menyulitkan Perseroan untuk menggalang modal. iv. Kemampuan Perseroan untuk membayar dividen di kemudian hari Kemampuan Perseroan untuk mengumumkan dividen atas saham Perseroan akan tergantung pada kinerja keuangan, laba ditahan, kondisi keuangan, arus kas, dan kebutuhan modal kerja Perseroan di masa depan, serta belanja modal, komitmen kontraktual dan biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan usaha Perseroan di masa depan. Selain itu, Perseroan mungkin mengadakan perjanjian pembiayaan di masa depan, yang dapat menerapkan pembatasan lebih lanjut atas kemampuan Perseroan untuk membayar dividen, dan Perseroan mungkin mengeluarkan biasa atau liabilitas yang akan mengurangi atau menghapuskan kas yang tersedia untuk pembagian dividen. Perseroan belum pernah membayar dividen per tanggal Prospektus ini diterbitkan. Salah satu dari faktor-faktor tersebut di atas dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk membayar dividen kepada pemegang saham Perseroan. Oleh karena itu, imbal hasil bagi Perseroan mungkin terbatas pada kenaikan harga saham Perseroan, bila ada, dan yang mungkin tidak akan pernah terjadi. Oleh karenanya, Perseroan tidak dapat menjamin bahwa Perseroan akan mampu membayar dividen atau bahwa Direksi Perseroan akan merekomendasikan, atau pemegang saham Perseroan akan menyetujui, pembagian dividen. v. Risiko dilusi terhadap kepemilikan saham Perseroan Perseroan mungkin memerlukan sumber daya kas tambahan untuk mendanai pertumbuhan dan pengembangan usaha Perseroan di masa depan, termasuk investasi atau akuisisi yang mungkin akan ditentukan Perseroan di masa depan. Apabila sumber daya kas Perseroan tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan kas Perseroan, Perseroan mungkin menerbitkan instrumen ekuitas tambahan, termasuk saham biasa, American Depositary Receipts (ADRs), waran, Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”), hak atau efek bersifat ekuitas lainnya atau menggunakan metode investasi alternatif, seperti penggunaan perusahaan khusus untuk tujuan akuisisi (special purpose acquisition company, “SPAC”). Apabila ADR atau efek pasca-SPAC didaftarkan di bursa di luar Indonesia, valuasi efek Perseroan pada bursa tersebut atau likuiditas yang tersedia bagi pemegang efek pada bursa tersebut mungkin berbeda dari valuasi yang tersedia bagi pemegang Saham yang Ditawarkan. Perseroan tidak dapat menjamin bahwa Saham yang Ditawarkan dapat dipertukarkan, diserahkan, atau dengan cara lain diperdagangkan di bursa lain tersebut. Penerbitan efek atau efek bersifat ekuitas mungkin bertentangan dengan kepentingan pemegang saham Perseroan yang ada saat ini, karena dapat menyebabkan dilusi yang signifikan terhadap kepemilikan saham. 71 vi. Nilai Aset Bersih ("NAB") per Saham yang Ditawarkan dalam Penawaran Bersama ini mungkin jauh lebih rendah dibandingkan Harga Penawaran, dan dalam hal ini, Anda akan mengalami dilusi yang substansial dan bersifat segera. Harga Penawaran jauh lebih tinggi secara substansial dibandingkan nilai aset bersih per saham dari saham beredar yang diterbitkan kepada pemegang saham lama Perseroan. Oleh karena itu, pembeli Saham akan mengalami dilusi yang bersifat substansial dan segera dan pemegang saham lama Perseroan akan mengalami kenaikan material dalam nilai aset bersih per saham atas saham yang dimilikinya. vii. Saham yang dicatatkan di BEI tunduk pada ketentuan penolakan otomatis BEI Berdasarkan Peraturan BEI No. II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas, sebagaimana diatur dalam Lampiran Keputusan Direksi BEI No. Kep-00113/BEI/12-2016, sebagaimana tiga kali diubah oleh Keputusan Direksi BEI No. Kep00168/BEI/11-2018, Keputusan BEI No. Kep-00025/BEI/03-2020 dan terakhir diubah oleh Keputusan BEI No. Kep00108/BEI/12-2020 di Pasar Reguler dan Pasar Tunai (“Peraturan BEI No. II-A”), Jakarta Automated Trading System (“JATS”), sistem perdagangan efek BEI, akan secara otomatis menolak penawaran jual dan/atau permintaan beli efek bersifat ekuitas apabila harga penawaran jual dan/atau harga permintaan beli efek bersifat ekuitas tersebut melampaui batasan yang ditentukan oleh BEI. Berdasarkan Peraturan BEI No. II-A, JATS akan secara otomatis menolak penawaran jual dan/atau permintaan beli efek bersifat ekuitas apabila: (i) harga penawaran jual atau permintaan beli kurang dari Rp50; (ii) harga penawaran jual atau penawaran beli (a) lebih dari 35% di atas atau 7% di bawah harga pembukaan, harga sebelumnya, harga teoritis untuk aksi korporasi tertentu, atau harga penawaran umum perdana (sebagaimana berlaku, “Harga Acuan”) untuk saham dengan rentang harga Rp50 hingga Rp200, (b) lebih dari 25% di atas atau 7% di bawah Harga Acuan untuk saham dengan rentang harga Rp200 hingga Rp5,000, atau (c) lebih dari 20% di atas atau 7% di bawah Harga Acuan untuk saham dengan rentang harga di atas Rp5,000; atau (iii) volume penawaran jual atau permintaan beli melebihi 50.000 lot (1 lot setara dengan 100 lembar saham) atau 5% dari total saham perusahaan yang tercatat di BEI (mana yang lebih kecil). Pembatasan tersebut hanya berlaku untuk pasar reguler dan pasar tunai, dan tidak berlaku untuk pasar negosiasi BEI. Batas persentase penolakan otomatis dalam perdagangan penawaran umum perdana sama dengan batas persentase penolakan otomatis yang diuraikan di atas. Dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan tunduk pada persetujuan OJK, BEI dapat mengubah unit perdagangan, fraksi harga, batas harga terendah yang berlaku dan ketentuan penolakan otomatis yang diuraikan di atas. Perubahan tersebut akan diumumkan oleh BEI dan berlaku efektif sekurang-kurangnya dalam waktu tiga hari kerja setelah pengumuman tersebut. Oleh karena itu, apabila peraturan penolakan otomatis diterapkan, investor mungkin tidak dapat memperdagangkan sahamnya di Perseroan. MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA SEMUA RISIKO USAHA MATERIAL YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA TELAH DIUNGKAPKAN, DAN RISIKO USAHA DAN RISIKO UMUM TELAH DISUSUN BERDASARKAN BOBOT DARI DAMPAK MASING-MASING RISIKO TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERSEROAN DALAM PROSPEKTUS. 72 VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Tidak terdapat kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak yang terjadi setelah tanggal laporan auditor independen tertanggal 15 Juli 2021 atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2020, 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst and Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, yang ditandatangani oleh Said Amru (Registrasi Akuntan Publik No. AP.1294) yang dalam laporannya tanggal 15 Juli 2021 menyatakan opini wajar tanpa modifikasian dengan paragraf hal lain sampai dengan tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran. 73 VIII. 1. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA Riwayat Singkat Perseroan Perseroan didirikan dengan nama PT Bukalapak.com dan berkedudukan di Jakarta Selatan, adalah perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 11 tanggal 9 September 2011, yang dibuat di hadapan Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-46088.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 21 September 2011 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0076096.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 21 September 2011, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 91 tanggal 13 November 2012, Tambahan No. 67060 (“Akta Pendirian”, berikut perubahan-perubahan yang dilakukan dari waktu ke waktu untuk selanjutnya disebut “Anggaran Dasar”). Struktur Permodalan Perseroan pada saat pendirian adalah sebagai berikut: Modal Saham Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama Dengan Nilai Nominal Rp1.000,- (seribu Rupiah) setiap saham Uraian Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Kreasi Online Indonesia PT Social Network Lab Nugroho Herucahyono Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Jumlah Saham 3.200.000 Jumlah Nilai Nominal (Rp) 3.200.000.000 1.120.000 320.000 160.000 1.600.000 1.600.000 1.120.000.000 320.000.000 160.000.000 1.600.000.000 1.600.000.000 % 70 20 10 100 Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Anggaran Dasar yang dimuat dalam Akta Pendirian Perseroan telah mengalami beberapa perubahan, perubahan terakhir adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No. 112, tanggal 30 April 2021, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai Perubahan Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham kepada Masyarakat (“Initial Public Offering” atau “IPO”), dimana pemegang saham Perseroan menyetujui, antara lain: a. b. c. d. e. Menyetujui perubahan status Perseroan dari Perseroan Terbatas Tertutup menjadi Perseroan Terbatas Terbuka dan karenanya mengubah nama Perseroan, dari sebelumnya bernama PT BUKALAPAK.COM menjadi PT BUKALAPAK.COM Tbk. Menyetujui perubahan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sesuai dengan ketentuan Peraturan No. IX.J.1, dengan kegiatan usaha utama portal web dan platform digital dengan tujuan komersial, dan kegiatan usaha penunjang aktivitas perusahaan holding dan aktivitas konsultasi manajemen. Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan sebesar Rp164.206.000 (seratus enam puluh empat juta dua ratus enam ribu Rupiah), melalui penerbitan 164.206 (seratus enam puluh empat ribu dua ratus enam) saham Seri C kepada para karyawan Perseroan sehubungan dengan pelaksanaan Share Appreciation Rights Plan Perseroan. Para pemegang saham menyetujui pengesampingan hak pemegang saham Perseroan untuk mengambil bagian atas saham baru yang dikeluarkan tersebut. Menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan dari semula Rp5.909.160.878.000 (lima triliun sembilan ratus sembilan miliar seratus enam puluh juta delapan ratus tujuh puluh delapan ribu Rupiah) yang menjadi Rp15.459.302.910.800 (lima belas triliun empat ratus lima puluh sembilan miliar tiga ratus dua juta sembilan ratus sepuluh ribu delapan ratus Rupiah). Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan sebesar Rp122.746.685.000 (seratus dua puluh dua miliar tujuh ratus empat puluh enam juta enam ratus delapan puluh lima ribu Rupiah), melalui (i) penerbitan 40.909 (empat puluh ribu sembilan ratus sembilan) saham Seri G sehubungan dengan pemasukan sebanyak 82.815 saham (terdiri dari 50.000 saham, 13.750 Refundable Convertible Preferred Shares (“RCPS”) ekuivalen dengan 13.750 saham, 4.450 Convertible Preferred Shares (“CPS”) ekuivalen dengan 4.450 saham, dan 14.615 RCPS 2 ekuivalen dengan 14.615 saham) atau 100% saham dalam Five Jack Co. Ltd. milik seluruh pemegang saham Five Jack Co. Ltd. ke dalam Perseroan; dan (ii) penerbitan 4.545 (Empat Ribu Lima Ratus Empat Puluh Lima) saham Seri C 74 f. g. h. i. j. k. pemberian saham kepada karyawan PT Five Jack, anak perusahaan dari Five Jack Co. Ltd., dan penerbitan saham maksimum 15.140 (Lima Belas Ribu Seratus Empat Puluh) saham Seri C kepada pendiri Five Jack Co. Ltd., serta persetujuan pengesampingan hak Pemegang saham Perseroan untuk mengambil bagian atas saham baru yang dikeluarkan tersebut. Menyetujui perubahan klasifikasi saham Perseroan yaitu semula terdiri dari saham Seri A, B, C, D, E, A1, F dan G menjadi saham biasa dengan nilai nominal yang sama, yaitu Rp50 (lima puluh Rupiah) per saham dengan keseluruhan jumlah saham sebanyak 77.296.514.554 (tujuh puluh tujuh miliar dua ratus sembilan puluh enam juta lima ratus empat belas ribu lima ratus lima puluh empat) saham atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp3.864.825.727.700 (tiga triliun delapan ratus enam puluh empat miliar delapan ratus dua puluh lima juta tujuh ratus dua puluh tujuh ribu tujuh ratus Rupiah), terhadap pembulatan sebesar Rp6.925.700 (enam juta sembilan ratus dua puluh lima ribu tujuh ratus Rupiah) akan dilakukan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan. Menyetujui Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) Perseroan melalui pengeluaran saham baru dari dalam simpanan (portepel) Perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya sebesar 25.765.504.851 (dua puluh lima miliar tujuh ratus enam puluh lima juta lima ratus empat ribu delapan ratus lima puluh satu) lembar saham dengan nilai nominal per saham Rp50 (lima puluh Rupiah), untuk ditawarkan kepada masyarakat baik di wilayah Republik Indonesia dan/atau secara internasional dan untuk dicatatkan di BEI, serta menyetujui pengesampingan hak pemegang saham Perseroan untuk mengambil bagian atas saham baru yang dikeluarkan tersebut. Menyetujui pemberian program alokasi saham kepada karyawan Perseroan (Employee Stock Allocation) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 0.1% (nol koma satu persen) dari jumlah saham yang akan ditawarkan oleh Perseroan melalui Penawaran Umum Perdana Saham (”Program ESA”) dengan memperhatikan peraturan BEI dan perundangundangan yang berlaku. Selanjutnya, memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan dalam pelaksanaan Program ESA, termasuk namun tidak terbatas pada menentukan kepastian jumlah saham Program ESA, menentukan tata cara pelaksanaan Program ESA, menentukan kriteria karyawan yang berhak menerima saham Program ESA, dan jumlah karyawan yang akan menerima saham Program ESA. Menyetujui pengeluaran saham baru dalam rangka program Opsi Saham Manajemen dan Karyawan (Management and Employee Stock Option Plan) (“Program MESOP”) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 4,91% (empat koma sembilan satu persen) dari modal ditempatkan dan modal disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham. Program MESOP ditetapkan lebih lanjut oleh Dewan Komisaris Perseroan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Menyetujui rencana pencatatan atas semua saham Perseroan di BEI setelah dilakukannya Penawaran Umum Perdana Saham, dan pendaftaran saham Perseroan dalam penitipan kolektif sesuai dengan peraturan-peraturan KSEI. Menyetujui perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dalam bentuk dan isi sebagaimana dilampirkan sebagai Lampiran 3 dalam akta ini dalam rangka (i) menjadi Perusahaan Terbuka antara lain untuk disesuaikan dengan (a) Peraturan No. IX.J.1, (b) Peraturan OJK No. 15/POJK.04/2020 tentang Rencana Dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, (c) POJK No. 33/2014 dan (ii) perubahan-perubahan lainnya yang telah dijelaskan dalam keputusan-keputusan sebelumnya, termasuk atas perubahan struktur permodalan Perseroan yang telah disetujui pemegang saham dalam mata acara sebelumnya. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0027374.AH.01.02.TAHUN 2021 tanggal 4 Mei 2021 dan telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0288345 tanggal 4 Mei 2021, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0082712.AH.01.11.Tahun 2021 tanggal 4 Mei 2021, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 043 tanggal 28 Mei 2021, Tambahan No. 018552 (“Akta No. 112/2021”). Tidak terdapat program kepemilikan saham Perseroan yang masih berlaku, kecuali Program ESA dan Program MESOP yang disetujui oleh pemegang saham Perseroan berdasarkan Akta No. 112/2021. Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang informasi dan komunikasi, aktivitas keuangan dan asuransi dan aktivitas profesional, ilmiah dan teknis. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama yaitu portal web dan platform digital dengan tujuan komersial, mencakup: a. b. c. pengoperasian situs web dengan tujuan komersial yang menggunakan mesin pencari untuk menghasilkan dan memelihara basis data (database) besar dari alamat dan isi internet dalam format yang mudah dicari; pengoperasian situs web yang bertindak sebagai portal ke internet, seperti situs media yang menyediakan isi yang diperbarui secara berkala, baik secara langsung ataupun tidak langsung dengan tujuan komersial; pengoperasian platform digital dan/atau situs/portal web yang melakukan transaksi elektronik berupa kegiatan usaha fasilitasi dan/atau mediasi pemindahan kepemilikan barang dan/atau jasa dan/atau layanan lainnya melalui internet 75 d. dan/atau perangkat elektronik dan/atau cara sistem elektronik lainnya yang dilakukan dengan tujuan komersial (profit) yang mencakup aktivitas baik salah satu, sebagian ataupun keseluruhan transaksi elektronik, yaitu pemesanan, pembayaran, pengiriman atas kegiatan tersebut. termasuk situs/portal web dan/atau platform digital yang bertujuan komersial (profit) merupakan aplikasi yang digunakan untuk fasilitasi dan/atau mediasi layanan-layanan transaksi elektronik seperti namun tidak terbatas pada pengumpul pedagang (marketplace) dan digital advertising. Untuk mencapai maksud dan tujuan serta untuk menunjang kegiatan usaha utama Perseroan, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha penunjang sebagai berikut: a. Melakukan aktivitas perusahaan holding dimana kegiatan utamanya adalah menguasai aset dari sekelompok perusahaan subsidiari dan kegiatan utamanya adalah kepemilikan kelompok tersebut. b. Melakukan aktivitas konsultasi manajemen lainnya yang mencakup ketentuan bantuan nasihat, bimbingan dan operasional usaha dan permasalahan organisasi dan manajemen lainnya, seperti perencanaan strategi dan organisasi; keputusan berkaitan dengan keuangan; tujuan dan kebijakan pemasaran; perencanaan, praktik dan kebijakan sumber daya manusia; perencanaan penjadwalan dan pengontrolan produksi. Penyediaan jasa usaha ini dapat mencakup bantuan nasihat, bimbingan dan operasional berbagai fungsi manajemen, rancangan dari metode dan prosedur akuntansi, program akuntansi biaya, prosedur pengawasan anggaran belanja, pemberian nasihat dan bantuan untuk usaha dan pelayanan masyarakat dalam perencanaan, pengorganisasian, efisiensi dan pengawasan, informasi manajemen dan lain-lain. Berikut ini adalah ringkasan peristiwa penting dalam riwayat historis Perseroan: ● Tahun 2010 : ● ● ● Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 : : : ● Tahun 2017 : ● Tahun 2019 : ● Tahun 2020 : 2. Perseroan didirikan oleh Achmad Zaky, Muhamad Fajrin Rasyid and Nugroho Herucahyono. Perseroan meluncurkan aplikasi pada platform smartphone Android. Perseroan meluncurkan aplikasi pada platform smartphone iOS. Salah satu pendiri Perseroan, Achmad Zaky, dianugerahi tanda penghargaan Satyalencana oleh Presiden Republik Indonesia. Perseroan memperoleh status unicorn. Perseroan juga meluncurkan Mitra Bukalapak, suatu program yang membantu warung dalam berkompetisi dengan pengecer modern dengan membantu mereka dalam menawarkan jasa online tambahan seperti pembayaran tagihan dan pembelian pulsa, juga menghubungkan warung secara langsung dengan distributor barang konsumen untuk mendisrupsi rantai suplai tradisional. Salah satu pendiri Perseroan, Muhamad Fajrin Rasyid, dianugerahi tanda penghargaan Satyalencana oleh Presiden Republik Indonesia. Perseroan mengembangkan suplai barang-barang grosir ke 28 provinsi di Indonesia melalui kerjasama dengan lebih dari 300 distributor lokal. Perseroan juga mendapatkan berbagai penghargaan, seperti HR Asia, UN-WEP for Gender Responsive Marketplace, Customer Service Excellence dan Digital Touch Points Customer Engagement Awards. Persetujuan Untuk Melakukan Penawaran Umum Perdana Saham Untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan telah memperoleh persetujuan dari seluruh pemegang saham Perseroan sebagaimana tercantum dalam Akta No. 112/2021. 3. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan selama 3 tahun terakhir adalah sebagai berikut: 2018 1. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 13 tanggal 9 April 2018, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0008376.AH.01.02.TAHUN 2018 tanggal 13 April 2018 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0052654.AH.01.11.Tahun 2018 tanggal 13 April 2018 dan telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam (i) Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0147260 dan (ii) Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0147261 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0052654.AH.01.11.Tahun 2018 tanggal 13 April 2018 dan telah disetujui oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (“BKPM”) berdasarkan Perubahan Pendaftaran Penanaman Modal No. 667/1/IP-PB/PMA/2018 tanggal 28 Maret 2018 (“Akta No. 13/2018”), para pemegang saham Perseroan telah menyetujui: 76 a. peningkatan modal dasar Perseroan untuk saham Seri E baru sejumlah Rp3.637.178.000 yang terbagi menjadi 3.637.178 saham Seri E, sehingga meningkatkan modal dasar Perseroan dari sejumlah Rp14.630.700.000 menjadi sejumlah Rp18.267.878.000; b. peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp5.057.196.000 menjadi sejumlah Rp6.875.795.000; c. pengambilan bagian atas saham oleh API (Hong Kong) Investment Limited sebanyak 1.454.879 saham Seri E, Archipelago Investment Pte. Ltd sebanyak 181.860 saham Seri E, dan PT Kreatif Media Karya sebanyak 181.860 saham Seri E; d. pengalihan: (i) 29.093 saham Seri B dari IMJ Investment Partners Pte. Ltd. kepada IMJ Fenox Global I Investment Limited Partnership yang dilakukan berdasarkan Akta Pengalihan Saham tanggal 9 April 2018 yang dibuat di bawah tangan dan merupakan suatu transaksi jual beli; dan (ii) 7.527 saham Seri A dan 2.176 saham Seri B dari PT Nusantara Berkat Agung kepada Jay Geoffrey Wacher yang dilakukan berdasarkan Akta Jual Beli dan Pengalihan Saham No. 15 tanggal 9 April 2018, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara yang telah disetujui Dewan Komisaris PT Nusantara Berkat Agung berdasarkan surat persetujuan yang dibuat di bawah tangan tanggal 2 April 2018; e. konfirmasi dan pengakuan bahwa para pemegang saham sepakat untuk mengesampingkan setiap hak-hak pemesanan terlebih dahulu dan setiap hak-hak serupa lainnya yang dapat timbul berdasarkan UndangUndang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dan/atau dokumen-dokumen terkait lainnya, sehubungan dengan pengambilan bagian saham baru atau pengalihan hak atas saham; dan f. perubahan Pasal 2, Pasal 4, Pasal 5, Pasal 7, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 16 dan Pasal 18 Anggaran Dasar Perseroan. Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut: Modal Dasar : Rp18.267.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 3.637.178 saham Seri E. Modal Ditempatkan : Rp6.875.795.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.897.900 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 1.818.599 saham Seri E. Modal Disetor : Rp6.875.795.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.897.900 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 1.818.599 saham Seri E. Modal dasar Perseroan terbagi atas 18.267.878 saham, masing-masing saham memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000. Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. Batavia Incubator Pte. Ltd. 2. Nugroho Herucahyono 3. Aucfan Co. Ltd. 4. IREP Co. Ltd. - 18.267.878 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham 18.267.878.000 C C B B 320.000 244.894 43.639 58.185 320.000.000 244.894.000 43.639.000 58.185.000 Seri 77 Jumlah Saham % 4,65% 3,56% 0,63% 0,85% Keterangan 5. IMJ Fenox Global I Investment Limited Partnership 6. 500 Durians L.P. 7. 500 Startups III L.P. 8. Queensbridge Fund I L.P. 9. PT Kreatif Media Karya 10. Achmad Zaky Syaifudin 11. Muhamad Fajrin Rasyid 12. Jay Geoffrey 13. Archipelago Investment Pte. Ltd. 14. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT Teladan Anugrah) 15. PT Asia Sahabat Indonesia 16. Alvin W. Sariaatmadja 17. Adi Wardhana Sariaatmadja 18. Sutanto Hartono 19. Leonard Koesumadi Kwee 20. Pandu Patria Sjahrir 21. Suryandy Jahja 22. Andre Soelistyo 23. API (Hong Kong) Investment Limited Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel Seri Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham % B A B D A B D B A C D E C C A B D E 29.093 3.489 29.393 13.928 2.643 227 5.800 21.820 351.959 459.200 1.677.471 181.860 517.333 310.867 7.527 2.176 729.350 181.860 29.093.000 3.489.000 29.393.000 13.928.000 2.643.000 227.000 5.800.000 21.820.000 351.959.000 459.200.000 1.677.471.000 181.860.000 517.333.000 310.867.000 7.527.000 2.176.000 729.350.000 181.860.000 0,42% 0,05% 0,43% 0,20% 0,04% 0,00% 0,08% 0,32% 5,12% 6,68% 24,40% 2,64% 7,52% 4,52% 0,11% 0,03% 10,61% 2,64% C C A B A B A B A B A B A B A B E A B C D E 37.308 8.298 67.883 19.617 67.883 19.617 1.310 378 1.310 378 1.310 378 982 284 982 284 1.454.879 6.875.795 9.573.504 1.818.579 37.308.000 8.298.000 67.883.000 19.617.000 67.883.000 19.617.000 1.310.000 378.000 1.310.000 378.000 1.310.000 378.000 982.000 284.000 982.000 284.000 1.454.879.000 6.875.795.000 9.573.504.000 1.818.579.000 0,54% 0,12% 0,99% 0,29% 0,99% 0,29% 0,02% 0,01% 0,02% 0,01% 0,02% 0,01% 0,01% 0,00% 0,01% 0,00% 21,16% 100% Masing-masing pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri E baru berdasarkan Akta No. 13/2018 telah menyetorkan USD 137,47 atau Rp1.890.728 atas setiap saham Seri E yang diterbitkan oleh Perseroan kepada pemegang saham tersebut. 2. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 31 tanggal 30 Mei 2018, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.030212456 tanggal 5 Juni 2018 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0077408.AH.01.11.Tahun 2018 tanggal 5 Juni 2018 dan telah disetujui oleh BKPM berdasarkan Perubahan Pendaftaran Penanaman Modal No. 316/1/IP-PB/PMA/2018 tanggal 31 Mei 2018 (“Akta No. 31/2018”), para pemegang saham Perseroan telah menyetujui: 78 a. peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp6.875.795.000 menjadi sejumlah Rp6.999.460.000; b. pengambilan bagian atas saham oleh New Hope OCA Limited sebanyak 123.665 saham Seri E; dan c. perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan. Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut: Modal Dasar : Rp18.267.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 3.637.178 saham Seri E. Modal Ditempatkan : Rp6.999.460.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.897.900 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 1.942.264 saham Seri E. Modal Disetor : Rp6.999.460.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.897.900 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 1.942.264 saham Seri E. Modal dasar Perseroan terbagi atas 18.267.878 saham, masing-masing saham memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000. Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. Batavia Incubator Pte. Ltd. 2. Nugroho Herucahyono 3. Aucfan Co. Ltd. 4. IREP Co. Ltd. 5. IMJ Fenox Global I Investment Limited Partnership 6. 500 Durians L.P. 7. 500 Startups III L.P. 8. Queensbridge Fund I L.P. 9. PT Kreatif Media Karya 10. Achmad Zaky Syaifudin 11. Muhamad Fajrin Rasyid 12. Jay Geoffrey 13. Archipelago Investment Pte. Ltd. 14. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT Teladan Anugrah) 15. PT Asia Sahabat Indonesia 16. Alvin W. Sariaatmadja 17. Adi Wardhana Sariaatmadja - 18.267.878 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham 18.267.878.000 C C B B 320.000 244.894 43.639 58.185 320.000.000 244.894.000 43.639.000 58.185.000 4,57% 3,50% 0,62% 0,83% B 29.093 29.093.000 0,42% A B D A B D B A C D E C C A B D E 3.489 29.393 13.928 2.643 227 5.800 21.820 351.959 459.200 1.677.471 181.860 517.333 310.867 7.527 2.176 729.350 181.860 3.489.000 29.393.000 13.928.000 2.643.000 227.000 5.800.000 21.820.000 351.959.000 459.200.000 1.677.471.000 181.860.000 517.333.000 310.867.000 7.527.000 2.176.000 729.350.000 181.860.000 0,05% 0,42% 0,20% 0,04% 0,00% 0,08% 0,31% 5,03% 6,56% 23,97% 2,60% 7,39% 4,44% 0,11% 0,03% 10,42% 2,60% C 37.308 37.308.000 0,53% C A B A B 8.298 67.883 19.617 67.883 19.617 8.298.000 67.883.000 19.617.000 67.883.000 19.617.000 0,12% 0,97% 0,28% 0,97% 0,28% Seri 79 Jumlah Saham % Keterangan Seri Modal Dasar 18. Sutanto Hartono 19. Leonard Koesumadi Kwee 20. Pandu Patria Sjahrir 21. Suryandy Jahja 22. Andre Soelistyo 23. API (Hong Kong) Investment Limited 24. New Hope OCA Limited Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel A B A B A B A B A B E E A B C D E Jumlah Saham 18.267.878 1.310 378 1.310 378 1.310 378 982 284 982 284 1.454.879 123.665 6.999.460 9.573.504 1.694.914 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham 18.267.878.000 1.310.000 378.000 1.310.000 378.000 1.310.000 378.000 982.000 284.000 982.000 284.000 1.454.879.000 123.665.000 6.999.460.000 9.573.504.000 1.694.914.000 % 0,02% 0,01% 0,02% 0,01% 0,02% 0,01% 0,01% 0,00% 0,01% 0,00% 20,79% 1,77% 100% Pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri E baru berdasarkan Akta No. 31/2018 telah menyetorkan USD 137,47 atau Rp1.906.928 atas setiap saham Seri E yang diterbitkan oleh Perseroan kepada pemegang saham tersebut. 3. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 23 tanggal 22 Juni 2018, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.030222050 tanggal 16 Juli 2018 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0090998.AH.01.11.Tahun 2018 tanggal 16 Juli 2018 dan telah disetujui oleh BKPM berdasarkan Perubahan Pendaftaran Penanaman Modal No. 421/1/IP-PB/PMA/2018 tanggal 28 Juni 2018 (“Akta No. 23/2018”), para pemegang saham Perseroan telah menyetujui: a. peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp6.999.460.000 menjadi sejumlah Rp7.246.789.000; b. pengambilan bagian atas saham oleh New Hope OCA Limited sebanyak 247.329 saham Seri E; dan c. perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan. Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut: Modal Dasar : Rp18.267.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 3.637.178 saham Seri E. Modal Ditempatkan : Rp7.246.789.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.897.900 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 2.189.593 saham Seri E. Modal Disetor : Rp7.246.789.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.897.900 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 2.189.593 saham Seri E. Modal dasar Perseroan terbagi atas 18.267.878 saham, masing-masing saham memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000. 80 Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. Batavia Incubator Pte. Ltd. 2. Nugroho Herucahyono 3. Aucfan Co. Ltd. 4. IREP Co. Ltd. 5. IMJ Fenox Global I Investment Limited Partnership 6. 500 Durians L.P. 7. 500 Startups III L.P. 8. Queensbridge Fund I L.P. 9. PT Kreatif Media Karya 10. Achmad Zaky Syaifudin 11. Muhamad Fajrin Rasyid 12. Jay Geoffrey 13. Archipelago Investment Pte. Ltd. 14. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT Teladan Anugrah) 15. PT Asia Sahabat Indonesia 16. Alvin W. Sariaatmadja 17. Adi Wardhana Sariaatmadja 18. Sutanto Hartono 19. Leonard Koesumadi Kwee 20. Pandu Patria Sjahrir 21. Suryandy Jahja 22. Andre Soelistyo 23. API (Hong Kong) Investment Limited 24. New Hope OCA Limited Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel - 18.267.878 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham 18.267.878.000 C C B B 320.000 244.894 43.639 58.185 320.000.000 244.894.000 43.639.000 58.185.000 4,42% 3,38% 0,60% 0,80% B 29.093 29.093.000 0,40% A B D A B D B A C D E C C A B D E 3.489 29.393 13.928 2.643 227 5.800 21.820 351.959 459.200 1.677.471 181.860 517.333 310.867 7.527 2.176 729.350 181.860 3.489.000 29.393.000 13.928.000 2.643.000 227.000 5.800.000 21.820.000 351.959.000 459.200.000 1.677.471.000 181.860.000 517.333.000 310.867.000 7.527.000 2.176.000 729.350.000 181.860.000 0,05% 0,41% 0,19% 0,04% 0,00% 0,08% 0,30% 4,86% 6,34% 23,15% 2,51% 7,14% 4,29% 0,10% 0,03% 10,06% 2,51% C 37.308 37.308.000 0,51% C A B A B A B A B A B A B A B E E A B C D E 8.298 67.883 19.617 67.883 19.617 1.310 378 1.310 378 1.310 378 982 284 982 284 1.454.879 370.994 7.246.789 9.573.504 1.447.585 8.298.000 67.883.000 19.617.000 67.883.000 19.617.000 1.310.000 378.000 1.310.000 378.000 1.310.000 378.000 982.000 284.000 982.000 284.000 1.454.879.000 370.994.000 7.246.789.000 9.573.504.000 1.447.585.000 0,11% 0,94% 0,27% 0,94% 0,27% 0,02% 0,01% 0,02% 0,01% 0,02% 0,01% 0,01% 0,00% 0,01% 0,00% 20,08% 5,12% 100% Seri Jumlah Saham % Pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri E baru berdasarkan Akta No. 23/2018 telah menyetorkan USD 137,47 atau Rp Rp1.978.996 atas setiap saham Seri E yang diterbitkan oleh Perseroan kepada pemegang saham tersebut. 81 4. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 110 tanggal 31 Desember 2018, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0004758.AH.01.02.TAHUN 2019 tanggal 29 Januari 2019 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0015254.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 29 Januari 2019 dan telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam (i) Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0058392 dan (ii) Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0058394 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0015254.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 29 Januari 2019 (“Akta No. 110/2018”), para pemegang saham Perseroan telah menyetujui: a. peningkatan modal dasar Perseroan untuk saham Seri A1 baru sejumlah Rp573.504.000.000 yang terbagi menjadi 191.168 saham Seri A1 dengan nilai nominal per lembar saham sejumlah Rp3.000.000, sehingga meningkatkan modal dasar Perseroan dari sejumlah Rp18.267.878.000 menjadi sejumlah Rp591.771.878.000; b. peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp7.246.789.000 menjadi sejumlah Rp580.831.911.000, dengan cara menerbitkan (i) 81.122 saham Seri C dengan nilai nominal Rp1.000 per saham dan (ii) 191.168 saham Seri A1 dengan nilai nominal Rp3.000.000 per saham; c. pengambilan bagian atas saham oleh (i) Mirae Asset – Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd. sebanyak 181.159 saham Seri A1; (ii) Endeavor Catalyst II, L.P. sebanyak 9.782 saham Seri A1; (iii) Endeavor Catalyst II-A, L.P. sebanyak 218 saham Seri A1; (iv) Sutanto Hartono sebanyak 3 saham Seri A1; (v) Pandu Patria Sjahrir sebanyak 3 saham Seri A1; (vi) PT Asia Sahabat Indonesia sebanyak 1 saham Seri A1; (vii) Jay Geoffrey Wacher sebanyak 1 saham Seri A1; (viii) 500 Startups III L.P. sebanyak 1 saham Seri A1; (ix) Willix Hallim sebanyak 81.122 saham Seri C; d. pengalihan: (i) 1.363 saham Seri C dari Achmad Zaky Syaifudin kepada Komodo Indigo Investment Ltd.; (ii) 682 saham Seri C dari Muhamad Fajrin Rasyid kepada Komodo Indigo Investment Ltd.; dan (iii) 682 saham Seri C dari Nugroho Herucahyono kepada Komodo Indigo Investment Ltd. yang dilakukan berdasarkan Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal 27 Desember 2018 dan merupakan suatu transaksi jual beli; Tindakan pengalihan saham dalam Perseroan tersebut telah memperoleh persetujuan dari masing-masing istri Achmad Zaky Syaifudin, Muhamad Fajrin Rasyid dan Nugroho Herucahyono yang turut menandatangani Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal 27 Desember 2018; e. pengalihan 1.310 saham Seri A dan 378 saham Seri B dari Leonard Koesumadi Kwee kepada Komodo Indigo Investment Ltd. yang dilakukan berdasarkan berdasarkan Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal 27 Desember 2018 dan merupakan suatu transaksi jual beli; f. pengalihan 805 saham Seri A dari Andre Soelistyo kepada Komodo Opportunity Venture 1 Ltd yang dilakukan berdasarkan Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal 27 Desember 2018 dan merupakan suatu transaksi jual beli; Tindakan pengalihan saham dalam Perseroan tersebut telah memperoleh persetujuan dari istri Andre Soelistyo yang turut menandatangani Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal 27 Desember 2018; g. pengalihan 177 saham Seri A dan 284 saham Seri B dari Andre Soelistyo kepada Komodo Indigo Investment Ltd. yang dilakukan berdasarkan Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal 27 Desember 2018 dan merupakan suatu transaksi jual beli; Tindakan pengalihan saham dalam Perseroan tersebut telah memperoleh persetujuan dari istri Andre Soelistyo yang turut menandatangani Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal 27 Desember 2018; h. pengalihan 982 saham Seri A dari Suryandy Jahja kepada Komodo Opportunity Venture 1 Ltd. yang dilakukan berdasarkan Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal 27 Desember 2018 dan merupakan suatu transaksi jual beli; Tindakan pengalihan saham dalam Perseroan tersebut telah memperoleh persetujuan dari istri Suryandy Jahja yang turut menandatangani Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal 27 Desember 2018; i. pengalihan 284 saham Seri B dari Suryandy Jahja kepada Komodo Indigo Investment Ltd. yang dilakukan berdasarkan Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal 27 Desember 2018 dan merupakan suatu transaksi jual beli; Tindakan pengalihan saham dalam Perseroan tersebut telah memperoleh persetujuan dari istri Suryandy Jahja yang turut menandatangani Akta Pengalihan Saham yang 82 ditandatangani secara bawah tangan tanggal 27 Desember 2018 dan merupakan suatu transaksi jual beli; j. pengalihan 16.364 saham Seri C dari Batavia Incubator Pte. Ltd. kepada Komodo Opportunity Venture 1 Ltd. yang dilakukan berdasarkan Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal 27 Desember 2018 dan merupakan suatu transaksi jual beli; k. pengalihan 13.636 saham Seri C dari Batavia Incubator Pte. Ltd. kepada Komodo Indigo Investment Ltd. yang dilakukan berdasarkan Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal 27 Desember 2018 dan merupakan suatu transaksi jual beli; l. pengalihan 27.135 saham Seri B dari Aucfan Co. Ltd. kepada Komodo Opportunity Venture 1 Ltd. yang dilakukan berdasarkan Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal 27 Desember 2018 dan merupakan suatu transaksi jual beli; m. pengalihan 16.504 saham Seri B dari Aucfan Co. Ltd. kepada Komodo Indigo Investment Ltd. yang dilakukan berdasarkan Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal 27 Desember 2018 dan merupakan suatu transaksi jual beli; n. pengalihan 9.700 saham Seri B dari IMJ Fenox Global I Investment Limited Partnership kepada Komodo Indigo Investment Ltd. yang dilakukan berdasarkan Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal 27 Desember 2018 dan merupakan suatu transaksi jual beli; o. konfirmasi dan pengakuan bahwa para pemegang saham sepakat untuk mengesampingkan setiap hak-hak pemesanan terlebih dahulu dan setiap hak-hak serupa lainnya yang dapat timbul berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dan/atau dokumen-dokumen terkait lainnya, sehubungan dengan pengambilan bagian saham baru atau pengalihan hak atas saham; dan p. perubahan Pasal 4 ayat 1 dan 2 Anggaran Dasar Perseroan. Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut: Modal Dasar : Rp591.771.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 3.637.178 saham Seri E, 191.168 saham Seri A1. Modal Ditempatkan : Rp580.831.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 2.189.593 saham Seri E, 191.168 saham Seri A1. Modal Disetor : Rp580.831.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 2.189.593 saham Seri E, 191.168 saham Seri A1. Modal dasar Perseroan terbagi atas 18.459.046 saham, masing-masing saham (i) Seri A, Seri B, Seri C, Seri D dan Seri E memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000 dan (ii) Seri A1 memiliki nilai nominal sebesar Rp3.000.000. Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. Batavia Incubator Pte. Ltd. 2. Nugroho Herucahyono 3. IREP Co. Ltd. 4. IMJ Fenox Global I Investment Limited Partnership 5. 500 Durians L.P. - 18.459.046 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham Seri A1: Rp3.000.000 per saham 591.771.878.000 C C B B 290.000 244.212 58.185 19.393 290.000.000 244.212.000 58.185.000 19.393.000 3,86% 3,25% 0,77% 0,26% A 3.489 3.489.000 0,05% Seri 83 Jumlah Saham % Keterangan 6. 500 Startups III L.P. 7. Queensbridge Fund I L.P. 8. PT Kreatif Media Karya 9. Achmad Zaky Syaifudin 10. Muhamad Fajrin Rasyid 11. Jay Geoffrey 12. Archipelago Investment Pte. Ltd. 13. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT Teladan Anugrah) 14. PT Asia Sahabat Indonesia 15. Alvin W. Sariaatmadja 16. Adi Wardhana Sariaatmadja 17. Sutanto Hartono 18. Pandu Patria Sjahrir 19. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd. 20. API (Hong Kong) Investment Limited 21. New Hope OCA Limited 22. Mirae Asset - Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd. 23. Endeavor Catalyst II L.P. 24. Endeavor Catalyst II-A L.P. 25. Willix Halim 26. Komodo Indigo Investment Ltd Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel B D A B D A1 B A C D E C C A B A1 D E C 29.393 13.928 2.643 227 5.800 1 21.820 351.959 459.200 1.677.471 181.860 515.970 310.185 7.527 2.176 1 729.350 181.860 37.308 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham Seri A1: Rp3.000.000 per saham 29.393.000 13.928.000 2.643.000 227.000 5.800.000 3.000.000 21.820.000 351.959.000 459.200.000 1.677.471.000 181.860.000 515.970.000 310.185.000 7.527.000 2.176.000 3.000.000 729.350.000 181.860.000 37.308.000 C A1 A B A B A B A1 A B A1 A B C E E A1 8.298 1 67.883 19.617 67.883 19.617 1.310 378 3 1.310 378 3 1.787 27.135 16.364 1.454.879 370.994 181.159 8.298.000 3.000.000 67.883.000 19.617.000 67.883.000 19.617.000 1.310.000 378.000 9.000.000 1.310.000 378.000 9.000.000 1.787.000 27.135.000 16.364.000 1.454.879.000 370.994.000 543.477.000.000 0,11% 0,00% 0,90% 0,26% 0,90% 0,26% 0,02% 0,01% 0,00% 0,02% 0,01% 0,00% 0,02% 0,36% 0,22% 19,35% 4,93% 2,41% A1 A1 C A B C A B C D E A1 9.782 218 81.122 1.487 27.150 16.363 7.519.079 9.492.382 1.447.585 - 29.346.000.000 654.000.000 81.122.000 1.487.000 27.150.000 16.363.000 580.831.911.000 9.492.382.000 1.447.585.000 - 0,13% 0,00% 1,08% 0,02% 0,36% 0,22% 100% Seri 84 Jumlah Saham % 0,39% 0,19% 0,04% 0,00% 0,08% 0,00% 0,29% 4,68% 6,11% 22,31% 2,42% 6,86% 4,13% 0,10% 0,03% 0,00% 9,70% 2,42% 0,50% Masing-masing pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri A1 baru berdasarkan Akta No. 110/2018 telah menyetorkan USD 276 atau Rp3.897.269 atas setiap saham Seri A1 yang diterbitkan oleh Perseroan kepada pemegang saham tersebut. 2019 1. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 33 tanggal 30 Januari 2019, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0005466.AH.01.02.TAHUN 2019 tanggal 1 Februari 2019 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0017378.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 1 Februari 2019 dan telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0065913 tanggal 1 Februari 2019 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0017378.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 1 Februari 2019 (“Akta No. 33/2019”), para pemegang saham Perseroan telah menyetujui: a. peningkatan modal dasar Perseroan untuk saham Seri A1 baru sejumlah Rp217.389.000.000 yang terbagi menjadi 72.463 saham Seri A1 dengan nilai nominal per lembar saham sejumlah Rp3.000.000, sehingga meningkatkan modal dasar Perseroan dari sejumlah Rp591.771.878.000 menjadi sejumlah Rp809.160.878.000; b. peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp580.831.911.000 menjadi sejumlah Rp798.220.911.000, dengan cara menerbitkan 72.463 saham Seri A1 dengan nilai nominal Rp3.000.000 per saham; c. pengambilan bagian atas saham oleh Reksa Dana Penyertaan Terbatas Batavia Prospektif Sektoral 1 sebanyak 72.463 saham Seri A1; d. konfirmasi dan pengakuan bahwa para pemegang saham sepakat untuk mengesampingkan setiap hak-hak pemesanan terlebih dahulu dan setiap hak-hak serupa lainnya yang dapat timbul berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dan/atau dokumen-dokumen terkait lainnya atau syarat dan ketentuan lainnya yang mungkin disepakati secara terpisah oleh para pemegang saham, sehubungan dengan pengambilan bagian saham baru; dan e. perubahan Pasal 4 ayat 1 dan 2 Anggaran Dasar Perseroan. Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut: Modal Dasar : Rp809.160.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 3.637.178 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1. Modal Ditempatkan : Rp798.220.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1. Modal Disetor : Rp798.220.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1. Modal dasar Perseroan terbagi atas 18.531.509 saham, masing-masing saham (i) Seri A, Seri B, Seri C, Seri D dan Seri E memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000 dan (ii) Seri A1 memiliki nilai nominal sebesar Rp3.000.000. 85 Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. Batavia Incubator Pte. Ltd. 2. Nugroho Herucahyono 3. IREP Co. Ltd. 4. IMJ Fenox Global I Investment Limited Partnership 5. 500 Durians L.P. 6. 500 Startups III L.P. 7. Queensbridge Fund I L.P. 8. PT Kreatif Media Karya 9. Achmad Zaky Syaifudin 10. Muhamad Fajrin Rasyid 11. Jay Geoffrey 12. Archipelago Investment Pte. Ltd. 13. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT Teladan Anugrah) 14. PT Asia Sahabat Indonesia 15. Alvin W. Sariaatmadja 16. Adi Wardhana Sariaatmadja 17. Sutanto Hartono 18. Pandu Patria Sjahrir 19. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd. 20. API (Hong Kong) Investment Limited 21. New Hope OCA Limited 22. Mirae Asset - Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd. 23. Endeavor Catalyst II L.P. 24. Endeavor Catalyst II-A L.P. 25. Willix Halim 26. Komodo Indigo Investment Ltd 27. Reksa Dana Penyertaan Terbatas Batavia Prospektif Sektoral 1 - 18.531.509 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham Seri A1: Rp3.000.000 per saham 809.160.878.000 C C B B 290.000 244.212 58.185 19.393 290.000.000 244.212.000 58.185.000 19.393.000 3,82% 3,22% 0,77% 0,26% A B D A B D A1 B A C D E C C A B A1 D E C 3.489 29.393 13.928 2.643 227 5.800 1 21.820 351.959 459.200 1.677.471 181.860 515.970 310.185 7.527 2.176 1 729.350 181.860 37.308 3.489.000 29.393.000 13.928.000 2.643.000 227.000 5.800.000 3.000.000 21.820.000 351.959.000 459.200.000 1.677.471.000 181.860.000 515.970.000 310.185.000 7.527.000 2.176.000 3.000.000 729.350.000 181.860.000 37.308.000 0,05% 0,39% 0,18% 0,03% 0,00% 0,08% 0,00% 0,29% 4,64% 6,05% 22,10% 2,40% 6,80% 4,09% 0,10% 0,03% 0,00% 9,61% 2,40% 0,49% C A1 A B A B A B A1 A B A1 A B C E E A1 8.298 1 67.883 19.617 67.883 19.617 1.310 378 3 1.310 378 3 1.787 27.135 16.364 1.454.879 370.994 181.159 8.298.000 3.000.000 67.883.000 19.617.000 67.883.000 19.617.000 1.310.000 378.000 9.000.000 1.310.000 378.000 9.000.000 1.787.000 27.135.000 16.364.000 1.454.879.000 370.994.000 543.477.000.000 0,11% 0,00% 0,89% 0,26% 0,89% 0,26% 0,02% 0,00% 0,00% 0,02% 0,00% 0,00% 0,02% 0,36% 0,22% 19,16% 4,89% 2,39% A1 A1 C A B C A1 9.782 218 81.122 1.487 27.150 16.363 72.463 29.346.000.000 654.000.000 81.122.000 1.487.000 27.150.000 16.363.000 217.389.000.000 0,13% 0,00% 1,07% 0,02% 0,36% 0,22% 0,95% Seri 86 Jumlah Saham % Keterangan Seri Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel A B C D E A1 Jumlah Saham 7.591.542 9.492.382 1.447.585 - Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham Seri A1: Rp3.000.000 per saham 798.220.911.000 9.492.382.000 1.447.585.000 - % 100% Pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri A1 baru berdasarkan Akta No. 33/2019 telah menyetorkan USD 276 atau Rp3.898.668 atas setiap saham Seri A1 yang diterbitkan oleh Perseroan kepada pemegang saham tersebut. 2. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 60 tanggal 24 September 2019, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0075546.AH.01.02.TAHUN 2019 tanggal 26 September 2019 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0180456.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 26 September 2019 dan telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0337851 tanggal 26 September 2019 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0180456.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 26 September 2019 (“Akta No. 60/2019”), para pemegang saham Perseroan telah menyetujui: a. peningkatan modal dasar Perseroan untuk saham Seri F baru sejumlah Rp1.500.000.000.000 yang terbagi menjadi 500.000 saham Seri F dengan nilai nominal per lembar saham sejumlah Rp3.000.000, sehingga meningkatkan modal dasar Perseroan dari sejumlah Rp809.160.878.000 menjadi sejumlah Rp2.309.160.878.000; b. peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp798.220.911.000 menjadi sejumlah Rp1.417.372.911.000, dengan cara menerbitkan 206.384 saham Seri F dengan nilai nominal Rp3.000.000 per saham; c. pengambilan bagian atas saham oleh (i) PT Kreatif Media Karya sebanyak 75.757 saham Seri F; (ii) Archipelago Investment Pte. Ltd. sebanyak 75.757 saham Seri F; dan (iii) One Shinhan Global Fund 1 sebanyak 54.870 saham Seri F; d. pengesampingan setiap hak-hak pemesanan terlebih dahulu dan setiap hak-hak serupa lainnya yang dimiliki oleh para pemegang saham untuk mengambil bagian atas saham Seri F baru yang diterbitkan berdasarkan dari pengambilan bagian saham baru atau penerbitan tambahan dimana haknya dapat timbul berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dan/atau dokumen-dokumen terkait lainnya atau syarat dan ketentuan lainnya yang mungkin disepakati secara terpisah oleh para pemegang saham; dan e. perubahan Pasal 4 ayat 1 dan 2 Anggaran Dasar Perseroan. Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut: Modal Dasar : Rp2.309.160.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 3.637.178 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 500.000 saham Seri F. Modal Ditempatkan : Rp1.417.372.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 206.384 saham Seri F. Modal Disetor : Rp1.417.372.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 206.384 saham Seri F. 87 Modal dasar Perseroan terbagi atas 19.031.509 saham, masing-masing saham (i) Seri A, Seri B, Seri C, Seri D dan Seri E memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000 dan (ii) Seri A1 dan Seri F memiliki nilai nominal sebesar Rp3.000.000. Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. Batavia Incubator Pte. Ltd. 2. Nugroho Herucahyono 3. IREP Co. Ltd. 4. IMJ Fenox Global I Investment Limited Partnership 5. 500 Durians L.P. 6. 500 Startups III L.P. 7. Queensbridge Fund I L.P. 8. PT Kreatif Media Karya 9. Achmad Zaky Syaifudin 10. Muhamad Fajrin Rasyid 11. Jay Geoffrey 12. Archipelago Investment Pte. Ltd. 13. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT Teladan Anugrah) 14. PT Asia Sahabat Indonesia 15. Alvin W. Sariaatmadja 16. Adi Wardhana Sariaatmadja 17. Sutanto Hartono 18. Pandu Patria Sjahrir 19. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd. 20. API (Hong Kong) Investment Limited 21. New Hope OCA Limited 22. Mirae Asset - Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd. 23. Endeavor Catalyst II L.P. - 19.031.509 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham Seri A1 dan F: Rp3.000.000 per saham 2.309.160.878.000 C C B B 290.000 244.212 58.185 19.393 290.000.000 244.212.000 58.185.000 19.393.000 3,72% 3,13% 0,75% 0,25% A B D A B D A1 B A C D E F C C A B A1 D E F C 3.489 29.393 13.928 2.643 227 5.800 1 21.820 351.959 459.200 1.677.471 181.860 75.757 515.970 310.185 7.527 2.176 1 729.350 181.860 75.757 37.308 3.489.000 29.393.000 13.928.000 2.643.000 227.000 5.800.000 3.000.000 21.820.000 351.959.000 459.200.000 1.677.471.000 181.860.000 227.271.000.000 515.970.000 310.185.000 7.527.000 2.176.000 3.000.000 729.350.000 181.860.000 227.271.000.000 37.308.000 0,04% 0,38% 0,18% 0,03% 0,00% 0,07% 0,00% 0,28% 4,51% 5,89% 21,51% 2,33% 0,97% 6,62% 3,98% 0,10% 0,03% 0,00% 9,35% 2,33% 0,97% 0,48% C A1 A B A B A B A1 A B A1 A B C E E A1 8.298 1 67.883 19.617 67.883 19.617 1.310 378 3 1.310 378 3 1.787 27.135 16.364 1.454.879 370.994 181.159 8.298.000 3.000.000 67.883.000 19.617.000 67.883.000 19.617.000 1.310.000 378.000 9.000.000 1.310.000 378.000 9.000.000 1.787.000 27.135.000 16.364.000 1.454.879.000 370.994.000 543.477.000.000 0,11% 0,00% 0,87% 0,25% 0,87% 0,25% 0,02% 0,00% 0,00% 0,02% 0,00% 0,00% 0,02% 0,35% 0,21% 18,66% 4,76% 2,32% A1 9.782 29.346.000.000 0,13% Seri 88 Jumlah Saham % Keterangan A1 C A B C A1 218 81.122 1.487 27.150 16.363 72.463 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham Seri A1 dan F: Rp3.000.000 per saham 654.000.000 81.122.000 1.487.000 27.150.000 16.363.000 217.389.000.000 F A B C D E A1 F 54.870 7.797.926 9.492.382 1.447.585 293.616 164.610.000.000 1.417.372.911.000 9.492.382.000 1.447.585.000 880.848.000.000 Seri 24. Endeavor Catalyst II-A L.P. 25. Willix Halim 26. Komodo Indigo Investment Ltd 27. Reksa Dana Penyertaan Terbatas Batavia Prospektif Sektoral 1 28. One Shinhan Global Fund 1 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel Jumlah Saham % 0,00% 1,04% 0,02% 0,35% 0,21% 0,93% 0,70% 100% Masing-masing pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri F baru berdasarkan Akta No. 60/2019 telah menyetorkan USD 330 atau Rp4.669.947 atas setiap saham Seri F yang diterbitkan oleh Perseroan kepada pemegang saham tersebut. 2020 1. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 16 tanggal 6 Maret 2020, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0022399.AH.01.02.TAHUN 2020 tanggal 13 Maret 2020 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0051668.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 13 Maret 2020 dan telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0142592 tanggal 13 Maret 2020 dan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0142598 tanggal 13 Maret 2020, keduanya telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0051668.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 13 Maret 2020 (“Akta No. 16/2020”), para pemegang saham Perseroan telah menyetujui: a. peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp1.417.372.911.000 menjadi sejumlah Rp1.508.281.911.000, dengan cara menerbitkan 30.303 saham Seri F dengan nilai nominal Rp3.000.000 per saham; b. pengambilan bagian atas saham oleh API (Hong Kong) Investment Limited sebanyak 30.303 saham Seri F; c. konfirmasi dan pengakuan bahwa para pemegang saham sepakat untuk mengesampingkan setiap hak-hak pemesanan terlebih dahulu dan setiap hak-hak serupa lainnya yang dapat timbul berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dan/atau dokumen-dokumen terkait lainnya atau syarat dan ketentuan lainnya yang mungkin disepakati secara terpisah oleh para pemegang saham, sehubungan dengan pengambilan bagian saham baru; dan d. perubahan Pasal 3, Pasal 4 ayat 2, Pasal 11 ayat 1, Pasal 12 ayat 1, Pasal 13 ayat 8, dan Pasal 14 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan. Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut: Modal Dasar : Rp2.309.160.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 3.637.178 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 500.000 saham Seri F. Modal Ditempatkan : Rp1.508.281.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 89 2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 236.687 saham Seri F. Modal Disetor : Rp1.508.281.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 236.687 saham Seri F. Modal dasar Perseroan terbagi atas 19.031.509 saham, masing-masing saham (i) Seri A, Seri B, Seri C, Seri D dan Seri E memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000 dan (ii) Seri A1 dan Seri F memiliki nilai nominal sebesar Rp3.000.000. Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. Batavia Incubator Pte. Ltd. 2. Nugroho Herucahyono 3. IREP Co. Ltd. 4. IMJ Fenox Global I Investment Limited Partnership 5. 500 Durians L.P. 6. 500 Startups III L.P. 7. Queensbridge Fund I L.P. 8. PT Kreatif Media Karya 9. Achmad Zaky Syaifudin 10. Muhamad Fajrin Rasyid 11. Jay Geoffrey 12. Archipelago Investment Pte. Ltd. 13. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT Teladan Anugrah) 14. PT Asia Sahabat Indonesia 15. Alvin W. Sariaatmadja 16. Adi Wardhana Sariaatmadja 17. Sutanto Hartono 18. Pandu Patria Sjahrir 19. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd. - 19.031.509 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham Seri A1 dan F: Rp3.000.000 per saham 2.309.160.878.000 C C B B 290.000 244.212 58.185 19.393 290.000.000 244.212.000 58.185.000 19.393.000 3,70% 3,12% 0,74% 0,25% A B D A B D A1 B A C D E F C C A B A1 D E F C 3.489 29.393 13.928 2.643 227 5.800 1 21.820 351.959 459.200 1.677.471 181.860 75.757 515.970 310.185 7.527 2.176 1 729.350 181.860 75.757 37.308 3.489.000 29.393.000 13.928.000 2.643.000 227.000 5.800.000 3.000.000 21.820.000 351.959.000 459.200.000 1.677.471.000 181.860.000 227.271.000.000 515.970.000 310.185.000 7.527.000 2.176.000 3.000.000 729.350.000 181.860.000 227.271.000.000 37.308.000 0,04% 0,38% 0,18% 0,03% 0,00% 0,07% 0,00% 0,28% 4,50% 5,87% 21,43% 2,32% 0,97% 6,59% 3,96% 0,10% 0,03% 0,00% 9,32% 2,32% 0,97% 0,48% C A1 A B A B A B A1 A B A1 A B 8.298 1 67.883 19.617 67.883 19.617 1.310 378 3 1.310 378 3 1.787 27.135 8.298.000 3.000.000 67.883.000 19.617.000 67.883.000 19.617.000 1.310.000 378.000 9.000.000 1.310.000 378.000 9.000.000 1.787.000 27.135.000 0,11% 0,00% 0,87% 0,25% 0,87% 0,25% 0,02% 0,00% 0,00% 0,02% 0,00% 0,00% 0,02% 0,35% Seri 90 Jumlah Saham % Keterangan C E F E A1 16.364 1.454.879 30.303 370.994 181.159 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham Seri A1 dan F: Rp3.000.000 per saham 16.364.000 1.454.879.000 90.909.000.000 370.994.000 543.477.000.000 A1 A1 C A B C A1 9.782 218 81.122 1.487 27.150 16.363 72.463 29.346.000.000 654.000.000 81.122.000 1.487.000 27.150.000 16.363.000 217.389.000.000 0,12% 0,00% 1,04% 0,02% 0,35% 0,21% 0,93% F A B C D E A1 F 54.870 7.828.229 9.492.382 1.447.585 263.313 164.610.000.000 1.508.281.911.000 9.492.382.000 1.447.585.000 789.939.000.000 0,70% 100% Seri 20. API (Hong Kong) Investment Limited 21. New Hope OCA Limited 22. Mirae Asset - Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd. 23. Endeavor Catalyst II L.P. 24. Endeavor Catalyst II-A L.P. 25. Willix Halim 26. Komodo Indigo Investment Ltd 27. Reksa Dana Penyertaan Terbatas Batavia Prospektif Sektoral 1 28. One Shinhan Global Fund 1 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel Jumlah Saham % 0,21% 18,59% 0,39% 4,74% 2,31% Masing-masing pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri F baru berdasarkan Akta No. 16/2020 telah menyetorkan USD 330 atau Rp4.781.700 atas setiap saham Seri F yang diterbitkan oleh Perseroan kepada pemegang saham tersebut. 2. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 3 tanggal 4 Mei 2020, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0215117 tanggal 11 Mei 2020 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU0079849.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 11 Mei 2020 (“Akta No. 3/2020”), para pemegang saham Perseroan telah menyetujui: a. peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp1.508.281.911.000 menjadi sejumlah Rp1.644.643.911.000, dengan cara menerbitkan 45.454 saham Seri F dengan nilai nominal Rp3.000.000 per saham; b. pengambilan bagian atas saham oleh API (Hong Kong) Investment Limited sebanyak 45.454 saham Seri F; c. konfirmasi dan pengakuan bahwa para pemegang saham sepakat untuk mengesampingkan setiap hak-hak pemesanan terlebih dahulu dan setiap hak-hak serupa lainnya yang dapat timbul berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dan/atau dokumen-dokumen terkait lainnya atau syarat dan ketentuan lainnya yang mungkin disepakati secara terpisah oleh para pemegang saham, sehubungan dengan pengambilan bagian saham baru; dan d. perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan. Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut: Modal Dasar : Rp2.309.160.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 3.637.178 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 500.000 saham Seri F. 91 Modal Ditempatkan : Rp1.644.643.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri F. Modal Disetor : Rp1.644.643.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri F. Modal dasar Perseroan terbagi atas 19.031.509 saham, masing-masing saham (i) Seri A, Seri B, Seri C, Seri D dan Seri E memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000 dan (ii) Seri A1 dan Seri F memiliki nilai nominal sebesar Rp3.000.000. Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. Batavia Incubator Pte. Ltd. 2. Nugroho Herucahyono 3. IREP Co. Ltd. 4. IMJ Fenox Global I Investment Limited Partnership 5. 500 Durians L.P. 6. 500 Startups III L.P. 7. Queensbridge Fund I L.P. 8. PT Kreatif Media Karya 9. Achmad Zaky Syaifudin 10. Muhamad Fajrin Rasyid 11. Jay Geoffrey 12. Archipelago Investment Pte. Ltd. 13. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT Teladan Anugrah) 14. PT Asia Sahabat Indonesia 15. Alvin W. Sariaatmadja 16. Adi Wardhana Sariaatmadja 17. Sutanto Hartono 18. Pandu Patria Sjahrir - 19.031.509 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham Seri A1 dan F: Rp3.000.000 per saham 2.309.160.878.000 C C B B 290.000 244.212 58.185 19.393 290.000.000 244.212.000 58.185.000 19.393.000 3,68% 3,10% 0,74% 0,25% A B D A B D A1 B A C D E F C C A B A1 D E F C 3.489 29.393 13.928 2.643 227 5.800 1 21.820 351.959 459.200 1.677.471 181.860 75.757 515.970 310.185 7.527 2.176 1 729.350 181.860 75.757 37.308 3.489.000 29.393.000 13.928.000 2.643.000 227.000 5.800.000 3.000.000 21.820.000 351.959.000 459.200.000 1.677.471.000 181.860.000 227.271.000.000 515.970.000 310.185.000 7.527.000 2.176.000 3.000.000 729.350.000 181.860.000 227.271.000.000 37.308.000 0,04% 0,37% 0,18% 0,03% 0,00% 0,07% 0,00% 0,28% 4,47% 5,83% 21,30% 2,31% 0,96% 6,55% 3,94% 0,10% 0,03% 0,00% 9,26% 2,31% 0,96% 0,47% C A1 A B A B A B A1 A B A1 8.298 1 67.883 19.617 67.883 19.617 1.310 378 3 1.310 378 3 8.298.000 3.000.000 67.883.000 19.617.000 67.883.000 19.617.000 1.310.000 378.000 9.000.000 1.310.000 378.000 9.000.000 0,11% 0,00% 0,86% 0,25% 0,86% 0,25% 0,02% 0,00% 0,00% 0,02% 0,00% 0,00% Seri 92 Jumlah Saham % Keterangan 19. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd. 20. API (Hong Kong) Investment Limited 21. New Hope OCA Limited 22. Mirae Asset - Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd. 23. Endeavor Catalyst II L.P. 24. Endeavor Catalyst II-A L.P. 25. Willix Halim 26. Komodo Indigo Investment Ltd 27. Reksa Dana Penyertaan Terbatas Batavia Prospektif Sektoral 1 28. One Shinhan Global Fund 1 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel A B C E F E A1 1.787 27.135 16.364 1.454.879 75.757 370.994 181.159 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham Seri A1 dan F: Rp3.000.000 per saham 1.787.000 27.135.000 16.364.000 1.454.879.000 227.271.000.000 370.994.000 543.477.000.000 A1 A1 C A B C A1 9.782 218 81.122 1.487 27.150 16.363 72.463 29.346.000.000 654.000.000 81.122.000 1.487.000 27.150.000 16.363.000 217.389.000.000 0,12% 0,00% 1,03% 0,02% 0,34% 0,21% 0,92% F A B C D E A1 F 54.870 7.873.683 9.492.382 1.447.585 217.859 164.610.000.000 1.644.643.911.000 9.492.382.000 1.447.585.000 653.577.000.000 0,70% 100% Seri Jumlah Saham % 0,02% 0,34% 0,21% 18,48% 0,96% 4,71% 2,30% Masing-masing pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri F baru berdasarkan Akta No. 3/2020 telah menyetorkan USD 330 atau Rp4.952.973 atas setiap saham Seri F yang diterbitkan oleh Perseroan kepada pemegang saham tersebut. 3. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 16 tanggal 14 Mei 2020, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.030220718 tanggal 15 Mei 2020 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0082468.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 15 Mei 2020 (“Akta No. 16/Mei 2020”), para pemegang saham Perseroan telah menyetujui: a. pengalihan 8.328 saham Seri C dari Achmad Zaky Syaifudin kepada 500 Durians II, L.P. yang dilakukan berdasarkan Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal 15 April 2020 dan merupakan suatu transaksi jual beli; Tindakan pengalihan saham dalam Perseroan tersebut telah memperoleh persetujuan dari istri Achmad Zaky Syaifudin berdasarkan Persetujuan Istri tanggal 6 Desember 2019; dan b. pengalihan 1.029 saham Seri C dari Achmad Zaky Syaifudin kepada 500 Startups III L.P. yang dilakukan berdasarkan Akta Pengalihan Saham yang ditandatangani secara bawah tangan tanggal 15 April 2020 dan merupakan suatu transaksi jual beli; Tindakan pengalihan saham dalam Perseroan tersebut telah memperoleh persetujuan dari istri Achmad Zaky Syaifudin berdasarkan Persetujuan Istri tanggal 6 Desember 2019. 93 Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. Batavia Incubator Pte. Ltd. 2. Nugroho Herucahyono 3. IREP Co. Ltd. 4. IMJ Fenox Global I Investment Limited Partnership 5. 500 Durians L.P. 6. 500 Durians II L.P. 7. 500 Startups III L.P. 8. Queensbridge Fund I L.P. 9. PT Kreatif Media Karya 10. Achmad Zaky Syaifudin 11. Muhamad Fajrin Rasyid 12. Jay Geoffrey 13. Archipelago Investment Pte. Ltd. 14. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT Teladan Anugrah) 15. PT Asia Sahabat Indonesia 16. Alvin W. Sariaatmadja 17. Adi Wardhana Sariaatmadja 18. Sutanto Hartono 19. Pandu Patria Sjahrir 20. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd. 21. API (Hong Kong) Investment Limited 22. New Hope OCA Limited 23. Mirae Asset - Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd. 24. Endeavor Catalyst II L.P. 25. Endeavor Catalyst II-A L.P. - 19.031.509 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham Seri A1 dan F: Rp3.000.000 per saham 2.309.160.878.000 C C B B 290.000 244.212 58.185 19.393 290.000.000 244.212.000 58.185.000 19.393.000 3,68% 3,10% 0,74% 0,25% A B D C A B C D A1 B A C D E F C C A B A1 D E F C 3.489 29.393 13.928 8.328 2.643 227 1.029 5.800 1 21.820 351.959 459.200 1.677.471 181.860 75.757 506.613 310.185 7.527 2.176 1 729.350 181.860 75.757 37.308 3.489.000 29.393.000 13.928.000 8.328.000 2.643.000 227.000 1.029.000 5.800.000 3.000.000 21.820.000 351.959.000 459.200.000 1.677.471.000 181.860.000 227.271.000.000 506.613.000 310.185.000 7.527.000 2.176.000 3.000.000 729.350.000 181.860.000 227.271.000.000 37.308.000 0,04% 0,37% 0,18% 0,11% 0,03% 0,00% 0,01% 0,07% 0,00% 0,28% 4,47% 5,83% 21,30% 2,31% 0,96% 6,43% 3,94% 0,10% 0,03% 0,00% 9,26% 2,31% 0,96% 0,47% C A1 A B A B A B A1 A B A1 A B C E F E A1 8.298 1 67.883 19.617 67.883 19.617 1.310 378 3 1.310 378 3 1.787 27.135 16.364 1.454.879 75.757 370.994 181.159 8.298.000 3.000.000 67.883.000 19.617.000 67.883.000 19.617.000 1.310.000 378.000 9.000.000 1.310.000 378.000 9.000.000 1.787.000 27.135.000 16.364.000 1.454.879.000 227.271.000.000 370.994.000 543.477.000.000 0,11% 0,00% 0,86% 0,25% 0,86% 0,25% 0,02% 0,00% 0,00% 0,02% 0,00% 0,00% 0,02% 0,34% 0,21% 18,48% 0,96% 4,71% 2,30% A1 A1 9.782 218 29.346.000.000 654.000.000 0,12% 0,00% Seri 94 Jumlah Saham % Keterangan 81.122 1.487 27.150 16.363 72.463 F A B C D E A1 F 54.870 7.873.683 9.492.382 1.447.585 217.859 164.610.000.000 1.644.643.911.000 9.492.382.000 1.447.585.000 653.577.000.000 Seri 26. Willix Halim 27. Komodo Indigo Investment Ltd 28. Reksa Dana Penyertaan Terbatas Batavia Prospektif Sektoral 1 29. One Shinhan Global Fund 1 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel 4. C A B C A1 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham Seri A1 dan F: Rp3.000.000 per saham 81.122.000 1.487.000 27.150.000 16.363.000 217.389.000.000 Jumlah Saham % 1,03% 0,02% 0,34% 0,21% 0,92% 0,70% 100% Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 16 tanggal 14 Desember 2020, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0083187.AH.01.02.TAHUN 2020 tanggal 14 Desember 2020 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0210129.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 14 Desember 2020 dan telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0418743 tanggal 14 Desember 2020 dan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0418744 tanggal 14 Desember 2020, keduanya telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU0210129.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 14 Desember 2020 (“Akta No. 16/Desember 2020”), para pemegang saham Perseroan telah menyetujui: a. peningkatan modal dasar Perseroan untuk saham Seri G baru sejumlah Rp3.600.000.000.000 yang terbagi menjadi 1.200.000 saham Seri G dengan nilai nominal per lembar saham sejumlah Rp3.000.000, sehingga meningkatkan modal dasar Perseroan dari sejumlah Rp2.309.160.878.000 menjadi sejumlah Rp5.909.160.878.000; b. peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp1.644.643.911.000 menjadi sejumlah Rp2.508.277.911.000, dengan cara menerbitkan 287.878 saham Seri G dengan nilai nominal Rp3.000.000 per saham; c. pengambilan bagian atas saham oleh (i) PT Kreatif Media Karya sebanyak 60.606 saham Seri G; (ii) Archipelago Investment Pte. Ltd. sebanyak 121.212 saham Seri G; (iii) Microsoft Corporation sebanyak 106.060 saham Seri G; d. pengesampingan setiap hak-hak pemesanan terlebih dahulu dan setiap hak-hak serupa lainnya yang dimiliki oleh para pemegang saham untuk mengambil bagian atas saham Seri G baru yang diterbitkan berdasarkan dari pengambilan bagian saham baru atau penerbitan tambahan dimana haknya dapat timbul berdasarkan UndangUndang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dan/atau dokumen-dokumen terkait lainnya atau syarat dan ketentuan lainnya yang mungkin disepakati secara terpisah oleh para pemegang saham; dan e. perubahan Pasal 4 ayat 1 dan 2, Pasal 5 ayat 6 – 20, Pasal 7, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14 dan Pasal 16 Anggaran Dasar Perseroan. Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut: Modal Dasar : Rp5.909.160.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 3.637.178 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 500.000 saham Seri F, 1.200.000 saham Seri G. 95 Modal Ditempatkan : Rp2.508.277.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri F, 287.878 saham Seri G. Modal Disetor : Rp2.508.277.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri F, 287.878 saham Seri G. Modal dasar Perseroan terbagi atas 20.231.509 saham, masing-masing saham (i) Seri A, Seri B, Seri C, Seri D dan Seri E memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000 dan (ii) Seri A1, Seri F dan Seri G memiliki nilai nominal sebesar Rp3.000.000. Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. Batavia Incubator Pte. Ltd. 2. Nugroho Herucahyono 3. IREP Co. Ltd. 4. IMJ Fenox Global I Investment Limited Partnership 5. 500 Durians L.P. 6. 7. 500 Durians II L.P. 500 Startups III L.P. 8. 9. Queensbridge Fund I L.P. PT Kreatif Media Karya 10. Achmad Zaky Syaifudin 11. Muhamad Fajrin Rasyid 12. Jay Geoffrey 13. Archipelago Investment Pte. Ltd. 14. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT Teladan Anugrah) 15. PT Asia Sahabat Indonesia 16. Alvin W. Sariaatmadja 17. Adi Wardhana Sariaatmadja - 20.231.509 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham Seri A1, F, dan G: Rp3.000.000 per saham 5.909.160.878.000 C C B B 290.000 244.212 58.185 19.393 290.000.000 244.212.000 58.185.000 19.393.000 3,55% 2,99% 0,71% 0,24% A B D C A B C D A1 B A C D E F G C C A B A1 D E F G C 3.489 29.393 13.928 8.328 2.643 227 1.029 5.800 1 21.820 351.959 459.200 1.677.471 181.860 75.757 60.606 506.613 310.185 7.527 2.176 1 729.350 181.860 75.757 121.212 37.308 3.489.000 29.393.000 13.928.000 8.328.000 2.643.000 227.000 1.029.000 5.800.000 3.000.000 21.820.000 351.959.000 459.200.000 1.677.471.000 181.860.000 227.271.000.000 181.818.000.000 506.613.000 310.185.000 7.527.000 2.176.000 3.000.000 729.350.000 181.860.000 227.271.000.000 363.636.000.000 37.308.000 0,04% 0,36% 0,17% 0,10% 0,03% 0,00% 0,01% 0,07% 0,00% 0,27% 4,31% 5,63% 20,55% 2,23% 0,93% 0,74% 6,21% 3,80% 0,09% 0,03% 0,00% 8,94% 2,23% 0,93% 1,49% 0,46% C A1 A B A 8.298 1 67.883 19.617 67.883 8.298.000 3.000.000 67.883.000 19.617.000 67.883.000 0,10% 0,00% 0,83% 0,24% 0,83% Seri Jumlah Saham 96 % Keterangan 18. Sutanto Hartono 19. Pandu Patria Sjahrir 20. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd. 21. API (Hong Kong) Investment Limited 22. New Hope OCA Limited 23. Mirae Asset - Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd. 24. Endeavor Catalyst II L.P. 25. Endeavor Catalyst II-A L.P. 26. Willix Halim 27. Komodo Indigo Investment Ltd 28. Reksa Dana Penyertaan Terbatas Batavia Prospektif Sektoral 1 29. One Shinhan Global Fund 1 30. Microsoft Corporation Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel B A B A1 A B A1 A B C E F E A1 19.617 1.310 378 3 1.310 378 3 1.787 27.135 16.364 1.454.879 75.757 370.994 181.159 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham Seri A1, F, dan G: Rp3.000.000 per saham 19.617.000 1.310.000 378.000 9.000.000 1.310.000 378.000 9.000.000 1.787.000 27.135.000 16.364.000 1.454.879.000 227.271.000.000 370.994.000 543.477.000.000 A1 A1 C A B C A1 9.782 218 81.122 1.487 27.150 16.363 72.463 29.346.000.000 654.000.000 81.122.000 1.487.000 27.150.000 16.363.000 217.389.000.000 0,12% 0,00% 0,99% 0,02% 0,33% 0,20% 0,89% F G A B C D E A1 F G 54.870 106.060 8.161.561 9.492.382 1.447.585 217.859 912.122 164.610.000.000 318.180.000.000 2.508.277.911.000 9.492.382.000 1.447.585.000 653.577.000.000 2.736.366.000.000 0,67% 1,30% 100% Seri Jumlah Saham % 0,24% 0,02% 0,00% 0,00% 0,02% 0,00% 0,00% 0,02% 0,33% 0,20% 17,83% 0,93% 4,55% 2,22% Masing-masing pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri G baru berdasarkan Akta No. 16/Desember 2020 telah menyetorkan USD 330 atau Rp4.653.659 atas setiap saham Seri G yang diterbitkan oleh Perseroan kepada pemegang saham tersebut. Saham Seri A, B, C, D, E, A1, F, dan G Perseroan memiliki hak-hak yang sama, termasuk untuk mengeluarkan suara pada Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan dan penerimaan dividen, kecuali untuk preferensi likuidasi, dengan rincian perbedaan sebagai berikut: Saham Seri A adalah saham yang memberikan pemiliknya hak-hak khusus sebagai berikut: (a) (b) pada saat likuidasi, untuk mendapatkan 1.0x (satu kali) hasil likuidasi secara kumulatif dari harga pembelian awal saham Seri A ditambah setiap dividen yang telah dinyatakan namun belum dibayarkan, terlebih dahulu dari pembayaran hasil likuidasi kepada pemegang saham Seri B dan saham Seri C, namun setelah pembayaran hasil likuidasi kepada pemegang saham Seri G, saham Seri F, saham Seri A1, saham Seri E, dan saham Seri D; dan untuk mengubah saham Seri A menjadi Seri C pada setiap kesempatan dengan rasio konversi satu saham Seri A menjadi satu saham Seri C. Dalam hal terjadi perubahan pada struktur permodalan Perseroan, rasio konversi saham Seri A menjadi saham Seri C harus disesuaikan berdasarkan broad based weighted average basis untuk memastikan bahwa pemegang saham Seri A terlindungi dari setiap dilusi atas hak kepemilikan atas saham mereka dalam Perseroan dari adanya penerbitan saham pada suatu harga yang lebih rendah dari yang dibayarkan untuk saham Seri A. 97 Saham Seri B adalah saham yang memberikan pemiliknya hak-hak khusus sebagai berikut: (a) (b) pada saat likuidasi, untuk mendapatkan 1.0x (satu kali) hasil likuidasi secara kumulatif dari harga pembelian awal saham Seri B ditambah setiap dividen yang telah dinyatakan namun belum dibayarkan, terlebih dahulu dari pembayaran hasil likuidasi kepada pemegang saham Seri C, namun setelah pembayaran hasil likuidasi kepada pemegang saham Seri G, saham Seri F, saham Seri A1, saham Seri E, saham Seri D dan saham Seri A; dan untuk mengubah saham Seri B menjadi Seri C pada setiap kesempatan dengan rasio konversi satu saham Seri B menjadi satu saham Seri C. Dalam hal terjadi perubahan pada struktur permodalan Perseroan, rasio konversi saham Seri B menjadi saham Seri C harus disesuaikan berdasarkan broad based weighted average basis untuk memastikan bahwa pemegang saham Seri B terlindungi dari setiap dilusi atas hak kepemilikan atas saham mereka dalam Perseroan dari adanya penerbitan saham pada suatu harga yang lebih rendah dari yang dibayarkan untuk saham Seri B. Saham Seri C adalah saham yang memberikan pemiliknya hak-hak untuk memberikan suara dan mendapatkan dividen dan kelebihan hasil likuidasi secara proporsional atas dasar sebagaimana dikonversikan dengan pemegang saham Seri G, saham Seri F, saham Seri A1, saham Seri E, saham Seri D, saham Seri B dan saham Seri A. Saham Seri D adalah saham yang memberikan pemiliknya hak-hak khusus sebagai berikut: (a) (b) pada saat likuidasi, untuk mendapatkan 1.0x (satu kali) hasil likuidasi secara kumulatif dari harga pembelian awal saham Seri D ditambah setiap dividen yang telah dinyatakan namun belum dibayarkan, terlebih dahulu dari pembayaran hasil likuidasi kepada pemegang saham Seri A, Seri B, dan Seri C, namun setelah pembayaran hasil likuidasi kepada pemegang saham Seri G, saham Seri F, saham Seri A1 dan saham Seri E; dan untuk mengubah saham Seri D menjadi Seri C pada setiap kesempatan dengan rasio konversi satu saham Seri D menjadi satu saham Seri C. Dalam hal terjadi perubahan pada struktur permodalan Perseroan, rasio konversi saham Seri D menjadi saham Seri C harus disesuaikan berdasarkan broad based weighted average basis untuk memastikan bahwa pemegang saham Seri D terlindungi dari setiap dilusi atas hak kepemilikan atas saham mereka dalam Perseroan dari adanya penerbitan saham pada suatu harga yang lebih rendah dari yang dibayarkan untuk saham Seri D. Saham Seri E adalah saham yang memberikan pemiliknya hak-hak khusus sebagai berikut: (a) pada saat likuidasi, untuk mendapatkan 1.0x (satu kali) hasil likuidasi secara kumulatif dari harga pembelian awal saham Seri E ditambah setiap dividen yang telah dinyatakan namun belum dibayarkan, terlebih dahulu dari pembayaran hasil likuidasi kepada pemegang saham Seri D, Seri A, Seri B dan Seri C; dan (b) untuk mengubah saham Seri E menjadi Seri C pada setiap kesempatan dengan rasio konversi satu saham Seri E menjadi satu saham Seri C. Dalam hal terjadi perubahan pada struktur permodalan Perseroan, rasio konversi saham Seri E menjadi saham Seri C harus disesuaikan berdasarkan broad based weighted average basis untuk memastikan bahwa pemegang saham Seri E terlindungi dari setiap dilusi atas hak kepemilikan atas saham mereka dalam Perseroan dari adanya penerbitan saham pada suatu harga yang lebih rendah dari yang dibayarkan untuk kelas saham terkait. Saham Seri A1 memiliki hak-hak yang sama dengan saham seri lainnya yang diterbitkan Perseroan, termasuk untuk mengeluarkan suara pada Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan dan penerimaan dividen, kecuali untuk preferensi likuidasi, dengan rincian perbedaan sebagai berikut: (a) (b) pada saat likuidasi, untuk mendapatkan 1.0x (satu kali) hasil likuidasi secara kumulatif dari harga pembelian awal saham Seri A1 ditambah setiap dividen yang telah dinyatakan namun belum dibayarkan, terlebih dahulu dari pembayaran hasil likuidasi kepada pemegang saham Seri D, Seri A, Seri B dan Seri C; dan untuk mengubah saham Seri A1 menjadi Seri C pada setiap kesempatan dengan rasio konversi satu saham Seri A1 menjadi satu saham Seri C. Dalam hal terjadi perubahan pada struktur permodalan Perseroan, rasio konversi saham Seri A1 menjadi saham Seri C harus disesuaikan berdasarkan broad based weighted average basis untuk memastikan bahwa pemegang saham Seri A1 terlindungi dari setiap dilusi atas hak kepemilikan atas saham mereka dalam Perseroan dari adanya penerbitan saham pada suatu harga yang lebih rendah dari yang dibayarkan untuk kelas saham terkait. 98 Saham Seri F memiliki hak-hak yang sama dengan saham seri lainnya yang diterbitkan Perseroan, termasuk untuk mengeluarkan suara pada Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan dan penerimaan dividen, kecuali untuk preferensi likuidasi, dengan rincian perbedaan sebagai berikut: (a) (b) pada saat likuidasi, untuk mendapatkan 1.0x (satu kali) hasil likuidasi secara kumulatif dari harga pembelian awal saham Seri F ditambah setiap dividen yang telah dinyatakan namun belum dibayarkan, terlebih dahulu dari pembayaran hasil likuidasi kepada pemegang saham Seri E & Seri A1, Seri D, Seri A, Seri B, dan Seri C, namun setelah pembayaran hasil likuidasi kepada pemegang saham Seri G; dan. untuk mengubah saham Seri F menjadi Seri C pada setiap kesempatan dengan rasio konversi satu saham Seri F menjadi satu saham Seri C. Dalam hal terjadi perubahan pada struktur permodalan Perseroan, rasio konversi saham Seri F menjadi saham Seri C harus disesuaikan berdasarkan broad based weighted average basis untuk memastikan bahwa pemegang saham Seri F terlindungi dari setiap dilusi atas hak kepemilikan atas saham mereka dalam Perseroan dari adanya penerbitan saham pada suatu harga yang lebih rendah dari yang dibayarkan untuk saham Seri F. Saham Seri G memiliki hak-hak yang sama dengan saham seri lainnya yang diterbitkan Perseroan, termasuk untuk mengeluarkan suara pada Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan dan penerimaan dividen, kecuali untuk preferensi likuidasi, dengan rincian perbedaan sebagai berikut: (a) (b) pada saat likuidasi, untuk mendapatkan 1.0x (satu kali) hasil likuidasi secara kumulatif dari harga pembelian awal saham Seri G ditambah setiap dividen yang telah dinyatakan namun belum dibayarkan, terlebih dahulu dari pembayaran hasil likuidasi kepada pemegang saham Seri F, Seri E & Seri A1, Seri D, Seri A, Seri B, dan Seri C; dan untuk mengubah saham Seri G menjadi Seri C pada setiap kesempatan dengan rasio konversi satu saham Seri G menjadi satu saham Seri C. Dalam hal terjadi perubahan pada struktur permodalan Perseroan, rasio konversi saham Seri G menjadi saham Seri C harus disesuaikan berdasarkan broad based weighted average basis untuk memastikan bahwa pemegang saham Seri G terlindungi dari setiap dilusi atas hak kepemilikan atas saham mereka dalam Perseroan dari adanya penerbitan saham pada suatu harga yang lebih rendah dari yang dibayarkan untuk saham Seri G. 2021 1. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 1 tanggal 5 Januari 2021, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.030002104 tanggal 5 Januari 2021 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0000677.AH.01.11.Tahun 2021 tanggal 5 Januari 2021 (“Akta No. 1/2021”), para pemegang saham Perseroan telah menyetujui: a. peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp2.508.277.911.000 menjadi sejumlah Rp2.599.186.911.000, dengan cara menerbitkan 30.303 saham Seri G dengan nilai nominal Rp3.000.000 per saham; b. pengambilan bagian atas saham oleh Standard Chartered UK Holdings Limited sebanyak 30.303 saham Seri G; dan c. perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan. Penerbitan dan pengambilan bagian atas saham berdasarkan Akta No. 1/2021 merupakan bagian dari penerbitan tambahan sebagaimana dimaksud dalam Akta No. 16/Desember 2020, dimana para pemegang saham Perseroan telah menyepakati pengesampingan setiap hak-hak pemesanan terlebih dahulu dan setiap hak-hak serupa lainnya yang dimiliki oleh para pemegang saham untuk mengambil bagian atas saham Seri G baru yang diterbitkan berdasarkan dari pengambilan bagian saham baru atau penerbitan tambahan dimana haknya dapat timbul berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dan/atau dokumen-dokumen terkait lainnya atau syarat dan ketentuan lainnya yang mungkin disepakati secara terpisah oleh para pemegang saham. 99 Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut: Modal Dasar : Rp5.909.160.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 3.637.178 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 500.000 saham Seri F, 1.200.000 saham Seri G. Modal Ditempatkan : Rp2.599.186.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri F, 318.181 saham Seri G. Modal Disetor : Rp2.599.186.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri F, 318.181 saham Seri G. Modal dasar Perseroan terbagi atas 20.231.509 saham, masing-masing saham (i) Seri A, Seri B, Seri C, Seri D dan Seri E memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000 dan (ii) Seri A1, Seri F dan Seri G memiliki nilai nominal sebesar Rp3.000.000. Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. Batavia Incubator Pte. Ltd. 2. Nugroho Herucahyono 3. IREP Co. Ltd. 4. IMJ Fenox Global I Investment Limited Partnership 5. 500 Durians L.P. 6. 500 Startups II L.P. 7. 500 Startups III L.P. 8. Queensbridge Fund I L.P. 9. PT Kreatif Media Karya 10. Achmad Zaky Syaifudin 11. Muhamad Fajrin Rasyid 12. Jay Geoffrey 13. Archipelago Investment Pte. Ltd. 14. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT - 20.231.509 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham Seri A1, F, dan G: Rp3.000.000 per saham 5.909.160.878.000 C C B B 290.000 244.212 58.185 19.393 290.000.000 244.212.000 58.185.000 19.393.000 3,54% 2,98% 0,71% 0,24% A B D C A B C D A1 B A C D E F G C C A B A1 D E F G C 3.489 29.393 13.928 8.328 2.643 227 1.029 5.800 1 21.820 351.959 459.200 1.677.471 181.860 75.757 60.606 506.613 310.185 7.527 2.176 1 729.350 181.860 75.757 121.212 37.308 3.489.000 29.393.000 13.928.000 8.328.000 2.643.000 227.000 1.029.000 5.800.000 3.000.000 21.820.000 351.959.000 459.200.000 1.677.471.000 181.860.000 227.271.000.000 181.818.000.000 506.613.000 310.185.000 7.527.000 2.176.000 3.000.000 729.350.000 181.860.000 227.271.000.000 363.636.000.000 37.308.000 0,04% 0,36% 0,17% 0,10% 0,03% 0,00% 0,01% 0,07% 0,00% 0,27% 4,30% 5,61% 20,48% 2,22% 0,92% 0,74% 6,18% 3,79% 0,09% 0,03% 0,00% 8,90% 2,22% 0,92% 1,48% 0,46% Seri 100 Jumlah Saham % Keterangan Teladan Anugrah) 15. PT Asia Sahabat Indonesia 16. Alvin W. Sariaatmadja 17. Adi Wardhana Sariaatmadja 18. Sutanto Hartono 19. Pandu Patria Sjahrir 20. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd. 21. API (Hong Kong) Investment Limited 22. New Hope OCA Limited 23. Mirae Asset - Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd. 24. Endeavor Catalyst II L.P. 25. Endeavor Catalyst II-A L.P. 26. Willix Halim 27. Komodo Indigo Investment Ltd 28. Reksa Dana Penyertaan Terbatas Batavia Prospektif Sektoral 1 29. One Shinhan Global Fund 1 30. Microsoft Corporation 31. Standard Chartered UK Holdings Limited Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel Seri Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham Seri A1, F, dan G: Rp3.000.000 per saham % C A1 A B A B A B A1 A B A1 A B C E F E A1 8.298 1 67.883 19.617 67.883 19.617 1.310 378 3 1.310 378 3 1.787 27.135 16.364 1.454.879 75.757 370.994 181.159 8.298.000 3.000.000 67.883.000 19.617.000 67.883.000 19.617.000 1.310.000 378.000 9.000.000 1.310.000 378.000 9.000.000 1.787.000 27.135.000 16.364.000 1.454.879.000 227.271.000.000 370.994.000 543.477.000.000 0,10% 0,00% 0,83% 0,24% 0,83% 0,24% 0,02% 0,00% 0,00% 0,02% 0,00% 0,00% 0,02% 0,33% 0,20% 17,76% 0,92% 4,53% 2,21% A1 A1 C A B C A1 9.782 218 81.122 1.487 27.150 16.363 72.463 29.346.000.000 654.000.000 81.122.000 1.487.000 27.150.000 16.363.000 217.389.000.000 0,12% 0,00% 0,99% 0,02% 0,33% 0,20% 0,88% F G G A B C D E A1 F G 54.870 106.060 30.303 8.191.864 9.492.382 1.447.585 217.859 881.819 164.610.000.000 318.180.000.000 90.909.000.000 2.599.186.911.000 9.492.382.000 1.447.585.000 653.577.000.000 2.645.457.000.000 0,67% 1,29% 0,37% 100% Pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri G baru berdasarkan Akta No. 1/2021 telah menyetorkan USD 330 atau Rp4.601.850 atas setiap saham Seri G yang diterbitkan oleh Perseroan kepada pemegang saham tersebut. 2. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 11 tanggal 16 Februari 2021, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.030099870 tanggal 16 Februari 2021 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0029552.AH.01.11.Tahun 2021 tanggal 16 Februari 2021 (“Akta No. 11/2021”), para pemegang saham Perseroan telah menyetujui: a. peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp2.599.186.911.000 menjadi sejumlah Rp2.781.004.911.000, dengan cara menerbitkan 60.606 saham Seri G dengan nilai nominal Rp3.000.000 per saham; 101 b. pengambilan bagian atas saham oleh (i) Naver Corporation sebanyak 30.303 saham Seri G, dan (ii) Mirae – Asset Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd. sebanyak 30.303 saham Seri G; dan c. perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan. Penerbitan dan pengambilan bagian atas saham berdasarkan Akta No. 11/2021 merupakan bagian dari penerbitan tambahan sebagaimana dimaksud dalam Akta No. 16/Desember 2020, dimana para pemegang saham Perseroan telah menyepakati pengesampingan setiap hak-hak pemesanan terlebih dahulu dan setiap hak-hak serupa lainnya yang dimiliki oleh para pemegang saham untuk mengambil bagian atas saham Seri G baru yang diterbitkan berdasarkan dari pengambilan bagian saham baru atau penerbitan tambahan dimana haknya dapat timbul berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dan/atau dokumen-dokumen terkait lainnya atau syarat dan ketentuan lainnya yang mungkin disepakati secara terpisah oleh para pemegang saham. Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut: Modal Dasar : Rp5.909.160.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 3.637.178 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 500.000 saham Seri F, 1.200.000 saham Seri G. Modal Ditempatkan : Rp2.781.004.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri F, 378.787 saham Seri G. Modal Disetor : Rp2.781.004.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri F, 378.787 saham Seri G. Modal dasar Perseroan terbagi atas 20.231.509 saham, masing-masing saham (i) Seri A, Seri B, Seri C, Seri D dan Seri E memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000 dan (ii) Seri A1, Seri F dan Seri G memiliki nilai nominal sebesar Rp3.000.000. Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. Batavia Incubator Pte. Ltd. 2. Nugroho Herucahyono 3. IREP Co. Ltd. 4. IMJ Fenox Global I Investment Limited Partnership 5. 500 Durians L.P. 6. 500 Startups II L.P. 7. 500 Startups III L.P. 8. Queensbridge Fund I L.P. 9. PT Kreatif Media Karya - 20.231.509 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham Seri A1, F, dan G: Rp3.000.000 per saham 5.909.160.878.000 C C B B 290.000 244.212 58.185 19.393 290.000.000 244.212.000 58.185.000 19.393.000 3,51% 2,96% 0,71% 0,23% A B D C A B C D A1 B A C 3.489 29.393 13.928 8.328 2.643 227 1.029 5.800 1 21.820 351.959 459.200 3.489.000 29.393.000 13.928.000 8.328.000 2.643.000 227.000 1.029.000 5.800.000 3.000.000 21.820.000 351.959.000 459.200.000 0,04% 0,36% 0,17% 0,10% 0,03% 0,00% 0,01% 0,07% 0,00% 0,26% 4,26% 5,56% Seri 102 Jumlah Saham % Keterangan 10. Achmad Zaky Syaifudin 11. Muhamad Fajrin Rasyid 12. Jay Geoffrey 13. Archipelago Investment Pte. Ltd. 14. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT Teladan Anugrah) 15. PT Asia Sahabat Indonesia 16. Alvin W. Sariaatmadja 17. Adi Wardhana Sariaatmadja 18. Sutanto Hartono 19. Pandu Patria Sjahrir 20. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd. 21. API (Hong Kong) Investment Limited 22. New Hope OCA Limited 23. Mirae Asset - Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd. 24. Endeavor Catalyst II L.P. 25. Endeavor Catalyst II-A L.P. 26. Willix Halim 27. Komodo Indigo Investment Ltd 28. Reksa Dana Penyertaan Terbatas Batavia Prospektif Sektoral 1 29. One Shinhan Global Fund 1 30. Microsoft Corporation 31. Standard Chartered UK Holdings Limited 32. Naver Corporation Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel D E F G C C A B A1 D E F G C 1.677.471 181.860 75.757 60.606 506.613 310.185 7.527 2.176 1 729.350 181.860 75.757 121.212 37.308 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham Seri A1, F, dan G: Rp3.000.000 per saham 1.677.471.000 181.860.000 227.271.000.000 181.818.000.000 506.613.000 310.185.000 7.527.000 2.176.000 3.000.000 729.350.000 181.860.000 227.271.000.000 363.636.000.000 37.308.000 C A1 A B A B A B A1 A B A1 A B C E F E A1 G A1 A1 C A B C A1 8.298 1 67.883 19.617 67.883 19.617 1.310 378 3 1.310 378 3 1.787 27.135 16.364 1.454.879 75.757 370.994 181.159 30.303 9.782 218 81.122 1.487 27.150 16.363 72.463 8.298.000 3.000.000 67.883.000 19.617.000 67.883.000 19.617.000 1.310.000 378.000 9.000.000 1.310.000 378.000 9.000.000 1.787.000 27.135.000 16.364.000 1.454.879.000 227.271.000.000 370.994.000 543.477.000.000 90.909.000.000 29.346.000.000 654.000.000 81.122.000 1.487.000 27.150.000 16.363.000 217.389.000.000 0,10% 0,00% 0,82% 0,24% 0,82% 0,24% 0,02% 0,00% 0,00% 0,02% 0,00% 0,00% 0,02% 0,33% 0,20% 17,63% 0,92% 4,50% 2,20% 0,37% 0,12% 0,00% 0,98% 0,02% 0,33% 0,20% 0,88% F G G G A B C D E A1 F G 54.870 106.060 30.303 30.303 8.252.470 9.492.382 1.447.585 217.859 821.213 164.610.000.000 318.180.000.000 90.909.000.000 90.909.000.000 2.781.004.911.000 9.492.382.000 1.447.585.000 653.577.000.000 2.463.639.000.000 0,66% 1,29% 0,37% 0,37% 100% Seri 103 Jumlah Saham % 20,33% 2,20% 0,92% 0,73% 6,14% 3,76% 0,09% 0,03% 0,00% 8,84% 2,20% 0,92% 1,47% 0,45% Masing-masing pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri G baru berdasarkan Akta No. 11/2021 telah menyetorkan USD 330 atau Rp4.597.563 atas setiap saham Seri G yang diterbitkan oleh Perseroan kepada pemegang saham tersebut. 3. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 5 tanggal 5 April 2021, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.030215059 tanggal 5 April 2021 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0062164.AH.01.11.Tahun 2021 tanggal 5 April 2021 (“Akta No. 5/2021”), para pemegang saham Perseroan telah menyetujui: a. peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp2.781.004.911.000 menjadi sejumlah Rp2.962.822.911.000, dengan cara menerbitkan 60.606 saham Seri G dengan nilai nominal Rp3.000.000 per saham; b. pengambilan bagian atas saham oleh (i) Star AA Ventures Limited sebanyak 30.303 saham Seri G, dan (ii) Peter Teng He Xu sebanyak 30.303 saham Seri G; dan c. perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan. Penerbitan dan pengambilan bagian atas saham berdasarkan Akta No. 5/2021 merupakan bagian dari penerbitan tambahan sebagaimana dimaksud dalam Akta No. 16/Desember 2020, dimana para pemegang saham Perseroan telah menyepakati pengesampingan setiap hak-hak pemesanan terlebih dahulu dan setiap hak-hak serupa lainnya yang dimiliki oleh para pemegang saham untuk mengambil bagian atas saham Seri G baru yang diterbitkan berdasarkan dari pengambilan bagian saham baru atau penerbitan tambahan dimana haknya dapat timbul berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dan/atau dokumen-dokumen terkait lainnya atau syarat dan ketentuan lainnya yang mungkin disepakati secara terpisah oleh para pemegang saham. Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut: Modal Dasar : Rp5.909.160.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 3.637.178 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 500.000 saham Seri F, 1.200.000 saham Seri G. Modal Ditempatkan : Rp2.962.822.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri F, 439.393 saham Seri G. Modal Disetor : Rp2.962.822.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri F, 439.393 saham Seri G. Modal dasar Perseroan terbagi atas 20.231.509 saham, masing-masing saham (i) Seri A, Seri B, Seri C, Seri D dan Seri E memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000 dan (ii) Seri A1, Seri F dan Seri G memiliki nilai nominal sebesar Rp3.000.000. Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. Batavia Incubator Pte. Ltd. 2. Nugroho Herucahyono - 20.231.509 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham Seri A1, F, dan G: Rp3.000.000 per saham 5.909.160.878.000 C C 290.000 244.212 290.000.000 244.212.000 Seri 104 Jumlah Saham % 3,49% 2,94% Keterangan 5. IREP Co. Ltd. IMJ Fenox Global I Investment Limited Partnership 500 Durians L.P. 6. 7. 500 Startups II L.P. 500 Startups III L.P. 8. 9. Queensbridge Fund I L.P. PT Kreatif Media Karya 3. 4. 10. Achmad Zaky Syaifudin 11. Muhamad Fajrin Rasyid 12. Jay Geoffrey 13. Archipelago Investment Pte. Ltd. 14. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT Teladan Anugrah) 15. PT Asia Sahabat Indonesia 16. Alvin W. Sariaatmadja 17. Adi Wardhana Sariaatmadja 18. Sutanto Hartono 19. Pandu Patria Sjahrir 20. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd. 21. API (Hong Kong) Investment Limited 22. New Hope OCA Limited 23. Mirae Asset - Naver Asia Growth Investment 24. 25. 26. 27. Pte. Ltd. Endeavor Catalyst II L.P. Endeavor Catalyst II-A L.P. Willix Halim Komodo Indigo Investment Ltd B B 58.185 19.393 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham Seri A1, F, dan G: Rp3.000.000 per saham 58.185.000 19.393.000 A B D C A B C D A1 B A C D E F G C C A B A1 D E F G C 3.489 29.393 13.928 8.328 2.643 227 1.029 5.800 1 21.820 351.959 459.200 1.677.471 181.860 75.757 60.606 506.613 310.185 7.527 2.176 1 729.350 181.860 75.757 121.212 37.308 3.489.000 29.393.000 13.928.000 8.328.000 2.643.000 227.000 1.029.000 5.800.000 3.000.000 21.820.000 351.959.000 459.200.000 1.677.471.000 181.860.000 227.271.000.000 181.818.000.000 506.613.000 310.185.000 7.527.000 2.176.000 3.000.000 729.350.000 181.860.000 227.271.000.000 363.636.000.000 37.308.000 0,04% 0,35% 0,17% 0,10% 0,03% 0,00% 0,01% 0,07% 0,00% 0,26% 4,23% 5,52% 20,18% 2,19% 0,91% 0,73% 6,09% 3,73% 0,09% 0,03% 0,00% 8,77% 2,19% 0,91% 1,46% 0,45% C A1 A B A B A B A1 A B A1 A B C E F E A1 G A1 A1 C A B C 8.298 1 67.883 19.617 67.883 19.617 1.310 378 3 1.310 378 3 1.787 27.135 16.364 1.454.879 75.757 370.994 181.159 30.303 9.782 218 81.122 1.487 27.150 16.363 8.298.000 3.000.000 67.883.000 19.617.000 67.883.000 19.617.000 1.310.000 378.000 9.000.000 1.310.000 378.000 9.000.000 1.787.000 27.135.000 16.364.000 1.454.879.000 227.271.000.000 370.994.000 543.477.000.000 90.909.000.000 29.346.000.000 654.000.000 81.122.000 1.487.000 27.150.000 16.363.000 0,10% 0,00% 0,82% 0,24% 0,82% 0,24% 0,02% 0,00% 0,00% 0,02% 0,00% 0,00% 0,02% 0,33% 0,20% 17,50% 0,91% 4,46% 2,18% 0,36% 0,12% 0,00% 0,98% 0,02% 0,33% 0,20% Seri 105 Jumlah Saham % 0,70% 0,23% Keterangan A1 72.463 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham Seri A1, F, dan G: Rp3.000.000 per saham 217.389.000.000 F G G G G G A B C D E A1 F G 54.870 106.060 30.303 30.303 30.303 30.303 8.313.076 9.492.382 1.447.585 217.859 760.607 164.610.000.000 318.180.000.000 90.909.000.000 90.909.000.000 90.909.000.000 90.909.000.000 2.962.822.911.000 9.492.382.000 1.447.585.000 653.577.000.000 2.281.821.000.000 Seri 28. Reksa Dana Penyertaan Terbatas Batavia Prospektif Sektoral 1 29. One Shinhan Global Fund 1 30. Microsoft Corporation 31. Standard Chartered UK Holdings Limited 32. Naver Corporation 33. Star AA Ventures Limited 34. Peter Teng He Xu Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel Jumlah Saham % 0,87% 0,66% 1,28% 0,36% 0,36% 0,36% 0,36% 100% Masing-masing pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri G baru berdasarkan Akta No. 5/2021 telah menyetorkan USD 330 atau Rp4.811.564 atas setiap saham Seri G yang diterbitkan oleh Perseroan kepada pemegang saham tersebut. 4. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 19 tanggal 13 April 2021, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.030230957 tanggal 13 April 2021 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0067462.AH.01.11.Tahun 2021 tanggal 13 April 2021 (“Akta No. 19/2021”), para pemegang saham Perseroan telah menyetujui: a. peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp2.962.822.911.000 menjadi sejumlah Rp3.678.274.911.000, dengan cara menerbitkan 238.484 saham Seri G dengan nilai nominal Rp3.000.000 per saham; b. pengambilan bagian atas saham oleh (i) UBS AG, London Branch sebanyak 217.878 saham Seri G, dan (ii) PT BRI Ventura Investama sebanyak 20.606 saham Seri G; dan c. perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan. Penerbitan dan pengambilan bagian atas saham berdasarkan Akta No. 19/2021 merupakan bagian dari penerbitan tambahan sebagaimana dimaksud dalam Akta No. 16/Desember 2020, dimana para pemegang saham Perseroan telah menyepakati pengesampingan setiap hak-hak pemesanan terlebih dahulu dan setiap hak-hak serupa lainnya yang dimiliki oleh para pemegang saham untuk mengambil bagian atas saham Seri G baru yang diterbitkan berdasarkan dari pengambilan bagian saham baru atau penerbitan tambahan dimana haknya dapat timbul berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dan/atau dokumen-dokumen terkait lainnya atau syarat dan ketentuan lainnya yang mungkin disepakati secara terpisah oleh para pemegang saham. Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut: Modal Dasar : Rp5.909.160.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 3.637.178 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 500.000 saham Seri F, 1.200.000 saham Seri G. Modal Ditempatkan : Rp3.678.274.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri 106 F, 677.877 saham Seri G. Modal Disetor : Rp3.678.274.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri F, 677.877 saham Seri G. Modal dasar Perseroan terbagi atas 20.231.509 saham, masing-masing saham (i) Seri A, Seri B, Seri C, Seri D dan Seri E memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000 dan (ii) Seri A1, Seri F dan Seri G memiliki nilai nominal sebesar Rp3.000.000. Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. Batavia Incubator Pte. Ltd. 2. Nugroho Herucahyono 3. IREP Co. Ltd. 4. IMJ Fenox Global I Investment Limited Partnership 5. 500 Durians L.P. 6. 500 Startups II L.P. 7. 500 Startups III L.P. 8. Queensbridge Fund I L.P. 9. PT Kreatif Media Karya 10. Achmad Zaky Syaifudin 11. Muhamad Fajrin Rasyid 12. Jay Geoffrey 13. Archipelago Investment Pte. Ltd. 14. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT Teladan Anugrah) 15. PT Asia Sahabat Indonesia 16. Alvin W. Sariaatmadja 17. Adi Wardhana Sariaatmadja 18. Sutanto Hartono - 20.231.509 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham Seri A1, F, dan G: Rp3.000.000 per saham 5.909.160.878.000 C C B B 290.000 244.212 58.185 19.393 290.000.000 244.212.000 58.185.000 19.393.000 3,39% 2,86% 0,68% 0,23% A B D C A B C D A1 B A C D E F G C C A B A1 D E F G C 3.489 29.393 13.928 8.328 2.643 227 1.029 5.800 1 21.820 351.959 459.200 1.677.471 181.860 75.757 60.606 506.613 310.185 7.527 2.176 1 729.350 181.860 75.757 121.212 37.308 3.489.000 29.393.000 13.928.000 8.328.000 2.643.000 227.000 1.029.000 5.800.000 3.000.000 21.820.000 351.959.000 459.200.000 1.677.471.000 181.860.000 227.271.000.000 181.818.000.000 506.613.000 310.185.000 7.527.000 2.176.000 3.000.000 729.350.000 181.860.000 227.271.000.000 363.636.000.000 37.308.000 0,04% 0,34% 0,16% 0,10% 0,03% 0,00% 0,01% 0,07% 0,00% 0,26% 4,12% 5,37% 19,62% 2,13% 0,89% 0,71% 5,92% 3,63% 0,09% 0,03% 0,00% 8,53% 2,13% 0,89% 1,42% 0,44% C A1 A B A B A B A1 8.298 1 67.883 19.617 67.883 19.617 1.310 378 3 8.298.000 3.000.000 67.883.000 19.617.000 67.883.000 19.617.000 1.310.000 378.000 9.000.000 0,10% 0,00% 0,79% 0,23% 0,79% 0,23% 0,02% 0,00% 0,00% Seri 107 Jumlah Saham % Keterangan 19. Pandu Patria Sjahrir 20. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd. 21. API (Hong Kong) Investment Limited 22. New Hope OCA Limited 23. Mirae Asset - Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd. 24. Endeavor Catalyst II L.P. 25. Endeavor Catalyst II-A L.P. 26. Willix Halim 27. Komodo Indigo Investment Ltd 28. Reksa Dana Penyertaan Terbatas Batavia Prospektif Sektoral 1 29. One Shinhan Global Fund 1 30. Microsoft Corporation 31. Standard Chartered UK Holdings Limited 32. Naver Corporation 33. Star AA Ventures Limited 34. Peter Teng He Xu 35. UBS AG, London Branch 36. PT BRI Ventura Investama Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel A B A1 A B C E F E A1 G A1 A1 C A B C A1 1.310 378 3 1.787 27.135 16.364 1.454.879 75.757 370.994 181.159 30.303 9.782 218 81.122 1.487 27.150 16.363 72.463 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham Seri A1, F, dan G: Rp3.000.000 per saham 1.310.000 378.000 9.000.000 1.787.000 27.135.000 16.364.000 1.454.879.000 227.271.000.000 370.994.000 543.477.000.000 90.909.000.000 29.346.000.000 654.000.000 81.122.000 1.487.000 27.150.000 16.363.000 217.389.000.000 F G G G G G G G A B C D E A1 F G 54.870 106.060 30.303 30.303 30.303 30.303 217.878 20.606 8.551.560 9.492.382 1.447.585 217.859 522.123 164.610.000.000 318.180.000.000 90.909.000.000 90.909.000.000 90.909.000.000 90.909.000.000 653.634.000.000 61.818.000.000 3.678.274.911.000 9.492.382.000 1.447.585.000 653.577.000.000 1.566.369.000.000 Seri Jumlah Saham % 0,02% 0,00% 0,00% 0,02% 0,32% 0,19% 17,01% 0,89% 4,34% 2,12% 0,35% 0,11% 0,00% 0,95% 0,02% 0,32% 0,19% 0,85% 0,64% 1,24% 0,35% 0,35% 0,35% 0,35% 2,55% 0,24% 100% Masing-masing pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri G baru berdasarkan Akta No. 19/2021 telah menyetorkan USD 330 atau Rp4.810.402 atas setiap saham Seri G yang diterbitkan oleh Perseroan kepada pemegang saham tersebut. 5. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 20 tanggal 13 April 2021, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.030231054 tanggal 13 April 2021 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0067484.AH.01.11.Tahun 2021 tanggal 13 April 2021 (“Akta No. 20/2021”), para pemegang saham Perseroan telah menyetujui: a. peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp3.678.274.911.000 menjadi sejumlah Rp3.696.454.911.000, dengan cara menerbitkan 6.060 saham Seri G dengan nilai nominal Rp3.000.000 per saham; b. pengambilan bagian atas saham oleh PT Mandiri Capital Indonesia sebanyak 6.060 saham Seri G; dan c. perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan. 108 Penerbitan dan pengambilan bagian atas saham berdasarkan Akta No. 20/2021 merupakan bagian dari penerbitan tambahan sebagaimana dimaksud dalam Akta No. 16/Desember 2020, dimana para pemegang saham Perseroan telah menyepakati pengesampingan setiap hak-hak pemesanan terlebih dahulu dan setiap hak-hak serupa lainnya yang dimiliki oleh para pemegang saham untuk mengambil bagian atas saham Seri G baru yang diterbitkan berdasarkan dari pengambilan bagian saham baru atau penerbitan tambahan dimana haknya dapat timbul berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dan/atau dokumen-dokumen terkait lainnya atau syarat dan ketentuan lainnya yang mungkin disepakati secara terpisah oleh para pemegang saham. Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut: Modal Dasar : Rp5.909.160.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 3.637.178 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 500.000 saham Seri F, 1.200.000 saham Seri G. Modal Ditempatkan : Rp3.696.454.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri F, 683.937 saham Seri G. Modal Disetor : Rp3.696.454.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri F, 683.937 saham Seri G. Modal dasar Perseroan terbagi atas 20.231.509 saham, masing-masing saham (i) Seri A, Seri B, Seri C, Seri D dan Seri E memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000 dan (ii) Seri A1, Seri F dan Seri G memiliki nilai nominal sebesar Rp3.000.000. Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. Batavia Incubator Pte. Ltd. 2. Nugroho Herucahyono 3. IREP Co. Ltd. 4. IMJ Fenox Global I Investment Limited Partnership 5. 500 Durians L.P. 6. 7. 500 Startups II L.P. 500 Startups III L.P. 8. 9. Queensbridge Fund I L.P. PT Kreatif Media Karya 10. Achmad Zaky Syaifudin - 20.231.509 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham Seri A1, F, dan G: Rp3.000.000 per saham 5.909.160.878.000 C C B B 290.000 244.212 58.185 19.393 290.000.000 244.212.000 58.185.000 19.393.000 3,39% 2,85% 0,68% 0,23% A B D C A B C D A1 B A C D E F G C 3.489 29.393 13.928 8.328 2.643 227 1.029 5.800 1 21.820 351.959 459.200 1.677.471 181.860 75.757 60.606 506.613 3.489.000 29.393.000 13.928.000 8.328.000 2.643.000 227.000 1.029.000 5.800.000 3.000.000 21.820.000 351.959.000 459.200.000 1.677.471.000 181.860.000 227.271.000.000 181.818.000.000 506.613.000 0,04% 0,34% 0,16% 0,10% 0,03% 0,00% 0,01% 0,07% 0,00% 0,25% 4,11% 5,37% 19,60% 2,13% 0,89% 0,71% 5,92% Seri 109 Jumlah Saham % Keterangan 11. Muhamad Fajrin Rasyid 12. Jay Geoffrey 13. Archipelago Investment Pte. Ltd. 14. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT Teladan Anugrah) 15. PT Asia Sahabat Indonesia 16. Alvin W. Sariaatmadja 17. Adi Wardhana Sariaatmadja 18. Sutanto Hartono 19. Pandu Patria Sjahrir 20. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd. 21. API (Hong Kong) Investment Limited 22. New Hope OCA Limited 23. Mirae Asset - Naver Asia Growth Investment 24. 25. 26. 27. Pte. Ltd. Endeavor Catalyst II L.P. Endeavor Catalyst II-A L.P. Willix Halim Komodo Indigo Investment Ltd 28. Reksa Dana Penyertaan Terbatas Batavia Prospektif Sektoral 1 One Shinhan Global Fund 1 Microsoft Corporation Standard Chartered UK Holdings Limited Naver Corporation Star AA Ventures Limited Peter Teng He Xu UBS AG, London Branch PT BRI Ventura Investama PT Mandiri Capital Indonesia Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. C A B A1 D E F G C 310.185 7.527 2.176 1 729.350 181.860 75.757 121.212 37.308 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham Seri A1, F, dan G: Rp3.000.000 per saham 310.185.000 7.527.000 2.176.000 3.000.000 729.350.000 181.860.000 227.271.000.000 363.636.000.000 37.308.000 C A1 A B A B A B A1 A B A1 A B C E F E A1 G A1 A1 C A B C A1 8.298 1 67.883 19.617 67.883 19.617 1.310 378 3 1.310 378 3 1.787 27.135 16.364 1.454.879 75.757 370.994 181.159 30.303 9.782 218 81.122 1.487 27.150 16.363 72.463 8.298.000 3.000.000 67.883.000 19.617.000 67.883.000 19.617.000 1.310.000 378.000 9.000.000 1.310.000 378.000 9.000.000 1.787.000 27.135.000 16.364.000 1.454.879.000 227.271.000.000 370.994.000 543.477.000.000 90.909.000.000 29.346.000.000 654.000.000 81.122.000 1.487.000 27.150.000 16.363.000 217.389.000.000 0,10% 0,00% 0,79% 0,23% 0,79% 0,23% 0,02% 0,00% 0,00% 0,02% 0,00% 0,00% 0,02% 0,32% 0,19% 17,00% 0,89% 4,34% 2,12% 0,35% 0,11% 0,00% 0,95% 0,02% 0,32% 0,19% 0,85% F G G G G G G G G A B C D E A1 F G 54.870 106.060 30.303 30.303 30.303 30.303 217.878 20.606 6.060 8.557.620 9.492.382 1.447.585 217.859 516.063 164.610.000.000 318.180.000.000 90.909.000.000 90.909.000.000 90.909.000.000 90.909.000.000 653.634.000.000 61.818.000.000 18,180,000,000 3.696.454.911.000 9.492.382.000 1.447.585.000 653.577.000.000 1.548.189.000.000 0,64% 1,24% 0,35% 0,35% 0,35% 0,35% 2,55% 0,24% 0,07% 100% Seri 110 Jumlah Saham % 3,62% 0,09% 0,03% 0,00% 8,52% 2,13% 0,89% 1,42% 0,44% Pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri G baru berdasarkan Akta No. 20/2021 telah menyetorkan USD 330 atau Rp4.799.851 atas setiap saham Seri G yang diterbitkan oleh Perseroan kepada pemegang saham tersebut. 6. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 21 tanggal 13 April 2021, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, (“Akta No. 21/2021”), para pemegang saham Perseroan telah menyetujui: a. peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari sejumlah Rp3.696.454.911.000 menjadi sejumlah Rp3.741.907.911.000, dengan cara menerbitkan 15.151 saham Seri G dengan nilai nominal Rp3.000.000 per saham; b. pengambilan bagian atas saham oleh Resorts World Inc Pte. Ltd. sebanyak 15.151 saham Seri G; dan c. perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan. Penerbitan dan pengambilan bagian atas saham berdasarkan Akta No. 21/2021 merupakan bagian dari penerbitan tambahan sebagaimana dimaksud dalam Akta No. 16/Desember 2020, dimana para pemegang saham Perseroan telah menyepakati pengesampingan setiap hak-hak pemesanan terlebih dahulu dan setiap hak-hak serupa lainnya yang dimiliki oleh para pemegang saham untuk mengambil bagian atas saham Seri G baru yang diterbitkan berdasarkan dari pengambilan bagian saham baru atau penerbitan tambahan dimana haknya dapat timbul berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan dan/atau dokumen-dokumen terkait lainnya atau syarat dan ketentuan lainnya yang mungkin disepakati secara terpisah oleh para pemegang saham. Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut: Modal Dasar : Rp5.909.160.878.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 11.471.404 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 3.637.178 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 500.000 saham Seri F, 1.200.000 saham Seri G. Modal Ditempatkan : Rp3.741.907.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri F, 699.088 saham Seri G. Modal Disetor : Rp3.741.907.911.000, yang terbagi atas 507.278 saham Seri A, 225.469 saham Seri B, 1.979.022 saham Seri C, 2.426.549 saham Seri D, 2.189.593 saham Seri E, 263.631 saham Seri A1, 282.141 saham Seri F, 699.088 saham Seri G. Modal dasar Perseroan terbagi atas 20.231.509 saham, masing-masing saham (i) Seri A, Seri B, Seri C, Seri D dan Seri E memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000 dan (ii) Seri A1, Seri F dan Seri G memiliki nilai nominal sebesar Rp3.000.000. Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. Batavia Incubator Pte. Ltd. 2. Nugroho Herucahyono 3. IREP Co. Ltd. 4. IMJ Fenox Global I Investment Limited Partnership 5. 500 Durians L.P. - 20.231.509 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham Seri A1, F, dan G: Rp3.000.000 per saham 5.909.160.878.000 C C B B 290.000 244.212 58.185 19.393 290.000.000 244.212.000 58.185.000 19.393.000 3,38% 2,85% 0,68% 0,23% A B 3.489 29.393 3.489.000 29.393.000 0,04% 0,34% Seri 111 Jumlah Saham % Keterangan 6. 500 Startups II L.P. 7. 500 Startups III L.P. 8. Queensbridge Fund I L.P. 9. PT Kreatif Media Karya 10. Achmad Zaky Syaifudin 11. Muhamad Fajrin Rasyid 12. Jay Geoffrey 13. Archipelago Investment Pte. Ltd. 14. PT Rockpool Teladan Investa (dahulu PT Teladan Anugrah) 15. PT Asia Sahabat Indonesia 16. Alvin W. Sariaatmadja 17. Adi Wardhana Sariaatmadja 18. Sutanto Hartono 19. Pandu Patria Sjahrir 20. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd. 21. API (Hong Kong) Investment Limited 22. New Hope OCA Limited 23. Mirae Asset - Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd. 24. Endeavor Catalyst II L.P. 25. Endeavor Catalyst II-A L.P. 26. Willix Halim 27. Komodo Indigo Investment Ltd 28. Reksa Dana Penyertaan Terbatas Batavia Prospektif Sektoral 1 29. One Shinhan Global Fund 1 30. Microsoft Corporation 31. Standard Chartered UK Holdings Limited D C A B C D A1 B A C D E F G C C A B A1 D E F G C 13.928 8.328 2.643 227 1.029 5.800 1 21.820 351.959 459.200 1.677.471 181.860 75.757 60.606 506.613 310.185 7.527 2.176 1 729.350 181.860 75.757 121.212 37.308 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham Seri A1, F, dan G: Rp3.000.000 per saham 13.928.000 8.328.000 2.643.000 227.000 1.029.000 5.800.000 3.000.000 21.820.000 351.959.000 459.200.000 1.677.471.000 181.860.000 227.271.000.000 181.818.000.000 506.613.000 310.185.000 7.527.000 2.176.000 3.000.000 729.350.000 181.860.000 227.271.000.000 363.636.000.000 37.308.000 C A1 A B A B A B A1 A B A1 A B C E F E A1 G A1 A1 C A B C A1 8.298 1 67.883 19.617 67.883 19.617 1.310 378 3 1.310 378 3 1.787 27.135 16.364 1.454.879 75.757 370.994 181.159 30.303 9.782 218 81.122 1.487 27.150 16.363 72.463 8.298.000 3.000.000 67.883.000 19.617.000 67.883.000 19.617.000 1.310.000 378.000 9.000.000 1.310.000 378.000 9.000.000 1.787.000 27.135.000 16.364.000 1.454.879.000 227.271.000.000 370.994.000 543.477.000.000 90.909.000.000 29.346.000.000 654.000.000 81.122.000 1.487.000 27.150.000 16.363.000 217.389.000.000 0,10% 0,00% 0,79% 0,23% 0,79% 0,23% 0,02% 0,00% 0,00% 0,02% 0,00% 0,00% 0,02% 0,32% 0,19% 16,97% 0,88% 4,33% 2,11% 0,35% 0,11% 0,00% 0,95% 0,02% 0,32% 0,19% 0,85% F G G 54.870 106.060 30.303 164.610.000.000 318.180.000.000 90.909.000.000 0,64% 1,24% 0,35% Seri 112 Jumlah Saham % 0,16% 0,10% 0,03% 0,00% 0,01% 0,07% 0,00% 0,25% 4,11% 5,36% 19,57% 2,12% 0,88% 0,71% 5,91% 3,62% 0,09% 0,03% 0,00% 8,51% 2,12% 0,88% 1,41% 0,44% Keterangan 32. Naver Corporation 33. Star AA Ventures Limited 34. Peter Teng He Xu 35. UBS AG, London Branch 36. PT BRI Ventura Investama 37. PT Mandiri Capital Indonesia 38. Resorts World Inc Pte. Ltd. Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel Seri G G G G G G G A B C D E A1 F G Jumlah Saham 30.303 30.303 30.303 217.878 20.606 6.060 15.151 8.572.771 9.492.382 1.447.585 217.859 500.912 Jumlah Nilai Nominal Seri A, B, C, D, E: Rp1.000 per saham Seri A1, F, dan G: Rp3.000.000 per saham 90.909.000.000 90.909.000.000 90.909.000.000 653.634.000.000 61.818.000.000 18,180,000,000 45.453.000.000 3.741.907.911.000 9.492.382.000 1.447.585.000 653.577.000.000 1.502.736.000.000 % 0,35% 0,35% 0,35% 2,54% 0,24% 0,07% 0,18% 100% Pemegang saham yang mengambil bagian saham Seri G baru berdasarkan Akta No. 21/2021 telah menyetorkan USD 330 atau Rp 4.789.293 atas setiap saham Seri G yang diterbitkan oleh Perseroan kepada pemegang saham tersebut. 7. Berdasarkan Akta No. 112/2021, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui, antara lain: a. Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan sebesar Rp164.206.000 (seratus enam puluh empat juta dua ratus enam ribu Rupiah), melalui penerbitan 164.206 (seratus enam puluh empat ribu dua ratus enam) saham Seri C kepada para karyawan Perseroan sehubungan dengan pelaksanaan Share Appreciation Rights Plan Perseroan. Para pemegang saham menyetujui pengesampingan hak pemegang saham Perseroan untuk mengambil bagian atas saham baru yang dikeluarkan tersebut. b. Menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan dari semula Rp5.909.160.878.000 (lima triliun sembilan ratus sembilan miliar seratus enam puluh juta delapan ratus tujuh puluh delapan ribu Rupiah) yang menjadi Rp15.459.302.910.800 (lima belas triliun empat ratus lima puluh sembilan miliar tiga ratus dua juta sembilan ratus sepuluh ribu delapan ratus Rupiah). c. Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan sebesar Rp122.746.685.000 (seratus dua puluh dua miliar tujuh ratus empat puluh enam juta enam ratus delapan puluh lima ribu Rupiah), melalui (i) penerbitan 40.909 (empat puluh ribu sembilan ratus sembilan) saham Seri G sehubungan dengan pemasukan sebanyak 82.815 saham (terdiri dari 50.000 saham, 13.750 Refundable Convertible Preferred Shares (“RCPS”) ekuivalen dengan 13.750 saham, 4.450 Convertible Preferred Shares (“CPS”) ekuivalen dengan 4.450 saham, dan 14.615 RCPS 2 ekuivalen dengan 14.615 saham) atau 100% saham dalam Five Jack Co. Ltd. milik seluruh pemegang saham Five Jack Co. Ltd. ke dalam Perseroan; dan (ii) penerbitan 4.545 (Empat Ribu Lima Ratus Empat Puluh Lima) saham Seri C pemberian saham kepada karyawan PT Five Jack, anak perusahaan dari Five Jack Co. Ltd., dan penerbitan saham maksimum 15.140 (Lima Belas Ribu Seratus Empat Puluh) saham Seri C kepada pendiri Five Jack Co. Ltd., yaitu Sung Jin Kim, serta persetujuan pengesampingan hak Pemegang saham Perseroan untuk mengambil bagian atas saham baru yang dikeluarkan tersebut. Rincian pemegang saham yang menerima saham seri G sehubungan dengan pemasukan 82.815 saham Five Jack Co. Ltd. adalah sebagai berikut: (i) penerbitan 15.140 saham kepada Sungjin Kim (Kim Sung Jin) atas pemasukan 30.650 saham dalam Five Jack Co. Ltd. milik Sungjin Kim (Kim Sung Jin) ke dalam Perseroan; (ii) penerbitan 7.410 saham Seri G kepada Jaeyoun Doh (Doh Jaeyoun) atas pemasukan 15.000 saham dalam Five Jack Co. Ltd. milik Jaeyoun Doh (Doh Jaeyoun) ke dalam Perseroan; 113 (iii) penerbitan 2.149 saham Seri G kepada Seungkook Lee (Lee Seungkook) atas pemasukan 4.350 saham dalam Five Jack Co. Ltd. milik Seungkook Lee (Lee Seungkook) ke dalam Perseroan; (iv) penerbitan 6.792 saham Seri G kepada BonAngels Pacemaker Fund, atas pemasukan 13.750 RCPS yang ekuivalen dengan 13.750 saham dalam Five Jack Co. Ltd. milik BonAngels Pacemaker Fund ke dalam Perseroan; (v) penerbitan 1.704 saham Seri G kepada 500 Durians, L.P. atas pemasukan 3.450 CPS yang ekuivalen dengan 3.450 saham dalam Five Jack Co. Ltd. milik 500 Durians, L.P. ke dalam Perseroan; (vi) penerbitan 976 saham Seri G kepada 500 Kimchi, L.P. atas pemasukan 1.000 CPS dan 975 RCPS 2 yang ekuivalen dengan 1.975 saham dalam Five Jack Co. Ltd. milik 500 Kimchi, L.P. ke dalam Perseroan; (vii) penerbitan 1.444 saham Seri G kepada KRUN NO. 1 Start-Up Investment Fund atas pemasukan 2.923 RCPS 2 yang ekuivalen dengan 2.923 saham dalam Five Jack Co. Ltd. milik KRUN NO.1 StartUp Investment Fund ke dalam Perseroan; (viii) penerbitan 4.813 saham Seri G kepada DKI Growing Star Fund II atas pemasukan 9.743 RCPS 2 yang ekuivalen dengan 9.743 saham dalam Five Jack Co. Ltd. milik DKI Growing Star Fund II ke dalam Perseroan; (ix) penerbitan 481 saham Seri G kepada 500 Startups IV, L.P. atas pemasukan 974 RCPS 2 yang ekuivalen dengan 974 saham dalam Five Jack Co. Ltd. milik 500 Startups IV, L.P ke dalam Perseroan; d. Menyetujui perubahan klasifikasi saham Perseroan yaitu semula terdiri dari saham Seri A, B, C, D, E, A1, F dan G menjadi saham biasa dengan nilai nominal yang sama, yaitu Rp50 (lima puluh Rupiah) per saham dengan keseluruhan jumlah saham sebanyak 77.296.514.554 (tujuh puluh tujuh miliar dua ratus sembilan puluh enam juta lima ratus empat belas ribu lima ratus lima puluh empat) saham atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp3.864.825.727.700 (tiga triliun delapan ratus enam puluh empat miliar delapan ratus dua puluh lima juta tujuh ratus dua puluh tujuh ribu tujuh ratus Rupiah), terhadap pembulatan sebesar Rp6.925.700 (enam juta sembilan ratus dua puluh lima ribu tujuh ratus Rupiah akan dilakukan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan. e. Menyetujui Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) Perseroan melalui pengeluaran saham baru dari dalam simpanan (portepel) Perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya sebesar 25.765.504.851 (dua puluh lima miliar tujuh ratus enam puluh lima juta lima ratus empat ribu delapan ratus lima puluh satu) lembar saham dengan nilai nominal per saham Rp50 (lima puluh Rupiah), untuk ditawarkan kepada masyarakat baik di wilayah Republik Indonesia dan/atau secara internasional dan untuk dicatatkan di BEI, serta menyetujui pengesampingan hak pemegang saham Perseroan untuk mengambil bagian atas saham baru yang dikeluarkan tersebut. Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut: Modal Dasar Modal Ditempatkan Modal Disetor : : : Rp15.459.302.910.800 Rp3.864.825.727.700 Rp3.864.825.727.700 Modal dasar Perseroan terbagi atas 309.186.058.216 saham, masing-masing saham memiliki nilai nominal sebesar Rp 50. 114 Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Keterangan 309.186.058.216 Jumlah Nilai Nominal @Rp50 per saham 15.459.302.910.800 73.170.808 426.249.828 8.575.254 85.225.367 4.226.123 4.452.515.674 768.785.501 768.785.501 13.448.351.573 9.736.593.677 2.547.974.800 59.675.328 2.126.242 42.287.596 85.945.826 1.915.375 170.389.226 511.220.393 65.105.149 85.260.511 395.375.401 397.888.232 12.687.158 931.855.888 1.857.930.509 3.658.540.400 21.312.491.400 428.762.700 4.261.268.350 211.306.150 222.625.783.700 38.439.275.050 38.439.275.050 672.417.578.650 486.829.683.850 127.398.740.000 2.983.766.400 106.312.100 2.114.379.800 4.297.291.300 95.768.750 8.519.461.300 25.561.019.650 3.255.257.450 4.263.025.550 19.768.770.050 19.894.411.600 634.357.900 46.592.794.400 92.896.525.450 0,09% 0,55% 0,01% 0,11% 0,01% 5,76% 0,99% 0,99% 17,40% 12,60% 3,30% 0,08% 0,00% 0,05% 0,11% 0,00% 0,22% 0,66% 0,08% 0,11% 0,51% 0,51% 0,02% 1,21% 2,40% 2.725.322.633 2.126.242 266.245.795 3.259.597.804 2.145.675.938 482.094.405 14.857.331 266.245.795 3.189.361 72.916.011 181.046.789 24.661.347.283 53.243.888 104.291.245 31.129.223 327.792.565 191.713.139 636.668.614 133.118.505 3.189.361 18.881.371 266.245.795 266.245.795 266.043.713 14.857.331 156.990.392 1.914.302.254 29.301.710 1.438.287.844 136.266.131.650 106.312.100 13.312.289.750 162.979.890.200 107.283.796.900 24.104.720.250 742.866.550 13.312.289.750 159.468.050 3.645.800.550 9.052.339.450 1.233.067.364.150 2.662.194.400 5.214.562.250 1.556.461.150 16.389.628.250 9.585.656.950 31.833.430.700 6.655.925.250 159.468.050 944.068.550 13.312.289.750 13.312.289.750 13.302.185.650 742.866.550 7.849.519.600 95.715.112.700 1.465.085.500 71.914.392.200 3,53% 0,00% 0,34% 4,22% 2,78% 0,62% 0,02% 0,34% 0,00% 0,09% 0,23% 31,90% 0,07% 0,13% 0,04% 0,42% 0,25% 0,82% 0,17% 0,00% 0,02% 0,34% 0,34% 0,34% 0,02% 0,20% 2,48% 0,04% 1,86% Jumlah Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. 500 Durians II L.P. 2. 500 Durians L.P. 3. 500 Kimchi, L.P. 4. 500 Startups III, L.P. 5. 500 Startups IV, L.P. 6. Achmad Zaky Syaifudin 7. Adi Wardhana Sariaatmadja 8. Alvin W. Sariaatmadja 9. API (Hong Kong) Investment Limited 10. Archipelago Investment Pte. Ltd. 11. Batavia Incubator Pte. Ltd 12. BonAngels Pacemaker Fund 13. Clara Natalie 14. DKI Growing Star Fund II 15. Endeavor Catalyst II, L. P. 16. Endeavor Catalyst II-A, L. P. 17. IMJ Fenox Global Investment Limited 18. IREP Co. Ltd. 19. Jaeyoun Doh (Doh Jaeyoun) 20. Jay Geoffrey Wacher 21. Komodo Indigo Investment Ltd 22. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd 23. K-Run No. 1 Start-Up Investment Fund 24. Microsoft Corporation 25. Mirae Asset–Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd. 26. Muhamad Fajrin Rasyid 27. Nandhika Wandhawa Putra Harahap 28. Naver Corporation 29. New Hope OCA Limited 30. Nugroho Herucahyono 31. One Shinhan Global Fund 1 32. Pandu Patria Sjahrir 33. Peter Teng He Xu 34. Phiong Tadhan Immanuel Yapi 35. PT Asia Sahabat Indonesia 36. PT BRI Ventura Investama 37. PT Kreatif Media Karya 38. PT Mandiri Capital Indonesia 39. Muhammad Rachmat Kaimuddin 40. Natalia Firmansyah 41. PT Rockpool Teladan Investa 42. Queensbridge Fund I, L. P. 43. RDPT Batavia Prospektif Sektoral 1 44. Resort World Inc Pte. Ltd. 45. Rionardo 46. Seungkook Lee (Lee Seungkook) 47. Standard Chartered UK Holdings Limited 48. Star AA Ventures Limited 49. Sung Jin Kim (Kim Sung Jin) 50. Sutanto Hartono 51. Teddy Nuryanto Oetomo 52. UBS AG, London Branch 53. Virdienash Haqmal 54. Willix Halim 115 % Jumlah Nilai Nominal @Rp50 per saham 55. Pemegang Saham Lainnya(1) 423.429.482 21.171.474.100 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 77.296.514.554 3.864.825.727.700 Jumlah Saham Dalam Portepel 231.889.543.662 11.594.477.183.100 (1) Terdiri dari 204 pemegang saham perorangan yang merupakan karyawan atau ex-karyawan Perseroan. Keterangan Jumlah Saham % 0,55% 100% Pihak yang melakukan penyetoran sebesar Rp6.925.700,- dalam rangka pembulatan akibat pelaksanaan stock split adalah Willix Halim dengan cara tunai. Setelah pelaksanaan penyetoran saham secara inbreng berdasarkan Akta No. 112/2021, Perseroan memiliki seluruh saham yang diterbitkan dalam Five Jack Co. Ltd., yang terdiri dari 50.000 saham, 13.750 RCPS, 4.450 CPS, dan 14.615 RCPS 2 . Perseroan sebagai pemegang saham tunggal Five Jack Co. Ltd. berhak, dengan diskresinya sendiri, mengkonversi seluruh RCPS, CPS dan RCPS 2 menjadi saham biasa dalam Five Jack Co. Ltd. Sampai dengan tanggal Prospektus ini, Perseroan belum melaksanakan konversi RCPS, RCPS 2 dan CPS ini. Tidak terdapat kewajiban bagi Five Jack Co. Ltd. untuk membeli kembali (repurchase) RCPS, RCPS 2 dan CPS dari Perseroan atau bagi Perseroan untuk menjual kembali seluruh RCPS, RCPS 2 dan CPS dalam Five Jack Co. Ltd. kepada pihak manapun 8. Berdasarkan Akta No. 65/2021, para pemegang saham Perseroan, melalui kuasa yang telah diberikan kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan salah satu keputusan yang telah diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan berdasarkan Berita Acara Rapat No. 110 tanggal 30 April 2021 yang dibuat oleh Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta Selatan, telah menyetujui pengalihan seluruh saham milik Resorts World Inc. Pte. Ltd. dalam Perseroan kepada Genting Ventures VCC (bertindak untuk kepentingan Genting VCC Fund I). Susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Keterangan 309.186.058.216 Jumlah Nilai Nominal @Rp50 per saham 15.459.302.910.800 73.170.808 426.249.828 8.575.254 85.225.367 4.226.123 4.452.515.674 768.785.501 768.785.501 13.448.351.573 9.736.593.677 2.547.974.800 59.675.328 2.126.242 42.287.596 85.945.826 1.915.375 170.389.226 511.220.393 65.105.149 85.260.511 395.375.401 397.888.232 12.687.158 931.855.888 1.857.930.509 3.658.540.400 21.312.491.400 428.762.700 4.261.268.350 211.306.150 222.625.783.700 38.439.275.050 38.439.275.050 672.417.578.650 486.829.683.850 127.398.740.000 2.983.766.400 106.312.100 2.114.379.800 4.297.291.300 95.768.750 8.519.461.300 25.561.019.650 3.255.257.450 4.263.025.550 19.768.770.050 19.894.411.600 634.357.900 46.592.794.400 92.896.525.450 0,09% 0,55% 0,01% 0,11% 0,01% 5,76% 0,99% 0,99% 17,40% 12,60% 3,30% 0,08% 0,00% 0,05% 0,11% 0,00% 0,22% 0,66% 0,08% 0,11% 0,51% 0,51% 0,02% 1,21% 2,40% 2.725.322.633 2.126.242 266.245.795 3.259.597.804 136.266.131.650 106.312.100 13.312.289.750 162.979.890.200 3,53% 0,00% 0,34% 4,22% Jumlah Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. 500 Durians II L.P. 2. 500 Durians L.P. 3. 500 Kimchi, L.P. 4. 500 Startups III, L.P. 5. 500 Startups IV, L.P. 6. Achmad Zaky Syaifudin 7. Adi Wardhana Sariaatmadja 8. Alvin W. Sariaatmadja 9. API (Hong Kong) Investment Limited 10. Archipelago Investment Pte. Ltd. 11. Batavia Incubator Pte. Ltd 12. BonAngels Pacemaker Fund 13. Clara Natalie 14. DKI Growing Star Fund II 15. Endeavor Catalyst II, L. P. 16. Endeavor Catalyst II-A, L. P. 17. IMJ Fenox Global Investment Limited 18. IREP Co. Ltd. 19. Jaeyoun Doh (Doh Jaeyoun) 20. Jay Geoffrey Wacher 21. Komodo Indigo Investment Ltd 22. Komodo Opportunity Venture 1 Ltd 23. K-Run No. 1 Start-Up Investment Fund 24. Microsoft Corporation 25. Mirae Asset–Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd. 26. Muhamad Fajrin Rasyid 27. Nandhika Wandhawa Putra Harahap 28. Naver Corporation 29. New Hope OCA Limited 116 % Keterangan Jumlah Saham 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. Jumlah Nilai Nominal @Rp50 per saham 107.283.796.900 24.104.720.250 742.866.550 13.312.289.750 159.468.050 3.645.800.550 9.052.339.450 1.233.067.364.150 2.662.194.400 5.214.562.250 1.556.461.150 16.389.628.250 9.585.656.950 31.833.430.700 6.655.925.250 Nugroho Herucahyono 2.145.675.938 One Shinhan Global Fund 1 482.094.405 Pandu Patria Sjahrir 14.857.331 Peter Teng He Xu 266.245.795 Phiong Tadhan Immanuel Yapi 3.189.361 PT Asia Sahabat Indonesia 72.916.011 PT BRI Ventura Investama 181.046.789 PT Kreatif Media Karya 24.661.347.283 PT Mandiri Capital Indonesia 53.243.888 Muhammad Rachmat Kaimuddin 104.291.245 Natalia Firmansyah 31.129.223 PT Rockpool Teladan Investa 327.792.565 Queensbridge Fund I, L. P. 191.713.139 RDPT Batavia Prospektif Sektoral 1 636.668.614 Genting Ventures VCC (bertindak untuk 133.118.505 kepentingan Genting VCC Fund I) 45. Rionardo 3.189.361 159.468.050 46. Seungkook Lee (Lee Seungkook) 18.881.371 944.068.550 47. Standard Chartered UK Holdings Limited 266.245.795 13.312.289.750 48. Star AA Ventures Limited 266.245.795 13.312.289.750 49. Sung Jin Kim (Kim Sung Jin) 266.043.713 13.302.185.650 50. Sutanto Hartono 14.857.331 742.866.550 51. Teddy Nuryanto Oetomo 156.990.392 7.849.519.600 52. UBS AG, London Branch 1.914.302.254 95.715.112.700 53. Virdienash Haqmal 29.301.710 1.465.085.500 54. Willix Halim 1.438.287.844 71.914.392.200 55. Pemegang Saham Lainnya(1) 423.429.482 21.171.474.100 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 77.296.514.554 3.864.825.727.700 Jumlah Saham Dalam Portepel 231.889.543.662 11.594.477.183.100 (1) Terdiri dari 204 pemegang saham perorangan yang merupakan karyawan atau ex-karyawan Perseroan. % 2,78% 0,62% 0,02% 0,34% 0,00% 0,09% 0,23% 31,90% 0,07% 0,13% 0,04% 0,42% 0,25% 0,82% 0,17% 0,00% 0,02% 0,34% 0,34% 0,34% 0,02% 0,20% 2,48% 0,04% 1,86% 0,55% 100% Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat lagi perubahan struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham Perseroan setelah Akta No. 65/2021. 4. Pemegang Saham Perseroan Yang Berbentuk Badan Hukum PT Kreatif Media Karya (“KMK”) Akta Pendirian dan Perubahannya PT Kreatif Media Karya, berkedudukan di Jakarta Selatan, didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 3 tanggal 24 Mei 2012 yang dibuat di hadapan Simon Yos Sudarso, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-31381.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 11 Juni 2012 (“Akta Pendirian”, berikut perubahan-perubahan yang dilakukan dari waktu ke waktu untuk selanjutnya disebut “Anggaran Dasar”). Perubahan terakhir Anggaran Dasar KMK adalah sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 21 tanggal 21 Desember 2020, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M, Notaris di Jakarta Utara, yang telah (i) memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU0084992.AH.01.02.Tahun 2020 tanggal 21 Desember 2020 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0215274.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 21 Desember 2020 dan (ii) diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0421835 tanggal 21 Desember 2020 dan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0421836 tanggal 21 Desember 2020, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0215274.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 21 Desember 2020 (“Akta No. 21/2020”). Berdasarkan Akta No. 21/2020, para pemegang saham KMK telah menyetujui perubahan ketentuan Pasal 4 Anggaran Dasar KMK. 117 Pengurusan dan Pengawasan Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi KMK sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 21 tanggal 21 Desember 2020, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M, Notaris di Jakarta Utara, yang telah (i) memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU0084992.AH.01.02.Tahun 2020 tanggal 21 Desember 2020 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0215274.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 21 Desember 2020 dan (ii) diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0421835 tanggal 21 Desember 2020 dan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0421836 tanggal 21 Desember 2020, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0215274.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 21 Desember 2020 (“Akta No. 21/2020”) adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris : : Drs. H. Sutarman Sutanto Hartono Direksi Direktur Utama Direktur : : RD Adi Wardhana Sariaatmadja Sutiana Ali Permodalan dan Pemegang Saham Berdasarkan Akta No. 21/2020, struktur permodalan dan susunan pemegang saham KMK adalah sebagai berikut: Modal Saham Dengan Nilai Nominal Rp100.000,- (seratus ribu Rupiah) setiap saham Uraian Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - PT Elang Mahkota Teknologi Tbk - RD Adi Wardhana Sariaatmadja Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel Jumlah Saham 71.495.240 Jumlah Nilai Nominal (Rp) 7.149.524.000.000 % 71.495.239 1 71.495.240 - 7.149.523.900.000 100.000 7.149.524.000.000 - 99,999 0,001 100 Kegiatan Usaha Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar KMK, maksud dan tujuan KMK adalah menjalankan usaha dalam bidang jasa multimedia, aktivitas perusahaan holding, dan aktivitas konsultasi manajemen. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, KMK dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: (a) Jasa penyedia konten melalui jaringan bergerak seluler atau jaringan tetap lokal tanpa kabel dengan mobilitas terbatas, yang mencakup usaha jasa untuk menyediakan konten melalui jaringan bergerak seluler atau jaringan tetap lokal tanpa kabel dengan mobilitas terbatas yang pembebanan biayanya melalui pengurangan deposit prabayar atau tagihan telepon pascabayar pelanggan jaringan bergerak seluler dan jaringan tetap lokal tanpa kabel dengan mobilitas terbatas. Konten yang disediakan adalah semua bentuk informasi yang dapat berupa tulisan, gambar, suara, animasi, atau kombinasi dari semuanya dalam bentuk digital, termasuk software aplikasi untuk diunduh (KBLI 61925); (b) Aktivitas Perusahaan Holding yang mencakup kegiatan dari perusahaan holding yaitu perusahaan induk yang memiliki/menguasai aset dari sekelompok perusahaan subsidiari dan kegiatan utamanya adalah kepemilikan saham kelompok subsidiary company atau anak perusahaan tersebut. “Holding Company” tidak terlibat dalam kegiatan usaha perusahaan subsidiarinya, dan pengelolaan subsidiary company diserahkan pada manajemen yang terpisah dari perusahaan induk (KBLI 64200); Aktivitas Konsultasi Manajemen Lainnya, yang mencakup bantuan nasihat, bimbingan, dan operasional usaha dan permasalahan organisasi dan manajemen lainnya, seperti perencanaan strategi organisasi; keputusan berkaitan dengan keuangan; tujuan dan kebijakan pemasaran; perencanaan, praktik dan kebijakan sumber daya manusia; perencanaan penjadwalan dan pengontrolan produksi. Penyediaan jasa usaha ini dapat mencakup bantuan nasihat, bimbingan dan operasional berbagai fungsi manajemen, konsultasi manajemen oleh agronomist dan agricultural economis pada bidang pertanian dan sejenisnya, rancangan dari metode dan prosedur akuntansi, program akuntansi biaya, prosedur pengawasan anggaran belanja, pemberian nasihat dan bantuan untuk usaha dan pelayanan masyarakat dalam perencanaan, pengorganisasian, efisiensi dan pengawasan, informasi manajemen dan lain-lain serta kegiatan-kegiatan usaha lainnya yang berkaitan dengan maksud dan tujuan perseroan tersebut dengan memperhatikan peraturan-peraturan hukum yang berlaku (KBLI 70209). 118 Ikhtisar Data Keuangan Pemegang Saham Perseroan (dalam jutaan Rupiah) Aset Liabilitas Ekuitas Pendapatan Laba Usaha Laba (Rugi) Tahun Berjalan 5. 31 Desember 2020 (Audit) 2.499.463 571.355 1.928.107 9.383 -28.804 589.352 Struktur Organisasi 119 6. Struktur Kepemilikan Perseroan Berikut ini adalah skema kepemilikan saham dari Perseroan sampai dengan Prospektus ini diterbitkan. Perusahaan lain sepengendalian PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. antara lain: No. Nama Perusahaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 PT Surya Citra Media Tbk (SCM), Jakarta PT Kreatif Media Karya (KMK), Jakarta PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SMM), Jakarta PT Elang Medika Corpora (EMC), Jakarta PT Abhimata Citra Abadi (ACA), Jakarta PT Tangara Mitrakom (TM), Jakarta PT Sakalaguna Semesta (SS), Jakarta PT Indosurya Menara Bersama (ISMB), Jakarta PT Global Kencana Propertindo (GKcP), Jakarta PT Omni Intivision (Omni), Jakarta PT Global Kriya Propertindo (GKP), Jakarta PT Elang Persada Teknologi (EPT), Jakarta PT Elang Cakra Arena (ECA), Jakarta PT Elang Media Visitama (EMV), Jakarta PT Elang Graha Propertindo (EGP), Jakarta PT Elang Prima Retailindo (EPR), Jakarta PT Indopay Merchant Services (IMS), Jakarta PT Elang Karya Persada (EKP), Jakarta PT Bitnet Komunikasindo (Bitnet), Jakarta PT Elang Pesona Triloka (EPTL), Jakarta PT Astika Gerbang Timur (AGT), Jakarta PT Surya Citra Televisi (SCTV), Jakarta PT Indonesia Entertainmen Grup (IEG), Jakarta PT Indosiar Visual Mandiri (IVM), Jakarta 120 Persentase Kepemilikan per 31 Desember 2020 71,31% 99,99% 71,88% 100% 99,99% 92% 80% 60% 99,99% 99,99% 99,99% 99,99% 99,99% 99,99% 100% 100% 100% 99,99% 99,99% 99,96% 99,90% 99,99% 100% 99,99% No. Persentase Kepemilikan per 31 Desember 2020 100% 100% 50% 99,99% 99,99% 100% 50% 66,47% 80% 57,42% 75,50% 99,99% 70,01% Nama Perusahaan 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 PT Indonesia Entertainmen Studio (IES), Jakarta PT Elang Media Karya (EMK), Jakarta PT Kapan Lagi Dot Com Networks (KLN) PT Vidio Dot Com (VDC), Jakarta PT Indonesia Entertainmen Produksi (IEP),Jakarta PT Liputan Enam Dot Com (LEDC), Jakarta PT Benson Media Kreasi (BMK), Jakarta PT Kreator Kreatif Indonesia (KKI), Jakarta PT Sinemart Indonesia (SNI), Jakarta PT Formasi Agung Selaras (FAS), Jakarta PT Screenplay Produksi (SCP), Jakarta PT Binary Ventura Indonesia (BVI), Jakarta PT Estha Yudha Ekatama (EYE), Jakarta Pihak Pengendali Perseroan adalah PT Kreatif Media Karya (“KMK”) sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 3/POJK.04/2021 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal dan POJK No. 8/2017. Eddy Kusnadi Sariaatmadja merupakan pemilik manfaat Perseroan (ultimate beneficiary owner) sehubungan dengan ketentuan Pasal 1 angka 2 dan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Presiden No. 13 Tahun 2018 tentang tentang Penerapan Prinsip Mengenali Pemilik Manfaat Dari Korporasi Dalam Rangka Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme. 7. Hubungan Kepengurusan Dan Pengawasan Perseroan Hubungan Kepengurusan dan Pengawasan dengan Pemegang Saham Perseroan adalah sebagai berikut: Nama - Prof. Dr. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro - RD Adi Wardhana Sariaatmadja - Lau Eng Boon - Lu Zhang - Dra Zannuba Arifah CH.R - Muhammad Rachmat Kaimuddin - Teddy Nuryanto Oetomo - Willix Halim - Natalia Firmansyah - Drs. H. Sutarman - Sutanto Hartono - Sutiana Ali Catatan: KU : K : KI : Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Perseroan KU / KI KMK - K K K KI DU D D D - DU KU K D DU D : Direktur Utama Direktur Hubungan Kepengurusan dan Pengawasan dengan Entitas Anak adalah sebagai berikut: Nama - Prof. Dr. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro - RD Adi Wardhana Sariaatmadja - Lau Eng Boon - Lu Zhang - Dra Zannuba Arifah CH.R - Muhammad Rachmat Kaimuddin - Teddy Nuryanto Oetomo - Willix Halim - Natalia Firmansyah - Dhinda Arisyiya Perseroan KU / KI BIB - BPI - BUI - BMI - BLSG - FJ - FJ Indo - K K K KI DU D D D - KU DU K D KU - KU - K D - D - - - 121 Nama - Angganata Sebastian - Hita Supranjaya - Howard Nugraha Gani - Kim Sung Jin - Doh Jaeyoun - Muhammad Virdienash Haqmal - Ng Geok Lan - Jae Yeob Kim - In Ae Song Catatan: KU : K : KI : 8. Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Perseroan DU D : : BIB D - BPI D - BUI DU - BMI DU - BLSG D - FJ DU D D D D FJ Indo DU D K - Direktur Utama Direktur Pengurusan Dan Pengawasan Perseroan Sesuai dengan Pasal 14 dan Pasal 17 Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan diangkat untuk masa jabatan sampai dengan penutupan RUPS Tahunan pada tahun kelima berikutnya, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 111 tanggal 30 April 2021, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana dibuktikan dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0282834, tanggal 2 Mei 2021 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0081152.AH.01.11.TAHUN 2021, tanggal 2 Mei 2021, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi telah mengacu dan sesuai dengan POJK No. 33/2014. Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama / Komisaris Independen : Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen : : : : Prof. Dr. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro RD Adi Wardhana Sariaatmadja Lau Eng Boon Lu Zhang Dra Zannuba Arifah CH.R Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur : : : : Muhammad Rachmat Kaimuddin Teddy Nuryanto Oetomo Willix Halim Natalia Firmansyah Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan atas kebijaksanaan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris wajib menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya dalam pengawasan tersebut, Dewan Komisaris wajib membentuk maupun menentukan susunan komite audit maupun komite lainnya sebagaimana ditentukan oleh peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di Pasar Modal, serta berkewajiban melakukan evaluasi terhadap kinerja komite-komite tersebut setiap akhir tahun buku Perseroan. 122 Tugas dan tanggung jawab anggota Direksi 1. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, dengan pembatasan-pembatasan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang pasar modal di Indonesia. 2. Perbuatan-perbuatan Direksi sebagai berikut: a. b. c. d. e. f. g. Memberikan persetujuan Rencana Kerja atau Anggaran Tahunan Perseroan (dan setiap perubahan dengan nilai sebesar 10% (sepuluh per seratus) atau lebih dari hal yang relevan dalam Rencana Kerja atau Anggaran Tahunan Perseroan); Melakukan atau memberikan segala bentuk penjaminan atas seluruh atau sebagian dari properti atau aset dari Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan atau penerimaan penjaminan untuk kepentingan Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan yang jumlahnya melebihi jumlah yang dari waktu ke waktu ditentukan oleh Dewan Komisaris, kecuali dalam rangka menjalankan kegiatan usaha sehari-hari; Segala penjualan atau pelepasan lainnya terhadap aset material atau hak material dari Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan atau segala pengambilalihan atau pembelian atas segala aset material atau hak material oleh Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan yang melebihi batasan tertentu yang telah ditentukan (dari waktu ke waktu) oleh Dewan Komisaris; Melakukan, mengadakan, atau mengakhiri segala kemitraan strategis yang dapat berupa antara lain, usaha patungan atau perjanjian investasi, aliansi bisnis oleh Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan; melakukan belanja modal yang (i) tidak tercantum dalam Rencana Kerja atau Anggaran Tahunan Perseroan, dan/atau (ii) melakukan belanja modal yang mencapai 10% atau lebih dari nilai yang tercantum dalam Rencana Kerja atau Anggaran Tahunan Perseroan; Mengikatkan diri dalam kontrak apapun, perjanjian atau komitmen atau serangkaian kontrak, perjanjian atau komitmen yang terkait yang melibatkan atau dapat melibatkan suatu jumlah yang harus dibayar atau diterima oleh Grup Perseroan lebih dari batasan tertentu yang telah ditentukan (dari waktu ke waktu) oleh Dewan Komisaris, termasuk, tidak terbatas pada, perjanjian pembiayaan, pinjaman, penjualan atau pengambilalihan aset atau properti; Inisiasi, pelaksanaan, penyelesaian atau pengabaian segala klaim, sengketa, arbitrase atau proses lainnya yang melibatkan Grup Perseroan atau pengakuan tanggung jawab oleh atau atas nama Grup Perseroan, termasuk (tidak terbatas) penagihan utang dan sengketa perburuhan, yang melampaui batasan tertentu yang telah ditentukan (dari waktu ke waktu) oleh Dewan Komisaris; harus mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 3. Untuk menjalankan perbuatan hukum: a. mengalihkan, melepaskan hak yang jumlahnya lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah kekayaan bersih Perseroan atau merupakan seluruh harta kekayaan Perseroan, baik dalam 1 (satu) transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain dalam jangka waktu 1 (satu) tahun buku; atau b. menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan yang jumlahnya lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah kekayaan bersih Perseroan atau merupakan seluruh harta kekayaan Perseroan, baik dalam 1 (satu) transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain; Direksi harus mendapat persetujuan dari RUPS sesuai dengan Anggaran Dasar dengan memperhatikan peraturan yang berlaku di bidang pasar modal. 4. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, maka anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan. Seluruh anggota Direksi Perseroan telah memenuhi kualifikasi anggota Direksi perusahaan publik sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. 123 Berikut adalah keterangan singkat dari masing-masing anggota komisaris dan direksi Perseroan: Dewan Komisaris Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D Komisaris Utama dan Independen Warga Negara Indonesia, 54 tahun, lahir di Jakarta pada tanggal 3 Oktober 1966. Memperoleh gelar Bachelor in Economics dari University of Indonesia pada tahun 1990, Master of Urban Planning dari University of Illinois UrbanaChampaign pada tahun 1995 dan Ph.D in Urban and Regional Planning dari University of Illinois Urbana-Champaign pada tahun 1997. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2021. Sebelumnya menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional pada tahun 2019-2021, Kepala Bappenas pada tahun 2016-2019, Dewan Pengarah di Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah pada tahun 2017-2019, Menteri Keuangan pada tahun 2014-2016, Komisaris pada tahun 2013-2014 di Pertamina, Komisaris pada tahun 2012-2013 di Antam, beberapa jabatan di Kementerian Keuangan pada tahun 2005-2014, Director General di the Islamic Research and training Institute pada tahun 2009-2010, Dekan Fakultas Ekonomi pada tahun 2005-2009 di Universitas Indonesia, Komisaris Independen di PLN pada tahun 2004 - 2009 dan beberapa jabatan akademis di Fakultas Ekonomi pada tahun 1997-2005 di Universitas Indonesia. Adi Wardhana Sariaatmadja Komisaris Warga Negara Indonesia, 36 tahun, lahir di Sydney pada tanggal 9 Maret 1985. Memperoleh gelar di Bachelor of Commerce dari University of Sydney pada tahun 2005. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2021. Saat ini menjabat sebagai President Director di PT Kreatif Media Karya sejak tahun 2012 dan Vice Chairman di PT Elang Andalan Nusantara sejak tahun 2017. Sebelumnya menjabat sebagai Director pada tahun 2015-2017 di Plan B Media Pte. Ltd. Lau Eng Boon Komisaris Warga Negara Singapura, 61 tahun, lahir di Singapura pada tanggal 18 Juni 1959. Memperoleh gelar Bachelor of Mechanical Engineering dari Kobe University pada tahun 1984 dan Master in Business Administration dari National University of Singapore pada tahun 1996. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2019. Saat ini menjabat sebagai Head, Portfolio & Head, TMT & Business Services Global Investments, Strategy & Risk Private Equity di GIC Private Limited sejak tahun 2010. Sebelumnya menjabat sebagai Chief Executive Officer pada tahun 2009-2014 di Telus International, Vice President, Operations pada tahun 1996-2010 di Honeywell Asia, Manager pada tahun 1992-1996 di Accenture Singapore dan Major, HD Quality Assurance pada tahun 1984-1992 di Republic of Singapore Air Force. 124 Lu Zhang Komisaris Warga Negara Tiongkok, 39 tahun, lahir di Jiangsu pada tanggal 18 April 1982. Memperoleh gelar B.A in Economics dari Nanjing University pada tahun 2004 dan Finance MBA dari Shanghai Jiao Tong University pada tahun 2013. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2020. Saat ini menjabat sebagai Investment Director di Ant Group sejak tahun 2014. Sebelumnya menjabat sebagai Senior Manager pada tahun 2004 – 2014 di Ernst & Young. Dra Zannuba Arifah CH.R (Yenny Wahid) Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, 46 tahun, lahir di Jombang pada tanggal 29 Oktober 1974. Memperoleh gelar Bachelor of Arts in Visual Communication dari Universitas Trisakti pada tahun 1997 dan Master of Public Administration dari Harvard Kennedy School di tahun 2003. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2021. Saat ini menjabat sebagai Adviser di Government Counter Violent Extremism, Director di The Wahid Foundation, Komisaris Independen di Garuda Indonesia, Chairperson di The Indonesian Rock Climbing Federation, Member of the Steering Committee di The Paris Peace Forum, Founding Member di The Global Council for Tolerance of Peace, Head of Foreign Affairs Division di Muslimat NU, Member of the Advisory Board di USINDO, US Indonesia Relations. Sebelumnya menjabat sebagai Member of Global Council on Faith pada tahun 2009 di World Economic Forum, Secretary General pada tahun 2007 di PKB, Member pada tahun 2006 di Government Body in Charge of Alternative Energy, Member pada tahun 2006 di UK Indonesian Advisory Council on Islam, Political Communication, President Susilo Bambang Yudhoyono Special Staff of the President pada tahun 1999 dan Assistant Correspondent pada tahun 1997 di The Sydney Morning Herald and the Age Melbourne. 125 Dewan Direksi Muhammad Rachmat Kaimuddin Direktur Utama Warga Negara Indonesia, 42 tahun, lahir di Makassar pada tanggal 15 April 1979. Memperoleh gelar Bachelor’s of Science and Engineering dari Massachusetts Institute of Technology pada tahun 2001 dan MBA dari Stanford Graduate School of Business pada tahun 2006. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2020. Sebelumnya menjabat sebagai Director of Finance and Planning pada tahun 2018-2019 di PT Bank Bukopin, Tbk., Komisaris pada tahun 2014 – 2018 di PT Bank Bukopin, Tbk., Managing Director pada tahun 2016 – 2018 di PT Semen Bosowa Maros, Chief Financial Officer pada tahun 2014-2018 di PT Bosowa Corporindo, Vice President/Chief Rep. Officer for Indonesia pada tahun 2012 – 2014 di Baring Private Equity Asia, Advisor to the Board pada tahun 2012 di PT Toba Bara Sejahtra, Tbk, Principal pada tahun 2008 – 2011 di Quvat/Principia Management Group, Managing Director/Chief Financial Officer pada tahun 2009 – 2011 di PT Cardig Air Services, Summer Interns (Oil, Gas and Chemical Units) pada tahun 2007 di International Finance Corporations, Senior Associate pada tahun 20032006 di The Boston Consulting Group dan Hardware Design Engineer pada tahun 2001 – 2002 di Teradyne, Inc. Teddy Nuryanto Oetomo Direktur Warga Negara Indonesia, 40 tahun, lahir di Jakarta pada tanggal 1 April 1981. Memperoleh gelar Bachelor Economics dari University of Sydney pada tahun 2001 dan Ph.D in Economics dari University of Sydney pada tahun 2006. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2018. Sebelumnya menjabat sebagai Head of Intermediary Business di PT Schroders Investment Indonesia pada tahun 2015 – 2018, Head of Indonesia Equity Research di Credit Suisse pada tahun 2011 – 2014, Research Analyst pada tahun 2002-2005 di Capital Market CRC Ltd. Willix Halim Direktur Warga Negara Indonesia, 33 tahun, lahir di Medan pada tanggal 15 November 1987. Memperoleh gelar Bachelor of Engineering and Computer Science dari University of Melbourne pada tahun 2009 dan Executive Program dari Stanford University Graduate School of Business pada tahun 2013. Menjabat sebagai Chief Operating Officer Perseroan sejak tahun 2016. Sebelumnya menjabat sebagai Senior Vice President of Growth di Freelancer.com pada tahun 2011 - 2016. 126 Natalia Firmansyah Direktur Warga Negara Indonesia, 45 tahun, lahir di Palembang pada tanggal 29 Desember 1975. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Trisakti pada tahun 1997. Menjabat sebagai Chief Financial Officer Perseroan sejak tahun 2018. Sebelumnya menjabat sebagai Country Chief Financial Officer pada tahun 2016 – 2018, Head of Business Development & Licensing pada tahun 2014-2016, Head of Finance Operations pada tahun 2012-2014, Head of Business Planning pada tahun 2005 – 2008, Head of Financial, Reporting and Accounting pada tahun 2004-2005, Assistant of Chief Accountant pada tahun 2001 – 2004 di PT Novartis Indonesia, Financial Services Manager pada tahun 2008-2009 di PT Johnson & Johnson, Management Accountant pada tahun 1999-2001 di PT Thames PAM Jaya dan Accounting Supervisor pada tahun 1997-1999 di Casa Bella Interiors. Tidak terdapat hubungan kekeluargaan antara diantara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan para pemegang saham Perseroan, kecuali Bapak Adi Wardhana Sariaatmadja selaku Komisaris dan pemegang saham Perseroan dengan Bapak Alvin W. Sariaatmadja selaku pemegang saham Perseroan. Rapat anggota Direksi dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setiap bulan dan Rapat anggota Dewan Komisaris sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan, dan rapat gabungan antara Direksi dan Komisaris sekurangkurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan. Tingkat kehadiran Rapat Dewan Komisaris pada tahun 2020 adalah sebagai berikut: Nama Dewan Komisaris Sutiana Ali Jay Geoffrey Wacher Douglas Lehman Feagin Lau Eng Boon Lu Zhang Jumlah Penyelenggaran Rapat Jumlah Kehadiran Rapat Persentase Kehadiran 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100% 100% 100% 100% 100% Jumlah Penyelenggaran Rapat Jumlah Kehadiran Rapat Persentase Kehadiran 12 12 12 12 12 12 100% 100% 100% Tingkat kehadiran Rapat Direksi pada tahun 2020 adalah sebagai berikut: Nama Direksi Muhammad Rachmat Kaimuddin Teddy Nuryanto Oetomo Willix Halim Setelah Perseroan menjadi perusahaan publik, Perseroan akan mematuhi ketentuan pengadaan Rapat Direksi dan Rapat Dewan Komisaris berdasarkan POJK No. 33/2014. Kompensasi dan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris Kompensasi Dewan Komisaris Perseroan pada tahun 2018, 2019 dan 2020 masing-masing sebesar Rp0, Rp350.000.000, dan Rp210.000.000,Direksi Kompensasi Direksi Perseroan pada tahun 2018, 2019 dan 2020 masing-masing sebesar Rp5.845.084.000,-, Rp6.775.984.000,-, dan Rp20.509.596.000,- 127 Komite Nominasi dan Remunerasi dan Kebijakan Dasar penetapan remunerasi Direksi Perseroan ditentukan oleh Keputusan Pemegang Saham Perseroan yang dilimpahkan kepada Dewan Komisaris dimana Dewan Komisaris akan memperhatikan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi dan Kebijakan Perseroan. Sedangkan penetapan remunerasi Dewan Komisaris ditentukan oleh Keputusan Pemegang Saham Perseroan. Hal ini dilakukan demi menghindari konflik kepentingan dimana Dewan Komisaris dapat menentukan remunerasinya sendiri. Sesuai dengan POJK No. 34 Tahun 2014 dimana setiap perusahaan publik wajib memiliki fungsi Nominasi dan Remunerasi, maka berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. 700/BL/KNR/SK-BOC/IV/2021 tanggal 30 April 2021 dimana Dewan Komisaris Perseroan mengangkat anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dan Kebijakan Perseroan, yaitu: Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota : Dra Zannuba Arifah CH.R; : Suryo Sasono; : RD Adi Wardhana Sariaatmadja; : Lau Eng Boon; : Lu Zhang Masa tugas anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dan Kebijakan adalah selama 5 (lima)tahun dan tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris Perseroan. Rapat anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dan Kebijakan dan Dewan Komisaris dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan, dengan tingkat kehadiran minimal mayoritas dari jumlah anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dan salah satunya Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi. Dra Zannuba Arifah CH.R Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi dan Kebijakan Informasi lebih lengkap mengenai Ibu Dra Zannuba Arifah CH.R dapat dilihat pada Bab VIII Keterangan Perseroan, Kegiatan Usaha, Serta Kecenderungan dan Prospek Usaha. Suryo Sasono Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dan Kebijakan Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 31 tahun. Meraih gelar Master of Business Administration dari Insead, Perancis pada tahun 2018 dan Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung, Indonesia pada tahun 2012. Beberapa jabatan yang pernah dipegang dan masih dipegang antara lain: ● 2021 – sekarang: VP of Talent & CEO Office di Perseroan ● 2020 – 2021: Project Leader di BCG ● 2018 – 2020: Consultant di BCG ● 2016 – 2017: Head of Human Resource Business Partner di Gojek ● 2015 – 2016: Human Resource Business Partner – Logistic. Food Delivery, and Commerce Product di Gojek ● 2012 – 2015: Human Resource System Analyst di ConocoPhillips Adi Wardhana Sariaatmadja Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dan Kebijakan Informasi lebih lengkap mengenai Bapak Adi Wardhana Sariaatmadja dapat dilihat pada Bab VIII Keterangan Perseroan, Kegiatan Usaha, Serta Kecenderungan dan Prospek Usaha. Lau Eng Boon Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dan Kebijakan Informasi lebih lengkap mengenai Bapak Lau Eng Boon dapat dilihat pada Bab VIII Keterangan Perseroan, Kegiatan Usaha, Serta Kecenderungan dan Prospek Usaha. 128 Lu Zhang Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dan Kebijakan Informasi lebih lengkap mengenai Bapak Lu Zhang dapat dilihat pada Bab VIII Keterangan Perseroan, Kegiatan Usaha, Serta Kecenderungan dan Prospek Usaha. Tugas dan Tanggung Jawab 1. Bertindak independen dalam melaksanakan tugasnya; 2. Memberikan rekomendasi mengenai: a. Komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; b. Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi; dan c. Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris. 3. Melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolak ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi; 4. Memberikan rekomendasi mengenai program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan komisaris; 5. Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS; 6. Memberikan rekomendasi mengenai: a. Struktur Remunerasi; b. Kebijakan atas Remunerasi; dan c. Besaran atas Remunerasi. 7. Melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian Remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris. Komite Nominasi dan Remunerasi dan Kebijakan Perseroan dibentuk pada tanggal 30 April 2021 berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. 700/BL/KNR/SK-BOC/IV/2021 sehingga Komite Nominasi dan Remunerasi dan Kebijakan Perseroan belum melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya pada tahun 2020. Sekretaris Perusahaan Sesuai dengan POJK No. 35 Tahun 2014 berdasarkan Surat Penunjukan No. 696/BL/CORSEC/SK-DIR/IV/2021 tanggal 30 April 2021, Perdana Arning Saputro diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan. Perdana Arning Saputro Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 2001 dan Master Hukum (LLM. in international competition and policy) dari School of Law, University of Glasgow, UK. Beberapa jabatan yang pernah dipegang dan masih dipegang antara lain: ● 2021 – sekarang: Sekretaris Perusahaan di Perseroan ● 2018 – 2021: Vice President Legal, Public Policy and Regulatory Affair ● 2017 – 2018: Jr. Partner di Melli Darsa & Co (Pricewater Waterhouse Cooper Network) ● 2016 – 2017: Counsel Widyawan & Partner in association with Linklaters. ● 2012 – 2015: Of Counsel di Melli Darsa & Co Sebagai komitmen terhadap transparansi bagi semua pemangku kepentingan, Perseroan menunjuk seorang Sekretaris Perusahaan yang berperan untuk: a. Memastikan ketaatan Perseroan terhadap segala peraturan yang berlaku serta pelaksanaan Good Corporate Governance (“GCG”); b. Memastikan fungsi Corporate Legal Affairs atau Legal Compliance; c. Menjalankan tanggung jawab sosial (“CSR”) Perseroan; d. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal; e. Memberikan pelayanan atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan; f. Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan UUPM dan peraturan pelaksanaannya; g. Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan OJK dan masyarakat. 129 Untuk menghubungi sekretaris perusahaan Perseroan, dapat disampaikan ke: Nama : Perdana Arning Saputro Jabatan : Sekretaris Perusahaan Alamat : Metropolitan Tower, Lantai 22 Jalan Raden Adjeng Kartini, Kav. 14, Jakarta Selatan Telepon : 021- 50982008 Email : corsec@bukalapak.com Sebagai bagian pendidikan dan pelatihan yang dilakukan Perseroan, pelatihan dalam rangka peningkatan sekretaris perusahaan merupakan salah satu dari program pendidikan dan pelatihan sebagai bagian peningkatan kualitas pegawai Perseroan termasuk rencana pengadaan pelatihan dengan penyedia pihak ketiga dan juga bergabung dengan asosiasi yang bergerak di bidang sekretaris perseroan. Komite Audit Sesuai dengan POJK No. 55 Tahun 2015 dimana setiap perusahaan publik wajib memiliki Komite Audit, maka Keputusan Dewan Komisaris No. 698/BL/KA/SK-BOC/IV/2021 tanggal 30 April 2021, dimana rapat Dewan Komisaris Perseroan sepakat untuk mengambil keputusan yang sah untuk mengangkat anggota Komite Audit Perseroan, yaitu: Ketua Anggota Anggota : Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E, M.U.P, PhD; : Mawar Napitupulu; : Iwan Setiawan. Masa tugas anggota komite audit selama 5 (lima) tahun dan tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris Perseroan. Rapat anggota Komite Audit dan Dewan Komisaris dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan, dengan tingkat kehadiran minimal mayoritas dari jumlah anggota. Komite Audit Perseroan dibentuk pada tanggal 30 April 2021 berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. 698/BL/KA/SKBOC/IV/2021 sehingga Komite Audit Perseroan belum melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya pada tahun 2020. Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E, M.U.P, Ph.D; Informasi lebih lengkap mengenai Bapak Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro dapat dilihat pada Bab VIII Keterangan Perseroan, Kegiatan Usaha, Serta Kecenderungan dan Prospek Usaha. Mawar Napitupulu Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 58 tahun. Meraih gelar Master of Business Administration dari Katholieke Universiteit Leuven pada tahun 1990 dan Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia tahun 1986. Beberapa jabatan yang pernah dipegang dan masih dipegang antara lain: ● 1994 - sekarang : Senior Managing Partner at Registered Public Accounting Firm - Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan, ● 1985 – sekarang : Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ● 2020 – sekarang : Member of Audit Committee and Risk Oversight Committee – Bank Danamon Indonesia Tbk ● 2019 – sekarang : Member of Audit Committee – PT Putera Mandiri Jembar Tbk (member of Dipo-Mitsubishi Group) Iwan Setiawan Warga Negara Indonesia. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Padjajaran. Beberapa jabatan yang pernah dipegang dan masih dipegang antara lain: ● 2018 – sekarang : Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pendidikan, Kompetensi dan Kendali Mutu Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal ● 2021 – sekarang : Anggota Team Pengkajian Peraturan Asosiasi Emiten Indonesia ● 1993 – sekarang : Senior Partner Makes & Partners Law Firm ● 1991 – 1993 : Senior Associate Kartini Muljadi & Rekan Law Firm 130 Tujuan: Komite Audit bertugas dan bertanggung jawab untuk memberikan pendapat profesional dan independen kepada Dewan Komisaris sehubungan dengan fungsi pengawasan yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris. Tugas dan Tanggung Jawab: a. b. c. d. e. f. g. h. i. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perseroan kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi dan laporan lainnya yang terkait dengan informasi keuangan Perseroan; Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan; Memberi pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya; Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan dan fee; Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal; Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Perseroan tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris; Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan; Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan pada Perseroan; Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan. Wewenang: a. b. c. d. Mengakses terhadap dokumen, data dan informasi Perseroan tentang karyawan, dana, aset dan sumber daya perusahaan yang diperlukan; Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit internal, manajemen risiko dan Akuntan terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit; Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan); dan Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris. Unit Audit Internal Sesuai dengan POJK No. 56 Tahun 2015, maka berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 701/BL/UAI/SK-BOD/IV/2021 tertanggal 30 April 2021, Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal (UAI) Perseroan dan menunjuk Nada Pradipta sebagai Kepala Unit Audit Internal Perseroan. Perseroan juga telah membentuk suatu Piagam Unit Audit Internal yang telah disahkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris tanggal 30 April 2021. Piagam Unit Audit Internal merupakan pedoman kerja Unit Audit Internal. Adapun susunan Unit Audit Internal pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut: Nada Pradipta Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 34 tahun. Meraih gelar Master of Business Administration dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 2021 dan Sarjana Akuntansi dari Universitas Katolik Parahyangan tahun 2008. Beberapa jabatan yang pernah dipegang dan masih dipegang antara lain: ● 2019 – sekarang : Head of Internal Audit – PT Bukalapak ● 2017 – 2018 : Manager – Deloitte Konsultan Indonesia ● 2012 – 2017 : Manager – KPMG Siddharta Advisory ● 2008 – 2010 : Internal Auditor – PT Djarum Tujuan: Membantu Perseroan menjalankan fungsi pemeriksaan dan memberikan penilaian secara independen dan obyektif terhadap efektifitas manajemen risiko, pengendalian internal serta kepatuhan atas proses tata kelola perusahaan dari setiap unit kerja dan proses harian. 131 Tugas dan Tanggung Jawab: 1. Menyusun dan melaksanakan rencana audit internal tahunan; 2. menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perusahaan; 3. melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya; 4. memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen; 5. membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris; 6. memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan; 7. bekerja sama dengan Komite Audit; 8. menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya; 9. melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan. Wewenang: 1. Mengakses seluruh informasi yang relevan tentang Perusahaan terkait dengan tugas dan fungsinya; 2. melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit, serta anggota dari Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit; 3. mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit; 4. melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal. Masa tugas anggota Unit Audit Internal adalah selama 2 (dua) tahun. 9. Dokumen Perizinan Perseroan dan Entitas Anak Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan dan Entitas Anak telah memiliki izin-izin penting, antara lain sebagai berikut: Perseroan Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki izin-izin penting terkait dengan kegiatan usaha sebagai berikut: Nomor Induk Berusaha (“NIB”) Perseroan telah memperoleh NIB dengan No. 8120311023615 tanggal 13 Agustus 2020 yang dikeluarkan oleh Lembaga Pengelola dan Penyelenggara Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission (“OSS”) untuk alamat kantor di Metropolitan Tower Lt. 22 Jl. Raden Adjeng Kartini Kav. 14, Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Kota Administrasi Jakarta Selatan, yang merupakan bukti Pendaftaran Penanaman Modal/Berusaha yang sekaligus merupakan pengesahan Tanda Daftar Perusahaan. Berdasarkan NIB Perseroan, Perseroan terdaftar dengan nomor Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (“KBLI”) No.63122 (Portal Web dan/atau Platform Digital dengan Tujuan Komersial) dengan status Penanaman Modal Asing. NIB berlaku selama Perseroan menjalankan kegiatan usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Izin Usaha Industri (“IUI”) Perseroan telah memperoleh IUI tanggal 13 Agustus 2020 yang dikeluarkan oleh Lembaga Pengelola dan Penyelenggara Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission (“OSS”) untuk alamat kantor di Metropolitan Tower Lt. 22 Jl. Raden Adjeng Kartini Kav. 14, Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Kota Administrasi Jakarta Selatan, yang merupakan bukti Pendaftaran Penanaman Modal/Berusaha yang sekaligus merupakan pengesahan Tanda Daftar Perusahaan. Berdasarkan IUI Perseroan, Perseroan terdaftar dengan nomor Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (“KBLI”) No.63122 (Portal Web dan/atau Platform Digital dengan Tujuan Komersial). IUI berlaku selama Perseroan menjalankan kegiatan usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 132 Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (“TDPSE”) Perseroan telah terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik pada tanggal 10 Maret 2021 dengan TDPSE No. 000298.01/DJAI.PSE/03/2021 yang dikeluarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Jangka waktu TDPSE tidak diatur. Surat Izin Usaha Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (“SIUPMSE”) Perseroan telah memperoleh SIUPMSE tanggal 4 Juni 2021 yang dikeluarkan oleh OSS untuk alamat kantor di Metropolitan Tower Lt. 22 Jl. Raden Adjeng Kartini Kav. 14, Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Kota Administrasi Jakarta Selatan. SIUPMSE Perseroan telah berlaku efektif dan akan berlaku selama Perseroan menjalankan kegiatan usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Lebih lanjut, Perseroan juga telah memperoleh perizinan-perizinan terkait dengan penanaman modal asing sebagai berikut: 1. Izin Persetujuan Perubahan Status Perusahaan dari Perusahaan Non Penanaman Modal Asing/Penanaman Modal Dalam Negeri (Non PMA/PMDN) menjadi Penanaman Modal Asing (PMA) No. 161/1/PPM/V/PMA/2012 tanggal 7 September 2012 yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (“Izin PMA”) Perseroan telah memperoleh Izin PMA sehubungan dengan masuknya peserta asing atas nama Batavia Incubator Pte. Ltd (Singapura) dan Gree Ventures Inc. (Jepang) ke dalam Perseroan maka selanjutnya Perseroan tercatat sebagai perusahaan penanaman modal asing. 2. Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal Asing No. 868/1/IU/PMA/2014 tanggal 18 Juni 2014 yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (“Izin Prinsip Perubahan PMA”) Perseroan telah memperoleh Izin Prinsip Perubahan PMA sehubungan adanya perubahan-perubahan atas ketentuan penanaman modal yang tercantum dalam Izin PMA. Entitas Anak No. 1. Entitas Anak BIB Perizinan Terkait NIB dengan No. 9120304161851 tanggal 15 Januari 2019 yang dikeluarkan oleh OSS Izin Komersial/Operasional (“IKO”) yang dikeluarkan oleh OSS pada tanggal 12 Maret 2021 TDPSE No. 000319.01/DJAI.PSE/03/2021 tanggal 15 Maret 2021 yang dikeluarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Izin Usaha Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai Perantara Pedagang Efek Yang Khusus Didirikan Untuk 133 Tujuan Perolehan Merupakan bukti Pendaftaran Penanaman Modal/Berusaha dan juga sekaligus merupakan pengesahan Tanda Daftar Perusahaan serta bukti pemenuhan laporan pertama kewajiban Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan (“WLKP”). IKO BIB belum memenuhi komitmen. BIB telah terdaftar sebagai penyelenggara sistem elektronik. Merupakan izin BIB untuk melakukan kegiatan Perantara Masa Berlaku Izin NIB berlaku selama BIB menjalankan kegiatan usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. BIB dapat melakukan kegiatan komersial atau operasional setelah BIB menyelesaikan komitmen sebagaimana dimaksud sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Tidak diatur. Tidak diatur. No. 2. 3. Entitas Anak BPI BMI Perizinan Terkait Memasarkan Efek Reksa Dana berdasarkan Surat OJK Nomor KEP-9/PM.21/2020 tanggal 26 Agustus 2020 Tujuan Perolehan Pedagang Efek Yang Khusus Didirikan Untuk Memasarkan Efek Reksa Dana Masa Berlaku Izin NIB dengan No. 0220209761052 tanggal 15 Juli 2020 yang dikeluarkan oleh OSS NIB berlaku selama BPI menjalankan kegiatan usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. IUI yang dikeluarkan oleh OSS pada tanggal 9 Agustus 2018 Merupakan bukti Pendaftaran Penanaman Modal/Berusaha dan juga sekaligus merupakan pengesahan Tanda Daftar Perusahaan serta bukti pemenuhan laporan pertama kewajiban WLKP. IUI BPI terdaftar untuk KBLI sebagai berikut: IKO yang dikeluarkan oleh OSS pada tanggal 12 Maret 2021 (i) 62029 – Aktivitas konsultasi komputer dan manajemen fasilitas komputer lainnya; dan (ii) 62012 – Aktivitas pengembangan aplikasi perdagangan melalui internet (e-commerce). IKO BPI belum memenuhi komitmen. TDPSE No. 02723/DJAI/PSE/07/2020 tanggal 22 Juli 2020 yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika SIUPMSE tanggal 4 Juni 2021 yang dikeluarkan oleh OSS BPI telah terdaftar sebagai penyelenggara sistem elektronik. SIUPMSE BPI terdaftar untuk KBLI No. 63122 – Portal Web dan/atau Platform Digital Dengan Tujuan Komersial. NIB dengan No. 9120304191154 tanggal 15 Januari 2019 sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir Perubahan ke-6 tanggal 17 April 2020 yang dikeluarkan oleh OSS Merupakan bukti Pendaftaran Penanaman Modal/Berusaha dan juga sekaligus merupakan pengesahan Tanda Daftar Perusahaan serta bukti pemenuhan laporan pertama kewajiban WLKP. SIUPMSE BMI terdaftar untuk KBLI No. 63122 – Portal Web dan/atau Platform Digital Dengan Tujuan Komersial. BMI telah terdaftar sebagai penyelenggara SIUPMSE tanggal 4 Juni 2021 yang dikeluarkan oleh OSS TDPSE No. 00514.01/DJAI.PSE/04/2021 tanggal 26 April 2021 yang dikeluarkan oleh 134 IUI berlaku selama BPI menjalankan kegiatan usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. BPI dapat melakukan kegiatan komersial atau operasional setelah BPI menyelesaikan komitmen sebagaimana dimaksud sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Tidak diatur. SIUPMSE berlaku selama BPI menjalankan kegiatan usaha sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. NIB berlaku selama BMI menjalankan kegiatan usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. SIUPMSE berlaku selama BMI menjalankan kegiatan usaha sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. Tidak diatur. No. 4. Entitas Anak BUI Perizinan Terkait Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Tujuan Perolehan sistem elektronik. NIB dengan No. 9120303181051 tanggal 15 Januari 2019 sebagaimana diubah tanggal 17 April 2020 yang dikeluarkan oleh OSS Merupakan bukti Pendaftaran Penanaman Modal/Berusaha dan juga sekaligus merupakan pengesahan Tanda Daftar Perusahaan serta bukti pemenuhan laporan pertama kewajiban WLKP. SIUPMSE BUI terdaftar untuk KBLI No. 63122 – Portal Web dan/atau Platform Digital Dengan Tujuan Komersial. NIB berlaku selama BUI menjalankan kegiatan usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Merupakan bukti Pendaftaran Penanaman Modal/Berusaha dan juga sekaligus merupakan pengesahan Tanda Daftar Perusahaan serta bukti pemenuhan laporan pertama kewajiban WLKP. Five Jack Indonesia telah terdaftar sebagai penyelenggara sistem elektronik. SIUPMSE Five Jack Indonesia terdaftar untuk KBLI No. 63122 – Portal Web dan/atau Platform Digital Dengan Tujuan Komersial. Merupakan izin Five Jack Indonesia untuk melakukan kegiatan usaha penyelenggaraan jasa telekomunikasi (portal web). IUI Five Jack Indonesia terdaftar untuk KBLI No. 63122 – Portal Web dan/atau Platform Digital Dengan Tujuan Komersial. NIB berlaku selama Five Jack Indonesia menjalankan kegiatan usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. SIUPMSE tanggal 4 Juni 2021 yang dikeluarkan oleh OSS 5. Five Indonesia Jack NIB dengan No. 9120219132696 tanggal 29 November 2019 yang dikeluarkan oleh OSS TDPSE No. 000643.01/DJAI.PSE/05/2021 tanggal 7 Mei 2021 yang dikeluarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia SIUPMSE tanggal 30 April 2021 yang telah diubah beberapa kali, terakhir berdasarkan Perubahan ke-12 tanggal 3 Juni 2021 yang dikeluarkan oleh OSS Surat Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 1080/1/IU/PMA/2013 tentang Izin Usaha Industri tanggal 22 Oktober 2013 IUI yang dikeluarkan oleh OSS pada tanggal 29 November 2019 135 Masa Berlaku Izin SIUPMSE berlaku selama BUI menjalankan kegiatan usaha sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. Tidak diatur. SIUPMSE berlaku selama Five Jack Indonesia menjalankan kegiatan usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Berlaku sejak Five Jack Indonesia siap operasi bulan Agustus 2013 dan seterusnya sampai Five Jack masih melakukan kegiatan usaha. IUI berlaku selama Five Jack Indonesia menjalankan kegiatan usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 10. Sumber Daya Manusia Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan tidak memiliki serikat pekerja. Berikut tabel-tabel rincian komposisi karyawan Perseroan dan Entitas Anak berdasarkan status, pendidikan, jabatan, usia, aktivitas utama dan lokasi. Kategori Status Karyawan Tetap Karyawan Kontrak Total Pendidikan > Strata 2 Strata 1 Diploma (D1) Diploma (D2) Diploma (D3) Diploma (D4) < SMU dan sederajat Total Jabatan Board of Director Senior Vice President Vice President Associate Vice President Head Senior Manager Manager Supervisor Team Leader/Officer Staff Total Usia >= 55 tahun 46 – 55 tahun 31 – 45 tahun <= 30 tahun Total Aktivitas Utama Kantor Pusat CSM Technology Marketplace Total Lokasi DKI Jakarta Bandung Surabaya Yogyakarta Medan Total Keterangan: P: Perseroan EA: Entitas Anak P 2018 EA Jumlah P 31 Desember 2019 EA Jumlah P 2020 EA Jumlah 1.785 746 2.531 - 1.785 746 2.531 1.585 435 2.020 46 46 1.631 435 2.066 1.589 217 1.806 42 42 1.631 217 1.848 150 1.999 3 3 259 46 71 2.531 - 150 1.999 3 3 259 46 71 2.531 160 1.583 2 3 183 39 50 2.020 1 36 5 2 2 46 161 1.619 2 3 188 41 52 2.066 172 1.409 3 4 144 34 40 1.806 1 31 5 2 3 42 173 1.440 3 4 149 36 43 1.848 6 1 10 12 29 60 188 32 1.652 541 2.531 - 6 1 10 12 29 60 188 32 1.652 541 2.531 8 1 10 16 40 72 159 27 1.365 322 2.020 1 4 4 1 36 46 8 1 11 16 44 72 163 28 1.401 322 2.066 4 3 11 27 42 83 162 51 1.256 167 1.806 1 4 4 1 32 42 4 3 12 27 46 83 166 52 1.288 167 1.848 1 6 685 1.839 2.531 - 1 6 685 1.839 2.531 1 2 314 1.703 2.020 23 23 46 1 2 337 1.726 2.066 1 3 385 1.417 1.806 22 20 42 1 3 407 1.437 1.848 881 680 800 170 2.531 - 881 680 800 170 2.531 684 434 768 134 2.020 46 - 730 434 768 134 2.020 682 273 690 161 1.806 42 - 724 273 690 161 1.806 2.360 124 15 27 5 2.531 - 2.360 124 15 27 5 2.531 1.889 126 1 2 2 2.020 39 7 46 1.928 126 8 2 2 2.066 1.713 92 1 1.806 40 2 42 1.753 92 3 1.848 Selama tahun 2018 – 2020, tidak terdapat karyawan di Entitas Anak lain selain PT Buka Pengadaan Indonesia. 136 Tenaga Ahli Khusus Pegawai-pegawai kunci Perseroan memiliki keahlian yang dibutuhkan oleh Perseroan di bidangnya masing-masing. Dari sisi regulasi tidak ada persyaratan khusus yang mewajibkan adanya perizinan khusus bagi pegawai Perseroan, kecuali untuk beberapa posisi tertentu sebagai berikut: Nama Umur Pengalaman Kerja Tugas Entitas Dhinda Arisyiya 31 Director of Operations PT Buka Investasi bersama Izin Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana berdasarkan Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP2713/PM.211/WAPERD/2017 tentang Pemberian Izin WAPERD tanggal 20 Desember 2017 sebagaimana diperpanjang berdasarkan Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP138/PM.211/PJ-WAPERD/2020 tentang Perpanjangan Izin WAPERD tanggal 5 November 2020 Umaira Fotineri 29 Head of Product Development & Operations PT Buka Investasi bersama Sekar Wisma Wiridiana 28 1. Wealth Management, Head of Investment Services BNP Paribas (Mar 2018 Mar 2019) 2. AVP Mutual Fund, Fixed Income and Business Development Citibank (Sept 2010 Mar 2018 1. Wealth Management Operation Head - BNP Paribas (Jul 2018 - Jun 2019) 2. Senior Manager FX & Fixed Income - PT Bank Danamon Indonesia, Tbk (Jan 2017 - Jun 2018) Portfolio Manager Citibank (Jan 2017 - Juli 2019) Product Development & Operations Manager PT Buka Investasi bersama Angganata Sebastian 38 Director of Business Development PT Buka Investasi bersama Kevin Jonathan 32 1. Head of Retail Business Ashmore (October 2018 present) 2. Sales Manager SCTV (November 2014) 3. AVP Citibank Citi Gold (July 2012-2014) 1. Product Manager - Head of Information PT Buka Investasi 137 Izin Perizinan Tanggal berlaku 05 November 2020 Tanggal berakhir 28 Januari 2023 Izin Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana berdasarkan Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP1771/PM.211/WAPERD/2014 tentang Pemberian Izin WAPERD tanggal 26 Agustus 2014 sebagaimana diperpanjang berdasarkan Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP131/PM.211/PJ-WAPERD/2020 tentang Perpanjangan Izin WAPERD tanggal 20 Oktober 2020 20 Oktober 2020 14 Januari 2023 Izin Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana berdasarkan Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP208/PM.211/WAPERD/2020 tentang Pemberian Izin WAPERD tanggal 24 Januari 2020 Izin Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP-1840/PM/WAPERD/2004 tentang Pemberian Izin WAPERD tanggal 6 Agustus 2004 dan Sertifikat Pendidikan Profesi Lanjutan WAPERD No. 04989/PPLeWAPERD/2018 dari Dewan Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia tanggal 5 Juni 2018 24 January 2020 2 Februari 2023 6 July 2018 11 Januari 2024 Izin Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana berdasarkan Keputusan Dewan 03 Mei 2021 05 April 2024 Nama Umur Teddy Nuryanto Oetomo 40 Muhammad Rachmat Kaimuddin 42 Pengalaman Kerja BNP Paribas 2. Technology Consultant PWC 3. IT Strategy Analyst Accenture 1. Head of Intermediary Business Schroders (Jun 2015 May 2018) 2. Director Equity Research Credit Suisse (Jan 2006 Jan 2014) 1. Director of Finance - PT Bank Bukopin Tbk (May 2014 Jan 2020) 2. Managing Director - PT Semen Bosowa Maros (Nov 2016 - May 2018) Tugas Entitas Izin Perizinan Tanggal berlaku Tanggal berakhir Technology bersama Komisioner OJK No. KEP314/PM.211/WAPERD/2021 tentang Pemberian Izin WAPERD tanggal 3 Mei 2021 President PT Bukalapak.com Izin Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana berdasarkan Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP74/PM.211/WAPERD/2021 tentang Pemberian Izin WAPERD tanggal 5 Februari 2021 05 Februari 2021 01 April 2024 Chief Executive Officer PT Bukalapak.com Izin Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana berdasarkan Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP1106/PM.211/WAPERD/2020 tentang Pemberian Izin WAPERD tanggal 18 September 2020 18 September 2020 15 April 2023 Tenaga kerja asing Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan dan Entitas Anak memiliki tenaga kerja asing sebagai berikut: No 1 Nama Abishek Balaji Rangadorai Jabatan Warga Negara Research & Development Advisor Inggris IMTA Kitas No Masa Berlaku No Masa Berlaku KEP 047281/PPTK/PTA/NOTIF/2020 31 Juli 2021 2C21JE 5800U 31 Juli 2021 21 April 2022 2 Adithyan Asokan Business Development Manager India KEP 2C11JE181321 April 2022 111626/PPTK/PTA/NOTIF/2020 V 3 Anudeep Pendem Business Strategy Advisor India KEP 005652/PPTK/PTA/NOTIF/2021 02 Maret 2022 Fred Crawford Taylor Business Strategy Manager Amerika Serikat KEP 003741/PPTK/PTA/NOTIF/2021 17 Februari 2022 5 Ivon Sangadi Financial Advisor Australia KEP 05 Desember 2C21JF 4603- 05 Desember 095199/PPTK/PTA/NOTIF/2020 2021 U 2021 6 Niranjan Kumar Business Strategy Manager India 4 KEP 008459/PPTK/PTA/NOTIF/2021 138 23 Februari 2022 2C21JE 134602 Maret 2022 V 2C21JE 0810V 2C21JE 1798V 17 Februari 2022 23 Februari 2022 No 7 Nama Sneha Ramaswamy Jabatan IMTA Warga Negara No Kitas Masa Berlaku No Masa Berlaku KEP 16 November 2C21JE 2921- 16 November 082836/PPTK/PTA/NOTIF/2020 2021 AU 2021 System Engineer India 8 Sylvain Breton Software Engineer Kanada KEP 092985/PPTK/PTA/NOTIF/2020 31 Oktober 2021 2C21JE9869U 31 Oktober 2021 9 Whalan Boyd John Procurement Manager Australia KEP 088158/PPTK/PTA/NOTIF/2020 3-Nov-2021 2C11JE0467G U 3 November 2021 10 Yap Sok Ann System Engineer Malaysia KEP 26 November 2C21JD3564- 26 November 091171/PPTK/PTA/NOTIF/2020 2021 U 2021 Kesejahteraan Sosial Perseroan menyediakan beberapa macam fasilitas dan program kesejahteraan bagi karyawan dan keluarganya. Fasilitas dan program kesejahteraan tersebut diperuntukkan bagi karyawan tetap dan/atau kontrak. Fasilitas dan program tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: - Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BPJS Ketenagakerjaan) Jaminan Kesehatan (Asuransi dan BPJS Kesehatan) Tunjangan Hari Raya Keagamaan (THR) Tunjangan Lembur Tunjangan Konsumsi (Natura) Fasilitas Pelatihan dan Pengembangan Bonus (Kinerja) Program Pinjaman Karyawan Cuti Tahunan Kompensasi, program kesejahteraan dan fasilitas karyawan Perseroan mengacu kepada Ketentuan dan Peraturan Departemen Tenaga Kerja, termasuk sudah memenuhi Upah Minimum yang berlaku. Sarana Pendidikan dan Pelatihan Perseroan memiliki berbagai sarana pendidikan dan pelatihan sebagai upaya pengembangan keterampilan karyawan, di antaranya adalah: 1. On-demand learning platform dengan lebih dari 20 jenis materi pelatihan baik teknikal maupun soft skills 2. Program early career development dengan kurikulum yang disesuaikan untuk karyawan fresh graduate 3. Program leadership development bagi pegawai di level managerial 4. Program BukaWawasan sebagai sarana sharing session antar pegawai terkait penerapan skill di duna kerja 5. Berbagai program pengembangan lainnya, yang disesuaikan dengan fungsi spesifik pegawai (agile bagi fungsi teknologi, dan lain sebagainya). Perjanjian Transisi Program Hak Apresiasi Saham (Share Appreciation RIghts) (“SAR”) Sehubungan dengan penerbitan saham seri C kepada karyawan Perseroan yang berhak mendapatkan saham Perseroan berdasarkan program SAR, Perseroan dan masing-masing karyawan yang menerima alokasi saham berdasarkan program SAR telah menandatangani suatu perjanjian Perjanjian Transisi SAR untuk mengatur mengenai kepemilikan saham Perseroan oleh karyawan. Perjanjian Transisi SAR mengatur jadwal vesting yang berlaku atas saham yang diterbitkan kepada karyawan Perseroan, dimana karyawan berhak untuk melakukan setiap tindakan atas saham yang telah vested. Dalam hal terjadinya pengakhiran hubungan kerja, pengunduran diri, maupun pensiun sebelum seluruh saham yang diterbitkan kepada karyawan vested, maka karyawan diwajibkan untuk mengalihkan saham yang masih unvested kepada pihak ketiga yang ditunjuk Perseroan, dengan syarat dan ketentuan pengalihan yang ditentukan oleh Perseroan. Lebih lanjut, karyawan dilarang untuk memperdagangkan setiap efek yang diterbitkan oleh Perseroan (termasuk saham hasil penerbitan SAR) dengan didasari suatu informasi atau fakta material yang belum diungkapkan, kecuali perdagangan tersebut mematuhi ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku terkait perdagangan orang dalam. 139 Setelah penerbitan saham kepada karyawan Perseroan berdasarkan Akta No. 112/2021, seluruh saham yang dialokasikan dalam program SAR telah dikeluarkan oleh Perseroan dan oleh karenanya program SAR telah berakhir. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 009/BL/CORSEC/SURAT/VI/2021 tanggal 7 Juni 2021, Perseroan dapat menyediakan fasilitas pinjaman kepada para pihak yang tercakup dalam program SAR Perseroan yang dapat dipergunakan hanya untuk pembayaran pajak pendiri sehubungan dengan saham yang dimiliki oleh peminjam sebelum Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan. Tenor pinjaman adalah 8 bulan, yang dapat diperpanjang dengan persetujuan kedua belah pihak dan pinjaman akan dikenakan bunga sebesar 3,5% per tahun. Ketentuan lainnya terkait pinjaman akan diatur lebih lanjut dalam perjanjian pinjaman antara Perseroan dan peminjam. Sistem Pengendalian Internal (“SPI”) Perseroan meyakini sepenuhnya bahwa dalam rangka mengawasi operasional dan juga mengamankan kekayaan Perusahaan, diperlukan sistem pengendalian internal sebagai alat bantu. Sistem pengendalian internal tersebut dinyatakan dalam bentuk kebijakan dan prosedur yang jelas sehingga mampu secara efektif melakukan fungsi pengendalian sekaligus meminimalisasi risiko yang mungkin timbul. Fungsi SPI korporasi yang dijalankan oleh Unit BPC (Business Process & Compliance) dan Unit Audit Internal telah melakukan berbagai aktivitas agar sistem pengendalian internal dapat berjalan secara efektif. Cakupan-cakupan yang dikerjakan oleh unit BPC sebagai second line of defense agar risiko-risiko perusahaan dapat terminimalis dan ter mitigasi adalah ● Membuat framework Manajemen Risiko merujuk ke ISO 31000 dan COSO untuk menghasilkan “Enterprise Risk Management” secara besaran dan operational. ● Dengan hasil risiko yang teridentifikasi secara keseluruhan, memberikan rencana mitigasi yang ter target dan terukur seperti penerapan pembuatan kebijakan dan prosedur. ● Mereview dan memonitor (keabsahan) semua kebijakan dan prosedur yang ada di Bukalapak dan memastikan jika risiko yang ada di dalam proses tersebut mempunyai kontrol yang efektif, pembagian tugas yang jelas (Clear Segregation of Duty) dan SLA (Service Level Agreement) yang jelas. ● Melakukan testing (back end monitoring) atas SOP-SOP yang tergolong berisiko tinggi. ● Menyusun dan memonitor Kebijakan Anti-fraud Framework, Sistem Gratifikasi dan Whistleblowing System. ● Menginisiasi dan memastikan Finance e-Learnings (atas SOP-SOP Finance) dijalankan oleh semua karyawan termasuk karyawan baru. ● Memonitor tindakan deviasi dari SOP-SOP Finance. ● Melakukan pemantauan tindak lanjut temuan Audit Internal atas cakupan Audit di departemen Keuangan. Fungsi SPI korporasi yang dijalankan oleh Unit Audit Internal, sebagai third line of defense, telah melakukan berbagai aktivitas pengawasan, baik yang bersifat strategis maupun rutin, meliputi hal berikut ini: ● Menilai kecukupan (adequacy), menguji, dan mengevaluasi mekanisme pengendalian internal Perusahaan, kebijakan manajemen risiko serta governance system yang dapat membantu pencapaian tujuan Perusahaan; ● Menilai efektifitas (effectivity) dari prosedur pengendalian yang dijalankan oleh Embedded Internal Control pada setiap Direktorat, Divisi, dan Departemen terkait, terutama dibidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, dan teknologi informasi yang telah dijalankan sesuai dengan Corporate Policy Manual Perusahaan dan Standard Operating Procedures; ● Menilai efisiensi (efficiency) operasional terutama dibidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, dan teknologi informasi berdasarkan pendekatan proses bisnis (Business Process Approach); ● Menilai keandalan (reliability) pengendalian internal keuangan serta pengendalian internal dalam proses pembuatan laporan keuangan (financial reporting control); ● Menilai kepatuhan Perusahaan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku; ● Melakukan investigasi terhadap kasus fraud yang ada di Perusahaan; ● Memberi masukan kepada manajemen atas pengendalian internal dan standard operating procedures yang diperlukan yang mengacu pada best practices; ● Menyampaikan laporan atas aktivitas dan temuan audit kepada Direksi, Komite Audit dan Dewan Komisaris ; ● Membuat rencana monitoring, tindak lanjut (follow up) serta menilai kecukupan tindak lanjut manajemen atas saran dan rekomendasi yang disampaikan oleh Unit Audit Internal; ● Memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan. 140 11. Keterangan Mengenai Entitas Anak dan Entitas Asosiasi Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki penyertaan pada 7 (tujuh) Perusahaan Anak yaitu PT Buka Investasi Bersama, PT Buka Mitra Indonesia, PT Buka Pengadaan Indonesia, PT Buka Usaha Indonesia, Bukalapak Pte Ltd, Five Jack, Co., Ltd, dan PT Five Jack, serta penyertaan pada 2 (dua) entitas asosiasi dengan kontribusi terhadap pendapatan Perseroan di bawah 10%: No Nama Perusahaan Entitas Anak 1. BIB 2. BPI 3. BMI 4. Five Jack Co. Ltd. Kegiatan Usaha Perantara Pedagang Efek yang khusus didirikan untuk memasarkan Efek Reksa Dana Perdagangan eceran melalui pemesanan pos dan internet dan dalam bidang portal web dan platform digital dengan tujuan komersial Menjalankan usaha dalam bidang portal web dan/atau platform digital dengan tujuan komersial, dalam bidang perdagangan dan jasa, yaitu perdagangan eceran melalui pemesanan pos dan internet (ecommerce), jasa informasi dan jasa konsultasi manajemen, serta jasa pengolahan data (i) Pengembangan perangkat lunak, (ii) Pengembangan, konsultasi, dan penyediaan konten multimedia perangkat lunak dan midi-soft, (iii) Pengembangan, konsultasi, dan penyediaan pengolahan data, database, bisnis telekomunikasi bernilai tambah (termasuk pengoperasian ecommerce), (iv) Tahun Pendirian Tahun Penyertaan Awal / Akuisisi 79,73 2018 2018 Telah beroperasi secara komersil 0%* 99,99 2011 2016 Telah beroperasi secara komersil 9,49% 99,99 2018 2018 Telah beroperasi secara komersil 0%* 100 2013 2021 Telah beroperasi secara komersil 0%** Persentase Kepemilikan Efektif (%) 141 Keterangan Operasional Kontribusi Terhadap Pendapatan Perseroan No 5. Nama Perusahaan Five Jack Indonesia Kegiatan Usaha Produksi, distribusi dan perdagangan CDROM terkait dengan kegiatan bisnis di atas, (v) Pengembangan, konsultasi, dan penyediaan layanan Internet, (vi) Perencanaan pertunjukan dan menjalankan agensi acara, (vii) Pengembangan dan pendistribusian program siaran, (viii) Manajemen entertainment dan agensi, (ix) Perencanaan, produksi, impor dan penyediaan film, musik, dan animasi, (x) Produksi iklan dan pengoperasian biro iklan, (xi) Pengaturan untuk konser dalam atau luar negeri dan penempatan pekerjaan untuk entertainer, (xii) Pelatihan dan pengarahan entertainer, (xiii) Bisnis penerbitan, perdagangan dan ritel, (xiv) Bisnis hak publikasi dalam dan luar negeri, (xv) Bisnis portal internet hiburan yang komprehensif, (xvi) Semua bisnis lain. Menjalankan usaha dalam bidang: (i) Aktivitas Jasa Informasi, (ii) Telekomunikasi, (iii) Aktivitas Pemrograman, Konsultasi Komputer dan Kegiatan yang berhubungan dengan itu, dan Persentase Kepemilikan Efektif (%) 100 142 Tahun Pendirian Tahun Penyertaan Awal / Akuisisi 2013 2021 Keterangan Operasional Telah beroperasi secara komersil Kontribusi Terhadap Pendapatan Perseroan 0%** Nama Perusahaan No 6. BUI 7. BLSG Entitas Asosiasi 8. Hijup.com 9. PTOP Keterangan: Tahun Pendirian Tahun Penyertaan Awal / Akuisisi 99,6 2018 2018 Telah beroperasi secara komersil 0,09% 100 2021 2021 Belum beroperasi secara komersil 0%*** Perdagangan eceran pakaian 9,25% 2012 2012 -**** Bidang portal web dan/atau platform digital dengan tujuan komersial 18,75% 2011 2018 Telah beroperasi secara komersil Telah beroperasi secara komersil Kegiatan Usaha (iv) Aktivitas Jasa Keuangan, Bukan Asuransi dan Dana Pensiun Perdagangan eceran melalui pemesanan pos dan internet dan dalam bidang portal web dan platform digital dengan tujuan komersial Konsultansi teknologi informasi Persentase Kepemilikan Efektif (%) Keterangan Operasional Kontribusi Terhadap Pendapatan Perseroan -**** *) BIB dan BMI pada periode 2018 -2020 belum efektif beroperasi dan baru efektif beroperasi pada Januari 2021. **) Five Jack Co. Ltd dan Five Jack Indonesia, efektif diakuisisi oleh Perseroan pada 30 April 2021, sehingga periode 2018 - 2020 masih berkontribusi 0%. ***) BLSG, efektif didirikan 16 Maret 2021, sehingga periode 2018 - 2020 masih berkontribusi 0%. ****) Tidak terdapat kontribusi pendapatan dikarenakan entitas asosiasi tidak dikonsolidasi Tidak terdapat perbedaan antara jumlah hak suara yang dimiliki dengan proporsi kepemilikan saham oleh Perseroan. Entitas Anak A1. PT Buka Investasi Bersama (“BIB”) PT Buka Investasi Bersama, berkedudukan di Jakarta Selatan, didirikan sebagai PT Buka Pendanaan Bersama, berdasarkan Akta Pendirian No. 43 2018 yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0056592.AH.01.01.Tahun 2018 tanggal 27 November 2018 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU0159809.AH.01.11.Tahun 2018 tanggal 27 November 2018 (“Akta Pendirian”, berikut perubahan-perubahan yang dilakukan dari waktu ke waktu untuk selanjutnya disebut “Anggaran Dasar”). Perubahan terakhir Anggaran Dasar BIB adalah sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 17 tanggal 14 Desember 2020, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0418803 tanggal 14 Desember 2020 dan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0418804 tanggal 14 Desember 2020, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0210228.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 14 Desember 2020 (“Akta No. 17/2020”). Berdasarkan Akta No. 17/2020, para pemegang saham BIB telah menyetujui perubahan ketentuan Pasal 4, 7, 11, 12, 13, 14, dan 16 Anggaran Dasar. Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar BIB, maksud dan tujuan BIB adalah menjalankan usaha sebagai Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek yang khusus didirikan untuk 143 memasarkan Efek Reksa Dana. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, BIB dapat melaksanakan kegiatan lainnya yang mendukung penjualan dan pembelian kembali Reksa Dana. Kegiatan Usaha riil yang saat ini dijalankan oleh BIB adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana. Pengurus dan Pengawas Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 24 tanggal 21 Juli 2020, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0301474 tanggal 22 Juli 2020 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0118384.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 22 Juli 2020 dan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 17 tanggal 14 Desember 2020, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0418803 tanggal 14 Desember 2020 dan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0418804 tanggal 14 Desember 2020, serta telah didaftarkan dalam AHU-0210228.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 14 Desember 2020, susunan Direksi dan Dewan Komisaris BIB adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Utama Direktur Direktur : Teddy Nuryanto Oetomo : Dhinda Arisyiya : Angganata Sebastian Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris : Muhammad Rachmat Kaimuddin : Willix Halim Struktur Permodalan dan Pemegang Saham Perseroan memulai investasi pada BIB sejak tahun 2018. Struktur permodalan dan susunan pemegang saham dari BIB berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 17 tanggal 14 Desember 2020, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0418803 tanggal 14 Desember 2020 dan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0418804 tanggal 14 Desember 2020, serta telah didaftarkan dalam AHU0210228.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 14 Desember 2020, adalah sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan PT Kreatif Media Karya PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah saham dalam portepel Nilai Nominal Rp100.000,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) 120.000 12.000.000.000 29.900 100 7.500 37.500 82.500 2.990.000.000 10.000.000 750.000.000 3.750.000.000 8.250.000.000 Persentase Kepemilikan(%) 79,73 0,27 20 100 Ikhtisar Data Keuangan Penting Di bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting BIB yang berasal dari laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020, 2019 dan 2018. Keterangan Total Aset Lancar Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET Total Liabilitas Jangka Pendek TOTAL LIABILITAS TOTAL EKUITAS 2018 144 - 31 Desember 2019 2.970 10 2.980 90 90 2.890 (dalam jutaan Rupiah) 2020 52.903 10 52.913 85 85 52.827 Posisi pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019 Total aset pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp49.933 juta atau 1.676% dari Rp2.980 juta pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp52.913 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh penempatan deposito berjangka pada bank. Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2020 berkurang sebesar Rp5 juta atau 5,5 % dari Rp90 juta pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp85 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan liabilitas jangka pendek. Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp49.937 juta atau 1.728% dari Rp2.890 juta pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp52.827 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh penambahan setoran modal pemegang saham. Posisi pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018 Total aset pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp2.980 juta dari nihil pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp2.980 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp90 juta dari nihil pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp90 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp2.890 juta dari nihil pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp2.890 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Seluruh peningkatan ini disebabkan pada tahun 2018 Perusahaan belum melakukan kegiatan usaha. Keterangan 31 Desember 2019 2018 LABA RUGI Pendapatan Neto Laba Bruto Rugi Usaha Rugi Neto Tahun Berjalan - (dalam jutaan Rupiah) 2020 -111 -111 -261 -62 Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 Total Rugi Neto Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp49 juta atau 44% dari Rp111 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp62 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga. Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 Total Rugi Neto Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp111 juta dari nihil untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp111 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019. Penurunan ini disebabkan oleh pada tahun 2018 Perusahan belum melakukan kegiatan usaha. A2. PT Buka Pengadaan Indonesia (“BPI”) PT Buka Pengadaan Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, didirikan sebagai PT Abadi Citra Indonesia, berdasarkan Akta Pendirian No. 34 tanggal 17 Juni 2011 yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-36270.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 20 Juli 2011 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU0059080.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 20 Juli 2011 (“Akta Pendirian”, berikut perubahan-perubahan yang dilakukan dari waktu ke waktu untuk selanjutnya disebut “Anggaran Dasar”). Perubahan terakhir Anggaran Dasar BPI adalah sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 14 tanggal 8 April 2021, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0229043 tanggal 13 April 2021 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0066872.AH.01.11.TAHUN 2021 tanggal 13 April 2021 (“Akta No. 14/2021”). Berdasarkan Akta No. 14/2021, para pemegang saham BPI telah menyetujui perubahan ketentuan Pasal 12 Anggaran Dasar. 145 Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar BPI, maksud dan tujuan BPI adalah menjalankan usaha dalam bidang perdagangan eceran melalui pemesanan pos dan internet dan dalam bidang portal web dan platform digital dengan tujuan komersial. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, BPI dapat melaksanakan kegiatan usaha dalam bidang: (i) Perdagangan pada umumnya, ekspor impor, perdagangan besar, untuk hasil produksi sendiri maupun hasil produksi pihak lain serta usaha sebagai grosir, supplier distributor, perdagangan melalui pemesanan pos atau internet (e-commerce), perdagangan besar bahan makanan dan minuman hasil pertanian, perdagangan besar hasil pertanian dan hewan hidup lainnya, perdagangan besar hasil perikanan, perdagangan besar hasil kehutanan dan perburuan, perdagangan tekstil pakaian dan alas kaki, perdagangan alat tulis, hasil percetakan dan penerbitan, perdagangan peralatan dan perlengkapan rumah tangga, perdagangan farmasi, perdagangan kosmetik, perdagangan komputer, perlengkapan komputer dan piranti lunak, perdagangan perlengkapan elektronik dan telekomunikasi dan bagianbagiannya, perdagangan mesin, peralatan dan perlengkapan lainnya, perdagangan logam dan biji logam, perdagangan bahan dan perlengkapan bangunan, perdagangan bahan dan barang kimia dasar, perdagangan alat fotografi dan barang optic, perdagangan alat kesehatan, laboratorium, farmasi dan kedokteran serta melakukan penyertaan modal investasi pada perusahaan-perusahaan lain atau usaha-usaha lain. (ii) Perdagangan eceran melalui pemesanan pos dan internet (e-commerce), untuk berbagai jenis barang, antara lain makanan, minuman, tembakau, kimia, farmasi, kosmetik, alat laboratorium, tekstil, pakaian, alas kaki, barang keperluan pribadi, barang keperluan rumah tangga dan perlengkapan dapur. (iii) Menjalankan usaha-usaha di bidang jasa, jasa konsultasi piranti lunak, jasa penyewaan gedung, jasa konsultasi manajemen, jasa dekorasi, jasa konsultan bisnis dan broker bisnis, jasa penyewaan alat transportasi darat, jasa penyewaan mesin, jasa pembersih, jasa administrasi kantor. (iv) Perdagangan besar mesin industri dan mesin kantor, suku cadang serta perlengkapannya. (v) Aktivitas konsultasi komputer dan manajemen fasilitas komputer lainnya. (vi) Pengembangan aplikasi perdagangan melalui internet (e-commerce). (vii) Pengoperasian situs web dengan tujuan komersial yang menggunakan mesin pencari untuk menghasilkan dan memelihara basis data (database) besar dari alamat dan isi internet dalam format yang mudah dicari. (viii) Pengoperasian situs web yang bertindak sebagai portal ke internet, seperti situs media yang menyediakan isi yang diperbarui secara berkala, baik secara langsung ataupun tidak langsung dengan tujuan komersial. (ix) Pengoperasian platform digital dan situs/portal web yang melakukan transaksi elektronik berupa kegiatan usaha fasilitasi dan/atau mediasi pemindahan kepemilikan barang jasa dan/atau layanan lainnya melalui internet perangkat elektronik dan/atau cara sistem lainnya yang dilakukan dengan tujuan komersial (profit) yang mencakup aktivitas baik salah satu, sebagian ataupun keseluruhan transaksi elektronik yaitu (i) pemesanan dan/atau (ii) pembayaran dan/atau (iii) pengiriman atas kegiatan tersebut. (x) Jasa situs/portal web dan/atau platform digital yang bertujuan komersial (profit) merupakan aplikasi yang digunakan untuk fasilitasi dan/atau mediasi layanan-layanan transaksi elektronik seperti namun tidak terbatas pada pengumpul pedagang (marketplace), digital advertising, financial technology (fintech) dan on-demand online service. Kegiatan Usaha rill yang saat ini dijalankan oleh BPI adalah berusaha dalam bidang perdagangan eceran melalui pemesanan pos dan internet dan dalam bidang portal web dan/atau platform digital dengan tujuan komersial. Pengurus dan Pengawas Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 7 tanggal 3 April 2020, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapat persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0028014.AH.01.02.Tahun 2020 tanggal 6 April 2020, yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHUAH.01.03-0176337 tanggal 6 April 2020, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0064390.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 6 April 2020, susunan Direksi dan Dewan Komisaris BPI adalah sebagai berikut: Direksi Direktur : Hita Supranjaya Dewan Komisaris Komisaris : Muhammad Rachmat Kaimuddin 146 Struktur Permodalan dan Pemegang Saham Perseroan memulai investasi pada BPI sejak tahun 2016. Struktur permodalan dan susunan pemegang saham dari BPI berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 17 tanggal 23 Februari 2021, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0117403 tanggal 23 Februari 2021, serta telah didaftarkan dalam AHU0034543.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 23 Februari 2021, adalah sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan BMI Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah saham dalam portepel Nilai Nominal Rp100.000,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) 1.000.000 100.000.000.000 100 329.900 330.000 670.000 Persentase Kepemilikan(%) 10.000.000 32.990.000.000 33.000.000.000 77.000.000.000 0,03 99,97 100 Ikhtisar Data Keuangan Penting Di bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting BPI yang berasal dari laporan keuangan konsolidasian untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020, 2019 dan 2018. Keterangan Total Aset Lancar Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET Total Liabilitas Jangka Pendek Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS TOTAL EKUITAS 2018 2.911 2.911 409 409 2.502 31 Desember 2019 66.713 66.713 42.760 1.721 44.481 22.232 (dalam jutaan Rupiah) 2020 63.625 63.625 66.040 914 66.954 -3.329 Posisi pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019 Total aset pada tanggal 31 Desember 2020 menurun sebesar Rp3.088 juta atau 4,6% dari Rp66.713 juta pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp63.625 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan saldo kas di bank. Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp22.473 juta atau 50,5% dari Rp44.481 juta pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp66.954 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan utang usaha. Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2020 berkurang sebesar Rp25.561 juta atau 115% dari Rp22.232 juta pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp3.329 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan rugi tahun berjalan pada tahun 2020. Posisi pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018 Total aset pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp63.802 juta atau 2.192% dari Rp2.911 juta pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp66.713 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp44.072 juta atau 10.775% dari Rp409 juta pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp44.481 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp19.730 juta atau 788% dari Rp2.502 juta pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp22.232 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Seluruh peningkatan ini disebabkan Perusahaan baru memulai aktivitas operasi pada akhir tahun 2018. Keterangan 31 Desember 2019 2018 LABA RUGI Pendapatan Neto Laba Bruto Laba (Rugi) Usaha Laba (Rugi) Neto Tahun Berjalan 201 11 4 11 147 (dalam jutaan Rupiah) 271.810 4.983 -8.276 -8.061 2020 128.294 6.377 -28.874 -28.677 Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 Total Pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 berkurang sebesar Rp143.516 juta atau 52,8% dari Rp271.810 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp128.294 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan penjualan Perusahaan. Rugi Neto Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 bertambah sebesar Rp20.616 juta atau dari Rp8.061 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp28.677 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan beban operasi perusahaan. Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 Total Pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp271.609 juta atau 135129% dari Rp201 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp271.810 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019. Peningkatan ini disebabkan Perusahaan baru memulai aktivitas operasi pada akhir tahun 2018. Laba Neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 berkurang sebesar Rp8.072 juta dari Rp11 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rugi Neto Rp8.061 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019. Penurunan ini disebabkan Perusahaan baru memulai aktivitas operasi pada akhir tahun 2018. A3. PT Buka Mitra Indonesia (“BMI”) PT Buka Mitra Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, berdasarkan Akta Pendirian No. 42 tanggal 22 November 2018 yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0056591.AH.01.01.TAHUN 2018 tanggal 27 November 2018 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0159806.AH.11.Tahun 2018 tanggal 27 November 2018 (“Akta Pendirian”, berikut perubahan-perubahan yang dilakukan dari waktu ke waktu untuk selanjutnya disebut “Anggaran Dasar”). Perubahan terakhir Anggaran Dasar BMI adalah sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 15 tanggal 8 April 2021, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0229242 tanggal 13 April 2021 dan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0229248, keduanya telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0066928.AH.01.11.TAHUN 2021 tanggal 13 April 2021 (“Akta No. 15/2021”). Berdasarkan Akta No. 29/2021 dan Akta No. 15/2021, para pemegang saham BMI telah menyetujui perubahan ketentuan Pasal 12 ayat (1) Anggaran Dasar. Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Berdasar ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar BMI, maksud dan tujuan BMI adalah menjalankan usaha dalam bidang portal web dan/atau platform digital dengan tujuan komersial, dalam bidang perdagangan dan jasa, yaitu perdagangan eceran melalui pemesanan pos dan internet (e-commerce), jasa informasi dan jasa konsultasi manajemen, serta jasa pengolahan data. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, BMI dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: (i) perdagangan eceran melalui pemesanan pos dan internet (e-commerce) untuk berbagai jenis barang, antara lain makanan, minuman, tembakau, kimia, farmasi, kosmetik, alat laboratorium, tekstil, pakaian, alas kaki, barang keperluan pribadi, keperluan rumah tanggal dan perlengkapan dapur. (ii) perdagangan eceran melalui pemesanan pos dan internet (e-commerce) untuk berbagai macam barang lainnya. (iii) kegiatan pengolahan dan tabulasi semua jenis data. Termasuk pembagian fasilitas mainframe ke klien dan penyediaan entri data dan kegiatan pengolahan data besar (big data). (iv) kegiatan jasa pencairan informasi atas dasar balas jasa atau kontrak. (v) kegiatan konsultasi manajemen bisnis yang mencakup penyediaan bantuan nasihat, bimbingan dan operasional usaha dan permasalahan organisasi dan manajemen lainnya. (vi) pengoperasian situs web dengan tujuan komersial yang menggunakan mesin pencari untuk menghasilkan dan memelihara basis data (database) besar dari alamat dan isi internet dalam format yang mudah dicari. 148 (vii) pengoperasian situs web yang bertindak sebagai portal ke internet, seperti situs media yang menyediakan isi yang diperbaharui secara berkala baik secara langsung ataupun tidak langsung dengan tujuan komersial. (viii) pengoperasian platform digital dan situs/portal web yang melakukan transaksi elektronik berupa kegiatan usaha fasilitasi dan/atau mediasi pemindahan kepemilikan barang jasa dan/atau layanan lainnya melalui internet perangkat elektronik dan/atau cara sistem lainnya yang dilakukan dengan tujuan komersial (profit) yang mencakup aktivitas baik salah satu, Sebagian ataupun keseluruhan transaksi elektronik yaitu (i) pemesanan dan/atau (ii) pembayaran dan/atau (iii) pengiriman atas kegiatan tersebut. (ix) jasa situs/portal web dan/atau platform digital yang bertujuan komersial (profit) merupakan aplikasi yang digunakan untuk fasilitasi dan/atau mediasi layanan-layanan transaksi elektronik seperti namun tidak terbatas pada: pengumpul pedagang (marketplace), digital advertising, financial technology (fintech) dan on demand online services. (x) kegiatan usaha lainnya yang berhubungan dengan maksud dan tujuan BMI tersebut. Kegiatan Usaha riil yang saat ini dijalankan oleh BMI adalah perdagangan eceran melalui media untuk barang campuran dan portal web dan/atau platform digital dengan tujuan komersial. Pengurus dan Pengawas Berdasarkan Akta No. 15/2021 yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0229248 tanggal 13 April 2021, seluruhnya telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0066928.AH.01.11.TAHUN 2021 tanggal 13 April 2021, susunan Direksi dan Dewan Komisaris BMI adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Utama Direktur Dewan Komisaris Komisaris : Howard Nugraha Gani : Willix Halim : Muhammad Rachmat Kaimuddin Struktur Permodalan dan Pemegang Saham Perseroan memulai investasi pada BMI sejak tahun 2018. Struktur permodalan dan susunan pemegang saham dari BMI berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 29 tanggal 29 Januari 2021, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0006653.AH.01.02.TAHUN 2021 tanggal 2 Februari 2021 serta telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0065435 tanggal 2 Februari 2021, keduanya telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0020065.01.11.TAHUN 2021 tanggal 2 Februari 2021, adalah sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan BUI Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah saham dalam portepel Nilai Nominal Rp100.000,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) 4.296.000 429.600.000.000 1.073.900 100 1.074.000 3.222.000 149 107.390.000.000 10.000.000 107.400.000.000 322.200.000.000 Persentase Kepemilikan(%) 99,99 0,01 100 Ikhtisar Data Keuangan Penting Di bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting BMI yang berasal dari laporan keuangan konsolidasian untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, 2019 dan 2020. Keterangan Total Aset Lancar Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET Total Liabilitas Jangka Pendek TOTAL LIABILITAS TOTAL EKUITAS *) Tidak diaudit 2018* - 31 Desember 2019* (dalam jutaan Rupiah) 2020* 2.475 10 2.485 10 10 2.475 4.506 4.506 3 3 4.503 Posisi pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019 Total aset pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp2.021 juta atau 81.3% dari Rp2.485 juta pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp4.506 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan saldo kas di bank. Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2020 menurun sebesar Rp7 juta atau 70.% dari Rp10 juta pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp3 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan utang usaha. Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp2.028 juta atau 81.9% dari Rp2.475 juta pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp4.503 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan modal saham. Posisi pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018 Total aset pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp2.485 juta atau 100% dari nihil pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp2.485 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp10 juta atau 100% dari nihil pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp10 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp2.475 juta atau 100% dari nihil pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp2.475 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Seluruh peningkatan ini disebabkan karena pada tahun 2018, Perusahaan belum melakukan kegiatan usaha. Keterangan 2018 LABA RUGI Pendapatan Neto Laba Bruto Rugi Usaha Rugi Neto Tahun Berjalan (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2019 - 2020 -26 -25 -23 29 Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 Rugi Neto Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp54 juta atau 216% dari laba Rp25 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi rugi Rp29 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh penurunan beban operasi Perusahaan. Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 Rugi Neto Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 menurun sebesar Rp25 juta dari nihil untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp25 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019. Penurunan ini disebabkan karena pada tahun 2018, Perusahaan belum melakukan kegiatan usaha. 150 A4. PT Buka Usaha Indonesia (“BUI”) PT Buka Usaha Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 44 tanggal 22 November 2018 dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H.,LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (“Menkumham”) berdasarkan Surat Keputusan No. AHU0056593.AH.01.01.Tahun 2018 tanggal 27 November 2018 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (“Kemenkumham”) di bawah No. AHU0159813.AH.01.11Tahun 2018 tanggal 27 November 2018 (“Akta Pendirian”), berikut perubahan-perubahan yang dilakukan dari waktu ke waktu untuk selanjutnya disebut “Anggaran Dasar”). Perubahan terakhir Anggaran Dasar BUI adalah sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 13 tanggal 8 April 2021, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0228874 tanggal 13 April 2021 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0066825.AH.01.11 Tahun 2021 tanggal 13 April 2021 (“Akta No. 13/2021”). Berdasarkan Akta No. 13/2021, para pemegang saham BUI telah menyetujui perubahan ketentuan Pasal 12 Anggaran Dasar tentang Tugas dan Wewenang Direksi.. Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar BUI, maksud dan tujuan BUI adalah untuk melakukan usaha dalam bidang perdagangan eceran melalui pemesanan pos dan internet dan dalam bidang portal web dan platform digital dengan tujuan komersial. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, BUI dapat melaksanakan kegiatan usaha dalam bidang: (i) Perdagangan eceran melalui pemesanan pos dan internet (e-commerce), untuk berbagai jenis barang, antara lain makanan, minuman, tembakau, kimia, farmasi, kosmetik, alat laboratorium, tekstil, pakaian, alas kaki, barang keperluan pribadi, barang keperluan rumah tangga dan perlengkapan dapur; (ii) Pengoperasian situs web dengan tujuan komersial yang menggunakan mesin pencari untuk menghasilkan dan memelihara basis data (database) besar dari alamat dan isi internet dalam format yang mudah dicari; (iii) Pengoperasian situs web yang bertindak sebagai portal ke internet, seperti situ media yang menyediakan isi yang diperbaharui secara berkala, baik secara langsung ataupun tidak langsung dengan tujuan komersial. (iv) Pengoperasian platform digital dan situs/portal web yang melakukan transaksi elektronik berupa kegiatan usaha fasilitasi dan /atau mediasi pemindahan kepemilikan barang jasa dan/atau layanan lainnya melalui internet perangkat elektronik dan/atau cara sistem lainnya yang dilakukan dengan tujuan komersial (profit) yang mencakup aktivitas baik salah satu, sebagian ataupun keseluruhan transaksi elektronik yaitu (i) pemesanan dan/atau (ii) pembayaran dan/atau (iii) pengiriman atas kegiatan tersebut; (v) Jasa situs/portal web dan/atau platform digital yang bertujuan komersial (profit) merupakan aplikasi yang digunakan untuk fasilitasi dan/atau mediasi layanan-layanan transaksi elektronik seperti namun tidak terbatas pada: pengumpul pedagang (marketplace), digital advertising, financial technology (fintech) dan on demand online services. (vi) Kegiatan usaha lainnya yang berhubungan dengan maksud dan tujuan Perseroan tersebut. Kegiatan Usaha riil yang saat ini dijalankan oleh BUI adalah perdagangan eceran melalui media untuk barang campuran. Pengurus dan Pengawas Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 27 tanggal 21 Juli 2020 yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., notaris di Jakarta Utara yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0301893 tanggal 22 Juli 2020 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0118509.AH.01.11 tahun 2020 tanggal 22 Juli 2020, susunan Direksi dan Dewan Komisaris BUI adalah sebagai berikut: Direksi Direktur : Howard Nugraha Gani Dewan Komisaris Komisaris : Muhammad Rachmat Kaimuddin 151 Struktur Permodalan dan Pemegang Saham Perseroan memulai investasi pada BUI sejak tahun 2018. Struktur permodalan dan susunan pemegang saham dari BUI berdasarkan (i) Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 37 tanggal 23 Oktober 2019, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0108559.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 24 Desember 2019 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU0249897.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 24 Desember 2019 dan (ii) Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 70 tanggal 26 Desember 2019, yang dibuat di hadapan Chandra Lim, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0379770 tanggal 30 Desember 2019 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0252590.AH.01.11 Tahun 2019 tanggal 30 Desember 2019, adalah sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan BIB Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah saham dalam portepel Nilai Nominal Rp100.000,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) 100.000 10.000.000.000 24.900 100 25.000 75.000 Persentase Kepemilikan(%) 2.490.000.000 10.000.000 2.500.000.000 7.500.000.000 99,60 0,40 100 Ikhtisar Data Keuangan Penting Di bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting BUI yang berasal dari laporan keuangan konsolidasian untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, 2019 dan 2020. Keterangan Total Aset Lancar Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET Total Liabilitas Jangka Pendek Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS TOTAL EKUITAS *) Tidak diaudit 2018* - 31 Desember 2019* (dalam jutaan Rupiah) 2.516 25 2.541 119 119 1.422 2020* 1.756 25 1.781 1.471 1.471 310 Posisi pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019 Total aset pada tanggal 31 Desember 2020 menurun sebesar Rp760 juta atau 30% dari Rp2.541 juta pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp1.781 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan saldo kas di bank. Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp1.352 juta atau 1.136,1% dari Rp119 juta pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp1.471 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan utang usaha. Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2020 menurun sebesar Rp1.112 juta atau 78.2% dari Rp1.422 juta pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp310 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan rugi usaha pada tahun 2020. Posisi pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018 Total aset pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp2.541 juta atau 100% dari nihil pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp2.541 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp119 juta atau 100% dari nihil pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp119 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp1.422 juta atau 100% dari nihil pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp1.422 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Seluruh peningkatan ini disebabkan karena pada tahun 2018, Perusahaan belum melakukan kegiatan usaha. 152 Keterangan 2018 LABA RUGI Pendapatan Neto Laba (rugi) Bruto Rugi Usaha Rugi Neto Tahun Berjalan (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2019 - 2020 1.056 7 -65 -78 1.161 -387 -2.144 -2.112 Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 Rugi Neto Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp2.034 juta atau 2.607% dari Rp78 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp2.112 juta peruntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Penurunan Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan beban penjualan dan pemasaran pada tahun 2020. Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 Rugi Neto Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp78 juta dari nihil untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp78 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019. Peningkatan ini disebabkan oleh karena pada tahun 2018, Perusahaan belum melakukan kegiatan usaha. A5. Five Jack Co. Ltd. Five Jack Co. Ltd., berkedudukan di Korea Selatan, mulai beroperasi tanggal 06 Mei 2013 dan terdaftar tanggal 07 Mei 2013, berdasarkan Corporate Registry no. 4094-AAVA-EQGF, yang diterbitkan oleh Registration office of Seoul Central District Court pada tanggal 10 Maret 2021. Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Berdasarkan ketentuan Articles of Association tertanggal 6 Desember 2016, Five Jack Co. Ltd. melaksanakan kegiatan usaha dalam bidang: i. Pengembangan perangkat lunak ii. Pengembangan, konsultasi, dan penyediaan konten multimedia perangkat lunak dan midi-soft iii. Pengembangan, konsultasi, dan penyediaan pengolahan data, database, bisnis telekomunikasi bernilai tambah (termasuk pengoperasian e-commerce) iv. Produksi, distribusi dan perdagangan CD-ROM terkait dengan kegiatan bisnis di atas v. Pengembangan, konsultasi, dan penyediaan layanan Internet vi. Perencanaan pertunjukan dan menjalankan agensi acara vii. Pengembangan dan pendistribusian program siaran viii. Manajemen entertainment dan agensi ix. Perencanaan, produksi, impor dan penyediaan film, musik, dan animasi x. Produksi iklan dan pengoperasian biro iklan xi. Pengaturan untuk konser dalam atau luar negeri dan penempatan pekerjaan untuk entertainer xii. Pelatihan dan pengarahan entertainer xiii. Bisnis penerbitan, perdagangan dan ritel xiv. Bisnis hak publikasi dalam dan luar negeri xv. Bisnis portal internet hiburan yang komprehensif xvi. Semua bisnis lain sesuai dengan sub-paragraf di atas Kegiatan Usaha riil yang saat ini dijalankan oleh Five Jack Co. Ltd. adalah merupakan perusahaan induk (holding company). 153 Pengurus dan Pengawas Berdasarkan corporate registry no. 4094-AAVA-EQGF yang diterbitkan oleh Registration office of Seoul Central District Court pada tanggal 10 Maret 2021, susunan Direksi dan Dewan Komisaris Five Jack Co. Ltd. adalah sebagai berikut: Direksi Ketua Direktur : Kim Sung Jin Direktur Non-Eksekutif Direktur Non-Eksekutif Direktur Dewan Komisaris Komisaris : Doe Jae Yoon : Jae Yeob Kim* : In Ae Song* :- *) Berdasarkan surat pengunduran diri tanggal 30 April 2021, Jae Yeob Kim dan In Ae Song mengundurkan diri dari jabatan direktur Five Jack Co. Ltd. Struktur Permodalan dan Pemegang Saham Perseroan memulai investasi pada Five Jack Co. Ltd. sejak tahun 2021. Struktur permodalan dan susunan pemegang saham dari Five Jack Co. Ltd. berdasarkan Corporate Registry no. 4094AAVA-EQGF, yang diterbitkan oleh Registration office of Seoul Central District Court pada tanggal 10 Maret 2021, dan daftar pemegang saham Five Jack Co. Ltd. tanggal 30 April 2021 adalah sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Nilai Nominal KRW 100 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (KRW) 1.000.000 100.000.000 Persentase Kepemilikan(%) Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah saham dalam portepel 82.815 82.815 917.185 8.281.500 8.281.500 91.718.500 100 100 Ikhtisar Data Keuangan Penting Di bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting FJ yang berasal dari laporan keuangan konsolidasian untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, 2019 dan 2020. Keterangan Total Aset Lancar Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET Total Liabilitas Jangka Pendek Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS TOTAL EKUITAS 2018 9.451 221 9.672 3.424 474 3.899 5.773 31 Desember 2019 10.289 258 10.547 6.073 438 6.511 4.036 (dalam jutaan Rupiah) 2020 15.093 229 15.322 11.018 473 11.491 3.831 Posisi pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019 Total aset pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp4.775 juta atau 45,3% dari Rp10.547 juta pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp15.322 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan saldo kas di bank. Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp4.980 juta atau 76,5% dari Rp6.511 juta pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp11.491 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan di utang lain-lain. Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2020 menurun sebesar Rp205 juta 154 atau 5,1% dari Rp4.036 juta pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp3.831 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan kerugian selisih kurs. Posisi pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018 Total aset pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp875 juta atau 9,0% dari Rp9.672 juta pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp10.547 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Peningkatan ini disebabkan oleh penurunan di piutang usaha. Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp2.612 juta atau 67,0% dari Rp3.899 juta pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp6.511 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan di utang usaha. Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2019 menurun sebesar Rp1.737 juta atau 30,1% dari Rp5.773 juta pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp4.036 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan laba ditahan. Keterangan 31 Desember 2019 2018 LABA RUGI Pendapatan Neto Laba Bruto Laba / (Rugi) Usaha Laba / (Rugi) Neto Tahun Berjalan 5.783 4.169 -3.504 -3.525 15.945 7.071 -1.738 -1.522 (dalam jutaan Rupiah) 2020 26.183 14.778 39 20 Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 Laba Neto Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp1.541 juta atau 101,3% dari Rugi Neto Rp1.522 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Laba Neto Rp20 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan pada laba bruto. Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 Rugi Neto Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 menurun sebesar Rp2.003 juta atau 56,8% dari Rugi Neto Rp3.525 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rugi Neto Rp1.522 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan di beban penjualan dan pemasaran. A6. PT Five Jack (“Five Jack Indonesia”) PT Five Jack, berkedudukan di Jakarta Barat, berdasarkan Akta Pendirian No. 01 tanggal 3 Mei 2013, yang dibuat di hadapan Susilawati Aliwarga, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-26611.AH.01.01.TAHUN 2013 tanggal 17 Mei 2013 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0045674.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 17 Mei 2013 (“Akta Pendirian”, berikut perubahan-perubahan yang dilakukan dari waktu ke waktu untuk selanjutnya disebut “Anggaran Dasar”). Perubahan terakhir Anggaran Dasar Five Jack Indonesia adalah sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 48 tanggal 25 November 2019, yang dibuat di hadapan Petrus Suandi Halim, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU0099412.AH.01.02.TAHUN 2019 tanggal 28 November 2019 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0230129.01.11.TAHUN 2019 tanggal 28 November 2019 (“Akta No. 48/2019”). Berdasarkan Akta No. 48/2019, para pemegang saham Five Jack Indonesia telah menyetujui perubahan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar dalam rangka memenuhi persyaratan dan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, dalam hal ini OSS, yang mengatur bahwa maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan terbatas yang tercantum dalam anggaran dasar perseroan terbatas tersebut wajib sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2017. Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Five Jack Indonesia, maksud dan tujuan Five Jack ialah menjalankan usaha dalam bidang: (i) Aktivitas Jasa Informasi, (ii) Telekomunikasi, (iii) Aktivitas Pemrograman, Konsultasi Komputer dan Kegiatan yang berhubungan dengan itu, dan (iv) Aktivitas Jasa Keuangan, Bukan Asuransi dan Dana Pensiun. Untuk 155 mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Five Jack dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: (i) Portal Web dan/atau Platform Digital Tanpa Tujuan Komersial, (ii) Portal Web dan/atau Platform Digital Dengan Tujuan Komersial, (iii) Jasa Multimedia Lainnya, (iv) Aktivitas Pengembangan Aplikasi Perdagangan Melalui Internet (E-Commerce), dan (v) Aktivitas Jasa Keuangan Lainnya, Bukan Asuransi dan Dana Pensiun. Kegiatan Usaha riil yang saat ini dijalankan oleh Five Jack adalah berusaha dalam bidang portal web dan/atau platform digital dengan tujuan komersial. Pengurus dan Pengawas Berdasarkan Akta No. 48/2019 yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0301662 tanggal 22 Juli 2020, seluruhnya telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0118450.AH.01.11.TAHUN 2020 tanggal 22 Juli 2020, susunan Direksi dan Dewan Komisaris Five Jack Indonesia adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Utama Direktur Dewan Komisaris Komisaris : Kim Sung Jin : Doh Jaeyoun : Muhammad Virdienash Haqmal Struktur Permodalan dan Pemegang Saham Perseroan melakukan investasi pada Five Jack Indonesia sejak tahun 2021. Struktur permodalan dan susunan pemegang saham dari Five Jack Indonesia berdasarkan (i) Akta Pendirian, (ii) Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 04 tanggal 5 Juli 2017, yang dibuat di hadapan Susilawati Aliwarga, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU0014585.AH.01.02.TAHUN 2017 tanggal 18 Juli 2017 serta telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0153521 tanggal 18 Juli 2017 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0087176.01.11.TAHUN 2019 tanggal 18 Juli 2017, (iii) Akta No. 48/2019, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0366059 tanggal 28 November 2019 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-230129.AH.01.11.TAHUN 2019 tanggal 28 November 2019, dan (iv) Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 114 tanggal 30 April 2021, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-02889778 tanggal 4 Mei 2021 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0082964.AH.01.11.TAHUN 2021 tanggal 4 Mei 2021, adalah sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Five Jack Co., Ltd BMI Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah saham dalam portepel Nilai Nominal Rp9.756,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) 1.200.000 11.707.200.000 797.000 8.100 805.100 394.900 156 7.775.532.000 79.023.600 7.584.555.600 3.852.644.400 Persentase Kepemilikan(%) 99 1 100 Ikhtisar Data Keuangan Penting Di bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting FJ Indonesia yang berasal dari laporan keuangan konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, 2019 dan 2020. Keterangan Total Aset Lancar Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET Total Liabilitas Jangka Pendek Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS TOTAL EKUITAS 2018 8.148 146 8.295 3.096 9.270 12.366 -4.072 (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2019 7.963 192 8.155 4.265 8.369 12.634 -4.479 2020 13.783 156 13.939 9.017 8.369 17.386 -3.447 Posisi pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan 31 Desember 2019 Total aset pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp5.784 juta atau 70.9% dari Rp8.155 juta pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp13.939 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan Aset Lancar sebesar 73.1%. Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp4.752 juta atau 37.6% dari Rp12.634 juta pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp17.386 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan di utang usaha. Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp1.032 juta atau 23,0% dari defisit Rp4.479 juta pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi defisit Rp3.447 juta pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan di pendapatan tahun berjalan. Posisi pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan 31 Desember 2018 Total aset pada tanggal 31 Desember 2019 menurun sebesar Rp140 juta atau 1,7% dari Rp8.295 juta pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp8.155 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya Aset Lancar sebesar 2,3%. Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp267 juta atau 2,2% dari Rp12.366 juta pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp12.634 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan utang usaha. Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2019 menurun sebesar Rp407 juta atau 10,0% dari defisit Rp4.072 juta pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi defisit Rp4.479 juta pada tanggal 31 Desember 2019. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan di akumulasi defisit. Keterangan 31 Desember 2019 2018 LABA RUGI Pendapatan Neto Laba Bruto Laba / (Rugi) Usaha Laba / (Rugi) Neto Tahun Berjalan 4.040 4.040 -879 -927 15.838 6.867 -592 -407 (dalam jutaan Rupiah) 2020 24.467 13.651 1.104 1.032 Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 Pendapatan Neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp8.630 juta atau 54,5% dari Rp15.838 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp24.467 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan pemasukan pemasaran. Laba Neto Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 meningkat sebesar Rp1.439 juta atau 353,5% dari Rugi Neto Rp407 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 menjadi Laba Neto Rp1.032 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan pendapatan . Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 Pendapatan Neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 meningkat sebesar Rp11.797 juta atau 292,0% dari Rp4.040 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rp15.838 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan di pemasukan pemasaran. 157 Rugi Neto Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 menurun sebesar Rp520 juta atau 56,1% dari Rugi Neto Rp927 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi Rugi Neto Rp407 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019. Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan pendapatan. A7. Bukalapak Pte. Ltd. (“BLSG”) Bukalapak Pte. Ltd., berkedudukan di Singapura, didirikan pada tanggal 16 Maret 2021 berdasarkan Constitution of Bukalapak Pte. Ltd. tanggal 16 Maret 2021. Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Berdasarkan Business Profile tertanggal 16 Maret 2021 yang diterbitkan oleh Accounting and Corporate Regulatory Authority Singapura, Bukalapak Pte. Ltd. melaksanakan kegiatan usaha dalam bidang konsultasi teknologi informasi. BLSG belum beroperasi secara komersil. Pengurus dan Pengawas Berdasarkan Business Profile tertanggal 16 Maret 2021 yang diterbitkan oleh Accounting and Corporate Regulatory Authority Singapura, susunan pengurus Bukalapak Pte. Ltd. adalah sebagai berikut: Direksi Direktur : Willix Halim Direktur : Ng Geok Lan Struktur Permodalan dan Pemegang Saham Perseroan melakukan investasi pada Bukalapak Pte. Ltd. sejak tahun 2021. Struktur permodalan dan susunan pemegang saham dari Bukalapak Pte. Ltd. berdasarkan Business Profile tertanggal 16 Maret 2021 yang diterbitkan oleh Accounting and Corporate Regulatory Authority Singapura, adalah sebagai berikut: Nilai Nominal SGD 1 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (SGD) Keterangan - - 300.000 300.000 - 300.000 300.000 - Modal Dasar Persentase Kepemilikan(%) Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah saham dalam portepel 12. 100 100 Keterangan Mengenai Aset Tetap Penting Yang Dimiliki dan/atau Dikuasai Perseroan dan Entitas Anak Perseroan dan Entitas Anak tidak memiliki aset tetap untuk menjalankan kegiatan usahanya. 13. Transaksi Dengan Pihak Afiliasi Perseroan dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak afiliasi untuk mendukung kegiatan operasional masingmasing Perseroan dan Entitas Anak dimana transaksi-transaksi tersebut dilaksanakan pada tingkat harga dan persyaratan yang wajar (arm’s length). Seluruh transaksi afiliasi yang akan dilakukan oleh Perseroan di masa mendatang tetap akan dilakukan secara wajar dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berikut merupakan transaksi antara Perseroan dan Entitas Anak dengan pihak afiliasi sebagai berikut antara lain: No. 1. Perjanjian Perjanjian Kerjasama Usaha tanggal 7 Juni 2021 a. b. Para Pihak Perseroan; dan PT Elang Andalan Nusantara (“EAN”). Sifat/Hubungan Afiliasi: Kesamaan anggota Direksi atau Dewan Ruang Lingkup Perjanjian Para pihak bermaksud untuk bekerjasama melaksanakan layanan tertentu oleh platform Dana untuk Perseroan. EAN ditunjuk oleh Perseroan untuk menjadi penyedia layanan pembayaran utama untuk platform Perseroan. Layanan yang dimaksud terdiri dari pelayanan pembayaran sebagai berikut: a. Layanan 158 Payment Gateway Debit Jangka Waktu Berlaku akan terus berlaku sampai salah satu pihak mengakhiri perjanjian dengan menyampaikan pemberitahuan tertulis terlebih dahulu kepada pihak lainnya atas pengakhiran perjanjian. No. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Perjanjian Perjanjian Kerja Sama Nomor 238/BLSS/VP/PKS/II/2020 tanggal 12 Februari 2020 Perjanjian Kerjasama tentang Penjualan Produk Telkomsel No. 1099/BLTELKOMSELSAKALAGUNA/VP/PKS/IX/ 2019 sebagaimana diperpanjang berdasarkan Surat Telkomsel No. 178/LG.01/SU-01/VII/2020 tanggal 20 Juli 2020 Perjanjian Kolaborasi Digital tanggal 9 Januari 2021 Perjanjian Kerja Sama tentang Penyediaan Platform Untuk Penawaran dan Penjualan efek Reksa Dana No. 756/BLBIB/IS/PKS/IX/2020 tanggal 30 September 2020 Perjanjian Pinjam Pakai Ruangan kantor No. 839/BLBIB/TLT/PKS/V/2020 tanggal 15 Mei 2020 sebagaimana diubah dengan Amandemen Pertama Perjanjian Pinjam Pakai Ruangan kantor No. 1058/BLBIB/IS/AMD1/VI/2020 tanggal 25 Juni 2020 Perjanjian Pinjam Pakai Ruangan kantor No. 1214/BLBMI/TFM/PKS/VIII/2020 tanggal tanggal 6 Agustus 2020 Para Pihak Komisaris a. b. Perseroan; dan PT Sakalaguna Semesta (“Sakalaguna”). Sifat/Hubungan Afiliasi: Afiliasi dari Pemegang Saham Utama, yaitu PT Kreatif Media Karya a. Perseroan; b. Sakalaguna; dan c. PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”) Sifat/Hubungan Afiliasi: Afiliasi dari Pemegang Saham Utama, yaitu PT Kreatif Media Karya a. Perseroan; dan b. PT Vidio Dot Com (“Vidio”). Sifat/Hubungan Afiliasi: Afiliasi dari Pemegang Saham Utama, yaitu PT Kreatif Media Karya a. Perseroan; dan b. BIB. Sifat/Hubungan Afiliasi: BIB merupakan perusahaan terkendali Perseroan. a. b. Perseroan; dan BIB. Sifat/Hubungan Afiliasi: BIB merupakan perusahaan terkendali Perseroan. a. b. Perseroan; dan BMI. Sifat/Hubungan Afiliasi: BMI merupakan perusahaan terkendali Perseroan. Ruang Lingkup Perjanjian Langsung dan Layanan Payment Gateway Kartu Debit; b. Layanan Payment Gateway Kartu Kredit; dan c. Layanan Pembayaran Dompet Digital. Para Pihak sepakat untuk mengadakan kerja sama penyediaan platform untuk pemasaran dan penjualan produk non-fisik/tidak berwujud yang disediakan oleh Sakalaguna dan ditawarkan kepada pengguna yaitu termasuk namun tidak terbatas pada pulsa, paket data, tagihan listrik, token listrik, tagihan BPKS, tagihan air Perusahaan Daerah Air Minum, mobile post paid melalui Platform Bukalapak. Para pihak sepakat untuk melakukan kerja sama dimana Sakalaguna bertindak sebagai pendukung dana dan kesisteman bagi Perseroan untuk menjadi mitra penjualan produk Telkomsel. Jangka Waktu Berlaku sampai dengan tanggal 12 Februari 2021 dan diperpanjang secara otomatis sampai diakhiri oleh para pihak. Berlaku sejak 1 Oktober 2019 sampai dengan 31 September 2021. Perseroan dan Vidio bermaksud untuk mengadakan kerjasama yang bertujuan untuk mana para pihak dapat mengelola dan memproses sumber daya platform digital yang disebutkan dalam Perjanjian. Berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2025. Para Pihak sepakat melakukan kerja sama dalam penyediaan platform, yakni situs resmi Perseroan www.bukalapak.com termasuk seluruh microsite resmi dan aplikasi gawai resmi Bukalapak (berbasis Android, iOS, dan aplikasi lainnya) yang diakses melalui perangkat komputer dan/atau perangkat seluler pengguna (“Platform Bukalapak”), khususnya melalui fitur yang tersedia di Platform Bukalapak dimana pengguna dapat melakukan transaksi efek reksa dana sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku di Platform Bukalapak dan hukum yang berlaku, dimana BIB akan melakukan penawaran dan penjualan produk reksa dana dengan rincian di bawah ini, dimana daftar tersebut dapat diubah dari waktu ke waktu, dengan menghapus, menambahkan, dan/atau menyesuaikan nama reksa dana yang disepakati oleh BIB dan Perseroan. Para pihak sepakat dan setuju bahwa Perseroan bersedia memberikan izin peminjaman dan pemanfaatan Sebagian ruang di lantai 22 Gedung Metropolitan, Jl. R. A. Kartini Kav. 14, Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta – 12430 (“Gedung Metropolitan”) untuk kegiatan operasional bisnis BIB. Berlaku sampai dengan tanggal 29 September 2021. Para pihak sepakat dan setuju bahwa Perseroan bersedia memberikan izin peminjaman dan pemanfaatan Sebagian ruang di lantai 22 Gedung Metropolitan untuk kegiatan operasional bisnis BMI. Berlaku selama perjanjian sewa antara Perseroan dan MD atas unit kantor di lantai 22 Gedung Metropolitan masih berlaku. 159 Berlaku selama perjanjian sewa antara Perseroan dan PT Metropolitan Development (“MD”) atas unit kantor di lantai 22 Gedung Metropolitan masih berlaku No. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. Perjanjian Perjanjian Pinjam Pakai Ruangan kantor No. 1215/BLBUI/TFM/PKS/VIII/2020 tanggal 6 Agustus 2020 Perjanjian Pengadaan dan Pembelian Barang tanggal 24 Juli 2020 Perjanjian Kerja Sama antara PT Bukalapak.com dan PT Liputan Enam Dot Com tentang Penyediaan Platform Konten Berita Pilihan di Platform Bukalapak Nomor 720/BLLEDC/VP/PKS/VO/2019 tanggal 20 Juni 2019 Perjanjian Pengadaan dan Pembelian Barang tanggal 4 Juni 2020 Perjanjian Kerjasama No. 007/BMI-SGS/PKS/II/2021 tanggal 1 Januari 2021 Perjanjian Antar Perusahaan 2059/BLBPI/Finance/PKS/XII/2020 tanggal 30 Desember 2020 Perjanjian Antar Perusahaan 2056/BLBIB/Finance/PKS/XII/2020 tanggal 30 Desember 2020 Perjanjian Antar Perusahaan 2057/BLBMI/Finance/PKS/XII/2020 tanggal 30 Desember 2020 Perjanjian Antar Perusahaan 2058/BLBUI/Finance/PKS/XII/2020 tanggal 30 Desember 2020 a. b. Para Pihak Perseroan; dan BUI. Sifat/Hubungan Afiliasi: BUI merupakan perusahaan terkendali Perseroan. a. Perseroan; dan b. BPI. Sifat/Hubungan Afiliasi: BPI merupakan perusahaan terkendali Perseroan. a. b. Perseroan; dan PT Liputan Enam Dot Com (“Liputan Enam”). Sifat/Hubungan Afiliasi: Afiliasi dari Pemegang Saham Utama, yaitu PT Kreatif Media Karya a. BPI; dan b. PT Unggul Pratama Medika (“UPM”). Sifat/Hubungan Afiliasi: Afiliasi dari Pemegang Saham Utama a. BMI; dan b. Sakalaguna. Sifat/Hubungan Afiliasi: Afiliasi dari Pemegang Saham Utama, yaitu PT Kreatif Media Karya a. Perseroan; dan b. BPI. Sifat/Hubungan Afiliasi: BPI merupakan perusahaan terkendali Perseroan. a. Perseroan; dan b. BIB. Sifat/Hubungan Afiliasi: BIB merupakan perusahaan terkendali Perseroan. a. Perseroan; dan b. BMI. Sifat/Hubungan Afiliasi: BMI merupakan perusahaan terkendali Perseroan. a. Perseroan; dan b. BUI. Sifat/Hubungan Afiliasi: BUI merupakan perusahaan terkendali Ruang Lingkup Perjanjian Para pihak sepakat dan setuju bahwa Perseroan bersedia memberikan izin peminjaman dan pemanfaatan Sebagian ruang di lantai 22 Gedung Metropolitan untuk kegiatan operasional bisnis BUI. Jangka Waktu Berlaku selama perjanjian sewa antara Perseroan dan MD atas unit kantor di lantai 22 Gedung Metropolitan masih berlaku. BPI sepakat untuk menyediakan dan membeli barang yang dipesan oleh Perseroan, yang seluruh prosesnya dilaksanakan melalui situs resmi Perseroan termasuk seluruh microsite resmi yang digunakan dalam satu kesatuan untuk tujuan penyediaan barang dan/atau jasa. Barang yang dapat disediakan oleh BPI kepada Perseroan adalah barang-barang yang tercantum dalam purchase order yang diterbitkan Perseroan dan merupakan kesepakatan dengan BPI. Seluruh barang yang dapat dipesan oleh konsumen retail melalui platform Bukalapak dapat disediakan oleh BPI. Berlaku sampai dengan tanggal 24 Juli 2021 dan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama kecuali ditentukan lain oleh Para Pihak. Bukalapak dalam hal ini berlaku sebagai penyedia platform bagi Liputan Enam untuk menampilkan konten-konten berita milik Liputan Enam bagi para pengguna Perseroan. Perjanjian ini berlaku selama satu tahun sejak 20 Juni 2019 sampai dengan 20 Juni 2020 dan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama kecuali ditentukan lain oleh Para Pihak. Penyediaan barang dan/atau jasa oleh BPI difasilitasi melalui platform dan BPI mengirimkan barang dan/atau jasa serta melengkapi dengan surat jalan kepada pelanggan. Berlaku sampai dengan tanggal 4 Juni 2021 dan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama kecuali ditentukan lain oleh Para Pihak. Para pihak sepakat untuk melakukan kerja sama dalam penyelenggaraan penyedia produk pada Platform Perseroan selama jangka waktu perjanjian Berlaku selama 1 tahun sejak tanggal 1 Januari 2021 atau sampai dengan tanggal 1 Januari 2022. Perseroan akan mengalokasikan biaya dan pengeluaran tertentu kepada BPI sebagai salah satu afiliasinya untuk mendukung departemen atau fungsi layanan tertentu, yang departemen atau fungsinya diperlukan atau bermanfaat bagi BPI. Perjanjian berlangsung selama 12 bulan sejak tanggal efektif (1 Januari 2021) dan akan otomatis diperpanjang jika salah satu pihak tidak mengakhiri perjanjian. Perseroan akan mengalokasikan biaya dan pengeluaran tertentu kepada BIB sebagai salah satu afiliasinya untuk mendukung departemen atau fungsi layanan tertentu, yang departemen atau fungsinya diperlukan atau bermanfaat bagi BIB. Perjanjian berlangsung selama 12 bulan sejak tanggal efektif (1 Januari 2021) dan akan otomatis diperpanjang jika salah satu pihak tidak mengakhiri perjanjian. Perseroan akan mengalokasikan biaya dan pengeluaran tertentu kepada BMI sebagai salah satu afiliasinya untuk mendukung departemen atau fungsi layanan tertentu, yang departemen atau fungsinya diperlukan atau bermanfaat bagi BMI. Perjanjian berlangsung selama 12 bulan sejak tanggal efektif (1 Januari 2021) dan akan otomatis diperpanjang jika salah satu pihak tidak mengakhiri perjanjian. Perseroan akan mengalokasikan biaya dan pengeluaran tertentu kepada BUI sebagai salah satu afiliasinya untuk mendukung departemen atau fungsi layanan tertentu, yang departemen atau fungsinya diperlukan atau bermanfaat bagi BUI. Perjanjian berlangsung selama 12 bulan sejak tanggal efektif (1 Januari 2021) dan akan otomatis diperpanjang jika salah satu pihak tidak mengakhiri perjanjian. 160 No. 17. 18. 19. Perjanjian Surat Pinjaman tentang Perpanjangan Masa Berlaku Utang tanggal 11 Desember 2019 sebagaimana diubah beberapa kali, terkahir berdasarkan Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Pembiayaan tanggal 2 Juni 2021 Surat Perjanjian No. 001/FJ-MJ/IV/2021 tanggal 9 April 2021 Perjanjian Jasa Layanan Media tanggal 7 Juni 2021 Para Pihak Perseroan. a. Five Jack Co. Ltd.; dan b. Five Jack Indonesia. Sifat/Hubungan Afiliasi: 2 perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama. a. Five Jack Co. Ltd.; dan b. Five Jack Indonesia. Sifat/Hubungan Afiliasi: 2 perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama. a. Perseroan; dan b. PT Surya Citra Televisi (“SCTV”). Sifat/Hubungan Afiliasi: Afiliasi dari Pemegang Saham Utama, yaitu PT Kreatif Media Karya 20. Perjanjian Jasa Layanan Media tanggal 7 Juni 2021 a. b. Perseroan; dan PT Indosiar Visual Mandiri (“Indosiar”). Sifat/Hubungan Afiliasi: Afiliasi dari Pemegang Saham Utama, yaitu PT Kreatif Media Karya 21. Perjanjian Kerjasama tentang Pembayaran Kembali Layanan Datadog No. 82/BLVidio.com/Tech/PKS/IV/202 1 tanggal 7 Mei 2021 a. b. Perseroan; dan PT Vidio Dot Com (“Vidio”). Sifat/Hubungan Afiliasi: Afiliasi dari Pemegang Saham Utama, yaitu PT Kreatif Media Karya Ruang Lingkup Perjanjian Jangka Waktu Five Jack Co. Ltd., selaku kreditur telah setuju untuk memberikan pinjaman-pinjaman sebagaimana diatur dalam perjanjian kepada dan Five Jack Indonesia selaku debitor telah setuju untuk menerima pinjaman-pinjaman tersebut dari Five Jack Co. Ltd. Jatuh tempo atas pinjamanpinjaman berdasarkan perjanjian adalah pada tanggal 22 Desember 2022. Five Jack Co. Ltd., selaku pemilik merek “ITEMKU” yang terdaftar dalam Kemenkumham memberikan kuasa penuh kepada Five Jack Indonesia untuk pemakaian dan penggunaan merek “ITEMKU” tanpa adanya batasan maupun aturan dalam penggunaannya. Tidak diatur, namun masa berlaku merek “ITEMKU” adalah sampai dengan tanggal 1 Oktober 2024. Perseroan bermaksud untuk menggunakan jasa mengiklankan produk dan layanan melalui stasiun televisi free to air yang disediakan oleh SCTV berdasarkan ketentuan tarif yang berlaku (rate card) yang disepakati dan permintaan berdasarkan purchase order dari Perseroan kepada SCTV. Ketentuan ini tidak membatasi Perseroan dan anak perusahaannya untuk menggunakan stasiun televisi lainnya dalam hal Perseroan menilai stasiun televisi SCTV tidak sesuai untuk tujuan tertentu dari Perseroan dan/atau anak perusahaannya termasuk dalam hal stasiun SCTV tidak dapat memberikan pertanggungan yang disyaratkan oleh Perseroan dan/atau anak perusahaannya yang relevan. Berlaku sampai dengan tanggal 7 Juni 2026. Perseroan bermaksud untuk menggunakan jasa mengiklankan produk dan layanan melalui stasiun televisi free to air yang disediakan oleh Indosiar berdasarkan ketentuan tarif yang berlaku (rate card) yang disepakati dan permintaan berdasarkan purchase order dari Perseroan kepada Indosiar. Ketentuan ini tidak membatasi Perseroan dan anak perusahaannya untuk menggunakan stasiun televisi lainnya dalam hal Perseroan menilai stasiun televisi Indosiar tidak sesuai untuk tujuan tertentu dari Perseroan dan/atau anak perusahaannya termasuk dalam hal stasiun Indosiar tidak dapat memberikan pertanggungan yang disyaratkan oleh Perseroan dan/atau anak perusahaannya yang relevan. Berlaku sampai dengan tanggal 7 Juni 2026. Perseroan dan Vidio bermaksud untuk mengadakan kerjasama dimana Datadog turut dan berhak menggunakan layanan manajemen konsol yang disediakan oleh Datadog Inc kepada Perseroan berdasarkan Order Form No. Q-179726 tertanggal 26 Februari 2021 (“Layanan Datadog”). VIDIO.COM sepakat akan melakukan pembayaran kembali kepada Perseroan setiap bulannya sehubungan dengan Layanan Datadog yang telah digunakan. Berlaku sejak tanggal 7 Mei 2021 sampai dengan 7 Mei 2026. 161 14. Transaksi dan Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan dan Entitas Anak telah membuat dan menandatangani perjanjianperjanjian penting dengan pihak ketiga sebagai berikut: No. I. A. 1. Perjanjian Perseroan Perjanjian Sewa Perjanjian Sewa Menyewa No. MD/Legal/PSM/072/IV/2019 tanggal 18 April 2019 2. Para Pihak a. b. Perseroan; dan PT Metropolitan Development (“MD”). Perjanjian Sewa Menyewa No. 261/BLIN/PCR/PKS/VIII/2019 tanggal 29 Agustus 2019 a. b. Perseroan; dan PT Infracell Nusantara (“Infracell”). 3. Perjanjian Sewa Menyewa No. 317/BLIMP/PCR/PKS/XI/2019 tanggal 14 Mei 2019 a. b. Perseroan; dan PT Intertel Media Prima (“IMP”). 4. Perjanjian Sewa Menyewa No. 262/BLIN/PCR/PKS/VIII/2019 tanggal 29 Agustus 2019 sebagaimana diubah dengan Amandemen No. 922/BLBLJ/PCR/AMD1/VI/2020 tanggal 3 Juni 2020 a. b. Perseroan; dan PT Bandaloka Jaya (“BLJ”). 5. Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 34 tanggal 11 Juli 2018 sebagaimana a. b. Perseroan; dan Louis William Natawijaya (“LMI”). Ruang Lingkup Perjanjian Jangka Waktu MD sebagai pemilik dari bangunan kantor yang didirikan di atas tanah seluas 9.885 m2 dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 2534 yang terletak di Jl. R.A Kartini Kav. 14, Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. MD bermaksud untuk menyewakan ruang (ruang) kantor dengan total luas sebesar 9.143,70 m2 yang terletak di Bangunan pada Lantai 3 unit C seluas 367,46 m2, Lantai 5 unit A, B, C, D, E, dan F seluas 1.911,57 m2, Lantai 6 unit A, B, C, D, E dan F seluas 1.911,57 m2, Lantai unit A, B, C, D, E, dan F seluas 1.911,57 m2, Lantai 10 unit A, B, C, D, dan F seluas 1698,64 m2, dan Lantai 22 unit C, D, E, dan F seluas 1.342,89 m2, kepada Perseroan. Infracell sebagai pemilik dari bangunan kantor yang didirikan di atas tanah seluas 9.885 m2 dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 2534 yang terletak di Jl. R.A Kartini Kav. 14, Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. IN bermaksud untuk menyewakan ruang (-ruang) kantor dengan total luas sebesar 1.931,94 m2 yang terletak pada Bangunan pada Lantai 16 unit A, B, C, D, E, dan F sebagaimana diuraikan dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) Unit Rumah Susun Komersial Campuran Nomor 1 tertanggal 2 September 2015 kepada Perseroan. IMP sebagai pemilik dari bangunan kantor yang didirikan di atas tanah seluas 9.885 m2 dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 2534 yang terletak di Jl. R.A Kartini Kav. 14, Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. IMP bermaksud untuk menyewakan ruang (ruang) kantor dengan total luas sebesar 1.931,94 m2 yang terletak pada Bangunan pada Lantai 15A unit A, B, C, D, E dan F, sebagaimana diuraikan dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) Unit Rumah Susun Komersial Campuran No. 1 Tanggal 2 Oktober 2019 kepada Perseroan. BLJ sebagai pemilik dari bangunan kantor yang didirikan di atas tanah seluas 9.885 m2 dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 2534 yang terletak di Jl. R.A Kartini Kav. 14, Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. BLJ bermaksud untuk menyewakan ruang (ruang) kantor dengan total luas sebesar 1859,94 m2 yang terletak pada Bangunan pada Lantai 17 unit A, B, C, D, E dan F, sebagaimana diuraikan dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) Unit Rumah Susun Komersial Campuran No. 3 Tanggal 2 September 2015 kepada Perseroan. LMN sebagai pemilik dari bangunan yang didirikan di atas tanah seluas 1.746 m2 dengan Sertifikat Hak Milik nomor 416 Berlaku sampai dengan tanggal 17 September 2024. 162 Berlaku sampai dengan tanggal 30 April 2025. Berlaku sampai dengan tanggal 30 April 2025. Berlaku sampai dengan tanggal 30 April 2025. Berlaku sampai dengan tanggal 11 Oktober 2021. No. Perjanjian diubah dengan Akta Addendum Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 28 tanggal 12 Nopember 2018, keduanya dibuat di hadapan Risdiyani Tandi, S.H., notaris di Kota Bandung 6. Perjanjian Sewa Menyewa No. 573/BLKAPML/HCM/PKS/IV/2017 tanggal 3 April 2017 sebagaimana diubah terakhir dengan Addendum Ketiga Nomor 2134/BLKAPML/TFM/ADD3/III/2021 tanggal 1 Maret 2021 Perjanjian Sewa Menyewa No. 001/BLRT/PCR/PKS/I/2019 tanggal 15 January 2019 sebagaimana diubah terakhir melalui Addendum 3 No. 296/BLRT/TFM/ADD3/I/2021 tanggal 25 Januari 2021 7. Para Pihak Perseroan; dan PT Karya Agung Pratama Megah Lestari (“KAPML”). KAPML sebagai pemilik dari bangunan yang didirikan di atas tanah seluas 2.505m2 dengan luas bangunan 2.500m2 yang terletak di Jl. Ampera No. 22, Kelurahan Ragunan, Kecamatan pasar Minggu, Jakarta Selatan. KAPML bermaksud untuk menyewakan bangunan tersebut kepada Perseroan. Berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2021. a. b. Perseroan; dan Russal Tampubolon (“RST”). RST sebagai pemilik dari 2 bangunan ruko 3 lantai dengan total luas bangunan 360 m2 yang didirikan di atas tanah seluas 142 m2 dengan Sertifikat Hak Milik nomor 5504 dan 6012 yang terletak di Ruko Cimatis, Jl. Leuwinanggung No. 80L Jatisampurna, Kota Bekasi Jawa Barat. RST bermaksud untuk menyewakan bangunan tersebut kepada Perseroan. Berlaku sampai dengan tanggal 13 Februari 2022. Perseroan dan SCB bermaksud untuk memasarkan, mempromosikan, mendistribusikan, menjual dan melayani layanan, produk, dan kemampuan perbankan tertentu kepada nasabah di Platform melalui aplikasi pemrograman antarmuka yang disediakan oleh SCB. Selanjutnya, Perjanjian ini dibuat untuk mengatur pembentukan, pelaksanaan dan pengoperasian Bisnis Perbankan Ecommerce. Berlaku sampai dengan tanggal 21 Februari 2021 dan akan terus berlaku sampai dengan tanggal diakhirinya perjanjian. Perseroan mengelola dan menyediakan Platform Perseroan bagi Pengguna untuk melakukan penjualan, promosi, mengunggah konten, serta melakukan pembelian barang yang sesuai dengan Aturan Penggunaan Bukalapak. Tidak diatur. Para Pihak sepakat untuk mengadakan kerja sama penyediaan platform untuk pemasaran dan penjualan produk nonfisik/tidak berwujud yang disediakan oleh Sepulsa dan ditawarkan kepada pengguna yaitu termasuk namun tidak terbatas pada pulsa, paket data, tagihan listrik, token listrik, tagihan BPKS, tagihan air Perusahaan Daerah Air Minum, mobile post -paid melalui Platform Perseroan. Berlaku selama 1 tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian dan diperpanjang secara otomatis sampai dengan perjanjian diakhiri oleh para pihak. Para pihak sepakat untuk melakukan kerja sama dalam pemberian layanan penyediaan, penyaluran, dan pembayaran atas barang-barang milik ATI, yakni produk pulsa, paket data, dan payment point online bank, yang mana produk dibeli dari prinsipal yang bekerja sama dengan para pihak dan disediakan dan dijual oleh Partner kepada pengguna platform melalui Platform Perseroan, kepada pengguna Berlaku sejak 9 Maret 2020 dan akan diperpanjang secara otomatis kecuali Para Pihak berdasarkan kesepakatan tertulis ingin mengakhiri perjanjian ini yang didahului dengan pemberitahuan terlebih dahulu dari salah satu pihak atas maksud pengakhiran tersebut paling lambat 30 hari Perjanjian Terkait Kolaborasi Bisnis yang Strategis Perjanjian Kolaborasi Bisnis a. Perseroan; dan Perbankan E-commerce b. Standard Chartered No. 301/BLBank (“SCB”). SCB/PAYMENT/PKS/II/202 0 tanggal 21 Februari 2020 C. 9. Perjanjian dengan Merchant Aturan Penggunaan a. Bukalapak.com b. sebagaimana dikinikan terakhir tanggal 14 April 2021 E. 11. Jangka Waktu a. b. B. 8. D. 10. Ruang Lingkup Perjanjian kelurahan Lebakgede. LMN bermaksud untuk menyewakan bangunan tersebut kepada Perseroan. Perseroan; dan Pengguna, atau pihak (terdaftar/tidak terdaftar) yang mengakses Platform Bukalapak, termasuk namun tidak terbatas pada pembeli dan penjual (Pelapak), mitra, user offline, klien (“Pengguna”). Perjanjian dengan Merchant Produk Virtual Perjanjian Kerja Sama a. Perseroan; dan tentang Penyediaan b. PT Sepulsa Teknologi Layanan Penjualan Produk Indonesia (“STI”). Digital No. 1081/BLSTI/VP/PKS/IX/2019 dan No. 074/PKSBPA/STI/V/2019 tanggal 21 Februari 2020 Perjanjian Dengan Mitra Online to Offline (O2O) Perjanjian Kerjasama No. a. Perseroan; dan 354/BLb. PT Ayopop Teknologi ATI/020/PKS/III/2020 Indonesia (“ATI”). tanggal 28 Februari 2020 sebagaimana diubah berdasarkan Amendemen I No. 1136/BLATI/VP/AMD/VI/2021 tanggal 5 Maret 2021 163 No. Perjanjian Para Pihak 12. Perjanjian Kerjasama No. 1008/BLKTI/O2O/PKS/VI/2020 tanggal 12 Juni 2020 sebagaimana diubah dengan Addendum Pertama No. 86/PKS/VI/2021 tanggal 1 Juli 2020 F. 13. Perjanjian dengan Logistik Pihak Ketiga Perjanjian Kerja Sama a. Perseroan; dan tentang Pengiriman Barang b. PT Lion Express Nomor PT Bukalapak.com: (“Lion”). 482/BLLE/LOGISTIK/PKS/IV/2019 dan Nomor PT Lion Express: 087/LEPKS/SLS/V/2019 tanggal 1 April 2019, sebagaimana diubah terakhir dengan Amandemen dan Pernyataan Kembali Perjanjian Kerja Sama tentang Pengiriman Barang Nomor PT Bukalapak.com: 519/BLLE/LOG/PKS/III/2021 dan Nomor PT Lion Express: 015/LE-DZ/PKS/III/2021 tanggal 1 April 202 Perjanjian Kerjasama a. Perseroan; dan Pengiriman Barang Metode b. PT Sicepat Ekspress Cashless No. 446/BLIndonesia (“Sicepat”). SEI/Logistic/IV/2019 tanggal 25 Februari 2019 sebagaimana diubah terakhir Amendemen Ketiga No. 546/BLSEI/Log/AMD3/IV/2021 tanggal 1 April 2021 Perjanjian Kerjasama a. Perseroan; dan Pengiriman Barang dengan b. Sicepat Metode Cash on Delivery No. 1218/B:SEI/LOG/PKS/VIII/2020 tanggal 3 Juli 2020 14. 15. 16. Perjanjian Kerjasama Pengiriman Barang dengan menggunakan Layanan Sicepat Economy No. 1107/BLSEI/Logistic/PKS/IX/2019 tanggal 2 September 2019 sebagaimana diubah terakhir dengan Amandemen Kedua No. 547/BLSEI/LOG/AMD2/IV/2021 a. b. a. b. Perseroan; dan PT Kudo Teknologi Indonesia (“KTI”). Perseroan; dan Sicepat Ruang Lingkup Perjanjian terdaftar pemilik sarana penjualan eceran yang melakukan pemesanan dan/atau pembelian produk pada Platform Perseroan yang telah terdaftar sebagai mitra Perseroan dan pengguna Platform Perseroan. Para pihak sepakat untuk melakukan kerja sama dalam pemberian layanan penyediaan, penyaluran, dan pembayaran atas barang-barang milik KTI, yakni produk pulsa, paket data, dan payment point online bank, yang mana produk dibeli dari prinsipal yang bekerja sama dengan para pihak dan disediakan dan dijual oleh Partner kepada pengguna platform melalui Platform Perseroan, kepada pengguna terdaftar pemilik sarana penjualan eceran yang melakukan pemesanan dan/atau pembelian produk pada Platform Perseroan yang telah terdaftar sebagai mitra Perseroan dan pengguna Platform Perseroan. Jangka Waktu kalender sebelum perjanjian berakhir. Para pihak sepakat untuk melaksanakan kerja sama dalam penyelenggaraan pengiriman barang menggunakan layanan pengiriman barang yang dimiliki Lion pada Platform Lion yakni program kerja sama antara Perseroan selaku pengelola Platform Perseroan dengan Lion selaku penyedia jasa kurir terpilih. Berlaku sampai dengan tanggal 31 Maret 2022. Para pihak sepakat untuk melakukan kerja sama dalam penyelenggaraan pengiriman barang dengan metode cashless yakni program kerja sama antara Perseroan selaku pengelola Platform Perseroan dengan Sicepat selaku penyedia jasa kurir terpilih yang menyediakan jasa layanan Sicepat REG dan Sicepat BEST. Berlaku sampai dengan tanggal 24 Februari 2022. Para pihak sepakat untuk melakukan kerja sama dalam penyelenggaraan pengiriman barang dengan metode cash on delivery yakni program kerja sama antara Perseroan selaku pengelola Platform Perseroan dengan Sicepat selaku penyedia jasa kurir terpilih yang menyediakan jasa layanan Sicepat REG. Berlaku sampai dengan tanggal 5 Juli 2021 dan sedang dalam proses perpanjangan. Para pihak sepakat untuk melakukan kerja sama dalam penyelenggaraan pengiriman barang yakni program kerja sama antara Perseroan selaku pengelola Platform Perseroan dengan Sicepat selaku penyedia jasa kurir terpilih yang menyediakan jasa layanan Sicepat Economy. Berlaku sampai dengan tanggal 24 Februari 2022. 164 Berlaku sampai dengan tanggal 12 Juni 2022. No. 17. Perjanjian tanggal 1 April 2021 Perjanjian Kerjasama Pengiriman Barang dengan Metode Cash (Manual) No. 1109/BLSEI/Logistic/PKS/IX/2019 tanggal 18 September 2019 sebagaimana diubah terakhir dengan Amandemen Kedua No. 545/BLSEI/LOG/AMD2/IV/2021 tanggal 1 April 2021 Para Pihak Ruang Lingkup Perjanjian Jangka Waktu a. b. Perseroan; dan Sicepat Para pihak sepakat untuk melakukan kerja sama dalam penyelenggaraan pengiriman barang dengan metode cash (manual) yakni program kerja sama antara Perseroan selaku pengelola Platform Perseroan dengan Sicepat selaku penyedia jasa kurir terpilih yang menyediakan jasa layanan Sicepat REG dan Sicepat BEST. Berlaku sampai dengan tanggal 24 Februari 2022 a. b. Perseroan; dan Sicepat 18. Perjanjian Kerjasama Pengiriman Barang untuk Pengiriman Barang dengan Fitur BukaSend No. 945/BLSEI/LOG/PKS/V/2021 tanggal 1 April 2021 Para pihak sepakat untuk melakukan kerja sama dalam penyelenggaraan pengiriman barang untuk pada fitur BukaSend yakni program kerja sama antara Perseroan selaku pengelola Platform Perseroan dengan Sicepat selaku penyedia jasa kurir terpilih yang menyediakan jasa layanan Sicepat REG dan Sicepat BEST. Berlaku sampai dengan tanggal 31 Maret 2022. 19. Amandemen dan a. Perseroan; dan Para pihak sepakat untuk melakukan kerja Penegasan Kembali b. PT Andiarta Muzizat sama dalam penyelenggaraan pengiriman Perjanjian Kerjasama (“NinjaXpress”). barang dengan NinjaXpress yakni program Pengiriman Barang No. kerja sama antara Perseroan selaku 1143/BLpengelola Platform Perseroan dengan AM/LOG/AMD/VI/2021 NinjaXpress. tanggal 17 Juni 2021 Perjanjian Kerjasama a. Perseroan; dan Para pihak sepakat untuk melakukan kerja Pengiriman Barang No. b. Global Jet Express sama dalam penyelenggaraan pengiriman II.059/BL(“J&T”). barang dengan J&T yakni program kerja GJE/BD/PKS/II/2018 sama antara Perseroan selaku pengelola tanggal 12 Februari 2018 Platform Perseroan dengan J&T. sebagaimana diubah terakhir dengan Addendum Ketiga No. 485/BLGJE/LOG/ADD3 /III/2021 tanggal 29 Maret 2021 Perjanjian Kerjasama a. Perseroan; dan Para pihak sepakat untuk melakukan kerja Pengiriman Barang No. b. PT Tiki Jalur Nugraha sama dalam penyelenggaraan pengiriman 489/BLErakurir (“JNE”). barang yakni program kerja sama antara JNE/BD/PKS/III/2017 Perseroan selaku pengelola Platform tanggal 16 November 2016 Perseroan dengan JNE selaku penyedia sebagaimana diubah jasa kurir terpilih. terakhir dengan Amandemen Kelima No. 1890/BLTJNE/LOG/AMD5/XII/2020 tanggal 1 November 2020 Perjanjian Kerjasama a. Perseroan; dan Para pihak sepakat untuk melakukan kerja Pengiriman Barang Metode b. JNE sama dalam penyelenggaraan pengiriman Cashless No. 1359/BLbarang yakni program kerja sama antara TJNE/LOG/PKS/IX/2020 Perseroan selaku pengelola Platform tanggal 21 Februari 2020 Perseroan dengan JNE selaku penyedia sebagaimana diubah jasa kurir terpilih dengan metode cashless. terakhir dengan Adendum No. 371/BLTJNE/LOG/ADD/II/2021 tanggal 21 Februari 2021 Perjanjian Penting Sehubungan Dengan Program Kartu Prakerja Perjanjian Perubahan dan a. Perseroan; dan Para pihak sepakat untuk melakukan kerja Pernyataan Kembali Kerja b. Manajemen Pelaksana sama dalam penyelenggaraan Program Sama tentang Pelaksanaan Program Kartu Kartu Prakerja sesuai dengan ketentuan Program Kartu Prakerja No. Prakerja (“MPPKP”). peraturan perundang-undangan terkait 16/PMO/PK.KPK/PKS/09/2 pelaksanaan Program Kartu Prakerja yang 020 dan No. 1295/BLberlaku dimana Perseroan akan MPPKP/VP/PKS/IX/2020 menyediakan jasa pasar elektronik (etanggal 2 September 2020 marketplace) terhadap Lembaga Pelatihan dan para penerima Kartu Prakerja. Perjanjian dengan IT Suppliers Perjanjian Kerja Sama a. Perseroan; dan Perseroan hendak melakukan pembelian tentang Pembelian Upgrade b. PT Eikon Technology Upgrade G-Suite Enterprise dari Eikon dan Berlaku efektif sejak 1 Juli 2020 dan diperpanjang terus menurus secara otomatis, kecuali ditentukan lain berdasarkan kesepakatan para pihak. 20. 21. 22. G. 23. H. 24. 165 Berlaku sampai dengan tanggal 11 Februari 2021 dan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 1 tahun. Berlaku sejak tanggal 16 November 2016 sampai dengan tanggal 15 November 2021. Berlaku sampai dengan tanggal 21 Februari 2022. Berlaku sampai dengan tanggal 2 September 2021. Berlaku selama 3 tahun sejak tanggal 30 April 2019 dan No. 25. Perjanjian G Suite Enterprise No. 176/BLEIKON/INFOSEC/PKS/IV/2 019 tanggal 30 April 2019 sebagaimana diubah dengan Addendum I No. 743/BLET/TECH/ADD/V/2020 tanggal 25 Januari 2020 PT Eikon Technology Perjanjian Induk Google Cloud dengan Tanggal Efektif 13 Maret 2019 yang telah diubah pada tanggal 19 Mei 2020 Para Pihak (“Eikon”). Ruang Lingkup Perjanjian Eikon akan menyediakan pelayanan Technical Support setelah Go Live. Jangka Waktu sampai dengan masing-masing pihak melaksanakan kewajibannya dan memperoleh haknya berdasarkan perjanjian, mana yang lebih dahulu. a. b. Perseroan; dan PT Google Cloud Indonesia (“Google Indonesia”). Para Pihak sepakat untuk mengadakan kerja sama dimana Google akan menyediakan jasa Google cloud platform sebagaimana tertera secara rinci dalam https://cloud.google.com/terms/services sesuai dengan permintaan Perseroan yang akan dinyatakan dalam suatu formulir pemesanan (order form) Slack akan (a) membuat layanan yang dibeli di bawah formulir pesanan tersedia untuk pelanggan sesuai dengan Perjanjian ini; dan (b) menyediakan layanan sesuai dengan komitmen uptime yang berlaku yang ditetapkan dalam dokumentasi, tetapi tidak akan dalam hal apa pun, menggunakan upaya yang kurang wajar secara komersial untuk membuat Layanan tersedia 24 jam sehari, 7 hari seminggu, kecuali untuk waktu henti yang direncanakan, sejauh melebihi lima menit terus menerus, Slack memberikan pemberitahuan setidaknya 48 jam melalui layanan. Microsoft memberikan hak kepada kami untuk menggunakan produk-produk Microsoft seperti perangkat lunak, jasa daring dan jasa berbasis web lainnya, termasuk versi pre-releases atau beta, dan selanjutnya menyediakan jasa dukungan produk dan jasa konsultasi Microsoft kepada kami. Perjanjian akan berlaku sejak tanggal 13 Maret 2019 dan akan tetap berlaku selama masih terdapat Formulir Pesanan (Order Form) yang aktif, dimana jangka waktu dalam Formulir Pesanan pada umumnya adalah 12 bulan dan setelahnya akan diperpanjang secara otomatis untuk masa 12 bulan berikutnya, kecuali apabila diakhiri oleh salah satu pihak. Berlaku sejak tanggal 29 Januari 2020 dan akan terus berlaku sampai dengan semua langganan pengguna resmi yang diberikan sesuai dengan perjanjian tersebut telah berakhir atau dihentikan. 26. Perjanjian Berlangganan Antara PT Bukalapak.com dan Slack Nomor VI.018/BLPS/TECH/NDA/VIII/2018 tanggal 29 Januari 2020 a. b. Perseroan; dan Slack Technologies Limited (“Slack”). 27. Perjanjian Jasa dan Bisnis Microsoft (MBSA), Perjanjian Enterprise, Pendaftaran Server dan Cloud, Perubahan Enterprise tanggal 31 Oktober 2020, sebagaimana terakhir kali diubah pada tanggal 8 November 2020 a. b. Perseroan; dan Microsoft Ireland Operations Limited (“Microsoft”) 28. Perintah Kerja Jasa Enterprise Microsoft tanggal 10 Desember 2020 a. b. I. Perjanjian Terkait Penyedia Saluran Pembayaran (Payment Channel) dan/atau Gerbang Pembayaran (Payment Gateway) Perjanjian Kerjasama a. Perseroan; dan Para Pihak sepakat untuk melaksanakan Berlaku selama 1 tahun sejak Merchant No. II.001/BL- b. PT Espay Debit kerjasama penyelenggaraan penyediaan tanggal ditandatanganinya EDIK/BD/PKS/IX/2017 Indonesia Koe platform untuk pembayaran atas transaksi perjanjian dan diperpanjang tanggal 15 September 2017 (“EDIK”). Top-Up Online EDIK melalui Platform otomatis setiap 12 bulan sebagaimana diubah Perseroan. berikutnya apabila tidak terjadi dengan Addendum Pertama pengakhiran. Perjanjian Kerjasama Merchant No. 1618/BLEDIK/Payment/ADD1/XII/20 19 tanggal 19 Desember 2019 29. Perseroan; dan PT Microsoft Indonesia (“Microsoft Indonesia”) Berdasarkan Perjanjian Enterprise, Microsoft memberikan kami hak noneksklusif, worldwide dan terbatas untuk mengunduh, memasang dan menggunakan produk perangkat lunak, dan mengakses serta menggunakan jasa daring Microsoft. Microsoft Indonesia memberikan jasa bantuan, diantaranya, membentuk Microsoft Azure sebagai platform cloud kami. 166 Berlaku sampai dengan diakhiri oleh para pihak sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian. Berlaku sejak tanggal 1 Maret 2021 sampai dengan tanggal 27 Juni 2022 atau tanggal dimana Microsoft Indonesia menyelesaikan jasanya, yang mana yang lebih belakang. No. 30. 31. Perjanjian Perjanjian Penyediaan Platform untuk Pembayaran atas Transaksi Top-up Online di Platform Bukalapak No. 1191/BLEDIK/Payment/PKS/X/2019 tanggal 27 Agustus 2019 Perjanjian Kerjasama tentang Pengelolaan Fitur Buka Kredit No. 245/BLEDIK/Payment/PKS/II/2020 tanggal 14 Februari 2020 a. b. Para Pihak Perseroan; dan EDIK. Ruang Lingkup Perjanjian Para pihak sepakat untuk melaksanakan kerjasama penyelenggaraan penyediaan platform untuk pembayaran atas transaksi Top-Up Online EDIK melalui Platform Perseroan. Jangka Waktu Berlaku selama 1 tahun sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian dan diperpanjang otomatis setiap 12 bulan berikutnya apabila tidak terjadi pengakhiran. a. b. Perseroan; dan EDIK. Para pihak sepakat untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan fitur buka credit yang disediakan di Platform Perseroan. Para Pihak sepakat untuk melaksanakan kerjasama penyelenggaraan penyediaan uang elektronik dan dompet elektronik dalam Platform Perseroan. Layanan yang dimaksud meliputi pembuatan akun DANA dalam satu proses (Co-Account Creation), Pengisian Ulang (Top-Up) saldo DANA, pembayaran transaksi jual beli produk, baik produk fisik/grosir maupun produk virtual, dengan saldo DANA melalui Platform Perseroan dan transfer dana dan Tarik tunai yang dilakukan melalui aplikasi DANA. Para pihak sepakat untuk melakukan kerjasama, dimana Perseroan berhak menggunakan jasa layanan Bank Mandiri untuk melakukan Transaksi sesuai syaratsyarat yang diatur dalam perjanjian, yakni Fasilitas Corporate Payable. Berlaku selama 1 tahun sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian dan diperpanjang otomatis setiap 12 bulan berikutnya apabila tidak terjadi pengakhiran. Berlaku selama 1 tahun sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian dan diperpanjang otomatis setiap 12 bulan berikutnya apabila tidak terjadi pengakhiran. 32. Perjanjian Kerjasama No. 843/BLDANA/Payment/PKS/V tanggal 15 Mei 2020 a. b. Perseroan; dan EDIK. 33. Perjanjian Kerja Sama Tentang Penyediaan Layanan Transaksi Pembayaran Melalui Corporate Payable Dengan Menggunakan Sistem Host to Host No. 060/BLBM/BD/II/2016 tanggal 1 Januari 2016 Perjanjian Penerimaan Pembayaran Mandiri Virtual Account Secara Host to Host No. 651/BLMandiri/BL/PKS/V/2017 tanggal 13 Desember 2017 a. b. Perseroan; dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri”). a. b. Perseroan; dan Bank Mandiri. 35. Perjanjian Kerja Sama Penerimaan Pembayaran Melalui BCA KlikPay No. 016/PKSKlikPay/GBC/2013 tanggal 26 Februari 2013 a. b. Perseroan; dan PT Bank Central Asia Tbk (“Bank BCA”). 36. Perjanjian Penyelesaian Transaksi E-Commerce Nomor 051/PKSECM/GBC/2015 tanggal 18 Mei 2015 Perjanjian Pemberian Fasilitas Host to Host Integration Nomor 014/PKS/SCM/2015 tanggal 28 September 2015 a. b. Perseroan; dan Bank BCA. a. b. Perseroan; dan Bank BCA. Perjanjian No. IIA.040/BLBNI/PKS/VIII/2017 tentang Penggunaan Layanan Integrated Cash Management tanggal 30 Oktober 2017 a. b. Perseroan; dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“Bank BNI”). 34. 37. 38. Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan mempermudah payer dalam melaksanakan pembayaran kewajibannya dengan ini Biller menunjuk Bank sebagaimana Bank Mandiri menerima penunjukkan ini sebagai bank pelaksana penerimaan pembayaran payer melalui layanan penerimaan pembayaran Mandiri Virtual Account secara Host to Host. Bank BCA menyediakan BCA KlikPay kepada Perseroan untuk dapat menerima Transaksi Pembayaran dan Perseroan menyediakan Platform Perseroan untuk penjualan Barang dan atau Jasa dan menyediakan pilihan pembayaran dengan menggunakan BCA KlikPay. Para pihak sepakat untuk menerima pembayaran pembayaran dari pelanggan Platform Perseroan dengan menggunakan kartu kredit melalui E-Commerce Payment Gateway. Pemberian fasilitas Host to Host ERP Integration kepada Perseroan untuk menfasilitasi Perseroan dalam melakukan transaksi perbankan dan monitoring atas pergerakan dana di rekening Perseroan di Bank BCA yang telah ditunjuk oleh Perseroan dengan menggunakan sarana Notifikasi Transaksi. Para pihak sepakat bahwa BNI akan menyediakan layanan-layanan kepada Perseroan sebagai berikut: a. 167 perintah pembayaran atau pendebitan rekening Bukalapak secara online melalui koneksi host to hots dengan menggunakan format online messaging, yang disediakan oleh BNI kepada Berlaku selama 1 tahun sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian dan diperpanjang otomatis setiap 1 tahun berikutnya apabila tidak terjadi pengakhiran. Berlaku selama 1 tahun sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian dan diperpanjang otomatis setiap 1 tahun berikutnya apabila tidak terjadi pengakhiran. Berlaku sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian dan akan terus berlaku sampai dengan diakhirinya perjanjian oleh para pihak. Berlaku sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian dan akan terus berlaku sampai dengan diakhirinya perjanjian oleh para pihak. Berlaku sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian dan akan terus berlaku sampai dengan diakhirinya perjanjian oleh para pihak. Berlaku sampai dengan tanggal 29 oktober 2018 dan diperpanjang secara otomatis sampai diakhiri oleh para pihak. No. 39. Perjanjian Para Pihak Ruang Lingkup Perjanjian Bukalapak dengan mengintegrasikan aplikasi Bukalapak dengan layanan transaksi perbankan melalui solusi berbasis open API; b. Layanan platform collection dan billing management yang terintegrasi dengan platform BNI Virtual Account; dan c. Layanan fasilitas yang disediakan oleh BNI kepada Bukalapak untuk memberikan kemudahan bagi BUkalapak dalam mengakses rekeningnya dan/atau melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet. Perseroan bersedia untuk bekerjasama dengan Akulaku untuk menyediakan metode pembayaran Akulaku pada situs Perseroan dan Akulaku akan menyediakan fasilitas pembayaran bagi pengguna, dan dana pinjaman yang disalurkan kepada pengguna sepenuhnya berasal dari Akulaku. Para pihak bermaksud untuk mengadakan kerjasama penyediaan cara pembiayaan belanja online dan cicilan non kartu kredit, dimana jasa tersebut diberikan oleh Kredivo kepada konsumen dalam melakukan transaksi di Platform Perseroan. Perjanjian Kerja Sama antara PT Buka Investasi Bersama dan PT Akulaku Finance Indonesia Nomor 1108/BLAFI/PAYMENT/PKS/IX/201 9 tanggal 28 September 2019 Perjanjian Kerjasama Finaccel Teknologi Indonesia No. 239/BLKREDIVO/BD tanggal 24 November 2016 sebagaimana diubah beberapa kali, terakhir dengan Addendum Keempat No. 1138/239/BLFTI/ADD3/IX/2019 tanggal 17 Desember 2020 Perjanjian Kerjasama Penerimaan Transaksi Epay BRI di situs Perseroan tanggal 1 Agustus 2018 a. b. Perseroan; dan PT Akulaku Finance Indonesia (“Akulaku”). a. b. Perseroan; dan PT Finaccel Technology Indonesia (“Kredivo”). a. b. Perseroan; dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”). 42. Perjanjian Kerja Sama tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif melalui Agent Network Management No. 825/BLMandiri/Payment/PKS/IV/20 21 tanggal 12 April 2021. a. b. Perseroan; dan Mandiri J. 43. Perjanjian Kerjasama Sehubungan Dengan Fitur Dalam Platform Perseroan Perjanjian Kerjasama No. a. Perseroan; dan Para pihak bermaksud untuk mengadakan 300/BLb. PT Pegadaian kerjasama sama dimana Pegadaian PEGADAIAN/IS/PKS/II/202 (Persero) bertindak sebagai pemilik dan penyedia 0 tanggal 21 Februari 2020 (“Pegadaian”). produk Pegadaian, sedangkan Bukalapak sebagaimana diubah bertindak sebagai pengelola agen dan terakhir dengan Adendum penyedia sistem dan aplikasi bagi agen. III No. 672/BLPEGADAIAN/IS/ADD3/II/20 21 tanggal 18 Februari 2021 Perjanjian Kerja Sama a. Perseroan; dan Para Pihak sepakat untuk hal-hal sebagai Nomor 1218/BL- b. PT Mandiri berikut: MMI/INVESTMENT/PKS/X/ Manajemen Investasi 2019 tanggal 18 Oktober (“MMI”). a. melaksanakan kerja sama dalam hal 2019 penyediaan platform sebagai gerai penawaran dan penjualan Efek Reksa Dana melalui BukaReksa dan/atau pada halaman saldo Perseroan di Platform Bukalapak; dan b. mengembangkan kerjasama layanan penawaran dan penjualan 40. 41. 44. Para Pihak sepakat untuk melakukan kerjasama penerimaan transaksi pembayaran yang dapat digunakan pelanggan melalui website yang dimiliki Perseroan dengan menggunakan User ID dan memasukan Password serta kode paycode (“e-pay BRI”) secara host to host Para Pihak sepakat untuk melaksanakan kerjasama dalam penyelenggaraan Laku Pandai, dimana Mandiri sebagai bank penyelenggara Laku Pandai, Perseroan sebagai pengelola Agen dan penyedia sistem dan aplikasi bagi agen yang menunjang pemberian Laku Pandai oleh agen kepada nasabah. 168 Jangka Waktu Berlaku sampai dengan tanggal 22 Juli 2020 dan diperpanjang secara otomatis sampai diakhiri oleh para pihak. Berlaku sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian dan akan terus berlaku sampai dengan diakhirinya perjanjian oleh para pihak. Berlaku sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian untuk 1 tahun dan akan terus berlaku sampai dengan diakhirinya perjanjian oleh para pihak. Berlaku sejak 10 Februari 2020 hingga 9 Februari 2022 dan dapat diperpanjang oleh para pihak. Berlaku sampai dengan tanggal 18 Februari 2022 dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu yang sama secara tertulis. Berlaku selama 2 tahun sejak 18 Oktober 2019 dan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 1 tahun kemudian, kecuali ditentukan lain oleh para pihak. No. Perjanjian Para Pihak 45. Perjanjian Kerja Sama antara PT Bukalapak.Com dan PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia tentang Penyediaan Platform untuk Penawaran dan Pemberian Layanan Pinjam-Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi Nomor 802/BLAKI/FINANCING/PKS/V/20 20 tanggal 3 September 2020 a. b. Perseroan; dan PT Akseleran Keuangan Inklusif (“Akseleran”). 46. Perjanjian Kerjasama Penyediaan Platform Untuk Penawaran dan Pemberian Layanan Pinjam- Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi No. 1310/BLIRJ/FINANCING/IX/2020 tanggal 5 Januari 2021 a. b. Perseroan; dan PT Investree Radhika Jaya (“IRJ”). K. 47. Perjanjian Terkait Pemasaran (Marketing) Perjanjian Manajemen a. Perseroan; dan Pembayaran No. 996/BL- b. PT Sinar Digital SDT/SHOPEX/PKS/VI/2020 Terdepan (“Xendit”). tanggal 1 Juni 2020 L. 48. Perjanjian dengan IDC Partner Syarat dan Ketentuan a. Kerjasama Intermediary b. Distribution Centre (IDC) M. 49. Perjanjian Lainnya Perjanjian Kolaborasi dan Layanan dengan Axinan Pte. Ltd a. b. Perseroan; dan Axinan Pte. (“Axinan”). 50. Perjanjian dengan Pelapak Bukamall a. b. Perseroan; dan Partner (“Penjual”). Perseroan; dan Partner IDC. Ltd Ruang Lingkup Perjanjian Efek Reksa Dana ke tahap selanjutnya dengan konsep Saldo Investasi dimana Pengguna dapat menggunakan dana hasil Penjualan Kembali Efek Reksa Dana atas produk Reksa Dana milik MMI sebagai source of fund untuk menjalankan berbagai macam jenis transaksi pengembangan di dalam Platform Perseroan. Para pihak sepakat untuk melaksanakan kerja sama dalam hal penyediaan platform untuk penawaran dan pemberian layanan pinjam meminjam di platform Bukalapak yang disediakan oleh Akseleran dimana layanan pinjam meminjam ini adalah berupa penerusan pinjaman melalui platform Perseroan. Jangka Waktu Berlaku sejak tanggal 14 September 2019 sampai dengan tanggal 14 September 2020 dan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama. Para Pihak melakukan kerja sama terkait penyediaan layanan pinjaman kepada setiap pihak yang mengakses platform Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada pembeli, penjual (pelapak), aturan penggunaan Perseroan dan kebijakan privasi Perseroan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan terdaftar pada situs Perseroan yang melakukan transaksi jualbeli online, dimana dalam kerja sama ini IRJ selaku penyedia fasilitas pinjaman. Berlaku selama 1 tahun sejak tanggal 5 Januari 2021 hingga 5 Januari 2022. Perseroan bekerja sama dengan Xendit dimana Xendit akan melakukan pembayaran kepada pihak ketiga yang ditunjuk oleh Perseroan ataupun pembayaran-pembayaran lain untuk menunjang aktivitas Perseroan. Berlaku selama 1 tahun sejak tanggal 1 Juni 2020 dan tetap berlaku sampai dengan masingmasing pihak melaksanakan kewajibannya dan memperoleh haknya berdasarkan perjanjian. Perseroan adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa platform perdagangan elektronik (e-commerce) yang digunakan oleh Partner IDC untuk menawarkan dan menjual barang langsung kepada pengguna Platform Perseroan yang telah terdaftar sebagai Mitra Bukalapak dan memiliki usaha dan/atau sarana penjualan eceran. Mitra Bukalapak adalah pembeli yang memesan dan/atau membeli barang dari Partner melalui Platform Perseroan. Perjanjian berlaku sebagaimana disepakati para pihak dalam suatu konfirmasi Partner IDC dan diperpanjang otomatis untuk jangka waktu yang sama dengan syarat hasil kajian usaha yang dilakukan Perseroan menunjukkan bahwa kerja sama ini dapat dilanjutkan dan Partner bersedia untuk melanjutkan kerja sama. Para pihak sepakat untuk melaksanakan kerja sama dalam hal penyediaan platform untuk penawaran dan pemberian layanan di Platform Perseroan yang disediakan oleh Axinan. Axinan menyediakan layanan manajemen klien dan pengelolaan jasa dalam hal perlindungan produk yang ditawarkan dalam Platform Perseroan. Perjanjian berlaku untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal efektif (yakni 23 Desember 2019, 24 Mei 2019, 18 Maret 2019, dan 13 November 2019) dan dapat diperpanjang secara otomatis oleh para pihak untuk jangka waktu yang sama dengan jangka waktu awal demikian seterusnya sepanjang tidak diakhiri berdasarkan ketentuan perjanjian. Sebagaimana disepakati para pihak dan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama, kecuali ditentukan Para Pihak sepakat untuk melakukan kerja sama dalam penyelenggaraan penawaran dan penjualan produk oleh Penjual melalui Perseroan dimana Perseroan akan 169 No. Perjanjian II. 1. BIB Perjanjian Kerjasama Pemasaran Reksa Dana No. 036/BIBBPAM/IS/PKS/IX/2020 tanggal 25 September 2020 2. Para Pihak a. b. BIB; dan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (“BPAM”). Perjanjian Kerjasama Penjualan Efek Reksa Dana No. 040/BIBBTIM/IS/SP/IX/2020 tanggal 30 September 2020 a. b. BIB; dan PT Bahana TCW Investment Management (“BTIM”). 3. Perjanjian Penunjukan Agen Penjual dan Kerja Sama Pemasaran Reksa Dana Nomor 038/BIBSC/IS/PKS/IX/2020 tanggal 2 Oktober 2020 a. b. BIB; dan PT Syailendra Capital (“Syailendra”). 4. Perjanjian Distribusi tanggal 16 Desember 2020 a. b. BIB; dan PT Ashmore Management Indonesia (“AAMI”) Asset Tbk 5. Perjanjian Kerja Sama tentang Penjualan Produk Reksa Dana Nomor 037/BIBPAM/IS/PKS/IX/2020 tanggal 25 September 2020 a. b. BIB; dan PT Principal Management (“Principal”) 6. Perjanjian Kerjasama Pemasaran Reksa Dana a. b. BIB; dan PT Sucorinvest Asset Asset Ruang Lingkup Perjanjian menyediakan fasilitas jasa platform pasar elektronik (e-marketplace) melalui fitur BukaMall dalam Platform Perseroan terhadap para Penjual untuk memfasilitasi jual beli untuk Penjual dan pembeli. Jangka Waktu lain oleh para pihak. Para pihak melakukan kerja sama dengan tujuan untuk pemasaran produk-produk reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif berdasarkan UUPM, yang dikelola oleh BPAM dan dipasarkan melalui BIB (“Reksa Dana BPAM”) kepada nasabah BIB, yang dipasarkan oleh BIB kepada nasabahnya melalui tenaga pemasaran dan/atau dengan menyediakan platform untuk menerima pemesanan secara online melalui sistem aplikasi dengan tujuan memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi pembelian (Subscription), pengalihan (Switching), dan/atau penjualan kembali (Redemption) unit penyertaan Reksa Dana BPAM. Para pihak melakukan kerja sama dimana BTIM menunjuk BIB untuk bertindak sebagai agen penjual untuk berbagai reksa dana yang ada dan dikelola oleh BTIM dari waktu ke waktu, dan BIB sebagai agen penjual mempersiapkan dan bertanggung jawab atas sistem elektronik berupa sistem aplikasi dengan dengan kegiatan pembukaan rekening secara elektronik termasuk pada pembelian unit penyertaan (subscription), penjualan kembali unit penyertaan (redemption), dan pengalihan unit penyertaan (switching) atas reksa dana BTIM. Para pihak melakukan kerja sama dalam rangka pemasaran dan pelaksanaan transaksi dan mekanisme operasional pemasaran reksa dana Syailendra kepada calon investor dan/atau investor BIB yang akan melakukan pembelian unit penyertaan reksa dana di BIB. Berlaku untuk jangka waktu 2 tahun terhitung sejak tanggal 10 September 2020 sampai dengan 6 September 2022 dan dalam hal jangka waktu perjanjian berakhir dan tidak ada pihak yang bermaksud untuk mengakhiri perjanjian, maka para pihak sepakat bahwa perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama yaitu jangka waktu 2 tahun terhitung sejak tanggal berakhir tersebut. BIB bermaksud untuk mempromosikan, memasarkan dan menjual berbagai produk reksa dana yang dikelolah AAMI kepada nasabah BIB melalui sistem elektronik, baik secara langsung dan/atau gerai online yang telah bekerjasama dengan BIB. AAMI menunjuk dan memberi kewenangan kepada BIB, secara noneksklusif, untuk menyediakan layanan di manapun di Indonesia di mana BIB telah memiliki izin untuk melaksanakan bisnisnya dan BIB menerima penunjukan dan pemberian kewenangan tersebut. Para Pihak setuju dan sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam kerjasama pemasaran dan penjualan Reksa Dana yang dikelola oleh Principal kepada calon Investor dan/atau Investor sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang tercantum dan dimaksud dalam perjanjian, dimana Principal menunjuk BIB sebagai agen penjual reksa dana non eksklusif dalam melakukan kegiatan pemasaran dan penjualan reksa dana kepada Investor BIB, sehingga Principal berhak untuk membuat perjanjian yang serupa dengan pihak lainnya. SAM dengan ini setuju untuk menunjuk BIB dan BIB dengan ini setuju untuk 170 Berlaku sejak tanggal 30 September 2020 dan akan terus berlaku sampai dengan diakhirinya perjanjian kerjasama ini berdasarkan ketentuan pengakhiran perjanjian. Perjanjian untuk jangka waktu 3 tahun terhitung efektif sejak 2 Oktober 2020 dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama kecuali apabila salah satu pihak telah menyampaikan maksudnya untuk mengakhiri perjanjian Perjanjian ini berlaku sejak 16 Desember 2020 dan akan tetap berlaku sampai diakhiri sesuai ketentuan perjanjian. Perjanjian ini berlaku selama 3 tahun sejak 25 September 2020 dan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama kecuali ditentukan lain oleh Para Pihak berdasarkan perjanjian ini. Perjanjian ini berlaku selama 1 tahun terhitung sejak 30 No. Perjanjian No. 067/BIBSAM/IS/PKS/XI/202 0 tanggal 30 November 2020 7. Perjanjian Pemasaran Reksa Dana tanggal 5 Maret 2021 a. b. BIB; dan PT BNP Paribas Asset Management (“BNP”) 8. Perjanjian Kerjasama Penjualan Reksa Dana No. 007/BIB-MMI/PKS/III/2021 tanggal 30 Maret 2021 a. b. BIB; dan PT Mandiri Manajemen Investasi (“MMI”) 9. Perjanjian Distribusi No. 006/BIB-MAMI/PKS/III/2021 tanggal 17 Maret 2021 a. b. BIB; dan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (“MAMI”) BIB setuju untuk mempromosikan, memasarkan dan menjual reksa dana yang dikelola MAMI kepada nasabah BIB, baik secara langsung dan/atau melalui gerai yang bekerja sama dengan BIB. 10. Perjanjian Kerjasama tentang Penyediaan Fasilitas Penitipan Emas Untuk Layanan Transaksi Jual-Beli Emas pada Platform Digital No. 057/BIBISG/IS/PKS/V/2021 tanggal 25 Januari 2021 Perjanjian Kerja Sama Penyediaan Platform Digital Transaksi Jual-Beli Emas Dengan Fasilitas Penitipan Pada Platform Digital No. 058/BIBIMS/IS/PKS/V/2021 tanggal 25 Januari 2021 a. b. BIB; dan PT Indogold Gadai (“ISG”) Para Pihak sepakat untuk melaksanakan kerja sama dalam hal penyediaan fasilitas penitipan emas untuk fitur transaksi jualbeli emas fasilitas penitipan melalui platform digital yang disediakan oleh BIB. a. b. BIB; dan PT Indogold Makmur Sejahtera (“IMS”) Para Pihak sepakat untuk melaksanakan kerja sama dalam hal penyediaan situs resmi dan seluruh microsite resmi beserta apliksai resmi mitra BIB yang dapat diakses melalui perangkat komputer dan/atau perangkat seluler (“Platform Digital”) untuk transaksi jual beli emas batangan murni (“Emas”) secara elektronik yang dilakukan oleh IMS dengan fasilitas penitipan oleh PT Indogold Solusi Gadai yang merupakan perusahaan afiliasi IMS yang bergerak di bidang jasa gadai dan menyediakan jasa penitipan barang berharga (“ISG”) melalui Platform Digital (“Jual-Beli Emas Fasilitas Penitipan”) yang disediakan oleh BIB melalui mitra BIB. Perjanjian ini berlaku selama 1 tahun sejak tanggal 25 Januari 2021 dan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama, kecuali ditentukan lain oleh Para Pihak berdasarkan perjanjian ini. a. Five Jack Indonesia; dan EDIK. Para pihak sepakat bahwa EDIK akan menyediakan layanan berikut kepada Five Jack Indonesia: a. pemrosesan pembayaran sehubungan dengan pembayaran transaksi pembayaran yang dilakukan oleh Pengguna; b. pemrosesan pengembalian dana untuk transaksi pembayaran yang dibayar dengan kartu kredit/kartu debit dan pembayaran angsuran kartu kredit/kartu debit dan dompet Berlaku selama 12 bulan, terhitung efektif sejak integrasi sistem antara para pihak dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya yang ditandatangani oleh para pihak. perjanjian akan diperpanjang secara otomatis setiap 12 bulan berikutnya kecuali jika terjadi pengakhiran yang disepakati oleh para pihak. 11. III. 1. Five Jack Indonesia Perjanjian Kerjasama Merchant No. EDIK: 245/EDIK/LC-PKS/V/2019 tanggal 13 Mei 2019 Para Pihak Management (“SAM”) b. Solusi Ruang Lingkup Perjanjian menerima penunjukan dari SAM sebagai agen penjual dari reksa dana berupa unit penyertaan dalam produk reksa dana baik secara offline maupun online. BNP dengan ini menunjuk BIB untuk memasarkan dan mendistribusikan unit penyertaan reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif atas nama dan untuk kepentingan BNP. Untuk menghindari keraguan, BIB hanya memasarkan dan mendistribusikan reksa dana terbatas kepada nasabah individual dari BIB. BIB dan MMI sepakat untuk bekerja sama dalam penjualan unit penyertaan reksa dana dimana BIB bertindak sebagai agen penjual reksa dana. 171 Jangka Waktu November 2020 sampai dengan 30 November 2021 dan diperpanjang otomatis selama tidak ada yang mengakhiri perjanjian ini. Perjanjian ini berlaku selama 12 bulan terhitung sejak tanggal 5 Maret 2021 dan secara otomatis akan diperpanjang sampai dengan dan kecuali berakhir sesuai dengan ketentuan pengakhiran dalam perjanjian ini. Perjanjian ini berlaku efektif sejak tanggal 30 Maret 2021, dan akan berlaku untuk jangka waktu 2 tahun dan dalam hal jangka waktu perjanjian berakhir dan tidak ada Pihak yang bermaksud untuk mengakhiri perjanjian ini, maka Para Pihak sepakat bahwa perjanjian ini akan diperpaniang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama, yaitu untuk jangka waktu 1 tahun terhitung sejak tanggal berakhir tersebut. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 3 tahun sejak perjanjian ini ditandatangani Para Pihak, namun demikian daapt memperpanjang jangka waktu perjanjian ini dengan menandatangani suatu addendum atau perubahan terhadap perjanjian ini. Perjanjian ini berlaku selama 1 tahun sejak tanggal efektif yaitu 25 Januari 2021 dan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama, kecuali ditentukan lain oleh Para Pihak berdasarkan perjanjian ini. No. 2. 3. 4. 5. 6. Perjanjian Para Pihak Perjanjian Kerjasama No. 2019/11/0026/ADT/PKS/03 5 tanggal 26 November 2019 sebagaimana diubah dengan Addendum Pertama Perjanjian Kerjasama No. 2019/11/0026/ADT/PKS/35 tanggal 26 Mei 2020 a. Perjanjian Kerjasama tanggal 22 Mei 2020 a. Perjanjian Kerjasama Layanan Pembayaran Ximpay tanggal 10 Juni 2016 sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Amendment to the Mobile Payment Gateway Agreement No. ADD/XII/ADD/XII/BD3YK/XI/2020 tanggal 10 November 2020 a. Perjanjian Layanan Pembayaran ShopeePay tanggal 15 September 2020 a. Perjanjian Sewa No. TL/TAR/089/12/2020 tanggal 8 Desember 2020 a. b. b. b. Five Jack Indonesia; dan PT Artha Dana Technology (“ADT”). Five Jack Indonesia; dan PT Garena Indonesia (“Garena”). Five Jack Indonesia; dan PT Triyakom (“Triyakom”). Ruang Lingkup Perjanjian elektronik (saldo); c. layanan yang berkaitan dengan pengoperasian dompet elektronik (atau sejenisnya) untuk Pengguna dalam memfasilitasi pembayaran; d. layanan yang berkaitan dengan pelunasan dengan Five Jack sehubungan dengan pembayaran tersebut; dan/atau e. layanan terkait lainnya dan dukungan teknis berkelanjutan sehubungan dengan hal-hal di atas. Para pihak bermaksud untuk mengadakan kerjasama berupa penggunaan Layanan yang disediakan oleh ADT terhadap setiap produk yang dibeli pada web dan/atau aplikasi milik Five Jack Indonesia. Para pihak sepakat bahwa Garena akan menjual kepada Five Jack Indonesia dan Five Jack Indonesia akan membeli dari Garena, produk yang dimiliki atau dikeluarkan oleh Garena secara elektronik, termasuk namun tidak terbatas pada voucher game online yang diuraikan dalam lampiran perjanjian (“Produk Garena”), yang mana Produk Garena akan dipasarkan atau dijual kembali oleh Five Jack Indonesia sesuai dengan ketentuan perjanjian. Para pihak sepakat untuk bekerjasama, dimana Triyakom menyediakan solusi pembayaran bernama “Ximpay” dan Five Jack akan menggunakan Ximpay. “Ximpay” berarti nama merek dari keseluruhan solusi pembayaran Triyakom, mencakup API yang dapat digunakan klien untuk integrasi, sistem laporan, pelaksanaan pembayaran yang mengacu pada jadwal yang akan dijelaskan selanjutnya. b. b. Five Jack Indonesia; dan PT Airpay International Indonesia (“Airpay”). Five Jack Indonesia bermaksud untuk menggunakan, dan Airpay bermaksud untuk menyediakan Five Jack Indonesia, layanan Airpay untuk memproses pembayaran terkait dengan Transaksi pada Platform Five Jack Indonesia. Five Jack Indonesia; dan I Gusti Ngurah Oka Santosa (“Pemberi Sewa”). Pemberi Sewa sebagai pemilik dari unit apartemen yang terletak di Taman Anggrek Residence Jl. Letjen S. Parman Kav. 28, Kecamatan Grogol Petamburan, Kelurahan Tanjung Duren, Kotamadya Jakarta Barat (“Apartement Taman Anggrek”) bermaksud untuk menyewakan unitnya, yakni Tower Callypso – Unit STC 172 Jangka Waktu Perjanjian berlaku untuk jangka waktu 1 tahun kalender terhitung sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian dan berlaku perpanjangan otomatis untuk tahun-tahun berikutnya, kecuali diakhiri oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan sebelumnya paling lambat 30 hari kalender dan tanpa harus mendapatkan persetujuan dari pihak lainnya. Perjanjian berlaku sejak tanggal perjanjian dan akan terus berlaku, kecuali diakhiri oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan tertulis yang disampaikan dalam waktu selambat-lambatnya 7 hari sebelum efektif tanggal pengakhiran perjanjian. Perjanjian berlaku sepenuhnya untuk jangka waktu satu tahun sejak tanggal perjanjian dan berlaku kecuali sudah dinyatakan sebelumnya diakhiri sesuai ketentuan perjanjian. Perjanjian secara otomatis diperbaharui dan diperpanjang untuk jangka waktu satu tahun dengan syarat dan ketentuan yang sma, kecuali terdapat peringatan tertulis untuk pemutusan kontrak dari salah satu pihak dalam 3 bulan sejak berakhirnya perjanjian. Perjanjian akan terus berlaku sepenuhnya untuk 1 tahun terhitung sejak tanggal penandatanganan perjanjian (atau sampai dengan tanggal 15 September 2021), dan akan diperpanjang secara otomatis untuk masa berlaku masingmasing 1 tahun kecuali salah satu pihak memberikan pemberitahuan tertulis kepada pihak lainnya paling lambat 30 hari sebelum berakhirnya suatu jangka waktu. Berlaku sejak tanggal 1 September 2020 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2023. No. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Perjanjian Para Pihak Perjanjian Sewa tanggal 26 Oktober 2020 a. Werkspace Contract Agreement No. WS/SC/VO/2021/II/016 tanggal 11 Februari 2021 a. Formulir Aplikasi Merchant LinkAja dan Ketentuan Kerja Sama Layanan Pembayaran Merchant LinkAja tanggal 29 Juni 2020 a. Perjanjian Kerjasama Merchant Internet No. 131/PKS-M/VII/2017 tanggal 18 Juli 2017 a. Perjanjian Kerja Sama tentang Kerja Sama Pengiriman Uang tanggal No. 188/PKSFiveJack/VII/2020 tanggal 9 Juli 2020 a. Perjanjian Lisensi Iris No. 005/PKS-IRIS/M/IX/2017 tanggal 20 September 2017 a. b. b. b. b. b. b. Five Jack Indonesia; dan Yun Yun (“Pemberi Sewa”). Five Jack Indonesia; dan PT Teratai Dharma Nusantara (“WerkSpace”). Five Jack Indonesia; dan PT Fintek Karya Nusantara (“Finarya”). Five Jack Indonesia; dan PT Midtrans (“Midtrans”). Ruang Lingkup Perjanjian 01Q seluas 142m2. Pemberi Sewa sebagai pemilik dari unit apartemen yang terletak di Apartement Taman Anggrek bermaksud untuk menyewakan unitnya, yakni Tower Fragrant – Unit STF 02U seluas 142m2. Werkspace menyediakan kantor virtual untuk disewakan kepada Five Jack Indonesia yang beralamat di Soho Capital Lantai 19, Unit 01-09, Podomoro City, Jl. Letjend S. Parman Kav. 28, Tanjung Duren Selatan, Grogol Petamburan, Jakarta Barat 11470, Indonesia dan Five Jack Indonesia sepakat untuk menyewa kantor virtual dari Werkspace. Para pihak sepakat untuk melakukan kerja sama pelaksanaan penerimaan pembayaran pembelian jasa dan/atau produk Five Jack Indonesia melalui layanan LinkAja. “LinkAja” berarti layanan uang elektronik yang diselenggarakan oleh Finarya yang memiliki fungsi yang sama dengan uang tunai sebagai alat pembayaran sah, dimana nilainya setara dengan nilai uang tunai yang disetorkan terlebih dahulu ke rekening LinkAja pengguna, tercatat secara elektronik di dalam server milik Finarya, digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang selain Finarya, dan uang yang disetorkan bukan bersifat simpanan. Para pihak bersedia untuk menggunakan layanan sistem pembayaran internet (yang menghubungkan antara Bank/Service Provider, Midtrans, dan Five Jack Indonesia) yang dikelola oleh Midtrans dengan syarat dan ketentuan berdasarkan perjanjian. Five Jack Indonesia; dan PT Fliptech Lentera Inspirasi Pertiwi (“Flip”). Five Jack Indonesia dengan ini bekerja sama dengan Flip untuk menggunakan Layanan Flip yakni pemanfaatan transfer dana untuk pencairan dana (account disbursement) dengan lingkup penyediaan, syarat, ketentuan, serta batasan yang diatur dalam perjanjian. Five Jack Indonesia; dan Midtrans. Sepanjang jangka waktu perjanjian, Midtrans akan menyediakan Iris untuk digunakan oleh Five Jack Indonesia secara terbatas, non-eksklusif, tidak dapat dialihkan, dapat dibatalkan dan tanpa hak untuk mensub-lisensikan kembali penggunaan Iris. Layanan terkait Iris yang disediakan Midtrans, terdiri dari, antara lain: (i) menyiapkan dan menyesuaikan Iris untuk memenuhi kebutuhan dan persyaratan dari Five Jack Indonesia dan (ii) memenuhi pengaturan paling sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan dari Five Jack Indonesia. “Iris” berarti sistem pencairan pembayaran secara otomatis yang dikembangkan dan 173 Jangka Waktu Berlaku sejak tanggal 1 Juli 2020 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2023. Perjanjian berlaku untuk jangka waktu 12 bulan sejak tanggal 11 Februari 2021 hingga tanggal 10 Februari 2022. Perjanjian berlaku terhitung sejak tanggal 20 Juni 2020 sampai dengan tanggal 30 Juni 2022. Perjanjian berlaku selama 1 tahun sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian dan akan diperpanjang secara otomatis, sepanjang tidak ada pemberitahuan untuk mengakhiri perjanjian sekurangkurangnya 30 hari kalender sebelum tanggal berakhirnya perjanjian. Perjanjian berlaku selama 2 tahun terhitung sejak tanggal 9 Juni 2020 dan akan dievaluasi setiap 6 bulan oleh para pihak. Perjanjian akan diperpanjang secara otomatis untuk 1 tahun berikutnya pada akhir jangka waktu perjanjian bilamana tidak ada pengakhiran atau pembatalan oleh karena sebabsebab yang dimaksud dalam perjanjian. Perjanjian berlaku sejak tanggal perjanjian untuk jangka waktu 1 tahun (“Jangka Waktu Awal”). Setelah berakhirnya Jangka Waktu Awal, akan secara otomatis diperpanjang masingmasing untuk jangka waktu 1 tahun kecuali salah satu pihak memberikan pemberitahuan tertulis kepada pihak lain atas pengakhiran perjanjian, paling lambat 90 hari sebelum berakhirnya perjanjian. No. IV. 1. Perjanjian Para Pihak BPI Perjanjian Pasokan/Pembelian General Supply No. 220/2020-0801/DSC/PROC tanggal 1 Agustus 2020 15. a. b. c. d. Ruang Lingkup Perjanjian dimiliki oleh Midtrans. BPI; PT DHL Global Forwarding Indonesia; PT Birotika Semesta; dan PT DHL Supply Chain Indonesia (“DHL”). Jangka Waktu Para pihak setuju dan sepakat bahwa BPI akan memberikan kepada DHL, produk atau jasa yang diperlukan sebagaimana tercantum dalam jadwal Purchase Order tanpa volume tertentu pembelian produk atau layanan dari BPI. Perjanjian ini berlaku sejak 1 Agustus 2020 sampai dengan 31 Juli 2025. Asuransi Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan, telah melakukan penutupan atas risiko-risiko yang mungkin dihadapi dengan asuransi, antara lain: No. Polis Penanggung Jangka Waktu No. TMD/LDNP/21L---1768 tanggal 27 April 2021 PT Asuransi Tokio Marine Indonesia 20 April 2021 – 20 April 2022 Confirmation of insurance tanggal 11 Juni 2021 PT Asuransi FPG Indonesia 11 Juni 2021-11 Juni 2022 Cover Note No. 067/CN/BDPAREQ/06/202 1 PT Great Eastern Insurance Indonesia 23 Juni 2021 – 23 Juni 2022 16. Objek Pertanggungan/ Lokasi Risiko Melindungi dari klaim pihak ketiga terhadap direktur dan pejabat Perseroan dan anak perusahaannya baik yang ada saat ini, dimasa lalu atau di masa yang akan datang. Untuk mengganti rugi tertanggung dari segala jumlah yang mana ia menjadi bertanggung jawab untuk membayar sebagai kompensasi untuk cedera pribadi, kerusakan property atau advertising injury yang terjadi saat jangka waktu perlindungan. Seluruh bangunan dalam berbagai jenis dan bentuk, termasuk dinding, pipa, kabel, furniture, perlengkapan IT seperti server, peralatan network, komputer, perlengkapan kantor, instalasi, dan setiap perlengkapan elektronik lainnya dalam kantor Perseroan yang dimiliki oleh Perseroan. Jenis Pertanggungan Jumlah Pertanggungan Directors and Officers Liability Total Nilai Pertanggungan: US$ 10.000.000 Comprehensive General Liability Insurance Total Nilai Pertanggungan: Rp10.000.000.000 Property All Risk Total Nilai Pertanggungan: Rp20.147.219.836,80 Hak atas Kekayaan Intelektual Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan Entitas Anak memiliki 28 merek yang terdaftar dan berlaku sebagai berikut: NO. NO. SERTIFIKAT MEREK TANGGAL PENDAFTARAN MEREK KELAS WARNA JANGKA WAKTU 1. IDM000691158 19 April 2020 BL 35,38 Ungu dan Putih 23 Mei 2026 2. IDM000691685 19 April 2020 BUKALAPAK 35,38 Ungu 23 Mei 2026 3. IDM000721130 14 Mei 2020 BUKALAPAK 9 Merah dan Putih 16 Maret 2029 4. IDM000721122 14 Mei 2020 BL BUKALAPAK 9 Merah dan Putih 18 Maret 2029 174 NO. NO. SERTIFIKAT MEREK TANGGAL PENDAFTARAN MEREK KELAS WARNA JANGKA WAKTU 5. IDM000721077 14 Mei 2020 BUKALAPAK 9 Merah dan Putih 18 Maret 2029 6. IDM000719276 14 Mei 2020 BukaModal 35,36,38 Merah dan Hitam 16 Mei 2028 7. IDM000719274 14 Mei 2020 BukaCicilan 36,38,42 Merah dan Hitam 16 Mei 2028 8. IDM000718113 14 Mei 2020 BukaTalks 38,40,41 Merah dan Hitam 16 Mei 2028 9. IDM000718112 14 Mei 2020 BukaDompet 36,38,42 Merah dan Hitam 16 Mei 2028 10. IDM000718111 14 Mei 2020 BukaPengadaan 35,42 Merah dan Hitam 16 Mei 2028 11. IDM000718110 14 Mei 2020 Komunitas Bukalapak 35,38 Merah dan Hitam 16 Mei 2028 12. IDM000718107 14 Mei 2020 BukaReksa 35,36 Merah dan Hitam 16 Mei 2028 13. IDM000718072 14 Mei 2020 BukaMobil 35,36,38,42 Merah dan Hitam 16 Mei 2028 14. IDM000718070 14 Mei 2020 BukaBantuan 38,40,41,42 Merah dan Hitam 16 Mei 2028 15. IDM000718069 14 Mei 2020 BukaEmas 35,36,38,42 Merah dan Hitam 16 Mei 2028 16. IDM000718067 14 Mei 2020 BukaIklan 35,36,42 Merah dan Hitam 16 Mei 2028 17. IDM000703112 12 Mei 2020 AGEN Bukalapak 35 Merah and Hitam 16 Mei 2028 18. IDM000814199 11 Desember 2020 BUKALAPAK 35,38 Merah dan Hitam 12 November 2028 19. IDM000821842 17 Januari 2020 Serbu Seru 35 Merah , Abu-Abu (Silver) dan Hitam 15 Januari 2029 20. IDM000438702 24 November 2014 BL Bukalapak.com 35,38 Putih, merah muda 10 April 2022 21. IDM000832347 4 Maret 2021 Mitra Bukalapak 35 Merah dan Hitam 15 Januari 2029 22. 1470534/ 40201912361Y (Singapore) 15 Maret 2019 BL Bukalapak.com 35 Merah dan Hitam 15 Maret 2029 23. 1470534 (Laos) 15 Maret 2019 BL Bukalapak.com 35 Merah dan Hitam 15 Maret 2029 24. IDM000796989 24 Agustus 2016 BL 35,38 Merah dan Putih 24 Agustus 2026 25. IDM000826078 18 Maret 2019 Bukalapak 42 Merah dan Putih 18 Maret 2029 26. 1470534 (Brunei) 15 Maret 2019 BL Bukalapak.com 35 Merah dan Putih 15 Maret 2029 27. TM2019014820 23 April 2019 BL Bukalapak.com 35 23 Maret 2029 28. IDM000563822 20 Februari 2017 Itemku 35, 38, 41, 9 1 Oktober 2024 175 Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki 10 Hak Cipta yang terdaftar dan berlaku sebagai berikut: NO. NO. PENCATATAN 1. 000233976 1 . Pusat Pedagang Penjual / Merchant Seller Centre 2. 000233975 Katalog Produk / Product Catalog 000233977 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 17. TEMPAT DAN TANGGAL PENGUMUMAN JUDUL CIPTAAN JANGKA WAKTU Jakarta, 20 Desember 2018 20 Desember 2068 Jakarta, 9 Juli 2018 9 Juli 2068 Rekomendasi Produk / Product Recommendations Jakarta, 1 November 2017 1 November 2067 000233974 TI Piranti Lunak Sistem Manajemen Gudang / IT Software Warehouse Management System Jakarta 16 Desember 2019 16 Desember 2069 000240875 Serambi Masjid Jakarta Selatan, 30 Oktober 2020 30 Oktober 2070 000241078 Penasihat Robo Investasi / Investments Robo Advisory DKI Jakarta, 18 Agustus 2020 18 Agustus 2070 000240965 BukaRumah Jakarta Selatan, 10 Juli 2020 10 Juli 2070 000241079 BukaExpress Jakarta Selatan, 16 November 2020 16 November 2070 000240876 Puzzle Miliarder Jakarta Selatan, 11 November 2020 11 November 2070 000240878 Subsidi Diskon / Discount Subsidy Jakarta Selatan, 8 Desember 2020 8 Desember 2070 Perkara Yang Sedang Dihadapi Perseroan, Komisaris dan Direksi Perseroan serta Entitas Anak, Komisaris dan Direksi Entitas Anak Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan Entitas Anak maupun masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan Entitas Anak, tidak sedang terlibat dalam suatu perkara maupun sengketa di luar pengadilan dan/atau perkara perdata, pidana dan/atau perselisihan lain di lembaga peradilan dan/atau di lembaga arbitrase baik di Indonesia maupun di luar negeri atau perselisihan administratif dengan instansi pemerintah yang berwenang termasuk perselisihan sehubungan dengan kewajiban perpajakan atau perselisihan yang berhubungan dengan masalah perburuhan/hubungan industrial atau kepailitan atau mengajukan permohonan kepailitan, atau tidak sedang menghadapi somasi yang dapat mempengaruhi secara berarti dan material kedudukan peranan dan/atau kelangsungan usaha Perseroan dan Entitas Anak serta rencana Penawaran Umum Perdana Saham ini. Saat ini terdapat satu perkara gugatan yang dianggap penting oleh Perseroan yaitu perkara gugatan dari PT Harmas Jalesveva (“Harmas”), namun demikian gugatan Harmas tersebut tidak memiliki dampak atau pengaruh secara material terhadap kelangsungan usaha Perseroan serta rencana Penawaran Umum Perdana, sebagaimana diuraikan sebagai berikut: Gugatan dari Harmas Pada 19 Maret 2021, Harmas sebagai Penggugat mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum terhadap Perseroan (sebagai Tergugat I) dan PT Leads Property Services Indonesia (sebagai “Tergugat II”) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan nomor registrasi gugatan 294/Pdt.G/2021/PN JKT.SEL. Gugatan dimaksud pada dasarnya mengklaim (i) ganti rugi materiil sebesar Rp90.329.805.675 kepada Perseroan, (ii) untuk pengembalian biaya jasa konsultasi pemasaran (marketing) sebesar Rp3.127.942.800 kepada Tergugat II, dan (iii) ganti rugi immateriil sejumlah Rp77.500.000.000 kepada Perseroan dan Tergugat II secara tanggung renteng. Harmas juga mengajukan permohonan sita jaminan (Conservatoir Beslag) atas saham-saham dalam Perseroan sebanyak 75% dari seluruh modal Perseroan yang telah diterbitkan dan permohonan untuk memerintahkan Perseroan membayar denda ketidakpatuhan sebesar Rp100.000.000/hari dalam hal Perseroan gagal untuk melaksanakan kewajiban tersebut sesuai dengan perintah putusan pengadilan. Melalui gugatan tersebut, Harmas mengklaim bahwa Perseroan telah melakukan perbuatan melawan hukum terkait dengan pembatalan secara sepihak atas sewa ruang dan/atau lantai Gedung Office Tower One Belpark. Namun, perlu diketahui bahwa saat ini diantara Perseroan dan Harmas baru sebatas letter of intent yang telah ditandatangani dimana di dalam letter of intent terdapat kewajiban-kewajiban masing-masing pihak yang perlu dipenuhi termasuk untuk ditindaklanjuti dengan perjanjian 176 sewa dan Perseroan belum menandatangani perjanjian sewa ruang dan/atau lantai Gedung Office Tower One Belpark yang mendasari timbulnya perikatan dengan Harmas. Persidangan pertama diselenggarakan pada tanggal 12 April 2021 dengan agenda verifikasi atas akta-akta perusahaan dari Harmas dan Perseroan, namun persidangan tersebut tidak dihadiri oleh PT Leads Property Services Indonesia (“Leads”) selaku Tergugat II, sehingga persidangan ditunda sampai dengan tanggal 26 April 2021. Pada persidangan tanggal 26 April 2021 dihadiri oleh Harmas, Perseroan dan Leads dan karena para pihak telah lengkap maka Majelis Hakim memerintahkan para pihak untuk melaksanakan mediasi, yang dimulai sejak tanggal 17 Mei 2021. Sebagaimana diminta oleh mediator, para pihak telah menyampaikan proposal mediasi pada sesi mediasi kedua tanggal 24 Mei 2021. Perseroan memohonkan penundaan proses mediasi untuk mempelajari proposal mediasi dari Hamas, dan akan menyampaikan tanggapan atas proposal mediasi dalam sesi mediasi ketiga yang dilaksanakan pada 3 Juni 2021. Pada mediasi ketiga tersebut, Perseroan telah menyampaikan tanggapannya atas proposal mediasi Harmas, kemudian Harmas menyampaikan tanggapannya bahwa Harmas menolak proposal mediasi dari Perseroan tersebut. Dikarenakan tidak tercapainya kesepakatan diantara para pihak, mediator menyatakan bahwa proses mediasi telah gagal dan akan memberitahukan hasil dari mediasi tersebut kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara 294/Pdt.G/2021/PN JKT.SEL untuk melanjutkan proses pemeriksaan perkara. Sehubungan dengan hal tersebut, Majelis Hakim menunda persidangan sampai dengan Senin, 14 Juni 2021 dengan agenda pembacaan gugatan. Pada persidangan 14 Juni 2021, Penggugat memberitahukan bahwa Penggugat telah mengganti kuasa hukumnya dan Majelis Hakim kemudian memutuskan untuk melakukan pemeriksaan terhadap surat kuasa dari kuasa hukum Penggugat. Setelah melakukan pemeriksaan, Majelis Hakim menemukan bahwa terdapat beberapa kekurangan yang bersifat substansial dari surat kuasa tersebut. Hal ini menjadikan Majelis Hakim untuk menunda pembacaan Gugatan, dan memerintahkan kepada kuasa hukum Penggugat untuk memperbaiki surat kuasa dimaksud. Majelis Hakim kemudian menunda Persidangan sampai dengan Senin, 21 Juni 2021, dengan agenda pemeriksaan surat kuasa Penggugat dan pembacaan Gugatan. Pada persidangan 21 Juni 2021 dan sesuai dengan agenda persidangan, Majelis Hakim melakukan pemeriksaan terhadap surat kuasa yang telah diperbaiki. Kemudian berdasarkan persetujuan Penggugat dan Tergugat I, Majelis Hakim menyatakan bahwa gugatan Penggugat dianggap telah dibacakan. Namun demikian, kuasa hukum Penggugat kemudian mengajukan permohonan kepada Majelis Hakim untuk memperbaiki gugatannya terkait dengan nilai tuntutan. Atas permohonan tersebut, Majelis Hakim memberikan kesempatan terakhir kepada Penggugat untuk memperbaiki gugatannya. Pada persidangan 5 Juli 2021, sesuai dengan agenda persidangan, Majelis Hakim mempersilahkan Penggugat untuk menyampaikan gugatan yang telah diperbaiki. Penggugat hanya melakukan perubahan pada posita Gugatan dan tanpa melakukan perubahan pada petitum Gugatan, yaitu perubahan atas informasi mengenai akta pendirian beserta perubahannya dari Penggugat, dan perubahan atas rincian pembayaran uang deposit yang telah dibayarkan oleh Perseroan. Kemudian Majelis Hakim bersama-sama dengan para pihak menentukan dan menetapkan jadwal dan agenda persidangan, antara lainnya tanggal 26 Juli 2021 dengan agenda penyampaian jawaban para tergugat melalui e-court sampai dengan agenda pembacaan putusan yang dijadwalkan pada tanggal 1 November 2021. Perseroan berkeyakinan bahwa Perseroan telah memenuhi kewajibannya termasuk antara lain telah menyetorkan deposit sewa sebesar total Rp6.462.894.600 kepada Penggugat dan Harmas telah lalai dalam menjalankan komitmennya yang telah diatur di dalam letter of intent, yakni untuk menyerahkan ruang pada tanggal mulai sewa. 18. Kegiatan dan Prospek Usaha Perseroan Pendahuluan Model “All-Commerce” Menurut Frost & Sullivan, Perseroan merupakan salah satu perusahaan “All-Commerce” terbesar di Indonesia yang memiliki fokus pada daerah non-Tier 1 juga merupakan pemimpin untuk pasar warung elektronik (e-warung) berdasarkan TPV di Asia Tenggara. Sejak didirikan pada tahun 2010, Perseroan telah berkembang dari perusahaan e-commerce menjadi perusahaan dengan model "All-Commerce". Perseroan menjalankan kegiatan bisnis utamanya melalui platform seluler Bukalapak dan Mitra Bukalapak, yang menawarkan nilai manfaat dalam skala besar di Indonesia yang mencakup semua segmen pasar di semua saluran (channel), termasuk pasar online dan offline. Layanan Perseroan menjangkau seluruh wilayah Indonesia dengan perpaduan yang kuat antara online marketplace dan jaringan ritel offline yang luas. Melalui model bisnis yang dimiliki saat ini, Perseroan dapat dengan cepat memperluas basis pelanggan dan jaringan Mitra, serta memperkuat brand recognition Perseroan di seluruh Indonesia. TPV Perseroan, yang merupakan volume pembelian berbayar yang difasilitasi oleh platform Perseroan, telah tumbuh secara signifikan dari US$2.024 juta pada tahun 2018, menjadi US$4.099 juta pada tahun 2019 dan selanjutnya menjadi US$6.077 juta pada tahun 2020. 177 Marketplace Perseroan Perseroan menerima komisi dan pendapatan lain dari e-commerce marketplace Perseroan, yaitu aplikasi Bukalapak, pada saat terdapat salah satu barang dari jutaan SKU yang ditawarkan oleh lebih dari enam juta pedagang, yang terjual kepada salah satu dari 100 juta pengguna platform. Pengguna Perseroan, tersebar baik di daerah-daerah Tier-1 maupun di daerahdaerah non-Tier-1 di Indonesia. Perseroan melayani basis pengguna yang besar dan terus berkembang di daerah Tier 1 maupun non-Tier 1 di Indonesia, namun strategi Perseroan secara khusus menargetkan daerah non-Tier 1 karena Perseroan meyakini terdapat potensi yang besar untuk melayani masyarakat kelas menengah yang terus bertumbuh. Pada tahun 2020, sekitar 70% dari TPV dan 75% dari transaksi Perseroan (“TRX”) berasal dari daerah non-Tier 1 di Indonesia. Pada marketplace yang dioperasikan saat ini, Perseroan menawarkan produk fisik dan produk virtual, yang utamanya mencakup layanan pembayaran digital (seperti pembayaran utilitas, isi ulang ponsel & paket data, top-up uang elektronik, produk asuransi, voucher game, produk travel, angsuran kredit, produk edukasi, berbagai macam voucher digital, donasi, pembayaran berbagai pajak dan layanan pemerintah lainnya) serta produk keuangan mikro (termasuk pinjaman dan investasi yang diberikan oleh mitra-mitra Perseroan yang memiliki izin terkait) untuk memfasilitasi transaksi bagi pengguna Perseroan dan mendorong inklusi keuangan, khususnya untuk pengguna di daerah non-Tier 1. Pengguna di daerah nonTier 1 dapat diakuisisi secara lebih ekonomis dengan memanfaatkan jaringan Mitra Perseroan, dan biaya akuisisi pelanggan ("CAC") Perseroan per pengguna turun dari US$16 pada 2018 menjadi US$12 pada 2019 dan selanjutnya menjadi US$6 pada 2020. Hal ini disebabkan karena efisiensi biaya yang telah dicapai dengan baik dalam pemasaran secara online maupun offline, serta peningkatan konversi pelanggan akhir dari channel berbiaya rendah seperti jaringan Mitra Perseroan. Jaringan Mitra Perseroan Perseroan memperoleh komisi dan pendapatan lain dari penjualan ke warung, melalui marketplace khusus mitra Perseroan, yaitu Mitra Bukalapak. Menurut Frost & Sullivan, jaringan warung Perseroan yang saat ini terdiri dari sekitar 7 juta warung, yang merupakan jaringan warung terbesar di Indonesia. Marketplace Mitra Bukalapak, yang hanya dapat diakses oleh pengguna Mitra, dapat digunakan untuk membeli berbagai produk dalam jumlah grosir yang dapat dijual kembali kepada pelanggan mereka. Dimulai pada tahun 2016, Perseroan merupakan e-commerce pertama di Indonesia yang memasuki pasar ritel mikro offline. Jaringan Mitra Perseroan hadir di seluruh wilayah Indonesia, baik di pedesaan maupun di perkotaan, dan sering kali menjadi bagian terpenting masyarakat di Indonesia. Dengan bergabung ke dalam jaringan Mitra Perseroan, mereka juga dapat berperan sebagai infrastruktur Perseroan di daerah non-Tier 1 untuk membantu menjangkau dan mengembangkan masyarakat yang kurang terlayani (underserved). Perseroan memberdayakan Mitra dengan menawarkan solusi satu pintu yang mencakup penawaran produk fisik dan virtual pada platform Perseroan. Platform Mitra Bukalapak mendukung operasional perdagangan ritel konvensional Mitra Perseroan (produk fisik) dengan harga yang kompetitif dan pilihan logistik yang sesuai dengan kebutuhan, dan Perseroan juga menyediakan produk virtual yang memungkinkan mereka untuk menambah sumber pendapatan. Jumlah total Mitra di jaringan Perseroan meningkat dari 2.870 per 1 Januari 2017 menjadi lebih dari 6,9 juta per 31 Desember 2020, di mana 3,6 juta di antaranya aktif, dengan pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) sekitar 631%. Kontribusi langsung dari Mitra Bukalapak kepada TPV Perseroan juga telah tumbuh secara signifikan dari sekitar 8% pada tahun 2017 menjadi 27% pada tahun 2020, dan selain jumlah ini, Perseroan yakin Mitra telah mendukung peningkatan pengguna marketplace dan TPV Perseroan. Dalam jangka menengah, Perseroan berkeyakinan bahwa pertumbuhan jaringan Mitra Perseroan akan terus memberikan pelanggan tambahan ke pasar online Perseroan. Dengan perluasan jaringan Mitra, Perseroan yakin platform Perseroan, yang didukung oleh big data analytics serta ekosistem lembaga keuangan dan penyedia logistik Perseroan, lebih dapat diakses oleh masyarakat luas dan tersebar di daerah non-Tier 1, termasuk populasi yang tidak menggunakan layanan perbankan (unbanked) dan populasi yang kurang terlayani (underserved) lainnya karena Perseroan menyediakan akses tidak langsung untuk produk fisik dan metode pembayaran yang sesuai kebutuhan. Network Effect dari Dua Platform Perseroan Penggabungan platform e-commerce Perseroan dengan jaringan offline Mitra yang didukung oleh platform Mitra Bukalapak, menciptakan sinergi bagi platform "All-Commerce" Perseroan. Network effect yang didapatkan dengan semakin bertumbuhnya basis pedagang dan Mitra akan menciptakan siklus yang baik, di mana Mitra memiliki akses kepada jenis produk yang baru, dengan harga yang lebih kompetitif untuk dijual kepada pelanggan-pelanggan para Mitra tersebut, dan alhasil Mitra dapat menghasilkan customer awareness dan akses yang lebih luas ke platform Perseroan, terutama di daerah non-Tier 1, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan basis pedagang Perseroan, dan memulai siklus yang baru. Hingga saat ini, jumlah pengguna, Mitra, dan pedagang dalam jaringan Perseroan telah meningkat secara bersamaan sebagai akibat dari pengaruh jaringan platform Perseroan. 178 Marketplace ● Para Pelanggan Perseroan Traffic pelanggan ke platform Perseroan terutama berasal dari promosi dari mulut ke mulut oleh para pelanggan Perseroan dan Mitra, khususnya di daerah non-Tier 1, serta efek pemasaran Perseroan melalui saluran online dan offline. Jalur online termasuk traffic organik yang dihasilkan dari upaya optimalisasi mesin pencari (search engine) Perseroan dan cakupan tayangan (impressions coverage) yang kuat dari fitur BukaReview. BukaReview adalah fitur yang membantu pengguna Perseroan (baik pembeli maupun penjual) untuk memberikan ulasan produk, tips, rekomendasi, dan artikel yang mencakup beberapa kategori produk Perseroan, antara lain alat elektronik (gadget), elektronik, otomotif, olahraga, sepeda, gaya pria, hobi, dll. Untuk meningkatkan tingkat engagement pengguna, Perseroan juga memanfaatkan berbagai saluran media yang tersedia di aplikasi Perseroan seperti push notification dan pemasaran elektronik langsung melalui email, banner aplikasi dan game. Mitra juga mendapatkan insentif berupa komisi ketika pelanggan offline Mitra beralih menjadi pelanggan online. Bagaimana cara pelanggan mengakses platform Perseroan tidak berdampak pada pendapatan yang diperoleh oleh Perseroan. Dalam rangka untuk mempromosikan customer experience yang baik, Perseroan melakukan personalisasi pada bagian beranda dan rekomendasi di platform Perseroan, dengan menunjukkan barang yang terakhir dilihat pengguna serta barangbarang yang diminati pengguna. Sistem pencarian Perseroan juga terus ditingkatkan untuk memastikan Perseroan memberikan hasil pencarian yang relevan kepada para pengguna Perseroan dan menyesuaikan hasil pencairan dengan pilihan mereka. Setelah pengguna meng-klik produk, mereka akan dibawa ke halaman produk dan dapat dengan mudah mendapatkan gambaran tentang peringkat kualitas produk dan penjual melalui ulasan-ulasan pengguna. Pengguna kemudian dapat memeriksa apakah ada promosi/voucher yang tersedia untuk produk tersebut. Setelah mereka menambahkan barang ke dalam keranjang, pengguna kemudian dapat memilih opsi logistik (reguler/instan), dan membayar dengan metode pembayaran yang menjadi pilihan mereka. Selanjutnya, pelanggan dapat memantau perkembangan transaksi dan memeriksa status pesanan sampai pesanan dikirimkan tiba di alamat tujuan pengiriman. Perseroan juga melakukan penjualan silang, atau cross-selling kepada pelanggan yang telah menyelesaikan pembelian dengan menawarkan produk-produk yang paling relevan berdasarkan profil, perilaku pembelian sebelumnya, afinitas dan minat kategori, produk-produk yang sedang populer, kontribusi TPV dan faktor-faktor lain. 179 Keterlibatan Pengguna (User Engagement) ● Pada platform aplikasi seluler Perseroan, terdapat berbagai game dan fitur streaming langsung untuk mendorong interaksi pengguna (user interaction) dan juga penggunaan platform (platform engagement). Contoh game dalam aplikasi Perseroan termasuk diantaranya Roda Rejeki, Pohon Rejeki, Gosok-Gosok, Bonus Beruntun, Puzzle Rezeki, Sehalu Apa Kamu, Badai Miliaran. Game aplikasi Perseroan telah berkembang menjadi salah satu traffic generator untuk marketplace Perseroan serta meningkatkan retensi pelanggan, dengan lebih dari 80% pemain bertransaksi setiap tahunnya. Platform Perseroan juga mencakup fitur sosial lainnya seperti BukaLive, Bukareview untuk pemeriksaan barang, Buka Talks, dan fitur keagamaan seperti Quran dan waktu sholat. Berikut di bawah ini adalah contoh permainan dalam platform aplikasi seluler Perseroan: Sumber: Perseroan ● Penawaran Produk Fisik Perseroan Perseroan menerima komisi dan pendapatan lain dari e-commerce marketplace, yaitu aplikasi Bukalapak, ketika ada salah satu barang dari jutaan SKU yang ditawarkan oleh lebih dari enam juta pedagang, yang terjual kepada salah satu dari 100 juta pengguna yang berlokasi di daerah Tier 1 dan non-Tier 1 di Indonesia. Per 31 Desember 2020, kontribusi penawaran produk fisik kepada TPV Perseroan adalah sebesar 73%. Per 31 Desember 2020, jumlah pedagang yang terdaftar di platform Perseroan melebihi enam juta, di mana sekitar satu juta diantaranya telah bertransaksi dalam 12 bulan terakhir. Dari total sekitar enam juta pedagang Perseroan, sekitar 558 ribu diantaranya adalah "Super Seller," yaitu para pedagang yang telah memilih untuk mengikuti program dan memenuhi beberapa metrik tertentu terkait dengan kepuasan pengguna (quality score). Super Seller membayar biaya layanan, yang dihitung berdasarkan persentase dari penjualan pedagang tersebut, untuk mendapatkan keuntungan tertentu seperti mendapatkan prioritas dalam pencarian pada platform Perseroan, partisipasi pada campaign, promosi pengiriman gratis untuk meningkatkan penjualan mereka, fitur Super Seller seperti dashboard, kemampuan untuk membagikan poster promosi, membuat kupon pedagang, memantau dashboard kompetisi, dan meningkatkan kredibilitas dengan menggunakan logo Super Seller. Selain memberikan sumber pendapatan tambahan, konsep Super Seller juga meningkatkan user experience dengan memastikan bahwa pedagang terbaik mendapatkan penempatan prioritas pada platform Perseroan. Selain itu, per 31 Desember 2020, Perseroan juga bekerja sama dengan lebih dari 3.000 brand internasional, nasional, dan regional besar yang mengoperasikan toko resminya sendiri di BukaMall Perseroan. Gambar di bawah ini mengilustrasikan penawaran produk fisik Perseroan dan BukaMall, yang menawarkan produkproduk FMCG dan fashion antara lain Unilever, Bata, Bambi, Bagus, Berrybenka, OT, Carvil, Forisa, Garudafood, Maspion dan Mayora. 180 Sumber: Perseroan Perseroan menyediakan rangkaian kategori yang lengkap produk pada platform Perseroan, termasuk pakaian, sepatu, tas, produk perawatan ibu dan anak, makanan dan minuman, peralatan elektronik, furnitur dan barang-barang rumah tangga, kosmetik dan barang perawatan pribadi lainnya, barang olahraga dan kebugaran serta aksesoris otomotif. Sebagian besar dari pedagang di platform Perseroan merupakan UMKM dan merek brand berskala internasional serta, nasional dan regional ternama. Para pedagang dapat membuat etalase dan daftar produk mereka sendiri secara gratis serta menetapkan harga untuk produk mereka. Untuk meningkatkan visibilitas dan memperbaiki tingkat konversi (conversion rate) pedagang, Perseroan menawarkan kepada pedagang dan brand skema komisi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka. Pedagang skala kecil dapat bergabung sebagai Super Seller sementara pedagang besar dengan brand ternama dapat bergabung dalam program Bukamall Official Stores. Perseroan mendorong pedagang untuk menawarkan harga yang menarik untuk barang dagangan yang dijual di platform Perseroan. Selain komisi yang dibebankan kepada pedagang yang menjual di platform Perseroan, Perseroan juga menawarkan pedagang untuk membeli iklan di platform Perseroan yang dapat dikelola sendiri maupun dikelola oleh Perseroan. Hal ini termasuk penawaran berbasis biaya per klik seperti produk yang dipromosikan di hasil penelusuran, aset tampilan berbasis biaya per tayangan, dan opsi lainnya. Kebijakan dan Tindakan Kontrol Perseroan untuk Barang Fisik Perseroan menerapkan kebijakan dan tindakan pengendalian yang ketat dengan tujuan untuk memastikan keakuratan deskripsi produk pada platform Perseroan. Sistem pengintegrasian (onboarding) para pedagang Perseroan dilengkapi dengan sistem verifikasi identitas dan Pengenalan Pelanggan (know-your-customer). Setelah pedagang menjalani proses pendaftaran dan diterima di platform Perseroan, pedagang tersebut akan diperiksa berdasarkan aturan dan kebijakan Perseroan tentang produk yang diizinkan. Untuk membantu memastikan kualitas produk yang diunggah, Perseroan juga membatasi jumlah produk yang diizinkan untuk diunggah oleh pedagang, bergantung pada rekam jejak dan peringkat mereka berdasarkan jumlah dan kualitas ulasan pengguna. Perseroan percaya hal ini dapat mendorong para pedagang untuk memberikan layanan berkualitas baik untuk mengembangkan bisnis mereka bersama Perseroan. Setelah pedagang mengunggah produk baru, namun sebelum produk tersebut ditampilkan pada platform Perseroan, Perseroan memanfaatkan sistem skrining berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk mengidentifikasi potensi masalah dan menginformasikan produk yang berpotensi palsu atau melanggar hukum untuk dapat ditinjau dan diverifikasi lebih lanjut. Setelah informasi produk diposting, sistem Perseroan terus memantau dan melakukan semantic analysis pada ulasan pembeli, yang hasilnya digunakan sebagai input untuk evaluasi kepatuhan penjual terkait dengan kebijakan Perseroan, kemudian tim Perseroan akan menindaklanjuti dengan pemeriksaan secara manual jika diperlukan. Perseroan juga memiliki alat pelaporan yang dapat digunakan para pemegang hak cipta atas barang (copyrighted material) apabila pihak tersebut meyakini bahwa barang tiruannya telah terdaftar di platform Perseroan. Catatan tingkat kepatuhan pedagang, bersama dengan faktor-faktor lain seperti volume penjualan dan ulasan dan review pembeli, diperhitungkan pada saat platform Perseroan menyusun peringkat pedagang, dimana hal ini dapat mempengaruhi tingkat exposure yang diterimanya di platform Perseroan dan berdampak pada volume penjualan pedagang. Fungsi pencarian Perseroan akan memblokir pencarian produk ilegal dan Perseroan juga terus berinvestasi dalam kemampuan teknis yang berkaitan dengan identifikasi kata kunci, filter gambar, pengenalan teks dan video, serta pengembangan mekanisme daftar hitam. Perseroan juga memberi dukungan kepada pedagang yang menjual produk berkualitas tinggi dan memberikan 181 pelayanan baik dengan menyediakan manajer akun khusus, tarif komisi yang dapat dinegosiasikan, subsidi promosi khusus, dan program nilai barter sebagai bagian dari upaya berkelanjutan Perseroan untuk meningkatkan pengalaman pengguna (user experience). Untuk jenis produk yang tidak mudah rusak yang dijual di platform Perseroan, Perseroan mewajibkan pelanggan untuk mematuhi kebijakan periode pengembalian 2 (dua) hari dimana pelanggan dapat mengembalikan produk fisik dalam jangka waktu tersebut selama produk berada dalam kondisi asli dan penggunaannya (jika ada) tidak mempengaruhi kemampuan pedagang untuk dapat menjualnya kembali. Perseroan tidak akan mengirimkan dana ke pedagang sampai periode pengembalian tersebut berakhir. Setelah pelanggan mengirimkan permintaan pengembalian, pedagang akan meninjau dan memproses permintaan tersebut terlebih dahulu. Terdapat tiga solusi pengembalian, diantaranya adalah: (1) pengembalian dana (2) pertukaran atau (3) pengiriman barang tambahan. Jika pembeli dan penjual tidak dapat menyelesaikan perselisihan, salah satu pihak dapat mengeskalasi dan meminta intervensi administrator Perseroan untuk menyelesaikan perselisihan tersebut. Jika pembeli memberikan bukti lengkap dalam jangka waktu yang disyaratkan, pedagang memiliki waktu 36 (tiga puluh enam) jam untuk menyelesaikan masalah dan mengirimkan barang tersebut ke pembeli. Jika tidak, Perseroan akan mengembalikan uang tersebut secara otomatis kepada pembeli. Jika seorang pedagang diketahui telah melanggar kebijakan Perseroan atau hukum yang berlaku, Perseroan akan mengambil tindakan sesuai dengan kebijakan Perseroan berdasarkan dengan tingkat pelanggaran. Tindakan yang akan diberlakukan mulai dari adalah penghapusan produk hingga larangan permanen terhadap pedagang pada platform Perseroan. Selain menanggapi keluhan pembeli, tim merchant policy operations Perseroan juga melakukan skrining atas "bad seller" untuk menghapus visibilitas mereka dari sistem penelusuran dan rekomendasi Perseroan atau bahkan membekukan akun mereka secara permanen. Perseroan bekerjasama dengan pemerintah, polisi, regulator kesehatan, dan pemegang hak secara berkala untuk mengatasi masalah dan membantu pemeriksaan mereka. Setiap barang ilegal, palsu dan/atau terlarang akan segera dihapus dari sistem Perseroan berdasarkan permintaan dari regulator sehubungan dengan hukum Indonesia, dan apabila pedagang teridentifikasi sebagai pelaku penipuan, maka akan dilakukan blokir dari sistem Perseroan. ● Penawaran Produk Virtual Perseroan Perseroan menyediakan penawaran produk virtual yang komprehensif melalui marketplace dan Mitra Bukalapak. Dengan memanfaatkan teknologi, Perseroan dapat memfasilitasi pelanggan untuk melakukan pembayaran atas produk dan layanan, antara lain: ● produk prabayar seperti pulsa telepon, paket data dan token listrik; ● pembayaran tagihan, termasuk air, listrik, telekomunikasi, TV kabel, multifinance, jaminan kesehatan nasional (BPJS), pajak nasional dan daerah; ● dompet elektronik dan isi ulang uang elektronik berbasis kartu; ● investasi, termasuk emas dan produk reksa dana; ● perjalanan dan hiburan, termasuk pembayaran untuk penerbangan, kereta api, bis atraksi, dan tiket acara; ● game dan kupon digital lainnya, termasuk untuk produk pendidikan; dan ● pinjaman dan asuransi, seperti asuransi mikro untuk pembelian barang fisik di platform Perseroan, di antara spektrum produk keuangan yang luas melalui kemitraan dengan pihak ketiga berlisensi yang sesuai. Perseroan bekerja sama dengan berbagai mitra domestik untuk menghadirkan layanan keuangan yang berkelanjutan dan inklusif bagi pengguna yang belum dan kurang terlayani (underserved) di Indonesia. Gambar di bawah ini merupakan produk virtual yang saat ini ditawarkan pada platform Perseroan. 182 Sumber: Perseroan Perseroan menawarkan produk virtual yang populer baik pada aplikasi Marketplace maupun aplikasi Mitra Bukalapak. Penawaran produk virtual ini melayani sebagian besar pengguna yang masih lebih memilih untuk mengisi ulang saldo pulsa dan membayar tagihannya secara offline. ● Isi ulang telepon dan telekomunikasi. Perseroan menawarkan pulsa telepon prabayar dan paket data dari semua penyedia telekomunikasi besar di Indonesia. Lebih dari 90% masyarakat Indonesia adalah pengguna paket telekomunikasi prabayar, berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2019, yang merupakan salah satu penyumbang terbesar produk virtual, dan diikuti oleh pembayaran tagihan utilitas untuk telekomunikasi prabayar dan pascabayar. Produk prabayar dan pembayaran tagihan mewakili mayoritas dari TPV produk virtual Perseroan. ● Investasi. Perseroan memfasilitasi penawaran produk investasi dan pengelolaan kekayaan oleh pihak ketiga berlisensi kepada para penggunanya melalui platform Perseroan. Produk investasi yang ditawarkan pada platform Perseroan adalah reksa dana dan investasi emas. Produk investasi tersebut ditawarkan melalui kemitraan Perseroan dengan lembaga keuangan Afiliasi Perseroan yaitu BIB, yang menawarkan BukaEmas (untuk investasi emas) dan BukaReksa (untuk reksa dana) melalui platform Perseroan. Per 31 Desember 2020, platform Perseroan telah memfasilitasi lebih dari IDR 285 miliar Aset yang Dikelola (AUM) oleh mitra Perseroan sejak diluncurkan pada tahun 2017. ● Pinjaman. Perseroan memfasilitasi penawaran pinjaman untuk para pedagang dan pembeli melalui referensi, namun Perseroan tidak bertindak sebagai pemberi pinjaman dan tidak meminjamkan uang kepada para pedagang dan pembeli. Perseroan bekerja sama dengan beberapa bank dan para pemberi pinjaman lainnya untuk menyediakan pembiayaan mikro, fasilitas kredit berjumlah kecil dan fasilitas kredit dengan syarat dan ketentuan yang fleksibel kepada pengguna dan Mitra Perseroan. Bank mitra Perseroan dan pemberi pinjaman lainnya melakukan penilaian yang relevan terhadap calon peminjam (seperti dengan penilaian manajemen kredit dan risiko), menjamin pinjaman dan menanggung risiko kredit. Melalui kemitraan tersebut, Perseroan memungkinkan bank dan pemberi pinjaman lainnya yang bermitra dengan Perseroan untuk dapat memberikan akses kredit yang lebih luas kepada masyarakat yang belum (unserved) dan kurang terlayani (underserved) di Indonesia. Layanan Pembayaran Digital Perseroan bekerja sama dengan berbagai lembaga keuangan di sektor perbankan dan fintech serta pedagang ritel untuk memungkinkan pembayaran produk fisik dan virtual di platform Perseroan. Perseroan mengizinkan metode pembayaran tradisional seperti transfer bank dan pembayaran melalui kartu kredit dan debit. Perseroan juga bermitra dengan pemain fintech untuk pembayaran dengan uang elektronik (e-money) dan cicilan tanpa kartu kredit, serta pembayaran melalui saluran offline seperti toko swalayan dan Mitra Bukalapak. Perseroan bekerja sama dengan DANA, yang merupakan penyedia dompet elektronik (e-wallet) dan uang elektronik (e-money) terkemuka di Indonesia. DANA merupakan salah satu metode pembayaran yang tersedia bagi pelanggan dan Mitra Perseroan. Selain untuk memfasilitasi pembayaran, pelanggan dan Mitra Perseroan juga dapat menambah saldo mereka melalui metode pembayaran yang tersedia di platform Perseroan. Perseroan juga bekerja sama dengan beberapa bank besar di Indonesia agar nasabah perbankan dapat dengan mudah melakukan pembayaran ke Perseroan dengan menggunakan rekening bank mereka. 183 Mitra Bukalapak Menurut Frost & Sullivan, melalui Mitra Bukalapak, Perseroan memperoleh komisi dan pendapatan lainnya dari penjualan yang dilakukan oleh lebih dari 7 juta Mitra Perseroan, yang merupakan jaringan terbesar di Indonesia. Menurut Asia Pacific Foundations of Canada dan Frost & Sullivan, UMKM merepresentasikan sekitar 99% dari jumlah usaha yang berdiri di Indonesia dan berkontribusi lebih dari 60% perekonomian nasional dalam hal PDB keseluruhan pada tahun 2020. Untuk memenuhi misi Perseroan dalam menciptakan perekonomian yang adil bagi semua kalangan, Perseroan merupakan pemain terdepan dalam memperkenalkan konsep platform “All-Commerce” kepada Mitra dan konsumen di daerah non-Tier 1. Melalui platform “All-Commerce”, Perseroan memungkinkan para pelanggan, UMKM, dan pedagang besar ternama di seluruh Indonesia, untuk dapat bertransaksi dengan sesama dan menjalankan bisnis mereka dengan nyaman dan efisien. Solusi Satu Pintu Perseroan telah bekerja sama dengan Mitra Perseroan untuk mengatasi masalah dalam bisnis para Mitra. Perseroan memberdayakan warung dan penjual individu dengan menawarkan solusi satu pintu pada aplikasi Mitra Bukalapak, yang bertujuan untuk mendigitalkan bisnis ritel UMKM offline di Indonesia. Ringkasan solusi satu pintu Perseroan, adalah sebagai berikut: Konsolidasi kebutuhan sumber persediaan. Aplikasi Mitra Bukalapak memungkinkan Mitra untuk mendapatkan persediaan barang dagangan mereka melalui platform Perseroan, baik dari pedagang yang bertindak sebagai distributor atau langsung dari perusahaan FMCG. Perseroan kemudian menggabungkan kebutuhan sumber persediaan dari berbagai Mitra, dengan fokus pada pesanan pengisian ulang yang berfrekuensi tinggi, untuk meningkatkan efisiensi distribusi offline. Setelah konsolidasi dilakukan, Perseroan bekerja dengan perusahaan logistik pihak ketiga dalam rantai pasokan Perseroan untuk memastikan proses pengiriman barang yang lancar kepada Mitra. Dengan adanya konsolidasi, Mitra dapat menyimpan lebih banyak produk dengan lebih konsisten, dan mendapatkan harga yang lebih rendah, sehingga pelanggan Mitra yang sebelumnya tidak memiliki akses kepada e-commerce dapat mengakses produk e-commerce melalui Mitra. 184 ● Menawarkan produk virtual dan keuangan kepada Para Pelanggan Mitra. Aplikasi Mitra Bukalapak menciptakan peluang bagi Mitra untuk meningkatkan sumber pendapatan mereka dengan menawarkan lebih dari 20 produk virtual yang tersedia, seperti pulsa telepon prabayar, opsi pengiriman uang, listrik prabayar, uang elektronik, dan isi ulang dompet elektronik (e-wallet) kepada para pelanggan-pelanggan Mitra Perseroan. Dalam rangka mengakomodasi kebutuhan pelanggan yang belum terlayani (unserved) dan kurang terlayani (underserved), Perseroan mengizinkan pelanggan untuk membeli produk virtual dengan pembayaran tunai melalui Mitra. ● Membangun infrastruktur pada komunitas di daerah non-Tier 1. Mitra Perseroan berperan penting bagi komunitas yang mereka layani, dan dengan bergabung bersama jaringan Mitra, Mitra dapat beroperasi sebagai penyedia infrastruktur (dengan berperan sebagai agen logistik, titik pengantaran, titik penjemputan, saluran pembayaran) pada komunitas di daerah non-Tier 1. Hal ini membantu Perseroan dan pedagang untuk menjangkau dan mengembangkan komunitas yang kurang terlayani (underserved) sekaligus meningkatkan traffic dan sumber pendapatan bagi Mitra. ● Menawarkan fitur-fitur guna mendukung usaha Mitra Perseroan. Masih terdapat kesenjangan pada Mitra dalam mengoperasikan bisnis ritel tradisionalnya. Untuk menjembatani kesenjangan ini, Perseroan menyediakan fitur pencatatan dan pembukuan yang terintegrasi kepada Mitra dan menciptakan fitur manajemen pelanggan, pencatatan keuntungan, dan terminal Point of Sales (PoS) untuk produk digital Perseroan yang dapat digunakan dengan ponsel cerdas (smartphones) melalui model perangkat lunak sebagai layanan ("SaaS"). Hingga saat ini, Perseroan menyediakan fitur dukungan usaha ini tanpa biaya, karena Perseroan meyakini hal tersebut dapat meningkatkan retensi Mitra Perseroan. Sebagai hasil dari solusi satu pintu Perseroan, Mitra mendapatkan keuntungan dari peningkatan berikut yang kemudian mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan dan memberikan keunggulan kompetitif bagi Perseroan: ● Variasi dan ketersediaan produk. Aplikasi Mitra Bukalapak menyediakan jangkauan yang lebih luas dibandingkan saluran distribusi offline lainnya dan menyediakan pilihan produk terkini yang tersedia, yang menjadi salah satu alasan utama Mitra melakukan pembelian melalui aplikasi Perseroan. ● Harga. Perseroan meyakini bahwa harga pada aplikasi Mitra Bukalapak secara umum lebih murah dibandingkan dengan channel distribusi offline, sehingga dapat menghasilkan margin yang lebih baik untuk Mitra Perseroan. ● Pengiriman tepat waktu. Perseroan mengintegrasikan teknologi untuk memungkinkan pengiriman hari berikutnya untuk Mitra. Perseroan meyakini bahwa hal ini menjadi penawaran yang menarik dan jauh lebih cepat dibandingkan tenggat waktu pengiriman yang ditawarkan oleh distributor lain serta bermanfaat bagi pedagang kecil dan mikro yang pada umumnya memiliki arus kas dan kemampuan untuk membiayai persediaan yang terbatas. ● Pelatihan. Perseroan menugaskan tim penjualan Perseroan untuk secara berkala mengunjungi Mitra yang baru bergabung untuk memberikan pelatihan, membantu Mitra menggunakan platform Perseroan dengan lebih baik dan menawarkan produk Perseroan dengan lebih efektif. ● Solusi inklusi keuangan. Perseroan menghubungkan Mitra dengan lembaga keuangan yang menyediakan layanan keuangan kepada UMKM, seperti pinjaman mikro untuk modal kerja dan akses platform uang elektronik (e-money). ● Peningkatan pendapatan: Melalui aplikasi Perseroan, Mitra dapat menjual hingga lebih dari 20 produk virtual dan layanan keuangan yang dapat memberikan sumber pendapatan tambahan bagi Mitra. Mereka berkembang dari toko tradisional yang hanya menjual barang fisik menjadi toko dengan kemampuan untuk menjual berbagai produk virtual dan layanan keuangan. Peluang untuk Mitra di daerah non-Tier 1 Platform Perseroan juga mengakomodasi kebutuhan UMKM di daerah perkotaan dan pedesaan di seluruh Indonesia. Perseroan dapat memberikan harga barang dagangan yang lebih baik, pengiriman lebih cepat, sumber pendapatan yang 185 beragam, dan akses yang lebih besar ke lebih banyak pelanggan. Rantai pasokan untuk UMKM secara historis lebih mahal dan sangat tidak efisien karena terdapat banyak lapisan perantara dan jangkauan yang terbatas. Mitra tersebut beroperasi sebagai bagian dari infrastruktur Perseroan untuk dapat terhubung ke sejumlah pelanggan besar di daerah non-Tier 1, serta memberikan metode yang nyaman bagi pelanggan Mitra yang belum terlayani (unserved) dan kurang terlayani (underserved) di daerah non-Tier 1 untuk dapat membeli barang dagangan dan mengakses produk virtual. Sumber: Perseroan Selama bertahun-tahun, Perseroan telah menciptakan jaringan Mitra di seluruh Indonesia yang memungkinkan Perseroan untuk mengakses para pelanggan Mitra yang tidak menggunakan layanan perbankan (unbanked) dan pelanggan offline. Jumlah total Mitra di jaringan Perseroan meningkat dari 2.870 per 1 Januari 2017 menjadi lebih dari 6,9 juta per 31 Desember 2020, di mana 3,6 juta di antaranya aktif, dengan pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) sekitar 631%. Kontribusi dari Mitra kepada TPV Perseroan juga telah meningkat secara signifikan dari sekitar 8% pada tahun 2017 menjadi 27% pada tahun 2020. Diluar kesuksesan Perseroan dengan Mitra hingga saat ini, Perseroan meyakini bahwa terdapat peluang pasar UMKM yang signifikan, khususnya di luar pulau Jawa, yang dapat menjadi Mitra Perseroan di masa yang akan datang. Dalam jangka panjang, Perseroan juga berharap dapat berkembang di luar bidang FMCG dan ritel dengan menargetkan segmen industri lain yang didominasi oleh UMKM, seperti produk pakaian jadi. Per tanggal 31 Desember 2020, 84% Mitra Perseroan berlokasi di Jawa, dengan 10% berlokasi di Sumatera dan 4% dan 2% masing-masing berlokasi di Indonesia Timur dan Kalimantan. Sumber: Perseroan Buka Pengadaan (BPI) Bukapengadaan merupakan solusi pengadaan terintegrasi untuk mendigitalisasi kegiatan pengadaan konvensional Bisniske-Bisnis (B2B) dan Bisnis-ke-Pemerintah (B2G) dengan mengarahkan pesanan pembelian kepada para pedagang UMKM terdaftar yang ada di platform Perseroan. Sejak 2016, BPI telah menjadi mitra e-Procurement untuk lebih dari 1.800 pelanggan B2B dan B2G serta lebih dari 6.000 UMKM yang bertransaksi. 186 Logistik Logistik Marketplace Visi logistik Perseroan adalah untuk memberikan pilihan logistik yang beragam untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan dengan berbagai layanan, harga, dan cakupan di seluruh Indonesia. Untuk mewujudkan visi ini, Perseroan telah bermitra dengan berbagai pemain logistik berskala domestik dan internasional serta dengan pemain logistik baru yang inovatif untuk bersama-sama mengoperasikan platform data logistik yang menghubungkan sistem informasi Perseroan dengan penyedia layanan logistik Perseroan. Perseroan tidak memiliki jaringan logistik sendiri. Ketika pesanan pembelian dilakukan di platform Perseroan, pembayaran dari pelanggan diterima (kecuali jika pembayaran dilakukan dengan metode cash-ondelivery (COD)) dan dikonfirmasi kepada pedagang terkait. Selanjutnya, pedagang akan menangani pemenuhan dan mengatur pengiriman produk ke pelanggan berdasarkan penyedia layanan logistik pihak ketiga yang dipilih oleh pelanggan dari pilihan logistik yang tersedia. Perseroan bermitra dengan 12 mitra logistik pihak ketiga yang melayani lebih dari enam juta pedagang yang berlokasi di 34 provinsi. Marketplace Perseroan beroperasi pada model pengiriman langsung, di mana layanan pengiriman last-mile menghubungkan pusat distribusi dengan penerima. Perseroan menggunakan informasi yang didapatkan dari data dan teknologi Perseroan untuk mengoptimalkan jaringan logistik. Misalnya, Perseroan menggunakan data dari mitra logistik untuk menyesuaikan pengalaman pelanggan dan mengoptimalkan rute pengiriman. Perseroan juga berintegrasi dengan mitra teknologi logistik untuk melakukan pelacakan paket dan memberikan status pengiriman kepada pelanggan. Pada tahun 2020, Perseroan meluncurkan layanan logistik baru bernama BukaExpress yang menggunakan data dan teknologi otomatis untuk menentukan opsi logistik yang paling efektif bagi pelanggan, sehingga memungkinkan Perseroan untuk menawarkan jaminan uang kembali untuk pengiriman tepat waktu. Perseroan juga menawarkan layanan BukaSend, sebuah agregator logistik yang menyediakan berbagai pilihan logistik dengan harga yang sangat kompetitif bagi pengguna, untuk melayani B2B dan pemain e-commerce non-tradisional/social commerce. Logistik Mitra dan Pusat Distribusi Perseroan telah membangun dan mengoperasikan rantai pasokan dan jaringan logistik yang kuat yang terdiri dari pusat distribusi dan pusat distribusi perantara yang dimiliki dan dioperasikan oleh pihak ketiga, serta jaringan logistik last-mile yang dioperasikan oleh pihak ketiga untuk melayani Mitra secara nasional. Perseroan memiliki jaringan rantai pasokan yang terdiri dari lebih dari 300 pusat distribusi di 28 provinsi yang melayani lebih dari tujuh juta Mitra offline, dengan tujuan untuk menyediakan cakupan jaringan logistik yang kuat serta menangani beragam kebutuhan logistik pedagang dan konsumen dalam skala besar. Ketika pesanan pembelian dilakukan oleh Mitra, Persediaan sudah dialokasikan kepada pusat distribusi atau pusat distribusi perantara, untuk mengurangi terjadinya penundaan persediaan (out-of-stock). Setelah pembayaran diterima, pusat distribusi akan menangani pemenuhan dan pengaturan pengiriman produk ke Mitra menggunakan opsi pengiriman last-mile. Untuk meningkatkan efisiensi dalam distribusi dan meluaskan cakupan distribusi, Perseroan mengintegrasikan sistem dari pedagang grosir tradisional dan membuat suatu rantai distribusi berbiaya rendah yang terdiri dari distributor konvensional, yang mencakup sebagian besar dari area penjualan. Perseroan juga membuat pusat distribusi perantara pihak ketiga yang tersebar di seluruh Indonesia, yang mencakup area dimana skema distribusi konvensional Perseroan tidak dapat beroperasi dikarenakan adanya kendala seperti keterbatasan transportasi. Pusat distribusi perantara pihak ketiga ini memungkinkan Perseroan untuk mendistribusikan barang secara masal dan menempatkan barang lebih dekat dengan Mitra, sehingga Mitra dapat menerima manfaat dari pengiriman last-mile yang lebih cepat dan ekonomis. Pusat distribusi perantara pihak ketiga ini juga terintegrasi ke dalam jaringan pusat distribusi Perseroan, sehingga memperluas cakupan nasional Perseroan dengan biaya tetap nol dan memungkinkan Perseroan untuk memperluas perdagangan umum dalam bentuk mini-hub di seluruh nusantara, yang selanjutnya dapat memperkuat cakupan mitra Perseroan dan posisi untuk melayani area NonTier 1. 18.1 Keunggulan Utama Perseroan Berikut dibawah ini keunggulan utama Perseroan yang membedakan Perseroan dengan para pesaing: ● Perseroan beroperasi dalam industri e-commerce dan ritel mikro offline Indonesia serta memiliki posisi yang baik untuk terus mengembangkan bisnis dalam peluang pasar yang menarik ini. Indonesia merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, negara dengan perekonomian terbesar peringkat 10 secara global (berdasarkan paritas daya beli), dan negara terpadat keempat di dunia, yang menjadikan Indonesia pasar yang menarik bagi pedagang ritel. Meskipun perekonomian Indonesia telah terkena dampak negatif akibat 187 pandemi COVID-19, International Monetary Fund (“IMF”) memperkirakan bahwa ekonomi Indonesia akan mulai pulih pada tahun 2021 dan akan mempertahankan pertumbuhan yang stabil di atas 5% (lima persen) hingga tahun 2025. Menurut Frost & Sullivan, Indonesia memiliki populasi pengguna internet yang tumbuh pesat, yang didukung oleh peningkatan aksesibilitas internet seluler dan infrastruktur, meningkatnya ketersediaan smartphone dengan harga terjangkau, serta populasi yang relatif muda. Adopsi internet diperkirakan akan mencapai 84,2% (delapan puluh empat koma dua persen) pada tahun 2025 dari 64% (enam puluh empat persen) pada tahun 2020 berdasarkan data Frost & Sullivan. Perseroan mempercayai bahwa pertumbuhan akses internet memberikan peluang yang signifikan bagi pertumbuhan e-commerce. Selain itu, Perseroan percaya bahwa pandemi COVID-19 telah mempercepat tingkat adopsi ecommerce karena lebih banyaknya orang yang enggan untuk berpergian dan mulai merubah kebiasaan belanja di dalam toko menjadi belanja online, dengan alasan preferensi pribadi atau pembatasan pergerakan yang diberlakukan Pemerintah. Sebagai akibat dari hal tersebut, pangsa e-commerce pada total pembelanjaan ritel di Indonesia telah tumbuh dari 5,6% (lima koma enam persen) pada tahun 2017 menjadi sekitar 22% (dua puluh dua persen) pada tahun 2020, menurut Frost & Sullivan. Frost & Sullivan memperkirakan pangsa pasar e-commerce pada total pembelanjaan ritel diperkirakan akan mencapai 35,9% (tiga puluh lima koma sembilan persen) pada tahun 2025. Meskipun e-commerce telah berkembang dengan pesat, transaksi di gerai fisik masih mendominasi pasar ritel. Ritel tradisional memainkan peran yang penting dalam perekonomian Indonesia. Frost dan Sullivan memperkirakan terdapat 64,2 juta UMKM di seluruh Indonesia. UMKM menyumbang sekitar 61% (enam puluh satu persen) dari total PDB di Indonesia pada tahun 2020 dan diperkirakan akan berkontribusi sekitar 66% (enam puluh enam persen) pada tahun 2025. Pandemi COVID-19 telah mempercepat penggunaan teknologi bagi UMKM dalam bisnisnya, dari semula penggunaan level dasar menjadi level menengah. Frost & Sullivan memperkirakan sekitar 16% (enam belas persen) dari total UMKM menggunakan teknologi sebagai bagian dari pengelolaan bisnis mereka per Januari 2021. Pandemi COVID-19 juga menyoroti pentingnya warung dan toko kelontong yang berada di sekitar tempat tinggal terhadap kebiasaan berbelanja, seiring dengan menurunnya kecenderungan bepergian jauh untuk berbelanja. Perseroan meyakini bahwa terdapat peluang yang besar di pasar ritel offline sebagai akibat dari perubahan perilaku ini dan sebagai hasil dari model bisnis yang dijalankan. Perseroan dapat dengan cepat memperluas basis pelanggan dan jaringan Mitra selama periode ini. Selain itu, Perseroan percaya bahwa masih terdapat peluang besar di daerah non-Tier 1, yang menurut Frost & Sullivan diperkirakan akan memberikan kontribusi terhadap PDB Indonesia hingga 50% (lima puluh persen) pada tahun 2025. Kontribusi area non-Tier 1 terhadap internet economy, yang diukur dengan Gross Merchandise Value (“GMV”) e-commerce, diproyeksikan akan tumbuh dua kali lebih cepat dari pertumbuhan GMV e-commerce di kota Tier-1, dan akan meningkat lima kali lipat pada tahun 2025, didukung oleh peningkatan digitalisasi, peningkatan infrastruktur internet dan fisik, serta meningkatnya penerimaan transaksi non-tunai. Model bisnis Mitra yang dijalankan oleh Perseroan berupaya untuk memfasilitasi akses kepada ekonomi digital bagi populasi yang tidak memiliki rekening bank di daerah non-Tier 1, dimana transaksi masih secara umum dilakukan secara tunai. Bagi Mitra Perseroan, hal ini dapat menjadi langkah awal menuju inklusi keuangan dan ekonomi digital. ● Platform "All-Commerce" untuk inti dari consumer economy Indonesia Perseroan telah berkembang melampaui e-commerce. Dengan memberikan kesempatan bagi UMKM untuk mendapatkan pengalaman "All-Commerce" dengan berbagai pilihan produk fisik dan virtual, Perseroan telah secara selektif dan strategis berfokus pada konsumen di daerah Non-Tier 1 dan mass market di daerah Tier 1 sehingga tidak terdapat banyak overlap antara pelanggan Perseroan dengan pelanggan pemain e-commerce lainnya. Sebagai pemain All-Commerce, Perseroan percaya bahwa total addressable market Perseroan adalah pasar ritel tradisional Indonesia secara keseluruhan, yang diperkirakan merupakan sebagian besar dari pasar ritel Indonesia pada tahun 2020 yang sebesar US$141 miliar, menurut Frost & Sullivan. Perseroan percaya bahwa rendahnya tingkat penetrasi memberikan peluang yang besar bagi Perseroan untuk tumbuh, terutama di pasar ritel mikro offline tradisional. ● Kepemimpinan pasar di pasar ritel mikro offline, dengan model bisnis yang terbukti dan terukur Perseroan adalah salah satu perusahaan teknologi pertama yang memasuki pasar ritel mikro offline, dan memiliki jaringan terbesar di Indonesia dengan sekitar 6,9 juta Mitra per 31 Desember 2020, dimana berdasarkan Frost & Sullivan, masingmasing merepresentasikan 39% (tiga puluh sembilan persen) dan 40% (empat puluh persen) untuk e-Warung dan pasar O2O. Mitra Bukalapak telah berkembang menjadi bagian penting dari bisnis Perseroan dan memberikan kontribusi yang semakin meningkat terhadap TPV Perseroan. Antara 2018 dan 2020, TPV dari Mitra Perseroan tumbuh lebih dari 300% (tiga ratus 188 persen). Perseroan berkeyakinan bahwa hubungan yang kuat dan investasi berkelanjutan untuk terus membangun hubungan yang erat dengan Mitra serta pusat distribusi lokal menjadi keunggulan kompetitif Perseroan yang signifikan dibanding pesaingnya. Berdasarkan masukan (feedback) positif yang Perseroan terima dari Mitra, Perseroan meyakini bahwa Perseroan memiliki brand presence yang kuat di pasar ritel mikro offline. Pertumbuhan jaringan Mitra Perseroan juga menghasilkan peningkatan pada konversi pelanggan kepada Marketplace Perseroan, serta meningkatkan aksesibilitas pasar Perseroan ke konsumen di daerah non-Tier 1 yang sebelumnya tidak menggunakan e-commerce. Perseroan berkeyakinan bahwa model bisnis ini tetap dapat digunakan seiring berkembangnya Perseroan dan Perseroan dapat terus bertumbuh dengan cara yang berkesinambungan secara finansial tanpa perlu melakukan pembelanjaan modal yang agresif untuk tumbuh. Hal ini dibuktikan dengan penurunan CAC dan beban penjualan dan pemasaran Perseroan sementara TPV Perseroan terus bertumbuh dengan kuat. Perseroan berkeyakinan bahwa solusi satu pintu yang ditawarkan untuk Mitra, serta variasi layanan bagi pelanggan yang ditawarkan melalui Mitra telah menghasilkan tingkat retensi Mitra yang tinggi. Hal tersebut membantu Perseroan mengembangkan tingkat kesetiaan para Mitra, serta memperkuat kepemimpinan Perseroan di pasar. Mitra tertarik pada platform Perseroan karena Perseroan: 1) menawarkan produk virtual dan penawaran layanan keuangan yang memungkinkan mereka untuk menambah sumber pendapatan; 2) memiliki jumlah pedagang aktif yang banyak, dapat memberikan harga kompetitif dibandingkan opsi offline, serta menawarkan opsi logistik yang mudah dimana semuanya dapat mendukung ritel FMCG offline konvensional Mitra; dan 3) memberikan opsi dukungan bisnis yang mampu merampingkan operasional harian Mitra. ● Satu-satunya pemain “All-Commerce” dengan rekam jejak sukses dari inisiatif O2O Mitra Perseroan memesan barang fisik di platform e-commerce Perseroan yang dapat mereka jual kembali ke pelanggan offline mereka, dengan menggabungkan permintaan melalui "group buying". Perseroan meyakini bahwa tidak ada pesaing langsung yang menawarkan fitur tersebut. Perseroan juga meyakini bahwa pemain terbesar berikutnya yang menawarkan fitur O2O bukanlah pemain e-commerce, dan pemain e-commerce yang bergerak dalam space ini memiliki skala yang jauh lebih kecil dibanding Perseroan. Selain itu, produk virtual dan digital yang diluncurkan kepada pengguna marketplace juga tersedia melalui Mitra Perseroan. Produk-produk tersebut dapat memberikan sumber pendapatan tambahan bagi Mitra. Pengguna platform Perseroan dapat melakukan pembayaran dan mengambil barang di lokasi Mitra Perseroan. Perseroan mempercayai bahwa kemudahan ini dapat menarik lebih banyak pelanggan pada platform Perseroan, dan sekaligus dapat meningkatkan pendapatan Mitra dan mendorong traffic serta pelanggan baru ke Mitra. Hal ini memberikan peluang bagi Perseroan untuk melakukan penjualan silang (cross-sell) atau penjualan lebih (up-sell) kepada pengguna Perseroan. Perseroan telah mengembangkan rekam jejak kemitraan yang kuat dengan para Mitra, antara lain dengan mengarahkan traffic kepada Mitra Perseroan. Hal tersebut juga memberikan insentif bagi Mitra untuk dapat mengarahkan traffic offline mereka kepada platform online Perseroan, yang memberikan peluang bagi Perseroan untuk memperoleh bisnis dari pengguna offline yang sulit dijangkau. Perseroan menawarkan inisiatif seperti program loyalitas dan referensi untuk meningkatkan penjualan silang (cross-sell) dari saluran offline ke pasar C2C Perseroan, dimana hal tersebut berdampak pada biaya akuisisi pelanggan yang lebih rendah. ● Komitmen yang kuat pada kepemimpinan teknologi Perseroan telah mengembangkan infrastruktur proprietary technology, yang membentuk fondasi platform Perseroan dan menghubungkan pembeli, Mitra, dan pemasok dengan lancar. Perseroan berfokus untuk mengembangkan dan meningkatkan platform Perseroan untuk memenuhi kebutuhan operasional khusus dari para pengguna Perseroan serta meningkatkan efisiensi. Perseroan juga memanfaatkan analisis data besar (big data analytics) dan kemampuan pembelajaran mesin (machine learning) untuk lebih memahami kebutuhan dan preferensi pengguna serta merekomendasikan produk tertentu kepada setiap pengguna. Perseroan meluncurkan produk pengiriman uang domestik pada awal 2020 dengan bekerja sama dengan sebuah bank besar, yang menghasilkan sekitar US$374 juta dalam TPV pada tahun 2020. Teknologi Perseroan memungkinkan orientasi (onboarding) dan verifikasi Mitra dengan lancar dan cepat, mengurangi biaya rollout untuk mitra bank dan dengan cepat meningkatkan bisnis dibandingkan dengan pendekatan tradisional. Tim teknologi Perseroan, terdiri dari 690 (enam ratus sembilan puluh) karyawan khusus, dimana jumlah ini mewakili 37% (tiga puluh tujuh persen) dari total karyawan Perseroan, berada dalam tim teknik. Banyak dari anggota tim teknisi Perseroan 189 memiliki gelar pasca sarjana, dari universitas papan atas seperti Universitas California di Berkeley, Universitas Oxford, NTU, Texas A&M, dan Institut Teknologi Bandung. Sebagian besar anggota dari tim teknisi Perseroan memiliki pengalaman kerja di perusahaan teknologi terkemuka, termasuk Oracle, Ubisoft, Samsung, dan Grab, sebelum bergabung dengan Perseroan. Perseroan berkeyakinan bahwa investasi Perseroan pada kemampuan teknologi telah memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan kepada Perseroan bila dibandingkan dengan para pesaing, terutama dalam segmen Mitra. ● Pertumbuhan yang menarik dan unit ekonomi yang kuat (melalui akuisisi pelanggan dan strategi monetisasi Perseroan yang sangat efisien) Perseroan mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan yang kuat, dengan TPV yang tumbuh sebesar 106% (seratus enam persen) secara tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) (dihitung sebagai nilai tahun terakhir dibagi nilai tahun awal pangkat satu dibagi jumlah tahun dikurangi satu, dinyatakan sebagai persentase) dari 2017 hingga 2020 dan pendapatan tumbuh pada 115% (seratus lima belas persen) secara tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) selama periode yang sama. Pertumbuhan ini didukung oleh kombinasi lebih banyak produk dan layanan yang disediakan, serta perkembangan yang pesat dan kesuksesan bisnis Mitra Bukalapak. Perseroan fokus untuk menghasilkan pertumbuhan yang berkelanjutan secara finansial dan telah berhasil mencapai pertumbuhan ini tanpa perlu melakukan belanja modal yang agresif, seperti yang ditunjukkan oleh contribution margin Perseroan yang tumbuh sebesar 51,9%, menjadi Rp1.228.403.996 ribu pada 2020 bila dibandingkan Rp808.727.402 ribu pada 2019, sementara TPV Perseroan tumbuh sebesar 48% antara 2019 dan 2020. Dengan semakin banyak pelanggan online yang diperoleh melalui jaringan Mitra, Perseroan akan memerlukan investasi modal yang lebih sedikit dalam pemasaran, dan sebagai hasilnya, Perseroan berekspektasi bahwa biaya perolehan pelanggan akan menurun. Hal ini ditunjukkan dengan penurunan CAC dari sekitar US$16 pada tahun 2018 menjadi US$12 pada tahun 2019 dan selanjutnya US$6 pada tahun 2020. ● Tim manajemen yang teruji dan didukung oleh pemegang saham dengan kepentingan strategis yang selaras Perseroan didirikan dengan arahan yang visioner yang bertujuan untuk menciptakan dampak positif di Indonesia dengan memberdayakan usaha kecil dan menengah. Visi ini telah diterima dan terus dijaga oleh para pimpinan Perseroan yang telah berpengalaman dibidangnya selama lebih dari 10 tahun dan memiliki semangat untuk menciptakan ekonomi yang adil bagi seluruh lapisan masyarakat. Untuk mendukung tujuan ini, Perseroan dipandu dengan arahan dari para pemegang saham strategis dan finansial yang berasal dari domestik maupun internasional, yang berkomitmen pada bisnis Perseroan dan menyediakan ekosistem kemitraan potensial. ● Dampak sosial yang positif bagi Mitra dan masyarakat Perseroan telah berhasil menumbuhkan dan membantu jutaan UMKM di seluruh Indonesia, dengan mayoritas transaksi Perseroan berasal dari daerah non-Tier 1. Berdasarkan survei internal Perseroan, platform Perseroan membantu memberikan penghasilan tambahan kepada Mitra dengan menyediakan sumber penghasilan baru dan memberikan pelanggan tambahan, yang menyebabkan peningkatan pada penghasilan Mitra yang diperkirakan sebesar 3 kali lipat. Selain itu, Mitra Perseroan menciptakan cara yang mudah dalam mengakses ekonomi digital bagi pelanggan yang kurang terlayani (underserved), khususnya di daerah non-Tier 1. Oleh karena itu, Perseroan berkeyakinan bahwa dengan memberdayakan usaha kecil dan menengah serta penduduk di daerah non-Tier 1, Perseroan telah menumbuhkan citra brand yang positif di mata publik dan masyarakat, terutama di daerah non-Tier 1. 18.2 Strategi Usaha Di bawah ini strategi utama Perseroan untuk mengembangkan bisnis Perseroan: Memanfaatkan Mitra untuk mendapatkan potensi Indonesia di daerah non-Tier 1 yang memiliki inklusi keuangan rendah dan masih mengandalkan penggunaan uang tunai Perseroan bermaksud untuk memperdalam penetrasi pasar ke lebih banyak kategori usaha offline dan wilayah untuk lebih memperluas jaringan Mitra Perseroan. Dengan adanya sekitar 64 juta UMKM di Indonesia pada tahun 2020, sebagaimana diperkirakan oleh Frost & Sullivan, Perseroan berkeyakinan bahwa terdapat peluang yang signifikan untuk memanfaatkan usaha offline lain di luar warung tradisional. Perseroan berencana untuk memperluas jaringan offline Perseroan ke vertikal lain, seperti toko pakaian, aksesori elektronik, suku cadang sepeda motor, restoran, dan lain-lain. Selain itu, Perseroan berkeyakinan bahwa terdapat pasar UMKM yang besar dan belum tersentuh di seluruh Indonesia serta berencana untuk memperluas ke lebih banyak wilayah dalam rangka mempergunakan peluang ini. ● 190 ● Meningkatkan penawaran produk Perseroan baik barang fisik maupun digital Perseroan berkeyakinan bahwa masih terdapat peluang yang dapat dimanfaatkan dalam jaringan Perseroan yang terdiri dari lebih dari 7 juta Mitra sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, karena produk virtual Perseroan masih belum diadopsi oleh seluruh jaringan Mitra. Oleh karena itu, Perseroan juga berencana untuk memperkenalkan produk dan layanan tambahan untuk menumbuhkan pangsa dompet (wallet share) Perseroan pada Mitra. Sebagai contoh, Perseroan sedang mengembangkan sejumlah perangkat lunak sebagai solusi layanan, antara lain mobile point of sale, customer relationship management, pembukuan, toko online, dan produk inklusi keuangan (seperti layanan pembukaan rekening bank dan pembayaran QRIS) untuk Mitra Perseroan. Perseroan bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan penjualan silang dari saluran offline untuk mendorong pertumbuhan pelanggan ke pasar marketplace dan untuk meluncurkan produk tambahan dari pelanggan ke pasar marketplace ke Mitra Perseroan. ● Memperdalam dan memperluas kemitraan dengan penyedia produk Perseroan bermaksud untuk memanfaatkan skala dan kemampuan data untuk memberikan layanan bernilai tambah bagi para pemain FMCG dan mendapatkan harga yang lebih baik bagi mitra UMKM Perseroan. Perseroan juga akan mencari peluang untuk bermitra dengan pemain di kategori utama lainnya seperti layanan keuangan, untuk menyediakan platform Mitra sebagai saluran distribusi, sehingga membawa nilai lebih dan potensi monetisasi ke Perseroan dan para Mitra Perseroan. ● Memanfaatkan peningkatan skala untuk meningkatkan unit ekonomi dan profitabilitas Perseroan bertujuan untuk tumbuh dengan cara yang berkesinambungan secara finansial, dimana Perseroan menargetkan dapat mencapai profitabilitas dalam waktu dekat menjadi prioritas Perseroan. Perseroan akan fokus pada peningkatan monetisasi dan mendorong pertumbuhan pada produk dengan tingkat pendapatan yang lebih tinggi. Perseroan berkeyakinan bahwa Perseroan sangat efisien dalam mendapatkan pelanggan, baik untuk Mitra maupun pengguna marketplace, dan Perseroan akan terus memanfaatkan jaringan Mitra untuk mendorong pertumbuhan customer to customer marketplace Perseroan, sebagaimana ditunjukkan oleh penurunan CAC Perseroan dari sekitar US$16 pada 2018 menjadi US$12 pada 2019 dan selanjutnya menjadi US$6 pada 2020. Selain itu, Perseroan bermaksud untuk meningkatkan skala Perseroan dengan jalan menegosiasikan persyaratan perdagangan yang lebih kompetitif dengan mitra Perseroan, yang diharapkan akan menghasilkan lebih banyak efisiensi biaya. ● Mendorong manfaat sosial bagi Mitra Perseroan dan komunitas di tempat Perseroan beroperasi Para Pendiri Perseroan memiliki visi yang jelas dengan tujuan untuk menciptakan dampak positif di Indonesia dengan memberdayakan usaha kecil dan menengah serta penduduk di daerah non-Tier 1 sehingga Perseroan telah menyesuaikan bisnis Perseroan di luar e-commerce tradisional untuk menangani pasar Indonesia yang unik, dan menyediakan akses ke produk keuangan untuk berbagai pelanggan. Seiring pertumbuhan Perseroan, Perseroan terus berupaya untuk mengedepankan visi ini dan berkontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan, yaitu membantu masyarakat keluar dari kemiskinan, mendorong pertumbuhan ekonomi berkesinambungan dengan peningkatan produktivitas, dan mengurangi ketimpangan dengan meningkatkan pendapatan dan tabungan rumah tangga secara keseluruhan di Indonesia. Misi dan Nilai Perseroan Misi Perseroan adalah menyediakan ekonomi yang adil untuk semua. Perseroan bangga menjadi perusahaan "AllCommerce", bukan hanya platform e-commerce sehari-hari. Fokus Perseroan jelas, yaitu memberdayakan UMKM offline dan online melalui penggunaan teknologi. Misi Perseroan adalah membantu semua orang untuk membeli dan menjual barang dan jasa dengan akses yang adil terhadap modal, teknologi dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk berdagang dan membantu transformasi UMKM melalui teknologi. Perseroan berkeyakinan bahwa dapat mengatasi tantangan utama yang menghambat pertumbuhan UMKM sehingga dapat menuju pada perekonomian yang lebih baik bagi Indonesia. Pada saat ini, Perseroan bangga membantu lebih dari 6,5 juta pedagang online dan 7 juta UMKM offline, yang memungkinkan toko serba ada tradisional menjadi digital. Nilai-nilai Perseroan adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Enable customers to grow: Pengguna kami adalah yang utama. Di Bukalapak, kami tumbuh bersama pengguna kami. Jangan baper, lihat data!: Bagi kami, data adalah elemen terpenting dalam pengambilan sebuah keputusan. Gotong royong: Kami tidak ingin berjalan sendiri. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Keep it simple: Kami menghargai kesederhanaan dalam setiap hal yang kami lakukan. Give a d@mn : Di Bukalapak, Kami bangga dengan semua yang kami kerjakan dan peduli pada setiap hasilnya. Sukses itu diraih, bukan pemberian Be fun!: Di Bukalapak, kegembiraan itu penting. 191 18.3 Penjualan dan Pemasaran Perseroan melakukan upaya pemasaran online dan offline untuk mempromosikan brand Perseroan dan menarik para pengguna baru (termasuk para pelanggan akhir baru, pedagang dan Mitra). Aktivitas pemasaran online Perseroan meliputi pemasaran berbayar melalui portal web, mesin pencari dan media sosial . Upaya pemasaran offline Perseroan meliputi pemasangan iklan di lokasi dengan lalu lintas tinggi, etalase di Mitra Perseroan, iklan di TV dan radio, serta acara dengan keterlibatan masyarakat secara offline. Selain itu, Perseroan melakukan kampanye promosi dan menawarkan diskon khusus, cashback atau subsidi pengiriman untuk menstimulasi keterlibatan pelanggan di platform Perseroan. Kegiatan operasional Perseroan pada 3 (tiga) tahun terakhir berfokus pada daerah: Tier 1: Jakarta (tidak termasuk Kepulauan Seribu), Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, Kota Semarang dan Kabupaten Semarang, Kota Surabaya, dan Kota Medan. Non-Tier 1: daerah diluar Tier-1, termasuk daerah di sekitar kota Tier-1, kota-kota kecil dan pedesaan. Sistem penjualan dan distribusi Perseroan adalah sebagai berikut: ● Marketplace: Sistem penjualan pada segmen marketplace dilakukan secara langsung dari pedagang kepada pelanggan melalui platform marketplace Perseroan. Marketplace Perseroan beroperasi pada model pengiriman langsung, dimana Perseroan bermitra dengan 12 mitra logistik pihak ketiga yang memberikan layanan pengiriman last mile untuk melayani lebih dari enam juta pedagang yang berlokasi di 34 provinsi. Perseroan menggunakan informasi yang didapatkan dari data dan teknologi Perseroan untuk mengoptimalkan jaringan logistik, seperti penggunaan data dari mitra logistik untuk menyesuaikan pengalaman pelanggan dan mengoptimalkan rute pengiriman. ● Mitra: Pada segmen Mitra, pemesanan barang dagangan dilakukan Mitra melalui platform Perseroan. Perseroan kemudian akan menggabungkan kebutuhan sumber persediaan dari berbagai Mitra dan menghubungkannya dengan pemasok, baik dari pedagang yang bertindak sebagai distributor (wholesaler) atau langsung dari perusahaan FMCG (Principal). Untuk mendukung kelancaran distribusi, Perseroan telah membangun dan mengoperasikan jaringan logistik yang kuat yang terdiri dari pusat distribusi dan pusat distribusi perantara yang dimiliki dan dioperasikan oleh pihak ketiga, serta jaringan logistik last-mile yang dioperasikan oleh pihak ketiga. Perseroan memiliki jaringan rantai pasokan yang terdiri dari lebih dari 300 pusat distribusi di 28 provinsi yang melayani lebih dari tujuh juta Mitra secara nasional. ● Pengadaan (BPI): Sistem penjualan pada segmen Pengadaan dilakukan secara Bisnis-ke-Bisnis (B2B) dan Bisnis-kePemerintah (B2G) dengan mengarahkan pesanan pembelian kepada para pedagang UMKM terdaftar yang ada di platform Perseroan. Sejak 2016, BPI telah menjadi mitra e-Procurement untuk lebih dari 1.800 pelanggan B2B dan B2G serta lebih dari 6.000 UMKM yang bertransaksi. Tabel berikut ini menjabarkan rincian pendapatan neto Perseroan berdasarkan segmen usaha untuk masing-masing periode yang dinyatakan: (Dalam ribuan rupiah) Keterangan Marketplace Mitra BukaPengadaan Pendapatan Neto 18.4 31 Desember 2018 275.096.588 14.843.709 1.967.198 2019 731.057.601 73.665.618 271.880.672 2020 1.031.885.612 198.829.762 120.949.086 291.907.495 1.076.603.891 1.351.664.460 Teknologi Informasi Operasi harian dan pertumbuhan platform Perseroan didukung oleh pendekatan Perseroan yang demokratis pada data, tim sains data khusus yang bekerja dengan data real time, teknologi eksklusif, dan pendekatan yang mendukung data (dataenabled approach) untuk pemasaran. Data dan para pelanggan Perseroan sangat penting dalam bagaimana Perseroan membuat keputusan, dan karenanya filosofi Perseroan terhadap data dan analitik digunakan dalam rangka mendorong pengambilan keputusan. Setiap pembuat keputusan di semua tingkatan diberdayakan untuk mengakses data dan melakukan analisis melalui alat data Perseroan. Selain itu, Perseroan memiliki tim sains data khusus untuk setiap bisnis yang mendukung pengambilan keputusan bisnis dan pelanggan menggunakan data real time dari platform Perseroan. Per tanggal 31 Desember 2020, Perseroan memiliki tim teknologi sebanyak 690 teknisi atau sebesar 37,0% dari total karyawan Perseroan. Terdapat banyak insinyur Perseroan 192 yang memiliki gelar pascasarjana dari universitas tingkat atas seperti University of California at Berkeley, Oxford University, NTU, Texas A&M, dan Institut Teknologi Bandung. Sebagian besar tim teknik Perseroan memiliki pengalaman kerja sebelumnya di perusahaan teknologi terkemuka, seperti Oracle, Ubisoft, Samsung, dan Grab. Tim teknologi terkemuka Perseroan, dilengkapi dengan infrastruktur proprietary technology Perseroan dan volume data yang besar yang dihasilkan dan dikumpulkan melalui platform Perseroan setiap hari, telah menciptakan peluang untuk peningkatan berkelanjutan dalam kemampuan teknologi Perseroan, yang pada akhirnya menarik bakat (talent) baru untuk bergabung dengan Perseroan. Perseroan terus berfokus pada inovasi dan pembuatan produk serta layanan eksklusif baru untuk memecahkan masalah pengguna dengan menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan kemampuan pembelajaran mesin (machine learning) Perseroan. Perseroan memulai dengan mengidentifikasi potensi peluang berdasarkan indikator utama dalam kumpulan data Perseroan. Perseroan menggabungkan temuan dari data internal dengan pembandingan industri (industry benchmarking) dan penelitian pelanggan yang komprehensif. Perseroan kemudian akan menerjemahkan temuan kuantitatif dan kualitatif ke dalam konsep produk. Saat memperkenalkan produk atau layanan baru, pada awalnya Perseroan mengembangkan produk yang layak minimum untuk menguji konsep di pasar. Perseroan kemudian mengumpulkan data untuk mengulang produk dan meningkatkan hasilnya. Perseroan juga menerapkan proses pengembangan yang cepat untuk tim teknik Perseroan untuk memastikan bahwa Perseroan memberikan peningkatan yang berkelanjutan kepada pengguna Perseroan, serta fleksibilitas untuk dengan cepat beralih ke temuan baru dari pengguna dan/atau pasar. Pendekatan pemasaran Perseroan kepada pengguna juga didorong oleh teknologi dan data untuk mencapai hasil maksimal dari suatu pendekatan yang ditargetkan. Indikator utama seperti karakteristik demografis dan geografis, tahap siklus hidup (lifecycle) pelanggan, atribut moneter, dan transaksi sebelumnya (termasuk frekuensi, kemungkinan bertransaksi relatif terhadap kunjungan dan kemiripan pada produk tertentu) kemudian dimasukkan ke dalam platform keterlibatan pelanggan (customer engagement platform) Perseroan dan kemudian mesin keputusan internal Perseroan akan menentukan apakah voucher atau promosi harus disajikan dan media pemasaran apa (misalnya, push notification, pemasaran email, dll.) yang paling efektif untuk menyajikan saran produk yang spesifik. Perseroan juga menggunakan indikator ini sebagai bagian dari sistem rekomendasi dalam aplikasi Perseroan yang memberikan rekomendasi barang yang dipersonalisasi kepada pelanggan. Selain teknologi eksklusif Perseroan, komponen utama platform dan operasional menggunakan sumber terbuka (open source) dan teknologi pihak ketiga termasuk: Infrastruktur Google Cloud Platform Microsoft Azure Kubernetes CloudFlare Basis Data Postgresql MySQL Cassandra Elasticsearch Platform Analitik Google Big Query Dataproc Qubole Data Flow Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) Airflow Tensorflow MLFlow Beberapa Pustaka AI Keamanan dan Perlindungan Data Perseroan memiliki tim keamanan data yang terdiri dari para insinyur dan teknisi yang didedikasikan untuk melindungi keamanan data Perseroan. Perseroan juga telah menerapkan kebijakan perlindungan data yang ketat untuk memastikan keamanan proprietary data Perseroan. Perseroan mengumpulkan data perilaku dan pola pengguna non-rahasia yang dianonimkan berdasarkan interaksi mereka dengan platform Perseroan melalui mitra jejaring sosial Perseroan, yang telah diproses sebelumnya untuk mengecualikan identitas pengguna atau informasi sensitif lainnya sesuai dengan undangundang dan peraturan privasi dan keamanan data Indonesia. Perseroan mengenkripsi informasi pribadi rahasia yang dikumpulkan dari platform Perseroan sendiri. Untuk memastikan keamanan data dan menghindari kebocoran data, Perseroan telah menetapkan protokol internal yang ketat di mana Perseroan memberikan akses rahasia atas data pribadi rahasia hanya kepada karyawan tertentu dengan kewenangan akses yang sudah ditentukan dan berlapis secara ketat. Perseroan secara ketat mengendalikan dan mengelola penggunaan data dalam berbagai departemen Perseroan dan tidak membagikan data kepada pihak ketiga eksternal, dan Perseroan juga tidak bekerja sama dengan vendor pihak ketiga dalam upaya analisa data. Database Perseroan dicadangkan (backup) setiap hari pada cloud. 18.5 Riset dan Pengembangan Perseroan dan Entitas Anak berencana melakukan beberapa kegiatan Riset dan Pengembangan yang tujuan utamanya adalah meningkatkan kapabilitas operasional Perseroan inisiatif-inisiatif riset dan pengembangan Perseroan saat ini mencakup, namun tidak terbatas pada: ● Pengembangan MSME dengan fitur dan sistem pembayaran baru dan keamanan data terkini . ● Peningkatan inklusi finansial di daerah sekunder dan tersier ● Membangun dan meningkatkan kapabilitas supply chain dan logistik 193 Mengembangkan fasilitas pelatihan untuk kebutuhan masa depan ● Selama tiga tahun terakhir, total biaya yang sudah dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan riset dan pengembangan Perseroan dan Entitas Anak adalah total sebesar Rp541.850.629 ribu. 18.6 Persaingan Usaha Industri e-commerce di Indonesia dan Asia Tenggara sangat kompetitif. Perseroan menghadapi persaingan di setiap lini bisnis Perseroan. Pesaing Perseroan saat ini atau yang potensial mencakup (i) perusahaan e-commerce utama di Indonesia, (ii) pengecer tradisional dan ritel dengan outlet fisik (brick-and-mortar) utama di Indonesia, dan (iii) perusahaan ritel di Indonesia yang berfokus pada kategori produk tertentu. Perseroan bersaing terutama berdasarkan: ● ● ● ● ● ● ● ● kualitas pengalaman pengguna; kemampuan Perseroan untuk menarik, melibatkan, dan mempertahankan basis pelanggan akhir Perseroan; kemampuan Perseroan untuk menarik dan mempertahankan penjual (termasuk pedagang online dan Mitra); harga produk yang dijual di platform Perseroan; kualitas dan pilihan produk; ketersediaan dan keandalan layanan pembayaran; logistik dan efisiensi pengiriman; dan pengenalan dan reputasi brand. Perseroan berkeyakinan bahwa Perseroan memiliki posisi yang baik untuk secara efektif bersaing berdasarkan faktor-faktor yang tercantum di atas pada target pasar Perseroan. Namun, pesaing Perseroan mungkin memiliki riwayat operasi yang lebih lama, pengenalan brand yang lebih besar, hubungan pemasok yang lebih baik, infrastruktur yang lebih kuat, basis pengguna yang lebih besar atau sumber daya keuangan, teknis atau pemasaran yang lebih besar daripada Perseroan, dan mereka juga dapat menawarkan barang dagangan (merchandise) serupa di platform mereka. Perseroan memiliki posisi yang baik untuk terus mengembangkan bisnis dalam peluang pasar industri e-commerce dan ritel mikro offline Indonesia yang menarik ini. Perseroan adalah pemain e-commerce terkemuka di kota non-Tier 1 di Indonesia, dengan pangsa pasar sebesar 35% pada tahun 2020 berdasarkan GMV, dan menguasai pangsa pasar sekitar 14,8% dari seluruh segmen e-commerce di Indonesia pada tahun yang sama berdasarkan riset Frost & Sullivan. Selain itu, Perseroan juga memiliki posisi strategis dalam industri eWarung O2O (Online to Offline atau daring ke luring) yang memiliki potensi pertumbuhan pesat. Perseroan merupakan pemain e-commerce pertama di Indonesia yang bergerak di pasar ritel mikro offline dengan jaringan warung terbesar di Indonesia (6,9 juta Mitra per Desember 2020), dengan pangsa pasar masing-masing sebesar 39% dan 40% di industri eWarung dan O2O menurut Frost & Sullivan. 18.7 Siklus Musiman dari Kegiatan Usaha Perseroan Perseroan mengalami siklus musiman dalam bisnis Perseroan, yang mencerminkan kombinasi dari fluktuasi musiman dalam penggunaan internet dan pola musiman ritel tradisional. Misalnya, penjualan secara signifikan lebih tinggi pada kuartal keempat setiap tahun kalender daripada pada tiga kuartal sebelumnya dan selama periode Idul Fitri, yang mana waktunya berfluktuasi dari tahun ke tahun tetapi saat ini jatuh pada kuartal kedua. Secara keseluruhan, riwayat siklus bisnis Perseroan relatif ringan karena pertumbuhan Perseroan yang cepat tetapi dapat meningkat lebih jauh di masa depan. Karena riwayat operasional Perseroan yang relatif terbatas, tren siklus musiman yang telah Perseroan alami di masa lalu mungkin tidak berlaku untuk, atau dapat menjadi indikasi dari, hasil operasional Perseroan di masa depan. 18.8 Tanggung Jawab Sosial Perseroan (Corporate Social Responsibility / CSR) Sejak awal, Perseroan telah berkomitmen tinggi terhadap upaya tanggung jawab sosial perusahaan baik dalam ekosistem Perseroan maupun dalam komunitas sekitar Perseroan di seluruh Indonesia. Misi Perseroan adalah membangun ekonomi yang adil untuk semua dan Perseroan menanamkan elemen tanggung jawab sosial di dalam model bisnis Perseroan. 194 Prestasi dan inisiatif Perseroan di bidang tanggung jawab sosial perusahaan meliputi: ● Inklusi keuangan. Perseroan berupaya membangun fondasi inklusi keuangan di daerah-daerah di Indonesia yang kurang terlayani (underserved) dan kurang menggunakan layanan perbankan (underbanked). Baik BukaEmas, produk tabungan emas yang Perseroan fasilitasi, dan produk reksa dana, BukaReksa, merupakan inovasi inklusif yang memungkinkan masyarakat berpenghasilan rendah untuk berinvestasi mulai dari Rp.1.000 (US$0,07). ● Inklusi digital. Pada tahun 2019 Perseroan membentuk kelompok komunitas (group community) untuk Mitra. Saat ini, komunitas tersebut telah memiliki 27.000 Mitra yang tersebar di seluruh Indonesia. Perseroan secara berkala berkomunikasi dengan komunitas untuk mendapatkan masukan (feedback) dan memberikan pelatihan berkala melalui webinar berkala yang berfokus pada literasi digital dan keuangan dasar. Perseroan telah membuat program pelatihan khusus untuk komunitas yang kurang terlayani (underserved), dan Perseroan memberdayakan pengusaha perempuan pada saat mereka pertama kali bergabung di platform Perseroan melalui pelatihan khusus dengan konten keuangan dan bisnis serta bimbingan yang saat ini ditawarkan di 21 kota. ● Ekosistem kegiatan sosial. Perseroan berkeyakinan bahwa dengan membangun ekosistem kegiatan sosial, Perseroan memberdayakan seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan kegiatan yang bertanggung jawab dan berkesinambungan. ● Dukungan karyawan. Perseroan berkomitmen untuk membangun lingkungan yang inklusif bagi semua karyawan. Perseroan telah membuat berbagai program dan komite untuk memastikan karyawan Perseroan dibentuk untuk sukses. Sebagai contoh, Kartini Bukalapak adalah program internal Perseroan yang didedikasikan untuk menyelenggarakan acara, program bimbingan dan pelatihan kepemimpinan dengan tujuan mencapai kesetaraan gender di tempat kerja. Saat ini, 37% karyawan secara keseluruhan, serta 42% pemimpin senior Perseroan adalah perempuan. Upaya Perseroan dalam memberdayakan perempuan juga telah diakui secara global ketika Perseroan memenangkan penghargaan dari UN Women 2020 Asia-Pacific Women Empowerment. 18.9 Kejadian penting yang mempengaruhi perkembangan usaha Perseroan Perseroan memandang bahwa Pandemi COVID-19 merupakan kejadian penting yang memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan usaha Perseroan. Hal ini disebabkan oleh penutupan penjual ritel dan himbauan untuk tinggal di rumah, yang mendorong pengeluaran ritel ke platform perdagangan elektronik dan Mitra Perseroan yang berlokasi dekat dengan daerah-daerah tempat tinggal. Perseroan percaya bahwa pandemi COVID-19 telah mempercepat tingkat adopsi ecommerce dengan merubah kebiasaan belanja di dalam toko menjadi belanja online. 18.10 Perkembangan Terkini Perseroan Perseroan telah menyelesaikan penerbitan saham seri G pada April 2021 dan mengumpulkan sekitar US$234 juta, baik dari investor lama maupun investor baru. Sebagai bagian dari penerbitan saham seri G tersebut, Perseroan mengakuisisi 100% dari kepemilikan saham Five Jack Co. Ltd., yang juga mengakibatkan Perseroan juga memiliki 98,99% kepemilikan saham PT Five Jack melalui pertukaran saham (share swap). PT Five Jack mengoperasikan Itemku.com, salah satu pasar game digital terbesar di Indonesia. Total Aset Total aset konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Maret 2021 adalah Rp2.751.040.332 ribu, naik 6,1% dari total aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2020 sebesar Rp2.593.657.437 ribu. Kenaikan total aset konsolidasian Perseroan terutama disebabkan oleh kenaikan kas dan setara kas konsolidasian sebesar 13,8% atau senilai Rp205.525.617 ribu yang berasal dari penambahan pendanaan dari penerbitan saham seri G. Total Liabilitas Total liabilitas konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Maret 2021 adalah Rp1.045.093.091 ribu, meningkat 6,0% dari total liabilitas konsolidasian Perseroan sebesar Rp985.821.769 ribu pada tanggal 31 Desember 2020. Peningkatan dalam total liabilitas konsolidasian Perseroan terutama yang disebabkan oleh peningkatan utang lain-lain konsolidasian Perseroan kepada pihak ketiga, yang meningkat sebesar Rp83.449.071 ribu selama tahun 2020, hal ini disebabkan bisnis Perseroan terus berkembang dan juga Perseroan melakukan perpanjangan angka waktu pembayaran untuk pemasok pihak ketiga. Ekuitas Jumlah konsolidasian ekuitas pada tanggal 31 Maret 2021 tercatat sebesar Rp1.705.947.241 ribu, jumlah ekuitas ini mengalami kenaikan sebesar Rp98.111.573 ribu atau 6,1% dibandingkan tanggal 31 Desember 2020 sebesar Rp1.607.835.668 ribu. Terjadinya kenaikan jumlah ekuitas ini disebabkan utamanya oleh peningkatan pada tambahan modal disetor Perseroan sebesar 2,2% dan modal dasar Perseroan sebesar 10,9%. Selain itu adanya penambahan dari rugi periode berjalan konsolidasian sampai 31 Maret 2021 sebesar Rp323.805.001 ribu. 195 Pendapatan Pendapatan konsolidasian Perseroan naik 32,3% yaitu sebesar Rp320.232.091 ribu pada periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2020 menjadi Rp423.704.907 ribu pada pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021. Kenaikan ini terutama berasal dari peningkatan transaksi dan monetisasi pada segmen marketplace dan mitra. Beban usaha Beban usaha konsolidasian Perseroan turun 0,3% yaitu sebesar Rp2.311.706 ribu pada periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021 dibandingkan pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2020. Penurunan ini terutama berasal dari efisiensi pada biaya teknologi Perseroan selama periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021. Rugi sebelum pajak penghasilan Rugi sebelum pajak penghasilan konsolidasian Perseroan turun 17,3% yaitu sebesar Rp68.070.600 ribu pada periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021 dibandingkan dengan pada pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2020. Penurunan ini terutama sejalan dengan peningkatan pendapatan konsolidasian Perseroan dan penurunan beban usaha yang berasal efisiensi biaya IT yang dimulai sejak periode 2021. Rugi bersih konsolidasian Perseroan turun 17,7% yaitu sebesar Rp69.687.767 ribu pada periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021. Penurunan ini sejalan dengan penurunan yang terjadi pada rugi sebelum pajak penghasilan konsolidasian Perseroan dibandingkan dengan periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2020. 18.11 Peraturan Industri Gambaran Singkat Bisnis Perseroan tunduk pada peraturan yang dikeluarkan oleh Kemkominfo, Kementerian Perdagangan dan OJK. Perusahaan yang didirikan dengan partisipasi investor asing juga tunduk pada peraturan yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal atau "BKPM"). Yang terakhir, Pemerintah Indonesia memberlakukan Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja ("UU Cipta Kerja") yang dapat menetapkan standar baru yang mengatur perdagangan dan industri. Disetujui pada tanggal 5 Oktober 2020 oleh DPR, UU Cipta Kerja mulai berlaku pada tanggal 2 November 2020. Mengubah 76 undang-undang dan mencabut dua undang-undang, UU Cipta Kerja menyederhanakan banyak tumpang tindih peraturan yang ada dan birokrasi perizinan yang berbelit-belit. Peraturan tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (“E-commerce”) Peraturan Umum tentang E-commerce Pada tanggal 25 November 2019, Pemerintah Indonesia memberlakukan Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 2019 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik ("Peraturan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik"). Peraturan ini mengatur pembatasan dan persyaratan bagi pedagang e-commerce dan penyedia platform e-commerce dan penyedia layanan perantara dan mengatur pertanggungjawaban atas ketidakpatuhan atau pelanggaran. Peraturan tersebut juga mengatur, antara lain kontrak elektronik (e-contract), iklan daring (online) dan perlindungan data pribadi di sektor e-commerce. Peraturan ini berlaku bagi pedagang e-commerce lokal, serta pedagang e-commerce asing jika mereka secara aktif memberikan layanannya kepada konsumen Indonesia. Peraturan pelaksana Peraturan E-commerce, Peraturan Kementerian Perdagangan No. 50 Tahun 2020 tentang Persyaratan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik ("Permendag No. 50") selanjutnya menetapkan bahwa platform e-commerce dalam negeri harus memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan Melalui Sistem Elektronik, sedangkan platform domestik yang ada diberikan masa tenggang hingga tanggal 25 November 2021 untuk mematuhi persyaratan perizinan berdasarkan Peraturan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik dan Permendag No. 50. Pedagang dalam negeri harus mendapatkan izin usaha yang relevan dengan kegiatan usahanya atau jika semata-mata terlibat dalam ritel online maka harus mendapatkan Nomor Identifikasi Usaha atau Nomor Induk Berusaha dengan kode KBLI 4791 sebagai lini bisnisnya. Aplikasi untuk lisensi terkait e-commerce dapat diajukan secara daring (online) melalui portal Online Single Submission. Izin usaha yang diperoleh oleh platform domestik yang efektif sebelum pemberlakuan Permendag No. 50 masih berlaku selama izin tersebut masih berlaku atau izin tersebut belum dicabut dan izin tersebut telah terdaftar di sistem OSS. 196 Tata Kelola Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Pada tanggal 24 November 2020, Pemerintah Indonesia memberlakukan Peraturan Menkominfo Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat ("Peraturan Sistem Elektronik Lingkup Privat"), yang mencabut peraturan Menkominfo sebelumnya tentang konten negatif. Berdasarkan Peraturan Sistem Elektronik Lingkup Privat, semua platform digital yang termasuk dalam kategori penyelenggara sistem elektronik privat, termasuk platform yang menyediakan penawaran dan/atau perdagangan barang dan/atau jasa, layanan transaksi keuangan, dan konten berbayar ke perangkat pengguna, wajib untuk memastikan bahwa platform tidak berisi dan memfasilitasi penyebaran konten yang dilarang. Konten yang dilarang mencakup materi yang melanggar hukum yang berlaku, meresahkan masyarakat dan mengganggu ketertiban umum, dan memberikan akses ke atau informasi untuk mengakses konten yang dilarang. Jika konten yang dilarang ditemukan di platform digital, penyelenggara sistem elektronik wajib memutus akses terhadap konten terlarang yang diidentifikasi dalam pemberitahuan tertulis dari Menkominfo paling lambat 24 jam setelah menerima pemberitahuan tersebut. Jika konten terkait dengan terorisme, pornografi anak, atau konten lain yang meresahkan masyarakat dan mengganggu ketertiban umum, permintaan pencabutan akan dianggap mendesak dan harus diselesaikan dalam waktu empat jam setelah menerima pemberitahuan dari Menkominfo. Kegagalan untuk mencatat konten yang dilarang dalam periode waktu yang ditentukan dapat, antara lain, menyebabkan Menkominfo memblokir akses publik ke platform. Setelah menghapus konten yang dilarang, penyelenggara sistem elektronik atau kementerian atau lembaga terkait dapat mengajukan permintaan tertulis kepada Menkominfo untuk mengangkat blokir pada platform. Pelaksanaan pengawasan konten berdasarkan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik dimulai pada tanggal 3 Januari 2018 dan Menkominfo telah mengerahkan tim baru untuk memantau konten terlarang di situs web yang menggunakan web-crawler otomatis. Batasan dan Tanggung Jawab Operator Platform dan Pedagang E-commerce Batasan pertanggungjawaban bagi penyedia platform e-commerce secara singkat diatur dalam Peraturan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik. Peraturan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik membebaskan penyelenggara platform ecommerce dan penyedia layanan perantara dari tanggung jawab apapun atas konten ilegal pihak ketiga yang ditemukan di platform mereka jika penyedia terkait telah bertindak secepatnya untuk menghapus atau menonaktifkan akses ke konten tersebut setelah mengetahui keberadaannya. Namun, Peraturan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik tidak memberikan kriteria yang jelas tentang apa yang merupakan respons yang cepat. Penyedia layanan perantara juga akan dibebaskan dari tanggung jawab apapun untuk konten ilegal jika penyedia tersebut bertindak hanya sebagai penyedia saluran, caching, hosting, dan mesin pencari. Pedoman lebih rinci disediakan dalam Peraturan Sistem Elektronik Lingkup Privat yang secara khusus membahas langkah-langkah yang harus diambil oleh platform konten buatan pengguna (user generated content), atau platform UGC, untuk dibebaskan dari kewajiban yang timbul dari konten terlarang yang diunggah oleh penggunanya. Operator platform UGC harus mempertahankan kebijakan tata kelola yang mengatur hak dan kewajiban pengguna dan operator serta pembagian tanggung jawab yang timbul dari konten pengguna. Platform UGC juga harus menyertakan fitur pelaporan yang dapat diakses oleh anggota masyarakat untuk mengajukan klaim atau melaporkan jika adanya konten terlarang di platform. Selanjutnya, operator platform UGC harus memberikan informasi yang berkaitan dengan pengunggah konten terlarang kepada lembaga penegak hukum terkait dan mematuhi indikasi waktu pemutusan akses wajib. Kegagalan untuk menggunakan langkah-langkah di atas atau bertindak secara tepat waktu atau efektif dalam menanggapi laporan pengguna yang berkaitan dengan pendaftaran atau penjualan konten terlarang di e-commerce, dapat dikenakan sanksi dalam bentuk, antara lain, blokir akses sementara atau permanen. Pendaftaran Penyelenggara Sistem Elektronik Pada bulan Oktober 2019, Pemerintah Indonesia memberlakukan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik ("Peraturan Sistem Elektronik") yang mewajibkan seluruh penyelenggara sistem elektronik mendaftarkan diri ke Menkominfo untuk mendapatkan Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik ("Sertifikat Pendaftaran"). Sertifikat Pendaftaran tersebut akan diterbitkan setelah proses pendaftaran dengan Menkominfo selesai. Sehubungan dengan sistem elektronik swasta, baik Peraturan Sistem Elektronik dan Peraturan Sistem Elektronik Lingkup Privat, mewajibkan pendaftaran bagi penyelenggara sistem elektronik yang memiliki portal, situs web, atau aplikasi berbasis internet, yang digunakan untuk: a. b. menyediakan, mengelola, dan/atau mengoperasikan penawaran dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa; menyediakan, mengelola, dan/atau mengoperasikan layanan transaksi keuangan; 197 c. d. e. f. mengirimkan konten digital material atau berbayar melalui jaringan data dengan mengunduh melalui portal, situs web, surel, atau aplikasi lain ke perangkat pengguna; menyediakan, mengelola, dan/atau mengoperasikan layanan komunikasi berupa pesan teks pendek, panggilan suara, panggilan video, surat elektronik, dan ruang obrolan digital, layanan jejaring dan media sosial; digunakan sebagai layanan mesin pencari, atau untuk memberikan informasi elektronik berupa teks, suara, gambar, animasi, musik, video, film, dan permainan atau kombinasinya; dan/atau memproses data pribadi untuk transaksi elektronik. Peraturan Sistem Elektronik Lingkup Privat menetapkan secara rinci bahwa penyedia sistem elektronik harus melengkapi informasi berikut yang berkaitan dengan sistem elektronik saat mengajukan Sertifikat Pendaftaran: a. nama sistem elektronik; b. sektor terkait yang dijalankan oleh penyedia sistem elektronik (jasa keuangan, sumber daya alam, pangan, perdagangan, pertahanan dan keamanan, dll.); c. URL situs web; d. sistem nama domain atau alamat IP; e. deskripsi model bisnis; f. deskripsi singkat tentang fungsi sistem elektronik; g. data pribadi yang diproses oleh sistem elektronik; h. lokasi tempat sistem elektronik dan data diselenggarakan (hosted); i. Informasi tentang penyedia layanan luar negeri yang mendaftar; j. identitas kepala atau penanggung jawab penyedia layanan luar negeri yang mendaftar; k. sertifikat pendirian; l. jumlah pengguna sistem elektronik Indonesia; dan m. nilai transaksi yang berasal dari Indonesia. Meskipun tidak secara eksplisit dinyatakan dalam Peraturan Sistem Elektronik Lingkup Privat, Menkominfo berpandangan bahwa semua penyelenggara sistem elektronik yang ada diwajibkan untuk mendaftarkan kembali sistem elektronik mereka dan mendapatkan Sertifikat Pendaftaran baru. Pendaftaran untuk mendapatkan Sertifikat Pendaftaran dapat diajukan secara online melalui portal Online Single Submission. Surat Edaran Menkominfo No. 5 Tahun 2016 tentang Batasan dan Tanggung Jawab Penyelenggara Platform dan Pedagang E-commerce. Pada tanggal 30 Desember 2016, Menkominfo menerbitkan Surat Edaran Menkominfo No. 5 Tahun 2016 tentang Batasan dan Tanggung Jawab Penyelenggara Platform dan Pedagang E-commerce (“Surat Edaran Tanggung Jawab Platform dan Pedagang"). Surat Edaran Tanggung Jawab Platform dan Pedagang secara khusus membahas berbagai barang dan/atau layanan yang mungkin tidak dapat diperdagangkan melalui platform konten buatan pengguna ("Platform UGC") dan kewajiban serta tanggung jawab operator platform tersebut, pengguna, dan pedagang daring (online). Surat Edaran Tanggung Jawab Platform dan Pedagang menetapkan dua kelompok produk yang mungkin tidak dapat diperdagangkan melalui Platform UGC. Pertama, produk yang mengandung konten negatif, seperti pornografi, materi terkait perjudian, materi yang menghasut kebencian, materi yang berpotensi menakutkan, atau materi yang melanggar kekayaan intelektual. Kelompok kedua adalah produk yang mengandung konten ilegal, seperti penjualan senjata, bahan peledak, obat-obatan terlarang, hewan dilindungi, dan bahan kimia berbahaya. Sebagai platform perdagangan online, Perseroan tunduk pada kewajiban berdasarkan Surat Edaran Tanggung Jawab Platform dan Pedagang, antara lain untuk memberikan syarat dan ketentuan yang dengan jelas menetapkan jenis konten yang dapat diunggah oleh pedagang, dan untuk secara aktif mengevaluasi dan/atau memantau berbagai kegiatan komersial yang dilakukan oleh pengguna atau pedagang di Platform UGC-nya. Perseroan diharuskan untuk menghapus dan/atau memblokir konten yang dilarang jika ditemukan berdasarkan aktivitas pemantauannya dan sesuai dengan laporan pengguna Platform UGC. Di sisi lain, pedagang online akan bertanggung jawab atas semua konten yang diunggah yang bertentangan dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan Perseroan. Kegagalan Perseroan untuk menggunakan langkah pemantauan aktif atau bertindak secara tepat waktu atau efektif dalam menanggapi laporan pengguna yang berkaitan dengan pendaftaran atau penjualan konten negatif atau ilegal, dapat menyebabkan sanksi dalam bentuk blokir sementara atau permanen. 198 Peraturan tentang Perlindungan Data Pribadi dan Keamanan Informasi Pada bulan Desember 2016, Menkominfo memberlakukan Peraturan Menkominfo No. 20 Tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik ("Permenkominfo No. 20/2016"). Baik Peraturan Sistem Elektronik maupun Permenkominfo No. 20/2016 menetapkan aturan yang mengatur perlindungan data pribadi yang disimpan dalam bentuk elektronik. Peraturan ini mengharuskan tindakan apa pun yang diambil sehubungan dengan data pribadi, termasuk perolehan, pemrosesan, penyimpanan, transfer, pengungkapan dan akses, dan penghapusan, untuk mendapatkan persetujuan sebelumnya dari pemilik data pribadi tersebut. Selanjutnya, berdasarkan Permenkominfo No. 20/2016, penyedia sistem elektronik tunduk pada serangkaian kewajiban yang komprehensif, termasuk: (i) sertifikasi sistem elektronik, (ii) adopsi kebijakan perlindungan data internal, (iii) penyediaan opsi kepada pemilik data pribadi untuk memilih apakah data pribadi tersebut dapat digunakan dan/atau diungkapkan kepada pihak ketiga, (iv) menggunakan perangkat lunak yang sah, (v) penunjukan kontak khusus untuk masalah perlindungan data, dan (vi) pemberitahuan pra dan pasca ke Menkominfo untuk transfer data pribadi di luar negeri. Peraturan Sistem Elektronik mengklarifikasi persyaratan lokalisasi data dengan menentukan bahwa persyaratan tersebut hanya berlaku untuk "penyelenggara sistem elektronik publik" (yaitu eksekutif pusat dan daerah, legislatif, badan yudikatif dan badan lain yang didirikan sesuai dengan mandat hukum, dan entitas yang ditunjuk oleh badan publik untuk mengoperasikan sistem elektronik atas nama mereka). Sementara itu, penyedia swasta dapat memilih apakah akan memproses dan/atau menyelenggarakan sistem elektronik dan data onshore atau offshore. Terlepas dari lokasinya, penyedia tersebut harus memastikan bahwa sistem dan data elektroniknya dapat diakses oleh otoritas. Namun, fleksibilitas ini tidak berlaku bagi operator swasta di sektor perbankan dan jasa keuangan. Peraturan Sistem Elektronik juga menguraikan hak subjek data untuk meminta penghapusan data apa pun yang berkaitan dengan mereka yang tidak lagi relevan, yang dikenal sebagai "hak untuk dilupakan". Ada dua jenis hak untuk dilupakan, yang merupakan hak untuk menghapus dan hak untuk delisting. Yang terakhir hanya dapat diminta berdasarkan perintah pengadilan. Penyelenggara sistem elektronik juga diminta untuk memberi tahu pemilik data pribadi jika terjadi kegagalan perlindungan data pribadi mereka paling lambat 14 hari setelah terjadinya peristiwa tersebut. Kegagalan untuk mematuhi Peraturan Sistem Elektronik atau Peraturan Perlindungan Data Pribadi, dapat mengakibatkan sanksi berupa peringatan atau teguran tertulis, penangguhan sementara, atau dapat diumumkan di situs dalam jaringan. Peraturan tentang Perlindungan Konsumen Perlindungan konsumen di Indonesia diatur dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, atau Undang-Undang Perlindungan Konsumen, yang berlaku pada tanggal 20 April 2000. Undang-undang tersebut merupakan undang-undang komprehensif pertama yang dibuat untuk melindungi hak dari para pengguna dan menetapkan tindakan-tindakan yang tersedia kepada para pengguna baik untuk para pengguna barang ataupun para pengguna layanan. Undang-undang merincikan kegiatan-kegiatan dan keadaan-keadaan yang dilarang seperti mengungkapkan informasi yang tidak benar dan tidak jelas sehubungan dengan layanan-layanan yang diberikan atau mempromosikan iklan yang tidak benar. Pelanggaran atas Undang-Undang Perlindungan Konsumen dapat menyebabkan dikenakannya sanksi administratif dan/atau kriminal termasuk penalti dalam bentuk denda atau pidana penjara. Selain yang disebutkan diatas, Peraturan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik juga mewajibkan operator perdagangan untuk menyediakan mekanisme-mekanisme layanan pelanggan kepada para pelanggannya, termasuk suatu nomor yang dapat dihubungi dan alamat, dan menyelesaikan setiap laporan kerusakan apapun dari para pelanggannya kepada Kementerian Perdagangan. Para pedagang dan penyedia platform e-commerce juga diwajibkan untuk memberikan jangka waktu setidaknya dua hari kepada para konsumen untuk mengembalikan barang dan/atau layanan yang dibeli atau untuk para konsumen untuk melakukan pembatalan, dimulai sejak barang dan/atau layanan diterima oleh konsumen. Akan tetapi, pengembalian barang dan/atau layanan atau pembatalan dapat dilakukan apabila pengembalian atau pembatalan tersebut memenuhi beberapa kriteria, antara lain, apabila barang dan/atau layanan rusak atau telah berakhir masa berlakunya. Penyedia platform e-commerce juga diharuskan untuk menyediakan mekanisme pengembalian dana untuk pembatalan suatu pembelian. Kegagalan untuk mematuhi persyaratan-persyaratan yang disebutkan sebelumnya dapat mengakibatkan pemberian sanksi administratif yang meliputi surat teguran hingga pencabutan izin usaha. Peraturan tentang Hak Kekayaan Intelektual Undang-Undang Merek Dagang dan Indikasi Geografis Pemerintah Indonesia memberlakukan Undang-Undang No. 20 Tahun 2016 tentang Merek Dagang dan Indikasi Geografis 199 sebagaimana diubah oleh Undang-Undang Cipta Kerja (“Undang-Undang Merek Dagang dan Indikasi Geografis”) pada akhir tahun 2016. Undang-Undang Merek Dagang dan Indikasi Geografis yang baru memperluas cakupan perlindungan merek dagang dan mengadopsi ketentuan-ketentuan Protokol Madrid untuk pendaftaran merek dagang. Undang-Undang Cipta Kerja telah mempersingkat proses pendaftaran merek dagang dari delapan bulan menjadi enam bulan untuk permohonan-permohonan yang tidak diajukan keberatan oleh pihak lain selama periode publikasi dan memasukkan kualifikasi/pertimbangan tambahan untuk pemeriksa merek dagang dalam menentukan apakah suatu permohonan merek dagang dapat didaftarkan. Selain itu, Undang-Undang Merek Dagang dan Indikasi Geografis mengakui dua jenis permohonan pendaftaran merek dagang internasional berdasarkan kerangka Protokol Madrid: suatu permohonan yang berasal dari Indonesia kepada Biro Internasional yang didaftarkan melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual di bawah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, atau suatu permohonan yang ditujukan ke Indonesia sebagai kantor penerima dari suatu Biro Internasional. Agar dapat mendaftarkan suatu permohonan ke Indonesia untuk pendaftaran internasional atas suatu merek dagang melalui Protokol Madrid, pemohon harus telah mengajukan permohonan untuk pendaftaran merek dagang di Indonesia atau telah memiliki merek dagang di Indonesia. Peraturan Sehubungan dengan Hak Cipta Hak Cipta di Indonesia diatur pada Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (“Undang-Undang Hak Cipta Indonesia”). Indonesia telah mengadopsi sistem deklaratif atas perlindungan hak cipta dimana suatu hak cipta merupakan suatu hak eksklusif dari pencipta konten yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan telah menjadi bentuk yang konkrit. Undang-Undang Hak Cipta Indonesia melindungi ciptaan dalam bidang ilmiah, seni dan literatur, yang termasuk, antara lain, program-program komputer, permainan video, fotografi, lagu-lagu atau music dengan atau tanpa lirik, dan seluruh bentuk seni. Peraturan tentang Agen Penjual Efek Reksa Dana Agen Penjual Efek Reksa Dana (“APERD”) adalah para pihak yang menjual efek reksa dana melalui kemitraan dengan manajer-manajer investasi. APERD tunduk pada kepatuhan terhadap peraturan berdasarkan Peraturan OJK No. 39/POJK.04/2014 tentang Agen Penjual Efek Reksa Dana (“Peraturan OJK No. 39/2014”) yang secara umum mengatur perizinan, pendaftaran, pelaksanaan dan perilaku APERD di Indonesia. Berdasarkan Peraturan OJK No. 39/2014, APERD dapat berupa: a. suatu perusahaan yang mendapatkan suatu izin usaha dari OJK sebagai suatu perusahaan efek yang melakukan usahanya sebagai penjamin emisi efek dan/atau pedagang perantara efek; b. suatu bank komersial, suatu perusahaan yang terlibat dalam usaha pos dan giro, tempat penggadaian, perusahaan asuransi, lembaga-lembaga keuangan, dana pensiun dan perusahaan penjamin emisi efek sepanjang usaha-usaha tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dan telah mendapatkan sertifikat-sertifikat pendaftaran dari OJK sebagai APERD berdasarkan undang-undang yang berlaku; c. suatu perusahaan efek yang terlibat dalam usaha pedagang perantara efek yang secara khusus didirikan untuk memasarkan dan menjual efek reksa dana, yang telah mendapatkan izin usaha dari OJK, berdasarkan kontrak kerjasama dengan manajer investasi yang mengelola efek reksa dana. Agar dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai APERD, perusahaan yang disebutkan (a) diatas harus memberikan pemberitahuan sebelumnya kepada OJK dan badan-badan yang disebutkan (b) di atas harus melakukan pendaftaran kepada OJK. Suatu perusahaan efek yang disebutkan pada bagian (c) di atas harus mendapatkan izin dari OJK, dengan tunduk pada ketentuan-ketentuan yang disebutkan pada Peraturan OJK No. 39/2014. Selanjutnya, perusahaan efek tersebut harus memiliki modal yang disetor minimum sebesar Rp500.000.000 dan telah memiliki setidaknya satu direktur yang memiliki izin perwakilan perusahaan efek atau izin perwakilan agen penjualan efek reksa dana. Usaha sebagai APERD harus dilakukan melalui kontrak kemitraan antara APERD dan suatu manajer investasi sebagai manajer dari reksa dana, sepanjang kontrak kemitraan harus memuat ketentuan-ketentuan minimum yang disebutkan dalam Peraturan OJK No.39/2014. Selain itu, APERD juga harus menunjuk setidaknya satu petugas yang bertanggung jawab, dengan tunduk pada kualifikasi-kualifikasi profesional tertentu berdasarkan Peraturan OJK No. 39/2014, tentang kegiatan-kegiatan penjualan atas reksa dana pada kantor pusat dan kantor lainnya yang bertanggung jawab pada masingmasing kantor (apabila ada). Suatu APERD dapat membuka kantor-kantor lain, selain kantor pusat dan gerai-gerai penjualan, dengan tunduk pada persetujuan dari OJK tanpa mengesampingkan hak OJK untuk memerintahkan penghentian kegiatan penjualan pada kantor tersebut berdasarkan keadaan-keadaan tertentu yang disebutkan pada Peraturan OJK No. 39/2014. Selain itu, suatu APERD dapat juga membuka gerai-gerai penjualan dengan mengadakan suatu kemitraan dengan para pihak lain yang memiliki jaringan-jaringan yang luas pada usaha-usahanya, termasuk mengadakan kerja sama sistem pembayaran untuk 200 tujuan menambahkan reksa dana melalui sistem yang ada pada gerai-gerai penjualan. Kemitraan-kemitraan tersebut tunduk pada persetujuan sebelumnya dari manajer investasi. APERD harus melaporkan kegiatan-kegiatan penjualan dari geraigerai penjualannya kepada OJK paling lambat dua hari kerja setelah dimulainya kegiatan-kegiatan penjualannya. Suatu APERD dilarang untuk: a. mempublikasikan konfirmasi pemesanan dan penarikan reksa dana yang dilakukan oleh pemegang reksa dana; b. menjual reksa dana tanpa perintah dari pemegang reksa dana; c. memberikan penjelasan yang tidak benar atau berlebihan atas reksa dana apa pun; d. memastikan atau menjanjikan suatu pengembalian investasi (return of investment); e. mengindikasikan pengembalian investasi (return of investment), kecuali disebutkan pada prospektus; f. memberikan rekomendasi kepada calon pemegang reksa dana atau pemegang reksa dana untuk membeli dan/atau menjual reksa dana tanpa memperhatikan tujuan investasi, keadaaan keuangan dan profil risiko dari calon pemegang reksa dana atau pemegang reksa dana; g. memberikan saran untuk transaksi yang berlebihan pada reksa dana untuk mendapatkan komisi yang lebih tinggi; h. membuat pernyataan negatif terhadap manajer investasi pada reksa dana tertentu; i. memberikan saran mengenai produk reksa dana tertentu kepada calon pemegang reksa dana atau pemegang reksa dana untuk mendapatkan tambahan komisi atau insentif; j. memberikan saran mengenai produk reksa dana tertentu kepada calon pemegang reksa dana atau pemegang reksa dana untuk mendapatkan komisi tambahan atau insentif; dan/atau k. menerima deposit untuk pemesanan dan penarikan dari reksa dana dari calon pemegang reksa dana atau pemegang reksa dana. Suatu APERD tunduk pada kewajiban-kewajiban pelaporan berkala tertentu berdasarkan Peraturan OJK No. 39/2014, termasuk untuk memberikan rencana usaha dan kegiatan tahunan dan laporan bulanan atas nilai total dari reksa dana, profil investor atas reksa dana, dan daftar dari pengaduan pelanggan dan penanganan atas aduan tersebut. Selain itu, APERD harus melaporkan perubahan atas: a. b. c. d. e. f. g. identitasnya, termasuk nama dan/atau logo; manajemen risiko dan strategi kepatuhan; alamat kantor pusat atau kantor-kantor lain; penutupan kantor-kantor lain, selain dari kantor pusat; mengadakan atau mengakhiri perjanjian kerjasama dengan manajer investasi; mengadakan atau mengakhiri perjanjian kerjasama sehubungan dengan gerai-gerai penjualan; dan petugasnya yang bertanggung jawab dan petugas penjualan reksa dana. Perizinan berbasis risiko dan pendaftaran ke sistem online single submission ("Sistem OSS") Pada tanggal 2 Februari 2021, Pemerintah Indonesia memberlakukan Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (“PP 5/2021”), yang menerapkan peralihan dari rezim perizinan berbasis komitmen menjadi rezim perizinan berbasis risiko yang diperkenalkan oleh UU Cipta Kerja. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dan merampingkan proses perizinan usaha melalui Sistem OSS. Sistem OSS merupakan platform online yang diperkenalkan pada tahun 2018 yang dimaksudkan untuk mempercepat proses perizinan usaha yang saat ini dioperasikan dan dikelola oleh BKPM. PP 5/2021 mengatur empat tingkat risiko, masing-masing dengan persyaratan perizinannya sendiri. Tingkat risiko suatu usaha ditentukan berdasarkan potensi dampak kegiatan usahanya terhadap kesehatan, keselamatan, lingkungan, dan pemanfaatan sumber daya alam, serta faktor bahaya lainnya. Meskipun UU Cipta Kerja menetapkan tiga tingkat risiko (tinggi, sedang, dan rendah), PP 5/2021 memperluas dan mengelompokkan tingkat risiko menjadi empat: 1. Risiko rendah Usaha dengan kategori risiko rendah hanya diwajibkan untuk memperoleh Nomor Induk Berusaha atau "NIB" untuk memulai kegiatan operasional dan komersial. 2. Risiko menengah-rendah Selain NIB, usaha dengan aktivitas berisiko menengah-rendah harus mendapatkan Sertifikat Standar sebelum memulai kegiatan usaha. 3. Kegiatan usaha berisiko menengah-tinggi Pelaku usaha dengan kegiatan berisiko menengah-tinggi harus memperoleh NIB dan Sertifikat Standar yang belum diverifikasi untuk memulai tahap persiapan usahanya yang meliputi pengadaan tanah, pembangunan gedung, 201 pembelian peralatan, perekrutan karyawan, pemenuhan standar usaha, dan/atau studi kelayakan. Setelah memenuhi standar bisnis tertentu dan verifikasi oleh instansi pemerintah terkait, instansi pemerintah terkait akan menerbitkan Sertifikat Standar yang diverifikasi, dan bisnis dapat memulai kegiatan operasional / komersial. 4. Risiko tinggi Pelaku usaha yang dikategorikan berisiko tinggi tetap dapat menggunakan NIB untuk memulai tahap persiapan, namun untuk memulai kegiatan operasional / komersial akan diwajibkan untuk mendapatkan izin setelah memenuhi persyaratan tertentu dari instansi pemerintah terkait. Kegiatan usaha tertentu mungkin juga diharuskan untuk memperoleh Sertifikat Standar tambahan yang diterbitkan oleh pemerintah pusat atau daerah. PP 5/2021 mewajibkan setiap bisnis di Indonesia untuk mendapatkan NIB, dengan mendaftar di Sistem OSS. Untuk mendapatkan NIB, perusahaan harus memberikan setidaknya informasi berikut melalui Sistem OSS: - profil bisnis dan perusahaan - detail ibukota - Nomor Pokok Wajib Pajak - lini bisnis berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Indonesia - lokasi bisnis NIB ini sekaligus berfungsi sebagai: (i) Tanda Daftar Perusahaan; (ii) Angka Pengenal Importir; (iii) akses kepabeanan; (iv) Pendaftaran Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan dan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan; (v) dan pelaporan periode pertama Wajib Lapor Tenaga Kerja. NIB juga berfungsi sebagai pernyataan jaminan halal, Standar Nasional Indonesia jika bisnisnya adalah usaha mikro kecil (UKM) risiko rendah dan Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan Hidup khusus untuk kegiatan berisiko rendah. NIB tetap berlaku selama bisnis beroperasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang relevan dan dapat dicabut jika bisnis melakukan aktivitas yang melanggar hukum yang berlaku, berdasarkan pemberitahuan likuidator dan/atau jika NIB dinyatakan batal atau tidak berlaku berdasarkan keputusan pengadilan yang mengikat. Pelaku usaha yang telah memperoleh izin yang berlaku efektif sebelum berlakunya PP 5/2021 dibebaskan dari persyaratan perizinan berdasarkan PP 5/2021, kecuali jika ketentuan dalam PP 5/2021 lebih menguntungkan usaha tersebut. Namun apabila izin yang ada belum efektif, atau masih dalam proses, izin usaha tersebut akan diproses sesuai dengan PP 5/2021. 18.12 Prospek Usaha E-commerce mencakup penjualan produk daring secara langsung kepada konsumen, dan mencakup UKM terdaftar yang melakukan penjualan di platform e-commerce kepada pelanggannya. e-commerce dalam konteks ini mengecualikan usaha orang-ke-orang (person-to-person, “P2P”), yang terutama merupakan tempat iklan yang mempertemukan pembeli dan penjual, akan tetapi transaksinya sendiri dilaksanakan di luar platform tersebut. Segmen ini juga mengecualikan: ● Penjualan paket liburan dan perjalanan ● Penjualan tiket terkait perjalanan dan acara (contoh: pertandingan olah raga, konser musik) ● Pendapatan dari situs judi daring ● Pembelian dari toko aplikasi, layanan permainan daring, dan pembelian dalam aplikasi ● Layanan transportasi berbasis teknologi (ride-hailing) dan pengantaran makanan, majalah, peralatan rumah tangga, dan penyewaan DVD ● Penjualan produk daring secara langsung kepada pemerintah (Business to Government, “B2G”) dan pelanggan korporasi (Business to Enterprise, “B2E”) E-commerce merupakan salah satu pasar dengan pertumbuhan paling pesat di Indonesia berkat pertumbuhan pesat populasi kelas menengah, kepercayaan konsumen yang tinggi, opsi pembiayaan yang semakin beragam, dan penetrasi internet dan pengadopsian ponsel yang semakin dalam. Peta e-commerce di Indonesia dimulai sebagai platform pasar/iklan yang memungkinkan penjual untuk mengiklankan produk mereka, kemudian pembeli dan penjual melakukan transaksi secara langsung. Sebagian besar transaksi umumnya dilakukan melalui surel, panggilan telepon dan pesan singkat. Akan tetapi, pada tahun 2010, peta e-commerce mulai mengalami evolusi dengan dimulainya integrasi layanan transaksi daring 1. Sejak saat itu, Indonesia menyaksikan hadirnya berbagai penyedia platform pasar e-commerce seperti Bukalapak, Lazada, Shopee, Tokopedia, dan Blibli. 1 Asean Competition - Indonesia’s E-Commerce: A New Engine of Growth?, 16 Maret 2017 202 Per tahun 2020, valuasi E-commerce Indonesia mencapai sekitar US$30,6 juta, mewakili sekitar 39%2 dari total GMV E-commerce di Asia Tenggara, dan sekitar 21,7% dari total pasar ritel di Indonesia. E-commerce Indonesia mengalami pertumbuhan hingga lebih dari 70,9% pada tahun 2020, dari US$17,9 miliar pada tahun 2019. Indonesia mengalami lonjakan pertumbuhan pada tahun 2020 akibat dampak COVID-19 yang menyebabkan pergeseran dinamika dalam perilaku pembelian daring penduduknya. Pasar E-commerce diperkirakan akan bertumbuh dengan laju pertumbuhan majemuk tahunan (compound annual growth rate, “CAGR”) sekitar 20% dalam periode antara tahun 2020 dan 2025, hingga mencapai sekitar US$75,8 juta pada tahun 2025, mewakili sekitar 35% dari total pasar ritel di Indonesia. GMV E-commerce di Indonesia (US$ Juta), 2017-2025F 19,9% Sumber: Riset sekunder: wawancara dengan ahli industri dan Frost & Sullivan Pada tahun 2020, kota tingkat 1 mewakili sekitar 70% dari pasar E-commerce berdasarkan GMV. Pada tahun 2025, pangsa ini diperkirakan akan berkurang hingga mencapai sekitar 52%, seiring dengan ekspansi kehadiran para pemain E-commerce ke kota-kota tingkat 2 dan tingkat 3. Salah satu contoh utama adalah Bukalapak, yang menargetkan peritel mikro dan sejenisnya di segmen UMKM melalui program Mitra Bukalapak. Bukalapak adalah pemain e-commerce terkemuka di kota non-tingkat 1 di Indonesia, dengan pangsa pasar sebesar 35% pada tahun 2020 berdasarkan GMV, dan menguasai pangsa pasar sekitar 14,8% dari seluruh segmen e-commerce di Indonesia pada tahun yang sama. Tokopedia, pemain e-commerce terkemuka lainnya, tengah melebarkan sayap ke wilayah pedesaan dan telah menandatangani Memorandum Kesepakatan dengan pemerintah Jawa Barat, dengan konsentrasi pada pengembangan desa digital, layanan publik digital, dan pemberdayaan petani buah dan sayur di Jawa Barat. Credibook, Super, Evermos, PayFazz, GudangAda, Warung Pintar adalah sejumlah perusahaan perintis lainnya yang berkonsentrasi pada kota tingkat 2 dan tingkat 3. Pemain e-commerce terutama berkonsentrasi pada Warung untuk meningkatkan kehadiran mereka di kota tingkat dua dan tingkat tiga serta wilayah pedesaan. Terdapat sekitar 50.000 toko ritel modern di seluruh Indonesia. Sebagai perbandingan, diperkirakan terdapat lebih dari 6 juta „Warung‟ di Indonesia, yang lebih populer di kota tingkat 2 dan tingkat 3 serta wilayah pedesaan. Diperkirakan e-commerce di kota non-tingkat 1 akan mengalami kenaikan 5 kali lipat selama periode prakiraan, ditopang oleh (a) dorongan pemerintah yang kuat untuk mempromosikan digitalisasi kota tingkat 2 dan tingkat 3; (b) peningkatan infrastruktur internet dan investasi dalam infrastruktur fisik; dan (c) para pemain E-commerce yang berupaya memanfaatkan jaringan Warung yang luas untuk mengembangkan bisnis mereka dan menggerakkan pertumbuhan masa depan mereka di Indonesia. Faktor lain yang turut berkontribusi terhadap pertumbuhan e-commerce di Indonesia adalah peningkatan jumlah perusahaan tekfin dan opsi pembayaran alternatif seperti dompet elektronik, yang menyediakan opsi pembayaran terpercaya kepada lebih dari 83 juta penduduk Indonesia yang tidak memenuhi syarat untuk dilayani oleh bank - kini mereka juga dapat melakukan transaksi melalui internet dan meraih manfaat dari platform e-commerce. Informasi lengkap mengenai prospek usaha dapat dilihat pada Bab IX Prospektus mengenai Tinjauan Industri. 2 “Google, Temasek and Bain, e-Conomy SEA 2020 203 IX. TINJAUAN INDUSTRI Informasi dalam bab ini telah diambil dari laporan riset independen Frost & Sullivan tentang Riset Pasar Independen tentang sektor Ritel, E-Commerce, O2O di Indonesia di Indonesia dimana laporan tersebut mencerminkan kondisi market berdasarkan survei dan sumber informasi publik. Referensi terhadap Frost & Sullivan tidak mencerminkan pendapat Frost & Sullivan tentang kelayakan investasi pada Perseroan. Direksi Perseroan percaya bahwa sumber informasi yang tercantum dalam bab ini adalah informasi yang berasal dari sumber terpercaya dan informasi tersebut telah direproduksi secara akurat dan dalam bentuk dan konteks yang tepat. Direksi tidak memiliki alasan untuk percaya bahwa informasi tersebut salah atau menyesatkan. Informasi yang telah disiapkan oleh Frost & Sullivan dan tertera pada bab Tinjauan Industri tidak diverifikasi secara independen oleh Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi, Penjamin Emisi Efek atau pihak lainnya yang terlibat dalam Penawaran Umum Perdana. Tidak ada juga jaminan dari Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek atau pihak lainnya yang terlibat dalam Penawaran Umum Perdana pada keakuratan informasi dan informasi tersebut tidak boleh diandalkan dalam keputusan investasi. 1.1 TINJAUAN UMUM ATAS INDIKATOR MAKROEKONOMI Indonesia merupakan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, dan selama ini menikmati pertumbuhan ekonomi yang stabil dalam kisaran antara 5 hingga 5,2% selama periode 2017 hingga 2019, yang ditopang oleh belanja rumah tangga. Meskipun demikian, perekonomian Indonesia menderita dampak negatif dari pecahnya pandemi COVID-19, sehingga perekonomian Indonesia terkontraksi sebesar -1,5% pada tahun 2020. Berdasarkan proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF), perekonomian Indonesia diperkirakan akan mengalami pemulihan pada tahun 2021, dan mempertahankan pertumbuhan yang stabil setelahnya. Pemulihan pertumbuhan tersebut diperkirakan akan didorong oleh pemulihan dalam konsumsi pribadi di tengah perbaikan kepercayaan konsumen dan pasar tenaga kerja secara keseluruhan. Terlebih lagi, Bank Dunia mengubah klasifikasi Indonesia menjadi negara berpendapatan menengah-atas pada tanggal 1 Juli 2020, yang mencerminkan kemajuan ekonomi yang diraih Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Sebagai contoh, salah satu indikator pertumbuhan ekonomi adalah populasi kelas menengah, yang bertumbuh dari 7% dari total populasi pada tahun 2005 menjadi 20% pada tahun 2020. Indonesia juga merupakan negara dengan penduduk terpadat di Asia Tenggara, dan negara dengan penduduk terpadat keempat secara global1. Per tahun 2020, hampir 67,4% dari populasi berada dalam kelompok usia 15 hingga 64 tahun, dan diperkirakan akan meningkat hingga mewakili sekitar 67,7% dari populasi pada tahun 2025. Tingginya persentase populasi berusia muda, yang sebagian besar di antaranya fasih dalam teknologi dan lebih terbuka untuk mengadopsi teknologi dan gawai baru, telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kenaikan penetrasi internet di Indonesia. Per tahun 2020, penetrasi internet di Indonesia mencapai 64% dan tingkat penetrasi smartphone mencapai sekitar 58,6%2. Pada tahun 2020, akibat COVID-19, seluruh dunia menyesuaikan diri dengan kenormalan baru yang terpusat pada digitalisasi dan transaksi melalui internet. Pandemi COVID-19 mempercepat pengadopsian teknologi, karena kuncitara (lockdown) dan pembatasan sosial mendorong penggunaan gawai untuk keperluan bekerja, belajar, bermain, berbelanja, dan bersosialisasi. E-commerce, dalam taraf sektor, menerima dorongan yang signifikan berkat pandemi, karena masyarakat memandang e-commerce sebagai cara yang lebih aman untuk bertransaksi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seiring dengan pemakaian smartphone yang semakin meningkat, masyarakat menghabiskan lebih banyak waktu di internet menggunakan smartphone. Survei menunjukkan bahwa pada tahun 2020, 96,4% dari pengguna internet mengakses internet melalui perangkat seluler3. Secara keseluruhan, waktu yang dihabiskan di internet melalui ponsel diperkirakan akan semakin meningkat seiring dengan pembuatan aplikasi atau platform baru. 1.2 PASAR RITEL INDONESIA Indonesia merupakan pasar yang menarik bagi peritel, berkat dukungan pertumbuhan kelas menengah dan pertumbuhan ekonomi yang kuat. Ukuran pasar ritel Indonesia diperkirakan mencapai hampir US$141 miliar untuk tahun 2020. Sektor ritel Indonesia terdiri dari peritel tradisional dan peritel modern. Gerai ritel tradisional mendominasi di kota tingkat 2 dan tingkat 3, sementara gerai ritel modern lebih populer di pusat kota dan kota tingkat 1, yang memiliki kecenderungan berbelanja lebih tinggi dan konsumennya menghargai nilai kenyamanan dan kemudahan akses yang ditawarkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB): World Population Prospects 2019 Newzoo, Top Countries by Smartphone Users 3 Datareportal, Digital 2021: Indonesia, Januari 2021 1 2 204 supermarket dan hipermarket besar dibandingkan dengan toko kecil tradisional. Pada tahun 2020, peritel tradisional mewakili mayoritas pasar ritel, menyumbangkan hampir 88% berdasarkan volume. Peningkatan penetrasi internet dan pertumbuhan pengguna smartphone telah mendorong pertumbuhan pesat dalam segmen e-commerce. Pangsa e-commerce dalam sektor ritel telah bertumbuh dari 5,6% berdasarkan Volume Barang Dagangan Bruto (Gross Merchandise Volume, “GMV”) pada tahun 2017 hingga mencapai hampir 22% pada tahun 2020. Pandemi COVID-19 semakin mempercepat pertumbuhan e-commerce, karena masyarakat tetap berdiam di rumah dan lebih memilih berbelanja secara daring. Sektor ritel Indonesia bertumbuh dari US$133 miliar pada tahun 2017 hingga mencapai sekitar US$141 miliar pada tahun 2020, dan diperkirakan akan mencapai US$211 miliar pada tahun 2025. 1.3 TANTANGAN LOGISTIK/GEOGRAFIS Indonesia memiliki bentang darat geografis yang beragam, yang dengan sendirinya menimbulkan kesulitan yang signifikan dalam membangun infrastruktur rantai pasokan dan logistik yang kuat. Konsumen tinggal di lebih dari 17.500 pulau yang membentang sejauh 50.000 kilometer dari timur ke barat. Sebagian besar infrastruktur fisik seperti jalan, pelabuhan, rel kereta api, dan bandar udara terpusat di Sumatra dan Jawa. Indonesia meraih peringkat yang rendah, di posisi ke-46 di dunia berdasarkan Indeks Kinerja Logistik (Logistics Performance Index, “LPI”) Bank Dunia pada tahun 2018. Indonesia memiliki salah satu biaya logistik tertinggi di dunia, mencapai sekitar 24% dari PDB. Pemerintah Indonesia menetapkan sasaran untuk mengurangi biaya logistik hingga sekitar 17% dari PDB, dengan memperkenalkan Penataan Ekosistem Logistik Nasional, yang antara lain berupaya menyederhanakan proses bisnis yang terkait dengan logistik dan pembayaran, serta memperbaiki manajemen pelabuhan dan rute distribusi. Frost & Sullivan berpendapat bahwa di Indonesia, sistem multi-moda merupakan hal yang penting untuk memanfaatkan rute darat dan laut serta gudang penyimpanan secara optimal agar dapat menjangkau wilayah terpencil dengan lebih baik. Akibat infrastruktur yang tidak memadai, transportasi barang merupakan tantangan signifikan yang melanda negeri ini. Sebagian besar perusahaan barang konsumen berputaran tinggi (FMCG) mengadopsi sistem sistem distribusi berlapis yang dapat mencapai 5-7 lapisan, dengan sejumlah besar sub-distributor di antara produsen dan peritel. Perbaikan infrastruktur kemungkinan akan mengurangi intensitas jumlah perantara dalam rantai pasokan. Per tanggal 2020, berbagai perusahaan terkemuka seperti Bukalapak dan Tokopedia telah mencapai kemajuan dalam bidang ini, dan pada akhirnya berhasil mengurangi biaya pengiriman keseluruhan (landed cost) bagi peritel. 1.4 PASAR E-COMMERCE INDONESIA Untuk tujuan RPI ini, e-commerce mencakup penjualan produk daring secara langsung kepada konsumen, dan mencakup UKM terdaftar yang melakukan penjualan di platform e-commerce kepada pelanggannya. E-commerce dalam konteks ini mengecualikan usaha orang-ke-orang (person-to-person, “P2P”), yang terutama merupakan tempat iklan yang mempertemukan pembeli dan penjual, akan tetapi transaksinya sendiri dilaksanakan di luar platform tersebut. Segmen ini juga mengecualikan: ● Penjualan paket liburan dan perjalanan ● Penjualan tiket terkait perjalanan dan acara (contoh: pertandingan olah raga, konser musik) ● Pendapatan dari situs judi daring ● Pembelian dari toko aplikasi, layanan permainan daring, dan pembelian dalam aplikasi ● Layanan transportasi berbasis teknologi (ride-hailing) dan pengantaran makanan, majalah, peralatan rumah tangga, dan penyewaan DVD ● Penjualan produk daring secara langsung kepada pemerintah (Business to Government, “B2G”) dan pelanggan korporasi (Business to Enterprise, “B2E”). E-commerce merupakan salah satu pasar dengan pertumbuhan paling pesat di Indonesia berkat pertumbuhan pesat populasi kelas menengah, kepercayaan konsumen yang tinggi, opsi pembiayaan yang semakin beragam, dan penetrasi internet dan pengadopsian ponsel yang semakin dalam. Peta e-commerce di Indonesia dimulai sebagai platform pasar/iklan yang memungkinkan penjual untuk mengiklankan produk mereka, kemudian pembeli dan penjual melakukan transaksi secara langsung. Sebagian besar transaksi umumnya dilakukan melalui surel, panggilan telepon dan pesan singkat. Akan tetapi, pada tahun 2010, peta e-commerce mulai mengalami evolusi dengan dimulainya integrasi layanan transaksi daring 4. Sejak saat itu, Indonesia menyaksikan hadirnya berbagai penyedia platform pasar e-commerce seperti Bukalapak, Lazada, Shopee, Tokopedia, dan Blibli. 4 Asean Competition - Indonesia’s E-Commerce: A New Engine of Growth?, 16 Maret 2017 205 Per tahun 2020, valuasi E-commerce Indonesia mencapai sekitar US$30,6 juta, mewakili sekitar 39%5 dari total GMV Ecommerce di Asia Tenggara, dan sekitar 21,7% dari total pasar ritel di Indonesia. E-commerce Indonesia mengalami pertumbuhan hingga lebih dari 70,9% pada tahun 2020, dari US$17,9 miliar pada tahun 2019. Indonesia mengalami lonjakan pertumbuhan pada tahun 2020 akibat dampak COVID-19 yang menyebabkan pergeseran dinamika dalam perilaku pembelian daring penduduknya. Pasar E-commerce diperkirakan akan bertumbuh dengan laju pertumbuhan majemuk tahunan (compound annual growth rate, “CAGR”) sekitar 20% dalam periode antara tahun 2020 dan 2025, hingga mencapai sekitar US$75,8 juta pada tahun 2025, mewakili sekitar 35% dari total pasar ritel di Indonesia. GMV E-commerce di Indonesia (US$ Juta), 2017-2025F 19,9% Sumber: Riset sekunder: wawancara dengan ahli industri dan Frost & Sullivan Pada tahun 2020, kota tingkat 1 mewakili sekitar 70% dari pasar E-commerce berdasarkan GMV. Pada tahun 2025, pangsa ini diperkirakan akan berkurang hingga mencapai sekitar 52%, seiring dengan ekspansi kehadiran para pemain Ecommerce ke kota-kota tingkat 2 dan tingkat 3. Salah satu contoh utama adalah Bukalapak, yang menargetkan peritel mikro dan sejenisnya di segmen UMKM melalui program Mitra Bukalapak. Bukalapak adalah pemain E-commerce terkemuka di kota non-tingkat 1 di Indonesia, dengan pangsa pasar sebesar 35% pada tahun 2020 berdasarkan GMV, dan menguasai pangsa pasar sekitar 14,8% dari seluruh segmen E-commerce di Indonesia pada tahun yang sama. Tokopedia, pemain E-commerce terkemuka lainnya, tengah melebarkan sayap ke wilayah pedesaan dan telah menandatangani Memorandum Kesepakatan dengan pemerintah Jawa Barat, dengan konsentrasi pada pengembangan desa digital, layanan publik digital, dan pemberdayaan petani buah dan sayur di Jawa Barat. Credibook, Super, Evermos, PayFazz, GudangAda, Warung Pintar adalah sejumlah perusahaan perintis lainnya yang berkonsentrasi pada kota tingkat 2 dan tingkat 3. Pemain e-commerce terutama berkonsentrasi pada Warung untuk meningkatkan kehadiran mereka di kota tingkat dua dan tingkat tiga serta wilayah pedesaan. Terdapat sekitar 50.000 toko ritel modern di seluruh Indonesia. Sebagai perbandingan, diperkirakan terdapat lebih dari 6 juta „Warung‟ di Indonesia, yang lebih populer di kota tingkat 2 dan tingkat 3 serta wilayah pedesaan. Diperkirakan e-commerce di kota non-tingkat 1 akan mengalami kenaikan 5 kali lipat selama periode prakiraan, ditopang oleh (a) dorongan pemerintah yang kuat untuk mempromosikan digitalisasi kota tingkat 2 dan tingkat 3; (b) peningkatan infrastruktur internet dan investasi dalam infrastruktur fisik; dan (c) para pemain E-commerce yang berupaya memanfaatkan jaringan Warung yang luas untuk mengembangkan bisnis mereka dan menggerakkan pertumbuhan masa depan mereka di Indonesia. Faktor lain yang turut berkontribusi terhadap pertumbuhan E-commerce di Indonesia adalah peningkatan jumlah perusahaan tekfin dan opsi pembayaran alternatif seperti dompet elektronik, yang menyediakan opsi pembayaran terpercaya kepada lebih dari 83 juta penduduk Indonesia yang tidak memenuhi syarat untuk dilayani oleh bank - kini mereka juga dapat melakukan transaksi melalui internet dan meraih manfaat dari platform E-commerce. 1.5 JENIS PEMBELI DAN PENJUAL DALAM E-COMMERCE Pembeli (konsumen, badan usaha, dan pemerintah) berikut ini adalah pembeli e-commerce yang melakukan pembelian melalui platform daring. Para pembeli tersebut dapat terdiri dari konsumen perorangan, perusahaan/organisasi, atau pemerintah. 5 “Google, Temasek and Bain, e-Conomy SEA 2020 206 Penjual (pedagang dan pemasok): Entitas yang menjual produk kepada pelanggan melalui platform daring. Platform tersebut dapat merupakan platform independen milik pedagang, atau platform dependen (pihak ketiga) - dalam platform ini sejumlah pedagang mendaftarkan produk-produk mereka dengan tambahan margin dalam jumlah kecil yang dibagi dengan pemilik platform. Menurut Badan Pusat Statistik (“BPS”), penjualan E-commerce dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu penjualan oleh (i) Penjual; (ii) Penjual kembali (Re-seller); dan (iii) Penjual perantara (Dropshipper). Pada tahun 2019, Penjual mewakili mayoritas penjualan E-commerce, dengan 82,5% dari total GMV, diikuti oleh Reseller sebesar 16,0% dan Dropshipper sebsar 1,5%. Penjual Penjual adalah orang perorangan/entitas/merek yang menjual produk mereka sendiri atau produk yang diperoleh langsung dari pemasok. Penjual memiliki kendali total atas proses bisnis, untuk menetapkan harga sendiri, dan melakukan transaksi secara langsung dengan pelanggan. Contoh Pelanggan dapat berkisar dari penjual perorangan, hingga usaha kecil, hingga merek produk dan organisasi ritel seperti toko bahan pangan, toko serba ada, dan toko khusus. Penjual Kembali (Reseller) Reseller adalah perorangan/entitas yang memperoleh produknya dari distributor dan Penjual pada harga yang lebih rendah dibandingkan harga pasar ritel, dan kemudian menjual produk tersebut pada harga yang lebih tinggi untuk memperoleh margin dalam jumlah kecil. Reseller terutama terdiri dari penjual perorangan dan usaha kecil. Penjual perantara (Dropshipper) Peran usaha Dropshipper menyerupai Reseller, akan tetapi Dropshipper tidak memiliki/menyimpan persediaan fisik atas produk yang ditawarkan. Dropshipper menerima pesanan produk dari konsumen, dan kemudian membeli produk tersebut dari pihak ketiga, yang kemudian mengirimkan produk tersebut secara langsung kepada konsumen akhir. Oleh karenanya, Dropshipper tidak menangani produk secara langsung dan menerima komisi dari penjualan. 1.6 TINJAUAN SEKTOR UMKM DI INDONESIA TERMASUK PENETRASI E-COMMERCE DALAM UMKM DAN WARUNG Indonesia merupakan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, dan merupakan perekonomian terbesar ke-10 di dunia berdasarkan paritas daya beli.6 Menurut Kementerian Koperasi dan UKM, sektor UMKM menyumbangkan sekitar 61% dari total PDB pada tahun 2020, dan diperkirakan secara berturut-turut akan menyumbangkan sekitar 62,3% dan 66% pada tahun 2021 dan 2025. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah pemain UMKM pada tahun 2018 mencapai 64,2 juta atau 99,99% dari total bisnis di Indonesia. Per tahun 2020, UMKM mempekerjakan lebih dari 117 pekerja, yang mewakili 97% dari total angkatan kerja. UMKM didominasi oleh usaha mikro, yang menyumbangkan sekitar 98,68% dari total PDB yang dapat diatribusikan pada UMKM, dan mewakili 89% dari total angkatan kerja di Indonesia. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi UMKM adalah akses terhadap pembiayaan kredit untuk mengembangkan usaha mereka lebih lanjut. Dari sisi pembiayaan, masih terdapat banyak pemain UMKM yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan akses pembiayaan kredit dari bank atau lembaga keuangan lainnya akibat berbagai alasan, seperti tidak memiliki rekening bank, ketiadaan akses terhadap layanan perbankan, dan jaminan yang tidak memadai atau tidak adanya jaminan yang dibutuhkan oleh bank untuk memberikan penawaran kredit. Hanya 24% dari UMKM yang memiliki akses terhadap pembiayaan kredit, sementara sisanya tidak memiliki akses untuk memperoleh pinjaman dari bank7. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, proporsi pinjaman UMKM terhadap total pembiayaan kredit bank pada tahun 2020 hanya sebesar 19,97%. Hal ini karena UMKM masih dipandang sebagai usaha berisiko tinggi, selain itu literasi keuangan di kalangan UMKM masih rendah.8 https://www.worldbank.org/en/country/indonesia/overview, diakses pada tanggal 6 April 2021 https://ekbis.sindonews.com/read/219036/34/akses-kredit-perbankan-masih-jadi-tantangan-umkm-1604445061 8 https://www.merdeka.com/uang/potensi-kredit-umkm-masih-besar-bank-diminta-ambil-peluang.html, diakses pada tanggal 6 April 2021 6 7 207 Di samping literasi keuangan yang rendah, literasi digital di kalangan UMKM juga relatif rendah. Per tahun 2020, hanya 15% dari UMKM yang menggunakan platform digital untuk menjalankan kegiatan usahanya, dan sebagian besar usaha mikro menggunakan Whatsapp untuk kegiatan usahanya. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Facebook dan PwC Indonesia serta Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), 89% dari UMKM menggunakan empat aplikasi yang dikembangkan oleh Facebook untuk mengembangkan usaha mereka. 9 Keempat aplikasi tersebut adalah Facebook, Messenger, Instagram, dan WhatsApp. Instagram dan Facebook pada umumnya digunakan untuk memasarkan produk dan menarik pelanggan. Sementara itu, WhatsApp dan Messenger digunakan untuk berkomunikasi dengan pelanggan. UMKM, terutama usaha ritel mikro seperti warung semakin banyak menggunakan platform O2O (Online to Offline atau daring ke luring) untuk membeli persediaan mengingat manfaat yang diperoleh dari fasilitas kredit untuk pembelian, potongan harga untuk pembelian dalam jumlah besar, serta biaya logistik yang rendah untuk pengiriman. Warung memainkan peran penting dalam pasar ritel tradisional Indonesia, terutama di kota tingkat 2 dan tingkat 3 serta wilayah pedesaan, di mana penetrasi kelompok ritel modern lebih rendah. Platform O2O terdorong untuk mengakusisi lebih banyak warung dan pedagang aktif ke plaftorm mereka, karena mereka menyadari terdapat potensi yang sangat luas di kalangan warung yang masih belum terlayani. Seiring dengan peningkatan penetrasi internet dan kepemilikan smartphone di Indonesia, semakin banyak Warung di kota tingkat 2 dan tingkat 3 yang diharapkan untuk mendaftarkan diri di berbagai platform O2O untuk meraih manfaat yang ditawarkan oleh penggunaan alternatif yang efisien dari segi biaya untuk membeli persediaan barang. O2O sebagai model bisnis mulai meraih kepopuleran di Indonesia ketika unicorn E-commerce, Bukalapak, mulai menjajaki peluang tersebut pada tahun 2017 melalui penawaran MITRA yang menyasar Warung. Tidak lama, Tokopedia, GoJek (Tokopedia dan Gojek telah bergabung dan disebut sebagai GoTo), Warung Pintar dan berbagai perusahaan E-ritel turut bergabung dalam perseteruan tersebut. Kelompok yang disasar oleh perusahaan e-commerce/e-ritel tersebut adalah Warung-Warung yang sulit atau tidak memiliki akses terhadap kelompok barang beragam luas yang tersedia bagi pesaing ritel modern mereka di kota-kota yang lebih besar. Pasar O2O bertumbuh dari sekitar US$6 miliar pada tahun 2018 hingga mencapai hampir US$4 miliar pada tahun 2020, terutama berkat dorongan dari pandemi yang menyebabkan lebih banyak transaksi yang dilakukan secara daring, termasuk melalui aplikasi MITRA. Meskipun infrastruktur internet dan logistik tetap merupakan tantangan tersendiri, pasar O2O diperkirakan akan mencapai sekitar US$55,4 miliar pada tahun 2025, dengan demikian mencatat laju pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) sekitar 69% selama periode tersebut. eWarung, yang merupakan sinonim pasar O2O, diperkirakan menyumbangkan sekitar 74% dari pasar O2O pada tahun 2020, mewakili ukuran pasar sekitar US$2,9 miliar. Dengan semakin meningkatnya kesadaran dan penetrasi internet, pasar ini diperkirakan akan mencapai sekitar US$36 miliar pada tahun 2025, mencatatkan pertumbuhan hampir 65% selama periode tersebut. Selain itu, Frost & Sullivan meyakini bahwa melalui digitalisasi UMKM, ruang ini bukan hanya akan menyaksikan lebih banyak Warung yang bergabung, tetapi juga peningkatan porsi UMKM selain warung serta orang perseorangan yang bertransaksi melalui berbagai aplikasi O2O yang tersedia dalam ekonomi digital Indonesia. 9 https://indef.or.id/source/research/FB%20Reports_Socioeconomic%20Impacts_20032020.pdf, diakses pada tanggal 6 April 2021 208 Estimasi dan prakiraan ukuran pasar eWarung (O2O), Indonesia, 2018E-2025P Sumber: Sumber-sumber industri, estimasi Frost & Sullivan Catatan: Untuk tujuan laporan ini, Warung mengacu pada toko kecil yang terutama memperdagangkan produk FMCG dan digital, sementara O2O mengacu pada setiap UMKM yang bermaksud melakukan modernisasi usaha dengan menggunakan jalur daring. Pada tahun 2020, Bukalapak, pemain terkemuka di ruang ini, secara berturut-turut menguasai pangsa pasar sekitar 39% dan 40% di pasar e-warung dan O2O. Pemain kunci lainnya di pasar ini termasuk Tokopedia, Grabkiosk, PayFazz, Warung Pintar, serta pemain yang relatif baru, LinkAja. Menghubungkan Warung dengan platform O2O memberikan manfaat signifikan bagi Warung dari segi biaya logistik, sekaligus meraih segmen yang belum terlayani bank dalam populasi tersebut. 60% dari angkatan kerja Indonesia bekerja di sektor informal10 dan menerima pembayaran secara tunai, oleh karena itu, sebagian besar transaksi di Indonesia masih menggunakan uang tunai. Platform O2O berfungsi sebagai titik temu konversi transaksi tunai menjadi dompet digital untuk segmen pasar tersebut. Selain itu, dari segi biaya logistik, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang beragam, produk FMGC harus melalui distributor berlapis-lapis sebelum mencapai warung, sehingga menimbulkan biaya tinggi bagi pemilik usaha mikro tersebut. Melalui platform O2O, pemilik usaha dapat mengadopsi 2-3 lapis distribusi, yang meliputi pusat distribusi yang dikelola oleh mitra logistik mereka, serta pusat distribusi perantara yang dikelola distributor mereka, dan dengan demikian mengurangi biaya logistik secara keseluruhan. Kesimpulan: Frost & Sullivan berpendapat bahwa dalam lima tahun ke depan, platfrom O2O diperkirakan akan membentuk lebih banyak kemitraan dalam ekosistem digital untuk mempertahankan daya tarik dan meningkatkan kedudukan mereka dalam bisnis ritel mikro. Per tahun 2020, platform O2O menawarkan fitur tambahan untuk menarik lebih banyak Warung dan usaha ritel kecil seperti fitur manajemen usaha, termasuk manajemen arus kas, pengawasan keuangan, serta program loyalitas, dan promosi merek, sehingga pemilik usaha dapat menjalankan usahanya secara efisien. Selain itu, platform O2O juga mengintegrasikan produk keuangan dan asuransi bagi pemilik usaha di daerah terpencil di Indonesia. Seiring dengan peningkatan penetrasi internet dan kepemilikan smartphone di Indonesia, semakin banyak Warung di kota tingkat 2 dan tingkat 3 yang diharapkan untuk mendaftarkan diri di berbagai platform O2O, dan dengan demikian menciptakan prospek pertumbuhan yang menjanjikan selama periode prakiraan. 10 https://www.asiapacific.ca/publication/covid-19-transforms-informal-work-indonesias-thriving, diakses pada tanggal 22 April 2021 209 X. EKUITAS Tabel dibawah ini menyajikan posisi ekuitas konsolidasian penting Perseroan yang diambil dari laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2020, 31 Desember 2019, dan 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja, auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia dengan opini tanpa modifikasian dengan paragraf hal-hal lain mengenai penerbitan kembali laporan auditor independen dan tujuan penerbitan laporan keuangan konsolidasian Perseroan, dalam laporannya tertanggal 15 Juli 2021 dan tercantum dalam Prospektus ini, ditandatangani oleh Said Amru (Registrasi Akuntan Publik No. AP.1294). (dalam ribuan Rupiah) Keterangan 2018 EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp1.000 (angka penuh) dan Rp3.000.000 (angka penuh) per saham Modal dasar - (2020: 20.231.509 saham; 2019: 19.031.509 saham; 2018: 18.267.878 saham) Modal ditempatkan dan disetor penuh (2020: 8.161.561 saham; 2019: 7.797.926 saham; 2018: 7.246.789 saham) Tambahan modal disetor Selisih nilai transaksi dengan pihak nonpengendali Ekuitas lain-lain Uang muka penyertaan modal Akumulasi defisit Penghasilan komprehensif lain Total Kepentingan nonpengendali TOTAL EKUITAS 7.246.789 5.410.293.507 38.949.528 4.002 -3.507.618.771 11.003.466 1.959.878.521 192 1.959.878.713 31 Desember 2019 1.417.372.911 6.004.734.202 46.586.173 -6.302.968.771 -10.538.290 1.155.186.225 1.155.186.225 2020 2.508.277.911 6.623.547.557 39.400.000 59.246.858 -7.654.886.018 21.639.931 1.597.226.239 10.609.429 1.607.835.668 Setelah tanggal Laporan Keuangan tanggal 31 Desember 2020 sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan struktur modal yang terjadi, kecuali: Perkembangan kepemilikan saham Perseroan sehubungan dengan penerbitan saham Perseroan pada tahun 2021 sebagaimana diungkapkan pada Bab VIII. Keterangan Tentang Perseroan, Kegiatan Usaha, Serta Kecenderungan Dan Prospek Usaha dalam Prospektus ini. Perseroan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum sebanyak 25.765.504.800 (dua puluh lima miliar tujuh ratus enam puluh lima juta lima ratus empat ribu delapan ratus) saham baru yang merupakan saham biasa atas nama atau sebanyak 25,00% (dua puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham dengan nilai nominal Rp50,- (lima puluh Rupiah) setiap saham dan harga penawaran saham Rp850,- (delapan ratus lima puluh Rupiah) setiap saham. TABEL PROFORMA EKUITAS PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2020 Seandainya perubahan ekuitas Perseroan dan Entitas Anak karena adanya penerbitan saham Perseroan dan Penawaran Umum Perdana Saham kepada Masyarakat terjadi pada tanggal 31 Desember 2020, maka proforma struktur permodalan Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut: 210 (dalam ribuan Rupiah) Posisi ekuitas menurut laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2020 Perubahan ekuitas setelah tanggal 31 Desember 2020 jika diasumsikan terjadi pada tanggal tersebut: Penerbitan Saham Perseroan pada tahun 2021 Perubahan ekuitas setelah tanggal 31 Desember 2020 jika diasumsikan terjadi pada tanggal tersebut: Penawaran Umum sebesar 25.765.504.800 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp50,- per saham dengan Harga Penawaran Rp850,per saham Proforma ekuitas pada tanggal 31 Desember 2020 setelah Penerbitan Saham Perseroan dan Penawaran Umum EKUITAS Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.508.277.911 1.356.547.817 1.288.275.240 5.153.100.968 Tambahan modal disetor 6.623.547.557 873.979.225 20.033.130.878 27.530.657.660 Selisih nilai transaksi dengan pihak 39.400.000 39.400.000 nonpengendali Ekuitas lain-lain 59.246.858 -59.246.858 Akumulasi defisit -7.654.886.018 300.338 -7.654.585.680 Penghasilan komprehensif lain 21.639.931 21.639.931 Total 1.597.226.239 2.171.580.522 21.321.406.118 25.090.212.879 Kepentingan nonpengendali 10.609.429 10.609.429 TOTAL EKUITAS 1.607.835.668 2.171.580.522 21.321.406.118 25.100.922.308 Catatan: Penyesuaian untuk menggambarkan: (i) Penawaran Umum sebesar 25.765.504.800, (ii) penerbitan 411.210 lembar saham seri G pada periode 1 Januari - 30 April 2021, (iii) penerbitan 164.206 lembar saham sehubungan dengan konversi SAR program karyawan pada tanggal 30 April 2021, (iv) peneribatan 40.909 dan 19.685 lembar saham seri G dan C, masing-masing sehubungan dengan akuisisi 100% kepemilikan saham di Five Jack Co. Ltd. pada 30 April 2021 . 211 XI. KEBIJAKAN DIVIDEN Seluruh Saham Biasa Atas Nama yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, mempunyai hak yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian dividen. Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen dalam bentuk tunai sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Besarnya dividen dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan. Berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, pengumuman mengenai pembagian dividen dibuat berdasarkan keputusan pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan berdasarkan usulan dari Direksi. Perseroan dapat membagikan dividen pada tahun tertentu hanya jika Perseroan memiliki saldo laba positif. Usulan, jumlah dan pembayaran dividen merupakan kewenangan Direksi Perseroan dan Dewan Komisaris dan akan bergantung pada persetujuan RUPS. Besarnya dividen bergantung pada sejumlah faktor termasuk laba bersih, ketersediaan dana cadangan, persyaratan belanja modal, hasil usaha dan kas. Faktor-faktor tersebut, pada akhirnya, bergantung kepada berbagai hal termasuk keberhasilan dalam pelaksanaan strategi usaha, keuangan, akibat adanya kompetisi dan pengaturan, kondisi perekonomian secara umum yang berlaku terhadap Perseroan atau usaha Perseroan. Sebagian besar faktor-faktor tersebut berada di luar kendali Perseroan. Dengan mengindahkan ketentuan-ketentuan di atas, Manajemen Perseroan bermaksud mengusulkan secara konsisten untuk melakukan pembayaran dividen sejak mulai tahun saldo laba Perseroan positif. Besarnya dividen diberikan mengikuti persetujuan oleh para pemegang saham, para komisaris dan direksi dari total laba bersih tahun berjalan konsolidasian Perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan. Dividen akan dibayarkan dalam Rupiah. Pemegang saham pada recording date akan memperoleh hak atas dividen dalam jumlah penuh dan dikenakan ketentuan pajak penghasilan yang berlaku di Indonesia. Dividen yang diterima oleh pemegang saham dari luar Indonesia akan dikenakan pajak penghasilan sebesar 20% (dua puluh persen) (sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku pada saat ini). Berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, pengumuman mengenai pembagian dividen dibuat berdasarkan keputusan pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan berdasarkan usulan dari Direksi. Perseroan dapat membagikan dividen pada tahun tertentu hanya jika Perseroan memiliki saldo laba positif. Sebagai informasi, Perseroan masih membukukan saldo laba ditahan negatif per 31 Desember 2020. Sehingga besarnya dividen dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan belum dapat ditentukan. Sampai saat ini Perseroan belum pernah melakukan pembayaran dividen. 212 XII. PERPAJAKAN A. Perpajakan Untuk Pemegang Saham Pajak Penghasilan atas dividen saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Pasal 4 ayat 3 huruf (f) Undang-undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008 (berlaku efektif 1 Januari 2009), penerima dividen atau pembagian keuntungan yang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia juga tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat di bawah ini terpenuhi: 1. 2. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 234/PMK.03/2009 tanggal 29 Desember 2009 tentang Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Yang Dikecualikan Sebagai Objek Pajak maka penghasilan yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan dari penanaman modal antara lain berupa dividen dari saham pada perseroan terbatas yang tercatat pada bursa efek di Indonesia tidak termasuk sebagai objek Pajak Penghasilan. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-06/PJ.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal Pelaksanaan Pemungutan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, ditetapkan sebagai berikut: 1. 2. 3. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,1% dari jumlah bruto nilai transaksi dan bersifat final. Pembayaran Pajak Penghasilan yang terutang dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham; Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar 0,5% (nol koma lima persen) dari nilai saham Perseroan yang dimilikinya pada saat Penawaran Umum; Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan dilakukan oleh Perseroan atas nama masing-masing pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di Bursa Efek. Namun, apabila pemilik saham pendiri tidak memilih untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan cara membayar tambahan Pajak Penghasilan final 0,5% (nol koma lima persen) tersebut, penghitungan Pajak Penghasilan atas keuntungan penjualan saham pendiri dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku umum sesuai dengan Pasal 17 Undang-undang No. 7 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan Atas Dividen Yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri, penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dikenai Pajak Penghasilan sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah bruto dan bersifat final. Dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Dalam Negeri (termasuk Bentuk Usaha Tetap) yang tidak memenuhi ketentuan Pasal 4 ayat 3 huruf (f) Undang-undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 di atas, atas pembayaran dividen tersebut dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto sebagaimana diatur di dalam Pasal 23 ayat (1) Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Lebih lanjut, sesuai ketentuan Pasal 23 ayat (1a) maka apabila Wajib Pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan dividen tersebut tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi 100% (seratus persen) dari tarif yang semula dimaksud atau sebesar 30% (tiga puluh persen) dari penerimaan brutonya. Dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Luar Negeri akan dikenakan tarif 20% (dua puluh persen) dari kas yang dibayarkan (dalam hal dividen tunai) atau 20% (dua puluh persen) dari nilai pari (dalam hal dividen saham) atau tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dividen dilakukan kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu Negara yang telah menandatangani Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (“P3B”) dengan Indonesia, dengan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur di dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-61/PJ/2009 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda, sebagaimana telah diubah dengan PER-24/PJ/2010. 213 Agar Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) tersebut dapat menerapkan tarif sesuai P3B, sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-61/PJ/2009 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda, sebagaimana telah diubah dengan PER-24/PJ/2010, Wajib Pajak Luar Negeri diwajibkan untuk melampirkan Surat Keterangan Domisili (SKD) / Certificate of Domicile of Non Resident for Indonesia Tax Withholding yaitu: 1. 2. 3. Form-DGT 1 atau; Form-DGT 2 untuk bank dan WPLN yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui kustodian sehubungan dengan penghasilan dari transaksi pengalihan saham atau obligasi yang diperdagangkan atau dilaporkan di pasar modal di Indonesia selain bunga dan dividen serta WPLN yang berbentuk dana pensiun yang pendiriannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di negara mitra dan merupakan subjek pajak di negara mitra. Form SKD yang lazim diterbitkan oleh negara mitra dalam hal Competent Authority di negara mitra tidak berkenan menandatangani Form DGT-1 / DGT-2, dengan syarat: ● Form SKD tersebut diterbitkan menggunakan Bahasa Inggris; ● Diterbitkan pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010; ● Berupa dokumen asli atau dokumen fotokopi yang telah dilegalisasi oleh Kantor Pelayanan Pajak tempat salah satu Pemotong/Pemungut Pajak terdaftar sebagai Wajib Pajak; ● sekurang-kurangnya mencantumkan informasi mengenai nama WPLN; dan ● mencantumkan tanda tangan pejabat yang berwenang, wakilnya yang sah, atau pejabat kantor pajak yang berwenang di negara mitra P3B atau tanda yang setara dengan tanda tangan sesuai dengan kelaziman di negara mitra P3B dan nama pejabat dimaksud. Di samping persyaratan Form-DGT1 atau Form DGT-2 atau Form SKD Negara Mitra maka sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-62/PJ/2009 tentang Pencegahan Penyalahgunaan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda sebagaimana telah diubah dengan PER-25/PJ/2010 tanggal 30 April 2010 maka WPLN wajib memenuhi persyaratan sebagai Beneficial Owner atau pemilik yang sebenarnya atas manfaat ekonomis dari penghasilan. B. Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Oleh Perseroan Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan dan Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Perseroan juga telah menyampaikan SPT Tahunan untuk tahun 2020 pada tanggal 29 April 2021. Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak. Calon pembeli saham dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini diharapkan untuk berkonsultasi dengan konsultan pajak masing-masing mengenai akibat perpajakan yang timbul dari pembelian, pemilikan maupun penjualan saham yang dibeli melalui Penawaran Umum Perdana Saham ini. 214 XIII. 1. PENJAMINAN EMISI EFEK Keterangan Tentang Penjaminan Emisi Efek Sesuai dengan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, para Penjamin Pelaksana Emisi Efek, secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri, menyetujui sepenuhnya untuk menawarkan dan menjual Saham Yang Ditawarkan Perseroan kepada Masyarakat sesuai bagian penjaminannya masing-masing dengan kesanggupan penuh (full commitment) dan mengikatkan diri untuk membeli saham yang akan ditawarkan yang tidak habis terjual pada tanggal penutupan Masa Penawaran. Selanjutnya Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang ikut serta dalam Penjaminan Emisi Saham Perseroan telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan Peraturan No.IX.A.7. Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari anggota sindikasi penjamin emisi dalam Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan adalah sebagai berikut: No. Penjamin Emisi Porsi Penjaminan Jumlah Saham Penjamin Pelaksana Emisi Efek: 1. PT Mandiri Sekuritas 2. PT Buana Capital Sekuritas Subtotal Penjamin Emisi Efek: 1. PT Bahana Sekuritas 2. PT BCA Sekuritas 3. PT BNI Sekuritas 4. PT BRI Danareksa Sekuritas 5. PT Ciptadana Sekuritas Asia 6. PT Investindo Nusantara Sekuritas 7. PT Lotus Andalan Sekuritas 8. PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia 9. PT Panin Sekuritas Tbk. 10. PT Philip Sekuritas Indonesia 11. PT Samuel Sekuritas Indonesia 12. PT Sinarmas Sekuritas 13. PT Sucor Sekuritas 14. PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. 15. PT UBS Sekuritas Indonesia 16. PT Valbury Sekuritas Indonesia 17. PT Victoria Sekuritas Indonesia 18. PT Wanteg Sekuritas 19. PT Yuanta Sekuritas Indonesia Subtotal Total (Rp) Persentase (%) 7.801.756.900 4.290.966.300 12.092.723.200 6.631.493.365.000 3.647.321.355.000 10.278.814.720.000 30,280% 16,654% 46,934% 1.176.500 588.300 1.176.500 1.176.500 294.200 294.200 294.200 11.764.700 294.200 294.200 294.200 294.200 294.200 294.200 13.653.074.500 294.200 294.200 294.200 294.200 13.672.781.600 25.765.504.800 1.000.025.000 500.055.000 1.000.025.000 1.000.025.000 250.070.000 250.070.000 250.070.000 9.999.995.000 250.070.000 250.070.000 250.070.000 250.070.000 250.070.000 250.070.000 11.605.113.325.000 250.070.000 250.070.000 250.070.000 250.070.000 11.621.864.360.000 21.900.679.080.000 0,005% 0,002% 0,005% 0,005% 0,001% 0,001% 0,001% 0,046% 0,001% 0,001% 0,001% 0,001% 0,001% 0,001% 52,990% 0,001% 0,001% 0,001% 0,001% 53,066% 100,00% PT Mandiri Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam UUPM. 2. Penentuan Harga Penawaran Pada Pasar Perdana Harga Penawaran untuk Saham Yang Ditawarkan ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan dan negosiasi Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan mempertimbangkan hasil Penawaran Awal (bookbuilding) yang dilakukan sejak tanggal 9 Juli 2021 hingga 19 Juli 2021. Berdasarkan hasil Penawaran Awal (bookbuilding) jumlah permintaan terbanyak yang diterima oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek, berada pada kisaran harga Rp750,- (tujuh ratus lima puluh Rupiah) sampai dengan Rp850,- (delapan ratus lima puluh Rupiah) setiap saham. Dengan mempertimbangkan hasil Penawaran Awal tersebut di atas maka berdasarkan kesepakatan antara Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan Perseroan ditetapkan Harga Penawaran sebesar Rp850,(delapan ratus lima puluh Rupiah). Tidak dapat dijamin atau dipastikan, bahwa setelah Penawaran Umum ini, harga saham Perseroan akan terus berada di atas Harga Penawaran atau perdagangan saham Perseroan akan terus berkembang secara aktif di BEI dimana saham tersebut dicatatkan. 215 XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah sebagai berikut: Akuntan Publik KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited) Indonesian Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 - Indonesia Telp : +6221 5289 5000 Faks : +6221 5289 5555 Nama Rekan Nomor STTD Tanggal STTD Pedoman Kerja : : : : Said Amru STTD.AP-605/PM.2/2018 17 Oktober 2018 Standar Profesional Akuntan Publik Nomor Keanggotaan IAPI : AP-1294 Surat Penunjukan : No. 920/BL-EY/LGL/SP/XII/2020 tanggal 16 Desember 2020 Tugas Pokok: Melakukan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan melaksanakan audit agar diperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material dan bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diaudit. Tugas Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti pendukung dalam pengungkapan laporan keuangan. Konsultan Hukum Assegaf Hamzah & Partners Capital Place, Level 36 & 37 Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 18 Jakarta 12710 Telp : (021) 2555 7800 Faks : (021) 2555 7899 Tugas Pokok: Nama Rekan Nomor STTD Tanggal STTD Nomor Anggota HKHPM Pedoman Kerja : : : : : Surat Penunjukan : Tunggul Purusa Utomo, S.H., LL.M. STTD.KH-116/PM.2/2018 16 Mei 2018 201407 Keputusan HKHPM No. Kep.02/HKHPM/VIII/2018 tanggal 8 Agustus 2018 tentang Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal, Surat Edaran HKHPM No. Ref. 191/DS-HKHPM/1218 tanggal 11 Desember 2018 perihal Interpretasi Standar Profesi HKHPM 2018 dan Surat Edaran HKHPM No. Ref. 01/DS-HKHPM/0119 tanggal 7 Januari 2019 perihal Interpretasi Standar Profesi HKHPM 2018 No. 921/BL-AHP/LGL/SP/I/2021 tanggal 19 Januari 2021 Melakukan pemeriksaan dan penelitian dengan kemampuan terbaik yang dimilikinya atas fakta dari segi hukum yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu sebagaimana disampaikan oleh Perseroan. Hasil pemeriksaan dan penelitian dari segi hukum tersebut telah dimuat dalam Laporan Uji Tuntas dari Segi Hukum yang menjadi dasar dari Pendapat dari Segi Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri serta guna meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi hukum. Tugas dan fungsi Konsultan Hukum yang diuraikan di sini adalah sesuai dengan Standar Profesi dan peraturan Pasar Modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan. 216 Notaris Aulia Taufani, S.H. Aryanti Artisari, S.H., M.Kn. Menara Sudirman Lantai 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190 Telp : +6221 5204778 Faks : +6221 5204779 Nomor STTD : Tanggal STTD : Keanggotaan Asosiasi : Pedoman Kerja : Surat Penunjukan : STTD.N-5/PM.22/2018 atas nama Aulia Taufani, S.H. 561/BL/STTD-N/2012 atas nama Aryanti Artisari, S.H., M.Kn. 27 Februari 2018 atas nama Aulia Taufani, S.H. 25 Januari 2012 atas nama Aryanti Artisari, S.H., M.Kn. Ikatan Notaris Indonesia No. 0060219710719 tanggal 5 Maret 2012 Undang-undang No. 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris sebagaimana terakhir diubah berdasarkan Undang-undang No. 2 tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 30 tahun 2004 No. 922/BL-Aulia/LGL/SP/I/2021 tanggal 19 Januari 2021 Tugas Pokok: Menghadiri rapat-rapat mengenai pembahasan segala aspek dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham kecuali rapat-rapat yang menyangkut aspek keuangan dan penentuan harga maupun strategi pemasaran; menyiapkan dan membuatkan Akta-Akta dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham, antara lain Perjanjian Penjaminan Emisi Efek. Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom Jl. Hayam Wuruk, No. 28 Jakarta 10120 - Indonesia Telp : +6221 350 8077 Faks : +6221 350 8078 Tugas Pokok: Nomor STTD Pedoman Kerja : : Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep 16/PM/1991 Asosiasi Biro Administrasi Efek Indonesia (BAE) Nama Asosiasi : Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep 16/PM/1991 Surat Penunjukan : 923/BL-Datindo/LGL/SP/IV/2021 tanggal 7 April 2021 Tugas dan tanggung jawab Biro Administrasi Efek dalam Penawaran Umum ini sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku adalah untuk melakukan administrasi pemesanan Saham. Bersama-sama dengan Penjamin Emisi, BAE mempunyai hak untuk menolak pemesanan saham yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan yang berlaku. Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah Saham Yang Ditawarkan, BAE melakukan proses penjatahan sesuai dengan rumus penjatahan yang ditetapkan oleh Manajer Penjatahan, mencetak Formulir Konfirmasi Penjatahan dan menyiapkan laporan penjatahan. BAE juga bertanggung jawab menerbitkan Surat Kolektif Saham (SKS), apabila diperlukan, dan menyusun laporan Penawaran Umum Perdana Saham sesuai dengan peraturan yang berlaku. Berdasarkan Penjelasan Pasal 1 angka 1 juncto angka 23 UUPM, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada Bab XIII Prospektus ini maka para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang terlibat dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini menyatakan tidak ada hubungan Afiliasi dengan Perseroan baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam UUPM. 217 XV. KETENTUAN PENTING DALAM ANGGARAN DASAR DAN KETENTUAN PENTING LAINNYA TERKAIT PEMEGANG SAHAM Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Anggaran Dasar Perseroan yang berlaku adalah anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No. 112 tanggal 30 April 2021 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta. Ketentuan penting dalam Anggaran Dasar Perseroan yang disajikan di bawah ini adalah ketentuan penting yang terdapat di dalam Anggaran Dasar yang terakhir dan terkini yang telah disetujui oleh Menkumham. A. Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha Maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam berusaha dalam bidang informasi dan komunikasi, aktivitas keuangan dan asuransi dan aktivitas profesional, ilmiah dan teknis. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: 1. Kegiatan usaha utama: Portal web dan platform digital dengan tujuan komersial, mencakup: ● Pengoperasian situs web dengan tujuan komersial yang menggunakan mesin pencari untuk menghasilkan dan memelihara basis data (database) besar dari alamat dan isi internet dalam format yang mudah dicari. ● Pengoperasian situs web yang bertindak sebagai portal ke internet, seperti situs media yang menyediakan isi yang diperbarui secara berkala, baik secara langsung ataupun tidak langsung dengan tujuan komersial. ● Pengoperasian platform digital dan/atau situs/portal web yang melakukan transaksi elektronik berupa kegiatan usaha fasilitasi dan/atau mediasi pemindahan kepemilikan barang dan/atau jasa dan/atau layanan lainnya melalui internet dan/atau perangkat elektronik dan/atau cara sistem elektronik lainnya yang dilakukan dengan tujuan komersial (profit) yang mencakup aktivitas baik salah satu, sebagian ataupun keseluruhan transaksi elektronik, yaitu pemesanan, pembayaran, pengiriman atas kegiatan tersebut. ● Termasuk situs/portal web dan/atau platform digital yang bertujuan komersial (profit) merupakan aplikasi yang digunakan untuk fasilitasi dan/atau mediasi layanan-layanan transaksi elektronik seperti namun tidak terbatas pada pengumpul pedagang (marketplace) dan digital advertising. 2. Kegiatan usaha penunjang: ● Melakukan aktivitas perusahaan holding dimana kegiatan utamanya adalah menguasai aset dari sekelompok perusahaan subsidiary dan kegiatan utamanya adalah kepemilikan kelompok tersebut. ● Melakukan aktivitas konsultasi manajemen lainnya yang mencakup ketentuan bantuan nasihat, bimbingan dan operasional usaha dan permasalahan organisasi dan manajemen lainnya, seperti perencanaan strategi dan organisasi, keputusan berkaitan dengan keuangan, tujuan dan kebijakan pemasaran, perencanaan, praktik dan kebijakan sumber daya manusia, perencanaan penjadwalan dan pengontrolan produksi. Penyediaan jasa usaha ini dapat mencakup bantuan nasihat, bimbingan dan operasional berbagai fungsi manajemen, rancangan dari metode dan prosedur akuntansi, program akuntansi biaya, prosedur pengawasan anggaran belanja, pemberian nasihat dan bantuan untuk usaha dan pelayanan masyarakat dalam perencanaan, pengorganisasian, efisiensi dan pengawasan, informasi manajemen dan lain-lain. B. Modal Modal Dasar Perseroan berjumlah Rp 15.459.302.910 terbagi atas 309.186.058.216 saham masing-masing saham bernilai nominal Rp 50.00. Dari Modal Dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor 25% atau sejumlah 77.296.514.554 saham atau dengan nilai nominal seluruh sebesar Rp 3.864.825.727.700 telah disetor penuh kepada Perseroan. Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS, dengan tetap mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perubahan anggaran dasar dalam rangka perubahan modal dasar harus disetujui oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia. Perubahan anggaran dasar dalam rangka penambahan modal dasar menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi paling 218 sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar dan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham lainnya yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus persetujuan perubahan anggaran dasar dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia atas pelaksanaan penambahan modal disetor tersebut. Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan menurut keperluan modal Perseroan, pada waktu dan dengan cara, harga serta persyaratan yang ditetapkan oleh Direksi berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan cara penawaran umum terbatas, dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang termuat dalam Anggaran Dasar ini, Undang-undang tentang Perseroan Terbatas, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal, antara lain peraturan yang mengatur tentang penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu serta peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan. Setiap saham dalam simpanan yang dikeluarkan lebih lanjut harus disetor penuh. C. Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Rapat Umum Pemegang Saham adalah: a. RUPS Tahunan; b. RUPS lainnya, yang dalam Anggaran Dasar disebut juga RUPS Luar Biasa. Istilah RUPS dalam Anggaran Dasar Perseroan berarti keduanya, yaitu: RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa kecuali dengan tegas ditentukan lain. RUPS Tahunan wajib diadakan tiap tahun dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir atau batas waktu lainnya dalam kondisi tertentu sebagaimana ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. RUPS Luar Biasa dapat diselenggarakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan untuk membicarakan dan memutuskan mata acara rapat, dengan memperhatikan peraturan perundang undangan serta Anggaran Dasar. RUPS, termasuk namun tidak terbatas pada pengambilan keputusan mengenai pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas, dapat dilangsungkan jika dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan, kecuali Undang-Undang dan/atau Anggaran Dasar menentukan kuorum yang lebih besar. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Perseroan tidak tercapai, diadakan pemanggilan RUPS kedua. RUPS kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat jika dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 1/3 (satu per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, kecuali Undang-Undang dan/atau Anggaran Dasar menentukan kuorum yang lebih besar. Keputusan yang diambil oleh RUPS sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Perseroan adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS, kecuali Anggaran Dasar menentukan kuorum yang lebih besar. Dalam hal kuorum kehadiran RUPS kedua tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan Perseroan. Ketentuan kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS sebagaimana dimaksud Anggaran Dasar Perseroan berlaku juga untuk kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS untuk mata acara transaksi material dan/atau perubahan kegiatan usaha, kecuali untuk mata -acara transaksi material berupa pengalihan kekayaan Perseroan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih atau pengambilalihan. Berkenaan dengan transaksi material sebagaimana ditetapkan oleh peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, yang dilakukan oleh Perseroan, wajib dilakukan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS untuk mata acara mengalihkan kekayaan Perseroan yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, dan/atau menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: i. RUPS dapat dilangsungkan jika RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. 219 ii. iii. iv. v. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 huruf a Pasal ini tidak tercapai, diadakan pemanggilan RUPS kedua. RUPS kedua dapat diadakan dengan ketentuan RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. Keputusan yang diambil oleh RUPS sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Perseroan adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS yang bersangkutan. Dalam hal kuorum RUPS kedua tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri -oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan Perseroan. Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS yang hanya dihadiri oleh Pemegang Saham Independen dilaksanakan dengan ketentuan: i. RUPS dapat dilangsungkan jika RUPS dihadiri Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki Pemegang Saham Independen; ii. Keputusan yang diambil oleh RUPS sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Perseroan adalah sah jika disetujui oleh Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen; iii. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Perseroan tidak tercapai, diadakan pemanggilan RUPS kedua; iv. RUPS kedua dapat dilangsungkan jika RUPS dihadiri Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki Pemegang Saham Independen; v. Keputusan yang diambil oleh RUPS sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Perseroan adalah sah jika disetujui oleh Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen yang hadir dalam RUPS kedua; vi. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua sebagaimana dimaksud pada huruf d tidak tercapai, RUPS ketiga dapat dilangsungkan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh Pemegang Saham Independen dari saham dengan hak suara yang sah, dalam kuorum kehadiran yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan Perseroan; dan vii. Keputusan RUPS ketiga adalah sah jika disetujui oleh Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen) saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen yang hadir dalam RUPS ketiga. D. Hak, Preferensi, dan Pembatasan Yang Terdapat Pada Masing-Masing Jenis Saham Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama dan dikeluarkan atas nama pemiliknya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham. Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) badan hukum sebagai pemilik dari 1 (satu) saham, yaitu perseorangan atau badan hukum. Apabila saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka mereka yang memiliki bersama-sama itu diwajibkan untuk menunjuk secara tertulis seorang di antara mereka atau menunjuk seorang lain sebagai kuasa mereka bersama dan yang ditunjuk atau diberi kuasa itu sajalah yang berhak mempergunakan hak yang diberikan oleh hukum atas saham tersebut. Selama ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan belum dilaksanakan, para pemegang saham tersebut tidak berhak mengeluarkan suara dalam RUPS, sedangkan pembayaran dividen untuk saham itu ditangguhkan. 220 Hak atas Dividen Dalam hal RUPS tidak menentukan penggunaanya, laba bersih setelah dikurangi dengan cadangan yang diwajibkan oleh undang-undang dan Anggaran Dasar Perseroan dibagi sebagai dividen. Dividen-dividen hanya dapat dibayarkan berdasarkan dan sesuai keputusan yang diambil dalam RUPS, dalam keputusan mana juga harus ditentukan waktu dan cara pembayaran dividen dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal. Dalam hal RUPS menentukan pembagian laba bersih Perseroan dibagikan sebagai dividen tunai, maka Perseroan wajib melaksanakan pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham yang berhak paling lambat 30 hari setelah diumumkannya ringkasan risalah RUPS yang memutuskan pembagian dividen tunai. Laba yang dibagikan sebagai dividen yang tidak diambil dalam waktu 5 tahun setelah disediakan untuk dibayarkan, dimasukkan ke dalam dana cadangan yang khusus diperuntukkan untuk itu. Dividen dalam dana cadangan khusus tersebut, dapat diambil oleh pemegang saham yang berhak sebelum lewatnya jangka waktu 5 tahun, dengan menyampaikan bukti haknya atas dividen tersebut yang dapat diterima oleh Direksi Perseroan. Dividen yang tidak diambil setelah lewat waktu 10 tahun tersebut akan menjadi hak Perseroan. Perseroan dapat membagikan dividen interim sebelum tahun buku Perseroan berakhir sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pembubaran dan Likuidasi Dalam hal terjadinya pembubaran Perseroan, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. RUPS dapat dilangsungkan jika RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit ¾ bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. b. Keputusan RUPS ini adalah sah jika disetujui oleh lebih dari ¾ bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS. c. Dalam hal kourum tidak tercapai, RUPS kedua dapat diadakan dengan ketentuan RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 2/3 bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. d. Keputusan RUPS kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari ¾ bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS. e. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan Perseroan. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Setiap penambahan modal melalui pengeluaran efek bersifat ekuitas yang dilakukan dengan pemesanan, maka hal tersebut wajib dilakukan dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) kepada pemegang saham yang Namanya terdaftar dalam daftar pemegang saham Perseroan pada tanggal yang disampaikan dalam informasi yang diumumkan bersamaan dengan penyampaian pernyataan pendaftaran, dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah saham yang telah terdaftar dalam daftar pemegang saham Perseroan atas nama pemegang saham masing-masing pada tanggal tersebut. Pengeluaran efek bersifat ekuitas tanpa memberikan HMETD kepada pemegang saham dapat dilakukan dalam hal pengeluaran saham untuk perbaikan posisi keuangan dan selain perbaikan posisi keuangan yang dilakukan sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang memperbolehkan penambahan modal tanpa HMETD. HMETD wajib dapat dialihkan dan diperdagangkan, dengan mengindahkan ketentuan anggaran dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal. Efek bersifat ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang HMETD harus dialokasikan kepada semua pemegang saham yang memesan tambahan efek bersifat ekuitas, dengan ketentuan apabila jumlah efek bersifat ekuitas yang dipesan melebihi jumlah efek bersifat ekuitas yang akan dikeluarkan, efek bersifat ekuitas yang tidak diambil tersebut wajib dialokasikan sebanding dengan jumlah HMETD yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang memesan tambahan efek bersifat ekuitas. 221 E. Direksi Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan diurus dan dipimpin oleh suatu Direksi yang terdiri dari 2 orang Direktur atau lebih, apabila diangkat lebih dari seorang Direktur maka seorang di antaranya dapat diangkat sebagai Direktur Utama. Yang dapat diangkat sebagai anggota Direksi adalah orang perseorangan yang telah memenuhi syarat untuk diangkat sebagai Direksi Perseroan berdasarkan ketentuan peraturan OJK dan peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia lainnya yang berlaku. Anggota Direksi diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu 5 tahun. RUPS berhak memberhentikan anggota Direksi pada setiap waktu, dengan tetap memberikan kesempatan kepada anggota Direksi yang bersangkutan untuk membela diri. Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan bahwa untuk: i. ii. iii. iv. v. vi. vii. Memberikan persetujuan rencana kerja atau anggaran tahunan Perseroan (dan setiap perubahan dengan nilai sebesar 10% atau lebih dari hal yang relevan dalam rencana kerja atau anggaran tahunan Perseroan. Melakukan atau memberikan segala bentuk penjaminan atas seluruh atau sebagian dari properti atau aset dari Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan yang jumlahnya melebihi jumlah yang dari waktu ke waktu ditentukan oleh Dewan Komisari kecuali dalam rangka menjalankan kegiatan usaha sehari-hari. Segala penjualan atau pelepasan lainnya terhadap aset material atau hak material dari Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan atau segala pengambilalihan atau pembelian atas segala aset material atau hak material oleh Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan yang melebihi batasan tertentu yang telah ditentukan (dari waktu ke waktu) oleh Dewan Komisaris. Melakukan, mengadakan, atau mengakhiri segala kemitraan strategis yang dapat berupa antara lain, usaha patungan atau perjanjian investasi, aliansi bisnis oleh Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan. Melakukan belanja modal yang (i) tidak tercantum dalam rencana kerja atau anggaran tahunan Perseroan, dan/atau (ii) melakukan belanja modal yang mencapai 10% atau lebih dari nilai yang tercantum dalam rencana kerja atau anggaran tahunan Perseroan. Mengikatkan diri dalam kontrak apapun, perjanjian atau komitmen atau komitmen atau serangkaian kontrak, perjanjian atau komitmen yang terkait yang melibatkan atau dapat melibatkan suatu jumlah yang harus dibayar atau diterima oleh grup Perseroan lebih dari batasan tertentu yang telah ditentukan (dari waktu ke waktu) oleh Dewan Komisaris, termasuk, tidak terbatas pada, perjanjian pembiayaan, pinjaman, penjualan atau pengambilalihan aset atau properti. Inisiasi, pelaksanaan, penyelesaian atau pengabaian segala klaim sengketa, arbitrase atau proses lainnya yang melibatkan grup Perseroan atau pengakuan tanggung jawab oleh atau atas nama grup Perseroan, termasuk (tidak terbatas) penagihan utang dan sengketa perburuhan yang melampaui batasan tertentu yang telah ditentukan (dari waktu ke waktu) oleh Dewan Komisaris. harus dengan persetujuan terlebih dahulu oleh Dewan Komisaris. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah seorang anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan. F. Dewan Komisaris Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 2 orang atau lebih Komisaris, apabila diangkat lebih dari seorang Komisaris maka seorang di antaranya dapat diangkat sebagai Komisaris Utama dan termasuk Komisaris Independen yang jumlahnya disesuaikan dengan persyaratan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu 5 tahun. RUPS berhak memberhentikan anggota Dewan Komisaris pada setiap waktu sebelum masa jabatannya berakhir, demikian dengan tidak mengurangi 222 peraturan perundang-undangan yang berlaku. Yang dapat diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang perorangan yang telah memenuhi syarat untuk diangkat sebagai Dewan Komisaris Perseroan berdasarkan ketentuan peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia lainnya yang berlaku. Dewan Komisaris dalam rangka pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan Direksi. 223 XVI. TATA CARA PEMESANAN SAHAM PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PERSEROAN MENGIKUTI KETENTUAN PERATURAN NO. IX.A.2 DAN PERATURAN NO. IX.A.7 DENGAN PENYESUAIAN TERTENTU DAN TIDAK MENGIKUTI TATA CARA TERTENTU YANG DIATUR DALAM POJK NO. 41/2020 DAN SEOJK NO. 15/2020 SEBAGAIMANA TELAH DISETUJUI BERDASARKAN SURAT OJK NO. S-108/D.04/2021 TANGGAL 7 JULI 2021 PERIHAL KEBIJAKAN TERKAIT PENGGUNAAN SISTEM PENAWARAN UMUM ELEKTRONIK SEBAGAIMANA DIURAIKAN PADA BAB INI. Prosedur Pemesanan Pembelian Saham Khusus Antisipasi Penyebaran Virus Corona (COVID-19) Sehubungan dengan anjuran Pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi interaksi sosial, menjaga jarak fisik (physical distancing) dan menghindari keramaian guna meminimalisir penyebaran penularan COVID-19, maka Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi dan Biro Administrasi Efek membuat langkah-langkah antisipasi sehubungan dengan proses atau mekanisme pemesanan dan pembelian saham Perseroan selama Penawaran Umum sebagai berikut: 1. Pemesanan Pembelian Saham Pemesanan pembelian saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Prospektus ini dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS). FPPS tersedia pada situs web Perseroan https://about.bukalapak.com/id/investor-relations, situs web Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan situs web Penjamin Emisi Efek seperti tercantum di Bab XVII. Penyebarluasan Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham, serta QR Code pada pengumuman Informasi Tambahan dan/atau Perbaikan atas Prospektus Ringkas pada surat kabar. Setiap pemesan saham harus telah memiliki sub rekening efek pada perusahaan efek/bank kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening pada Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Pemesan wajib melengkapi FPPS dan mengirimkan FPPS tersebut secara elektronik kepada Perusahaan Efek dimana pemesan membuka Sub Rekening Efek yang memuat data-data sebagai berikut : a. Nama pemesan; b. Nomor sub rekening efek (SRE); c. Single Investor Identification (SID); d. Jumlah pesanan saham; e. Rekening Dana Nasabah (RDN); dan f. Instruksi pemindah bukuan pembayaran pemesanan saham dari RDN, dimana Perusahaan Efek akan mendebet RDN pada tanggal pembayaran pemesanan saham dan mengkreditkan sejumlah pembayaran pemesanan saham tersebut ke Rekening Penawaran Umum Perdana Saham. Pemesan juga wajib melampirkan dokumen berupa KTP/Paspor bagi perorangan atau Anggaran Dasar dan Perubahannya yang memuat susunan pengurus terakhir bagi badan hukum kepada Perusahaan Efek dimana pemesan membuka rekening efeknya. Pemesanan pembelian saham yang dilakukan menyimpang dari atau tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak akan dilayani. Pemesanan hanya dapat dilakukan satu kali pemesanan untuk setiap Single Investor Identification (SID) atau nama pemesan dan diajukan melalui Perusahaan Efek dimana pemesan membuka SRE nya. 2. Pemesan yang Berhak Pemesan yang berhak melakukan pemesanan pembelian saham adalah perorangan dan/atau lembaga/badan usaha sebagaimana diatur dalam UUPM dan Peraturan No. IX.A.7. 3. Jumlah Pemesanan Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan yaitu 100 (seratus) saham dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 100 (seratus) saham. 224 4. Pendaftaran Efek ke Dalam Penitipan Kolektif Saham Yang Ditawarkan ini akan didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Efek. A. Dengan didaftarkannya Saham tersebut di KSEI maka atas Saham Yang Ditawarkan berlaku ketentuan sebagai berikut: 1) Perseroan tidak menerbitkan saham hasil Penawaran Umum ini dalam bentuk Surat Kolektif Saham. Saham akan didistribusikan dalam bentuk elektronik yang diadministrasikan dalam Penitipan Kolektif KSEI. Sahamsaham hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam Rekening Efek atas nama Pemegang Rekening selambat-lambatnya pada Tanggal 5 Agustus 2021 yang akan didistribusikan oleh BAE melalui sistem KSEI. 2) Perusahaan Efek akan menerbitkan konfirmasi kepada nasabah Pemegang Sub Rekening Efek yang memesan saham dalam Penawaran Umum ini, sebagai informasi mengenai kepemilikan saham pemilik Sub Rekening Efek dimaksud. 3) KSEI, Perusahaan Efek, atau Bank Kustodian akan menerbitkan konfirmasi tertulis kepada Pemegang Rekening sebagai surat konfirmasi mengenai kepemilikan saham. Konfirmasi Tertulis merupakan surat konfirmasi yang sah atas saham yang tercatat dalam rekening efek. 4) Pemegang saham yang tercatat dalam Rekening Efek berhak atas dividen, saham bonus, hak memesan efek terlebih dahulu, dan memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lainnya yang melekat pada saham. 5) Pengalihan kepemilikan saham dilakukan dengan pemindah-bukuan antar Rekening Efek di KSEI. 6) Pembayaran dividen, saham bonus, dan perolehan atas hak memesan efek terlebih dahulu kepada pemegang saham dilaksanakan oleh Perseroan atau BAE yang ditunjuk oleh Perseroan melalui Rekening Efek di KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada Pemilik Manfaat (Beneficial Owner) yang menjadi Pemegang Rekening efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian. 7) Setelah Penawaran Umum dan setelah saham Perseroan dicatatkan, pemegang saham yang menghendaki sertifikat saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif di KSEI setelah saham hasil Penawaran Umum didistribusikan ke dalam Rekening Efek Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah ditunjuk. 8) Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEI melalui Perusahaan Efek atau Bank Kustodian melalui C-BEST yang mengelola sahamnya dengan mengisi Formulir Penarikan Efek. 9) Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk Surat Kolektif Saham selambatlambatnya 5 (lima) Hari Kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI dan diterbitkan atas nama pemegang saham sesuai permintaan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola saham. 10) Pihak-pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi bursa atas saham Perseroan wajib menunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI untuk mengadministrasikan saham tersebut. B. Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan Surat Kolektif Sahamnya tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi bursa. Informasi lebih lanjut mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada perusahaan efek di tempat dimana FPPS yang bersangkutan diajukan. 5. Distribusi Saham Perseroan Distribusi Saham Perseroan akan dilakukan ke sub rekening efek pemesan pada tanggal 5 Agustus 2021. 225 6. Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham Selama Masa Penawaran Umum, para pemesan yang berhak dapat mengajukan pemesanan pembelian saham secara elektronik selama jam kerja dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana telah disebutkan pada angka 1 diatas. Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan Saham Yang Ditawarkan dan terbukti bahwa satu pihak mengajukan pemesanan atas Saham Yang Ditawarkan melalui lebih dari 1 (satu) pesanan, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan, Manajer Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan 1 (satu) pemesanan dengan FPPS yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan. Penjamin Emisi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menolak pemesanan pembelian saham apabila FPPS yang disampaikan pemesan kepada perusahaan efek tidak diisi dengan lengkap atau bila persyaratan pemesanan pembelian saham termasuk persyaratan pihak yang berhak melakukan pemesanan, tidak terpenuhi. Sedangkan pemesan, tidak dapat membatalkan pembelian sahamnya apabila telah memenuhi persyaratan pemesanan pembelian. 7. Masa Penawaran Umum Masa Penawaran akan berlangsung selama 4 (empat) hari kerja yang dimulai setelah pengumuman Informasi Tambahan dan/atau Perbaikan atas Prospektus Ringkas yaitu pada tanggal 27 Juli 2021 sampai dengan tanggal 30 Juli 2021 pukul 10:00 WIB. 8. Tanggal Penjatahan Tanggal penjatahan dimana penjatahan saham akan dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, adalah tanggal 3 Agustus 2021. 9. Persyaratan Pembayaran Untuk mengajukan pemesanan saham, pemesan wajib menyediakan dana yang sesuai dengan jumlah pemesanannya di RDN bersamaan dengan penyerahan FPPS. Perusahaan Efek, setelah menerima FPPS, akan menarik dana pembayaran pemesanan saham dari RDN untuk dibayarkan ke Rekening Penawaran Umum yang dibuat oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek di: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang: Bursa Efek Jakarta Atas nama: PT Mandiri Sekuritas - IPO Bukalapak No. Rekening: 1040005496505 Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung jawab pemesan. Pembayaran harus sudah diterima (in good fund) pada hari terakhir Masa Penawaran untuk Penjamin Emisi Efek, nasabah ritel, dan nasabah institusi domestik. Apabila pembayaran tidak diterima pada tanggal tersebut di atas maka pemesanan yang diajukan dianggap batal dan pemesan tidak berhak atas penjatahan. 10. Penjatahan Saham Pelaksanaan penjatahan akan dilakukan oleh PT Mandiri Sekuritas selaku Manajer Penjatahan. Penjatahan akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan No. IX.A.7 dan mengikuti tata cara sebagaimana diatur dalam SE OJK No. 15/2020. A. Penjatahan Pasti (Fixed Allotment) Dalam Penawaran Umum ini, Penjatahan Pasti dibatasi maksimal 97,5% (sembilan puluh tujuh koma lima persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan. Penjatahan Pasti dalam Penawaran Umum hanya dapat dilakukan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut: 226 1) 2) 3) 4) 5) Pemesan hanya dapat mengajukan permohonan pemesanan saham dengan Penjatahan Pasti hanya melalui Penjamin Pelaksana Emisi. Manajer Penjatahan menentukan besarnya persentase dan Pihak yang akan mendapatkan Penjatahan Pasti dalam Penawaran Umum. Jumlah Penjatahan Pasti sebagaimana dimaksud termasuk pula jatah bagi pegawai Perseroan yang melakukan pemesanan dalam Penawaran Umum (jika ada) dengan jumlah sebesar 0,05% (nol koma nol lima persen) dari Saham Yang Ditawarkan pada saat Penawaran Umum Perdana Saham untuk program alokasi saham kepada karyawan (Employee Stock Allocation (“ESA”)) atau sebanyak 14.027.500 (empat belas juta dua puluh tujuh ribu lima ratus) saham. Penjatahan Pasti dilarang diberikan kepada pemesan: a) Direktur, komisaris, pegawai, atau Pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih saham dari suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum; b) Direktur, Komisaris, dan/atau Pemegang Saham Utama Perseroan; atau c) Afiliasi dari Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka a) dan angka b), yang bukan merupakan Pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga. Dalam hal terjadi kelebihan permintaan beli dalam Penawaran Umum, Penjamin Pelaksana Emisi Efek akan mengikuti ketentuan dalam SE OJK 15/2020 dengan melakukan Penyesuaian Alokasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. B. Penjatahan Terpusat (Pooling) Penjatahan terpusat dalam Penawaran Umum Perseroan mengikuti ketentuan sesuai dengan SE OJK No. 15/2020 dengan dana yang dihimpun sebesar Rp21.900.679.080.000,- (dua puluh satu triliun sembilan ratus miliar enam ratus tujuh puluh sembilan juta delapan puluh ribu Rupiah) masuk dalam Penawaran Umum golongan IV, dengan batasan minimum alokasi untuk penjatahan terpusat adalah minimal sebesar 2,5% (dua koma lima persen) atau 644.137.700 (enam ratus empat puluh empat juta seratus tiga puluh tujuh ribu tujuh ratus) Saham. Ketentuan tersebut dihitung berdasarkan Harga Penawaran. Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat dibandingkan batas alokasi saham, maka sesuai dengan SE OJK No. 15/2020 alokasi saham untuk penjatahan terpusat disesuaikan dengan memperhatikan bahwa Penawaran Umum digolongkan menjadi 4 (empat) golongan berdasarkan nilai keseluruhan Efek yang ditawarkan sebagaimana diuraikan pada Tabel Golongan Penawaran Umum, Batasan Tingkat Pemesanan dan Penyesuaian Alokasi di bawah ini: Tabel Golongan Penawaran Umum, Batasan Tingkat Pemesanan dan Penyesuaian Alokasi Golongan Penawaran Umum Golongan I (IPO ≤ Rp250 miliar) Golongan II (Rp250 miliar < IPO ≤ Rp500 miliar) Golongan III (Rp500 miliar < IPO ≤ Rp1 triliun) Golongan IV (IPO > Rp1 triliun) *) mana yang lebih tinggi nilainya Batas Minimal % Alokasi Awal Efek* Min. 15% atau Rp20 miliar Min. 10% atau Rp37,5 miliar Min. 7,5% atau Rp50 miliar Min. 2,5% atau Rp75 miliar Batas Tingkat Pemesanan dan Penyesuaian Alokasi Untuk Penjatahan Terpusat Penyesuaian Penyesuaian Penyesuaian I II III 2,5x ≤ X< 10x 10x ≤ X< 25x ≥ 25x 17,5% 20% 25% 12,5% 15% 20% 10% 12,5% 17,5% 5% 7,5% 12,5% Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat dibandingkan batas alokasi saham, maka alokasi saham untuk penjatahan terpusat disesuaikan sebagaimana tabel di atas. Pada Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan, maka apabila tingkat pemesanan pada penjatahan terpusat dibandingkan dengan batas minimal persentase alokasi saham: I. 2,5x sampai dengan 10x, maka alokasi untuk penjatahan terpusat ditingkatkan menjadi sebesar 5% (lima persen) dari jumlah saham yang ditawarkan; 227 II. 10x sampai dengan 25x, maka alokasi untuk penjatahan terpusat ditingkatkan menjadi sebesar 7,5% (tujuh koma lima persen) dari jumlah saham yang ditawarkan; atau III. di atas 25x, maka alokasi untuk penjatahan terpusat ditingkatkan menjadi sebesar 12,5% (dua belas koma lima persen) dari jumlah saham yang ditawarkan. Adapun sumber saham yang dapat digunakan untuk memenuhi ketentuan penyesuaian alokasi saham untuk porsi Penjatahan Terpusat dalam hal dilakukan penyesuaian, bersumber dari alokasi Penjatahan Pasti. Jika jumlah saham yang dipesan melebihi jumlah Saham Yang Ditawarkan, maka Manajer Penjatahan yang bersangkutan harus melaksanakan prosedur penjatahan sisa Saham Yang Ditawarkan setelah alokasi untuk Penjatahan Pasti sebagai berikut: 1. Dalam hal setelah mengecualikan pemesan saham dari: a) Direktur, komisaris, pegawai, atau Pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih saham dari suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum; b) Direktur, komisaris, dan/atau Pemegang Saham Utama Perseroan; atau c) Afiliasi dari Pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, yang bukan merupakan Pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga; dan terdapat sisa saham yang jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah yang dipesan, maka: a) pemesan yang tidak dikecualikan akan menerima seluruh jumlah saham yang dipesan; dan b) dalam hal para pemesan yang tidak dikecualikan telah menerima penjatahan sepenuhnya dan masih terdapat sisa saham, maka sisa saham tersebut dibagikan secara proporsional kepada para pemesan yang dikecualikan menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan. 2 Dalam hal setelah mengecualikan pemesan saham dari: a) Direktur, komisaris, pegawai, atau Pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih saham dari suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum; b) Direktur, komisaris, dan/atau Pemegang Saham Utama Perseroan; atau c) Afiliasi dari Pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, yang bukan merupakan Pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga; dan terdapat sisa saham yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi pemesan yang tidak dikecualikan itu, harus mengikuti ketentuan sebagai berikut: a) para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh satu satuan perdagangan di Bursa Efek Indonesia, jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya tidak mencukupi, maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi. Jumlah saham yang termasuk dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan perdagangan terbesar yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia di mana saham tersebut akan tercatat; dan b) apabila terdapat saham yang tersisa, maka setelah satu satuan perdagangan dibagikan kepada pemesan yang tidak dikecualikan, pengalokasian dilakukan secara proporsional dalam satuan perdagangan menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan. Manajer Penjatahan akan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dan berpedoman pada Peraturan Bapepam No. VIII.G.12, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-17/PM/2004 Tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan No. IX.A.7 paling lambat 30 hari setelah berakhirnya Masa Penawaran Umum. Penjamin Emisi Efek wajib menyerahkan laporan hasil Penawaran Umum kepada OJK paling lambat 5 (lima) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan dalam bentuk dan isi sesuai dengan Peraturan No. IX.A.2. 11. Penundaan Masa Penawaran Umum Perdana Saham atau Pembatalan Penawaran Umum Perdana Saham Dalam jangka waktu sejak tanggal Efektif sampai dengan berakhirnya Masa Penawaran Umum, Perseroan dapat menunda Masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran atau membatalkan Penawaran Umum dengan ketentuan: a. Terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yang meliputi: i. Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia turun melebihi 10% (sepuluh persen) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut-turut; 228 ii. iii. Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh OJK berdasarkan Formulir No. IX.A.2.-11. Apabila Pembatalan Penawaran Umum dilakukan sebelum Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif, maka Perseroan dan Penjamin Pelaksanaan Emisi wajib memberitahukan secara tertulis kepada OJK. b. Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: i. ii. iii. iv. c. Mengumumkan penundaan Masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum Perdana Saham dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu hari kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya; Menyampaikan informasi penundaan Masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum Perdana Saham tersebut kepada OJK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir (i); Menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir (i) kepada OJK paling lambat satu Hari Kerja setelah pengumuman dimaksud; dan Perseroan yang menunda Masa Penawaran Umum atau membatalkan Penawaran Umum Perdana Saham yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan saham telah dibayarkan kepada Perseroan dan Pemegang Saham Penjual maka masing-masing Perseroan dan Pemegang Saham Penjual wajib mengembalikan uang pemesanan saham kepada pemesan paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut. Dalam hal Perseroan melakukan penundaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan akan memulai kembali Masa Penawaran Umum berlaku ketentuan sebagai berikut: i. Dalam hal penundaan Masa Penawaran Umum disebabkan oleh kondisi sebagaimana dimaksud dalam huruf a butir (i), maka Perseroan wajib memulai kembali Masa Penawaran Umum paling lambat 8 (delapan) hari kerja setelah indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia mengalami peningkatan paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari total penurunan indeks harga saham gabungan yang menjadi dasar penundaan. ii. Dalam hal indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan kembali sebagaimana dimaksud dalam huruf a butir (i), maka Perseroan dapat melakukan kembali penundaan Masa Penawaran Umum. iii. Perseroan wajib menyampaikan kepada OJK informasi mengenai jadwal Penawaran Umum Perdana Saham dan informasi tambahan lainnya, termasuk informasi peristiwa material yang terjadi setelah penundaan Masa Penawaran Umum (jika ada) dan mengumumkannya dalam paling kurang 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu Hari Kerja sebelum dimulainya lagi Masa Penawaran Umum. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan dalam media massa lainnya; dan iv. Wajib menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir (iii) kepada OJK paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah pengumuman dimaksud. 12. Pengembalian Uang Pemesanan Dengan memperhatikan ketentuan mengenai penjatahan tersebut di atas, bagi pemesanan pembelian saham yang ditolak seluruhnya atau sebagian akibat dari penjatahan, maka setiap Penjamin Pelaksana Emisi Efek bertanggung jawab dan wajib mengembalikan uang pemesanan yang telah diterimanya sehubungan dengan pemesanan pembelian saham kepada para pemesan dengan cara menyetorkan uang tersebut ke KSEI dan akan didistribusikan ke SRE dari para pemesan sesuai dengan data yang disusun oleh Biro Administrasi Efek. Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan paling lambat dilaksanakan 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan. Dalam hal terjadi pembatalan atau penundaan Penawaran Umum, maka pengembalian uang pemesanan tersebut menjadi tanggung jawab setiap Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek wajib mengembalikan uang pemesanan yang telah diterimanya sehubungan dengan pemesanan pembelian saham kepada para pemesan dengan cara menyetorkan uang tersebut ke KSEI untuk selanjutnya didistribusikan ke SRE dari para pemesan sesuai dengan data yang disusun oleh Biro Administrasi Efek dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah keputusan tanggal 229 pembatalan atau penundaan Penawaran Umum tersebut. Dalam hal terjadi pembatalan atau penundaan Penawaran Umum, dan uang pemesanan telah diterima oleh Perseroan, maka uang pemesanan tersebut wajib dikembalikan oleh Perseroan kepada para pemesan dengan cara menyetorkan uang tersebut ke KSEI untuk selanjutnya didistribusikan ke SRE dari para pemesan sesuai dengan data yang disusun oleh Biro Administrasi Efek paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak keputusan tanggal pembatalan atau penundaan Penawaran Umum tersebut. Jika pencatatan saham di BEI tidak dapat dilakukan dalam jangka waktu 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Distribusi karena persyaratan pencatatan tidak dipenuhi dan Penawaran Atas Saham Yang Ditawarkan batal demi hukum, maka pembayaran pesanan Saham Yang Ditawarkan dimaksud wajib dikembalikan kepada para pemesan oleh Perseroan, dengan cara menyetorkan uang tersebut ke KSEI untuk selanjutnya didistribusikan ke SRE dari para pemesan sesuai dengan data yang disusun oleh Biro Administrasi Efek paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sejak batalnya Penawaran Umum Perdana Saham. Jika terjadi keterlambatan dalam pengembalian uang pemesanan tersebut, maka setiap pihak yang menyebabkan terjadinya keterlambatan tersebut wajib membayar denda kepada para pemesan secara pro-rata untuk setiap hari keterlambatan sebesar suku bunga jasa giro pada Bank Mandiri yakni sebesar 1,00% (satu persen) per tahun dari jumlah uang pengembalian pemesanan yang belum dikembalikan kepada pemesan, yang dihitung dari 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Pengembalian, secara prorata untuk setiap hari keterlambatan, dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Tata cara dalam pengembalian uang dan denda keterlambatan (jika ada) adalah Penjamin Pelaksana Emisi Efek wajib mengembalikan uang pemesanan kepada para pemesan dengan cara menyetorkan uang tersebut ke KSEI untuk selanjutnya didistribusikan ke SRE dari para pemesan sesuai dengan data yang disusun oleh Biro Administrasi Efek. 13. Penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan (”FKP”) atas Pemesanan Pembelian Saham Pemesan yang membutuhkan Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham dapat mengajukan permohonan melalui surat elektronik kepada email PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek (BAE), dengan alamat surat elektronik sebagai berikut: ipo.bukalapak@gmail.com 230 XVII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM Prospektus dan FPPS dapat diperoleh dengan mengajukan permohonan melalui surat elektronik kepada BAE, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek yang ditunjuk yaitu perantara pedagang efek yang terdaftar sebagai anggota Bursa Efek selama Masa Penawaran Umum Perdana Saham yaitu dari tanggal 27 Juli – 30 Juli 2021. Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek yang dimaksud adalah sebagai berikut: PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK PT Mandiri Sekuritas Menara Mandiri I, Lantai 24 - 25 Jl. Jend. Sudirman Kav. 54 - 55 Jakarta Indonesia 12910 Telp.: (62 21) 526 3445 Faks.: (62 21) 526 3507 Website: www.most.co.id PT Buana Capital Sekuritas District 8 Treasury Tower, 39th floor,SCBD Lot 28 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, Indonesia Telp.: (62 21) 2793 8800 Faks.: (62 21) 2793 7892 Website: www.buanacapital.com PENJAMIN EMISI EFEK PT Bahana Sekuritas Graha Niaga 19th Floor Jl. Jend. Sudirman No. 58 Jakarta 12190, Indonesia Telp.: (021) 250 5081 Faks.: (021) 250 5071 Website: www.bahana.co.id Email : bs_ibcm@bahana.co.id PT BCA Sekuritas Menara BCA - Grand Indonesia, Lantai 41, Jl. M.H. Thamrin No.1, Jakarta 12190 Telp. (021) 2358 7222; Faks. (021) 2358 7250 Telp. Halo BCA : 1500888 Layanan 9 (BCA Sekuritas) Website: www.bcasekuritas.co.id Email: e-IPO@bcasekuritas.co.id PT BNI Sekuritas Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lt. 16 Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78 Jakarta, 12910 Telp.: (021) 2554 3946 Faks.: (021) 5793 6942 Website www.bnisekuritas.co.id PT BRI Danareksa Sekuritas Gedung BRI II, Lantai 23 Jl. Jend. Sudirman Kav. 44-46 Jakarta 10210 Tel. (021) 50914100 Fax. (021) 3501817 Website: www.bridanareksasekuritas.co.id Email: ib-group1@bridanareksasekuritas.co.id PT Ciptadana Sekuritas Asia Plaza ASIA Office Park Unit 2 Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190 Telp.: (62 21) 2557 4800 Faks.: (62 21) 2557 4800 Website: www.ciptadana.com PT Investindo Nusantara Sekuritas Plaza Asia Lt. 17 Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190 Telp.: (62 21) 5150817 / Fax. : (62 21) 5151217 Website : www.investindosekuritas.co.id Email : in@in-sekuritas.com PT Lotus Andalan Sekuritas The City Tower 7th Floor Jl. M.H. Thamrin No.81, Jakarta 10310 Tel: (62-21) 2395 1000 Fax: (62-21) 2395 1099 Website: www.lots.co.id Email: cs@lots.co.id PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Treasury Tower 50th floor Unit A District 8 SCBD Lot. 28 Jl Jendral Sudirman Kav. 52 – 53 Senayan - Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12190 Telp : 021 - 5088 7000 Fax. 021 - 5088 7001 Website : www.miraeasset.co.id Email : ipo@miraeasset.co.id 231 PT Panin Sekuritas Tbk. Gd. Bursa Efek Indonesia Tower II, Lt. 17, Suite 1705 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 – 53. Senayan. Kebayoran Baru. Jakarta Selatan 12190 Telp : (021) 515 3055 Fax : (021) 515 3061 Website : www.pans.co.id PT Philip Sekuritas Indonesia Atria@Sudirman, Level 23B Jl. Jenderal Sudirman, Kav. 33A Jakarta 10220 - Indonesia Telepon: (021) 57 900 900 Fax: (021) 57 900 809 Website: www.phillip.co.id Email: corfin@phillip.co.id PT Samuel Sekuritas Indonesia Menara Imperium Lt. 21 Jl. HR. Rasuna Said, Kuningan Timur Setiabudi, Jakarta Selatan 12980 Telp: (021) 2854 8858 Fax: (021) 8370 1618 Website: samuel.co.id Email: investmentbanking@samuel.id PT Sinarmas Sekuritas PT Sinarmas Sekuritas Sinar Mas Land Plaza Tower III, Lantai 5 Jl. MH Thamrin No. 51 Jakarta 10350 Tel. (021) 392 5550 Fax. (021) 392 2269 Website : www.sinarmassekuritas.co.id Email : cs@sinarmassekuritas.co.id PT Sucor Sekuritas Sahid Sudirman Center, 12th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 86 Jakarta 10220 Telepon: (021) 8067 3000 Faksimile: (021) 2788 9288 Website: sucorsekuritas.com PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Gedung Artha Graha 18th & 19th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Telp.: (62 21) 2924 9088 Faks.: (62 21) 2924 9150 Website.: https://www.trimegah.com/ Email.: investment.banking@trimegah.com PT UBS Sekuritas Indonesia Sequis Tower Level 22 unit 22-1 Jl. Jend. Sudirman Kav. 71 Lot 11B Jakarta 12190 Telepon: (021) 2554 7000 Faksimile: (021) 2554 7068 Website: https://www.ubs.com/id/en.html PT Valbury Sekuritas Indonesia Menara Karya 9th Floor Jl. HR. Rasuna Said Block X-5 Kav.1-2 Jakarta 12950 Tel. : 021-25533600 Fax : 021-25533700 Website : www.valbury.com Email : investment.banking@valbury.com PT Victoria Sekuritas Indonesia Graha BIP Lantai 3A Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 23 Jakarta Selatan 12930 Telepon : 021 – 5099 2980 Fax : 021 – 5099 2981 www.victoria-sekuritas.co.id corfin@victoria-sekuritas.co.id PT Wanteg Sekuritas AKR Tower Lantai 10, Jl. Panjang No.5 Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530 Telepon : (021) 5367 1517 Fax : (021) 5367 1519 Website: www.wanteg.com Email: ib@wanteg.com PT Yuanta Sekuritas Indonesia Equity Tower Lt.10 unit EFGH Sudirman Central Business District (SCBD) Lot 9 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Telp. (+62-21) 5153608 Fax: (+62-21) 5150738 Website: www.yuanta.co.id Email: investment.banking@yuanta.co.id 232 XVIII. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM 233 Halaman ini sengaja dikosongkan 234 No. 4384/03/14/07/21 Jakarta, 22 Juli 2021 PT Bukalapak.com Tbk (“Perseroan”) Metropolitan Tower Lt. 22 Jl. Raden Adjeng Kartini Kav. 14 Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan Indonesia U.p.: Direksi Perihal: Pendapat dari Segi Hukum atas Perseroan Sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan Dengan hormat, Dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (”OJK”) No. 7/POJK.04/2017 tentang Dokumen Pernyataan Pendaftaran dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang, dan/atau Sukuk (”POJK No. 7/2017”), kami, Assegaf Hamzah & Partners, suatu firma hukum di Jakarta, dalam hal ini diwakili oleh Tunggul Purusa Utomo S.H., LL.M., selaku Rekan dalam firma hukum tersebut, yang terdaftar sebagai Konsultan Hukum Profesi Penunjang Pasar Modal pada OJK yang telah memiliki Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal No. STTD.KH116/PM.2/2018 tanggal 16 Mei 2018 dan terdaftar sebagai anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. 201407 yang berlaku sampai dengan tanggal 31 Juli 2022, telah ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan Surat Penunjukan No. 921/BL-AHP/LGL/SP/I/2021 tanggal 19 Januari 2021 untuk mempersiapkan Laporan Uji Tuntas atas Perseroan (“Laporan Uji Tuntas”) dan memberikan Pendapat dari Segi Hukum (“Pendapat Dari Segi Hukum”) sehubungan dengan rencana Perseroan untuk menerbitkan dan menawarkan saham biasa atas nama yang merupakan saham baru dalam jumlah sebesar 25.765.504.800 (dua puluh lima miliar tujuh ratus enam puluh lima juta lima ratus empat ribu delapan ratus) saham baru dengan nilai nominal Rp 50 (lima puluh Rupiah) per lembar saham untuk ditawarkan dan dijual kepada masyarakat melalui penawaran umum yang mewakili 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah penawaran umum perdana saham, dengan harga penawaran sebesar Rp 850 per saham (“Penawaran Umum Perdana”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Perdana adalah sebesar Rp 21.900.679.080.000. Penawaran Umum Perdana ini dijamin oleh PT Mandiri Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek dengan kesanggupan penuh (full commitment) sebagaimana dimuat dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana Saham No. 11 tanggal 4 Mei 2021, sebagaimana diubah dengan (i) Akta Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 11 tanggal 4 Juni 2021, dan (ii) Akta Addendum II Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 87 tanggal 24 Juni 2021, seluruhnya dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta, (iii) Akta Addendum dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 16 tanggal 7 Juli 2021, yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., dan (iv) Akta Addendum IV dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 1 tanggal 21 Juli 2021, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta (“Perjanjian Penjaminan Emisi Efek”). Sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana ini, Perseroan juga telah menandatangani Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham No. 12 tanggal 4 Mei 2021, sebagaimana diubah dengan (i) Akta Addendum I Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Penawaran Umum No. 12 tanggal 4 Juni 2021, keduanya dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta dengan PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek, (ii) Akta Addendum II dan Pernyataan Kembali Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham No. 17 tanggal 7 Juli 2021, yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., dan (iii) Akta Addendum III dan Pernyataan Kembali Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham No. 2 tanggal 21 Juli 2021, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta (“Perjanjian 235 Pendapat dari Segi Hukum PT Bukalapak.com Tbk Halaman: 2 Pengelolaan Administrasi Saham”) dan Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI No. SP029/SHM/KSEI/0421 tanggal 28 Mei 2021 dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI”). Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI secara bersama-sama disebut sebagai “PerjanjianPerjanjian Sehubungan Dengan Penawaran Umum Perdana”. Kegiatan Penawaran Umum Perdana yang dilakukan Perseroan mengikuti ketentuan yang diatur dalam Peraturan Bapepam & LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran dalam Rangka Penawaran Umum (“Peraturan Bapepam & LK No. IX.A.2”) dan Peraturan Bapepam & LK No. IX.A.7 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum (“Peraturan Bapepam & LK No. IX.A.7”) dengan beberapa penyesuaian tertentu sebagaimana diungkapkan dalam Prospektus, dan tidak mengikuti tata cara tertentu yang diatur dalam Peraturan OJK Nomor 41/POJK.04/2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang, dan/atau Sukuk Secara Elektronik (“POJK No. 41/2020”) dan Surat Edaran OJK Nomor 15/SEOJK.04/2020 tentang Penyediaan Dana Pesanan, Verifikasi Ketersediaan Dana, Alokasi Efek Untuk Penjatahan Terpusat, dan Penyelesaian Pemesanan Efek dalam Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Berupa Saham secara Elektronik (“SEOJK No. 15/2020”) sebagaimana telah disetujui berdasarkan surat OJK No. S108/D.04/2021 tanggal 7 Juli 2021 perihal Kebijakan terkait Penggunaan Sistem Penawaran Umum Elektronik. Perseroan telah memperoleh persetujuan prinsip pencatatan efek bersifat ekuitas dari PT Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Perdana berdasarkan Surat BEI No. S-04396/BEI.PP2/06-2021 tanggal 28 Juni 2021 perihal Persetujuan Prinsip Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas PT Bukalapak.com Tbk. Dalam rangka Penawaran Umum Perdana ini, Direksi Perseroan telah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham Perseroan sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 112 tanggal 30 April 2021, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta. Seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham ini setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham, akan dialokasikan untuk modal kerja Perseroan dan/atau Anak Perusahaan dengan keterangan sebagai berikut: A. Sekitar 66% (enam puluh enam persen) akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja. B. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja Entitas Anak, yaitu: (i) Sekitar 15% (lima belas persen) dialokasikan kepada PT Buka Mitra Indonesia (“BMI”); (ii) Sekitar 15% (lima belas persen) dialokasikan kepada PT Buka Usaha Indonesia (“BUI”); (iii) Sekitar 1% (satu persen) dialokasikan kepada PT Buka Investasi Bersama (“BIB”); (iv) Sekitar 1% (satu persen) dialokasikan kepada PT Buka Pengadaan Indonesia (“BPI”); (v) Sekitar 1% (satu persen) dialokasikan kepada Bukalapak Pte. Ltd. (“BLSG”); dan (vi) Sekitar 1% (satu persen) dialokasikan kepada PT Five Jack (“Five Jack Indonesia”). 236 Pendapat dari Segi Hukum PT Bukalapak.com Tbk Halaman: 3 Mekanisme penyaluran dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham ini akan dilakukan melalui penambahan modal pada Anak Perusahaan. Rencana penggunaan dana untuk peningkatan penyertaan modal pada BMI, BUI, BPI, BLSG dan Five Jack Indonesia merupakan transaksi afiliasi sebagaimana diatur pada Peraturan OJK No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan (“POJK No. 42/2020”), namun demikian dikecualikan dari kewajiban prosedur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 POJK No. 42/2020 dan kewajiban menggunakan penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 POJK No. 42/2020, mengingat transaksi peningkatan penyertaan modal pada BMI, BUI, BPI, BLSG dan Five Jack Indonesia merupakan transaksi antara Perseroan dengan Perusahaan Terkendali yang sahamnya dimiliki paling sedikit 99% dari modal disetor Perusahaan Terkendali. Perseroan akan melaporkan transaksi afiliasi tersebut kepada OJK paling lambat 2 hari kerja setelah terjadinya transaksi penyetoran modal. Rencana penggunaan dana untuk peningkatan penyertaan modal pada BMI, BUI, BPI, BLSG dan Five Jack Indonesia bukan merupakan transaksi benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam POJK No. 42/2020. Rencana penggunaan dana untuk peningkatan penyertaan modal pada BIB merupakan transaksi afiliasi sebagaimana diatur pada POJK No. 42/2020, sehingga Perseroan akan memenuhi ketentuan POJK No. 42/2020 sehubungan dengan pelaksanaannya. Rencana penggunaan dana untuk peningkatan penyertaan modal pada BIB bukan merupakan transaksi benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam POJK No. 42/2020. Dalam hal rencana penggunaan dana untuk peningkatan penyertaan modal pada BMI, BUI, BPI, BIB, BLSG dan Five Jack Indonesia merupakan transaksi material sebagaimana diatur pada Peraturan OJK No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha (“POJK No. 17/2020”), maka Perseroan akan memenuhi ketentuan POJK No. 17/2020. Dalam hal Perseroan dan/atau Anak Perusahaan akan melakukan transaksi dengan menggunakan dana hasil Penawaran Umum Perdana ini yang merupakan transaksi afiliasi, transaksi benturan kepentingan dan/atau transaksi material, Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam POJK No. 42/2020 dan/atau POJK No. 17/2020. Sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, Perseroan wajib menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana ini kepada OJK paling lambat pada tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya setelah tanggal laporan sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana telah direalisasikan dan mempertanggungjawabkan pada Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) Tahunan Perseroan. Laporan realisasi penggunaan dana yang disampaikan kepada OJK akan dibuat secara berkala setiap 6 (enam) bulan dengan tanggal laporan 30 Juni dan 31 Desember. Apabila di kemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana ini, maka Perseroan akan terlebih dahulu menyampaikan rencana tersebut beserta alasannya kepada OJK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya, dan perubahan penggunaan dana tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari para pemegang saham Perseroan dalam RUPS. Pendapat Dari Segi Hukum ini disiapkan berdasarkan uji tuntas yang kami lakukan atas Perseroan yang dibuat berdasarkan keadaan Perseroan hingga tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini dikeluarkan. Pendapat Dari Segi Hukum ini dibuat berdasarkan data dan informasi yang kami peroleh dari Perseroan sampai dengan tanggal 22 Juli 2021. Pendapat Dari Segi Hukum ini disiapkan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku di bidang pasar modal dan Standar Uji Tuntas dan Standar Pendapat Hukum 237 Pendapat dari Segi Hukum PT Bukalapak.com Tbk Halaman: 4 yang dikeluarkan oleh Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (“HKHPM”) berdasarkan Keputusan HKHPM No. Kep.02/HKHPM/VIII/2018 tanggal 8 Agustus 2018 tentang Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal, Surat Edaran HKHPM No. Ref. 191/DS-HKHPM/1218 tanggal 11 Desember 2018 perihal Interpretasi Standar Profesi HKHPM 2018 dan Surat Edaran HKHPM No. Ref. 01/DS-HKHPM/0119 tanggal 7 Januari 2019 perihal Interpretasi Standar Profesi HKHPM 2018, dan telah memuat hal-hal yang diatur dalam POJK No. 7/2017 dan Peraturan OJK No. 8/POJK.04/2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas. Dalam Pendapat Dari Segi Hukum ini, referensi terhadap ”Anak Perusahaan” berarti perusahaan di mana Perseroan memiliki penyertaan, baik langsung maupun tidak langsung, sejumlah lebih dari 50% saham perusahaan tersebut dan laporan keuangan perusahaan tersebut dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Perseroan serta anak perusahaan tersebut aktif beroperasi. Pendapat Dari Segi Hukum ini menggantikan keseluruhan Pendapat Dari Segi Hukum yang telah kami sampaikan kepada OJK sebagaimana tercantum dalam surat kami (i) No. 3763/03/14/05/21 tanggal 7 Mei 2021, (ii) No. 3991/01/14/06/21 tanggal 7 Juni 2021, dan (iii) No. 4274/03/14/07/21 tanggal 7 Juli 2021. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM Setelah memeriksa dan meneliti dokumen-dokumen yang akan kami rinci lebih lanjut dalam Laporan Uji Tuntas serta berdasarkan asumsi-asumsi dan pembatasan yang diuraikan di akhir Pendapat Dari Segi Hukum ini, dengan ini kami memberikan Pendapat Dari Segi Hukum sebagai berikut: I. PERSEROAN 1. Perseroan berkedudukan di Jakarta Selatan, didirikan dengan nama PT Bukalapak.com berdasarkan Akta Pendirian No. 11 tanggal 9 September 2011, yang dibuat di hadapan Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (“Menkumham”) berdasarkan Surat Keputusan No. AHU46088.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 21 September 2011, telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (“Kemenkumham”) di bawah No. AHU-0076096.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 21 September 2011, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 91 tanggal 13 November 2012, Tambahan No. 67060 (“Akta Pendirian”). Dengan telah disahkannya Akta Pendirian oleh Menkumham, maka Perseroan telah didirikan secara sah berdasarkan hukum Republik Indonesia dan Akta Pendirian telah dibuat memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia yang berlaku. Anggaran Dasar yang dimuat dalam Akta Pendirian tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir kali dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 112 tanggal 30 April 2021, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0027374.AH.01.02.TAHUN 2021 tanggal 4 Mei 2021 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0082712.AH.01.11.Tahun 2021 tanggal 4 Mei 2021, dan telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam 238 Pendapat dari Segi Hukum PT Bukalapak.com Tbk Halaman: 5 Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.030288345 tanggal 4 Mei 2021 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0082712.AH.01.11.Tahun 2021 tanggal 4 Mei 2021, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 043 tanggal 28 Mei 2021, Tambahan No. 018552 (“Akta No. 112/2021”). Berdasarkan Akta No. 112/2021, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui, antara lain: a. perubahan status Perseroan dari Perseroan Terbatas Tertutup menjadi Perseroan Terbatas Terbuka dan karenanya mengubah nama Perseroan, dari sebelumnya bernama PT BUKALAPAK.COM menjadi PT BUKALAPAK.COM Tbk; b. perubahan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sesuai dengan Peraturan Bapepam & LK Nomor IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam & LK Nomor Kep179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 (“Peraturan IX.J.1”), dengan kegiatan usaha utama web portal dan platform digital dengan tujuan komersial, dan kegiatan usaha penunjang aktivitas perusahaan holding dan aktivitas konsultasi manajemen; c. perubahan klasifikasi saham Perseroan yaitu semula terdiri dari saham Seri A, B, C, D, E, A1, F dan G menjadi saham biasa dengan nilai nominal yang sama, yaitu Rp50 (lima puluh Rupiah) per saham dengan keseluruhan jumlah saham sebanyak 77.296.514.554 (tujuh puluh tujuh miliar dua ratus sembilan puluh enam juta lima ratus empat belas ribu lima ratus lima puluh empat) saham atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp3.864.825.727.700 (tiga triliun delapan ratus enam puluh empat miliar delapan ratus dua puluh lima juta tujuh ratus dua puluh tujuh ribu tujuh ratus Rupiah), terhadap pembulatan sebesar Rp 6.925.700 (enam juta sembilan ratus dua puluh lima ribu tujuh ratus Rupiah) akan dilakukan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan. d. Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) Perseroan melalui pengeluaran saham baru dari dalam simpanan (portepel) Perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya sebesar 25.765.504.851 saham dari modal disetor dan modal ditempatkan Perseroan dengan nilai nominal per saham Rp50,00, untuk ditawarkan kepada masyarakat baik di wilayah Republik Indonesia dan/atau secara internasional dan untuk dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, serta menyetujui pengesampingan hak pemegang saham Perseroan untuk mengambil bagian atas saham baru yang dikeluarkan tersebut; e. perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka (i) menjadi Perusahaan Terbuka antara lain untuk disesuaikan dengan (a) Peraturan IX.J.1, (b) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 15/POJK.04/2020 tentang Rencana Dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka (“POJK No. 15/2020”), (c) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik (“POJK No. 33/2014”) dan (ii) perubahan-perubahan lainnya yang telah dijelaskan dalam keputusan- 239 Pendapat dari Segi Hukum PT Bukalapak.com Tbk Halaman: 6 keputusan sebelumnya, termasuk atas perubahan struktur permodalan Perseroan yang telah disetujui pemegang saham dalam mata acara sebelumnya. Selanjutnya, perubahan anggaran dasar mengenai status Perseroan yang tertutup menjadi terbuka mulai berlaku sejak tanggal penawaran umum sebagaimana disyaratkan dalam ketentuan Pasal 25 ayat (1) huruf (b) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Ketentuan Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dimuat dalam Akta No. 112/2021 telah dibuat dan berlaku secara sah serta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk namun tidak terbatas pada UndangUndang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diubah dengan Pasal 109 Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (“UUPT”), Peraturan No. IX.J.1, POJK No. 33/2014, dan POJK No. 15/2020. Berdasarkan ketentuan Pasal 70 ayat (2) UUPT, kewajiban Perseroan Terbatas untuk menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih setiap tahun buku untuk cadangan berlaku dalam hal Perseroan Terbatas memiliki saldo laba yang positif. Dalam hal ini, Perseroan tidak diwajibkan untuk menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih sebagai cadangan dikarenakan Perseroan masih dalam posisi rugi dan tidak memiliki saldo laba positif. 2. Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 112/2021, maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam dalam bidang informasi dan komunikasi, aktivitas keuangan dan asuransi dan aktivitas profesional, ilmiah dan teknis. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: Kegiatan usaha utama: a. pengoperasian situs web dengan tujuan komersial yang menggunakan mesin pencari untuk menghasilkan dan memelihara basis data (database) besar dari alamat dan isi internet dalam format yang mudah dicari. b. pengoperasian situs web yang bertindak sebagai portal ke internet, seperti situs media yang menyediakan isi yang diperbarui secara berkala, baik secara langsung ataupun tidak langsung dengan tujuan komersial. c. pengoperasian platform digital dan/atau situs/portal web yang melakukan transaksi elektronik berupa kegiatan usaha fasilitasi dan/atau mediasi pemindahan kepemilikan barang dan/atau jasa dan/atau layanan lainnya melalui internet dan/atau perangkat elektronik dan/atau cara sistem elektronik lainnya yang dilakukan dengan tujuan komersial (profit) yang mencakup aktivitas baik salah satu, sebagian ataupun keseluruhan transaksi elektronik, yaitu pemesanan, pembayaran, pengiriman atas kegiatan tersebut. d. termasuk situs/portal web dan/atau platform digital yang bertujuan komersial (profit) berupa aplikasi yang digunakan untuk fasilitasi dan/atau mediasi layanan-layanan transaksi elektronik seperti, namun tidak terbatas pada pengumpul pedagang (marketplace) dan digital advertising. 240 Pendapat dari Segi Hukum PT Bukalapak.com Tbk Halaman: 7 Kegiatan usaha penunjang: a. Melakukan aktivitas perusahaan holding dimana kegiatan utamanya adalah menguasai aset dari sekelompok perusahaan subsidiari dan kegiatan utamanya adalah kepemilikan kelompok tersebut. b. Melakukan aktivitas konsultasi manajemen lainnya yang mencakup ketentuan bantuan nasihat, bimbingan dan operasional usaha dan permasalahan organisasi dan manajemen lainnya, seperti perencanaan strategi dan organisasi; keputusan berkaitan dengan keuangan; tujuan dan kebijakan pemasaran; perencanaan, praktik dan kebijakan sumber daya manusia; perencanaan penjadwalan dan pengontrolan produksi. Penyediaan jasa usaha ini dapat mencakup bantuan nasihat, bimbingan dan operasional berbagai fungsi manajemen, rancangan dari metode dan prosedur akuntansi, program akuntansi biaya, prosedur pengawasan anggaran belanja, pemberian nasihat dan bantuan untuk usaha dan pelayanan masyarakat dalam perencanaan, pengorganisasian, efisiensi dan pengawasan, informasi manajemen dan lainlain. Kegiatan usaha utama Perseroan telah disesuaikan dengan ketentuan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang berlaku pada saat ini. Kegiatan usaha yang dilakukan Perseroan saat ini adalah berusaha dalam bidang portal web dan/atau platform digital dengan tujuan komersial, aktivitas perusahaan holding dan aktivitas konsultasi manajemen lainnya. Kegiatan usaha yang dilakukan Perseroan telah sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan sebagaimana dimuat dalam ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan serta telah sesuai dengan ketentuan angka 4 Peraturan No. IX.J.1. 3. Berdasarkan Akta No. 112/2021, struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut: Modal Dasar : Rp 15.459.302.910.800 Modal Ditempatkan : Rp 3.864.825.727.700 Modal Disetor : Rp 3.864.825.727.700 Modal Dasar Perseroan terbagi atas 309.186.058.216 saham, masing-masing saham memiliki nilai nominal sebesar Rp 50. Riwayat permodalan dan perubahan pemegang saham dalam jangka waktu 3 tahun terakhir sebelum disampaikannya pernyataan pendaftaran sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Perdana Perseroan sebagaimana diungkapkan dalam Laporan Uji Tuntas telah dilakukan secara sah dan berkesinambungan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 65 tanggal 28 Mei 2021, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0349921 tanggal 4 Juni 2021 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-0098268.AH.01.11.Tahun 241 Pendapat dari Segi Hukum PT Bukalapak.com Tbk Halaman: 8 2021 tanggal 4 Juni 2021 adalah sebagai berikut: NILAI NOMINAL RP50,- PER SAHAM KETERANGAN Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1 500 Durians II L.P. 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 JUMLAH SAHAM JUMLAH NOMINAL (RP) 309.186.058.216 15.459.302.910.800 73.170.808 500 Durians L.P. 426.249.828 500 Kimchi, L.P. 8.575.254 500 Startups III, L.P. 85.225.367 500 Startups IV, L.P. 4.226.123 Achmad Zaky Syaifudin 4.452.515.674 Adi Wardhana Sariaatmadja 768.785.501 Alvin W. Sariaatmadja 768.785.501 API (Hong Kong) Investment Limited 13.448.351.573 Archipelago Investment Pte. Ltd. 9.736.593.677 Batavia Incubator Pte. Ltd 2.547.974.800 BonAngels Pacemaker Fund 59.675.328 Clara Natalie 2.126.242 DKI Growing Star Fund II 42.287.596 Endeavor Catalyst II, L. P. 85.945.826 Endeavor Catalyst II-A, L. P. 1.915.375 IMJ Fenox Global I Investment Limited 170.389.226 Irep Co. Ltd. 511.220.393 Jaeyoun Doh (Doh Jaeyoun) 65.105.149 Jay Geoffrey Wacher 85.260.511 Komodo Indigo Investment Ltd 395.375.401 Komodo Opportunity Venture 1 Ltd 397.888.232 K-Run No. 1 Start-Up Investment Fund 12.687.158 Microsoft Corporation 931.855.888 Mirae Asset–Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd. 1.857.930.509 Muhamad Fajrin Rasyid 2.725.322.633 Nandhika Wandhawa Putra Harahap 2.126.242 Naver Corporation 266.245.795 New Hope OCA Limited 3.259.597.804 Nugroho Herucahyono 2.145.675.938 One Shinhan Global Fund 1 482.094.405 Pandu Patria Sjahrir 14.857.331 Peter Teng He Xu 266.245.795 Phiong Tadhan Immanuel Yapi 3.189.361 PT Asia Sahabat Indonesia 72.916.011 PT BRI Ventura Investama 181.046.789 PT Kreatif Media Karya 24.661.347.283 PT Mandiri Capital Indonesia 53.243.888 242 3.658.540.400 21.312.491.400 428.762.700 4.261.268.350 211.306.150 222.625.783.700 38.439.275.050 38.439.275.050 672.417.578.650 486.829.683.850 127.398.740.000 2.983.766.400 106.312.100 2.114.379.800 4.297.291.300 95.768.750 8.519.461.300 25.561.019.650 3.255.257.450 4.263.025.550 19.768.770.050 19.894.411.600 634.357.900 46.592.794.400 92.896.525.450 136.266.131.650 106.312.100 13.312.289.750 162.979.890.200 107.283.796.900 24.104.720.250 742.866.550 13.312.289.750 159.468.050 3.645.800.550 9.052.339.450 1.233.067.364.150 2.662.194.400 PERSENTASE (%) 0,09% 0,55% 0,01% 0,11% 0,01% 5,76% 0,99% 0,99% 17,40% 12,60% 3,30% 0,08% 0,00% 0,05% 0,11% 0,00% 0,22% 0,66% 0,08% 0,11% 0,51% 0,51% 0,02% 1,21% 2,40% 3,53% 0,00% 0,34% 4,22% 2,78% 0,62% 0,02% 0,34% 0,00% 0,09% 0,23% 31,90% 0,07% Pendapat dari Segi Hukum PT Bukalapak.com Tbk Halaman: 9 NILAI NOMINAL RP50,- PER SAHAM KETERANGAN 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 JUMLAH SAHAM Muhammad Rachmat Kaimuddin 104.291.245 Natalia Firmansyah 31.129.223 PT Rockpool Teladan Investa 327.792.565 Queensbridge Fund I, L. P. 191.713.139 RDPT Batavia Prospektif Sektoral 1 636.668.614 Genting Ventures VCC (bertindak untuk kepentingan Genting VCC Fund I) Rionardo 133.118.505 Seungkook Lee (Lee Seungkook) 3.189.361 18.881.371 Standard Chartered UK Holdings Limited 266.245.795 Star AA Ventures Limited 266.245.795 Sung Jin Kim (Kim Sung Jin) 266.043.713 Sutanto Hartono 14.857.331 Teddy Nuryanto Oetomo 156.990.392 UBS AG, London Branch 1.914.302.254 Virdienash Haqmal 29.301.710 Willix Halim Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel PERSENTASE (%) 0,13% 5.214.562.250 0,04% 1.556.461.150 0,42% 16.389.628.250 0,25% 9.585.656.950 0,82% 31.833.430.700 0,17% 6.655.925.250 0,00% 159.468.050 0,02% 944.068.550 0,34% 13.312.289.750 0,34% 13.312.289.750 0,34% 13.302.185.650 0,02% 742.866.550 0,20% 7.849.519.600 2,48% 95.715.112.700 1.465.085.500 0,04% 71.914.392.200 21.171.474.100 1,86% 0,55% 77.296.514.554 3.864.825.727.700 100,00% 231.889.543.662 11.594.477.183.100 1.438.287.844 Pemegang Saham Lainnya (terdiri dari 204 pemegang saham perorangan yang merupakan karyawan atau ex-karyawan Perseroan.) JUMLAH NOMINAL (RP) 423.429.482 Perseroan telah memenuhi kewajiban mengadakan dan menyimpan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus sesuai dengan ketentuan UUPT berdasarkan Daftar Pemegang Saham tanggal 28 Mei 2021 dan Daftar Khusus tanggal 18 Juni 2021. Tidak terdapat larangan bagi seluruh pemegang saham Perseroan untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan sahamnya dalam Perseroan sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 25/POJK.04/2017 tentang Pembatasan atas Saham yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum, kecuali bagi (i) Achmad Zaky Syaifudin, (ii) PT Kreatif Media Karya, (iii) Archipelago Investment Pte. Ltd., (iv) Microsoft Corporation, (v) Standard Chartered UK Holdings Limited, (vi) Naver Corporation, (vii) Mirae Asset–Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd., (viii) Star AA Ventures Limited, (ix) Peter Teng He Xu, (x) UBS AG, London Branch, (xi) PT BRI Ventura Investama, (xii) PT Mandiri Capital Indonesia, (xiii) Genting Ventures VCC (bertindak untuk kepentingan Genting VCC Fund I), (xiv) Sung Jin Kim (Kim Sung Jin), (xv) Jaeyoun Doh (Doh Jaeyoun), (xvi) Seungkook Lee (Lee Seungkook), (xvii) BonAngels Pacemaker Fund, (xviii) 500 Durians, L.P., (xix) 500 Kimchi, L.P., (xx) K-Run NO. 1 Start-Up Investment Fund, (xxi) DKI Growing Star Fund II, (xxii) 500 Startups IV, L.P., (xxiii) Virdienash Haqmal, (xxiv) Clara Natalie, (xxv) Nandhika Wandhawa Putra Harahap, (xxvi) Rionardo, (xxvii) Phiong Tadhan Immanuel Yapi, (xxviii) Muhammad Rachmat Kaimuddin, (xxix) Teddy Nuryanto Oetomo, (xxx) Willix Halim, (xxxi) Natalia Firmansyah, dan (xxxii) pemegang saham lainnya yang terdiri dari 204 pemegang saham perorangan yang merupakan karyawan atau ex-karyawan Perseroan (“Para Pemegang Saham Wajib Lock-Up”). 243 Pendapat dari Segi Hukum PT Bukalapak.com Tbk Halaman: 10 Para pemegang saham Perseroan selain dari Para Pemegang Saham Wajib Lock-Up dan RDPT Batavia Prospektif Sektoral 1 (“Para Pemegang Saham Lock-Up Sukarela”) sebagaimana diungkapkan di dalam Prospektus, telah sepakat untuk tidak menjual atau mengalihkan 90% sahamnya dalam Perseroan sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah pernyataan pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana menjadi efektif berdasarkan perjanjian yang ditandatangani antara masing-masing dari Para Pemegang Saham Lock-up Sukarela dengan Perseroan kecuali memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan. Pihak Pengendali Perseroan adalah PT Kreatif Media Karya sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 3/POJK.04/2021 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal dan Peraturan OJK No. 8/POJK.04/2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas. Berdasarkan pemeriksaan kami dan konfirmasi dari Perseroan, sepanjang pengetahuan terbaik Perseroan, tidak ada pihak yang memiliki Efek pada Perseroan melalui beberapa pihak baik langsung maupun tidak langsung dengan tujuan untuk mengaburkan status Pihak tersebut sebagai Pengendali Perseroan yang sebenarnya. Berdasarkan keterangan Perseroan dan hasil pemeriksaan kami atas situs web https://bo.ahu.go.id/ yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Eddy Kusnadi Sariaatmadja merupakan pemilik manfaat Perseroan (ultimate beneficial owner) sehubungan dengan ketentuan Pasal 1 angka 2 dan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Presiden No. 13 Tahun 2018 tentang Penerapan Prinsip Mengenali Pemilik Manfaat dari Korporasi dalam Rangka Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme (“Perpres No. 13/2018”). Perseroan telah melakukan pemenuhan kewajiban pelaporan pemilik manfaat Perseroan kepada instansi yang berwenang sebagaimana diatur dalam Perpres No. 13/2018 pada tanggal 14 Desember 2020. 4. Berdasarkan Akta No. 111 tanggal 30 April 2021, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta Selatan (“Akta No. 111/2021”), susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: Direksi: Direktur Utama : Muhammad Rachmat Kaimuddin Direktur : Willix Halim Direktur : Teddy Nuryanto Oetomo Direktur : Natalia Firmansyah Komisaris Utama/Komisaris Independen : Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E. M.UP., Ph.D. Komisaris Independen : Dra Zannuba Arifah CH.R Komisaris : RD Adi Wardhana Sariaatmadja Dewan Komisaris 244 Pendapat dari Segi Hukum PT Bukalapak.com Tbk Halaman: 11 Komisaris : Lau Eng Boon Komisaris : Lu Zhang Masa jabatan seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah 5 tahun, terhitung sejak tanggal 30 April 2021. Susunan Direksi dan Dewan Komisaris di atas telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0282834 tanggal 2 Mei 2021 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU0081152.AH.01.11.Tahun 2021 tanggal 2 Mei 2021. Pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tersebut adalah sah dan telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku dan karenanya sah bertindak dalam kewenangannya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Penunjukan dan pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi ketentuan POJK No. 33/2014. Perseroan telah mengangkat Komisaris Independen yaitu Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E. M.UP., Ph.D. dan Dra Zannuba Arifah CH.R. Komisaris Independen yang diangkat tersebut telah memenuhi kriteria Komisaris Independen sebagaimana diatur dalam POJK No. 33/2014. 5. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 696/BL/CORSEC/SKDIR/IV/2021 tanggal 30 April 2021 tentang Pengangkatan Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary), Direksi Perseroan telah menyetujui pengangkatan Perdana Arning Saputro sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik (“POJK No. 35/2014”). Penunjukan Perdana Arning Saputro sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan telah dilakukan dengan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam POJK No. 35/2014. 6. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 701/BL/UAI/SK-BOD/IV/2021 tanggal 30 April 2021 tentang Pembentukan Unit Audit Internal dan Pengangkatan Kepala Unit Audit Internal, Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal sesuai dengan Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal (“POJK No. 56/2015”) dan mengangkat Nada Pradipta sebagai Kepala Unit Audit Internal Perseroan. Perseroan juga telah membentuk Piagam Unit Audit Internal No. 001/BL/Policy/IA/2020 tanggal 30 April 2021 sesuai dengan POJK No. 56/2015 yang telah disahkan dan disetujui oleh seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan. Pembentukan Unit Audit Internal Perseroan, penetapan Piagam Unit Internal Perseroan, dan pengangkatan Nada Pradipta sebagai Kepala Unit Audit Internal Perseroan telah disetujui oleh Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal 30 April 2021 berdasarkan surat keputusan Direksi sebagaimana disebutkan di atas yang turut ditandatangani oleh Dewan Komisaris Perseroan. Pembentukan Unit Audit Internal Perseroan, penetapan Piagam Unit Audit Internal Perseroan serta penunjukan Nada Pradipta sebagai Kepala Unit Audit Internal 245 Pendapat dari Segi Hukum PT Bukalapak.com Tbk Halaman: 12 Perseroan telah dilakukan dengan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam POJK No. 56/2015. 7. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 698/BL/KA/SKBOC/IV/2021 tanggal 30 April 2021 tentang Pembentukan Komite Audit dan Pengangkatan Ketua dan Anggota Komite Audit, Perseroan telah membentuk Komite Audit dan menunjuk Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E. M.UP., Ph.D sebagai Ketua Komite Audit serta Mawar Napitupulu dan Iwan Setiawan sebagai anggota Komite Audit. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 697/BL/KA/SK-BOC/IV/2021 tanggal 30 April 2021 tentang Piagam Komite Audit, Dewan Komisaris telah menyetujui penetapan Piagam Komite Audit, dalam rangka memenuhi ketentuan dalam Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pelaksanaan Kerja Komite Audit (“POJK No. 55/2015”). Pembentukan Komite Audit Perseroan, penetapan Piagam Komite Audit, penunjukan Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E. M.UP., Ph.D., sebagai Ketua Komite Audit serta Mawar Napitupulu dan Iwan Setiawan sebagai anggota Komite Audit Perseroan serta penentuan masa jabatan anggota Komite Audit Perseroan telah dilakukan dengan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam POJK No. 55/2015. 8. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 700/BL/KNR/SKBOC/IV/2021 tanggal 30 April 2021 tentang Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi dan Pengangkatan Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi, Perseroan telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan dan menunjuk Dra Zannuba Arifah CH.R. sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan dan (i) Suryo Sasono, (ii) RD Adi Wardhana Sariaatmadja, (iii) Lau Eng Boon, dan (iv) Lu Zhang sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi, dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten Atau Perusahaan Publik (“POJK No. 34/2014”). Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 699/BL/KNR/SKBOC/IV/2021 tanggal 30 April 2021 tentang Pembentukan Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan, Perseroan telah menetapkan Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi sesuai dengan ketentuan POJK No. 34/2014. Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan serta penunjukan Dra Zannuba Arifah CH.R. sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan dan (i) Suryo Sasono, (ii) RD Adi Wardhana Sariaatmadja, (iii) Lau Eng Boon, dan (iv) Lu Zhang sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan telah dilakukan dengan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam POJK No. 34/2014. 9. Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini, Perseroan telah memperoleh izin-izin pokok dan penting dari pihak yang berwenang yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usahanya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundangundangan yang berlaku dan izin-izin pokok dan penting tersebut masih berlaku sampai dengan dikeluarkannya Pendapat Dari Segi Hukum ini. Selain hal tersebut, berdasarkan Peraturan Badan Siber Dan Sandi Negara Nomor 8 Tahun 2020 Tentang Sistem Pengamanan Dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik (“PerBSSN No. 8/2020”), Perseroan diwajibkan untuk memiliki sertifikasi SNI ISO/IEC 27001 atau sertifikasi lain yang disyaratkan oleh BSSN. Saat ini, Perseroan sedang dalam proses persiapan penerapan SNI ISO 27001 untuk grup perusahaan Perseroan. 246 Pendapat dari Segi Hukum PT Bukalapak.com Tbk Halaman: 13 Tidak terdapat jangka waktu yang ditetapkan berdasarkan PerBSSN No. 8/2020 untuk memenuhi ketentuan sertifikasi SNI ISO/IEC 27001, namun BSSN dapat memberikan sanksi berupa teguran tertulis kepada pihak yang tidak memenuhi kewajiban tersebut. 10. Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini, Perseroan memiliki penyertaan saham pada Anak Perusahaan dan Entitas Asosiasi sebagai berikut: Anak Perusahaan: a. BIB, di mana Perseroan memiliki penyertaan saham sebesar 29.900 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp2.990.000.000 yang mewakili 79,73% saham dari seluruh jumlah saham yang dikeluarkan oleh BIB. BIB juga memiliki penyertaan saham dalam BUI, di mana BIB memiliki penyertaan saham langsung sebesar 100 saham yang mewakili 0,4% saham dari seluruh jumlah saham yang dikeluarkan oleh BUI. b. BUI, di mana Perseroan memiliki penyertaan saham langsung sebesar 24.900 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp2.490.000.000 yang mewakili 99,6% saham dari seluruh jumlah saham yang dikeluarkan oleh BUI. BUI juga memiliki penyertaan saham dalam BMI di mana BUI memiliki penyertaan saham langsung sebesar 100 saham yang mewakili 0,1% saham dari seluruh jumlah saham yang dikeluarkan oleh BMI. c. BMI, di mana Perseroan memiliki penyertaan saham langsung sebesar 1.073.900 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp107.390.000.000 yang mewakili 99.99% saham dari seluruh jumlah saham yang dikeluarkan oleh BMI. BMI juga memiliki penyertaan saham dalam masing-masing: i. BPI, di mana BMI memiliki penyertaan saham langsung sebesar 329.900 saham yang mewakili 99,97% saham dari seluruh jumlah saham yang dikeluarkan oleh BPI; dan ii. Five Jack Indonesia, di mana BMI memiliki penyertaan saham langsung sebesar 8.100 saham yang mewakili 1,01% saham dari seluruh jumlah saham yang dikeluarkan oleh Five Jack Indonesia. d. BPI, di mana Perseroan memiliki penyertaan saham langsung sebesar 100 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp10.000.000 yang mewakili 0,03% saham dari seluruh jumlah saham yang dikeluarkan oleh BPI. e. BLSG, suatu perusahaan yang berkedudukan dan didirikan berdasarkan hukum negara Republik Singapura, di mana Perseroan memiliki penyertaan saham langsung sebesar 300.000 saham yang mewakili 100% saham dari seluruh jumlah saham yang dikeluarkan BLSG. f. Five Jack Co. Ltd., suatu perusahaan yang berkedudukan dan didirikan berdasarkan hukum negara Republik Korea Selatan (”FJ”), di mana Perseroan memiliki penyertaan saham sebesar 82.815 saham, dengan nilai nominal 247 Pendapat dari Segi Hukum PT Bukalapak.com Tbk Halaman: 14 seluruhnya sebesar KRW8.281.500 yang mewakili 100% saham dari seluruh jumlah saham yang dikeluarkan oleh FJ. FJ juga memiliki penyertaan saham dalam Five Jack Indonesia, di mana FJ memiliki penyertaan saham langsung sebesar 797.000 saham yang mewakili 99,98% saham dari seluruh jumlah saham yang dikeluarkan oleh Five Jack Indonesia. Entitas Asosiasi: a. PT Online Pertama (”PTOP”) di mana Perseroan memiliki penyertaan saham sebesar 49.762 saham seri D, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp8.640.026.774 yang mewakili 18,75% saham dari seluruh jumlah saham yang dikeluarkan oleh PTOP. b. PT Hijup.com (”Hijup”) di mana Perseroan memiliki penyertaan saham sebesar 300.000 saham seri C, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp300.000.000 yang mewakili 9,24% saham dari seluruh jumlah saham yang dikeluarkan oleh Hijup. Penyertaan saham oleh Perseroan pada Anak Perusahaan dan Entitas Asosiasi sebagaimana disebutkan dalam Pendapat Dari Segi Hukum telah dilakukan secara sah sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 11. Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini, kepemilikan dan/atau penguasaan atas aset atau harta kekayaan berupa benda-benda bergerak yang material yang digunakan oleh Perseroan untuk menjalankan usahanya telah didukung atau dilengkapi dengan dokumen kepemilikan yang sah menurut hukum Indonesia. 12. Berdasarkan hasil pemeriksaan kami atas Surat Pernyataan Perseroan tanggal 5 Juli 2021, seluruh aset berwujud yang dimiliki oleh Perseroan yang penting yang diperlukan dalam kegiatan operasional Perseroan telah diasuransikan dalam jumlah pertanggungan yang memadai untuk mengganti obyek yang diasuransikan atau menutup risiko yang dipertanggungkan, dan sampai dengan saat ini seluruh asuransi tersebut masih berlaku. 13. Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini dikeluarkan, harta kekayaan milik Perseroan yang material tidak sedang menjadi obyek sengketa atau dibebankan sebagai jaminan atas utang atau untuk menjamin kewajiban suatu pihak kepada pihak ketiga. 14. Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini dikeluarkan, Perseroan telah memenuhi kewajiban atas ketentuan dan kepatuhan pajak perusahaan yang material sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bidang perpajakan yang berlaku di Negara Republik Indonesia berdasarkan Surat Pernyataan dari Perseroan tanggal tanggal 5 Juli 2021. 15. Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini dikeluarkan, perjanjian-perjanjian yang dianggap penting dan material, yaitu perjanjian-perjanjian yang perlu dibuat atau ditandatangani oleh Perseroan agar dapat melaksanakan kegiatan usahanya, termasuk perjanjian-perjanjian dengan pihak terafiliasi Perseroan, dan dalam hal terdapat wanprestasi, dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan secara 248 Pendapat dari Segi Hukum PT Bukalapak.com Tbk Halaman: 15 material, telah dibuat oleh Perseroan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan hukum yang berlaku, dan karenanya perjanjian-perjanjian tersebut sah dan mengikat Perseroan. Perjanjian-perjanjian yang telah ditandatangani oleh Perseroan dengan pihak ketiga maupun pihak terafiliasi dari Perseroan tidak mencakup hal-hal yang dapat menghalangi rencana Penawaran Umum Perdana dan rencana penggunaan dana dalam rangka Penawaran Umum Perdana Perseroan serta tidak mengatur pembatasan-pembatasan yang dapat merugikan hak-hak dan kepentingan pemegang saham publik Perseroan. Perjanjian-Perjanjian Sehubungan Dengan Penawaran Umum Perdana telah dibuat dan ditandatangani secara sah, mengikat Perseroan, masih berlaku dan telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku pada saat penandatanganan perjanjian-perjanjian tersebut. Atas perjanjian-perjanjian penting dan material yang telah habis masa berlakunya, termasuk perjanjian-perjanjian yang sedang dalam proses perpanjangan, Perseroan dan pihak ketiga masih saling menundukkan diri dan terikat terhadap ketentuan perjanjian tersebut. Oleh karena itu, perjanjian-perjanjian tersebut tetap berlaku sah dan mengikat para pihak. 16. Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini, Perseroan telah menaati ketentuan yang berlaku sehubungan dengan aspek ketenagakerjaan, antara lain: (i) pemenuhan kewajiban Upah Minimum Regional, (ii) kewajiban kepesertaan dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dan Kesehatan, (iii) kewajiban pelaporan ketenagakerjaan berdasarkan Wajib Lapor Ketenagakerjaan, (iv) Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing, (v) dokumen pembentukan Lembaga Kerjasama Bipartit, (vi) pelaporan ketenagakerjaan berdasarkan Wajib Penyelenggaraan Fasilitas Kesejahteraan Pekerja/Buruh Pada Perusahaan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 6 Tahun 2004 (“Pergub DKI No. 6/2004“) dan (vii) pembentukan Peraturan Perusahaan. 17. Rencana penggunaan dana untuk peningkatan penyertaan modal pada BMI, BUI, BPI, BLSG dan Five Jack Indonesia merupakan transaksi afiliasi sebagaimana diatur pada POJK No. 42/2020, namun demikian dikecualikan dari kewajiban prosedur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 POJK No. 42/2020 dan kewajiban menggunakan penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 POJK No. 42/2020, mengingat transaksi peningkatan penyertaan modal pada BMI, BUI, BPI, BLSG dan Five Jack Indonesia merupakan transaksi antara Perseroan dengan Perusahaan Terkendali yang sahamnya dimiliki paling sedikit 99% dari modal disetor Perusahaan Terkendali. Perseroan akan melaporkan transaksi afiliasi tersebut kepada OJK paling lambat 2 hari kerja setelah terjadinya transaksi penyetoran modal. Rencana penggunaan dana untuk peningkatan penyertaan modal pada BMI, BUI, BPI, BLSG dan Five Jack Indonesia bukan merupakan transaksi benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam POJK No. 42/2020. Rencana penggunaan dana untuk peningkatan penyertaan modal pada BIB merupakan transaksi afiliasi sebagaimana diatur pada POJK No. 42/2020, sehingga Perseroan akan memenuhi ketentuan POJK No. 42/2020 sehubungan dengan pelaksanaannya. Rencana penggunaan dana untuk peningkatan penyertaan modal pada BIB bukan merupakan transaksi benturan kepentingan sebagaimana dimaksud 249 Pendapat dari Segi Hukum PT Bukalapak.com Tbk Halaman: 16 dalam POJK No. 42/2020. Dalam hal rencana penggunaan dana untuk peningkatan penyertaan modal pada BMI, BUI, BPI, BIB, BLSG dan Five Jack Indonesia merupakan transaksi material sebagaimana diatur pada POJK No. 17/2020, maka Perseroan akan memenuhi ketentuan POJK No. 17/2020. 18. Berdasarkan hasil pemeriksaan kami dan Surat Pernyataan Perseroan tanggal 5 Juli 2021, Perseroan tidak sedang terlibat dalam suatu perkara maupun sengketa di luar pengadilan dan/atau perkara perdata, pidana, persaingan usaha dan/atau perselisihan lain di lembaga peradilan dan/atau di lembaga arbitrase baik di Indonesia maupun di luar negeri atau perselisihan administratif dengan instansi pemerintah yang berwenang termasuk perselisihan sehubungan dengan kewajiban perpajakan atau perselisihan yang berhubungan dengan masalah perburuhan/hubungan industrial atau kepailitan atau mengajukan permohonan kepailitan, atau tidak sedang menghadapi somasi yang dapat mempengaruhi secara berarti dan material kedudukan peranan dan/atau kelangsungan usaha Perseroan serta rencana Penawaran Umum Perdana. Saat ini terdapat satu perkara gugatan yang dianggap penting oleh Perseroan yaitu perkara gugatan dari PT Harmas Jalesveva (“Harmas”) namun demikian gugatan Harmas tersebut tidak memiliki dampak atau pengaruh secara material terhadap kelangsungan usaha Perseroan serta rencana Penawaran Umum Perdana, sebagaimana diuraikan sebagai berikut: Pada tanggal 19 Maret 2021, Harmas sebagai Penggugat mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum terhadap Perseroan (sebagai Tergugat I) dan PT Leads Property Services Indonesia (“Leads”, sebagai “Tergugat II”) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan nomor perkara 294/Pdt.G/2021/PN JKT.SEL dan pada dasarnya menuntut (i) ganti rugi materiil sebesar Rp90.329.805.675 kepada Perseroan, (ii) untuk pengembalian biaya jasa konsultasi pemasaran (marketing) sebesar Rp3.127.942.800 kepada Tergugat II, dan (iii) ganti rugi immateriil sejumlah Rp77.500.000.000 kepada Perseroan dan Tergugat II secara tanggung renteng. Harmas juga mengajukan kepada pengadilan atas permohonan sita jaminan (Conservatoir Beslag) atas saham-saham dalam Perseroan sebanyak 75% dari seluruh modal Perseroan yang telah diterbitkan dan untuk memerintahkan Perseroan untuk membayar denda ketidakpatuhan sebesar Rp100.000.000/hari dalam hal Perseroan gagal untuk melaksanakan kewajiban tersebut sesuai dengan perintah putusan pengadilan. Melalui gugatan tersebut, Harmas mengklaim bahwa Perseroan telah melakukan perbuatan melawan hukum atas pembatalan secara sepihak atas sewa ruang dan/atau lantai Gedung Office Tower One Belpark. Namun demikian, perlu diketahui bahwa dokumen transaksi yang ada pada saat ini baru sebatas letter of intent yang telah ditandatangani dan di dalam letter of intent terdapat kewajiban-kewajiban masing-masing pihak yang perlu dipenuhi termasuk untuk ditindaklanjuti dengan perjanjian sewa. Perseroan belum menandatangani perjanjian sewa ruang dan/atau lantai Gedung Office Tower One Belpark. Perseroan berkeyakinan bahwa (i) Perseroan telah memenuhi kewajibannya termasuk antara lain telah menyetorkan deposit sewa sebesar total Rp6.462.894.600 kepada Harmas dan (ii) Harmas telah lalai dalam menjalankan komitmennya yang telah diatur di dalam letter of intent, yakni untuk menyerahkan ruang pada tanggal mulai sewa. Pada tanggal 12 April 2021, telah diadakan sidang pertama dengan agenda pemeriksaan kehadiran para pihak dan proses mediasi dimulai sejak tanggal 17 Mei 2021. 250 Pendapat dari Segi Hukum PT Bukalapak.com Tbk Halaman: 17 Persidangan pertama diselenggarakan pada tanggal 12 April 2021 dengan agenda verifikasi atas akta-akta perusahaan dari Harmas dan Perseroan, namun persidangan tersebut tidak dihadiri oleh Tergugat II, sehingga persidangan ditunda sampai dengan tanggal 26 April 2021. Pada persidangan tanggal 26 April 2021 dihadiri oleh Harmas, Perseroan dan Leads dan karena para pihak telah lengkap maka Majelis Hakim memerintahkan para pihak untuk melaksanakan mediasi, yang dimulai sejak tanggal 17 Mei 2021. Sebagaimana diminta oleh mediator, para pihak telah menyampaikan proposal mediasi pada sesi mediasi kedua tanggal 24 Mei 2021. Perseroan memohonkan penundaan proses mediasi untuk mempelajari proposal mediasi dari Harmas, dan akan menyampaikan tanggapan atas proposal mediasi dalam sesi mediasi ketiga yang dilaksanakan pada 3 Juni 2021. Pada mediasi ketiga tersebut, Perseroan telah menyampaikan tanggapannya atas proposal mediasi Harmas, kemudian Harmas menyampaikan tanggapannya bahwa Harmas menolak proposal mediasi dari Perseroan tersebut. Dikarenakan tidak tercapainya kesepakatan diantara para pihak, mediator menyatakan bahwa proses mediasi telah gagal dan akan memberitahukan hasil dari mediasi tersebut kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara 294/Pdt.G/2021/PN JKT.SEL untuk melanjutkan proses pemeriksaan perkara. Sehubungan dengan hal tersebut, Majelis Hakim menunda persidangan sampai dengan Senin, 14 Juni 2021 dengan agenda pembacaan gugatan. Pada persidangan 14 Juni 2021, Penggugat memberitahukan bahwa Penggugat telah mengganti kuasa hukumnya dan Majelis Hakim kemudian memutuskan untuk melakukan pemeriksaan terhadap surat kuasa dari kuasa hukum Penggugat. Setelah melakukan pemeriksaan, Majelis Hakim menemukan bahwa terdapat beberapa kekurangan yang bersifat substantial dari surat kuasa tersebut. Hal ini menjadikan Majelis Hakim untuk menunda pembacaan Gugatan, dan memerintahkan kepada kuasa hukum Penggugat untuk memperbaiki surat kuasa dimaksud. Majelis Hakim kemudian menunda Persidangan sampai dengan Senin, 21 Juni 2021, dengan agenda pemeriksaan surat kuasa Penggugat dan pembacaan Gugatan. Pada persidangan 21 Juni 2021 dan sesuai dengan agenda persidangan, Majelis Hakim melakukan pemeriksaan terhadap surat kuasa yang telah diperbaiki. Kemudian berdasarkan persetujuan Penggugat dan Tergugat I, Majelis Hakim menyatakan bahwa gugatan Penggugat dianggap telah dibacakan. Namun demikian, kuasa hukum Penggugat kemudian mengajukan permintaan kepada Majelis Hakim untuk memperbaiki gugatannya terkait dengan nilai tuntutan. Atas permohonan tersebut, Majelis Hakim memberikan kesempatan terakhir kepada Penggugat untuk memperbaiki gugatannya. Pada persidangan 5 Juli 2021, sesuai dengan agenda persidangan, Majelis Hakim mempersilahkan Penggugat untuk menyampaikan gugatan yang telah diperbaiki. Penggugat hanya melakukan perubahan pada posita Gugatan dan tanpa melakukan perubahan pada petitum Gugatan, yaitu perubahan atas informasi mengenai akta pendirian beserta perubahannya dari Penggugat, dan perubahan atas rincian pembayaran uang deposit yang telah dibayarkan oleh Perseroan. Kemudian Majelis Hakim bersama-sama dengan para pihak menentukan dan menetapkan jadwal dan agenda persidangan, antara lainnya tanggal 26 Juli 2021 dengan agenda penyampaian jawaban para tergugat melalui e-court sampai dengan agenda pembacaan putusan yang dijadwalkan pada tanggal 1 November 2021. 19. Berdasarkan hasil pemeriksaan kami dan Surat Pernyataan dari masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tanggal 16 Juli 2021, 17 Juli 2021, dan 19 Juli 2021, tidak ada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang sedang terlibat dalam suatu perkara perdata, pidana, persaingan usaha dan/atau perselisihan di lembaga peradilan dan/atau di lembaga arbitrase baik di Indonesia 251 Pendapat dari Segi Hukum PT Bukalapak.com Tbk Halaman: 18 maupun di luar negeri atau perselisihan administratif dengan instansi pemerintah yang berwenang termasuk perselisihan sehubungan dengan kewajiban perpajakan atau perselisihan yang berhubungan dengan masalah perburuhan/hubungan industrial atau tidak pernah dinyatakan pailit yang dapat mempengaruhi secara berarti kedudukan peranan dan/atau kelangsungan usaha Perseroan, atau menjadi anggota Direksi atau Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit atau tidak sedang menghadapi somasi yang dapat mempengaruhi secara berarti dan material kedudukan peranan dan/atau kelangsungan usaha Perseroan serta rencana Penawaran Umum Perdana. 20. II. Informasi yang material terkait dengan aspek hukum sebagaimana diungkapkan dalam Prospektus sebagai dokumen penawaran untuk Penawaran Umum Perdana telah memuat informasi yang diungkapkan di dalam Laporan Uji Tuntas dan Pendapat Dari Segi Hukum. ANAK PERUSAHAAN PERSEROAN 1. Pendirian Anak Perusahaan telah dilakukan secara sah berdasarkan peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia yang berlaku dan memiliki Anggaran Dasar yang telah disesuaikan dengan UUPT. Perubahan Anggaran Dasar Anak Perusahaan yang terakhir telah sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasarnya dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Riwayat permodalan dan perubahan pemegang saham Anak Perusahaan dalam jangka waktu 3 tahun terakhir sebelum disampaikannya pernyataan pendaftaran sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Perdana Perseroan sebagaimana diungkapkan dalam Laporan Uji Tuntas telah dilakukan secara sah dan berkesinambungan sesuai dengan Anggaran Dasar masing-masing Anak Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Kegiatan usaha Anak Perusahaan dalam Anggaran Dasar masing-masing Anak Perusahaan telah disesuaikan dengan ketentuan KBLI yang berlaku pada saat ini. 4. Pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris Anak Perusahaan adalah sah dan telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar masing-masing Anak Perusahaan dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku dan karenanya sah bertindak dalam kewenangannya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar masingmasing Anak Perusahaan. 5. Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini, Anak Perusahaan telah memperoleh izinizin pokok dan penting dari pihak yang berwenang yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usahanya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundangundangan yang berlaku dan izin-izin pokok dan penting tersebut masih berlaku sampai dengan dikeluarkannya Pendapat Dari Segi Hukum ini. 6. Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini dikeluarkan, kepemilikan dan/atau penguasaan atas aset atau harta kekayaan berupa benda-benda bergerak yang material yang digunakan oleh Anak Perusahaan untuk menjalankan usahanya adalah sah dan telah didukung atau dilengkapi dengan dokumen kepemilikan dan/atau penguasaan yang sah menurut hukum Indonesia. 252 Pendapat dari Segi Hukum PT Bukalapak.com Tbk Halaman: 19 7. Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini dikeluarkan, harta kekayaan milik Anak Perusahaan yang material tidak sedang menjadi obyek sengketa atau dibebankan sebagai jaminan atas utang Anak Perusahaan atau untuk menjamin kewajiban suatu pihak kepada pihak ketiga. 8. Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini dikeluarkan, Anak Perusahaan telah memenuhi kewajiban atas ketentuan dan kepatuhan pajak perusahaan yang material sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bidang perpajakan yang berlaku di Negara Republik Indonesia berdasarkan Surat Pernyataan dari masingmasing Anak Perusahaan tanggal 16 Juli 2021. 9. Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini dikeluarkan, perjanjian-perjanjian yang dianggap penting dan material, yaitu perjanjian-perjanjian yang perlu dibuat atau ditandatangani oleh Anak Perusahaan agar dapat melaksanakan kegiatan usahanya dan dalam hal terdapat wanprestasi, dapat mempengaruhi kegiatan usaha Anak Perusahaan secara material, telah dibuat oleh Anak Perusahaan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasarnya dan ketentuan hukum yang berlaku, dan karenanya perjanjian-perjanjian tersebut sah dan mengikat Anak Perusahaan yang bersangkutan. Perjanjian-perjanjian yang telah ditandatangani Anak Perusahaan dengan pihak ketiga maupun pihak terafiliasi dari Anak Perusahaan tidak mencakup hal-hal yang dapat menghalangi rencana Penawaran Umum Perdana dan rencana penggunaan dana dalam rangka Penawaran Umum Perdana Perseroan serta tidak ada pembatasanpembatasan yang dapat merugikan hak-hak dan kepentingan pemegang saham publik Perseroan. Atas perjanjian-perjanjian penting dan material yang telah habis masa berlakunya, termasuk perjanjian-perjanjian yang sedang dalam proses perpanjangan, Anak Perusahaan dan pihak ketiga masih saling menundukkan diri dan terikat terhadap ketentuan perjanjian tersebut. Oleh karena itu, perjanjian-perjanjian tersebut tetap berlaku sah dan mengikat para pihak. 10. Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini dikeluarkan, Anak Perusahaan telah menaati ketentuan yang berlaku sehubungan dengan aspek ketenagakerjaan, antara lain: (i) pemenuhan kewajiban Upah Minimum Regional, (ii) kewajiban kepesertaan dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dan Kesehatan, (iii) kewajiban pelaporan ketenagakerjaan berdasarkan Wajib Lapor Ketenagakerjaan, (iv) Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing, (v) dokumen pembentukan Lembaga Kerjasama Bipartit, (vi) pelaporan ketenagakerjaan berdasarkan Wajib Penyelenggaraan Fasilitas Kesejahteraan Pekerja/Buruh Pada Perusahaan berdasarkan Pergub DKI No. 6/2004, dan (vii) pembentukan Peraturan Perusahaan, kecuali untuk Five Jack Indonesia sehubungan dengan belum dibentuknya Peraturan Perusahaan Five Jack Indonesia atau perjanjian kerja bersama dengan pihak tenaga kerja Five Jack Indonesia. Five Jack Indonesia telah menyampaikan permohonan pengesahan peraturan perusahaan Five Jack Indonesia kepada Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Kota Administrasi Jakarta Barat berdasarkan tanda terima tertanggal 26 April 2021. 11. Berdasarkan hasil pemeriksaan kami dan Surat Pernyataan masing-masing Anak Perusahaan tanggal 16 Juli 2021, Anak Perusahaan tidak sedang terlibat dalam suatu perkara maupun sengketa di luar pengadilan dan/atau perkara perdata, pidana, 253 Pendapat dari Segi Hukum PT Bukalapak.com Tbk Halaman: 20 persaingan usaha dan/atau perselisihan lain di lembaga peradilan dan/atau di lembaga arbitrase baik di Indonesia maupun di luar negeri atau perselisihan administratif dengan instansi pemerintah yang berwenang termasuk perselisihan yang berhubungan dengan masalah perburuhan/hubungan industrial atau kepailitan atau mengajukan permohonan kepailitan atau tidak sedang menghadapi somasi yang dapat mempengaruhi secara berarti dan material kedudukan peranan dan/atau kelangsungan usaha Anak Perusahaan. 12. Berdasarkan hasil pemeriksaan kami dan Surat Pernyataan dari masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Anak Perusahaan tanggal 16 Juli 2021 dan 17 Juli 2021, tidak ada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Anak Perusahaan yang sedang terlibat dalam suatu perkara perdata, pidana dan/atau perselisihan di lembaga peradilan dan/atau di lembaga arbitrase baik di Indonesia maupun di luar negeri atau perselisihan administratif dengan instansi pemerintah yang berwenang termasuk perselisihan sehubungan dengan kewajiban perpajakan atau perselisihan yang berhubungan dengan masalah perburuhan/hubungan industrial atau tidak pernah dinyatakan pailit yang dapat mempengaruhi secara berarti kedudukan peranan dan/atau kelangsungan usaha Anak Perusahaan, atau menjadi anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit atau tidak sedang menghadapi somasi yang dapat mempengaruhi secara berarti dan material kedudukan peranan dan/atau kelangsungan usaha Anak Perusahaan. ASUMSI-ASUMSI DAN PEMBATASAN Pendapat Dari Segi Hukum kami berikan dengan mendasarkan pada asumsi-asumsi dan pembatasan sebagai berikut: 1. Bahwa tanda tangan atas semua dokumen asli yang diberikan atau diperlihatkan oleh Perseroan dan Anak Perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana diuraikan dalam Pendapat Dari Segi Hukum ini dan/atau pihak ketiga kepada kami dalam rangka Penawaran Umum Perdana adalah asli, dan (i) dokumen-dokumen asli yang diberikan atau diperlihatkan kepada kami adalah otentik, (ii) dokumen-dokumen yang diberikan kepada kami dalam bentuk fotokopi atau salinan lainnya adalah sesuai dengan aslinya; dan (iii) dokumen-dokumen yang diberikan kepada kami dalam bentuk rancangan telah ditandatangani dalam bentuk dan isi yang sama dengan rancangan tersebut. 2. Bahwa dokumen-dokumen, pernyataan-pernyataan, data, fakta-fakta, informasi-informasi dan keterangan-keterangan serta penegasan-penegasan baik lisan maupun tulisan yang diberikan oleh Perseroan dan Anak Perusahaan dan pihak ketiga kepada kami untuk tujuan pembuatan Pendapat Dari Segi Hukum adalah benar, akurat, lengkap, tidak menyesatkan dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, serta tidak mengalami perubahan sampai dengan tanggal Pendapat Dari Segi Hukum. 3. Pihak yang mengadakan perjanjian dengan Perseroan dan Anak Perusahaan mempunyai kewenangan dan kekuasaan untuk melakukan tindakan tersebut secara sah dan mengikat. 4. Para pejabat pemerintah yang mengeluarkan perizinan kepada, melakukan pendaftaran atau pencatatan untuk kepentingan Perseroan dan Anak Perusahaan: (i) mempunyai kewenangan dan kekuasaan untuk melakukan tindakan tersebut secara sah dan mengikat; (ii) telah melakukan tindakannya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan setiap permohonan perizinan atau dokumen pendaftaran atau pencatatan telah memuat setiap dan 254 Pendapat dari Segi Hukum PT Bukalapak.com Tbk Halaman: 21 seluruh prasyarat yang ditentukan menurut peraturan perundang-undangan maupun kebijakan yang terkait. 5. Pernyataan, pendapat, dan keterangan tertulis atau lisan yang diberikan oleh anggota Direksi, Dewan Komisaris, wakil-wakil lain dan/atau pegawai Perseroan secara langsung maupun tidak langsung, pejabat pemerintah dan pihak lainnya adalah benar, lengkap dan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. 6. Bahwa sehubungan dengan pendapat hukum kami secara umum dan khususnya yang menyangkut perizinan, harta kekayaan, atau perjanjian-perjanjian atau perkara/sengketa yang akan kami uraikan dalam Laporan Uji Tuntas, kami menerapkan prinsip materialitas yang umum berlaku dalam bidang pasar modal di Indonesia dan berdasarkan pandangan profesional kami terhadap hal-hal yang dapat mempengaruhi secara berarti operasi dan kelangsungan usaha dari Perseroan dan Anak Perusahaan. 7. Pendapat Dari Segi Hukum ini disusun dan disiapkan berdasarkan hasil pemeriksaan atas dokumen-dokumen yang kami peroleh sampai dengan tanggal 22 Juli 2021. 8. Pendapat Dari Segi Hukum ini diberikan berdasarkan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia, sehingga karenanya: (i) tidak dimaksudkan untuk berlaku atau dapat ditafsirkan menurut hukum atau yurisdiksi hukum lain dan (ii) tidak mencakup kepatuhan Perseroan atas hukum atau yurisdiksi hukum lain maupun hukum internasional sehubungan dengan kegiatan usaha maupun harta kekayaan Perseroan dan Anak Perusahaan. 9. Pendapat Dari Segi Hukum sama sekali tidak dapat digunakan untuk menilai: (i) kewajaran atau finansial atas suatu transaksi, termasuk namun tidak terbatas pada transaksi dimana Perseroan dan Anak Perusahaan menjadi pihak atau mempunyai kepentingan atau harta kekayaannya yang terkait, dan (ii) aspek komersial dan finansial terkait rencana dan pelaksanaan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana. 10. Informasi, fakta dan pendapat yang dimuat dalam Pendapat Dari Segi Hukum dapat terpengaruh bilamana asumsi-asumsi dan pembatasan tersebut di atas tidak tepat atau tidak benar atau tidak sesuai dengan kenyataannya. 11. Ketentuan tertentu yang terdapat dalam POJK No. 41/2020 dan SEOJK No. 15/2020 dikecualikan dalam Penawaran Umum Perdana ini dan tata cara dalam Penawaran Umum Perdana ini akan mengikuti ketentuan yang diatur dalam Peraturan Bapepam & LK No. IX.A.2 dan Peraturan Bapepam & LK No. IX.A.7 dengan beberapa penyesuaian tertentu sebagaimana diungkapkan dalam Prospektus dan sebagaimana telah disetujui berdasarkan Surat OJK No. S-108/D.04/2021 tanggal 7 Juli 2021 perihal Kebijakan terkait Penggunaan Sistem Penawaran Umum Elektronik. 12. Pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 19 Tahun 2017 tentang Pencabutan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 27 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan Di Daerah Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 22 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 27 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan Di Daerah (“Permendagri No. 19/2017”) telah mencabut pedoman penetapan Izin Gangguan (Hinderordonnantie) pada seluruh daerah di Indonesia sebagaimana termuat dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 27 Tahun 2009 tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan di Daerah yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 22 Tahun 2016 (“Permendagri No. 22/2016”). Permendagri No. 22/2016 merupakan dasar hukum bagi masing-masing daerah di Indonesia untuk menyusun peraturan daerah sehubungan 255 Pendapat dari Segi Hukum PT Bukalapak.com Tbk Halaman: 22 penerbitan Izin Gangguan (Hinderordonnantie). Namun, pada praktiknya tidak semua pemerintah daerah mengikuti arahan dari pemerintah pusat tersebut di mana beberapa daerah di Indonesia masih tetap mempertahankan peraturan daerah terkait penerbitan Izin Gangguan (Hinderordonnantie). Lebih lanjut, pada tanggal 2 November 2020, Staatsblad Tahun 1926 No. 226 jo. Staatsblad Tahun 1940 No. 450 tentang Undang-Undang Gangguan (Hinderorddonnantie) (”Undang-Undang Gangguan”) dicabut keberlakuannya berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (“UU No. 11/2020”). Namun, UU No. 11/2020 tidak berlaku surut atas ketentuan dalam Undang-Undang Gangguan, sehingga kewajiban untuk memperoleh Izin Gangguan berdasarkan Undang-Undang Gangguan sampai dengan berlakunya UU No. 11/2020 tetap berlaku dengan tetap memperhatikan ketentuan di atas. 13. Peraturan sehubungan dengan perizinan yang diterbitkan oleh pemerintah daerah di mana Perseroan dan Anak Perusahaan memiliki kegiatan operasional pada umumnya tidak menyimpang dari kerangka peraturan hukum tentang hal yang sama yang diterbitkan oleh pemerintah pusat. 14. Pada tanggal 24 Maret 2020, OJK telah mengeluarkan Surat Edaran No. S-101/D.04/2020 perihal Perpanjangan Jangka Waktu Berlakunya Laporan Keuangan dan Laporan Penilaian di Pasar Modal, Perpanjangan Masa Penawaran Awal dan Penundaan/Pembatalan Penawaran Umum dan pada tanggal 2 Maret 2021 OJK telah mengeluarkan Surat No. S-30/D.04/2021 perihal Penegasan, Perpanjangan atau Pencabutan Kebijakan Relaksasi Terkait dengan Adanya Pandemi Coronavirus Disease 2019 dimana sehubungan dengan dampak penyebaran Virus Covid-19, jangka waktu antara laporan keuangan, yang diperiksa akuntan setelah tanggal 30 November 2019, dengan efektifnya pernyataan pendaftaran diperpanjang 2 bulan dari jangka waktu sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. (Sisa halaman ini sengaja dikosongkan) 256 Demikian Pendapat Dari Segi Hukum ini kami persiapkan dalam kapasitas kami sebagai konsultan hukum yang bebas dan mandiri, dengan penuh kejujuran dan tidak berpihak serta terlepas dari kepentingan pribadi, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap usaha Perseroan dan kami bertanggung jawab atas isi Pendapat Dari Segi Hukum ini. Hormat kami, ASSEGAF HAMZAH & PARTNERS Tunggul Purusa Utomo, S.H., LL.M. Partner No. STTD No. HKHPM : STTD.KH-116/PM.2/2018 : 201407 257 Halaman ini sengaja dikosongkan 258 XIX. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERSEROAN 259 Halaman ini sengaja dikosongkan 260 261 1 Halaman ini sengaja dikosongkan 262 263 Halaman ini sengaja dikosongkan 264 The original report included herein is in the Indonesian language. Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan No. 4/1/VII/2021 Report No. 4/1/VII/2021 01820/2.1032/AU.1/10/1294- 01820/2.1032/AU.1/10/1294- Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi PT Bukalapak.com Tbk. The Shareholders and the Commissioners and Directors PT Bukalapak.com Tbk. Pendahuluan Introduction Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Bukalapak.com Tbk. (“Perusahaan”) dan entitas anaknya (secara kolektif disebut sebagai “Kelompok Usaha”) terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2020, 2019, dan 2018, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya. We have audited the accompanying consolidated financial statements of PT Bukalapak.com Tbk. (the “Company”) and its subsidiaries (collectively referred to as the “Group”), which comprise the consolidated statements of financial position as of December 31, 2020, 2019, and 2018, and the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income, changes in equity, and cash flows for the years then ended, and a summary of significant accounting policies and other explanatory information. Tanggung keuangan laporan Management’s responsibility for the financial statements Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Management is responsible for the preparation and fair presentation of such consolidated financial statements in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, and for such internal control as management determines is necessary to enable the preparation of consolidated financial statements that are free from material misstatement, whether due to fraud or error. jawab manajemen atas 265 Boards of The original report included herein is in the Indonesian language. Laporan Auditor Independen (lanjutan) Independent Auditors’ Report (continued) Report No. 01820/2.1032/AU.1/10/12944/1/VII/2021 (lanjutan) Report No. 01820/2.1032/AU.1/10/12944/1/VII/2021 (continued) Tanggung jawab auditor Auditors’ responsibility Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memeroleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan konsolidasian tersebut bebas dari kesalahan penyajian material. Our responsibility is to express an opinion on such consolidated financial statements based on our audits. We conducted our audits in accordance with Standards on Auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we comply with ethical requirements and plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether such consolidated financial statements are free from material misstatement. Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memeroleh bukti audit tentang angkaangka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the financial statements. The procedures selected depend on the auditors’ judgment, including the assessment of the risks of material misstatement of the financial statements, whether due to fraud or error. In making those risk assessments, the auditors consider internal control relevant to the entity’s preparation and fair presentation of the financial statements in order to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion on the effectiveness of the entity’s internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by management, as well as evaluating the overall presentation of the financial statements. Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami. We believe that the audit evidence we have obtained is sufficient and appropriate to provide a basis for our audit opinion. 266 The original report included herein is in the Indonesian language. Laporan Auditor Independen (lanjutan) Independent Auditors’ Report (continued) Report No. 01820/2.1032/AU.1/10/12944/1/VII/2021 (lanjutan) Report No. 01820/2.1032/AU.1/10/12944/1/VII/2021 (continued) Opini Opinion Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Bukalapak.com Tbk. dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2020, 2019, and 2018, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. In our opinion, the accompanying consolidated financial statements present fairly, in all material respects, the consolidated financial position of PT Bukalapak.com Tbk. and its subsidiaries as of December 31, 2020, 2019, and 2018, and their consolidated financial performance and cash flows for the years then ended, in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. Hal-hal lain Other matters Laporan ini diterbitkan dengan tujuan hanya untuk dicantumkan dalam dokumen penawaran sehubungan dengan rencana penawaran umum perdana efek ekuitas Perusahaan: (i) di Indonesia berdasarkan peraturan dan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (“Penawaran Indonesia”), dan (ii) di Amerika Serikat dan di luar Amerika Serikat masing-masing berdasarkan Rule 144A dan Regulation S dari United States Securities Act of 1933 (“Penawaran Internasional”; bersama dengan Penawaran Indonesia secara kolektif disebut sebagai “Penawaran Umum Perdana”), serta tidak ditujukan, dan tidak diperkenankan untuk digunakan, untuk tujuan lain. This report has been prepared solely for inclusion in the offering document in connection with the proposed initial public offering of the equity securities of the Company: (i) in Indonesia in reliance on rules and regulations of the Indonesia Financial Services Authority (the “Indonesian Offering”), and (ii) in the United States of America and outside of the United States of America in reliance on Rule 144A and Regulation S, respectively, under the United States Securities Act of 1933 (the “International Offering”; together with the Indonesian Offering are collectively referred to as the “Initial Public Offering”), and is not intended to be, and should not be, used for any other purposes. 267 The original report included herein is in the Indonesian language. Laporan Auditor Independen (lanjutan) Independent Auditors’ Report (continued) Report No. 01820/2.1032/AU.1/10/12944/1/VII/2021 (lanjutan) Report No. 01820/2.1032/AU.1/10/12944/1/VII/2021 (continued) Hal-hal lain (lanjutan) Other matters (continued) Kami sebelumnya telah menerbitkan LaporanLaporan Auditor Independen No. 01004/2.1032/AU.1/10/1294-4/1/V/2021 dan No. 01414/2.1032/AU.1/10/1294-4/1/VI/2021 masing-masing bertanggal 3 Mei 2021 dan 4 Juni 2021 atas laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha tanggal 31 Desember 2020, 2019, dan 2018, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, sebelum penerbitan kembali laporan keuangan konsolidasian tersebut dengan pengungkapan tambahan tertentu melalui laporan ini sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Perdana. We have previously issued Independent Auditors’ Reports No. 01004/2.1032/AU.1/10/12944/1/V/2021 and No. 01414/2.1032/AU.1/10/1294-4/1/VI/2021 dated May 3, 2021 and June 4, 2021, respectively, on the consolidated financial statements of the Group as of December 31, 2020, 2019, and 2018, and for the years then ended, prior to the reissuance of such consolidated financial statements with certain additional disclosures through this report in connection with the proposed Initial Public Offering. KAP Purwantono, Sungkoro & Surja Said Amru Registrasi Akuntan Publik No. AP.1294/Public Accountant Registration No. AP.1294 15 Juli 2021/July 15, 2021 268 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUKALAPAK.COM TBK. DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020, 2019, dan 2018 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes PT BUKALAPAK.COM TBK. AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2020, 2019, and 2018 (Expressed in thousands of Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 2020 2019 2018 ASET ASSETS ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga - neto Pihak berelasi - neto Piutang lain-lain Pihak ketiga - neto Pihak berelasi Uang muka dan biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka Aset keuangan lancar lainnya 2e,2k,2q 5,32,37 2q,37 6 2f,6,30 2q,37 7 2f,7,30 2g,2l,8 19a 2q,9,29 Total aset lancar ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - neto Aset hak guna - neto Klaim atas pengembalian pajak Aset pajak tangguhan Investasi pada entitas asosiasi Investasi saham Aset takberwujud - neto Biaya dibayar di muka - tidak lancar Aset tidak lancar lainnya Total aset tidak lancar TOTAL ASET 2i,10 11 19b,19f 2o,19e 2q,12 2q,13 2h,14 2g,2l,8 2q,15,32,37 CURRENT ASSETS 1.484.437.936 883.986.972 2.049.299.693 149.534.383 16.186.882 335.008.280 21.948.664 91.426.938 13.731.461 11.205.602 - 39.291.340 2.303.993 55.823.701 67.621.010 Cash and cash equivalents Trade receivables Third parties - net Related parties - net Other receivables Third parties - net Related parties 25.415.296 25.101.293 57.933.913 103.295.850 38.419.765 18.353.704 80.723.097 121.696.849 17.082.858 Advances and prepaid expenses Prepaid taxes Other current financial assets 1.769.815.305 1.442.608.568 2.497.405.607 Total current assets 271.552.233 63.464.883 477.792.167 3.148.606 2.268.878 1.731.593 3.883.772 451.566.793 123.070.495 183.000 7.770.027 3.073.715 3.069.062 22.311.071 536.139.184 1.064.214 9.270.027 4.057.017 20.164.546 NON-CURRENT ASSETS Fixed assets - net Right-of-use assets - net Claims for tax refund Deferred tax assets Investment in an associated entity Investment in shares Intangible assets - net Prepaid expenses - non-current Other non-current assets 823.842.132 611.044.163 570.694.988 Total non-current assets 2.593.657.437 2.053.652.731 3.068.100.595 TOTAL ASSETS Catatan terlampir merupakan bagian integral dari laporan keuangan konsolidasian ini. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 1 269 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUKALAPAK.COM TBK. DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2020, 2019, dan 2018 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes PT BUKALAPAK.COM TBK. AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2020, 2019, and 2018 (Expressed in thousands of Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 2020 2019 2018 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak Beban akrual Liabilitas imbalan kerja karyawan jangka pendek Liabilitas sewa - bagian lancar Uang muka dari pelanggan LIABILITIES 61.221.316 10.970.831 60.110.591 1.970.103 103.922.598 30.897.668 2q,16b,37 2f,16b,30,37 2o,19c 2q,17,32,37 237.570.895 63.483.462 5.814.866 378.095.994 233.022.963 30.404.427 4.862.492 400.482.327 517.070.654 70.627.296 11.975.712 282.841.485 2q,20 99.103.331 96.620.224 62.811.728 Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Related parties Taxes payables Accrued expenses Short term employee benefit liabilities 11,37 18 17.208.636 8.522.093 3.066.588 - Lease liabilities - current portion Advances from customers 881.991.424 830.539.715 1.080.147.141 Total current liabilities Total liabilitas jangka pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas sewa jangka panjang Liabilitas imbalan kerja karyawan Penyisihan biaya pembongkaran CURRENT LIABILITIES 2k,2q,30, 32,37 16a 2f,16a,30 NON-CURRENT LIABILITIES 11,37 2q,20 11,37 51.000.328 45.895.484 6.934.533 67.926.791 - 28.074.741 - Long term lease liabilities Liabilities for employee benefits Provision for dismantling cost Total liabilitas jangka panjang 103.830.345 67.926.791 28.074.741 Total non-current liabilities TOTAL LIABILITAS 985.821.769 898.466.506 1.108.221.882 TOTAL LIABILITIES EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk EQUITY Total Equity attributable to Parent Entity Modal saham - nilai nominal Rp1.000 (angka penuh) dan Rp3.000.000 (angka penuh) per saham Modal dasar - (2020: 20.231.509 saham; 2019: 19.031.509 saham; 2018: 18.267.878 saham) Modal ditempatkan dan disetor penuh - (2020: 8.161.561 saham; 2019: 7.797.926 saham; 2018: 7.246.789 saham) 21 Tambahan modal disetor 22 Selisih nilai transaksi dengan pihak nonpengendali 33 Ekuitas lain-lain 2r,21 Uang muka penyertaan modal Akumulasi defisit Penghasilan komprehensif lain Share capital - par value Rp1,000 (full amount) and Rp3,000,000 (full amount) per share Authorized - (2020: 20,231,509 shares; 2019: 19,031,509 shares; 2018: 18,267,878 shares) Issued and fully paid (2020: 8,161,561 shares; 2019: 7,797,926 shares; 7.246.789 2018: 7,246,789 shares) 5.410.293.507 Additional paid-in capital Difference in value of transactions with non-controlling interests 38.949.528 Other equity 4.002 Advance for stock subscription (3.507.618.771) Accumulated deficit 11.003.466 Other comprehensive income 2.508.277.911 6.623.547.557 1.417.372.911 6.004.734.202 39.400.000 59.246.858 (7.654.886.018) 21.639.931 46.586.173 (6.302.968.771) (10.538.290) 1.597.226.239 10.609.429 1.155.186.225 - 1.959.878.521 192 Total Non-controlling interest TOTAL EKUITAS 1.607.835.668 1.155.186.225 1.959.878.713 TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 2.593.657.437 2.053.652.731 3.068.100.595 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY Total Kepentingan nonpengendali 2c,23 Catatan terlampir merupakan bagian integral dari laporan keuangan konsolidasian ini. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 2 270 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUKALAPAK.COM TBK. DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2020, 2019, dan 2018 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes PENDAPATAN NETO Beban pokok pendapatan Beban penjualan dan pemasaran Beban umum dan administrasi (Beban)/pendapatan operasi lainnya 2020 2018 1.076.603.891 (267.876.489) (2.322.629.532) 291.907.495 (1.997.156.584) 2m,27 (1.497.479.742) (1.267.375.541) (736.789.316) 2m,28 (48.880.203