Uploaded by yulius difinso

Makalah UTS MP Kelompok 1

advertisement
MANAJEMEN PEMASARAN
MAKALAH TUGAS PERTAMA
Disusun oleh
: KELOMPOK 1
Nur Ahmad Ali Arbain
Agung Prabowo
130217293
130217360
Yulius Difinso Haryaseta Sumarjaya
130219076
Bayu Christovel
130219176
KP : D
FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA
UNIVERSITAS SURABAYA
2020-2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nestlé adalah sebuah perusahaan multinasional di Vevey, Swiss yang bergerak dalam
bidang makanan. Didirikan pada tahun 1867 oleh Henri Nestlé. Perusahaan ini menghasilkan
makanan dan minuman seperti makanan bayi, susu, kopi, cokelat, dan lain-lain. Perusahaan ini
masuk dalam bursa saham SWX Swiss Exchange. Pada tahun 1842. Henry Nestle membeli salah
satu industri yang paling progresif dan lincah pada region itu pada masa tersebut.. ia juga terlibat
dalam memproduksi minyak kacang (digunakan sebagai bahan baker lampu minyak), minuman
keras, rum, dan cuka. Ia juga mulai mempruduksi dan menjual air mineral bergas dan lemonande,
meskipun pada tahun-tahun krisis dari 1845 dan 1847 Nestle menghentikan produksi air
mineralnya.
Nestle mulai tumbuh dan berkembang menjadi sebuah perusahaan makanan terbesar di
dunia, serta perusahaan makanan dan minuman yang telah di percaya oleh banyak orang di seluruh
dunia secara turun temurun hingga sekarang. Perusahaan Nestle tersebar di seluruh mancanegara,
Nestlé berkomitmen untuk tetap mengembangkan produk-produk melalui inovasi dan renovasi
demi memuaskan kebutuhan konsumennya di seluruh dunia.
1.2 Rumusan Masalah
1.Bagaimana strategy yang dilakukan PT. Nestle Indonesia dalam menghadapi persaingan pasar ?
2.Bagaimana PT. Nestle Indonesia menciptakan brand equity yang menjadi nilai tambah suatu
produk ?
3.Bagaimana segmentasi dan target pemasaran dari PT. Nestle Indonesia?
1.3 Tujuan Makalah
Tujuan makalah ini dibuat agar pembaca dapat memahami implementasi dari stategi
pemasaran, brand equity, serta implementasi dalam menentukan segmen dan target pasar
perusahaan.
BAB II
DASAR TEORI
Strategi Manajemen Pemasaran
Strategi pemasaran adalah logika pemasaran, dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan
untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. Strategi pemasaran terdiri dari pengambilan
keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan, bauran pemasaran, dan alokasi pemasaran.
Strategi pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang mengarah pada kegiatan atau
usaha pemasaran, dari suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu
berubah agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Strategi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai
perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar
yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.
Perusahaan Konsultan manajemen Arthur D. Little yang berpusat di Cambridge, Massachussetts,
Amerika Serikat menggolongkan posisi perusahaan dalam bersaing di dunia industri sebagai
berikut.
1. Dominan. Perusahaan mampu mengendalikan pesaing-pesaing yang lain serta memiliki
banyak pilihan dalam menentukan strategi.
2. Kuat. Perusahaan mampu bertindak bebas tanpa membahayakan posisi jangka panjangnya
walaupun pesaing-pesaing berbuat apa saja yang dikehendaki.
3. Baik. Perusahaan mempunyai kekuatan dalam strategi tertentu serta mempunyai peluang di
atas rata-rata untuk meningkatkan posisinya.
4. Sedang. Prestasi perusahaan cukup memuaskan untuk kelangsungan usahanya, namun
sering kalah dari perusahaan yang dominan dan peluang yang dimiliki untuk meningkatkan
posisinya cenderung rendah.
5. Lemah. Perusahaan tampil tidak memuaskan tetapi memiliki peluang untuk perbaikan. Jika
tidak ingin keluar dari industri solusinya harus mengubah diri berinovasi.
6. Tidak ada harapan. Perusahaan berprestasi dengan sangat tidak memuaskan serta tidak
memiliki peluang perbaikan.
Berikut adalah skema dalam perencanaan strategi pemasaran:
Corporate Plan adalah rencana strategis sebuah badan usaha pada level perusahaan yang
memiliki jangka wwwaktut 3-5 tahun yang akan dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan
rencana kerja dan anggaran tahunan(Bussiness Plan). Corporate Plan disusun secara komprehensif
melalui pendekatan partisipatif dengan melibatkan stakeholder utama. Melalui pendekatan ini
diupayakan untuuk menyeimbangkan dan mengintegrasikan sasaran-sasaran keuangan dengan
peningkatan kepuasan konsumen, perbaikan proses internal, dan peningkatan kapasitas sumber
daya manusia. Corporate Plan berfungsi sebagai alat menentukan arah organisasi dan mengurangi
dampak dari berbagai perubahan seperti pemborosan dan aktivitas yang tidak perlu.
Implementasi pemasaran (implementing) adalah proses mengimplementasikan
rencana pemasaran menjadi tugas tindakan dan memastikan proses tersebut mencapai tujuan sesuai
dalam rencana. Rencana pemasaran strategis yang baik belum tentu diimplementasikan dengan
benar. Implementasi menunjukkan siapa, dimana, dan bag aimana rencana pemasaran
berjalan.
Pengendalian (Controlling) merupakan salah satu fungsi penting manajemen yang harus
dilakukan oleh semua manajer untuk mencapai tujuan organisasinya. Pengendalian dapat diartikan
sebagai fungsi manajemen untuk memastikan bahwa kegiatan dalam organisasi dilakukan sesuai
dengan yang direncanakan. Fungsi Pengendalian atau controlling ini juga memastikan sumbersumber daya organisasi telah digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasinya.
Brand Equity
Brand (merek) adalah nama, tanda, istilah, simbol, desain, kata, atau kombinasi dari halhal tersebut yang ditujukan untuk mengidentifikasi dan membedakan antara produk dan jasa yang
satu dengan yang lain. Elemen-elemen yang menentukan tingkat kepercayaan konsumen terhadap
sebuah brand adalah:
1. Janji yang diberikan sesuai dengan kenyataan meskipun hal ini tidak dinyatakan dengan
jelas, tetapi menjadi salah satu faktor utama kesuksesan sebuah brand.
2. Memberikan kepribadian tersendiri terhadap pengguna brand.
3. Unique Selling Proposition (USP). Munculnya sebuah brand sebagai dasar untuk
membedakan perusahaan, produk, atau layanannya dengan perusahaan, produk atau
layanan lainnya.
Brand Equity adalah suatu ekuitas merek yang bisa menciptakan nilai suatu barang yang
kita jual itu termasuk produk yang sudah mempunyai kualitas dan kuantitas unggul. Setiap
konsumen pasti akan merasakan kepuasan tersendiri dari apa yang menjadi produk kita.
Menciptakan brand equity adalah berinovasi sekreatif mungkin hingga para konsumen tidak
merasakan kecewa. Brand equity juga memiliki beberapa komponen seperti berikut:
1. Tanggapan konsumen.
2. Dampak positif dan negatif bagi keuangan perusahaan.
3. Nilai akhir berdasarkan minat konsumen.
Dalam Brand Equity juga terdapat beberapa model yang digunakan perusahaan untuk
menambah nilai pada produk, seperti:
1. Brand Asset Valuator (BAV), mengunggulkan perbedaan, relevansi, nilai, serta
pengetahuan brand.
2. Aaker Model, memanfaatkan kesetiaan konsumen terhadap brand dan persepsi
konsumen terhadap kualitas brand.
Perluasan Brand atau Brand Extension
Brand Extension adalah strategi marketing dalam pengembangan merek dengan
menggunakan merek yang sudah ada dan sudah dikenal oleh masyarakat untuk memanfaatkan
ekuitas brand terkenal di dalam satu kategori yang berbeda. Tujuannya adalah untuk memperluas
lini bisnis dari perusahaan. Jenis brand extension dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Line Extension, pengembangan produk pada 1 lini. Contoh: Rasa, bentuk, warna.
2. Category Extension, perluasan merk dalam kategori produk lain. Contoh: alat musik
Yamaha
Segmentasi dan Targeting Pasar
Segmentasi
pasar adalah
kegiatan
membagi
suatu pasar menjadi
kelompok-
kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang
berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Segmentasi
pasar juga dapat diartikan sebagai proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di
pasar produk, menganalisis perbedaan antara pembeli di pasar. Dalam segmentasi pasar
membutuhkan beberapa variabel seperti variabel geografi, demografi, dan variabel psikologis.
Targeting adalah proses mengevaluasi setiap daya tarik segmen kemudian memilih satu
atau lebih karakteristik untuk dilayani. Targeting adalah persoalan bagaimana memilih,
menyeleksi, dan menjangkau pasar. Targeting atau menetapkan target pasar merupakan tahap
selanjutnya dari analisis segmentasi. Produk dari targeting adalah target market (pasar sasaran),
yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran.
Proses targeting mencerminkan kenyataan bahwa perusahaan harus mengidentifikasi pelanggan
yang dapat diakses dan dilayani secara efektif dan efisien. Dalam menentukan target pasar dapat
mempertimbangkan pola-pola seperti:
1. Diferensiasi segmen, bidang usaha yang membedakan segmen pasar sehingga
perusahaan menyediakan kebutuhan produk berbeda untuk tiap segmen yang berbeda pula
disesuaikan dengan kebutuhan tiap segmen dan memberikan berbagai varian dari produk
yang ditawarkan.
2. Undiferensiasi segmen, bidang usaha yang tidak membedakan segmen pasar.
3. Consentrate marketing, spesifikasi usaha yang maksudnya adalah perusahaan
berkonsentrasi melayani kebutuhan dalam kelompok tertentu karena tidak semua orang
bisa menikmati produk yang tersedia.
4. Market coverage strategy, merupakan strategi yang dilakukan dengan menggunakan
sistem membership serta produk tidak dijual bebas (hanya di toko sendiri) sehingga dapat
memudahkan konsumen dan produsen.
BAB III
PEMBAHASAN
Konsep Strategi
Nestle menerapkan strategi manajemen kontrol sistem yang terdesentralisasi, dengan
mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan di masing-masing unit bisnis sehingga
keputusan-keputusan yang diambil sesuai dengan kondisi di masing-masing negara. Untuk
mengkoordinasikan seluruh unit bisnisnya di seluruh dunia maka dibutuhkan peranan sistem
teknologi informasi yang bisa mengkoordinasikan seluruh aktivitas bisnis agar diperoleh
competitive advantage. Memilih atau membangun strategi yang tepat bagi perusahaan pada suatu
periode waktu menjadi kata kunci yang harus dilakukan oleh manajer Nestle. Strategi perusahaan
disesuaikan dengan ukuran dan karakter perusahaan.
Perusahaan seperti Nestle yang telah melakukan diversifikasi bisnis, pada umumnya
memiliki dua tingkatan strategi:
a.
Strategi unit bisnis (competitive strategy) yang menitik-beratkan pada upaya
membangun keunggulan di setiap bidang usaha yang digeluti.
b.
Strategi korporasi yang menentukan berbagai bisnis yang akan diusahakan termasuk
pengelolaan keseluruhan portofolio bisnis perusahaan tersebut.
Satu hal yang perlu dicermati, kompetisi terjadi pada level unit bisnis, perusahaan induk
tidak terlibat langsung dalam persaingan. Strategi korporasi berpeluang sukses jika memberi
perhatian utama pada pemeliharaan keunggulan tiap – tiap unit bisnis.
Diversifikasi akan menambah biaya dan hambatan bagi unit bisnis yang sudah ada.
Hambatan dan biaya tersembunyi (hidden costs) yang dibebankan kepada unit bisnis, secara
terencana harus dapat dikurangi. Pemegang saham memiliki kesiapan untuk melakukan
diversifikasi sendiri dengan memilih portofolio bisnis yang resiko dan return-nya sesuai dengan
preferensi mereka. Hal ini menandakan strategi korporasi tidak dapat sukses kecuali ia dapat
memberikan tambahan nilai bagi shareholders, dan industri di mana unit bisnis baru yang
dibentuk memiliki struktur yang mendukung dihasilkannya return yang lebih tinggi dari biaya
modal.
Menciptakan Brand Equity
Penjualan produk Nescafe dari tahun 2014 – 2017 cenderung mengalami penurunan
dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini tentu harus menjadi perhatian bagi perusahaan Nestle
untuk melakukan kegiatan pemasaran dengan berbagai cara agar dapat meningkatkan volume
penjualan produk Nescafe tersebut di pasar. Guna mencegah terjadinya penurunan pada market
share perusahaan, perusahaan Nestlé perlu menyusun strategi dalam mengatasi hal tersebut salah
satunya adalah dengan adanya strategi promosi. Strategi promosi yang paling banyak digunakan
oleh Nestlé dalam memasarkan produk Nescafe setelah terjadinya penurunan penjualan tersebut
yaitu periklanan dan promosi penjualan. Aktivitas periklanan dan promosi penjualan tersebut
berperan penting dalam penciptaan ekuitas merek yang akan berdampak pula pada keputusan
konsumen dalam membeli produk Nestle.
Segmentasi dan Target Pemasaran
Setiap produk dari Nestle memiliki segmen pasar yang berbeda-beda. Misalnya Susu
Dancow. Segmentasi Geografis di Indonesia, Produk Dancow menyebar merata hampir di
seluruh wilayah Indonesia.
Segmentasi Demografis :
a.
Usia :
Dancow 1+ untuk anak usia 1 tahun ke atas
Dancow 3+ untuk anak yang memasuki usia pra-sekolah\
Dancow 5+ untuk anak usia 5 tahun ke atas.
Bahkan ada pula yang diperuntukkan pada seluruh anggota keluarga.
Jenis kelamin :
Pria
Wanita
Segmentasi Psikografis :
a.
Kelas Sosial : ditujukkan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah hingga menengah ke
atas.
b.
Gaya : gaya hidup sehat dengan asupan nutrisi dan gizi tinggi
c.
Kepribadian : penyemangat, sehat, suka bergaul
Segmentasi Perilaku : Dancow diposisikan sebagai susu yang kaya akan manfaat bagi seluruh
konsumen secara khusus bagi anak-anak dalam usia pertumbuhan. Gizi
dan Nutrisi tinggi yang terkandung di dalamnya sangat berguna bagi
perkembangan otak dan fisik anak.
Targeting Pada Susu Dancow
Seluruh masyarakat yang membutuhkan asupan Gizi dan Nutrisi bagi anggota keluarganya
terutama buah hatinya. Sasaran pendistribusiannya banyak dilakukan di pasar tradisonal. Strategi
targeting pada susu Dancow adalah memberikan produk ke pasar sesuai consumer insight,
melakukan roadshow ke posyandu dan kegiatan sampling agar calon kosumen dapat mencoba
produk yang ditawarkan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya, kami menarik kesimpulan sebagai
berikut: bahwa strategy pada perusahaan Nestle menerapkan strategi manajemen kontrol sistem
yang terdesentralisasi, dengan mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan di masingmasing unit bisnis sehingga keputusan-keputusan yang diambil sesuai dengan kondisi di masingmasing negara. Serta brand equity yang di pakai pada perusahaan nestle ialah dengan cara
periklanan dan promosi penjualan. Aktivitas periklanan dan promosi penjualan tersebut berperan
penting dalam penciptaan ekuitas merek yang akan berdampak pula pada keputusan konsumen
dalam membeli produk Nestle dan segmentasi pasar pada perusahaan nestle adalah mencakup
pada berbagai kalangan : anak-anak, remaja, dewasa serta semua gender baik perempuan atau
laki-laki.
SARAN
Kami selaku kelompok pembuat makalah juga memiliki beberapa saran untuk bisa dijadikan
sebagai bahan pertimbangan pada perusahaan nestle, di antaranya : Konsep strategy perusahaan
yang mungkin bisa diperluas atau diperbanyak dan brand equity yang mungkin dibuat lebih
menarik dan berkesan agar konsumen mempunyai mindset yang baru terhadapa produk nestle.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Strategi_pemasaran#:~:text=Strategi%20pemasaran%20adalah%20l
ogika%20pemasaran,bauran%20pemasaran%2C%20dan%20alokasi%20pemasaran.
Kotler_mm15e_inppt_02- Developing Marketing Strategies and Plans-Week 4
https://www.freshconsultant.co.id/2018/05/24/penyusunan-corporate-plan
Power point materi Brand Equity week 2
https://qwords.com/blog/brand-equity-adalah/
Power Point week 6
Download