IMPLEMENTASI MODEL POE2WE PADA GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI ERA SOCIETY 5.0 Intannia Mulya Rosa1, Siti Puspitasari2, Niswah Tamsyi Sadida3, Nana4, Yanti Sofi Makiyah5 Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya 46115, Jawa Barat, Indonesia E-mail : intanniarosa@gmail.com nana@unsil.ac.id Abstract: This study aims to implement the POE2WE model in improving character education for students in the era of society 5.0. This research uses literacy method (literature study). Through this method the researcher can describe the problem as a whole. In this study, the POE2WE model is used as a method of learning to improve character education in students with the concept of regular-changing straight motion. The results of this study indicate that improving character education in the era of society 5.0 can be implemented through the POE2WE model in Regularly Changing Motion at each stage of Prediction, Observation, Explanation, Elaboration, Writing, Evaluation. Keywords: POE2WE Model, Character Education, Society 5.0 Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan model POE2WE dalam meningkatkan pendidikan karakter pada peserta didik di era society 5.0. Penelitian ini menggunakan metode literasi (studi pustaka). Melalui metode ini peneliti dapat menguraikan permasalahan secara komprehensif. Dalam penelitian ini menggunakan model POE2WE sebagai metode dalam pembelajaran untuk meningkatkan pendidikan karakter pada peserta didik dengan konsep Gerak Lurus Berubah Beraturan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam meningkatkan pendidikan karakter di era society 5.0 dapat diimplementasikan melalui model POE2WE pada Gerak Lurus Berubah Beraturan disetiap tahap Prediction, Observation, Explanation, Elaboration, Write,Evaluation . Kata Kunci: Model POE2WE, Pendidikan Karakter, Society 5.0 Pendahuluan Fisika merupakan proses dan produk. Proses artinya prosedur untuk menemukan produk fisika (fakta, konsep, prinsip, teori atau hukum) yang dilakukan melalui langkahlangkah ilmiah (Indrawati, 2011:5). Fisika dan Pendidikan karakter sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-sehari. Pendidikan karakter adalah keseluruhan dinamika relasional antar pribadi dengan berbagai macam dimensi baik dari dalam maupun dari luar dirinya, agar pribadi itu semakin bertanggungjawab atas dirinya sendiri sebagai pribadi dan pengembangan orang lain dalam hidup mereka (Koesoema, 2010:123). Pendidikan karakter dulunya hanya dibebankan pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan agama, khususnya terkait akhlak dan budi pekerti. Namun melalui dua mata pelajaran itu saja tidaklah cukup. Hal ini disebabkan kurang maksimalnya hasil dari pendidikan karakter melalui mata pelajaran Pendidikan agama maupun PKn (M. Khusniati, 2012:205). Pendidikan karakter sangat penting terutama di era society 5.0, yang diartikan sebagai sebuah konsep yang memungkinkan manusia atau masyarakat untuk dapat menyelesaikan berbagai permasalahan sosial dengan dukungan teknologi. Era society 5.0 menjadi konsep tatanan kehidupan yang baru bagi masyarakat, dalam era society 5.0 masyarakat lebih banyak dihadapkan dengan teknologi yang memungkinkan pengaksesan dalam ruang maya terasa seperti ruang fisik. Era society 5.0 berdampak pada proses pembelajaran yang serba digital atau dilakukan secara online. Penulis ingin menyoroti dari penguatan pendidikan karakter pada peserta didik di era society 5.0 yang dikhawatirkan akan berimplikasi pada lunturnya moral dan karakter peserta didik dengan mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter ke dalam proses pembelajaran fisika. Hal ini dikarenakan dalam mata pelajaran fisika sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, sehingga nilai-nilai pendidikan karakter juga banyak ditemukan dalam penerapan konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari. Dikaitkannya nilai pendidikan karakter dalam penyampaian materi fisika baik dalam proses pembelajaran maupun materi diharapkan dapat memberikan penguatan karakter pada peserta didik. Salah satu yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pendidikan karakter dalam mata pelajaran fisika di era society 5.0 yaitu dengan mengimplementasikan materi Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) menggunakan metode POE2WE (Prediction. Observation, Explanation, Elaboration, Write, Evaluation). Model ini membangun pengetahuan dengan urutan proses yaitu meramalkan atau memprediksi solusi dari permasalahan, melakukan eksperimen untuk membuktikan prediksi, kemudian menjelaskan hasil eksperimen yang diperoleh secara lisan maupun tertulis, membuat contoh penerapan dalam kehidupan seharihari, menuliskan hasil diskusi dan memuat evaluasi tentang pemahaman peserta didik baik secara lisan maupun tertulis (Nana et al., 2014; 2016). Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode literasi (studi pustaka). Melalui metode ini peneliti dapat menguraikan permasalahan secara komprehensif. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan teknik kajian pustaka, yaitu peneliti mengambil data teoritis dengan kegiatan membaca literatur yang relevan. Sumber penelitian ini adalah jurnal, artikel, buku, dan referensi lain yang sesuai dengan konteks yang dibutuhkan. Hasil dan Pembahasan Pendidikan karakter adalah suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilainilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan. Pengembangan karakter bangsa dapat dilakukan melalui perkembangan karakter individu seseorang (Nopan, 2015:465). Pendidikan karakter melalui program PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) semakin penting di era society 5.0. World Economic Forum (2019), menyebutkan bahwa society 5.0 menekankan pada pemenuhan kebutuhan individu, pemecahan masalah, penciptaan nilai, penghilangan diskriminasi, pembebasan dari disparitas, pengamanan yang kuat, serta mampu hidup berkelanjutan di wilayah mana pun. Pendidikan fisika membantu siswa mengembangkan sikap belajar fisika, seperti sikap jujur, disiplin, teliti, obyektif, setia pada data, daya tahan dalam menghadapi persoalan yang sulit, dan kerjasama dengan orang lain (Paul, 2012:2). Sikap-sikap inilah yang dapat meningkatkan pendidikan karakter di era society 5.0. Model pembelajaran Prediction, Observation, Explanation, Elaboration, Write dan Evaluation (POE2WE) dikembangkan dari model pembelajaran POEW dan model pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Konstruktivistik. Pengembangan ini dilakukan untuk sebagai penyempurnaan kedua model sebelumnya. Model POE2WE merupakan model pembelajaran yang dikembangkan untuk mengetahui pemahaman peserta didik mengenai suatu konsep dengan pendekatan konstruktivistik. Model ini membangun pengetahuan dengan urutan proses yaitu meramalkan atau memprediksi solusi dari permasalahan, melakukan eksperimen untuk membuktikan prediksi, kemudian menjelaskan hasil eksperimen yang diperoleh secara lisan maupun tertulis, membuat contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari, menuliskan hasil diskusi dan memuat evaluasi tentang pemahaman peserta didik baik secara lisan maupun tertulis (Nana et al., 2014; 2016). Tabel 1. Sintaks Pengembangan Model POE2WE No Sintaks POEW Sintaks model Pembelajaran Model POE2WE (Nana et (Samosir, 2010) dengan Pendekatan al., 2014) Konstruktivistik (Duffy&Jonassen, 1992) 1 (Prediction) membuat (Prediction) membuat prediksi, (Prediction) prediksi, membuat membuat Membuat dugaan atau dugaan prediksi. Tahap Engagement identik dengan Predict pada POEW 2 (Observation) (Observation) (Exploration) menguji Melakukan penelitian, Melakukan prediksi ,melakukan dan pengamatan observasi/pengamatan mencatat hasil pengamatan. Tahap Exploration identik dengan tahap observation pada POEW. 3 (Explanation) Yaitu memberi penjelasan (Explation) menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri 4 (Write) Membuat kesimpulan (Elaboration) Aplikasi konsep dalam kehidupan sehari-hari. (Explanation) Menjelaskan Pada tahap explanation identik dengan explation pada pendekatan konstruktivistik (Elaboration) Aplikasi konsep dalam kehidupan sehari-hari merupakan pengembangan dari pendekatan Konstruktivistik 5 (Evaluation) Evaluasi terhadap pengetahuan, keterampilan dan perubahan proses berfikir peserta didik. (Write) Menuliskan hasil diskusi sebagai kesimpulan. Merupakan pengembangan dari model POEW (Evaluation) Evaluasi terhadap efektivitas fase-fase sebelumnya. Merupakan pengembangan dari pendekatan konstruktivistik. Sumber: Nana, Surahman E. 2019. Pengembangan Inovasi Pembelajaran Digital Menggunakan Model Blended POE2WE di Era Revolusi Industri 4.0. Prosiding SNFA (Seminar Nasional dan Aplikasinya), 82-90. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan model POE2WE pada materi gerak lurus berubah beraturan dalam meningkatkan pendidikan karakter di era society 5.0 sebagai berikut: 1. Prediction Pada bagian ini peserta didik memprediksi atau membuat dugaan awal mengenai materi gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Di era society 5.0, seorang guru akan memfasilitasi peserta didiknya dengan memberikan stimulus menggunakan aplikasi digital untuk para siswanya dapat memprediksi suatu permasalahan secara leluasa. 2. Observation Pada tahap observation peserta didik membuktikan prediksi yang telah dibuat oleh peserta didik. Peserta didik akan mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis menggunakan aplikasi digital. 3. Explanation Pada tahap explanation peserta didik menjelaskan fakta dari prediksi dan observasi. Di era society 5.0 ini memudahkan peserta didik untuk mendapatkan berbagai fakta dari beragam sumber. Pada tahap ini, guru sangat dibutuhkan untuk mengarahkan siswanya agar mendapatkan sumber materi yang terpercaya. Pada tahap ini, meningkatkan sikap integritas, jujur, dan rasa ingin tahu pada karakter peserta didik. 4. Elaboration Pada tahap elaboration peserta didik menghubungkan konsep gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dalam kehidupan sehari-hari. Pada tahap ini guru dapat memberikan dorongan pada peserta didik untuk lebih memahami konsep yang diajarkan guru. 5. Write Pada tahap write yaitu peserta didik menuliskan kesimpulan dan tahapan tahapan yang telah dilakukan. Di era society 5.0, siswa dapat mencatat kesimpulan dalam bentuk catatan digital dan merefleksikan kemampuannya dalam menjelaskan pengetahuan dari serangkaian tahapan yang telah dilakukan. 6. Evaluation Tahap evaluation yaitu suatu proses untuk membandingkan hasil yang telah dicapai peserta didik terhadap pengetahuan, keterampilan, dan perubahan proses berpikir. Pada era society 5.0 ini, guru dapat menggunakan aplikasi digital dalam melatih kemampuan peserta didik pada materi gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Terdapat lima nilai karakter utama yang bersumber dari Pancasila, yang menjadi prioritas pengembangan gerakan PPK yaitu religius, nasionalisme, integritas, kemandirian, dan gotong royong (Kemendikbud : 2017). Implementasi model POE2WE materi Gerak Lurus Berubah Beraturan dalam meningkatkan Pendidikan karakter di era society 5.0 sebagai berikut : 1. Religius Apabila dilihat dari Gerak Lurus Berubah Beraturan adanya percepatan tetap, kecepatan berubah-ubah, dan lintasannya berupa garis lurus. Jika dianalogikan percepatan tetap, kecepatan berubah-ubah, dan lintasannya berupa garis lurus itu adalah sebuah keteraturan dalam hidup dan sejatinya atas kehendak Tuhan Yang Maha Esa semua tatanan kehidupan dapat berjalan secara teratur. Oleh karena itu peserta didik mampu menyadari segala keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. 2. Nasionalisme Jika dihubungkan dengan nasionalisme, contoh Gerak Lurus Berubah Beraturan dalam kehidupan sehari-hari seperti mengendarai sebuah motor dapat dikaitkan dengan menjadi pribadi yang taat aturan saat berkendara, mematuhi tata tertib lalu lintas sebagai bentuk menanamkan hal-hal kecil dalam cinta tanah air. 3. Integritas Endro, Gunardi (2017:131) Makna integritas pada hakikatnya berujung pada proses pengendalian internal seperti kaitannya dengan membangun dan mempertahankan identitas diri dan partisipasi eksternal yang berkaitan pada proses mewujudkan keputusan dan tindakan baik berdasarkan identitas diri. Pada integritas, implementasi Gerak Lurus Berubah Beraturan dihubungkan dengan peserta didik dalam mengerjakan permasalahan-permasalahan Gerak Lurus Berubah Beraturan yang perlu dilakukan dengan metode-metode, konsistensi dalam tindakan-tindakan, jujur dalam mengerjakan, teguh pada prinsip-prinsip, bertanggungjawab atas pekerjaan, apabila mencari sumber referensi secara online diharapkan peserta didik mencari sumber yang terpercaya. Dari integritas yang diterapkan dalam konsep Gerak Lurus Berubah Beraturan dapat meningkatkan pendidikan karakter pada peserta didik. 4. Gotong Royong Menurut Tadjuddin (2013), Gotong royong adalah bentuk kerja-sama kelompok masyarakat untuk mencapai suatu hasil positif dari tujuan yang ingin dicapai secara mufakat dan musyawarah bersama. Dalam hal gotong royong konsep Gerak Lurus Berubah Beraturan dapat dikaitkan saat mengerjakan tugas kelompok yaitu antar peserta didik harus saling membantu dan bekerja sama dengan baik. 5. Kemandirian Pada kemandirian, dapat diterapkan dalam eksperimen Gerak Lurus Berubah Beraturan dimana peserta didik merefleksikan kemampuannya dalam menjelaskan hasil percobaan dari serangkaian tahapan yang telah dilakukan dan itu dapat meningkatkan karakter mandiri pada siswa. Menurut (Wahyu,dkk : 2019), hubungan antara model POE2WE, pembelajaran abad 21, dan penguatan pendidikan karakter disajikan dalam Tabel 1. Tabel 2. Hubungan Pendidikan Abad 21, Model POE2WE, dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Penguatan Pendidikan Pembelajaran Abad 21 Model POE2WE Karakter 1.Creative (kreatif atau 1.Prediction (membuat 1.Religius (memiliki jiwa memiliki kemampuan prediksi atau dugaan). yang berlandaskan pada untuk menciptakan nilai dan norma agama). sesuatu). 2.Critical Thinking (dapat 2.Observation 2.Nasionalis (memiliki sifat berpikir kritis terhadap (melakukan percobaan dan sikap cinta terhadap permasalahan yang dan pengamatan). tanah air ada). 3.Comunicative (dapat 3.Explanation 3.Integritas (mempunyai rasa memahami dan bisa (menjelaskan konsep persatuan). berinteraksi dengan atau teori sesuai dengan baik). kalimat sendiri). 4.Colaborative (dapat 4.Elaboration 4.Gotong Royong (dapat bekerjasama untuk (mengaplikasikan bekerja sama dalam menyelesaikan suatu konsep dari menyelesaikan tugas persoalan). pembelajaran dalam kelompok) kehidupan sehari-hari). 5.Write (menuliskan hasil 5.Mandiri (dapat melakukan diskusi atau tugas secara individu kesimpulan). maupun berkelompok). 6.Evaluation (kegiatan untuk mengevaluasi atau menilai kemampuan sendiri). Penerapan Model POE2WE dan Pendidikan Abad 21 dapat dipadukan dalam menerapkan konsep gerak lurus berubah beraturan untuk meningkatkan pendidikan karakter di era society 5.0. Alur penerapan tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. Model POE2WE PPK GLBB Karakter diera Society 5.0 Abad 21 Gambar 1. Alur Implementasi Model POE2WE pada Gerak Lurus Berubah Beraturan dalam Meningkatkan Pendidikan Karakter di Era Society 5.0. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan studi literatur, maka dapat disimpulkan bahwa dalam meningkatkan pendidikan karakter di era society 5.0 dapat diimplementasikan melalui model POE2WE pada Gerak Lurus Berubah Beraturan disetiap tahap Prediction, Observation, Explanation, Elaboration, Write, Evaluation . Referensi Agustini, R. (2020).Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Literasi Digital Sebagai Strategi Menuju Era Society 5.0. Diana, R. (2020).Korelasi Konsep Tegangan Fisika dalam Kehidupan Sehari-hari Menggunakan Model POE2WE sebagai Penguatan Pendidikan Karakter. Effendi, Tadjuddin Noer. (2013). Budaya Gotong-Royong Masyarakat dalam Perubahan Sosial Saat Ini. .Jurnal Pemikiran Sosiologi, 2 (1) Endro, Gunardi. (2017). Menyelisik Makna Integritas dan Pertentangannya dengan Korupsi. Jurnal INTEGRITAS, 3 (1). Indrawati. (2011). Modul Model-Model Pembelajaran. Jember: FKIP Universitas Jember. Kemendikbud. (2017). Penguatan Pendidikan Karakter Jadi Pintu Masuk Pembenahan Pendidikan Nasional. [Online]. Tersedia: https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/07/penguatan-pendidikan-karakterjadi-pintu-masuk-pembenahan-pendidikan-nasional. [5 November 2020] Koesoema Doni. (2010). Pendidikan Karakter. Penerbit PT Grasindo; Jakarta Nana, Surahman E. (2019). Pengembangan Inovasi Pembelajaran Digital Menggunakan Model Blended POE2WE di Era Revolusi Industri 4.0. Prosiding SNFA (Seminar Nasional dan Aplikasinya), 82-90. Nana, N. (2018). Implementasi Model Poe2we Dengan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Gerak Lurus Di Sma. In Prosiding SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains) (pp. 15- 28). Nurhidayat, W. (2019). Penerapan Model Poe2we Dalam Modul Fisika Materi Gerak Lurus Berubah Beraturan Menggunakan Google Classroom. Omeri, Nopan. 2015. Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam Dunia Pendidikan. Manajer Pendidikan. 9(3): 464-468 Sukarno, Mohamad. (2020). Penguatan Pendidikan Karakter Dalam Era Masyarakat 5.0. Prosiding Seminar Nasional 2020. [Online]. Tersedia: http://ejurnal.mercubuanayogya.ac.id/index.php/ProsidingPsikologi/article/viewFile/1353/771. [5 November 2020] Suparno, Paul. (2012). Pendidikan Karakter Dalam Pengajaran Fisika. World Economic Forum. (2019). Modern Society has Reached Its Limits: Society 5.0 will Liberate Us. [Online] Tersedia: www.weforum.org. [5 November 2020]