KONSEP KEPERAWATAN KRITIS Emil Huriani, MN POKOK BAHASAN Definisi Keperawatan Kritis Kompetensi perawat kritis Konsep pelayanan ICU Asuhan keperawatan Intensif 1 DEFINISI Critical care: the practice of administering immediate and continuous care to clients with actual or potentially lifethreatening health disorders Perawatan kritis: praktik pemberian perawatan segera dan berkelanjutan kepada klien dengan gangguan kesehatan aktual atau yang berpotensi mengancam jiwa Critical care nursing : The specialty that deals with human responses to life-threatening problems Keperawatan kritis: Spesialisasi yang berhubungan dengan respons manusia terhadap masalah yang mengancam jiwa 2 PERAWAT CRITICAL CARE Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dan keluarga dengan masalah fisiologis akut, tidak stabil Bekerja pada lingkungan dengan alat-alat teknologi advance Perlu pengetahuan tentang: fisiologi, patofisiologi, farmakologi Mampu mempergunakan teknologi tinggi untuk mengukur parameter fisiologi dengan tepat Ongoing assessment → mengenal secara dini komplikasi Situasi stress kerja tinggi Mampu memberikan dukungan psikologis Komunikasi jelas dan kerja tim → PERLU SERTIFIKASI ESSENTIAL NURSE COMPETENCIES Clinical judgement/Penilaian klinis Advocacy/Pembelaan Caring practices/Praktek merawat Collaboration/Kolaborasi System thinking/Pemikiran sistem Response to diversity/Respon terhadap keragaman Clinical inquiry/Pertanyaan klinis Facilitation of learning/Fasilitasi belajar 3 DEFINISI ICU Suatu bagian dari rumah sakit yang terpisah, dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita penyakit, cedera atau penyulitpenyulit yang mengancam jiwa atau potensial mengancam jiwa dengan prognosis dubia (tidak tentu/ragu-ragu) yang diharapkan masih reversibel (dapat kembali pulih) LINGKUP PELAYANAN ICU 1 2 3 4 • Diagnosis dan penatalaksanaan spesifik penyakit - penyakit akut yang mengancam nyawa dan dapat menimbulkan kematian. • Memberi bantuan dan mengambil alih fungsi vital tubuh sekaligus melakukan tindakan yang segera diperlukan berdaya guna dan berhasil guna untuk kelangsungan hidup. • Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan terhadap komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit • Memberikan bantuan psikologis pada pasien dan keluarga yang kehidupannya sangat tergantung pada obat, alat dan mesin. 4 5 FALSAFAH KEPERAWATAN INTENSIF Pelayanan keperawatan intensif disediakan dan diberikan kepada pasien dalam keadaan KRITIS yang perlu ditanggulangi dan diawasi secara ketat, terus menerus serta tindakan segera, ditujukan untuk observasi , perawatan dan terapi 6 STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN SAKIT KRITIS Praktek keperawatan intensif yang diberikan kepada pasien dan keluarga Dilakukan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan Lingkup praktek keperawatan: Pasien sakit kritis yang mengancam kehidupan Keluarga pasien Aspek bio-psiko-sosio-spiritual Memperhitungkan lingkungan di sekitar pasien ASUHAN KEPERAWATAN INTENSIF 7 PENGKAJIAN Menemukan data kesehatan klien secara tepat Sama dengan pengkajian umumnya yaitu dengan pendekatan system yang meliputi aspek bio-psiko-sosiokultural-spiritual, Jika klien yang dirawat telah menggunakan alat bantu mekanik seperti alat bantu napas, hemodialisa, pengkajian juga diarahkan ke hal-hal yang lebih khusus yakni terkait dengan terapi dan dampak dari penggunaan alat-alat tersebut. PENETAPAN MASALAH/DIAGNOSIS Identifikasi masalah yang aktual, potensial dan beresiko tinggi Prioritas: Masalah yang mengancam kehidupan (ABCD) Alternatif diagnosis untuk meningkatkan keamanan, kenyamanan, Diagnosis untuk mencegah komplikasi Contoh: Tentukan Prioritas: 1. Pola nafas tidak efektif 2. Resiko gangguan integritas kulit 3. Resiko cedera 8 PERENCANAAN Luaran, mencakup 2 jenis luaran: Luaran positif Luaran negatif Ekspektasi: Perencanaan tindakan mencakup 4 unsur kegiatan yaitu: Observasi/monitoring, Meningkat Terapi keperawatan, Menurun Pendidikan Membaik Tindakan kolaboratif. Contoh: 1. Pertukaran gas 2. Tingkat nyeri 3. Kontrol resiko Contoh: 1. Penghisapan lendir 2. Pemantauan kulit 3. Pendidikan: proses pengobatan 4. Manajemen asam basa IMPLEMENTASI Ini merupakan fase kerja aktual dari proses keperawatan. 9 EVALUASI Suatu perbandingan antara hasil aktual pasien dan hasil yang diharapkan terjadi dalam fase evaluasi. Pada bagian ini menunjukkan pentingnya modifikasi dalam rencana keperawatan atau pengkajian ulang total dapat diidentifikasi. S: O: Frekuensi nafas 26 x/menit, pernafasan teratur, tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan, sekret berkurang, konsistensi kental, warna kekuningan, SaO2 98% A: Masalah teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi penghisapan lendir PRINSIP ETIKA Autonomy (kemandirian) Contoh: Do not resusitate, witholding/wthdrawal treatment Beneficence (kemanfaatan) Contoh: Futility/kesia-siaan Non maleficence (tidak membahayakan) Contoh: Organ transplantation Veracity (jujur) Justice (adil) Contoh: indikasi masuk ICU Fidelity (komitmen) 10 BAHAN BACAAN Kepmenkes no 1778 tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan ICU di Rumah Sakit Kemenkes RI (2006). Standar Pelayanan Keperawatan di ICU 11