MATERI ZAT TUNGGAL UNSUR SENYAWA HOMOGEN UNSUR CAMPURAN LARUTAN KOLOID SUSPENSI HETEROGEN : Zat tunggal yang tidak bisa diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana. SENYAWA : Zat tunggal yang masih bisa diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana lagi. CAMPURAN : Gabungan dari dua senyawa atau lebih. Campuran yang bukan Larutan Suspensi : campuran heterogen yang perlahan-lahan akan mengendap jika didiamkan. – Diameter Partikel suspensi, lebih besar dari 100 nm. – Dapat dipisahkan dengan penyaringan. Koloid : campuran heterogen dari partikel yang mempunyai diameter antara diameter partikel suspensi dan larutan (1-100 nm) Koloid Partikel-partikel sangat kecil yang disebut fasa terdispersi, tersebar merata di dalam media dispersi. Koloid pertama adalah lem (glues). Kemudian campuran seperti gelatin, paint, aerosol sprays, dan asap (smoke). Umumnya pada keadaan pekat, koloid terlihat keruh/tidak jernih (cloudy or milky), namun kelihatan hampir jernih ketika encer. – Tidak dapat di endapkan – Tidak dapat disaring Koloid menghasilkan Efek Tyndal – memantul-kan dan menyebarkan sinar visibel kesegala arah. – Suspensi juga memperlihatkan Efek Tyndall Cahaya akan terlihat dipantulkan, ketika kita mempelajari koloid di bawah mikroskop. Cahaya yang direfleksikan disebut – Pergerak-an Brownian untuk menjelaskan ketidak teraturan pergerakan (chaotic) dari partikel. Efek Tyndall LARUTAN Larutan Larutan: campuran dua atau lebih senyawa yang homogen. Zat Terlarut Senyawa dengan jumlah kecil yang dilarutkan disebut zat terlarut. Zat terlarut dapat berupa gas, liquid (cairan), atau solid (padat). Pelarut Senyawa dengan jumlah besar disebut pelarut. Pelarut dapat berupa liquid (cairan) atau solid (padat). Aqueous solution ; suatu larutan yang menggunakan air sebagai pelarut. Sifat Zat Terlarut Dalam Larutan Ø Partikel zat terlarut mempunyai diameter < 1 nm Ø Partikel terdistribusi merata di dalam larutan Ø Tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan Ø Dapat dipisahkan melalui penguapan atau destilasi Ø Tidak dapat dilihat, larutan merupakan larutan yang transparan Ø Dapat menghasilkan warna kepada larutan Pembuatan Larutan NaCl Proses Pelarutan NaCl Dalam Air Proses Pelarutan NaCl Dalam Air Jenis Larutan Udara O2 gas and N2 gas gas/gas Soda CO2 gas dalam air gas/liquid Air Laut NaCl dalam air Kuningan copper and zinc solid/liquid solid/solid Larutan Jenuh dan Tidak Jenuh Ø Larutan Jenuh (Saturated) adalah suatu larutan yang mengandung zat terlarut dalam keadaan maksimum yang dapat terlarut. Zat yang tidak larut akan tertinggal Ø Larutan tidak jenuh (unsaturated) mengandung zat terlarut bukan dalam keadaan maksimum dapat terlarut. Ø Larutan Supersaturated Larutan yang mengandung zat terlarut lebih banyak dari keadaan kelarutan normalnya. Kelarutan Kelarutan adalah, jumlah maksimum zat terlarut yang dapat melarut dalam sejumlah pelarut (umumnya 100 g). g zat terlarut 100 g Air Hubungan Stoikiometri Dalam reaksi Kimia A B Hubungan Stoikiometri Pada Reaksi Kimia Dalam Larutan Konsentrasi Larutan Konsentrasi adalah perbandingan jumlah zat terlarut dengan pelarut. Konsentrasi : – Molalitas (m) : jumlah mol zat (ions or molecules) per kilogram pelarut. – Molaritas (M) : jumlah mol zat (ions or molecules) per liter larutan. – Persen Berat (% m) : berat zat terlarut per berat total larutan x 100 % – Fraksi mol (cA) : mol zat terlarut per Total jumlah mol larutan Molaritas Jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan (mol/liter) Molaritas (M) = mol zat terlarut volum larutan (liter) Perhitungan Molaritas Jika 4,0 g NaOH dilarutkan ke dalam 500 mL. Berapakah konsentrasi dalam M larutan tersebut? 4,0 g NaOH x 1 mol NaOH 40,0 g NaOH = 0,10 mol NaOH 500 mL x = 0,500 L 1L_ 1000 mL 0,10 mol NaOH 0,500 L = 0,20 mol NaOH 1L = 0,20 M NaOH Perhitungan Banyak Zat Terlarut Asam lambung terdiri dari Larutan 0,10 M HCl. Berapa jumlah HCl yang terdapat dalam 1500 mL larutan asam lambung? 1500 mL x 1 L 1000 mL 1,5 L x 0,10 mol HCl 1L = 1,5 L = 0,15 mol HCl Konsentrasi dalam Persen Menjelaskan jumlah zat terlarut di dalam 100 bagian larutan % Berat % massa/massa = g zat terlarut 100 g Larutan x 100% % Volume % volume/volume = mL zat terlarut x 100 % 100 mL Larutan • % massa/volume % massa/volume = g zat terlarut 100 mL Larutan x 100% Contoh 1. 4,0 gram KCl dilarutkan dalam 46,0 g air, maka % berat larutan adalah, % berat = 2. 4,0 g KCl 50,0 g larutan KCl x 100 = 8,0 % KCl Larutan infus dibuat dengan cara melarutkan 25 g glukosa (C6H12O6) dalam air 500 mL air. Hitunglah berapa % (m/v) larutan tersebut. %(m/v) = 25 g glukosa 500 mL larutan x 100 = 5,0 % (m/v) larutan glukosa Fraksi Mol (X) Fraksi mol (X) menyatakan perbandingan mol salah satu komponen zat terhadap total mol semua komponen yang berada dalam larutan tersebut. X = mol komponen zat mol total semua komponen Perhitungan Fraksi Mol (X) Jika 5,0 g NaCl dilarutkan ke dalam 100 gram air. Berapakah fraksi mol NaCl dan air? mol NaCl = 5,0 g NaCl x 1 mol NaCl = 0,085 mol NaCl 58,5 g NaCl mol air = 100 g air x 1 mol air = 5,56 mol 18 g air XNaCl = mol NaCl = 0,085 mol = 0,015 mol NaCl + mol air 0,085 mol + 5,56 mol Xair = mol air = 5,56 mol = 0,985 mol NaCl + mol air 0,085 mol + 5,56 mol Molalitas Perbandingan jumlah mol zat terlarut dalam terhadap massa pelarut (mol/kg) Molalitas (m) = mol zat terlarut massa pelarut (kg) m = massa zat terlarut Mr zat terlarut x 1000 massa pelarut (gram) Perhitungan Molalitas (m) Jika 5,0 g NaCl dilarutkan ke dalam 100 gram air. Berapakah molalitas larutan NaCl tersebut? m NaCl = 5,0 g NaCl 58,5 g/mol NaCl x 1000 g/kg = 0,85 mol/kg 100 g Jenis Larutan 1. Larutan Elektrolit • Larutan yang dapat menghasilkan ion positiv (+) dan ion negatif (-) di dalam air • Dapat menghantar arus listrik 2. Larutan Non-Elektrolit – Larutan yang tidak dapat membentuk ion, zat terlarut melarut hanya dalam bentuk molekul – Tidak dapat menghantar arus listrik C6H12O6 (s) Glukosa H2O C6H12O6 (aq) Larutan Elektrolit 1. Larutan Elektrolit Kuat. Larutan yang terionisasi sempurna (100%) Garam NaCl(s) CaBr2(s) Asam HCl(g) 100% ion H 2O H 2O H 2O Na+(aq) + Cl-(aq) Ca2+(aq) + 2Br- (aq) H3O+(aq) + Cl-(aq) 2. Larutan Elektrolit Lemah Ø Di dalam larutan, zat terlarut sebagian besar berada dalam bentuk molekul Ø Hanya sebagian kecil zat terlarut yang terionisasi HF + Asam H 2O NH3 + H2O Basa ® H3O+(aq) + F- (aq) ® NH4+(aq) + OH- (aq) Jenis Larutan - + - + + sugar salt acetic acid Non-Electrolit Zat terlarut berada dalam bentuk molekul Elektrolit Kuat Elektrolit lemah Zat terlarut berada dalam bentuk ion dan molekul Zat terlarut berada dalam bentuk ion DISSOCIATION IONIZATION Sifat Koligatif Larutan Sifat Koligatif adalah sifat larutan yang tergantung dari jumlah molekul zat terlarut Sifat Koligatif Larutan : – Penurunan Titik Beku – Kenaikan Titik Didih – Tekanan Osmose – Tekanan Uap Tekanan Uap Tekanan Uap larutan < Tekanan Uap pelarut Zat terlarut mempengaruhi dan mencegah molekul pelarut terbang ke atmosfer. Vapor Pressure Reduction: Expressed by Raoult’s Law Hukum Raoult (a) Plarutan = c pelarut • P°pelarut 2 component system; 1 = c solvent + c solute (b) DP = c zat terlarut . P°pelarut Sehingga DP = P°pelarut - P larutan Contoh Penurunan Tekanan Uap Tekanan uap CHCl3 adalah P° = 360 torr pada T = 40.0°C. Berapakah penurunan tekanan uap larutan ketika 10.0 g phenol (C6H5OH: berat molekul=94 g/mol) ditambahkan ke dalam 95.0 g chloroform (berat molekul=119.5 g/mol). Berapakah tekanan uap larutannya? c= mol phenol = (10.0 g • 1 mol/94 g) = 0 .106 Tot. mol soln (10.0 g • 1 mol/94 g)+ (95.0 g • 1 mol/119.5 g) 0.901 = 0,118 DP = xphenol • P°CHCl3 = 0.118 • 360 torr = 42.48 torr = Plarutan = 360 torr - 42.48 torr = 317.52 torr = 318 torr 42.5 torr Kenaikan Titik Didih DT = Takhir – Tawal (DTb = bplarutan – bppelarut murni) DTb = kb x m kb = konstanta kenaikan t.d m =molalitas seluruh zat yang terdapat di dalam larutan Penurunan Titik Beku DT = Takhir – Tawal (DTf = fppelarut murni - fplarutan) DTf = kf x m kf = konstanta penurunan titik beku m = molalitas seluruh zat yang terdapat dalam larutan Tekanan Osmose nRT Õ= =MRT V - ∏ = Tekanan Osmose – – – – n V M R = jumlah mol = Volume = Molaritas = Tetapan Gas Di dalam tubuh manusia, sifat koligatif larutan yang terpenting adalah, tekanan OSMOSE Karena di dalam tubuh banyak terdapat selaput semi permeable dalam bentuk membran sel, yang memisahkan dua jenis larutan yang berbeda Selaput semi permeable dapat dilalui oleh air namun tidak dapat dilalui oleh zat terlarut. Proses Osmosis Proses Osmosis Dalam Kehidupan Perhitungan Kenaikan Titik Didih Sebanyak 8 gram sukrosa (C12H22O11) dilarutkan dalam 60 gram air. Hitung kenaikan titik didih larutan dan titik didih larutan tersebut. (Mr C12H22O11 = 324; Kb air = 0,512 ˚Ckg/mol; Tb air = 100˚C) Mol sukrosa = 8 g x 1 mol sukrosa = 0,0234 mol 324 g Molalitas, m = 0,0234 mol x 1000 g/kg = 0,39 mol 60 g kg a. Kenaikan titik didih larutan, DTb = kb x m = 0,512˚Ckg/mol x 0,39 mol/kg = 0,2 ˚C b. Titik didih larutan, Tb =Tb air + ΔTb = 100˚C + 0,2˚C = 100,2˚C Perhitungan Penurunan Titik Beku Jika 50 gram zat anti beku etilen glikol (C2H4(OH)2) dilarutkan ke dalam 100 gram air, berapakah titik beku larutan jika Tf air 0˚C? (Mr (C2H4(OH)2) = 62; Kf air = 1,86˚Ckg/mol) Mol (C2H4(OH)2) = 50 g x 1 mol = 0,806 mol 62 g Molalitas, m = 0,806 mol x 1000 g/kg = 8,06 mol 100 g kg a. Penurunan titik beku larutan, DTf = kf x m = 1,86˚Ckg/mol x 8,06 mol/kg = 15 ˚C b. Titik beku larutan, Tf =Tf air - ΔTf = 0˚C - 15˚C = - 15˚C Perhitungan Tekanan Osmosis Berapakah tekanan osmosis suatu larutan naftalen (C10H8) dalam benzena yang mengandung 10 g naftalen per satu liter larutan? Suhu larutan 15˚C. (Mr C10H8 = 128, R=0,082 Latm/mol K) Mol C10H8, n = 10 g x 1 mol = 0,0781 mol 128 g Molaritas, M = 0,0781 mol = 0,0781 mol/L 1L Tekanan Osmosis, л = 0,0781 mol/ L x 0,082 L atm / mol K x 288 K = 1,85 atm Sifat-sifat Koligatif Larutan Elektrolit Secara umum, dapat disimpulkan bahwa: Untuk konsentrasi yang sama, larutan elektrolit memiliki sifat koligatif yang lebih besar dibandingkan larutan nonelektrolit. Larutan gula 0,01 M ΔTf = 0,186˚C gula gula Larutan NaCl 0,01 M ΔTf = 0,348˚C + Na ClNa+ gula gula Cl - Na+ Cl- Larutan NaCl 0,005 M ΔTf = 0,186˚C Cl- Na+ Na+ Cl- Na+ Cl- Gula adalah molekul non-elektrolit yang molekulnya tidak mengalami ionisasi. Sehingga dalam 1 liter larutan gula 0,01 M terdapat 0,01 mol molekul gula sebanyak 0,01 mol partikel. NaCl terdisosiasi menjadi ion Na+ dan Cl-. Jika disosiasi sempurna, maka dalam 1 L larutan NaCl 0,01 M terdapat 0,01 mol Na+ dan 0,01 mol Cl- dan total sebanyak 0,02 mol partikel. NaCl terdisosiasi menjadi ion Na+ dan Cl-. Jika disosiasi sempurna, maka dalam 1 L larutan NaCl + 0,005 M terdapat 0,005 mol Na dan 0,005 mol Cl dan total sebanyak 0,01 mol partikel. Perhitungan sifat koligatif larutan elektrolit Nilai faktor van’t Hoff merupakan perbandingan antara efek koligatif larutan elektrolit dengan larutan non-elektrolit pada konsentrasi yang sama. i = efek koligatif larutan elektrolit efek koligatif larutan non-elektrolit i = ΔP elek = ΔTb elek = ΔTf elek = л elek ΔP n-elek ΔTb n-elek ΔTf n-elek лn-elek Hubungan faktor van’t Hoff (i) dan derajat ionisasi/disosiasi (α) elektrolit D n ion-ion Awal : 1 mol Terurai : (-) α mol (+) n α mol Setimbang: 1-α mol n α mol Maka: - Tanpa ionisasi, jumlah partikel = 1 mol - Dengan ionisasi, jumlah partikel adalah jumlah partikel elektrolit dan ion-ion dalam setimbang, yaitu : (1-α) + n α mol Sehingga: i = (1 – α) + n α ; i = 1 + (n-1) α 1 Dengan n = total koefisien ion-ion dalam persamaan ionisasi. Contoh: Tekanan osmosis larutan CaCl2 adalah 0,605 atm dan larutan sukrosa 0,224 atm. Kedua larutan memiliki molalitas yang sama. Hitung: a. Faktor van’t Hoff b. Derajat disosiasi CaCl2 a. Faktor van’t Hoff i= л elektrolit = л CaCl2 = 0,605 atm лsukrosa 0,224 atm л non-elektrolit = 2,70 b. Larutan CaCl2 merupakan larutan elektrolit, sehingga terdisosiasi menjadi: 2+ CaCl2 D Ca + 2 Cl 2+ jadi n = 3 ( 1 ion Ca dan 2 ion Cl ) i = 1 + (3-1) α 2,70 = 1 + 2 α α = 2,70 – 1 = 0,85 2 SOAL - SOAL 1. Dalam suatu eksperimen terdapat 150 g larutan NaCl dengan konsentrasi 10%. Jika seorang murid menambahkan 50 g pelarut ke dalam larutan tersebut. Hitunglah konsentrasi larutan yang baru (dalam % berat) 2. Sebanyak 10 gram zat yang tidak mudah menguap dilarutkan ke dalam 100 g aseton pada suhu 298K. Akibatnya, terjadi penurunan tekanan uap pelarut aseton dari 195 mmHg menjadi 192,5 mmHg. Berapa massa molekul relatif zat jika Mr aseton = 58? 3. Pada suhu berapa air radiator mobil akan mulai membeku jika mengandung 65% air dan 35% etilen glikol (C2H4(OH)2)? Umpama berat larutan 100 g. (Mr C2H4(OH)2 = 62; Kf air = 1,86 ˚C kg/ mol) 1. Sebanyak 1,065 g suatu zat organik dilarutkan dalam 30,14 g dietil eter sehingga terjadi kenaikan titik didih sebesar 0,296˚C. Kb eter = 2,11˚C kg/ mol. Hitung massa molekul relatif zat tersebut. Hitunglah massa glukosa yang terdapat dalam 1 L larutan glukosa yang bersifat isotonik dengan darah. Tekanan osmosis darah adalah 7,65 atm pada suhu 37˚C dan Mr glukosa = 180? 3. Dalam suatu eksperimen osmosis, kalian harus menentukan kemolalan suatu larutan gula 12,5% dengan pelarut air dan zat terlarut gula C12H22O11. 2. 7. Jika 0,4 mol NaCl dilarutkan dalam 360 g air dan tekanan uap air pada suhu 25oC adalah 26,37 atm, tentukan: a. tekanan uap larutan b. penurunan tekanan uap larutan 8. Jika 15 g asam HA dilarutkan dalam 500 ml air dan membeku pada suhu -1,023˚C (diketahui Kf air = 1,86˚C kg/ mol; Mr HA=60). Tentukan derajat disosiasi HA? 9. Hitung tekanan osmosis larutan KCl 0,745% pada suhu 27˚C jika α = 86%. (Ar K=39; Cl=35,5) 10. Larutan 0,2 M BaCl2 mempunyai tekanan osmosis 13 atm pada suhu 25˚C. Tentukan derajat ionisasi larutan BaCl2.