Uploaded by Ryo Dymaz

ALAT BANTU DAN ALAT UKUR

advertisement
ALAT BANTU & ALAT UKUR
DISUSUN OLEH :
SEDRIANUS MANGALIK
: 20177103007
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SORONG
TAHUN 2019/2020
8. JENIS PENGUKURAN GEOMETRIS DAN
PENJELASANNYA
1. Pengukuran linier
A. Alat ukur linier langsung dan cara menggunakannya Telah
dikemukakan bahwa pegukuran langsung adalah pengukuran yang hasil
pengukurannya dapat langsung dibaca pada skala ukur dari alat ukur yang
digunakan. Dengan demikian alat ukur yang digunakan juga alat ukur yang
mempunyai skala yang bisa langsung dibaca skalanya. Alat ukur linier
langsung yang banyak digunakan dalam praktek sehari-hari dapat
digolongkan menjadi tiga golongan besar yaitu :
1. Mistar ukur dengan berbagai macam bentuk.
2. Mistar ingsut (jangka sorong) dengan berbagai bentuk.
3. Mikrometer dengan berbagai bentuk.
1. Mistar Ukur Dalam kehidupan sehari-hari dikenal yang namanya
mistar atau penggaris. Ada yang terbuat dari kayu, ada yang dari
bahan plastik, dan ada pula yang terbuat dari baja atau kuningan.Yang
paling banyak saat ini adalah mistar yang terbuat dari plastik (untuk
menggambar/menggambar teknik) dan mistar yang terbuat dari baja
(untuk pengukuran di bidang permesinan). Yang akan dibicarakan
disini mistar yang terbuat dari baja atau kuningan yang memang
banyak digunakan untuk pengukuran dalam kerja mesin. Mistar ukur
yang terbuat dari baja ini bermacam-macam bentuknya, misalnya
meteran gulung, meteran lipat, mistar ukur berkait, mistar ukur pendek.
Sistem pembagian skalanya juga ada yang dengan sistem inchi dan
ada pula yang dengan sistem metrik.

Meteran Gulung Jenis mistar ukur ini kebanyakan terbuat dari
pelat baja yang tipis dan bisa digulung. Gulungan ini
dimasukkan dalam kotak sedemikian rupa sehingga cara
menggunakannya menjadi lebih praktis. Pada ujung dari
meteran lipat ini biasanya diberi semacam kait guna
mengaitkan ujung ukur dengan benda ukur sehingga
pengukuran menjadi lebih mudah. Panjang maksimum dari
meteran lipat ini biasanya mencapai 50 meter. Meteran gulung
ini banyak digunakan oleh pekerja-pekerja bangunan/konstruksi
bangunan.
2. Mistar Ingsut (Jangka sorong) Alat ukur ini banyak terdapat di
bengkel-bengkel kerja, yang dalam praktek sehari-hari mempunyai
banyak sebutan misalnya jangka sorong, mistar geser, schuifmaat
atau vernier. Pada batang ukurnya terdapat skala utama yang cara
pembacaannya sama seperti pada mistar ukur. Pada ujung yang
lain dilengkapi dengan dua rahang ukur yaitu rahang ukur tetap
dan rahang ukur gerak. Dengan adanya rahang ukur tetap dan
rahang ukur gerak ini maka mistar ingsut bisa digunakan untuk
mengukur dimensi luar, dimensi dalam, kedalaman dan ketinggian
dari benda ukur. Di samping skala utama, dilengkapi pula dengan
skala tambahan yang sangat penting perannya di dalam
pengukuran yaitu yang disebut dengan skala nonius. Adanya skala
nonius inilah yang membedakan tingkat ketelitian mistar ingsut.

Mistar Ingsut dengan Skala Nonius secara umum bentuk dari
mistar ukur dengan skala nonius. Ada dua macam bentuknya,
yaitu yang hanya mempunyai rahang ukur bawah dan yang lain
mempunyai rahang ukur bawah dan atas. Mistar ingsut yang
hanya mempunyai rahang ukur bawah saja digunakan untuk
mengukur dimensi luar dan dimensi dalam dari benda ukur.
Sedangkan mistar ukur yang mempunyai rahang ukur atas dan
bawah dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar dan
dalam, kedalaman (depth) dan ketinggian alur bertingkat. Untuk
skala pembacaan dengan sistem metrik, mistar ingsut ada yang
panjang skala utamanya dari 150 mm, 200 mm, 250 mm dan
300 mm, bahkan ada juga yang sampai 1000 mm.
3. Mikrometer Alat ukur linier langsung yang juga termasuk alat ukur
presisi adalah mikrometer. Mikrometer inipun mempunyai bentuk
yang bermacam-macam yang disesuaikan dengan bentuk yang
bermacam-macam yang disesuaikan dengan bentuk dari benda
ukur. Bagian yang sangat penting dari mikrometer adalah ulir
utama. Dengan adanya ulir utama kita dapat menggerakkan poros
ukur menjauhi dan mendekati permukaan bidang ukur dari benda
ukur.
2. Pengukuran sudut atau kemiringan
Alat ukur atau instrumen yang telah ada, dari segi kemampuan harus
mengandung ketelitian dan ketepatan. Dalam pengukuran dibutuhkan
adanya ketelitian dan ketepatan. Ketelitian adalah nilai terdekat dengan
suatu pembacaan instrumen mendekati hasil sebenarnya dari variabel yang
diukur. Ketepatan adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan
hasil pengukuran yang serupa. Namun kebanyakan alat yang beredar
harganya sangat mahal dan susah didapat. Potensiometer adalah suatu
komponen elektronika yang berfungsi sebagai tahanan yang nilainya dapat
divariasi besarannya dengan cara memutar kekanan ataupun kekiri.
Potensiometer dapat digunakan sebagai pembagi arus, pembagi tegangan,
alat pengatur suara, alat pengatur nada, alat pengatur nada tinggi, alat
pengatur nada rendah, untuk menentukan sudut kemiringan, dll. Pentingnya
pengukuran kemiringan sudut sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam pembuatan atau pembangunan gedung. Hal ini diperlukan
untuk mengurangi kerugian fatal dari pembuatan gedung. Semakin miring
suatu gedung maka tingkat ketahanan bangunan sangat rapuh namun
apabila gedung yang dibuat memiliki konstruksi kemiringan yang sesuai
dengan struktur bidang tanah, maka bangunan itu bisa bertahan lama bahkan
sampai bertahun-tahun. Selain itu pengukuran kemiringan sangat penting
pada pembuatan saluran air, pembuatan lantai dan laboratorium optik.
Untuk itu pada alat ini mampu digunakan untuk mengukur kemiringan sudut
bidang datar dengan membuat bagan mekanik antaralain pembuatan sudut,
rangkaian pembagi tegangan, rangkaian ADCdan mikrokontroler hasil dari
sudut kemiringan ditampilkan pada seven segment.
3. Pengukuran kedataran
Kedataran (flatness).
Suatu permukaan atau bidang dinyatakan rata atau datar bila perubahan
jarak tegak lurus dari titik-titik itu terhadap sebuah bidang geometrik yang sejajar
permukaannya, mempunyai harga di bawah suatu harga tertentu. Bidang
geometrik dapat diwakilkan oleh sebuah plat rata (surface plate) atau oleh
sekumpulan garis-garis lurus yang dapat diperoleh dengan pertolongan suatu
pelurus (straight edge), pendatar atau sinar cahaya yang dipindah-pindahkan.
Metode untuk mengukurnya dapat dilaksanakan dengan menggunakan alat
ukur pendatar, atau alat ukur Autokolimator atau alat-alat ukur optik lainnya
seperti Angle Dekkor dan jenis optik yang lainnya.
autocollimator adalah suatu alat optik untuk-menghubungi pengukuran non
sudut. Mereka biasanya digunakan untuk menyelaraskan komponen dan
mengukur defleksi atau mekanis sistem optic. Autocollimator sebuah bekerja
dengan memproyeksikan gambar ke target, Cermin dan mengukur defleksi dari
gambar kembali terhadap skala, baik secara visual atau dengan sarana detektor
elektronik. Sebuah autocollimator visual dapat mengukur sudut sekecil 0,5 detik
busur , sementara autocollimator elektronik bisa sampai 100 kali lebih akurat.
autocollimators Visual sering digunakan untuk berbaris laser rod berakhir
dan memeriksa paralelisme wajah jendela optik dan potongan. Elektronik dan
digital autocollimators digunakan sebagai standar pengukuran sudut, untuk
memantau pergerakan sudut selama jangka waktu yang lama dan untuk
memeriksa pengulangan posisi sudut pada sistem mekanis autocollimators Servo
adalah bentuk khusus kompak autocollimators elektronik yang digunakan dalam
kecepatan tinggi loop servo-umpan balik untuk aplikasi platform yang stabil.
4. Pengukuran profil
Pengukuran profil bertujuan untuk menentukan elevasi titik-titik pada permukaan
tanah sepanjang garis tertentu sehingga akan diperoleh profil (potongan tegak dari
permukaan tanah sepanjang garis itu). Potongan-potongan tersebut sangat
diperlukan dalam pembuatan bangunan sipil seperti saluran irigasi dan drainase,
jalan raya, jalan kereta api dan lain-lain.
Penyipat datar profil (profil levaling) adalah penyipat datar berantai dengan
sejumlah pembacaan ke muka diantara titik-titik pindah. Jadi di sini ada stasiunstasiun tambahan yaitu titik antara, dan stasiun-stasiun pokok yaitu titik utama dan
dan titik pindah.
Pengukuran profil ini dibedakan menjadi dua yaitu pengukuran profil memanjang
dan pengukuran profil melintang. Profil memanjang diperlukan dalam pembuatan
trase jalan raya, jalan kereta api, saluran air dan lain-lain. Untuk menghitung
berapa luas tanah yang harus digali maupun berapa luas daerah yang harus
ditimbun, maka diperlukan data yang lengkap dari hasil pengukuran profil
memanjang maupun pengukuran profil melintang. Data tersebut dituangkan dalam
suatu grafik dengan garis mendatar menyatakan jarak antar titik dan garis tegak
menyatakan elevasinya.
Dalam pelaksanaan pengukuran profil melintang diusahakan sedetail mungkin,
artinya jarak yang diambil dalam pengukuran profil melintang disesuaikan dengan
kondisi medan. Bila kondisi medan berbukit-bukit, maka jarak antar profil lebih
pendek dibandingkan dengan kondisi medan yang mendatar
Langkah Kerja
1. Profil Memanjang





Meletakkan waterpass di titik pertama kemudian mengatur sumbu menjadi
vertikal. Kedudukan waterpass selalu tetap di titik pertama selama
pengukuran profil memanjang.
Membidik rambu pada titik kedua dengan alat bantu bidikan kasar (visier),
kemudian mengunci pesawat.
Menempatkan rambu tepat sepanjang garis antara titik pertama dan titik
kedua dengan interval 5 m. Tetapi apabila kondisi medan tidak
memungkinkan, maka interval jaraknya dapat diambil lebih panjang atau
juga lebih pendek.
Membidik rambu kemudian membaca bacaan benang.
Mengulangi langkah i – iv pada titik-titik yang lain.
2. Profil Melintang
Titik-titik yang dijadikan acuan pada pengukuran profil melintang adalah titiktitik hasil pengukuran profil memanjang dengan arah bidikan sebesar 90º dan 270º
dan dengan jarak sejauh 15 m tiap sisinya.
Langkah kerja dalam pengukuran profil melintang adalah sebagai berikut :








Menempatkan waterpass di atas titik pertama kemudian mengatur sumbu I
menjadi vertikal.
Membuat arah 00˚00’00” dengan cara membidikan pesawat ke titik kedua.
Memutar pesawat sebesar 90º, kemudian menempatkan rambu pertama
pada titik terjauh (15 m), sedangkan rambu-rambu yang lain ditempatkan
pada titik yang mempunyai beda tinggi (mewakili medan).
Membaca bacaan benang pada tiap-tiap titik dan mencatatnya.
Memutar pesawat sebesar 180º sehingga bacaan sudut menjadi 270º.
Menempatkan rambu pertama di titik terjauh (15 m).
Menempatkan rambu-rambu yang lain yang dapat mewakili kondisi medan
searah bidikan pesawat. Penempatan rambu dimulai dari titik terjauh
kemudian mendekat menuju pesawat.
Mengulangi langkah i- vii untuk titik-titik yang lain.
5. Pengukuran ulir
JENIS ULIR DAN FUNGSINYA
Secara umum jenis ulir dapat dilihat dari gerakan ulir, jumlah ulir dalam
tiap gang (pitch) dan bentuk permukaan ulir. Jenis ulir bisa juga dilihat
dari standar yang digunakan, yaitu ulir Whitworth, ulir metrik
 Jenis Ulir Menurut Arah Gerakannya
Menurut arah gerakannya, ulir dapat dibedakan menjadi dua macam ulir
yaitu ulir kanan dan ulir kiri. Untuk mengetahui ulir kanan atau ulir kiri,
bisa dilakukan dengan cara memutar pasangan dari komponen yang
berulir, misalnya mur dan baut. Apabila sebuah mur dipasangkan pada
baut yang kemudian diputar ke kanan (searah jarum jam) maka mur akan
bergerak maju, maka ulir tersebut adalah ulir kanan. Sebaliknya, apabila
mur diputar ke kiri (berlawanan arah jarum jam) maka mur akan bergerak
maju, maka ulir tersebut adalah ulir kiri. Sedangkan ulir yang sering
digunakan adalah ulir kanan.

Jenis Ulir Menurut Jumlah Ulir tiap gang (Pitch)
Di ilihat dari banyaknya ulir tiap gang (pitch) maka ulir dapat dibedakan
menjadi ulir tunggal dan ulir ganda. Ulir ganda artinya dalam satu putaran
(dari puncak ulir yang satu ke puncak ulir yang lain) terdapat lebih dari
satu ulir. Ulir ganda ini dalam satu kali putaran dapat bergerak dengan
jarak yang lebih panjang dari pada satu utaranulir tunggal.

Jenis Ulir Menurut &entuk Sisi Ulir
Melihat bentuk dari sisi ulir, ulir dapat dibedakan menjadi ulir segi tiga,
segi empat, trapesium, dan parabol (knuckle). Bentuik ulir juga ada
kaitannya dengan standar yang digunakan.
Fungsi Ulir
Dengan adanya ulir memungkinkan pengguna untuk menggabungkan atau
menyambung beberapa komponen menjadi satu unit produk jadi.
berdasarkan hal ini maka fungsi ulir secara umum dapat dikatakan sebagai
berikut:
a.Sebagai alat pemersatu, artinya menyatukan beberapa komponen
menjadi satu unit barang jadi. Biasanya yang digunakan adalah ulir-ulir
segi tiga, baik ulir yang menggunakan standar ISO', British Standard
maupun American Standard.
b.Sebagai penerus daya, artinya sistem ulir digunakan untuk
memindahkan suatu daya menjadi daya lain misalnya sistem ulir pada
dongkrak, sistem ulir pada poros berulir (transportir) ada mesin0mesin
produksi. Dengan adanya sistem ulir ini beban yang relatif berat dapat
ditahan2diangkat dengan daya yang relatif ringan. Ulir yang digunakan
untuk hal tersebut adalah ulir segi empat.
c.Sebagai salah satu alat untuk mencegah terjadinya kebocoran,
terutama pada sistem ulir yang digunakan pada pipa. Sebanyakan yang
dipakai untuk penyambungan pipa adalah ulir Whitworth.
6. Pengukuran roda gigi
Kita telah mengenal apa yang dinamakan roda gigi.pada
sepeda, kendaraan roda dua, mobil, kereta api, pesawat udara,
kapal laut, dan semua jenis mesin-mesin perkakas selalu
dilengkapi dengan komponen-komponen roda gigi. Dengan adanya
komponen-komponen roda gigi ini maka sistem mekanisme mesin
dan motor dapat bekerja sesuai dengan fungsinya. Makin tinggi
kualitas suatu produk yang memerlukan perlengkapan roda gigi,
maka makin tinggi dan makin presisi pula roda gigi yang harus
dibuat. Untuk dapat membuat roda gigi dari kualitas rendah sampai
pada roda gigi yang berkualitas tinggi sudah tentu tidak bisa lepas
dari salah satu faktor dalam proses pembuatannya yaitu proses
pengukuran. Dalam kaitan ini akan disinggung alat ukur roda gigi,
bagian-bagian roda gigi yang perlu diukur dan bagaimana cara
mengukurnya.
Jenis dan Fungsi Roda Gigi Pada umumnya bentuk gigi roda
gigi yang banyak diproduksi dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu bentuk involute dan bentuk cycloidal. Yang paling banyak
diproduksi adalah bentuk involute karena lebih cocok untuk
keperluan produk-produk permesinan secara umum yang
memerlukan ketelitian-ketelitian tertentu. Sedangkan untuk
keperluan mesin-mesin dengan beban berat dan pekerjaan kasar
biasanya digunakan roda gigi dengan bentuk cycloidal. Dalam
bidang permesinan, jenis roda gigi adalah bermacam-macam. Ada
yang membedakan roda gigi dari bentuk giginya dan ada pula yang
membedakannya menurut posisi dari poros untuk masing-masing
roda gigi pada suatu pasangan roda gigi. Akan tetapi, dari dua cara
membedakan itu pada dasarnya jenis roda gigi yang dibedakan
adalah sama.
1. Jenis Roda Gigi Menurut Bentuk Gigi Berdasarkan dari
bentuk giginya maka roda gigi dapat dibedakan :
Roda gigi lurus (spurgear) Pada jenis roda gigi ini,
pemotongan gigi-giginya adalah searah dengan porosnya. Ada
pula jenis gigi lurus lainnya tetapi badan gigi tidak berbentuk
lingkaran melainkan berbentuk batang segi empat panjang. Pada
permukaan memanjang inilah pemotongan gigi-giginya dilakukan
yang arahnya kadang-kadang tegak lurus dan kadang-kadang
membentuk sudut terhadap batang gigi (badan gigi). Bentuk gigi
yang demikian ini biasa disebut dengan Gigi Rack
1.2. Roda gigi helix (helicalgear) Jenis roda gigi ini
pemotongan gigi-giginya tidak lurus tetapi sedikit membentuk sudut
di sepanjang badan gigi yang berbentuk silinder. Bila dilihat arah
alur giginya nampak bahwa alur tersebut membengkok.
1.3. Roda gigi payung (straightbevelgear) Pada jenis roda
gigi ini pemotongan gigi-giginya adalah pada bagian yang konis.
Pada permukaan yang konis ini gigi-gigi dibentuk yang arahnya
lurus dan searah dengan poros roda gigi.
1.4. Roda gigi spiral (spiralgear) Gigi-gigi roda gigi spiral
arahnya membentuk suatu kurve. Biasanya pemotongan gigigiginya juga pada permukaan yang konis.
1.5. Roda gigi cacing (wormgear) Jenis roda gigi ini biasanya
merupakan satu pasangan yang terdiri dari batang berulir cacing
dan roda gigi cacing. Pada batang ulir cacing bentuk giginya
seperti ulir. Dan pada roda gigi cacing bentuk giginya hampir sama
dengan roda gigi helix, akan tetapi permukaan giginya membentuk
lengkungan ke dalam.
1.6. Roda gigi dalam (internalgear) Pada jenis roda gigi ini
pemotongan gigi-giginya adalah pada bagian dalam dari
permukaan ring/lubang. Biasanya bentuk giginya adalah lurus
seperti roda gigi lurus (spurgear).
2. Jenis Roda Gigi Menurut Posisi Poros Pasangan Roda
Gigi Cara membedakan roda gigi yang kedua ini adalah dengan
melihat posisi dari masing-masing roda gigi untuk pasangan roda
gigi. Jenis roda gigi tersebut antara lain adalah :
2.1. Roda gigi yang masing-masing porosnya satu sama lain
posisinya sejajar sewaktu roda-roda gigi tersebut dipasangkan.
Contohnya adalah roda gigi lurus (spurgear) dan roda gigi helix
(helicalgear).
2.2. Roda gigi yang masing-masing porosnya mempunyai
posisi saling menyiku satu sama lain. Contoh nya adalah roda gigi
payung dan roda gigi spiral. Menyiku di sini artinya poros roda gigi
yang satu posisinya tegak lurus terhadap poros roda gigi yang lain.
2.3. Ada pula pasangan roda gigi yang poros-porosnya satu
sama lain posisi tegak lurus, akan tetapi poros yang satu berada di
atas poros yang lian dengan posisi menyilang. Roda gigi yang
termasuk dalam jenis ini adalah roda gigi cacing, juga roda gigi
helix.
3. Fungsi Roda Gigi Secara umum fungsi dari roda gigi
adalah untuk : a. Meneruskan daya dari poros penggerak ke poros
yang digerakkan. b. Mengubah putaran dari poros penggerak ke
poros yang digerakkan, yaitu dari putaran tinggi ke putaran rendah
atau dari putaran rendah ke putaran tinggi. Bisa juga mengubah
putaran di sini berarti membuat arah putaran poros yang
digerakkan berlawanan dengan arah putaran poros penggerak. c.
Memindahkan zat cair dari satu tempat ke tempat lain, misalnya oli,
minyak tanah, dan sebagainya. Jadi, fungsi roda gigi di sini adalah
sebagai pompa zat cair. Dalam otomotof dikenal adanya sistem
pelumas dengan roda gigi.
7. Pengukuran posisi
Pergeseran Yaitu terjadinya perubahan posisi pada penunjuk harga
ukur sementara sensor tidak memberikan / merasakan sinyal atau
perbedaan.
Kestabilan nol Yaitu kemampuan alat ukur untuk kembali ke posisi
nol ketika sensor tidak lagi bekerja.
Pengambangan Yaitu suatu kondisi alat ukur dimana jarum
penunjuk tidak menunjukkan harga ukur yang
konstan. Dengan kata lain, penunjuk selalu berubah posisi atau bergerak.
8. Pengukuran kekasaran permukaan
Salah satu karakteristik geometris yang ideal dari suatu
komponen adalah permukaan yang halus. Dalam prakteknya
memang tidak mungkin untuk mendapatkan suatu komponen
dengan permukaan yang betul-betul halus. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, misalnya faktor manusia (operator) dan faktorfaktor dari mesin-mesin yang digunakan untuk membuatnya. Akan
tetapi, dengan kemajuan teknologi terus berusaha membuat
peralatan yang mampu membentuk permukaan komponen degan
tingkat kehalusan yang cukup tinggi menurut standar ukuran yang
berlaku dalam metrologi yang dikemukakan oleh para ahli
pengukuran geometris benda melalui pengalaman penelitian.
Tingkat kehalusan suatu permukaan memang peranan yang
sangat penting dalam perencanaan suatu komponen mesin
khususnya yang menyangkut masalah gesekan pelumasan,
keausan, tahanan terhadap kelelahan dan sebagainya. Oleh
karena itu, dalam perencanaan dan pembuatannya harus
dipertimbangkan terlebih dulu mengenai peralatan mesin yang
mana harus digunakan untuk membuatnya serta berapa ongkos
yang harus dikeluarkan. Agar proses pembuatannya tidak terjadi
penyimpangan yang berati maka karakteristik permukaan ini harus
dapat dipahami oleh perencana lebih-lebih lagi oleh operator.
Komunikasi karakteristik permukaan biasanya dilakukan dalam
gambar teknik. Akan tetapi untuk menjelaskan secara sempurna
mengenai karakteristik suatu permukaan nampaknya sulit.
1. Permukaan
Menurut istilah keteknikan, permukaan adalah suatu batas yang
memisahkan benda padat dengan sekitarnya. Dalam
prakteknya, bahan yang digunakan untuk benda kebanyakan
dari besi atau logam. Oleh karena itu, benda-benda padat yang
bahannya terbuat dari tanah, batu, kayu dan karet tidak akan
disinggung dalam pembicaraan mengenai karakteristik
permukaan dan pengukurannya.
2. Parameter-parameter permukaan Sebelum membicarakan
parameter-parameter permukaan perlu dibicarakan terlebih
dulu mengenai profil permukaan.
2.1. Profil Geometris Ideal (GeometricallyIdealProfile) Profil ini
merupakan profil dari geometris permukaan yang ideal yang
tidak mungkin diperoleh dikarenakan banyaknya faktor yang
mempengaruhi dalam proses pembuatannya. Bentuk dari profil
geometris ideal ini dapat berupa garis lurus, lingkaran, dan
garis lengkung.
Download