Uploaded by dwi choirina

BAHAN AJAR-PEMBELAHAN SEL- DWI CHOIRINA

advertisement
PEMBELAHAN
SEL
AMITOSIS-MITOSIS-MEIOSIS GAMETOGENESIS
OVERVIEW
Pembelahan sel adalah proses di mana
sel membelah untuk membentuk sel-sel
baru. Setiap kali sel membelah, ia
membuat
salinan
dari
semua
kromosomnya,
yang
merupakan
untaian DNA yang melilit, sebuah bahan
genetik yang memegang instruksi untuk
semua kehidupan, dan mengirimkan
salinan yang identik ke sel baru yang
dibuat.
Disusun oleh:
Dwi Choirina
Kompetensi
Inti
:
3.
Memahami,
menerapkan,
dan
menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu
pengetahuan,
humaniora
teknologi,
dengan
seni,
wawasan
budaya,
dan
kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
Kompetensi Dasar
: 3.4 Menganalisis proses pembelahan sel sebagai dasar
penurunan sifat dari induk kepada keturunannya
4.4
Menyajikan hasil pengamatan pembelahan sel
pada sel hewan maupun tumbuhan
Tujuan Pembelajaran:
Melalui pengamatan dan diskusi kelompok dapat menimbulkan rasa ingin
tahu mengenai jenis jenis pembelahan sel beserta tahapannya sehingga
dapat menganalisis proses pembelahan sel sebagai dasar penurunan sifat
dari induk kepada keturunannya serta menyajikan hasil pengamatan
pembelahan sel dengan tepat yang berujung pada kekaguman kompleksitas
ciptaan Tuhan.
PETA KONSEP
PEMBELAHAN SEL
PENDAHULUAN
Salah satu paham yang paling penting dari para ahli biologi pada abad ke-19 , bahwa
setiap sel yang ada di bumi ini berasal dari sel yang ada sebelumnya. Pusat informasi genetik
dan pusat pengendalian metabolisme sel terdapat pada inti atau nukleus, tepatnya pada
kromosom.Setiap hari, pada sumsum tulang seorang manusia yang sehat dihasilkan 2 juta sel
darah merah, masing-masing dengan bentuk cawan konkaf yang sama dan warna merah yang
serupa. Penjelasan mengenai hal tersebut berkaitan dengan reproduksi organisme dan sel.
Suatu sel alga tunggal hanya dapat menghasilkan sel alga serupa, seekor siput hanya akan
menghasilkan siput lagi, bukan cumi-cumi atau burung. Kemampuan untuk kawin berdasarkan
pada prinsip biologik dasar : ketika sel berreproduksi, akan mengikuti perintah untuk
membangun sel baru, yang serupa dengan sel induknya. Pewarisan informasi genetik
(kromosom) dibagi secara seimbang dan pasti kepada masing-masing sel baru, yang
bertanggung jawab dalam kemiripan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Pembelahan sel dibedakan menjadi dua macam, yaitu Pembelahan Mitosis dan
Pembelahan
peristiwa
aktif
Meiosis.
pembelahan
pada
jaringan
Pembelahan
sel
yang
meristem)
terjadi
yang
mitosis
pada
mengha
sel-sel
silkan
adalah
somatis
dua
sel
(sangat
anak
yang
memiliki genotip sama dan identik dengan sel induknya. Sedangkan Pembelahan
Meiosis, terjadi pada sel-sel germinal (gamet) dengan hasil akhir empat buah sel anak yang
haploid dengan komposisi genotip
Sebelum
terjadinya
peristiwa
yang mungkin berbeda dengan sel induknya.
pembelahan
sel,
terdapat
beberapa
peristiwa
penting seperti pembelahan kromosom. Dalam inti sel terdapat kromosom yaitu
benda–benda
bengkok.
terlihat
halus
Kromosom
pada
berbentuk
merupakan
tahap-tahap
batang
pembawa
tertentu
digambarkan pada tahap metafase.
panjang
pada
atau
bahan
pendek
keturunan.
pembelahan
dan
lurus
Kromosom
inti. Biasanya
atau
dapat
kromosom
Agar dapat menghasilkan suatu generasi baru sel-sel atau individu multiseluler seperti
diri mereka sendiri diperlukan sebuah proses pembelahan sel. Seperti yang kita ketahui bahwa
suatu DNA untuk hidup memerlukan protein. Oleh karena itu, bila sel anakan tidak menerima
materi genetic DNA untuk sintesis protein, sel tidak akan bertumbuh dan berfungsi dengan
semestinya. Untuk itulah sel melakukan proses replikasi DNA sebelum pembelahan sel
berlangsung.
MACAM PEMBELAHAN SEL
Pada eukariota bersel banyak terjadi dua macam pembelahan sel (reproduksi sel), yaitu
mitosis dan meosis. Kedua jenis pembelahan sel ini akan dijelaskan secara mendetail sebagai
berikut.
1. AMITOSIS
Proses pembelahan secara langsung disebut juga pembelahan amitosis atau
pembelahan biner. Pembelahan biner merupakan proses pembelahan dari 1 sel menjadi
2 sel tanpa melalui fase-fase atau tahap tahap pembelahan sel. Pembelahan biner banyak
dilakukan organisme uniseluler (bersel satu), seperti bakteri, protozoa, dan mikroalga
(alga bersel satu yang bersifat mikroskopis). Setiap terjadi pembelahan biner, satu sel
akan membelah menjadi dua sel yang identik (sama satu sama lain). Dua sel ini akan
membelah lagi menjadi empat, begitu seterusnya.
Pembelahan biner dimulai dengan pembelahan inti sel menjadi dua, kemudian diikuti
pembelahan sitoplasma. Akhirnya, sel terbelah menjadi dua sel anakan. Pembelahan
biner dapat terjadi pada organisme prokariotik atau eukariotik tertentu. Perbedaan antara
organisme prokariotik dan eukariotik, terutama berdasarkan pada ada tidaknya membran
inti selnya. Membran inti sel tersebut membatasi cairan pada inti sel (nukleoplasma)
dengan cairan di luar inti sel, tempat terdapatnya organel sel (sitoplasma). Organisme
prokariotik tidak mempunyai membran inti sel, sedangkan organisme eukariotik
mempunyai membran inti sel. Oleh karena itu, eukariotik dikatakan mempunyai inti sel
(nukleus) sejati.
Sumber: https://newsciencebiology.blogspot.com/2013/11/cell-division-amitosis-mitosis-meiosis.html
2. MITOSIS
Mitosis hanyalah salah satu bagian dari siklus sel (Gambar 12.6). Faktanya, fase
mitosis (M), yang mencakup kedua mitosis dan sitokinesis, biasanya merupakan bagian
terpendek dari sel siklus. Fase mitosis berganti dengan tahap yang jauh lebih lama
disebut interfase, yang sering menyumbang sekitar 90% dari siklus. Interphase dapat
dibagi menjadi tiga fase: the Fase G1 ("celah pertama"), fase S ("sintesis"), dan Fase G2
("celah kedua"). Fase G salah nama sebagai "celah" ketika mereka pertama kali diamati
karena sel muncul tidak aktif, tetapi kita sekarang tahu bahwa metabolisme yang intens
aktivitas dan pertumbuhan terjadi sepanjang interfase. Selama ketiga fase interphase,
sebenarnya, sel tumbuh dengan memproduksi protein dan organel sitoplasma seperti
mitokondria dan retikulum endoplasma.
Duplikasi kromosom, penting untuk pembelahan sel akhirnya, terjadi seluruhnya
selama fase S. Jadi, sebuah sel tumbuh (G1), terus tumbuh saat menyalin kromosomnya
(S), tumbuh lebih banyak karena melengkapi persiapan untuk pembelahan sel (G2), dan
membagi (M). Sel-sel anak kemudian dapat diulang siklus. Sel manusia tertentu mungkin
mengalami satu divisi di 24 jam. Saat ini, fase M akan menempati kurang dari 1 jam,
sedangkan fase S mungkin memakan waktu 10-12 jam, atau sekitar setengah siklus. Sisa
waktu akan dibagikan secara proporsional antara fase G1 dan G2. Fase G2 biasanya
membutuhkan 4-6 jam; dalam contoh kita, G1 akan menempati 5-6 jam. G1 adalah yang
paling panjang variabelnya jenis sel. Beberapa sel dalam organisme multiseluler
membelah sangat jarang atau tidak sama sekali. Sel-sel ini menghabiskan waktu mereka
di G1 melakukan pekerjaan mereka di organisme — sel dari pankreas mengeluarkan
enzim pencernaan, misalnya.
Pembelahan sel secara mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi melalui tahapantahapan tertentu. Pembelahan mitosis menghasilkan dua sel anakan, hal ini terjadi pada
sel eukariotik. Sel induk yang membelah mengandung kromosom diploid (2n), sel anakan
yang dihasilkan dari pembelahan mitosis adalah dua sel anakan yang juga diploid (2n),
maka dari itu pembelahan mitosis menghasilkan 2 sel anakan identik. Pembelahan mitosis
terjadi selama pertumbuhan dan reproduksi aseksual. Pada hewan dan manusia, mitosis
terjadi pada sel meristem somatic. Sel telur yang telah dibuahi sperma menjadi zigot,
zigot membelah beberapa kali secara mitosis untuk membentuk suatu embrio.
Pembelahan mitosis berlangsung secara bertahap melalui beberapa fase, yaitu profase,
metafase, anafase, dan telofase. Selain itu pula ada interfase, yang merupakan fase
antara mitosis satu dengan mitosis berikutnya.
Interfase disebut juga, fase istirahat namun sebutan ini kurang tepat karena justru
pada saat-saat ini sel mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan mengumpulkan
materi dan energi. Pada fase ini kromosom tidak tampak, tetapi butiran kromatid tampak
jelas. Pada fase ini tingkah kromosom tidak tampak, sehingga fase ini bukan termasuk
fase mitosis.
Sumber: https://www2.le.ac.uk/projects/vgec/highereducation/topics/cellcycle-mitosis-meiosis
Interfase dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:
1) Fase Pertumbuhan Primer (Growth 1 disingkat G1)
Sel yang baru terbentuk mengalami pertumbuhan tahap pertama. Pada subfase ini, selsel belum mengadakan replikasi DNA yang masih bersifat 2n (diploid).
Sementara organel-organel yang ada di dalam sel, seperti mitokondria, retikulum
endoplasma, kompleks golgi, dan organel lainnya memperbanyak diri guna menunjang
kehidupan sel.
2) Fase Sintesis (S)
Pada subfase ini, sel melakukan sintesis materi genetik. Materi genetik adalah bahanbahan yang akan diwariskan kepada keturunannya, yaitu DNA. DNA dalam inti sel
mengalami replikasi (penggandaan jumlah salinan). Jadi, subfase sintesis (penyusunan)
menghasilkan 2 salinan DNA.
3) Fase Pertumbuhan Sekunder (Growth 2 disingkat G2)
Setelah DNA mengalami replikasi, subfase berikutnya adalah pertumbuhan sekunder
(G2). Pada subfase ini, sel memperbanyak organel organel yang dimilikinya. Ini bertujuan
agar organel-organel tersebut dapat diwariskan kepada setiap sel turunannya. Pada
subfase ini, replikasi DNA telah selesai dan sel bersiap-siap mengadakan pembelahan
secara mitosis. Selain itu, inti sel (nukleus) telah terbentuk dengan jelas dan terbungkus
membran inti.
Sumber: www.tabers.com/tabersonline/view/Tabers-Dictionary/741324/all/mitosis
Berdasarkan gambar di atas, fase mitosis dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:
a. Profase
Pada fase ini, sel induk yang akan membelah memperlihatkan gejala
terbentuknya dua sentriol dari sentrosom, yang satu tetap di tempat, yang satu
bergerak kearah kutub yang berlawanan. Tiap sentriol memancarkan serabut-serabut
berupa filamen yang disebut benang gelendong pembelahan (benang spindel) yang
menghubungkan sentriol satu dengan sentriol yang lainya.
Membran inti masih tampak pada profase awal kemudian segera terpecah. Lalu,
butiran kromatin memanjang menjadi benang kromatin yang kemudian memendek
dan menebal menjadi kromosom, dengan bagian yang menggenting disebut
sentromer, sentromer adalah bagian kromosom yang tidak dapat menyerap zat warna.
Tiap-tiap sentromer mengandung kinetokor , yaitu tempat mikrotubulus terikat.
Kemudian, kromosom berduplikasi membujur menjadi dua bagian yang
masing-masing disebut kromatid. Bersamaan dengan itu, anak inti (nukleolus)
mengecil dan tidak tampak atau menghilang. Dengan demikian, kromatid terjerat pada
benang spindel. Sementara itu, benang spindel meluas keluar ke segala arah, disebut
sebagai aster.
Diakhir proses, selubung inti sel pecah dan setiap kromatid melekat di
beberapa benang, spindel di kinetokor. Kromosom duplikat lalu meninggalkan daerah
kutub dan berjajar di ekuator. Pada sel tumbuhan yang tidak mempunyai sentriol,
benang gelendong pembelahan inti berbentuk diantara dua titik yang disebut titik
kutub.
b. Metafase
Periode selama kromosom di ekuatorial disebut metafase. Membran inti sudah
menghilang kromosom berada di bidang ekuator, dengan sentromernya seolah
kromosom berpegang pada benang gelendong pembelahan. Pada fase ini, kromosom
tampak paling jelas.
c. Anafase
Selama anafase, kromatid bergerak menuju ke arah kutub-kutub yang berlawanan.
Kinetokor yang masih melekat pada benang spindel berfungsi menunjukan jalan,
sedangkan lengan kromosom mengikuti dibelakang.
d. Telofase
Kromatid-kromatid mengumpul pada kutub-kutub. Benang gelendong menghilang,
kromatid menjadi kusut dan butiran-butiran kromatid muncul kembali. Selaput inti
terbentuk kembali dan nukleolus terlihat lagi. Pada bagian bidang ekuator trejdi
lekukan yang makin lama makin kedalam hingga sel induk terbagi menjadi dua yang
masing-masing mempunyai sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya
Akhirnya pembelahan sel secara mitosis menghasilkan dua sel anakan. Masingmasing sel anakan memiliki jumlah dan sifat kromosom yang sama dengan sel
induknya. Pada pembelahan ini terjadi pembagian inti (kariokinesis) dan pembagian
plasma/sitoplasma (sitokinesis)
3. MEIOSIS
Meosis adalah proses pembentukan sel dengan dua kali pembelahan yang menghasilkan
empat sel anak, yang masing-masing memiliki separuh dari jumlah komosom sel induk.
Pembelahan sel ini berlangsung melalui dua tahapan, yaitu meosis I dan meosis II, tanpa
melalui interfase. Interfase hanya terjadi sebelum atau sesudah meiosis.
Sumber:www.legacy.hopkinsville.kctcs.edu/instructors/JasonArnold/VLI/VLI/VLI818/m2celldivision/m2celldivision4
a. Meosis I
Meosis I melalui tahap berikut ini.
1) Profase I
Profase terbagi lagi menjadi fase-fase sebagai berikut :
a) Leptonema : benang-benang kromatin menjadi kromosom.
b) Zigonema : kromosom yang sama bentuknya atau kromosom homolog berdekatan
dan bergandengan. Setiap pasang kromosom homolog berdekatan dan beragndengan.
Setiap pasang kromosom homolog disebut bivalen.
c) Pakinema : tiap bagian kromosom homolog mengganda, tetapi masih dalam satu
ikatan sentromer sehingga terbentuk tetrad.
d) Diplonema : kromatid dari tiap-tiap belahan kromosom memendek dan membesar.
e) Diakinesis : sentrosom membentuk dua sentriol yang masing-masing membebentuk
benang gelendong pembelahan. Satu sentriol tetap, sedangkan sentriol yang lain
bergerak ke arah kutub yang berlawanan .
2)
Metafase I
Pada fase ini, tetrad berkumpul dibidang ekuator.
3) Anafase I
Benang gelendong pembelahan dari tiap kutub menarik kromosom homolog sehingga
setiap pasangan kromosom berpisah bergerak kearah kutub yang berlawanan, sentromer
belum membelah. Setiap kutub menerima campuran acak kromosom dari ibu dan bapak.
4) Telofase I
Kromatid memadat, selubung inti terbentuk dan nukleolus muncul lagi, kemudian sitokinesis
berlangsung. Pada manusia terjadi duplikasi 2 kromosom dari jumlah 4 kromatid sehingga
terbentuk 23 kromosom yang di duplikasi di setiap kutub. Beang gelendong lenyap, kromatid
muncul kembali, sentriol berperan sebagai sentrosom kembali.
Sumber: https://slideplayer.com/slide/6090356/
5) Sitokinesis I
Hasil pembelahan meiosis I menghasilkan dua sel haploid yang mengandung setengah
jumlah kromosom homolog. Meskipun demikian, kromosom tersebut masih berupa
kromatid saudara (kandungan DNA-nya masih rangkap). Untuk menghasilkan sel anakan
yang mempunyai kromosom haploid diperlukan proses pembelahan selanjutnya, yaitu
meiosis II. Jarak waktu antara meiosis I dengan meiosis II disebut dengan interkinesis.
b. Meosis II
Meosis II melalui tahap berikut ini.
Sumber:
https://tanzaniainspirationalbog.wordpress.com/2017/06/19/%E2%80%8Bmeiosis-ii-and-the-outcomes-of-
meiosis/
1) Profase II
Sentrosom membentuk dua sentriol yang terletak pada kutub yang berlawanan dan
dihubungkan oleh benang gelendong. Membran inti dan nukleolus lenyap, kromatin
berubah menajdi kromosom yang terjerat oleh benang gelendong.
2) Metafase II
Kromosom berada dibudang ekuator, kromatid berkelompok dua-dua. Pada tahap ini
belum terjadi pembelahan sentromer.
3) Anafase II
Kromosom melekat pada kinetokor benang gelendong, lalu ditarik oleh benang
gelendong ke arah kutub yang berlawanan yang menyebabkan sentromer terbelah.
Sebagai akibatnya tiap kromatid bergerak ke arah yang berlawanan pula.
4) Telofase II
Kromatid berkumpul pada kutub pembelahan lalu berubah menjadi kromatid kembali,
bersamaan dengan itu membran inti dan anak inti terbentuk lagi, dan sekat pemisah
terjadilah dua sel anakan. Pada saat meosis terjadi dua kali pembelahan, satu sel induk
yang diploid (2n) menghasilkan empat sel anakan yang bersifat haploid (n). Meosis disebut
pula pembelahan reduksi yang berarti terjadi pengurangan jumlah kromosom.
5) Sitokinesis II
Selama telofase II, terjadi pula sitokinesis II, ditandai adanya sekat sel yang
memisahkan tiap inti sel. Akhirnya terbentuk 4 sel kembar yang haploid. Berdasarkan
uraian di depan, sel-sel anakan sebagai hasil pembelahan meiosis mempunyai sifat genetis
yang bervariasi satu sama lain. Variasi genetis yang dibawa sel kelamin orang tua
menyebabkan munculnya keturunan yang bervariasi juga.
PERBEDAAN MITOSIS & MEIOSIS
GAMETOGENESIS
Gametogenesis (pembentukan gamet)
Gametogenesis (gamet = sel kelamin, genesis = kelahiran, pementukan) adalah proses
terbentuknya gamet jantan maupun betina. Pada hewan proses gametogenesi terjadi pada
organisme jantan dan betina.
Spermatogenesis
Gametogenesis pada Hewan Jantan (Spermatogenesis) Proses pembentukan sel
kelamin jantan pada hewan disebut spermatogenesis. Sel diploid (2n) induk sperma
disebut juga spermatogonium akan membelah secara meiosis menjadi spermatosit primer.
Sel ini kemudian membelah melalui tahap meiosis I menjadi dua spermatosit sekunder
yang masing-masing haploid. Selanjutnya kedua sel tersebut membelah pada meiosis II
menghasilkan empat sel spermatid yang masing-masing haploid yang akan berkembang
menjadi sperma. Perhatikan gambar di bawah ini:
Sumber:http://www.thinkstockphotos.ae/image/stock-illustration-spermatogenesis/1078835110
Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) pada wanita, yang terjadi di
dalam ovarium (indung telur). Ovarium yang ada di embrio memiliki sekitar 600 ribu sel
oogonium atau sel induk telur. Sembilan minggu setelah proses pembuahan terjadi,
ternyata janin juga sudah mulai memproduksi sel telur. Saat janin bayi perempuan berusia 5
bulan, oogonium memperbanyak diri dengan cara mitosis hingga jumlahnya mencapai lebih
dari 7 juta oosit primer. Sayangnya, jumlah oosit primer yang banyak ini akan terus berkurang
sampai janin lahir.
Dari semulanya berjumlah lebih dari 7 juta oosit primer, semenjak dilahirkan oosit
primer hanya tersisa sekitar 1 sampai 2 juta saja. Sel-sel telur ini juga akan berhenti
berkembang sementara sampai Anda memasuki usia pubertas. Nah, setelah masa
pubertas inilah oogonium akan aktif bekerja lagi mengikuti siklus menstruasi.
Dari 2 juta oosit primer yang ada hanya sekitar 400 ratus saja yang bisa bertahan
hingga menjadi folikel matang. Folikel matang sendiri adalah kantong kecil yang memiliki
dinding sel dan di dalamnya terdapat satu sel telur. Sel telur ini yang kemudian akan
dilepaskan selama masa reproduksi. Perlu dipahami bahwa seiring bertambahnya usia Anda,
maka kualitas serta kuantitas ovum yang tersisa akan semakin mengalami penurunan. Hal
ini adalah normal.
Oogenesis dimulai dengan adanya mitosis dan meiosis. Mitosis adalah proses
pembelahan sel yang menghasilkan dua gamet (sel anak) yang identik. Sementara itu, meiosis
adalah pembelahan sel yang menghasilkan empat gamet, yang masing-masingnya memiliki
jumlah kromosom setengah dari sel induknya.Ogonium atau sel induk telur akan matang dan
bermitosis menjadi oosit primer. Oosit primer sendiri nantinya akan bermieosis menjadi dua
bagian menghasilkan oosit sekunder. Berbeda dengan proses spermatogenesis, pembelahan
meiosis pertama pada proses oogenesis mengalami perkembangan sitoplasma (bagian sel)
yang tidak seimbang.Akibatnya, ada satu oosit yang memiliki banyak sitoplasma, sedangkan
oosit lainnya tidak memiliki sitoplasma. Oosit yang memiliki banyak sitoplasma berukuran lebih
besar daripada oosit yang tidak mempunyai sitoplasma. Oosit yang lebih kecil inilah yang
disebut dengan badan polar pertama.
Setelah itu, oosit sekunder yang berukuran lebih besar akan mengalami pembelahan
meiosis kedua yang menghasilkan ootid. Badan polar pertama juga akan membelah menjadi
dua badan polar kedua. Ootid ini akan berkembang menjadi ovum apabila bertemu dengan
spermatozoa alias sel sperma. Proses ini nantinya akan mengalami degenerasi atau perubahan.
Jika setelah degenerasi ootid tidak bertemu dengan sel sperma dan pembuahan tidak terjadi,
maka siklus oogenesis terulang kembali dan akan mengalami menstruasi.
Sumber: https://www.shutterstock.com/image-vector/oogenesis-cell-division-1190823637
PENGAMATAN PEMBELAHAN SEL
Mengamati preparat awetan pembelahan sel
A. Dasar Teori
Pembelahan mitosis merupakan pembelahan yang terjadi pada sel-sel tubuh (sel somatik).
Pembelahan mitosis terjadi melalui fase istirahat (interfase), profase, metafase, anafase, dan
telofase serta sitokinesis. Pembelahan mitosis menghasilkan dua sel anakan yang identik
dengan sel induknya.
B. Tujuan
Mengetahui dan memahami tahapan mitosis dengan menggunakan mikroskop
C. Alat dan Bahan
1. Object glass
2. Cover glass
3. Mikroskop
4. Preparat mitosis
D. Langkah Percobaan
1. Letakkan potongan akar pada gelas benda, tutup dengan kaca penutup. Lekatkan
dengan cutex. Tekan pelan-pelan kaca penutup agar potongan akar menjadi pipih.
2. Amati preparat menggunakan mikroskop.
3. Gambarlah sel-sel ujung akar yang tampak. Kemudian, identifikasikan tahap-tahap
pembelahan
yang sedang berlangsung.
E. Pembahasan
1. Adakah bagian akar bawang bombay yang sedang mengalami interfase, profase,
metafase, anafase, telofase, dan sitokinesis? Ciri-ciri apakah yang tampak pada setiap
fase tersebut?
2. Apakah pada sel tumbuhan yang kalian amati terdapat sentriol? Jika tidak ada, apakah
yang berperan dalam orientasi pembelahan sel?
3. Bagaimanakah jumlah kromosom pada setiap tahap pembelahan?
RANGKUMAN
Jenis-Jenis Pembelahan Sel:
πŸ”Ž Amitosis
πŸ”Ž Mitosis
πŸ”Ž Miosis
πŸ”–Amitosis
➠ Pembelahan spontan tanpa tahap pembelahan sel.
➠ Terjadi pada organisme prokariotik seperti bakteri.
➠ Pembelahan sel menjadi dua sehingga disebut juga pembelahan biner.
πŸ”–Mitosis
➠ Terjadi pada organisme eukariotik (sel hewan dan tumbuhan)
➠ Pembelahan tidak langsung
➠ Untuk mengganti jaringan yang rusak
➠ Untuk pertumbuhan
➠ Menghasilkan 2 sel anakan yang identik dengan induknya
➠ Sel anakan jumlah kromosomnya dan sifat yang sama dengan induknya.
Tahapan terlama dalam siklus sel adalah interfase yang mana sel tidak mengalami
pembelahan.
Fase dalam Interfase :
➠ Fase G1 = Sel mengalami pertumbuhan dan perkembangan
➠ Fase S(sintesis) = Sintesis DNA atau duplikasi kromosom
➠ Fase G2 = Sintesis protein
➠ Fase M = Mengalami pembelahan sel
Tahapan Mitosis :
1. Profase
➟ Kromatin memendek dan menebal membentuk kromosom dan mengganda membentuk
kromatida.
➟ Membran nukleus hilang
➟ Sentriol memisah ke arah berlawanan
➟ Benang spindel keluar memegang kromatid
➟ Mendorong kromatid menuju equator
2. Metafase
➟ Kromatid berada di tengah.
➟ Setiap sentromer memiliki 2 kinetokor yang dikaitkan oleh benang spindel.
3. Anafase
➟ Kromatid berpisah menuju kutub berlawanan.
➟ Sel memanjang.
➟ Terjadi reduksi/penguranga dari tetrad kromosom menjadi 2n (diploid)
4. Telofase
➟ Kromosom/kromatid berada di kutub
➟ Terbentuk sekat pemisah
➟ Terjadi sitokenesis (membran plasma melekuk)
πŸ”–Meiosis
Meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom
separuh dari jumlah kromosom sel induk, yaitu haploid (n).
Tahapan yang terjadi :
➟ Profase I : terbagi atsa Leptonema, Zigonema, Pakinema, Diplonema, dan Diakenesis.
➟ Metafase : kromosom homolog berjejer di ekuator.
➟ Anafase I : kromosom homolog bergerak ke kutub yang berlawanan.
➟ Telofase I : terjadi sitokinesis I menghasilkan 2 sel baru.
➟ Profase II : kromatin berubah menjadi kromosom yang terjerat oleh benang gelendong.
➟ Metafase II : kromosom pada bideng ekuator.
➟ Anafase II : kromatid menuju ke kutub-kutub.
➟ Telofase II : terjadi sitokinesis II yang menghasilkan 4 sel baru haploid.
DAFTAR PUSTAKA
Irnaningtyas, 2013. BIOLOGI SMA Kelas XII. Jakarta :
Erlanggga
Reece, Campbell. 2002. BIOLOGI. Jakarta; Erlangga
Rochmah Siti Nur, Widayati Sri, Miah Mazrikhatul. 2009. BIOLOGI. Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
https://www.tabers.com/tabersonline/view/Tabers-Dictionary/741324/all/mitosis
https://www2.le.ac.uk/projects/vgec/highereducation/topics/cellcycle-mitosis-meiosis
http://mrsbowersscience.weebly.com/topic-5-cellular-reproduction-mitosismeiosis.html
http://legacy.hopkinsville.kctcs.edu/instructors/JasonArnold/VLI/VLI/VLI818/m2celldivision/m2celldivision4.html
https://tanzaniainspirationalbog.wordpress.com/2017/06/19/%E2%80%8Bmeiosis-ii-andthe-outcomes-of-meiosis/
https://slideplayer.com/slide/6090356/
https://www.shutterstock.com/image-vector/oogenesis-cell-division-1190823637
http://www.thinkstockphotos.ae/image/stock-illustration-spermatogenesis/1078835110
https://newsciencebiology.blogspot.com/2013/11/cell-division-amitosis-mitosis-meiosis.html
Download