EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR NAMA : NOVIA ANGGRAINI NPM : 205130056P KELAS : KONVERSI SEMESTER II PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MITRA INDONESIA 2021 Tugas 01 Coba sebutkan penyakit menular yang sering terjadi dan pernah mewabah! Jawab : diare, malaria, campak a. Upaya pengendalian diare No FAKTOR 1. MANUSIA 2. AGENT (VIRUS) 3. VEKTOR UPAYA PENGENDALIAN Upaya pengendalian yang harus dilakukan oleh manusia atau masyarakat : 1. Hindari pembuangan air besar ditempat terbuka disekitar rumah 2. Mengupayakan halaman tetap bersih dari runtuhan pepohonan dan kotoran binatang 3. Mengupayakan kandang hewan selalu bersih 4. Selalu menjaga kebersihan makanan 5. Tutup makanan menggunakan tudung saji agar lalat tidak menghinggapi makanan tersebut Agent penyebab terjadinya diare disebabkan oleh faktor infeksi karena faktor kuman e.colli, salmonella yang menempel pada lalat. Upaya pengendalian agen yaitu makan makanan yg bersih dan tertutup oleh tudung saji, selalu cuci tangan pakai sabun sebelum menyentuh atau memakan makanan. Vektor dari penyakit diare salah satunya adalah lalat. Upaya pengendalian vektor ini yaitu menghindari kontak antara manusia dengan lalat dan mencegah timbulnya penyebaran penyakit dengan cara memberatas lalat meliputi : 1.Tindakan penyehatan lingkungan a. Menghilangkan tempat-tempat pembiakan lalat b. Melindungi makanan terhadap kontaminasi oleh lalat 2. Membasmi larva lalat 3. Membasmi lalat dewasa 2.Upaya Pengendalian Malaria No FAKTOR 1. MANUSIA 2. AGEN (VIRUS) UPAYA PENGENDALIAN Upaya pengendalian manusia harus dimulai dari perilaku manusia atau masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan rumahnya dan melakukan PSN 3M Plus = PSN (Pemberatasan Sarang Nyamuk) 3M (menguras,menutup,dan mengubur ) dan yang dimaksudkan Plus diantaranya yaitu : memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, tidak menggantung pakaian dalam rumah,menanam tanaman pengusir nyamuk seperti lavender, menggunakan obat nyamuk, dan memeriksa tempat-tempat penampungan air. Upaya pengendalian dari agent yaitu dengan mengendalikan laju pertumbuhan Anopheles menggunakan fogging dan memberikan 3. VEKTOR bubuk abate (abatisasi) di tempat-tempat penampungan air seperti bak. Vektor dari penyakit malaria ini disebabkan oleh nyamuk anopheles. Pengendalian vektor Malaria dapat dilakukan dengan cara pengendalian fisik, biologi, maupun kimia. Pada pengendalian vektor Malaria tindakan yang harus diambil adalah menurunkan jumlah populasi nyamuk penyebab Malaria. Untuk dapat melakukan langkah- langkah kegiatan pengendalian nyamuk Anopheles berikut beberapa langkah yang harus dilakukan. 1.Pengendalian secara fisik Pengelolaan lingkungan berupa penimbunan kolam, pengangkatan tumbuhan air, pengeringan sawah secara berkala setidaknya setiap dua minggu sekali, dan pemasangan kawat kasa pada jendela. 2.Pengendalian secara biologis Penyebaran ikan pemakan larva nyamuk, penyebaran Bacillus thuringiensis, penyebaran ikan pemakan larva nyamuk dan Bacillus thuringiensis dapat pada anak sungai, rawa-rawa, dan bendungan atau pengairan sawah. 3. Pengendalian secara kimia A. Penyemprotan rumah dgn insektisida B. Penggunaan kelambu Kelambu yang digunakan dapat berupa kelambu celup ataupun kelambu berinsektisida. C. Larvasida 3.Upaya Pengendalian Campak No FAKTOR 1. MANUSIA 2. 3. AGEN (VIRUS) VEKTOR UPAYA PENGENDALIAN Menerapkan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) Mengkonsumsi gizi seimbang demi daya tahan tubuh yang baik Mengisolasi diri apabila terjangkit penyakit campak Upaya pengendaliannya dengan imunisasi campak dan MMR Selalu ber-PHBS Menutup mulut dan hidung ketika bersin Melakukan sanitasi lingkungan yang baik Tugas 02 Tiga faktor yang memegang peranan pada penularan infeksi virus Dengue, yaitu manusia, virus, dan vektor perantara. Sebutkan upaya pengendalian DBD terhadap ke tiga faktor tersebut! No 1. FAKTOR MANUSIA 2. AGENT (VIRUS) 3. VEKTOR UPAYA PENGENDALIAN Upaya pengendalian manusia harus dimulai dari perilaku manusia atau masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan rumahnya dan melakukan PSN 3M Plus = PSN (Pemberatasan Sarang Nyamuk) 3M (menguras,menutup,dan mengubur ) dan yang dimaksudkan Plus diantaranya yaitu : memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, tidak menggantung pakaian dalam rumah,menanam tanaman pengusir nyamuk seperti lavender, menggunakan obat nyamuk, dan memeriksa tempat-tempat penampungan air. Upaya pengendalian dari agent yaitu dengan mengendalikan laju pertumbuhan Aedes Aegypti menggunakan fogging dan memberikan bubuk abate (abatisasi) di tempat-tempat penampungan air seperti bak. Upaya pengendalian vektor syaitu semua kegiatan atau tindakan yang ditujukan untuk menurunkan populasi vektor serendah mungkin sehingga keberadaannya tidak lagi beresiko untuk terjadi penularan tular vektor di suatu wilayah. Dengan cara : 1.Pengendalian Fisik Metode pengendalian vektor secara fisik adalah upaya-upaya untuk mencegah,mengurangi, menghilangkan habitat perkembang biakan dan populasi vektor secara fisik yang dapat dilakukan diantaranya dengan memodifikasi dan manipulasi lingkungan tempat perindukan seperti 3M, pengeringan, pengaliran/drainase, pemasangan kelambu, pemasangan ovitrap,memakai baju lengan panjang dan penggunaan hewan sebagai umpan nyamuk. 2.Pengendalian Biologi Pengendalian secara biologi merupakan pengendalian vektor dengan menggunakan agen biotik, diantaranya dengan menggunakan predator pemangsa jentik seperti ikan. 3.Pengendalian Kimia Metode pengendalian vektor secara kimia dapat dilakukan dengan kelambu berinsektisida, larvasida, fogging, maupun denga penggunaan insektisida rumah tangga seperti penggunaan racun nyamuk formulasi Bakar.