AK.MN-012A MENGELOLA KARTU PERSEDIAAN BAHAN BAKU PENATARAN GURU AKUNTANSI ANGKATAN III TAHUN 2005 MENGELOLA KARTU PERSEDIAAN BAHAN BAKU P E N Y U S U N 1.M ELKIOR ATOK, S.Pd.. 2.DRS.RUSMADI 3.APRIWAN, S.Pd. 4.EKAWATI PRASTYANINGSIH, S.Pd. PENATARAN GURU AKUTANSI ANGKATAN III TAHUN 2005 PETA KEDUDUKAN MODUL A1 A2 A3 B1 B2 C1 C2 C3.2 D1 D2 D3 D7 D9 D11 D4 D8 D10 D12 D5 D6 D15 D16 D17 D18 E1 D13 D14 KATA PENGANTAR Tantangan kebutuhan dunia kerja pada era globalisasi ini mendorong terjadinya perubahan pada palaksanaan pendidikan disekolah menengah kejuruan .dengan adanya perubahan pradikma akan kebutuhan tenaga kerja;1.dari supply driven ke demond market deviden, 2.dari academic orianted ke job (accupation), 3.dari school program ke dual based program.Ciri utama kurikulum smk tahun 2004 adalah penggunaan pendekatan “competensi based training “ yang diikuti dengan “broad based” dan production based Training pada empelementasinya. Untuk mendukung panerapan kurikulum 2004 dalam ,membekali tamatan dengan kompetensi –kompetensi yang sesuai dengan tugas-tugas pekerjaan yang ada dilapangan kerja,yang tertuang dalam standar kompetensi bidang keahlian akuntansi,serta penyajian yang menitik beratkan pada output untuk itu diperlukan penyusunan modul belajar yang memadai dan dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam mencapai kompetensi yang telah digariskan dan modul tersebut sekaligus sebagai acuan bagi pasilitator dalam hal ini guru mata diklat yntuk memberikan bimbingan kepada anak didik . Dengan keterbatasan waktu dan bahan penunjang modul yang berjudul”PENGELOLAAN KARTU PERSEDIAAN BAHAN BAKU”dapat penyusan selesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan.semoga modul ini dapat bermanfaat dalam pembelajaran disekolah. Selain itu apabila ada kekurangan dan kelemahan dalam nodul ini ,penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersipat membangun demi kesempurnaan modul ini. atas perhatian dan kerjasama semua pihak kami ucapkan terima kasih. Sawangan 15 September 2005 penyusun Guru diklat akutansi DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL HALAMAN PRANCIS……………………………………………………. KATA PENGANTAR ……………………………………………………… DAFTAR ISI ………………………………………………………………… PETA KEDUDUKAN MODUL ……………………………………………. GLOSARIUM……………………………………………………………….. BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………….. A. Deskripsi ………………………………………………………… B. Prasarat …………………………………………………………. C. Petunjuk Penggunaan Modul …………………………………. 1. Penjelasan bagi Peserta Didik 2. Penjelasan bagi Fasilisator/guru D. Tujuan Akhir ……………………………………………………. E. Kompetensi …………………………………………………….. F. Cek Kemampuan ………………………………………………. i ii iii BAB II. PEMELAJARAN ………………. ………………………………… A. Rencana Belajar Siswa ….…………………………………….. 1. Kegiatan Belajar 1 Ikatan Kimia di Bidang Boga ……. a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 1 ………………. b. Uraian Materi 1 ………………………………….. c. Rangkuman 1 ……………………………………. d. Tugas 1 …………………………………………… e. Tes Formatif 1 …………………………………… f. Kunci Jawaban Formatif 1 ……………………… g. Lembar Penilaian ………………………………. 2. Kegiatan Belajar II………………………………………. 3. Kegiatan belajar III……………………………………… 4. Kegiatan belajr IV……………………………………… 5. Kegiatan belajar V……………………………………… III. EVALUASI 1.Kasus soal 1 …………………………………………….. 2.Kasus soal 2…………………………………………….. 3.kunci jawaban…………………………………………… IV.PENUTUP. Daftar pustaka……………………………………………………………. 1. Raw Material 2. Purchase Return 3. Card Stock 4. Perpectual 5. Internal auditor : : : : : akuntamsi. Bahan Baku Pengembalian pembelian Kartu Stock Sistim pencatatan secara terus menerus Pinpinan satuan pengawas intern atau manejer BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini merupakan bahan ajar yang akan digunakan peserta didik pada progran keahlian akuntansi pada sekolah menengah kejuruan,dengan harapaan dapat mempermudah bagi siswa dalam memahami pengetahuan keterampilan dan kompetensi yang talah digariskan dalam SKKNI. Ruang lingkup pembahasan modul ini terdiri dari bahasan mengelola kartu persediaan bahan baku yang diterapkan pada perusahaan manufaktur ,dengan lingkup belajar tentang penyiapan pengelolan kartu persediaan bahan baku, mengidentifikasi data mutasi persediaan bahan baku, membukukan data persediaan bahan baku ke kartu persediaan bahan baku, membuat laporan ikhtisar persediaan bahan baku dan melakukan dan melakukan pencocokan fisik dengan kartu persediaan bahan baku secara periodik. Dengan mempelajari modul ini diharapkan peserta diidik mampu mengaplikasikan dalam dunia kerja cara mengelola kartu persediaan bahan baku dan menangani pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan di perusahaan. Modul ini berkaitan dengan modul berikutnya yaitu mengelola kartu biaya produksi. Selanjutnya proses pengelolaan persediaan bahan baku yang dibahas dalam modul ini merupakan prasyatat bagi modul berikutnya B.PRASYARAT. Agar dapat mendapai tujuan di atas,peserta diklat hendaknya memahami: 1.Standard operating prosedur [sop] untuk pengelolaan kartu persediaan bahan baku 2. Pengoperasian peralatan manual atau komputer. 3.Memahami lembar-lembar formulir pada persediaan bahan baku 4.Modul ini digunakan bagi peserta diklat yang telah memahami prosedur pembelian, dan gudang. C.PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL. 1.Modul ini terdiri dari 5 sub kompetensi kegiatan belajar selama 30 jam pemelajaran. 2.Pahami tujuan yang handak dicapai. 3.Pahami informasi yang terdapat pada modul 4.Kerjakan tugas dan test formatif yang disediakan cocokkan dengan jawaban yang tersedia. D.TUJUAN AKHIR. Setelah mempelajari modul ini dan mengikuti seluruh kegiatan belajar maka kinerja yang diharapkan dapat dikuasai; 1.Menyediakan data transaksi mengelola kartu persediaan bahan baku. 2.Mengidentifikasikan data mutasi persediaan bahan baku. 3.Membukukan mutasi persediaan brahan baku ke kartu persediaan. 4.Membuat laporan ikhtisar persediaan barhan baku. 5.Melakukan perhitungan fisik persediaan bahan baku sacara periodik. E. Kompetensi Mata Diklat : Mengelola Kartu Persediaan Bahan baku Kode : AK-MN-012A Durasi Pembelajaran : 30 Jam Sub Kriteria Lingkup Materi Pokok Pembelajaran Kompetensi Kinerja Belajar Sikap Pengetahuan Keteramapilan 1.Mempersiapkan Peralatan yangd Pengelolaan Kartu dibutuhkan Persediaan barang untuk dagangan pengelolaan F. CEK KEMAMPUAN Berikan tanda cek {v] apabila peserta balajar telah menguasai beberapa sub kompetensi berikut ini. NO SUB KOMPETENSI YA 1. Dapatkah anda mempersiapkan pengelo laan kartu persediaan bahan baku. 2 Dapatkah anda mengidentifikasikan data mutasi persediaan bahan baku. 3 Dapatkah anda membukukan mutasi persediaan bahan baku ke kartu persediaan bahan baku. 4. Dapatkah anda membuat persediaan bahan baku. 5. Dapatkah anda melakukan pencocokan fisik dengan kartu persediaan bahan baku secara periodic. laporan ikhtisar TIDAK BAB II PEMBELAJARAN A. Rencana Belajar Peserta Didik Dalam upaya untuk mempermudah peserta didik menguasai Kompetensi Mengelola Kartu Persediaan Bahan Baku, maka diperlukan perencanaan pengalaman belajar yang diorganisir dalam satu satuan aktivitas belajar yang tertuang dalam Rencana Kegiatan Belajar berikut ini: Kompetensi Pengelolalaan Kartu Persediaan Bahan Baku Sub Kompetensi 1.Mempersiapkan Pengelolaan Kartu Persediaan Bahan Baku Jenis Kegiatan - 2.Mengidentifikasi data-data mutasi persediaan bahan baku - 3.Membukukan data Persediaan bahan baku ke dalam kartu persediaan bahan baku - 4.Membuat Laporan ikhtisar Persediaan bahan baku - Penu 5.Melakukan pencocokan fisik dengan kartu persediaan bahan baku secara periodic - Diskusi Kelompok Penugasan Ke perusahaan Diskuis Kelompok Penugasan Soal Tanggal Waktu Tempat Belajar 4 Jam -Disekolah -Diperusahaan 4 Jam -Disekolah Diskuis Kelompok Penugasan Soal 6 Jam Disekolah Diskuis Kelompok Penugasan Soal 4 Jam Disekolah Diskuis Kelompok Penugasan Soal 12 Jam Disekolah Alasan Perubahan Penu Fasilitator, …………………………….. B. Kegiatan Belajar Pengelolaan Kartu Persediaan bahan baku pada suatu perusahaan industri merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dan memerlukan suatu ketelitian dalam pelaksanaannya. Untuk itu dalam pelaksanaannya peserta didik harus memiliki kemampuan yang komplek dalam penanganan pengelolaan persediaan bahan baku. Kegiatan Belajar 1 Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 1 ini, peserta didik diharapkan mampu memahami dan menjelaskan penyiapan kartu persediaan bahan baku dan identifikasi data mutasi persediaan bahan baku pada perusahaan indiustri a. Tujuan kegiatan pemelajaran 1 Peserta diklat mampu : menjelaskan prosedur pengelolaan kartu persediaan bahan baku - menjelaskan peralatan untuk pengelolaan persediaan bahan baku menjelaskan dokumen penerimaan bahan baku menjelaskan dokumen retur pembelian menjelaskan dokumen pengeluaran bahan baku. b.Uraian Materi Pendahuluan Pengelolaan Kartu Pesediaan Bahan Baku perlu dan penting untuk memberikan pelayanan sebai mungkin kepada pelanggan, dalam memproduksi dengan efisien. Agar berhasil secara efektif dalam mengelola persediaan bahan baku perlu dikembangkan suatu sistim yang terpadu dan terkoordinasi dengan baik. Untuk mencapai hasil yang efektif dalam pengelolaan persediaan bahan baku, perlu adanya prosedur pengelolaan kartu persediaan bahan baku, peralatan yang digunakan, dokumen sumber serta pengelompokan persediaan bahan baku yang sesuai dengan identitas masing-masingjenis. Prosedur Pengelolaan Kartu Persediaan ahan Baku Prosedur pengelolaan kartu persediaan bahan baku pada umumnya merupakan suau kegiatan yang dilakukan secara rutin di perusahaan manufaktur dalam rangka mengelola persediaan bahan baku secara efektif dan efisien. Adapun proses pengellolaan kartu persediaan bahan baku seperti berikut ini: (1) Bahan baku yang dibeli, selain dicatat di akun persediaan bahan baku, juga dicatat pada akun pembantu “Kartu Persediaan Bahan Baku” Dokumen sumber yang digunakan dalam proses pengellolaan ini adalah (a) Order Pembelian (lihat gambar no:01); (b) Faktur dari Pemasok.(lihat gambar no: 02) ; (c) Laporan Penerimaan Barang (lihat gambar no: 03) ; (2) Bahan baku yang dikembalikan karena tidak sesuai/rusak, perlu dicatat di kartu perdediaan bahan baku, sebagai pengurang persediaan bahan baku. Dokumen sumber yang digunakan untuk mencatat transaksi ini adalah (a) Laporan pengiriman barang (lihat gambar no: 04); (b) Memo Debit (lihat gambar no: 05). (3) Pengeluaran/Pemakaian Bahan Baku, juga selain dicatat pada akun persediaan bahan baku, perlu dicatat pada akun pembantu kartu persediaan bahan baku, sebagai pengurang persediaan bahan baku.. Dokumen sumber yang digunakan adalah: “Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang. Bukti ini digunakan oleh bagian Kartu Persediaan untuk mencatat berkurangnya kuantitas dan harga pokok persediaan bahan baku karena pemakaian intern. Berdasarkan kerangan tersebut di atas, maka data transaksi yang menyangkut perubahan (penambahan dan pengurangan) persediaan bahan baku yang dicatat pada kartu persediaan bahan baku meliputi : No. Transaksi Dokumen sumber Mutasi persediaan bahan baku (+) 1 Transaksi pembelian 2 Transaksi retur pembelian 3. Transaksi pengeluaran/ pemakaian -Faktur dari pemasok -Order pembelian -Laporan penerimaan bahan -Memo debit (-) -Laporan penerimaan bahan -Bukti permintaan dan (-) pengeluaran bahan dari gudang Contoh formulir dokumen sumber : 1. Gambar 01 berikut ini adalah formulir surat order pembelian PT. ATOK Jl. Padang Kerinci No.123456789 Kupang SURAT ORDER PEMBELIAN Nomor ini harus dicantum kan dalam faktur, slip pembungkus, dan korespodensi Kepada Yth : Kirim Ke No. Urut Tanggal Syarat Tanggal diperlukan : Nama Bahan Spesifikasi Bahan Satuan Kuantitas : : : Harga Satuan Jumlah Penting : Penerimaan bahan ditutup jam 16.00 kecuali dengan janji khusus ……………………….. Maneger Bagian Pembelian Jumlah Harga 2. Gambar 2 : Faktur Penjualan PT. ATOK Jl. Padang Kerinci Kupang FAKTUR PENJUALAN Nomor Faktur 45321 Tanggal Nomor order pelanggan Tanggal Wiraniaga Dijual Kepada Dikirim Kepada Syarat FOB No. Urut Keterangan Bahan Rute pengiriman yang diminta Satuan Kuantitas Harga Satuan Tanggal : pengiriman Total Harga Jumlah *1. Telah diorder kembali 2. Persediaan habis Kepala Departemen Keuangan 3. Gambar 3 : Laporan Penerimaan Bahan PT. ATOK Jl. Padang Kerinci Kupang Laporan Penerimaan Barang Barang diterima melalui…………………………………………..tgl……………tgl………………… Jika melalui truk kita, tulis nama pengemudi……………………………………………………….. Nama peusahan pengirim ……………………………………………………………………………. Alamat …………………………………………………………………………………………………... No Mobil Jumlah JBungkus atau Biji Diperiksa Oleh No. segel dan No. surat kondisi segel pembelian Macam Pembungkus Ukuran Penjelasan lengkap ttg bahan, merk, mutu, dsb Diterima Oleh order No. Surat pengiriman Tanda pada pembungkus Kuantitas order Kondisi pada saat diterima 4. Gambar 4 : Memo Debit PT. ATOK Jl. Padang Kerinci Kupang MEMO DEBIT Kepada Yth : Nomor : 45678 Tanggal : Rekening utang kami pada saudara telah kami debit dengan adanya pengembalian kepada saudara, karena adanya ketidak sesuaian antara bahan yang kami terima dengan bahan yang dipesan menurut order pembelian kami. Referensi saudara Referensi kami Surat order pengiriman Surat order Pembelian Nomor No. Urut Tanggal Nama Bahan Satuan Nomor Kuantitas Harga Satuan Tanggal Jumlah Harga Jumlah Bagian Pembelian 5. Gambar 5 : Laporan Pengiriman Bahan PT. ATOK Jl. Padang Kerinci Kupang Nomor LPB 12657 LAPORAN PENGIRMAN BAHAN Tanggal No.surat Order Pembelian Tanggal SOP Kepada Yth : Dikirim Ke : No. Urut Nama Bahan Surat Order Pengiriman Saudara Nomor Tanggal Spesifikasi bahn Satuan Bagian Pengiriman Kuantitas Rangkuman Proses pengelolaan kartu persediaan bahan baku yang diuraikan pada bagian pertama dirancang untuk perusahan Industri sebagai modal. Oleh karena itu hal hal yang diperhatikan dalam proses pengelolaan kartu persediaan bahan baku terdiri dari jaringan prosedur sebagai berikut : 1. prosedur pencatatan pembelian persediaan bahan baku 2. proses pencatatan pengembalian persediaan bahan baku ke pemasok 3. proses pencatatan persediaan bahan baku yang dikeluarkan/dipakai dalam proses produksi Dalam proses pembalian bahan baku selain dicatat pada akun persediaanbahan baku juga dicatat diakun pembantu persediaan yang disebut kartu persediaan bahan baku berdasarkan dokumen sumber ; order pembelian, faktur dari pemasok, dan laporan penerimaan bahan. Bahan baku yang dibeli setelah diteliti, ternyata ada yang tidak sesuai/ rusak akan dikembalikan ke pemasok/ penjual. Proses pengembalian bahan ini harus dicatat oleh bahagian kartu persediaan bahan baku berdasarkan dokumen sumber ; Laporan pengiriman bahan dan memo debit yang akan mengurangi persediaan bahan baku Tugas I: 1. Melakukan observasi ke salah satu perusahaan untuk mengidentifikasi, apakah perusahaan tersebut melakukan proses pencatatan kartu persediaan bahan baku, sebagaimana diuraikan dimuka! 2. Bukti/dokumen yang digunakan untuk proses pencatatan kartu persediaan bahan baku. 3. Apabila terdapat perbedaan dalam proses pengelolaan/pencatatan kartu persediaan bahan, dapat didiskusikan bersama teman, penyebab terjadinya perbedaan tersebut. 4. Konfirmasikan hasil diskusi dengan guru prodiklat. e. Test Formatif I: 1. Jelaskan prosedur pengelolaan kartu persediaan bahan baku! 2. Sebutkan dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar dalam mencatat kartu persediaan bahan baku 3. Uraikan secara singkat proses pencatatan transaksi dalam kartu persediaan bahan baku f. Kunci Jawaban: 1. Prosedur pengelolaan kartu perediaan bahan baku perlu diperhatikan hal-hal sebagai beriikut a.l. (a) Oreder pembelian dari bagian pembeliaan, laporan penerimaan barang, dari bagian penerimaan bahan, faktur penjualan (pemasok) dapat digunakan sebagai dasar untuk mencatat dalam kartu persediaan bahan sebagai akibat bertambahnya persediaan bahan baku. (b) Berdasarkan laporan pengiriman bahan dari bagian pemasok dan memo debit dapat digunakan untuk mencatat pengembalian bahan yang tidak sesuai/rusak ke penjual/pemasok yang mengakibatkan berkurangnya persediaan bahan pada kartu persediaan. (c) Berdasarkan bukti permintaan dan pengeluaran bahan gudang, dapat digunakan untuk mencatat berkurangnya persediaan bahan baku yang telah dicatat di kartu persediaan. 2. Dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar dalam pencatatan kartu persediaan bahan baku: (a) Faktur dari pemasok (b) Order Pembelian (c) Laporan penerimaan barang (d) Laporan pengiriman barang (e) Memo debit. (f) Bukti permintaan dan pengeluaran bahan gudang. 3. Pada saat terjadinya pembelian bahan, maka transaksi ini akan mengakibatkan bertambahnya persediaan bahan yang akan dicatat di kartu persediaan, Pengembalian bahan yang tidak sesuai dengan pesanan, akan mengakibatkan berkurangnya persediaan bahan begitu juga pengeluaran./permintaan bahan yang digunakan dalam proses produksi. Kegiatan Belajar 2: Membukukan data persediaan bahan baku ke kartu persediaan bahan baku, membuat laporan ikhtisar persediaan bahan baku, dan melakukan pencocokan fisik dengan kartu persediaan bahan baku secara periodic a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2 - Peserta diklat mampu ; menjelaskan prosedur pencatatan mutasi bahan baku membuat laporan ikhtisar persediaan bahan baku melakukan perhitungan fisik persediaan a. Uraian Materi 2: Prosedur permintaan dan pengeluaran bahan baku Bagian produksi yang membutuhkan bahan, mengisii bukti permintaan bahan sebanyak 3 lembar. Setelah bukti permintaan bahantersebut diotorisasi oleh yang berwenang, 3 lembar bukti permintaan bahan tersebut dibawah kebagian gudang. Bagian gudang menyiapkan bahan baku sesuai dengan yang tercantum dalam bukti permintaan bahan dan menyerahkannya pada bagian produksi yang membutuhkannya. Bagian gudang mengisi jumlah bahan baku yang diserahkan pada kolom “diserahkan” dalam bukti permintaan bahan dan setelah diotorisasi oleh kepala bagian gudang, 3 lembar bukti permintaan bahan tersebut oleh bagian gudang dibagikan sebagai berikut : Lembar 1 bagian akuntansi persediaan Lembar 2 arsip begian gudang Lembar 3 diserahkan kembali kepada bagian produksi yang meminta bahan baku bersaman dengan penyerahan bahan baku. Bagian gudang mencatat pemakaian bahan baku ini di dalam kartu gudang pada kolom “dipakai” dan mencatatnya pula pada kartu bahan. Bagian akuntansi pesediaan menerima bukti permintaan bahan lembar 1 dari bagian gudang, kemudiaan mengisi informasi harga satuan dan menghitung serta mencantumkan jumlah harga pokok bahan baku yang dpakai dalam bukti permintaan bahan tersebut. Informasi mengenai harga satuan diperoleh dari kartu harga pokok persediaan bahan baku yang bersangkutan. Metode pencatatan biaya bahan baku Ada 2 macam metode pencatatan biaya bahan baku yang dipakai dalam proses produksi yaitu: 1. metode mutasi persediaan (Perfectual Inventory Methode) 2. metode persediaan fisik (Physical Inventory Methode) Dalam metode mutasi persediaan setiap mutasi bahan baku dicatat dalam kartu persediaan bahan baku. Dalam metode persediaan fisik, hanya tambahan persedian bahan baku dari pembelian saja yang dicatat, sedangkan mutasi berkurangnya bahan baku karena pemakaian tidak dicatat dalam kartu persediaan. Untuk mengetahui berapa biaya bahan baku yang dipakai dalam produksi, harus dilakukan dengan cara menghitung sisa persediaan bahan baku yang masih ada digudang pada akhir periode akuntansi. Harga pokok persediaan ditambah dengan harga pokok bahan baku yang dibeli selama periode dikurangi dengan harga pokok persediaan bahan baku pada akhir periode merupakan biaya bahan baku yang dipakai dalam proses produksi selama periode yang bersangkutan. Macam-macam metode penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi diantaranya adalah : a. Metode Masuk Pertama Keluar Pertama ( MPKP ) Metode MPKP menentukan biaya bahan baku dengan anggapan bahwa harga pokok persatuan bahan baku yang pertama masuk dalam gudang digunakan untuk menetukan untuk menentukan harga bahan baku yang pertama kali dipakai. b. Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama ( MTKP ) Metode MTKP menentukan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi dengan anggapan bahwa harga pokok persatuan bahan baku ang terakhir masuk dalam persediaan gudang, dipakai untuk menentukan harga pokok bahan baku yang pertama kali dipakai dalam produksi c. Metode rata-rata bergerak ( Average Methode ) Dalam metode ini persediaan bahan baku yang ada digudang dihitung harga pokok rataratanya dengan cara membagi total harga pokok dengan jumlah satuannya. Setiap kali terjadi pembelian yang harga pokok persatuannya berbeda dengan harga pokok rata-rata persediaan yang ada digudang, harus dilakukan perhitungan harga pokok rata-rata persatuan yang baru. Bahan baku yang dipakai dalam proses produksi dihitung harga pokoknya dengan mengalikan jumlah satuan bahan baku yang dipakai dengan harga pokok rata-rata persatuan bahan baku yang ada digudang. Metode ini disebut pula dengan metode rata-rata tertimbang, karena dalam menghitung rata-rata harga pokok persediaan bahan baku metode ini menggunakan kuantitas bahan baku sebagai angka penimbangnya. Mutasi persediaan bahan baku yang terjadi akibat pembelian dan pemakaian dicatat dalam buku jurnal sebagai berikut : 1. Pembelian bahan baku a. Metode Perpektual Persediaan Bahan baku Rp. XX Kas/hutang dagang Rp. XX b. Metode Fisik Pembelian bahan baku Rp. XX Kas/Hutang dagang Rp. XX 2. Pemakaian Bahan Baku a. Metode Perpektual Barang dalam proses biaya bahan baku Rp. XX Persediaan bahan baku Rp. XX b. Metode fisik Tidak dijurnal, karena pemakaian bahan baku dapat diketahui apabila persediaan akhir bahan baku sudah diketahui pada akhir periode Contoh : PT. Lembayung merupakan perusahan industri yang bergerak dalam bidang pembuatan tempe yang mempunyai data persediaan bahan baku berupa : Kacang kedele kualitas A pada tanggal 1 Agustus 2005 terdiri dari : - 5000 Kg. @Rp.2.000,= Rp.10.000.000,- 7000 Kg. @Rp. 2.050,= Rp.14.350.000,Transaksi pembelian dan pemakaian bahan baku selama bulan agustus 2005 adalah sebagai berikut : Agustus 5, Pembelian 10.000 Kg @Rp.2.100 7, Pemakaian 6.000 Kg 12, Pemakaian 9.000 Kg 19, Pembelian 12.000 Kg @Rp.2.000,20, Pemakaian 7.500 Kg Berdasarkan contoh soal diatas, dapat dikerjakan dengan metode : 1. Metode Perpektual KARTU PERSEDIAAN Metode Tgl : MPKP Pembelian Unit Harga Jumlah Unit Pemakaian Harga Jumlah Agst, 1 5 10.000 2.100 21.000.000 7 5.000 1.000 6.000 3.000 12 19 12.000 2.060 2.000 2.050 2.050 2.100 10.000.000 2.050.000 12.300.000 6.300.000 24.720.000 20 7.000 500 2.100 2.060 45.720.000 14.700.000 1.030.000 46.390.000 Unit Saldo Harga Jumlah 5.000 7.000 5.000 7.000 10.000 6.000 10.000 7.000 2.000 2.050 2.000 2.050 2.100 2.050 2.100 2.100 10.000.000 14.350.000 10.000.000 14.350.000 21.000.000 12.300.000 21.000.000 14.700.000 7.000 12.000 11.500 2.100 2.060 2.060 14.700.000 24.720.000 23.690.000 Jadi harga pokok bahan baku yang dipakai untuk proses produksi sebesar Rp.46.390.000,KARTU PERSEDIAAN Metode Tgl : MTKP Pembelian Unit Harga Jumlah Unit Pemakaian Harga Jumlah Agst, 1 5 10.000 2.100 21.000.000 7 6.000 2.100 12.600.000 12 4.000 5.000 2.100 2.050 8.400.000 10.250.000 7.500 2.060 15.450.000 19 12.000 2.060 24.720.000 20 45.720.000 Unit Saldo Harga Jumlah 5.000 7.000 5.000 7.000 10.000 5.000 7.000 4.000 5.000 2.000 5.000 2.000 12.000 5.000 2.000 4.500 2.000 2.050 2.000 2.050 2.100 2.000 2.050 2.100 2.000 2.050 2.000 2.050 2.060 2.000 2.050 2.060 10.000.000 14.350.000 10.000.000 14.350.000 21.000.000 10.000.000 14.350.000 8.400.000 10.000.000 4.100.000 10.000.000 4.100.000 24.720.000 10.000.000 4.100.000 9.270.000 46.700.000 Jadi harga pokok bahan baku yang dipakai untuk proses produksi sebesar Rp.46.700.000,- KARTU PERSEDIAAN Metode Tgl Agst, 1 5 7 12 19 20 : Rata-Rata Bergerak Pembelian Unit Harga Jumlah 10.000 12.000 2.100 2.060 Unit Pemakaian Harga Jumlah 21.000.000 6.000 9.000 2.061,36 2.061,36 12.368.160 18.552.240 7.500 2.060,50 15.453.750 24.720.000 45.720.000 Unit Saldo Harga Jumlah 12.000 22.000 16.000 7.000 19.000 11.500 2.029,17 2.061,36 2.061,36 2.061,36 2.060,50 2.060,50 24.350.000 45.350.000 32.981.840 14.429.600 39.149.600 23.695.850 46.374.150 Jadi harga pokok bahan baku yang dipakai untuk proses produksi sebesar Rp.46.374.150,2. Metode Fisik a. Metode MPKP Perhitungan harga pokok persediaan akhir bahan baku : - 11.500 Kg @Rp.2.060 =Rp.23.690.000,Jadi harga pokok bahan baku yang dipakai untuk proses produksi dihitung sebagai berikut : Persediaan awal : -5.000 Kg @Rp.2.000,=Rp.10.000.000,-7.000 Kg @Rp.2.050,=Rp.14.350.000,Rp.24.350.000,Pembelian : - 5 Agustus 10.000 Kg @Rp.2.100,=Rp.21.000.000,- 19Agustus 12.000 Kg @Rp.2.060,=Rp.24.720.000,Rp.45.720.000,Bahan baku siap diproduksi Rp.70.070.000,Persediaan akhir Bahan baku (Rp.23.690.000,-) Harga pokok bahan baku yang diproduksi Rp.46.380.000,============= b. Metode MTKP Perhitungan harga pokok persediaan akhir bahan baku : -5.000 Kg @Rp.2.000,=Rp.10.000.000,-6.500 Kg @Rp 2.050,=Rp 13.325.000,Rp 23.325.000,Jadi harga pokok bahan baku yang dipakai untuk proses produksi dihitung sebagai berikut: Persediaan awal bahan baku Rp 24.350.000,Pembelian total Rp 45.720.000,Bahan baku siap diproduksi Rp 70.070.000,Persedian akhir bahan baku (Rp 23.350.000,-) Harga pokok bahan baku yang diproduksi Rp 46.645.000,============= c. Metode Rata-Rata Bergerak Perhitungan harga pokok persediaan akhir bahan baku : Perhitungan harga pokok rata-rata: Persediaan awal 5.000 Kg @Rp 2.000,= Rp 10.000.000,7.000 Kg @Rp 2.050,= Rp 14.350.000,Pembelian 5 Agustus 10.000 Kg@Rp.2.100,= Rp.21.000.000,19Agustus 12.000Kg @Rp.2.060,= Rp.24.720.000,34.000.Kg Rp.70.070.000,======== ============= Harga pokok rata-rata per kg =Rp.70.070.000,- : 34 Kg =Rp.2.060,88/kg Jadi harga pokok persediaan akhir bahan baku sebesar : 11.500 Kg @Rp.2.060,88 =Rp.23.700.120,Jadi harga pokok bahan baku yang dipakai untuk proses produksi adalah sebagai berikut : Persediaan awal bahan baku Pembelian total Bahan baku siap diproduksi Persedian akhir bahan baku Harga pokok bahan baku yang diproduksi Rp 24.350.000,Rp 45.720.000,Rp 70.070.000,(Rp 23.700.120,-) Rp 46.369.880,============= Laporan Ikhtisar persediaan bahan baku Laporan Ikhtisar persediaan bahan baku adalah laporan yg menyajikan sisa atau saldo persediaan akhir bahan baku dari kartu persediaan untuk masing- masing bahan pada suatu periodi tertentu. Laporan ini disusun atas dasar jenis dan jumlah bahan yg tercantum dalam kartu persediaan bahan baku. Kartu persediaan barhan baku merupakan buku pembantu yg berisi informasi baik mengenai kuantitas maupun harga pokok persediaan bahan baku . Kartu persediaan ini digunakan utk mencatat mutasi persediaan dan saldo tiap jenis persediaan baik kuantitas maupun harga pokoknya. Contoh Formuler Kartu Persediaan adalah sbb : KARTU PERSEDIAAN Nama Barang : Spesifikasi Kode Barang Titik Pemesanan Satuan Pembelian Gudang Penerimaan T N Jml Jml Sis T No Ku g S Dipe Diter a g LP l O san ima Pe l P EOQ sa B Ha No. Lantai No Lokasi No Rak Minimum Pemakaian Jm T No Ku ant rg l g BP ita a Ha l PB s Sa rg Ha Maximum Saldo Jm Ku ant rg l ant a ita a ha ita Satu s Sa rg s an na tua a tua a n n n Harg Jml Harga Dari catatan saldo kartu persediaan, kemudian dibuat Laporan Persediaan Bahan Baku. Adapun contoh format Laporan Persediaan Bahan baku adalah sebagai berikut : No. Urut Kode Bahan PT………… : Bulan : Nama Bahan Jumlah Prosedur perhitungan fisik persediaan Dalam mengelola kartu persediaan barhan baku dibutuhkan perhitungan fisik persediaan bahan baku secara periodik dengan membuat berita acara hasil perhitungan fisik persediaan bahan baku. Formulir perhitungan bisa dibuat satu jenis saja yang dapat digunakan untuk mencatat hasil perhitungan kuantitas maupun untuk mencatat harga. Namun demikian formulir juga bisa dibuat beberapa jenis, yaitu untuk mencatat hasil perhitungan fisik, untuk mencatat akumulasi informasi yang tercantum pada formulir hasil perhitungan fisik dan untuk mencatat harga dan ikhtisar total persediaan. Untuk memudahkan hasil perhitungan dan memperkuat pengendaliann intern , perhitungan persediaan dilakukan dengan menggunakan alat Bantu formulir perhitungan yang disesuaikan dengan cara kerja. Formulir terdiri dari tiga bagian yaitu : 1. Bagian pertama memuat data hasil perhitungan yang dilakukan kelompok pertama. 2.Bagian kedua memuat data hasil perhitungan kelompok kedua. 3. Bagian ketiga, apabilla perhitungan telah selesai akan ditinggal pada barang dan akan berfungsi sebagai tanda bahwa bahan bersangkutan telah selesai dihitungdan tertulis atasnya rata-rata selesai dihitung. Selanjutnya kelompok pertama melakukan perhitungan pertama dan mengisi data antara lain : 1. Nomor persediaan 2. .Uraian bahan 3. Hasil perhitungan jumlah bahan Data pertama, kedua dan ketiga dicatat pada formulir bagian kedua, sedangkan data keempat ditulis pada formulir bagian pertama . Contoh formulir perhitungan fisik persediaan : Nomor : 1309 Selesai dihitung ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Nomor : 1309 Hasil perhitungan kedua Nomor kode bahan -----------------------------------------------------------------------------------------------Uraian bahan -----------------------------------------------------------------------------------------------Lokasi --------------------------------------------------------------------------------------------------Jumlah kuantitas bahan------------------------------------------------------------------------------------------Satuan --------------------------------------------------------------------------------------Dihitung oleh Nomor 1309 -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Hasil Perhitungan Pertama Jumlah Bahan Kuantitas Satuan Dihitung oleh Setelah melakukan perhitungan persediaan selanjutnya petugas perhitungan persediaan membuat berita acara pemeriksaan seperti di bawah ini. : BERITA ACARA PERHITUNGAN FISIK BAHAN BAKU Pada hari …………………Tanggal…………………Tahun……………… Pukul…………..Telah dilakukan pemeriksaan bahan baku di gudang dengan kondisi sebagai berikut : Kode Bahan No. Jenis Bahan Data bahan pemeriksaan sebelum Data Setelah diperiksa Bagian Persediaan Petugas I Bagian Perhitungan Fisik Petuas II Petugas III ---------------------- -------------------------- ----------------------- Selisih Keterangan C. Rangkuman. Metode pencatatan biaya bahan baku yang dipakai dalam proses produksi meliputi meode mutasi persedian dan metode persediaan fisik. Untuk menentukan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi digunakan beberapa metode yaitu, metode MPKP, MTKP dan rata-rat bergerak . Pada akhir periode disusun laporan ikhtisar persediaan bahan baku. Laporan persediaan bahan baku dapat digunakan pada semua metode pencatatan, baik secara fisik atau perpectual. Laporan ini disusun atas catatan saldo kartu Persediaan bahan baku berdasarkan jenis dan kuantitas barang pada suatu periode tertentu D. Tugas 1. PT. Muda memiliki data persediaan bahan baku selama periode bulan Agustus 2005 sbb : Agustus 1 Persediaan awal 5.000 Kg @Rp.10.000,2 Pemakaian 2.500 Kg 3 Pembelian 7.000 Kg @Rp.10.100,8 Pemakaian 5.000 Kg 11 Pemakaian 2.000 Kg 16 Pembelian 8.000 Kg @Rp.10.200,20 Pemakaian 3.000 Kg 25 Pembelian 5.000 Kg @Rp.10.150,Berdasarkan soal diatas diminta mencatat kedalam kartu persediaan bahan baku dengan metode MTKP Perpektual 2. PT. Atok memakai bahan baku jenis A1. Data mengenai persediaan bahan jenis A1 selama bulan Agustus 2005 sebagai berikut : 2 Agst 2005 Persediaan 80 unit @ Rp. 24.000 5 Agst 2005 Pembelian 120 unit @Rp 25.000 10 Agst 2005 Pemakaian 140 unit 16 Agst 2005 Pembelian 160 unit @Rp 26000 20 Agst 2005 Pemakaian 120 unit 26 Agst 2005 Pembelian 140 unit @Rp 27000 Rp. 1920000 Rp 3000000 Rp 4160000 Rp 3780000 Berdasarkan perhitungan fisik di gudang jumlah bahan yang tersisa sebesar 180 unit dan Buatlah kartu persediaan dengan metode masuk pertama keluar pertama. Jawaban : PT.MUDA JAKARTA KARTU PERSEDIAAN Dibeli Tgl Agst 1 2 5 Unit Harga Dipakai Unit Jumlah - - - 7.000 10.100 70.700.000 8 11 16 8.000 10.200 5.000 10.150 : |: Kg :MTKP Saldo Harga Jumlah 2.500 10.000 25.000.000 5.000 2.000 10.100 10.100 50.500.000 20.200.000 3.000 10.200 30.600.000 81.600.000 20 25 Bahan Satuan Metode 50.750.000 203.050.000 126.300.000 Unit Harga 5.000 2.500 2.500 7.000 2.500 2.000 2.500 2.500 8.000 2.500 5.000 2.500 5.000 5.000 10.000 10.000 10.000 10.100 10.000 10.100 10.000 10.000 10.200 10.000 10.200 10.000 10.200 10.150 PT. ATOK JAKARTA Tgl KARTU PERSEDIAAN Diterima Unit Harga Jumlah Unit Bahan Satuan Metode Dipakai Harga Agst. 2 Unit - 80 24000 1920000 80 120 24000 25000 1920000 3000000 60 60 160 25000 25000 26000 1500000 1500000 4160000 60 60 140 26000 26000 27000 1560000 1560000 3780000 200 - 5340000 25000 3000000 - - - 10 - - - 160 26000 4160000 24000 25000 - - 16 80 60 60 100 25000 26000 300 100000 140 27000 3780000 30 420 78000 10940000 :MPKP Jumlah 120 26 : Unit Saldo Harga 5 20 : A1 - - Jumlah BAB III EVALUASI Data Persediaan bahan baku PT. RAME Sawangan pada tanggal 1 Januari 2005 adalah sebanyak 500 Kg @ Rp 1.000,-. A. Transaksi yang berhubungan dengan bahan baku selama selama bulan januari 2005 adalah sebagai berikut : Tanggal Uraian Quantity 2 Januari 5 Januari 7 Januari 8 Januari 15 Januari 20 Januari 25 Januari 30 Januari Pemakaian bahan bahku Pembelian bahan baku Pembelian bahan baku Pemakaian bahan baku Retur Pemb. Tgl 5 Januari Pemakaian bahan baku Pembelian bahan baku Pemakaian bahan baku 400 Kg 1.200 Kg 900 Kg 1.000 Kg 100 Kg 600 Kg 500 Kg 700 Kg Harga / Kg Rp 1.100,Rp 1.200,- Rp 1.300,- B. Hasil perhitungan phisik terhadap persediaan bahan baku di gudang pada tanggal 31 Januari 2005 menunjukkan data sbb. : . 100 Kg @ Rp 1.000,= Rp 100.000,. 200 Kg @ Rp 1.200,= Rp 240.000,Dari data diatas, diminta : 01. Mencatat mutasi persediaan dalam kartu persediaan bahan baku dengan metode FIFO. 02. Menghitung selisih perhitungan phisik bahan baku dengan hasil pencatatan bahan baku dengan metode FIFO. 03. Mencatat mutasi persediaan dalam kartu persediaan bahan baku dengan metode LIFO. 04. Menghitung selisih perhitungan phisik bahan baku dengan hasil pencatatan bahan baku dengan metode LIFO. 05. Mencatat mutasi persediaan dalam kartu persediaan bahan baku dengan metode RATA RATA BERGERAK 06. Menghitung selisih perhitungan phisik bahan baku dengan hasil pencatatan bahan baku dengan metode RATA RATA BERGERAK KUNCI JAWABAN: NO. 01 PT. RAME SAWANGAN KARTU PERSEDIAAN BAHAN BAKU METODE TGL : FIFO MASUK H/Un Jlh QT Jan KELUAR QT H/Un Jlh 01 - - - 02 - - - 400 05 1.200 1.100 1.080.000 - 07 900 1.200 1.080.000 - 08 - - - 100 900 15 - - 20 - - 25 500 30 - 1.300 - 500 1.000 100.000 400.000 100 1.000 100.000 - - 100 1.200 1.000 1.100 100.000 1.320.000 - - 100 1.200 900 1.000 1.100 1.200 100.000 1.320.000 1.080.000 1.000 1.100 100.000 990.000 300 900 1.100 1.200 330.000 1.080.00 - 100 1.100 110.000 200 900 1.100 1.200 220.000 1.080.000 - 200 400 1.100 1.200 220.000 480.000 500 1.200 600.000 - 500 500 1.200 1.300 600.000 650.000 600.000 260.000 300 1.300 360.000 - - 500 200 - Jlh - 650.000 - QT SISA H/Un 1.000 1.200 1.300 KUNCI JAWABAN: NO. 02 Hasil perhitungan phisik per 31 Januari 2005 adalah : . 100 Kg @ Rp 1.000,= Rp 100.000,. 200 Kg @ Rp 1.200,= Rp 240.000,- + = Rp 340.000,Hasil catatan metode FIFO adalah : 300 Kg @ Rp 1.300 = Rp 360.000,- Selisih Perhitungan bahan baku = Rp 20.000,- KUNCI JAWABAN: NO. 03 PT. RAME SAWANGAN KARTU PERSEDIAAN BAHAN BAKU METODE TGL : LIFO MASUK H/Un Jlh QT Jan KELUAR QT H/Un Jlh 01 - - - 02 - - - 400 05 1.200 1.100 1.080.000 - 07 900 1.200 1.080.000 - 08 - - 15 - 20 - 25 500 500 1.000 100.000 400.000 100 1.000 100.000 - - 100 1.200 1.000 1.100 100.000 1.320.000 - - 100 1.200 900 1.000 1.100 1.200 100.000 1.320.000 1.080.000 - 900 100 1.200 1.100 1.080.000 100 110.000 1.100 1.000 1.100 100.000 1.210.00 - - 100 1.100 110.000 100 1.000 1.000 1.100 100.000 1.100.000 - - 600 1.100 660.000 100 400 1.000 1.100 100.000 440.000 - 100 400 500 1.000 1.100 1.300 100.000 440.000 650.000 30 - 650.000 220.000 100 200 1000 1.100 100.000 220.000 - 650.000 - - 500 200 - Jlh - 1.300 - QT SISA H/Un 1.000 - 1.300 1.100 KUNCI JAWABAN: NO. 04 Hasil perhitungan phisik per 31 Januari 2005 adalah : . 100 Kg @ Rp 1.000,. 200 Kg @ Rp 1.200,- = Rp 100.000,= Rp 240.000,- + = Rp 340.000,- Hasil catatan metode LIFO adalah : 100 Kg @ Rp 1.000 = Rp 100.000 200 Kg @ Rp 1.100 = Rp 220.000,- + Selisih Perhitungan bahan baku = Rp 320.000,- = Rp 20.000,- KUNCI JAWABAN: NO. 05 PT. RAME SAWANGAN KARTU PERSEDIAAN BAHAN BAKU METODE TGL : RATA RATA BERGERAK MASUK KELUAR H/Un Jlh QT H/Un Jlh QT Jan 01 - - - - 02 - - - 400 1.000 QT SISA H/Un Jlh - 500 1.000 100.000 400.000 100 1.000 100.000 05 1.200 1.100 1.080.000 - - - 1.300 1.092 1.420.000 07 900 1.200 1.080.000 - - - 2.200 1.136 2.500.000 08 - - - 1.000 1.136 1.136.000 1.200 1.136 1.363.000 15 - - - 100 1.136 113.600 1.100 1.136 1.249.600 20 - - - 600 1.136 681.600 500 1.136 568.000 25 500 650.000 - - 1.000 1.218 1.218.000 30 - - 700 1218 365.400 1.300 - 1.218 852.600 300 KUNCI JAWABAN: NO. 06 Hasil perhitungan phisik per 31 Januari 2005 adalah : . 100 Kg @ Rp 1.000,= Rp 100.000,. 200 Kg @ Rp 1.200,= Rp 240.000,- + = Rp 340.000,Hasil catatan metode RATA RATA adalah : 300 Kg @ Rp 1.218 = Rp 365.000,- Selisih Perhitungan bahan baku = Rp 25.000,- BAB IV PENUTUP Setelah mempelajari Modul Pengelolaan Kartu Persediaan Bahan Baku (D 15) secara tuntas, maka peserta Diklat mampu melakukan kegiatan : Menyiapkan kartu pengelolaan persediaan bahan baku MEngidentifikasi data mutasi persediaan bahan baku Membukukan data persediaan bahan baku ke kartu persediaan bahan baku Membuat laporan ikhtisar persediaan bahan baku Melakukan pencocokan phisik dengan kartu persediaan bahan secara periodic Apabila peserta Diklat telah mampu mencapai sub-sub kompetensi ini secara tuntas, telah memenuhi syarat untuk mengajukan dan melakukan Uji Kompetensi dan Sertifikasi. Selanjutnya peserta Diklat dapat melanjutkan ke modul berikutnya yaitu mengelola kartu biaya produksi. DAFTAR PUSTAKA Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta Soemita,Ak (1980) Cost Accounting Planning and Control, Akademi Akuntansi Bandung. Bandung Anonim, (1991) Akuntansi Biaya, Proyek Pengembangan Pendidikan Akuntansi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Anonim, (2004) Standar Kompetensi Kerja Nasonal Indonesia Bidang Akuntansi