PIO #2 Pengantar dan Sejarah PIO ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental dalam konteks industri dan organisasi serta pengaruh timbal balik antara individu dan organisasi tempat ia berkarya Sebutan buat PIO o Inggris: Occupational Psychology o Eropa: Work and Organisational Psychology o Indonesia: Psikologi Industri dan Organisasi Peran dan fungsi PIO: o untuk rekrutmen dan seleksi, dievaluasi adanya kekurangan atau tidak dari pekerjanya gitu kalo ada kekurangan ditutup dengan adanya pelatihan. o Kalo menurut Rucci,2008 dalam Aamodt, 2010, fungsi dari pio adalh untuk meningkatkan kinerja dan martabat manusia (si pegawai) serta organisasi tempat mereka bekerja dengan memajukan ilmu dan pengetahuan tentang perilaku manusia. o Contoh: Prinsip-prinsip belajar untuk mengembangkan program pelatihan Prinsip-prinsip psikologi sosial untuk membentuk work groups dan memahami konflik karyawan Prinsip-prinsip motivasi dan emosi untuk memotivasi dan meningkatkan kepuasan pekerja Ruang Lingkup PIO Personnel Organizational Ergonomics/Human Psychology Psychology Factors Seleksi dan Organizational Human Machine Penempatan Development Interaction Penilaian kinerja Organizational Change Work environment (Safety and Health) Training Counseling and personal development Quality of work life Employment Relations Designing Organization Terdapat dua sisi PIO: o Sisi pertama: sisi ilmiah o Sisi kedua: sisi praktek o Sicientist-practitioner framework Kompetensi Psikolog I/O o Asessment Pengetahuan dan keterampilan untuk mengukur dan menilai manusia, kinerja, pekerjaan, dan konteksnya o Intervention Merancang dan mengevaluasi berbagai tipe intervensi yang ditunjukan kepada individu dalam kelompok o Consultation Pengetahuan akan peran dan fungsi profesi lain yang terlibat dalam interaksi profesional o Supervision Pengetahuan supervisi umum termasuk standard yang berlaku dalam bidang tertentu o Research and Inquiry Pengetahuan akan metodelogi penelitian, strategi penelitian, psikometri dan statistik o Consumer Protection Menguasai kode etik psikologi sebagai tenaga profesional yang melindungi hak konsumen Sejarah Psikologi Industri dan Organisasi o Aristotle dalam politik mengembangkan pondasi/dasar untuk konsep-konsep modern management: Spesialisasi tenaga kerja (specialization of labor) Pewakilan dari orang yang punya kekuasaan (delegation of authority) Departemenlisasi/pembagian menjadi beberapa departemen (departmentalization) Desentralisasi/ distribusi kerja di fokusin ke cabang perusahaan (decentralization) Seleksi kepemimpinan (leadership selection) o Pertengahan abad ke 17, Thomas Hobbes menganjurkan kepemimpinan yang terpusat dan kuat untuk membawa ketertiban pada kekacauan yang diciptakan oleh manusia. Ia setuju dengan pemerintahan otokratis yang membantu membangun pola organisasi melalui abad ke-19. o Pada akhir abad ke 17, John Locke mengatakan bahwa kepemimpinan diberikan dari yang diperintah (maksudnya kayak merujuk pada manajemen atau pengelolaan yang dimana semua pihak terlibat) o Pada tahun 1776, Adam smith: wealth of nations merevolusi pemikiran ekonomi dan organisasi dengan menyarankan penggunaan sentralisasi tenaga kerja dan peralatan di pabrik, pembagian spesialisasi tenaga kerja, dan manajemen khusus di pabrik. o 1881: Sekolah pertama professional management ada di University of Pennsylvania. o 1883: Frederick W. Taylor memulai eksperimennya di the midvale dan Bethlehem Steel Plant, yang nantinya akan mengarah pada perkembangan filsafat manajemen ilmiahnya. o Pada tahun 1903, pemerintahan mengarahkan APA, W.L. Bryan, mendorong para psikolog untuk mempelajari kegiatan dan fungsi konkret sebagaimana yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun Ia tidak menyebut industri secara langsung, Ia mendorong penerapan “kehidupan nyata” semacam ini dari ilmu psikologi. o Postcripet note: istilah psikologi industri pertama kali muncul tahun 1904 di artikel APAnya Bryan. Sayangnyam istilah ini muncul hanya sebagai kesalahan pencetakan. Bryan mengutip kalimat yang Ia tulis 5 tahun yang lalu dimana Ia berbicara tentang perlunya penelitian dalama individual psychology secara lebih. Tp malahan, bryan nulis industrial psychology dan ga sadar kalo itu salah. (Muchinsky, 1997, p10 ;) o Pada tahun 1903, Walter Dill Scott berbicara kepada kepala bisnis Chicago dalam penerapan psikologi untuk iklan (advertising), yang menyebabkan adanya penerbitan dua buku di tahun 1903 dan 1908 o Pada tahun 1911 Walter Dill scott mempublikasikan dua buku lagi (Influencing Men in Business dan Increasing Human Efficiency in Business) dan menjadi orang pertama yang menerapkan prinsip psikologi sebagai motivasi dan produktivitas dalam tempat kerja. Ia juga menjadi penolong dalam penerapan personnel procedures kepada para tentara dalam perang dunia I o Hugo Munsterberg di sebut sebagai “Bapak Psikologi Industri). Ia merupakan pelopor dalam penerapan penemuan psikologi dari percobaan laboratorium sampai hal-hal praktis. Hugo juga merupakan orang pertama yang mendorong pemerindah untuk membiayai penelitian dalam psikologi industri o Pada 1911 Hugo mengingatkan para manajer untuk peduli dengan “semua pertanyaan yang ada di pikiran seperti kelelahan monoton, minat, pembelajaran, kepuasan kerja, dan penghargaan.” o Pada 1913 buku Hugo yang berjudul Psikologi da Efisiensi Industri membahas hal seperti pemilihan pegawai dan desain peralatan o Konsep awal Hugo dalam PIO mengasumsikan bahwa orang perlu cocok di suatu organisasi, dan ini merupakan peran dari “applied behavioral sciences” atau “ilmu perilaku terapan” yang digunakan untuk membantu organisasi dalam membentuk individu sebagai pengganti mesin organisasi. Ide Hugo sangat berpengaruh baik hingga 1950an. o Disaat yang sama dengan Hugo, Frederick Taylor mulai mempublikasikan filsafat serupa tentang manajemen – yang memiliki dampak luar biasa pada manajemen organisasi. Taylor menyadari nilai mendesain ulang situasi kerja (melalui use of time and motion studies) untuk emncapai output yang lebih tinggi bagi perusahaan dan upah yang lebih tinggi untuk pekerja. Buku taylor, Shop Management (1909) menjelaskan pera manajemen dalam memotivasi para pekerja untuk menghindari “natural soldiering” o 1911 buku taylor The Principles of Scientific Management, mengusulkan scientifically design work methods for efficiency dengan memilih pekerja terbaik dan melatih mereka dalam metode terbaik o Penelitian yang Taylor lakukan menunjukkan bahwa pekerja yang menangani heavy iron ingots lebih produktif ketika diberi istirahat kerja Pelatihan kapan harus bekerja dan kapan harus istirahat Meningkatkan produktivitas dari 12,5 menjadi 47,0 ton yang dipindahkan perhari Berkurangnya pekerja yang ngeluh tentang kelelahan Adanya kenaikan upah Biaya turun dari 9,2 menjadi 3,9 sen per ton o Metode Taylor menimbulkan tuduhan bahwa Ia mengeksploitai pekerja dengan upah yang lebih tinggi dan sejumlah pekerja akan menganggur karena lebih sedikit yna gdibutuhkan (pada saat itu topik ini sensitif karena penggangguran sudah tinggi). Komisi perdagangan antar negara dan U.S House of Representatives itu mulai investigasi. Taylor menjawab bahwa peningkatan efisiensi akan menghasilkan kemakmuran yang lebih besar dan tidak sedikit. Pecahnya Perang Dunia I mengalihkan sebagian besar kontroversi (masalah ini) sebelum banyak yang diselesaikan o Pada 1900 di umur ke 22, Lilian Gilbreth (Ibu Manajemen Modern), memperoleh gelar BA di Lit dari Berkeley, walaupun ayahnya meyakini bahwa wanita bersekolah hanyalah buang-buang waktu.Ia berbicara pada pembukaan acara gitu dan merupakan wanita pertama yang melakukan itu di U of C campus manapun. Dia mendapatkan gelar MA dari Berkeley tahun 1902 o Kontribusi Lilian: Mendesain tata letak tombol pada keyboard mesin tik Menciptakan scaffolding Membuat prosedur yang digunakan dirumah sakit buat ngatur insturmen selama operasi Merancang continous-surface-model kitchen pertama (dibuat untuk wanita cacat bekerja didapur) Menciptakan hospital corners untuk mencegah cedera punggung ada perawat Mendesain banyak peralatan rumah tangga dan peralatan rumah tangga dan peralatan industri o World War I Robert Yerkes merupakan orang yang paling berpengaruh dalam memasukkan psikologi kedalam perang. Ia mengusulkan adanya penyaringan orang yang direkrut karena cacat mental dan menugaskan orang yang terpilih untuk pekerjaan militer. Komite Psikolog juga menyelidiki motivasi prajurit, moral, masalah psikologis dalam ketidakmampuan fisik (“shell shock”), dan disiplin Para tentara skeptis serta hanya menyetujui sebagian kecil dari jumlah proposal yang ada, terutama dalam penilaian rekrutmen yang dikembangkan Yerkes dan lainnya sebagai tes kecerdasan umum. Walter Dill Scott mengklasifikasikan dan menempatkan para pendaftar, melakukan evaluasi kinerja para pekerja, dan menyiapkan tugas dan pelatihan untuk lebih dari 500 perkerja militer. o After World War I Psychological Corporation berawal di tahun 1921 oleh James Cattel. Tujuan awalnya itu buat memajukan psikologi dan mempromosikan manfaatnya bagi industri dan juga untuk menjaga kualitas dan reputasi pada bidang tersebut dengan fungsi sebagai tempat bagi perusahaan untuk emndapatkan referensi pemeriksaan calon psikolog (dimana ini juga buat ngebuang orang2 yang not qualified enough sebagai professional kyk dukun dkk) Misinya skrg udh bukan yang diatas tadi tapi sekarang psychological corporation ini juga udh berfungsi sebagai salah satu penerbil tes psikologi paling gede gt o The Hawthorne Studies Tahun 1924 serangkaian percobaan dimulai di Hawthorne Works dari Western Electric Company. Para peneliti dari Universitas Harvard berangkat untuk mempelajari hubungan antara pencahayaan dan efisiensi meningkatnya pencahayaan menghasilkan peningkatan efisiensi, tp yang buat kaget ya efisiensinya itu terus ningkat disaat cahayanya udah mulai redup The Hawthorne Effect peruvahan perilaku setelah adanya pengobatan baru (novel treatment) yang biasanya baru atau meningkatkan perhatian gitu. Efek akhirnya hilang (balik ke asli) ketika “novelty”nya ilang (ANJIRLAH KURANG PAHAM) Tahun 1933 Elton Mayo membuat laporan sementara tentang studi Hawthorne. Ini berisi tentang panggilan penting untuk gerakan hubungan manusia (the human relation movement). Mayo menunjukan keberadaan kelompok karyawan informal dan pengaruhnya terhadap produksi, pentingnya sikap karyawan, arti dari pengawas yang simpatik dan pengertian, dan perlunya memperlakukan orang sebagai manusia tidak hanya sebagai sumber daya manusia. Ini merupakan salah satu tolak ukur dalam PIO. Pada saat ini, beberapa Universitas menawardan program PhD dalam PIO. PIO #3-4 Perbedaan Individu dalam Organisasi DEMOGRAFI Dimensi Primer (stabil) Umur Etnis Gender Atribut fisik Ras Orientasi seksual Dimensi Sekunder (berubah – ubah) Latar belakang pendidikan Status pernikahan Kepercayaan Atribut fisik Kesehatan Pengalaman kerja KEPRIBADIAN Kepribadian: karakteristik unik dan persisten individu dalam bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain (unik = berbeda dengan individu lain, persisten = reaksi sama tetap diberikan pada situasi berbeda) yang dapat dideskripsikan berdasarkan sifat (traits). Kepribadian: berasal dari keturunan (fisik dan gender) dan lingkungan (budaya, sosial, situasional) Developmental Approaches: model sistematis ttg proses perkembangan kepribadian sepanjang waktu (immaturity menjadi maturity). Individu HARUS mendapatkan perlakuan sesuai perkembangan kepribadiannya (kalo udah mature tapi dapet perlakuan immature akan bermasalah) Immaturity Maturity Pasif Aktif Bergantung pd orang lain Mandiri Perilaku terbatas Perilaku beragam Tertarik sedikit (surface) Tertarik secara dalam (deep) Perspektif waktu singkat Posisi bawahan Sedikit kesadaran diri Perspektif waktu yg lama Posisi yg tinggi Sangat sadar akan dirinya sendiri Big Five Personality: o Openness: imajinatif, ingin mengetahui banyak hal, terbuka pada pemikiran baru o Conscientiousness: bertanggung jawab, dapat diandalkan, terencana, dan konsisten o Extraversion: ramah, mudah bergaul, asertif o Agreeableness: fleksibel terhadap pendapat orang lain, kooperatif o Emotional stability: tidak cemas, tenang, santai Myers-Briggs Type Indicator (MBTI): Aspek Tipe Kepribadian Sumber energi Extraversion (fokus pada dunia Introversion (fokus pada dunia luar, benda, orang) dalam, refleksi, pemikiran) Mengumpulkan Sensing (menggunakan panca Intuitive (menggunakan intuisi, informasi indera, runtut, detil) melihat gambaran besar) Mengambil Thinking (berjarak, menilai secara Feeling (mendekati, menilai keputusan rasional) dengan empati) Eksekusi Perceiving (fleksibel dan spontan) Judging (terencana dan terjadwal) tindakan Klasifikasi berdasarkan traits o Locus of control: bagaimana individu mempersepsikan kontrol diri mereka terhadap nasib yang dialami Internal: nasib dikendalikan oleh diri mereka sendiri Eksternal: nasib dikendalikan oleh kekuatan eksternal (keberuntungan) o Self-Esteem: tingkat penerimaan diri individu terhadap dirinya sendiri o Self-Monitoring: kemampuan individu untuk melakukan penyesuaian perilaku terhadap situasi dan faktor eksternal Kepribadian Tipe A & B: Tipe A Bergerak, berjalan & makan dengan cepat Mudah tidak sabar dgn kemajuan proses Berusaha melakukan lebih dari dua hal pada saat bersamaan Sukar menikmati waktu senggang Terobsesi dengan angka; mengukur kesuksesan melalui banyak capaian yg diperoleh Tipe B Tidak pernah merasa terburu-buru; yakin semua ada waktunya tersendiri Merasa tidak perlu menunjukkan dan membicarakan prestasi yang telah mereka raih Bekerja untuk bersenang-senang, bukan untuk memperlihatkan kelebihan diri Menikmati waktu santai tanpa merasa bersalah MOTIVASI Motivasi adalah dorongan psikologis dalam diri individu yang berpengaruh pada: o Arah perilaku dalam organisasi (choice of behaviors) o Usaha yang dilakukan (amount of effort) o Konsistensi yg dilakukan dalam mencapai tujuan (duration of behavior) Jenis motivasi kerja: o Instrinsic motivation: dorongan yg ditimbulkan pekerjaan itu sendiri o Extrinsic motivation: dorongan yg ditimbulkan reward eksternal Teori motivasi: Nama Teori Penjelasan Teori Content Theory Menjelaskan motivasi Maslow’s Hierarchy of Needs dalam “hal apa yang Konsep dasar: membangkitkan, Perilaku ditentukan oleh kebutuhan memberi energi, atau yang belum terpenuhi dan tindakan yg memulai perilaku dilakukan itu buat memenuhi karyawan”. Menekankan kebutuhan yg dirasa masih kurang pada kebutuhan (defisit principle) mendasar manusia Kebutuhan yg paling bawah harus dipenuhi terlebih dulu (progression principle) Kebutuhan dasar utk survival selalu menjadi prioritas utama utk dipenuhi (ada tabelnya liat PPT ya) Herzberg’s Two-Factor Theory Hygiene Factors: mempengaruhi tingkat ketidakpuasan (working conditions, pay and security, company policies, supervisors, interpersonal relationship) Motivators: mempengaruhi tingkat kepuasan (archievement, recognition, responsibility, work itself, personal growth) Mc. Clelland’s Acquired Needs Theory Need for Power: keinginan untuk mempengaruhi atau mengendalikan orang lain Need for Affiliation: keinginan untuk membangun relasi personal, menghindari konflik, dan mengutamakan kehangatan Need for Archievement: keinginan untuk menyelesaikan sesuatu yg sulit, menguasai tugas kompleks, dan melampaui orang lain Process Theories Menjelaskan motivasi kerja dengan “bagaimana perilaku karyawan diinisiasi, dialihkan, dihentikan” “bagaimana manusia termotivasi melakukan sesuatu?” Adams Equity Theory Jika ada perasaan inequity/tidak adil, akan menimbulkan ketegangan yg membuat seseorang termotivasi untuk mengurangi Jika orang merasa dia diperlakukan secara adil, akan berefek positif ke kepuasan kerja Komponen: o Person: individu yang bersangkutan o Other: orang lain yg menjadi perbandingan, atau person pada pekerjaan yg lalu o Input: semua aset yg diberikan person dalam bekerja (ex: pendidikan, pengalaman, skill) o Outcomes: semua benefit yg diperoleh person dalam pekerjaan (ex: gaji, kondisi kerja) Berbagai kondisi: o Equity: outcomes = outcomes (yg kontribusi banyak, dapet hasil yg lebih byk dari yg lain) o Underpayment inequity: outcomes < outcomes (yg kontribusi banyak, dapet gaji yg sama ky yg gabut) o Overpayment inequity: outcomes > outcomes (kontribusi sama ky yang lain tapi dapet gaji lebih banyak dari yg lain) Vroom’s Expectancy Theory Motivasi tinggi = harapan, alat bantu, kemungkinan yg tinggi juga Komponen: o Job outcomes: sesuatu yang diberikan oleh organisasi (ex: gaji, promosi, dll) o Valences: penilaian karyawan tentang outcomes o Instrumentality: persepsi karyawan tentang hubungan antara performance dgn pencapaian outcome o Expectancy: persepsi karyawan tentang hubungan antara effort dengan performance o Force: sejumlah usaha yg dilakukan individu Work Design Theory Sumber motivasi BUKAN dari individu tapi dari lingkungan tempat kerjanya Hackman & Odham menjelaskan beberapa karakteristik pekerjaan yang dapat meningkatkan motivasi karyawan = job enrichment Five core job dimensions: o Skill variety: jumlah kegiatan, keterampilan, dan bakat yg dibutuhkan di pekerjaan itu o Reinforcement Theories Menekankan proses belajar untuk membentuk perilaku kerja Task identity: sejauh mana pekerjaan membutuhkan penyelesaian yg menyeluruh o Task significance: dampak pekerjaan pada kehidupan atau cara kerja orang lain o Autonomy: tingkat kebebasan dan kemandirian dalam menjadwalkan pekerjaan o Task feedback: sejauh mana kita melakukan kegiatan utk mendapatkan informasi ttg seberapa efektif kinerja kita Berdasarkan operant conditioning dari B.F. Skinner ada 3 variabel: o Stimulus: variabel yg menghasilkan perilaku o Response: perilaku kerja (produktivitas, ketidakhadiran, kecelakaan kerja) o Reward: sesuatu yg diberikan ke individu berdasarkan respon perilaku (utk menguatkan perilaku yg kita inginkan) Schedule of Reinforcement: o Fixed Interval: reward diberikan di waktu yg telah ditentukan o Fixed Ratio: reward diberikan berdasarkan jumlah respon yg telah ditentukan o Variable Interval: reward diberikan pada waktu yg tidak ditentukan o Variable Ratio: reward diberikan berdasarkan jumlah respon yg tidak ditentukan NILAI Nilai merefleksikan sense individu mengenai sesuatu yang benar / salah / yang seharusnya (cenderung mempengaruhi sikap dan perilaku) Contoh: “equal rights for all” “people should be treated with respect and dignity” Sumber: orang tua, teman, kelompok eksternal Nilai: hasil belajar dan pengalaman ketika individu memasuki setting budaya tempat ia tinggal (hasil belajar dan pengalaman beda2 jadi nilai yg dihasilkan jg beda) Rokearch mengklasifikasikan nilai: o Terminal values: tujuan individu yang akan dicapai selama hidup “hasil akhir” (hidup enak, hidup damai, keadilan, kebebasan, harmonis, dll) o Instrumental values: keyakinan individu tentang “makna” dalam mencapai tujuan akhir tersebut (ambisius, capable, clean, forgiving, helpful, dll) Schwartz Theory of Basic Values: o Konsep utama: Nilai adalah keyakinan Nilai berkaitan dengan tujuan yang diinginkan Nilai lebih general daripada tindakan / situasi spesifik (norma) Nilai berperan sbg standar / kriteria Nilai tersusun berdasarkan tingkat kepentingan setiap individu Kepentingan relatif dari berbagai nilai mengarahkan perilaku Ada tabel jenis motivasi ada 10 gt banyak bgt kayaknya baca sendiri lebih mudah dimengerti guys HEHE SIKAP Sikap = kecenderungan individu utk merespon secara positif atau negatif kepada seseorang atau sesuatu di lingkungannya Komponen sikap: o Kognitif: dibentuk dari beliefs, opini, pengetahuan, atau informasi o Afektif: perasaan dan emosi o Behavioral: kecenderungan berperilaku Antecedents (beliefs and values) --> create --> attitude (feeling) --> influence --> result (intended behavior) PERILAKU KERJA Kepuasan Kerja Komitmen Organisasi Keterlibatan Kerja (bentuk dari komitmen organisasi) Keadilan Organisasi Organizational Citizenship Behavior (OCB) Perasaan positif (senang) individu tentang pekerjaan dan lingkungan kerja yang dihadapi Dibagi menjadi 2 level: o Kepuasan kerja secara global o Kepuasan kerja tiap dimensi (lingkungan kerja, jenis pekerjaan, gaji, jenjang karir, hubungan dgn rekan kerja) Sejauh mana karyawan merasa hormat kepada atasannya Bentuk komitmen: o Komitmen afeksi (kasih sayang) o Komitmen normatif (berpegang teguh pada norma) o Komitmen continuance (kelangsungan pekerjaan) Tingkat dimana individu mengidentifikasikan dirinya ke organisasinya (pentingnya pekerjaan sbg self-image) Perlakuan adil terhadap orang – orang yang ada dalam organisasi Bentuk keadilan organisasi: o Keadilan distributif (pekerja yang lebih cakap gajinya lebih gede) o Keadilan prosedural (bagaimana prosedur untuk membuat keputusan tsb dapat dilaksanakan) o Keadilan interaksional (kualitas perlakuan antar pribadi yang diterima karyawan ketika prosedur dilakukan) Kontribusi > tugas yang diberikan (pro social behavior, extra role behavior, contextual behavior) Dimensi: o Altruisme = kemauan membantu orang lain dalam konteks pekerjaan Kontak Psikologis Antisocial Behavior in Workplace o Conscientiousness = mengikuti aturan, regulasi, dan prosedur perusahaan o Courtesy = respek thd pihak2 lain o Sportmanship = menghindari komplain, mengeluh, gosip, membesarkan masalah o Civic Virtue = berpartisipasi dalam kehidupan politis dalam organisasi Perjanjian tidak tertulis antar organisasi dan karyawan (dasar bagi hubungan kerja) Berada di satu kontinum = Transactional menuju Relational (jujur ga ngerti maksudnya apa) Reaksi pelanggaran kontrak: o Active – Constructive = Voice o Active – Destructive = Neglect o Passive – Constructive = Loyalty / silence o Passive – Destructive = Exit Keterbatasan: o Jika terlalu exist bisa mengganggu o Organisasi bukan individu, jd bisa ambigu soal siapa yg melakukan perjanjian o Kalo ada pelanggaran, efek nya lebih ke emosional o Konsep yg lebih kompleks dibanding konstruk lain dalam organisasi Perilaku yang membahayakan organisasi atau rekan kerja lain (mencuri, mengancam, sabotase, kekerasan fisik, dsb) GENERASI Traditionalist/Radio Babies (1925 – 1945) Radio pasti ada di tiap rumah (belum ada televisi) Manusia pertama terbang ke bulan (John Glenn dan Neil Armstrong) Lahir saat PDII dan Perang Korea jd kehidupannya sulit = mereka jadi konservatif & hati2 dalam keuangan Perlakuan istimewa pemerintah ke para pejuang (ortu mereka) = mereka jd loyal kpd yg memberikan pekerjaan Faktor penentu belief: pendapat orang tua, nilai komunitas, pendapat pemimpin politis yang dihormati Baby Boomers (1946 – 1964) Berakhirnya perang Korea tahun 1950 jd prajurit balik ke keluarga dan melahirkan byk anak. Jadi generasi ini terbiasa dgn keluarga besar dan kelas besar. Mereka jd memperebutkan perhatian, rewards, dan pengakuan Kehidupan setelah masa sulit jd mereka ambisius, serakah, materialistis Faktor penentu belief: pandangan keluarga dekat (ortu, bibi, paman), pandangan teman, kejadian politis Gen X (1965 – 1980) Generasi tertinggi dalam hal perceraian ortu = jadi independen dan menjaga diri sendiri utk survive Dual-income families (ortu dua2nya kerja) Kondisi politik kurang baik = mereka belajar utk tidak mudah percaya dgn orang atau sesuatu Tempat ortu kerja tidak memperlakukan dgn layak = mereka berpikir utk tidak terpaku hanya pd 1 pekerjaan Gen Y (1981 – 2000) Sangat peduli lingkungan = terlibat dalam recycling, mengurangi sampah, dan polutan Terbuka dan menerima perbedaan ras, gender, etnis, orientasi seksual, dll Ekspresif (pakaian, perhiasan, dan warna rambut) Peduli sosial dan berkomitmen Generasi yang fasih menggunakan teknologi: o Anak 2 tahun udah bisa tablet, smartphone, laptop o Lebih memilih bertanya pd internet daripada nanya ke orang lain/lebih tua o Tidak identik dgn bertatap muka, lebih menggunakan teknologi internet karena lebih cepat, spontan, dan ekspresif Lebih toleran pada perbedaan kultur dan peduli pd lingkungan Dapat melakukan berbagai hal dalam satu waktu (multitasking) = ingin semua hal lebih cepat jd dikerjakan bersamaan Memanfaatkan internet dgn mencari informasi, baca, nulis kembali, dan berbagi kpd yang lain DALAM SATU WAKTU Norma: o Kebebasan memilih dan berekspresi o Personalisasi (memilih barang yg khas dgn dirinya sendiri, ga nyaman dgn keseragaman) o Teliti (mencari info ttg produk yg mereka inginkan dari berbagai sumber) o Keterbukaan (menghargai pihak – pihak yang menyediakan informasi tersebut) o Bermain dan menghibur sambil belajar (belajar = terlibat langsung) o Kolaborasi dalam menjalin relasi = berinteraksi sosial dgn teknologi informasi o Menekankan pada kecepatan (kalo tidak, akan tertinggal dari yg lainnya o Inovator = akan mencari tempat belajar/kerja yg inovatif (mencoba menemukan hal baru karena menyenangkan) Gen Z (setelah 2000) PIO #5 Definisi Kerja menurut Thomas ada 3 komponen u/ kerja: Menciptakan / mencapai sesuatu (bukan suatu akhir) Level of tanggung jawab/kepentingan (tugas yg dirancang u/ org lain atau kita sendiri) Usaha dan ketekunan Menurut Renumeration, berbeda antara pekerjaan dengan aktivitas mengerjakan sesuatu Ibu memasak di dapur ≠ chef memasak di restoran Ayah beraktivitas di kebun ≠ tukang kebun menata kebun Fungsi psikologis dari kerja: Bisa memberi pendapatan dan rasa aman. Siapa si yg gamau pendapatan?? Kalo punya pendapatan lo kaya bisa merasa puas karna ngga terlalu bergantung ke org lain gt gasi, dan pastinya aman Sumber identitas diri. Biasanya kaya kerja tuh ngegambarin diri lo gt gasih?? Perasaan adanya tujuan dalam hidup. Kerja biasanya jd orientasi bbrp orang, kadang goals orang salah satunya kerja di tempat A gt Sumber harga diri. Karena harga diri itu sebagai penilaian atau pandangan keseluruhan ttg diri lo apa lagi dari orang lain atau pihak luar, jd ya balik lagi ke identitas itu dengan lo kerja yg baik harga diri lo semakin baik gt gasih?? Kesempatan mengembangkan dan mengaktualisasikan dirinya. Karena kebanyakan org berorientasi pada dengan kerja sama dengan sukses jd sebagian org tersebut kalo bisa kerja merasa akan sukses Otonomi dan independensi. Hubungan sosial di luar keluarga Memberikan struktur terhadap waktu kita Memberikan arti bagi “waktu luang” Menjadi tempat pelarian. Mungkin buat org yg udh capek bgt masalah hidupnya bisa bgt menyibukkan diri saat kerja Realitas kerja: Meaning: bagaimana karyawan/pekerja memahami kerja/pekerjaan Representation: bagaimana para karyawan merepresentasikan diri mereka Discrimination: bagaimana dan mengapa beberapa karyawan mengalami ketidakadilan atau merasa didiskriminasi Survival: bagaimana karyawan menghadapi tekanan dalam bekerja Skills, Emotion, Knowledge: bagaimana karyawan menggunakan kemampuannya, emosinya dan pengetahuannya saat bekerja Time, Routines: bagaimana karyawan mengorganisasikan atau mengatur waktu dan kegiatan lainnya --Context: bagaimana konteks dari pekerjaan itu berubah, mungkin maksudnya gini, kaya dunia ini kan banyak perubahan ya, aspek2 kehidupan juga berubah, nah mungkin konteks apa yg dilakukan dalam pekerjaan itu juga akan berubah seiring dengan berjalannya waktu Hidden work: bagaimana dan mengapa dan apa pengaruhnya hidden work menurut pandangan org Yg termasuk hidden work: Aktivitas yg ditutuo karena illegal, karena mereka memiliki aspek illegal dan akan mebuat stigma di masyarakat, atau karena pendapatan yg diberikan tidak dilaporkan kpd pihak yg berwenang Evolusi pekerjaan: perubahan konteks yg ada pada masyarakat: industrialisasi (perubahan sosial ekonomi dari masyarakat agraris ke masyarakat industri) dan fordisme (konsep sistem ekonomi dan sosial modern yang bergantung pada produksi massal dalam skala industri dengan standar tertentu) kerja bikin kita terpisah dari kehidupan pribadi, bahkan dgn diri kita yg sebenarnya (dehumanisasi atau alienasi) menurut Marx, bekerja itu Cuma sebatas instrumental belaka buat duit sebanyak2nya jadi gaada motivasi buat bekerja dari diri sendiri gitu (1) pekerja gadapet self-fulfilling tapi justru self-denying dalam bekerja, (2) lebih menderita drpd sejahtera, (3) kesehatan mental dan fisik tidak berkembang tapi malah kelelahan fisik dan terhina scr mental knowledge economy pentingnya pengetahuan dalam berbagai konteks termasuk didalam organisasi & network society arus teknologi informasi yg cepat dan berdampak pada globalisasi (budaya dan ekonomi) menggantikan alienasi jd lebih focus pd bagaimana bekerja tuh jd lebih kreatif, termotivasi scr intrinsic dan menjadi self-fulfilling memandang pekerja lebih memaknai pekerjaan scr substansif dan puas terhadap apa yg dilakukannya (pekerjaannya); dari hub. Sosialnya, otonomi terhadap tugas, nilai intrinsic dari pekerjaannya dan juga pujian dan pemenuhan implikasinya itu organisasi jadi focus sama gimana menciptakan karyawan yg komitmen sams organisasi tersebut jadi berubah dan terjadi pergeseran dari yg sebelumnya kerja buat pemenuhan formal menjadi kerja buat sikap dan perilaku positif lainnya Makna bekerja: menurut Morin, kerja itu punya 3 makna: significance (arti penting): pekerjaan nya, gambarannya, sama nilai yg ada didalamnya yg dipandang sm si karyawan tsb orientation (orientasi): apa yg dicari dan intensi atas perilaku dari si karyawan coherence (pengaruh yg berkaitan): antara karyawan dgn pekerjaannya ada harapan sama nilai pribadi wkt dia melakukan pekerjaan orientasi kerja: 1. orientasi pekerjaan 2. orientasi panggilan 3. orientasi karir Kenapasih perlu adanya pemaknaan pekerjaan? Biar motivasi, komitmen, keterikatan, dan kepuasan kerjanya meningkat Menurunkan ketidakhadiran krn males kerja misalnya Memunculkan sikap dan perilaku kerja Sebagai pengembangan karir individu Gimana caranya meningkatkan makna kerja? Menjadi otentik Meningkatkan self-efficacy sama self-esteem Punya tujuan, kerja biar apa Rasa memiliki thdp lingkungan kerja Tidak berorientasi pada diri sendiri tapi masa depan atau karir kedepan Emotional labour: Dalam bekerja tuh yg diliat bukan Cuma performance scr fisik tp juga scr emosionalnya Contohnya kaya pekerjaanyg turun ke masyarakat dan di bidang jasa (cabin crew, rescue workers, debt collectors, supermarket check-out, operators, waiters, bank staff, health care, dll) Hal yg terkait dengan emotional labour: real vs displayed emotions: hrs bisa menampilkan emosi yg sesuai dgn pekerjaan dan hrs bisa menyembunyikan real emotionnya verbal vs non-verbal emotions: emosi verbal dari kata2, emosi non-verbal dari raut muka, Bahasa tubuh (sama-sama penting) permasalahan dalam emotional labour: menjaga emosi agak lama pramugari gabisa senyum terus dan lama-lama harus displayed emotions ada perbedaan antara emosi nyata sama yg harus di tampilkan, cont: mungkin pramugari lg ada problem tp dia hrs menunjukkan emosi yg baik pd saat itu mungkin ada org yg biasa dilayani tp saat kerja dia harus melayani knowledge work: knowledge tuh orang yang memahami tentang suatu hal, konsep, ide, teori, prosedu, praktik, dan bagamana cara melakukan hal yg ada disekitarnya kalo kata: Ryle: knowing how (bagaimana) and knowing what (apa) Nonaka: knowledge held by individuals or collectively: - Explicit knowledge: inside someone’s databases - Tacit knowledge: people mind Tantangan: bagaimana merubah tacit menjadi explicit Jenis: Embrained knowledge: informasi abstrak, konseptual, dan teoritis (kemampuan kognitifnya tinggi) Embodied knowledge: pengetahuan ttg cara praktis dan aplikatif krn banyak belajar dr pengalaman (lebih ke praktik dan pengaplikasian) Enculture knowledge: pemahaman ttg bagaimana hal disekitar kita dpt terjadi (memikirkan asal muasal??? latbel???) Embedded knowledge: rutinitas yg bisa bikin org melakukan tugas atau aktivitas tanpa berpikir (tacit skills) Encoded knowledge: informasi disampaikan dgn tanda symbol Knowledge worker: mereka lebih dominan emnggunakan teoritis dan pekerjaannya membutuhkan kreativitas yg tinggi, jadi mereka dituntut buat menggunakan skill intelektif mereka (embrained) Routine worker: lebih ke kontekstual, kreativitasnya tidak setinggi knowledge, lebih ke aksi nyata (embodied, embedded) PIO #6 Prinsip dan Fungsi Manajemen Definisi Manajemen merupakan upaya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan. merupakan sebuah ‘art’ untuk menyelesaikan sesuatu melalui orang lain. Proses Planning: menentukan tujuan dan cara untuk meraihnya (mengidentifikasi actions yang diperlukan untuk mencapai tujuan), setting specific performance objectives Organizing: menetapkan tanggung jawab untuk pemenuhan tugas, mengatur sumber daya untuk menggapai goals dan objectives, membuat system dan struktur kerja Leading: use influence to motivate employees, maintaining good interpersonal relations Controlling: memonitor aktivitas dan memberikan koreksi *Performance: attain goals, products, services, efficiency, effectiveness *Resources: human, financial, raw materials, technological, information Management Skills Conceptual skills Berpikir secara strategic, menganalisa dan memecahkan masalah yang kompleks. Human skills Baik dalam berkomunikasi dan menjalin relasi dengan orang lain, punya komponen emotional intelligence (kemampuan untuk memanage diri sendiri dan hubungannya dengan orang lain secara efektif) yang memiliki lima elemen yaitu; o Self-awareness: mampu untuk mengerti emosi dan mood diri sendiri o Self-regulation: mampu untuk berpikir sebelum beraksi dan mengontrol diri (impuls yang mengganggu) o Motivation: mampu untuk bekerja keras dan persevere (tekun) o Empathy: mampu untuk mengerti emosi orang lain o Social skill: mampu untuk mendapatkan dan membangun hubungan yang baik dengan orang lain Technical skills pemahaman dan kemampuan untuk melakukan beberapa hal teknis yang spesifik Management Level 1. Top-Level Managers Biasa disebut juga C-level manager, karena biasa punya title chief. Tugasnya itu untuk membuat keputusan yang besar/major yang akan memengaruhi perusahaan di masa kini dan masa depan, memutuskan kemana arahnya perusahaan itu dan bagaimana cara untuk mencapainya. Hanya mereka yang punya otoritas untuk beli perusahaan lain, bikin new product line, dan memperkerjakan ratusan karyawan. 2. Middle Managers Menjadi link dari Top-Level sama First-Line di dalam perusahaan, bertanggung jawab untuk mengimplementasi program dan kebijakan yang dibikin sama Top-Level. Bantu perusahaan untuk menemukan usaha yang profit, menemukan cara kreatif untuk mencapai tujuan. Bekerja dengan tim untuk menyelesaikan pekerjaan, memainkan peran utama dalam mengoperasikan sebuah organisasi. 3. First-Line Managers: Supervisi operatives, makanya sering disebut supervisor. Bantu shape the attitudes of new employees toward the firm. Manager roles Informational (gimana cara manager bertukar dan memroses informasi) o Monitor: nyari info yang relevan, maintain personal contacts o Disseminator: forward info ke anggota, ngirim memo dan laporan o Spokersperson: ngasih info ke luar organisasi lewat pidato, memo atau laporan Interpersonal (gimana cara manager berinteraksi dengan orang lain) o Figurehead: hosting and attending official ceremonies, nyambut tamu, menandatangani legal documents o Leader: motivasi subordinates, melatih, konsel, dan berkomunikasi sama mereka. Membangkitkan antusias dan melayani kebutuhan orang. o Liasion: Maintain info dari luar dan dalam organisasi, maintaining contacts dengan orang penting dan kelompok Decisional (gimana cara manager make info dalam pembuatan keputusan) o Enterpreneur: identify new ideas, seeking problems to solve and opportunities to explore o Disturbance handler: mengoreksi kalau ada masalah atau krisis, bantu menyelesaikan konflik o Resources allocator: alokasiin sumber daya untuk berbagai kebutuhan berdasarkan schedule, budget, priorities o Negotiator: mewakili departemen untuk negosiasi dengan pihak lain Old vs new workplace Telah terjadi pergeseran tempat kerja, hal ini disebabkan beberapa hal antara lain: - Generasi - Perubahan teknologi - Persaingan yang sangat ketat Managing in turbulent times - Organisasi akan menghadapi lingkungan yang sangat dinamis - Untuk menghadapi lingkungan yang turbulensi (ga stabil, terganggu) dan krisis, lima keterampilan sebagai seorang pemimpin adalah: o Stay calm o Be visible o Put people before business o Tell the truth o Know when to get back to business PIO #7 MSDM (manajemen sumber daya manusia) / HRM (human resource management) \Menurut Torrington, Hall and Taylor: MSDM sbg aktivitas manajemen (fungsi perencanaan, pengorganisasian) sbg dasar filosofi bagi organisasi memperlakukan org2 didalamnya Menurut Mondy and Noe: MSDM pemanfaatan SDM u/ mencapai tujuan organisasi Menurut Beer: ada 2 karakteristik: (a) manajer u/ memastikan keselarasan strategi kompetitif dan kebihajakn SDM, (b) SDM menetapkan kebijakan yg mengatur kegiatan SDM (agar saling menguatkan) Menurut Formbrum: sistem SDM dan struktur organisasi hrs dikelola dgn cara yg sesuai dgn strategi organisasi Tujuan HRM: Meningkatkan efektivitas, kapasitas, dan kemampuan organisasi u/ mencapai tujuannya dgn memanfaatkan SDM sebanyak mungkin Dimensi etis: mengekspresikan kepedulian thdp hak dan kebutuhan org dlm organisasi dgn pelaksanaan tanggung jawab sosial Sasaran kebijakan HRM (menurut David Guest): Kualitas: memastikan kualitas produk dan jasa melalui karyawan yg berkualitas dan fleksibel Integrasi strategis: memastikan kalo MSDM terintegrasi dgn rencana strategis, kebijakan MSDM koheren, memastikan bahwa berbagai aspek HRM bersatu, dan menyediakan bagi manajer lini untuk memasukkan perspektif SDM ke dalam pengambilan keputusan mereka. Komitmen: semua karyawan merasa terikat dgn organisasi dan berkomitmen menampilkan kinerja optimal, u/ mencapai tujuan yg disepakati Fleksibilitas: struktur organisasi yg adaptif, fleksibilitas fungsional disesuaikan dgn kapasitas mengelola inovasi Versi HRM Menurut Storey: a. Keras: orang = sumberdaya dgn orang2 masuk ke dalam organisasi dpt mencapai keunggulan kompetitif b. Lunak: humanisme, pendekatan u/ kepentingan manusia yg memandang org sbg makhluk yg bertanggung jawab dan progresif Struktur organisasi HRM / sistem HRM dalam organisasi a. HRM kepegawaian: manajemen pekerjaan dan manajemen orang. fungsi: (1) analisis jabatan, (2) perencanaan SDM, (3) rekrutmen dan seleksi, (4) penempatan, (5) administrasi kepegawaian b. HRM pemelihara: menjaga anggota organisasinya ttp berada di organisasi tsb. Fungsi: (1) manajemen kerja (performance management), (2) compensation dan benefit, (3) praktek hubungan industrial di organisasi c. HRM pengembangan: memfasilitasi individu u/ berkembang di organisasi. Fungsi: pelatihan dan pengembangan, manajemen karir (sistem karir) Peran HRM 4 peran menurut Ulrich: Strategic partner (SP) Administrative expert (AE) Employee champion (EC) Change agent (CA) Business partner = SP + AE + EC + CA Konteks HRM Lingkungan eksternal: perkembangan sosial, politik, hukum, dan ekonomi dan tekanan kompetitif Kompertisi global meningkat Karena adanya peningkatan global ini, permintaan pelanggan menjadi akibatnya (costumer focused) Lingkungan internal: jenis bisnis atau organisasi, ukuran organisasi, kematangan organisasi, teknologi, atau kegiatan utama bisnis, tipe org yg dipekerjakan, keadaan keuangan organisasi, budaya organisasi, iklim politik dan sosial tipe organisasi (perusahaan jasa atau dagang) ukuran dan usia organisasi teknologi / aktivitas pd usaha akan menentukan bagaimana mengorganisir, mengatur, dan diimplementasikan tipe pekerja staf professional, knowledge workers, teknisi, administrator, sales, customer service, dll kondisi keuangan cenderung penurunan ekonomi budaya organisasi pola pakem (nilai, norma, attitude, asumsi masyarakat) Teori kontingensi: memberikan pengaruh besar pd keputusan praktik HR mendesign dan mengimplementasikan kebijakan sesuai / isinya dispesifikasikan tergantung pd persyaratan organisasi dan kondisi diasosiasikan dgn consept of fit kebutuhan yg setara antara strategi HR, kebijakan, praktik, dan strategi bisnis dgn konteks dr dalam dan luar Isu etika dalam HRM perlu untuk melayani kebutuhan organisasi dgn hak sosial (well being pekerja dan berperilaku sesuai etika) Praktik HRM jg bisa bikin terjerumus dlm eksploitasi SDM yg dimiliki o/organisasi, Makanya dlm menjalankan praktik SDM itu perlu bepegangan sama prinsip etika. Biar nggaada eksploitasi Contoh: - Jam kerja - Keserataan - Pelaksanaan hub. Industrial (undang-undang ketenagakerjaan)