Tugas 2 CSR dan Etika Manajerial Rabu, 23 September 2020 Kelompok 1 1. Valerie (lengkapin) 2. Renaldi (lengkapin) 3. FLAVIO GIANCARLO DE SAVIOLA 202001020129 Sumber artikel https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200331202418-37-148890/lawan-corona-gojek-luncurkan12-program-kesejahteraan-mitra Artikel ini memiliki pembahasan utama mengenai bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) dan etika manajerial yang dilakukan pada masa pandemi oleh salah satu startup unicorn yang sudah tidak asing lagi, yaitu GOJEK. Sejak pandemi, GOJEK sudah melakukan banyak bentuk tindakan untuk menunjukkan bahwa GOJEK adalah salah satu perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial tinggi serta etika manajerial yang didasarkan oleh kepentingan sosial. Berikut adalah tindakan GOJEK yang secara ekplisit dibahas dalam artikel yang terkait. GOJEK menggalang Dana Bantuan Mitra GOJEK senilai Rp100 miliar, yang terkumpul dari donasi jajaran manajemen senior GOJEK sebesar 25% gaji tahunan mereka serta pengalihan anggaran kenaikan gaji tahunan karyawan. Dana ini akan dikelola lebih lanjut oleh Yayasan Anak Bangsa Bisa yang menjadi entitas bagi GOJEK untuk menyalurkan berbagai program CSR yang akan diselenggarakan. Dana yang dikumpulkan ini dijadikan sebagai modal untuk menciptakan 12 program atau inisiatif untuk menekankan komitmen GOJEK dalam mendukung para mitra driver yang selama ini tumbuh bersama-sama dengan perusahaan. Dua belas program ini memiliki 3 target utama yang berada di bawah tujuan yang sama, yaitu untuk mendukung keberlangsungan hidup mitra driver GOJEK. Tiga target utama ini adalah penyediaan layanan kesehatan, keringanan beban biaya harian, dan bantuan pendapatan. Petinggi GOJEK juga menyampaikan bahwa didirikannya program ini juga didasari oleh tujuan untuk mengurangi banyaknya ketidakpastian yang dialami oleh mitra driver akibat dari terjadinya pandemi. Selain 12 program tersebut, dikatakan juga GOJEK senantiasa berusaha menciptakan program-program atau usaha baru untuk memenuhi tujuan tersebut. Diharapkan semua upaya ini dapat mencakup area-area dan pihak-pihak yang paling terdampak oleh pandemi. Petinggi GOJEK ingin menyampaikan bahwa pada masa kritis ini, GOJEK hadir untuk para mitra driver dan masyarakat yang senantiasa juga selalu berada bersama GOJEK. Contoh dari 12 program tersebut adalah, jaminan asuransi kesehatan (penyediaan layanan kesehatan), distribusi paket sembako (keringanan 1 Tugas 2 CSR dan Etika Manajerial Rabu, 23 September 2020 beban biaya harian), dan bantuan pendapatan bagi mitra driver yang terkonfirmasi positif COVID-19 (bantuan pendapatan). Kesimpulan yang dapat kami ambil adalah, seperti yang kita ketahui, pandemi yang terjadi terbukti telah menimbulkan berbagai dilema bagi bisnis. Pada satu sisi, hampir semua bisnis tentunya terdampak dan harus memperoleh keuntungan agar tetap bertahan. GOJEK menjadi salah satu contoh perusahaan yang terdampak. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang transportasi, tentunya akan sangat sulit bagi GOJEK untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Namun, timbul pertanyaan mengenai mana yang lebih penting, mengalokasikan sumber daya untuk memperoleh keuntungan atau untuk meningkatkan komitmen terhadap CSR dan etika manajerial. Dari berbagai sumber literatur dan penelitian yang telah kami telusuri, sekaligus berdasarkan artikel yang telah kami baca, dapat kami simpulkan bahwa pandemi memberikan suatu bentuk dorongan atau motivasi bagi perusahaan untuk meningkatkan bentuk CSR dan etika manajerial yang dilakukan. Hal ini disebabkan karena telah dibuktikan bahwa masyarakat dan konsumen cenderung lebih memilih untuk menggunakan produk atau jasa dari perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial dan etika manajerial yang tinggi. Pandemi juga dibuktikan memperkuat pernyataan tersebut, karena pada masa kritis ini, tentunya masyarakat akan lebih menyukai perusahaan yang peduli terhadap keadaan dan pihak yang terdampak. Bagi kami, yang dilakukan oleh GOJEK tentunya menjadi salah satu bukti nyata dari kesimpulan yang telah kami dapat. Walaupun GOJEK adalah salah satu perusahaan yang sangat terdampak dan tentunya harus mengutamakan perolehan keuntungan agar dapat bertahan, GOJEK terbukti telah melakukan berbagai tindakan yang lebih mengedepankan tanggung jawab sosial dan etika manajerial. Salah satunya adalah menggalang dana sebesar Rp100 milliar yang akan digunakan untuk menciptakan 12 program yang menunjukkan bentuk CSR dan etika manajerial yang berdasarkan kepentingan sosial. Hal ini sesuai dengan kesimpulan kami bahwa pandemi mendorong perusahaan untuk lebih bertanggung jawab secara sosial dan lebih beretika dalam menjalankan kegiatannya, bukan hanya semata-mata mengutamakan perolehan keuntungan. Selain itu, terbukti juga bahwa tindakan yang dilakukan GOJEK menarik respon positif dari berbagai pihak. Tentunya, hal ini akan meningkatkan popularitas dan reputasi GOJEK, yang tentunya berdampak positif terhadap perolehan keuntungan atau kesehatan finansial dari perusahaan itu sendiri. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa, pada masa pandemi ini, meningkatkan Corporate Social Responsibility (CSR) dan etika manajerial, terbukti lebih penting dari sekadar meningkatkan perolehan keuntungan. 2