Uploaded by Revi Adikharisma

KPCPEN - Penanganan Covid 19, Vaksinasi, dan Pemulihan Ekonomi Nasional

advertisement
Penanganan Covid 19,
Vaksinasi dan Pemulihan
Ekonomi Nasional
Raden Pardede
25 April 2021
RPardede
Agenda Pembahasan
Ketidak Pastian Eksternal (brief)
Perkembangan Covid 19
Perkembangan vaksinasi
Perkembangan ekonomi dan pemulihan
Strategi yang diambil pemerintah (brief)
Antisipasi perubahan struktural
Ketidak pastian global terhadap perkembangan dan penanganan Covid 19
• Gelombang ketiga di Eropa, diduga akibat munculnya varian baru. India, Turkey dan Brazil juga
mengalami kenaikan penularan yang ekstreem. Philippina dan Thailand juga sedang mengalami
pelonjakan penularan
• Distribusi vaksin yang tidak merata ditengah supply (produksi yang mglobalemang masih terbatas)
(tersedia hanya untuk 1.5 milyar (3 milyar Dosis), sementara penduduk dunia 7.5 milyar).
• Munculnya Vaksin nasionalisme (me first)
• Kemampuan fiscal dan moneter negara berkembang dan negara tertinggal jauh dibawah negara maju,
dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi è pemulihan ekonomi di US jauh lebih cepat dari
perkiraan è ketidak sinkronan dalam pola pemulihan è potensi ketidak stabilan sistim keuangan
global
Ketidak Pastian 1 : kemunculan varian baru dan gelombang ke tiga penularan virus covid 19…..
Ketidakpastian eksternal 2: Kecenderungan negara maju dan produsen vaksin untuk mengutamakan
pasokan bagi negaranya menghambat pengentasan pandemi COVID-19 dunia. Non-cooperative
game (prisoner dilemma)
Ketidakpastian eksternal 3: Peningkatan yield curve di AS (akibat stimulus fiscal dan vaksinasi yang
massif) menyebabkan ketidakpastian di pasar keuangan internasional dan risiko capital outflow bagi
negara berkembang
RPardede
Perkembangan Pandemi dan Vaksinasi
RPardede
Sejarah Pandemi è peradaban berubah
Sepanjang sejarah manusia, sebagaimana penyebaran manusia didunia, penularan penyakit terjadi secara bersamaan. Dan potensi kemungkinan
pandemi dapat terjadi lagi.
Year
Antonine
Plague
Plague of
Justinian
Japanese
Smallpox
Black Death
(Bubonic Plague)
Smallpox
17th Century Great Plague
(Bubonic Plague)
18th Century Great Plague
(Bubonic Plague)
165-180
541-542
735-737
1347-1351
1520
1600
1700
30-50 Mn
Pest
Rats/Flea
1 Mn
Various
200 Mn
Pest
Rats/Flea
56 Mn
Smallpox
3 Mn
Pest
Rats/Flea
600 K
Pest
Rats/Flea
Death Tolls
5 Mn
Type
Smallpox or
Host
measles
Justinian Plague hastened
the fall of roman empire
Black Death killed 1/3 of
global population
Smallpox killed 90% of
native Americans
Source: Visual Capitalist Infographics
Asian Flu
Spanish
Flu
Russian
Flu
Yellow
Fever
The Third Plague
(Bubonic Plague)
Cholera 1-6
Outbreak
1957-1958
1918-1919
1889-1890
Late 1800s
1855
1817-1923
1.1 Mn
H2N2
40-50 Mn
H1N1
Pigs
1 Mn
H2N2
Avian
100-150 K
Virus
Mosquitoes
12 Mn
Pest
Rats/Flea
1 Mn
Cholera
Hong Kong
Flu
HIV/AIDS
SARS
Swine Flu
MERS
Ebola
COVID-19
1968-1970
1981-present
2002-2003
2009-2010
2012- present
2014-2016
2019-present
1 Mn
H3N2
25-35 Mn
Virus
Chimpanzee
200 K
H1N1
Pigs
850
Coronavirus
Bats, Camels
11.3 K
Ebolavirus
Wild Animals
770
Coronavirus
RPardede
Bats, Civets
3.1 Mn
Coronavirus
Unknown
BANYAK NEGARA TENGAH ALAMI THIRD WAVE
KENAIKAN KASUS YANG DIDUGA AKIBAT VARIAN BARU, DIIKUTI DENGAN LOCKDOWN KETAT
4
BANYAK NEGARA TENGAH ALAMI THIRD WAVE, TERMASUK INDIA
1.
Perkembangan kasus COVID-19 di India, terjadi lonjakan yang sangat tinggi, s/d 22
April 2021 dilaporkan sebanyak 15.930.965 orang terinfeksi, dengan angka kematian
mencapai 184.657 orang, dan jumlah kasus baru sebanyak 314.835 orang.
2.
Perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia saat ini relatif terkendali dan
mengalami perbaikan sejak pemberlakuan PPKM Mikro. Karena itu untuk menjaga
pengendalian atas penyebaran kasus Covid-19 ini, Pemerintah telah memberlakukan
protokol kesehatan pada Pelaku Perjalanan Internasional dan Domestik, dalam
rangka pencegahan kasus penyakit impor dari luar negeri maupun penyebarannya di
wilayah Indonesia.
UPDATE COVID-19 DI INDONESIA
• Kumulatif Kasus Konfirmasi Positif Covid-19 per 22 April 2021: 1.626.812 orang.
•Angka Kasus Aktif terus mengalami penurunan. Terjadi penurunan Kasus Aktif sebanyak -70.097 kasus pada rentang 9 Februar
22 April 2021. Penurunan Kasus Aktif seminggu terakhir (19 - 22 April 2021) mencapai -4.668 kasus.
Angka Kumulatif*
per 22 April 2021
Grafik Perkembangan Kasus Harian Covid-19** (Jumlah Kasus Terkonfirmasi, Kasus Aktif, Kesembuhan, Kematian)
PPKM
16000
14000
(11 Jan – 8 Feb 2021)
13 Feb 2021:
+11.233
Tambahan Kasus Sembuh Tertinggi
saat PPKM Mikro berlangsung
PPKM Mikro
(9 Feb – 18 April 2021)
12000
10000
8000
6000
19 Feb 2021:
+10.620
Rekor Kasus Harian Tertinggi
saat PPKM Mikro berlangsung
4000
2000
4 April 2021:
+427
Rekor Kasus Harian Tertinggi
saat PPKM Mikro berlangsung
04-Jan
06-Jan
08-Jan
10-Jan
12-Jan
14-Jan
16-Jan
18-Jan
20-Jan
22-Jan
24-Jan
26-Jan
28-Jan
30-Jan
01-Feb
03-Feb
05-Feb
07-Feb
09-Feb
11-Feb
13-Feb
15-Feb
17-Feb
19-Feb
21-Feb
23-Feb
25-Feb
27-Feb
01-Mar
03-Mar
05-Mar
07-Mar
09-Mar
11-Mar
13-Mar
15-Mar
17-Mar
19-Mar
21-Mar
23-Mar
25-Mar
27-Mar
29-Mar
31-Mar
02-Apr
04-Apr
06-Apr
08-Apr
10-Apr
12-Apr
14-Apr
16-Apr
18-Apr
20-Apr
22-Apr
0
Sumber: https://covid19.go.id/
Terkonfimasi (Nasional)
Sembuh (Nasional)
Meninggal (Nasional)
Tren Perkembangan Kasus Covid-19 Harian Baru di 25 Provinsi PPKM Mikro
Dari 25 Provinsi yang menerapkan PPKM Mikro, 11 Provinsi menunjukkan penurunan tambahan kasus harian pada Minggu ke-3 bulan
April, yaitu DKI Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Utara, Kalimantan Utara, dan Papua
DKI Jakarta
Jawa Barat
BANTEN
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TENGAH
JAWA TIMUR
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI SELATAN
ACEH
RIAU
SULAWESI UTARA
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
SUMATERA SELATAN
KALIMANTAN UTARA
PAPUA
SUMATERA BARAT
JAMBI
BANGKA BELITUNG
JAWA TENGAH
BALI
LAMPUNG
DI YOGYAKRTA
SUMATERA UTARA
KALIMANTAN BARAT
Per 21 April
Per 21 April
Perkembangan Covid-19: Indonesia Relatif Lebih Baik Dibandingkan Global
• Tercermin dari tren persentase kasus aktif di Indonesia yang lebih rendah dari global dan kasus sembuh di Indonesia yang lebih besar dari global.
• Akselerasi pendistribusian vaksin Covid-19 menunjukkan hingga 23 April 2021, sudah disuntikan sebanyak 17,92 Juta dosis di Indonesia.
Total Kasus Aktif Indonesia
200.000
Realisasi Dosis Penyuntikan Vaksin COVID-19
(Juta Dosis)
180.000
160.000
140.000
United States
120.000
China
100.000
80.000
40.000
91,06%
85,12%
100%
80%
3/
11
/2
02
1
2/
11
/2
02
1
1/
11
/2
02
1
10
/1
1/
20
20
11
/1
1/
20
20
12
/1
1/
20
20
9/
11
/2
02
0
8/
11
/2
02
0
7/
11
/2
02
0
6/
11
/2
02
0
5/
11
/2
02
0
4/
11
/2
02
0
3/
11
/2
02
0
Tren Persentase Kesembuhan
% Kasus Kesembuhan
Indonesia
3/
1/
20
4/ 20
1/
20
5/ 20
1/
20
6/ 20
1/
20
7/ 20
1/
20
8/ 20
1/
20
9/ 20
1/
2
10 020
/1
/2
11 020
/1
/2
12 020
/1
/2
0
1/ 20
1/
20
2/ 21
1/
20
3/ 21
1/
20
4/ 21
1/
20
21
0%
0%
23,66
Tren Persentase Kasus Aktif
Turkey
20,84
% Kasus Aktif Global
France
18,73
Indonesia
17,98
Italy
16,41
% Kasus Aktif Indonesia
Mexico
40%
20%
39,05
Germany
12,75%
6,22%
3/
10
/2
02
4/
10 0
/2
5/ 020
10
/2
02
6/
10 0
/2
7/ 020
10
/2
02
8/
10 0
/2
02
9/
10 0
/2
0
10
/1 20
0/
20
11
20
/1
0/
2
0
12
/1 20
0/
20
2
1/
10 0
/2
02
2/
10 1
/2
3/ 021
10
/2
02
4/
10 1
/2
02
1
% Kasus Kesembuhan
Global
44,45
Brazil
60%
60%
20%
121,01
U.K.
0
40%
135,35
EU
20.000
80%
204,19
India
60.000
100%
218,95
Indonesia berada di posisi 10 besar
dunia, dan termasuk 4 besar dunia
dalam hal penyuntikan dilakukan
oleh negara bukan produsen vaksin
15
Spain
13,91
Chile
13,72
Russia
12,72
0
50
100
150
200
Sumber: Bloomberg vaccine trackers, per 23 April 05:43 WIB
250
Perkembangan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia
Data per 22 April 2021 Pukul 17:30 WIB
Vaksinasi Tahap 1
• Total Vaksinasi hingga tanggal 22 April 2021 sudah mencapai lebih dari 17,98 juta dosis.
• Kapasitas vaksinasi mencapai 500ribu/hari dan terus diakselerasi guna mencapai herd immunity.
Tren Vaksinasi Harian
600.000
Vaksinasi-1
Vaksinasi-2
Divaksin Harian
Jumlah Dosis Vaksin yang Telah Disuntikkan
500.000
400.000
17.976.703
505.976
500.902
20.000.000
18.000.000
16.000.000
14.000.000
12.000.000
300.000
Target Vaksinasi
1.5 Juta Pekerja Kesehatan
Vaksinasi Dosis 1
Vaksinasi Dosis 2
1.47 Juta
1.33 Juta
100%
90.67%
10.000.000
Vaksinasi Tahap 2
8.000.000
200.000
6.000.000
Target Vaksinasi: 38.8 Juta
Pekerja Publik dan Lansia
4.000.000
100.000
2.000.000
Vaksinasi Dosis 1
4/
21
/2
02
1
4/
14
/2
02
1
4/
7/
20
21
3/
31
/2
02
1
3/
24
/2
02
1
3/
17
/2
02
1
3/
10
/2
02
1
3/
3/
20
21
2/
24
/2
02
1
2/
17
/2
02
1
2/
10
/2
02
1
2/
3/
20
21
1/
27
/2
02
1
0
1/
20
/2
02
1
1/
13
/2
02
1
0
ANTISIPASI MUDIK LEBARAN, LANSIA HARUS DILINDUNGI! LAKUKAN PERCEPATAN
VAKSINASI KEPADA LANSIA.
• 50% seluruh kematian akibat covid-19 terjadi pada lansia. Padahal, jumlah lansia
hanya 12% dari total kasus covid-19.
• Baru 2,35 juta lansia yang menerima vaksin dari target 21 juta.
Dosis 2
Pekerja Publik
7.68 Juta
(44.31%)
4.02 Juta
(23.20%)
Lansia
2.35 Juta
(10.90%)
1.19 Juta
(5.53%)
Sumber: Satu Data KPCPEN, per 22 April 2021 pukul 17:30 WIB
Vaksinasi di Tiap
Provinsi akan Terus
Diakselerasi
• Untuk penyuntikan Vaksin COVID19 Dosis ke-1, Provinsi Bali menjadi
daerah
dengan
realisasi
penyuntikan tertinggi (94,1% dari
target vaksinasi tahap 1 dan 2).
• Sementara untuk vaksinasi dosis
ke-2 DKI Jakarta menjadi daerah
dengan
persentase
realisasi
tertinggi 31,98%.
Data per 21 April 2021
Persentase Realisasi Vaksinasi COVID-19 Dosis 1 per Provinsi terhadap Target
Vaksinasi Tahap 1 dan 2 (Tenaga Kesehatan; serta Lansia dan Pekerja Publik)
Persentase Realisasi Vaksinasi COVID-19 Dosis 2 per Provinsi terhadap Target
Vaksinasi Tahap 1 dan 2 (Tenaga Kesehatan; serta Lansia dan Pekerja Publik)
Pembelajaran: Potensi Peningkatan Kasus Covid-19 setelah Libur Panjang
Kenaikan Kasus Covid-19 setelah Idul Fitri 2020
• Libur panjang Lebaran (Mudik) tahun 2020
mengakibatkan kenaikan kasus s/d 93%
• Dampak kenaikan kasus cukup lama: minimal
selama 3 Pekan kasus terus meningkat
• s/d Libur Isra’ Mi’raj & Nyepi (11-14 Maret),
masih menimbulkan kenaikan kasus aktif
• Kebijakan Peniadaan Mudik 2021.
Evaluasi Kebijakan Pembatasan Berpergian pada Libur Paskah Tahun 2021
Tren tambahan konfirmasi
kasus baru Covid-19 Pasca
Libur Paskah
•
Libur Paskah 2-4 April 2021 diberlakukan kebijakan
larangan berpergian ke luar kota.
•
Pasca Libur Paskah, tidak terjadi peningkatan
signifikan konfirmasi tambahan kasus (meningkat
rata-rata sebesar 1,87% atau tambahan rata-rata
5.336 kasus/hari). Namun perlu diwaspadai di
sejumlah provinsi (Jawa Barat, dan Jawa Tengah).
•
Data BOR Nasional terkendali (rata-rata 34,93%),
dan tidak ada provinsi dengan BOR >60%.
Penanganan Pandemi dan Vaksinasi Menekan Laju Kasus COVID-19
v Laju kasus COVID di Indonesia
us s i
s
a
a
k
ah aksin
l
J um p a v
tan
Jumlah kasus ditekan
dengan vaksinasi
dapat ditekan dengan adanya
asi
n
i
s
vak
vaksinasi.
v Pola pemulihan kasus COVID akan
mempengaruhi pola pemulihan
Jumlah kasus de
ngan
adanya vaksinasi
ekonomi.
v Pemulihan kepercayaan tergantung
seberapa cepat
laju vaksinasi
pada Pemulihan Kesehatan dan
juga tergantung dengan kecepatan
laju vaksinasi.
Q1
Q2
Q3 … sampai target 182 juta orang
RPardede
Perubahan Perilaku
Perkembangan Ekonomi
RPardede
Mobilitas masyarakat belum pulih
Mobilitas masyarakat Indonesia
% perubahan dari rata-rata mobilitas pada 3 Jan – 6 Feb 2020
20
0
-20
-40
Libur
20-23 Aug
-60
Mar-20
Libur Nataru
24 – 1 Jan
Libur Idul Fitri
22-25 Mei
-80
-100
Libur
28 - 1 Nov
Apr-20
May-20
Jun-20
Retail & Recreation
Sumber: google mobility index
Jul-20
Aug-20
Grocery & Pharmacy
Sep-20
Oct-20
Parks
RPardede
Nov-20
Transit Stations
Dec-20
Jan-21
Workplaces
Libur Isra Miraj
11 Mar
Libur Paskah
Libur Imlek
10 Apr
12 – 14 Feb
PPKM Mikro
PPKM
8 feb – now
22 – 8 Feb
Feb-21
Mar-21
Apr-21
Home
BERDASARKAN KELOMPOK PENGHASILAN
Indeks nilai belanja semua kelompok penghasilan cenderung kembali
meningkat, Higher Income masih di bawah level prapandemi
Indeks frekuensi belanja berdasarkan kelompok penghasilan
Indeks nilai belanja berdasarkan kelompok penghasilan
111,8
107,6
104,9
106,2
102.4
92.1
PSBB I
Sumber: Big data Bank Mandiri
RPardede
PSBB II
PSBB III
participating in the survey
data.
FIGURE E.5
0
Breakdown of consumption, 2016
(percent of total consumption)
The middle class is the only class that spends more on
non-food items than food, increasingly on entertainment,
durables and vehicles.
P
V
AMC
MC 1
100
class is spending more on ente
4 percent for MC 1, but increas
of total consumption for MC 2
for UC). While many househol
ing more essential durables, su
tors, the middle and upper cla
ones starting to buy amenitie
to comfort and convenience, su
tioners and water-heaters, esp
areas (Figure E.6). In partic
households below the middle
while 20 percent of MC 1 and 6
2 own cars, marking it a clear c
most upper-class households o
vehicles account for 9 and 17
consumption for MC 2 and UC
MC 2
UC
Entertainment
Goods/service
Tax/insurance
Education
Vehicles
Health
Durables (excl. Vehicles)
House
Clothes
Food
(World Bank 2019)
RPardede
Source: Susenas
and World Bank
calculations.
17 Although BPS treats the s
vehicle purchases as consump
common practice is to calcul
(depreciation) of the vehicl
for annual consumption.
GAMBARAN UMUM MOBILITAS DAN BELANJA MASYARAKAT (2/5)
Tingkat mobilitas mempengaruhi tingkat belanja masyarakat. Semakin tinggi
mobilitas, semakin tinggi nilai belanja masyarakat, demikian sebaliknya.
Indeks nilai belanja vs Indeks Google Community
Mobility (GROCERY & PHARMACY)
Indeks nilai belanja vs Indeks Google Community Mobility
(RETAIL & RECREATION)
Retail & Recreation
-50
-40
120
120
110
110
100
100
100
90
90
90
80
80
80
70
70
70
60
60
60
50
50
50
120
y = 1,2242x + 106,33
R² = 0,7118
110
40
-30
-20
-10
Indeks nilai belanja vs Indeks Google Community Mobility
(RESIDENTIALS)
0
Indeks nilai belanja vs Indeks Google Community Mobility
(PARKS)
y = 1,5718x + 90,219
R² = 0,7226
40
Grocery & Pharmacy
-30
-20
-10
0
10
Indeks nilai belanja vs Indeks Google Community Mobility
(TRANSIT STATIONS)
120
y = 1,1681x + 100,26
R² = 0,6985
120
y = 0,8277x + 111,6
R² = 0,7767
110
100
110
100
90
90
80
80
70
70
60
60
50
50
Parks
-45
40
-35
-25
-15
-5
5
Transit Stations
-80
40
-60
-40
Sumber: Big data Bank Mandiri, Google Community Mobility Reports, diolah.
Mandiri Institute
20
RPardede
-20
0
y = -3,069x + 110,06
R² = 0,7282
40
0
5
10
15
Residentials
20
CReco Consulting
Behavioral Economics
Cepat lupa, tidak kapok (terutama yg muda)
New death case to residential
Key takeaways:
RESIDENTIAL AND NEW CASES
• Workplaces
ne ca e
.
• mall/restoran
new cases
• transit station
new cases
• grocery
new cases
RESIDENTIAL
• New death case
(less than 5 days)
e iden ial
1,4
1,2
1
0,8
0,6
0,4
0,2
0
-0,2
-0,4
-0,6
0
1
2
3
4
new death case to residential IRF
5
6
7
8
9
new death case to residential Cumulative IRF
Takut hanya sebentar
10
Correlation between Vaccinne roll ot dan Retail and
recreation
0,000
0
10
20
30
40
50
60
70
80
-5,000
-10,000
y = 0,2065x - 29,266
R² = 0,8025
-15,000
-20,000
-25,000
-30,000
-35,000
RPardede
90
100
Tren pemulihan aktivitas ekonomi Indonesia berlanjut di Q4-2020
meskipun mengalami perlambatan (melandai)
Pertumbuhan PDB, YoY
Pertumbuhan konsumsi, YoY
Pertumbuhan investasi, YoY
6,0
6,0
4,0
2,0
0,0
-2,0
-4,0
-6,0
-8,0
10,0
-6,5 -6,2
Pertumbuhan ekspor, YoY
Pertumbuhan impor, YoY
15,0
10,0
20,0
15,0
10,0
5,0
0,0
-5,0
-10,0
-15,0
-20,0
-25,0
Dec-20
Sep-20
Sep-20
Jun-20
Mar-20
Dec-19
Dec-20
-23,0
-18,3
Sep-19
Dec-20
Jun-20
Mar-20
RPardede
Dec-19
Sep-19
Jun-19
Mar-19
Dec-18
Sep-18
-12,0
-13,5
Jun-19
-15,0
Dec-20
Jun-20
Mar-20
Dec-19
Sep-19
Jun-19
Mar-19
Dec-18
Sep-18
Jun-18
Mar-18
Sumber: BPS
Sep-20
-6,9
-10,0
-11,7
-10,0
Jun-18
-5,0
-7,2
-5,0
Sep-20
1,8
Mar-18
0,0
Mar-19
0,0
Dec-18
5,0
Sep-18
5,0
Jun-18
10,0
Mar-18
9,8
Jun-20
Dec-19
Sep-19
Jun-19
Mar-19
Dec-18
Sep-18
Jun-18
Mar-18
Dec-20
Pertumbuhan pengeluaran pemerintah, YoY
Mar-20
-8,6
-10,0
Sep-20
Jun-20
Mar-20
Dec-19
Sep-19
Dec-20
Sep-20
Jun-20
Dec-19
Sep-19
Jun-19
Mar-19
Dec-18
Sep-18
Jun-18
Mar-18
Mar-20
-5,3
-6,0
0,0
-5,0
-5,5
Jun-19
-4,0
Mar-19
-3,5
-4,0 -3,6
Dec-18
-2,0
-2,2
Sep-18
0,0
5,0
Jun-18
2,0
Mar-18
4,0
Leading indicator di sisi konsumsi membaik setelah sempat menunjukkan pelemahan merespon
kebijakan PPKM, sementara sektor bisnis membaik menyusul permintaan global yang mulai pulih.
Kepercayaan konsumen mengalami penurunan di awal tahun mengikuti kebijakan PPKM dan PPKM mikro. Hal ini sejalan dengan penjualan ritel yang
relatif lemah
Consumer Confidence Index
Retail sales, YoY %
Vehicle sales growth, YoY
150 Consumer expectation
20
20
125
10
0
100
0
-60
Motorcycle growth
Mar-21
Jan-21
Nov-20
Sep-20
Jul-20
May-20
Mar-20
Jan-20
Nov-19
Sep-19
Jul-19
May-19
Jan-19
Mar-19
-100
Mar-21
Jan-21
Mar-20
Jan-20
Nov-19
Sep-19
Jul-19
May-19
Mar-19
Jan-19
Mar-21
Jan-21
Nov-20
Sep-20
Jul-20
May-20
Mar-20
Jan-20
Nov-19
Sep-19
Jul-19
May-19
Mar-19
-30
Jan-19
25
-40 Vehicle sales growth
-80
-19,2
-20,6
Nov-20
-20
Sep-20
50
-17,1
Jul-20
-10
-20
May-20
Consumer confidence index
75 Current economic condition
Dari sisi bisnis, ekspektasi meningkatnya aktivitas bisnis terjadi di Q1-2021. Hal ini didukung dengan meningkatnya indeks PMI (>50).
50,8
Domestic cement consumption, YoY %
20
50
10
45
0
40
-10
35
-20
30
-30
Jan-21
Nov-20
Sep-20
Jul-20
May-20
Mar-20
Jan-20
Nov-19
Sep-19
Jul-19
Mar-21
Jan-21
Nov-20
Sep-20
Jul-20
May-20
Mar-20
Jan-20
Nov-19
Sep-19
Jul-19
May-19
Mar-19
-13,9
-40
27,5
RPardede
-5,9
May-19
25
Jan-19
Mar-21
Dec-20
Sep-20
Jun-20
Mar-20
Dec-19
Sep-19
Jun-19
Mar-19
Dec-18
Sep-18
Jun-18
Business Activity Index
Expectation of Business Activity
53,2
Mar-19
51,9
55
Mar-18
20
10
0
-10
-20
-30
-40
Manufacturing PMI
Jan-19
BI’s Business Activity Index
Pola pemulihan aktivitas kelompok konsumsi (divergensi)
Konsumsi barang dan jasa terkait mobilitas dan hospitality jatuh lebih dalam dan pulih lebih lambat
Consumption growth by component in 2020
Consumption growth by component in 2020
10
10
8
5
6
4
0
-0,9
2
0,6
0
-3,6
-5
-7,3
-1,4
-2
-9,5
-10
-3,6
-4,1
-4
-15
-6
-8
Dec-19
Consumption
Mar-20
FnB
Jun-20
Apparel
Sep-20
HH Equipments
-20
Dec-20
Dec-19
Health & Educ
Mar-20
Consumption
RPardede
Jun-20
Transacom
Sep-20
Rest. Hotel.
Dec-20
Others
Pola pemulihan aktivitas kelompok investasi (divergensi)
Investasi kendaraan dan mesin sudah mulai pulih meskipun telah jatuh dengan sangat dalam
Investment growth by component in 2020
Investment growth by component in 2020
10
25
5
20
0
15
-3,8
-6,2
-6,5
-7,6
-5
-10
10
5
4,4
-15
0
-20
-6,2
-5
-25
-6,6
-10
-30
-35
-15
-40
-20
Dec-19
Mar-20
GFCF
Machinery
Jun-20
Vehicles
Sep-20
Dec-20
-10,4
Dec-19
Other Equip.
Mar-20
GFCF
RPardede
Buildings
Jun-20
CBR
Sep-20
Int. property
Dec-20
Pola pemulihan sectoral (divergensi)
Sektor yang berkaitan dengan mobilitas dan memiliki kontak erat jatuh paling dalam sementara sektor esensial
dan kesehatan masih tetap tumbuh
GDP sectoral index (2019 = 100)
GDP sectoral index (2019 = 100)
GDP sectoral index (2019 = 100)
15
12
18
10
10
16
8
14
6
12
4
10
5
0
-5
-10
-15
2
-20
0
-25
-2
-30
-4
-35
Dec-19
Mar-20
Jun-20
Sep-20
Dec-20
8
6
4
2
-6
0
Dec-19
Mfg
Construction
Trade
Transport
Dec-19
Acomm. FnB
Business serv.
Mining
Sektor paling terdampak
-8
Mar-20
Jun-20
Elect. Gas
Sep-20
Finance
Dec-20
Public adm
Sektor dengan
dampak sedang
RPardede
Mar-20
Jun-20
Sep-20
Dec-20
Agriculture
Water
Infocom
Property
Education
Health
Sektor yang tetap tumbuh positif
Indikator Ekonomi Terus Menunjukkan Sinyal Positif
Sejumlah leading indicator ekonomi Indonesia perlahan menunjukkan pemulihan
IKK dan Penjualan Ritel
Investasi (I)
Pengeluaran Pemerintah (G)
Survei Kegiatan Dunia Usaha
Realisasi APBN - 28 Feb 2021
SBT-Kegiatan Usaha (%)
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)
Penjualan Ritel-g (rhs)
95
93,40
90
84,90
85,80
85
-16,4
80
SBT-Investasi (%)
20
-17,1
-1 5,0
15
-1 5,5
10
-1 6,0
5
-1 6,5
0
4,5
-1 8,0
-18,1
70
2,5
1,9
1,5
Belanja
Negara
% APBN
Rp 282,72 T
10,28
2,0
0,5
1,50
20,00
1,18
1,00
10,00
0,50
0,00
Program PEN 2021
53,2
52,2
0,00
Feb-21
Mar-21
50,9
Perlindungan
Sosial
Penjualan Kendaraan Bermotor
Rp 176,30 T
Jan-21
Penjualan Motor (Ribu)
500
400
395
378
28,2
300
200
100
-33,4
0
Jan-21
-39,7
Feb-21
Mar-21
13500
40,0
30,0
20,0
10,0
0,0
-1 0,0
-2 0,0
-3 0,0
-4 0,0
-5 0,0
6600
6400
6000
5800
5600
14500
1/1/ 2021
Dukungan
UMKM &
Korporasi
2021
2/1/ 2021
IDR/USD
3/1/ 2021
4/1/ 2021
185
Indeks Harga Komoditas
(2019=100)
125
Rp 184,33 T
5000
IHSG-rhs
Sumber: BPS, BI, CEIC, Bloomberg
105
85
65
45
Program
Prioritas
Rp 122,42 T
5400
5200
15000
3
165
6200
14000
2
145
Mar-21
Nilai Tukar Rp dan IHSG
Penjualan Mobil (%YoY) - rhs
600
Feb-21
Rp 157,41 T
30,00
-10,00
1
Kesehatan
40,00
2,00
-1 8,5
Jan-21
Neraca Perdagangan (Miliar USD)
Ekspor-g (%YoY)-rhs
Impor-g (% YoY)-rhs
Growth
(%)
Q2-21 F
PMI Markit Indonesia
-1 7,5
75
18,9
0,7
-1 7,0
Neraca Perdagangan
2,50
1,0
Q1-21
Ekspor (X)
Insentif Usaha
Rp 58,47 T
25
Jan-20
Feb-20
Ma r-20
Apr-20
Ma y-20
Jun-20
Jul-20
Aug-20
Sep-20
Oct-20
Nov-20
Dec-20
Jan-21
Feb-21
Konsumsi (C)
Crude oil, average
Coal, Australian
Natural gas, US
Palm oil
Aluminum
Nickel
Rubber, TSR20
Pertumbuhan Belanja (YoY) Tercatat Meningkat Cukup Tajam
50
Pertumbuhan YoY %
40
32,48
30
20
13,11
10
0
-10
Pertumbuhan belanja nasional YoY %
-20
YoY % (Non-Seasonally Adjusted)
Seasonally Adjusted
-30
Sumber: Big Data BANK
Angka belanja nasional diperoleh dari penjumlahan belanja seluruh nasabah BANK via channel EDC (debet dan kartu kredit), ATM, virtual account dan Flazz
21
Ap
r-
-2
1
Fe
b
-2
0
De
c
Au
g20
O
ct
-2
0
20
Ju
n-
20
Ap
r-
-2
0
Fe
b
-1
9
De
c
19
O
ct
-
Au
g19
9
Ju
l -1
Ja
n19
M
ar
-1
9
M
ay
-1
9
ov
-1
8
N
p18
Se
8
Ju
l -1
Ja
n18
M
ar
-1
8
M
ay
-1
8
-40
Penerimaan pada Sektor Industri Mulai Meningkat
60
Pertumbuhan YoY %
50
Pertumbuhan penerimaan industri YoY %
40
YoY % (Non-Seasonally Adjusted)
Seasonally Adjusted
30
20
10,26
10
1,46
0
-10
-20
-30
Sumber: Big Data BANK
Angka penerimaan industri diperoleh dari mutasi cash-in (masuk ke rekening) dari pelaku usaha yang menjadi nasabah BANK
21
Ap
r-
-2
1
Fe
b
-2
0
De
c
Au
g20
O
ct
-2
0
20
Ju
n-
20
Ap
r-
-2
0
Fe
b
-1
9
De
c
19
O
ct
-
Au
g19
9
Ju
l -1
Ja
n19
M
ar
-1
9
M
ay
-1
9
ov
-1
8
N
p18
Se
8
Ju
l -1
Ja
n18
M
ar
-1
8
M
ay
-1
8
-40
Ekonomi Indonesia Diprediksikan Rebound di Tahun 2021
•
•
Keberhasilan reformasi struktural akan menjadi faktor pendongkrak ekonomi dalam jangka menengah
Program PEN akan mempercepat pemulihan ekonomi dalam jangka pendek
Konsumsi (C)
5,20
5,30
5,00
4,50
• Alokasi perlinsos program PEN Rp
157,41T
• Vaksinasi dan Kebijakan PPKM Mikro
• Stimulus properti dan otomotif
• Harbolnas di Q2 2021
• Stimulus pariwisata di Q3 dan Q4 2021
6,00
5,40
Investasi (I)
-2,07
2018
2019
2020
2021 F
• Penerapan UU Cipta Kerja,
terutama pembentukan LPI dan
penetapan DPI
• Tingkat suku bunga relatif masih
rendah
• Perpres No. 109/2020 terkait PSN
2022 F
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi (%YoY)
Komponen
Pengeluaran
Q1-2021
Q2-2021
Q3-2020
Q4-2021
FY 2021
(-1,5) – (-1,3)
6,9 - 7,9
5,7- 7,0
6,0 - 7,0
4,2 - 5,1
0,3 - 0,5
5,0 - 5,5
4,2 - 5,0
4,0 - 4,8
3,4 - 3,9
3,3 - 3,7
7,6 - 7,9
5,6 - 6,2
3,6 - 5,6
5,0 - 5,9
2,8 - 4,2
(-2,20 – (-2,0)
6,4 - 8,3
5,8 - 6,6
6,2 - 7,0
4,0 - 4,9
6,4 - 7,2
Ekspor
7,6
10,5 - 12,0
8,2 - 11,6
7,5 - 9,5
8,4 - 10,1
6,3 - 6,7
Impor
3,0
9,5 - 14,0
9,8 - 12,5
9,1 - 12,5
7,7 - 10,3
8,2 - 9,2
(-0,5) – (-0,3)
6,9 - 7,8
5,8 - 7,0
5,8 - 6,6
4,5 - 5,3
5,4 - 6,0
Konsumsi RT
Konsumsi
LNPRT
Konsumsi
Pemerintah
PMTB
PDB
• Varian virus COVID-19 Baru
• Potensi perlambatan vaksinasi akibat
embargo vaksin di India
• Pembatasan Mudik di tahun 2021
2022
5,2 - 5,8
• Potensi penerapan UU Cipta Kerja
yang masih membutuhkan waktu
(time lag)
• Potensi capital outflow
Pengeluaran Pemerintah (G)
• Komitmen Program PEN 2021
• Pelonggaran defisit fiskal diatas 3%
• Skema burden sharing PemerintahBI
• Potensi perlambatan realisasi di
daerah
• Potensi perlambatan realisasi terkait
sektor yang belum pulih
Ekspor (X)
• Ekonomi China yang sudah pulih
• Peningkatan harga komoditas
• Fasilitas percepatan ekspor dalam
UU Cipta Kerja
• Ekonomi mitra dagang utama selain
China yang belum pulih
• Peningkatan harga komoditas
internasional yang tidak bertahan
lama
Strategi Utama Pemerintah
KERANGKA STRATEGI PENANGANAN COVID-19 & PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL 2021
Pemulihan Ekonomi Nasional masih Menjadi Tantangan di Tahun 2021. Perekonomian Global masih Dipenuhi
Ketidakpastian Ditentukan oleh Perkembangan Pandemi dan Vaksinasi.
1.
Flattening the Curve:
a.PPKM Mikro
b.Penegakan Prokes (3M)
c. Testing dan tracing massif
3. Intensifikasi Program Vaksinasi
Covid-19 di Q2/Q3
2. Peningkatan kapasitas Faskes &
Nakes, Standarisasi treatment (Obatobatan & Alkes)
Target Vaksinasi
selesai dalam 12
bulan
3 M & 3 T tetap berlanjut
Kurva Covid-19
setelah Diturunkan
(Flattening)
Vaksinasi dimulai
pat
rce
e
p
i di
si)
nas fisika
i
s
k
Va (inten
4. Perlinsos dan UMKM : Pemberian Bantuan Sosial dan
Dukungan Usaha (UMKM) secara terukur hingga tk.
Desa. Termasuk Bantuan Beras dan Masker Berstandard.
5. Program Prioritas : Padat Karya di Q1-Q4
6. Percepatan Belanja K/L dan program peningkatan
Konsumsi/Investasi/Ekspor dan program sectoral lainnya
RPardede
INSIATIF YANG PERLU DIMANFAATKAN SECARA MAKSIMAL
Kebijakan yang harus berlanjut :
• Pengelolaan Pandemi hingga 2021 ….
• Perlinsos dan umkm 2021
• Padat Karya
Dua “game Changer” utama
1. Vaksinasi (jangka pendek 2021-2022)
2. Ciptakerja (jangka menengah 2022-2024, panjang) +
SWF
RPardede
PEN 2021 MEMBANTU MENCIPTAKAN LAPANGAN KERJA MELALUI PROGRAM PRIORITAS DAN DUNIA USAHA
PEN 2021 sebesar Rp699,43 T atau naik sebesar 21% dari Realisasi Sementara 2020 (Rp579,78 T)
KESEHATAN
Rp176,30 T 2020 : Rp63,51T
PERLINDUNGAN SOSIAL
Rp157,41 T 2020 : Rp220,39 T
•
•
•
•
•
•
PKH Rp28,71 T
Kartu Sembako Rp45,12 T
Bantuan Sosial Tunai Rp12 T
Pra Kerja Rp20 T
BLT Dana Desa Rp14,4 T
Perlinsos lainnya Rp37,18 T
Meningkat 178% jika dibandingkan tahun 2020
•
•
•
•
•
Diagnostik untuk Testing dan Tracing Rp9,91 T
Therapeutic (a.l. biaya perawatan) Rp61,94 T
Program Vaksinasi Rp58,18 T
Insentif Pajak Kesehatan Rp18,61 T
Penanganan lainnya Rp27,67 T
DUKUNGAN UMKM DAN KORPORASI
Rp184,83 T 2020 : Rp173,17T
•
•
•
•
•
•
Fokus pada pencipataan lapangan
kerja, namun program perlinsos
tetap dilakukan khususnya untuk
kebutuhan dasar
PROGRAM PRIORITAS
Rp122,42 T 2020 : Rp66,59 T
•
•
•
•
•
•
•
Padat Karya K/L Rp27,33 T
Ketahanan pangan Rp47,1 T
Kawasan Industri Rp11,22 T
Pinjaman Daerah Rp 10 T
ICT Rp16,65 T
Pariwisata Rp8,66 T
Prioritas lainnya Rp1,47 T
Catatan: 2020 menggunakan realisasi sementara
2021
Pemulihan Ekonomi
Nasional
RPardede
Subsidi Bunga UMKM Rp31,95 T
BPUM Rp15,36 T
Subsidi IJP Rp8,51 T
PMN BUMN, LPEI, dan LPI Rp58,76 T
Penempatan Dana Rp66,99 T
Dukungan lainnya Rp3,27 T
Dukungan Dunia Usaha naik 5%
dibandingkan dengan 2020 untuk
mendukung jump start ekonomi
INSENTIF USAHA
Rp58,47 T 2020 : Rp56,12 T
•
•
•
•
•
•
PPh 21 DTP Rp5,78 T
Pembebasan PPh 22 Impor Rp13,08 T
Pengurangan Angsuran PPh 25 Rp19,71 T
PPnBM DTP Kendaraan Bermotor Rp2,99 T
PPN DTP Perumahan Rp4,62 T
Insentif lainnya Rp12,3 T
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
2
Pandemi membawa perubahan struktural
Dampak Negatif
• Pola Bekerja dan sector yang fading
out
• Pekerja kembali ke desa/pertanian +
disrupsi akibat otomasi
• Ketergantungan pada perusahaan
teknologi dari luar negeri meningkat
à Defisit neraca berjalan melebar, tax
base pemerintah menyempit
“Perang dingin” AS-Tiongkok akan menjadi
suatu sumber ketidakpastian yang akan
terus hadir kedepan
Dampak Positif
Creative Destruction
Digitalisasi
Green
Energy
Konflik ASTiongkok
• Mendorong boom di beberapa
komoditas seperti nikel
• Peluang bisnis baru seperti industri
baterai dan EV
Kompetisi AS-Tiongkok bisa mendorong
relokasi industri dan peningkatan investasi
di kawasan Asia Tenggara
Regulatory reforms seperti Omnibus Law menjadi cara fasilitasi
dan beradaptasi terhadap
perubahan tersebut
RPardede
Pekerjaan yang hilang, akankah kembali?
• Job market tergantung pada
pemulihan supply chain
global dan proyek konstruksi/
infrastruktur pemerintah
ESSENTIAL WORKERS
• Permintaan stabil
• Efek pada job market
minim/positif (migrasi
kembali ke desa)
• Job market sangat
E-COMMERCE
terdampak
apabila
MERCHANTS
perubahan
perilaku
konsumen bersifat permanen
DIGITAL CONTENT
CREATORS
DIGITAL
MARKETERS
KNOWLEDGE WORKERS
• Pekerjaan lebih dapat
dilakukan secara remote
• Efek pada job market
tergantung sektor
Peluang profesi baru di “cyberspace”
mungkin tidak cukup menggantikan
pekerjaan yang hilang …
BLUE-COLLAR
WORKERS
SERVICE/
RETAIL
WORKERS
SME &
INFORMAL
SECTOR
MAYORITAS JOB LOSSES AKIBAT
PANDEMI TERJADI DI SINI
• Efek pandemi sangat tajam
• Tapi potensi rebound cukup
cepat karena usaha tidak
butuh modal besar
RPardede
DATA
SCIENTIST
?
BI
DEVELOPER
UI/UX
DESIGNER
STATISTICIAN
ML/AI
ENGINEER
… tapi Indonesia tidak cukup cepat
mencetak SDM untuk mengisi
knowledge jobs yang semakin dicari
Kesimpulan
• Tiga Resiko Eksternal yang kita harus antisipasi : Pandemi, Vaksin, ketidak samaan
Kecepatan pemulihan
• Pengendalian Pandemi dalam negeri berjalan dengan cukup baik sejak pemberlakukan
PPKM Mikro demikian juga dengan peningkatan vaksinasi. Namun jangan kendor dan
“taking for granted”
• Risiko pandemi belum selesai, varian baru bermunculan, dan beberapa negara di Eropa
mengalami gelombang ke 3 dan 4
• Perubahan perilaku manusia pada saat pandemi dan berpotensi merubah struktur
ekonomi, sehingga kita harus merespon dengan melakukan transformasi (ADJUST, ADOPT,
or DIE)
• Strategi pemerintah : Pengendalian pandemi covid 19: PPKM Mikro dan menjaga
keseimbangan stimulasi ekonomi lewat kelompok menengah kebawah (perlinsos, UMKM
dan padat karya).
• Game Changer :
• Intensifikasi Vaksinasi, è mengembalikan kepercayaan è Belanja dan Investasi
• Kemauan melakukan reformasi structural (omnibus law Ciptaker)
• Pembangunan Infrastruktur dengan SWF mengandalkan swasta
RPardede
Download