Uploaded by Revi Adikharisma

CIP update 6 Nov 2017 upload

advertisement
EFISIENSI PENGELOLAAN JARINGAN DISTRIBUSI GAS (“JARGAS”) DAN CNG TRANSPORTASI
MELALUI PENGHAPUSAN KETENTUAN TAKE OR PAY, DAN STAND BY LETTER OF CREDIT (SBLC)
PADA PERJANJIAN JUAL BELI GAS
CNG & City Gas ( Direktorat Gas),
Legal Service Product (Legal Counsel & Compliance),
Corp. Function Finance Business Support (Direktorat Keuangan)
September, 2017
Nama Kelompok
Fungsi
UO/UB/AP
Direktorat
:
:
:
:
Ketua
Sekretaris
Anggota
:
:
:
Fasilitator
Didirikan
Jumlah Tema Yang
Diselesaikan
:
:
:
OVERVIEW BISNIS
Dalam rangka program diversifikasi bahan bakar minyak
menjadi bahan bakar gas, Pemerintah memberikan
penugasan
kepada
PT
Pertamina
(Persero)
(“Pertamina”) untuk melaksanakan kegiatan penyediaan
dan pendistribusian gas untuk kebutuhan transportasi
dan rumah tangga (Jargas).
Dikarenakan CNG sektor transportasi dan Jargas
merupakan komoditas yang bersifat penugasan dengan
harga jual yang ditetapkan Pemerintah, maka dalam
pengelolaan dan pengoperasiannya harus efisien
dengan tetap memperhatikan jaminan ketersediaan dan
kehandalan operasi.
LINGKUP KERJA GUGUS
STRUKTUR ORGANISASI
Dalam melaksanakan penugasan dari Pemerintah
dalam penyediaan dan pendistribusaian gas untuk
kebutuhan transportasi umum dan rumah tangga
dimaksud, Pertamina tetap memprioritaskan efisiensi
dalam pengelolaan CNG Transportasi dan Jargas,
sehingga dapat memberikan margin yang layak dalam
pengoperasian dan pengelolaannya sehingga dapat
memberikan nilai tambah bagi Perusahaan.
TANTANGAN STRATEGIS DAN OPERASIONAL
Berkaitan dengan penyediaan dan pendistribusian gas
kepada konsumen, Pemerintah telah menetapkan harga
jual gas di hulu maupun harga jual kepada masyarakat.
Selain itu, Pemerintah juga mewajibkan kepada
Pertamina untuk dapat memastikan gas tersebut
mengalir secara berkelanjutan dan sampai kepada
masyarakat.
Untuk itu, Pertamina dituntut untuk mengelola dan
mengoperasikan Jargas dan SPBG secara efisien agar
tidak menimbulkan kerugian Perusahaan. Lebih baik lagi
jika pengelolaan Jargas dan SPBG dapat memberikan
revenue tambahan kepada Pertamina.
JADWAL KEGIATAN
2015
NO
Item
2
1
2
Menentukan Tema dan
Judul masalah
P
2016
2017
Kegiatan
Mencari Penyebab yang
dominan
3
Meneliti Penyebab
Dominan
4
Menyusun rencana
Perbaikan
5
D
Melaksanakan Perbaikan
6
C
Evaluasi hasil Perbaikan
7
A
Standarisasi Opersional
Baru
3
5
6
12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
2
3
4
5
6
7
LANGKAH - 1 : PENETAPAN TEMA & SASARAN
1A) IDENTIFIKASI / STRATIFIKASI MASALAH
Pertamina mendapatkan penugasan untuk menyediakan dan mendistribusikan CNG untuk sektor
transportasi serta jaringan gas bumi untuk rumah tangga. Dalam penugasan dua kegiatan tersebut, harga
perolehan gas dari hulu serta harga jual bahan bakar ke konsumen akhir ditetapkan pemerintah.,
Sesuai dengan lima pilar Pertamina ditugaskan untuk meningkatkan revenue serta efisiensi di segala lini.
Berkaitan dengan adanya penugasan CNG dan jargas, maka penugasan tersebut dituntut untuk dapat
meingkatkan kinerja keuangan. Dikarenakan telah ditetapkannya harga ke konsumen akhir oleh
pemerintah maka peningkatan kinerja keuangan hanya dapat diperoleh melalui peningkatan volume
penjualan. Sedangkan untuk peningkatan efisiensi dapat diperoleh dengan penekanan biaya.
Terkait dengan biaya yang timbul dalam pengelolaan CNG dan jargas, terdapat dua pengelompokan
biaya, yakni:
1. Biaya pengadaan gas yang terdiri dari harga gas, toll fee, TOP & SBLC, serta
2. Biaya operasi dan pemeliharaan
Stratifikasi Masalah
Stratifikasi Masalah sebagai berikut :
No
1.
2.
Masalah
Harga Gas Hulu yang sudah ditetapkan
Pemerintah
Toll fee yang sudah ditetapkan
Pemerintah berdasarkan ruas pipa yang
dilewati
3.
Pengenaan Take or Pay (TOP)
4.
Adanya kewajiban penerbitan SBLC
5.
Biaya Operasi dan Pemeliharaan yang
cukup tinggi
A
2
B
3
C
3
D
3
Total
11
Prioritas
5
2
3
3
3
11
4
3
4
4
3
14
1
3
4
4
3
14
2
2
3
4
3
12
3
Keterangan :
A : waktu yang dibutuhkan (semakin tinggi skor, waktu perbaikan cepat).
B : kemudahan implementasi (semakin tinggi skor, implementasi lebih mudah).
C : dapat diterapkan di fungsi lain (semakin tinggi skor, penerapan di fungsi lain lebih
memungkinkan).
D : biaya yang timbul (semakin tinggi skor, biaya semakin murah).
1B) ALASAN PENETAPAN TEMA DAN KOMPLEKSITAS MASALAH
PT Pertamina (Persero) telah mendapatkan penugasan untuk melaksanakan pengoperasian dan
pendistribusian gas untuk rumah tangga dan transportasi jalan. Dalam pengelolaan Jargas dan SPBG
tersebut, biaya operasional yang dibutuhkan untuk mendistribusikan gas atau CNG sampai ke
masyarakat masih cukup tinggi. Selain itu, volume realisasi penyerapan gas konsumen masih di bawah
alokasi ataupun Jumlah Penyerahan Harian (“JPH”) sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Jual Beli
gas dengan KKKS Pemasok Gas.
Sebagai kepastian pengembalian investasi bisnis hulu, pada umumnya dalam Perjanjian Jual Beli Gas
(PJBG) Penjual akan mensyaratkan adanya klausul take or pay untuk memastikan penyerapan gas
dari sisi Pembeli. Melalui klausul tersebut, Pembeli disyaratkan untuk membayar pembelian gas dengan
nilai minimum JPH meskipun secara aktual realiasasi penyerapannya di bawah nilai JPH.
Selain aturan klausul tersebut, dalam rangka kepastian pembayaran pembelian gas, Penjual juga
mensyaratkan adanya klausul Stand by Letter of Credit (“SBLC”). Dampak dari aturan tersebut,
Pertamina sebagai Pembeli diharuskan untuk menganggarkan secara khusus, dana untuk penerbitan
SBLC sehingga menambah Cost of Money yang menjadi bagian dari biaya operasional Jargas dan
SPBG.
KKKS Pemasok Gas sebagai operator penjual gas bagian negara harus tunduk kepada ketentuan dari
Pemerintah mengenai regulasi dan tata cara penjualan gas bagian negara termasuk di dalamnya terkait
klausul TOP dan SBLC.
1C) ANALISA RESIKO / PREDIKSI MASALAH
a. Data Masalah
i)
Take Or Pay adalah ketentuan yang biasa dipakai dalam jual beli gas pada umumnya yaitu
jumlah gas yang ditetapkan harus diambil, apabila tidak diambil malka pembeli tetap wajib
membayar harga gas yang telah ditetapkan tersebut.
ii)
iii)
Dalam pelaksanaan penugasan gas Pertamina sebagai pembeli gas dari penjual (KKKS hulu)
belum dapat memakasimalkan penyerapan gas dari hulu karena penyerapan gas sektor
rumah tangga belum maksimal dan adanya sarfas yang belum tersedia.
Adanya kewajiban penerbitan SBLC menambah cost biaya pembelian gas
Apabila Pertamina tidak dapat meyerap gas dari hulu dan menjual gas secara maksimal di
Hilir namun harus membayar Take or Pay maka akan menimbulkan kerugian yang besar.
b. Kerugian Jika Masalah Tidak Ditanggulangi
Apabila Pertamina tidak dapat meyerap gas dari hulu dan menjual gas yang telah
dinominasikan di sisi Hilir, Pertamina tetap harus membayar Take or Pay sehingga
menimbulkan kerugian yang besar.
Biaya SBLC menambah biaya (cost) pembelian gas dan mengurangi penggunaan fasilitas
kredit Pertamina.
1D) PERSETUJUAN PIMPINAN
Tanda Tangan
Komentar Atasan
LANGKAH - 2 : MENENTUKAN FAKTOR PENYEBAB MASALAH
2A) MENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
Identifikasi penyebab masalah dilakukan dengan fishbone :
2B) MELAKUKAN ANALISA SEBAB/AKIBAT BERDASARKAN DATA YANG TERKORELASI LANGUNG
LANGKAH - 3 : MENETAPKAN FAKTOR PENYEBAB DOMINAN
Faktor-faktor penyebab dominan yang berdampak pada biaya operasional jargas :
H
HOW
1.
W
WHAT
Tanda Tangan
CNG & City Gas Manager
1.
1.
W
WHERE
Ket.
PERSETUJUAN ATASAN
Komentar Atasan
TARGET
ATAS
MASINGMASING
SOLUSI
H
HOW
MUCH
ALTERNATIF
SOLUSI MANA
YANG DIPILIH
BIAYA
W
WHO
LOKASI
W
WHEN
PENANGGU
NG JAWAB
BATAS
WAKTU
W
WHY
SASARAN
ANTARA
1.
RENCANA
PENANGGUL
ANGAN &
ALTERNATIF
SOLUSI
N
o
FAKTOR
PENYEBAB
DOMINAN
YANG
DIPILIH
NOMOR URUT
LANGKAH – 4 : MERENCANAKAN PERBAIKAN
Target
LANGKAH – 4 : PLANNING & VALUE CREATION EXPECTATION
A. Analisa Resiko dan Perhitungan Alternatif Perbaikan
B. Penetapan Target Value Creation Berdasarkan Panca Mutu
Panca Mutu
Quality
Cost
Delivery
HSSE
Morale
Sasaran Awal (SMART-C)
Membuat PJBG yang lebih menguntungkan dalam pelaksanaan tugas pendistribusian gas
untuk transportasi jalan dan rumah tangga
Melakukan penghematan biya pengelolaan CNG transportasi dan Jargas
1. Terbitnya regulasi Pemerintah terkait pembebasan SBLC dan Take or Pay
2. Adanya klausul pembebasan SBLC dan Take or Pay dalam PJBG
Efisiensi dalam pengelolaan bisnis CNG transportasi dan Jargas tanpa mengesampingkan
aspek keselamatan dan kesehatan kerja
Semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam menggunakan bahan bakar gas
untuk keperluan CNG trnasportasi dan Jargas
PERSETUJUAN ATASAN
Tanda Tangan
CNG & City Gas Manager
Komentar Atasan
LANGKAH – 5 : PELAKSANAAN PERBAIKAN
No
Gap
Finding
How
When
Rencana
Perbaikan
1.
2.
Actual
Pelaksanaan
Where
Who
Gambar
Gap
Solving
Hasil
LANGKAH - 6 : EVALUASI HASIL PERBAIKAN
6A) KETEPATAN HUBUNGAN ANTARA HASIL DAN AKTIFITAS YANG DILAKUKAN
Tabel Perbandingan :
KONDISI SEBELUM PERBAIKAN
KONDISI SETELAH PERBAIKAN
6B) PERBANDINGAN HASIL PERBAIKAN TERHADAP SASARAN AWAL SESUAI PANCA MUTU
Panca Mutu
Sasaran Awal
Hasil Akhir
Quality
Cost
1.
Delivery
HSSE
1.
Pengaruh Positif
Morale
6C) ANALISA DAMPAK NEGATIF YANG TIMBUL
1.
LANGKAH - 7 : STANDARISASI
7A) STANDARISASI SESUAI KETENTUAN PERUSAHAAN
Standarisasi dilakukan dengan penyusunan pedoman “Penyusunan Perjanjian Jual Beli Gas untuk
Kebutuhan CNG Transportasi dan Jargas”
7B) KEMUNGKINAN PENERAPAN STANDAR BARU DI LOKASI KERJA LAIN
Lampirka Lampirkan bukti sharing standar baru di internal dan eksternal Fungsi, seperti:
Download