Uploaded by Revi Adikharisma

LAPORAN AUDIT ENERGI Hanif

advertisement
LAPORAN AUDIT ENERGI
PADA GAS TURBINE COMPRESSOR
SKG TEGAL GEDE
PT PERTAMINA GAS WEST JAVA AREA
Disusun Oleh
Chasril Hanif
Lhokseumawe, 14 January 2017
ABSTRAK
Audit energi bertujuan untuk melihat efiiensi pada peralatan, Kegiatan audit
energi yang dilakukan di SKG-Cikarang Tegal Gede-Bekasi PT Pertamina
Gas/PERTAGAS pada tanggal 15 Desember 2016 merupakan bagian dari
rangkaian program kegiatan pelatihan pembekalan calon audit energi yang
disiapkan untuk pengajuan salah satu pra-syarat sertifikasi auditor energy.
Pelaksanaan audit energy dibimbing dan diawasi langsung oleh PT Energi
Management Indonesia bekerjasama dengan Pertamina Dit.GEBT.
Adapun jenis audit energi yang dilakukan adalah Walk-thru Audit Energi
mengingat waktu pelaksanaan tahapan survey lapangan di lokasi SKG – Tegal
Gede, Cikarang hanya berlangsung efektif 1 (satu) hari kerja saja.
Adapun kegiatan Walk-thru audit energy ini dilakukan dalam beberapa tahapan
yaitu:
1. Tahap Persiapan
a. Kick off meeting dengan Pihak Manajemen Perusahaan dilanjutkan
dengan Safety briefing dan tata aturan keselamatan kerja.
b. Kegiatan identifikasi data berupa beberapa pertanyaan/ kuesioner
umum tentang perusahaan dan fasilitas yang ada,
c. Perencanaan program, durasi walk-thru audit energi, penentuan objek
dan ruang lingkup walk-thru audit energi yang akan dilakukan, dll,
2. Tahapan Survey
Kunjungan lapangan terkait dengan verifikasi data, pengukuran,
wawancara dll, yang berhubungan dengan kondisi operasi nyata/data
primer maupun sekunder pada saat survey dilakukan.
3. Tahapan Analisis
Data yang diperoleh pada saat survey lapangan serta verifikasi kebenaran
data survey.
4. Laporan Hasil Audit Energy
Hasil laporan dalam presentasi singkat terhadap objek yang dilakukan
audit dan memberikan kesimpulan.
Adapun objek yang dipilih saat dilakukan walk-thru audit energy adalah Gas
Turbin Kompresor type solar turbine 4500 HP ISO DRY, yang berada di
Pertagas SKG- cikarang Tegal Gede Bekasi. Dari hasil kalkulasi audit energy
diperoleh efisiensi pada gas Turbin Compressor diperoleh nilai efisiensi alat
sebesar 15.13%. Rendahnya nilai efiensi disebabkan pada saat survey beban
turbin compressor tidak pada kapasitas 100% sehingga pengaruh rendahnya
efisiensi tenaga penggeraknya sebesar 53%.
i
DAFTAR ISI
JUDUL
..................................................................................................
ABSTRAK
.................................................................................................. i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan ....................................................................... 2
1.3 Jadwal Kegiatan ............................................................................. 2
1.4 Personil Pelasana Audit ................................................................ 2
BAB II DESKRIPSI FASILITAS AUDIT ................................................... 4
2.1 Profil Perusahaan .......................................................................... 4
2.2 Pelaksanaan Kegiatan Audit ......................................................... 5
BAB III METODOLOGI ............................................................................. 8
3.1 Metode Analisa................................................................................ 8
3.2 Data dan Analisa ............................................................................. 8
BAB IV TEMUAN DAN REKOMENDASI AUDIT ENERGI ................. 10
4.1 Temuan Audit Energi ..................................................................... 10
4.2 Rekomendasi Audit Energi ............................................................ 10
BAB V KESIMPULAN ................................................................................. 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Energi merupakan salah satu faktor penting dalam operasional sebuah
industri,
perusahaan,
maupun
instansi
lain,
karena
memiliki
tingkat
ketergantungan tinggi terhadap kebutuhan energi untuk operasional usahanya.
Sehingga diperlukan upaya konservasi untuk mencapai tujuan efisiensi. Proses
manajemen energi yang efektif haruslah berdasarkan pada tujuan yang telah
ditetapkan dan harus diuraikan secara rinci tindakan-tindakan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk memberi batasan suatu program
manajemen energi di industri, perlu ditentukan secara teliti jenis dan jumlah
energi yang digunakan di setiap tingkat proses manufaktur. Oleh karena itu,
diperlukan suatu prosedur pencatatan penggunaan energi secara sistimatis dan
berkesinambungan. Pengumpulan data kemudian diikuti dengan analisa dan
pendefinisian kegiatan konservasi energi yang akan dilaksanakan.
Dalam kegiatan audit energi yang dilakukan pada tanggal 15 Desember
2016 merupakan kegiatan untuk memenuhi sebagai salah satu persyaratan dalam
sertifikasi Auditor Energi oleh LSP HAKE. Melalui audit energi, kita dapat
mengetahui pola distribusi energi, sehingga bagian yang mengkonsumsi energi
terbesar dapat diketahui. Dari hasil audit energi juga dapat diketahui besarnya
peluang potensi penghematan dan memberikan rekomendasi langkah-langkah
yang dilakukan untuk peningkatan efisiensi.
Obyek kegiatan audit energy yang dilakukan pada peralatan Gas Turbine
Compressor yang terletak di SKG Tegal Gede PT Pertamina Gas West Java Area
dengan spesifikasi sebagai berikut:
GAS TURBINE COMPRESOR
POWER
NGP (RPM)
NPT (RPM)
T5 BASE
IGV SETTING
SET POINT FULL LOAD
JENIS BAHAN BAKAR
:
:
:
:
:
:
:
:
1
Solar Turbine
4500 HP ISO DRY
15000
15500
1119 DEG F
4 DEG
1190 DEG F
FEED GAS (komposisi terlampir)
1.2
Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dilakukan kegiatan audit energi ini sebagai
salah satu persyaratan sebagai calon Auditor Energy. Adapun aktivitas kegiatan
walk-thru audit energi yang dilakukan di SKG Tegal Gede PT. Pertamina Gas
adalah:
a. Untuk mengetahui kinerja dan nilai efisiensi pada Gas Tubine
Compressor.
b. Melakukan perhitungan berdasarkan hasil data pengukuran pada saat
kegiatan audit.
c. Menganalisa potensi penghematan energi yang dapat dilakukan.
1.3
Jadwal Kegiatan
Kegiatan walk-thru audit energi yang dilaksanakan di SKG Tegal Gede
Cikarang PT. Pertamina Gas hanya berlangsung satu hari kerja yang didampingi
oleh instruktur audit energy. Pembagian kelompok sudah diatur saat pembekalan
audit energy berlangsung.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
1.4
Des 2016
15
16
Kegiatan
Feb-17
20
Persiapan dan Kick Off Meeting
Pengumpulan Data Teknis
Perhitungan Data Teknis & Operasi
Evaluasi
Menyusun Rekomendasi
Menyusun Draft Final Report
Presentasi Draft Report
Menyerahkan Final Report
Personil Pelaksana Audit Energi
Pada saat walk-thru audit energy di SKG Tegal Gede Cikarang PT.
Pertamina Gas di bagi menjadi tiga tim audit. Dimana pembagian yang dilakukan
langsung oleh instruktur dan pengawas lapangan. Pembagian dalam tiga tim
meliputi obyek yang berbeda, adapun obyek tersebut adalah sebagai berikut :
2
1. Audit energi pada GEG ( Gas Engine Generator)
2. Audit energi pada GTC (Gas Turbin Compressor)
3. Audit energi pada AC (Air Conditioner)
Adapun nama-nama personil dalam kegiatan audit energi yang mengambil
obyek Gas Turbin Compressor adalah :
No
Nama
Perusahaan
1
Grace Intan Melania
PT. Pertamina (Pesero)
2
Setyawan Widodo
PT. Pertamina (Pesero)
3
Evran
PT. Pertagas
4
Hendarto
PT. Pertagas
5
Viveriko
PT. Perta Arun Gas
6
Chasril Hanif
PT. Perta Arun Gas
7
Pandu
PT. Perta Daya Gas
3
BAB II
DESKRIPSI FASILITAS AUDIT
2.1
Profil Perusahaan
PT Pertamina Gas adalah perusahaan yang bergerak dalam sektor
midstream dan downstream industri gas Indonesia. Perusahaan ini merupakan
anak perusahaan PT Pertamina (Persero) dalam peran usaha niaga gas,
transportasi gas, pemrosesan gas dan distribusi gas, serta bisnis lainnya yang
terkait dengan gas alam dan produk turunannya.
PT Pertamina Gas didirikan pada 23 Februari 2007. Pendirian tersebut
untuk memenuhi ketentuan UU No. 22/2001 dan adanya peningkatan kebutuhan
komoditas gas di Indonesia sebagai alternatif energi pengganti bahan bakar
minyak yang ramah lingkungan. Sekaligus upaya ini akan memberikan nilai
tambah pengusahaan gas. Kompetensi Pertamina dalam mengelola usaha gas
selama 30 tahun mendorong untuk membentuk badan usaha tersendiri secara
fokus dan profesional. Sumber daya dan aset serta jaringan bisnis yang ada
menjadi andalan PT Pertamina Gas untuk mengembangkan usaha dalam koridor
nilai-nilai Good Corporate Governance.
PT Pertamina Gas mendapatkan dukungan usaha yang kuat dari induknya,
PT Pertamina (Persero), dan dari afiliasi lainnya. Saling dukung antar anak
perusahaan PT Pertamina (Persero) ini menghasilkan sinergi yang kokoh di
bidang bisnis migas. Dalam hal niaga PT Pertamina Gas telah memiliki bekal
sebesar 10,4 TCF di samping mengelola infrastruktur transmisi gas di Jawa Barat,
Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Aceh dan Kalimantan Timur.
Kekuatan lainnya, PT Pertamina Gas memiliki captive market sebesar:
2.335 MMSCFD (committed volume: 1.405 MMSCFD) di Sumatera Bagian Utara
(SBU), Sumatera Bagian Selatan (SBS) dan Jawa Bagian Barat (JBB). PT
Pertamina Gas juga akan tetap memelihara iklim usaha dan situasi yang kondusif
di bawah koordinasi BPMIGAS, BPHMIGAS sebagai regulator serta beberapa
BUMN sebagai konsumen gas terbesar.
4
Peluang usaha PT Pertamina Gas ke depan sangat terbuka lebar dengan
melihat bahwa pasokan gas saat ini sedemikian terbatas, uncommitted permintaan
gas menginjak tahun 2007 sudah mencapai 250 BSCF per tahun di samping
meningkatnya kebutuhan gas nasional hingga 45 persen di tahun terakhir. Sejalan
dengan itu Pemerintah Indonesia pun telah membuat blue print jaringan pipa gas
nasional yang disebut sebagai Integrated Indonesia Gas Pipeline, dengan salah
satu ruasnya, Semarang-Gresik, akan dibangun oleh PT Pertamina Gas. Prospek
bisnis produk turunan gas, petrokimia dan listrik juga sangat menjanjikan di
tahun-tahun mendatang.
2.2
Pelaksanaan Kegiatan Audit
Kegiatan audit energi di SKG-Cikarang Tegal Gede PT. Pertamina Gas,
merupakan kegiatan Walkthru audit yang dilaksanakan oleh tim peserta
pembekalan calon auditor energi bersama PT Energi Manajemen Indonesia (PT
EMI).
Stasiun Kompresor Gas Tegalgede PT Pertamina Gas merupakan salah
satu plant dari PT Pertamina Gas Western Java Area, yang terletak di Jl Raya
Industri Cikarang, Lemah Abang, Kelurahan Hajar Mekar, kecamatan Cikarang
Utara, Bekasi, Jawa Barat. Lokasinya terletak di area industri Jababeka. Maka dari
itu lokasi ini dikelilingi oleh berbagai macam kegiatan. Disebelah utara SKG
terdapat pabrik dan sungai. Bagian timur terdapat jalan raya penghubung dari
pintu tol Cikarang barat ke kawasan industri Jababeka, dengan kapasitas
kendaraan yang cukup ramai. Untuk daerah Selatan terdapat penduduk dan pabrik
keramik. Untuk sebelah barat terdapat area kosong dan sungai ulu.
Gambar 2.1 Peta Lokasi SKG-Cikarang Tegal Gede
5
Gambar 2.2 Peta Lokasi dan distribusi SKG-Cikarang Tegal Gede
Untuk menunjang operasional di SKG Tegal Gede dari segi kelistrikan,
SKG menggunakan pembangkit tersendiri dengan menggunakan 4 GEG (Gas
Engine Generator) dengan kapasitas 3500 KVa dan 11218 KVA. Dengan jenis
fuel yang digunakan menggunakan fuel gas. Dan berikut gambar dari genset.
Gambar 2.3 GEG (Gas Engine Generator) SKG-Cikarang Tegal Gede
6
Untuk mengoperasikan penyaluran gas di SKG Tegal Gede menggunakan
4 GTC (Gas Turbin Compressor) dengan jenis solar turbine 4500 HP ISO DRY.
Dalam operasional sekarang hanya menggunakan 2 GTC dan 2 GTC stanby.
Gambar 2.4 Diagram Proses GTC SKG-Cikarang Tegal Gede
Station Pertagas Tegal Gede dalam operasional nya menyalurkan gas
kepada konsumen sebagai berikut :
Gambar 2.5 Penyaluran Gas ke Konsumen SKG-Cikarang Tegal Gede
7
BAB III
METODOLOGI
3.1
Metode Analisa
Metode analisa yang digunakan untuk menghitung efisiensi Gas Turbine
Compressor adalah metode direct. Dimana saat kegiatan walk thru audit energi
dilakukan dengan pengambilan data dan pengukuran di lapangan. Berdasarkan
data hasil pengukuran dilapangan dilakukan perhitungan teknis data primer,
menganalisis dan mengevaluasi.
3.2
Data dan Analisa
Adapun data dan analisa saat kegiatan audit energi di SKG Tegal Gede
sebagai berikut:
Combustor
Flue Gas
Fuel
Gas In
P In
Gas Out
P Out
Combustion
Air
Turbine
Gas
Compressor
Compressor
Tabel 3.1 Data hasil Pengukuran
No
JENIS DATA
1
2
3
4
5
6
HP Suction Pressure
HP Suction Temperature
HP Discharge Pressure
HP Discharge Temperature
Sales Gas Flow
T1 Air Inlet Temperature
7
8
9
10
T5 Temperature /Engine
GHV
NPT Optimal Engine
Power Nominal
Units
GTC
PSIA
( oF )
PSIA
( oF )
MMSCFD
( oF )
197
85
338
185
43
83
( oF )
1019
1017
53
2813
%
HP
8
Perhitungan Efisiensi Direct Method
Adapun perhitungan efisiensi direct method menggunakan perhitungan
sebagai berikut :
Efisiensi GT = Fuel flow/H x GHV (BTU/cf) x 100% /( BHP x 3413 x 0.746 )
No
1
2
3
4
5
6
7
8
JENI S DATA
ABSL.SUCTION PRESSURE
Units
(Ps)
PSIA
GTC 1
197.00
SUCTION TEMPERATUR
( oF )
ABSL. DISCHARED PRESSURE (Pd)
PSIA
DISCHARED TEMPERATUR
( oF )
185.00
MMCFD
43.00
SALES GAS FLOW ( Q )
85.00
353.00
Cp/Cv
1.30
POLYTROPIC EFFICIENCY
0.90
C0MPRESS. FACTOR
0.90
9
GAS CONST./MW
10
DESIGN P0WER
11
(n/(n-1) Sales Gas
12
SALES GAS FLOW ( Q )
13
POWER REQUIRE TO COMPRESS GAS
14
FUEL CONSUMPTION
15
ENERGY INTENSITY
16
EFISIENSI TOTAL
1,545.00
HP
4,554.00
3.90
LBM/MIN
1,677.97
HP
1,485.33
BTU/H
25,000,000.00
BTU/HP
16,831.31
%
15.13
Dari hasil perhitungan efisiensi direct method di peroleh efisiensi 15,13 %.
Dengan nilai efisiensi sebesar 15,13 % maka GTC di SKG Tegal Gede
mempunyai nilai efisiensi yang sangat rendah dibandingkan data desain sebesar
30%
Rendahnya nilai efiensi disebabkan pada saat survey beban turbin
compressor tidak pada kapasitas 100%, dimana pada saat audit berlangsung, pola
pengoperasian penyaluran gas di SKG Tegal Gede hanya menggunakan 2 unit
GTC sedangkan unit GTC lainnya berada dalam keadaan standby.
9
BAB IV
TEMUAN DAN REKOMENDASI AUDIT ENERGY
4.1
Temuan Audit Energi
Dalam kegiatan audit energi yang dilakukan di SKG Tegal Gede pada
tanggal 15 Desember 2016, dan saat pengambilan data primer di Gas Turbin
Compressor di dapatkan temuan sebagai berikut :
1. Tidak adanya pencatatan maupun metering pasti
penggunaan fuel gas
secara terukur yang digunakan selama proses berlangsung.
2. Efisiensi Gas Turbine Compressor yang rendah diakibatkan oleh
pembebanan yang rendah.
3. Beberapa alat ukur yang bisa digunakan untuk mengetahui efisiensi Gas
Turbine Compressor dengan indirect method belum terpasang, seperti: O2
analyser untuk menentukan losses.
4.2
Rekomendasi Audit Energi
Dari hasil audit energi dapat direkomendasikan oleh tim audit sebgai
berikut :
1. Perlu dilakukan pengaturan pola operasi yang mengoptimalkan power
peralatan.
2. Perlu dilakukan restaging untuk meningkatkan efisiensi Gas Turbine
Compressor dengan analisa ekonomi sebagai berikut:
Investasi
Nilai Investasi
Saving 18% Fuel
(asumsi operasi
350 hari/tahun dan
konsumsi fuel 25
MMBTU/H, ref
harga
$5.5/MMBTU)
Restaging
Compressor
USD 80,000.00
USD 207,900.00
10
Pay Back
Period
Jenis
Investasi
4.6 bulan
Rendah
BAB V
KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan berdasarkan data primer dan setelah menganalisa
pada GTC (Gas Turbin Compressor) di stasion PT. Pertamina Gas Tegal Gede,
maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil audit energi pada Gas Turbine Compressor, efisiensi
pada Gas Turbine Compressor adalah sebesar 15.13 %
2. Perlu dilakukan pemasangan metering pada fasilitas Gas Turbine
Compresor
3. Untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi, dapat dilakukan
pemasangan O2 Controller sehingga dapat mengontrol proses pembakaran
guna menurunkan losses serta memanfaatkan gas buang.
4. Hasil rekomendasi yang dilakukan perlu dievaluasi guna melihat nilai
aktual penghematan yang dihasilkan.
11
Download