INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG JL. PHH MUSTOFA NO 23 BANDUNG 40124 3 PENYUSUNAN Muatan Dokumen Amdal – Pasal 25 UU No. 32/2009 Berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam Pasal 25 UU No. 32 Tahun 2009 tentang PPLH, dokumen Amdal memuat: Pengkajian mengenai dampak rencana usaha dan/atau kegiatan a Rencana pengelolaan dan pemantauan LH f Evaluasi Secara Holistik terhadap dampak yang terjadi Kelayakan/ Ketidaklayakan LH e Dokumen Amdal d Prakiraan Besaran & Sifat Penting Dampak b Evaluasi Kegiatan di sekitar Lokasi Rencana Usaha dan/atau kegiatan c Saran, Masukan dan Tanggapan Masyarakat KERANGKA PIKIR PENYUSUNAN DOKUMEN AMDAL Saran, pendapat dan Tanggapan dari: •PENGUMUMAN • KONSULTASI PUBLIK AMDAL DAMPAK POTENSIAL A RENCANA KEGIATAN DAMPAK POTENSIAL DAMPAK PENTING HIPOTETIK B KOMPONEN KEGIATAN C DAMPAK POTENSIAL EVALUASI DAMPAK POTENSIAL DAMPAK PENTING HIPOTETIK 2 1 PRAKIRAAN DAN EVALUASI DAMPAK DAMPAK PENTING HIPOTETIK DAMPAK POTENSIAL TP + DAMPAK PENTING HIPOTETIK DAMPAK PENTING HIPOTETIK 3 3 E RONA LINGKUNGAN DAMPAK POTENSIAL F Analisis atas Kegiatan di Sekitar Surat Persetujuan KA PELINGKUPAN Dokumen KERANGKA ACUAN (KA) P+ 2 D KOMPONEN LINGKUNGAN PENILAIAN KELAYAKAN LINGKUNGAN PENTING HIPOTETIK 1 DAMPAK POTENSIAL IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL Prakiraan= Besaran & sifat penting dampak untuk setiap DPH PDAMPAK Evaluasi = telaahan terhadap keterkaitan dan interaksi seluruh DPH karekterisk dampak lingkungan ANALISIS Dokumen ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (ANDAL) RENCANA PENGELOLAAN DAMPAK LINGKUNGAN • Dampak Penting • Dampak lingkungan lainnya Surat Kelayakan Lingkungan PERENCANAAN PENGENDALIAN Dokumen RKL-RPL Dokumen Amdal Dokumen Amdal Dokumen Amdal dalam Rancangan Peraturan MENLH tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan dalam Rancangan Peraturan MENLH tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan 1.Dokumen kerangka acuan (KA-ANDAL); 1.Dokumen kerangka acuan (KA); 2.Dokumen ANDAL; 2.Dokumen Andal; 3.Dokumen RKL 3.Dokumen RKL-RPL 4.Dokumen RPL 5.Ringkasan Eksekutif Penyusunan Dokumen Amdal Tahap Perencanaan 1 2 Rencana Umum Studi Kelayakan 3 4 Disain Rinci Pra Kontruksi dan Konstruksi 5 Operasi Amdal disusun oleh pemrakarsa pada tahap perencanaan suatu usaha dan/atau kegiatan KA 1 ANDAL 2 RKL-RPL 3 Dokumen AMDAL Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan wajib sesuai dengan rencana tata ruang Tidak sesuai dengan rencana tata ruang, dokumen Amdal tidak dapat dinilai dan wajib dikembalikan kepada pemrakarsa Sumber: Pasal 4-5 PP 27/2012 Izin Lingkungan PP 27/99: Amdal Bagian dari studi Kelayakan Rencana Usaha dan/atau Kegiatan (pasal 2 ayat (1)) dan kesesuaian dengan RTRW dan/atau Rencana Tata Ruang Kawasan (pasal 16 ayat (4)) Muatan KERANGKA ACUAN dalam Peraturan MENLH No. 08 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Amdal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan dan Manfaat 1.3. Peraturan BAB II RUANG LINGKUP STUDI 2.1. Lingkup rencana usaha dan/atau kegiatan yang ditelaah dan alternatif komponen rencana usaha dan/atau kegiatan (status, TR, Rencana Usaha/Keg., keg. di sekitar, alt) 2.2. Lingkup rona lingkungan hidup awal 2.3. Pelingkupan (identifikasi, evaluasi dan klasifiksi & prioritas, DPH & wilayah studi) Muatan KERANGKA ACUAN dalam Peraturan MENLH 16/2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan PENDAHULUAN • Latar Belakang • Tujuan • Pelaksana Studi (pemrakarsa & tim penyusun dok Amdal, tenaga ahli dan asisten penyusun) BAB III METODE STUDI 3.1. Metode pengumpulan dan analisis data 3.2. Metode Prakiraan Dampak 3.3. Metode Evaluasi Dampak PELINGKUPAN • Deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan fokus pada kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan beserta alternatif, termasuk pengelolaan LH yang sudah ada/tersedia; • Deskripsi umum rona lingkungan hidup awal (environmental setting): Komponen lingkungan terkena dampak dan usaha/kegiatan disekitar lokasi rencana usaha/kegiatan beserta dampak lingkungannya; • Hasil pelibatan masyarakat • Dampak penting hipotetik (DPH) • Batas wilayah studi dan batas waktu kajian BAB IV PELAKSANA STUDI 4.1. Pemrakarsa 4.2. Penyusun Studi Amdal 4.3 Biaya Studi 4.4. Waktu Studi METODE STUDI • Metode pengumpulan dan analisi data; • Metode prakiraan dampak penting dan • Metode evaluasi secara holitistik terhadap dampak lingkungan DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Muatan KERANGKA ACUAN dalam Peraturan MENLH 16/2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan PENDAHULUAN • Latar Belakang • Tujuan • Pelaksana Studi (pemrakarsa & tim penyusun dok Amdal, tenaga ahli dan asisten penyusun) PELINGKUPAN • Deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan fokus pada kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan beserta alternatif, termasuk pengelolaan LH yang sudah ada/tersedia; • Deskripsi umum rona lingkungan hidup awal (environmental setting): Komponen lingkungan terkena dampak dan usaha/kegiatan disekitar lokasi rencana usaha/kegiatan beserta dampak lingkungannya; • Hasil pelibatan masyarakat • Dampak penting hipotetik (DPH) • Batas wilayah studi dan batas waktu kajian METODE STUDI • Metode pengumpulan dan analisis data; • Metode prakiraan dampak penting dan • Metode evaluasi secara holitistik terhadap dampak lingkungan DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN a. Penjelasan latar belakang dilakukannya rencana usaha dan/atau kegiatan ini (termasuk ada tidaknya persetujuan prinsip) b. Alasan mengapa rencana kegiatan ini termasuk wajib amdal dan pendekatan studi yang digunakan (tunggal, terpadu atau kawasan) c. Alasan mengapa rencana kegiatan ini dinilai oleh KPA Pusat, Provinsi atau Kab/Kota a. Penjelasan tujuan dilaksanakannya rencana usaha dan/atau kegiatan ini (mengapa rencana usaha dan/atau kegiatan ini dibutuhkan) b. Penjelasan manfaat dari adanya rencana kegiatan ini kepada masyarakat sekitar dan peranannya terhadap pembangunan nasional dan daerah a. Informasi tentang pemrakarsa dan penanggung jawab rencana usaha dan/atau kegiatan b. Informasi tentang pelaksana studi amdal, yang terdiri dari tim penyusun dokumen amdal, tenaga ahli dan asisten penyusun dokumen amdal Tim penyusun: 1 ketua tim memiliki sertifikat KTPA & minimal 2 anggota sertifikat ATPA) wajib Tenaga Ahli: ahli ttg kegiatan atau ahli ttg dampak wajib Asisten: person yang telah lulus pelatihan di LPK pilihan Muatan KERANGKA ACUAN dalam Peraturan MENLH 16/2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan PENDAHULUAN • Latar Belakang • Tujuan • Pelaksana Studi (pemrakarsa & tim penyusun dok Amdal, tenaga ahli dan asisten penyusun) a. Status studi amdal (apakah amdal dilakukan terintegrasi, bersamaan atau setelah FS teknis dan ekonomis b. Kesesuaian lokasi rencana kegiatan dengan RTRW sesuai ketentuan peraturan perundangan c. Deskripsi rinci atas rencana usaha dan/atau kegiatan (fokus kepada komponen kegiatan yang berpotensi menyebabkan dampak, sampaikan alternatif jika ada, dan bentuk-bentuk pengelolaan dampak yang telah disiapkan sebagai bagian dari rencana kegiatan) Cat: sertakan peta yang diperlukan PELINGKUPAN • Deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan fokus pada kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan beserta alternatif, termasuk pengelolaan LH yang sudah ada/tersedia; • Deskripsi umum rona lingkungan hidup awal (environmental setting): Komponen lingkungan terkena dampak dan usaha/kegiatan disekitar lokasi rencana usaha/kegiatan beserta dampak lingkungannya; • Hasil pelibatan masyarakat • Dampak penting hipotetik (DPH) • Batas wilayah studi dan batas waktu kajian METODE STUDI • Metode pengumpulan dan analisis data; • Metode prakiraan dampak penting dan • Metode evaluasi secara holitistik terhadap dampak lingkungan DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN a. Informasi mengenai komponen lingkungan terkena dampak b. Analisis/Informasi mengenai Usaha dan/atau kegiatan lain yang ada di sekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan beserta dampak yang ditimbulkan Cat: gunakan data aktual, yang berasal dari sumber valid dan kredibel; data rinci disampaikan dalam lampiran; apabila ada alternatif lokasi, maka uraian rona untuk setiap alternatif harus disajikan a. Uraian informasi hasil proses pelibatan masyarakat yang diperlukan dalam proses pelingkupan b. Diperoleh dari SPT yang telah diolah agar benar-benar bermanfaat dalam proses pelingkupan c. Bukti pengumuman dan hasil pelaksanaan konsultasi publik dilampirkan Muatan KERANGKA ACUAN dalam Peraturan MENLH 16/2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan PENDAHULUAN • Latar Belakang • Tujuan • Pelaksana Studi (pemrakarsa & tim penyusun dok Amdal, tenaga ahli dan asisten penyusun) PELINGKUPAN • Deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan fokus pada kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan beserta alternatif, termasuk pengelolaan LH yang sudah ada/tersedia; • Deskripsi umum rona lingkungan hidup awal (environmental setting): Komponen lingkungan terkena dampak dan usaha/kegiatan disekitar lokasi rencana usaha/kegiatan beserta dampak lingkungannya; • Hasil pelibatan masyarakat • Dampak penting hipotetik (DPH) • Batas wilayah studi dan batas waktu kajian METODE STUDI • Metode pengumpulan dan analisis data; • Metode prakiraan dampak penting dan • Metode evaluasi secara holitistik terhadap dampak lingkungan DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN a. Sajikan proses Identifikasi Dampak Potensial b. Sajikan proses Evaluasi Dampak Potensial c. Sajikan daftar kesimpulan DPH a. Sajikan batas wilayah studi (hasil tumpang susun antara batas wilayah proyek, batas ekologis, batas sosial, dan batas administratif setelah mempertimbangkan kendala teknis yang dihadapi) b. Sajikan batas waktu kajian yang akan digunakan untuk melakukan prakiraan dan evaluasi dampak dalam Andal (setiap DPH memiliki batas waktu kajian tersendiri) Konsep Dasar Pelingkupan Hasil Pelibatan Masyarakat Deskripsi Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Penyebab Dampak Lingkungan Peta lokasi rencana usaha dan/atau Kegiatan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang tersedia Mekanisme, Peraturan atau SNI dll Komponen Lingkungan Hidup yang terkena dampak Peta-Peta Pendukung Dampak Lingkungan • • Dampak Potensial; Dampal Pentik Hipotetik (DPH) 1. Batas project; 2. Batas ekologis, 3. Batas Sosial, 4. Batas Adm Wilayah Studi Peta-Peta Pendukung Batas waktu Kajian Muatan KERANGKA ACUAN dalam Peraturan MENLH 16/2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan PENDAHULUAN • Latar Belakang • Tujuan • Pelaksana Studi (pemrakarsa & tim penyusun dok Amdal, tenaga ahli dan asisten penyusun) PELINGKUPAN • Deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan fokus pada kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan beserta alternatif, termasuk pengelolaan LH yang sudah ada/tersedia; • Deskripsi umum rona lingkungan hidup awal (environmental setting): Komponen lingkungan terkena dampak dan usaha/kegiatan disekitar lokasi rencana usaha/kegiatan beserta dampak lingkungannya; • Hasil pelibatan masyarakat • Dampak penting hipotetik (DPH) • Batas wilayah studi dan batas waktu kajian METODE STUDI • Metode pengumpulan dan analisis data; • Metode prakiraan dampak penting dan • Metode evaluasi secara holitistik terhadap dampak lingkungan DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Bagian ini berisi metode pengumpulan data primer dan sekunder yang sahih serta dapat dipercaya (reliable) untuk digunakan dalam penyusunan rona lingkungan hidup awal yang rinci dan sebagai masukan dalam melakukan prakiraan besaran dan sifat penting dampak Bagian ini menjelaskan metode prakiraan dampak penting yang digunakan untuk memprakirakan besaran dan sifat penting dampak dalam studi Andal untuk masing-masing dampak penting hipotetik, termasuk rumus-rumus dan asumsi prakiraan dampaknya disertai argumentasi/alasan pemilihan metode tersebut Bagian ini menguraikan metode-metode yang lazim digunakan dalam studi Andal untuk mengevaluasi keterkaitan dan interaksidampak lingkungan yang diprakirakan timbul (seluruh dampak penting hipotetik) secara keseluruhan dalam rangka penentuan karakteristik dampak rencana usaha dan/atau kegiatan secara total terhadap lingkungan hidup Muatan ANDAL dalam Peraturan MENLH No. 08 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Amdal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan dan Manfaat 1.3. Peraturan BAB II RENCANA USAHA/KEGIATAN 2.1. Identitas pemrakrasa dan penyusun Amdal 2.2. Uraian rencana usaha/kegiatan 2.3. Alternatif-alternatif yang dikaji dalam Andal 2.4. Keterkaitan rencana usaha/kegiatan dengan kegiatan lain disekitarnya BAB III RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL BAB IV RUANG LINGKUP STUDI 4.1. Dampak penting yang ditelaah; 4.2. Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian BAB V PRAKIRAAN DAMPAK PENTING BAB VI EVALUASI DAMPAK PENTING 6.1. Telaahan terhadap dampak penting; 6.2. Pemilihan alternatif terbaik; 6.3. Telaahan sebagai dasar pengelolaan; 6.4. Rekomendasi penilaian kelayakan LH DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Muatan ANDAL dalam Peraturan MENLH 16/2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan PENDAHULUAN • Ringkasan deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan; • Ringkasan dampak penting yang ditelaah/dikaji • Batas wilayah studi dan batas waktu kajian DESKRIPSI RINCI RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL PRAKIRAAN DAMPAK PENTING Besaran dan sifat penting dampak untuk masingmasing DPH; EVALUASI SECARA HOLISTIK TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN • Telaahan secara keseluruhan dan keterkaitan serta interaksinya atas dampak lingkungan yang diperkiraakan terjadi untuk menentukan karekteristik dampak lingkungan secara total terhadap lingkungan; • Arahan pengelolaan dampak lingkungan; • Kesimpulan kelayakan lingkungan dari pemrakarsa DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Muatan ANDAL dalam Peraturan MENLH 16/2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan PENDAHULUAN • Ringkasan deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan; • Ringkasan dampak penting yang ditelaah/dikaji • Batas wilayah studi dan batas waktu kajian Disadur dari Dokumen KA ( mengacu pada hasil pelingkupan dalam dokumen Kerangka Acuan. Surat Persetujuan Kesepakatan Kerangka Acuan atau Pernyataan Kelengkapan Administrasi Dokumen Kerangka Acuan) DESKRIPSI RINCI RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL a. PRAKIRAAN DAMPAK PENTING Besaran dan sifat penting dampak untuk masingmasing DPH; berisi uraian mengenai rona lingkungan hidup (environmental setting) secara rinci dan mendalamd lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan b. Usaha dan/atau kegiatan yang ada di sekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan beserta dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan hidup EVALUASI SECARA HOLISTIK TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN • Telaahan secara keseluruhan dan keterkaitan serta interaksinya atas dampak lingkungan yang diperkiraakan terjadi untuk menentukan karekteristik dampak lingkungan secara total terhadap lingkungan; • Arahan pengelolaan dampak lingkungan; • Kesimpulan kelayakan lingkungan dari pemrakarsa DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Uraian hasil prakiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting dampak untuk setiap dampak penting hipotetik (DPH) yang dikaji. Perhitungan dan analisis prakiraan dampak penting hipotetik tersebut menggunakan metode prakiraan dampak yang tercantum dalam kerangka acuan Muatan ANDAL dalam Peraturan MENLH 16/2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan PENDAHULUAN • Ringkasan deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan; • Ringkasan dampak penting yang ditelaah/dikaji • Batas wilayah studi dan batas waktu kajian DESKRIPSI RINCI RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL PRAKIRAAN DAMPAK PENTING Besaran dan sifat penting dampak untuk masingmasing DPH; EVALUASI SECARA HOLISTIK TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN • Telaahan secara keseluruhan dan keterkaitan serta interaksinya atas dampak lingkungan yang diperkiraakan terjadi untuk menentukan karekteristik dampak lingkungan secara total terhadap lingkungan; • Arahan pengelolaan dampak lingkungan; • Kesimpulan kelayakan lingkungan dari pemrakarsa DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN menguraikan hasil evaluasi atau telaahan keterkaitan dan interaksiseluruh dampak penting hipotetik (DPH) dalam rangka penentuan karakteristik dampak rencana usaha dan/atau kegiatan secara total terhadap lingkungan hidup Arahan pengelolaan dilakukan terhadap seluruh komponen kegiatan yang menimbulkan dampak, baik komponen kegiatan yang paling banyak memberikan dampak turunan (dampak yang bersifat strategis) maupun komponen kegiatan yang tidak banyak memberikan dampak turunan. Arahan pemantauan dilakukan terhadap komponen lingkungan yang relevan untuk digunakan sebagai indikator untuk mengevaluasi penaatan (compliance), kecenderungan (trendline) dan tingkat kritis (critical level) dari suatu pengelolaan lingkungan hidup CONTOH TABEL RINGKASAN ANALISIS DAMPAK No DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Tahap konstruksi Peningkata C = 0,2 (Hutan n air larian tropis) permukaa n dari I = 200 mm/tahun kegiatan pembukaa A = 10.000 ha (hutan n lahan tropis) Hasil Prakiraan Dampak (Catatan: Terdapat dua opsi melakukan prakiraan: 1. Ada opsi dimana prakiraan hanya membandingkan perubahan kondisi rona dengan adanya kegiatan dan tanpa adanya kegiatan.Pada opsi ini, perubahan rona secara alamiah tidak diperhitungkan 2. Opsi lain adalah membandingkan kondisi tanpa kegiatan dengan adanya kegiatan, namun juga memperhitungkan perubahan rona secara alamiah, sehingga untuk opsi ini wajib ada pula analisis/perhitungan perubahan rona secara alamiah) Besarnya dampak: Dengan perubahan rona menjadi kebun sawit maka diperkirakan Q’ menjadi 0,45 m3/tahun Sehingga terjadi peningkatan ΔQ = 0,05 m3/tahun Sifat penting dampak: Maka Q air larian awal = 0,4 m3/tahun Tidak penting, karena besarannya hanya naik + 10% dari nilai Q alamiah Gangguan estetika akibat perubahan bentang alam Rona awal lokasi kegiatan adalah perbukitan, namun dengan adanya kegiatan, akan ada dua bukit yang menjadi dataran dan terdapat kemungkinan adanya tiga cekungan bekas “borrow pit” Besarnya dampak: Berdasarkan indeks visual sensitivity-intencity pada Headley, 2009, maka besaran dampak gangguan estetika termasuk kelas “N” dimana merupakan dampak gangguan estetika yang tidak berpengaruh, mengingat tidak adanya pengurangan substansial pada kualitas visual Sifat penting dampak: Tidak penting, karena gangguan ini tidak berpengaruh terhadap masyarakat lokal Hasil Evaluasi Dampak DPH 1 dan DPH 2 bertemu pada ruang waktu yang sama,karena kegiatan yang menyebabkan DPH1 dan DPH 2 dilakukan secara bersamaan, sehingga ada kemungkinan bahwa perubahan bentang alam (khususnya terbentuknya cekungan), akan berinteraksi dengan peningkatan air aliran, dapat menjadikan cekungan terisi air yang memungkinkan menjadi tempat berkembangnya vector penyakit demam berdarah, maka dari analisis ini, DPH 1 dan DPH 2 menjadi dampak penting DPH 1 dan DPH 2 bertemu pada ruang waktu yang sama, karena kegiatan yang menyebabkan DPH1 dan DPH 2 dilakukan secara bersamaan, sehingga ada kemungkinan bahwa perubahan bentang alam (khususnya terbentuknya cekungan), akan berinteraksi dengan peningkatan air aliran, dapat menjadikan cekungan terisi air yang memungkinkan menjadi tempat berkembangnya vector penyakit demam berdarah, maka dari analisis ini, DPH 1 dan DPH 2 menjadi dampak penting Muatan RKL dan RPL dalam Peraturan MENLH No. 08 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Amdal RKL PERNYATAAN PELAKSANAAN BAB I PENDAHULUAN BAB II PENDEKATAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP BAB III RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP 3.1. Dampak penting dan sumber dampaj penting 3.2. Tolok uku dampak DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RKL BAB I PENDAHULUAN Muatan RKL-RPL dalam Peraturan MENLH 16/2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan PENDAHULUAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP • Matrik/tabel untuk dampak lingkungan (dampak penting hasil kajian Andal dan dampak lingkungan lainnya); • Peta lokasi pengelolaan LH sesuai dengan kaidah kartograf RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP • Matrik/tabel untuk pemantauan dampak lingkungn (dampak penting hasil kajian Andal dan dampak lingkungan lainnya); • Peta lokasi pemantauan LH sesuai dengan kaidah kartografi JUMLAH DAN JENIS IZIN PPLH YANG DIBUTUHKAN BAB II RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PERNYATAAN PELAKSANAAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Dampak-Dampak Lingkungan yang tercantum dalam RKL-RPL Komponen Rencana Kegiatan Komponen Lingkungan Hidup Prakiraan dan Evaluasi (ANDAL) Pelingkupan (KA) Dampak Potensial DPH Prakiraan Kegiatan Lain disekitarnya Evaluasi Dampak Potensial Saran, Pendapat danTanggapan (SPT) Masyarakat Dampak Tidak Penting DTPH Tidak Dikelola dan Dipantau Tidak Dikelola dan Dipantau keterangan Penekanan Dalam Revisi Pedoman Penyusunan dan Penilaian Amdal Dampak Penting Dikelola dan Dipantau Evaluasi Holistik Arahan RKL-RPL Dikelola dan Dipantau RKL & RPL Matrik Pengelolaan Lingkungan Hidup Matrik atau tabel tersebut disusun dengan urutan sebagai berikut: 1. Komponen lingkungan terkena dampak (dampak penting dan dampak lainnya) 2. sumber dampak (dampak penting & dampak lainnya) 3. Tolok ukur dampak 4. Tujuan rencana pengelolaan lingkungan hidup 5. Bentuk Pengelolaan lingkungan hidup 6. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup 7. Periode pengelolaan lingkungan hidup 8. Institusi pengelolaan lingkungan hidup Keterangan: PLH = Pengelolaan Lingkungan Hidup Contoh Matrik Pengelolaan Lingkungan Hidup Dampak Indikator keberhasilan Sumber Bentuk pengelolaan Lingkungan pengelolaan lingkungan Dampak lingkungan hidup yang dikelola hidup Dampak Penting Yang Dikelola (Hasil Arahan Pengelolaan pada ANDAL) 1. Penurunan Kegiatan Konsentrasi debu yang a. Melakukan kualitas udara mobilisasi alat timbul tidak melebihi penyiraman jalan secara berkala ambien dan bahan baku mutu udara (parameter pada tahap ambien untuk b. Memasang plat debu) konstruksi parameter debu penghalang pada ban kendaraan angkut Lokasi pengelolaan lingkungan hidup No. a. b. c. 2. Peningkatan laju sedimentasi di waduk Erosi tanah karena sebab alamiah maupun antropogenik pada area yang berdekatan dengan waduk Stabilnya laju sedimentasi di area sekitar waduk selama umur waduk a. b. Menanami area sekitar a. waduk dengan tanaman penahan erosi b. Memberikan pemahaman kepada penduduk yang beraktivitas di daerah rawan erosi guna mengurangi kegiatan c. yang dapat menjadi sumber erosi antropogenik d. Periode pengelolaan lingkungan hidup Institusi pengelolaan lingkungan hidup Di dalam tapak minimal sehari dua a. proyek yang menjadi kali sumber pencemar kualitas udara, b. Di jalan angkut yang melalui permukiman warga c. Lokasi rinci dapat dilihat pada peta 2.1 Di area sekitar a. waduk dalam radius 5 km Di batas sosial yang mungkin memberikan kontribusi terhadap peningkatan erosi antropogenik Di luar batas sosial yang masih mungkin memberikan kontribusi terhadap peningkatan erosi antropogenik b. Penanaman a. sekali dengan pemelihara an setiap b. bulan sekali Pemberian c. pemahama n dilakukan sekali d. setahun Instansi Pelaksana yaitu PT X selaku pemrakarsa dan kontrakor pelaksana kegiatan konstruksi Instansi Pengawas yaitu BLHD Kabupaten X, DInas PU Kab X, BLH Provinsi Y, DInas PU Prov Y Instansi Penerima Laporan yaitu BLHD Kabupaten X, DInas PU Kab X, BLH Provinsi Y, DInas PU Prov Y Instansi Pelaksana penanaman dan pemberian pemahaman di batas sosial yaitu PT X selaku pemrakarsa Instansi pelaksana pemberian pemahaman di luar batas sosial yaitu pemda kab X Instansi Pengawas yaitu BLHD Kabupaten X, DInas PU Kab X, BLH Provinsi Y, DInas PU Prov Y Instansi Penerima Laporan yaitu BLHD Kabupaten X, DInas PU Kab X, BLH Provinsi Y, DInas PU Prov Y Lokasi rinci dapat dilihat pada peta 2.1 Dampak Lingkungan Lainnya yang Dikelola (pengelolaan lingkungannnya telah direncanakan sejak awal sebagai bagian dari rencana kegiatan, atau mengacu pada SOP, panduan teknis pemerintah, standar internasional, dll) 1. Timbulnya sampah domestic Kegiatan akomodasi pekerja konstruksi Sampah domestik a. dikelola sesuai dengan peraturan perundangan b. Mengumpulkan sampah domestic dengan dipilah antara organic dengan anorganik sesuai dengan SOP perusahaan nomor …. Bekerjasama dengan Dinas Kebersihan Kab Y untuk menyediakan jasa angkutan sampah domestic harian (diatur dalam MOU nomor … dengan Dinas Kebersihan) Di area akomodasi pekerja konstruksi Dilakukan sehari sekali a. Instansi Pelaksana yaitu PT X selaku pemrakarsa b. Instansi Pengawas yaitu BLHD Kabupaten X, BLH Provinsi Y c. Instansi Penerima Laporan yaitu BLHD Kabupaten X, BLH Provinsi Y, Matrik Pemantauan Lingkungan Hidup Matrik atau tabel tersebut disusun dengan urutan sbb.: 1. Dampak lingkungan (dampak penting penting dan dampak lainnya) yang dipantau 2. Sumber dampak; 3. Parameter lingkungan hidup yang dipantau; 4. Tujuan rencana pemantauan lingkungan hidup; 5. Metode pemantauan lingkungan hidup; 6. Institusi pemantau lingkungan hidup Contoh Matrik Pemantauan Lingkungan Hidup Dampak Lingkungan yang Dipantau Jenis Dampak No yang Timbul Indikator . / (bisa di Sumber ambien dan Paramete Dampak r bisa di sumbernya) 1 Penurunan Kedalam Dewateri muka air an/ ng dari tanah (MAT) ketinggia tahap n MAT operasio nal tambang Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Metode Pengumpul an & Analisis Data Pemantaua n langsung pada sumur pantau dengan menggunak an piezometer Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Pengawa s Penerima Laporan Sumur Satu PT XYZ BLHD pantau A, bulan dua selaku kab A, B, C, D dan kali pemrakarsa BLHD E yang dan seluruh Prov B, berada di kontraktor Dinas PU koordinat penambang Prov B, ……. Dst an Dinas PU Kab A (lokasi rinci pada peta di lampiran …..) BLHD kab A, BLHD Prov B, Dinas PU Prov B, Dinas PU Kab A Pelaksana CONTOH Rencana Kegiatan Pembangunan dan Pengoperasian Perkantoran ?? Amdal, Izin Lingkungan dan IMB • Persyaratan pengendalian dampak lingkungan menjadi salah satu persyaratan tata bagunan sesuai dengan ketentuan pasal 16 PP 36/2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.. • Setiap bangunan bangunan gedung yang menimbulkan dampak penting harus didahului dengan menyertakan AMDAL (Pasal 26 PP 36/2005). terkait dengan hal tersebut, Pasal 14 ayat (1) dan (2) serta Pasal 15, PP No. 36 Tahun 2005 secara tegas menyatakan bahwa setiap orang yang akan mendirikan bangunan gedung wajib memiliki izin mendirikan bangunan (IMB). • IMB tersebut diterbitkan oleh pemerintah daerah kecuali untuk bangunan gedung fungsi khusus oleh Pemerinatah. • Salah satu persyaratan atau kelengkapan yang dibutuhkan untuk pengajuan permohonan IMB gedung adalah AMDAL RTRW/RDTR • Aktivitas komersial • Pengelolaan air bersih • Pemeliharaan dan perbaikan • Pembersihan gedung • Pengelolaan air limbah • Pengelolaan limbah padat • dsb PASCA OPERASI • Pembersihan lahan • Mobilisasi alat dan material dari sumbernya • Penyimpanan alat dan material • Pekerjaan Pondasi, • Pembetonan • Pekerjaan struktur baja • Roofing • Plumbing dan elektrikal • Landscaping OPERASI • Survey pendahuluan • Pembebasan lahan • Dsb KONSTRUKSI PRAKONS Rencana Kegiatan Pembangunan dan Pengoperasian Perkantoran ?? • Pembongka ran struktur gedung • Pembongka ran prasaran pendukung • Pemulihan lahan Identifikasi Deskripsi Rinci Rencana Kegiatan Apa saja yang dimobilisasi Mobilisasi alat dan material Cara mobilisasi Sumbernya darimana konstruksi Pekerjaan pondasi Penggalian (5w 1H) Pekerjaan elektrikal Penarikan kabel (5w 1H) BEBERAPA DAMPAK LINGKUNGAN TIPIKAL DARI KEGIATAN PERKANTORAN PRAKONS 1. Timbulnya Kekhawatiran masyarakat akibat survey pendahuluan 2. Timbulnya kesempatan kerja bagi masyarakat lokal KONS OPS 1. Peningkatan kebisingan di sekitar tapak proyek akibat pekerjaan pondasi 1. Peningkatan debit pengambilan air tanah 2. Peningkatan kadar debu di sekitar tapak proyek akibat mobilisasi alat dan material 3. Timbulanya limbah padat domestik dari aktivitas pekerj 3. Peningkatan kadar debu di sekitar tapak proyek akibat pekerjaan pembersihan lahan 4. Peningkatan air larian akibat pembersihan lahan 2. Timbulnya air limbah domestik akibat aktivitas pekerja 4. Potensi gangguan lalu lintas pada jam sibuk 5. Potensi timbulnya keadaan darurat 6. Potensi tingginya konsumsi energi 7. Timbulnya peluang usaha bagi PKL PASOPS 1. Peningkatan kebisinangan akibat kegiatan pembongkar an struktur bangunan BEBERAPA RENCANA PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN TIPIKAL DARI KEGIATAN PERKANTORAN PRAKONS KONS OPS 1. Melakukan berbagai upaya komunikasi secara reguler dengan masyarakat terkena dampak dengan cara: 1. Menggunakan alat dan mesin yang rendah emisi bising (di bawah rata2 emisi dari alat sejenis) 1. Melakukan recyle air khususnya gray water a. Menyediakan pos pengaduan b. Mengadakan personel LO masyarakat yang bertugas berkomunikasi dengan masyarakat secara reguler c. dll 2. Vegetasi yang telah ada di sekeliiling tapak proyek tetap dipertahankan sebagai buffer 3. Tidak melakukan kegiatan yang meinmbulkan bising di malam hari 4. dll 2. Membangun titik2 biopori di .... 3. Melakukan langkahlangkah penghematan energi sesuai permen esdm 4/2012 ttg Manajemen Energi 4. Menyediakan tempat khusus untuk PKL 5. dll PASOPS 1. Tidak melakukan kegiatan yang meinmbulkan bising di malam hari 2. dll TERIMA KASIH