Uploaded by Muhammad Tamul Fikri

Tugas 3 METOLIT Muhammad Tamul Fikri Dr Rossje

advertisement
Muhammad Tamul Fikri
123012001065
Kelas Eksekutif A,
Metodologi Penelitian (Dr. Rossje)
3.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian dalam penelitian ini ialah dengan tujuan untuk menguji dan memberikan
bukti empiris dari pengaruh remunerasi Dewan Komisaris (X1), remunerasi Dewan Direksi
(X2) remunerasi Dewan Pengawas Syariah (X3), Kepemilikan Manajerial (X4), Kepemilikan
Institusional (X5), Ukuran Dewan Komisaris (X6) terhadap Risiko Pembiayaan (NPF) (Y)
Pengujian ini merupakan pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan model
regresi untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari variabel yang diteliti. Penelitian ini
menggunakan jenis data kuantitatif dengan data yang bersifat sekunder. Rentang waktu yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan panel data yang merupakan gabungan dari data
time series dan cross section, dimana terdapat banyak objek yang diteliti selama beberapa
periode waktu. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan dan laporan
tahunan perbankan Syariah Indonesia periode 2016 – 2019.
3.2 Definisi Variabel
3.2.1 Variabel Independen
Variabel Independen dalam penelitian ini adalah corporate governance, yang terdiri
dari:
1) Remunerasi Dewan Komisaris
Menurut POJK No 45 tahun 2015 Remunerasi adalah imbalan yang ditetapkan dan
diberikan kepada anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, anggota DPS,
dan/atau Pegawai baik yang bersifat tetap maupun variabel dalam bentuk tunai
maupun tidak tunai sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
Remunerasi merupakan total kompensasi, komisi dan tunjangan yang diterima oleh
para dewan sebagai imbalan dari jasa yang telah dikerjakannya, dirumuskan sebagai
berikut:
Total Remunerasi = (Remunerasi tetap + Remunerasi fasilitas)
2) Remunerasi Dewan Direksi
Menurut POJK No 45 tahun 2015 Remunerasi adalah imbalan yang ditetapkan dan
diberikan kepada anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, anggota DPS,
dan/atau Pegawai baik yang bersifat tetap maupun variabel dalam bentuk tunai
maupun tidak tunai sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
Remunerasi merupakan total kompensasi, komisi dan tunjangan yang diterima oleh
para dewan sebagai imbalan dari jasa yang telah dikerjakannya, dirumuskan sebagai
berikut:
Total Remunerasi = (Remunerasi tetap + Remunerasi fasilitas)
3) Remunerasi Dewan Pengawas Syariah
Menurut POJK No 45 tahun 2015 Remunerasi adalah imbalan yang ditetapkan dan
diberikan kepada anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, anggota DPS,
dan/atau Pegawai baik yang bersifat tetap maupun variabel dalam bentuk tunai
maupun tidak tunai sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
Remunerasi merupakan total kompensasi, komisi dan tunjangan yang diterima oleh
para dewan sebagai imbalan dari jasa yang telah dikerjakannya, dirumuskan sebagai
berikut:
Total Remunerasi = (Remunerasi tetap + Remunerasi fasilitas)
4) Kepemikan Manajerial
Kepemilikan manjerial adalah persentase jumlah saham yang dimiliki manajemen dari
seluruh jumlah saham perusahaan yang dikelola (Pradana, 2018). Rumus menghitung
kepemilikan manajerial:
KM = SM X 100 % SB
Keterangan: KM : Kepemilikan manajerial, SM : Total saham yang dimiliki oleh
manajemen, SB : Jumlah saham yang perusahaan yang dikelola
5) Kepemilikan Institusional
Variabel moderasi dalam penelitian ini adalah kepemilikan institusional. Kepemilikan
institusional dalam penelitian ini dihitung dengan persentase perbandingan antara jumlah
saham yang dimiliki institusi dengan jumlah saham yang beredar. Adapun rumus
penghitungannya sebagai berikut:
πΎπ‘’π‘π‘’π‘šπ‘–π‘™π‘–π‘˜π‘Žπ‘› πΌπ‘›π‘ π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘ π‘–π‘œπ‘›π‘Žπ‘™ = π‘†π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘š 𝐼𝑛𝑠𝑑𝑖𝑑𝑒𝑠𝑖/π‘†π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘š π΅π‘’π‘Ÿπ‘’π‘‘π‘Žπ‘Ÿ π‘₯ 100%
6) Ukuran Dewan Komisaris
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan definisi ukuran dewan komisaris menurut
Pasaribu (2017), yaitu: “Ukuran dewan komisaris merupakan jumlah seluruh anggota
dewan komisaris dalam suatu perusahaan”. Adapun indikator yang penulis gunakan untuk
mengukur variabel ini adalah indikator yang digunakan Pasaribu (2017) yaitu jumlah
anggota dewan komisaris.
UDK = DK internal + DK eksternal
Keterangan: UDK : Jumlah total anggota dewan komisaris, DK internal : Anggota dewan
komisaris internal DK eksternal : Anggota dewan komisaris eksternal
3.2.2 Variable Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah risiko pembiayaan yang dalam hal ini
diproksikan dengan NPF (Non-Performing Finance). NPF (Non Performing
Financing) adalah alat untuk mengukur tingkat permasalahan pembiayaan yang
dihadapi oleh bank yang merupakan presentase jumlah pembiayaan (dengan kriteria
kurang lancar, diragukan, dan macet) terhadap jumlah pembiayaan yang disalurkan
bank. Semakin tinggi rasio NPF, menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah
semakin buruk. Berikut adalah rumusnya:
NPF =
=
Pembiayaan (KL, D, M) X 100%
Jumlah Pembiayaan
3.3 Ukuran Variabel
Variabel
Remunerasi
Dewan
Komisaris
(Variabel X1)
Remunerasi
Dewan Direksi
(Variabel X2)
Remunerasi
Dewan
Pengawas
Syariah
(Variabel X3)
Kepemilikan
Manajerial
(Variabel X4)
Konsep Variabel
Indikator
Menurut POJK No 45
tahun 2015 Remunerasi
adalah imbalan yang
ditetapkan dan diberikan
kepada anggota Dewan
Komisaris yang bersifat
tetap maupun variabel
dalam
bentuk
tunai
maupun tidak tunai
sesuai dengan tugas,
wewenang, dan tanggung
jawabnya
Total Remunerasi
= (Remunerasi
tetap
+
Remunerasi
fasilitas)
Menurut POJK No 45
tahun 2015 Remunerasi
adalah imbalan yang
ditetapkan dan diberikan
kepada anggota Dewan
Direksi yang bersifat
tetap maupun variabel
dalam
bentuk
tunai
maupun tidak tunai
sesuai dengan tugas,
wewenang, dan tanggung
jawabnya
Total Remunerasi
= (Remunerasi
tetap
+
Remunerasi
fasilitas)
Menurut POJK No 45
tahun 2015 Remunerasi
adalah imbalan yang
ditetapkan dan diberikan
kepada anggota Dewan
Pengawas Syariah yang
bersifat tetap maupun
variabel dalam bentuk
tunai maupun tidak tunai
sesuai dengan tugas,
wewenang, dan tanggung
jawabnya
Total Remunerasi
= (Remunerasi
tetap
+
Remunerasi
fasilitas)
Skala
Pengukuran
Nominal
Nominal
Kepemilikan
manjerial KM = SM X 100
adalah persentase jumlah % SB
saham
yang
dimiliki
manajemen dari seluruh
Nominal
Rasio
jumlah saham perusahaan
yang dikelola (Pradana,
2018)
Kepemilikan
Institusional
(Variabel X5)
Kepemilikan
Institusional
(Variabel X6)
Risiko
Pembiayaan
(Variabel Y1)
Kepemilikan institusional
dalam
penelitian
ini
dihitung
dengan
persentase perbandingan
antara jumlah saham yang
dimiliki institusi dengan
jumlah
saham
yang
beredar.
πΎπ‘’π‘π‘’π‘šπ‘–π‘™π‘–π‘˜π‘Žπ‘›
πΌπ‘›π‘ π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘ π‘–π‘œπ‘›π‘Žπ‘™ =
π‘†π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘š
𝐼𝑛𝑠𝑑𝑖𝑑𝑒𝑠𝑖/π‘†π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘š
π΅π‘’π‘Ÿπ‘’π‘‘π‘Žπ‘Ÿ π‘₯ 100%
Uukuran
dewan
komisaris
menurut UDK =
Pasaribu (2017), yaitu: internal +
“Ukuran
dewan eksternal
komisaris
merupakan
jumlah seluruh anggota
dewan komisaris dalam
suatu
perusahaan”.
Adapun indikator yang
penulis gunakan untuk
mengukur variabel ini
adalah indikator yang
digunakan
Pasaribu
(2017) yaitu jumlah
anggota
dewan
komisaris.
Risiko yang timbul akibat
ketidakmampuan debitur
untuk
membayar
kembali,
atau
kemungkinan kerugian
yang
timbul
akibat
kegagalan debitur untuk
memenuhi kewajibannya
terhadap bank, berupa
presentase
jumlah
pembiayaan
(dengan
kriteria kurang lancar,
diragukan, dan macet)
terhadap
jumlah
pembiayaan
yang
disalurkan bank.
Rasio
DK
DK
Nominal
NPF =
Pembiayaan (KL,
D, M)/ Jumlah
Pembiayaan x
100%
Rasio
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik berdasarkan
sumber data sekunder. Data sekunder diperoleh dengan menggunakan studi literatur yang
dilakukan terhadap banyak buku dan diperoleh berdasarkan catatan-catatan yang berhubungan
dengan penelitian. Dokumen yang ditelaah adalah laporan keuangan dan laporan Good
Corporate Governance (GCG) seluruh Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia yang telah
diaudit oleh auditor independen di dalam laporan tahunan dan diperoleh dari Bursa Efek
Indonesia maupun Otoritas Jasa Keuangan periode 2016-2019.
Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, peristiwa, atau hal yang ingin seorang
peneliti investigasi (Sekaran, 2014:135). Populasi yang digunakan dari penelitian ini adalah
perbankan syariah yang telah berbentuk Bank Umum Syariah (BUS). Populasi penelitian ini
adalah sebanyak 14 Bank Umum Syariah (BUS).
Selanjutnya, metode yang digunakan dalam menentukan sampel dengan teknik judgment
sampling yaitu pengambilan sampel non-probabilitas dengan tujuan yang jelas di mana subjek
sampel dipilih berdasarkan kemampuan individu untuk memberikan jenis informasi khusus
yang diperlukan oleh peneliti (Sekaran, 2014: 136). Adapun beberapa kriteria dari sampel yang
akan diambil untuk penelitian ini adalah perbankan syariah yang telah berbentuk Bank Umum
Syariah (BUS) pada periode 2011-2018 dan tersedianya laporan keuangan dan laporan Good
Corporate Governance (GCG) BUS yang telah diaudit oleh auditor independen di dalam
laporan tahunan. Berikut adalah sampel dari penelitian ini sebanyak 10 Bank Umum Syariah
(BUS).
Download