BANK SOAL BAB IV BUKU JILID II STATISTIKA UNTUK EKONOMI DAN KEUANGAN MODERN OLEH: Dr. Ir. H. SUHARYADI DAN Ir. PURWANTO S.K.,MSi. 1. PT Tika Alam Semesta merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang transportasi. Perusahaan memperkirakan setiap bus dapat melakukan 8 rit. Hasil survei di Jakarta yang sering macet terhadap 16 bus ternyata rata-rata ada 6 rit dengan standar deviasi 2 rit. Dengan taraf nyata 5%, apakah keinginan perusahaan masih terpenuhi? Jawab: a. Hipotesa. H0 : = 8 H1 : 8 b. Menentukan taraf nyata yaitu 5%. Taraf nyata 5% df= 15. Nilai kritis diperoleh 2,131. c. Melakukan uji statistik t: t = ( x - ) /(s/n) = (6 – 8)/ (2/16) = -4,0 a.Menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis 2,131 uji dua arah. Ho diterima untuk t berada pada –2,131<t<2,131, dan menolak Ho apabila t < –2,131 atau t> 2,131. Mengambil keputusan, karena nilai uji t –4,0 < dari nilai kritis t yaitu –2,131, maka Ho ditolak dan H1 diterima. 2. PT Salemba Empat merupakan salah satu penerbit besar mewajibkan setiap agennya untuk mengunjungi perguruan tinggi minimal 40 kali dalam seminggu. Kunjungan tersebut untuk digunakan memperkenalkan buku baru serta perkembangan mutahir. Hal pelacakan terhadap 16 agen di Jakarta ternyata rata-rata agen mengunjungi perguruan tinggi adalah 44 kali dengan standar deviasi 3. Dengan taraf nyata 5%, apakah kewajiban dari setiap agen masih terpenuhi? Jawab: a. Hipotesa. H0 : = 40 H1 : 40 b. Menentukan taraf nyata yaitu 5%. Taraf nyata 5% df= 15. Nilai kritis diperoleh 2,131. c. Melakukan uji statistik t: t = ( x - ) /(s/n) = (44 – 40)/ (3/16) = 5,3 d.Menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis 2,131 uji dua arah. Ho diterima untuk t berada pada –2,131<t<2,131, dan menolak Ho apabila t< –2,131 atau t> 2,131, karena nilai uji t 5,3 > dari nilai kritis t yaitu 2,131, maka Ho ditolak dan H 1 diterima. 3. Yayasan Media Edukasi mengelola dua lembaga pendidikan yaitu TK Ananda I di Lippo Karawaci dan TK Ananda II di Kebun Jeruk. Pada TK Ananda I dengan 12 sampel siswa diperoleh rata-rata pendapatan orang tuanya 5,5 juta dengan standar deviasi 1,25 juta. Sedangkan pada TK Ananda II terhadap 9 orang sampel siswa diperoleh rata-rata pendapatan orang tua 7,5 juta dengan rata-rata 1,78 juta. Dengan taraf nyata 5% ujilah apakah rata-rata kedua sampel tersebut sama, sehingga mempunyai daya beli yang sama. a. Perumusan Hipotesa: H0 : 1 – 2 = 0 H1 : 1 – 2 0 b.Menentukan taraf nyata yaitu 1%. Nilai t-student dengan taraf nyata 1% (0,01) uji satu arah dan df=(n1 + n2) – 2 = (12 + 9) –2 = 19 adalah 2,861. c. Melakukan uji statistik t: S2p = (n1 – 1) (s12) + (n2 – 1) (s22) = (12 – 1) (1,252) + (9– 1) (1,782) = 2,24 (n1 + n2) – 2 (12 + 9) – 2 t= 1 – 2 S2p [1/n1+1/n2] = 5,5 – 7,5 2,24 [1/12 +1/9] = – 3,03 d.Menentukan keputusan. Nilai t-hitung –3,03 < –2,861 maka Ho ditolak dan H 1 diterima. Dengan demikian maka rata-rata pendapatan orang tua kedua lokasi tidak sama. 4. Salah satu indikator bank yang sehat adalah nilai NPL (non-performing loan) yang rendah. Hal ini menunjukkan adanya kehati-hatian dalam memberikan kredit di bank. Ada asumsi bahwa bank-bank BUMN mempunyai NPL lebih tinggi dibandingkan dengan NPL bank swasta. Untuk membuktikan asumsi tersebut dipilih sampel 4 sampel bank BMUN dan ratarata NPL 6,00% dan standar deviasinya 1,27%. Untuk bank swasta dipilih 16 bank dengan rata-rata NPL 11,80% dan standar deviasi 10,87. Dengan taraf nyata 1% apakah asumsi bahwa NPL bank BUMN lebih besar dari bank swasta dapat terbukti? Jawab: a. Perumusan Hipotesa: H0 : 1 2 H1 : 1 < 2 b. Menentukan taraf nyata yaitu 1%. Nilai t-student dengan taraf nyata 1% (0,01) uji satu arah dan df=(n1 + n2) – 2 = (4 +16) –2 =18 adalah 2,55. c. Melakukan uji statistik t: S2p = (n1 – 1) (s12) + (n2 – 1) (s22) = (4 – 1) (1,272) + (16 – 1) (10,872) = 98,73 (n1 + n2) – 2 (4 + 16) – 2 t= 1 – 2 = S2p [1/n1 +1/n2] 6,00 – 11,80 98,73 [1/4 + 1/16] = – 1,04 d. Menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis 2,55. Daerah tidak menolak Ho adalah t> –2,55, dan daerah menolak Ho: t < –2,25. Nilai uji t hitung –1,04 > –2,55 sehingga Ho diterima dan H1 ditolak. Ini menunjukkan bahwa tidak terdapat cukup bukti untuk menolak Ho, sehingga masih dapat disimpulkan bahwa rata-rata NPL BUMN lebih besar daripada NPL bank swasta. 5. Ir. Purwanto S.K., MSi mendapatkan training tentang bagaimana teknik mengajar secara efektif. Untuk itu diberikan tes sebelum metode dan sesudah metode training. Berikut adalah hasilnya. Mahasiswa Hardi Maswadi Suparmi Winardi Lili Suratmo Sri Anah Augustina Nilai sebelum training 78 65 45 95 83 72 62 56 Nilai sesudah training 85 68 44 96 90 80 70 65 Dengan taraf nyata 5% terbuktikah bahwa metode sesudah training lebih tinggi dibandingkan dengan metode sebelum training. Jawab: a. Perumusan Hipotesa: H0 : d 0 H1 : d > 0 b. Menentukan taraf nyata yaitu 5%. Nilai t-student dengan taraf nyata 5% (0,05) uji satu arah dengan derajat bebas (df) = n - 1= 8 - 1= 7 adalah 1,89. c. Melakukan uji statistik t: d sd/n Sd = d2 – [(d)2/n] n–1 t = Sesudah 85 68 44 96 90 80 70 65 Sebelum 78 65 45 95 83 72 62 56 7 3 -1 1 7 8 8 9 d= 42 Sd = d2 – [(d)2/n] = 318 – [(42)2/8] = 3,73 n–1 8–1 t = d sd/n = 42/8 = 3,97 3,73/8 d2 d 49 9 1 1 49 64 64 81 d2= 318 d. 6. Menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis. Daerah tidak menolak Ho adalah t>-1,86 dan daerah menolak Ho adalah t<-1,86. Nilai uji t 3,97 > 1,86 (t-tabel) atau terletak pada daerah menolak Ho. Ini dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H 1 diterima . Ini berarti metode sesudah training adalah lebih baik dari sebelum training. MQ Net adalah perusahaan multi level marketing yang relatif besar. Untuk mendukung jaringannya, MQ Net mengadakan survey terhadap pendapatan agennya sebelum masuk dan sesudah menjadi agen MQ Net. Berikut adalah hasil survei terhadap 4 orang agen MQ Net. Nama agen Sulbiantoro Suspinah Sri Anastasia Suparmi Sebelum (juta) 12 10 14 12 Sesudah (juta) 14 12 18 10 Dengan taraf nyata 5%, ujilah apakah pernyataan bahwa setelah menjadi agen MQ Net pendapatan menjadi meningkat benar? Jawab: a. Perumusan Hipotesa: H0 : d 0 H1 : d > 0 b. Menentukan taraf nyata yaitu 5%. Nilai t-student dengan taraf nyata 5% (0,05) uji satu arah dengan derajat bebas (df) = n - 1= 8 - 1=7 adalah 1,89. c. Melakukan uji statistik t: t = d sd/n Sd = d2 - [(d)2/n] n-1 Sesudah 14 12 18 10 Sebelum 12 10 14 12 d2 d 2 2 4 -2 d= 6 4 4 16 4 d2= 28 Sd = d2 - [(d)2/n] = 28- [(6)2/4] = 6,33 n-1 4-1 t = d = 6/4 =0,47 sd/n 6,33/4 e. 7. Menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis. Daerah tidak menolak Ho adalah t > -1,86 dan daerah menolak Ho adalah t < -1,86. Nilai uji t 0,47 < 1,86 (t-tabel) atau terletak pada daerah menerima Ho. Ini dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan H1 ditolak. Analis permodalan ingin mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata tingkat keuntungan antara investasi pada sektor pertanian, industri, dan perdagangan. Untuk itu dilakukan survey terhadap 15 perusahan dengan hasil sebagai berikut: Pertanian 14,3 18,1 17,8 17,3 19,5 Industri 11,5 12,1 11,1 11,9 11,6 Perdagangan 15,5 12,7 18,2 14,7 18,1 Dengan taraf uji 5% apakah rata-rata hasilnya sama atau berbeda? a. Merumuskan hipotesa. H0 : 1 = 2 = 3 H1 : 1 2 3 b. Menentukan taraf nyata. Taraf nyata 5%, terdapat 3 jenis investasi (k), ada 15 pengamatan N. Maka nilai kritis F adalah kombinasi dari k -1= 3 - 1=2 dan N - k= 15 -3= 12 pada taraf nyata 5% adalah = 3,74. c. Menentukan uji statistik F = SST/k-1 = MSTR SSE/N-k MSE SST = [Tc2/nc] – [(X2/N] SSE = (X)2 - [Tc2/nc] Jadi: SST = [87.02/5 + 58.22/5 + 79.22/5] – 224.42/15 = 88,75 SSE = [14.32+18.12+ … +18.12] – [87.02/5 + 58.22/5 + 79.22/5] = 3483.0 – 3445.78 = 37,22 Nilai F = F = 88,75/3-1 = 44,37 = 14,31 37,22/15-3 3,10 d. Menentukan keputusan. Nilai uji F= 14,31 > F-tabel 3,74, berarti Ho di tolak dan H 1 diterima. Ini menunjukkan bahwa tingkat keuntungan antara pertanian, industri, dan perdagangan tidak sama, maka perlu dipilih yang tepat dari yang tinggi ke rendah. 8. Lippo Group mempunyai 3 perusahaan yang go public di BEJ dalam bidang property yaitu PT Lipo Cikarang, PT Lipo Karawaci, dan PT Lipo Land. Manajemen sedang memikirkan apakah akan tetap menjual saham ketiga perusahaan atau dijadikan satu saja. Apabila rata-rata harga sahamnya berbeda, maka akan tetap dijual tiga saham, apabila harga rataratanya sama, maka akan dijual satu saham perusahaan saja. Dengan taraf uji 5% ujilah apakah harga saham ketiga perusahaan tersebut sama atau tidak. PT Lipo Cikarang 200 210 225 180 175 200 210 175 a. Merumuskan hipotesa. H0 : 1 = 2 = 3 H1 : 1 2 3 PT Lipo Karawaci 210 280 250 210 250 210 210 225 PT Lipo Land 575 575 560 575 600 575 500 675 b. Menentukan taraf nyata. Taraf nyata 5%, terdapat 3 jenis investasi (k), ada 15 pengamatan N. Maka nilai kritis F adalah kombinasi dari k – 1= 3 – 1= 2 dan N – k= 15 – 3= 12 pada taraf nyata 5% adalah= 3,74. c. Menentukan uji statistik F = SST/k-1 = MSTR SSE/N-k MSE SST = [Tc2/nc] – [(X2/N] SSE = (X)2 – [Tc2/nc] Jadi: SST = 717525 SSE = 23641 Nilai F = F = 717525/3 - 1 = 44,37 = 318 23641/24 - 3 3,10 d. Menentukan keputusan. Nilai uji F= 318 > F-tabel 3,74, berarti Ho di tolak dan H 1 diterima. Dengan demikian harga saham ketiga perusahaan adalah tidak sama. 9. PT Reksadana Amartha merupakan fund manager yang relatif besar. Pada tahun 2003 perusahaan ini memprediksi keuntungan rata-rata per harinya Rp 75 juta. Data sampai 6 bulan pertama atau satu semester menunjukkan bahwa rata-rata keuntungan mencapai 56 juta perbulan dengan standar deviasi 8 juta. Dengan taraf nyata 5% apakah target keuntungan perusahaan tersebut dapat tercapai? Jawab: a. Hipotesa. H0 : = 75 H1 : 75 b. Menentukan taraf nyata yaitu 5%. Taraf nyata 5% df= 15. Nilai kritis diperoleh 2,131. c. Melakukan uji statistik t: t = ( x – ) /(s/n) = (56 – 75)/ (8/6) = – 5,8 e.Menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis 2,131 uji dua arah. Ho diterima untuk t berada pada –2,131 < t <2,131, dan menolak Ho apabila t < –2,131 atau t >2,131, karena nilai uji t -5,8 < dari nilai kritis t yaitu –2,131, maka Ho ditolak dan H 1 diterima. 10. Tahun 2003 dinyatakan lebih baik daripada tahun 2002. Hal ini bisa dilihat dari perkembangan indikator ekonomi secara umum. Berikut adalah data pembagian deviden yang diberikan perusahaan yang telah go public. Dari data tersebut apakah terbukti bahwa tahun 2003 lebih baik daripada tahun 2002 dengan taraf nyata 5%. Emiten Alas Kaki Asuransi 2002 1550 70 2003 1500 150 Farmasi Makanan dan Minuman Pertambangan 400 817 85 400 940 110 Jawab: a. Perumusan Hipotesa: H0 : d 0 H1 : d > 0 b. Menentukan taraf nyata yaitu 5%. Nilai t-student dengan taraf nyata 5% (0,05) uji satu arah dengan derajat bebas (df) = n – 1= 8 – 1= 7 adalah 1,89. c. Melakukan uji statistik t: t = d sd/n Sd = d2 - [(d)2/n] n-1 Sesudah 1500 150 400 940 110 Sebelum d2 d 1550 70 400 817 85 –50 80 0 123 25 d= 178 2500 6400 0 15129 625 d2= 24654 Sd = d2 - [(d)2/n] = 24654- [(178)2/5] = 67,67 n–1 5–1 t = d = 178/5 = 1,18 sd/n 67,67/5 d. Menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis. Daerah tidak menolak Ho adalah t < 1,86. Nilai uji t 0,1,18 < 1,86 (t-tabel) atau terletak pada daerah menerima Ho. Ini dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan H 1 ditolak, dengan demikian tahun 2003 dianggap tidak lebih baik atau sama dengan tahun 2002.