Melati Asria Jayanti NIM : 20725251003 Prodi : S2-Pendidikan Biologi Senin, 8 Maret 2021 Pertemuan 5 (Oleh kelompok 4) MaKul : Pengembangan Asesmen & Evaluasi Pembelajaran Biologi Teknik dan Prosesdur Asesmen Autentik dan Asesmen Alternatif Dalam Pembelajaran Biologi Menganalisis teknik dan prosedur asesmen autentik dan asesmen alternatif sebagai bentuk performance assessment (restricted & extended performance): 1). Bentuk proyek (tertutup, semi terbuka, dan terbuka). 2). Bentuk portofolio. Asesmen otentik untuk pembelajaran biologi?. Apa ruang lingkupnya, bagaimana prosedurnya, struktur biologi BSCS. Pembelajaran apa, yang diases apa? Pembelajaran: membelajarkan anak sebagai saintis. Mengeses otentik? Proses sains: mengamati, mengklasifikasi, mengukur. Lalu jika sudah sistematis maka menggunakan metode ilmiah. Pembelajaran otentik:anak mengamati tubuh ayam, jumlah kakinya. Assemen Autentik atau Asesmen alternatif adalah suatu penilaian belajar yang merujuk pada situasi atau konteks dunia “nyata” yang memerlukan berbagai macam pendekatan untuk memecahkan masalah yang memberikan kemungkinan bahwa satu masalah bisa mempunyai lebih dari satu macam pemecahan. Jenis penilaian asesmen otentik seperti misalnya penilaian kinerja, penilaian portofolio: ada portofolio proses dan portofolio produk. Penilaian proyek. Asesmen otentik Jurnal. Portofolio itu kumpulan produk. Proses folio itu individual. Portofolio itu bersifat individual dan prosesnya disebut proses folio. Proses folio dari cara membuat dan memilih mana yang terbaik dari kumpulan karya yang dihasilkan. Karyanya bisa dalam bentuk dokumen atau 3D/model dibentuk. Dalam biologi?. Kumpulan karya tentunya more than one. Kalau penilaian proyek itu individual atau group proyek. Contoh dalam biologi pengelolaan limbah menggunakan mikroorganisme/fermikomposting produknya pupuk. Biologi=aktivitas makhluk hidup. Asesmen autentik disebut juga/nama lainnya dengan asesmen alternatif. Autentik asesmen itu menilai kinerja siswa atau dengan kata lain menilai siswa. Mulai dari proses kerja siswa dan hasil kerjanya. Maka kemudian dipilih kegiatannya. Kemudian kerjanya yang bagus-bagus dipilih maka itu yang disebut portofolio. Alternatif dari apa? Dari penilaian yang datanya adalah hasil tes/hasil ulangan maka disebut asesmen alternatif. Jadi kalau pakai asesmen autentik tidak ada ulangan tertulis. Jadi tidak ada tes /ulangan tulis namun jika ada maka tes tulis keterampilan contoh dari tes kinerja. Teknik dan prosedur assesmen autentik adalah Wawancara Lisan, Menulis Sampel atau Contoh, Cerita, Proyek, Percobaan atau Demonstrasi, Respon, Observasi dan Portofolio. Teknik dan Prosedur Asesmen kinerja berdasarkan sifatnya adalah asesmen kinerja yang terbatas (restricted assessment performance) dan assesmen kinerja yang diperluas (extended assessment performance). Teknik dan Prosedur Asesmen kinerja dalam bentuk assemen portofolio terbagi tiga yaitu Progress portfolios, Working portfolios, Showcase portfolios. Adapun Teknik dan Prosedur Asesmen proyek meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pelaporan. Sesuai kompetensi apakah ada yang tidak menggunakan tes tertulis dalam kurikulum. Tapi yang dapat dinilai menggunakan tes kinerja, keterampilan, identifikasi, simulasi, atau petik kerja namun bukan tes tulis itu bukan dalam bentuk konvensional tetapi dalam bentuk alternatif asesmen, dengan kata lain tes tertulis alternatif bukan tes tulis konvensional/benar-salah (misalnya tes tertulis menjodohkan). Autentik Asesmen/Alternatif Asesmen Penilaian Kinerja Penilaian Portofolio Pertemuan 6 (Kelompok 5) Konstruksi Instrumen Asesmen Ranah Kognitif dan Sensorimotor Konstruksi penyusunan instrumen asesmen ranah kognitif. Dalam penyusunan instrumen asesmen ranah kognitif harus memperhatikan 1). Tujuan yang akan dicapai seperti misalnya untuk tujuan formatif, sumatif, diagnostik, penempatan, prerekuisit, atau konfirmatori. Kemudian memperhatikan 2). Kompetensi yang didalamnya memuat indikator sesuai pada level kognitifnya. Berikut contoh konstruksi penyusunan instrumen asesmen ranah kognitif: 1. 2. 3. 4. 5. Untuk jenjang SMA kelas XII, Level kognitif yang akan dicapai: Menjelaskan (C2) Menjelaskan (C2) merupakan indikator dari kompetensi dalam kurikulum Bentuk tes tertulis berupa uraian. Lakukan persilangan antara tanaman bunga mawar merah yang bergenotip (MM) dengan tanaman bunga mawar putih (mm) dengan gen M bersifat dominan penuh terhadap m. Lakukanlah persilangan sampai mendapatkan F2 dan tuliskan hasilnya! a) Rubrik Langkah I: P1= MM (Merah) x mm (putih) Langkah II: F1= Mm (merah) Langkah III: P2= Mm (Merah) x Mm (Merah) Langkah IV: F2= MM (merah), Mm (merah), Mm (merah), mm (putih) b) Pedoman penskoran dikotomus Kategori-1: skor 0 jika langkah I salah (karena secara otomatis langkah II sampai IV pasti salah) Kategori-2: skor I jika semua langkah benar (benar sampai langkah IV) Bagi peneliti: 1. Bagi peneliti penyusunan konstruksi instrumen asesmen ranah kognitif dibentuk dari level kognitifnya dulu, mau untuk C1,C2,C3,C4,C5, atau C6. Soal HOTS C4-C6. 2. Sesuai kompetensi, indikator. 3. Kompetensi yang mau dibuat bentuknya divergen=banyak jawaban benar, konvergen=jawaban yang benar hanya 1 dari Semua testi/peserta tes. 4. Contohnya gagal panen, genetika. Gagal panen pada divergen jawabannya di 20% adalah banjir, belalang, kemaarau, kebakaran. Karena biasanya testi akan menjawab hama wereng. Untuk pola divergen peneliti harus mempunyai jawaban pembanding antara yang umum dan jawaban yang divergen. Contoh lain yaitu pada materi genetika, pada jawaban siswa yang kreatif akan menjawab bisa saja/misalnya karena mati semua ketika di kandungan/janin. Psikomotor Pada SMA bentuk tes prerekuisit: untuk mengetahui apakah semua siswa bisa menggunakan mikroskop binokuler atau tidak. Jika semua peserta belum bisa menggunakan maka akan diajarkan. S1: Tes prerekuisit digunakan agar data yang dihasilkan benar bukan untuk menilai. Di mata kuliah biokimia misalnya tes/uji bahan makanan. Bahan-bahan makanan dibuat menjadi tepung lalu diuji apakah ini mengandung karbohodrat, lemak, atau keduanya.