Uploaded by dian.kristina.taau

TUGAS PRESENTASI PATOLOGI

advertisement
FISIOLOGI DAN PATOLOGI SEL JARINGAN DAN DARAH
DISUSUN OLEH :
Ferdian Nugraha Sinaga
Fifiliane Lombeng
DEFINISI FISIOLOGI DAN
PATOLOGI
 FISIOLOGI ADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI
TENTANG TUBUH
 PATOLOGI ADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI
TENTANG PENYAKIT
FISIOLOGI SEL
Sel adalah bahan organik penyusun tubuh, yang sangat
terorganisasi. Sel memiliki 3 bagian utama : Membran
Plasma, yang membungkus sel; Nukleus, tempat materi
genetik sel; dan Sitoplasma. Sitoplasma terdiri atas sitosol,
organel-organel, dan sitoskeleton.
Sitosol : Cairan mirip gel tempat organel-organel dan
sitoskeleton berada
Organel : struktu sangat terorganisasi dengan kharakteristik
berbeda-beda dengan fungsi khusus
Sitoskeleton : kerangka protein yang tersebar diseluruh
bagian sel dan berperan sebagai tulang dan otot sel.
PATOLOGI SEL
Kerusakan Sel, kematian Sel, dan Nekrosis Sel
Kematian Sel didefinisikan pada keadaan dimana kerusakan sel
bersifat permanen atau irreversible.
Penyebab cedera dan kematian sel :
1. Bentuk cedera kinetik (mekanik, panas dan radiasi
2. Terpapar bentuk reaktif dari bahan-bahan kimia eksogen
(senyawa
beracun,racun tanaman, dan mikrobiologik asal) dan bahanbahan kimia endogen (produk metabolisme beracun,
peroksida dan radiasi bebas)
3. Kekurangan nutrisi
4. Reaksi kekebalan atau kelainan genetik
PATOLOGI SEL
Berikut adalah beberapa kelainan yang terjadi pada sel :
1. Atropi : bertambah kecilnya ukuran sel yg
sebelumnya berkembang sempurna dan
ukuran normal, sifat fisiologik (contoh proses
menua) maupun patologik (marasmus dan
kwasiorkhor)
2. Hipertropi: ukuran sel, organ/jaringan mjd
lebih besar dari uk normalnya. Sifat fisiologik
(otot skelet pada binaraga) maupun
patologik (bengkak krn radang)
3. Hiperplasia (ukuran sel tambah besar, diikuti
dgn proliferasi sel) contoh pada kanker.
PATOLOGI SEL
4. Metaplasi yaitu perubahan dari jenis sel matur jenis tertentu
menjadi sel matur jenis lainnya.
Etiologi: adanya rangsang terus menerus atau karena radang
kronis.
Contoh
epitel columner simplex metaplasi menjadi epithelium
squamous complex (metaplasi squamousa)
Ada 2 macam metaplasi:
1. Metaplasi epithelial
Terjadi pada epitel bronkhus pada perokok atau
penderita bronkitis, cervix uteri dan defisiensi Vit A
Maksud: melindungi/proteksi, tetapi epitel yang metaplasi
kehilangan fungsi sekresi lendir
2. Metaplasi mesenchimal
Terjadi pada: fibroblast metaplasi menjadi osteoblast,
chondroblast pada trauma jaringan
Maksud: sebagai adaptasi sel
PATOLOGI SEL
5. Displasia:
Pertumbuhan sel/sekelompok sel yang
perubahannya ke arah kemunduran atau
metaplasia yang terus menerus tanpa
mereda, bila tdk segera diatasi terjadi
perubahan ke arah ganas Intra epitelial
(insitu) atau karsinoma tahap dini.
6. Degenerasi: Keadaan terjadinya perubahan
biokimia intraseluler (termasuk
metabolisme protein, KH dan lemak) yg
disertai perubahan morfologi, akibat jejas
non fatal.
perubahan yang terjadi masih dapat pulih
(reversibel). Sel terkesan menggembung
(bengkak) dan sitoplasma tampak keruh.
FISIOLOGI JARINGAN
Jaringan adalah suatu kelompok sel yg serupa secara struktural yang mengalami spesialisasi untuk menjalankan
fungsi tertentu.
Jenis-jenis jaringan tubuh manusia berdasarkan fungsinya masing-masing :
 Jaringan epitel merupakan menutup permukaan (luar dan dalam) kelenjar
 Jaringan ikat berfungsi mengikat dan menyokong
 Jaringan otot untuk gerak (aktifitas aktin dan miosin)
 Jaringan saraf untuk meneruskan rangsang

Jaringan Ikat
Jaringan ikat berkembang dari mesoderm embrio. jaringan ini terletak diantara jaringan-jaringan
lain sehingga memberi bentuk dan ikatan jaringan tersebut. yang termasuk sel ikat adalah fibroblast, makrofag,
sel plasma, sel mast, sel lemak.
 Jaringan Otot
Jaringan otot berfungsi khusus untuk kontraksi sehingga jaringan ini mampu menghasilkan
gerakan, Bentuk sel-sel otot panjang dn tipis sehingga pemendekan, yang terjadi selama kontraksi, sedapat
mungkin efektif. Fungsi utma otot adalah menghasilkan gerakan. Ada 3 jenis Jaringan otot yaitu Otot rangka,
otot polos dn otot jantung.
 Jaringan Saraf
jaringan saraf tersusun atas sel-sel yang disebut neuron dan suatu jaringan penyokong yng disebut
neurolgia. Neuron terdiri atas badan sel , dendrit dan akson.
PATOLOGI JARINGAN
1. Kelainan Pada Jaringan Epitel
Osteoartitis, Pada penderita Osteoartitis biasanya bermula
dari kelainan pada sel-sel yang membentuk komponen
tulang rawan, seperti kolagen (serabut protein yang kuat
pada jaringan ikat), dan proteoglikan (bahan yang
membentuk daya lenting pada tulang rawan). Akibat dari
kelainan pada sel-sel tersebut, tulang rawan akhirnya
menipis dan membentuk retakan-retakan pada permukaan
sendi
PATOLOGI JARINGAN
2. Kelainan Pada Jaringan Ikat
 Rheumatoid Arthritis
Penyakit ini diakibatkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menyerang
selaput tipis pada lapisan sendi seseorang. Penderita biasanya
mengalami nyeri, kaku, panas, dan bengkak pada sendi. Efek lain yang
mungkin muncul adalah demam, kehilangan nafsu makan, anemia, dan
kelelahan. Komplikasi dari penyakit ini adalah kerusakan permanen
pada sendi.
 Lupus Eritematosus Sistemik
Lupus eritematosus sistemik adalah penyakit peradangan kronik di
mana sistem imun tubuh menyerang jaringan sehat sehingga
menimbulkan gejala di berbagai sistem organ. Pada penyakit ini,
peradangan terjadi pada organ dalam, sendi, dan kulit. Dalam
keseharian, kita mengenal penyakit ini biasanya hanya dengan sebutan
lupus.
PATOLOGI JARINGAN
Lanjutan …
 Scleroderma
Istilah ini digunakan untuk mengungkapkan sekelompok gangguan yang gejalanya
meliputi kulit menjadi keras dan kaku, terbentuknya jaringan parut, dan kerusakan
organ. Penyakit ini dibagi menjadi dua, yaitu lokal dan sistemik. Jika hanya terjadi
pada kulit dan terkadang pada otot di bawahnya juga, maka kondisi ini dikategorikan
sebagai scleroderma lokal. Namun jika melibatkan pembuluh darah dan organ utama,
maka dikategorikan sebagai sistemik atau menyeluruh.
 Vaskulitis
Vaskulitis adalah peradangan pembuluh darah. Terdapat lebih dari 20 jenis penyakit
yang ditandai oleh kondisi ini. Karena melibatkan peradangan pada pembuluh darah,
penyakit ini bisa memengaruhi aliran darah ke organ-organ dan jaringan tubuh lainnya.
 Penyakit Jaringan Ikat Campuran
Gangguan jaringan ikat ini disebut dengan campuran karena terdapat beberapa penyakit
jaringan ikat yang diderita secara bersamaan. Dokter akan mendiagnosis seseorang
menderita penyakit jaringan ikat campuran bilamana mengalami gejala seperti
campuran dari beberapa penyakit, antara lain lupus, scleroderma, polymyositis atau
dermatomyositis, dan rheumatoid arthritis.
PATOLOGI JARINGAN
3. Kelainan Pada Jaringan Saraf
 Epilepsi : Istilah ‘epilepsi’ merujuk pada pengertian ‘kecenderungan untuk kejang’. Hal ini
terjadi karena impuls listrik pada jaringan saraf mengalami gangguan sehingga menyebabkan
perilaku atau gerakan tubuh yang tidak terkendali.
 Parkinson : gangguan sistem saraf yang bersifat progresif akibat matinya sel otak yang
memproduksi dopamine. Kerusakan pada sel ini dapat berdampak kepada penurunan
kemampuan bicara dan kerja otot motorik.
 Multiole Skleris : rusaknya selubung myelin neuron dengan gejala-gejala berupa gangguan
penglihatan, melemahnya otot, kesemutan di seluruh tubuh, depresi, kejang otot, dan
melemahnya koordinasi tubuh.
 Alzeimer : penurunan kognitif progresif yang umumnya terjadi pada lansia di atas usia 65
tahun.
 Meningitis : peradangan pada membran otak dan sumsum tulang akibat infeksi virus atau
bakteri. Biasanya ditandai dengan gejala leher kaku, muntah, dan demam.
 Gangguan Bipolar: ditandai dengan perubahan mood yang fluktuatif. Penderita dapat
memperlihatkan gejala depresi parah kemudian menjadi mania secara berganti-gantian.
Penelitian terbaru menemukan bahwa gangguan ini dikaitkan dengan adanya penyakit saraf
yang berhubungan dengan Parkinson dan bersifat genetis.
 ADHD (hiperaktif): saat ini banyak dipertimbangkan para ahli sebagai akibat gangguan pada
sistem saraf dan ketidakseimbangan biokimia pada otak.
PATOLOGI JARINGAN
4. Kelainan Pada Jaringan Otot

Atrofi
Atrofi merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau kehilangan kemampuan untuk berkontraksi.
Gangguan ini dapat disebabkan oleh penyakit poliomielitis yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus. Virus ini
menyebabkan kerusakan saraf yang mengkoordinasi otot ke anggota gerak bawah.
 Hipertrofi
Hipertrofi merupakan otot yang berkembang menjadi lebih besar dan kuat. Hipertrofi disebabkan aktivitas otot
yang kuat sehingga diameter serabut-serabut otot membesar
 Hernia abdominalis
Hernia abdominalis merupakan sobeknya dinding otot abdominal sehingga usus memasuki bagian sobekan
tersebut
 Tetanus
Tetanus merupakan otot yang mengalami kekejangan karena secara terus-menerus berkontraksi sehingga tidak
mampu lagi berkontraksi. Tetanus disebabkan luka yang terinfeksi oleh bakteri Clostridium tetani.
 Distrofi otot
Distrofi otot merupakan penyakit kronis yang menyebabkan gangguan gerak. Penyakit ini merupakan penyakit
yang disebabkan adanya cacat genetik.
 Miastenia gravis
Miastenia gravis merupakan otot yang secara berangsur-angsur melemah dan menyebabkan kelumpuhan.
Penyakit ini disebabkan oleh hormon tiroid dan sistem imunitas yang tidak berfungsi dengan normal.
FISIOLOGI SEL DARAH
 Darah merupakan suatu suspensi partikel dalam suatu
larutan koloid cair yang mengandung elektrolit, sebagai
transpor masal berbagai bahan antara sel dan lingkungan
eksternal atau antara sel-sel itu sendiri, transpor semacam
ini esensialuntuk mempertahankan homeostasis. Memiliki
karakteristik yakni: temperature rata-rata 38° C, viskositas
lima kali lebih besar dari viskositas air. PH alkali, 7.35 7.45 volume : 5,5 L (pria), 5 L (wanita), memiliki berat
8% dari berat badan. Dalam keadaan fisiologik, darah
selalu berada dalam pembuluh darah sehingga dapat
menjalankan fungsinya.
FISIOLOGI SEL DARAH
DARAH BERFUNGSI UNTUK :
1. Mengedarkan sari makanan
2. Mengangkut oksigen
3. Mengedarkan hormon
4. Membawa sisa oksidasi sel tubuh
5. Menyerang kuman atau bakteri yang masuk
6. Menyembuhkan luka
7. Mengankut karbondioksida
8. Membuang zat zat sisa ke ginjal dan juga kulit
9. Sebagai pengatur suhu tubuh
10. Memendam bibit penyakit
FISIOLOGI SEL DARAH
JENIS-JENIS SEL DARAH
a. Sel darah merah
Sel darah merah memiliki fungsi untuk mengangkut oksigen dan disebarkan keseluruh tubuh,
dengan adanya sel darah merah maka oksigen yang dibutuhkan tubuh akan tercukupi, namun
sebaliknya jika sel darah merah dalam tubuh manusia mengalami kekurangan maka akan
mengakibatkan anemia.
b. Sel darah putih
Sel darah putih berfungsi sebagai antibiotik yang akan melawan penyakit yang menyerang tubuh,
sel darah putih biasanya dimanfaatkan untuk menjaga kekebalan tubuh, jika seseorang kekurangan
sel darah putih maka bukan tidak mungkin seseorang itu akan mudah merasa lelah, letih dan lesu.
kaarena kekebalan tubuh yang dimiliki tidak seimbang. sel darah putih yang ada di dalam darah
sekitar 7ribu sampai 25ribu sel darah putih.Pada tubuh, sel darah putih bergerak bebas kemanapun
dia mau, bila dalam perjalanannya itu sel darah putih menemukan benda asing yang melalui
darahnya maka ia akan langsung bekerja menyerang benda asing tersebut, selain itu kandungan
dalam sel darah putih juga akan memakan bakteri bakteri yang masuk ke sistem peredaran darah
manusia.
FISIOLOGI SEL DARAH
c. Plasma darah
plama darah juga termasuk dari sel darah, plasma darah memiliki warna yang agak kekuning-kuningan, tapi warna kuning pada
plasma darah ini bening dan jernih. Plasma darah juga memiliki beberapa zat yang tentunya bermanfaat untuk tubuh manusia
adapun zat yang dibawa oleh plasma darah itu sendiri adalah hormon, mineral, antibodi, zat sisa atau karbondioksida, hormon,
mineral, sisa pembonkaran proein dan juga anti bodi. dari plama darah ini mengankut sisa zat zat yang tidak berguna dan zat itu
akn diserap di usus halur.
Selain itu pada plasma darah juga ada agram minerall, dan garam mineral ini yang akan mengatur PH darah dan juga osmotik
dalam darah. plasma darah mengandung baberapa protein dan protein yang ada didalam darah antaranya adalah protein fibrinogen
dan juga protein globulin. protein-protein ini berfungsi untuk mengatur tekanan darah. dan juga melawan bibit penyakit yang ada
didalam tubuh, jadi hampir sama dengan peran sel darah putih.
d. Trombosit atau keping darah
Sudah kita ketaui bahwa trombosit atau keping darah ini memiliki bentuk yang paling beda dari bentuk-bentuk keping darah yang
lain, disini bentuk keping darah tidak teratur, bahkan berubah ubah, kepinga darah ini tidak memliki warna sepeti keping darah
yang lain, keping darah ini juga tidak memiliki inti darah. Keping darah ini terdapat kurang lebih 250000 setiap milimeter kubik
darah. Dalam trombosit ini berfungsi untuk membekukan darah, apabila ada luka dalam tubuh kita. makan trombosit akan
membantu membekukan darah itu dan juga mengembalikan luka ke bentuk semula sebelum terkena luka.
Jadi tanpa adanya sel darah maka fungsi darah juga akan berkurang, darah tidak akan mampu bekerja dengan baik. begitu pula
dalam tubuh manusia, jika darah tidak dapat berfungsi dengan baik, maka tubuh manusia akan mudah terserang penyakit. karana
salah satu fungsi darah adalah membantu menjaga metabolisme tubuh sehingga tubuh bisa mengangkal semua penyakit yang
datang. atau benda-benda asing yang datang menyerang tubuh.
PATOLOGI SEL DARAH
Penyakit-Penyakit Pada Sel Darah
1. Hemofilia
2. Penyakit von Willebrand
3. Sepsis
4. Limfoma
5. Sindrom Mielodisplasia
6. Multiple Mieloma
7. Leukemia
8. Trombositopenia
9. ITP atau Idiopathic Thrombocyopenic Purpura
10. Malaria
GODSPEED !
Download