Bab 13 Karakteristik dan Klasifikasi Produk Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara, orang, tempat, property, organisasi, dan gagasan. Tingkat Produk: Hierarki Nilai Pelanggan Dalam merencanakan tawaran pasarnya, pemasar perlu memikirkan secara mendalam lima tingkat produk. Masing-masing tingkat menambahkan lebih banyak nilai pelanggan, dan kelimanya membentuk hierarki nilai pelanggan (customer value hierarchy). Tingakatan tersebut, antara lain: 1. Manfaat inti (core benefit) Layanan atau manfaat mendasar yang sesungguhnya dibeli pelanggan. Seorang tamu hotel membeli “ istirahat dan tidur “. Pembeli bor membeli “lubang”. Pemasar harus memandang dirinya sebagai penyedia manfaat. 2. Produk dasar (basic product) Pemasar harus mengubah manfaat inti tersebut menjadi produk dasar. Dengan demikian, kamar hotel meliputi tempat tidur, kamar mandi, handuk, meja tulis, meja rias, dan lemari pakaian. 3. Produk yang diharapkan (expected product) Pemasar menyiapkan produk yang diharapkan, yaitu beberapa atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembeli ketika mereka membeli produk ini. Tamu hotel mengharapkan tempat tidur yang bersih, handuk yang bersih, lampu baca, dan kadar ketenangan tertentu. 4. Produk yang ditingkatkan (augmented product) Pemasar menyiapkan produk yang ditingkatkan yang melampaui harapan pelanggan. Diferensiasi muncul pada basis peningkatan produk. Peningkatan produk juga mengarahkan pemasar untuk melihat pada sistem konsumsi total pengguna: cara pengguna melakukan tugastugas untuk mendapatkan dan menggunakan produk serta jasa-jasa terkait. Beberapahal yang perlu diperhatikan, antara lain: Setiap peningkatan menimbulkan biaya. Manfaat yang ditingkatkan akan segera menjadi manfaat yang diharapkan. Pada saat perusahaan manaikkan harga untuk produk yang telah mereka tingkatkan, sebagian pesaing menawarkan jenis produk yang telah “sedikit mengalami perubahan, berupa pengurangan kualitas” dengan harga yang jauh lebih rendah. JAMESTOWN CONTAINER CO. Pemasok terkemuka produk-produk pembungkus bagi perusahaan-perusahaan seperti 3M telah membentuk kemitraan strategic dengan pengusaha pabrik area untuk menyediakan setiap bagian dari sistem pengiriman. Ia tidak hanya menyediakan kotak, melainkan juga menawarkan pita, alat pengencang, dan segala sesuatu yang dibutuhkan entah untuk memamerkan atau mengirimkan produk akhir kepada pelanggan. 5. Calon produk (potential product) Terdapat calon produk, yang meliputi segala kemungkinan peningkatan dan perubahan yang mungkin akan dialami produk atau tawaran tersebut pada masa mendatang. Di sinilah perusahaan-perusahaan mencari berbagai cara baru untuk memuaskan pelanggan dan membedakan tawarannya. Sebagai contoh, di era ketika pelanggan menuntut internet yang semakin cepat dan koneksi nirkabel, Verizon menginvestasikan modalnya untuk menciptakan sejumlah besar produk potensial. Perusahaan menginvestasikan milyaran dolar dalam jasa yang pelanggan bahkan tidak tahu mereka menginginkannya sekarang. Klasifikasi Produk Secara tradisional, pemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan ciri-cirinya: daya tahan, wujud, dan penggunaan (konsumen atau industry). Setiap jenis produk memiliki strategi bauran pemasaran yang sesuai. DAYA TAHAN DAN WUJUD Menurut daya tahan dan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok: 1. Barang yang tidak tahan lama (nondurable goods) Barang-barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan, seperti minuman dan sabun. Karena barang-barang ini dikonsumsi dengan cepat dan sering dibeli, strategi yang tepat adalah menyediakannya di berbagai lokasi, hanya mengenakan marjin yang kecil, dan memasang iklan besar-besaran guna memancing orang mencobanya dan membangun preferensi. 2. Barang tahan lama (durable goods) Barang berwujud yang biasanya tetap bertahan walaupun sudah digunakan berkali-kali, seperti televisi, kendaraan, dan pakaian. Produk tahan lama biasanya memerlukan penjualan dan pelayanan yang lebih pribadi, mempunyai marjin yang lebih tinggi, dan memerlukan lebih banyak garansi dari penjual. 3. Jasa (services) Produk-produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan, dan mudah habis. Akibatnya, produk ini biasanya memerlukan pengendalian mutu, kredibilitas pemasok, dan kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi. Contoh: travel, salon, dan konsultan. KLASIFIKASI BARANG KONSUMEN Barang dapat dibedakan menjadi barang mudah (convenience goods), barang toko (shopping goods), barang khusus (specialty goods), dan barang yang tidak dicari (unsought goods). Barang sehari-hari (convenience goods) Barang-barang yang biasanya sering dibeli pelanggan dengan cepat dan dengan upaya yang sangat sedikit, seperti produk-produk tembakau, sabun, dan Koran. Barang mudah dapat dibagi menjadi: o Kebutuhan pokok (staples) Barang-barang yang dibeli konsumen secara teratur, seperti pasta gigi, dan rokok. o Barang dadakan (impulse goods) Dibeli tanpa perencanaan atau upaya pencarian, seperti coklat dan majalah. o Barang darurat (emergency goods) Dibeli pada saat suatu kebutuhan mendesak, seperti jas hujan pada musim hujan, dan kipas angin pada musim panas. Barang toko (shopping goods) Barang-barang yang biasanya dibandingkan berdasarkan keseuaian, kualitas, harga dan gaya dalam proses pemilihan dan pembeliannya. Contohnya perabotan, pakaian, dan kendaraan. Barang toko dapat dibagi menjadi: o Barang toko homogen (homogenous shopping goods) Memiliki kemiripan mutu, tetapi cukup berbeda dari segi harga sehingga dapat menjadi alas an perbandingan dalam belanja. o Barang toko heterogen (heterogeous shopping goods) Berbeda dari segi ciri-ciri produk dan layanan yang mungkin dianggap lebih penting dari harganya. Penjual barang toko heterogen menyediakan berbagai jenis produk untuk memuaskan selera masing-masing orang dan harus memiliki wiraniaga yang terlatih dengan baik untuk memberikan informasi dan saran kepada pelanggan. Barang khusus (specialty goods) Mempunyai cirri-ciri atau identifikasi merek yang unik dan karena itulah cukup banyak pembeli bersedia melakukan upaya pembelian yang khusus. Contohnya mobil, kamera, dan setelan pria. Barang khusus tidak membutuhkan orang melakukan perbandingan; konsumen akan datang langsung ke tempat produsen. Barang yang tidak dicari (unsought goods) Barang-barang yang tdak diketahui konsumen atau biasanya mereka tidak terpikir untuk membelinya, seperti detector asap, batu nisan, dan ensiklopedia. Barang yang tidak dicari ini memerlukan iklan dan dukungan penjual pribadi. KLASIFIKASI BARANG INDUSTRI Bahan baku dan suku cadang (materials and parts) Barang-barang yang seluruhnya masuk ke produk produsen tersebut o Bahan mentah Produk pertanian Produk pertanian dipasok banyak produsen, yang menyerahkannya kepada perantara pemasaran, yang menyediakan jasa perakitan, peningkatan mutu, penyimpanan, pengangkutan, dan penjualan. Sifatnya yang mudah rusak dan musiman melahirkan praktik pemasaran khusus. Contoh: gandum, kapas, ternak, buah dan sayuran. Produk alam Produk alam mempunyai pasokan yang terbatas. Produk-produk ini biasanya mempunyai jumlah yang besar dan nilai unit yang rendah dan harus dipindahkan dari produsen ke pemakai. Produsen besar yang terbatas sering memasarkan langsung ke pemakai industry. Contoh: ikan, kayu, minyak mentah, dan biji besi. Bahan baku dan suku cadang yang diproduksi, dibagi menjadi dua kategori: o Bahan baku komponen (component materials) Biasanya diolah lebih lanjut. Sifat standar bahan baku komponen biasanya berarti bahwa keandalan pemasok dan harga menjadi faktor pembelian utama. Contoh: besi, benang, semen, dan kabel o Suku cadang komponen (component parts) Masuk ke produk jadi tanpa perubahan bentuk lebih lanjut. Sebagian besar bahan baku dan suku cadang yang telah diproduksi dijual langsung kepada pemakai industri.Contoh: mesin kecil, ban, dan cetakan Barang modal (capital items) Barang-barang tahan lama yang memudahkan pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Barang modal melipti dua kelompok: o Instalasi Merupakan pembelian besar. Terdiri dari bangunan dan peralatan. Biasanya instalasi langsung dibeli dari produsennya, dan lazimnya penjualan didahului masa-masa negosiasi yang panjang. Produsen harus bersedia merancang sesuai dengan spesifikasi dan memberikan layanan purnajual. Contoh: kantor, pabrik, generator, bor, computer, elevator o Peralatan Meliputi peralatan dan perkakas pabrik yang dapat dipindahkan dan peralatan kantor. Jenis peralatan ini tidak menjadi bagian dari produk jadi. Peralatan tersebut memiliki masa pakai yang lebih singka daripada instalasi, tetapi lebih lama dibandingkan dengan perlengkapan operasi. Contoh: truk pengangkut, computer pribadi, dan meja Perlengkapan dan layanan bisnis (supplies and business service) Barang dan jasa berumur pendek memudahkan pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Perlengkapan ada dua jenis: o barang pemeliharaan dan perbaikan contoh: cat, paku, dan sapu o perlengkapan operasioanal contoh: pelumas, batu bara, kertas tulis, dan pensil Perlengkapan adalah sesuatu yang ekuivalen dengan barang mudah (convience goods); barang ini biasanya dibeli dengan upaya yang sangat sedikit dengan melakukan pembelian ulang. Harga dan layanan merupakan pertimbangan penting, karena perlengkapan telah distandardisasi dan preferensi merek tidak tinggi. Layanan bisnis meliputi layanan pemeliharaan dan perbaikan, dan layanan konsultasi bisnis. Layanan pemeliharaan dan perbaikan biasanya diberikan berdasarkan kontrak oleh produsenprodusen kecil atau disediakan oleh produsen peralatan aslinya. Diferensiasi Agar dapat diberi merek, produk harus didiferensiasikan. Produk-produk fisik bervariasi dalam potensi mereka untuk diferensiasi. Di sini penjual menghadapi banyak sekali parameter rancangan, yang mencakup bentuk, fitur, kinerja, kesesuaian mutu dengan standar, daya tahan, keandalan, kemudahan untuk diperbaiki, dan gaya. Pemasar selalu mencari dimensi diferensiasi baru. Otis Elevator Company telah memberikan sumbangan dalam kategorinya dengan membuat elevatornya menjadi lebih cerdas. Otis telah berupaya mengubah elevator menjadi ekspres. Diferensiasi yang mencolok ini bukan hanya berarti elevatornya menjadi lebih cepat dan keluh-kesah para pengguna menjadi berkurang, melainkan juga membawa keuntungan besar bagi pemilik bangunan. Bangunan memerlukan lebih sedikit elevator bagi pengguna yang padat, sehingga pemilik bangunan dapat menggunakan ruang ekstra untuk orang dan bukannya untuk mengangkut orang Diferensiasi Produk BENTUK Banyak produk dapat didiferensiasi berdasarkan bentuk ukuran, model, atau struktur fisik produk. FITUR Sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan fitur yang berbeda-beda yang melengkapi fungsi dasar produk. Sebuah perusahaan dapat mengidentifikasi dan menyeleksi fitur baru yang tepat dengan mensurvei pembeli saat ini dan kemudian menghitung nilai pelanggan debandingkan dengan biaya perusahaan untuk masing-masing fitur potensial. Tiap-tiap perusahaan harus memutuskan apakah akan menawarkan fitur khusus yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dengan biaya yang lebih tinggi atau sedikit paket standar dengan biaya murah. MUTU KINERJA Sebagian besar produk dibangun menurut salah satu dari empat level kinerja: rendah, rata-rata, tinggi, dan unggul. Mutu kinerja adalah level berlakunya karakteristik dasar produk. Perusahaan tidak harus juga merancang mutu kinerja sepanjang waktu. Terus menerus memperbaiki produk dapat menghasilkan pendapatan dan pangsa pasar yang besar. Penurunan mutu dalam rangka memangkas biaya sering membawa konsekuensi yang buruk. MUTU KESESUAIAN Tingkat kesesuaian dan pemenuhan semua unit yang diproduksi terhadap spesifikasi sasaran yang dijanjikan. Masalah yang terkait dengan mutu kesesuaian yang rendah adalah bahwa produk itu akan mengecewakan beberapa pembeli. DAYA TAHAN Ukuran usia yang diharapkan atas beroperasinya produk dalam kondisi normal dan/ atau berat, merupakan atribut yang berharga untuk produk-produk tertentu. Pembeli biasanya akan membayar lebih untuk mendapatkan produk dengan reputasi tinggi karena tahan lama. Produk juga tidak boleh rentan terhadap keusangan teknologi. KEANDALAN Pembeli umumnya akan membayar lebih untuk mendapatkan produk yang lebih andal. Keandalan adalah ukuran probabilitas bahwa produk tertentu tidak akan rusak atau gagal dalam periode waktu tertentu. MUDAH DIPERBAIKI Pembeli memilih produk yang mudah diperbaiki. Kemudahan diperbaiki adalah ukuran kemudahan untuk memperbaiki produk kertika produk itu rusak atau gagal. Sifat mudah diperbaiki yang ideal adalah jika pemakai dapat mebetulkan sendiri produk itu dengan biaya atau waktu yang relatif kecil. GAYA Mengambarkan penampilan dan perasaan yang ditimbulkan oleh produk itu bagi pembeli. Gaya memiliki keunggulan karena menciptakan kehasan yang sulit ditiru. Sisi negatifnya, gaya yang kuat tidak selalu kinerjanya tinggi. Rancangan: Kekuatan Pemaduan Rancangan adalah totalitas fitur yang memengaruhi penampilan dan fungsi produk tertentu menurut yang disyaratkan oleh pelanggan. Rancangan sangat penting dalam membuat dan memasarkan jasa eceran (retail service), pakaian, barang-barang kemasan, dan peralatan tahan lama.perancangan harus memikirkan berapa besar yang perlu diinvestasikan dalam bentuk, pengembagan fitur, kinerja, kesesuaian terhadap spesifikasi, daya tahan, keandalan, kemudahan perbaikan, dan gaya. Bagi pelanggan, produk yang dirancang dengan baik adalah produk yang menyenangkan untuk dilihat dan mudah dibuka, dipasang, digunakan, diperbaiki, serta dibuang. Diferensiasi Jasa Jika produk fisik sulit dideferensiasi, kunci keberhasilan dalam persaingan sering terletak pada penambahan jasa atau pelayanan yang menambah nilai serta perbaikan mutu produk fisik itu. Pembeda utama layanan adalah kemudahan pemesanan, pengiriman, pemasangan, pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan, serta pemeliharaan dan perbaikan. KEMUDAHAN PEMESANAN (ordering ease) Mengacu pada seberapa mudah pelanggan dapat melakukan pemesanan ke perusahaan. Banyak bank sekarang menyediakan perangkat lunak perbangkan di rumah untuk membantu nasabah mendapatkan informasi dan bertransaksi dengan bank secara lebih efisien, para konsumen sekarang bahkan mampu memesan dan menerima bahan makanan tanpa pergi ke supermarket. PENGIRIMAN (delivery) Mengacu pada seberapa baik produk atau jasa deserahkan kepada pelanggan. Penyerahan itu mecangkup kecepatan, ketepatan, dan perhatian selama proses pengiriman. PEMASANGAN (installation) Mengacu pada pekerjaan yang dilakukan untuk membuat produk tertentu beroperasi di lokasi yang direncanakan. Pembeli alat berat mengharapkan pelayanan pemasangan yang baik. Diferensiasi pada titik itu di jaringan konsumsi adalah sangat penting bagi perusahaan yang produk-produknya rumit. Kemudahan pemasangan menjadi sangat penting, terutama bila pasar sasaran adalah orang baru dalam teknologi. PELATIHAN PELANGGAN (customer training) Mengacu pada pelatihan para pegawai pelanggan untuk menggunakan peralatan dari penjual secara tepat dan efisien. General Electric tidak hanya menjual dan memasang peralatan sinar-X yang mahal dirumah sakit, tetapi juga memberikan pelatihan pada pemakai peralatannya. KONSULTASI PELANGGAN (customer consulting) Konsultasi pelanggan mengacu pada pelayanan data, system informasi, dan saran yang diberikan penjual kepada pembeli. PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN (maintenance and repair) Merupakan program pelayanan perusahaan untuk membantu pelanggan menjaga produk yang mereka beli senantiasa dalam kondisi kerja yang baik. HUBUNGAN PRODUK DAN MEREK 1. Hierarki Produk Hierarki produk terbagi menjadi tujuh tingkatan,yaitu : 1. Keluarga kebutuhan (need family),merupakan kebutuhan inti/dasar yang membentuk product family. Contoh : rasa aman 2. Keluaraga produk (product family), semua kelas produk yang dapat memenuhi kebutuhan inti dengan efektivitas yang memadai. Contoh : tabungan dan penghasilan. 3. Kelas produk (product class),sekumpulan produk di dalam product family yang dianggap memiliki ikatan fungsional tertentu. Contoh :instrument keuangan 4. Lini produk (product line),sekelompok produk dalam kelas produk yang saling terkait erat kerena adanya kesamaan fungsi, dijual pada kelompok pelanggan yang sama, dan dipasarkan melalui saluran yang sama, atau masuk ke dalam rentang harga tertentu. Sebuah lini produk bisa terdiri dari beragam merek ataupun merek tunggal. Contoh : asuransi jiwa. 5. Tipe Produk (product type ),item-item dalam lini produk yang memiliki bentuk tertentu dari sekian banyak kemungkinan bentuk produk. Contoh : asuransi berjangka. 6. Merek(brand),adalah nama yang dapat diasosiasikan dengan satiu atau lebih item dalam lini produk yang dibuat guna pengidentifikasian item tersebut.Contoh :asuransi Bumi Putera 7. Barang (item),suatu unit khusus dalam suatu merek atau lini produk yang dapat dibedakan berdasarkan ukuran, harga,penampilan, atau suatu cirri lain. Contoh :asuransi jiwa berjangka panjang prudential yang dapat diperpanjang. 2. Bauran dan Sistem Produk A. Definisi Sistem Produk Sistem Produk biasa diartikan sebagai sekelompok barang yang berbeda tetapi saling berhubungan yang berfungsi dengan cara yang saling melengkapi. B. Bauran Produk Bauran produk adalah sekumpulan seluruh produk dan barang yang ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli. Sebuah bauran produk biasanya terdiri dari berbagai lini produk. Contoh di Universitas padjadjaran ada dekan akademi terpisah antara fakultas yang satu dengan yang lainnya. Suatu bauran produk bisa dikatakan memiliki 4 unsur,yakni : Lebar(mengenai berapa banyak lini produk yang berbeda yang dimiliki perusahaan) Kedalaman (mengacu pada jumlah seluruh barang dalam bauran tersebut) Keluasan (berapa banyak jenis yang ditawarjan masing-masing produk dalam lini produk) Konsistensi Dengan mengetahui dimensi bauran produk dapat memungkinkan perusahaan memperluas bisnisnya melalui empat cara,yaitu : 1. Perusahaan dapat menambah lini produk sehingga dapat memperlebar bauran produknya. 2. Perusahaan dapat memperpanjang setiap lini produk. 3. Perusahaan dapat menambah lebih banyak jenis produk ke dalam setiap produk dan memperdalam bauran produknya. 4. Mengejar konsistensi lini produk 3. Product Line Analysis (Analisis Lini Produk) Analisis lini produk sangat dibutuhkan tertama oleh seorang manajer lini produk dalam rangka mengetahui penjualan dan laba perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan dalam penentuan barang mana yang harus dikembangkan, mana yang harus dipertahankan, mana yang diambil hasilnya atau mengenai barang mana yang akan dilepaskan. 4 tipe penggolongan produk dengan dasar perbedaan margin kotor, dan bergantung pada volume penjalan dan promosi : a. Produk inti (core product) b. Kebutuhan pokok (staples) c. Kekhususan (Specialties) d. Barang kemudahan (Covenience item) 4. Panjang Lini Produk (product line length ) Suatu perusahaan tentunya ingin mengembangkan bisnisnya baik dalam hal peningkatan pangsa pasar ataupun mengenai profitabilitas. Perusahaan yang ingin memperoleh pangsa pasar dan pertumbuhan pasar yang tinggi umumnya akan memilih dan memiliki lini produk yang lebih panjang. Sedangkan perusahaan yang menekankan pada profitabilitas yang tinggi akan memiliki lini produk yang lebih pendek yang terdiri atas barang-barang yang dipilih dengan cermat. Namun, pilihan mengenai memperpanjang lini produk lebih sering dilakukan perusahaan dewasa ini. Mengenai meemperpanjang lini produk, ada dua cara yang bisa dilakukan,yaitu perentangan lini (Line stretching) dan pengisisan lini (line filling). A. Perentangan Lini Perentangaan lini terjadi jika perusahaan memperpanjang lini produknya melampauia cakupannya sekarang. I. Perentangan ke pasar bawah Ada beberapa alas an perusahaan merupakan perentangan pasar ke bawah,diantaranya : a. Menemukan peluang pertumbuhan yang kuat apabila berada pada pasar kelas bawah b. Membatasi pesaing –pesaing dari keelas bawah c. Adanya Stagnasi pada pasr menengah/atas(pasar dimana perusahaan berada sekerang) II. Perentangan ke pasar atas Perentangan ke atas dilakukan perusahaan dalam rangka memperoleh pertumbuhan yang lebih besar,margin laba yang lebih tinggi, atau sekedar memosisikan diri sebagai produsen lini lengkap. III. Perentangan dua arah B. Pengisisan Lini Dalam memperpanjang lini produk perusahaan juga dapat melakukan apa yang dinamakan dengan pengisian lini. Ada beberapa motif perusahaan melakukan pengisian lini, diantaranya : Memperoleh tambahan laba Memuaskan penyalur yang mengeluhkan kehilangan penjualan karena tidak memiliki jenis produk dalam lini tersebut Memanfaatkan kapasitas yang berlebihan Menjdai perusahaan terdepan dalam lini lengkap Berusaha menutup lubang agar tidak diisi pesaing BAB 15 Memperkenalkan Penawaran Pasar Baru Untuk meningkatkan pendapatannya, perusahaan dapat mengembangkan produk dan jasa baru serta melakukan perluasan ke pasar baru. Membuat atau Membeli Perusahaan dapat menambahkan produk baru melalui akuisisi atau pengembangan. Ada 3 bentuk akuisisi: a. Membeli perusahaan lain b. Mendapatkan hak paten c. Membeli lisensi atau waralaba dari perusahaan lain Namun, keberhasilan perusahaan tidak hanya didapat dari melakukan banyak akuisisi. Pada beberapa titik, ada kebutuhan mendesak untuk pertumbuhan organic yaitu pengembangan produk baru dari dalam perusahaan. Jenis-jenis Produk Baru Berkisar dari produk baru bagi pasar sampai perbaikan atau revisi kecil produk lama. Perusahaan juga dapat meluncurkan produk baru sebagai perluasan merek. Tantangan dalam Pengembangan Produk Baru Imperatif inovasi Dalam perekonomian yang berubah cepat, inovasi berkelanjutan merupakan suatu keharusan. Perusahaan Inovatif menciptakan sikap positif terhadap inovasi dan pengambilan risiko. Perusahaan juga harus bisa berinovasi karena kebutuhan, selera pelanggan dan teknologi selalu berubah, jika perusahaan tidak melakukan inovasi maka perusahaan tersebut akan kalah dengan perusahaan lain. Keberhasilan produk baru Sebagian besar perusahaan memfokuskan diri pada inovasi tambahan. Dengan inovasi tambahan, memungkinkan perusahaan untuk memasuki pasar baru dengan memperbaiki produk untuk pelanggan baru, menggunakan variasi produk inti untuk tetap memimpin pasar, dan menciptakan solusi jangka pendek untuk seluruh masalah industri. Faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap keberhasilan produk baru adalah produk yang unik dan superior, konsep produk yang didefinisikan dengan baik, sinergi teknologi dan pemasaran, kualitas pelaksanaan di semua tahap, dan daya tarik pasar. Kegagalan produk baru Ada beberapa faktor yang menghalangi pengembangan produk baru: a. Kelangkaan ide penting pada wilayah tertentu: mungkin hanya ada sedikit cara yang tersisa untuk meningkatkan beberapa produk dasar (seperti baja dan deterjen). b. Pasar yang terfragmentasi: perusahaan harus mengarahkan produk baru pada segmen pasar yang lebih kecil yang berarti penjualan dan laba lebih rendah untuk setiap produk. c. Batasan social dan pemerintah: produk baru harus memuaskan keamanan konsumen dan ramah lingkungan. d. Biaya pengembangan: perusahaan biasanya harus menghasilkan banyak ide untuk menemukan satu nilai kelayakan pengembangan dan sering menghadapi tingginya biaya R&D, manufaktur, dan pemasaran. e. Kelangkaan modal: beberapa perusahaan mempunyai ide bagus, tetapi tidak dapat mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk meneliti dan meluncurkannya. f. Waktu pengembangan yang dibutuhkan lebih pendek: perusahaan harus mempelajari bagaimana cara memadatkan waktu pengembangan dengan menggunakan teknik baru, mitra strategis, uji konsep dini, dan perencanaan pemasaran yang bagus. Pengaturan Organisasi a. Menentukan anggaran bagi pengembangan produk baru Manajemen senior harus memutuskan berapa banyak anggaran yang diperlukan untuk pengembangan produk baru. b. Mengelola pengembangan produk baru Dalam mengelola pengembangan produk baru, dibutuhkan orang yang benarbenar dapat fokus dalam pengembangan produk tersebut. Banyak perusahaan besar menggunakan ‘sistem gerbang tahap’ untuk mengelola proses inovasi. Mereka membagi proses ke dalam beberapa tahap yang pada tiap akhir tahap terdapat gerbang atau titik pemeriksaan. Manajer senior meninjau kriteria di setiap gerbang untuk mengambil satu dari empat keputusan: maju, bunuh, tahan, atau daur ulang. Sistem gerbang tahap membuat proses inovasi dapat dilihat oleh semua pihak yang terlibat dan menjelaskan tanggung jawab pemimpin proyek dan tim pada tiap tahap. Mengelola proses pengembangan ide 1. Penciptaan Ide Proses pengembangan produk baru dimulai dengan pencarian ide. Beberapa ahli pemasaran percaya bahwa peluang terbesar dan peningkatan tertinggi produk baru dapat ditemukan dengan mengungkapkan kemungkinan rangkaian terbaik dari kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi atau inovasi teknologi. Didorong oleh gerakan ‘inovasi terbuka’, banyak perusahaan yang mulai mencari ide-ide baru melalui sumber external seperti pelanggan, karyawan, ilmuwan, insinyur, anggota saluran, agensi pemasaran, manajemen puncak dan bahkan pesaing. Perusahaan teknis dapat belajar dengan mempelajari pelanggan yang sebelumnya paling sering menggunakan produk perusahaan dan menyadari adanya kebutuhan perbaikan sebelum pelanggan lain menyadarinya. Selain menghasilkan ide baru dan lebih baik, kerja sama dalam berkreasi dapat membuat pelanggan menjadi merasa lebih dekat dan menyukai perusahaan dan memberitahukan keterlibatan mereka kepada orang lain melalui berita dari mulut ke mulut. Karyawan di seluruh perusahaan dapat menjadi sumber ide untuk meningkatkan produksi, produk, dan jasa. Sesi tukar pikiran (brainstroming) internal juga bisa cukup efektif jika diadakan dengan benar. Perusahaan dapat menemukan ide yang baik dengan meneliti produk dan jasa pesaing dan perusahaan lain. Mereka dapat menemukan apa yang disukai dan tidak disukai pelanggan tentang poduk pesaing. Sesi kelompok tukar pikiran mempunyai banyak kelebihan, tetapi juga kelemahan. Jika tidak dilakukan dengan benar, sesi tukar pikiran hanya membuang-buang waktu dan dapat menimbulkan rasa frustasi. Jika dilakukan dengan benar, tukar pikiran dapat menciptakan gagasan,ide, dansolusi yang tidak mungkin dilakukan tanpa partisipasi semua orang. 2. Teknik Kreativitas Contoh teknik untuk merangsang kreativitas perorangan dan kelompok: Menyebutkan atribut Menyebutkan atribut objek, seperti obeng. Lalu memodifikasi setiap atribut dari obeng tersebut. Mendorong hubungan Menyebutkan beberapa ide dan mempertimbangkan setiap ide dalam hubungannya dengan setiap ide lainnya. Analisis morfologis Dimulai dengan menyebutkan suatu masalah, lalu dengan berbagai kemungkinan kombinasi, anda dapat menghasilkan banyak solusi baru. Konteks baru Melaksanakan proses familiar, seperti layanan membantu orang dan menempatkan mereka dalam konteks baru. Pemetaan pikiran Dimulai dengan sebuah pikiran, seperti mobil, menulisnya di atas selembar kertas, lalu memikirkan pemikiran yang muncul berikutnya (misalnya Mercedes), hubungkan dengan mobil, lalu pikirkan hal yang berhubungan berikutnya (Jerman), dan lakukan semua hubungan yang muncul dengan setiap kata baru. Bisa jadi ide baru secara keseluruhan akan muncul. Beberapa contoh yang berhasil: Toko SPBU = SPBU +makanan Cyber café = kafetaria + internet Bar sereal = sereal +makanan ringan Kinder surprise = permen + mainan Walkman Sony = audio + portable BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen. Perusahaan harus meningkatkan pendapatan mereka sepanjang waktu dengan mengembangkan produk dan jasa baru serta melakukan perluasan ke pasar baru. pengembangan produk baru membentuk masa depan perusahaan. Peningkatan atau penggantian produk dan jasa dapat mempertahankan atau membangun penjualan produk dan jasa yang baru bagi dunia dapat mengubah industry dan perusahaan serta mengubah kehidupan. Akan tetapai, rendahnya tingkat keberhasilan produk dan jasa baru menunjukan banyak tantangan didalamnya. Semakin banyak perusahaan yang tidak hanya sekedar membicarakan inovasi. Mereka mengubah cara mereka dalam mengembangkan produk dan jasa baru secara fundamental. Perusahaan di seluruh dunia berusaha menemukan cara kreatif untuk mengembangkan produk dan jasa yang jauh lebih baik, cepat dan efisien. Pemasar memainkan peran kunci dalam pengembangan. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana strategi perusahaan dalam mengembangkan produknya? 1.2.2 Bagaimana perusahaan dalam melakukan pengembangan produk-produknya? 1.2.3 Bagaimana perusahaan menentukan anggaran bagi pengembangan produk baru? 1.2.4 Bagaimana perusahaan dalam melakukan ide dalam penciptaan produk barunya? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang bagaimana pengembangan produk dapat dilakukan secara efisien, efektif dan dapat menarik jumlah konsumen yang di targetkan perusahaan. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pilihan Produk Baru 2.1.1 Membuat atau Membeli Perusahaan dapat menambahkan produk baru melalui akuisisi atau pengembanngannya. Rute akuisis bisa mengambil tiga bentuk. Perusahaan dapat membeli perusahaan lain, mendapatkan hak paten dari perusahaan itu atau membeli lisensi atau waralaba dari perusahaan lain. Namun, keberhasilan perusahaan tidak hanya didapatkan dari begitu banyak akuisisi. Pada beberapa titik, ada kebutuhan mendesak untuk pertumbuhan- organic pengembangan produk baru dari dalam perusahaan. Untuk pengembangan produk, perusahaan dapat menciptakan produk baru di laboratoriumnya sendiri, atau dapat menandatangi konrtrak dengan periset independen atau perusahaan pengembangan produk baru untuk mengembangkan produk tertentu atau menyediakan teknologi baru. 2.1.2 Jenis-jenis produk baru Produk baru berkisar dari produk baru bagi dunia yang menciptakan pasar yang seluruthnya baru pada sisi, sampati perbaikan atau revisi kecil produk lama di sisi lain. Sedangkan besar kegiatan produk baru ditujukan untuk memperbaiki produk lama. Dalam banyak kategori. Semakin sulit mengindentifikasi produk sukses yang akan mengubah pasar. Tetapai inovasi yang berkalnjutan untuk lebih memuaskan kebutuhan konsumen dapat mendorong pesaing untuk saling mengejar. Dengan terus meluncurkan produk baru sebagai perluasan merek dalam kategori produk yang berhubungan juga dapat memperluas arti merek. inovasi produk dan program pemasaran efektif memungkinkan perusahaan-perusahaan ini memperluas jejak pasar mereka. Inovasi yang radikal dapat memberikan kerugian apda laba perusahan dalam jangkan pendek, tetapi sisi baiknya adalah bahwa keberhasilan dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang lebih tahan lama dibandingkan produk biasa. 2.2 Tantangan Dalam Pengembangan Produk Baru 2.2.1 Imperatif Inovasi Dalam perekonomian yang berubaah dengan cepat, inovasi berkelanjutan merupakan suatu keharusan. Perusahaan yang sangat inovatif mampu mengidentifikasikan dan mengukur peluang pasar baru dengan cepat. Perusahaan yang gagal mengembangkan produk baru sama saja menempatkan diri mereka sendiri pada resiko. Produk lama mereka rentan terhadap perubahan kebutuhan dan selera pelanggan, teknologi baru, siklus hidup yang lebih pendek, dan persaingan domestic dan asing yang meningkat. Teknologi baru merupakan ancaman utama. 2.2.2 Keberhasilan Produk Baru Inovasi tambahan dapat memungkinkan perusahaan untuk memasuki pasar baru dengan memperbaiki produk baru untuk pelanggan baru, menggunakan variasi produk ini untuk tetap memimpin pasar, dan menciptakan solusi jangkan pendek untuk seluruh masalah industry. Perusahaan baru mencipatakan teknologi perusak yang lebih murah dan mungkin mengubah ruang kompetitif. Perusahaan ternama bisa jadi lambat dalam memberikan reaksi atau investasi terhadap teknologi perusak ini karena teknologi perusak ini mengancam investasi mereka. Agar perusahaan dapat berhasil dalam mengembangkan produk factor utama adalah produk yang superior dan unik. Factor lainnya adalah konsep produk yang didefinisikan dengan baik. Perusahaan mendefinisikan dan meniali pasar sasaran, kebutuhan produk, dan manfaat secara cermat sebelum melanjutkan produk tersebut, factor selanjutnya adalah sinergi teknologi dan pemasaran, kualitas pelaksanaan di semua tahap, dan daya Tarik pasar. 2.2.3 Kegagalan Produk Baru Beberapa factor tambahan yang menghalangi pengembangan produk baru adalah: Kelangkaan ide penting pada wilayah tertentu. Mungkin hanya sedikit cara yang tersisa untuk meningkatkan beberapa produk dasar (seperti baja atau deterjan) Pasar yang Terfragmentasi. Perusahaan harus mengarahkan produk baru mereka pada segmen pasar yang lebih kecil, dan ini berarti penjualan dan laba lebih rendah untuk setiap produk Batasan social dan Pemerintah. Produk baru harus memuaskan keamanan konsumen dan ramah lingkungan. Biaya Pengembangan. Perusahaan biasanya harus menghasilkan banyak ide untuk menemukan satu nilai kelayakan pengembangan dan sering menghadapi tingginya biaya R&D, manufaktur, dan pemasaran. Kelangkaan Modal. Beberapa perusahaan mempunyai ide bagus, tetapi tidak dapat mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk meneliti dan melucurkannya. Waktu pengembangan yang dibutuhkan lebih pendek. Perusahaan harus mempelajari bagaimana cara memadatkan waktu pengembangan dengan menggunakan teknik baru, mitra strategis, uji konsep dini, dan perencanaan pemasaran yang bagus. 2.2.4 Penyebab kegagalan Produk Baru 1. Kegagalan pasar/pemasaran Ukuran pasar potensial kecil Tidak ada diferensiasi Positioning buruk Salah memahami kebutuhan pelanggan 2. Kegagalan Keuangan Tingkat pengembalian investasi yang rendah 3. Kegagalan Penentu Waktu Terlambat masuk pasar Terlalu cepat-pasar belum berkembang 4. Kegagalan Teknis Produk tidak bekerja Desain yang buruk 5. Kegagalan organisasional Tidak sesuai dengan budaya organisasi Kekurangan dukungan dari organisasi 6. Kegagalan lingkungan Peraturan pemerintah Factor makroekonomi 2.3 Pengaturan Organisasi Sebuah perusahaan menentukan kriteria produk yang dapat diterima, yaitu sebagai berikut: Produk dapat diperkenalkan dalam lima tahun Produk mempunyai potensi pasar setidaknya $50 juta dan tingkat pertumbuhan 15% Produk dapat memberikan setidkanya tingkat pengembalian penjualan 30% dan investasi 40% Produk dapat mencapai kepemimpinan teknis atau pasar 2.3.1 Menentukan Anggaran bagi Pengembangan Produk Baru Manajemen senior harus menentukan berapa banyak anggaran yang diperlukan untuk pengembangan produk baru. beberapa perusahaan membiayai proyek sebanyak mungkin, berharap untuk mencapai beberapa pemenang. Perusahaan lain menerapkan presentase penjualan konvensional atau menghabiskan sebesar jumlah yang dihabiskan pesaing. Dan juga, perusahaan lain memutuskan berapa banyak produk baru yang berhasil yang mereka perlukan dan bekerja untuk memperkirakan investasi yang diperlukan. 2.3.2 Mengelola Pengembangan Produk baru Banyak Perusahaan memberikan tanggungjawab ide produk baru kepada manajer produk. Namun, manajer produk sering kali terlalu sibuk untuk mengelola lini yang ada sehingga mereka tidak banyak memikirkan produk baru selain perusahaan lini. Mereka juga kurang mempunyai keahlian dan pengetahuan khusus yang diperlukan untuk mengembangkan dan mengkritik produk baru. beberapa perusahaan mempunyai komite manajemen tingkat tinggi yang bertugas meninjau dan menyetujui proposal, perusahaan besar sering membentuk departemen produk baru yang dikepalai oleh manajer yang memiliki kewenangan substansial dan akses ke manajemen puncak. Tanggung jawab utama departemen meluputi menghasilkan dan menyaring ide baru, bekerja sama dengan departemen R&D dan melaksanakan uji lapangan dan komersialisasi. Banyak perusahaan besar menggunakan system gerbang tahap (Stage-gate system) untuk mengelola proses inovasi. Mereka membagi proses ke dalam beberapa tahap, yang pada akhir setiap tahap. Terdapat gerbang atau titik pemeriksaan. Untuk bergerak dari tahap rencana bisnis ke tahap pengembangan produk diperlukan studi riset pasar yang meyakinkan tentang kebutuhan dan minat konsumen, analisis kompetitif, dan penilaian teknis. Manajer senior meninjau kriteria di setiap gerbang untuk mengambil suatu dari empat keputusan. Maju, bunuh, tahan atau daur ulang. System gerbang tahap membuat proses inovasi dapat dilihat oleh semua pihak yang terlibat dan menjelaskan tanggung jawab pemimpin proyek dan tim pada setiap tahap. 2.4 Mengelola Proses Pengembangan Ide 2.4.1 Penciptaan Ide Proses pengembangan produk baru dimulai dengan pencarian ide. Ide produk baru bisa berasal dari interaksi dengan berbagai kelompok dan menggunakan teknik yang menghasilkan kreativitas. 2.4.2 Berinteraksi dengan orang lain Didorong oleh gerakan inovasi terbuka,banyak perusahaan semakin melangkah ke luar perusahaan untuk mendapatkan sumber eksternal ide-ide baru. termasuk pelanggan, karyawan, ilmuan, insinyur, anggota saluran, agensi pemasaran, manajemen puncak, dan bahkan pesaing. Kebutuhan dan keinginan pelanggan merupakan tempat yang logis untuk memulai riset. Sepuluh cara menemukan ide produk baru yang hebat. Menjalankan sesi informal, yang di dalam sesi tersebut kelompok pelanggan bertemu dengan insinyur dan desainer perusahaan untuk mendiskusikan masalah dan kebutuhan serta bertukar pikiran tentang solusi potensial. Memberikan waktu luang-waktu penyelidikan-bagi kelompok teknis untuk memainkan proyek mereka sendiri. Mengadakan sesi tukar pikiran dengan pelanggan sebagai fitur standar tur pabrik Mensurvei pelanggan anda : temukan apa yang mereka sukai dan tidak mereka sukai dalam produk anda dan produk pesaing anda Lakukan riset terbang di atas dinding atau berkemah dengan pelanggan, seperti dilakukan fluke dan Hewlett-Parckard Gunakan putaran iterasi: sekelompok pelanggan dalam satu ruang, memfokuskan diri untuk mengidentifikasi masalah, dan sekelompok orang teknis di ruang lainnya, mendengarkan dan bertukar pikiran tentang solusi. Segera uji solusi yang direncanakan dengan kelompok pelanggan. Mengadakan pencarian kata kunci yang secara rutin memindai publikasi dagang di berbagai Negara yang mengumumkan produk baru Memperlakukan pameran dagang sebagai misi intelijen, yang dengan misi tersebut, anda memandang semua yang baru di industry anda di bawah satu atap Memerintahkan orang bagian teknis dan pemasaran untuk mengunjungi laboratorium pemasok anda dan menghabiskan waktu dengan orang-orang teknis mereka-menemukan apa yang baru Mendirikan ruang ide, dan membuatnya terbuka dan mudah diakses, memungkinkan karyawan mengulas ide dan menambah ulasan itu secara konstruktif. Tujuh Cara Menarik Ide Baru Dari Pelanggan Anda Meneliti bagaimana pelanggan anda menggunakan produk anda Menanyakan kepada pelanggan mengenai masalah dengan produk anda Bertanya kepada pelanggan anda tentang produk impian mereka Menggunakan dewan penasihat pelanggan untuk mengomentari ide perusahaan anda Menggunakan situs web untuk ide baru Membentuk komunitas merek yang terdiri dari para peminat untuk membicarakan produk anda Mendorong atau menantang pelanggan mengubah atau memperbaiki produk anda. 2.4.3 Teknik Kreativitas Menyebutkan atribut :menyebutkan atribut objek, seperti obeng. Lalu memodifikasi setiap atribut, seperti mengganti pegangan kayu dengn plastic. Memberikan daya torsi, menambahkan kepada obeng yang berbeda dan seterusnya Mendorong Hubungan menyebutkan beberapa ide dan mempertimbangkan setiap ide dalam hubungannya dengan setiap ide lainnya. Analisis morfologi mulailah dengan suatu masalah, seperti ”memindahkan sesuatu dari satu tempat ke tempat lain melalui kendaraan bermotor” Analisis asumsi terbalik menyebutkan semua asumsi normal tentang entitas dan lalu membalik mereka. Alih-alih mengasumsikan bahwa restoran mempunyai menu, harga untuk makanan, dan menyajikan makanan, baik setiap asumsi. Konteks baruambilah prose-proses yang tidak asing lagi, seperti jasa bantuan manusia, dan tempatkanlah itu dalam konteks baru. Pemetaan pikiranmulailah dengan suatu pemikiran, seperti mobil, lalu tuliskan di atas secarik kertas, kemudian pikirkan pemikiran berikutyang muncul (katakanlah Mercedes), hubungkanlah hal itu dengan mobil, kemudian pikirkan asosiasi kata (Jerman), dan lakukan ini dengan semua asosiasi yang muncul dengan masing-masing kata baru lama-kelamaan semakin muncul ide produk baru dari pemaran samping (lateral marketing) yang menggabungkan dua konsep atau ide produk. 2.4.5 Penyaringan Ide Dalam penyaringan ide, perusahaan harus menghindari dua jensi kesalahan. Kesalahan menolak (DROP-error) terjadi ketika perusahaan menolak ide yang baik. Ada dua jenis kesalahan yang harud dihindari pada saat penyaringan ide : 1. (DROP –error ) kesalahan menolak, terjadi ketika perusahaan menolak ide yang baik. 2. (GO – error) kesalahan menjalankan, terjadi karena perusahaan memperbolehkan perusahaan memperbolehkan ide yang buruk dikembangkan dan di komersialisasikan. Kegagalan produk absulut menyebabkan kerugian keuangan, penjualan tidak menutup biaya variable. Kegagalan produk parsial mengakibatkan kerugian keuangan, tetapi penjualan menutup semua biaya variable dan sejumlah biaya tetapnya. Tujuan penyaringan adalah membuang ide buruk secepat mungkin. Alasannya adalah biaya pengembangan produk meningkat cukup besar dalam setiap tahap pengembangan berikutnya. Komiet eksekutif lalu meninjau setiap ide terhadap sekelompok kriteria. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Pengembangan produk baru merupakan salah satu cara dalam menjaga kelangsungan hidup perusahaan, dengan pengembangan produk yang optimal perusahaan dapat menarik konsumen, apabila dalam pengembangannya berhasil maka tingkat laba perusahaan akan bertambah. perusahaan harus bisa menghindari-menghindari kesalahan kesalahan yang memungkinkan bisa terjadi dikemudian hari , seperti (DROP –error ) kesalahan menolak, terjadi ketika perusahaan menolak ide yang baik. Kemudian kesalahan (GO – error) kesalahan menjalankan, terjadi karena perusahaan memperbolehkan ide yang buruk dikembangkan dan di komersialisasikan maka dari itu dalam penyaringan ide harusalah tepat