Uploaded by giorgizeinmaulana

Maulana Yusuf F0319082 RMK ke 3

advertisement
Nama : Maulana Yusuf
NIM
: F0319082
Kelas : C/S1 Akuntansi
Matkul : Pengauditan I
JASA ASURANS DAN STANDAR AUDITING
Jasa Asurans
Diatur dalam Pasal 3 Undang-Undang No 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik.
(1) Akuntan Publik memberikan jasa asurans, yang meliputi:
a. jasa audit atas informasi keuangan historis;
b. jasa reviu atas informasi keuangan historis; dan
c. jasa asurans lainnya.
(2) Jasa asurans sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat diberikan oleh Akuntan
Publik.
(3) Selain jasa asurans sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Akuntan Publik dapat
memberikan jasa lainnya yang berkaitan dengan akuntansi, keuangan, dan manajemen
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Jasa Asurans adalah jasa Akuntan Publik yang bertujuan untuk memberikan keyakinan bagi
pengguna atas hasil evaluasi atau pengukuran informasi keuangan dan nonkeuangan berdasarkan
suatu kriteria.
a. Jasa audit atas informasi keuangan historis adalah perikatan asurans yang diterapkan atas
informasi keuangan historis yang bertujuan untuk memberikan keyakinan memadai atas
kewajaran penyajian informasi keuangan historis tersebut dan kesimpulannya dinyatakan
dalam bentuk pernyataan positif.
Informasi keuangan historis mencakup antara lain laporan keuangan, bagian dari suatu
laporan keuangan, atau laporan yang dilampirkan dalam suatu laporan keuangan.
b. jasa reviu atas informasi keuangan historis” adalah perikatan asurans yang diterapkan atas
informasi keuangan historis yang bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas atas
kewajaran penyajian informasi keuangan historis tersebut dan kesimpulannya dinyatakan
dalam bentuk pernyataan negatif.
c. Jasa asurans lainnya adalah perikatan asurans selain jasa audit atau reviu atas informasi
keuangan historis. Yang termasuk jasa asurans lainnya antara lain perikatan asurans untuk
melakukan evaluasi atas kepatuhan terhadap peraturan, evaluasi atas efektivitas
pengendalian internal, pemeriksaan atas informasi keuangan prospektif, dan penerbitan
comfort letter untuk penawaran umum.
Kemudian, “jasa lainnya yang berkaitan dengan akuntansi, keuangan, dan manajemen” antara lain
adalah jasa audit kinerja, jasa internal audit, jasa perpajakan, jasa kompilasi laporan keuangan, jasa
pembukuan, jasa prosedur yang disepakati atas informasi keuangan, dan jasa sistem teknologi
informasi.
Jasa asurans hanya dapat diberikan oleh akuntan public, sehingga dapat dikatakan bahwa
pemberian jasa asurans merupakan hak eksklusif seorang akuntan public.
Dalam Pasal 11 Peraturan Pemerintah No 20 Tahun 2015 tentang Praktik Akuntan Publik, diatur
mengenai pembatasan pemberian jasa audit atas informasi keuangan historis terhadap suatu entitas
oleh seorang Akuntan Publik dibatasi paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-turut.
Namun, ini hanya berlaku bagi entitas yang bergerak di bidang industry di sector pasar modal,
bank umum, dana pension, asuransi, dan BUMN.
Standar Profesional Akuntan Publik
Standar Profesional Akuntan Publik (disingkat SPAP) adalah kodifikasi berbagai pernyataan
standar teknis yang merupakan panduan dalam memberikan jasa bagi Akuntan Publik di Indonesia.
SPAP dikeluarkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Institut Akuntan Publik
Indonesia (DSPAP IAPI).
Didalam SPAP terdapat beberapa tipe standar profesional yang terbagi menjadi enam tipe standar
profesional yang dikodifikasikan dalam standar auditing, standar atestasi, standar jasa akuntansi
dan review, standar jasa konsultasi, standar pengendalian mutu, dan aturan etika kompartemen
akuntan publik. Disini yang akan disoroti lebih jauh tentang standar auditing itu sendiri. Hal ini
karena berkaitan dengan keterkaitan antara akuntansi dengan proses audit laporan keuangan.
Standar auditing merupakan suatu panduan audit atas laporan keuangan historis. Didalamnya
terdapat 10 standar yang secara rinci dalam bentuk pernyataan standar auditing (PSA). PSA ini
berisi tentang ketentuan-ketentuan dan panduan utama yang harus diikuti oleh akuntan publik
dalam melaksanakan perikatan audit. Audit atas laporan keuangan historis merupakan jasa
tradisional yang disediakan oleh profesi akuntan publik kepada masyarakat. Seperti yang telah
dipaparkan sebelumnya bahwa didalam standar auditing ini terdapat 10 standar auditing yang
terbagi menjadi standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan.
Standar auditing berbeda dengan prosedur auditing yang mana berkaitan dengan tindakan yang
harus dilaksanakan, sedangkan standar berkaitan dengan suatu kriteria ukuran mutu kinerja
tindakan tersebut. Berikut akan dipaparkan tentang standar auditing yang telah ditetapkan dan
disahkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia:
Standar Umum
✓ Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan
teknis yang cukup sebagai auditor.
✓ Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental
harus dipertahankan oleh auditor.
✓ Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan
kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
Standar Pekerjaan Lapangan
✓ Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi
dengan semestinya.
✓ Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh unutk merencanakan audit
dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
✓ Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan,
permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan
pendapat atas laporan keungan yang diaudit.
Standar Pelaporan
✓ Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
✓ Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan
penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan
dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
✓ Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali
dinyatakan lain dalam laporan auditor.
✓ Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan
secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika
pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.
Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus
memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada,
dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.
Standar Audit Internasional
International Standards on Auditing (ISAs)
Diterbitkan oleh International Auditing and Assurance Standards Board (IAASB) dari
International Federation of Accountants (IFAC). ISAs adalah standar profesional yang menangani
tanggung jawab auditor independen saat melakukan audit laporan keuangan. ISAs berisi tujuan
dan persyaratan bersama dengan aplikasi dan materi penjelasan lainnya. Auditor diharuskan untuk
memiliki pemahaman menyeluruh teks ISA, termasuk penerapannya dan materi penjelasan
lainnya, untuk memahami tujuannya dan menerapkan persyaratannya dengan benar. ISAs diadopsi
oleh badan pembuat standar negara-negara di dunia dan berlaku untuk audit seluruh entitas di luar
Amerika Serikat. ISAs dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas bukti-bukti audit yang
pada akhirnya meningkatkan kualitas hasil audit. ISAs tidak mengesampingkan peraturan suatu
negara yang mengatur audit keuangan atau informasi lainnya, karena masing-masing negara
umumnya mempunyai peraturan sendiri yang mengatur praktik audit.
US Generally Accepted Auditing Standards/AICPA Auditing Standards
Standar ini berlaku untuk audit perusahaan swasta dan entitas lain di Amerika Serikat.
PCAOB Auditing Standards
Standar ini berlaku untuk audit perusahaan public di Amerika Serikat dan pendaftar lain di Security
and Exchanges Commision
Download