Uploaded by Nafian Awaludin

Sunarto Marto-RO Desalination

advertisement
RO
REVERSE OSMOSIS DESALINATION
 WATER TREATMENT SYSTEM Typical
Keterangan
a
Multi Media Filter
b
Clear Water Tank
c
Cartride Filter
d
SWRO
e
Brackish Water Tank
f
BWRO
g
Degasifier
h
Mixed Bed
i
Demin Water Tank
 WATER TREATMENT SYSTEM Typical
Sistim RO
PLTU Tj. Awar2
RO MEMBRANT
Proses Kerja
RO MEMBRANT
Proses Kerja
Proses reverse osmosis pada prinsipnya adalah kebalikan proses osmosis.
Dengan memberikan tekanan larutan berkadar garam tinggi (concentrated
solution), maka akan terjadi aliran molekul air yang menuju larutan dengan kadar
garam rendah (dilute solution).
Pada proses ini molekul garam tidak dapat menembus membrane semipermeable,
sehingga yang terjadi hanyalah aliran molekul air saja.
Melalui proses ini akan mendapatkan air murni yang dihasilkan dari larutan
berkadar garam tinggi. Inilah prinsip dasar reverse osmosis.
Berdasarkan penjelasan sederhana diatas, dalam proses reverse osmosis minimal
selalu membutuhkan dua komponen utama yaitu pompa tekanan tinggi ( high
pressure pump ) dan membrane semi permeable.
Itulah alasan kenapa pada sistim reverse Osmosis modern, membrane semi
permeable dan pompa tekanan tinggi ( high pressure pump ) menjadi komponen
utama yang harus ada
RO MEMBRANT
Proses Kerja
Permiate
Variasi operasi :
 Feed Flow = Concentrate Flow + Permiate Flow
 Feed Flow tetap, Concentrate Flow naik =
Permiate Flow turun, Permiate Quality naik
Feed Flow
 Feed Flow tetap, Concentrate Flow turun =
Permiate Flow naik, Permiate Quality turun
HP Pump
Concentrate
RO MEMBRANT lanjutan
Kelebihan RO Membrant :
 High water flux (low capital cost)
 High solute rejection (high water purity)
 Long-term stability of water flux and rejection (Membrane fouling)
 Mechanical, chemical and thermal stability
 Minimum pre-treatment (back flushing and chemical treatment)
 Can be processed into large-scale membranes and modules
RO MEMBRANT lanjutan
Kelemahan RO Membrant :
 Poor long-term stability of water flux (Membrane Fouling)
 Back flushing and chemical treatment
 High membrane replacement cost
 Poor resistance to chlorine
Fouling of RO membranes
Dua hal utama yang biasa terjadi dan mengakibatkan kerusakan membrant RO :
 Degradasi akibat zat oxidator
 Terjadi endapan suspensi dan scaling
Degradasi akibat zat oxidator
Oxidator yang bisa menimpa Sistim RO biasanya adalah Gas Chlorine (Cl2), gas ini
biasa dipakai untuk mencegah tumbuhnya binatang laut / plankton, baik yang
diinjeksikan di sistim intake PLTU maupun yang diinjeksikan pada sistim inlet Multi
Media Filter untuk sistim RO.
Endapan suspensi dan scaling
Kasus / masalah ini akan terjadi bila air / feed water yang diolah keruh,
mengandung zat organik dan lapisan minyak. Endapat suspensi dan scaling akan
menutupi permukaan membrant sehingga akan menurunkan kemampuan kwalitas
dan kapasitas pengolahan.
Pada slide berikut adalah bagaimana usaha untuk menekan sekecil mungkin
terjadinya fouling pada sistim feed water.
PRE TREATMET
FUNGSI
1. Remove suspended solids.
2. Control scaling.
* Antiscalant Injection
* Softening
* pH Adjustment (Acid Injection)
3. Oxydation Control
4. Other treatment as dictated by water analysis
and desired recovery.
PRE TREATMET Typical
MULTI MEDIA FILTER
MULTI MEDIA FILTER Lanjutan
Yang biasa terjadi dan harus dilakukan :
 Lakukan backwash bila dP telah tercapai sesuai kriteria
 Pada pelaksanaan backwash selain membuang kotoran akan terjadi
pula proses kerusakan butiran media berupa pecah dan terikut ke aliran
pembuangan backwash sehingga akan menyusutkan volume media.
 Inspeksi internal untuk melihat kondisi screen dan mengukur level / kondisi
fisik media filter. Memperbaiki screen yang rusak dan atau menambah
media bilamana diperlukan.
 Setiap selesai backwash sebaiknya jangan langsung dioperasikan untuk
dilewatkan catrit filter, tetapi didrain beberapa saat sampai air jernih /
yakin tidak ada partikel kotoran sisa backwash yang tersisa.
MULTI MEDIA FILTER Lanjutan
Cartridge Filter
Cartridge filter efektif untuk
menyaring partikel dengan ukuran 50
s/d 0,035 micron, ukuran partikel
yang dapat membuat fouling
membran RO. Ukuran micron pada
umumnya untuk keperluan
penyaringan air adalah 5 microns
sedangkan untuk ultra 0,2 sub micron
untuk keperluan high purity water.
Pembersihan filter dengan washing
bila masih memungkinkan, bila tidak
memadahi hasilnya maka filter harus
diganti
Walaupun mahal karena harus
sering dilakukan penggantian,
proses ini harus tetap
dilaksanakan dalam rangka untuk
melindungi Membrant RO (yang
harganya jauh lebih mahal) dari
kerusakan karena Feed Water
yang belum bersih. Untuk
menambah usia operasi Cartritge
Filter bisa dilakukan usaha seperti
yang dijelaskan pada bab Multi
Media Filter diatas
Dechlorination
Dua methode utama yang banyak dipakai untuk proses Dechlorination :
 Carbon Actif Filter
C + 2Cl2+ 2H2O → 4HCl + CO2
 Injeksi Sodium Meta Bisulfit
Na2S2O5 + H2O → 2 NaHSO3
2NaHSO3 + 2HOCl → H2SO4 + 2HCl + Na2SO4
Kosumsi / dosis :
Secara teori, 1,34 mgr Na2S2O5 dapat berreaksi dengan 1 mgr Chlorine
Secara praktek, 3 mgr Na2S2O5 dapat berreaksi dengan 1 mgr Chlorine
Dechlorination
Larutan Sodium Meta Bisulfite bervariasi sesuai dengan keinginan design,
Umur / usia simpan larutan terganting besarnya konsentrasi yang dibuat :
Concentration (wt %)
10
20
30
Solution life
1 week
1 month
6 month
Keberhasilan proses De Chlorinasi dapat dimonitor dengan pengukuran ORP
(Oxidation –Reduction Potensial) , Zerro Chlorine dapat diketahui bila ORP
telah tercapai angka diantara 175 - 200 mV.
Dechlorination
Perlengkapan Dump Valve pada sistim Dechlorination RO
RO MEMBRANT lanjutan
Membrant Fouling
RO Troubleshooting Matrix
RO Membrant Cleaning
Bahan Kimia Clening :
 Bahan PH rendah / Acid  Untuk pembersihan endapan kerak Metal
 Bahan PH tinggi / Alkalin  Untuk membersihkan endapan ornaik dan
biologi
Kapan harus dilakukan Membrant Cleaning
RO Membrant harus dicleaning bila satu atau lebih parameter ini tercapai :
1. Jika
2. Jika
3. Jika
4. Jika
product flow rate sudah turun mendekati ±10-15% dari performa awal
rejected flow rate sudah meningkat mendekati ±5-10% dari performa awal
conductivity permeate/product water sudah naik hingga ±10-15% dari setting awal.
Pressure pada membrane array sudah naik hingga ± 10-15%
Contoh produck bahan kimia cleaner :
Preservasi RO Membrant
Preservation dengan sodiumbisulfite (1%).
It is recommended to measure the pH regularly. A fresh solution is
needed when the pH < 3. A fresh solution is also needed when the
liquid becomes turbid or changes colour. Regular inspections (weekly)
are recommended. It has to be verified that the plastic materials
(including pressure vessels) used in the membrane plant are resistant to
sodiumbisulfite . Otherwise cracks might occur in the plastic materials
Preservation with formaldehyde. 0.5% - 3% (w/w) formaldehyde.
solutions can be applied dependent on the membrane supplier’s
recommendations. The preservation solution needs to be renewed
latest after 12 months. Formaldehyde handling requires more
precautions due to its suspected carcogenic. Please stick to the
relevant safety regulations
Preservasi RO Membrant
Contoh produck bahan kimia preservasi :
Preservation with PermaClean® PC- 55.
Preservation period
< 2 days
2 - 7 days
1 - 4 weeks
1 - 6 months
> 6 months
Concentration Permaclean® PC- 55
0.01% (100 ppm)
0.02% (200 ppm)
0.03% (300 ppm)
0.05 % (500 ppm)
drain and refill
This preservation method can only be applied after the membranes
have been in operation for a minimum of 1 month
TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT
Download