Perencanaan Ruang Kantor Divisi Audit, Divisi Akuntan, Divisi Pajak dan Divisi Legal di GP Plaza untuk Dezan Shira & Associates dan PrimeGlobal Indonesia Perencanaan Ruang Kantor Divisi Audit, Divisi Akuntan, Divisi Pajak dan Divisi Legal di GP Plaza untuk Dezan Shira & Associates dan PrimeGlobal Indonesia 1. Pendahuluan Akuntan Publik adalah seseorang yang telah memperoleh izin untuk memberikan jasa audit atas informasi keuangan historis, jasa reviu atas informasi keuangan historis, dan jasa asurans lainnya. Selain jasa asurans sebagaimana dimaksud diatas, Akuntan Publik dapat memberikan jasa lainnya yang berkaitan dengan akuntansi, keuangan, dan manajemen. Konsultan pajak adalah orang/badan yang memberikan jasa konsultasi perpajakan kepada wajib pajak dalam rangka melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan. Akuntan Berpraktik adalah Akuntan Beregister yang telah mendapatkan izin dari Menteri untuk memberikan jasa akuntansi kepada publik melalui Kantor Jasa Akuntan. Legal Advokat adalah orang yang berprofesi memberikan jasa hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan yang memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuan UU no 18 tahun 2013. Kantor yang mempunyai fasilitas yang lengkap sangat penting dalam menunjang kinerja dan pengembangan profesi dengan maksimal. Kantor memiliki beberapa macam fungsi antara lain seperti, menerima informasi, merekam sebuah informasi, mengatur informasi, memberikan suatu informasi, serta melindungi aset atau harta. 2. Tujuan dan Manfaat Pendirian Ruangan Kantor Kantor mempunyai tujuan dan manfaat seperti: penerimaan informasi, penyimpanan informasi, pengaturan informasi, sumber informasi, dan perlindungan aset perusahaan. 2.1 Penerimaan Informasi Office space mempunyai manfaat untuk mendapatkan informasi, antara lain surat, telepon, fax, order, keluhan, faktur, tagihan serta laporan tentang kegiatan bisnis perusahaan. Selain mendapatkan informasi dari kantor, bisa juga untuk mendapatkan informasi yang diminta oleh pemimpin perusahaan. 2.2 Penyimpanan Informasi Penyimpanan informasi yang diperoleh ditujukan untuk disiapkan jika pihak yang membutuhkan memerlukannya. Penyimpanan informasi digunakan untuk kepentingan hukum dan bisa juga digunakan sebagai alat bukti. Penyimpanan data juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan manajemen perusahaan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan di dalam perusahaan. 2.3 Pengaturan Informasi Office space berfungsi supaya informasi dan data yang disimpan dapat diatur secara rapi, Tujuannya agar informasi bisa digunakan oleh pihak yang membutuhkan data tersebut. Laporan dari aktivitas bisnis perusahaan menampilkan informasi secara baik dan bermanfaat tinggi. Laporan akan dibuat oleh pihak yang membutuhkan informasi atau data yang diolah dengan sistematis di office space. 2.4 Sumber Informasi Fungsi office space salah satunya sebagai sumber informasi pada pihak yang membutuhkan data. Jika pihak manajemen perusahaan membutuhkan data dan informasi, office space bisa menampilkan informasi dan data yang dibutuhkan berdasarkan informasi yang diterima, dikumpulkan, diolah, dan disimpan. Informasi yang ditampilkan bisa bersifat teratur dan informasi yang lain bisa bersifat khusus. Informasi dan data dapat diberikan lisan atau tertulis. 2.5 Perlindungan Aset Perusahaan Office space mempunyai manfaat untuk menjaga aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Informasi atau yang dimiliki perusahaan adalah aset yang bernilai. Office space tidak dapat mempunyai nilai manfaat jika dibatasi hanya pada menerima, menyimpan, mengatur, dan memperoleh informasi. Office space dapat melindungi aset yaitu, informasi, tempat penyimpanan, dan isi dari informasi tersebut sehingga dapat digunakan untuk kepentingan suatu perusahaan dan informasi tidak bocor kepada pihak yang tidak berkepentingan. 3. Manfaat Office Space Manfaat dibangunnya Office Space adalah sebagai berikut: Pemanfaatan ruang kerja menjadi efektif dan efisien Membuat lingkungan kerja yang nyaman bagi karyawan Memberikan pandangan positif pada pelanggan perusahaan Memberikan kepastian efisiensi arus kerja 4. Tinjauan Teori 4.1 Proyek (Project) D’Souza (2021) mendefinisikan proyek adalah kegiatan mengkoordinasikan dan proses kontrol dengan tujuan untuk mencapai solusi yang unik. Hal ini terdiri dari kegiatan yang terkoordinasi dan terkontrol sejak periode waktu dimulai sampai berakhir. Proyek adalah satu set aktivitas yang teratur, proyek mempunyai lingkup kerja dan proyek mempunyai jangka waktu, biaya, kualitas dan keterbatasan sumber daya. 4.2 Manajemen Proyek (Project Management) D’Souza (2021) menyatakan bahwa manajemen proyek adalah seni untuk mengatur, memimpin, melaporkan dan menyelesaikan proyek melalui personel. Proyek adalah pekerjaan yang terencana. Proyek Manager adalah orang yang menyebabkan suatu hal berjalan sehingga manajemen proyek adalah menyebabkan hal terencana menjadi terjadi. 4.3 Siklus Hidup Proyek (Project Life Cycle) D’Souza (2021) menyatakan bahwa siklus hidup produk serupa dengan siklus hidup proyek. Seluruh proyek akan menjalani siklus hidup yang serupa. 4 Tahap dari siklus hidup proyek adalah: 4.3.1 4.3.2 4.3.3 4.3.4 Inisiasi Proyek Perencanaan Proyek Implementasi Proyek Penyelesaian Proyek 4.4 Kriteria Kesuksesan Proyek Menurut D’Souza (2021) kriteria kesuksesan proyek adalah ketepatan perencanaan, ketepatan waktu pelaksanaan implementasi, ketepatan penganggaran biaya dan ketepatan pengawasan proyek. 5. Profil Institusi 5.1 Dezan Shira & Associates – Indonesia Asian Alliance Member Dezan Shira & Associates adalah firma layanan profesional multi-disiplin pan-Asia, yang menyediakan konsultasi masuk pasar, hukum, akuntansi, pajak, SDM, teknologi, dan operasional kepada investor internasional. Beroperasi di seluruh China, ASEAN, dan India, misi Dezan Shira & Associates adalah memandu perusahaan asing melalui lingkungan peraturan Asia yang kompleks dan membantu klien dengan semua aspek dalam membangun, memelihara, dan mengembangkan operasi bisnis klien di kawasan tersebut. Didirikan di Hong Kong pada tahun 1992, Dezan Shira & Associates dengan lebih dari 28 tahun pengalaman di lapangan dan tim besar yang terdiri dari pengacara, pajak, dan auditor, selain peneliti dan analis bisnis. Dezan Shira & Associates mendukung klien dari 28 kantor di seluruh China, Hong Kong, India, Rusia, Singapura dan Vietnam, serta dari 8 kantor mitra 'Aliansi Asia' di Bangladesh, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand. Dezan Shira & Associates merupakan salah satu penyedia layanan korporat terintegrasi terbesar di kawasan ini, dengan lebih dari 35 kantor dan 500 profesional di Asia. 5.2 PrimeGlobal – Indonesian Member Sebagai pemenang penghargaan asosiasi firma akuntansi independen, anggota PrimeGlobal menawarkan rangkaian layanan dan keahlian industri yang kuat untuk memenuhi kebutuhan klien di seluruh dunia, sepanjang waktu. Jangkauan Global. Pemahaman Lokal. Koneksi Pribadi. Proposisi nilai unik untuk membuat bisnis klien melambung. Itulah kekuatan PrimeGlobal. Anggota PrimeGlobal biasanya adalah firma konsultan layanan penuh, regional, akuntansi publik, dan manajemen. Sebagai asosiasi internasional yang melayani perusahaanperusahaan ini, PrimeGlobal dibangun pertama dan terutama di atas hubungan yang kuat, dan tujuan kami adalah menjadi sumber ide dan akses ke keahlian perusahaan anggota dan standar fundamental untuk sukses. Anggota PrimeGlobal berbagi budaya umum yang mengembangkan kolaborasi anggota yang kuat dan dukungan profesional dengan mempromosikan pertumbuhan dan kesuksesan perusahaan individu. Melalui PrimeGlobal, anggota menawarkan kekuatan dan kapabilitas organisasi besar di seluruh dunia dengan kedalaman teknis dan jangkauan geografis yang tidak mungkin dilakukan oleh perusahaan lokal sendiri. 6. Metode dan Tahapan Proyek : Suatu aktivitas yang menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk mendapatkan suatu manfaat. Aktivitas ini membutuhkan pembiayaan, yang diekspektasi memberikan hasil pada jangka waktu yang ditentukan. Hal ini memerlukan perencanaan dan pelaksanaan, tentunya disesuaikan dengan anggaran dan tujuan yang hendak diperoleh. Tujuan dari Analisa Proyek : Membantu mengambil keputusan dalam menentukan pemilihan investasi dalam suatu proyek secara benar, dari berbagai pilihan yang dapat dijalankan Aspek analisis: 1. Aspek teknis: Penggunaan komponen input dan output pada barang atau jasa. Hal ini memerlukan jumlah, waktu penggunaan, serta manpower yang diperlukan 2. Aspek manajemen/administrasi: Kemampuan manpower yang dibutuhkan untuk penanganan proyek, serta melibatkan stakeholders perusahaan 3. Aspek lembaga: menilai permasalahan hubungan kerjasama pada aktivitas proyek dengan pemerintah daerah pada lokasi proyek dijalankan 4. Aspek komersial: menilai aspek yang saling mempunyai hubungan dengan prosedur memperoleh input yang diperlukan dan bagaimana cara memasarkan output produk yang dihasilkan oleh proyek 5. Aspek finansial menilai hambatan untuk medapatkan pendanaan yang diperlukan, dan bagaimana proyek dapat menghasilkan dana untuk pengembalian modal yang telah dikeluarkan 6. Aspek ekonomis digunakan untuk menilai apakah proyek yang akan dilakukan dapat memberikan manfaat yang positif kepada stakeholders secara keseluruhan Kriteria Investasi Prosedur untuk menilai apakah suatu proyek layak dijalankan, maka dibuat peringkat prioritas dari proyek yang akan dipilih, dengan menggunakan beberapa kriteria. Prosedur yang paling banyak digunakan untuk penilaian proyek adalah: 1. Net Present Value (NPV) 2. Internal Rate of Return (IRR) 3. Benefit Cost Ratio (BC Ratio) 4. Payback period Prosedur diatas adalah cara yang dapat digunakan secara terpisah atau bersama. Arus Kas (Cash Flow) Arus kas : Aliran manfaat dan biaya yang masuk atau keluar pada kas proyek sepanjang umur proyek. Arus kan pada periode tahun ke-0 Arus kas pada periode tahun ke-1 Untuk penyeragaman maka nilai dilakukan perubahan ke titik waktu 0 dengan discount factor (DF) Keterangan: DF = discount factor i = discount rate t = tahun berjalan 7. Hasil dan Pembahasan Untuk mendukung personel yang bekerja di Dezan Shira & Associates dan PrimeGlobal Indonesia, fasilitas ruangan kantor modern yang canggih dan didukung infrastruktur yang kuat adalah suatu keharusan. 7.1 Perencanaan Manajemen Proyek (Project Management Plan) Project Management Plan sehubungan dengan pembangunan ruang kantor a. Menentukan tujuan dan ruang lingkup Tujuan pembangunan ruang kantor adalah untuk memfasilitasi personel dalam kegiatan pekerjaan di divisi audit, akuntan, pajak dan legal. Pembangunan kantor ini ditujukan untuk Partner, Director, Manager, Supervisor dan Staff dalam perusahaan. b. Menentukan stakeholder baik internal dan eksternal Stakeholders internal adalah divisi audit, akuntan, pajak dan legal Dezan Shira & Associates Indonesia Asian Alliance Member dan PrimeGlobal Indonesia. Stakeholders eksternal adalah kantor pajak, Bursa Efek Indonesia, OJK, Bank, Kementerian Keuangan dan klien dari Dezan Shira & Associates Indonesia Asian Alliance Member dan PrimeGlobal Indonesia. c. Menentukan Work to be done (WBS) WBS adalah struktur hirarki untuk mengirimkan hasil pekerjaan yang perlu di selesaikan dalam penyelesaian proyek. WBS adalah fondasi dari perencanaan proyek, perencanaan biaya dan manajemen proyek yang efektif. Hal ini adalah hal yang paling penting dalam melakukan perencanaan proyek dan hal yang paling mendasar dan menjadi fondasi dari semua hal yang akan dibangun. Susunan struktur organisasi Dezan Shira & Associates Indonesia Alliance Asian Member dan PrimeGlobal Indonesia Kantor akan dikepalai oleh Rekan dan bertanggung jawab pada Pimpinan Rekan. Rekan dalam melaksanakan tugas nya akan dibantu oleh kepala masing2 divisi. d. Menentukan Project Organization dan Resources Sumber daya yang diperlukan dalam pembangunan ruangan kantor e. Project Costing f. Jadwal Projek ( Project Scheduling) g. Procurement Pihak yang terlibat dalam proses pembangunan ruang kantor adalah Partner sebagai kepala kantor, Kepala Divisi sebagai penanggung jawab kegiatan divisi dan Staff General Admin sebagai pengadaan, penerima invoice 7.2 Siklus Proyek (Project Life Cycle) Projek Life Cycle mempunyai 4 fase: 7.2.1 Initiation Merupakan tahap pertama dalam project life cycles atau dasar dalam memulai sebuah proyek. Dengan mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup, pembenaran untuk memulai dan solusi yang akan dilaksanakan. Fase inisiasi mencakup dalam memulai proyek, dengan mendokumentasikan kasus bisnis, studi kelayakan, kerangka acuan, menunjuk tim, dan menyiapkan Office Project. Selama fase ini, tim pengambilan keputusan akan mengidentifikasi apakah proyek tersebut secara realistis dapat diselesaikan. Proyek Inisiasi melibatkan enam langkah utama yakni sebagai berikut : 7.2.2 Planning Planning atau perencanaan, ketika ruang lingkup proyek telah ditetapkan dan tim proyek terbentuk, maka aktivitas proyek mulai memasuki tahap perencanaan. Pada tahap ini, dokumen perencanaan akan disusun secara terperinci sebagai panduan bagi tim proyek selama kegiatan proyek berlangsung. Tahap perencanaan memiliki 10 aktivitas penting, yaitu: 7.2.3 Execution Executing atau Pelaksanaan, dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas proyek siap untuk memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek. Pada tahap ini, deliverables atau tujuan proyek secara fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalam dokumentasi project plan akan dieksekusi. Sementara setiap deliverable sedang dibangun, suite proses manajemen yang dilakukan untuk memantau dan mengontrol kiriman menjadi output dengan proyek. Pada tahap ini manajer proyek juga memonitor dan mengontrol kegiatan seperti contoh gambar dibawah ini: 7.2.4 Closure Closing atau Penutupan, tahap ini merupakan akhir dari aktivitas proyek. Pada tahap ini, hasil akhir proyek (deliverables project) beserta dokumentasinya diserahkan kepada pelanggan, kontak dengan supplier diakhiri, tim proyek dibubarkan dan memberikan laporan kepada semua stakeholder yang menyatakan bahwa kegiatan proyek telah selesai dilaksanakan. Langkah akhir yang perlu dilakukan pada tahap ini yaitu melakukan post implementation review untuk mengetahui tingkat keberhasilan proyek dan mencatat setiap pelajaran yang diperoleh selama kegiatan proyek berlangsung sebagai pelajaran untuk proyek-proyek dimasa yang akan datang. 7.3 Pemantauan dan Pengendalian Proyek (Project Monitoring dan Control) Pemantauan dilakukan dengan melakukan rekonsiliasi waktu pengerjaan proyek dengan jadwal waktu pelaksanaan proyek apakah biaya yang dianggarkan, sumber daya dan bahan yang dipergunakan sudah di gunakan dengan maksimal. Pertemuan dan rapat dengan kontraktor pelaksana secara berkala dilakukan untuk menelaah progress dan risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan proyek. 8. Kesimpulan dan Rekomendasi 8.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian di atas bahwa projek perencanaan ruang kantor divisi audit, divisi pajak dan divisi hukum di GP Plaza untuk Dezan Shira & Associates dan PrimeGlobal telah diuraikan dengan SMART yaitu specific, measurable, agreed upon, realistic, dan time related 8.2 Rekomendasi Penulis merekomendasikan untuk sebaiknya melakukan tender beberapa vendor untuk setiap pemilihan vendor untuk pembelian perlengkapan ruang kantor, pemilihan vendor IT untuk jaringan, cctv, telepon dan internet dan pemilihan vendor, pemilihan vendor untuk pembangunan ruang kantor dan pemilihan vendor untuk maintenance aktiva tetap dan peralatan kantor. Anggaran pembangunan kantor sebaiknya dibandingkan secara terperinci untuk setiap jenis pengeluaran yang dilakukan beserta dengan kualitas bahan yang dipilih. DAFTAR PUSTAKA Anggraeni dan Yuniarsih. (2017). Dampak Tata Ruang Kantor terhadap Efektifitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kota Bandung (Impact of Office Room on Employee Work Effectiveness of Education City Bandung). Jurnal Pendidikan Managemen Perkantoran, Vol. 2, No. 2, Juli 2017 D’Souza, Chris. (2021). Module Certified Analyst in Project Management (CAPM). Academy of Finance & Management Australia. Kusumawardhany, Nawati, Rina dan Yanti. (2018). Efisiensi Penataan Ruang Kantor dalam Menunjang Kinerja Karyawan. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Administrasi Perkantoran (SNPAP) 2018. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 216/PMK.01/2017 Permatasari, Bakar dan Saleh. (2015). Usulan Pengendalian Pembangunan Gedung Kantor Education Center Samarinda – Kalimatan Timur (Studi Kasus di PT Nusantara Citra). Jurnal Online Institut Teknologi Nasional No 1 Vol.03 Januari 2015. Prayogo, Prasetiyo. (2015). Studi Tentang Tata Ruang Kantor di Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Kartanegara. E-Jurnal ilmu Pemerintahan, Volume 3, Nomor 2, 2015 : 1126-1137 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 18 tahun 2003 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 2011