Uploaded by Fahri rudin Syahdan

Kelompok 10 APK E

advertisement
LAPORAN PRAKTIKUM
ANALISA PERANCANGAN KERJA
ANALISIS BEBAN KERJA : FISIOLOGI
Dosen Pengampu : Suseno, STP., MT.
Disusun Oleh :
1. Imansyah Kaya
(5190611204)
2. Akbar F Sasando
(5190611237)
3. Fahri R Syahdan
(5190611205)
4. Lindu Aji Pranmestya
(5170611059)
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2021
1. Landasasn Teori
Fisiologi atau ilmu faal adalah salah satu dari cabang ilmu biologi yang mempelajari
berlangsungnya system kehidupan. Istilah “Fisiologi” berasal dari Bahasa belanda,
Physiologie, yang dibentuk dari dua kata Yunani Kuno, yaitu physis yang berarti “asal-usul”
atau “hakikat” dan logia, yang berarti “kajian”. Istilah “Faal” sendiri diambil dari bahasa
Arab, berarti “pertanda”,”fungsi”,”kerja”. Sehingga fisiologi adalah ilmu yang menggunakan
berbagai metode untuk mempelajari biomolekul, sel, jaringan, organ, system organ, dan
organisme secara keseluruhan menjalankan fungsi fisik dan kimianya untuk mendukung
kehidupan.
2. Pengumpulan Data
Data ini berisikan data denyut jantung dan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang
diambil dari Bank Data Fisiologi berdasarkan responden 1 yang memiliki keterangan sebagai
berikut :
Nama
: Tn. X
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Usia
: 45 Tahun
Aktivitas
: Berjalan
Tabel 2.1 Data Aktivitas dan Denyut Jantung
Aktivitas
Berjalan 0,5
Km
Berjalan 1 Km
Berjalan 1,5
Km
Dn0
Dn1
Denyut Jantung
Dn2
D0,5
70
D1
D1,5
93
88
114
98
(Sumber:Bank Data Fisiologi 2021)
132
3. Pengolahan Data
A. Cardiovascular Load = %CVL
Rumus : %CVL =
Denyut Nadi Kerja−Denyut Nadi Istirahat
Denyut Nadi Max−Denyut Nadi Istirahat
x 100%
Denyut Nadi Max :

Laki-laki
= 220-Usia

Wanita
= 220-Usia
Dari hasil perhitungan %CVL yang telah dilakukan, kemudian dibandingkan dengan
klasifikasi seperti pada table 3.1 berikut :
Tabel 3.1 Klasifikasi %CVL
%CVL
Klasifikasi %CVL
X<30%
Tidak terjadi kelelahan
30%<X<60%
Diperlukan perbaikan
60%<X<80%
Kinerja dalam waktu singkat
80%<X<100%
Diperlukan tindakan segera
X>100%
Tidak diperbolehkan beraktivitas
(Sumber:Modul Apk 2021)
Perhitungan %CVL pada masing-masing aktivitas adalah sebagai berikut :
 Berjalan 0.5 Km (laki-laki)
%CVL =
%CVL =
%CVL =
Denyut Nadi Kerja−Denyut Nadi Istirahat
Denyut Nadi Max−Denyut Nadi Istirahat
93−70
185−70
23
115
x 100%
x 100%
%CVL = 20 % (Tidak Terjadi Kelelahan)
x 100%
 Berjalan 1.0 Km (laki-laki)
%CVL =
%CVL =
%CVL =
Denyut Nadi Kerja−Denyut Nadi Istirahat
Denyut Nadi Max−Denyut Nadi Istirahat
114−88
185−88
26
97
x 100%
x 100%
x 100%
%CVL = 26.80% (Tidak Terjadi Kelelahan)
 Berjalan 1.5 Km (laki-laki)
%CVL =
%CVL =
%CVL =
Denyut Nadi Kerja−Denyut Nadi Istirahat
Denyut Nadi Max−Denyut Nadi Istirahat
132−98
185−98
34
87
x 100%
x 100%
x 100%
%CVL = 39.08% (Diperlukan Perbaikan)
B. Energi Expenditure
Klasifikasi beban kerja telah dibuat oleh Dr.Lucien Broucha untuk mengidentifikasi
beban kerja dalam reaksi fisiologi seseorang. Gambar dibawah merupakan klasifikasi
beban kerja yang telah dirumuskan.
Tabel 4.1 klasifikasi beban kerja
WORK
OXYGEN
ENERGY
HEART RATE DURING
LOAD
CONSUMPTION
EXPENDITURE
WORK (Beats per minute)
(Liter/Minute)
(Calories/minute)
Light
0,5 – 1,0
2,5 – 5,0
60 - 100
Moderate
1,0 – 1,5
5,0 – 7,5
100 – 125
Heavy
1,5 – 2,0
7,5 – 10,0
125 – 150
Very Heavy
2,0 – 2,5
10,0 – 12,5
150 - 175
Penyelesaian
Jika diketahui seseorang pria berumur 45 tahun
yang melakukan experiment berjalan
mempunyai detak jantung seperti yang terdapat pada Tabel 2.1 Data Aktivitas dan Denyut
Jantung kita dapat melakukan Analisislah dengan tiga tahapan. Dengan menggunakan
interpolasi! Hitung rest periodnya jika energi expenditure rata-rata 2.
a) Perhitungan energi expeditur (kerja) dalam masing-masing jarak tempuh pada aktifitas
berjalan
 Seseorang yang berjalan sejauh 0,5km, dengan denyut nadi istirahat 70 dan denyut nadi
kerja 93
70 − 93
2,5 − 𝑥
=
60 − 100
2,5 − 5,0
−23
2,5 𝑥
=
−40
−2,5
57,5 = −100 (40 𝑥)
157,5 = 40 𝑥
𝑥 = 3,93
Jadi orang tersebut bejalan sejauh 0,5 KM, maka energy expenditure yang diperlukan
adalah 3.93 calories per minute
 Seseorang yang berjalan sejauh 1 km dengan denyut nadi istirahat 88 dan denyut nadi
kerja114
88 − 114
5,0 𝑥
=
100 − 125
5,0 − 7,5
−26
−25
=
5,0 𝑥
−2,5
−65 = 125 (25𝑥)
−190 = 25𝑥
𝑥 = 7,6
Jadi orang tersebut berjalan sejauh 1 KM, maka kebutuhan energy expenditure yang
diperlukan adalah 7,6 calories per minute
 Seseorang yang berjalan sejauh 1,5 km dengan denyut nadi istirahat 98 dan denyut nadi
kerja132
98 − 132
7,5 𝑥
=
125 − 150
7,5 − 10,0
−26
7,5 𝑥
=
−25
−2,5
−85 = 637,5 (85𝑥)
722,5 = 85𝑥
𝑥 = 8,5
Jadi seseorang tersebut berjalan sejauh 1,5 KM, maka kebutuhan energy expenditure yang
diperlukan adalah 8,5 calories per minute
b) Perhitungan energi expeditur (Istirahat) dalam masing-masing jarak tempuh dalam
aktifitas berjalan
 Seseorang yang berjalan sejauh 0,5km, dengan denyut nadi istirahat 70.
60 − 70
2,5 − 𝑥
=
60 − 100
2,5 − 5,0
−10
2,5 𝑥
=
−40
−2,5
25 = −100 (40 𝑥)
125 = 40 𝑥
𝑥 = 3,125
Jadi orang tersebut bejalan sejauh 0,5 KM, maka energy expenditure yang diperlukan
adalah 3.125 calories per minute
 Seseorang yang berjalan sejauh 1 km dengan denyut nadi istirahat 88
60 − 88
2,5 𝑥
=
60 − 100
2,5 − 5,0
−18
−40
=
2,5 𝑥
−2,5
45 = −100 (40𝑥)
145 = 40𝑥
𝑥 = 3,625
Jadi orang tersebut berjalan sejauh 1 KM, maka kebutuhan energy expenditure yang
diperlukan adalah 3,625 calories per minute
 Seseorang yang berjalan sejauh 1,5 km dengan denyut nadi istirahat 98
60 − 98
2,5 𝑥
=
60 − 100
2,5 − 5,0
−38
2,5 𝑥
=
−40
−2,5
−95 = 100 (40𝑥)
195 = 40𝑥
𝑥 = 4,875
Jadi seseorang tersebut berjalan sejauh 1,5 KM, maka kebutuhan energy expenditure yang
diperlukan adalah 4,875 calories per minute
C. Rest Period
Rest period / Time rest / waktu istirahat merupakan kompensasi dari pekerjaan fisik
yang dilakukan oleh pekerja. Jika denyut jantung dipantau selama istirahat, maka waktu
pemulihan untuk beristirahat meningkat sejalan dengan beban kerja.
Dalam keadaan yang ekstrim, pekerja tidak mempunyai waktu istirahat yang cukup
sehingga mengalami kelelahan yang kronis. Rumus untuk menentukan waktu istirahat (
Rest period) adalah sebagai berikut :
Rp =
𝑡(𝑤−𝑠)
𝑤−1.5
, Dimana :
s = pengeluaran energi cadangan yang direkomendasikan, biasanya 4 Kkal/menit
t = Total Waktu kerja (menit)
w = kebutuhan energi saat recovery (Kkal/menit)
1.5 = Merupakan variable yang sudah menjadi ketetapan
Perhitungan Rest period di masing-masing jarak tempuh pada aktivitas berjalan sebagai
berikut:

Jarak tempuh 0.5 Km
𝑡(𝑤−𝑠)
Rp =
𝑤−1.5
60(3.93−4)
=
=
3.93−1.5
−4.2
2.43
= -1,72 menit

Jarak tempuh 1.0 Km
Rp =
𝑡(𝑤−𝑠)
𝑤−1.5
60(7.6−4)
=
7.6−1.5
=
216
6.1
= 1,317 menit

Jarak tempuh 1.5 Km
Rp =
=
=
𝑡(𝑤−𝑠)
𝑤−1.5
60(8.5−4)
8.5−1.5
270
7
= 38,57 menit
D. Hubungan jarak dan Denyut nadi
1. Buka Minitab kemudian masukan data denyut nadi dan jarak.
Gambar 1.1 Tampilan Awal Menu
(Sumber:Olah Data 2021)
2. kemudian klik Start>Regression>Regression
Gambar 1.2 Tampilan Menu Start
(Sumber:Olah Data 2021)
3.
Lalu input aktivitas kerja pada kolom predictors dan input jarak pada kolom
response.
Gambar 1.3 Kotak Dialog Regression
(Sumber:Olah Data 2021)
4. Kemudian pada storage centang residuals, coefficients, fits, kemudian klik ok
Gambar 1.4 Kotak Dialog Regression - Storage
(Sumber:Olah Data 2021)
5. Setelah itu akan di ketahui hasil pengerjaan dari mencari nilai regressions Analisis:
jarak (Y) dan DNkerja
Gambar 1.5 Hasil Output
(Sumber:Olah Data 2021)
Regression analisis : jarak (Y) vs DNkerja (X)
The regression equation is
Jarak (Y) = -3.08 + 0.0373 DNkerja (X)
5. kesimpulan
Setelah dilakukan beberapa cara pengolahan dan perhitungan terhadap data, maka kami
selaku kelompok yang mengolah dan menghitung terhadap data dapat menyimpulkan sebagai
berikut:
1. Pada pengolahan data Cardiovascula load, dari aktivitas yang dilakukan dengan tiga
jarak tempuh yang berbeda, pada jarak tempuh 0,5 Km dan 1,0 Km menunjukan bahwa
tidak terjadi kelelahan pada responden karena didapat hasil %CVL < 30% (kurang dari
30%). Sedangkan di jarak tempuh 1,5 perlu dilakukan perbaikan karena hasil
menunjukan direntang angka 39.08% yang artinya lebih dari %CVL < 30%.
2. Pada energy Expenditure dapat dinyatakan bahwa semakin tinggi denyut nadi yang
dihasilkan semakin tinggi pula energy Expenditure nya.
3. Pada perhitungan waktu istirahat (rest period) untuk memulihkan energi (recovery)
dapat dinyatakan semakin tinggi/lama aktivitas yang dilakukan maka semakin lama
juga waktu yang diperlukan untuk istirahat. Tetapi Dalam hal ini pada jarak tempuh
0,5 Km dengan hasil -1,72 menit, apa bila angka yang didapat adalah (-) maka dapat
dinyatakan tidak memerlukan istirahat.
Download