Proses Kreatif level individu by Lorenza Yudha Tahapan Proses Kreatif COM PET EN CIE S PRIORITIZAT ION 6 Idea Selection Interlude Inspiration T GH SI N Ideas List of idea IM ME RS IO N Research Immersion 5 2 Problem Define 3 Research Investigation Transformation RATION INSPI 4 Innovation Process Cycle I 3 Opportunity Problems Basic Knowledge Experience NITY RTU PO OP 2 1 Basic Knowledge Competencies NE W 1 Innovation Process Cycle Model 4 Interlude Explore Experiment 5 6 Creativity New Insight Ideas Prioritization Idea Selection Design Wireframe Validation Build, Test, Feedback Innovation Share Commercialization Creative Process Fun Fact by Time 2 3 4 5 6 Proses Kreatif level individu Deskripsi Proses kreatif pada model di halaman pertama dimulai dari basic knowledge atau kompetensi sebagai modal awal dari kreativitas itu sendiri, dimana basic knowledge adalah pengetahuan yang bisa didaptkan melalui proses pembelajaran formal maupun informal, basic knowledge tidak harus tersertifikasi melalui lembaga pendidikan formal, misalnya belajar otodidak atau pengetahuan umum lainnya yang mudah didapat secara online maupun offline atau bisa saja pengetahuan yang didapatkan setelah seseorang lulus sertifikasi misalnya seseorang yang mengambil jurusan teknik informatika atau arsitektur yang outputnya orang tersebut memiliki basic knowledge di area apa yang mereka pelajari di kampus atau lembaga pendidikan. Basic knowledge ini merupakan modal awal untuk mengidentifikasi atau menemukan sebuah masalah yang belum ditemukan oleh orang lain sehingga menjadi sebuah peluang, selain itu pengalaman juga menjadi pemicu utama utama untuk mengidentifikasi sebuah masalah dalam dimensi sistem atau produk. Pada tahap Immersion, menjelaskan lebih dalam tentang masalah yang sudah teridentifikasi, melalui riset faktor-faktor apa saja yang menjadi inti atau akar permasalahan, tahap pada riset ini bisa dimulai dari investigation dimana dalam praktiknya membutuhkan individu yang dapat mengembangkan pemahaman mendalam tentang masalah yang ada. Untuk menciptakan konsep dan ide-ide baru tentang suatu bidang dalam dimensi sistem dan produk, seseorang pertama-tama harus mempelajari masalah dan memahami komponen-komponen dasarnya. Kemudian dibutuhkan sifat transformasi, dimana sifat atau tahap transformasi ini berfokus mengidentifikasi persamaan dan perbedaan pola yang ada tentang infomasi yang terkumpul. Dalam tahap ini diperlukan dua tipe berpikir, yaitu berpikir konvergen dan divergen. Tahap selanjutnya adalah interlude, dimana pada tahap ini kita merelaksasikan diri dengan mengambil jeda dari permasalahan eksternal yang tidak terkait dengan masalah yang kita temukan tadi. Tujuan dari tahap ini adalah untuk melatih memfokuskan pikiran dalam menggali atau menemukan pola dari masalah itu dan solusi yang memungkinkan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pada tahap ini kita mencoba keluar dari aktivitas pikiran yang terkuras akibat proses atau tahap riset problem, pada mulanya kita bisa melakukan aktivitas yang membuat pikiran kita rileks dengan cara melakukan hobi kita, menonton film, atau sekedar jalan-jalan. Seberapa lama waktu yang diperlukan untuk fase ini tergantung pada seberapa komplek masalah yang ingin kita pecahkan, setelah pikiran kita rileks kita bisa memulai kembali dengan melihat refrensi, hal ini bertujuan memicu ide dengan inspirasi yang kita dapatkan dari refrensi-refrensi yang kita dapatkan. Kemudian dari inspirasi yang kita dapatkan kita mencoba mengeksplorasi dan menggali lebih dalam kemungkinan apa saja yang mungkin terjadi jika kita bereksperimen dengan merubah elemen-elemen dari solusi potensial tersebut. Perlu diingat tentunya pada tahap ini bukan berarti kita melupakan atau tidak memikirkan masalah yang kita ingin pecahkan, tetapi kita juga tetap harus konsentrasi agar tidak ber-ueforia dengan kondisi rileks tersebut. Seolah-olah kita harus memparalelkan otak kita agar tetap konsentrasi terhadap masalah dan menikmati waktu yang rileks tersebut. Dari proses interlude tersebut ada kalanya kita akan menemukan AHA! moment secara spontan ditengah-tengah proses itu, secara sadar inspirasi atau ide-ide yang muncul biasanya tidak hanya satu tetapi akan banyak ide yang dihasilkan dari proses jeda tersebut dengan opsi ide hasil otak-atik kita terhadap elemen-elemen pemecah masalah potensial tadi, banyaknya ide yang dihasilkan belum tentu menyelesaikan masalah yang ingin kita pecahkan, makannya kita perlu masuk ke tahap selanjutnya yaitu prioritization, dimana pada tahap ini kita mencoba menyaring ide-ide yang dihasilkan, memilih pemecah masalah yang paling potensial, tepat, berbobot dan mempunyai dampak yang lebih besar dari ide-ide lainnya. Sehingga dihasilkan satu atau dua master ide saja yang siap di eksekusi.