KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2013 JUDUL KARYA: KONSTRUKSI ATAP STADION MADYA TENGGARONG KATEGORI KARYA : ARSITEKTUR Diajukan oleh: Nama / Institusi : Edy Nugraha / PT. PP (Persero) Tbk. Bidang Kegiatan : Kontraktor pada Proyek Stadion Madya Desa Teluk Dalam, Tenggarong Seberang Kutai Kartanegara – Kalimantan Timur Alamat & Telepon : PT. PP (Persero) Tbk Plaza PP – Wisma Subiyanto Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo Jakarta Tel. 021 – 8403909/ 8403883, Fax. 021 – 8403914 Pimpinan : Ir. Bambang Triwibowo 1 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong DATA UMUM 1. Nama : Edy Nugraha/ PT. PP (Persero) Tbk 2. Tanggal Pendirian : 26 Agustus 1953 3. Alamat : PT. PP (persero) Tbk Plaza PP – Wisma Subiyanto Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo, Jakarta Timur 13760 4. Telepon : (021) 8403909/ 8403883 5. Fax : (021) 8403914 6. Email : dvtmr@pt-pp.com 7. Bidang Pekerjaan : Construction and Investment 8. Pemilik Pekerjaan : Pemerintah TK II Kab. Kutai Kartanegara Jakarta, 23 Oktober 2013 Ir. Taufik Hidayat, M.Tech Corporate Secretary 2 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA 2013 Yang bertanda tangan di bawah ini Nama Jabatan Bertindak untuk dan atas nama*) Alamat No. Telepon/Fax Email : : : : : Edy Nugraha Project Manager PT. PP (Persero) Tbk Plaza PP - Wisma Subiyanto Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo – Jakarta 13760 : (021) 8403909/ 8403883 / Fax (021) 8403914 : dvtmr@pt-pp.com Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya koonstruksi yang kami ajukan dengan judul “Konstruksi Atap Stadion Madya Tenggarong” adalah hasil karya cipta saya dan bukan milik atau hasil karya cipta pihak lain baik secara individu maupun kelompok, serta belum pernah kami ajukan pada kegiatan penghargaan maupun lomba sejenis lainnya. Bila di kemudian hari ternyata pernyataan yang saya/kami buat ini tidak benar, maka saya membebaskan Panitia/Penyelenggara Penghargaan Karya Konstruksi Indonesia 2013 termasuk Dewan Juri dari tuntutan pihak ketiga serta bersedia untuk menerima sanksi sebagai berikut : 1. Secara otomatis tidak diikutsertakan dalam proses penjurian 2. Dicabut penetapannya sebagai pemenang/penerima Penghargaan Karya Konstruksi Indonesia 2013 dan wajib mengembalikan seluruh penghargaan yang telah diterima. 3. Diajukan secara pidana apabila karya yang kami ajukan di kemudian hari terbukti bukan merupakan karya orisinil kami atau merupakan jiplakan/tiruan/pengakuan atas karya pihak lain. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Jakarta, 23 Oktober 2013 Yang membuat pernyataan, Edy Nugraha 3 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong DATA UMUM PROYEK 1. Nama Proyek : Pembangunan Stadion Madya Kutai Kartanegara 2. Pemilik Proyek : Pemerintah TK II Kab Kutai Kartanegara 3. Konsultan Perencana : PT. ARC Studio 4. Konsultan MK : PT. Bimaseta Cipta Optimal 5. Kontraktor : PT. PP (Persero) Tbk – PT. Artha Mas Sejahtera KSO 6. Nilai Kontrak + PPN : Rp. 320.589.999.999,50 7. Waktu Pelaksanaan : 1120 hari kalender (6 Nov 2006 – 30 Nov 2009) 8. Waktu Pemeliharaan : 180 hari 9. Denda Keterlambatan : 1 ‰ (per seribu) dari NK, maksimum 5 % 10. Sumber Dana : APBD TK 1 Kaltim, APBD TK 2 Kukar TA 2006-2009 11. Sifat Kontrak : Unit Price DATA STADION 1. Lokasi bangunan : Jl. Perjiwa di tepi Sungai Mahakan 2. Site Area : 32.000 m2 3. Luas lantai dasar : 8600 m2 4. Total floor area : 34.467 m2 5. Luas lapangan sepak bola : 68 x 105m 6. Kapasitas penonton : 25.000 orang 7. Kapasitas tempat duduk VIP : 400 VIP 8. Kapasitas VVIP : 100 VVIP Stadion ini termasuk stadion madya dengan kapasitas 10.000-30.000 orang. 4 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu even olahraga nasional Indonesia yang dikenal dengan PON (Pekan Olah Raga Nasional) mendaulat Provinsi Kalimantan Timur sebagai tuan rumah untuk penyelenggaraan PON XVII. Acara tersebut merupakan salah satu even olah raga besar di Indonesia sehingga pemerintah Provinsi Kalimantan Timur perlu menyiapkan Stadion yang cukup memadai untuk even tersebut. Salah satu stadion yang disiapkan oleh pemerintah Provinsi Kalimantan Timur khususnya pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara adalah Stadion Tenggarong yang terletak di Kompleks GOR Aji Imbut, arah tenggara dari Keraton Kerajaan Kutai dan di bangun di atas tanah seluas 70 hekar. Stadion Tenggarong tersebut di design untuk memenuhi aspek standar internasional untuk bangunan olahraga, sehingga perhitungan – perhitungan teknis, sistem evakuasi dan keselamatan, serta ketersediaan fasilitas bagi pengunjung difable. Meskipun demikian, design Stadion Tenggarong tetap harus menampilkan adat kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur sebagai salah satu ciri khas. Salah satu hal yang perlu juga menjadi pertimbangan dalam design adalah Stadion Tenggarong ini di design untuk dapat menampung 25.000 pengunjung. Sebagai salah satu stadion yang digunakan untuk PON XVII, Provinsi Kalimantan Timur khususnya Kabupaten Kutai Kartanegara, ingin membuat sebuah stadion yang modern sehingga dipilihlah penutup atap membrane sebagai design penutup atapnya. Pemilihan material membrane sebagai penutup atap selain untuk modernisasi penutup atap stadion juga sebagai icon kabupaten Kutai Kartanegara. Hal ini dikarenakan lokasi Stadion tenggarong yang terletak dibagian dataran yang lebih rendah, sehingga dapat terlihat dari Kota Tenggarong yang terletak pada dataran yang lebih tinggi, dengan design lampu LED yang memantul pada badan stadion dan atap membrane menjadikannya sebagai landmark baru dengan kesan modern pada pesona Kota Tenggarong. 5 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong Design modern pada Stadion Tenggarong tidak meninggalkan aspek kenyamanan bagi pengunjung. Dimana Stadion Tenggarong merupakan Stadion pertama di Indonesia yang menggunakan penutup atap membrane. Proses alih teknologi baru ini sempurna dilakukan oleh anak – anak Indonesia, sehingga tidak berlebihan apabila Stadion Madya Tenggarong ini dianggap sebagai Engineering Masterpiece. Gambar 1.1. Stadion Madya Tenggarong 1.2 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan proposal karya ini adalah : 1. Mengetahui design modern yang teraplikasi bersamaan dengan adat kebudayaan setempat 2. Mengetahui proses alih teknologi atap membrane pada konstruksi atap stadion di Indonesia 6 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah dalam pembuatan proposal karya ini adalah : 1. Membahas tentang konstruksi penutup atap membrane pada Stadion Tenggarong Kutai Kartanegara 1.4 Keaslian Karya konstruksi atap Stadion Madya Tenggarong ini baru pertama kali di Indonesia, dengan teknologi yang baru dipergunakan di Indonesia, yaitu penutup membrane dengan luasan 6300 m2. 1.5 Manfaat Penulisan Manfaat penulisan proposal karya ini adalah : 1. Menjadikan karya konstruksi stadion ini sebagai acuan untuk karya konstruksi sejenis. 2. Pemacu semangat kepada anak – anak Indonesia untuk terus berkarya, melakukan proses alih teknologi khususnya di bidang konstruksi 7 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arsitektur Stadion Kecenderungan dewasa ini, stadion dituntut tidak hanya memiliki fasilitas olahraga yang baik dan fasilitas yang nyaman untuk penonton, tetapi juga harus memiliki arsitektur yang indah dan unik. Hal ini karena stadion yang megah dan cantik menjadi icon tersendiri dari sebuah kota. Harmonisasi sebuah arsitektur stadion dapat dicapai apabila salah satu elemen dibuat dominan dan elemen yang lainnya tidak dominan atau tidak terlihat sama sekali. 1. Dominan atap Contoh arsitektur stadion dengan dominasi atap bisa ditemui di Stadion Olympia Park, Munich.Pada stadion ini dinding seakan tidak tampak, tertutup oleh atap yang melayang diatas lapangan rumput. Gambar 2.1 Olympia Park Stadium Munich 2. Dominan Façade Contoh arsitektur dengan dominasi façade bisa ditemui di mount stand di lord’s cricket London. Konsep yang baik ketika stadion berada di tengah kota, maka façade dibuat lebih dominan mengikuti façade sepanjang jalan di kota itu. 8 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong Gambar 2.2Mount Stand, Lord’s Cricket London 3. Dominan Struktur Stadion dengan dominasi struktur, umumnya menonjolkan elemen penyangga vertikal seperti kolom atau dinding masif vertikal, seperti yang dapat ditemui di Stadion Parc des Princes di Paris. Gambar 2.3Mount Stand, Lord’s Cricket London 2.2 Struktur Atap Terbuka atau tertutup atap sebagian adalah pemandangan yang sering kita temui pada stadion – stadion sepak bola di negara – negara berkembang. Di Indonesia, pada kurun waktu antara tahun 1962 sampai dengan tahun 2007 satu-satunya stadion yang mempunyai atap tertutup keseluruhan hanyalah Gelora Bung Karno. Baru setelah tahun 2008 Indonesia memiliki 2 stadion baru di Provinsi Kalimantan Timur dengan atap tertutup keseluruhan, salah satunya adalah Stadion Madya Tenggarong. Sejak tahun 2008 sampai dengan sekarang mulailah 9 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong bermunculan stadion – stadion baru di Indonesia dengan atap tertutup secara keseluruhan. Berbagai tipe bentuk konstruksi atap stadion dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Atap didukung oleh kolom bagian depan dan kolom bagian belakang. 2. Atap kantilever dengan kolom di bagian belakang tribun 3. Atap membentang dari bagian belakang dan dibagian depan didukung oleh balok bentang panjang (long span beam), dan biasanya long span beam ini menpunyai pondasi tersendiri. Gambar 2.4. Tipe bentuk konstruksi atap stadion Berbagai jenis struktur atap dapat dikelompokkan sebagai berikut 1. Beton bertulang Beton bertulang berbentuk cangkang yang dengan ketebalan 75 mm – 100 mm dilengkungan 1 arah atau 2 arah dengan perhitungan teknik yang tepat memungkinkan untuk bisa menahan beban. Penggunaan beton bertulang sebagai atap stadion jarang digunakan. 2. Steel Truss Jenis struktur atap steel truss banyak ditemui di Indonesia, seperti di Stadion Tri Dharma Gresik. Gambar 2.5.Stadion Tri Dharma Gresik 10 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong 3. Space Frame Penggunaan Space frame umum terlihat pada stadion – stadion saat ini, seperti Stadion Segiri Samarinda dan Stadion Jaka Baring Palembang Gambar 2.6a.Stadion Segiri Samarinda Gambar 2.6b. Stadion Jaka Baring Palembang 4. Cable Net Structure Stuktur Atap yang menggunakan kabel baja berbentuk jaring, penutup atap yang digunakan pada struktur ini umumnya PVC, Acrylic, dan polycarbonate, seperti pada atap Stadion Olympic di Munich, Gambar 2.1 11 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong 5. Catenary Cable Structure Struktur atap dengan menggunakan sederetan kabel baja yang dipergunakan untuk menggantung struktur atap itu sendiri, seperti pada atap Stadion Faro di Portugal. Gambar 2.7.Faro Stadium, Portugal 2.3 Penutup Atap Berdasarkan tipe material, stadion di dunia dikelompokkan menjadi 1. Profiled metal sheeting (Baja, Alumunium) 2. Beton Bertulang 3. PVC 4. Acrylic 5. GRP (Glass Reinforce Plastic) 6. Polycarbonate 7. Membrane / Fabric Untuk stadion di Indonesia, paling banyak ditemui penutup atap dengan tipe material profiled metal sheeting dari alumunium. Untuk penutup atap stadion dari meterial beton bertulang, PVC, Acrylic, GRP, polycarbonat jarang ditemui. Sedangkan untuk tipe membrane / fabric baru ditemui di Stadion Madya Tenggarong. 2.4 Membrane Struktur membran merupakan sistem struktur yang modern, ditemukan pertama kali pada pertengahan abad ke 20. Kelebihan dari struktur membran adalah bentuknya yang tipis, fleksibel, ringan, kuat tarik tinggi, memiliki durabilitas yang 12 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong baik, memiliki tingkat insulasi panas dan insulasi suara yang baik, serta tidak mudah terbakar. Dengan kelebihannya tersebut, struktur membran sering kali dipergunakan untuk penutup atap seperti stadion, gedung teater, tribun kolam renang, hall pameran, mall, dan atap – atap gedung dengan bentangan besar lainnya. Berdasarkan tipe strukturnya membrane dikelompokkan menjadi 3 tipe : 1. Tension and Suspension Membrane Structure Tension/suspension membrane structure merupakan representasi design dewasa ini. Pada tipe struktur ini, keseluruhan permukaan membrane membentuk curva, tidak ada titik nol dari lengkungan kurvanya, sehingga merepresentasikan lengkung membrane yang alami dan halus. Design dengan tipe ini lebih disukai oleh arsitek karena menawarkan nilai estetika yang tinggi. Contoh tension and suspension membrane structure dapat dijumpai pada Venice Hotel di Shenzen, China. Gambar 2.8. Venice Hotel di Shenzen, China 2. Frame Membrane Structure Merupakan tipe rangka struktur yang ditutup oleh membrane. Umumnya rangka berbahan baja dengan steel truss atau space truss. Contohnya di Stadion Madya Tenggarong, Indonesia. 13 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong Gambar 2.9.Stadion Madya Tenggarong, Indonesia 3. Air-supported or Air-inflated Membrane Structure Merupakan tipe struktur membrane yang menggunakan udara yang dihembuskan secara terus menerus di dalam struktur membrane sehingga membrane mengembang sampai kaku, sehingga bisa menahan berat sendirinya dan beban – beban yang lain. Contohnya adalah Tokyo Dome, Jepang. Gambar 3.0. Tokyo Dome, Jepang. Berdasarkan tipe materialnya membrane dikelompokkan menjadi 3 tipe 1. PVC Type Membrane Material Material membrane dengan tipe PVC disusun oleh high strength fiber sebagai base fabric, seperti polyamide, polyester, atau polyvinyl. Umumnya material membrane tipe ini, diperlukan treatment pada permukaannya dengan 14 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong menggunakan poly-vinyl-di-flour (PVDF) atau acrylic untuk meningkatkan daya ketahanan atau durability dan memperbaiki kemampuan membersihkan diri self cleaning. 2. PTFE Type Membrane Material Material membrane tipe PTFE disusun olehglass fiber cloth dengan lapis permukaan poly-tetra-fluoro-ethylene (PTFE) sebagai base fabric. Tidak perlu diberikan treatment khusus pada permukaan material ini, karena susunan senyawa kimianya sangat stabil. Dibandingkan dengan tipe PVC, tipe PTFE mempunya daya tahan lebih baik dan kemapuan self cleaning yang lebih baik. 3. ETFE Type Membrane Material Material membran tipe ETFE disusun oleh lapisan tipis ethylene-tetra-fluoroethylene. Material ini memiliki tingkat tembus cahaya (Translucencyrate ≈ 90%), sehingga umum digunakan sebagai material atap pengganti kaca. Namun, karena tidak ada base fabric pada material membran tipe ini, kekuatannya kurang kuat, sehingga umumnya tidak digunakan dalam tension membrane structure, lebih diaplikasikan pada frame membrane structure atau air supported membrane structure. 4. ePTFE Type Membrane Material Material membrane tipe ePTFE disusun oleh expanded PTFE sebagai base fabric. Membrane jenis ini lebih fleksible dan lebih liat dibanding tipe membrane yang lainnya. Tingkat tembus cahaya lebih besar dibanding tipe PTFE (Translucency rate ≈ 40%) . Selain itu material ini memungkinkan untuk didaur ulang. 15 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong BAB III ANALISA 3.1 Design Arsitek Elemen yang terlihat menonjol dari desain arsitektur Stadion Madya Tenggarong adalah bentuk atap busur. Atap simetris dengan lengkungan busur seperti pelangi dengan membrane yang membungkus lengkungan tampak elegan. Design arsitek Stadion Madya Tenggarong sangat menarik, dibalik raga yang begitu mengadopsi modernitas dan kekinian secara utuh, terdapat sejumput lokalitas yang menjadi jiwanya. Bentuk bangunan dibuat dari transformasi simbol-simbol seni karya Tenggarong. Perisai merupakan alat penangkis dalam peperangan melawan musuh. Selain itu perisai juga dapat menjadi alat penolong saat waktu kebakaran dan melindungi diri dari nyala api, perlengkapan menari dalam tari perang, dan juga sebagai perlengkapan untuk upacara. Penutup atap diambil dari transformasi simbol perisai, yang melambangkan pertahanan dan ketahanan dalam olah raga khususnya sepak bola. Sedangkan struktur atap merupakan simbol dari tombak yang melambangkan penyerangan dan kekuatan. Bangunan ini menyimbulkan suatu pertahanan dan kekuatan. Kedua simbol itu tidak dapat dipisahkan, karena merupakan suatu komponen yang saling melengkapi. Dari transformasi nilai-nilai seni karya masyarakat Tenggarong dan menggabungkan kedua unsur pertahanan dan kekuatan tersebut diwujudkan dalam suatu bangunan modern, sportif dengan mencerminkan tendon, tidak melupakan acuan berasal dari perisai dan tombak yang ditransform ke dalam bahasa bangunan. 3.2 Design Struktur Atap Atap Stadion Madya Tenggarong simetris terhadap sumbu x dan sumbu y. Bentang busur atap yang membentuk lengkung pelangi memiliki panjang 232,93 m dan ketinggian puncaknya pada tengah bentang adalah 37,98 m. Terdapat 30 Rafter dengan struktur kantilever, mulai axis 1 – 30 dengan bentang paling panjang adalah 36,7 m di tengah bentang. 16 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong Rafter ini berfungsi mendukung beban dari busur pelangi. Masing – masing rafter ini menyalurkan bebannya ke kolom beton bertulang yang menyatu dengan portal beton bertulang dan pondasi bangunan stadion. Diantara 2 rafter terdapat 4 purlin yang berbentuk busur, purlin ini yang berfungsi memberikan bentuk seperti ombak pada membrane.Total berat baja atap adalah 430 Ton, dan total permukaan membrane adalah 6300 m2. Tegangan leleh untuk material baja, fy = 345 Mpa. 15 Purlin Ghj Rafter Chj 20 10 5 25 1 36,7 m 30 Busur Ahj Panjang Busur Ahj= 265 m Busur Main Truss dibentuk oleh 24 section, tiap sectionnya dengan panjang 12 m 232,93 m KETERANGAN LAYOUT RANGKA ATAP • Busur/ Ahj = 24 Section Rangka belah ketupat yang membentuk busur pelangi. • Rafter/ Chj = 30 Section Rafter plane frame yang menyokong busur main truss. • Purlin / Ghj = Rangka yang memberi bentuk lengkung elegan pada membrane. Gambar 3.1 Layout rangka atap Stadion Madya Tenggarong A Detail A Gambar 3.2.Potongan Melintang Axis 15 – Kolom Pondasi Rafter Atap 17 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong 3.3 Elemen Penyusun Rangka Atap Komponen utama rangka atap stadion madya tenggarong terdiri dari 1. Bearing Bearing berguna selain untuk memikul beban konstruksi, baik beban vertikal maupun beban horizontal arah longitudinal dan transversal, juga untuk mengakomodasi pergerakan struktur (movement) serta rotasi.Pemilihan tipe ditentukan sejak perencanaan, berdasarkan data dari perhitungan beban, movement, maupun rotasi.Jenis bearing yang digunakan di Stadion Madya Tenggarong ini adalahspherical bearing. Gambar 3.3 Spherical Bearing Berdasarkan kapasitas gayanya, ada 3 tipe spherical bearing yang digunakan di Stadion Madya Tenggarong, terlihat dalam tabel berikut: Tabel. 3.1 Tipe Spherical Bearing Compressive Tension Shearing Quantity Axis Force (kN) Force (kN) Force (kN) (Unit) Location Spherical Bearing 1 4000 1000 1000 4 Spherical Bearing 2 1500 1300 300 48 Spherical Bearing 3 1000 1000 200 72 Type of Bearings Giant Steel Support Axis 10 - 21 Axis 1-9 & 22-30 18 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong Gambar 3.4 Spherical bearing yang digunakan di Stadion Madya Tenggarong Spherical bearing mampu berotasi dengan kapasitas besar (0.02~0.03 Rad), sehingga konsep perletakan sendi sesuai konsep perencanaan dapat diaplikasin dengan baik di lapangan.Spherical Bearing juga berotasi konsisten di segala arah, sehingga sangat cocok jika digunakan untuk perletakan struktur rangka busur ruang yang lebar dan membentuk lengkungan kurva. 2. Kolom pendek Kolom pendek berada di antara bearing dengan rafter atap Gambar 3.5 Kolom Pendek 3. Rafter (CHJ) Potongan tipikal rafter chj section 1 dan section 15, terlihat seperti berikut Section 1 Gambar 3.6 Rafter Chj Section 1 (Bentang Terpendek) 19 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong Section 15 36.8 m Welding On Site Welding On Site Gambar 3.7 Rafter Chj Section 15 (Bentang Terpanjang) 4. Busur (AHJ) Potongan tipikal busur , seperti berikut Pipa 12” Pipa 10” Pipa 12” 4.95 m 2.4 m Pipa 10” Pipa 10” 4.2 m Pipa 12” Pipa 12” Pipa 10” Pipa 10” Pipa 10” Pipa 12” Pipa 12” Gambar 3.8 Potongan tipikal busur Ahj Section 1, 6, dan 12 Section-12 Section-1 Section-6 5. Purlin (GHJ) Elemen rangka atap yang berfungsi memberikan bentuk seperti ombak pada membrane. Gambar 3.9 Potongan tipikal purlin Ghj 20 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong Berat komponen busur Ahj dan rafter Chj antara lain sebagai berikut: Tabel 3.2 Berat Komponen Busur Ahj dan Rafter Chj AHJ ahj_sec_01 ahj_sec_02 ahj_sec_03 ahj_sec_04 ahj_sec_05 ahj_sec_06 ahj_sec_07 ahj_sec_08 ahj_sec_09 ahj_sec_10 ahj_sec_11 ahj_sec_12 ahj_sec_13 ahj_sec_14 ahj_sec_15 ahj_sec_16 ahj_sec_17 ahj_sec_18 ahj_sec_19 ahj_sec_20 ahj_sec_21 ahj_sec_22 ahj_sec_23 ahj_sec_24 3.4 Berat (kg) Berat (ton) 7692.13 7420.32 6877.05 7285.03 7188.36 6572.08 7329.95 6767.05 7229.38 7490.71 7134.36 6040.94 5662.52 7514.23 7488.32 7069.75 7137.07 6740.99 6934.02 7036.17 7074.44 7393.13 7369.26 7227.60 169674.86 7.7 7.4 6.9 7.3 7.2 6.6 7.3 6.8 7.2 7.5 7.1 6.0 5.7 7.5 7.5 7.1 7.1 6.7 6.9 7.0 7.1 7.4 7.4 7.2 169.67 CHJ chj_01 chj_02 chj_03 chj_04 chj_05 chj_06 chj_07 chj_08 chj_09 chj_10 chj_11 chj_12 chj_13 chj_14 chj_15 Berat (kg) Berat (ton) 2088.65 2002.20 2356.47 3074.98 3363.97 3650.51 5629.85 6071.18 6494.49 6988.33 7221.10 7560.81 8301.10 8500.97 8557.03 2.1 2.0 2.4 3.1 3.4 3.7 5.6 6.1 6.5 7.0 7.2 7.6 8.3 8.5 8.6 Membrane Tipe struktur Atap membrane Stadion Madya Tenggarong merupakan rangka struktur baja yang diselimuti membrane (Frame Membrane Structure).Membrane menggunakan tipe PVC dengan base fabric polyester tipe T2 ex Ferrari dengan treatment coating PVDF ex. Ferrari 1002S Naizil pada permukaan atasnya. Ketebalan material membrane 0,78 mm, coating 100% PVDF dengan ketebalan coating 350 microns, tingkat tembus cahaya ( Translucency ≈ 15%). Membran harus diproduksi dengan material dasar PVC yang dilapisi dengan PVDF. PVC membran dengan lapisan PVDF sulit dibandingkan dengan bermacam-macam produk perusahaan lain, meskipun mereka sama-sama mengklaim melapisi dengan PVDF. Hal yang penting adalah bagaimana bahan tersebut di las. PVDF dengan kandungan tinggi tidak dapat di las langsung karena dapat melekat pada material yang mempunyai PVDF tinggi. T2 Fluotop dari Ferrari mempunyai tingkat PVDF yang tinggi. Proses tambahan akan 21 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong dibutuhkan untuk overlap welding. Sebagai alternatif, dapat dipakai cara pengelasan dengan meletakkan plat pada bagian bawah di antara membran. Hanya PVC dengan dengan kandungan PVDF yang rendah dapat di las secara langsung. Ini adalah cara untuk menguji kandungan PVDF dari membran. 22 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong BAB IV PELAKSANAAN 4.1 Fabrikasi Atap Fabrikasi atap dilakukan oleh subkontraktor yang telah ditunjuk oleh Kontraktor Utama, yaitu PT. Bangun Sarana Baja (PT. BSB). Pelaksanaan fabrikasi atap dilakukan di workshop dengan luas lahan 75000 m2 di Gresik Jawa Timur. Fabrikasi yang dilakukan terhadap material baja meliputi proses pemotongan (cutting), pembengkokan (bending), pengelasan, sand blasting, dan galvanizing. Penggunaan teknologi CNC atau Computer Numerical Control menjamin ketelitian dan akurasi yang baik sesuai dengan shop drawing yang telah dibuat. Gambar 4.1.pemotongan material pipa 23 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong Gambar 4.2. Fabrikasi material pipa untuk rafter Chj dan Purlin Ghj 24 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong Gambar 4.3. Fabrikasi material pipa untuk busur Ahj 4.2 Pemasangan Rangka Atap Sebelum pemasangan rangka atap baja, beberapa pekerjaan persiapan dilakukan antara lain perbaikan tanah dasar, pembuatan pondasi telapak beton dilokasi dudukan shoring penyangga atap, pemasangan angkur atap dan bearing di atas kolom beton bertulang KR1 dan KR 2. Memposisikan rangka atap pada lahan sesuai dengan sequence pemasangannya dan pengelasan di lapangan untuk penggabungan rafter –rafter Chj. 25 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong Gambar 4.4. Pengelasan di lapangan dan Pemasangan bearing Rafter Chj Komponen – komponen shoring disusun terlebih dahulu (prefab) sehingga membentuk tiang – tiang penyangga dan siap angkat untuk ditempatkan di posisi yang telah ditentukan sebelumnya. Dua tipe shoring yang digunakan merupakan kategory heavy duty shoring, yaitu. King shore dengan beban ijin untuk 1 kolomnya adalah 180 kN dan Peri PD-8 dengan beban ijin untuk 1 kolomnya adalah 80 kN. 26 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong Gambar 4.5. Pemasangan shoring dan Pemasangan bearing Busur Ahj Pemasangan rangka atap / erection dimulai dari ujung-ujung busur Ahj di sisi utara dan selatan, yaitu busur Ahj section 1 dan Ahj Section 24. 27 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong Gambar 4.6. Start Erection Busur Ahj section 1 Ketika pemasangan busur Ahj section 4 sampai dengan section 12, rafter Chj harus dipasang terlebih dahulu, demikan juga berlaku untuk sisi simetrisnya. 28 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong Gambar 4.7. Erection Busur Ahj section 3,4, dan 5 Untuk mencegah gerakan horisontal rafter – rafter Chj yang sudah terpasang, maka diberi pengaku horisontal dengan memasang 1 atau 2 buah purlin. 29 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong Gambar 4.8. Erection Rafter Chj Hasil pengelasan yang baik mutlak diperoleh dalam pekerjaan ini, sehingga inspeksi dan pengujian yang ketat harus dilakukan. Berbagai uji kualitas pengelasan yang dilakukan pada proyek ini antara lain, inspeksi las secara visual oleh tenaga ahli, Penetrant Inspection, Magnetic Particle Inspection (MPI) dan Xray. 30 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong Gambar 4.9. Penetrant Inspection Pemasangan dari kedua sisi ujung utara dan selatan pada akhirnya bertemu di tengah – tengah bentang. Setelah dilakukan pengujia las pada semua join rangka atap, maka secara bertahap shoring dibongkar. 31 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong Gambar 4.10. Erection di tengah bentang 4.3 Pemasangan Membran Pemasangan membrane dilakukan setelah rangka atap selesai dipasang. Rangka atap harus dibersihkan dulu dari sisa-sisa pengelasan yang tajam atau besi-besi yang digunakan sebagai alat bantu saat pemasangan rangka atap. Hal ini dilakukan untuk menghindarirobeknya membranesaat proses pemasangan. Proses pemasangan membrane terdiri dari proses – proses berikut: 1. Melipat membrane Pelipatan membran sesuai dengan lipatan yang direncanakan untuk memudahkan saat proses menggelar membrane di atas rangka atap. 32 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong 2. Menggelar seling Seling ini diperuntukkan sebagai landasan membrane saat di atas rangka atap, sehingga memudahkan saat menggelar membrane. Gambar 4.11. Lipatan Membrane Gambar 4.12.Menggelar Seling 3. Mengangkat Membran Tahap selanjutnya membrane yang sudah dilipat sesuai rencana, diangkat ke atas rangka atp menggunakan bracket yang sudah disiapkan sebelumnya. Membrane kemudian digelar memanjang ke depan dan ke belakang. Standard clamp yang berbentuk seperti rel gordyn dipasang pada satu sisi membrane.Gambar prinsip koneksi membrane seperti pada Gambar 4.13 dan Gambar 4.14. Gambar 4.13. Menggelar Seling Gambar 4.14. Standar Clamp 33 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong Gambar 4.15. Koneksi Membrane ke pipa bagian atas dari Rafter Chj Gambar4.16. Prinsip Koneksi Membrane dan rel membrane 4. Membuka Lipatan membrane Setelah salah satu sisi samping membrane sudah dibautkan pada pipa bagian atas rafter CHj, tahapan berikutnya adalah menggelar membrane melintang ke sisi disebelahnya, dan memasukkan standard clamp seperti yang sudah dilakukan pada sisi yang satunya. 34 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong 5. Memasukkan kabel baja di sisi depan dan di belakang membrane Gambar 4.17 Menggelar membrane Gambar 4.18.Edge Cable, sisi depan dan belakang 6. Pengencangan kedua sisi membran Setelah itu tarikan standard clamp di kedua sisi dikencangkan dengan dengan mur baut. Gambar 4.19 Membrane sebelum dan sesudah dikencangkan pada kedua sisinya 35 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong 7. Penutupan rongga dengan membrane Pada gambar 4.16.dan gambar 4.17, setelah membrane dikencangkan, maka tersisa rongga yang masih berlubang pada masing – masing sisi membrane yang bertemu. Gambar 4.20.Rongga pada pertemuan membrane Rongga yang muncul pada tiap – tiap lokasi pertemuan membrane ditutup dengan membrane yang direkatkan pada membrane utama.Teknik perekatannya, umumnya disebut hot air welded seam, yaitu dengan memanaskan kedua sisi membrane yang akan direkatkan dengan udara panas yang dihasilkan dari heat gun / hot air blower, kemudian diberikan tekanan dengan menggunakan pressure roller, seperti terlihat pada gambar 4.21. Gambar 4.21. Proses hot air welded seam dengan hot air gun dan pressure roller 36 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong Gambar 4.22. Rongga ditutup dengan membran yang direkatkan pada membran utama di kedua sisi Gambar 4.23. Hasil akhir pemasangan membrane Gambar 4.24. Stadion Madya Tenggarong pada malam hari 37 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong BAB V KESIMPULAN Stadion di Indonesia dewasa ini mempunyai design arsitektur yang modern dan unik. Pada Proyek Stadion Tenggarong design yang ditonjokan antara lain Atap membran merupakan teknologi modern yang baru diterapkan di Indonesia, kemudian arsitektur luar yang menonjolkan kolom – kolom struktur kantilever. Dengan persyaratan design arsitek yang cukup ketat di atas, kontraktor dituntut agar bisa melakukan proses alih teknologi baru, dan mengerti konsep utuh dari design arsitektur sebuah bangunan, sehingga dalam proses pengerjaan bisa dilakukan dengan sebaik mungkin dan ikut andil dalam mewujudkan design tersebut. 38 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong VISUALILSASI STADION MADYA TENGGARONG 39 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong 40 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong 41 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong Demikian informasi yang kami ajukan untuk Penghargaan Karya Konstruksi Indonesia tahun 2013 ini disampaikan dengan sebenar-benarnya. Jakarta, 23 Oktober 2013 Ir. Taufik Hidayat, M.Tech Corporate Secretary 42 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong LAMPIRAN FOTOKOPI KTP 43 KONSTRUKSI ATAP Stadion MADYA Tenggarong DAFTAR PUSTAKA 1. Li Zhongli, Analisys Report for Fabric Canopy of Tenggarong Madya Stadium Indonesia, Beijing, Januari 2008 2. Li Zhongli, Erection Scheme for Membrane of Tenggarong Madya Stadium Indonesia, Beijing, November 2008 3. FX. Supartono, Li Zhongli, dan Wang Xiujiang, Membrane Structure, A Modern and Aesthetic Structural System – Seminar & Pameran HAKI 2011, Jakarta, 2011 4. Geraint John, Rod Sheard, dan Ben Vickery, STADIA: A Design and Development Guide Fourth edition, 2007 5. Indonesia Architecture, On Focus – Stadion Tenggarong, 2008 44