Uploaded by Fadhilla Anjani

Akram La Kilo Artikel Pengaruh Model Pembelajaran Simayang Tipe II Terhadap Peningkatan Kemampuan Representasi Kimia Siswa Kelas X Pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit di SMA Terpadu Wira Bhakti Goront

advertisement
Sekretariat Penyuntingan dan Tata Usaha
Jurusan Kimia - Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Unviversitas Negeri Gorontalo
Gedung N, Lantai 1
Jl. Jenderal Sudirman Nomor 6 Kota Gorontalo, 96128
Email: jurnal-entropi@ung.ac.id dan jurnal-entropi@gmail.com
ISSN 1907 -1965
JE
Jurnal Entropi
Inovasi Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Sains
Volume 13, Nomor 2, Agustus 2018
Jurnal Entropi (JE) yang terbit 2 (dua) kali setahun pada bulan Februari dan Agustus, berisi tulisan,
artikel, hasil pemikiran dan penelitian yang ditulis oleh para pakar, ilmuwan, praktisi dan pengkaji
inovasi penelitian pendidikan dan pembelajaran sains.
Jurnal Entropi (JE) diterbitkan oleh Jurusan
Ketua Penyunting
Lukman A. R. Laliyo
Kimia
Fakultas
Pengetahuan
Matematika
Alam
(MIPA)
dan
Ilmu
Universitas
Penyunting Pelaksana
Negeri Gorontalo (UNG). Dekan: Evie
Mardjan Paputungan
Mangara Sihaloho
Hulukati; Ketua Jurusan: Dr. Akram La
Kilo, M.Si. Terbit pertama kali pada tahun
Nita Suleman
Erni Mohamad
2006 dan konsisten mempublikasikan karya
JulhimTangio
ilmiah
Suleman Duengo
Hendri Iyabu
Deasy Natalia Botutihe
Jafar La Kilo
Mustofa
Kostiawan Sukamto
Ahmad Kadir Kilo
dosen
dan
praktisi.
Upaya
memperbaiki kualitasisi, bahasa dan tampilan
terus dilakukan; hingga memenuhi standar
kelayakan jurnal terakreditasi.
Pertanggungan jawaban Isi Artikel
Naskah/artikel yang disumbangkan kepada JE
PenyuntingAhli
harus memenuhi aturan sesuai “Petunjuk bagi
Evie Hulukati
Weni J. A. Musa
(Calon) Penulis Jurnal Entropi (JE) di sampul
Ishak Isa
Astin Lukum
belakang, halaman bagian dalam. Isi artikel
dan semua akibat yang ditimbulkan oleh
Opir Rumape
artikel itu menjadi tanggung jawab mutlak
Nurhayati Bialangi
Yuszda Salimi
penulisnya. JE juga melayani permintaan
Netty Ino Ischak
Masrid Pikoli
Akram La Kilo
Wiwin R. Kunusa
Pelaksana Tata Usaha
Kusrini
tukar menukar jurnal secara gratis sepanjang
tiras masih tersedia.
Jurnal Entropi (JE) diterbitkan dengan tiras
(oplaag) 350 (tiga ratus lima puluh)
eksemplar.
ISSN 1907 -1965
JE
Jurnal Entropi
Inovasi Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Sains
Volume 13, Nomor 2, Agustus 2018
DAFTAR ISI
halaman
1
Karakteristik Asap Cair Tongkol Jagung dengan Pemurnian Menggunakan Arang Aktif
121 - 126
Tri Handayani, Deyvie Xyzquolyna, Silan Eke
Prodi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Ichsan Gorontalo
2
Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Kemampuan Berfikir Kombinasi
Visual-Spasial Terhadap Penguasaan Konsep Laju Reaksi Siswa SMA Negeri 2 Limboto
127 - 134
Harianti Bintaria, Wenny J.A Musa, Lukman AR. Laliyo
Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo
3
Penerapan Model Learning Cycle Sebagai Upaya Meminimalisasi Miskonsepsi Siswa
Kelas XI IPA SMA Negeri I Telaga Biru Pada Materi Larutan Asam Basa
135 - 142
Minarti Jaapar, Astin Lukum, Julhim Tangio
Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo
4
Pengaruh Penggunaan Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Hidrolisis Garam
143 - 149
Fidya*, Mangara Sihaloho, Deasy N. Botutihe
Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo
5
Pengaruh Model Pembelajaran Predict Observe Explain (POE) Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Termokimia Suatu Penelitian di MAN 1 Kabupaten Gorontalo
151 - 156
Aprila Perdana Eka Citra Liputo, Netty Ino Ischak, Nita Suleman
Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo
6
Pengaruh Model Pembelajaran Simayang Tipe II Terhadap Peningkatan Kemampuan
Representasi Kimia Siswa Kelas X Pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit di
SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo
157 - 163
Dewimuliawati J. Bait, Suleman Duengo, Akram La Kilo
Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo
7
Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predictobserve-Explain) Terhadap Kemampuan
Pemahaman Konsep Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 1 Gorontalo
165 - 169
Nurkhaliq, Nurhayati Bialangi, Yuszda K. Salimi
Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo
8
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation Berbasis Problem Based
Learing (PBL) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X SMA Negeri 1
Suwawa Pada Materi Reaksi Redoks
Nuraini Palari, Mardjan Paputungan, Wiwin Rewini Kunusa
Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo
171 - 177
9 Optimasi Briket Bungkil Jarak Pagar (Jatropha Curcas) Melalui Variasi Tepung Tapioka
179 - 184
Rindi Antika Mohi, Opir Rumape, Erni Mohamad
Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo
10 Penerapan Metode Pemecahan Masalah Secara Heuristik Materi Larutan Penyangga
Untuk Meningkatkan Keterampilan Metakognisi Siswa Kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 3
Gorontalo
185 - 191
Siti Hardina Ismail*, Masrid Pikoli, Hendri Iyabu
Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo
11 Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Berbasis Laboratorium Terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Telaga Biru Pada Materi Larutan Penyangga
193 - 198
Sriyanti Zainal, Mardjan Paputungan, Ishak Isa
Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo
12 Pengaruh Model Pembelajaran Teams Games Tournament Disertai Crowsword puzzel
Terhadap Prestasi Belajar Pada Materi Hukum-Hukum Dasar Kimia
199 - 203
Fransiska Latif, Opir Rumape, Julhim S Tangio
Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo
13 Pemanfaatan Limbah Tempurung Biji Nyamplung (Calophyllum inophyllum) Sebagai
Adsorben Logam Berat Timbal (Pb)
205 - 208
Khoirul Abidin, Ishak Isa, Yuszda K. Salami
Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo
14 Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar dan Retensi Pengetahuan
Hidrokarbon Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Limboto
209 - 214
Zois Anwar, Weny J.A Musa, dan Lukman A.R Laliyo
Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo
15 Pengaruh Penerapan Strategi Pogil Terhadap Reduksi Miskonsepsi Siswa Pada Konsep
Redoks di SMA Negeri 1 Tapa
215 - 220
Kristin Lintong*, Nurhayati Bialangi, Masrid Pikoli
Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo
16 Deskripsi Metakognitif Mahasiswa Yang Memiliki Gaya Kognitif Field Dependent Dalam
Memecahkan Masalah Stoikiometri
221 – 226
Sri Rahayu Ipilo, Mangara Sihaloho, Mardjan Paputungan
Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo
17 Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran POE (Predict Observe Explain) Terhadap Hasil
Belajar Siswa Materi Getaran Dan Gelombang
227 – 231
Meliana Suranti, Muhamad Yusuf, Citron S.Payu
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo
18 Pengaruh Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Disertai Media Kartu
Pintar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Larutan Penyangga Kelas XI di SMA
Negeri 1 Kabila
Hidanurhayati, Mangara Sihaloho, Akram La Kilo
Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo
233 – 240
Dewimuliawati J. Bait*, Suleman Duengo, Akram La Kilo
Pengaruh Model Pembelajaran Simayang Tipe II Terhadap Peningkatan Kemampuan Representasi Kimia Siswa Kelas X Pada
Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit di SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo ……157
Pengaruh Model Pembelajaran Simayang Tipe II Terhadap
Peningkatan Kemampuan Representasi Kimia Siswa Kelas X Pada
Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit di SMA Terpadu Wira
Bhakti Gorontalo
Dewimuliawati J. Bait*, Suleman Duengo, Akram La Kilo
Prodi Pendidikan Kimia,Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo
e-mail: *dewimuliawati_s1pend_kimia2014@ung.ac.id
Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan melihat pengaruh penggunaan model
pembelajaran SiMaYang Tipe II terhadap peningkatan kemampuan representasi kimia siswa pada
masing-masing level representasi kimia (makroskopik, submikroskopik, dan simbolik). Desain
penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan pretest-posttest
control group design. Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik
purposive sampling dengan subyek penelitian adalah siswa kelas X SMA Terpadu Wira Bhakti
Gorontalo tahun ajaran 2017/2018. Jumlah sampel yang dipilih sebanyak dua kelas yakni kelas
kontrol dan kelas eksperimen. Sampel pada penelitian ini secara keseluruhan berjumlah 34 orang
siswa. Kemampuan representasi kimia siswa diukur melalui tes materi larutan elektrolit dan
nonelektrolit dalam bentuk pilihan ganda beralasan terbuka. Tes ini berjumlah 17 soal dengan 3
level representasi kimia untuk melihat kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal makroskopik,
submikroskopik, dan simbolik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Persentase skor
representasi kimia dengan menggunakan SiMaYang Tipe II di level makroskopik pada pretest
sebesar 48% dengan kriteria kurang dan pada posttest menjadi sebesar 79% dengan kriteria baik,
untuk level submikroskopik skor pretest sebesar 40% dengan kriteria sangat kurang dan pada
posttest menjadi sebesar 92% dengan kriteria sangat baik, dan pada level simbolik skor pretest
sebesar 27% dengan kriteria sangat kurang dan posttest menjadi sebesar 88% dengan kriteria sangat
baik. (2) Perhitungan nilai indeks gain pada kelas eksperimen menunjukkan bahwa peningkatan
kemampuan representasi kimia pada level makroskopik diperoleh sebesar 0,39 dengan kategori
sedang, pada level submikroskopik sebesar 0,84 dengan kategori tinggi, dan pada level simbolik
sebesar 0,86 dengan kategori tinggi; (3) Berdasarkan uji statistik diperoleh harga thitung = 30,3 untuk
taraf signifikansi (α) 5% (0,05) dengan dk = 32 dan nilai ttabel = 1,69. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode pembelajaran SiMaYang Tipe II terhadap
peningkatan kemampuan representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit.
Kata kunci: Model Pembelajaran SiMaYang Tipe II, Kemampuan Representasi Kimia,
Makrosokopik, Submikroskopik, Simbolik
PENDAHULUAN
Menurut Arifin (dalam Rusliana, 2017)
penyebab kesulitan siswa mempelajari kimia antara
lain adalah kebanyakan konsep-konsep atau materi
kimia bersifat abstrak seperti atom, molekul atau ion
sehingga siswa sulit membayangkan keberadaan
materi tersebut tanpa mengalaminya secara
langsung dan siswa kesulitan dalam memahami
perhitungan matematis materi kimia. Hal tersebut
akan menyebabkan pemahaman konsep siswa
rendah. Pemahaman konsep siswa yang rendah pada
©2018 by Department of Chemistry,
Gorontalo State University - Indonesia
materi kimia yang dibiarkan tanpa diperbaiki akan
menyebabkan miskonsepsi (kesalahan konsep) pada
peserta didik. Menurut Amarlita (2014)
pembelajaran kimia dapat dipelajari melalui tiga
level representasi kimia, yakni level makroskopik,
sub mikroskopik, dan simbolik.
Menurut Treagust dkk (dalam Indrayani,
2013) representasi makroskopik merupakan level
konkret, dimana pada level ini siswa mengamati
fenomena
yang
terjadi.
Representasi
submikroskopik memberikan penjelasan pada level
Jurnal Entropi Volume 13, Nomor 2, Agustus 2018 (PP. 157-163)
Inovasi Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran Sains
158 JURNAL ENTROPI VOLUME 13 NOMOR 2 AGUSTUS 2018
Inovasi Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran Sains
partikel dimana materi digambarkan sebagai
susunan dari atom-atom, molekul-molekul dan ionion, sedangkan representasi simbolik digunakan
untuk merepresentasikan fenomena makroskopik
dengan menggunakan persamaan kimia, persamaan
matematika, grafik, mekanisme reaksi, dan analogianalogi.
Kemampuan
siswa
untuk
dapat
merepresentasikan level representasi kimia akan
membantu siswa untuk memperbaiki pemahaman
konsep siswa pada materi kimia. Menurut Johnston
(dalam Sunyono, 2015) pemahaman konsep dalam
ilmu kimia melibatkan kemampuan konsep
menggunakan tiga tingkat representasi yaitu
makroskopik, submikroskopik dan simbolik.
Menurut Minggu (2017) hanya 4% siswa
yang mampu menjawab soal SMRs larutan
elektrolit dengan benar. Hal ini disebabkan
kurangnya pengetahuan siswa mengenai konsep
elektrolit kimia di tingkat submikroskopik sehingga
siswa kesulitan dalam menjawab soal kimia dalam
bentuk gambar SMRs (submicroscopic). Menurut
Amarlita (2014) kemampuan makroskopis
mahasiswa lebih besar dibandingkan kemampuan
yang lainnya, hal ini menunjukkan bahwa siswa
lebih mudah mempelajari hal-hal yang dapat
diamati secara langsung dan masih banyak
mahasiswa yang menggunakan hafalan dalam
mempelajari konsep-konsep kimia. Sedangkan
untuk kemampuan mikroskopis masih perlu
ditingkatkan lagi karena hanya sebagian mahasiswa
yang dapat memahami konsep mikroskopis dalam
meteri kimia.
Berdasarkan pentingnya ketiga level
representasi tersebut dalam pembelajaran kimia,
sehingga ketiga level representasi kimia tersebut
harus diperhatikan dalam pembelajaran kimia
dikelas agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan maksimal. Oleh karena itu, model
pembelajaran yang digunakan dalam kelas dapat
menggunakan model pembelajaran menampilkan
ketiga
level
representasi
tersebut
yakni
makroskopik, submikroskopik, dan simbolik.
Telah dilakukan penelitian tentang
efektivitas model pembelajaran SiMaYang Tipe II
pada pembelajaran kimia. Menurut Sunyono (2014)
tujuan dari model pembelajaran SiMaYang Tipe II
adalah untuk mengajarkan konsep abstrak, dan ini
terkait dengan fenomena makro, sub-mikro, dan
simbolis, dan mengajarkan keterampilan dalam
membangun model mental untuk mengoptimalkan
kemampuan imajinasi.
Adapun identifikasikan masalah pada
penelitian ini adalah sebagai berikut; (1) Proses
pembelajaran yang masih kurang mengaplikasikan
level representasi kimia; (2) Pemahaman konsep
siswa rendah yang juga dipengaruhi oleh
kemampuan siswa dalam merepresentasikan levellevel
representasi
kimia
(makroskopik,
submikroskopik, dan simbolik) masih rendah. Maka
tujuan operasional pada penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh model pembelajaran
SiMaYang Tipe II terhadap peningkatan
kemampuan representasi kimia siswa pada materi
Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit.
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Terpadu
Wira Bhakti Gorontalo. Pada bulan Maret, semester
genap, tahun ajaran 2017/2018.
Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
ekperimen menggunakan bentuk desain kuasi
eksperimen (Quasi eksprimen) dengan PretestPostest Control Group Desain. Kelompok pertama
kelas eksperimen mengunakan model pembelajaran
SiMaYang Tipe II dan kelas kontrol menggunakan
model pembelajaran Konvensional, dengan desain
penelitian sebagai berikut (Sugiyono, 2016):
Tabel 1. Desain Pretest-Posttest Control Gorup
KE
O1
X
O2
KK
Ket:
KE
O1
O2
X
KK
O3
O4
O3
-
O4
= Kelompok Eksperimen
= Pretest KE
= Postest KE
= model pembelajaran SiMaYang Tipe II
= Kelompok Kontrol
= Pretest KK
= Postest KK
Dewimuliawati J. Bait*, Suleman Duengo, Akram La Kilo
Pengaruh Model Pembelajaran Simayang Tipe II Terhadap Peningkatan Kemampuan Representasi Kimia Siswa Kelas X Pada Materi Larutan
Elektrolit dan Nonelektrolit di SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo ……159
Variabel Penelitian
Variabel yang di gunakan dalam penelitian
ini terdiri atas variabel independen (bebas) yakni
model pembelajaran SiMaYang Tipe II dan variabel
dependen (terikat) yakni peningkatan kemampuan
representasi kimia siswa pada materi larutan
elektrolit dan nonelektrolit.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah semua siswa kelas X SMA
Terpadu Wira Bhakti Gorontalo tahun ajaran
2017/2018. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah dengan purposive sampling.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kelas X IPA 4 sebagai kelas eksperimen dan X IPA
5 sebagai kelas kontrol.
Teknik Pengumpulan Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah
siswa kelas X SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo
tahun ajaran 2017/2018. Data yang digunakan
dalam penelitian ini berupa data kuantitatif. Teknik
pengumpulan
data
kuantitatif
kemampuan
representasi kimia dikumpulkan melalui instrumen
tes pilihan ganda beralasan (pretest dan postest).
Soal pada penelitian ini berjumlah 17 soal yang
akan diujikan sebagai pretest dan posttest. Adapun
indikator soal dan representasi pada soal dapat
dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Indikator Soal dan Representasi Kimia
Pada Soal
Indikator
Representasi
Ranah
kognitif
Memahami konsep
larutan elektrolit dan
nonelektrolit
Makroskopik,
submikroskopi
k
C2, C3, C4
Submikroskop
ik, simbolik
C3, C4
Makroskopik,
simbolik
C3, C4
Menentukan
kekuatan daya hantar
listrik larutan
elektrolit
Mengidentifikasi
senyawa-senyawa
pembentuk elektrolit
dan nonelektrolit
Teknik Analisis Data
Kemampuan representasi kimia siswa
diperoleh dari data hasil tes pilihan ganda (pretest
dan posttest). Untuk memperoleh hasil kemampuan
representasi siswa pada masing-masing level
representasi makroskopik, submikroskopik, dan
simbolik menggunakan rumus sebagai berikut
(Arikunto, 2009).
Skor yang diperoleh
NP=
x 100 %
skor maksimal
Dengan:
NP
= nilai persentase
Tingkat pemahaman yang dimiliki oleh
setiap peserta didik pada masing-masing level
pemahaman dilakukan
interpretasi dengan
menggunakan kriteria pada Tabel 3.
Tabel 3. Kriteria Pemahaman Representasi Kimia
Nilai
Kualifikasi
86 – 100
71 – 85
56 – 70
41 - 55
≤ 40
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Sebelum dilakukan pengujian, terlebih
dahulu dilakukan uji normalitas dan uji
homogenitas terhadap sampel. Untuk mengetahui
data sampel yang di ambil dari populasi
berdistribusi normal maka digunakan rumus
liliefors. Sedangkan uji homogenitas digunakan
untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaan
atau poulasi. Uji homogenitas dilakukan dengan
melihat keadaan kehomogenan populasi. Uji
homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji Fisher.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kemampuan Representasi Kimia
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
membelajarkan siswa tentang tiga representasi
kimia (makroskopik, submikroskopik, dan
simbolik). Sehingga, model pembelajaran yang
digunakan pada penelitian ini mampu untuk
meningkatkan kemampuan representasi kimia siswa
dalam hal ini akan terlihat saat siswa mampu
menyelesaikan soal-soal bentuk makroskopik,
submikroskopik, dan simbolik yang diberikan.
Sebelum melakukan pembelajaran, siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol diuji kemampuan
160 JURNAL ENTROPI VOLUME 13 NOMOR 2 AGUSTUS 2018
Inovasi Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran Sains
awal dengan mengisi soal pretest tentang larutan
elektrolit dan nonelektrolit.
Berdasarkan perhitungan yang telah
dilakukan, maka diperoleh hasil kemampuan
representasi kimia siswa kelas kontrol dan kelas
eksperimen pada pretest dapat dilihat pada Gambar
1.
Kemampuan Representasi
Kimia (%)
100
80
60
Kelas Kontrol
40
Kelas Eksperimen
20
0
Makroskopik
Submikroskopik
Simbolik
Gambar 1. Persentasi hasil pretest kemampuan representasi kimia siswa pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen.
Berdasarkan
persentase
rata-rata kurang berubah menjadi kriteria sangat kurang
kemampuan representasi kimia siswa kelas kontrol sebesar 31%, dan level simbolik yakni sebesar 20%
dan kelas eksperimen pada tes awal tersebut maka dengan kriteria sangat kurang berubah menjadi
dapat dilihat bahwa siswa cenderung mampu untuk kriteria sangat kurang sebesar 28%.
menyelesaikan soal-soal makroskopik daripada
Pada kelas eksperimen, persentase skor
submikroskopik dan simbolik dan kedua kelas representasi kimia level makroskopik pada pretes
tersebut memiliki kemampuan representasi kimia sebesar 48% dengan kriteria kurang dan pada
yang sama masih berada dalam kategori kurang dan posttest menjadi sebesar 83% dengan kriteria baik,
sangat kurang pada masing-masing level untuk level submikroskopik skor pretest sebesar
representasi.
40% dengan kriteria sangat kurang dan pada posttest
Berdasarkan penelitian yang telah diakukan menjadi sebesar 88% dengan kriteria sangat baik,
diperoleh nilai persentase kemampuan representasi dan pada level simbolik skor pretest sebesar 27%
kimia siswa kelas kontrol, rata-rata pada level dengan kriteria sangat kurang dan posttest menjadi
makroskopik yakni sebesar 34% dengan kriteria sebesar 81% dengan kriteria baik.
sangat kurang berubah menjadi kriteria baik sebesar
Adapun hasil posttest kelas kontrol dan
77%, sedangkan persentase untuk soal level kelas eksperimen dapat dilihat pada Gambar 2
submikroskopik sebesar 22% dengan kriteria sangat berikut.
Kemampuan Representasi
Kimia (%)
100
80
60
Kelas Kontrol
40
Kelas Eksperimen
20
0
Makroskopik
Submikroskopik
Simbolik
Gambar 2. Persentasi hasil posttest kemampuan representasi kimia siswa pada kelas kontrol
Dewimuliawati J. Bait*, Suleman Duengo, Akram La Kilo
Pengaruh Model Pembelajaran Simayang Tipe II Terhadap Peningkatan Kemampuan Representasi Kimia Siswa Kelas X Pada Materi Larutan
Elektrolit dan Nonelektrolit di SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo ……161
Hal ini menunjukkan bahwa, peningkatan
kemampuan representasi makroskopik pada kelas
kontrol terjadi secara signifikan dari kriteria rendah
menjadi
kriteria
sedang,
representasi
submikroskopik dan simbolik, peningkatan tersebut
hanya beberapa persen dari kriteria sangat kurang
tetap menjadi kriteria sangat kurang.
Hal ini terjadi karena pada dasarnya
pembelajaran disekolah lebih menekankan pada
level makroskopik kimia. Sehingga, level
submikroskopik dan simbolik cenderung kurang
dibelajarkan pada siswa. Amarlita (2014)
menjelaskan bahwa siswa lebih mudah mempelajari
hal-hal yang dapat diamati secara langsung dan
masih banyak siswa yang menggunakan hafalan
dalam
mempelajari
konsep-konsep
kimia.
Sedangkan untuk kemampuan mikroskopis masih
perlu ditingkatkan lagi karena hanya sebagian siswa
yang dapat memahami konsep mikroskopis dalam
meteri kimia.
Pada kelas eksperimen yang menggunakan
metode pembelajaran SiMaYang Tipe II, terjadi
peningkatan kemampuan representasi kimia siswa
pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit
dengan menggunakan metode pembelajaran
SiMaYang Tipe II karena dalam pembelajaran tidak
hanya menampilkan fenomena dengan penjelasan
seperti pada kebanyaakan buku ajar. Namun, setelah
menampilkan fenomena makroskopik, alasan
terjadinya fenomena tersebut dijelaskan dengan
konsep submikroskopik larutan elektrolit dan
nonelektrolit serta level simbolik.
Oleh karena itu, siswa dapat memahami
konsep tesebut dan mampu menyelesaikan soal-soal
dengan level-level representasi kimia karena
pemahaman mereka tentang materi yang diajarkan
telah mencakup ketiga level tersebut. Madden et al
(2011) menjelaskan bahwa pada saat mempelajari
materi kimia yang bersifat abstrak, tampilan
makroskopik yang diikuti oleh tampilan partikel
pada level submikroskopik akan menghasilkan
pemahaman yang lebih baik.
SiMaYang Tipe II
Model pembelajaran SiMaYang Tipe II ini
memiliki 4 fase, yaitu orientasi (fase I), eksplorasi-
imajinasi (fase II), internalisasi (III), dan evaluasi
(fase IV). Keempat fase ini dilakukan dalam
pembelajaran dengan uraian sebagai berikut:
1) Fase orientasi, fase ini digunakan untuk
menyiapkan
siswa/peserta
didik,
menyampaikan tujuan pembelajaran, serta
memberikan motivasi kepada siswa melalui
apersepsi tentang materi larutan elektrolit dan
nonelektrolit yang akan diajarkan yang
dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari.
2) Fase Eksplorasi-Imajinasi, pada penelitian ini,
tahapan/fase eksplorasi siswa dibebaskan
mencari literatur diberbagai sumber seperti
dilibatkan untuk menghimpun informasi
berdasarkan praktikum/percobaan, melalui
bahan ajar yang diberikan oleh guru, serta buku
pegangan siswa. Siswa diajak untuk
menyelesaikan soal dalam bentuk LKPD
dengan bimbingan guru.
3) Fase Internalisasi, pada fase ini siswa
mempresentasikan hasil kerja kelompok
mereka didepan kelas. Sehingga, mereka
mampu untuk melatih mental mereka tampil
didepan kelas dan memahami apa yang telah
mereka kerjakan bersama teman kelompoknya.
4) Fase Evaluasi, pada penelitian ini, fase evaluasi
dilakukan dengan menjelaskan kembali apa
yang telah dipresentasikan siswa. Sehingga,
guru memberikan penguatan konsep dengan
memberikan konsep sesungguhnya dengan
mendukung konsep yang telah siswa dapatkan
pada fase eksplorasi-imajinasi, dan fase
internalisasi.
Model pembelajaran SiMaYang Tipe II ini
dapat meningkatkan kemampuan representasi kimia
siswa karena dalam pembelajaran dikelas disertai
materi yang menampilkan level representasi kimia,
yakni makroskopik, submikroskopik, dan simbolik.
Pembelajaran ini juga menuntut guru untuk teliti
memilih media yang harus digunakan dalam
pembelajaran agar tujuan dari pembelajaran dapat
tercapai dengan menampilkan ketiga representasi
kimia dalam pembelajaran. Selain itu, siswa juga
harus mampu menanggapi proses pembelajaran
162 JURNAL ENTROPI VOLUME 13 NOMOR 2 AGUSTUS 2018
Inovasi Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran Sains
dengan baik, dari segi representasinya agar konsep
yang diperoleh jelas dan tidak terjadi miskonsepsi
dalam pembelajaran maupun saat outputnya.
Indeks
Gain
Peningkatan
Kemampuan
Representasi Kimia
Peningkatan kemampuan representasi
kimia siswa dapat dilakukan dengan menghitung
indeks gain dari masing-masing representasi kimia.
Adapun hasil indeks gain yang diperoleh disajikan
pada Gambar 3 berikut.
Indeks Gain
1
0,8
0,6
Kelas Kontrol
0,4
Kelas Eksperimen
0,2
0
Makroskopik Submikroskopik
Simbolik
Gambar 3. Indeks gain kelas eksperimen dan kelas kontrol
Hasil indeks gain menunjukkan bahwa ratarata peningkatan kemampuan representasi kimia
siswa pada masing-masing level representasi berada
pada kategori tinggi. Ini berarti peningkatan
kemampuan representasi kimia siswa setelah
diterapkan model pembelajaran SiMaYang Tipe II
cukup tinggi.
Hasil Uji Hipotesis
Pengaruh penggunaan model pembelajaran
SiMaYang Tipe II terhadap peningkatan
kemampuan representasi kimia siswa dapat dilihat
pada uji statistik. Berdasarkan perhitungan atau uji
statistik diperoleh harga thitung = 30,3 Untuk taraf
signifikansi (α) 5% (0,05) dengan dk = 32, nilai ttabel
yaitu sebesar 1,69. Harga thitung lebih besar dari ttabel,
atau 30,3 > 1,69 sehingga H0 ditolak dan Ha
diterima. Dengan demikian, terdapat pengaruh
penggunaan metode pembelajaran SiMaYang Tipe
II terhadap peningkatan kemampuan representasi
kimia siswa kelas X karena nilai yang diperoleh
lebih tinggi dibandingkan nilai yang menggunakan
metode konvensional pada materi larutan elektrolit
dan nonelektrolit.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
kemampuan representasi kimia siswa pada masingmasing level representasi memperoleh nilai ratarata dengan kriteria baik dan rata-rata peningkatan
kemampuan representasi kimia siswa pada masing-
masing level representasi berada pada kategori
tinggi setelah penggunaan model pembelajaran
SiMaYang Tipe II. Sehingga, uji hipotesis statistik
yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai Lhitung
=30,3 dan nilai Ltabel =1,69 sehingga nilai Lhitung >
Ltabel. Dengan demikian terdapat pengaruh model
pembelajaran SiMaYang Tipe II terhadap
peningkatan kemampuan representasi kimia siswa
kelas X pada materi larutan elektrolit dan
nonelektrolit.
Berdasarkan kesimpulan diatas maka saran
dari peneliti yakni dalam menerapkan model
pembelajaran ini, guru harus mampu menyesuaikan
waktu pembelajaran dengan materi dan kreatif
memilih media yang digunakan, agar proses
pembelajaran berjalan dengan baik dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik serta
masing-masing
level
representasi
kimia
(makroskopik, submikroskopik, dan simbolik)
dapat diaplikasikan dengan baik dalam proses
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Amarlita, Dhamas Mega., dan Sarfan, Ernawati.
2014. Analisis Kemampuan Makroskopis,
Mikroskopis dan Simbolik Pada Materi
Kesetimbangan Kimia. Bimafika, 2014, 6, 677680.
Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar
Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara.
Evaluasi
Dewimuliawati J. Bait*, Suleman Duengo, Akram La Kilo
Pengaruh Model Pembelajaran Simayang Tipe II Terhadap Peningkatan Kemampuan Representasi Kimia Siswa Kelas X Pada Materi Larutan
Elektrolit dan Nonelektrolit di SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo ……163
Indrayani, Putu. 2013. Analisis Pemahaman
Makroskopik, Mikroskopik, dan Simbolik
Titrasi Asam-Basa Siswa Kelas XI IPA SMA
serta Upaya Perbaikannya dengan Pendekatan
Mikroskopik.
Jurnal Pendidikan Sains,
Volume 1, Nomor 2, Juni 2013, Halaman 109120.
Madden, S.P., Jones, L.L & Rahm, J. (2011). The
Role of Multiple Representation in The
Understanding of Ideal Gas Problems.
Chemistry Education Research and Practice,
12, 283-293.
Minggu, Pricillia. P.W. 2017. Pengaruh Motivasi
dalam menyelesaikan soal melalui membaca
dan menggambar SMRs kimia di Gorontalo.
Skripsi. Gorontalo: Universitas Negeri
Gorontalo.
Rusliana, Lina. 2017. Analisis Kesulitan Siswa
Kelas X- Ipa 3 Sma Negeri 1 Sukamara Dalam
Memahami
Konsep
Stoikiometri.
http://docindn.com. 16 Januari 2018.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Sunyono. 2014. Validitas Model Pembelajaran
Kimia Berbasis Multipel Representasi Untuk
Meningkatkan Model Mental Siswa Pada
Topik Struktur Atom. Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan Sains. Prodi Pendidikan
Kimia. FKIP Universitas Lampung.
Sunyono, Yuanita, L., & Ibrahim, M. 2015. Mental
Models of Students on Stoichiometry Concept
in Learning by Method Based on Multiple
Representation. The Online Journal of New
Horizons in Education, 5 (2): 30-45.
Wati, Neni Kurnia., dan Iriani, Rilia. 2016.
Pengaruh Model Pembelajaran Simayang Tipe
Ii Berbantuan Media Phet Terhadap Hasil
Belajar Dan Kemampuan Representasi Visual
Siswa Pada Materi Larutan Asam Basa. Jurnal
Inovasi Pendidikan Sains, Vol.7, No.2, Oktober
2016, hlm. 121-126.
Widari, Yulia Rizki. 2016. Pembelajaran Simayang
Tipe II Dalam Meningkatkan Model Mental
Dan Efikasi Diri Siswa Pada Materi Larutan
Elektrolit Dan Non-Elektrolit. Skripsi (online)
diterbitkan. Universitas Lampung.
Download