Sekretariat Penyuntingan dan Tata Usaha Jurusan Kimia - Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unviversitas Negeri Gorontalo Gedung N, Lantai 1 Jl. Jenderal Sudirman Nomor 6 Kota Gorontalo, 96128 Email: jurnal-entropi@ung.ac.id dan jurnal-entropi@gmail.com ISSN 1907 -1965 JE Jurnal Entropi Inovasi Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Sains Volume 13, Nomor 2, Agustus 2018 Jurnal Entropi (JE) yang terbit 2 (dua) kali setahun pada bulan Februari dan Agustus, berisi tulisan, artikel, hasil pemikiran dan penelitian yang ditulis oleh para pakar, ilmuwan, praktisi dan pengkaji inovasi penelitian pendidikan dan pembelajaran sains. Jurnal Entropi (JE) diterbitkan oleh Jurusan Ketua Penyunting Lukman A. R. Laliyo Kimia Fakultas Pengetahuan Matematika Alam (MIPA) dan Ilmu Universitas Penyunting Pelaksana Negeri Gorontalo (UNG). Dekan: Evie Mardjan Paputungan Mangara Sihaloho Hulukati; Ketua Jurusan: Dr. Akram La Kilo, M.Si. Terbit pertama kali pada tahun Nita Suleman Erni Mohamad 2006 dan konsisten mempublikasikan karya JulhimTangio ilmiah Suleman Duengo Hendri Iyabu Deasy Natalia Botutihe Jafar La Kilo Mustofa Kostiawan Sukamto Ahmad Kadir Kilo dosen dan praktisi. Upaya memperbaiki kualitasisi, bahasa dan tampilan terus dilakukan; hingga memenuhi standar kelayakan jurnal terakreditasi. Pertanggungan jawaban Isi Artikel Naskah/artikel yang disumbangkan kepada JE PenyuntingAhli harus memenuhi aturan sesuai “Petunjuk bagi Evie Hulukati Weni J. A. Musa (Calon) Penulis Jurnal Entropi (JE) di sampul Ishak Isa Astin Lukum belakang, halaman bagian dalam. Isi artikel dan semua akibat yang ditimbulkan oleh Opir Rumape artikel itu menjadi tanggung jawab mutlak Nurhayati Bialangi Yuszda Salimi penulisnya. JE juga melayani permintaan Netty Ino Ischak Masrid Pikoli Akram La Kilo Wiwin R. Kunusa Pelaksana Tata Usaha Kusrini tukar menukar jurnal secara gratis sepanjang tiras masih tersedia. Jurnal Entropi (JE) diterbitkan dengan tiras (oplaag) 350 (tiga ratus lima puluh) eksemplar. ISSN 1907 -1965 JE Jurnal Entropi Inovasi Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Sains Volume 13, Nomor 2, Agustus 2018 DAFTAR ISI halaman 1 Karakteristik Asap Cair Tongkol Jagung dengan Pemurnian Menggunakan Arang Aktif 121 - 126 Tri Handayani, Deyvie Xyzquolyna, Silan Eke Prodi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Ichsan Gorontalo 2 Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Kemampuan Berfikir Kombinasi Visual-Spasial Terhadap Penguasaan Konsep Laju Reaksi Siswa SMA Negeri 2 Limboto 127 - 134 Harianti Bintaria, Wenny J.A Musa, Lukman AR. Laliyo Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo 3 Penerapan Model Learning Cycle Sebagai Upaya Meminimalisasi Miskonsepsi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri I Telaga Biru Pada Materi Larutan Asam Basa 135 - 142 Minarti Jaapar, Astin Lukum, Julhim Tangio Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo 4 Pengaruh Penggunaan Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hidrolisis Garam 143 - 149 Fidya*, Mangara Sihaloho, Deasy N. Botutihe Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo 5 Pengaruh Model Pembelajaran Predict Observe Explain (POE) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Termokimia Suatu Penelitian di MAN 1 Kabupaten Gorontalo 151 - 156 Aprila Perdana Eka Citra Liputo, Netty Ino Ischak, Nita Suleman Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo 6 Pengaruh Model Pembelajaran Simayang Tipe II Terhadap Peningkatan Kemampuan Representasi Kimia Siswa Kelas X Pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit di SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo 157 - 163 Dewimuliawati J. Bait, Suleman Duengo, Akram La Kilo Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo 7 Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predictobserve-Explain) Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Larutan Penyangga Siswa SMA Negeri 1 Gorontalo 165 - 169 Nurkhaliq, Nurhayati Bialangi, Yuszda K. Salimi Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo 8 Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation Berbasis Problem Based Learing (PBL) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Suwawa Pada Materi Reaksi Redoks Nuraini Palari, Mardjan Paputungan, Wiwin Rewini Kunusa Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo 171 - 177 9 Optimasi Briket Bungkil Jarak Pagar (Jatropha Curcas) Melalui Variasi Tepung Tapioka 179 - 184 Rindi Antika Mohi, Opir Rumape, Erni Mohamad Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo 10 Penerapan Metode Pemecahan Masalah Secara Heuristik Materi Larutan Penyangga Untuk Meningkatkan Keterampilan Metakognisi Siswa Kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 3 Gorontalo 185 - 191 Siti Hardina Ismail*, Masrid Pikoli, Hendri Iyabu Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo 11 Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Berbasis Laboratorium Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Telaga Biru Pada Materi Larutan Penyangga 193 - 198 Sriyanti Zainal, Mardjan Paputungan, Ishak Isa Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo 12 Pengaruh Model Pembelajaran Teams Games Tournament Disertai Crowsword puzzel Terhadap Prestasi Belajar Pada Materi Hukum-Hukum Dasar Kimia 199 - 203 Fransiska Latif, Opir Rumape, Julhim S Tangio Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo 13 Pemanfaatan Limbah Tempurung Biji Nyamplung (Calophyllum inophyllum) Sebagai Adsorben Logam Berat Timbal (Pb) 205 - 208 Khoirul Abidin, Ishak Isa, Yuszda K. Salami Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo 14 Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar dan Retensi Pengetahuan Hidrokarbon Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Limboto 209 - 214 Zois Anwar, Weny J.A Musa, dan Lukman A.R Laliyo Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo 15 Pengaruh Penerapan Strategi Pogil Terhadap Reduksi Miskonsepsi Siswa Pada Konsep Redoks di SMA Negeri 1 Tapa 215 - 220 Kristin Lintong*, Nurhayati Bialangi, Masrid Pikoli Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo 16 Deskripsi Metakognitif Mahasiswa Yang Memiliki Gaya Kognitif Field Dependent Dalam Memecahkan Masalah Stoikiometri 221 – 226 Sri Rahayu Ipilo, Mangara Sihaloho, Mardjan Paputungan Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo 17 Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran POE (Predict Observe Explain) Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Getaran Dan Gelombang 227 – 231 Meliana Suranti, Muhamad Yusuf, Citron S.Payu Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo 18 Pengaruh Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Disertai Media Kartu Pintar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Larutan Penyangga Kelas XI di SMA Negeri 1 Kabila Hidanurhayati, Mangara Sihaloho, Akram La Kilo Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo 233 – 240 Dewimuliawati J. Bait*, Suleman Duengo, Akram La Kilo Pengaruh Model Pembelajaran Simayang Tipe II Terhadap Peningkatan Kemampuan Representasi Kimia Siswa Kelas X Pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit di SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo ……157 Pengaruh Model Pembelajaran Simayang Tipe II Terhadap Peningkatan Kemampuan Representasi Kimia Siswa Kelas X Pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit di SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo Dewimuliawati J. Bait*, Suleman Duengo, Akram La Kilo Prodi Pendidikan Kimia,Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo e-mail: *dewimuliawati_s1pend_kimia2014@ung.ac.id Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan melihat pengaruh penggunaan model pembelajaran SiMaYang Tipe II terhadap peningkatan kemampuan representasi kimia siswa pada masing-masing level representasi kimia (makroskopik, submikroskopik, dan simbolik). Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan pretest-posttest control group design. Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan subyek penelitian adalah siswa kelas X SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo tahun ajaran 2017/2018. Jumlah sampel yang dipilih sebanyak dua kelas yakni kelas kontrol dan kelas eksperimen. Sampel pada penelitian ini secara keseluruhan berjumlah 34 orang siswa. Kemampuan representasi kimia siswa diukur melalui tes materi larutan elektrolit dan nonelektrolit dalam bentuk pilihan ganda beralasan terbuka. Tes ini berjumlah 17 soal dengan 3 level representasi kimia untuk melihat kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal makroskopik, submikroskopik, dan simbolik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Persentase skor representasi kimia dengan menggunakan SiMaYang Tipe II di level makroskopik pada pretest sebesar 48% dengan kriteria kurang dan pada posttest menjadi sebesar 79% dengan kriteria baik, untuk level submikroskopik skor pretest sebesar 40% dengan kriteria sangat kurang dan pada posttest menjadi sebesar 92% dengan kriteria sangat baik, dan pada level simbolik skor pretest sebesar 27% dengan kriteria sangat kurang dan posttest menjadi sebesar 88% dengan kriteria sangat baik. (2) Perhitungan nilai indeks gain pada kelas eksperimen menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan representasi kimia pada level makroskopik diperoleh sebesar 0,39 dengan kategori sedang, pada level submikroskopik sebesar 0,84 dengan kategori tinggi, dan pada level simbolik sebesar 0,86 dengan kategori tinggi; (3) Berdasarkan uji statistik diperoleh harga thitung = 30,3 untuk taraf signifikansi (α) 5% (0,05) dengan dk = 32 dan nilai ttabel = 1,69. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode pembelajaran SiMaYang Tipe II terhadap peningkatan kemampuan representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit. Kata kunci: Model Pembelajaran SiMaYang Tipe II, Kemampuan Representasi Kimia, Makrosokopik, Submikroskopik, Simbolik PENDAHULUAN Menurut Arifin (dalam Rusliana, 2017) penyebab kesulitan siswa mempelajari kimia antara lain adalah kebanyakan konsep-konsep atau materi kimia bersifat abstrak seperti atom, molekul atau ion sehingga siswa sulit membayangkan keberadaan materi tersebut tanpa mengalaminya secara langsung dan siswa kesulitan dalam memahami perhitungan matematis materi kimia. Hal tersebut akan menyebabkan pemahaman konsep siswa rendah. Pemahaman konsep siswa yang rendah pada ©2018 by Department of Chemistry, Gorontalo State University - Indonesia materi kimia yang dibiarkan tanpa diperbaiki akan menyebabkan miskonsepsi (kesalahan konsep) pada peserta didik. Menurut Amarlita (2014) pembelajaran kimia dapat dipelajari melalui tiga level representasi kimia, yakni level makroskopik, sub mikroskopik, dan simbolik. Menurut Treagust dkk (dalam Indrayani, 2013) representasi makroskopik merupakan level konkret, dimana pada level ini siswa mengamati fenomena yang terjadi. Representasi submikroskopik memberikan penjelasan pada level Jurnal Entropi Volume 13, Nomor 2, Agustus 2018 (PP. 157-163) Inovasi Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran Sains 158 JURNAL ENTROPI VOLUME 13 NOMOR 2 AGUSTUS 2018 Inovasi Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran Sains partikel dimana materi digambarkan sebagai susunan dari atom-atom, molekul-molekul dan ionion, sedangkan representasi simbolik digunakan untuk merepresentasikan fenomena makroskopik dengan menggunakan persamaan kimia, persamaan matematika, grafik, mekanisme reaksi, dan analogianalogi. Kemampuan siswa untuk dapat merepresentasikan level representasi kimia akan membantu siswa untuk memperbaiki pemahaman konsep siswa pada materi kimia. Menurut Johnston (dalam Sunyono, 2015) pemahaman konsep dalam ilmu kimia melibatkan kemampuan konsep menggunakan tiga tingkat representasi yaitu makroskopik, submikroskopik dan simbolik. Menurut Minggu (2017) hanya 4% siswa yang mampu menjawab soal SMRs larutan elektrolit dengan benar. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan siswa mengenai konsep elektrolit kimia di tingkat submikroskopik sehingga siswa kesulitan dalam menjawab soal kimia dalam bentuk gambar SMRs (submicroscopic). Menurut Amarlita (2014) kemampuan makroskopis mahasiswa lebih besar dibandingkan kemampuan yang lainnya, hal ini menunjukkan bahwa siswa lebih mudah mempelajari hal-hal yang dapat diamati secara langsung dan masih banyak mahasiswa yang menggunakan hafalan dalam mempelajari konsep-konsep kimia. Sedangkan untuk kemampuan mikroskopis masih perlu ditingkatkan lagi karena hanya sebagian mahasiswa yang dapat memahami konsep mikroskopis dalam meteri kimia. Berdasarkan pentingnya ketiga level representasi tersebut dalam pembelajaran kimia, sehingga ketiga level representasi kimia tersebut harus diperhatikan dalam pembelajaran kimia dikelas agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Oleh karena itu, model pembelajaran yang digunakan dalam kelas dapat menggunakan model pembelajaran menampilkan ketiga level representasi tersebut yakni makroskopik, submikroskopik, dan simbolik. Telah dilakukan penelitian tentang efektivitas model pembelajaran SiMaYang Tipe II pada pembelajaran kimia. Menurut Sunyono (2014) tujuan dari model pembelajaran SiMaYang Tipe II adalah untuk mengajarkan konsep abstrak, dan ini terkait dengan fenomena makro, sub-mikro, dan simbolis, dan mengajarkan keterampilan dalam membangun model mental untuk mengoptimalkan kemampuan imajinasi. Adapun identifikasikan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut; (1) Proses pembelajaran yang masih kurang mengaplikasikan level representasi kimia; (2) Pemahaman konsep siswa rendah yang juga dipengaruhi oleh kemampuan siswa dalam merepresentasikan levellevel representasi kimia (makroskopik, submikroskopik, dan simbolik) masih rendah. Maka tujuan operasional pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran SiMaYang Tipe II terhadap peningkatan kemampuan representasi kimia siswa pada materi Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit. METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo. Pada bulan Maret, semester genap, tahun ajaran 2017/2018. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian ekperimen menggunakan bentuk desain kuasi eksperimen (Quasi eksprimen) dengan PretestPostest Control Group Desain. Kelompok pertama kelas eksperimen mengunakan model pembelajaran SiMaYang Tipe II dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran Konvensional, dengan desain penelitian sebagai berikut (Sugiyono, 2016): Tabel 1. Desain Pretest-Posttest Control Gorup KE O1 X O2 KK Ket: KE O1 O2 X KK O3 O4 O3 - O4 = Kelompok Eksperimen = Pretest KE = Postest KE = model pembelajaran SiMaYang Tipe II = Kelompok Kontrol = Pretest KK = Postest KK Dewimuliawati J. Bait*, Suleman Duengo, Akram La Kilo Pengaruh Model Pembelajaran Simayang Tipe II Terhadap Peningkatan Kemampuan Representasi Kimia Siswa Kelas X Pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit di SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo ……159 Variabel Penelitian Variabel yang di gunakan dalam penelitian ini terdiri atas variabel independen (bebas) yakni model pembelajaran SiMaYang Tipe II dan variabel dependen (terikat) yakni peningkatan kemampuan representasi kimia siswa pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit. Populasi dan Sampel Populasi adalah semua siswa kelas X SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo tahun ajaran 2017/2018. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas X IPA 4 sebagai kelas eksperimen dan X IPA 5 sebagai kelas kontrol. Teknik Pengumpulan Data Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo tahun ajaran 2017/2018. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif. Teknik pengumpulan data kuantitatif kemampuan representasi kimia dikumpulkan melalui instrumen tes pilihan ganda beralasan (pretest dan postest). Soal pada penelitian ini berjumlah 17 soal yang akan diujikan sebagai pretest dan posttest. Adapun indikator soal dan representasi pada soal dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Indikator Soal dan Representasi Kimia Pada Soal Indikator Representasi Ranah kognitif Memahami konsep larutan elektrolit dan nonelektrolit Makroskopik, submikroskopi k C2, C3, C4 Submikroskop ik, simbolik C3, C4 Makroskopik, simbolik C3, C4 Menentukan kekuatan daya hantar listrik larutan elektrolit Mengidentifikasi senyawa-senyawa pembentuk elektrolit dan nonelektrolit Teknik Analisis Data Kemampuan representasi kimia siswa diperoleh dari data hasil tes pilihan ganda (pretest dan posttest). Untuk memperoleh hasil kemampuan representasi siswa pada masing-masing level representasi makroskopik, submikroskopik, dan simbolik menggunakan rumus sebagai berikut (Arikunto, 2009). Skor yang diperoleh NP= x 100 % skor maksimal Dengan: NP = nilai persentase Tingkat pemahaman yang dimiliki oleh setiap peserta didik pada masing-masing level pemahaman dilakukan interpretasi dengan menggunakan kriteria pada Tabel 3. Tabel 3. Kriteria Pemahaman Representasi Kimia Nilai Kualifikasi 86 – 100 71 – 85 56 – 70 41 - 55 ≤ 40 Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap sampel. Untuk mengetahui data sampel yang di ambil dari populasi berdistribusi normal maka digunakan rumus liliefors. Sedangkan uji homogenitas digunakan untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaan atau poulasi. Uji homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Fisher. HASIL DAN PEMBAHASAN Kemampuan Representasi Kimia Penelitian ini bertujuan untuk membelajarkan siswa tentang tiga representasi kimia (makroskopik, submikroskopik, dan simbolik). Sehingga, model pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini mampu untuk meningkatkan kemampuan representasi kimia siswa dalam hal ini akan terlihat saat siswa mampu menyelesaikan soal-soal bentuk makroskopik, submikroskopik, dan simbolik yang diberikan. Sebelum melakukan pembelajaran, siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diuji kemampuan 160 JURNAL ENTROPI VOLUME 13 NOMOR 2 AGUSTUS 2018 Inovasi Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran Sains awal dengan mengisi soal pretest tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil kemampuan representasi kimia siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen pada pretest dapat dilihat pada Gambar 1. Kemampuan Representasi Kimia (%) 100 80 60 Kelas Kontrol 40 Kelas Eksperimen 20 0 Makroskopik Submikroskopik Simbolik Gambar 1. Persentasi hasil pretest kemampuan representasi kimia siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Berdasarkan persentase rata-rata kurang berubah menjadi kriteria sangat kurang kemampuan representasi kimia siswa kelas kontrol sebesar 31%, dan level simbolik yakni sebesar 20% dan kelas eksperimen pada tes awal tersebut maka dengan kriteria sangat kurang berubah menjadi dapat dilihat bahwa siswa cenderung mampu untuk kriteria sangat kurang sebesar 28%. menyelesaikan soal-soal makroskopik daripada Pada kelas eksperimen, persentase skor submikroskopik dan simbolik dan kedua kelas representasi kimia level makroskopik pada pretes tersebut memiliki kemampuan representasi kimia sebesar 48% dengan kriteria kurang dan pada yang sama masih berada dalam kategori kurang dan posttest menjadi sebesar 83% dengan kriteria baik, sangat kurang pada masing-masing level untuk level submikroskopik skor pretest sebesar representasi. 40% dengan kriteria sangat kurang dan pada posttest Berdasarkan penelitian yang telah diakukan menjadi sebesar 88% dengan kriteria sangat baik, diperoleh nilai persentase kemampuan representasi dan pada level simbolik skor pretest sebesar 27% kimia siswa kelas kontrol, rata-rata pada level dengan kriteria sangat kurang dan posttest menjadi makroskopik yakni sebesar 34% dengan kriteria sebesar 81% dengan kriteria baik. sangat kurang berubah menjadi kriteria baik sebesar Adapun hasil posttest kelas kontrol dan 77%, sedangkan persentase untuk soal level kelas eksperimen dapat dilihat pada Gambar 2 submikroskopik sebesar 22% dengan kriteria sangat berikut. Kemampuan Representasi Kimia (%) 100 80 60 Kelas Kontrol 40 Kelas Eksperimen 20 0 Makroskopik Submikroskopik Simbolik Gambar 2. Persentasi hasil posttest kemampuan representasi kimia siswa pada kelas kontrol Dewimuliawati J. Bait*, Suleman Duengo, Akram La Kilo Pengaruh Model Pembelajaran Simayang Tipe II Terhadap Peningkatan Kemampuan Representasi Kimia Siswa Kelas X Pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit di SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo ……161 Hal ini menunjukkan bahwa, peningkatan kemampuan representasi makroskopik pada kelas kontrol terjadi secara signifikan dari kriteria rendah menjadi kriteria sedang, representasi submikroskopik dan simbolik, peningkatan tersebut hanya beberapa persen dari kriteria sangat kurang tetap menjadi kriteria sangat kurang. Hal ini terjadi karena pada dasarnya pembelajaran disekolah lebih menekankan pada level makroskopik kimia. Sehingga, level submikroskopik dan simbolik cenderung kurang dibelajarkan pada siswa. Amarlita (2014) menjelaskan bahwa siswa lebih mudah mempelajari hal-hal yang dapat diamati secara langsung dan masih banyak siswa yang menggunakan hafalan dalam mempelajari konsep-konsep kimia. Sedangkan untuk kemampuan mikroskopis masih perlu ditingkatkan lagi karena hanya sebagian siswa yang dapat memahami konsep mikroskopis dalam meteri kimia. Pada kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran SiMaYang Tipe II, terjadi peningkatan kemampuan representasi kimia siswa pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit dengan menggunakan metode pembelajaran SiMaYang Tipe II karena dalam pembelajaran tidak hanya menampilkan fenomena dengan penjelasan seperti pada kebanyaakan buku ajar. Namun, setelah menampilkan fenomena makroskopik, alasan terjadinya fenomena tersebut dijelaskan dengan konsep submikroskopik larutan elektrolit dan nonelektrolit serta level simbolik. Oleh karena itu, siswa dapat memahami konsep tesebut dan mampu menyelesaikan soal-soal dengan level-level representasi kimia karena pemahaman mereka tentang materi yang diajarkan telah mencakup ketiga level tersebut. Madden et al (2011) menjelaskan bahwa pada saat mempelajari materi kimia yang bersifat abstrak, tampilan makroskopik yang diikuti oleh tampilan partikel pada level submikroskopik akan menghasilkan pemahaman yang lebih baik. SiMaYang Tipe II Model pembelajaran SiMaYang Tipe II ini memiliki 4 fase, yaitu orientasi (fase I), eksplorasi- imajinasi (fase II), internalisasi (III), dan evaluasi (fase IV). Keempat fase ini dilakukan dalam pembelajaran dengan uraian sebagai berikut: 1) Fase orientasi, fase ini digunakan untuk menyiapkan siswa/peserta didik, menyampaikan tujuan pembelajaran, serta memberikan motivasi kepada siswa melalui apersepsi tentang materi larutan elektrolit dan nonelektrolit yang akan diajarkan yang dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. 2) Fase Eksplorasi-Imajinasi, pada penelitian ini, tahapan/fase eksplorasi siswa dibebaskan mencari literatur diberbagai sumber seperti dilibatkan untuk menghimpun informasi berdasarkan praktikum/percobaan, melalui bahan ajar yang diberikan oleh guru, serta buku pegangan siswa. Siswa diajak untuk menyelesaikan soal dalam bentuk LKPD dengan bimbingan guru. 3) Fase Internalisasi, pada fase ini siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka didepan kelas. Sehingga, mereka mampu untuk melatih mental mereka tampil didepan kelas dan memahami apa yang telah mereka kerjakan bersama teman kelompoknya. 4) Fase Evaluasi, pada penelitian ini, fase evaluasi dilakukan dengan menjelaskan kembali apa yang telah dipresentasikan siswa. Sehingga, guru memberikan penguatan konsep dengan memberikan konsep sesungguhnya dengan mendukung konsep yang telah siswa dapatkan pada fase eksplorasi-imajinasi, dan fase internalisasi. Model pembelajaran SiMaYang Tipe II ini dapat meningkatkan kemampuan representasi kimia siswa karena dalam pembelajaran dikelas disertai materi yang menampilkan level representasi kimia, yakni makroskopik, submikroskopik, dan simbolik. Pembelajaran ini juga menuntut guru untuk teliti memilih media yang harus digunakan dalam pembelajaran agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai dengan menampilkan ketiga representasi kimia dalam pembelajaran. Selain itu, siswa juga harus mampu menanggapi proses pembelajaran 162 JURNAL ENTROPI VOLUME 13 NOMOR 2 AGUSTUS 2018 Inovasi Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran Sains dengan baik, dari segi representasinya agar konsep yang diperoleh jelas dan tidak terjadi miskonsepsi dalam pembelajaran maupun saat outputnya. Indeks Gain Peningkatan Kemampuan Representasi Kimia Peningkatan kemampuan representasi kimia siswa dapat dilakukan dengan menghitung indeks gain dari masing-masing representasi kimia. Adapun hasil indeks gain yang diperoleh disajikan pada Gambar 3 berikut. Indeks Gain 1 0,8 0,6 Kelas Kontrol 0,4 Kelas Eksperimen 0,2 0 Makroskopik Submikroskopik Simbolik Gambar 3. Indeks gain kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil indeks gain menunjukkan bahwa ratarata peningkatan kemampuan representasi kimia siswa pada masing-masing level representasi berada pada kategori tinggi. Ini berarti peningkatan kemampuan representasi kimia siswa setelah diterapkan model pembelajaran SiMaYang Tipe II cukup tinggi. Hasil Uji Hipotesis Pengaruh penggunaan model pembelajaran SiMaYang Tipe II terhadap peningkatan kemampuan representasi kimia siswa dapat dilihat pada uji statistik. Berdasarkan perhitungan atau uji statistik diperoleh harga thitung = 30,3 Untuk taraf signifikansi (α) 5% (0,05) dengan dk = 32, nilai ttabel yaitu sebesar 1,69. Harga thitung lebih besar dari ttabel, atau 30,3 > 1,69 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, terdapat pengaruh penggunaan metode pembelajaran SiMaYang Tipe II terhadap peningkatan kemampuan representasi kimia siswa kelas X karena nilai yang diperoleh lebih tinggi dibandingkan nilai yang menggunakan metode konvensional pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan representasi kimia siswa pada masingmasing level representasi memperoleh nilai ratarata dengan kriteria baik dan rata-rata peningkatan kemampuan representasi kimia siswa pada masing- masing level representasi berada pada kategori tinggi setelah penggunaan model pembelajaran SiMaYang Tipe II. Sehingga, uji hipotesis statistik yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai Lhitung =30,3 dan nilai Ltabel =1,69 sehingga nilai Lhitung > Ltabel. Dengan demikian terdapat pengaruh model pembelajaran SiMaYang Tipe II terhadap peningkatan kemampuan representasi kimia siswa kelas X pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit. Berdasarkan kesimpulan diatas maka saran dari peneliti yakni dalam menerapkan model pembelajaran ini, guru harus mampu menyesuaikan waktu pembelajaran dengan materi dan kreatif memilih media yang digunakan, agar proses pembelajaran berjalan dengan baik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik serta masing-masing level representasi kimia (makroskopik, submikroskopik, dan simbolik) dapat diaplikasikan dengan baik dalam proses pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Amarlita, Dhamas Mega., dan Sarfan, Ernawati. 2014. Analisis Kemampuan Makroskopis, Mikroskopis dan Simbolik Pada Materi Kesetimbangan Kimia. Bimafika, 2014, 6, 677680. Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara. Evaluasi Dewimuliawati J. Bait*, Suleman Duengo, Akram La Kilo Pengaruh Model Pembelajaran Simayang Tipe II Terhadap Peningkatan Kemampuan Representasi Kimia Siswa Kelas X Pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit di SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo ……163 Indrayani, Putu. 2013. Analisis Pemahaman Makroskopik, Mikroskopik, dan Simbolik Titrasi Asam-Basa Siswa Kelas XI IPA SMA serta Upaya Perbaikannya dengan Pendekatan Mikroskopik. Jurnal Pendidikan Sains, Volume 1, Nomor 2, Juni 2013, Halaman 109120. Madden, S.P., Jones, L.L & Rahm, J. (2011). The Role of Multiple Representation in The Understanding of Ideal Gas Problems. Chemistry Education Research and Practice, 12, 283-293. Minggu, Pricillia. P.W. 2017. Pengaruh Motivasi dalam menyelesaikan soal melalui membaca dan menggambar SMRs kimia di Gorontalo. Skripsi. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo. Rusliana, Lina. 2017. Analisis Kesulitan Siswa Kelas X- Ipa 3 Sma Negeri 1 Sukamara Dalam Memahami Konsep Stoikiometri. http://docindn.com. 16 Januari 2018. Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sunyono. 2014. Validitas Model Pembelajaran Kimia Berbasis Multipel Representasi Untuk Meningkatkan Model Mental Siswa Pada Topik Struktur Atom. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains. Prodi Pendidikan Kimia. FKIP Universitas Lampung. Sunyono, Yuanita, L., & Ibrahim, M. 2015. Mental Models of Students on Stoichiometry Concept in Learning by Method Based on Multiple Representation. The Online Journal of New Horizons in Education, 5 (2): 30-45. Wati, Neni Kurnia., dan Iriani, Rilia. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Simayang Tipe Ii Berbantuan Media Phet Terhadap Hasil Belajar Dan Kemampuan Representasi Visual Siswa Pada Materi Larutan Asam Basa. Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.7, No.2, Oktober 2016, hlm. 121-126. Widari, Yulia Rizki. 2016. Pembelajaran Simayang Tipe II Dalam Meningkatkan Model Mental Dan Efikasi Diri Siswa Pada Materi Larutan Elektrolit Dan Non-Elektrolit. Skripsi (online) diterbitkan. Universitas Lampung.