Uploaded by Restu Purwanto

PPT BIOMASSA KLP

advertisement
BIOMASSA
PEMBANGKIT DENGAN SUMBER ENERGI TERBARUKAN
PEGERTIAN
Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintesis,
baik berupa produk maupun buangan. Sebagian besar sumber biomassa
berasal dari tumbuhan diantaranya adalah rumput, limbah pertanian, limbah
hutan, peopohonan, umbi, dan tanaman yang langsung dimanfaatkan
sebagai sumber biomassa. Namun, tidak menutup kemungkinan berasal
dari manusia maupun hewan misalnya adalah tinja atau kotoran yang dapat
dimanfaatkan sebagai pembuatan biogass.
POTENSI
Biomassa memiliki potensi yang
Hal ini disebabkan oleh biaya investasi
besar di indonesia. Menurut
yang tergolong tinggi serta masih sedikit
Lembaga Ilmu Pengetahuan
masyarakat yang tahu mengenai
Indonesia (LIPI), potensi sumbr daya
konversi energi biomassa. Misalnya
biomassa di indonesia diperkirakan
untuk pemanfaatan limbah kotoran
sebanyak 49.810 MW.[3] Namun
ternak untuk menghasilkan biogas
pemanfaatan biomassa masih belum
masih baru beberapa peternakan yang
maksimal dilakukan.
sudah menggunakannya.
10110110001010111000101110100111000110100
CARA KONVERSI BIOMASSA
10110110001010111000101110100111000110100
PEMBAKARAN LANGSUNG
menghasilkan panas
Project
KONVERSI TERMO-KIMIAWI
menghasilkan bahan
bakar cair, biodiesel
menghasilkan gas
metana, dan etanol
01
PEMBAKARAN LANGSUNG
Apa itu pembakaran?
Pembakaran adalah suatu runutan reaksi kimia antara suatu bahan
bakar dan suatu oksidan, disertai dengan produksi panas yang kadang
disertai cahaya dalam bentuk pendar atau api.
Dalam suatu reaksi pembakaran lengkap, suatu senyawa bereaksi dengan
zat pengoksidasi, dan produknya adalah senyawa dari tiap elemen
dalam bahan bakar dengan zat pengoksidasi. Contoh:
karbon, hidrogen, oksigen, sulfur yang mudah bakar, dan nitrogen yang
terkandung dalam biomassa akan bereaksi dengan udara atau oksigen
akan menghasilkan carbon dioksida, uap air, dan panas. Hal ini yang
disebut pembakaran.
PROSES PEMBAKARAN
Reaksi
Fase Gas
Reaksi
Permukaan
Peleburan
Penguapan
Pirolisis
Bentuk Pembakaran
Pembakaran Penguapan
Pembakaran Dekomposisi
Pembakaran permukaan
• Bahan bakar yang
mengandung komponen
sederhana dengan
struktur molekul yang
memiliki titik peleburan
yang rendah akan
melebur dan menguap
melalui pemanasan dan
bereaksi dengan oksigen
dalam fase gas dan
terbakar.
• Gas yang diproduksi dari
dekomposisi termal
melalui pemanasan (H2,
CO, CmHn, H2O, dan
CO2) akan bereaksi
dengan oksigen dalam
fase gas, membentuk api
dan terbakar.
• Akan
terjadi
apabila
komponen yang hanya
terdiri atas karbon yang
mengandung sebagian
kecil bahan volatil seperti
arang, dan oksigen, CO2
atau uap yang terserap
ke dalam pori-pori yang
ada di dalam atau pada
permukaan
padat
komponen itu, dan akan
terbakar melalui reaksi
permukaan.
Metode pembakaran
Metode Pembakaran
Jenis pembakaran
Ciri-ciri
Pembakaran lapisan
tetap
Perapian horizontal/miring
Perapian pendinginan air
Perapian penimbunan
Perapian adalah sejajar atau miring.
Menyala dan membakar sebagai
pembakaran permukaan ketika
biomassa dikirim ke perapian.
Digunakan dalam tanur berskala kecil
untuk biomassa yang mengandung
kadar abu yang kecil
Pembakaran lapisan
bergerak
Perapian bergerak maju
Perapian berbalik
Perapian bertingkat
Perapian bergerak secara bertahap dan
dibagi menjadi zona pembakaran dan
setelah pembakaran. Karena emisi abu
yang berkelanjutan, beban perapian
adalah besar. Halangan pembakaran
yang disebabkan oleh abu dapat
dihindari. Dapat diaplikasikan untuk
berbagai jenis bahan bakar dari jenis
serpihan hingga jenis blok
Pembakaran burner
Burner
Membakar serbuk kayu dan serbuk
halus seperti empulur ampas tebu
menggunakan burner, sama untuk
CHP
Combined Heat and Power (CHP)
Adalah Produksi listrik dan panas dari satu sumber
energi pada waktu yang sama.
Konversi
energi dari biomassa diubah menjadi energi kinetik
untuk
menggerakkan
generator
sehingga
menghasilkan energi listrik.
CHP Berskala Kecil Yang
Menggunakan Biomassa Kayu
Sisa kayu(bahan bakar) akan menghasilkan listrik, udara panas, air panas
dan air dingin disuplai ke pabrik.
Diagram alir proses
Tahapan proses dimulai dari:
a. Zona pengeringan di bagian paling atas gasifier.
b. Zona pirolisis, kayu mulai terurai menjadi arang, uap air dan gas.
c. Zona oksidasi di bagian throat, menghasilkan tar, minyak, gas metan,
karbon dioksida, karbon monoksida dan energi panas.
d. Zona reduksi di bagian bawah throat, mereduksi gas karbon dioksida
menjadi karbon monoksida.
e. Gas mampu bakar yang keluar dari reaktor masuk ke unit pemurnian,
pendinginan, unit pencampur, kemudian masuk ke mesin diesel.
Proses pembakaran
Murah, karena berasal dari limbah dan pada proses konversinya hanya
menggunakan alat yang sederhana.
Sederhana, Hanya menggunakan reaksi pembakaran.
Efisiensi kurang baik, karena tidak semua hasil pembakaran dapat
digunakan untuk membangkitkan energi, (terdapat energi yang berubah
menjadi kabon dioksida,uap air, dan panas).
Mengasilkan gas carbon dioksida.
02
KONVERSI TERMO-KIMIA
PENGERTIAN
Konversi biomassa secara termokimia
merupakan metode pengolahan sumber
energi biomassa dengan memanfaatkan
panas untuk mengubah stuktur dan
susunan senyawa biomassa tersebut.
METODE KONVERSI SECARA TERMO-KIMIA
GASIFIKASI
GASIFIKASI HIDROTERMAL
PIROLISIS
PENCAIRAN HIDROTERMAL
KARBONASI
BIODISEL
PENERTIAN
Proses untuk mengonversi bahan baku
biomassa padat menjadi bahan bakar
gas atau bahan baku gas kimia
(syngas) disebut gasifikasi atau
gasifikasi termokimia [4]. Proses
gasifikasi juga merupakan bentuk dari
pirolisa namun konsentrasi produknya
adalah lebih banyak gas dari pada
biochar ataupun bio-oil atau par. Pada
proses gasifikasi ini juga muncul panas
yang dapat dikombinasi dengan steam
gas turbin
GASIFIKASI
pengertian
Proses untuk mengonversi bahan
baku biomassa padat menjadi bahan
bakar gas atau bahan baku gas kimia
(syngas) disebut gasifikasi atau
gasifikasi termokimia [4]. Proses
gasifikasi juga merupakan bentuk dari
pirolisa namun konsentrasi produknya
adalah lebih banyak gas dari pada
biochar ataupun bio-oil atau par. Pada
proses gasifikasi ini juga muncul
panas yang dapat dikombinasi dengan
steam gas turbin yang memanfaatkan
buagan panas untuk menjalankan
klasifikasi
1. tekanan gasifikasi
2. suhu gasifikasi
3. agen gasifikasi
4 . pemanasan (zona pembentukan
suhu)
5. tipe-tipe gasifikasi
PROSES GASIFIKASI
1. PENGUAPAN KELEMBABAN
PERMUKAAN.
2. PENGUAPAN KELEMBABAN
YANG MELEKAT.
3. VOLATILISASI
4. REAKSI GASIFIKASI DAN
VOLATILISASI
5. GASIFIKASI ARANG
Gasifikasi pada umumnya mengadopsi metode
gasifikasi langsung dengan pembakaran parsial
bahan baku untuk menaikkan suhu. Bahan
baku terutama potongan kayu dan batang
jagung. Kebanyakan tungku gasifikasi
menggunakan tekanan normal dan proses
gasifikasi langsung.
Nilai kalor produk gas tergantung pada
persentase gas yang mudah terbakar (CO, H2,
CxHy) yang terkandung. Umumnya, gas dapat
dibagi menjadi gas rendah kalori (4-12 MJ/m3 ),
gas kalori menengah (12-28 MJ/m3 ) dan gas
kalori tinggi (di atas 28 MJ/m3 ). Untuk
sebagian besar, gasifikasi langsung biomassa
menghasilkan gas rendah kalori
PIROLISIS
pengertian
Pirolisis adalah penguraian biomassa
(lysis) karena panas (pyro)pada suhu
yang lebih dari 150°C. Pada proses
pirolisis terdapatbeberapa tingkatan
proses, yaitu pirolisis primer dan
pirolisissekunder. Pirolisis primer
adalah pirolisis yang terjadi pada
bahanbaku (umpan), sedangkan
pirolisis sekunder adalah pirolisis
yangterjadi atas partikel dan gas/uap
hasil pirolisis primer.
KOMPONEN
Komponen kimia utama dari
biomassa adalah selulosa,
hemiselulosa dan lignin.
PROSES PIROLISIS
NREL
Amerika Serikat, telah
mengembangkan sebuah reaktor
pusaran, di mana partikel kayu
meluncur pada dinding reaktor
yang panas oleh putaran aliran gas
panas.
BTG, Belanda, telah
mengembangkan sebuah reaktor
jenis jagung berputar, di mana
pasir panas yang digunakan
sebagai media transfer panas dan
pasir bergerak oleh gaya sentrifugal
dari reaktor yang diputar.
AIST
Jepang, telah mengembangkan
pirolisis dengan menggunakan
microwave(gambar di bawah).
Microwave dapat memanaskan
kayu dari dalam dan kayu ukuran
besar, log, langsung digunakan.
Diperoleh hasil yang sama dengan
pirolisis kilat pada 200°C/dtk.
Ukuran yang lebih besar lebih baik
untuk efisiensi energi, dan sekitar
1,4 MJ (0,4 kWh
Cairan pirolisis tidak dapat dicampurkan
dengan bahan bakar transportasi, dan
perbaikan, apapun itu, diperlukan. Ada masalah
tar, tapi pengetahuan dalam pengoperasian
reaktor tidak dibuka. Untuk mendapatkan cairan
dengan hasil tinggi, pemanasan dan
pendinginan cepat diperlukan, dan kehilangan
panas dan pemulihan merupakan masalah
penting. Manfaat dan cela harus
dipertimbangkan
KARBONASI
pengertian
Karbonisasi merupakan metode atau
teknologi untuk memperoleh arang
sebagai produk utama dengan
memanaskan biomassa padat seperti
kayu, kulit kayu, bambu, sekam padi,
dll pada 400-600°C di hampir tidak
ada atau sama sekali tidak ada udara
atau oksigen. Hal ini dapat
menghasilkan tar, asam pyroligneous,
dan gas mudah terbakar sebagai hasil
samping produk.
KOMPONEN
Reaksi karbonisasi pada dasarnya sama
dengan reaksi pirolisis dalam suatu gas yang
lembam seperti nitrogen. Untuk kayu, setelah
hampir semua air diuapkan pada suhu di
bawah 200°C, tiga komponen utama, yaitu
selulosa, hemiselulosa, dan lignin
terdekomposisi untuk menghasilkan fraksi cair
dan fraksi gas, terutama terdiri atas CO dan
CO2, pada 200-500°C, oleh karenanya
menghasilkan penurunan berat yang cepat.
PROSES KARBONASI
Dengan peningkatan suhu lebih
lanjut, struktur karbon
terpolikondensasi berkembang
untuk meningkatkan kandungan C
tanpa produksi H2 lebih lanjuT.
Distribusi juga dipengaruhi oleh
kelembaban dan ukuran dari
bahan, laju pemanasan, suhu
operasi, dll.
Di Jepang, arang banyak digunakan
sebagai improver tanah, pakan
ternak, pengatur kelembaban, dll
dengan memanfaatkan kapasitas
adsorpsi (yang disebut 'arang
untuk penggunaan baru'), sebagai
tambahan
dari
penggunaan
sebagai bahan bakar padat untuk
memasak dan pemanasan
Berbagai reaktor dengan skala dan bentuk yang
berbeda telah dikembangkan sebagai respon
dalam diversifikasi bahan, dan reaktor-reaktor
tersebut dioperasikan secara komersial,
walaupun sistem yang ada saat ini tidak terlalu
berbeda dari yang sebelumnya. Karbonisasi
kayu dengan katalis nikel pada 900°C, yang
dilakukan dalam skala laboratorium untuk
mendapatkan karbon fungsional dengan
konduktivitas dan fase cairan adsorpsi yang
sejalan dengan gas yang kaya hidrogen, telah
menarik perhatian.
GASIFIKASI HIDROTERMAL
pengertian
Gasifikasi hidrotermal adalah
perlakuan terhadap biomassa dalam
air panas terkompresi, biasanya di
atas 350°C dan di atas 20 MPa untuk
mendapatkan gas yang mudah
terbakar. Gambar dibawah
menunjukkan diagram fase air, di
mana garis keseimbangan gas-cair
dimulai dari titik tripel dan berakhir
pada titik kritis
KOMPONEN
Gasifikasi hidrotermal cocok untuk perlakuan
biomassa basah. Ketika biomassa basah akan
digasifikasi, gasifikasi termokimia biasa tidak
diterapkan karena kadar air yang tinggi.
Gasifikasi hidrotermal, di sisi lain,
menggunakan air sebagai media reaksi, dan
dengan demikian biomassa basah dapat
ditangani dengan lebih murah, dan tanpa
pengeringan yang cukup memakan energi
PROSES GASIFIKASI HIDROTERMAL
Biomassa diumpankan ke reaktor
pada tekanan tinggi, dan kemudian
dipanaskan sampai suhu reaksi.
Untuk proses ideal efisiensi energi
gasifikasi hidrotermal adalah
kesatuan. Hal ini untuk
diperhatikan karena
kesalahpahaman bahwa energi
efisiensi gasifikasi hidrotermal
rendah dikarenakan sejumlah
besar panas yang dibutuhkan
untuk mencapai kondisi
hidrotermal
Produk gas secara otomatis
dipisahkan dari fase cair ketika
efluen dari reaktor didinginkan ke
suhu ruangan. Gas yang bebas tar
tersedia, yang mana ini merupakan
suatu manfaat bila dibandingkan
dengan
gasifikasi
termokimia
biomassa
biasa.Suhu
tinggi,
tekanan rendah, dan bahan baku
encer
cenderung
memiliki
kandungan hidrogen yang tinggi.
Nilai kalor dari produk gas
tergantung pada kondisi reaksi,
dan biasanya bervariasi dari 12
sampai 18 MJ/m3 -N.
Berbagai reaktor dengan skala dan bentuk
yang berbeda telah dikembangkan sebagai
respon dalam diversifikasi bahan, dan
reaktor-reaktor tersebut dioperasikan secara
komersial, walaupun sistem yang ada saat
ini tidak terlalu berbeda dari yang
sebelumnya. Karbonisasi kayu dengan
katalis nikel pada 900°C, yang dilakukan
dalam skala laboratorium untuk
mendapatkan karbon fungsional dengan
konduktivitas dan fase cairan adsorpsi yang
sejalan dengan gas yang kaya hidrogen,
telah menarik perhatian.
PENCAIRAN HIDROTERMAL
pengertian
Pencairan (liquification) merupakan
proses perubahan wujud dari gas
kecairan dengan proses kondensasi,
biasanya melalui pendinginan,atau
perubahan dari padat ke cairan
dengan peleburan, bisa jugadengan
pemanasan atau penggilingan dan
pencampuran dengancairan lain
untuk memutuskan ikatan. Pencairan
hidrotermal adalah pirolisis dalam air
panas terkompresi sekitar 300°C dan
10 MPa. gas
KOMPONEN
Biomassa dikonversi menjadi gas, cair dan
padat, seperti pirolisis secara umum dalam
fase . Karena pencairan hidrotermal
berlangsung di dalam air, maka tidak
diperlukan proses pengeringan bahan baku.
Oleh karena itu, sangat cocok untuk biomassa
yang memiliki kelembaban tinggi, seperti
biomassa dari daerah berair, sampah, lumpur
organik, dan sebagainya. Selain itu, berbagai
jenis reaksi dapat terjadi pada suhu reaksi
yang berbeda, dan banyak aplikasi lain yang
memungkinkan
PROSES GASIFIKASI HIDROTERMAL
Reaksi dilakukan tanpa mengurangi
gas, seperti hidrogen dan karbon
monoksida, dan dengan katalis
alkali untuk kayu dan tanpa katalis
untuk limbah lumpur. Minyak yang
diperoleh memiliki kandungan
oksigen sekitar 20% berat, dan oleh
karena itu, nilai kalor tertingginya
lebih rendah dari (sekitar 42
MJ/kg) minyak berat dari minyak
bumi. Energi yang dihasilkan (=
kalori dalam minyak yang
diperoleh / kalori dalam bahan
baku biomassa) adalah sekitar 70%
Untuk efisiensi energi dari proses
pencairan
hidrotermal,
kalori
efektif dari minyak yang diperoleh
hampir seimbang atau sedikit lebih
banyak dengan energi yang
dibutuhkan untuk pemanasan
biomassa bahan baku dari suhu
kamar ke suhu reaksi. Kandungan
kelembaban kuat mempengaruhi,
dan di bawah sekitar 85% dari
kadar air, hal tersebut diperkirakan
bahwa proses tersebut dapat
menghasilkan energi.
Pada dasarnya, pencairan hidrotermal adalah pirolisis, dan oleh karena itu degradasi dan
polimerisasi terjadi. Skema reaksi sederhana ditunjukkan pada Gambar diatas. Pada tahap
pertama, biomassa dapat terdegradasi menjadi bahan larut air. Kemudian bahan larut air
dipolimerisasi untuk membentuk minyak. Ketika reaksi diperpanjang, minyak yang terbentuk
dipolimerisasi menjadi char.
BIODIESEL
pengertian
Biofuel adalah bahan bakar yang
berasal dari hasil pengolahan
biomassa.Oleh karena itu,biofuelsering
disebut pula sebagai energi hijau
karenaasal-usul dan emisinya yang
bersifat ramah lingkungan dan tidak
menyebabkan peningkatan pemanasan
global. Dibandingkan dengan sumber
biomassa lainnya, minyak dan lemak
memiliki kapasitas panas yang tinggi,
dan mayoritas keduanya berbentuk cair
pada suhu ambang.
KOMPONEN
Meskipun karakteristik ini lebih disukai untuk
bahan bakar kendaraan, viskoelastisitas (>
30mm2 /dtk pada 40°C) dan titik flash (>
300°C) sangat tinggi sehingga tidak dapat
digunakan tanpa modifikasi. Oleh karena itu,
dengan mentransesterifikasikan trigliserida
dari minyak dan lemak, viskoelastisitas dan
titik flash dikurangi masing-masing menjadi
3~5mm2 /dtk dan 160°C yang akan sesuai
dengan jumlah angka setana dari 50-60 untuk
menggantikan bahan bakar diesel. Metil ester
asam lemak ini disebut bahan bakar biodiesel
(BDF).
PROSES GASIFIKASI HIDROTERMAL
Biodiesel memiliki kadar SOx, asap
hitam dan bahan-bahan partikulat
yang rendah, bila dibandingkan
dengan diesel. Oleh karena itu,
emisi yang dikeluarkan relatif
bersih. Untuk produksi biodiesel,
transesterifikasi diterapkan untuk
minyak nabati (Reaksi a) dimana
trigliserida, ester dari gliserin
dengan asam lemak, dan asam
lemak bebas ada. Transesterifikasi
dari trigliserida dan esterifikasi
asam lemak keduanya merupakan
reaksi eksoterm tetapi kapasitas
panas mereka kecil.
Transesterifikasi dari trigliserida
dan esterifikasi asam lemak
keduanya
merupakan
reaksi
eksoterm tetapi kapasitas panas
mereka kecil. Dalam proses katalis
alkali, energi untuk meningkatkan
sistem ke 60-70°C, energi untuk
metanol, dan energi untuk proses
reaksi keseluruhan sangat penting.
Selanjutnya, enregi tambahan
diperlukan setelah reaksi untuk
memurnikan
gliserin
sebagai
produk samping. Dalam produksi
biodiesel dengan kapasitas 2,2 kg/s
(70.000 ton/tahun), efisiensi energi
dilaporkan sebesar 62% pada basis
nilai pemanasan yang lebih tinggi.
Produksi biodiesel telah dikembangkan
secara komersial di Eropa dan Amerika
Utara, dan produksinya terutama
berdasarkan metode katalis alkali. Namun,
untuk limbah minyak kualitas rendah,
kombinasi proses dengan katalis asam
telah dikembangkan dengan teknologi
mereka sendiri yang tidak diungkapkan.
Karena jumlah bahan baku yang terbatas
di Jepang, pengembangan teknologi baru
diharapkan dapat menangani limbah
minyak kualitas rendah untuk dikonversi
menjadi biodiesel berkualitas tinggi.
03
KONVERSI BIO-KIMIA
PENGERTIAN
Konversi energi biomassa secara biokimia merupakan salah satu teknik
untuk mengubah energi biomassa
menjadi produk baru yang lebih efisien.
Konversi secara bio-kimi melibatkan
organisme-organisme biologi secara
langsung maupun tidak untuk
menghasilkan produk yang diinginkan.
Ada dua macam metode untuk
mengkonversi biomassa secara biokimia yaitu secara pencernaan
anaerobik dan fermentasi hidrolisis.
PENCERNAAN ANAEROBIK
pengertian
Pencernaan anaerobik merupakan
pengolahan biomassa untuk
menghasilkan produk baru berupa
gas metana. Pengolahan secara
anaerob melibatkan bakteri untuk
memecah sampah organik
dilingkungan yang bebas oksigen.
Biasanya produk yang dihassilkan
oleh proses anaerob ini adalah biogas
(metana) yang dapat digunakan untuk
menghasilkan panas dan/ atau listrik
BAHAN BAKU
Bahan biomassa yang dapat dimanfaatkan
untuk menghasilkan biogas adalah kotoran
ternak dan sampah makanan. Untuk kotoran
ternak yang umumnya digunakan di
Indonesia adalah kotoran sapi dengan proses
biodigester. Biodigester dibuat untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan
kapasitas 0,5997 m3 untuk waktu
penyimpanan 30 hari. Satu ekor sapi dapat
menghasilkan kotoran sekitar 14,7
kilogram/hari
produk: biogass
PROSES GASIFIKASI PEMBUATAN BIOGAS
1.Mencampur kotoran sapi dengan
air hingga terbentuk lumpur
dengan perbandingan 1:1 di bak
penampungan sementara. .
2.Memasukkan lumpur ke dalam
digester melalui lubang masuk.
Pengisian lumpur pertama ini
dibutuhkan kotoran sapi dalam
jumlah banyak supaya digester
penuh.
3.Tambahkan starter (bakteri)
sebanyak 1 liter dan isi rumen
segar dari rumah potong hewan
sebanyak 5 karung untuk kapasitas
digester 3,5-5,0 m2.
4.Membuang gas yang pertama
kali dihasilkan (termasuk gas CO2)
pada hari ke-1 sampai ke-8.
Sedangkan hari ke-10 sampai ke14, baru terbentuk gas metan
(CH4) dan CO2 mulai menurun.
Pada komposisi CH4 54% dan
CO2 27%, biogas akan menyala.
5.Pada hari ke-14, sudah bisa
menghasilkan energi biogas yang
selalu terbarukan dan untuk
menyalakan api pada kompor gas
atau kebutuhannya lainnya.
perkiraan biaya :skala rumah tangga
1.2buah drum Rp 400.000,00-.
2.Pipa 20 meter diameter 5cm Rp
100.000,00-.
3.Penampungan gas kapasitas 250
liter bahan plastik Rp 50.000,00-.
4.2 kran pembuangan Rp 15.000,00-.
5.Manometer Rp 100.000,00-.
total:Rp 665.000,00-
skema pencernaan anaerob sebagai bentuk pengolahan biomassa secara bio-kimia
FERMENTASI HIDROLISIS
pengertian
Fermentasi hidrolisis merupakan salah satu
metode pengolahan biomassa secara biokimia dengan memanfaatkan ragi. Proses
fermentasi hidrolisis akan menghasilkan
produk baru berupa etanol. Etanol dapat
digunakan untuk campuran bahan bakar fosil
guna meningkatkan bilangan oktan bahan
bakar tersebut. Etanol yang dapat digunakan
untuk substitusi bahan bakar minyak (BBM)
dibutuhan etanol dengan kadar 99,6% sampai
dengan 99,8%
BAHAN BAKU + PROD
Pengolahan biomassa dengan teknik
fermentasi hidrolisis menggunakan bahan
baku yang banyak mengandung
kandungan gula atau glukosa. Produk
yang dihasilkan dari proses fermentasi
hidrolisis adalah bioethanol. Biasanya
bahan yang digunakan sebagai bahan
baku bioethanol adalah tebu, gandum
manis, jagung, dan singkong.
PRODUK: bioethanol
PROSES PEMBUATAN BIOETHANOL
1. Proses persiapan bahan baku
merupakan prose dimana
pemilihan jenis biomasssa yang
akan digunakan untuk diubah
menjadi bioethanol.
2. liquifikasi dan sakarifikasi.
Karbohidrat yang terkandung
dalam bahan baku di konversi
menjadi gula kompleks dengan
enzim alfa amilase melalui proses
hidrolisis
3. Proses ketiga merupakan tahap fermentasi. Pada
tahap ini, tepung telah telah berubah menjadi
gula sederhana (glukosa dan sebagian fruktosa)
Tahapan selanjutnya adalah mencampurkan ragi
(yeast) pada cairan bahan baku tersebut dan
mendiamkannya dalam wadah tertutup
4. Tahap keempat merupakan proses dehidrasi.
Hasil penyulingan berupa ethanol berkadar 95 %
belum dapat larut dalam bahan bakar bensin.
untuk substitusi BBM diperlukan ethanol berkadar
99,6-99,8% atau disebut ethanol kering
KELEBIHAN BIOMASSA
Secara umum dampak penggunaan biomassa adalah:
a.Mengurangi limbah dan zat buangan yang dapat
mencemari lingkungan.
b.Meningkatkan nilai ekonomis biomassa yang
digunakan.
c.Mengurangi kebutuhan masyarakat akan bahan
bakar dan energi yang tidak dapat diperbarui.
d.Meningkatkan kelestarian lingkungan dengan
pengurangan emisi bahan tambang.
KEKURANGAN BIOMASSA
a.Membutuhkan biaya investasi yang besar.
b.Membutuhkan lahan untuk produksi biomassa.
c.Membutuhkan penelitian yang lebih dalam
untuk mengoptimalkan hasil biomassa.
PENUTUP
Penggunaan biomassa dapat mengurangi kebutuhan masyarakat akan
bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui. Selain itu untuk
mengoptimalkan produksi biomassa dibutuhkan penelitian yang lebih dalam.
Dampak posistif lain yang dapat dirasakan dari penggunaan biomassa
adalah mengurangi emisi yang mencemari lingkungan.
THANK YOU
Download
Study collections