Uploaded by gheaayuramadhan

KASUS GERD DAN MUAL MUNTAH

advertisement
STUDI KASUS & PEMBAHASAN CLINICAL-SCIENCE
APOTEKER 12
KASUS GERD DAN MUAL MUNTAH
KELOMPOK 5
Linda April Liani/2013017017
Ghea Ayu Ramadhan/2013017018
Halimatusya’diah/2013017019
Adzimahtinur Pradawahyningtyas/2013017020
Selpi Bungin/2013017049
KASUS 1
Pasien Laki-laki Bpk IS usia 40 th datang ke IGD dengan keluhan 3 hari ini merasa nyeri ulu hari, dada rasa panas, sedikit sesak, perut terasa
penuh dan tidak nafsu makan, tenggorokan terasa asam, mual dan muntah lebih dari 3 saat di rumah. Gejala terasa memberat siang ini dan tidak
tahan lagi. Tidak sedang minum obat apa-apa hanya sejak kemarin sudah minum antacid syrup tapi tidak ada perubahan. Riwayat merokok dan
minum kopi setiap hari. Sering begadang mengerjakan tugas kantor. Hasil pemeriksaan menunjukkan TD = 130/80 mmHg, Nadi ; 82 x/ menit, RR
= 20 x/ menit suhu 36,5 derajat celcius. Hasil lab adalah GDS = 100 mg/dl, leukosit = 5,8 x 103/µl,
Dari hasil pemeriksaan maka dokter mendiagnosa GERD dan akan dirawat inap. Terapi dari dokter adalah sebagai berikut :




Infus RL 500 cc 20 tpm
Ranitidin inj 2 x 1 amp
Sukralfat syrup 3 x II cth
Metoklopramid inj 3 x 1 amp
Bagaimana SOAP kasus pasien tersebut ?
Problem
Medic
GERD
Subject
Object
Plan
Assesment
Farmakologi
 Nyeri ulu
hati
 Dada rasa
panas
 Sedikit sesak
 Perut terasa
penuh
 Tidak nafsu
makan
 Tenggorokan
terasa asam
 Mual dan
muntah
 TD : 130/80
mmHg
(normal)
 Nadi : 82
x/menit
 RR : 20
x/menit
 Suhu :
36,5oC
 GDS : 100
mg/ dl
 Leukosit :
5,8 x103/µl
 Infus RL 500 cc 20
tpm
Terapi telah sesuai
 Infus RL 500 cc
Penggunaan :
Terapi dilanjutkan hingga pasien
keluar dari RS.
Alasan :
 Penggunaan Ringer Laktat
digunakan untuk mengatasi
lemas dan menyeimbangkan
elektrolit pada pasien, karena
pasien mengalami mual dan
muntah.
 Ringer laktat merupakan jenis
cairan kristaloid yang
mengandung kalsium, kalium,
laktat, natrium, klorida dan air.
 Ranitidin inj 2x1
amp
Terapi tidak sesuai
 Ranitidin inj 2x1 amp
Penggunaan :
Terapi dihentikan
Alasan :
 Karena dalam tatalaksana
pengobatan GERD tanpa alarm
symptoms yaitu Dysphagia,
odynophagia, blending, anemia,
penurunan berat badan, rasa
Monitoring
Non Farmakologi
 Modifikasi gaya hidup
yaitu:
a. menghindari makan
dalam 3 jam
sebelum tidur
b. penurunan berat
badan
c. meletakkan kepala
lebih tinggi ketika
tidur
d. mengurangi
makanan berlemak
e. mengurangi
kebiasaan merokok
f. mengurangi
kebiasaan
mengkonsumsi
alkohol
g. mengurangi
kebiasaan
mengkonsumsi
alkohol
(Dipiro,2020)
 Monitoring
kepatuhan pasien
 Monitoring mual
dan muntah

kenyang awal dan muntah
maka hanya diberikan
monoterapi golongan PPI yaitu
obat Omeprazole atau
Lansoprazole.
Bila pasien GERD dengan
alarm symptoms maka pasien
perlu melakukan EGD
(Esophagogastroduodenoscopy)
(Young,2020)
Mekanisme :
Ranitidin adalah suatu histamin
antagonis reseptor H2 yang
menghambat kerja histamin secara
kompetitif pada reseptor H2 dan
mengurangi sekresi asam lambung.
(Medscape)
 Sukralfat syrup 3x
II cth
Terapi tidak sesuai
 Sukralfat syrup 3x II cth
Penggunaan :
Dihentikan
Alasan :
 Karena dalam tatalaksana
pengobatan GERD tanpa alarm
symptoms yaitu Dysphagia,
odynophagia, blending, anemia,
penurunan berat badan, rasa

kenyang awal dan muntah
maka hanya diberikan
monoterapi golongan PPI yaitu
obat Omeprazole atau
Lansoprazole.
Bila pasien GERD dengan
alarm symptoms maka pasien
perlu melakukan EGD
(Esophagogastroduodenoscopy)
(Young,2020)
Mekanisme :
Membentuk kompleks yang melekat
pada ulkus; melindungi tukak dari
asam, pepsin, dan garam empedu,
sehingga memungkinkan untuk
sembuh
(Medscape)
 Metoklopramide inj
3x1 amp
Terapi
metoklopramide
telah sesuai
 Metoklopramide inj 3x1 amp
Penggunaan :
Dilanjutkan namun dihentikan bila
gejala mual dan muntah telah
berhenti.
Alasan :
 Untuk mengatasi mual muntah
yang dialami pasien. Namun
dihentikan penggunaannya bila
mual dan muntah telah berhenti.
Mekanisme :
Memblokir reseptor dopamin (pada
dosis tinggi) dan reseptor serotonin
di Chemoreceptor trigger zone dari
SSP; dan membuat jaringan peka
terhadap asetilkolin; meningkatkan
motilitas GI bagian atas tetapi
bukan sekresi; meningkatkan tonus
sfingter esofagus bagian bawah
 Omeprazole IV dengan dosis 40
mg sehari sekali
Ditambahkan omeprazole
Alasan :
 Karena berdasarkan Dipiro ed
11 golongan PPI merupakan
pilihan awal untuk terapi
GERD. PPI dianggap sebagai
terapi medis paling efektif
untuk GERD, karena
penekanan asamnya yang
dalam dan konsisten.
 Terapi PPI memiliki
sensitivitas 78% dan spesifikasi
54% dalam mendiagnosis
GERD secara akurat. Secara


umum, jika gejala khas hilang
dengan uji coba awal PPI,
GERD harus didiagnosis dan
pasien harus terus
menggunakan PPI setiap hari.
(Javed,2020)
Pemberian Intravenous (IV)
dari proton pump inhibitor
(PPI) adalah cara yang lebih
cepat untuk mencapai
penekanan asam lambung
daripada pemberian oral dari
agen yang sama. Puncak
penekanan setelah pemberian
IV terjadi dalam beberapa jam,
dibandingkan dengan beberapa
hari kemudian setelah
pemberian oral. Dengan
demikian, pemberian rute IV
menawarkan onset penekanan
lambung yang lebih cepat,
pencapaian pH intragastrik
mendekati netralitas, dan
ketersediaan hayati yang lebih
baik (Baker, 2006).
Pemilihan Omeprazole dengan
dosis 40 mg iv digunakan
selama 7-14 hari karena
berdasarkan jurnal
Gastroesophageal reflux
disease: Omeprazole versus
lansoprazole Tidak ada
perbedaan yang signifikan
dalam keefektifan klinis
omeprazole dan lansoprazole
dalam meredakan gejala
mulas dan regurgitasi.
Namun, omeprazole lebih
efektif dalam meningkatkan
pH intragastrik dibandingkan
lansoprazole. Kedua
intervensi tersebut aman
digunakan dengan hanya
efek samping ringan yang
hilang saat dihentikan.
(Javed,2020)
Mekanisme :
PPI; berikatan dengan H + / K + exchanging ATPase (pompa
proton) dalam sel parietal lambung,
mengakibatkan penekanan sekresi
asam basal dan terstimulasi
(Medscape)
DAFTAR PUSTAKA
Young, Adrew DO, Mythri Anil Kumar, MD, Prashanthi N. Thota, MD, FACG. GERD: A practical approach. Cleveland Clinic Journal Of
Medicine Volume 87 • Number 4 April 2020 doi:10.3949/ccjm.87a.19114
Baker, Danial E PharmD, FASCP, FASHP. 2006. Intravenous Proton Pump Inhibitors. College of Pharmacy, Washington State University,
Spokane, WA. MedReviews, LLC
Dipiro, J., Talbert, L.R., Yee, G.C.,Nolin, T.D., Possey, L.M., Elingroad.V,2020, Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach, 11th Edition,
Micc Grow Hill Medical, Washington Dc.
Javed, Mamoona, Muhammad Hayder Ali, Muhammad Saad Tanveer, Muhammad Hassan Tanveer. 2020. Gastroesophageal Reflux Disease:
Omeprazole versus Lansoprazole – A Systematic Literature Review. J Med Res Innov, Vol 4, Issue 2. DOI: 10.32892/jmri.204
Medscape “Metocolpramide” < https://reference.medscape.com/drug/reglan-metozolv-odt-metoclopramide-342051#10 > [Diakses 21 November
2020]
Medscape “Omeprazole” < https://reference.medscape.com/drug/prilosec-omeprazole-341997#10> [Diakses 21 November 2020]
Medscape “Ranitidine” <https://reference.medscape.com/drug/zantac-ranitidine-342003#10 > [Diakses 21 November 2020]
Medscape “Sucralfate” < https://reference.medscape.com/drug/carafate-sucralfate-342006#10 > [Diakses 21 November 2020]
Permenkes RI. 2014. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
Lampiran
(Young, 2020)
(Dipiro, 2020)
(Young, 2020)
(Permenkes, 2014)
(Baker, 2006)
(Javed, 2020)
(Medscape)
KASUS 2
Pasien Ny. FS umur 44 th masuk IGD RS dengan keluhan Pusing berputar, mual, muntah setiap pindah posisi. Sebelumnya belum pernah
mengalami hal demikian, hanya saja mengaku sebulanan ini sering terlambat makan dan tidak ada riwayat penyakit hipertensi dll. Dari pemeriksaan
dokter mendiagnosa Vertigo, elektrolit imbalance, dyspepsia, hipertensi. Data pasien selama dirawat sebagi berikut :
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jenis Obat
Nama Generik / Dagang
NaCl 0,9% infus 500 ml
Betahistin tab 6 mg
Dimenhidrinat tab 50 mg
Domperidon 10 mg tab
KSR tab 600
Omeprazol tab 20 mg
Candesartan tab 8 mg
Vit B komplek tab
Ranitidin inj
Santagesik inj
Regimen
Dosis
20 tpm
3 x 6 mg
3 x 1 tab
3 x 10 mg
1x1
2 x 20 mg
0-0-1 tab
2 x 1 tab
2 x 1 amp
3 x 1 amp
Tanggal Pemberian Obat (mulai MRS) :
19
20
21
22
23 KRS
ѵ
Ѵ
ѵ
Ѵ
Ѵ
Ѵ
ѵ
Ѵ
Ѵ
Ѵ
Ѵ
ѵ
Ѵ
Ѵ
Ѵ
ѵ
Ѵ
Ѵ
Ѵ
Ѵ
ѵ
Ѵ
Ѵ
Ѵ
ѵ
Ѵ
Ѵ
Ѵ
Ѵ
Ѵ
ѵ
Ѵ
Ѵ
Ѵ
ѵ
Ѵ
-
HASIL PEMERIKSAAN FISIK :
No.
Pemeriksaan
1
Tekanan Darah
2
3
4
5
6
Nadi
RR
Suhu
SpO2
Lemas
19
160/80
64
22
36
94
+
20
150/70
150/80
150/80
70
20
36
>96
-
TANGGAL
21
160/80
120/60
22
130/80
80
12-20
36
>96
-
80
12-20
36
>96
-
23 KRS
130/80
110/70
130/70
80
12-20
36
>96
-
7
Pusing berputar
8
Mual/muntah
+
+
+/+
+/-
Kurang nanti hilang
tapi bisa muncul lagi
-
Kurang nanti hilang
tapi bisa muncul lagi
-
Kurang
-
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM :
1.
No.
Pemeriksaan
Nilai Normal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
GDS
GD2JPP
HbA1C
Leukosit
Eritrosit
Hb
HCt
Trombosit
Ureum
Asam urat
11
Creatinin
60-150 mg/dl
(70-150 ) mg/dl
4,5-6,5 %
4,8-10,8 x 103/µl
4,7-6,1 x 106/µL
14,0-18 g/dl
37,0-54,0 %
150-450 x 103/µL
< 50 mg/dL
P < 7/ W < 5,7
mg/dl
P = 0,7-1,3, W =
0,5 – 1,1 mg/dl
1
2
3
Elektrolit
Natrium
Kalium
Clorida
135-155 mmol/L
3,6 -5,5 mmol/L
95-108 mmol/L
Bagaimana SOAP kasus pasien tersebut ?
19
131
20
Tanggal :
21
20
21
22
23 KRS
22
136
3,7
100
23 KRS
8,3
4,6
13,4
37,6
234
22,6
0,7
19
130
3,2
90
Problem
medic
Elektrolit
imbalance
Subject
-
Object
Assessment
- NaCl infus
 Na =
130mmol/ - Pasien diberikan NaCl infus dari
tanggal 19 hingga 22 untuk
L
mengatasi masalah kadar natrium
 K+= 3,2
dan klorida yang berada di bawah
mmol/L
normal pada pasien
 Cl = 90
Sodium Chloride IV Infusion
mmol/L
untuk
pengobatan
 Eritrosit = digunakan
kehilangan
cairan
dan
untuk
4,6
keseimbangan
 Hb = 13,4 mengembalikan
natrium
klorida.
g/dl
- Penggunaan terapi ini sudah tepat
dalam mengembalikan cairan
tubuh dan menyeimbangkan kadar
natrium dalam tubuh.
- KSR tab 600 mg
- KSR mengandung kalium klorida.
Terapi ini telah tepat digunakan
karena memiliki indikasi mengatasi
hipokalemia
- KSR diberikan pada tanggal 19-22
dan dihentikan pada tgl 23 karena
kadar kalium telah kembali normal.
Plan
Farmakologi
- NaCl infus IV 500 mL 20 tpm
- Terapi ini tepat karena telah
sesuai
dengan
indikasi
dimana pasien mengalami
penurunan kadar natrium.
- Berat badan manusia sekitar
60% air, yang mengandung
berbagai garam mineral dan
elemen lainnya. Natrium
klorida adalah salah satu
garam mineral utama dalam
cairan tubuh. Tingkat optimal
garam dalam sirkulasi adalah
penting untuk kesehatan yang
baik.
- Sodium Chloride IV Infusion
digunakan untuk pengobatan
kehilangan
cairan
dan
mengembalikan
keseimbangan
natrium
klorida (MIMS, 2017)
- KSR tab 600 mg 1x1
- Terapi sudah tepat dan
dapat,
apabila
pasien
mengalami penurunan kadar
kalium
- KCl Biasanya digunakan
untuk
menggantikan
defisiensi K+ pada kondisi
metabolic alkalosis dan
Monitoring
Non farmakologi
Konsumsi makanan - Dilakukan
monitoring
yang mengandung
pemeriksaan
banyak
kalium
denyut nadi dan
diantaranya :
tekanan
darah,
- Kandungan kalium
pemeriksaan vena
>1000
mg
[25
perifer,
mmol]/100 daun ara
pengukuran berat
kering, sirup gula,
badan, pengukuran
rumput laut
tekanan
vena
- Kandungan kalium
sentral,
>500 mg [12.5
pemeriksaan rasa
mmol]/1
seperti
haus, pemeriksaan
buah
kering
intake dan output
diantaranya kacangcairan,
serta
kacangan, Alpukat,
pemeriksaan
sereal,
Gandum,
(natrium, kalium,
kacang kapri
bikarbonat,
dan
- Kandungan kalium
pH)
(suwarsa,
>250
mg
[6.2
2018).
mmol]/100 g) adalah
 Segera
hentikan
sayur-sayuran,
penggunaan KSR
bayam,
tomat,
tab apabila kadar
brokoli, labu, bit,
kalium
telah
wortel,
kembang
kembali normal.
kol, kentang, buahbuahan,pisang,
blewah, kiwi, jeruk,
mangga,
daging
Hal ini sudah tepat untuk
dilakukan.
- Hipokalemia
adalah
keadaan
konsentrasi kalium darah di bawah
3,5 mEq/L yang disebabkan oleh
berkurangnya jumlah kalium total
tubuh atau adanya gangguan
perpindahan ion kalium ke dalam
sel (Nathania, 2019).
Vertigo
- Pusing
berputa
r
- Muntah
setiap
pindah
posisi
-
- Betahistine 6 mg
Pemberian betahistin 6 mg 3x6
diberikan pada tanggal 19-23.
Penggunaan terapi ini sudah tepat
karena memiliki indikasi untuk
vertigo (PIONAS)
Vertigo adalah sensasi
gerakan yang mengganggu yang
disebabkan oleh disfungsi labirin
(telinga bagian dalam), saraf
vestibular, otak kecil, batang otak,
atau Sistem Saraf Pusat (SSP).
Bentuk vertigo vestibular sering
disertai
dengan
disfungsi
pendengaran seperti hiperakusis,
gangguan
pendengaran,
dan
tinnitus. Dalam kebanyakan kasus,
mekanisme adaptif SSP mengarah
deplesi Cl-, Terutama pada sapi, babi, daging
pasien
muntah
dan sapi muda, kambing
pengobatan
diuretic
(Nuwin, 2011)
(Nathania, 2019)
- Penggantian kalium secara
oral paling aman tetapi
kurang ditoleransi karena
iritasi
lambung.
Pada
hipokalemia ringan (kalium
3—3,5
mEq/L)
dapat
diberikan KCl oral dan
edukasi diet kaya kalium
(Nathania, 2019)
- Terapi Betahistine tab 6 mg - Diperlukan latihan - Penggunaan
3x6 mg dilanjutkan dengan
fisik
untuk
betahistine butuh
meningkatkan dosis menjadi
mengatasi
monitoring khusus
tab 12 mg 2x2 tab, hal ini
gangguan
karena
memliki
sesuai dengan penelitian
vestibular,
efek
samping
bahwa betahistine 48 mg
membiasakan atau
gangguan
pada
efektif
untuk
pasien
mengadaptasi diri
lambung dan rasa
vestibular vertigo (Parvenof,
terhadap
diri
mual
sehingga
2017)
terhadap gangguan
perlu
digunakan
keseimbangan
dengan
- Betahistine disetujui di >115
seperti
berdiri
pendampingan obat
negara untuk pengobatan
tegak dengan mata
PPI
atau
H2
penyakit Msniere dan gejala
terbuka, kemudian
reseptor antagonist
vertigo. Ini adalah sebuah
dengan
mata
(Rusmiyatun dan
analog
struktural
dari
tertutup
dan
ringoringo, 2020).
histamin, dan agonis lemah
olahraga
yang
untuk reseptor histamin H
menggerakkan
(1) dan an antagonis untuk
kepala
reseptor H (3)
pada pemulihan fungsional setelah
episode vertigo, namun, sindrom
seperti penyakit Ménière cenderung
menyebabkan kambuhnya gejala
vertigo. Hal ini berdampak
signifikan terhadap kualitas hidup
dan
kemampuan
melakukan
aktivitas sehari-hari (DrugBank,
2020).
- Aktivitas reseptor H1
Mekanisme kerja betahistine
multifaktorial. Penyakit Ménière
diperkirakan akibat gangguan
homeostasis cairan endolimfatik di
telinga.
Betahistine
terutama
bertindak sebagai agonis reseptor
histamin H1. Stimulasi reseptor H1
di
telinga
bagian
dalam
menyebabkan efek vasodilatasi
yang menyebabkan peningkatan
permeabilitas pembuluh darah dan
penurunan tekanan endolimfatik;
tindakan ini mencegah pecahnya
labirin, yang dapat menyebabkan
gangguan pendengaran yang terkait
dengan
penyakit
Ménière.
Betahistine juga diklaim bekerja
dengan
mengurangi
fungsi
asimetris organ vestibular sensorik
(Rusmiyatun dan
- Penurunan
frekuensi
ringoringo, 2020).
serangan vertigo diamati
pada penelitian sebelumnya - Hindari makanan
yang
membandingkan
dan minuman yang
vertigo insiden serangan
mengandung
antara
pengobatan
kafein
seperti
betahistine dan plasebo [9 ±
coklat,
kopi,
13] atau baseline dan 1 ± 12
minuman bersoda,
bulan
pengobatan
makanan
tinggi
betahistine. Dalam dua studi
garam,
dan
ini, di mana betahistine
minuman
dosis 48 mg / hari diberikan
beralkohol.
kepada kebanyakan pasien
selama 90 atau 120 hari,
sekitar 35% atau 50% lebih
banyak pasien, masingmasing,
mengalami
penurunan frekuensi vertigo
dibandingkan
dengan
mereka yang menggunakan
plasebo. Hasil ini, diambil
bersama
dengan
pengamatan
kami,
menunjukkan bahwa dosis
harian 48 mg / hari mungkin
efektif untuk mengurangi
serangan vertigo dalam
jangka pendek dan panjang.
- Penilaian dokter dan pasien
dari respons klinis secara
keseluruhan baik atau sangat
baik di sebagian besar
pasien yang diobati dengan
betahistine dalam penelitian
ini. Selain itu, pengobatan
betahistine dikaitkan dengan
perbaikan klinis yang baik
dari gejala terkait vertigo,
dengan perbaikan terbesar
diamati untuk mual, muntah
dan pingsan.
- Frekuensi serangan vertigo
bulanan menurun secara
signifikan
selama
pengobatan 2 bulan dan
terus menurun selama 2
bulan
tindak
lanjut,
menunjukkan bahwa dosis
betahistine 48 mg / hari
mungkin memiliki efek
yang bertahan lama bahkan
setelah
penghentian
pengobatan
(Parvenof, 2017).
- Terapi terus dilanjutkan
selama rawat jalan untuk
perawatan pemeliharaan.
- Dimenhidrinat 50 mg 3x1
- Dimenhidrinat 50 mg 3x1 tab
- Terapi ini memiliki indikasi untuk tab
pencegahan dan pengobatan mual, - Penggunaan
terapi
muntah, atau vertigo akibat mabuk
seharusnya tidak digunakan
perjalanan (DrugBank, 2020).
karena memiliki interaksi
serius/berat dengan kalium
(Medscape).
dan meningkatkan aliran darah
vestibulocochlear,
meredakan
gejala vertigo (DrugBank, 2020).
- Aktivitas reseptor H3
Selain
mekanisme
di
atas,
betahistine juga bertindak sebagai
antagonis reseptor H3 histamin,
meningkatkan pergantian histamin
dari reseptor saraf histaminergik
postsynaptic,
yang
kemudian
menyebabkan peningkatan aktivitas
H1-agonis. Antagonisme reseptor
H3
meningkatkan
kadar
neurotransmiter termasuk serotonin
di batang otak, menghambat
aktivitas inti vestibular, sehingga
memulihkan keseimbangan yang
tepat dan mengurangi gejala vertigo
(DrugBank, 2020).
- Penggunaanya kurang tepat karena
memiliki interaksi serius dengan
kalium.
- Mekanisme di mana beberapa
antihistamin mengerahkan efek
antiemetik, anti-mabuk perjalanan,
dan anti-vertigo tidak diketahui
secara tepat tetapi mungkin terkait
dengan
aksi
antikolinergik
sentralnya.
Dimenhrinate
mengurangi stimulasi vestibular
dan menekan fungsi labrinthin.
Tindakan pada zona pemicu
chemoreceptive meduler mungkin
juga
terlibat
dalam
efek
antiemetik.
Dimenhydrinate
adalah antagonis kompetitif di
reseptor histamin H1, yang
didistribusikan secara luas di otak
manusia.
Efek
antiemetik
Dimenhydrinate
mungkin
disebabkan oleh antagonisme H1
dalam sistem vestibular di otak
(DrugBank, 2020)
- Santagesik inj 3x1 amp
- Santagesik
merupakan
obat
dengan indikasi nyeri akut atau
kronis berat seperti sakit kepala,
sakit gigi, tumor, pasca op &
cedera;
nyeri
hebat
yg
- Dimenhydrinate, Kalsium /
magnesium / kalium /
natrium oksibat. Keduanya
meningkatkan efek yang lain
dengan
sinergisme
farmakodinamik.
Hindari
atau gunakan obat alternatif.
Sedasi
berat,
depresi
pernapasan, koma, dan
kematian dapat terjadi jika
diberikan
bersamaan.
Cadangan peresepan obatobatan ini secara bersamaan
pada pasien yang pilihan
pengobatan
lain
tidak
memadai. Batasi dosis dan
durasi seminimal mungkin.
Pantau dengan cermat tandatanda depresi pernapasan
dan sedasi (Medscape).
- Santagesik inj 3x1 amp,
terapi
sebaiknya
tidak
diberikan/ dihentikan karena
termasuk obat golongan
NSAID. Yang mana NSAID
dapat merusak mukosa
berhubungan dg spasme otot polos
(akut atau kronis) misalnya
spasme otot atau kolik yg
mempengaruhi GIT, saluran
empedu, ginjal, atau saluran
kemih bagian bawah (MIMS)
- Vitamin B kompleks 2x1 tab
- Terapi ini sudah tepat digunakan
bertujuan untuk melindungi dan
meregenerasi saraf hal untuk
menunjang terapi vertigo itu
sendiri (Rendra, 2018).
lambung
dan
akan
memperparah
dyspepsia
pada pasien
- Obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS) merusak
mukosa lambung melalui 2
mekanisme, yaitu topikal
dan sistemik. Kerusakan
mukosa
secara
topikal
terjadi
karena
OAINS
bersifat lipofilik dan asam,
sedangkan efek sistemik
OAINS yaitu kerusakan
mukosa yang terjadi akibat
penurunan
produksi
prostaglandin
secara
bermakna (Amrullah, 2016)
- Vitamin B kompleks 2x1
tab, terapi dapat dilanjutkan,
karena dalam kasus neuritis
saraf vestibular, vitamin B
sering diberikan karena
kekurangan vitamin B dapat
menyebabkan mual dan
muntah (terutama karena
kekurangan vitamin B6) dan
telinga
berdenging
(khususnya
karena
kekurangan vitamin B3, B6,
dan B12) . Vitamin B-
Dyspepsia
- Mual
- Muntah
-
- Omeprazole 20 mg 2x20 mg
- Penggunaan terapi ini sudah tepat
dengan indikasi tukak lambung
dan tukak duodenum, tukak
lambung dan duodenum yang
terkait dengan AINS, lesi lambung
dan
duodenum,
regimen
eradikasi H. pylori pada tukak
peptik,
refluks
esofagitis,Sindrom
Zollinger
Ellison (PIONAS).
- Omeprazol adalah anggota kelas
senyawa antisekresi, benzimidazol
tersubstitusi, yang menghentikan
sekresi asam lambung dengan
penghambatan selektif sistem
enzim H + / K + ATPase. Inhibitor
pompa proton seperti omeprazole
mengikat residu sistein secara
kovalen melalui jembatan disulfida
pada subunit alfa pompa H + / K +
ATPase, menghambat sekresi
asam lambung hingga 36 jam. Efek
antisekresi ini terkait dengan dosis
dan mengarah pada penghambatan
sekresi
asam
basal
dan
kompleks dapat diberikan
secara oral atau sebagai
infus intravena dan dapat
diulang 2-3 kali sehari
(Berisavac, 2015).
- Omeprazole 20 mg 2x20 mg - Modifikasi
gaya  Sebaiknya segera
hidup
dengan
- Terapi dilanjutkan dengan
dilakukan
menghindari
penurunan dosis omeprazole
endoskopi untuk
makanan pedas dan
menjadi 20 mg 1x20 mg
mengetahui
asam,
rokok,
sesuai
dengan
anjuran
penyabab
alkohol, kopi, dan
PIONAS, dispepsia karena
dyspepsia secara
menurunkan
stres
asam lambung, 10-20 mg
pasti
sehingga
(Rusmiyatun dan
sehari selama 2-4 minggu
dapat
ringoringo, 2020).
sesuai respons (PIONAS).
menyesuaikan
- Omeprazole merupakan obat
terapi
yang
golongan PPI yang mana PPI
digunakan
merupakan salah satu lini
pertama untuk dyspepsia
fungsional
dengan
kombinasi
bersama
prokinetik
(Konsensus
Nasional, 2014).
- Non-organik
(fungsional)
ditandai dengan nyeri atau
tidak nyaman perut bagian
atas yang kronis atau
berulang, tanpa abnormalitas
pada pemeriksaan fisik dan
endoskopi
(Purnamasari,
2017).
-
terstimulasi, terlepas dari stimulus
(DrugBank, 2020).
- Domperidone 10 mg 3x1
- Domperidone 10 mg 3x1
- Untuk penanganan dispepsia, - Terapi sudah tepat karena
mulas, nyeri epigastrium, mual,
merupakan
terapi
lini
dan muntah (DrugBank, 2020).
pertama untuk dispepsia
fungsional yaiut prokinetik
- Domperidone bertindak menunda
dan
PPI
(Konsensus
pengosongan gastrointestinal dan
Nasional, 2014).
stimulan
peristaltik.
Sifat
gastroprokinetik dari domperidone - Penggunaan
prokinetik
berhubungan
dengan
sifat
seperti domperidon dapat
penghambat reseptor dopamin
memberikan
perbaikan
perifernya.
Domperidone
gejala pada beberapa pasien
memfasilitasi
pengosongan
dengan dispepsia fungsional.
lambung dan mengurangi waktu
Hal ini terkait dengan
transit
usus
halus
dengan
perlambatan pengosongan
meningkatkan peristaltik esofagus
lambung sebagai salah satu
dan
lambung
dan
dengan
patofisiologi
dispepsia
menurunkan tekanan sfingter
fungsional
(Konsensus
esofagus.
Nasional, 2014).
- Antiemetik:
Sifat
antiemetik
domperidon
terkait
dengan
aktivitas penghambatan reseptor
dopaminnya di zona pemicu
kemoreseptor dan di tingkat
lambung. Ia memiliki afinitas yang
kuat untuk reseptor dopamin D2
dan D3, yang ditemukan di zona
pemicu kemoreseptor, terletak
tepat di luar sawar darah otak, yang
mengatur mual dan muntah
(DrugBank, 2020).
-
- Ranitidine inj 2x1 amp
- Ranitidine inj 2x1 amp
sebaiknya
tidak
- Obat ini digunakan sendiri atau
diberikan/dihentikan karena
dengan bersamaan antasida untuk
penggunaannya
bersama
kondisi berikut: pengobatan jangka
dengan PPI tidak dianjurkan.
pendek tukak duodenum aktif,
mengobati hipersekresi asam - Bila digunakan bersama,
lambung akibat sindrom Zollingerterapi supresi asam ekstensif
Ellison, mastositosis sistemik, dan
dapat
menurunkan
kondisi lain yang secara patologis
penyerapan nutrisi tertentu
dapat meningkatkan kadar asam
(yaitu vitamin B12, zat besi
lambung. Ini juga digunakan
dan
kalsium),
yang
dalam pengobatan jangka pendek
bergantung pada lingkungan
tukak lambung jinak aktif dan
asam untuk diserap di perut.
terapi
pemeliharaan
tukak
Ada juga risiko patah tulang
lambung dengan dosis yang
pinggul yang signifikan
dikurangi. Selain hal di atas,
dengan pengobatan PPI
ranitidine dapat digunakan untuk
jangka panjang. Risiko ini
pengobatan
gejala
GERD,
secara teoritis dapat lebih
pengobatan
esofagitis
erosif
meningkat dengan terapi
(didiagnosis secara endoskopi) dan
kombinasi karena gangguan
pemeliharaan penyembuhan ulkus
penyerapan kalsium. Terapi
lambung
atau
duodenum
kombinasi
juga
dapat
(DrugBank, 2020).
meningkatkan risiko infeksi
gastrointestinal. H2 blocker
terbukti membawa risiko
lebih rendah untuk infeksi
saluran cerna dibandingkan
dengan PPI. Namun, jika PPI
dan H2 blocker digunakan
bersamaan,
pengurangan
asam lambung lebih lanjut
memungkinkan
bakteri
Hipertensi
-
-Takanan
darah
- Tgl 19:
160/80
- Tgl 20:
150/70,
150/80,
150/80
- Tgl 21:
160/80,
120/80
- Tgl 22:
130/80
- Tgl 23
KRS:
13/80,
110/70,
130/70.
berkembang biak dalam
sistem pencernaan dan risiko
infeksi dapat meningkat
(Hospice
Pharmacy
Solutions).
Modifikasi
gaya
- Candesartan 8 mg 1x1 malam - Candesertan 8 mg 1x1
malam hari
hari
hidup:
- Penggunaan terapi ini sudah tepat - Terapi dilanjutkan karena
 Penurunan berat
indikasi dimana pasien mengalami
Candesertan merupakan
badan
jika
hipertensi saat MRS
salah satu terapi lini
kelebihan
berat
pertama hipertensi (JNC 8).
- Candesartan adalah antagonis
badan,
reseptor angiotensin II. Sifatnya
 penerapan rencana
mirip dengan penghambat ACE,
makan Pendekatan
tetapi obat golongan ini tidak
Diet
untuk
menghambat
pemecahan
Menghentikan
bradikinin dan kinin-kinin lainnya,
Hipertensi
sehingga tidak menimbulkan batuk
(DASH),
kering persisten yang biasanya
 pembatasan
mengganggu
terapi
dengan
natrium
diet
penghambat ACE. Karena itu, obat
idealnya menjadi
golongan ini merupakan alternatif
1,5 g / hari (3,8 g /
yang berguna untuk pasien yang
hari
natrium
harus menghentikan penghambat
klorida),
ACE akibat batuk yang persisten.
 aktivitas
fisik
Antagonis reseptor angiotensin II
aerobik teratur
digunakan sebagai alternatif dari
 konsumsi alkohol
penghambat
ACE
dalam
moderat
(dua
tatalaksana gagal jantung atau
minuman
atau
nefropati
akibat
diabetes
kurang per hari),
(PIONAS)
dan
- Pemantauan
tekanan darah,
kadar BUN, kadar
serum kratinin, dan
kadar serum
Kalium (Dipiro,
2020).
 berhenti merokok.
• Modifikasi gaya
hidup saja sudah
cukup
untuk
kebanyakan pasien
dengan
prehipertensi tetapi
tidak
memadai
untuk
pasien
dengan hipertensi
dan faktor risiko
KV tambahan atau
kerusakan target
organ
terkait
hipertensi
(Dipiro , 2015).
DAFTAR PUSTAKA
Amrulloh, F.M., Utami. N. 2016. Hubungan Konsumsi OAINS terhadap Gastritis. Majority: Volume 5 Nomor 5.
Berisavac II , Pavlović AM , Trajković JJ. Zidverc , Šternić NM , Bumbaširević LG. Drug Treatment Of Vertigo In Neurological Disorders. Neurol
India.2015;63:933:69
Dennison-himmelfarb C., Handler J. and Lackland D.T. 2014. EvidenceBased Guideline for the Management of High Blood Pressure in Adults
Report From the Panel Members Appointed to the Eighth Joint National Committee (JNC 8), , 1097, 1–14.
DiPiro J.T., Wells B.G., Schwinghammer T.L. and DiPiro C. V., 2015,. Pharmacotherapy Handbook, Ninth Edit., McGraw-Hill Education.
DrugBank. “Betahistine”, dibuat 6 Mei 2010/diperbarui 17 November 2020. < https://go.drugbank.com/drugs/DB06698 > [Diakses, 20 November
2020).
DrugBank. “Dimenhydrinate”, dibuat 13 Juni 2005/diperbarui 17 November 2020. < https://go.drugbank.com/drugs/DB00985>
November 2020).
[Diakses, 20
DrugBank. “Domperidone”, dibuat 3 Junic2005/diperbarui 17 November 2020. < https://go.drugbank.com/drugs/DB01184 > [Diakses, 20
November 2020).
DrugBank. “Omeprazole”, dibuat 13 Juni 2005/diperbarui 17 November 2020. < https://go.drugbank.com/drugs/DB00338 > [Diakses, 20
November 2020).
DrugBank. “Ranitidine”, dibuat 13 Juni 2005/diperbarui 17 November 2020. <https://go.drugbank.com/drugs/DB00863> [Diakses, 20 November
2020).
Hospice Pharmacy Solutions. “ Combination Use of Proton Pump Inhibitors and H2 Blockers: Is This Appropriate?”
<https://www.hospicepharmacysolutions.com/combination-use-of-proton-pump-inhibitors-and-h2-blockers-is-this-appropriate/> [Diakses
20 November 2020].
Konsensus Nasional. 2014. Penatalaksanaan Dispepsia dan Infeksi Helicobacter pylori. Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI) &
Kelompok Studi Helicobacter pylori Indonesia (KSHPI)
Medscape . “dimenhydrinate” <https://reference.medscape.com/drug/dramamine-dimenhydrinate-342045?src=mbl_msp_iphone#3> [Diakses 20
November 2020)
Mims. 2017. Sodium Chloride Iv Infusion.
MIMS. KSR (Potassium Chloride). < https://penerbitdeepublish.com/cara-menulis-daftar-pustaka-dari-website/> [Diakses, 20 November 2020)
MIMS. “Santagesik”. < https://www.mims.com/indonesia/drug/info/santagesik > [Diakses, 20 November 2020]
Nathania, M. 2019. Continuing Professional Development: Hipokalemia-Diagnosa dan Tatalaksan. CDK-273/ vol. 46 no. 2
Nuwin R, Luf FC, Shirley G. 2011. Pathiphysiology and Management Hypokalemia : Clinical Perspective;7:75-84
Parfenov VA, Golyk VA, Matsnev EI, Morozova SV, Melnikov OA, Antonenko LM, et al. (2017) Effectiveness of betahistine (48 mg/day) in
patients with vestibular vertigo during routine practice: The VIRTUOSO study. PLoS ONE 12(3): e0174114.
PIONAS. 2015. Betahistin Dihidroklorida. < http://pionas.pom.go.id/monografi/betahistin-dihidroklorida-0> [Diakses, 20 November 2020).
PIONAS. “Candesertan”. < http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-2-sistem-kardiovaskuler-0/23-antihipertensi/236-antagonis-reseptor-angiotensin-ii >
[diakses, 20 November 2020].
PIONAS. 2015. “Omeprazole” < http://pionas.pom.go.id/monografi/omeprazol > [Diakses, 20 November 2020).
Purnamasari L. 2017. Faktor Risiko, Klasifikasi, Dan Terapi Sindrom Dispepsia. Continuing Medical Education; Cdk-259/ Vol. 44 No. 12
Rendra A.K., Pinzon R.T. 2018. Evaluasi Drug Related Problems pada Pasien Vertigo Perifer di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia: Vol. 7 No. 3.
Rusmiyanti Tri Henni. Ringoringo S Victor. 2020. Pemantauan Terapi Obat Pada Pasien Dyspepsia Dan Vertigo Di Ruang Rawat Inap Flamboyan
Rumah Sakit X Periode 1 April – 31 Mei 2019. Social Clinical Pharmacy Indonesia Journal Special Issue Januari 2020.Fakultas Farmasi.
Unversitas 17 Agustus 1945. Jakarta.
Suwarsa Oki. 2018. Terapi Cairan dan Elektrolit pada Keadaan Gawat Darurat Penyakit Kulit. Vol.30 / No.2.
Lampiran
Amrulloh, F.M., Utami. N. 2016. Hubungan Konsumsi OAINS terhadap Gastritis. Majority: Volume 5 Nomor 5.
Berisavac II , Pavlović AM , Trajković JJ. Zidverc , Šternić NM , Bumbaširević LG. Drug Treatment Of Vertigo In Neurological Disorders.
Neurol India.2015;63:933:69
Dennison-himmelfarb C., Handler J. and Lackland D.T., 2014
DrugBank. “Betahistine”
Dipiro, 2015
DrugBank. “Dimenhydrinate”
DrugBank. “Domperidone”
DrugBank. “Omeprazole”
DrugBank. “Ranitidine”
Hospice Pharmacy Solutions
Konsensus Nasional. 2014
Medscape . “dimenhydrinate”
MIMS. “Santagesik”
Mims. 2017. Sodium Chloride Iv Infusion.
Nathania, M. 2019
Nuwin, 2011
PIONAS. 2015. Betahistin Dihidroklorida
PIONAS. “Candesertan”
PIONAS. 2015. “Omeprazole”
Purnamasari L. 2017
Rendra A.K., Pinzon R.T. 2018
Suwarsa, 2018
Download