Uploaded by gheaayuramadhan

ACNE VULGARIS

advertisement
ACNE VULGARIS
◂ Acne Vulgaris merupakan suatu peradangan kronik dari folikel sebaceous disertai
penyumbatan dari penimbunan keratin duktus ditandai dengan adanya komedo,
papula, pustula, nodul daan kista. Ditemukan di daerah wajah, leher, bahu,
punggung dan dada.
◂ Tujuan pengobatan dan pencegahan : mengurangi gejala, tingkat keparahan lesi,
perlambatan perkembangan, membatasi durasi penyakit dan mencegah
kekambuhan.
PATOFISIOLOGI
Patogenesis perkembangan jerawat melalui 4 tahap utama yaitu :
1. Peningkatan produksi sebum oleh kelenjar sebaceousketidakseimbangan antara
produksi dan kapasitas sekresi sebum akan menyebakan pembuntuan sebum pada
folikel rambut
2. Kolonisasi folikel dari P. acneberperan pada
pembentukan mikrokomedo
kemotaktik inflamasi dan
3. Pelepasan mediator inflamasi pengeluaran enzim hidrolisis yang menyebabkan
kerusakan dinding folikel dan ruptur sehingga mengakibatkan terjadinya inflamasi
4. Peningkatan keratinisasi folikelmenyebabkan stratum korneum lebih tebal dan
melekat yang akan menimbulkan sumbatan pada saluran folikuler yang akan
menyebabkan terbentuknya mikrokomedo
(Dipiro Ed.10)
MANIFESTASI KLINIK










Jenis lesi : jerawat inflamasi dan non-inflamasi (ditandai dengan komedo
tertutup)
Jerawat inflamasi ditandai adanya lesi papulopustular dan/ nodular yang
mungkin timbul dari mikrokomedo atau dari lesi non-inflamasi
Lesi biasanya terjadi pada wajah, punggung, dada atas dan bahu
Lesi dapat berupa papula, pustula, nodul dan kista
Lesi inflamasi dapat gatal saat meletus.
Tingkat keparahan bervariasi dari bentuk komedo ringan sampai jerawat
inflamasi yang parah
Terdapat 3 kategori tergantung pada jenis dan tingkat keparahan lesi : ringan,
sedang dan parah
Lesi mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk sembuh sepenuhnya
Lesi dan nodul dapat mengakibatkan jaringan parut
Ditemukan di daerah wajah, leher, bahu, punggung dan dada.
Pemeriksaan penunjang perdoski
Anamnesis dan pemeriksaan fisik:
terutama mengenai usia remaja, namun dapat juga terjadi pada usia prepubertal
(neonatus, bayi, anak) atau pasca pubertas (dewasa).
Predileksi akne
adalah
Efloresensi (ruam):
Jenis
Gradasi keparahan
•wajah, leher, bahu, lengan atas, dada dan punggung, meskipun akne
dapat timbul di daerah kulit lain yang mengandung kelenjar sebasea
misalnya paha dan bokong.
•komedo (hitam dan putih), papul, pustul, nodus dan kista
•akne vulgaris, akne venenata, akne fisik.
• (ringan, sedang dan berat) (Lehman et al, 2002) Akne gradasi ringan:
komedo 5 atau komedo >100 atau lesi inflamasi >50 atau total lesi >125.
ALGORITMA
Komedo
pustule
kista
1. Derajat ringan
Hanya obat topikal tanpa obat oral.
Lini 1: asam retinoat 0,01-0,1% atau benzoil peroksida, atau kombinasi. Ibu hamil atau
menyusui: benzoil peroksida
Lini 2: asam azelaik 20%
Lini3: asam retinoat+ benzoil peroksida atau asam retinoat + antibiotik topikal Evaluasi:
setiap 6-8 minggu
2. Derajat sedang
Obat topikal dan oral.
Lini 1:
Topikal : asam retinoat + benzoil peroksida atau bila perluantibiotik. Ibu hamil/menyusui
tetap benzoil peroksida.
Oral: doksisiklin 50-100 mg. Ibu hamil atau menyusui eritromisin 500-1000mg/hari
Lini 2/3:
Topikal : asam azelaik7, asam salisilat )atau kortikosteroidintralesi (KIL), dapson gel
Oral: antibiotik lainnya. Ibu hamil/menyusui eritromisin 500-1000mg/hari
Evaluasisetiap 6-8minggu
Tambah kombinasi oral kontrasepsi atau spironolakton (untuk perempuan) atau oral
isotretinoin
3. Derajat berat
Lini 1 :
Topikal : antibiotik. Ibu hamil/menyusui tetap benzoil peroksida
Oral : azitromisin pulse dose (hari pertama 500 mg dilanjutkan hari ke 2-4 250mg). Ibu
hamil:eritromisin 500-1000mg/hari
Lini 2 :
Topikal : asam azelaik, asam salisilat, kortikosteroid intralesi. Ibu hamil/menyusui tetap
benzoil peroksida
Oral
Wanita:anti androgen
Laki-laki : isotretinoin oral (Isotret O)0,5-1mg/kgBB/hari
Ibu hamil:eritromisin 500-1000mg/hari
Lini 3 :
Topikal : asam azelaik, asam salisilat, kortikosteroid intralesi. Ibu hamil/menyusui tetap
benzoil peroksida.
Oral
Wanita : isotretinoinoral
Ibu hamil/menyusui:eritromisin 500-1000mg/hari
Pemberian asam azelaik dan Isotretinoin oralharus mengikuti standar operasional
prosedur(SOP) masing-masing.
REGIMEN OBAT
Exfoliants
Dosis
Resorsino
l
resorsinol 1%
sampai 2% telah
digunakan untuk
mengatasi jerawat
Sulfur
sulfur 3% sampai
10%
Kontraindika
Efek Samping
si
Dapat berupa sensasi
-
terbakar dan
paresthesia yang dapat
terasa dalam waktu 2
hingga 30 menit setelah
di aplikasikan pada
kulit
Efek samping sulfur
walupun jarang dan
sementara, dapat
berupa kulit kering,
gatal, dan kulit menjadi
berbau. Dalam
kehamilan, sulfur
Mekanisme
Menyebabkan
pengeringan dan
mengiritasi kulit
sehingga menyebabkan
pengelupasan pada kulit.
Selanjutnya merangsang
mitosis, penebalan
epidermis dan
meningkatkan sel2
tanduk serta eritema.
termasuk dalam
kategori C
Iritasi Lokal
Asam
Salisilat
0,5% sampai 2%.
(Pionas)
hipersensitivitas
aplikasi
penggunaan
jangka panjang
ke area yang luas
(risiko salisilat)
Retinoid
Dosis
Kontraindika
si
Efek Samping
Mekanisme
Isotretino
id
Oleskan tipis 1-2
kali sehari
(Pionas).
Dengan dosis
kumulatif total
120 sampai 150
mg / kg atau dosis
dapat diturunkan
menjadi 20 mg
pada hari-hari
alternatif setelah 2
bulan pertama
terapi (Dipiro 10)
Kehamilan
Hipersensitivita
s terhadap
isotretinoin atau
vitamin A.
Sementara mekanisme
pastinya tidak diketahui,
diperkirakan
mengaktifkan retinoid
reseptor dan dengan
demikian mempengaruhi
diferensiasi keratinosit,
dan menghambat faktor
transkripsi proinflamasi
untuk menurunkan
proliferasi sel dan
peradangan. (
0,01-0,1%
(Dipiro)
Oleskan
tipis 1-2
kali sehari
(Pionas)
kehamilan,
eksim, kulit
pecah atau
terbakar;
riwayat
epitelioma kulit.
(Pionas)
Efek samping:
mukokutan (sebagian
besar umum),
muskuloskeletal, dan
sistem mata.
Umum: lendir kering
selaput (bibir, mulut,
mata, hidung) kulit
kering, gatal, rambut
rontok, haus, sakit
punggung, mialgia,
sakit kepala, dan
efek sistem saraf pusat.
Peningkatan kolesterol.
Teratogenik.
Sensitivitas matahari.
Depresi dan bunuh diri
— kontroversial.
iritasi, eritema, kulit
mengelupas;
perubahan pigmentasi,
fotosensitivitas.
(Pionas)
Oleskan pada area
kulit yang terkena,
satu kali sehari
pada waktu malam
sebelum tidur dan
setelah
dicuci/dibersihka
n. (Pionas)
Hipersensitivita
s terhadap
adeps lanae atau
salah satu
komponen nya.
Tretinoin
/ Asam
Retinoik
Adeps
lanae
•
•
Efek sampingnya
termasuk eritema,
xerosis, pembakaran
dan deskuamasi. Iritasi
lebih sedikit
dibandingkan retinoid
lainnya. Fotoiritasi
atau sensitisasi. (Dipiro
10)
kulit bersisik,
kekeringan, pruritus,
rasa
terbakar/tersengat,
iritasi kulit, kulit
terbakar, dan
perburukan jerawat.
(Pionas).
Tazaroten
e
Kontraindikasi
pada kehamilan
karena
luas permukaan
yang besar.
(Dipiro 10)
Antimikro
ba topikal
Dosis
Kontraindika
si
Efek Samping
Bezoil
Peroxide
oleskan tipis dan
merata 1-2 kali
sehari pada
tempat jerawat,
lebih baik setelah
cuci muka dengan
sabun dan air,
awali penggunaan
dengan kekuatan
yang lebih rendah.
Pada tempat
berjerawat 1 kali
sehari setelah
wajah dibersihkan
dengan seksama.
(Pionas)
hipersensitif
terhadap
komponen obat.
(Pionas)
iritasi kulit (kurangi
frekuensi pengunaan
atau tunda penggunaan
hingga iritasi membaik
dan mulai kembali
penggunaan dengan
penurunan frekuensi).
(Pionas)
.
Hipersensitifitas
Pedih/rasa terbakar,
eritema,
hipopigmentasi, gatal,
kulit terkelupas, kulit
kering. (Pionas)
Menghambat
sitesis 50S
Eritromisi Pada tempat
berjerawat 1 kali
n
Hipersensitifitas
Pedih/rasa terbakar,
eritema,
hipopigmentasi, gatal,
kulit terkelupas, kulit
kering. (Pionas)
Menghambat
sitesis 50S
Tetrasikli
n
oral: 250 mg tiap 6
jam. Pada infeksi
berat dapat
ditingkatkan
sampai 500 mg
tiap 6-8 jam
(Pionas)
Pada wanita
hamil atau di
anak-anak di
bawah usia 9
tahun.
Sakit kepala dan vertigo
(lebih sering pada
wanita); dermatitis
eksfoliatif, pigmentasi
(kadang-kadang
ireversibel), SLE dan
kerusakan hepar.
(Pionas)
Minosikli
n
Akne: 50 mg dua
kali sehari atau
100 mg sekali
sehari selama 6
minggu atau lebih
(Pionas)
Clindamyc
in
sehari setelah
wajah dibersihkan
dengan seksama.
(Pionas)
Mekanisme
Menghambat
sintesis 30S
Doksisikli
n
50-100 mg per
hari hingga 12
minggu (Pionas)
Pada wanita
hamil atau di
anak-anak di
bawah usia 9
tahun.Strategi
menghindari
sinar matahari
dan penggunaan
tabir surya
direkomendasik
an. (Dipiro 10)
anoreksia, kemerahan,
dan tinnitus (Pionas)
Menghambat
sintesis 30S
Antiinfla
masi
Dosis
Kontraindika
si
Efek Samping
Mekanisme
Asam
Azelat
leskan dua kali
sehari pada (kulit
sensitif, sekali
sehari untuk
minggu pertama).
Mungkin
diperlukan
pengobatan yang
lama tetapi
dianjurkan masa
pengobatan tidak
boleh lebih dari 6
bulan. (Pionas)
Hipersensitivita
s asam azelat,
proplenglikol
atau salah satu
komponen nya
Terjadi efek samping
yang paling umum pada
sekitar 1% sampai 5%
pasien, mengalami
pruritus, rasa terbakar,
perih, dan kesemutan.
Reaksi yang merugikan
umumnya bersifat
sementara dan ringan
di alam. Reaksi
merugikan lainnya,
seperti eritema,
kekeringan, ruam,
mengelupas, iritasi,
dermatitis, dan
dermatitis kontak, telah
dilaporkan pada kurang
dari 1% pasien. (Dipiro
10)
• Iritasi lokal
(kurangi
frekuensi atau
hentikan
penggunaan
sementara).
(Pionas)
.
tergantung dosis,
jarang terjadi pada
dosis lazim), hemolisis,
metamoglobinemia,
neuropati, dermatitis
alergika (kadangkadang nekrolisis
epidermal toksik dan
sindrom StevensJohnson), anoreksia,
Sulfon punyabaik
sifat anti-inflamasi
dan antibakteri,
dan mungkin
digunakan pada
pasien alergi
sulfonamida.
(Dipiro 10)
Dapson
Dapson topikal
5%,
nausea, muntah, sakit
kepala, insomnia,
anemia, hepatitis,
agranulositosis;
sindrom dapson (ruam
dengan demam dan
eusinofilia) segera
hentikan obat (dapat
berlanjut menjadi
dermatitis eksfoliatif,
hepatitis,
hipoalbuminemia,
psikosis dan kematian).
(Pionas)
KONDISI KHUSUS
Kondisi
Kehamilan dan
menyusui
algoritma
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Eritromisin dan tretionin tidak direkomendasikan untuk ibu hamil
Asam azaleat tidak direkomendasikan untuk ibu hamil dan menyusui
Sulfur tidak dianjurkan penggunaan jangka panjang bersama resorsinol
karena dapat mengganggu fungsi tiroid (Pionas). Sulfur atau resorsinol
memiliki kategori kehamilan C karena obat dapat diserap melalui kulit utuh
maupun kulit rusak sehingga tidak direkomendasikan untuk pasien hamil dan
menyusui. Pasien hamil dan menyusui harus berkonsultasi sebelum
menggunakannya. (Medscape)
Kombinasi klindamisin-eritromisin dan eritromisin-tretionin tidak
direkomendasikan untuk wanita hamil dan menyusui
Benzoil peroksida pada wanita hamil penggunaannya harus dengan kehatihatian
Asam salisilat saat digunakan 6% selama menyusui akan menyebabkan
masalah yang serius pada bayi sehingga perlu dipertimbangkan pentingnya
penggunaan asam salisilat.
Kontrasepsi dan spironolakton tidak direkomendasikan untuk digunakan
pada saat kehamilan
Golongan Retinoid
1. Isotretinoin dapat kontraindikasi selama kehamilan karena menyebabkan
kerusakan pada fetal/janin sebab meningkatkan malformasi kongenital,
aborsi spontan dan kelahiran prematur.
2. Tretinoin/ asam retinoik
3. Adeps lanae kategori C pada kehamilan (ekskresi dalam air susu belum
diketahui)
4. Tazarotene kontraindikasi kepada ibu hamil karena dapat membahayakan
janin. Hindari penggunaan tazarotene dengan tetrasiklin karena dapat
memungkinkan peningkatan fotosensitifitas.
(Medscape)
Pasien Diabetes,
Ginjal, Hati dan
Pada Pasien Bayi
Asam salisilat perlu diperhatikan penggunaannya pada bayi, penderita diabetes atau
gangguan sirkulasi. Penggunaan jangka panjang di area yang luas terutama pada anakanak <12 tahun dan pasien gangguan ginjal atau hati yang signifikan dapat
menyebabkan salisilisme.
Download