Uploaded by Yuniar Enggaresita

MARINA AINY 175100045

advertisement
Fakultas Komputer
TUGAS 5 - 88675543
Marina Ainy
ROUTING INTERIOR DAN EKSTERIOR
Marina Ainy
175100045, KDV
Fakultas Komputer
marinaainy.student@umitra.ac.id
Abstract
Routing merupakan proses pencarian path atau alur guna memindahkan informasi
dari host sumber (source address) ke host tujuan (destinations address) melalui
koneksi internetwork.
Router menyaring (filter) lalu lintas data. Penyaringan dilakukan bukan dengan
melihat alamat paket data, tetapi dengan menggunakan protokol tertentu. Router
muncul untuk menangani perlunya membagi jaringan secara logikal bukan fisikal.
Sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu
lintas yang ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen
ke segmen lain. Kita akan menggunakan router ketika akan menghubungkan jaringan
komputer ke jaringan lain, baik jaringan pribadi (LAN/WAN) atau jaringan publik
(Internet).
Kata kunci : Routing Interior Dan Eksterior
1
Fakultas Komputer
TUGAS 5 - 88675543
A. PENDAHULUAN
Routing protokol yang menggunakan
algoritma distance vector, yaitu
algortima Bellman-Ford. Pertama kali
dikenalkan pada tahun 1969 dan
merupakan algoritma routing yang
pertama pada ARPANET. Versi awal
dari routing protokol ini dibuat oleh
Xerox Parc’s PARC Universal Packet
Internetworking
dengan
nama
Gateway Internet Protocol. Kemudian
diganti
nama
menjadi
Router
Information Protocol (RIP) yang
merupakan bagian Xerox network
Services.
RIP yang merupakan routing protokol
dengan algoritma distance vector, yang
menghitung jumlah hop (count hop)
sebagai routing metric. Jumlah
maksimum
dari
hop
yang
diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap RIP
router saling tukar informasi routing
tiap 30 detik, melalui UDP port 520.
Untuk menghindari loop routing,
digunakan teknik split horizon with
poison reverse. RIP merupakan
routing protocol yang paling mudah
untuk
di
konfigurasi.
RIP memiliki 3 versi yaitu :
1. RIPv1
2. RIPv2
3. RIPng
Kelebihan

menggunakan metode
Triggered Update

RIP memiliki timer untuk
mengetahui kapan router harus
kembali memberikan informasi
routing.
Marina Ainy

Jika terjadi perubahan pada
jaringan, sementara timer
belum habis, router tetap harus
mengirimkan informasi routing
karena dipicu oleh perubahan
tersebut (triggered update).

Mengatur routing
menggunakan RIP tidak rumit
dan memberikan hasil yang
cukup dapat diterima, terlebih
jika jarang terjadi kegagalan
link jaringan
Kekurangan

Jumlah host Terbatas

RIP tidak memiliki informasi
tentang subnet setiap route.

RIP tidak mendukung Variable
Length Subnet Masking
(VLSM).

Ketika pertama kali dijalankan
hanya mengetahui cara routing
ke dirinya sendiri (informasi
lokal) dan tidak mengetahui
topologi jaringan tempatnya
berada
2. Interior Gateway Routing
Protocol
(IGRP)
IGRP (Interior Gateway Routing
Protocol) adalah juga protocol distance
vector
yang
diciptakan
oleh
perusahaan Cisco untuk mengatasi
kekurangan
RIP.
Jumlah
hop
maksimum menjadi 255 dan sebagai
metric,
IGRP
menggunakan
bandwidth, MTU, delay dan load.
IGRP adalah protocol routing yang
menggunakan Autonomous System
(AS) yang dapat menentukan routing
17
Fakultas Komputer
TUGAS 5 - 88675543
berdasarkan system, interior atau
exterior. Administrative distance untuk
IGRP
adalah
100.
Kelebihan

support = 255 hop count
Kekurangan

Jumlah Host terbatas
3.Open Shortest Path First (OSPF)
OSPF (Open Shortest Path First )
merupakan sebuah routing protokol
berjenis IGP (interior gateway routing
protocol) yang hanya dapat bekerja
dalam
jaringan
internal
suatu
ogranisasi atau perusahaan. Jaringan
internal maksudnya adalah jaringan di
mana Anda masih memiliki hak untuk
menggunakan,
mengatur,
dan
memodifikasinya. Atau dengan kata
lain, Anda masih memiliki hak
administrasi
terhadap
jaringan
tersebut. Jika Anda sudah tidak
memiliki hak untuk menggunakan dan
mengaturnya, maka jaringan tersebut
dapat dikategorikan sebagai jaringan
eksternal. Selain itu, OSPF juga
merupakan routing protokol yang
berstandar terbuka. Maksudnya adalah
routing protokol ini bukan ciptaan dari
vendor manapun. Dengan demikian,
siapapun dapat menggunakannya,
perangkat manapun dapat kompatibel
dengannya, dan di manapun routing
protokol ini dapat diimplementasikan.
OSPF merupakan routing protokol
yang menggunakan konsep hirarki
Marina Ainy
routing, artinya OSPF membagi-bagi
jaringan menjadi beberapa tingkatan.
Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan
dengan
menggunakan
sistem
pengelompokan area. OSPF memiliki
3 table di dalam router :
1. Routing table
Routing table biasa juga disebut
sebagai
Forwarding
database.
Database ini berisi the lowest cost
untuk mencapai router-router/networknetwork lainnya. Setiap router
mempunyai Routing table yang
berbeda-beda.
2.
Adjecency
database
Database ini berisi semua router
tetangganya. Setiap router mempunyai
Adjecency database yang berbedabeda.
3.
Topological
database
Database ini berisi seluruh informasi
tentang router yang berada dalam satu
networknya/areanya.
Kelebihan

tidak menghasilkan routing
loop

mendukung penggunaan
beberapa metrik sekaligus

dapat menghasilkan banyak
jalur ke sebuah tujuan

membagi jaringan yang besar
mejadi beberapa area.

waktu yang diperlukan untuk
konvergen lebih cepat
Kekurangan

Membutuhkan basis data yang
besar
18
Fakultas Komputer
TUGAS 5 - 88675543

Lebih rumit
4. Enchanced Interior Gatway
Routing
Protocil
(EIGRP)
EIGRP (Enhanced Interior Gateway
Routing Protocol) adalah routing
protocol yang hanya di adopsi oleh
router cisco atau sering disebut sebagai
proprietary protocol pada cisco.
Dimana EIGRP ini hanya bisa
digunakan sesama router cisco saja.
Bgmn bila router cisco digunakan
dengan router lain spt Juniper,
Hwawei, dll menggunakan EIGRP???
Seperti saya bilang diatas, EIGRP
hanya bisa digunakan sesama router
cisco saja. EIGRP ini sangat cocok
digunakan
utk midsize dan large
company. Karena
banyak
sekali
fasilitas2 yang diberikan pada protocol
ini.
Kelebihan

melakukan konvergensi secara
tepat ketika menghindari loop.

memerlukan lebih sedikit
memori dan proses

memerlukan fitur
loopavoidance
Kekurangan

Hanya untuk Router Cisco
5. Border Gateway Protocol (BGP)
Border Gateway Protocol (BGP)
adalah
sebuah
sistem
antar
autonomous routing protocol. Sistem
autonomous adalah sebuah jaringan
atau kelompok jaringan di bawah
administrasi umum dan dengan
kebijakan routing umum. BGP
digunakan untuk pertukaran informasi
routing untuk Internet dan merupakan
Marina Ainy
protokol yang digunakan antar
penyedia
layanan
Internet
(ISP). Pelanggan jaringan, seperti
perguruan tinggi dan perusahaan,
biasanya menggunakan sebuah Interior
Gateway Protocol (IGP) seperti RIP
atau OSPF untuk pertukaran informasi
routing
dalam
jaringan
mereka. Pelanggan menyambung ke
ISP, dan ISP menggunakan BGP untuk
bertukar pelanggan dan rute ISP
. Ketika BGP digunakan antar
Autonom System (AS), protokol ini
disebut
sebagai
External
BGP
(EBGP). Jika
penyedia
layanan
menggunakan BGP untuk bertukar rute
dalam suatu AS, maka protokol
disebut sebagai Interior BGP (IBGP)
B. PEMBAHASAN / STUDI
KASUS
EIGRP (Enhanced Interior
Gateway Routing Protocol)
adalah routing protocol yang
hanya di adopsi oleh router
cisco atau sering disebut
sebagai proprietary protocol
pada cisco. Dimana EIGRP ini
hanya bisa digunakan sesama
router cisco saja. Bgmn bila
router cisco digunakan dengan
router lain spt Juniper,
Hwawei, dll menggunakan
EIGRP??? Seperti saya bilang
diatas, EIGRP hanya bisa
digunakan sesama router cisco
saja. EIGRP ini sangat cocok
digunakan
utk midsize dan large
company. Karena banyak sekali
fasilitas2 yang diberikan pada
protocol
ini.
19
Fakultas Komputer
TUGAS 5 - 88675543
Marina Ainy
C. ID SECURITY
QWTD4452377-ASP-5244107
D. KESIMPULAN
Kesimpulan dari materi ini
adalah ....( minimal 150 kata )
E. DISKUSI
Saya bersama teman saya
bernama Rudi mendiskusikan
tentang contoh ini dengan
sangat baik Hasil diskusi dari
materi ini adalah ....( minimal
150 kata )
[8]
[9]
[10]
F. REFERENCE
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
O. M. Febriani and A. S. Putra,
“Sistem Informasi Monitoring
Inventori Barang Pada Balai
Riset Standardisasi Industri
Bandar Lampung,” J. Inform.,
vol. 13, no. 1, pp. 90–98, 2014.
A. S. Putra, “Paperplain:
Execution Fundamental Create
Application
With
Borland
Delphi 7.0 University Of Mitra
Indonesia,” 2018.
A. S. Putra, “2018 Artikel
Struktur Data, Audit Dan
Jaringan Komputer,” 2018.
A.
S.
Putra,
“ALIAS
MANAGER
USED
IN
DATABASE
DESKTOP
STUDI CASE DB DEMOS.”
A.
S.
Putra,
“COMPREHENSIVE SET OF
PROFESSIONAL
FOR
DISTRIBUTE COMPUTING.”
A.
S.
Putra,
“DATA
ORIENTED RECOGNITION
IN BORLAND DELPHI 7.0.”
A. S. Putra, “EMBARCADERO
[11]
[12]
[13]
[14]
[15]
[16]
[17]
DELPHI XE 2 IN GPUPOWERED
FIREMONKEY
APPLICATION.”
A. S. Putra, “HAK ATAS
KEKAYAAN INTELEKTUAL
DALAM
DUNIA
TEKNOLOGY
BERBASIS
REVOLUSI INDUSTRI 4.0.”
A. S. Putra, “IMPLEMENTASI
PERATURAN
PERUNDANGAN UU. NO 31
TAHUN 2000 TENTANG
DESAIN
INDUSTRI
BERBASIS INFORMATION
TECHNOLOGY.”
A.
S.
Putra,
“IMPLEMENTATION
OF
PARADOX DBASE.”
A.
S.
Putra,
“IMPLEMENTATION
OF
TRADE
SECRET
CASE
STUDY SAMSUNG MOBILE
PHONE.”
A.
S.
Putra,
“IMPLEMENTATION
PATENT FOR APPLICATION
WEB BASED CASE STUDI
WWW. PUBLIKLAMPUNG.
COM.”
A.
S.
Putra,
“IMPLEMENTATION
SYSTEM FIRST TO INVENT
IN DIGITALLY INDUSTRY.”
A. S. Putra, “MANUAL
REPORT & INTEGRATED
DEVELOPMENT
ENVIRONMENT BORLAND
DELPHI 7.0.”
A. S. Putra, “PATENT AS
RELEVAN
SUPPORT
RESEARCH.”
A. S. Putra, “PATENT FOR
RESEARCH STUDY CASE
OF APPLE. Inc.”
A.
S.
Putra,
“PATENT
20
Fakultas Komputer
TUGAS 5 - 88675543
PROTECTION
FOR
APPLICATION INVENT.”
[18] A. S. Putra, “QUICK REPORT
IN
PROPERTY
PROGRAMMING.”
[19] A. S. Putra, “REVIEW
CIRCUIT
LAYOUT
COMPONENT
REQUIREMENT ON ASUS
NOTEBOOK.”
[20] A.
S.
Putra,
“REVIEW
TRADEMARK PATENT FOR
INDUSTRIAL
TECHNOLOGY BASED 4.0.”
[21] A. S. Putra, “TOOLBAR
COMPONENT PALLETTE IN
OBJECT
ORIENTED
PROGRAMMING.”
[22] A. S. Putra, “WORKING
DIRECTORY
SET
FOR
PARADOX 7.”
[23] A. S. Putra, “ZQUERY
CONNECTION
IMPLEMENTED
PROGRAMMING
STUDI
CASE PT. BANK BCA Tbk.”
[24] A. S. Putra, D. R. Aryanti, and
I. Hartati, “Metode SAW
(Simple Additive Weighting)
sebagai Sistem Pendukung
Keputusan Guru Berprestasi
(Studi Kasus: SMK Global
Surya),” in Prosiding Seminar
Nasional Darmajaya, 2018, vol.
1, no. 1, pp. 85–97.
[25] A. S. Putra and O. M. Febriani,
“Knowledge
Management
Online Application in PDAM
Lampung
Province,”
in
Prosiding
International
conference on Information
Technology
and
Business
(ICITB), 2018, pp. 181–187.
[26] A. S. Putra, O. M. Febriani, and
B.
Bachry,
“Implementasi
Marina Ainy
Genetic Fuzzy System Untuk
Mengidentifikasi Hasil Curian
Kendaraan Bermotor Di Polda
Lampung,” SIMADA (Jurnal
Sist. Inf. dan Manaj. Basis
Data), vol. 1, no. 1, pp. 21–30,
2018.
[27] A. S. Putra, H. Sukri, and K.
Zuhri, “Sistem Monitoring
Realtime Jaringan Irigasi Desa
(JIDES)
Dengan
Konsep
Jaringan Sensor Nirkabel,”
IJEIS (Indonesian J. Electron.
Instrum. Syst., vol. 8, no. 2, pp.
221–232.
[28] D. P. Sari, O. M. Febriani, and
A. S. Putra, “Perancangan
Sistem
Informasi
SDM
Berprestasi pada SD Global
Surya,” in Prosiding Seminar
Nasional Darmajaya, 2018, vol.
1, no. 1, pp. 289–294.
21
Download